Upload
dangduong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
RUHIYANAH
NIM: 109051000038
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
Ruhiyanah
NIM: 109051000038
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, M. A.
NIP. 19761129 200912 1 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikembalikan di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil
karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 Juli 2013
Ruhiyanah
i
ABSTRAK
Ruhiyanah
109051000038
Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam Membangun
Citra Perusahaan
Perlindungan akan hidup seseorang dan perencanaan masa depan yang
lebih baik untuk orang-orang yang kita sayangi memang diperlukan. Asuransi
merupakan salah satu pilihan dalam melindungi orang-orang yang disayangi. Hal
ini menyebabkan munculnya PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam ranah
perlindungan jiwa yang berbasis syariah. Perkembangan asuransi di Indonesia,
mulai dari konvensional hingga syariah mengalami perkembangan cukup pesat.
Oleh karena itu, perusahaan mempunyai divisi public relations agar bisa
mengembangkan perusahaan dengan strategi yang kreatif.
Dari jabaran di atas, maka penulis memunculkan pertanyaan, sebagai
objek pembahasan dalam skripsi ini, bagaimana strategi public relations dalam
PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra perusahaan dan
bagaimana peran public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam
perusahaan.
Dalam perusahaan, strategi public relations untuk mencapai citra
perusahaan dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada nasabah, good
relationship dengan lembaga lain, seperti pemeritahan, bank dan lainnya,
melakukan strategi promosi dan kegiatan sosialisasi. Sedangkan peran public
relations dalam perusahaan adalah sebagai komunikator, stabilisator, dan
fasilitator perusahaan. PT. Asuransi Takaful Keluarga juga mempunyai pesaing
bisnis akan tetapi bukan dari asuransi-asuransi yang berkembang di Indonesia,
melainkan para rentenir yang mencari uang melalui bunga pinjaman atau riba.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang
menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kenyataan. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data total participant observation, wawancara
dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teori citra perusahaan dan Impression
Management Theory, yang mana citra perusahaan mencakup semua yang ada di
perusahaan dan teori impressi dimana aktivitas untuk terlihat baik bagi orang lain
dan perusahaan itu sendiri. Citra perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga sudah
cukup baik sampai saat ini, perkembangan perusahaan selama satu dasawarsa
memang bisa dikatakan cukup berhasil melalui strategi yang matang, pendekatan
yang dilakukan dan peran public relations itu sendiri akan tetapi public relations
Takaful Keluarga belum cukup berani dalam mempublikasikan Takaful Keluarga
melalui acara-acara besar atau media televisi.
Kata Kunci : Strategi, Public relations, Citra, Perusahaan.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, penulis ucapkan serta puja dan puji syukur
kepada sang Khalik, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan segala
nikmatNya untuk penulis. Dia-lah segalanya. Dia tempat mengadu, tempat
berlindung dan yang selalu memberikan hal yang terbaik untuk penulis. Dzat yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful
Keluarga dalam Membangun Citra Perusahaan” diharapkan mampu menyumbang
ilmu tentang public relations perusahaan.
Dari segenap jiwa, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A, berserta Bapak
Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pudek I, Bapak Drs. H. Mahmud
Djalal, M.A selaku Pudek II dan Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selakuk
Pudek III.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Bapak Drs. Jumroni, M.Si dan Sekretaris Jurusan
KPI, Ibu Hj. Umi Musyarofah M.A yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan birokrasi karya ilmiah ini.
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, memberikan arahan, nasihat, dan ilmu bagi penulis untuk
membuat sebuah karya ilmiah yang baik dan benar.
iii
4. Seluruh dosen FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas semua ilmu
yang diberikan untuk penulis.
5. Seluruh staf perpustakaan baik staf di FIDKOM maupun Staf di UIN.
6. Bapak M. Hafiluddin selaku Head of Marketing Communication PT.
Asuransi Takaful Keluarga yang sangat membantu penulis dalam
mengumpulkan informasi akurat untuk karya ilmiah ini. Serta Ahmad
Sultoni dan Fajar Basuki selaku staf divisi Marketing Communication
yang telah mengajari banyak hal selama penulis magang di PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
7. Untuk orang paling berharga dan tercinta Ayahanda Damiri dan Ibunda
Dijah terima kasih atas semua kasih sayang, doa, semangat dan semua hal
yang berbentuk materi ataupun tidak yang telah kalian berikan hingga
menghantarkan ananda di bangku kuliah. Semoga kalian selalu bangga
dengan ananda. Teriring doa dan kasih sayang yang tak pernah putus
untuk-mu Ayah dan Ibu.
8. Kakak-kakakku yang tak pernah lelah memberikan bimbingan dan
semangat, Nurmilah, Wahyudi, Siti Marwah, dan Aan Rosiatun serta
adikku Muhammad Hambali dan ketiga keponakanku Dian Alviani, Bagus
Muhammad Faqih dan Zarif Nouval Sajid yang selalu memberikan
hiburan ketika penulis merasa lelah.
9. Seluruh guru SD, SMP dan SMA yang telah berbagi ilmu yang sangat
berguna hingga mengantarkan penulis di jenjang yang lebih tinggi.
iv
10. Teman-teman KPI B 2009 yang sangat memberikan motivasi dan
kontribusi untuk cara berfikir dan bekerjasama dengan baik.
11. Sahabat serta teman yang terus menyemangati dan memberikan masukan
untuk penulis Rizqi Nurul Ilmi S. Kom I, Ramadhan Halim Pratama S.
Kom I, Khoirunnisa dan Diah Selviani.
12. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan namun tidak mengurangi rasa hormat dan
ucapan terimakasih kepada mereka semua.
Pada kesempatan yang sempit ini, penulis berterima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu penulis dalam membuat karya ilmiah ini yang
tidak dapat disebutkan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian
yang telah diberikan untuk penulis. Amin ya Rabbal Alamiin.
Jakarta, 22 Juli 2013
Ruhiyanah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Fokus Dan Rumusan Masalah ...................................................... 9
1. Fokus Masalah ....................................................................... 9
2. Rumusan Masalah. ................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 10
F. Metodologi Penelitian .................................................................. 12
1. Metode Penelitian................................................................... 12
2. Subjek Dan Objek Penelitian ................................................. 12
3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 12
4. Tahapan Penelitian ................................................................. 12
a. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 12
b. Teknik Pengolahan Data .................................................. 14
c. Analisis Data .................................................................... 15
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 15
vi
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Strategi ....................................................................... 17
B. Public Relations ........................................................................... 19
1. Pengertian Public Relations ............................................. 19
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations ................................ 27
3. Peran Public Relations ..................................................... 31
4. Strategi Public Relations .................................................. 32
C. Citra ............................................................................................. 36
1. Pengertian Citra ................................................................ 36
2. Jenis Citra ......................................................................... 39
3. Proses Pembentukan Citra................................................ 42
D. Pengertian Perusahaan ................................................................. 45
E. Asuransi Syariah .......................................................................... 47
1. Pengertian Asuransi Konvensional .................................. 47
2. Pengertian Asuransi Syariah ............................................ 48
BAB III PROFIL PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga .......................................... 50
B. Visi, Misi dan Tujuan PT. Asuransi Takaful Keluarga ................ 52
C. Konsep dan Filosofi PT. Asuransi Takaful Keluarga .................. 53
D. Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga.................... 54
vii
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Tentang Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful
Keluarga Dalam Membangun Citra Perusahaan .......................... 59
B. Analisis Tentang Peran Public Relations PT. Asuransi Takaful
Keluarga DalamPerusahaan ......................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
i
ABSTRAK
Ruhiyanah
109051000038
Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam Membangun
Citra Perusahaan
Perlindungan akan hidup seseorang dan perencanaan masa depan yang lebih
baik untuk orang-orang yang kita sayangi memang diperlukan. Asuransi merupakan
salah satu pilihan dalam melindungi orang-orang yang disayangi. Hal ini
menyebabkan munculnya PT. Asuransi Takaful Kelurag dalam ranah perlindungan
jiwa yang berbasis syariah. Perkembangan asuransi di Indonesia, mulai dari
konvensional hingga syariah mengalami perkembangan cukup pesat. Oleh karena itu,
perusahaan mempunyai divisi public relations agar bisa mengembangkan perusahaan
dengan strategi yang kreatif.
Dari jabaran diatas, maka penulis memunculkan pertanyaan, sebagai objek
pembahasan dalam skripsi ini, bagaimana strategi public relations dalam PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra perusahaan dan bagaimana peran
public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam perusahaan.
Dalam perusahaan, strategi public relations untuk mencapai citra perusahaan
dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada nasabah, good relationship
dengan lembaga lain, seperti pemeritahan, bank dan lainnya, melakukan strategi
promosi dan kegiatan sosialisasi. Sedangkan peran public relations dalam perusahaan
adalah sebagai komunikator, stabilisator, dan fasilitator perusahaan. PT. Asuransi
Takaful Keluarga juga mempunyai pesaing bisnis akan tetapi bukan dari asuransi-
asuransi yang berkembang di Indonesia, melainkan para rentenir yang mencari uang
melalui bunga pinjaman atau riba.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang
berlandaskan pada pemikiran paradigma positivisme. Positivisme disini bertujuan
untuk menjabarkan hasil temuan sesuai dengan kenyataan kemudian dianalisis sesuai
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Penelitian ini menggunakan teori citra perusahaan, yang mana citra
perusahaan mencakup semua yang ada di perusahaan. Citra perusahaan PT. Asuransi
Takaful Keluarga sudah cukup baik sampai saat ini, perkembangan perusahaan
selama satu dasawarsa memang bisa dikatakan cukup berhasil melalui strategi yang
matang, akan tetapi public relations Takaful keluarga belum cukup berani dalam
mempublikasikan Takaful Keluarga melalui acara-acara besar atau media televisi.
Keywords : Strategi, Public relations, citra , perusahaan.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, penulis ucapkan serta puja dan puji syukur
kepada sang Khalik, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan segala
nikmatnya untuk penulis. Dia-lah segalanya. Dia tempat mengadu, tempat berlindung
dan yang selalu memberikan hal yang terbaik untuk penulis. Dzat yang maha
pengasih lagi maha penyayang.
Sebuah karya kecil dari sedikit ilmu pengetahuan yang penulis dalami saat
menempuh ilmu di bangku kuliah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Membangun Citra Perusahaan” diharapkan mampu menyumbang ilmu tentang public
relations perusahaan.
Dari segenap jiwa, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A, berserta Bapak Drs. Wahidin
Saputra, M.A, selaku Pudek I, Bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku
Pudek II dan Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selakuk Pudek III.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Bapak Drs. Jumroni, M.si dan Sekretaris Jurusan KPI, Ibu
Hj. Umi Musyarofah M.A yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan birokrasi karya ilmiah ini.
iii
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, memberikan arahan, nasihat, dan ilmu bagi penulis untuk
membuat sebuah karya ilmiah yang baik dan benar.
4. Seluruh Dosen FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas semua ilmu
yang diberikan untuk penulis.
5. Seluruh staf perpustakaan baik staf FIDKOM maupun Staf UIN.
6. Bapak M. hafiluddin selaku Head of Marketing Communication PT. Asuransi
Takaful Keluarga yang sangat membantu penulis dalam mengumpulkan
informasi akurat untuk karya ilmiah ini. Serta Ahmad Sultoni dan Fajar
Basuki selaku staf divisi Marketing Communication yang telah mengajari
banyak hal selama penulis magang di PT. Asuransi Takaful Keluarga.
7. Untuk orang paling berharga dan tercinta Ayahanda Damiri dan Ibunda
Khadijah terima kasih atas semua kasih sayang, doa, semangat dan semua hal
yang berbentuk materi ataupun tidak yang telah kalian berikan hingga
menghantarkan ananda di bangku kuliah. Semoga kalian selalu bangga
dengan ananda. Teriring doa dan kasih sayang yang tak pernah putus untuk
mu Ayah dan Ibu.
8. Kakak-kakakku yang tak pernah lelah memberikan bimbingan dan semangat,
Nurmilah, Wahyudi, Siti Marwah dan Aan Rosiatun serta adikku Muhammad
Hambali dan ketiga keponakanku Dian Alviani, Bagus Muhammad faqih dan
iv
Zarif Nouval Sajid yang selalu memberikan hiburan ketika penulis merasa
lelah.
9. Seluruh guru SD, SMP dan SMA yang telah berbagi ilmu yang sangat
berguna hingga mengantarkan penulis dijenjang yang lebih tinggi.
10. Teman-teman KPI B 2009 yang sangat memberikan motivasi dan kontribusi
untuk cara berfikir dan bekerjasama dengan baik.
11. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi
rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada mereka semua.
Pada kesempatan yang sempit ini, penulis berterima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu penulis dalam membuat karya ilmiah ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
kalian yang telah diberikan untuk penulis. Amin ya Rabbal Alamiin.
Jakarta, Juli 2013
Ruhiyanah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFATR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Fokus Dan Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1. Fokus Masalah ......................................................................................... 8
2. Rumusan Masalah. ................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 11
G. Metodologi Penelitian .................................................................................... 12
1. Metode Penelitian.................................................................................... 12
2. Subjek Dan Objek Penelitian .................................................................. 13
3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 13
4. Tahapan Peneltian ................................................................................... 13
a. Teknik Pengambilan Data .............................................................. 13
b. Teknik Pengolahan Data ................................................................ 15
H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 15
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Strategi ........................................................................................... 18
B. Public Relations ........................................................................................... 19
1. Pengertian Public Relations ...................................................................... 19
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations ......................................................... 28
3. Peran Public Relations ........................................................................... 32
vi
4. Strategi Public Relations ........................................................................... 34
C. Citra .............................................................................................................. 38
1. Pengertian Citra ......................................................................................... 38
2. Jenis Citra .................................................................................................. 41
3. Proses Pembentukan Citra...................................................................... 45
D. Pengertian Perusahaan ................................................................................. 48
E. Asuransi Syariah ........................................................................................... 50
1. Pengertian Asuransi Konvensional ........................................................... 50
2. Pengertian Asuransi Syariah ..................................................................... 51
BAB III PROFIL PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga ........................................................ 54
B. Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga .................................. 59
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Tentang Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga
Dalam Membangun Citra Perusahaan ................................................................... 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan maupun
informasi dari komunikator ke komunikan melalui media. Namun menurut
Carl I. Hovland komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator)
menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam
bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan).
Dengan berarti komunikasi merupakan suatu proses di mana seseorang
menyampaikan pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun dengan
isyarat, makna, gaya sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang
dikomunikasikan.1 Akan tetapi komunikasi tidak hanya penyampaian pesan
atau informasi dengan pentransferan makna saja. Tetapi komunikasi
mengandung suatu proses transaksional, yaitu komunikasi dilakukan
seseorang dengan pihak lain dalam upaya untuk mempertukarkan suatu simbol
atau lambang, dan mengembangkan harapan-harapan.
Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas
dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh
pengertian dan pengakuan dari publik.2 Aktifitas public relations adalah
menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara perusahaan dengan pihak
1Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dana UIN press, 2007),
h. 20-21. 2 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Dunia Cyber, (Depok: Gramata Publishing, 2011), h. 3.
2
publik dengan tujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan
bagi tercapainya suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilakukan public
relations berhubungan dengan opini publik masyarakat dan perubahan sikap
masyarakat. Public relations di sini juga berperan untuk mengatasi situasi jika
ada pemberitaan negatif terhadap perusahaan, dimana public relations
berusaha menutup-nutupi dengan cara menutup semua akses informasi agar
berita tersebut tidak meluas hingga ke masyarakat.
Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari
teknik kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas
komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau
organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah
melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa
untuk mengetahui efeknya atau feedback, apakah berdampak baik terhadap
citra, atau sebaliknya menjadi negatif atau kurang menguntungkan posisi
organisasi atau lembaga bersangkutan di mata masyarakat. 3
Sekarang ini, public relations berhadapan dengan fakta sebenarnya
yang mana tidak terlepas dari apakah fakta tersebut baik, buruk atau tidak
jelas. Akan tetapi public relations di sini dituntut untuk mampu menjadikan
orang lain memahami suatu pesan, agar tercipta citra atau reputasi yang positif
dari lembaga yang diwakilinya. Oleh karena itu public relations membutuhkan
strategi yang matang dalam usaha pencapaian tujuan.
Strategi merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
3 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 1997), h. 19.
3
lembaga tertentu dengan tujuan jangka panjang agar kegiatan yang telah
direncanakan dapat berjalan baik dan sesuai rencana. Public relations harus
dituntut memiliki strategi yang kreatif dan ide-ide yang banyak agar bisa
menghadapi segala jenis kondisi perusahaan.
Citra merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Reputasi
dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan
melalui public relations. Public relations dituntut untuk mampu menjadikan
orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan
membuahkan hasil yang baik juga untuk perkembangan sebuah perusahaan.
Membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan memanglah bukan tugas
yang mudah, dibutuhkan strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra
perusahaan.
Terdapat beberapa jenis citra yang harus dibangun oleh perusahaan
dalam menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra
yang akan dibahas adalah citra perusahaan (corporate image). Citra
perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya
citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk dari
berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau sejarah perusahaan yang
gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraih
dan lain sebagainya.4
Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat.
Perusahaan tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh
4 M. Linggar Anggoro, Teori&Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005).
Cet, 4. h. 62.
4
dilupakan adalah dukungan dari para konsumen atau masyarakat. Dukungan
dapat berupa niat baik atau dukungan dari para pegawai, peraturan pemerintah
yang kondusif, dan lain-lain. Tanpa dukungan itu semua, terkadang tidak
tampak nyata, suatu badan atau bisnis tidak akan mampu bertahan.
