55
STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH STUDI KASUS PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG USU TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh : ANNISA MAHFIRAH NIM 1605072071 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN

KREDIT BERMASALAH STUDI KASUS PADA PT

BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK

KANTOR CABANG USU

TUGAS AKHIR

Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Diajukan Oleh :

ANNISA MAHFIRAH NIM 1605072071

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …
Page 3: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kredit

bermasalah dan strategi penyelamatan kredit bermasalah serta hasil dari

penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan oleh PT BNI (Persero) Tbk Kantor

Cabang Usu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dan dokumentasi. Data yang telah didapat dioalah dengan

menggunakan teknik analisa deskriptif yaitu dengan cara memaparkan atau

menggambarkan keadaan data secara umum. Dalam penelitian ini data yang akan

digambarkan atau dipaparkan adalah hasil dari wawancara dan dokumentasi yang

telah dilakukan. Dari hasil penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa faktor yang

menyebabkan kredit bermasalah didominasi oleh faktor eksternal atau faktor yang

berasal dari debitur. Untuk strategi penyelamatan kredit PT BNI (Persero) Tbk

Kantor Cabang Usu melakukan restrukturisasi kredit dan strategi dari penyelamatan

kredit bermasalah tersebut berhasil menekan persentase NPL hingga menjadi

0,84%.

Kata kunci : kredit, kredit bermasalah, strategi

Page 4: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

ABSTRACT

This research entitled the strategy of rescuing and resolution of non performing

loans. This study was conducted to determine the factors that lead to problem loans

and the strategy of rescuing of non performing loans as well as the results from

rescuing the troubled loans made by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk USU

Branch Office. Data collection techniques used in this research were interviews

and documentation. Data were obtained and processed by using descriptive

analysis techniques, namely by describing or depicting the state of the data in

general. In this research the data depicted or described were the result of the

interview and documentation. The results of this research produced the conclusion

that the factors that lead to non performing loans were dominated by the external

factors or factors derived from the debtor. For the strategy of credit recovery PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk USU Branch Office undertook the

restructuring credit. and the strategy of the rescuing of non performing loans

managed to suppress the NPL percentage to 0.84%.

Keyword: loan, non performing loans, strategy

Page 5: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang telah

memberikan kesehatan, kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir, dengan judul: Srategi Penyelamatan danPenyelesaian Kredit Bermasalah

Studi Kasus Pada PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU.

Penulisan Tugas Akhir ini adalah suatu persyaratan untuk menyelesaikan

perkuliahan program Diploma 3 Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi

Program Studi Perbankan dan Keuangan.

Terima kasih yang setulusnya, kepada ayahanda (Alm) Supriadi dan ibuda Siti

Symsiah Damanik yang telah memberikan kasih saying dan memberi semangat

yang tiada hentinya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu memberi

dukungan kepada penulis oleh karena itu tidak lupa penulis ingin mengucapkan

terima kasih banyak kepada:

1. Bapak M.Syahruddin, S.T.,M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Bapak Darwin S.H. Damanik,S.E.,M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

3. Bapak Sastra Karo-Karo, S. E., Ak., M. Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Medan.

4. Bapak Jonni Hamonangan Silaen, S. E., M. Si., Kepala Program Studi

Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan.

5. Bapak Jonni Hamonangan Silaen, S. E., M. Si., dan ibu Dra. Lina Rusli,

M.Hum., Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu Penulis

sehingga Tugas Akhir ini selesai.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Jurusan Akuntasi Politeknik

Negeri Medan.

7. Saudara Penulis (Wahyudi) yang memberikan dukungan setiap saat kepada

penulis.

8. Sahabat-sahabat Penulis Sofiah Nasa, Nurul Dwi Alwa, Ardina Sabila, Adinda

Aulia, Fitkha Nianda, Utami Hafilda Putri, Annisyah Amelia Hafni Tanjung,

Rafika Askha Auliya, Haikal Alfatih, Rizky Rahmadani, Aulia Qotrunnada,

Sarah Ispiana, Lissia salsabilla yang telah memberikan semangat kepada

Penulis.

Page 6: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

ii

Akhir kata Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca

sekalian.

Medan, Agustus 2019

Penulis,

Annisa Mahfirah

NIM 1605072071

Page 7: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

2.1 Perumusan Masalah ................................................................................ 2

3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

4.1 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

5.1 Batasan Penelitian ................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perbankan ................................................................................................. 4

2.1.1 Pengertian Bank ............................................................................... 4

2.1.2 Kegiatan Bank .................................................................................. 4

2.2 Kredit........................................................................................................ 5

2.2.1 Pengertian Kredit ............................................................................. 5

2.2.2 Unsur Unsur Kredit .......................................................................... 6

2.2.3 Tujuan Kredit ................................................................................... 7

2.2.4 Kualitas Kredit ................................................................................. 7

2.2.5 Kredit Bermasalah ........................................................................... 8

Page 8: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

iv

2.3.1 Pengertian Kredit Bermasalah ......................................................... 8

2.3.2 Penyebab Kredit Bermasalah ........................................................... 8

2.4 Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah ................................................ 9

2.5 Penyelamatan Dan Penyelsaian Kredit Bermasalah ............................. 10

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 11

3.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 11

3.3 Jenis Data ............................................................................................... 12

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 12

3.5 Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 13

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan ................................................................................... 14

4.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 14

4.1.1.1 Visi Dan Misi Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ................ 16

4.1.1.2 Deskripsi Logo PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ........ 16

4.1.1.3 Logo PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ......................... 16

4.1.1.4 Budaya Kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ........... 17

4.1.1.5 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang USU ............................................................................... 18

4.1.1.6 Deskripsi Pekerjaan ..................................................................... 18

4.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan ......................................................... 21

4.1.2.1 Kegiatan yang telah dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ............................................................................... 21

4.1.2.2 Kegiatan yang Sedang Dilaksanakan Oleh PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ............................................................................... 21

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................. 30

4.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Kredit Bermasalah Pada PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU ............................ 30

4.2.2 Strategi Penyelamatan dan Penyelsaian Kredit Bermasalah PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU ................ 30

Page 9: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

v

4.2.3 Laporan Kolektibilitas Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU ............................................................ 31

4.3 Pembahasan ........................................................................................... 32

4.3.1 Faktor-Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ............................... 32

4.3.2 Strategi Penyelamatan Dan Penyelsaian Kredit Bermasalah ...... 33

4.3.3 Dampak Strategi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Terhadap Tingkat Persentase Kredit Bermasalah ........................ 36

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................ 38

5.2 Saran ....................................................................................................... 38

DAFTAR PUSATKA ................................................................................. 40

LAMPIRAN ................................................................................................ 41

Page 10: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

Gambar 4.1 Logo PT BNI (Persero) ....................................................... 16

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang

USU .................................................................................... 18

Page 11: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Hal

Lampiran 1 Hasil Wawancara ....................................................................... 41

Lampiran 2 Laporan Kolektibilitas Kredit PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang

USU ........................................................................................... 43

Page 12: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah melakukan

pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan yang sangat

penting dan mendesak untuk senantiasa dilakukan secara berkesinambungan adalah

pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan perekonomian nasional

bergerak secara kompetitif dan terintegrasi dengan berbagai tantangan yang

semakin beragam serta sistem keuangan yang semakin maju, maka sangat

diperlukan penyesuaian kebijakan di bidang perekonomian termasuk perbankan

sehingga dapat memperbaiki dan memperkokoh perekonomian nasional.

Bank mempunyai peranan penting dalam perkembangan perekonomian. Jika dilihat

dari kondisi masyarakat sekarang, hampir semua masyarakat di dunia

menggantungkan kebutuhan finansialnya kepada bank. Terutama bagi orang yang

memiliki bisnis atau berwirausaha, bank adalah lembaga yang tepat untuk di

datangi bagi mereka, khususnya dibidang permodalan. Seperti yang dikatakan

dalam undang-undang no.10 tahun 1998 yang menyatakan bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU adalah salah satu

contoh bank yang melakukan pengelolaan dana dari simpanan para nasabah berupa

tabungan dan deposito lalu disalurkan dalam bentuk kredit. Pemberian kredit ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun pemberian kredit

ini tidak selalu berjalan dengan lancar sebagaimana semestinya, dan berubah

menjadi kredit bermasalah. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti

faktor internal (disebabkan oleh bank itu sendiri) dan faktor eksternal (disebabkan

oleh nasabah atau debitur).

