25
Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Kepala Pusat Kajian Hukum Administrasi Negara LAN-RI Disampaikan pada Bimtek Pusdiklat Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Denpasar, 15-16 November 2013

Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

  • View
    504

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disampaikan pada Bimtek Pusdiklat Dalam Negeri Denpasar, 15-16 November 2013

Citation preview

Page 1: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

Kepala Pusat Kajian Hukum Administrasi Negara

LAN-RI

Disampaikan pada Bimtek PusdiklatDalam Negeri Kementerian Dalam NegeriDenpasar, 15-16 November 2013

Page 2: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Page 3: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Indikator

SasaranSatuan

Tahun dan Perkembangan Capaian Target

RPJMN

2010-

20142009 2010 2011 2012

Sasaran 1 : Penyelenggara-an Pemerintahan

yang Bersih & Bebas KKN

IPK 2.8 2.8 3.0 3.2 5.0

Opini WTP BPK atas LKKL Pusat

41% 56,41% 63 77* 100%

Opini WTP atas LKPD (Daerah)

2,68% 3% 9% 16* 60%

Sasaran 2 :

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Integritas Pelaya-nan Publik (Pusat)

6,64 6,16 7,07 6,86 8.0

Integritas Pelayan-an Publik (Daerah)

6,46 5,26 6,00 6,32 8.0

IKM atas Pelayanan Publik

57 60 76,6 n.a. 85

Jumlah PTSP di Daerah

360 394 420 444 530

Page 4: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Indikator

SasaranSatuan

Tahun dan Perkembangan Capaian Target

RPJMN

2010-

20142009 2010 2011 2012

Sasaran 3 :

Kapasitas dan

AKUNTA-BILITAS Kinerja Birokrasi

Indeks Efektivitas Pemerintahan

-0,29 -0,26 -0,19 -0,24 0,5

Instansi Pusat yg Akuntabel

47,37 63,29 82,93 95,06 100%

Instansi Provinsi yg Akuntabel

3,76 31,03 63,33 75,76 80%

Instansi Kab/Kota yg Akuntabel

5,08 8,77 12,78 24,20 60%

Instansi Pusat yg Melaksanakan RB

5% 14% 16% 40% 100%

Instansi Daerah yg Melaksanakan RB

- - -33 Prov

33 Kab, 33 Kota (Pilot)

100% Prov,60%

Kab/Kota

Page 5: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� Opini WTP BPK atas pemerintah Pusatdan Daerah?

� Instansi Pusat/Provinsi/Kab/Kota yang Akuntabel?

Page 6: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Perencanaan Kinerja (35%)� Perencanaan Kinerja (35%)o Rencana Strategis (15%)o Rencana Kinerja Tahunan

(10%)o Penetapan Kinerja (10%)

� Pengukuran Kinerja (20%)o Pemenuhan Pengukuran (4%)o Kualitas Pengukuran (10%)o Implementasi Pengukuran

(6%)

� Pelaporan Kinerja (15%)o Pemenuhan Pelaporan (3%)o Penyajian Informasi Kinerja

(8%)o Pemanfaatan Informasi

Kinerja (4%)

� Evaluasi Kinerja� Evaluasi Kinerja(10%)o Pemenuhan

Evaluasi (2%)o Kualitas Evaluasi

(5%)o Pemanfaatan Hasil

Evaluasi (3%)

� Capaian Kinerja(20%)o Kinerja yang

Dilaporkan – output (5%)

o Kinerja yang Dilaporkan –outcome (5%)

o Kinerja Lainnya(10%)

Page 7: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

KATEGORINILAI ANGKA

INTERPRETASI

AA >85-100 Memuaskan

A >75-85 Sangat Baik

B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan

CC >50-65 Cukup Baik (Memadai)

C >30-50 Agak Kurang

D 0-30Kurang, perlu byk sekali perbaikansgt mendasar.

Page 8: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� “Kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawabanatau untuk menjawab & menerangkan kinerja & tindakanseseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatuorganisasi kpd pihak yg memiliki hak atau berkewenanganuntuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban” (Modul LAKIP Kementerian PAN, 2010).

� Sesuatu yg dibutuhkan/diharapkan untuk memberikanpenjelasan/jawaban mengenai suatu tindakan seseorang(Oxford Advance Learner’s Dictionary).

� Upaya mencari jawaban terhadap pertanyaan ygberhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yg mana, dan bagaimana (J.B. Ghartey).

Page 9: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� Setiap upaya memberi nilai tambah thdtanggungjawab jabatan;

� Setiap upaya menegakkan norma;

� Setiap upaya menghindari penyimpangan & perangkap jabatan;

� Keteladanan (exemplary paragon);

� Sikap kepedulian & kebersamaan (care and share);

� Keakraban & kedekatan (intimacy) baik kepadabawahan maupun mitra kerja;

� Kepercayaan timbal balik (reciprocal trust) secaravertikal, horisontal maupun diagonal.

Page 10: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Page 11: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

PercepatanRB

PercepatanRB

PenataanStrukturPenataanStruktur

PenataanJml PNSPenataanJml PNS

Seleksi & PromosiPNS

Seleksi & PromosiPNS

Profesio-nalismePNS

Profesio-nalismePNS

E-govt.E-govt.Penyeder-hanaanProsedur

Penyeder-hanaanProsedur

Transparansi & AkuntabilitasTransparansi & Akuntabilitas

Kesejahte-raan PNSKesejahte-raan PNS

EfisiensiSarprasEfisiensiSarpras

Page 12: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

RENCANA AKSI

a. Pelaporan Harta Kekayaan PNS:� Perluasan Wajib lapor;� Sebagai dasar dalam kenaikan pangkat dan promosi jabatan;

b. Kebijakan pengelolaan keuangan negara:� Larangan pemindahan keuangan ke rekening pribadi;� Penertiban pembuatan rekening untuk penampungan sementara

(Escrow Account);� Whistle blower system;� Penguatan PPATK;� Penguatan Peranan APIP dalam pengawasan dan pencegahan

korupsi;

f. Pelaporan secara komprehensif dan diintegrasikan (beberapa jenis pelaporan yang sekarang ada, dalam kajian untuk diintegrasikan);

g. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan dari instansi pemerintah (SAKIP).