Dari sekian banyak jenis perusahaan di Indonesia, asuransi merupakan
salah satu sektor jasa dalam hal perlindungan finansial yang berkembang
cukup pesat yang dalam usahanya membangun citra yang baik di mata publik.
Dan banyak sekali jenis asuransi yang ada di Indonesia, asuransi Takaful
Keluarga merupakan salah satu asuransi yang berkembang pesat yang dalam
usahanya membangun citra perusahaan.
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis, di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara
finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan, dan lain sebagainya mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi
seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan
pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti
polis yang menjamin perlindungan tersebut. Antara asuransi syariah dengan
konvensional memiliki beberapa perbedaan diantaranya akad yang tidak jelas
(gharar), pada asuransi konvensional akad yang digunakan adalah akad
tadabuli atau akad jual beli sedangkan pada asuransi syariah menggunakan
akad tlong menolong. Dalam hal ini gharar berarti suatu yang dalam perolehan
salah satu penggantinya tidak jelas.
Selain itu, akad asuransi konvensional mengandul untung-untungan
5
atau judi. Kemudian pada asuransi konvensional menggunakan system riba
yang mana orang yang melakukan pinjaman polis dikenakan bunga atas
pinjamannya sedangkan asuransi syariah menggunakan pola bagi hasil, yaitu
keuntungan yang diterima oleh peserta sesuai dengan keuntungn yang didapat
oleh perusahaan. Dan asuransi Syariah memiliki dewan pengawas syariah.5
Dalam perkembangannya, asuransi yang ada di Indonesia banyak
sekali tersebar hingga seluruh pulau yang ada di Indonesia. Terdapat asuransi
non syariah (konvensional) dan asuransi syariah di mana masing-masing
mempunyai karakteristik dan fungsi yang membedakan dengan asuransi yang
satu dengan yang lainnya. Namun pada kesempatan ini penulis akan
membahas asuransi syariah yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga.
Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap PT. Asuransi Takaful
Keluarga karena perusahaan ini merupakan pelopor asuransi murni syariah,
sekaligus salah satu perusahaan terdepan di Indonesia yang berdiri sejak tahun
1994. Takaful menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai
dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat
Indonesia. Dalam asuransi Takaful Indonesia, terdapat dua cabang anak
asuransi yaitu asuransi Takaful Umum dan asuransi Takaful Keluarga. Pada
tahun 2004, Takaful Keluarga berhasil meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasionalnya yang berdampak pada peningkatan kinerja keuangan dari
tahun ke tahun.
Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
5 Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal & Maslahat, (Solo: Tiga Serangkai, 2007),
h. 37-42.
6
dan menjaga konsistensinya, perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO
9001 : 2000 untuk sistem manajemen mutu di Asuransi Takaful Umum (Anak
perusahaan Group Takaful) yang dikeluarkan oleh SGS JAS-ANZ, Selandia
Baru pada tahun 2004, sementara asuransi Takaful Keluarga (Anak
perusahaan Group Takaful) telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari
Net Norske Veritas, Belanda pada tahun yang sama.
Komitmen Takaful untuk menjadi penyedia jasa asuransi syariah
terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang
telah diterimanya di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari Karim
Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life
Insurance (ATK), The Best Risk Management Islamic General Insurance
(ATU), Top of Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari
Majalah Investor untuk ATK sebagai Best Performance Syariah Insurance dan
untuk ATU sebagai Pioneer Umum Syariah.
Selain itu, Takaful Keluarga menjadi perusahaan asuransi syariah
pertama di Indonesia yang menempatkan perwakilannya menjadi perusahaan
di Million Dollar Round Table (MDRT), sebuah klub bertaraf internasional
untuk para agen asuransi berprestasi dari seluruh dunia, sekaligus sebagai
pengakuan atas tingkat profesionalisme perusahaan.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 1994 ini tidak selalu berkembang
dengan mulus dalam meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Pada
tahun 1998 ketika terjadi krisis ekonomi Takaful Keluarga mengalami
dampaknya. Dampak dari krisis ekonomi tersebut memang tidak separah
7
lembaga jenis lainnya, akan tetapi karena kebijakan regulasi pemerintah yang
mengharuskan modal perusahaan asuransi harus minimal 100 miliar pada
tahun 2010, maka perusahaan pun mengalami kesulitan sehingga
meminimalisasikan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sehingga diperlukan modal
tambahan sesuai dengan kebijakan pemerintah tersebut. Maka di tahun 2009
Pemegang Saham menyuntikkan tambahan modal dimaksud, sehingga
Asuransi Takaful Keluarga sudah bisa memenuhi ketentuan minimal modal
disetor sebagaimana yang ditetapkan oleh Pemerintah.6
Setelah lebih dari satu dasawarsa berkiprah menghadirkan jasa
asuransi dan perencanaan keuangan syariah berkualitas yang melayani
kebutuhan umat dan nasabah di Indonesia, Takaful Keluarga kini siap
melangkah pada tahap pertumbuhan berikutnya, memanfaatkan keunggulan
dari citra perusahaan yang kuat dan jaringan pemasaran yang luas serta sinergi
yang kokoh dalam group Takaful Indonesia. 7
Seperti yang dikatakan Allah dalam Qur’an Surat Al- Hasr ayat 18,
yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
6 Wawancara Pribadi dengan M. Hafiluddin, Jakarta, 3 Juni 2013.
7 http://asuransitakaful.net/tentang-pt-asuransi-takaful-keluarga/sekilas-takaful/ diunduh
pada tanggal 15-02- 2013.
8
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat ini, dapat dikatakan bahwa dalam kehidupan kita perlu
melakukan persiapan untuk masa depan diri dan orang-orang yang kita
sayangi. Hal ini bisa kita antisipasi dengan penggunaan asuransi. Asuransi
yang digunakan hendaknya asuransi yang sesuai dengan hukum Islam dan
berbasis syariah. Asuransi Takaful keluarga bisa menjadi alternatif pilihan
yang tepat untuk mempersiapkan kehidupan yang mendatang dan melindungi
diri dari musibah karena sesuai dengan syariah dan tuntunan Islam dengan
proses yang dinamakan Tabarru’ (hibah atau dana kebajikan).
Takaful Keluarga hadir di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia akan asuransi yang berbasis syariah yang menjadi
wadah bagi umat Islam yang ingin menginvestasikan uang mereka melalui
asuransi yang berbasis syariah. Meskipun banyak asuransi yang berbasis
syariah namun asuransi Takaful Keluarga merupakan salah satu asuransi yang
banyak diminati oleh masyarakat dan menunjukkan kestabilannya diketatnya
persaingan asuransi di Indonesia.
Takaful Keluarga memiliki divisi khusus yang handal dalam
menangani pembentukan dan pembangunan citra yakni Public Relations.
Public Relations merupakan penghubung dalam perusahaan untuk
memperkenalkan dan mempublikasikan produk dan layanan yang tersedia
dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berusaha membahas
mengenai: “Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga
9
Dalam Membangun Citra Perusahaan.”
B. Fokus dan Rumusan Masalah
1. Fokus Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas agar pembahasan terfokus pada satu
permasalahan maka penulis membatasi kajian ini pada strategi public
relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra
perusahaan.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam
penelitian ini adalah :
a. Bagaimana strategi public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga
dalam membangun citra perusahaan?
b. Bagaimana peran public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga
dalam perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana public
relations PT. Asuransi Takaful Keluarga membuat strategi serta langkah-
langkah yang tepat untuk lebih bisa membangun citra perusahaan di mata
masayarakat atau nasabah sehingga PT. Asuransi Takaful Keluarga pun
bisa tetap eksis dan berkembang sebagaimana yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah yang diterapkan oleh
public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun
10
citra perusahaan.
b. Serta mengetahui peran public relations PT. Asuransi Takaful
Keluarga dalam perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
wawasan mengenai konsep-konsep yang dikemas tentang strategi dan
peran dalam membentuk dan membangun citra perusahaan serta sebagai
referensi kepustakaan di bidang ilmu komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan wacana ideal
khususnya bagi peneliti dan umumnya untuk masyarakat luas yang
menggeluti bidang komunikasi, yang kemudian direalisasikan dalam
bentuk tindakan konkret dari konsep dan wacana yang disajikan. Serta
acuan bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra
perusahaan.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti melakukan observasi
terhadap hasil penelitian yang mempunyai kemiripan dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti menemukan hasil penelitian dari Septi
Fahmi Choirisa (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan
11
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah 2012) yang berjudul “Peran Media
Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan”.
Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Septi lakukan menfokuskan pada
peran Media Relations melalui media massa pada Bank Muamalat8. Peneliti
juga menemukan hasil penelitian dari Muhammad Iqbal (Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah 2011) yang berjudul “Strategi Public Relations Polri Dalam
Membangun Citra Pelayanan Pada Masyarakat”. Penelitian ini berfokus pada
straregi public relations Polri dalam membangun citra pada pihak sponsor9.
Selain itu peneliti menemukan hasil penelitian dari Zakiya Tusholihah
(Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011) yang berjudul “Peran
public Relations Dalam Membangun Current Image di PT. Bank Syariah
Mandiri”. Penelitian ini berfokus pada peran public relations dalam
membangun citra yang sekarang atau yang diinginkan ole perusahaan10
. Dari
ketiga penelitian diatas, yang membedakan dengan penelitian ini adalah
penelitian ini berfokus pada sejauh mana strategi public relations PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra perusahaan yang mana
citra terbentuk berdasarkan penilaian dari publik.
8 Septi Fahmi Chorisa, Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam
Membangun Citra Perusahaan, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2012). 9 Muhammad Iqbal, Strategi Public Relations Polri Dalam Membangun Citra Pelayanan
Pada Msyarakat, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2011). 10
Zakiya Tusholihah, Peran Public Relations Dalam Membangun Current Image di PT.
Bank Syariah Mandiri, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2011).
12
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Kualitatif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif,
yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data
yang akurat berdasarkan fakta di lapangan disertai dengan wawancara
narasumber. “ Penelitian Kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar
(naturalSetting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat
kualitatif”.11
Dalam penelitian ini metode yang dimanfaatkan adalah
wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumen.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian adalah PT. Asuransi Takaful Keluarga,
sedangkan objeknya adalah strategi public relations/humas internal PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra perusahaan.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Asuransi Takaful Indonesia,
di Graha Takaful Indonesia Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100, Jakarta
12790. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan pada Maret-Juni 2013.
4. Tahap Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara
yang digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik
11
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat, UIN Jakarta
Press,2006.hal.41.
13
pengumpulan data dibedakan dengan metodologi dari riset yang
digunakan para periset, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Pada riset
kualitatif yang penulis pakai pada riset ini adalah observasi,
wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah
dengan sengaja memilih informan (atau dokumen atau bahan-bahan
visual lain) yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan
penelitian.12
1) Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan
peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan
penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti sebagai partisipan
atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek
peristiwa yang sedang ditelitinya.13
Dalam praktik penggunaannya, metode observasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan
peneliti dalam atau terhadap proses penelitian yaitu, observasi
dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas yang diteliti
(participant observation) dan observasi tidak terlibat
(nonparticipant observation). Participant observation dibagi
menjadi dua jenis: pertama, peneliti yang melibatkan diri secara
total dalam setiap proses dan aktivitas masyarakat yang ditelitinya
12
John W. Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:
KIK Press, 2003) h. 143. 13
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003), h.221.
14
(total participant observation), yang kedua peneliti ikut mengambil
bagian sampai tingkat tertentu dalam kegiatan-kegiatan penting,
namun hanya sebatas melakukan pengamatan (active participant
observation).14
Observasi yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah totalparticipant observation. Peneliti akan ikut serta dalam
segala kegiatan yang terjadi di Kantor PT. Asuransi Takaful
Indonesia di Graha Takaful Jakarta selama dua bulan magang
terhitung sejak April hingga Juni 2013.
2) Wawancara
Dalam hal ini peneliti mengadakan wawancara, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya
jawab, dengan menggunakan alat panduan wawancara.15
Dalam hal
ini subjek yang akan diwawancarai adalah Public Relations di PT.
Asuransi Takaful Keluarga.
3) Dokumentasi
Penulis mengumpulkan dan mempelajari data melalui
literatur dan sumber bacaan, seperti buku-buku yang relevan
dengan masalah yang dibahas dan mendukung penelitian.
b. Teknik Pengolahan data
Setelah data-data yang diperoleh maka langkah selanjutnya
14
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, cet. Ke-1, (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 114-
115 15
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), h. 24.
15
dalam penelitian adalah mengolah data. Peneliti mempelajari berkas-
berkas yang sudah terkumpul sehingga semua berkas tersebut
dinyatakan baik.
c. Analisis data
Data yang telah masuk kemudian dianalisa oleh peneliti. Dengan
menggunakan teknik analisa deskriptif yakni peneliti berusaha
menggambarkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan.
Peneliti berupaya mendeskripsikan kembali data-data yang telah
terkumpul mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi public
relations PT. Asuransi Takaful Keluarga. Upaya public relations
dalam upaya membangun citra perusahaan, serta peran public relations
PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam perusahaan.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, fokus dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORI
Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai pengertian strategi, teori
tentang public relations yang menjelaskan definisi public relations, fungsi dan
tujuan public relations, peran public relations, dan strategi public relations.
Kemudian menjelaskan tentang citra, meliputi pengertian citra, jenis-jenis
citra dan proses pembentukan citra. Dan perusahaan serta asuransi syariah
terkait asuransi konvensional dan syariah.
16
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini memaparkan mengenai profil PT. Asuransi Takaful Keluarga, visi dan
misi PT. Asuransi Takaful Keluarga, konsep dan filosofi PT. Asuransi Takaful
Keluarga, serta Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
Bab ini berisikan tentang temuan dan analisis public relations PT. Asuransi
Takaful Keluarga mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations
dalam membangun citra perusahaan dan peran public relations PT. Asuransi
Takaful Keluarga dalam perusahaan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
Dalam membangun sebuah perusahaan yang mempunyai
perkembangan gemilang, mendapatkan keuntungan, dan dapat membangun
citra yang baik di mata masyarakat dibutuhkan strategi-strategi yang matang.
Dalam penelitian ini ingin diketahui bagaimana strategi yang digunakan oleh
perusahaan dalam membangun citra perusahaan. Strategi adalah suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai. Tujuan dari setiap perusahaan yang berdiri ialah
untuk mendapatkan citra yang positif dan keuntungan sebesar-besarnya bagi
perusahaan. Penentuan rencana saja tidak cukup, oleh karena itu para
pemimpin perusahaan dan karyawannya perlu melakukan upaya agar tujuan
dari setiap perencanaan yang sudah dibuat dapat tercapai.
Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk
produk dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas
(incremental) secara terus-menerus dengan cara menaikan atau meningkatkan
produk dan jasa dari perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan tetap maupun tidak tetap agar tertarik dengan produk yang
ditawarkan di masa yang akan datang.1
1 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2001), h.31.
18
Strategi merupakan visi jangka panjang, terdiri dari misi, tujuan
kebijakan, dan distincive competitive suatu perusahaan.2 Perencanaan
perusahaan yang hanya mengandalkan anggaran tahunan saja di era
perkembangan perusahaan yang sangat pesat dan kompetitif seperti sekarang
ini tidaklah cukup. Perencanaan anggaran jangka panjang bisa dijadikan
pegangan ke depan dalam meningkatkan mutu dan kualitas perusahaan. Tidak
hanya penyusunan anggaran saja, tetapi juga dalam penyusunan program ke
depannya yang sesuai dengan visi perusahaan.
Berdasarkan dari beberapa pengertian strategi di atas, dapat kita
simpulkan bahwa strategi adalah cara atau proses jangka panjang yang
digunakan manajemen perusahaan dalam meningkatkan mutu, pelayanan,
kualitas produksi dalam usaha membangun citra di masyarakat. Strategi yang
ingin dicapai oleh perusahaan haruslah terarah sesuai dengan visi, misi dan
tujuan perusahaan. Di dalam lingkungan perusahaan, para karyawan dan
pimpinan harus bekerja sesuai dengan sistem yang ada di perusahaan.
Perusahaan yang mempunyai strategi yang kreatif dan matang dapat mencapai
visi, misi dan tujuan perusahaan yang menjadi acuan perusahaan itu berdiri
sehingga menjadi keunggulan dalam memajukan perusahaan.
B. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Public relations merupakan proses komunikasi yang dilakukan
oleh perusahaan kepada publiknya dengan komunikasi dua arah (two way
2 Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknis Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2006) cet-14, h. 56-57.
19
traffic communications) untuk menciptakan citra yang baik dan mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan atau organisasi. Public relations pada
sekarang ini tidak terlepas dari fakta atau tidak, yang buruk dan yang baik.
Disini public relations berupaya menciptakan komunikasi yang baik
dengan publiknya agar mendapatkan citra yang baik.
Public relations merupakan suatu ilmu, sistem, seni, fungsi,
proses, profesi, metoda, kegiatan dan sebagainya. Public relations dapat
dikatakan sebagai ilmu dan seni karena public relations merupakan
gabungan berbagai ilmu dan termasuk ilmu sosial, misalnya ilmu politik,
ekonomi, sosiologi dan komunikasi. PR menganalisa dan mengarahkan
pemimpin perusahaan dalam melaksanakan program-program terencana.
Profesi sebagai seorang public relations merupakan profesi yang
bertanggung jawab memberikan informasi, meyakinkan meraih simpati,
dan membangkitkan ketertarikan masyarakat dalam menerima situasi.
