145
STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DALAM MENUJU INDONESIA GEMAR MEMBACA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.) Oleh: MUHAMMAD AGISNA ANDREE NIM: 1110051000023 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M  

STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DALAM MENUJU INDONESIA GEMAR MEMBACA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh:

MUHAMMAD AGISNA ANDREE

NIM: 1110051000023

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

 

Page 2: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 3: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 4: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 5: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

i

ABSTRAK

Muhammad Agisna Andree

NIM: 1110051000023

Strategi Komunikasi Sosial Marketing Public Relations Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia Dalam Menuju Indonesia Gemar Membaca

Masyarakat Indonesia memiliki kesadaran membaca yang kurang padahal membaca

adalah kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan UNDP-PBB hanya ada 1 dari 1000 orang yang suka membaca.

Perpustakaan Nasional mempunyai tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar

berbudaya baca. Melalui unit public relations, Perpusnas menjual gagasan melalui aktivitas

social marketing dan mengkampanyekan pencanangan Gerakan Indonesia Gemar Membaca.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan mayornya adalah Bagaimana

strategi social marketing public relations Perpustakaan Nasional dalam mewujudkan

kampanye menuju Indonesia gemar membaca? Kemudian pertanyaan minornya adalah apa

saja faktor-faktor yang diperhatikan dalam social marketing untuk kesuksesan kampanye?

Apa saja bentuk evaluasi dari kampanye social marketing yang dilakukan Perpusnas?

Upaya-upaya yang dilakukan dalam kampanye antara lain mempersiapkan gagasan

untuk disampaikan kepada masyarakat, persiapan anggaran dan SDM, mempersiapkan

landasan hukum yang kuat, menganalisis berbagai kekuatan dan kelemahan internal lembaga

serta memprediksi peluang dan ancaman yang mungkin timbul saat kampanye dilakukan,

mempersiapkan untuk kerja sama dengan berbagai pihak.

Teori yang digunakan adalah social marketing yang dicetus oleh Philip Kotler pada

tahun 1971. Social marketing adalah suatu penerapan dari konsep pemasaran pada aktivitas

non komersial yang berhubungan dengan kepedulian masyarakat, kesejahteraan rakyat, dan

pelayanan sosial. Yang termasuk dengan social marketing ini adalah aspek-aspek hubungan

kemasyarakatan, khususnya yang menyangkut penyebaran pesan-pesan yang dapat mengubah

pola perilaku masyarakat melalui ide dan produk sosialnya.

Dalam mempersiapkan kesuksesan kampanye, unit public relations Perpusnas perlu

melakukan analisis SWOT untuk mengukur kekuatan (strength), kelemahan (weakness)

peluang (opportunity), dan ancaman (threats) dalam melakukan kegiatannya. Analisis ini

digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan kebijakan publik maupun

mengkaji masalah-masalah manajemen kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan saat

sebelum kebijakan dilaksanakan apakah layak dilakukan atau tidak

Pelaksanaan social marketing yang dilakukan public relations Perpusnas dalam

kampanye Indonesia Gemar Membaca adalah dengan pedoman 4P (product, price, place,

promotions). Product yang dihasilkan adalah gagasan Indonesia Gemar Membaca. Price

yang dibebankan kepada masyarakat adalah keinginan dan kemudahan akses masyarakat

untuk dapat berkunjung ke perpustakaan. Place yang diterapkan adalah membangun

perpustakaan desa atau membangun perpustakaan daerah. Untuk promotion dilakukan dengan

kampanye ke daerah dengan melakukan roadshow dan penyebaran pesan kampanye melalui

media, serta bekerja sama dengan berbagai pihak.

Melalui program kampanye Indonesia Gemar Membaca, Perpustakaan Nasional akan

berupaya secara kontinyu mengajak semua lapisan masyarakat agar peduli terhadap kegiatan

membaca hingga menjadikan masyarakat yang berbudaya baca. Sehingga kualitas kehidupan

bangsa akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Keywords: Perpustakaan Nasional, social marketing, strategi komunikasi, Indonesia

Gemar Membaca, masyarakat

 

Page 6: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT. yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, serta kekuatan dan

kesabaran kepada penulis. Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad

SAW, sebagai figur tauladan dan inspirasi semangat kerja keras yang menguatkan

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi serta dalam menyusun skripsi di

kampus tercinta Universitas Islam Negeri SyariF Hidayatullah Jakarta.

Penulis merasa bahwa dalam proses pembelajaran selama kuliah dan

penyusunan skripsi ini ada berbagai kendala kesulitan dan hambatan yang tidak

jarang membuat penulis kehilangan semangat. Dalam menghadapi kesulitan

tersebut ada banyak dukungan dan bantuan baik materi dan non-materi secara

langsung maupun tidak langsung kepada penulis yang akhirnya dapat dilewati

hingga akhirnya studi dan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed, M.A., sebagai Wakil Dekan I. Drs. Jumroni, M.Si.,

sebagai Wakil Dekan II. Drs. Wahidin Saputra, M.A., sebagai Wakil

Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 7: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

iii

3. Bapak Rachmat Baihaky, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terima kasih untuk

ilmu, arahan, dan waktu yang diberikan untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Fita Fathurokhmah M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Ellies Sukmawati, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik kelas