“Secara umum ada dua faktor yang menyebabkan kredit bermasalah, yaitu faktor

inter nal dan faktor eksternal bank. Faktor internal bank seperti analisis yang kurang

Page 13: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

2

tepat, adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah,

keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur, campur tangan

terlalu besar dari pihak terkait, kelemahan dalam melalukan pembinaan dan

monitoring kredit debitur, dan sebagainya. Faktor eksternal terdiri dari unsur

kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah dan unsur ketidaksengajaan. Unsur

kesengajaan contohnya nasabah sengaja tidak melakukan pembayaran angsuran

kepada bank, debitur melakukan ekspansi terlalu besar, penggunaan dana yang

tidak sesuai dengan tujuan, dan sebagainya. Sedangkan unsur ketidaksengajaan

seperti usaha debitur yang terbatas, usaha debitur tidak dapat bersaing dengan pasar,

perubahan kebijakan pemerintah, serta bencana alam, dan sebagainya (Ismail, 2010:

125)”.

Kredit bermasalah ini dapat menganggu aktivitas bank serta menyebabkan kerugian

bagi bank apabila tidak segera dilakukan penyelamatan akan kredit bermasalah

tersebut. Untuk itu penting bagi bank untuk menyiapkan strategi penyelamatan

kredit bermasalah agar kredit bermasalah dapat ditanggulangi dan tidak

meyebabkan kerugian bagi bank.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “ STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN

KREDIT BERMASALAH STUDI KASUS PADA PT BANK NEGARA

INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG USU ”

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas adalah:

1. Faktor apa saja yang menyebabkan kredit bermasalah di PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU ?

2. Bagaimana strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah di PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU ?

3. Bagaimana dampak dari strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit

bermasalah yang telah dilakukan terhadap tingkat persentase Non Performing

Loans di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kredit bermasalah di PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU.

Page 14: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

3

2. Mengetahui bagaimana sistem penyelamatan dan penyelesaian kredit

bermasalah di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU.

3. Mengetahui dampak dari strategi penyelematan dan penyelesaian kredit

bermasalah yang telah dilakukan terhadap tingkat persentase Non Performing

Loans di PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai startegi penyelamatan

dan penyelesaian kredit bermasalah.

2. Memberikan wawasan bagi masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai

strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit.

1.5 Batasan Penelitian

Terkait dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis

membatasi permasalahan yang dibahas untuk menghindari perluasan pembahasan

yang tidak diperlukan. Adapun hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

faktor apa saja yang menyebabkan kredit bermasalah dan bagaimana strategi

penyelamatan serta dampak bagi tingkat persentase Non Performing Loans dan

penyelesaian kredit bermasalah studi kasus PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU.

Page 15: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perbankan

2.1.1 Pengertian Bank

Pengertian bank menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Menurut (Kasmir,2014:3) “Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan

usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya.”

Selain itu menurut (Hasibuan, 2008:7) “Bank adalah dana usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

2.1.2 Kegiatan Bank

Usaha atau kegiatan perbankan menurut (Kasmir, 2014:32) kegiatan bank

dibedakan sebagai berikut:

1. Kegiatan-kegiatan Bank umum antara lain:

a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk:

Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan Tabungan (Saving

Deposit), Simpanan Deposito (Time Deposite).

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending)dalam bentuk :Kredit

Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Servis) seperti : Transfer (Kiriman

Uang), Inkaso (Collection), Kliring (Clearing), Save Deposit Box, Bank

card, Bank Notes (Valas) , Bank Garansi, dll.

d. Menerima setoran-setoran seperti : Pembayaran Pajak,

PembayaranTelepon, Pembayaran Air, Pembayaran Listrik, Pembayaran

Uang Kuliah.

e. Melayani Pembayaran seperti : Gaji/pensiunan/honorarium,

Pembayaran Deviden, Pembayaran Kupon, Pembayaran Bonus/Hadiah.

f. Didalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau

melayani: Penjamin Emisi (underwriter), Penjamin (guarantor), Wali

Page 16: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

5

g. Amanat (trustee), Perantara Perdagangan Efek (dealer), Perusahaan

Pengelola Dana (Investment Company).

2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat :

a. Menghimpun dana dalam bentuk : Simpanan Tabungan (Saving

Deposit), Simpanan Deposit (Time Deposite).

b. Menyalurkan dana dalam bentuk: Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja,

Kredit Perdagangan.

c. Larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat :

1) Menerima Simpanan Giro.

2) Mengikuti Kliring.

3) Melakukan Kegiatan Valuta Asing.

4) Melakukan Kegiatan Perasuransian.

3. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing:

a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarangmenerima

simpanan dalam bentuksimpanantabungan.

b. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-

bidang tertentu saja seperti bidang :

1) Perdagangan International.

2) Bidang Industri dan Produksi.

3) Penanaman Modal Asing dan Campuran.

4) Kredit yang tidak dipenuhi oleh bank swasta nasional.

c. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat

dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya

bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini :

1) Jasa Transfer.

2) Jasa Kliring.

3) Jasa Inkaso.

4) Jasa Safe Deposit Box.

5) Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C.

6) Jasa Jual Beli Valuta Asing.

7) Jasa Bank card (kartu kredit).

8) Jasa Bank Draft.

9) Jasa Bank Garansi.

10) Jasa Jual Beli Cek Wisata (Traveller’s cheque).

2.2 Kredit

2.2.1 Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth

dan faith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu

badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur)

dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dirumuskan bahwa kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

Page 17: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

6

persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnyasetelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut (Rivai,2004:4) “kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu

pihak (kreditur atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain

(nasabah atau pengutang) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada

pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak”.

2.2.2 Unsur-Unsur Kredit

(Kasmir,2014:114) megungkapkan bahwa unsur-unsur kredit adalah sebagai

berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan (baik berupa uang ataupun jasa) benar-benar diterima kembali

di masa yang akan dating sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan

oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani

dikucurkan. Oleh karena itu, sebelum kredit dikucurkan harus dilakukan

penelitian dan penyelidikan lebih dulu secara mendalam tentang kondisi

nasabah, baik secara interen maupun eksteren. Penelitian dan penyelidikan

tentang kondisi pemohon kredit sekarang dan masa lalu, untuk menilai

kesungguhan dan etikat baik nasabah terhadap bank.

2. Kesepakatan

Selain unsur kepercayaan kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara

si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan

dalam suatu perjanjian di mna masing-masing pihak menandatangani hak dan

kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam

akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak sebelum kredit dikucurkan.

3. Jangka Waktu

Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit . Jangka

waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek (di bawah 1 tahun), jangka

menengah (1 sampai 3 tahun) atau jangka panjang (diatas 3 tahun). Untuk

kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

4. Risiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan

memungkinkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu

kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar

risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank,

baik risiko yang disengaja oleh nasabah, maupun risiko yang yang tidak

sengaja, misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah

tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi

melunasi kredit yang diperolehnya.

5. Balas Jasa

Page 18: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

7

Balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu

kredit. Dalam bank konvesional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Di

samping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada

nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank.

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan

bagi hasil.

2.2.3 Tujuan Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut tidak

akan terlepas dari misi bank yang didirikan. Adapun tujuan utama pemberian kredit

(Kasmir,2014:115) :

1. Mencari keuntungan yaitu bertujuan memperoleh hasil dari pemberian kredit

tersebut hasilnya teritama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank

sebagai balas jasa dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi

maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut maka pihak debitur

dapat mengembangkan usahanya.

3. Membantu pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti

semakin banyak adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

2.2.4 Kualitas Kredit

Untuk menentukan berkualitas tidaknya suatu kredit perlu diberikan ukuran-

ukuran tertentu. Menurut (Rivai,2013:113) unsur utama dalam menentukan

kualitas kredit adalah waktu pembayaran bunga, waktu pembayaran angsuran,

maupun pelunasan pokok pinjaman. Perinciannya adalah sebagai berikut :

1. Lancar (Pas)

Lancar artinya kredit yang disalurkan tidak menimbulkan masalah. Suatu

kredit dapat dikatakan lancar apabila:

a. Pembayaran angsuran pokok dan /atau bunga tepat waktu.

b. Memiliki mutase rekening yang aktif.

c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash

collateral).

2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)

Dalam perhatian khusus artinya kredit yang diberikan sudah mulai terdapat

tunggakan sehingga perlu memperoleh perhatian. Kondisi dalam perhatian

khusus apabila memenuhi kriteria berikut:

a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang belum melampaui 90 hari.

b. Kadang-kadang terjadi cerukan.

c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.

d. Mutase rekening relative aktif.

e. Didukung dengan pinjaman baru.

Page 19: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

8

3. Kurang Lancar

Kurang lancar artinya kredit yang diberikan persyaratannya sudah mulai

tersendat-sendat, namaun nasabah masih mampu membayar. Kondisi

kuarang lancar apabila mememnuhi kriteria berikut:

a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 90 hari.

b. Sering terjadi cerukan.

c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari

90 hari.

d. Frekuensi muatsi rekening relatif rendah.

e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.

f. Dokumen pinjaman yang lemah.