Public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh goodwill langganannya, pegawainya dan
publik umumnya, ke dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-
perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan. Public relations berusaha menyebarkan informasi seputar
perusahaannya dan mencari tahu apa yang dinginkan secara terus menerus
oleh publiknya dengan mengadakan survei agar bisa memberikan inovasi
atau hal-hal baru yang lebih kreatif dan memuaskan publik sehingga
publik tertarik atas produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
20
Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian
publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik
terhadap seseorang atau sesuatu organisasi, badan, lembaga atau
perusahaan.3 Definisi lain, public relations adalah membangun hubungan
baik secara sistematis antara kelompok publik atau orang, bahwa
organisasi mempunyai ikatan atau ketergantungan. Sedangkan menurut
Institute of Public Relations, United Kingdom, public relations adalah
upaya yang disengaja, direncanakan, dan dilakukan terus menerus untuk
membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi
dengan publiknya.4
Hubungan yang baik antara public relations dengan publiknya
bisa diciptakan melalui adanya sikap saling pengertian dan kepercayaan
antara kedua belah pihak. Public relations secara sengaja merencanakan
tindakan untuk menarik perhatian publiknya. Melakukan survei terhadap
publik agar mengetahui apa yang diinginkan oleh publik sehingga apa
yang direncanakan dapat tercapai. Tidak hanya itu, public relations juga
harus menjaga hubungan baik dengan publiknya seperti dengan
mengadakan pertemuan atau acara yang bisa mendekatkan perusahaan
dengan publiknya.
Selain menciptakan hubungan baik antara public relations dengan
publiknya yang menimbulkan kepercayaan dana pengertian antara
3 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta : Gramata Publishing, 2011), h. 1-2. 4 Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 8-9.
21
keduanya. Public relations merupakan bagian dari manajemen yang
bertugas untuk melakukan tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, promosi (komunikasi), dan pemasaran. Fungsi manajemen
yang dilakukan public relations akan efektif bila didukung oleh seluruh
bagian dari manajemen dan sebagai pemecah masalah serta konseling
ditingkat manajemen.
Dari beberapa definisi public relations menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa public relations adalah upaya yang dilaksanakan
oleh sebuah perusahaan agar tercipta hubungan yang baik dan pengertian
dengan publiknya, terciptanya kepercayaan dari pihak publik. Usaha
public relations untuk mencapai hubungan baik dan terciptanya hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya. Public relations
merencakan kegiatan, melakukan observasi, dan mengadakan evaluasi
sejauh mana strategi yang digunakan cukup efektif atau tidak. Public
relations juga merupakan divisi yang sangat penting dalam perusahaan
atau organisasi agar mencapai tujuan yang sesuai dengan visi, misi
perusahaan/organisasi dan mendapatkan citra yang baik di mata publiknya.
Public relations merupakan bagian dari perusahaan atau
organisasi yang menjalankan tugasnya untuk membangun citra. Terdapat
tiga jenis public relations, yaitu:
Goverment public relations, Setiap lembaga atau instansi manapun yang
bertujuan untuk menghasilkan profit atau non profit, tentunya selalu
berhubungan dengan pihak-pihak lain baik diluar maupun didalam
22
lembaga itu sendiri. Dalam hal ini pubic relations bertugas untuk menjalin
hubungan dengan pihak lain, baik itu karyawan di dalam perusahaan,
stakeholders, maupun dari pihak lain misalnya media, lembaga instansi
pemerintah dan lembaga keuangan lainnya.
Public relations pada sekarang ini tidak hanya terdapat dalam lembaga
perusahaan atau institusi non pemerintahan saja, akan tetapi public
relations juga muncul dalam ranah pemerintahan. Public relations dalam
pemerintah berfungsi sebagai pengelola informasi dan opini publik yang
muncul dari masyarakat karena rakyat dalam pemerintahan ikut serta
mengawasi jalannya pemerintahan yang apabila tidak sesuai dengan
aspirasi rakyat, rakyat akan cepat mengkritiknya. Public relations
melakukan penyebaran informasi mengenai kebijakan pemerintah yang
disebarluaskan seluas-luasnya, sedangkan opini publik dikaji dan diteliti
seefektif-efektifnya untuk keperluan dan pengambilan keputusan dan
penentuan kebijakan selanjutnya.
Menurut Sam Black dalam buku “Practical Publik Relations”,
mengklasifikasikan public relations dalam pemerintah menjadi dua, public
relations pemerintah pusat dan public relations pemerintah daerah.
a. Public relations pemerintahan pusat
Public relations pada pemerintahan pusat bertugas untuk menyebarkan
informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan, dan hasil
yang telah dicapai, dan menerangkan dan mendidik publik mengenai
perundangan-undangan, peraturan peraturan, dan hal-hal lain yang
23
bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu, public
relations dalam pemerintahan pusat juga bertugas menasihati pimpinan
departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan public
terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.
b. Public relations pemerintahan daerah
Public relations pada pemerintahan daerah sama saja sebenarnya
dengan public relations pemerintahan pusat dalam hal
pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya terletak pada ruang
lingkup. Misalnya saja di negara Indonesia, dikarenakan jumalh
penduduk yang banyak yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan
norma dan kebudayaan yang berbeda, mungkin dalam provinsi tertentu
dibutuhkan suatu divisi khusus yaitu public relations.
Ada empat tujuan utama dalam public relations pemerintahan
daerah, yaitu:
1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan
lembaga beserta kegiatannya sehari-hari.
2. Memberi kesempatana kepada mereka untuk menyatakan
pandangannya mengenai proyek baru yang pentinga sebelum lembaga
mengambil keputusan.
3. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan
system pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung
jawab mereka.
4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga Negara.
24
Cara dan teknik pelaksanaannya berbeda antara public relations
pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Pada pemerintahan pusat
terdapat media massa yang dapat digunakan untuk melakukan publikasi
serta banyak fasilitas lainnya dalam usaha kampanye public relations.
Sedangkan pemerintahan daerah (kotamadya), ada yang belum terdapat
media massa sehingga penyebaran informasi dan kebijakan dilakukan
melalui media nirmasa, missal spanduk, poster, dan lain-lain atau bias juga
dengan tatap muka dalam rapat umum atau pertemuan-pertemuan.5
Institution public relations, public relations merupakan divisi
yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang berupaya menarik
perhatian publik akan produk yang dipasarkan dengan melakukan
perencanaan, pemasaran dan evaluasi atas tindakan yang dilakukan dalam
menarik perhatian publik. Institusi yang dimaksud disini adalah sebuah
perusahaan, yang mana perusahaan merupakan jenis usaha yang mencari
keuntungan sebesar-besarnya.
Public relations perusahaan biasanya didefinisikan sebagai
pengelolaan reputasi perusahaan secara keseluruhan atau disebut juga citra
perusahaan. Citra perusahaan tidak hanya penting dalam hal kinerja kerja,
tetapi juga faktor-faktor lainnya seperti track record tanggung jawab sosial
atau kebijakan etika.6
Public relations dalam perusahaan muncul karena beberapa alasan,
diantaranya, adanya kebutuhan untuk memperbaiki hubungan baik dengan
5 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2002), 37-39. 6 Anne Gregory, Public Relations dalam Praktik, (Jakarta : Erlangga, 2004), h.58.
25
publik sehingga terjalin pengertian. Publik bisa mengerti bagaimana
organisasi tersebut, publik bisa mengenal lebih jelas, muncul rasa saling
percaya demi keuntungan kedua belah pihak. Adanya keinginan untuk
semakin bersikap terbuka terhadap publik dengan menggunakan
komunikasi dua arah serta dengan menciptakan opini publik yang
diperlukan untuk perkembangan perusahaan.
Adanya kebutuhan untuk semakin memasyarakat, hal ini
merupakan proses pencapaian kemenangan dalam mempengaruhi publik.
Adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dua arah dalam menghadapi
permasalahan sosial yang kompleks dan semakin berkembang. Dimana
komunikasi dua arah sangat penting dan dibutuhkan hubungan sosial yang
sehat dan etis.7
Third Sector (LSM) public relations, Lembaga swadaya
masyarakat (LSM) merupakan organisasi atau lembaga yang didirikan oleh
perorangan atau kelompok yang secara sukarela memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan
dari kegiatanya. Organisasi ini bukan bagian dari organisasi pemerintah
atau pun organisasi yang bergerak untuk mendapatkan keuntungan.8 Setiap
organisasi yang berdiri pasti berhubungan dengan lembaga lain, misalnya
LSM perempuan akan berhubungan dengan lembaga pemerintahan untuk
menyampaikan aspirasi perempuan. Dalam menjalankan hubungan
tersebut maka dibutuhkan seorang public relations.
7 Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 203-204. 8 http://id.wikipedia.org/ pengertian LSM, diunduh pada tanggal 29 April 2013 pukul
10.15.
26
Public relations bertugas tidak hanya menjalankan komunikasi
dengan lembaga lain. Akan tetapi berusaha memperkenalkan lembaga
yang diwakilinya dengan menyebarkan informasi kepada publik. Public
relations dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) sama halnya dengan
PR pada lembaga lain misal perusahaan atau pemerintah. Akan tetapi PR
disini melakukan kampanye promosi bukan untuk memperkenalkan
lembaganya kemudian mencari keuntungan akan tetapi lebih kepada
memperkenalkan lembaga tersebut kepada publik dengan tujuan
memperoleh kepercayaan dari publik.
Tugas dari public relations dalam LSM antara lain,
mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi. Public
relations menyebarluaskan informasi tentang profil lembaga, visi, misi dan
tujuan lembaga agar publik tertarik yang kemudian memberikan
kepercayaan kepada lembaga tersebut yang kemudian dapat meningkatkan
citra pada lembaga tersebut. Menyediakan media komunikasi yang tepat
antara publik dengan lembaga. Media komunikasi merupakan sarana
dalam berkomunikasi.
Public relations dalam LSM berperan untuk memberikan
sumbangan terhadap suksesnya organisasi denga melaksanakan hubungan
dengan pihak lain seperti melakukan kerjasama demi terlaksananya tujuan
dari berdirinya LSM tersebut dan melakukan publikasi dan advertising.9
9 Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta : PT.
Intermasa, 1988), h. 187-188.
27
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations
Fungsi merupakan hal yang menunjukkan suatu tahap pekerjaan
yang jelas dan dapat dibedakan, bahkan terpisah dari tahapan dengan
pekerjaan lain. Public relations merupakan bagian dari perusahaan yang
penting dalam perkembangan perusahaan. Public relations dapat dikatakan
menjalankan fungsinya dengan baik bila PR tersebut telah menunjukan
kegiatan yang jelas. Fungsi public relations yang dilaksanakan dengan
baik merupakan salah satu cara yang cukup ampuh untuk memperbaiki
keadaan perusahaan, baik dari segi kinerja maupun karyawan. Fungsi dari
public relations yaitu sebagai berikut:
Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama. Manajemen merupakan kegiatan yang mengatur, memimpin dan
menangani sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen adalah suatu
perencanaan aktifitas yang matang dengan mengadakan kerjasama dengan
pihak lain dalam upaya mencapai tujuan. Dalam hal ini PR membantu
tugas manajemen dalam mengatur perusahaan, ikut bertanggung jawab
terhadap perkembangan perusahaan, dan perantara antara perusahaan
dengan publiknya.
Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran. Hubungan yang harmonis
dapat menguntungkan perusahaan. Publik sebagai sasaran dari pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan bisa tertarik, mempunyai pengertian dan
kepercayaan jika pihak perusahaan melakukan hubungan baik dengan
28
mereka. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan acara tertentu yang
bisa mempertemukan publik dengan pihak perusahaan secara langsung.
Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang
diwakilinya, atau sebaliknya. Opini, persepsi dan tanggapan dibentuk oleh
hasil informasi dan pengetahuan yang mereka dapat atas perusahaan yang
diwakili oleh public relations. Dalam hal ini, PR harus bisa mempengaruhi
media sebagai salah satu wadah penyebar informasi. Opini publik
masyarakat jika ditanggapai oleh pihak perusahaan dengan baik maka akan
timbul rasa kepercayaan masyarakat dan dapat memperbaiki
perkembangan produk maupun jasa dari perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus mencari tahu bagaimana opini
publik, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap perusahaannya. Opini
publik yang ditanggapi dengan jujur, transparan dan sesuai fungsi
manajemen akan membawa perubahan. Perkembangan dan opini publik
pun akan saling timbul kepercayaan sebagai bentuk apresiasi publik
terhadap perusahaan.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran
kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. PR
mempunyai fungsi ini dengan tujuan agar aspirasi atau usulan dari pihak
publik bisa sampai ke perusahaan. Biasanya, saran disampaikan melalui
website yang berguna sebagai alat komunikasi publik dengan perusahaan.
PR juga biasanya terjun langsung ke publiknya agar mengatehaui secara
29
langsung apa yang diinginkan oleh publik yang kemudian disampaikan ke
pemimpin perusahaan dalam rapat manajemen.
Dan menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan
mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah
pihak.10
Komunikasi yang dilakukan PR adalah komunikasi dua arah
disemua bidang dengan tujuan memberikan motivasi kerja dan
bertanggung jawab. Komunikasi PR tidak hanya dilakukan dengan
publiknya, tetapi juga disemua bidang. Dalam komunikasi haruslah
menyatukan pemikiran, ide, informasi dan sikap agar dapat mencapai
tujuan bersama.
Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan
atau organisasi dari hasil kerja kerasnya dalam membangun
perusahaan/organisasi. Disini tujuan dari public relations adalah untuk
mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengenal dan
mengetahui kegiatan lembaga atau organisasi yang diwakili tersebut tetap
pada posisi pertama, dikenal, dan disukai. Sedangkan posisi publik yang
kedua, mengenal dan tidak menyukai itu, maka pihak public relations
berupaya melalui proses teknik public relations tertentu untuk dapat
mengubah pandangan publik menjadi menyukai. Pada posisi publik yang
ketiga, membutuhkan perjuangan keras untuk mengubah opini publik yang
selama ini tidak mengenal dan tidak menyukai melalui teknik kampanye
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 2008), h.19.
30
PR melalui strategi menarik perhatian yang mampu merubahnya dari
posisi “nothing” menjadi “something”.11
Dalam melakukan tugas public relations yang mampu menunjang
manajemen perusahaan dan mencapai tujuan, maka public relations
melakukan beberapa pendekatan, yaitu:
a. Manipulatif, upaya mempengaruhi individu, kelompok atau publik
yang menjadi sasarannya dengan mengubah atau mempengaruhi
pendapat dan opini publik melalui teknik-teknik kegiatan komunikasi
PR demi kepentingan tujuan yang positif bagi lembaga atau
perusahaan yang diwakilinya.
b. Kuratif, upaya untuk pemulihan atau perbaikan-perbaikan terhadap
suatu kegagalan yang telah terjadi sehingga menimbulkan citra negatif
organisasi, dan tindakan PR selanjutnya adalah memulihkan kembali
nama baik produk atau perusahaan dan citra di mata publiknya.
c. Preventif, tindakan pencegahan untuk meniadakan risiko kerugian
yang lebih besar di masa yang akan datang.
d. Promosional, mendorong atau memotivasi untuk memajukan usaha
komersial yang bertujuan profit dengan melakukan kampanye promosi,
komunikasi pemasaran da promosi periklanan.
e. Pendidikan, memberikan informasi atau menyebarluaskan informasi,
program pendidikan dan ilmu pengetahuan secara luas kepada
publiknya.
11
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Realtions, (Jakarta: PT. Grafindo
persada, 2007), h. 7.
31
f. Misi, misalnya misi Negara dalam membangun masyarakat yang adil
dan makmur.12
3. Peran Public Relations
Peran merupakan hal dimana seseorang melaksanakan tugasnya
sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya. Peran dalam yang dijalankan
public relations merupakan salah satu kunci untuk memhamai fungsi
public relations. Peran dari sebuah public relations yaitu:
Bertindak sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi
pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal
balik (two way traffic communication). Public relations, membantu
manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh publik dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan,
sekaligus menjelaskan keinginan, kebijakan dan harapan organisai atau
perusahaan kepada publiknya.
Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif
dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal
dan eksternal. PR berupaya melakukan komunikasi langsung antara
perusahaan dengan publik utnuk mengetahui apa yang diinginkan publik
atas perusahaanya dan mendegarkan segala saran dan kritik. Hubungan
yang positif bisa dilakukan dengan melakukan pertemuan, melakukan
penghargaan pada publik yang setia dan percaya pada perusahaan guna
untuk meningkatkan citra perusahaan.
12
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan praktik Public Relations di Era Cyber, h.28-29.
32
Peran back up management. Melaksanakan dan menunjang
aktifitas lain dari perusahaan, seperti pada bagian manajemen promosi
yang bertugas memperkenalkan produk atau jasa dari perusahaan,
pemasaran operasional yang menjual produk atau jasa, dan personalia yang
melihat bagaimana kinerja karyawan agar bisa mengevaluasi kinerja
karyawan.
Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image)
yang merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR
campaign (kampanye PR), baik untuk keperluan publikasi ataupun
promosi.13
Citra merupakan hal yang penting dalam perusahaan atau
organisasi. Citra yang diciptakan oleh perusahaan terbentuk dari
pengetahuan dan informasi yang diterima oleh publik. Informasi yang
diterima oleh publik itu berupaya informasi yang baik maka akan baik pula
citra perusahaan tersebut, begitupun sebaliknya.
4. Strategi Public Relations
Peran public relations dalam membangun citra dapat terlaksana
dengan baik dan matang serta dapat terealisasi jika adanya strategi yang
matang. Strategi itu sendiri menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS,
pakar Humas dalam naskahnya berjudul PR Strategy, yang mengatakan
bahwa arti dari strategi adalah bagian terpadu dari sebuah rencana (plain),
sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning),
yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
13
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, 2011.h. 50-52.