Page 13: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Transparency

Responsiveness

Compliance

Account-ability

Page 14: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� Transparency concerns the duty to account to those with a legitimate interest – the stakeholders in the organization.

� Responsiveness concerns responsibility of the organization for its acts and omissions, including the processes of decision-making and the results of these decisions. Responsiveness entails a responsibility to develop the organization's processes and targets to support the continuous improvement of the organization's performance,

� Compliance concerns the duty to comply with agreed standards regarding both organizational policies and practices, and the reporting of policies and performance.

Page 15: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Page 16: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

1. Transparency is the provision of accessible and timely information to stakeholders and the opening up of organizational procedures, structures, and processes to their assessments. Doing so enables stakeholders to monitor an organization’s activities and hold it to account for its commitments, actions, and decisions. Its criteria includes:

o Respond to all information requests within a certain timeframe and justify denials;

o Identify a narrowly defined set of conditions for non disclosure of information;

o Have in place an appeals process for denied information requests.

Page 17: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

2. Participation is the active engagement of both internal and external stakeholders in the decisions and activities that affect them. At a minimum, participation must include the ability to influence decision making, not just seek approval or acceptance of a decision or activity. It includes:

o Clearly identify the activities and level (operational, policy, strategy) at which stakeholders can expect to be engaged;

o Communicate in a timely manner the purpose of any engagement and the scope for stakeholder influence;

o Disclose the outcomes of engagement, unless requested not to by stakeholders;

o Change policy or practice as a result of engagement or else provide an explanation to stakeholders why the input was not taken on board.

Page 18: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

3. Evaluation is the process through which an organization monitors and reviews its progress against goals and objectives, feeds learning from this into future planning, and reports on the results of the process. Evaluation ensures that an organization learns from and is accountable for its performance. Its criteria includes:

o Engage external stakeholders in the evaluation of activities that impact them

o Use evaluation results to inform future decision making

o Be open and transparent about evaluation results

o Evaluate performance in relation to strategic plan, internal administrative and management policies, issues specific policies, and operations

Page 19: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

4. Complaint & Response are channels developed by organizations that enable stakeholders to file complaints on issues of non-compliance or against decisions and actions, and that ensure such complaints are properly reviewed and acted upon. Its criteria includes:

o Maintain confidentiality of external complainants;

o Guarantee non-retaliation;

o Provide a clear description of how external complaints can be made and how they will be investigated;

o Ensure independence of those assessing, investigating, and responding to external complaints;

o Have in place an appeals process for external complaints unsatisfied with the outcome of an investigation.

Page 20: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Dimensi Instrumen

Transparansi

• E-government (E-proc, E-service, E-office, etc);

• Keterbukaan Pengelolaan Keuangan(financial disclosure);

• Benturan Kepentingan (conflict of Interest);• Laporan Harta Kekayaan;• Publikasi cetak & online.

Evaluasi

• Manajemen Keuangan;• Manajemen Kinerja (SAKIP);• Review Rencana Strategis dan IKU;• Sistem Pengendalian Internal (Waskat).

Page 21: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Dimensi Instrumen

Partisipasi• Stakeholder forum;• Pemberlakuan Code of Conduct atau Code of

Good Practices.

Komplain & Respon

• Unit Pengelola Informasi; Mediasi & Ajudikasi (UU No. 14/2008);

• Unit Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik(UU No. 25/2009);

• Unit Pelaporan & Pengendalian Gratifikasi;• Pengelolaan Pengelola Whistleblower.

Page 22: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Page 23: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� Kebingungan / kekaburan konsep “Akuntabilitas”.

Ada 10 istilah akuntabilitas yg berbeda, yakni: Kinerja, Publik, Administratif, Ketaatan, Legalitas/Hukum, Politik, Moral, Profesional, Manajerial, Kinerja Penyelenggaraan Negara.

� Kesulitan menjadi “umbrella act” atau “omnibus regulation” karena karakteristik lembaga yg berbeda-beda.

Tidak menjangkau akuntabilitas legislatif, karena DPR tidakberbasis kinerja, melainkan berbasis politik (polis = masyarakatdi daerah pilihnya). Indikator kinerja DPR paling rendah adalahOutcome, sedang IK input – proses – output dilaksanakan olehSetjen. Selain itu, evaluasi akuntabilitas parlemen juga tidakbisa dilakukan oleh eksekutif.

Page 24: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

� Kesulitan menyatukan akuntabilitas organisasi denganakuntabilitas individu.

Akuntabilitas idealnya adalah agregat dari dua fungsi yang bekerja bersama-sama, yakni: 1) integritas dan moralitaspribadi/individual, dan 2) kompetensi dan kinerja lembaga. Seorang pejabat publik tidak cukup hanya memiliki integritasnamun tidak kapabel dalam mengemban amanah kedinasan. Sebaliknya, seorang pejabat publik juga kurang ideal jikamemiliki kompetensi dan kinerja tinggi namun tidak dilengkapikepribadian yang mulia.

Page 25: Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas

Semoga Bermanfaat …

Denpasar, 15-16 November 2013