4. Diragukan (Doubtful)

Diragukan artinya kemampuan nasabah untuk membayar semakin tidak

dapat dipastikan. Kondisi diragukan apabila memenuhi kriteria berikut:

a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 180 hari.

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.

c. Terjadi wanprestasi lebih adari 180 hari.

d. Terjadi kapitalisasi bunga.

5. Macet (Loss)

Kredit macet artinya nasabah sudah tidak lagi mampu membayar

pinjamannya, sehingga perlu diselamatkan. Kondisi macet apabila

memenuhi kriteria berikut:

a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 270 hari.

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.

c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan

pada nilai yang wajar.

2.3 Kredit Bermasalah

2.3.1 Pengertian Kredit Bermasalah

Menurut (Ismail, 2010:125) kredit bermasalah yang digolongkan pada

kolektibilitas adalah kredit yang berada dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan

dan macet. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa kredit bermasalah

adalah adanya penyimpangan anatra apa yang diperjanjikan dengan apa yang terjadi

dalam kenyataan. Dalam hal ini terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga

yang melampaui 90 hari sampai dengan kurang dari 180 hari (kolektibilitas kurang

lancar), terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga melampaui 180 hari

sampai dengan 270 hari (kolektibilitas diragukan) dan terdapat tunggakan

pembayaran pokok dan bunga yang melampaui 270 hari (kolektibilitas macet)

dengan apa yang telah disepakati dalam perjanjian kredit.

4.3.3 Penyebab Kredit Bermasalah

Ismail (2010:125) menyatakan, banyak faktor yang menyebabkan kredit tersebut

menjadi bermasalah, yaitu :

Page 20: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

9

1. Faktor Intern Bank

a. Analisis kurang tepat,sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan

terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit. Misalnya, kredit

diberikan tidak sesuai kebutuhan, sehingga nasabah tidak mampu

membayar angsuran yang melebihi kemampuan.

b. Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah

sehingga bank memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan.

c. Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur

sehingga tidak dapat melakukan analisis yang tepat dan akurat.

d. Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait.

e. Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur.

2. Faktor Extern Bank

a. Unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah

1) Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran

kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam

memenuhi kewajibannya.

2) Debitur melakukan ekspansi terlalu besar,sehingga dana yang

dibutuhkan terlalu besar.

3) Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana

kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan.

b. Unsur ketidaksengajaan

1) Debitur mau melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian,akan tetapi

kemampuan perusahaan sangat terbatas, sehingga tidak dapat

membayar angsuran.

2) Perusahaannya tidak dapat bersaing dengan pasar, sehingga volume

penjualan menurun dan perusahaan rugi.

3) Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak

pada usaha debitur.

4) Bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian debitur.

2.4 Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah

(Kasmir,2014:148) menyatakan penyelamatan terhadap kredit macet dapat

dilakukan dengan beberapa metode:

1. Rescheduling

a. Memperpanjang jangka waktu kredit

Memperpanjang jangka waktu kredit artinya si debitur diberikan

keringanan dalam masalah jangka waktu kredit, misalnya perpanjangan

jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si debitur

mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

b. Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit.

Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang

pembayarannya, misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu

saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan

penambahan jumlah angsuran.

2. Reconditioning

Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti:

Page 21: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

10

a. Kapitalisasi Bunga.

Kapitalisasi Bunga adalah bunga dijadikan hutang pokok.

b. Penundaan Pembayaran Bunga Sampai Waktu Tertentu.

Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu artinya hanya

bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok

pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.

c. Penurunan suku bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban

nasabah. Sebagai contoh, jika bunga per tahun sebelumnyadibebankan

17% diturunkan menjadi 15%. Hal ini tergantung dari pertimbangan

bank bersangkutan. Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah

angsuran yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat

membantu meringankan nasabah.

d. Pembebasan Bunga

Pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan

pertimbangan nasabah sudah tidak akan mampu lagi membayar kredit

tersebut. Akan tetapi, nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk

membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

3. Restructuring

Restructuring adalah melakukan penyelamatan kredit bermasalah dengan

cara:

a. Menambah jumlah kredit

b. Menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai dan tambahan dari

pemilik.

4. Kombinasi

Kombinasi artinya mengkombinasikan ketiga jenis metode yang di atas.

Misalnya kombinasi antara restructuring dan reconditioning atau

rescheduling dengan restructuring.

5. Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-

benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak mampu lagi untuk membayar

semua utang-utangnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dijelaskan

bahwa dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan,

sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan dilakukan dengan

memberikan keringanan berupa jangka waktu pembayaran atau jumlah

angsuran terutama bagi kredit kena musibah atau dengan melakukan

penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar.

2.5 Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Penyelamatan kredit adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan kredit

bermasalah yang masih mempunyai prospek di dalam usahanya. Sedangkan

penyelesaian kredit adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan kredit

bermasalah yang tidak mempunyai prospek setelah usaha-usaha penyelamatan

kredit tidak mungkin dilakukan”(Rivai, 2013:403).

Page 22: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

11

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk

Kantor Cabang USU.

3.2 Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian dan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini membutuhkan waktu

kurang lebih 4 yaitu bulan dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Juli.

Alokasi waktu Penelitian dan Penulisan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

No Kegiatan

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

April Mei Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpul

an Data

3

Tabulasi

Dan

Analisa

Data

4

Menyusun

Konsep

Laporan

5

Konsultasi

pada

Pembimbin

g

6

Sidang

Tugas

Akhir

7

Perbaikan

Laporan

Tugas

Akhir

8 Penggandaa

n Laporan

Page 23: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

12

Sumber: Pedoman TA Jurusan Akuntansi, 2019

3.3 Jenis Data

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

“Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data” (Sugiyono, 2018:225). Data primer dalam penelitian ini adalah

hasil dari wawancara peneliti dengan seksi administrasi kredit di PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU.

2. Data Sekunder

“Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau dokumen” (Sugiyono,

2018:225) . Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi laporan

kolektibilitas kredit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

USU.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

“Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung kepada responden untuk memperoleh informasi verbal dari responden”

(Tony, 2013:21). Dalam penelitian wawancara dilakukan dengan seksi

administrasi kredit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

USU.

2. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah sejumlah fakta besar dan data yang tersimpan dalam bahan

yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk

surat, catatan, cendramata, laporan keuangan, artefak, dan foto” (Juliansyah,

2010:141). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

kolektibilitas kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

USU Tahun 2018.

Page 24: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

13

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik pengolahan data analisis

deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar dalam

memaparkan atau menggambarkan keadaan data secara umum. Dalam penelitian

ini data yang akan gambarkan atau dipaparkan adalah hasil dari wawancara dan

dokumentasi yang telah dilakukan.

Page 25: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

14

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Bank Negara Indonesia berdiri sejak tahun 1946, Bank ini merupakan bank

pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank BNI

didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang No.2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia Sebagai

bank sentral. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi

pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik

Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan

sejak pembentukannya. Hingga kini tanggal tersebut diperingati sebagai hari

keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juni

dietapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul Penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari pemerintah

Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, pemerintah membatasi peran Bank

Negara Indonesia sebagai bank sentral. Bank Negara Indoneia lalu ditetapkan

sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa

pada tahun 1950 dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Kantor cabang

Bank Negara Indonesia pertama di luar negeri di buka di Singapura pada tahun 1955.

Status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.

Peranan Bank Negara Indonesia untuk mendukung perekonomian Indonesia

semakin strategis dengan munculnya inisiatif untuk melayani seluruh lapisan

masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960an dengan

memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung, Bank

Keliling, Bank Bocah, dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari pembentukan Bank

Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang tinggal di kepulauan seperti di

Page 26: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

15

Kepulauan Riau atau di daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat

seperti Kalimantan. Bank Negara Indonesia juga meluncurkan Bank keliling, yaitu

jasa layanan perbankan di mobil keliling sebagai upaya proaktif untuk mendorong

masyarakat menabung. Sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 1968 sebagai

bank umum dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, BNI bertugas memperbaiki

ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Segmentasi nasabah juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya bank

yang melayani khusus nasabah wanita yaitu Bank Sarinah dimana seluruh petugas

bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang memberikan edukasi kepada anak-

anak agar memiliki kebiasaan menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah

dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan sejak 1963, BNI telah merintis layanan di

perguruan tinggi saat membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera

Utara (USU) di Medan. Saat ini BNI telah memiliki kantor layanan hampir di

seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Indonesia.