33
manajemen. Kemudian Adnanputra ini juga memberikan batasan
pengertian dari strategi public relations, yaitu “Alternatif optimal yang
dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu perencanaan public relations (public relations plan).14
Menurut Cultip & Center (dalam Kasali dan Abdurahman),
terdapat proses dalam public relations. Proses ini terdiri dari:
Fact finding, mencari dan mengumpulkan fakta sebelum
melakukan tindakan. Public relations perlu mengetahui apa yang
diperlukan oleh publik sebelum melakukan tindakan untuk memajukan
perusahaannya. PR bisa melakukan analisis langsung ke lapangan dengan
mengadakan survei terkait produk yang diinginkan oleh publik. Misal,
public relations menanyakan apa saja yang dibutuhkan oleh publik, siapa
saja yang termasuk ke dalam publik, dan bagaimana publik dipandang dari
berbagai faktor dengan maksud strategi yang digunakan ke depannya tidak
meleset dan bisa mengembangkan perusahaan yang diwakilinya.
Planning, berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang
harus dilakukan dalam menghadapai berbagai masalah yang ada di
perusahaan. Setelah melakukan fact finding ke lapangan barulah PR bisa
melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna memenuhi
kebutuhan publik. Dalam tahap ini, PR haruslah dituntut mempuyai ide
yang kreatif agar publik tertarik dengan yang ditawarkan oleh perusahaan
yang mereka wakili.
14
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), h.114-115..
34
Communicating, rencana yang disusun baik sebagai hasil pemikiran
yang matang berdasarkan fakta/data, yang kemudian dikomunikasian atau
dilakukan kegiatan operasional. Pada tahap ini, PR berusaha
mengkomunikasikan rencana-rencana yang mereka lakukan ke depannya
dengan memperkenalkan kepada publik. Melakukan komunikasi dua arah
dengan diadakannya acara-acara agar pihak publik dengan perusahaan bisa
berteu langsung dalam penawaran pruduk yang telah direncanakan. Selain
itu bisa juga dilakukan dengan mempublikasikan produk melalui iklan
(surat kabar, televisi dan radio).
Evaluation, mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah
sebuah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi ini dilakukan secara
kontinyu. Hasil evaluasi menjadi unsur dasar utnuk kegiatan public
relations selanjutnya.15
Fact finding, planning dan communicating
merupakan proses dalam PR, tahap selanjutnya yaitu evaluation. Evaluasi
memang perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang telah dilakukan.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah hal yang dilakukan dalam
tahap-tahap sebelumya sudah tercapai atau belum, berhasil atau tidak.
Evaluasi tidak hanya dilakukan sekali saja akan tetapi terus menerus guna
mengetahui bagaimana permintaan publik ke depannya.
Dalam divisi public relations untuk memberikan kotribusi kepada
rencana kerja jangka panjang, maka para praktisi public relations bisa
melakukan hal-hal sebagai berikut:
15
Soleh Soemirat & Drs. Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar public relations, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2010) cet.7, h.90.
35
Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam
maupun di luar perusahaan. bahan-bahan tersebut bisa didapat melalui
kliping di media massa dalam batas waktu tertentu, bahan yang
dipublikasikan oleh perusahaan. Informasi dan pengetahuan yang diterima
oleh publik tentang perusahaan memang bisa didaptkan melalui media apa
saja. Disini PR harus menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta
atau opini. PR berusaha menaikkan citra perusahaan dengan menyebarkan
informasi yang baik tentang perusahaan.
Menulusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan
secara historis. Perusahaan yang dibentuk sejak awal sampai
perkembangannya pesat hingga sekarang, historinya akan berubah. PR
perlu mempelajarinya dengan teliti dan memahami perubahan perusahaan
agar bisa melakukan peningkatan perusahaan baik kinerjanya, dari segi
produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga publik akan terus tertarik dan
semakin percaya akan perusahaan yang mereka wakili.
Melakukan analisis SWOT (Strenghth/kekuatan, Weaknesses/
kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman). Meskipun tidak
perlu menganalisis hal-hal yang berada di luar jangakauan, akan tetapi
seorang public relations perlu melakukan analisis yang berbobot mengenai
persepsi dari luar dan dalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya.
Kelemahan dan kekuatan berasal dari dalam perusahaan.
Sedangkan peluang dan ancaman berasal dari luar perusahaan. Peluang
dan ancaman bisa muncul dari hal-hal seperti, peraturan pemerintah,
36
kecemburuan masyarakat, nilai masyarakat, pandangan yang sedang
beredar di masyarakat, situasi ekonomi dan perubahan politik.
Oleh karena itu public relations harus mempunyai strategi khusus
dalam mengahadapi hal-hal yang bisa menurunkan perkembangan
perusahaan. Perusahaan atau organisasi harus mampu menghadapi tekanan
yang muncul dari dalam maupun luar perusahaan. Dan public relations
bisa berkontribusi dalam manajemen dalam melakukan perkembangan
perusahaan dan menaikkan citra perusahaan.
Peran public relations dalam membangun citra tidaklah lengkap
tanpa adanya perencanaan dari strategi public relations. Stategi public
relations yang hanya berfokus pada teori dan tidak ditindaklanjuti ke
lapangan pun tidak akan memberikan hasil. Public relations disini, dalam
merumuskan dan menjalankan tugasnya dalam membangun citra
memerlukan kemampuan kreasi yang mampu membuat program-program
unggulan yang dapat membangun citra perusahaan.
C. Citra
1. Pengertian Citra
Konsep citra dalam dunia bisnis sekarang ini menjadi perhatian
para perusahaan ataupun organisasi. Citra yang baik akan mendapatkan
keuntungan dan mempunyai dampak yang baik, sebaliknya citra yang
buruk akan memberikan dampak buruk dan akan merugikan suatu
organisasi atau perusahaan. Citra didapatkan melalui proses yang cukup
panjang, usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan tidaklah mudah
untuk mendapatkan citra yang baik dimata publiknya.
37
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, image atau citra didefinisikan
sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak
seseorang. Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan,
gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Gambaran, kesan dan
perasaan publik didapatkan dari hasil informasi dan pengetahuan yang
disebarluaskan melalui media atau pun acara-acara yang diadakan oleh
perusahaan.
Menurut Philip Henslow, citra adalah kesan yang diperoleh dari
tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang,
produk atau situasi). Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai
kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa
suatu organisasi atau perusahaan.16
Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada di dalam
pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka
memahami dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari objek
(perusahaan atau organisasi) tersebut. setiap orang dapat melihat citra
suatu objek berbeda-beda tergantung persepsi masing-masing.
Dalam buku Dasar-dasar Public Relations, citra adalah kesan yang
diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang
16
http://id.wikipedia.org/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat) diunduh tanggal 24 Maret
2013, pukul 18.51.
38
fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra orang atau suatu objek
bisa diketahui dari sikapnya terhadap objek. Citra terbentuk berdasarkan
pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.17
Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique,
menyimpulkan bahwa secara umum, citra diartikan sebagai kesan
seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari
pengetahuan dan pengalamannya.18
Citra merupakan hal yang ingin
dicapai oleh perusahaan dari hasil kerja keras yang mereka lakukan. Citra
akan terbentuk bilamana informasi telah diterima indivisu yang kemudian
menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.
Dari definisi di atas, bisa dikatakan citra merupakan hal yang
didapat dari sebuah perusahaan dari hasil keunggulan-keunggulan yang
terdapat pada perusahaan tersebut. Citra merupakan hasil dari kesan atau
gambaran yang diperoleh dari publik hasil upaya-upaya yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Pengalaman, pengetahuan,
pengalaman dan informasi yang diterima oleh orang dapat membentuk
sebuah citra. Perusahaan yang ingin membangun atau menciptakan citra
yang baik maka informasi dan pengetahuan yang diberikan kepada publik
haruslah informasi yang baik sehingga timbul rasa percaya pada
perusahaan tersebut yang kemudian membentuk sebuah citra.
17
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) cet ke-7, h. 114. 18
Frank Jefkins yang dikutip oleh Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar
Public Relations, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), cet ke-7, h. 114.
39
2. Jenis-jenis Citra
Citra adalah yang ingin dicapai oleh perusahaan ataupun
organisasi agar ke depannya semakin berk embang. Citra merupakan
reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations.
Citra dikatakan sebagai penilaian masyarakat akan perusahaan atau
organisasi. Penilaian atau tanggapan publik dapat berkaitan dengan rasa
hormat, kesan-kesan yang baik serta menguntungkan bagi perusahaan atau
organisasi.
Menurut Frank Jefkins, dalam buku Hubungan Masyarakat ada
beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia aktivitas hubungan
masyarakat (public relations), dan dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya sebagai berikut :
a. Citra cermin (mirror image)
Citra cermin yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan
terutama para pemimpinnya yang selalu merasa dalam posisi baik
tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Citra ini justru bisa
mencerminkan citra “negatif”. Citra ini lebih kepada bagaimana
dugaaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat
perusahaannya.
b. Citra kini (current image)
Citra ini diperoleh berdasarkan pengalaman dan informasi-informasi,
jika pengalaman atau informasi kurang baik penerimaannya, sehingga
dalam posisi ini pihak humas atau PR akan menghadapi resiko yang
40
sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan
hingga muncul kesalahpahaman (understanding) yang menyebabkan
citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang
negatif diperolehnya. Citra ini bisa saja bertengtangan dengan mirror
image.
c. Citra keinginan (wish image)
Citra ini adalah citra yang ingin dicapai ole pihak manajemen terhadap
lembaga atau perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih
dikenal atau (good awarness), menyenangkan dan diterima dengan
kesan yang selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya atau
masyarakat umum. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu (produk atau
jasa) yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara
lengkap.
d. Citra perusahaan (corporate image)
Citra ini tertuju pada sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya,
bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal
serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas
pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga
berkaitan dengan tanggung jawab sosial (sosial care).
Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang memahami perlunya
memberi perhatian yang cukup untuk membangun citra yang
menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya melepaskan diri
dari terbentuknya kesan publik yang negatif. Dalam kata lain citra
perusahaan adalah fragile commodity (komoditas yang rapuh/mudah
41
pecah). Namun, beberapa perusahaan juga meyakini bahwa citra
perusahaan adalah esesnsial, sukses yang berkelanjutan dalam jangka
panjang.
Ada banyak citra perusahaan, misalnya: siap membantu, inovatif,
sangat memperhatikan karyawannya, bervariasi dalam produk, dan
tepat dalam pengiriman. Tugas perusahaan dalam rangka membentuk
citranya adalah dengan mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin
dibentuk di mata masyarakat.19
e. Citra serbaneka (multiple image)
Citra ini sebagai pelengkap citra perusahaan, dimana pihak humas atau
PR akan menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas
perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam (uniform) para front
liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para
profesionalnya. Semua itu diunifikasikan atau diidentikkan ke dalan
suatu citra serbaneka (multiple image) yang dintegrasikan terhadap
citra perusahaan (corporate image).
f. Citra penampilan (performance image)
Citra ini ditujukan pada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan
diri para profesional pada perusahaan yang bersangkutan. Misalnya
dalam memberikan pelayanan, menyambut telepon, tamu, pelanggan
serta publiknya.20
19
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, cet ke-7, h.111-
114. 20
Frank jefkins dikutip oleh Rosady Ruslan, Manajemen public Relatons & medai
komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 77-79.
42
Citra yan digunakan dalam penelitian ini adalah citra perusahaan, yang
merupakan gambaran keseluruhan dari sebuah perusahaan. Citra
perusahaan umumnya menggambarkan secara garis besar apa yang ada
di dalam perusahaan tersebut. Asuransi Takaful Keluarga membangun
citra yang mana perusahaan asuransi yang menjalankan prinsip syariah
disetiap transaksinya. Tampilan yang akan muncul dari kata syariah
tersebut adalah perusahaan yang menggunakan hokum islam dari
setiap transaksi yang digunakan.
3. Proses Pembentukan Citra
Citra adalah kesan atau gambaran yang diperoleh oleh perusahaan
atau organisasi dari publiknya. Citra yang diperoleh perusahaan
merupakan hasil dari pengetahuan dan informasi-informai yang diterima
oleh publik. Agar suatu citra dapat dibentuk maka melalui sebuah proses.
Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap,
pendapat, tanggapan atau perilaku. Untuk mengetahui bagaimana citra
suatu perusahaan atau organisasi simata publiknya dibutuhkan adanya
suatu penelitian. Berikut ini merupakan empat komponen proses
pembentukan citra. Proses pembentukan citra dimulai dari persepsi-
kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang.
Persepsi. Yaitu, hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan
yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Persepsi ini dihasikan dari
indivisu yang memperhatikan sebuah lingkungan. Faktor tempat, waktu,
lingkungan dan masa lalu menjadi faktor pembentukan persepsi. Dengan
43
kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang
berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan persepsi
itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau
pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan dapat
memenuhi kognisi individu.
Kognisi. Yaitu, suatu keyakinan dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang
tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang
cukup yang dapat mempengaruhi perekembangan kognisinya. Lebih
jelasnya kognisi adalah kepercayaan seseorang terhadap sesuatu yang
didapatkan melalui proses berfikir tentang sesuatu.
Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan
mengaplikasikan pengetahuan dengan mengingat, menganalisis, dan
membayangkan. Kepercayaan individu akan sesuatu dapat dikatakan bisa
mempengaruhi sikapnya dan pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku
individu terhadap sesuatu. Mengubah pegetahuan individu akan sesuatu
dapat mengubah perilakunya. Dalam ha ini informasi atau pengetahuan
yang publik peroleh tentang perusahaan atau organisasi akan memperoleh
perilaku publik pada perusahaa tersebut.
Motif. Yaitu, keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Setelah adanya persepsi dan kognisi individu
tentang sesuatu kemudian proses selanjutnya adalah motif. Motif
44
dimaksudkan agar individu mempunyai dorongan atau keinginan untuk
melakukan kegiatan tertentu atau menanggapi sesuatu sesuai dengan
tujuan mereka.
Publik yang telah melalui proses persepsi, kognisi dan motif
secara otomatis akan membentuk pola pikir akan sebuah perusahaan yang
mereka ketahui informasinya. Akan tetapi disini belum terlihat sikap apa
yang akan dilakukan dalam perusahaan tersebut. Jika informasi da
pengetahuan yang didapat oleh publik baik maka sikap yang diberikan
juga akan baik begitu pula sebaliknya.
Sikap. Yaitu, kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan
perilaku, akan tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara-cara tertentu.21
Sikap mempunyai daya dorong atau motivasi. Sikap
menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu.
Menentukan apa yang akan disukai atau tidak, diharpkan dan yang
dinginkan. Sikap ini juga dapat dipengaruhi atau diubah. Publik yang telah
mempercayai dan yakin terhadap perusahaan bahwa perusahaan itu telah
sesuai dengan yang mereka harapkan. Sewaktu-waktu dapat berubah
sesuai dengan pengetahuan dan informasi yang mereka terima. Oleh karen
itu sikap ini tidak selalu statis akan tetapi dapat mengalami perubahan
sewaktu-waktu.
21
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, 2010, cet ke-7, h.
115-116.
45
D. Perusahaan
1. Pengertian Perusahaan
Perkembangan perusahaan semakin hari semakin banyak. Mulai
dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan produk. Dalam
perkembangannya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
setinggi-tingginya. Oleh karena itu, untuk mengetahui apa definisi
perusahaan berikut adalah pemaparannya:
Perusahaan didefinisikan sebagai suatu unit organisasi yang
menggunakan berbagai faktor-faktor produksi dan menghasilkan barang
dan jasa untuk dijual kepada rumah tangga, perusahaan lain atau
pemerintah dengan berorientasi pada keuntungan (profit oriented).22
Dalam kegiatan ekonomi perusahaan mempunyai peran yang besar, yakni
menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat. Dengan banyaknya
kebutuhan yang dinginkan oleh masyarakat maka dibutuhkan pihak-pihak
yang memenuhi kebutuhan tersebut. Di sisi konsumen, perusahaan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan, di sisi lain perusahaan
memperoleh keuntungan dari kegiatan produksinya.
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang memproses perubahan
keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan para pembeli, dengan harapan
memberikan laba untuk para pemiliknya.23
Sumber daya ekonomi yang
22
Tri Kunawangsih & Antopracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Makro, (Jakarta: Grasindo,
2006), h.143. 23
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 4.
46
bisa dijadikan barang atau jasa yang diolah dari barang mentah menjadi
barang jadi seperti kayu yang diolah menjadi kertas yang kemudian
dijadikan buku.
Dalam Undang-undang No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah
setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serat berkedudukan dalam
wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan atau
laba.24
Perusahaan di Indonesia sangat beragam, ada yang mengahsilkan
barang maupun jasa. Keduanya sama-sama bertujuan untuk mencari
keuntungan. Perusahaan yang berdiri disektor barang misalnya,
Garudafood, Mayora, dan perusahaan sepatu Yongki Komaladi.
Sedangkan perusahaan yang bergerak di sektor jasa misalnya, BCA,
Asuransi Takaful Indonesia, dan Pegadaian.
Tiap perusahaan yang berdiri pasti mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya. Proses produksi yang tidak murah dan persaingan yang
ketat membuat perusahaan selalu memberikan dan melakukan inovasi
untuk produk atau jasa yang dihasilkan demi kelancaran perusahaan dan
perkembangannya. Perkembangan perusahaan yang gemilang, dapat
menghasilkan keuntungan yang banyak. Selain itu kepercayaan dari pihak
publik juga diperlukan demi kelancaran jalannya perusahaan.
Jadi perusahaan merupakan sebuah unit organisasi yang bergerak
untuk menghasilkan produk yang bekerjasama dengan pihak lain untuk
24
Sudaryat Permana, Bikin Perusahaan Itu Gampang, (Yogyakarta: Medpress, 2009),
h.3.
47
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Publik yang percaya
akan perusahaan tertentu akan mempengaruhi perkembangan perusahaan
tersebut. Perusahaan juga perlu melakukan inovasi diketatnya persaingan
pasar saat ini demi kelangsungan hidup perusahaan.
E. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi
Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance yang dalam
bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Definisi
asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1992 tentang usaha perasuransian bab I pasal 1: “Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin aka diderita
tertanggug, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.25
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang
dilakukan dengan cara mengalihkan (tranfer) resiko dari satu pihak ke
25
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004),
h.61.
48
pihak lain (dalam hal ini adalah perusahaan asuransi). Fungsi utama dari
asuransi adalah mekanisme untuk mengalihkan resiko, mengalihkan risiko
dari satu pihak ke pihak lain.26
2. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi jika dilihat dari kata syariah pada hakikatnya adalah
suatu bentuk kegiatan saling memikul resiko diantara sesama manusia
sehingga antara satu dengan lainnya menjadi penanggug atas resiko yang
lainnya. Saling pikul itu dilakukan atas dasar tolong menolong dalam
kebaikan, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana ibadah
(tabarru) yang ditunjukan untuk menanggung resiko tersebut, dengan kata
lain asuransi syariah adalah sistem dimana para peserta menghibahkan
sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar
klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta.27
Asuransi syariah disebut juga dengan asuransi ta’awun yang
artinya tolong menolong atau saling membantu, atas dasar prinsip syariat
yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan
dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Menurut Fatwa DSN.
No.21/DSN-MUI/X/2001. Asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau
Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara
sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi resiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.28
26
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2011), h.42-43. 27
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, 2011, h. 35. 28
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, 2011. h.36.
49
Selain itu pengertian asuransi syariah adalah suatu pengaturan
pengelolaan resiko memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong sevara
mutual yang melibatkan peserta dan operator. Syariah berasal dari
ketentuan-ketentuan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.29
Asuransi
syariah merupakan asuransi yang menjamin jiwa berdasarkan prinsip dana
tabarru’, yang mana antar peserta yang satu dengan yang lain saling
tolong menolong dalam bentuk hibah dana. Dana hibah tersebut dikelola
oleh badan perusahaan jasa yang berpegang pada prinsip islam sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Perkembangan asuransi syariah sekarang ini memang sangat
diminati oleh orang-orang yang mempersiapkan diri untuk masa depan
dirinya dan keluarganya. Asuransi syariah yang sesuai dengan syariah
islam ini mengalami perkembangan yang sangat cepat.
29
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, (Jakarta : Gema Insani,
2006). h.2.
50
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga
PT Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari
1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI)
yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui
Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa
Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim
Indonesia. Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful
Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, perusahaan telah memberikan jasa
perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama
di Indonesia. Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, Takaful
Indonesia telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi yang sesuai dengan
prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa, melalui dua perusahaan
operasionalnya, PT Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah) dan
PT Asuransi Takaful Umum (Asuransi Umum Syariah).
PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa
Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus
1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie
Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di
bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang
diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni
1995. Kepemilikan mayoritas saham Syarikat Takaful Indonesia saat ini
51
dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad (56,00%) dan Islamic
Development Bank (IDB, 26,39%), sedangkan selebihnya oleh Permodalan
Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia serta Karya Abdi
Bangsa dan lain-lain.
Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil
menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi
Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar,
juga diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di
Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004. Selain itu, dilakukan pula
revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang di
seluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan.
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan
menjaga konsistensinya, Perusahaan memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000
dari SGS JAS-ANZ, Selandia Baru bagi Asuransi Takaful Umum, serta
Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari dari
Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya
keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI
Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi
Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat
sangat bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan
2005.
Dengan dukungan Pemerintah dan tenaga professional yang
berkomitmen untuk mengembangkan asuransi syariah, Syarikat Takaful
52
Keluarga bertekad untuk menjadi perusahaan asuransi syariah terkemuka di
Indonesia.
B. Visi, Misi dan Tujuan PT. Asuransi Takaful Keluarga
Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Menjadi role model bisnis asuransi syariah di Indonesia dengan profesional,
amanah dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Takaful Keluarga sebagai asuransi pertama di Indonesia menginginkan
perusahaannya terdepan dalam bisnis asuransi syariah dengan tujuan
mensejahterakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat baik yang muslim
ataupun non muslim.
Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga
- Menjadikan asuransi Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa
terbaik di Indonesia
Sebagai perusahaan yang telah lama berdiri, Takaful Keluarga terus
melakukan inovasi dengan tujuan perusahaan bisa memberikan yang
terbaik untuk Indonesia dan menjadikan perusahaan sebagai role model
bisnis syariah.
- Menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu aset pertumbuhan
perusahaan.
Sumber daya manusia yang banyak di Indonesia menjadikan Takaful
Keluarga ingin mengembangkan setiap potensi yang mereka miliki agar
pertumbuhan perusahaan terus bisa bersaing dan menjadi yang terbaik.
53
- Memberikan pelayanan terbaik dengan dukungan teknologi.
Kemajuan teknologi saat ini memang memberikan pengaruh yang cukup
signifikan bagi perusahaan. dengan adanya media online, perusahaan bisa
memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, efisien dan mudah.
Tujuan dari asuransi Takaful Keluarga adalah memberikan solusi dan
pelayanan yang terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko
bagi umat Islam dan bangsa Indonesia dengan menawarkan jasa takaful dan
keuangan syariah yang dikelola secara profesional, adil, tulus dan amanah.
C. Konsep dan Filosofi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan
Allah. Namun manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga
dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut serung kali tak
memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengalihkan resiko
seperti konsep Takaful atau asuransi.
Sebagai perusahaan asuransi syariah, Takaful bekerja dengan konsep
tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah
digariskan dalam Al-Qur’an “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan
dan taqwa” (QS. Al Maidah: 2).
“….. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong meonolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.”
Hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya :
“Setiap orang dari kamu adalah pemikul tanggung jawab (pemimpin),
dan setiap kamu akan bertanggung jawab terhadap orang-orang yang berada
di bawah tanggung jawab kamu”
54
Dengan alasan ini, Takaful menjadikan semua peserta sebagai satu
keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama menanggung
resiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di Al- Mudharabah, Al-
Wakalah, dan Tabarru’. Akad-akad Takaful tidak mengandung unsur Al-riba
(bunga uang), Al-Maisir (judi), Al-Gharar (untung-untungan) yang dilarang
dalam akad-akad keuangan islami.1
D. Struktur Organisasi Asuransi Takaful Keluarga
Board of Commissioners
Komisaris Utama : Dato’ Mohamed Hassan Md. Kamil
Komisaris : H.M. Uwen Suwendi, FSAI, FLMI, MBA
Muhammad Harris
Mahadzir Azizan
Board of Director
Direktur Utama : Trihadi Deritanto
Direktur Operasional : Ronny Ahmad Iskandar
Sharia Supervisory Committee
Prof. Madya Dr. Ahmad Shahbari Salamon
Muhamad Faisal Muchtar
Product & Services
Individu : Takafulink Salam
Takafulink Salam Cendekia
Fulnadi
1 www.Takaful.com diakses pada 23 Maret 2013.
55
Takaful Kecelakaan Diri Individu
Takaful Kesehatan Individu
Korporasi : Fulmedicare
Takafulink Kumpulan
Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan
Takaful Kecelakaan Diri Siswa Kumpulan
Takaful Al Khairat Siswa Kumpulan
Bancassurance : Takaful Pembiayaan
Tim Manajemen
Syarikat Takaful Malaysia : 56%
Islamic Development Bank (IDB) : 26,39 %
PT Permodalan Nasional Madani : 6,92 %
PT Bank Muamalat Indonesia : 5,91 %
PT Karya Abdi Bangsa : 1,06 %
Koperasi Karyawan Takaful : 0,10 %
Pemegang saham lainnya : 3,62 %
Dewan Komisaris
Komisaris : Dato’ Mohammed Hassan Md. Kamil Utama
Komisaris : Tengku Azman Ibni Alm. Sultan Abu Bakar
Komisaris : Mohamed Zaffarulla Sathar
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msi.
56
Anggota : H. Muhammad Faisal Muchtar, Lc, Msi.
: Muhyiddin Junaidi
Direktur Utama : Trihadi Deritanto
Program kegiatan Perusahaan dan Public relations
Program-program yang dijalankan di PT. Asuransi Takafu Keluarga antara
lain:
1. Mengadakan kegiatan do’a dan ceramah tujuh menit sebelum memulai
kegiatan kerja.
2. Membacakan visi misi perusahaan disetiap pagi dengan tujuan
mengingatkan target setahun ke depan.
3. Mengadakan pengajian seminggu sekali pada jum’at pagi.
4. Mengadakan pengajian khusus wanita (keputrian) sebelum sholat zuhur
setiap 2 minggu sekali di hari jum’at.
5. Mengadakan kegiatan penghargaan kepada karyawan dan agen yang
mempunyai prestasi dengan masing-masing kriteria yang diadakan setiap
tahun.
Sedangkan program kegiatan yang dilakukan Public relations antara lain:
1. Menyusun dan mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto
dan berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media.
2. Mengorganisasikan konferensi pers, termasuk acara resepsi dan kunjungan
kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan.
3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa.
4. Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informasi yang
memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atas hasil kerjanya,
57
media komunikasi antara sesama pegawai, poster-poster yang bersifat
mendidik, dan sebagainya.
5. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan
ciri khasnya, seperti logo, komposisi warna, tipografi dan hiasannya, jenis
kendaraan dinas, pakaian seragam para pegawai dan sebagainya.
6. Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi,
dan para pemimpin departemen produksi, pemasaran, penjualan dan
sebagainya.
7. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas
organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan, produk jasa,
maupun dengan para personelnya.
8. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan citra, kegiatan, reputasi, maupun kepentingan-kepentingan
organisasi, dan menyampaikan setiap informasi yang penting ini langsung
ke pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi atau
ditindaklanjuti.
9. Memberi nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai
berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut teknik mengatasinya.
10. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal kebijakan
organisasi, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi
menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau
pengertian khalayak.2
2 Pemanfaatan Dokumen Public Relations Perusahaan.
58
Produk dari Marketing Communication atau public relations Takaful
Keluarga adalah :
1. Publikasi laporan keuangan tahunan di media massa
2. Press Release via media untuk program atau kegiatan perusahaan
3. Membuat Annual Report
4. Melakukan promosi, seperti booklet, Company Profile, brosur, banner,
spanduk, umbul-umbul perusahaan dan lain-lain
5. Mengadakan acara Takaful Awards (malam penghargaan bagi insan
Takaful Keluarga yang berprestasi)
6. Acara National Sales Conference (NSC)
59
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Maret hingga akhir Juni, termasuk
didalamnya proses mencari dan menunggu persetujuan dari pihak-pihak
perusahaan yang saya ingin teliti. Mulai dari ditolak oleh beberapa perusahaan
hingga akhirnya diterima untuk melakukan penelitian dan magang selama 2 bulan
(April-Juni 2013) di PT. Asuransi Takaful Keluarga. PT. Asuransi Takaful
Keluarga merupakan perusahaan Syariah yang bergerak dibidang asuransi
perbankan (asuransi jiwa) yang berada dibawah PT. Asuransi Takaful Indonesia.
PT. Asuransi Takaful Keluarga yang merupakan asuransi syariah pertama
di Indonesia yang mempunyai visi dan misi untuk menjadi role model bisnis
syariah yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia terutama
ekonomi syariah. Dalam melakukan publikasi terhadap produk-produk yang
dimiliki oleh Takaful Keluarga, perusahaan ini mempunyai divisi Public relations
and Promotion yang sekarang berganti nama Marketing Communication, divisi ini
berganti nama karena perusahaan ingin lebih fokus dan ini sesuai dengan
kebijakan perusahaan agar semua kegiatan berorientasi pada marketing maka
Takaful Keluarga menggunakan nama Marketing Communication.
A. Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Membangun Citra Perusahaan
Takaful Keluarga merupakan perusahaan murni syariah pertama di
Indonesia yang berkembang cukup pesat sampai dengan sekarang ini.
60
Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran seluruh karyawan Takaful
keluarga serta divisi-divisi yang ada di dalam takaful Keluarga, terutama divisi
public relations. Dalam Takaful Keluarga, divisi public relations disebut
dengan Marketing Communication karena divisi ini berada dibawah divisi
Marketing. Hanya namanya saja yang berbeda akan tetapi perannya tetap sama
dengan public relations.
Dalam melakukan kegiatan public relations, Takaful keluarga
melakukan rancangan kegiatan untuk pencapaian target perusahaan selama
satu tahun ke depan. Melalui rapat kerja dalam penyusunan business plan
perusahaan, yang di dalamnya termasuk merumuskan strategi public relations.
Rapat kerja ini biasanya dilakukan dalam kurun waktu triwulan terakhir setiap
tahun. Yang diawali dengan penyusunan target pemasaran atau produksi dan
action plannya, termasuk bagaimana cara public relations dapat menunjang
terhadap pencapaian target perusahaan.1
Dalam upaya membangun citra PT. Asuransi Takaful Keluarga di
masyarakat, divisi public relations PT Asuransi Takaful Keluarga menentukan
strategi yang tepat agar program yang direncanakan dapat terwujud. Strategi
yang digunakan public relations Takaful keluarga adalah :
1. Peningkatan pelayanan
Pelayanan yang baik akan menciptakan kepercayaan dari para
nasabah PT. Asuransi Takaful keluarga. Dengan kepercayaan itu, citra
yang memang sengaja dibentuk oleh public relations PT. Asuransi Takaful
1 Wawancara pribadi dengan M. Hafiluddin, Jakarta, 3 Juni 2013.
61
Keluarga akan terbangun. Strategi ini digunakan karena menurut Public
relations Takaful Keluarga cukup bagus dalam upaya membangun citra.
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh Takaful Keluarga dalam melakukan
strategi dalam meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya. Menurut
Pak Hafiluddin selaku Head of Marketing Communication :
“Nasabah merupakan pihak penting dalam usaha membangun citra
Takaful Keluarga. Dengan adanya kepercayaan dari pihak nasabah maka
perkembangan perusahaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu,
perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik agar kepercayaan
yang diberikan oleh nasabah Takaful akan tetap terjaga. Takaful Keluarga
mempunyai kebijakan tersendiri dalam memberikan pelayanan yang
terbaik untuk para nasabah.”
- Memastikan operasional dan pengolaan dana peserta sesuai dengan
prinsip syariah (tidak melanggar ketentuan yang diharamkan dalam
bermuamalah). Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan
syariah, Takaful terus berpegang pada prinsip Syariah agar tetap
menjadi role model perusahaan syariah di Indonesia.
Dalam hal ini, syariah yang dimaksudkan oleh Takaful Keluarga yang
pertama adalah amanah, dimana Takaful Keluarga memberikan
penjelasan dan informasi yang dibutuhkan oleh nasabah dengan jujur
dan sebenarnya. Bagaimana spesifikasi produk Takaful Keluarga,
bagaimana mekanisme pengelolaan dana, berapa biaya yang
dikenakan, berapa asumsi atau perkiraan keuntungan yang akan
didapatkan termasuk menginvestasikan dana nasabah melalui
instrumen investasi yang halal atau sesuai syariah.
- Melakukan standarisasi bisnis melalui proses sertifikasi ISO
9001:2008 tentang Quality Management System (QMS). Standarisasi
ini digunakan sebagai acuan dalam memberikan kualitas pelayanan
yang terbaik bagi nasabah.
- Nasabah dapat melakukan pembayaran premi melalui online payment
dan virtual office, kerjasama dengan Bank-bank syariah dan PT POS.
62
Proses pembayaran ini diciptakan agar memudahkan nasabah dalam
melakukan transaksi dan lebih menghemat waktu.
- Broadcast sms langsung kepada nasabah tentang informasi
pembayaran premi dan kepesertaan.
Pesan yang disampaikan melalui broadcast sms ini dimaksudkan untuk
mengingatkan pembayaran premi asuransi yang harus dibayarkan oleh
para nasabah setiap bulannya.
- Membuatkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dengan tarif yang premi kompetitif.
Produk-produk yang ada di asuransi Takaful Kelurga ada beberapa
macam, misalnya Takafulink Salam, Takafulink Salam cendekia,
Fulnadi (Takaful Dana Pendidikan) dan yang terbaru Takaful
Ukhuwah.
- Mendekatkan diri kepada masyarakat di lokasi atau wilayah-wilayah
dengan membuka kantor-kantor pemasaran mandiri dengan tujuan
mempermudah pelayanan kepada nasabah.2
Dari beberapa hal yang dilakukan Takaful Keluarga dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah menurut penulis sudah
cukup efektif karena jika dilihat dengan jumlah nasabah Takaful Keluarga
yaitu individu (perorangan) dengan periode 2010- Agustus 2013 kurang
lebih 79.879 orang dan jumlah nasabah kumpulan (group) periode 2010-
Agustus 2013 kurang lebih 2.227.415 orang ini penyediaan pelayanan
kantor pusat maupun kantor cabang cukup efektif. Dan dilihat dari jumlah
pengguna asuransi Takaful Keluarga dengan melihat perkembangan
perusahaan, bisa dikatakan perusahaan saat ini cukup berkembang.