Dalam masa perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas korporatnya untuk

menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama sejak BNI

berdiri berupa lingkaran berwarna merah dengan tulisan BNI 1946 berwarna emas

melambangkan persatuan, keberanian, dan patriotisme yang memang

merefleksikan semangat BNI sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas

korporat berubah menjadi logo layar kapal dan gelombang untuk merepresentasikan

posisi BNI sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar

keuangan dunia dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang

mencerminkan gerak maju BNI yang dinamis sebagai bank komersial Negara yang

beriorientasi pada pasar.

Setelah krisis keuangan melanda Asia pada tahun 1998 yang mengguncang

kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program

restrukturisasi termasuk diantaranya melakukan rebranding untuk membangun dan

memperkuat reputasi BNI. Identitas baru ini dengan menempatkan angka ‘46’ di

depan kata ‘BNI’ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan

kekokohan. Sementara angka ‘46’ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal

untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Page 27: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

16

4.1.1.1 Visi Dan Misi Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Visi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Visi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah menjadi lembaga keuangan

yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Misi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Misi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yaitu:

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh

nasabah dan selaku mitra pilihan utama.

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan

komunitas.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi

industri.

4.1.1.2 Logo PT BNI (Persero) Tbk

Gambar 4.1

Logo PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Sumber : www.bni.co.id

4.1.1.3 Deskripsi Logo PT BNI (PERSERO) Tbk

Huruf BNI

Page 28: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

17

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru untuk mencerminkan kekuatan,

otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat

secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.

Simbol “46”

Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan

warisan sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “46” diletakkan

secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru

yang modern. Bank Nasional yang modern dengan masa depan cerah dan tetap

berpijak pada warisan semangat “46”.

Palet Warna

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna

korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan

pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh.

Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih segar dan

modern.

4.1.1.4 Budaya Kerja PT BNI (Persero) Tbk

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI terdiri

dari:

Empat Nilai Budaya Kerja :

1. Profesionalisme.

2. Integritas.

3. Orientasi Pelanggan.

4. Perbaikan Tiada Henti.

Enam Nilai Perilaku Utama Insan BNI :

1. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik.

2. Jujur, tulus, dan Ikhlas.

3. Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab.

4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis.

5. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan.

Page 29: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

18

6. Kreatif dan Inovatif.

4.1.1.5 Struktrur Organisasi PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

Gambar 4.2

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang USU

4.1.1.6 Deskripsi Pekerjaan

Berdasarkan struktur organisasi pada gambar, maka deskripsi pekerjaan pada

masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Cabang

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pemimpin Cabang adalah:

Page 30: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

19

a. Megawasi dan mengontrol segala kegiatan yang terjadi pada kantor cabang.

b. Ikut dalam melakukan pemasaran produk dan jasa bank.

c. Menjadi pengambil keputusan akhir dalam segala kegiatan yang akan

dilakukan oleh kantor cabang.

d. Bertanggung jawab atas segala biaya administrasi yang dikeluarkan oleh

kantor cabang.

e. Mengawasi dan mengontrol segala kegiatan yang dilakukan oleh Customer

Service, Teller, dan Security.

f. Bertanggung jawab atas surat-surat yang masuk maupun keluar.

g. Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang tidak menjadi kegiatan utama

bank.

h. Mengunjungi calon nasabah yang dianggap memiliki prospek.

i. Melakukan penagihan kredit konsumtif.

2. Bagian Bidang Pelayanan Nasabah (PBN)

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Mengupayakan Pelayanan yang optimal.

b. Mengontrol setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan bawahan.

c. Menyediakan pelayanan khusus bagi nasabah.

d. Memberikan penjelasan kepada nasabah mengenai keunggulan produk jasa

perbankan yang ditawarkan.

3. Bagian Pelayanan Uang Tunai (PUT)

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Mengendalikan dan mengawasi setiap transaksi-transaksi harian nasabah.

b. Menangani penyelesaian transaksi nasabah.

c. Mengelola kas ATM.

d. Mengelola transaksi kas/tunai dan pemindahan.

e. Melayani kegiatan payment point.

f. Mengamidministrasikan persediaan kas fisik (IDR dan Valas).

4. Penyelia Pelayanan Nasabah

Page 31: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

20

Penyelia Pelayanan Nasabah bertanggung jawab penuh dan berperan aktif dalam

kegiatan:

a. Mengelola layanan aktivitas produk dana.

b. Melayani informasi produk dana dan jasa BNI (DN & LN).

c. Mengelola penerbitan kartu BNI.

d. Melayani aktivitas jasa dalam negeri.

5. Penyelia Logistik dan Manajemen Modal Manusia

Penyelia Logistik dan Manajemen Modal Manusia bertanggung jawab penuh

dan berperan aktif dalam kegiatan:

a. Mengelola logistic, premises, dan umum Kantor Cabang/KCP/KK serta

Sentra Kredit yang di-cover Kantor Cabang sesuai kewenangan.

b. Mengelola kepegawaian Kantor Cabang/KCP/KK serta Sentra Kredityang di-

cover Kantor Cabang.

c. Mengelola administrasi keuangan Kantor Cabang/KCP/KK serta Sentra

Kredit yang di-cover Kantor Cabang (pemeliharaan dan penyimpanan

voucher, monitoring rekening transaksi kantor cabang, simsem, persekot,

cetak rekening Koran nasabah sesuai kewenangan).

d. Mengelola system otomasi di Kantor Cabang/KCP/KK serta Sentra Kredit

yang di-cover Kantor Cabang.

e. Mengelola laporan Kantor Cabang/KCP/KK sesuai kewenangan.

6. Penyelia Administrasi Kredit

Penyelia Administrasi Kredit bertanggung jawab penuh dan berperan aktif

dalam:

a. Melaksanakan fungsi Administrasi Kredit untuk kredit yang diproses oleh

Cabang/Sentral Kredit.

b. Melakukan pembuatan dokumentasi kredit debitur Unit Bisnis.

c. Melaksanakan dokumen perkreditan debitur Unit Bisnis.

d. Melakukan aktivitas penyiapan data-data informasi debitur.

e. Mengelola aktivitas administrasi perkreditan sebagai booking office.

f. Mengadministrasikan persediaan kas fisik (IDR dan Valas).

Page 32: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

21

7. Penyelia Pemasaran

Penyelia Pemasaran bertanggung jawab penuh dan berperan aktif dalam kegitan:

a. Mengelola penjualan produk dan jasa BNI khususnya segmen Consumer

Banking dan segmen Business Banking.

b. Melakukan penetrasi dan pengembangan pasar.

c. Melaksanakan aktivitas pemasaran bisnis segmen Usaha Kecil dalam rangka

pencapaian target.

d. Mengelola hubungan dengan nasabah/calon nasabah.

e. Melakukan pemantauan dan perjalanan kredit debitur/nasabah yang menjadi

kelolaannya, termasuk sebagai pertimbangan dalam analisa kredit.

f. Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah Kantor Pusat dan

Wilayah.

4.1.2 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan

4.1.2.1 Kegiatan yang Telah Dilaksanakan PT BNI (Persero) Tbk

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PT BNI (Persero) Tbk secara umum adalah

menyalurkan produk dan jasa bank kepada nasabah agar mudah dijangkau

masyarakat dan mempromosikan produk-produk dan jasa-jasa unggulannya seperti

tabungan, deposito, kredit, jasa transfer dan lain sebagainya melalui media cetak

seperti brosur-brosur di ruangan ATM dan juga media elektronik.

4.1.2.2 Kegiatan yang Sedang Dilaksanakan PT BNI (Persero) Tbk

Produk dan jasa yang sedang dilaksanakan oleh PT BNI (Persero) Tbk sebagai

berikut:

1. Produk Simpanan

Jenis- jenis produk simpanan BNI yaitu:

a. BNI Taplus

Tabungan Plus (Taplus) dari BNI, tabungan yang akan memberikan nasabah

layanan PLUS dengan berbagai macam fitur dan manfaat.

Manfaat:

Page 33: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

22

1) Suku bunga progresif dengan tingkat bunga yang menarik. Bunga dihitung

atas dasar saldo rata-rata harian. Semakin besar nasabah menabung, semakin

besar pula keuntungan yang akan diterima.

2) Nasabah dapat melakukan setoran dan penarikan tunai secara online

diseluruh cabang BNI terdekat. Setoran dan penarikan dapat juga dilakukan

melalui e-channel: BNI ATM (Automatic Teller Machine), CDM (Cash

Deposit Machine) yang tersebar di seluruh Indonesia.

3) Rekening BNI Taplus nasabah akan diikutsertakan dalam Program Undian

Berhadiah.

4) Nasabah akan mendapatkan fasilitas BNI Card, Phone Banking, BNI SMS

Banking, BNI Internet Banking dan BNI Mobile Banking.