Dengan adanya kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah
memudahkan para nasabah untuk mengetahui Takaful Keluarga secara
2 Wawancara pribadi dengan M. Hafiluddin, Jakarta, 3 Juni 2013.
63
mendalam. Tidak hanya itu pelayanan kantor pusat berdasarkan prinsip
syariah pun cukup ramah.
Contoh brosur produk yang dimiliki oleh Takaful Keluarga
Dari hasil temuan di atas, menurut penulis tidak hanya nasabah saja
yang harus ditingkatkan pelayanannya saja. Masyarakat yang belum
mengenal Asuransi Takaful Keluarga pun harus tetap diperhatikan, karena
dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat terhadap Takaful Keluarga
maka akan menambah citra yang baik untuk perusahaan itu sendiri. Salah
satu cara yang bisa dilakukan oleh public relations adalah dengan
mengadakan pendekatan dengan masyarakat.
Public relations Takaful Keluarga memang telah melaksanakan
pendekatan dengan masyarakat melalui acara-acara peresmian RO
(Representative Office) dengan mengadakan layanan kesehatan gratis akan
tetapi layanan untuk masyarakat ini belum sepenuhnya atas nama Takaful
Keluarga karena dalam Takaful Keluarga terdapat cabang perusahaan yaitu
64
Yayasan Amanah Takaful (YAT) yang bertugas untuk melayani
masyarakat. Akan tetapi dengan adanya YAT secara tidak langsung dapat
membangun citra Takaful Keluarga di mata masyarakat.
2. Membangun Good Relationship Dengan Lembaga Pemerintahan,
Perusahaan Berbasis Syariah, Dan Lembaga Lain.
Melakukan kerjasama dengan bank, lembaga pemerintahan dan
lembaga lain merupakan salah satu dari strategi public relations Takaful
Keluarga dalam membangun citra perusahaan. Dalam meningkatkan
perkembangan perusahaan diperlukan kerjasama pula dengan lembaga-
lembaga yang ada di masyarakat. Misalnya lembaga pemerintahan,
lembaga organisasi, dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat
yang bisa menunjang dan mempengaruhi perkembangan perusahaan.
Kerjasama ini dilakukan Takaful dalam perjanjian kerja (MOU)
dengan pihak lain. Kerjasama ini tidak hanya menguntungkan untuk pihak
Takaful akan tetapi juga cara untuk membangun citra perusahaan. Ada
beberapa MOU antara Takaful Keluarga dengan lembaga lain, yaitu :
Takaful melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa pihak
DRPD di Indonesia diantaranya DRPD Ponorogo, dimana seluruh anggota
dan keluarga DRPD tersebut menggunakan asuransi Takaful Keluarga
sebagai asuransi jiwa mereka. Dengan alasan mereka membutuhkan
asuransi jiwa dan memilih Takaful dan mempercayai Takaful sebagai
asuransi jiwa mereka.
Selain itu, Takaful juga melakukan kerjasama dengan Bank
Muamalat, Permata Bank Syariah, Bank BRI Syariah, dan BNI Syariah.
65
Akan tetapi kerjasama dengan Bank Muamalat lebih khusus dikarenakan
Bank Muamalat sebagai salah satu pemegang saham Takaful dan
Muamalat sebagai perusahaan yang sama-sama bergerak di bidang
perbankan syariah dimana dengan kerjasama ini lebih memberikan
keuntungan atau hasil optimal dengan kedua belah pihak.
Berikut serangkaian perjanjian kerjasama Takaful Keluarga :
“Asuransi Takaful Keluarga menggandeng DPRD untuk melakukan
kerjasama dalam program asuransi jiwa. Program ini bertujuan demi
meningkatkan silaturahmi dan pengembangan program yang ada di
Takaful Keluarga. Hal ini diharapkan berkontribusi untuk menaikkan
citra perusahaan dan meningkatkan perkembangan perusahaan”3
3 Pemanfaatan dokumen public relations perusahaan.
66
“ Jakarta, Penandatanganan perjanjian dengan pihak Bank Muamalat
(Direktur Utama PT. Takaful Keluarga, Bapak Trihadi Deritanto
dengan Ibu Lulu selaku Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia)
merupakan program bagian yang dilakukan sejak awal Takaful berdiri
karena Bank Muamalat merupakan salah satu pemegang saham di
Takaful keluarga.”4
4 Wawancara pribadi dengan M. Hafiluddin, Jakarta, 3 Juni 2013.
67
“Sebagai mitra kerja Institut Pertanian Bogor mempercayakan asuransi
jiwa karyawannya dengan asuransi jiwa yang ada di PT. Asuransi Takaful
Keluarga”5
Takaful juga melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi negeri
atau sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, dengan melakukan penawaran
dimana karyawan dari perguruan tinggi tersebut menggunakan asuransi
jiwa PT. Asuransi Takaful keluarga. misalnya dalam foto diatas,
merupakan penyerahan asuransi terhadap karyawan Institut Pertanian
Bogor (IPB) yang meninggal tertembak kemudian mendapatkan asuransi
jiwa sebesar yang tertera di gambar tersebut.
3. Strategi Promosi
Proses sosialisasi perlu dilakukan dengan kegiatan promosi untuk
meningkatkan pemanfaatan layanan maupun informasi yang disediakan
PT. Asuransi Takaful Keluarga. Suatu perusahaan jika mempunyai produk,
betapapun baiknya dan bermanfaatnya akan tetapi tidak dikenal oleh
konsumen dan masyarakat, maka perusahaan tidak akan berkembang
secara maksimal. Oleh karenanya, perusahaan perlu melakukan publikasi
dan promosi melalui departemen Marketing, para agen Takaful Keluarga
dan media sosial yang dimiliki oleh Takaful Keluarga. Kegiatan promosi
dilakukan sesuai dengan rencana pemasaran dalam rangka meningkatkan
penjualan produk. Selain itu kegiatan promosi juga dilakukan untuk
mempertahankan citra Takaful Keluarga sebagai bisnis role model syariah.
Public relations disini bertugas untuk mensupprot pelaku yang
melakukan promosi secara langsung ataupun tidak di lapangan. Promosi
5 Pemanfaatan dokumen public relations perusahaan.
68
penjualan, yang merupakan segala kegiatan pemasaran selain melalui para
agen dan mitra kerja Takaful, media sosial (website, facebook dan twitter)
juga dapat merangsang masyarakat untuk lebih mengenal dan percaya
pada asuransi Takaful Keluarga. Selain itu cara personal yang dilakukan
untuk melakukan promosi adalah melalui media massa (Koran, majalah
dan radio).
4. Kegiatan sosialisasi
Sosialisasi yang dilakukan public relations Takaful Keluarga
merupakan kegiatan yang bersifat mendekatkan perusahaan dengan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan besifat sosial. Kegiatan
sosialisasi bisa dijadikan penghubung agar masyarakat mengetahui tentang
perusahaan dan produk-produk yang ada di dalamnya serta agar
perusahaan diterima di masyarakat. Dalam hal ini, Takaful Keluarga rutin
mengadakan acara sosial melalui Yayasan Amanah Takaful (YAT) yang
merupakan anak dari perusahaan Takaful Indonesia yang bergerak di
bidang zakat. Infaq dan shodaqoh. YAT melakukan kegiatan sosial seperti,
pengobatan gratis, pembagian sembako, bantuan terhadap korban bencana
alam dan tebar Al-Qur’an di beberapa masjid atau lembaga keagamaan
yang membutuhkan.
Awalnya kinerja lembaga YAT bukan bagian dari upaya
membangun citra perusahaan Takaful, akan tetapi dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh YAT berdampak pada citra Takaful
Keluarga di mata masyarakat. Maka tidak dipungkiri oleh Takaful bahwa
69
YAT juga merupakan bagian dari strategi dalam membangun citra di
masyarakat. Sehingga kegiatan yang ada di lembaga YAT terus
ditingkatkan.
“Layanan kesehatan gratis Takaful Keluarga di Garut, Jawa Barat
sekaligus pembukaan RO (Representative Office)”
Berdasarkan Impression Management Theory, yaitu aktivitas orang
untuk terlihat baik bagi orang lain dan diri mereka sendiri.6 Dimana
perusahaan, berusaha menciptakan citra dan reputasi yang baik bagi
perusahaan itu sendiri dan di mata masyarakat. Public relations Takaful
Keluarga, sejauh ini telah melakukan dan menciptakan citra di mata
masyarakat dengan serangkaian program kerja yang mereka lakukan. Hal ini
dilakukan agar mereka terlihat baik di mata masyarakat dan mendatangkan
keuntungan sendiri untuk perusahaan.
6 Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2007), h.148.
70
Selain itu Impression Management Theory menurut Schenker, setiap
individu atau organisasi harus menetapkan dan memelihara kesan (impresi)
yang kongruen dengan persepsi mereka yang disampaikan pada publik.
Idealnya, dimana persepsi adalah realita dasar dari psikologi sosiologis dan
sosial, yang mana persepsi yang muncul dari luar individu atau perusahaan
menjadi nyata bagi pembentukan ide yang akan digunakan sebagai dasar
perilaku (self presentation). Hal yang mendasari menggunakan teori ini
adalah Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial
perusahaan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk memberikan kesan
bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Dimana tujuan
yang diharapkan bukan lagi single bottom line untuk kepentingan ekonomi,
tetapi sudah harus mengarahkan pada pemenuhan tanggungjawab untuk
tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom line). Selain ini,
Corporate social responsibility menjadi bagian dari upaya brand building dan
peningkatan corporate image.7
Menurut peneliti, jika dilihat dari pengertian teori impressi manajemen,
citra Takaful Keluarga sampai saat ini sudah terlihat baik. Dengan jumlah
pemilik polis yang ikut serta dalam asuransi Takaful Keluarga baik
perorangan ataupun kelompok berjumlah kurang lebih 2.227.415 orang
periode 2010- Agustus 2013. Akan tetapi disini public relations tidak hanya
bergerak sendiri dalam membangun citra perusahaan, mereka dibantu oleh
7 Friedman, M, The Social Responsibility of Business Is To Increase Its Profit, (Mc.
Graw-Hill, 1988), h.92-95.
71
pihak CSR (Corporate Social Responsibility) dan seluruh bagian yang ada di
perusahaan yang menjadi bagian dari pembentukan citra perusahaan.
Menurut Culti & Center (dalam Kasali dan Abdurahman) terdapat
proses public relations, yaitu :
1. Fact finding
2. Planning
3. Communicating
4. Evaluation
Sesuai dengan proses public relations diatas, public relations
Takaful keluarga juga melakukan proses dalam kegiatannya. Proses
tersebut dilakukan sesuai dengan hasil rapata divisi public relations agar
sesuai dengan visi misi perusahaan dan mencapai target yang
direncanakan.
Planning, public relations Takaful Keluarga melakukan
penyusunan rencana yang akan dilakukan oleh perusahaan selama satu
tahun ke depan. Dengan melakukan rapat dengan pembahasan mengenai
acara apa yang akan diadakan, perkiraan bujeting, program-program yang
akan dilaksanakan, dan melakukan publikasi selama satu tahun ke depan.
Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan nasabah dan publiknya agar
kepercayaan yang sudah diraih oleh Takaful akan tetap terjaga dengan
program-program dan rencana kegiatan yang akan diadakan.
Pada proses planning ini, divisi public relations Takaful Keluarga
membuat rencana program atau menyusun kegiatan apa saja yang akan
72
dilakukan selama kurun waktu satu tahun. Selain itu, public relations disini
juga menyiapkan bagaimana format atau konsep yang akan dilaksanakan
dalam acara-acara besar Takafu Keluarga. dan public relations juga
melakukan kerjasama dengan pihak eksternal (seperti EO, Vendor, Trainer
dan lain-lain).
Communicating, public relations melakukan komunikasi dua arah
dengan pihak publik secara langsung ataupun tidak langsung melalui
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh perusahaan guna mendekatkan
perusahaan dengan public atau melalui media. Komunikasi dilakukan
untuk menyampaikan informasi-informasi terkait dengan perusahaan,
seperti produk dan kegiatan yang dilakukan.
Communicating disini public relations Takaful Keluarga
melakukan sosialisasi agenda kegiatan kepada pihak yang berkaitan
(eksternal dan internal), termasuk didalamnya pengajuan proposal kepada
Manajemen sampai mendapat persetujuan dan berkoordinasi dengan
semua unsur pendukung terlaksananya kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan upaya publikasi, promosi dan edukasi.
Action, setelah melakukan komunikasi dua arah dengan pihak
publik kemudian menjalankan rencana yang telah dibicarakan melalui
rapat direksi atau rapat divisi public relations. Program dijalankan sesuai
dengan persetujuan direksi perusahaan.
Public relations menjalankan program kegiatan, baik yang sudah
diagendakan dalam planning maupun yang bersifat insidensial, mulai dari
73
persiapan hingga selesai pelaksanaannya. Pelaksanaan kegiatan bisa
dilakukan secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak eksternal (EO,
Vendor atau lembaga terkait).
Evaluation, setelah melakukan komunikasi dua arah dan
menjalankan program yang sudah direncanakan tahap selanjutnya adalah
melakukan evaluasi. Evaluasi diadakan melalui rapat khusus di divisi
public relations atau rapat direksi. Rapat dilakukan secara terus-menerus
agar bisa mengetahui apa permintaan publik.
Evaluasi diadakan dengan tujuan melakukan pengukuran dan
penilaian atas pelaksanaan program atau kegiatan serta pencapaian dari
objektivitas diselenggarakannya kegiatan perusahaan. Dalam evaluasi ini
juga dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan dalam hal kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Dengan melihat strategi yang digunakan Takaful Keluarga dalam
membangun citra tersebut meliputi peningkatan pelayanan terhadap
nasabah, membangun good relationship kepada pihak-pihak tertentu,
melakukan promosi dan kegiatan sosialisasi tersebut bisa dikatakan public
relations Takaful Keluarga melakukan pendekatan-pendekatan agar
tujuan, fungsi dan tugas public relations Takaful Keluarga dapat terwujud.
Pendekatan itu antara lain pendekatan manipulatif, kuratif, preventif,
promorsional, pendidikan dan misi.8 Disini public relations Takaful
Keluarga menggunakan pendekatan manipulatif, promorsional, dan misi.
8 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan praktik Public
Relations di Era Cyber, h.28-29.
74
Pada pendekatan manipulatif, public relations Takaful Keluarga
berusaha mempengaruhi publiknya dengan melakukan serangkaian
kegiatan sosial dengan maksud memperkenalkan Takaful Keluarga kepada
publik dengan tujuan agar publik mengetahui Takaful Keluarga dan
tertarik untuk memilih asuransi Takaful Keluarga sebagai asuransi jiwa
mereka. Kemudian dilihat dari pendekatan promorsional, public relations
melakukan promosi melalui para agen Takaful Keluarga yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia dan melalui media sosial yang dimiliki oleh
Takaful Keluarga.
Selain itu, public relations Takaful Keluarga juga melakukan
pendekatan melalui misi mereka. Dengan misi “Menjadikan asuransi
Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa terbaik di Indonesia”,
Takaful Keluarga berusaha melakukan inovasi terhadap produk yang
mereka miliki agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia dan
bisa menjadikan perusahaan sebagai role model bisnis syariah.
B. Peran Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Perusahaan
Peran merupakan dimana orang atau intuisi melaksanakan tugas sesuai
dengan apa yang menjadi tugasnya. Public relations PT. Asuransi Takaful
Indonesia sangat berperan dalam membangun citra perusahaan. Public
relations mempunyai peran sebagaimana fungsinya sebagai penunjang
manajemen dan membina hubungan dengan pihak publik, selain itu public
relations juga melakukan peran sesuai dengan hak dan kewajibannya.
75
Menurut M. Hafiluddin, kepala marketing komunikasi PT. Asuransi Takaful
Keluarga, peran public relations yaitu :
1. Sebagai communicator, public relations melakukan hubungan timbal balik
dengan publiknya. Public relations mendengarkan apa yang disampaikan
oleh publik melalui media yang telah disediakan oleh perusahaan misalnya
melalui Facebook, Twitter, dan Website Takaful Keluarga. Selain itu
public relations Takaful juga ditunjuk menjadi juru bicara perusahaan
bersama Corporate Secretary.9
Public relations PT. Asuransi Takaful keluarga bersama dengan
Corporate Secretary bertugas menjadi juru bicara perusahaan. Dalam
keadaan apapun pihak public relations harus siap dalam menghadapi
keadaan yang terjadi di lingkungan perusahaan. Public relations berusaha
menjaga nama baik perusahaan.
2. Sebagai fasilitator, fasilitator disini maksudnya public relations bertugas
untuk menyiapkan fasilitas dalam kegiatan yang akan diadakan oleh
perusahaan. Public relations bertindak sebagai event organizer
perusahaan.
Public relations dalam PT. Asuransi Takaful Keluarga bertugas sebagai
Event Organizer. Misalnya saja dalam acara Takaful Awards 2013, public
relations mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam acara tersebut.
Public relations dibantu oleh divisi sales support bertugas sebagai panitia
dalam acara tersebut. Acara Takaful Awards merupakan acara tahunan
yang selalu diadakan sebagia ajang penghargaan terhadap karyawan dan
para agen PT. Asuransi Takaful Keluarga yang telah mendedikasikan diri
9 Wawancara pribadi dengan M. Hafiluddin, Jakarta, 3 Juni 2013
76
mereka terhadap perusahaan.
“Takaful Awards 2013(28 Juli 2013) sebagai wadah ajang penghargaan bagi para
karyawan dan agen PT. Asuransi Takaful Keluarga yang berprestasi sesuai dengan
kriteria. Bertempat di hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto Jakarta”
3. Sebagai stabilisator perusahaan, jika perusahaan mengalami keadaan yang
tidak diinginkan atau yang bisa mengancam perusahaan, public relations
bertugas untuk menstabilkan keadaan yang ada di perusahaan.
Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan seseorang atau individu
mengenai suatu hal berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang.10
Citra merupakan hal yang penting bagi perkembangan
perusahaan, citra yang baik akan berdampak baik pula bagi perusahaan begitu
juga sebaliknya. Citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal diantaranya
melalui sejarah perusahaan yang gemilang, prestasi-prestasi yang diraih oleh
perusahaan, kerjasama yang baik dengan mitra kerja dan lain sebagainya.
Citra yang terbentuk di dalam sebuah perusahaan merupakan hasil
dari kerja keras semua karyawan perusahaan dan hasil dari kepercayaan para
10
Frank Jefkins yang dikutip oleh Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar
Public Relations, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010) cet ke-7, h. 114.
77
nasabah dan masyarakat. Takaful Keluarga memperoleh banyak penghargaan
terkait prestasi yang mereka peroleh. Penghargaan tersebut merupakan bukti
bahwa asuransi Takaful Keluarga merupakan perusahaan yang mempunyai
citra yang baik di mata masyarakat.
Setiap perusahaan pasti menginginkan citra yang baik untuk
perusahaan, begitu pula pada Takaful Keluarga. Citra yang diinginkan oleh
perusahaan ini adalah perusahaan yang murni syariah yang bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan tujuan untuk memberikan
kemaslahatan kepada masyarakat banyak. Secara spesifik yang berperan
dalam pembentukan citra di Takaful Keluarga yaitu divisi-divisi yang
berhubungan langsung dengan masyarakat seperti divisi Marketing, Customer
service, Polis Uner Service dan para agen kemitraan yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Akan tetapi penghargaan saja tidaklah cukup untuk menentukan citra
itu baik atau tidak bagi suatu perusahaan. Citra yang dimiliki oleh Takaful
Keluarga memang saat ini sudah baik akan tetapi publikasi tentang
perusahaan yang kurang menyebabkan tidak semua orang mengetahui tentang
Takaful Keluarga. Melalui Survei terhadap pengguna asuransi, 3 dari 10
orang mengetahui asuransi Takaful Keluarga dan sisanya tidak. Menurut
penulis hal ini bisa dijadikan acuan bagi public relatios Takaful untuk lebih
mempublikasi perusahaan melalui media-media komunikasi yang
berkembang saat ini. Dalam Koran Republika Online edisi Kamis, 20
Februari 2013 mengatakan bahwa banyak pelaku bisnis tentang asuransi
78
Takaful karena menganggap Takaful hanya untuk yang beragama muslim aja.
Kurangnya publikasi terkait produk juga menentukan pengetahuan
masyarakat akan perusahaan tersebut.
Public relations selalu berusaha untuk menjalankan aktifitas sesuai
dengan hak dan kewajibannya, aktifitasnya dilakukan dalam langkah
meningkatkan citra antara lain :
Memberikan support kepada mitra kerja secara langsung atau tidak.
Misalnya dengan mengadakan training dan kegiatan-kegiatan yang bersifat
edukasi yang berkaitan dengan ekonomi syariah khususnya asuransi syariah.
Menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang
dilakukan oleh Takaful keluarga melalui iklan, berita-berita di surat kabar
atau majalah. Kegiatan yang dilakukan oleh Takaful Keluarga memang
sengaja dipublish agar masyarakat melihat bagaimana sisi dari Takaful
Keluarga. Seperti halnya keetika melakukan acara Takaful Awards 2013,
ajang penghargaan untuk para insan Takaful Keluarga sebagai bentuk
apresisasi atas kinerja para karyawan dan mitra kerja (agen) atas kerja keras
dan pengabdiannya kepada Takaful keluarga.
Dalam membangun citra perusahaan, Takaful Keluarga menggunakan
sarana dan prasana agar kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan yang ada di dalam visi dan misi asuransi Takaful
Keluarga. Berikut ini sarana dan prasarana yang digunakan oleh asuransi
Takaful Keluarga:
Sarana yang digunakan melalui sarana internal dan sarana eksternal.
Sarana internal yaitu:
79
a. Melalui para agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Asuransi Takaful Keluarga hingga saat ini mempunyai kurang lebih 7000
orang agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya agen-agen
ini mempermudah Takaful Keluarga dalam melayani para nasabah Takaful
Keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia.
b. Melalui media promosi yang dibuat seperti brosur-brosur, flyer, iklan dan
lain-lain. Maupun sosial media yang ada (website, twitter, dan facebook).
c. Melalui 2 petugas cutomer service yang masing-maing tersebar di kantor-
kantor Takaful.
d. Melalui kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh para agen Takaful Keluarga
dengan beragam bentuk dan variasinya (open table, pameran dan lain-
lain).
Maupun sarana-sarana eksternal seperti iklan, pemberitaan di media
massa (radio, koran, majalah dan lain-lain). Asuransi Takaful Keluarga tidak
menggunakan media televisi sebagai media publikasi, dengan alasan biaya
yang dikeluarkan untuk media televisi cukup mahal dan kurang efektif,
karena hanya dari tayangan sekian detik saja dengan biaya yang cukup mahal
dan segmen pasar televisi yang sekarang tidak sepenuhnya dapat membidik
segmen pasar Takaful Keluarga padahal jika dilihat dari perkembangan media
sekarang ini, justru media televisi yang sedang memegang kuat publik yang
ada di Indonesia.
Dalam menjalankan bisnis setiap perusahaan akan mempunyai
pesaing bisnis begitupula dengan Takaful keluarga, menurut M. Hafiluddin
80
pesaing bisnis Takaful Keluarga bukanlah perusahaan asuransi lain melainkan
para rentenir yang mencari keuntungan sebesar-besarnya melalui pinjaman
yang berbunga. Bagi Takaful Keluarga, perusahaan asuransi lain dijadikan
sebagai rekan untuk sama-sama memajukan perekonomian di Indonesia,
terutama ekonomi syariah.
Setelah melakukan beberapa kegiatan yang digunakan untuk
membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Asuransi Takaful Keluarga
pun mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan kinerja mereka.
Berdasarkan sertifikat penghargaan yang diterima maka Takaful Keluarga
berpandangan bahwa citra Takaful keluarga di mata masyarakat sangat baik
sebagai asuransi syariah. Pada tahun 2012, memperoleh :
- JUNI : Best Life Insurance 2012 dengan Ekuitas Rp 100 – 250 miliar. Dari
Media Asuransi.
- JULI : Silver Brand Champion of Sharia Insurance Brand, Category : Best
Customer Choice Brand, dari Marketeers dan Markplusinsight.
- OKTOBER : Kinerja Keuangan tahun 2011 dengan predikat : Sangat
Bagus, dari Infobank.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka
kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
1. Public relations sangat berperan dalam sebuah perusahaan. Asuransi
Takaful keluarga khususnya, perusahaan ini mempunyai divisi yang
dikhususkan untuk mempublikasikan informasi yang terkait perusahaan,
menjalin hubungan baik dengan lembaga lain. Dan hal ini menunjukan
bahwa public relations penting demi kemajuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan yang dijalani oleh public relations merupakan langkah
dalam membangun citra perusahaan, menjalin good relationship dengan
lembaga lain dan menunjang aktifitas divisi-divisi yang ada di dalam
perusahaan.
2. Strategi yang digunakan adalah dengan meningkatkan pelayanan,
membangun good relationship dengan lembaga lain, strategi promosi, dan
kegiatan sosialisasi. Keempat kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan
yang sama yaitu membangun citra perusahaan dan mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat.
3. Peran public relations dalam perusahaan tidak hanya sebagai juru bicara
perusahaan akan tetapi juga bertindak sebagai fasilitator dan stabilitator
keadaan perusahaan.
82
4. Citra Takaful Keluarga saat ini sudah baik di mata masyarakat, akan tetapi
karena kurangnya publikasi ke publik tidak sedikit masyarakat yang tidak
mengetahui Takaful Keluarga.
5. Dalam mencapai tujuan perusahaan, public relations Takaful Keluarga
menggunakan pendekatan manipulatif, promorsional dan misi. Pendekatan
ini dilakukan agar fungsi, tujuan dan tugas dari public relations dapat
terlaksana dengan baik.
B. Saran-saran
Berdasarkan pemaparan yang telah penulis bahas dan teliti, ada beberapa saran
yang ingin penulis kemukakan, diantaraya :
1. Untuk pihak PT. Asuransi Takaful Keluarga, disarankan untuk divisi
public relations dipisahkan dengan divisi marketing, karena dengan
terpisah kinerja divisi public relations akan lebih efisien dan juga public
relations tidak melakukan kinerja marketing. Selain itu, disarankan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dapat menggebrak pasar asuransi di Indonesia
dengan mengeluarkan ide-ide yang lebih kreatif demi menjayanya nama
PT. Asuransi Takaful Keluarga di Indonesia dan diharapkan dapat
memajukan perekonomian syariah yang ada di Indonesia yang sebagian
besar penduduknya beragama Islam.
2. Untuk pihak public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga, agar
mempublikasikan kegiatan yang dilakukan perusahaan secara rutin dan
coba mengadakan kegiatan untuk masyarakat akan tetapi tidak di bawah
Yayasan Amal Takaful, karena dengan adanya kegiatan-kegiatan untuk
83
masyarakat, mereka akan lebih mengenal Asuransi Takaful Keluarga
secara dekat. Dan lebih intens juga melakukan publikasi melalui media
facebook, twitter atau website yang dimiliki oleh Takaful Keluarga, karena
dengan media sosial yang ada Takaful dapat membangun citranya melalui
media tersebut. Serta mencoba melakukan publikasi melalui media audio
visual (televisi).
3. Untuk para nasabah PT. Asuransi Takaful Keluarga, agar dapat
bekerjasama dengan baik demi membangun citra perusahaan yang baik di
mata masyarakat. Karena sampai saat ini, tidak banyak masyarakat yang
tau akan keberadaan Asuransi Takaful keluarga.
4. Untuk masyarakat umum agar dapat menaruh kepercayaan kepada PT.
Asuransi Takaful keluarga karena sebagai Negara yang mempunyai
mayoritas muslim, selayaknya kita memberikan kepercayaan jiwa kita
terhadap perusahaan syariha terumata Takaful Keluarga.
5. Untuk Universitas Islam negeri Jakarta, disarankan agar membuat
kerjasama dengan Asuransi Takaful Keluarga. Kerjasama yang baik akan
menimbulkan hubungan yang baik ke depannya, baik hubungan dalam
asuransi jiwa dan hubungan jaringan kerja untuk para calon sarjana yang
akan datang.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam
penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan
akademisi maupun kalangan masyarakat umum.
84
DAFTAR PUSTAKA
Amrin, Abdullah. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah. (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2011).
Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah Halal & Maslahat. (Solo: Tiga Serangkai,
2007).
Black, Sam & Melvin L. Sharpe. Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis. (Jakarta:
PT. Intermasa, 1988).
Fahmi Chorisa, Septi. “Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam
Membangun Citra Perusahaan” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2012.
Friedman, M. The Social Responsibility of Business Is To Increase Its Profit.
(Mc. Graw-Hill, 1988).
Gregory, Anne. Public Relations dalam Praktik. (Jakarta: Erlangga, 2004).
Hasan Ali, AM. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. (Jakarta: Prenada
Media, 2004).
Iqbal, Muhammad. “Strategi Public Relations Polri Dalam Membangun Citra
Pelayanan Pada Masyarakat.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Ciputat: UIN
Jakarta Press, 2006).
Kunawangsih, Tri & Antopracoyo. Aspek Dasar Ekonomi Makro. (Jakarta:
Grasind, 2006).
85
Linggar Anggoro, M. Teori&Profesi Kehumasan. (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2005). Cet, 4.
Maria Assumpta Rumanti OSF, Sr. Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Praktik. (Jakarta: PT Grasindo, 2002).
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. cet. Ke-1. (Yogyakarta: LKIS, 2007).
Permana, Sudaryat. Bikin Perusahaan Itu Gampang. (Yogyakarta: Medpress,
2009).
Rachmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002).
Rangkuti, Freddy. Analisis Swot Teknis Membedah Kasus Bisnis. (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2006).
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dana UIN press,
2007).
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2003).
_________. Kiat dan Strategi Kampanye Public Realtions. (Jakarta: PT.Grafindo
persada, 2007).
_________. Manajemen Humas & Komunikasi. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002).
_________. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2008).
Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber. (Jakarta: Gramata Publishing, 2011).
86
Soemirat, Soleh & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2010). cet.7.
Tusholihah, Zakiya. “Peran Public Relations Dalam Membangun Current Image
di PT. Bank Syariah Mandiri” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011.
Uchjana Effendy, Onong. Hubungan Masyarakat. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002).
Umar, Husein. Strategic Management in Action. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2001).
W. Creswell, John. Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: KIK Press, 2003).
Website
Http://asuransitakaful.net/tentang-pt-asuransi-takaful-keluarga/sekilas-takaful/
Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Http://id.wikipedia.org/pengertian LSM
Http://id.wikipedia.org/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat)
Www.Takaful.com
BERITA WAWANCARA
Hari/ Tanggal : Senin, 3 Juni 2013
Narasumber : Bapak M. Hafiluddin
Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 21 Desember 1971
Pendidikan : S1 Pendidikan Agama Islam
Jabatan : Head of Marketing Communication
Tahun Bergabung : 2003
Tempat : PT. Asuransi Takaful Keluarga,
1. Strategi apa yang diterapkan oleh Takaful Keluarga dalam
meningkatkan citra perusahaan?
Jawab :
- Planning , penyusunan bisnis plan (satu tahun sekali) dan perencanaan PR
(publikasi iklan) dan bujeting untuk kegiatan yang akan diadakan dalam
sebulan ke depan.
- Communicating, langsung melalui media. Dan tidak langsung, bias
melalui kegiatan-kegiatan (seminar bisnis opportunity presentation dan
tulisan-tulisan yang ada di media) berkaitan dengan program yang ada di
Takaful.
- Action, menjalankan program kerja (action plan) yang sudah disusun dan
disetujui oleh manajemen terkait wajtu pelaksanaan dan biayanya.
- Evaluasi, melalui beberapa mekanisme yaitu, rapat setelah acara diadakan
(oleh bagian PR) dan rapat manajemen (bulanan, 3 bulanan, untuk para
staf direksi), serta rapat penyusunan bujet atau bisnis plan.
2. Strategi apa yang diterapkan oleh Takaful Keluarga dalam
meningkatkan pelayanan kepada nasabah atau pengguna asuransi ?
Jawab :
Nasabah merupakan bagian terpenting dari perusahaan. Karena dengan adanya
nasabah perusahaan bias berkembang dan mendapat kepercayaan dari
masyarakat. Oleh karena itu, kami memiliki beberapa program yang dilakukan
dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna asuransi (polis), misalnya
saja :
a. Memastikan operasional dan pengolaan dana peserta sesuai dengan prinsip
syariah (tidak melanggar ketentuan yang diharamkan dalam
bermuamalah).
b. Standarisasi bisnis melalui proses sertifikasi ISO 9001:2008 tentang
Quality Management System (QMS).
c. Pembayaran premi dapat melalui online payment dan virtual office,
kerjasama dengan Bank-bank syariah dan PT POS.
d. Broadcast sms langsung kepada nasabah tentang informasi pembayaran
premi dan kepesertaan.
e. Membuatkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dengan tarif yang premi kompetitif.
f. Mendekatkan diri kepada masyarakat di lokasi atau wilayah-wilayah
dengan membuka kantor-kantor pemasaran mandiri dengan tujuan
mempermudah pelayanan kepada nasabah.
3. Media atau sarana apa saja yang digunakan oleh Asuransi Takaful
Keluarga dalam melakukan strategi public relations dan bagaimana
menjaga hubungan baik dengan media?
Jawab :
Media yang kami gunakan dalam melakukan publikasi mengenai produk
hanya media cetak seperti Koran dan majalah serta radio baik lokal maupun
nasional. Kenapa kami tidak menggunakan media televisi, karena media
televisi biayanya lebih mahal daripada media-media yang sudah kami gunakan
dalam melakukan publikasi produk. Tidak hanya melalui media massa saja,
kami melakukan publikasi dalam memperkenalkan produk kami juga melalui
media social, misalnya facebook, twitter, dan website.
Tidak cukup dengan melakukan publikas melalui media massa atau pun media
social, kami pun melakukan publikasi melalui kerjasama dengan lembaga-
lembaga islami seperti Daarul Qur’an dan komunitas-komunitas muslim.
Dalam menjaga hubungan baik dengan pihak media, hal-hal yang kami
lakukan biasanya yaitu mengadakan silaturahmi secara intensive dan berkala
melalui pertemuan-pertemuan dengan pihak media, mengadakan kegiatan
bersama melalui berbagai macam acara, mengirimkan informasi, foto atau info
mengenai kegiata yang dilakukan oleh perusahaan, saling menunjang program
yang dilakukan (sponsorship) serta menerima wawancara yang diajukan oleh
pihak media yang melakukan kerjasama dengan pihak Asuransi Takaful
Keluarga.
4. Bagaimana peran Public relations asuransi Takaful Keluarga dalam
membangun citra perusahaan?