5) Nasabah dapat memilih jenis Kartu Debit BNI GPN/Kartu Debit BNI

Gold/Kartu Debit BNI Platinum, sesuai kebutuhan.

b. BNI Taplus Muda

BNI Taplus Muda adalah produk simpanan dalam bentuk tabungan yang

merupakan turunan dari BNI Taplus dan diperuntukkan bagi kaum muda

dengan usia mulai dari 17 sampai dengan 35 tahun.

Manfaat:

1) BNI CDM (Cash Deposit Machine) : Layanan transaksi 24 jam melalui

mesin CDM untuk melakukan setoran tunai.

2) E-Banking : Fasilitas transaksi perbankan elektronik yang terdiri dari

BNIATM, BNI internet Banking, BNI SMS Banking, BNI Phone Banking,

BNI Mobile Banking.

3) BNI Cashless (ATM Non Tunai) : Layanan transaksi 24 jam melalui

sarana mesin ATM untuk melakukan transaksi non tunai.

4) BNI CRM (Cash Recycle Machine) : Layanan transaksi 24 jam melalui

sarana mesin CRM untuk melakukan setoran dan penarikan tunai.

5) Layanan notifikasi transaksi via SMS.

c. BNI Taplus Anak

Page 34: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

23

BNI Taplus Anak adalah tabungan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang

berusia di bawah 17 tahun.

Manfaat :

1) Pada buku tabungan dan kartu tercetak nama anak sendiri.

2) Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar melakukan transaksi

sendiri di ATM, belanja, BNI SMS Banking serta di Teller.

3) Orangtua tetap dapat mengawasi transaksi anak karena ada notifikasi SMS

yang akan dikirimkan ke ponsel orangtua.

4) Bebas biaya pengelolaan rekening.

5) Promo-promo merchant yang akan terus ditambah.

d. BNI Taplus Bisnis

BNI Taplus Bisnis adalah produk tabungan yang diperuntukan bagi pelaku

usaha maupun bukan pelaku usaha, baik perorangan maupun non perorangan,

yang dilengkapi dengan fitur dan fasilitas yang memberikan kemudahan dan

fleksibilitas dalam mendukung transaksi bisnis.

Manfaat:

1) Mendapatkan Kartu Debit BNI Gold atau Kartu Debit BNI Platinum

sebagai Kartu Debit dengan limit yang lebih tinggi.

2) Dapat diafiliasikan dengan Kartu Debit BNI Co-Brand komunitas bisnis

tertentu.

3) Rincian transaksi tercetak lengkap di buku tabungan.

4) Info cash flow setiap akhir bulan.

5) Fasilitas notifikasi transaksi melalui SMS.

6) Fasilitas Automatic Transfer System Online (ATSOnline)/Sweep Account.

e. BNI Tapenas

BNI Tapenas (Tabungan Perencanaan Masa Depan), yaitu simpanan

berjangka untuk membantu perencanaan keuangan nasabah untuk

mewujudkan tujuan masa depan dengan lebih pasti dan aman.

Manfaat :

1) Kepastian dana untuk tujuan di masa depan.

Page 35: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

24

2) Meningkatkan kedisiplinan dalam menabung.

3) Mendapatkan manfaat asuransi bebas premi.

4) Sarana investasi dengan mendapat bunga lebih tinggi dibandingkan

tabungan biasa.

f. BNI Tappa (Taplus Pegawai)

BNI Tappa (Taplus Pegawai) merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi

Pegawai/Anggota suatu Perusahaan/Lembaga/Asosiasi/Organisasi Profesi

yang menjalin kerjasama dengan BNI yang berfungsi sebagai sarana

tabungan, kartu identitas Pegawai/Anggota.

Manfaat :

1) Taplus Pegawai/ Taplus Anggota memberikan fasilitas Kartu

Pegawai/Kartu Anggota suatu perusahaan, lembaga, asosiasi, dan

organisasi yang dapat digunakan sebagai Kartu Identitas.

2) Dengan memiliki Kartu Pegawai/Anggota sebagai kartu identitas.

Nasabah akan merasa memiliki/bangga terhadap institusi/perusahaan

nasabah.

3) Kartu Pegawai/Anggota dapat digunakan untuk berbagai macam

kebutuhan dan dapat bertransaksi di ribuan jaringan ATM BNI.

g. BNI Tabunganku

TabunganKu adalah produk tabungan dari BNI untuk perorangan dengan

persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-

bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Fitur Produk Tabunganku :

a. Bukti kepemilikan berupa buku TabunganKu.

b. Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah Rp 20.000.

c. Jumlah minimum penarikan di Teller sebesar Rp 100.000 kecuali pada saat

nasabah ingin menutup rekening.

h. BNI Giro

Page 36: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

25

Dalam hubungan bisnis, waktu selalu menjadi hal yang sangat berharga.

Setiap kesempatan harus direspon secara cepat agar keuntungan bisa

diperoleh. Untuk itu kami menyediakan BNI Giro, sarana transaksi keuangan

yang bisa diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan keuntungan.

Manfaat :

1) Jasa giro menarik dihitung atas dasar saldo harian.

2) Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.

3) Dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valas sesuai dengan

kebutuhan.

4) Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account.

i. BNI Deposito

BNI Deposito merupakan simpanan berjangka yang menjadikan simpanan

aman dengan tingkat suku bunga yang menarik.

Manfaat :

1) Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

2) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

3) Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat & ketentuan berlaku).

4) Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan yaitu mata

uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EUR).

5) Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok

simpanan.

6) Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll

Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO).

7) Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan

yaitu 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan.

j. BNI Simponi

BNI Simponi adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh

Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(DPLK BNI) sejak tahun 1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Page 37: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

26

k. BNI Dollar

BNI Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang memiliki nilai

tukar lebih stabil dan aman dari risiko turunnya nilai rupiah serta memberi

kemudahan dalam bertransaksi.

Manfaat :

1) Suku bunga menarik dan dihitung atas dasar saldo harian sehingga lebih

menguntungkan.

2) Biaya administrasi bulanan sangat ringan untuk benefit yang Nasabah

peroleh.

3) Setoran tunai dalam pecahan USD100 dengan total setoran maksimal

USD 25,000 per hari bebas biaya (1:1).

4) Dana BNI Dollar Anda dapat dijaminkan untuk memperoleh kredit BNI

instan.

2. Produk Pinjaman

a. BNI Griya

BNI Griya adalah fasilitas kredit untuk pembelian rumah tinggal, apartemen,

rumah susun, ruko/rukan, rumah peristirahatan (villa), dan pembelian

kavling/tanah matag di real eastate yang konstruksinya dibiayai oleh BNI,

seperti:

1) Pembangunan/renovasi.

2) Refinancing.

3) Take Over.

b. BNI Griya Multiguna

BNI Griya Multiguna artinya memanfaatkan rumah tinggal nasabah untuk

memperoleh kredit yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan

(multiguna). Nasabah dapat memilih metode fasilitas penarikan yang

diinginkan, yaitu:

1) Dual Facility terbagi 2 yaitu, sebesar 60% dari maksimum kredit ditarik

sekaligus dan kredit bersifat aplopend. Sisanya sebesar 40% dari

Page 38: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

27

maksimum kredit dapat ditarik sesuai kebuutuhan dan kredit bersifat

Rekening Koran/RC terbatas.

2) Single Facility, yaitu system penarikan kredit sebesar 100% dari

maksimum secara sekaligus dan bersifat aplopend.

c. BNI Fleksi

BNI Fleksi merupakan fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang diberikan

kepada Pegawai Aktif yang mempunyai penghasilan tetap (fixed income),

untuk keperluan konsumtif yang tidak bertentangan dengan peraturan atau

Undang-Undang yang berlaku.

Manfaat :

1) Maksimum plafond kredit s/d 500 juta.

2) Maksimum tenor s/d 15 tahun.

3) Tanpa syarat agunan.

d. BNI Instan

BNI Instan adalah fasilitas pinjaman yang dijamin dengan simpanan dalam

bentuk Tabungan/Deposito/Giro yang diterbitkan oleh BNI atau yang dijamin

dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang dibeli nasabah di BNI atau Bank

lain atau Perusahaan Sekuritas sebagai agen penjual dan disimpan di Sub

Registry sesuai ketentuan.

Jenis-jenis BNI Instant :

1) BNI Instant Rupiah dijamin dengan simpanan Rupiah.

2) BNI Instant Valas USD dijamin dengan simpanan Valas USD.

3) BNI Instant dengan jaminan ORI.

Manfaat :

1) Proses kredit cepat dan syarat mudah.

2) Maksimum kredit 90% dari nominal Simpanan yang dijaminkan.

3) Pilihan metode pembayaran yang fleksibel.

e. BNI Fleksi Pensiun

Page 39: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

28

BNI Fleksi Pensiun adalah fasilitas kredit lunak (softloan) yang diberikan

kepada Calon Pensiun dan Pensiunan yang mempunyai penghasilan tetap

(fixed income), untuk keperluan konsumtif sepanjang tidak melanggar

ketentuan internal dan eksternal yang berlaku.

Manfaat :

1) Fitur menarik.

2) Suku bunga ringan.

3) Biaya murah.

4) Bebas medical check up.

5) Usia maksimal peserta pada saat kredit lunas adalah 75 tahun.

3. Produk Layanan Jasa

a. Kiriman Uang dalam Negeri(BNI Transfer)

BNI Transfer (Kiriman Uang) adalah suatu jasa bank untuk pengiriman dana

dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain atas permintaan

nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang/bank lain.

Manfaat :

1) Membantu kelancaran dan mempercepat proses pembayaran.

2) Membantu penyelesaian transaksi menjadi efektif dan efisien.

3) Cepat dan aman.

b. Kiriman Uang International

Jasa layanan ini memfasilitasi pengiriman uang dari satu negara ke negara

lain melalui sarana draft, SWIFT (SWIFT Code : BNINIDJA), TT/Kawat.

Transfer ke luar negeri dilakukan dalam valuta asing yang mempunyai catatan

kurs pada Bank Indonesia.

Manfaat:

Manfaat dari Kiriman Uang International adalah memberikan keamanan

dalam pengiriman / penerimaan uang dari / ke luar negeri.

c. BNI Inkaso

Page 40: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

29

BNI menyediakan layanan untuk menagih pembayaran atas surat/dokumen

berharga kepada pihak ketiga di tempat/kota lain di dalam negeri. Nama

layanan ini disebut inkaso. Surat/dokumen berharga yang dapat diinkasokan

adalah wesel/draft, cek bilyet giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah

undian.

Manfaat :

1) Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota.

2) Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.

d. BNI Surat Keterangan Bank

Pelayanan SKB (Surat Keterangan Bank) diberikan untuk nasabah

perorangan atau badan hukum. SKB, yang berupa keterangan secara tertulis

ini, diberikan oleh Bank kepada nasabahnya untuk satu macam keperluan dan

bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan jaminan.

Manfaat :

1) Memudahkan transaksi bisnis.

2) Membangun kepercayaan relasi bisnis.

3) Memenuhi persyaratan hubungan bisnis, misalnya untuk keperluan :

a) memperoleh angka pengenal impor (api).

b) memperoleh suatu keagenan atas barang dan jasa.

c) memperoleh order/pekerjaan borongan.

d) membuka rekening pada bank lain (untuk nasabah giro).

e) melanjutkan sekolah/pendidikan di luar negeri.

f) memenuhi salah satu syarat administrasi pemilihan calon kepala desa.

g) keperluan dagang atau keperluan lain yang biasa memerlukan SKB.

e. BNI TRAVELLER'S CHEQUE

Penyediaan cek sebagai alat pembayaran yang sangat aman bagi nasabah

yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Penggunaan TC atas dasar kurs

beli yang berlaku pada bank setempat dengan cara yang sangat mudah. TC

yang tersedia di cabang BNI adalah TC yang diterbitkan oleh Koresponden

luar negeri seperti Citibank (Citicorp) dan Thomas Cook.

Page 41: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

30

Manfaat :

Memberikan rasa tenteram dan aman dalam perjalanan ke luar negeri. Jika

TC hilang dalam perjalan, pemegang TC dapat melaporkan dan meminta

penggantinya (refund) kepada bank ditempat kehilangan.

f. Uang Kertas Asing

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang

diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi di PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Usu. Untuk pengolahan data menggunakan teknik

analisa deskriptif yaitu dengan cara memaparkan hasil wawancara dan dokumentasi

sebagai berikut:

4.2.1 Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah di PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

Faktor yang menyebabkan kredit bermasalah di PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU adalah sebagai berikut :

1. Adanya kendala dalam bisnis

2. Adanya konflik keluarga yang dialami debitur

3. Itikad tidak baik debitur

4. Terjadi musibah (debitur meninggal dunia, kebakaran, dan bencana alam)

Page 42: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

31

4.2.2 Strategi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah di PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

Kredit bermasalah dapat menyebabkan kerugian bagi bank yang mengalaminya,

untuk itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU memiliki

strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit untuk mengatasi kredit bermasalah.

Strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah di PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU adalah sebagai berikut:

1. Melakukan monitoring / pengawasan aktif

2. Melakukan penagihan secara intensif

3. Melakukan restrukturisasi kredit

4. Pengambilalihan asset

5. Hapus buku

4.2.3 Data Laporan Kolektibilitas Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU

Untuk mengetahui perkembangan kolektibilitas kredit Pada PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Usu tahun 2018 diperlukan laporan

kolektibilitas kredit. Berikut Ringkasan Laporan Kolektabilitas PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Usu tahun 2018.

Table 4.1

Laporan Kolektibilitas Kredit PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

Tahun 2018

(Dalam Jutaan Rupiah)

BULAN

Jumlah

Kredit Lancar

DPK /

Pra NPL KL/Gol3 D/Gol4

M/

Gol5

Januari 115.479 113.423 866 566 277 346

Februari 117.575 115.282 1.058 588 353 294

Maret 119.800 117.404 1.138 395 599 264

April 118.350 116.693 710 296 473 178

Mei 120.543 119.338 603 241 241 121

Juni 119.418 117.627 896 299 239 358

Juli 121.450 119.045 1.166 401 474 364

Page 43: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

32

Agustus 124.500 122.757 747 311 498 187

September 127.020 125.750 635 254 254 127

Oktober 130.210 128.257 977 326 260 391

November 133.850 131.200 1.285 442 522 402

Desember 138.500 136.423 970 416 277 416 Sumber: Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan informasi lainnya periode Januari-Desember 2018

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

4.3 Pembahasan

4.3.1 Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah

Bank adalah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali dana bagi pihak yang membutuhkan baik dalam kegiatan

produktif maupun konsumtif. Namun sepandai apapun analisis kredit dalam

menganalisis permohonan kredit, kredit bermasalah masih saja terjadi. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, menurut (Ismail, 2010:125) alasan kenapa kredit

menjadi bermasalah adalah sebagai berikut :

a. Analisis yang dilakukan pihak Bank kurang tepat, sehingga tidak dapat

memprediksi apa yang akan terjadi selama kurun waktu kredit.

b. Adanya kolusi antara pejabat yang menangani kredit dan nasabah sehingga

bank memutuskan kredit yang seharusnya diberikan menjadi tidak diberikan.

c. Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur sehingga

tidak dapat melakukan analisis yang tepat dan akurat.

d. Campur tangan yang terlalu besar dari pihak yang terkait.

e. Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur.

Di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU, kredit

bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) ini lebih didominasi oleh faktor

external (faktor debiturnya), diantaranya :

1. Adanya kendala dalam bisnis

Salah satu faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah di PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU adalah adanya kendala pada saat

menjalankan bisnis seperti, debitur kesulitan dalam mengelola usahanya

sehingga mengalami kegagalan dan menyebabkan debitur kesulitan untuk

membayar kewajibannya. Selain itu adanya usaha sejenis yang semakin menjalar

membuat tingkat persaingan semakin tinggi ditambah lagi dengan

perkembangan teknologi yang menghadirkan sistem jual beli online membuat

usaha debitur semakin sulit untuk mencapai target bisnisnya.

Page 44: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

33

2. Adanya konflik keluarga yang dialami debitur

Konflik atau masalah yang dialami oleh debitur juga akan berdampak pada

aktivitas usahanya, salah satu contoh konflik yang terjadi pada debitur adalah

perceraia. Ketika debitur mengurus sibuk dalam mengurus perceraiannya debitur

tidak bisa fokus dengan bisnisnya, sehingga bisnis yang dijalani debitur

mengalami penurunan pendapatan dan kerugian.

3. Itikad tidak baik debitur

Itikad tidak baik yang dimiliki oleh debitur ini juga menjadi salah satu faktor

terjadinya Non Performing Loans sebab ketika debitur memiliki itikad tidak baik

debitur akan bersikap tidak transparan kepada bank dan pada saat penagihan

debitur kabur dan menutup diri dari pihak bank.

4. Terjadi Musibah

Musibah juga dapat mempengaruhi kolektibilitas kredit dan berujung pada

peningkatan Non Performing Loans. Debitur meninggal dunia adalah salah satu

musibah penyebab terjadinya kredit bermasalah. Sebab terjadinya musibah

debitur meninggal dunia akan mengganggu kelancaran usahanya dan

kemungkinan besar kegiatan usaha debitur akan berhenti. Selain itu ada juga

musibah lainnya yang dapat menyebabkan Non Performing Loans seperti terjadi

kebakaran di tempat debitur melakukan usaha. Hal ini tentu saja akan sangat

mempengaruhi kegiatan usaha debitur dan akhirnya menyebabkan kerugian.