Jawab :
Pubic relatios Takaful Keluarga berada dibawah divisi Marketing, yang mana
Public relations melakukan kegiatan tidak hanya kepada publik tetapi juga
berhubungan dengan semua divisi yang ada didalam perusahaan. Berikut
beberapa peran public relations asuransi Takaful Keluarga dalam membangun
citra perusahaan :
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan,
termasuk komuniaksi interna kepada para karyawan maupun agen (mitra
kerja).
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik (masyarakat) dan
menyalurkan opini masyarakat pada perusahaan.
c. Melayani publik dengan memberikan informasi dan data yang diperlukan
sesuai dengan kebijakan perusahaan, berkaitan dengan piblisitas atau
advertising.
d. Memberikan masukan kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan
umum.
e. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dengan pihak-
pihak terkait maupun publik baik internal maupun eksternal, termasuk
hubungan baik dengan media.
5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemui public
relations asuransi Takaful Keluarga dalam membangun citra
perusahaan?
Jawab :
Faktor pendukungan dan penghambat memang selalu ada dalam setiap
kegiatan yang kita lakukan apalgi terkait dalam membangun citra perusahaan
yang kita wakili.
Faktor pendukung :
a. Pasar emosional (masyarakat muslim di Indonesia), dikarenakan kami
merupakan perusahaan syariah maka target kami pastilah masyarakat
muslim akan tetapi tidak menutup kemungkinan kami mempunyai nasabah
diluar muslim, karena perusahaan kami terbuka untuk nasabah dengan
agama apapun.
b. Manajemen dan karyawan yang solid serta komitmen dalam menjalankan
dakwah melalui asuransi syariah.
c. Support dan back up dari pimpinan lembaga atau komunitas syariah.
d. Media yang bernafaskan islam semakin banyak sehingga semakin mudah
dalam melakukan kerjasama dan publikasi mengenai produk kami yang
berdasarkan asas islami.
Faktor penghambat, seperti :
a. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang asuransi syariah.
b. Harga atau biaya advertising dan media iklan yang tinggi apalagi pada
media televise.
c. Sumber daya manusia yang terbatas.
6. Bagaimana perumusan strategi public relations asuransi Takaful
Keluarga?
Jawab :
Perumusan strategi public relations Takaful Keluarga melalui kajian dan rapat
kerja dalam penyusuna business plan perusahaan, yang didalamnya termasuk
merumuskan strategi public relations. Biasanya dilakukan dalam kurun waktu
pada kwartal keempat atau triwulan terakhir setiap tahun. Dalam perumusan
strategi public relations diawali dengan penyusunan target pemasaran atau
produksi dan action plannya, termasuk dalam bagaimana strategi public
relations yang dapat menunjang terhadap pencapaian target perusahaan.
7. Bagaimana implementasi strategi public relations asuransi Takaful
Keluarga?
Jawab :
Alhamdulillah, sampai saat ini berjalan dengan baik. Program-program yang
direncanakan dalam business plan perusahaan dijalankan satu persatu sesuai
dengan jadwalnya dan budget yang disiapkan.
8. Strategi apakah yang diterapkan oleh Asuransi Takaful Keluarga saat ini
yang dirasa sudah cukup efektif dalam membangun citra perusahaan?
Jawab :
Yaitu konsistensi dan komitmen perusahaan beserta semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) di dalamnya terhadap prinsip syariah dalam
menjalankan operasional perusahaan. Dengan tetap mengutamakan kepuasan
peserta (nasabah) dan memberikan maslahat bagi pihak-pihak yan terlibat.
Karyawan dan seuruh agen adalah kepanjangan tangan dan perwakilan dari
perusahaan untuk mensosialisasikan asuransi syariah yang dijalankan oleh
Takaful. Keterlibatan mereka dalam perusahaan dan pengalamannya
berinteraksi langsung dengan kebijaksanaan perusahaan merupakan saran
untuk membangun citra positif perusahaan di lingkungan masyarakat.
Termasuk kedekatan dan hubungan yang dibangun dengan lembaga-lembaga
dan komunitas-komunitas muslim yang ada.
9. Bagaimana citra asuransi Takaful Keluarga saat ini dimata masyarakat?
Jawab :
Berdasarkan sertifikat penghargaan yang kami terima maka kami
berpandangan bahwa citra Takaful keluarga di mata masyarakat sangat baik
sebagai asuransi syariah. Pada tahun 2012, kami memperoleh :
- JUNI : Best Life Insurance 2012 dengan Ekuitas Rp 100 – 250 miliar. Dari
Media Asuransi.
- JULI : Silver Brand Champion of Sharia Insurance Brand, Category : Best
Customer Choice Brand, dari Marketeers dan Markplusinsight.
- OKTOBER : Kinerja Keuangan tahun 2011 dengan predikat : Sangat
Bagus, dari Infobank.
10. Seberapa efektifkah kegiatan yang dilakukan oleh Asuransi Takaful
Keluarga dalam untuk membangun citra perushaan ? dan kegiatan apa
saja?
Jawab :
Sejauh ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dipandang oleh cukup efeltif,
seperti terlibat dalam event nasional (Islamic Book Fair, Islamic Finance
Expo), client gathering maupun kegiatan-kegiatan kecil di lingkungan wilayah
kantor pemasaran Takaful dan kegiatan-kegiatan sosial melalui lembaga yang
dibentuk oleh perusahaan yaitu Yayasan Amanah Takaful (YAT). Diantara
kegiatannya : bakti sosial, membantu korban bencana alam, santunan anak
yatim-dhuafa, beasiswa terbina, klinik kesehatan Cuma-Cuma, pembagian
bantuan Al-Qur’an ke masjid-mesjid atau mushola, khitanan massal dan donor
darah.
11. Sarana dan prasaran apa saja yang digunakan oleh public relations dalam
membangun citra perusahaan?
Jawab :
Sarana yan digunakan melalui sarana internal dan sarana eksternal. Sarana
internal yaitu :
a. Melalui para agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
b. Melalui media promosi yang dibuat seperti brosur-brosur, flyer, iklan dan
lain-lain. Maupun sosial media yang ada (website, twitter, dan facebook)
c. Melalui petugas cutomer service yang ada di kantor-kantor Takaful.
d. Melalui kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh para agency Takaful dengan
beragam bentuk dan variasinya (open table, pameran dan lain-lain).
Maupun sarana-sarana eksternal seperti iklan, pemberitaan di media massa
(radio, Koran majalah dan lain-lain).
12. Bagaimana evaluasi strategi asuransi Takaful Keluarga?
Jawab :
Evaluasi dilakukan oleh pihak Manajemen dan Komisaris melalui rapat-rapat,
baik rapat Direksi maupun Rapat Dewan Komisaris.
13. Apa peran public relations secara umum dalam perusahaan ?
Jawab :
Public relations dalam perusahaan berperan sebagai :
- Menjadi media untuk perusahaan baik sebagai fasilitator atau sebagai
komunikator internal dan eksternal yang bertugas sebagai
penyelenggara kegiatan yang ada di perusahaan.
- Stablilisator perusahaan, dimana public relations menstabilkan kondisi
atau situasi hal-hal yang menghambat perusahaan atau situasi yang
mengarah pada hal-hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan.
- Menjadi juru bicara perusahaan bersama corporate secretary.
14. Siapa yang lebih berperan dalam membangun citra perusahaan PT.
Asuransi Takaful Keluarga, secara spesifik ?
Jawab :
Pihak internal perusahaan, disini pihak internalnya adalah divisi yang
berhubungan langsung dengan masyarakat (services/customer service, polis
uner service, dan marketing), mitra kerja serta agen perusahaan.
15. Citra apa yang sebenarnya dinginkan oleh Takaful Keluarga ?
Jawab :
Citra yang ingin dicapai adalah bahwa perusahaan Takaful Keluarga
merupakan Perusahaan murni syariah yang bekerja berdasarkan prinsi-prinsip
syariah dan bertujuan untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakat
sebanyak-banyaknya dan seluruh pemegang kepentingan di perusahaan.
16. Dalam mengembangkan perusahaan, pernahkah Takaful Keluarga
mengalami krisis ekonomi?
Jawab :
Iya pernah, Perusahaan yang berdiri pada tahun 1994 ini tidak selalu
berkembang dengan mulus dalam meningkatkan citra perusahaan di mata
masyarakat. Pada tahun 1998 ketika terjadi krisis ekonomi Takaful Keluarga
mengalami dampaknya. Dampak dari krisis ekonomi tersebut memang tidak
separah lembaga jenis lainnya, akan tetapi karena kebijakan regulasi
pemerintah yang mengharuskan modal perusahaan asuransi harus minimal 100
miliar pada tahun 2010, maka perusahaan pun mengalami kesulitan sehingga
meminimalisasikan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sehingga diperlukan modal
tambahan sesuai dengan kebijakan pemerintah tersebut. Maka di tahun 2009
Pemegang Saham menyuntikkan tambahan modal dimaksud, sehingga
Asuransi Takaful Keluarga sudah bisa memenuhi ketentuan minimal modal
disetor sebagaimana yang ditetapkan oleh Pemerintah.
17. Seberapa pentingkah pengaruh citra terhadap perkembangan
perusahaan ?
Jawab :
Sangat penting, karena dalam menjalankan prinsip syariah Takaful berupaya
seoptimal mungkin untuk menjalankan bisnis asuransi syariah sebagaimana
tujuan dari prinsip syariah.
18. Sejauh ini aktifitas apa yang dilakukan oleh public relations Takaful
Keluarga dalam meningkatkan citra perusahaan?
Jawab :
- Memberikan support kepada para mitra perusahaan kerja maupun secara
langsung menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukasi,
tentang ekonomi syariah khususnya asuransi syariah.
- Menyebarkan informasi tentang kegiatan maupun kiprah asuransi Takaful
melalui iklan atau berita-berita pada surat kabar atau majalah.
- Memamnfaatkan sarana sosial media seperti website, twitter atau
facebook.
19. Menurut perusahaan, dari sekian banyak asuransi yang ada di Indonesia
manakah salah satunya yang menjadi pesaing asuransi Takaful
Keluarga?
Jawab :
Bagi kami pesaing terberat bukanlah asuransi-asuransi yang ada di Indonesia
melainkan para rentenir yang mencari keuntungan setinggi-tingginya melalui
system riba. Asuransi-asuransi yang ada di Indonesia bagi kami merupakan
partner bisnis yang sama-sama ingin mewujudkan ekonomi yang baik di
Indonesia terutama ekonomi syariah.
M. Hafiluddin
Head of Marketing Communication
LAMPIRAN
Bapak M. Hafiluddin selaku Head of Marketing Communications
Bapak Ahmad Sultoni dan Fajar Basuki selaku staff dari Public relations dan
marketing komunikasi
Tampak foto gedung Graha Takaful Indonesia dari depan, Takaful Umum (kiri) dan
Takaful Keluarga (Kanan)
Logo Takaful Keluarga
Banyak Pelaku Bisnis Tak
Paham Asuransi Takaful
Wednesday, 20 February 2013,
13:26 WIB
Asuransi Takaful, ilustrasi
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO
-- Produk asuransi takaful tidak hanya ditujukan bagi masyarakat muslim. Sayangnya,
banyak pelaku bisnis yang masih menganggap takaful hanya diperuntukkan bagi
muslim saja.
Senior Eksekutif Regional Takaful di Prudential, Dawood Taylor, mengatakan bahwa
kesalahan tersebut berdampak pada strategi pengembangan produk-produk takaful.
"Salah satu tantangan terbesar adalah kesalahpahaman bahwa takaful hanya bagi
umat Islam," ujarnya seperti dikutip dari Daily News Egypt, Rabu (20/2).
Di Malaysia yang terdiri dari multiras, produk takaful telah menarik komunitas
nonmuslim. Ini bukti bahwa takaful bisa digunakan kaum nonmuslim. Namun itu saja
tidak cukup. Perlu upaya menumbuhkan budaya sadar produk takaful. Kesadaran ini
dapat dibudidayakan dengan menawarkan berbagai jenis produk takaful dan alternatif
yang ditawarkan di pasar konvensional.
Potensi nyata produk takaful terletak pada strukturnya yang solid. Struktur tersebut
berfungsi sebagai cabang dengan prinsip keadilan dan berbagi beban masyarakat
sehingga akan memperpanjang perlindungan kepada anggotanya yang kurang
beruntung. Atas dasar ini, produk takaful mempunyai kesempatan diterima kaum
muslim dan nonmuslim.
Takaful dinilai mulai menarik klien baru dari waralaba asuransi konvensional yang
ada. Takaful sekarang sedang dipraktekkan sebagai alternatif sistem asuransi
konvensional.
Managing Direktur Takaful Keluarga Nil (NFT) Sameeulhaq Thanvi menilai penting
penargetan nasabah nonmuslim. Dia menyebut meningkatkan kesadaran keuangan
syariah menjadi cara efektif membantu masyarakat dengan proyek-proyek keuangan
mikro terutama melalui mikrotakaful.
Direktur Eksekutif Akademi Pelatihan dan Konsultasi Metropolitan, Shahinaz Rashad
Abdellatif, mengatakan bila hendak memajukan asuransi takaful, para stakeholder
harus mampu mengecilkan kesenjangan yang ada. "Kesenjangan antara spesialis
keuangan di lapangan dan para ulama syariah yang mengatur dasar-dasar teoritis dari
praktik harus dikurangi," ujarnya.
KEMENTERIAN AGAI\IAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (027) 7 422728 / 74703580
il' Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat1541'2lndonesia Website: rwn,.fdkuinjakarta.ac.id, E-mait : [email protected]
' (:'.: 'a:-':-'a a-.. .' :::
i 'raat;{AW'€ W t: -.., -.----,-.:
Lamp :
Hal :
NamaNIMJurusar/SemesterJudul Skripsi
Tembusan :
1. Dekan2. KettaJurusan Komunikasi dan.Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Nomor : Un.01/F5/KM.01 3/\ALtf nu3 Jakarra, ] Maret 20131 ( satu) bundelBimbingan Skripsi
Kepada Yth.Rachmat Baihaky, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,
Ruhiyanah1 0905 1 000038Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / VIIiStrategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Indonesiadalam Membangun Citra Perusahaan.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasisrva tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinyapada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Iilas s alamu' alaikum Wr. I{tb.
Dekan Bidang Akadelnik
idin Saputra,700903 199603 1 001 f
|1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatl.S|l2lndonesia
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/ Fax : (021) 7 432128 / 7 4703580
Website : m.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Nomor: Un.01/F5/KM.01 g 25ll nOtzLamp. : -Hal : Permohonan Magang
Ternbusan:1. Pembantu Dekan Bidang Akadernik2. Ketua Jurusan KomLrnikasi dan Penyiaran Islam (KPl)Fakultas Ilrrru Dakwali dan Ilmu Komunikasi
Jakarta, { z-ipril 2013
Kepada Yth.HRD PT. Asuransi Takaful Indonesiadi Tempat
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini :
Nama : RuhiyanahNIM : 109051000038JurusarVSemester : Komunikasi dan Penyiaran islam (KPU) / VIII
bermaksud melaksanakan magang pada Divisi Public Relations di PT. Asuransi TakafulIndonesia.
Sehubungan dengan itu kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. kiranya berkenan
menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam rangka pelaksanaan kegiatandimaksud,
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih"
Wassalamu'alaikunt llrr Wb
Subhan, MAr r0 199303 1 004-;
g€w+prs* "-13f'pl-V/^;-Y=+^"* {it
6h\gz TAICAFUL
PT fuuransi Takaful KeluargaGraha Takaful lndonesiaJl. Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta Selatan 12790 lndonesia
T + 62 21 799 2345F + 6221 790 1435Layanan Peserta 0807 100 3456 (Pulsa Lokal) www.takaful.com
KELUARGALife lnsuronce
WSURAT KETERANGANATK-HC-ME/050.06.13
Dengan inikami menerangkan bahwa:
Nama : RUHIYANAH
Alamat: Jl. Jurang Mangu Barat, Pd.Aren Rt.01/ 02 No.45
Kec. PondokAren, Tangerang 15223
Bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan Job Training (Magang) pada Marcom &Sa/es Support Departement PT. Asuransi Takaful Keluarga sejak tanggal 25 April2013 sampai dengan tanggal 28 Juni 2013.
Selama melaksanakan Job Training (Magang) di perusahaan kami, yang bersangkutanmenunjukkan perilaku dan kinerja yang baik.
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat untuk dlgunakan sebagai mana mestinya.
Jakarta, 28 Juni201319 Sya'ban 1434H
Human Capital
6h\gz TAI(AFULKE TUARGA
Iife lnsurqnce
PT Asuransi Takaful KeluargaGraha Takaful lndonesiaJl. Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta Selatan 12790 lndonesia
;,JlhrtL_qSURAT KETERANGAN
Yang beftanda tangan di bawah ini:
Nama : M. HafiluddinJabatan : Kepala Bagian Marketing Communication
Perusahaan : PT Asuransi Takaful Keluarga
Menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : RuhiyanahUniversitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Membangun Citra Perusahaan
Benar telah melaksanakan penelitian dan wawancara di PT Asuransi Takaful Keluarga
guna melengkapi penulisan tugas mata kuliah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakafta, 12 Juni 2013
sEi=#,n;iG.t
1 + 6221 799 2345t + 6221 790 1435Layanan Peserta 0807 100 3456 (Pulsa Lokal) www.takaful.com
3g
o
4IzoIao.6
!!,o
.1'{9as-ian4---{ChJbtr
:4(J('I>t!o=>t2
AFt9.7o
4
F€s li
{FS€sEdei!95FEAisi- t{g*
ief;i*l;Fsa8533e5'3i"i;.q ;9=2s=s
SBBOi