4.3.2 Strategi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit Bermasalah (Non Performing Loans) memiliki dampak bagi pihak Bank dan

dapat menimbulkan kerugian. Untuk itu Bank perlu melakukan penyelamatan dan

penyelesaian atas kredit bermasalah tersebut. Menurut (Ismi Haryani, 2010:108)

untuk menyelamatkan kredit bermasalah dapat dilakukan usaha-usaha sebagai

berikut :

1. Rescheduling (Penjadwalan Ulang) Yaitu perubahan syarat kredit hanya

menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu termasuk masa tenggang

(grace period) dan perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu tidak kepada

semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank, melainkan hanya kepada

debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan memiliki kemauan

untuk membayar atau melunasi kredit (willingness to pay). Di samping itu, usaha

debitur juga tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas.

Page 45: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

34

2. Reconditioning (Persyaratan Ulang) Yaitu perubahan sebagian atau seluruh

syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran,

jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh

bunga dan persyaratan lainnya. Perubahan syarat kredit tersebut tidak termasuk

penambahan dana atau injeksi dan konversi sebagian atau seluruh kredit menjadi

equity perusahaan. Debitur yang bersifat jujur, terbuka dan cooperative yang

usahanya sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan masih dapat

beroperasi dengan menguntungkan, kreditnya dapat dipertimbangkan untuk

dilakukan persyaratan ulang.

3. Restructuring (penataan ulang) yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut:

a) Penambahan dana bank.

b) Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok

kredit baru.

c) Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan bank

atau mengambil partner yang lain untuk menambah penyertaan.

4. Liquidation (Likuidasi) Yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan jaminan

dalam rangka pelunasan utang. Pelaksanaan likuidasi ini dilakukan terhadap

kategori kredit yang memang benar-benar menurut bank sudah tidak dapat lagi

dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha nasabah yang sudah tidak memiliki

prospek untuk dikembangkan. Proses likuidasi ini dapat dilakukan dengan

menyerahkan penjualan barang tersebut kepada nasabah yang bersangkutan.

Sedang bagi bank-bank umum milik negara, proses penjualan barang jaminan

dan aset bank dapat diserahkan kepada BPPN, untuk selanjutnya dilakukan

eksekusi atau pelelangan.

Penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Usu adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Monitoring/Pengawasan Aktif

Sebelum dilakukannya penyelamatan kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU terlebih dahulu melakukan pengawasan kredit untuk

mengetahui kenapa terjadi penunggakan kredit serta melakukan pendekatan

persuasive untuk membantu dan mengumpulkan informasi tentang debitur dan

usahanya. Hal ini dilakukan dengan mengunjungi tempat tinggal atau tempat

debitur melakukan usaha.

2. Melakukan Penagihan Secara Intensif

Salah satu faktor penyebab kredit bermasalah adalah karakter debitur (ada itikad

tidak baik yang dimiliki oleh debitur) untuk mengatasi hal tersebut PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU melakukan kunjungan ke

Page 46: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

35

tempat tinggal atau usaha debitur serta melakukan penagihan secara intensif

untuk membayar kewajibannya.

3. Melakukan Restrukturisasi Kredit

Restrukturisasi kredit merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk

debitur yang mengalami kesulitan membayar kewajibannya karena kondisi

ekonomi. Restrukturisasi akan dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang USU apabila debitur memenuhi syarat untuk

dilakukan restrukturisasi.

Syarat restrukturisasi yang ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang USU adalah :

a. Debitur mengalami kesulitan membayar kewajibannya,

b.Adanya itikad baik yang ditunjukkan oleh debitur kepada bank,

c. Usaha masih ada dan masih memiliki prospek.

Setelah memenuhi persyaratan maka selanjutnya PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang USU melakukan restrukturisasi dengan cara sebagai

berikut :

1) Perpanjangan Waktu

Bank menawarkan perpanjangan waktu agar debitur tetap bisa membayar

kewajiabannya. Misalnya bank menjadwalkan kredit seharusnya lunas pada

tahun 2018 namun karena ada Rescheduling tenor kreditnya diperpanjang

hingga 2020.

2) Penurunan Suku Bunga

Penurunan suku bunga harus dilakukan dengan mempertimbangkan

kemampuan debitur saat ini. Misalnya, suku bunga pinjaman di BNI adalah

12,5% tetapi karena ada penurunan suku bunga sebesar 5 % maka suku

bunganya menjadi 7,5 %. Penurunan suku bunga ini bertujuan membuat

debitur mampu mengolah manajemen usahanya dan menghasilkan

keuntungan.

3) Penambahan modal

Page 47: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

36

Penambahan modal ini dilakukan ketika debitur mengalami kekurangan

modal dan akhirnya mengajukan penambahan modal kredit. Penambahan

modal ini dilakukan bukan untuk melunasi tunggakan debitur melainkan

menambah modal usahanya agar meningkatkan produktivitas dan pendapatan

usaha debitur.

4. Pengambilalihan Asset

Pengambilalihan asset dapat dilakukan ketika debitur yang sudah berada di

kolektibilitas golongan 5 merasa tidak sanggup lagi untuk membayar kreditnya

karena beragam faktor. Misalnya, pada saat pimpinan / kepala keluarga yang

menjalankan usaha meninggal dunia dan ahli warisnya tidak mampu

melanjutkan usaha sehingga usaha tersebut berhenti dan akhirnya tidak bisa

melunasi kewajiban kredit yang ditinggalkan kepadanya. Maka oleh bank akan

dilakukan pengambilalihan asset. Setelah itu asset akan dijual oleh bank untuk

melunasi kewajiban debitur tersebut.

5. Hapus Buku

Hapus buku adalah tindakan penghapusan kredit tak tertagih dari neraca dan

tercatat ke rekening administrasi, lalu modal bank dikeluarkan untuk menutupi

utang debitur tersebut. Hal ini dilakukan karena langkah restrukturisasi sulit

untuk dijalankan. Kredit macet yang dihapus bukukan tidak berarti hilang.

Debitur yang dihapus kredit nya tetap dilakukan penagihan oleh pihak bank

untuk melunasi kewajibannya.

4.3.3 Dampak Strategi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Terhadap Persentase Kredit Bermasalah (Non Performing Loans)

Keberhasilan pelaksanaan strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit

bermasalah akan berdampak pada tingkat persentase Non Performing Loans. Hal

itu dapat dilihat dari tabel persentase kredit bermasalah (Non Performing Loans)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU sebagai berikut:

Tabel 4.2

Persentase Kredit Bermasalah (Non Performing Loans)

Page 48: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

37

Bulan

Jumlah Kredit KL/Gol3 D/Gol4 M/ Gol5

NPL GROSS

Januari 115.479 566 277 346 1,03%

Februari 117.575 588 353 294 1,05%

Maret 119.800 395 599 264 1,05%

April 118.350 296 473 178 0,80%

Mei 120.543 241 241 121 0,50%

Juni 119.418 299 239 358 0,75%

Juli 121.450 401 474 364 1,02%

Agustus 124.500 311 498 187 0,80%

September 127.020 254 254 127 0,50%

Oktober 130.210 326 260 391 0,75%

Bulan Jumlah Kredit KL/Gol3 D/Gol4 M/ Gol5

NPL GROSS

November 133.850 442 522 402 1,02%

Desember 138.500 416 277 416 0,80%

Tingkat kolektibilitas kredit bermasalah dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Dari tabel 4.2 dapat diketahui jumlah kolektibilitas kredit bermasalah pada PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU mengalami kenaikan paling

tinggi sebesar 1,05 % dan penurunan hingga 0,50% . Tingkat kredit bermasalah ini

tergolong baik karena proporsi perkembangannya relatif stabil dan tingkat NPLnya

berada digolangan rendah yaitu dibawah 5%. Semakin rendah tingkat kredit

bermasalah didalam suatu bank maka akan semakin baik. Artinya strategi

penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan berjalan efektif

dan berdampak baik karena dapat menurunkan tingkat kredit bermasalah dari

sebesar 1,05% hingga menjadi 0,50% dan tingkatan kredit bermasalah ini tergolong

rendah karena jumlah nya jauh dibawah 5%.

NPL =Kredit Kurang Lancar + Kredit Diragukan + Kredit Macet

Jumlah Kredit yang Diberikan × 100%

Page 49: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

38

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Dalam menjalankan bisnisnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang USU juga pernah mengalami kendala. Salah satu kendala yang dihadapi

adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah di PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Usu ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti,

adanya kendala usaha, adanya konflik keluarga yang dialami debitur, itikad tidak

baik yang dimiliki debitur, dan juga adanya musibah yang menimpa debitur.

2. Dalam menghadapi persoalan kredit bermasalah yang nantinya dapat

mengganggu aktivitas bank serta menyebabkan kerugian, PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU telah menyiapkan beberapa

strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah. Strategi

penyelamatan dan penyelamatan yang dimiliki adalah sebagai berikut:

a. Melakukan Pengawasan/ Monitoring Aktif

b. Melakukan Penagihan Secara Intensif

c. Melakukan Restrukturisasi kredit

d. Pengambilalihan asset

e. Hapus Buku

3. Strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh

PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU berdampak baik terhadap tingkat

persentase kredit bermasalah hal ini tercermin dari tingkat persentase NPL yang

berhasil diturunkan hingga menjadi 0,50% dan perkembangan kredit

bermasalahnya juga relatif stabil.

5.2 Saran

Karena faktor- faktor yang menyebabkan kredit bermasalah didominasi oleh faktor

eksternal (faktor yang berasal dari debitur). Sebaiknya Bagian Analisis Kredit PT

BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU lebih teliti dalam melakukan analisis

Page 50: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

39

prosedur pemberian kredit, sehingga dapat meminimalisirkan kemungkinan

terjadinya kredit bermasalah (Non Performing Loans).

Page 51: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

40

DAFTAR PUSTAKA

Aswar H. Thamrin. 2016. Analisis yang Mempengaruhi Faktor- Faktor Kredit

Bermasalah Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Unit Salo Kabupaten

Pinrang. Skripsi. Makassar: Universitas Makassar.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Surabaya: Kencana.

Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Noor Juliansyah. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

Wijayana Tony. 2013. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Website:

Bank Negara Indonesia. 2019. Sejarah, Produk-Produk BNI, (Online)

https://www.bni.co.id/ 11 Juni 2019.

Studylib. 2019. Perbankan (Online) https://studylibid.com/doc/1016592/bab-ii-

landasan-teori-2.1-perbankan-2.1.1-pengertian-bank 31 Mei 2019.

Spss Statisktik. 2018. Data Primer dan Data Sekunder (Online)

https://www.spssstatistik.com/data-primer-dan-sekunder/ 4 Juni 2019.

Page 52: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

41

Lampiran 1

Hasil wawancara dengan Penyelia Administrasi Kredit di PT BNI (Persero)

Tbk

Kantor Cabang USU

Pertanyaan : Bagaimana Proses Pemberian Kredit di PT BNI (Persero) Tbk

Kantor Cabang USU?

Jawaban : Pertama kita mengunjungi calon nasabah setela itu kita menginput

berkas calon nasabah ketika sudah lengkap kita lakukan proses

analisa berkas nasabah. Setelah dianalisa maka selanjutnya

menentukan apakah nasabah layak atau tidak untuk menerima

kredit.

Pertanyaan : Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah di

PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU?

Jawaban : Bermacam- macam seperti karakter debitur yang berubah. Pada

saat proses pemberian kredit nasabah menunjukkan itikad baik

namun pada saat kredit telah dikeluarkan dan berjalan karakter

debitur berubah dan menunjukkan itikad tidak baik.. Ada juga yang

disebabkan oleh kondisi perekonomian yang tidak menentu,

manajemen usaha yang lemah, dalam kenyataannya bisnis tidak

bisa diprediksi, ada karena unsur keluarga juga seperti terjadi

konflik keluarga, ada banyak usaha sejenis yang semakin menjalar

ditambah lagi adanya sistem jual beli online.

Pertanyaan : Apakah kredit bermasalah juga disebakan oleh kesalahan karyawan

dalam menganalisa?

Jawaban : Kalau analisanya itu sebenarnya bukan dari pegawainya, kecuali

Karyawan melakukan fraud, contoh fraud itu misalnya

penghasilannya cuma Rp. 5.000.000 tapi pada saat pengajuan

Page 53: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

42

dibuat Rp. 10.000.000, maka dari itu setelah karyawan melakukan

analisa atasan akan memeriksa apakah analisa sudah dilakukan

dengan benar itulah fungsi dari kontrol internal agar analisa kredit

tidak jebol.

Pertanyaan : Tindakan apa yang dilakukan oleh PT BNI (Persero) Tbk Kantor

Cabang USU untuk menyelamatkan kredit bermasalah?

Jawaban : Kita akan melakukan restrukturisasi namun sebelum itu kita

lakukan pengawasan aktif dulu untuk mengetahui masalah

kreditnya, kenapa debitur bisa nunggak untuk membayar kredit

misalnya seperti perusahaan debitur pailit maka akan dilakukan

restrukturisasi tapi restrukturasi ini tidak kita berikan sembarangan

ada kriterianya. Ada juga kadang karakter nasabah yang punya

itikad tidak baik , itu kita akan melakukan penagihan secara terus

menerus lebih intesif sampai kewajibannya selesai

Pertanyaan : Tindakan apa yang dilakukan oleh PT BNI (Persero) Tbk Kantor

Cabang USU jika upaya restrukturisasi tidak berhasil ?

Jawaban : Kalau restrukturisasi tidak berhasil maka selanjutnya kita akan

akan melakukan tindakan penyelesaian yaitu mengambil alih asset

yang telah diagunkan nasabah. Hal ini dilakukan ketika nasabah

koletibilitas 5 sudah tidak lagi mampu membayar kreditnya. Selain

itu ada juga tindakan hapus buku, hapus buku itu dilakukan dengan

menghapus kredit dari neraca lalu modal bank dikeluarkan untuk

menutup hutangnya namun pihak administrasi tetap akan

melakukan penagihan kepada debitur untuk membayar hutangnya.

Page 54: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

43

Lampiran 2

Laporan Kolektibilitas Kredit PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang USU

Periode Januari – Desember 2018

(Dalam Jutaan Rupiah)

BULAN Jumlah Kredit Lancar DPK / Pra NPL KL/Gol3 D/Gol4 M/ Gol5

Januari 115.479.000.000Rp 113.423.473.800Rp 866.092.500Rp 565.847.100Rp 277.149.600Rp 346.437.000Rp

Februari 117.575.000.000Rp 115.282.287.500Rp 1.058.175.000Rp 587.875.000Rp 352.725.000Rp 293.937.500Rp

Maret 119.800.000.000Rp 117.404.000.000Rp 1.138.100.000Rp 395.340.000Rp 599.000.000Rp 263.560.000Rp

April 118.350.000.000Rp 116.693.100.000Rp 710.100.000Rp 295.875.000Rp 473.400.000Rp 177.525.000Rp

Mei 120.543.000.000Rp 119.337.570.000Rp 602.715.000Rp 241.086.000Rp 241.086.000Rp 120.543.000Rp

Juni 119.418.000.000Rp 117.626.730.000Rp 895.635.000Rp 298.545.000Rp 238.836.000Rp 358.254.000Rp

Juli 121.450.000.000Rp 119.045.290.000Rp 1.165.920.000Rp 400.785.000Rp 473.655.000Rp 364.350.000Rp

Agustus 124.500.000.000Rp 122.757.000.000Rp 747.000.000Rp 311.250.000Rp 498.000.000Rp 186.750.000Rp

September 127.020.000.000Rp 125.749.800.000Rp 635.100.000Rp 254.040.000Rp 254.040.000Rp 127.020.000Rp

Oktober 130.210.000.000Rp 128.256.850.000Rp 976.575.000Rp 325.525.000Rp 260.420.000Rp 390.630.000Rp

November 133.850.000.000Rp 131.199.770.000Rp 1.284.960.000Rp 441.705.000Rp 522.015.000Rp 401.550.000Rp

Desember 138.500.000.000Rp 136.422.500.000Rp 969.500.000Rp 415.500.000Rp 277.000.000Rp 415.500.000Rp

Jumlah 1.486.695.000.000Rp 1.463.198.371.300Rp 11.049.872.500Rp 4.533.373.100Rp 4.467.326.600Rp 3.446.056.500Rp

Page 55: STRATEGI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT …

44

1. Nama Lengkap / Panggilan : Annisa Mahfirah / Nisa

2. NIM : 1605072071

3. Tempat/TglLahir : Medan / 31 Maret 1998

4. Agama : Islam

5. Asal SMA/Jurusan : MAN 3 Medan / IPS

6. Alamat Rumah : Jl. Bajak IV Gg Cengkeh Turi II

No 4

7. E-mail : [email protected]

8. Hobi : Travelling dan Menulis

9. Keahlian / Keterampilan : Mahir dalam mengaplikasikan computer dan

Editing

10. Motto Hidup : Don’t Be The Same, Be Better

11. Nama Orang Tua : Ayah : (Alm) Supriadi

Ibu : Siti Syamsiah Damanik

12. Pekerjaan Orang Tua : Ibu Rumah Tangga

Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung

jawab untuk dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Medan, Agustus 2019

Hormat Saya,

(ANNISA MAHFIRAH)