KPI A angkatan tahun 2010.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh jajaran staf karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ucapan terima kasih untuk kedua orang tua penulis, Ayah Munandar dan

Mama Nana Mulyati dengan harapan yang senantiasa mendoakan,

memotivasi dan memberi dukungan penuh berupa materi dan non-materi

yang mengiringi penulis selama kuliah hingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

9. Kakak sekaligus saudara kandung satu-satunya Achmad Ruchmanda Nur.

10. Umi Icih, Bi Lili, Om Babay, Om Syahul serta keluarga besar lainnya.

11. Bapak Drs. Agus Sutoyo, M.Si sebagai kepala Sub Bagian Humas

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bapak Arwan Subakti, S.E.

untuk kemudahan birokrasi dan mediator penulis dengan bagian Humas.

12. Sahabat-sahabat di kelas KPI A 2010 yang telah bersama mengukir

memori indah selama kuliah dan jalan-jalan liburannya. Tim futsal KPI A.

 

Page 8: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

iv

Serta teman-teman khusus Dani, Bustami, Reza, Hafidz, Mulki, Pringgo

yang sukarela tempatnya pernah menjadi tempat mabit berhari-hari penulis.

13. Partner kawan yang selalu menemani penulis, Farikha Mardhatillah yang

sudah banyak membantu banyak hal selama kuliah dan penyusunan skripsi.

Terima kasih atas pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan kesabarannya.

14. Teman-teman KKN Interaktif 2013 yang menjalani masa bakti pengabdian

bersama dan kenangan tak terlupakan di desa Batujajar Cigudeg.

15. Organisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) angkatan An-Najm. Dan

organisasi primordial Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO) .

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca unuk menambah kesempurnaan skripsi ini. Semoga kebaikan semua

pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini mendapat balasan dari Allah

SWT. Aamiin.

Jakarta, 10 Agustus 2014

Muhammad Agisna Andree

 

Page 9: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Batasan Masalah ....................................................................... 7

D. Tujuan dan Kegiatan Penelitian ............................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8

F. Metodologi Penelitian .............................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .............................................................. 16

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................... 19

A. Strategi Komunikasi ................................................................. 19

1. Definisi Strategi ................................................................. 19

2. Definisi Komunikasi .......................................................... 20

3. Strategi Komunikasi ........................................................... 22

B. Public Relations ....................................................................... 25

1. Public Relations Dalam Bisnis ........................................... 27

2. Public Relations Dalam Pemerintah ................................... 29

3. Public Relations Dalam Sektor Ketiga ............................... 32

C. Kaitan Antara Public Relations dan Marketing ....................... 36

D. Social Marketing ...................................................................... 40

E. Program Indonesia Gemar Membaca ....................................... 46

BAB III GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN .................... 49

A. Perpustakaan Nasional ............................................................. 49

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional ............................. 49

2. Sejarah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia .......... 54

 

Page 10: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

v

3. Visi dan Misi ...................................................................... 56

4. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Wewenang ...................... 57

5. Kegiatan Rutin Perpustakaan Nasional .............................. 59

6. Statistik Budaya Baca ........................................................ 61

7. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 62

B. Public Relations Perpustakaan Nasional ............................. 68

1. Sejarah Singkat ................................................................... 68

2. Visi dan Misi ...................................................................... 68

3. Peran, Tugas, Fungsi dan Wewenang ................................ 69

4. Program Kerja Divisi Public Relations .............................. 70

5. Struktur Organisasi ............................................................ 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Strategi Komunikasi Social Marketing Public Relations Perpustakaan

Nasional Dalam Mewujudkan Indonesia Gemar Membaca ..... 72

B. Pelaksanaan Dari Strategi Komunikasi .................................... 79

C. Evaluasi Dari Strategi Komunikasi .......................................... 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 109

B. Saran ......................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 11: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah komunikasi kian hari kian populer. Dalam kehidupan sehari-hari

manusia melakukan berbagai bentuk komunikasi. Lewat komunikasi itulah

seseorang menyampaikan maksud dan tujuan lewat pesan atau bahasa kepada

orang lain. Sebuah kelompok sarjana komunikasi mendefinisikan arti komunikasi.

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-

orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antara manusia,

(2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku

seseorang, (4) serta berusaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku itu.1 Dari

pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa untuk menyampaikan pesan secara

efektif diperlukan adanya suatu strategi komunikasi, baik itu berasal dari

komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek yang terjadi.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi

(communication planing) dan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut

strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

taktis harus dapat dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda-beda

sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.2

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2006), h. 18-19.

2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 301.

 

Page 12: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

2

Konsep komunikasi yang relevan dengan makna strategi komunikasi di

atas adalah social marketing. Istilah social marketing (pemasaran sosial) adalah

suatu konsep dan upaya strategi pihak public relations yang bermanfaat untuk

masyarakat. Dalam konsep social marketing, public relations tidak hanya

melakukan kampanye untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada

masyarakat, tetapi juga mengupayakan strategi untuk mengubah pola kehidupan

dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat.

Inti dari etos kerja public relations adalah mendapatkan good will,

kepercayaan, penghargaan dari masyarakat kepada suatu badan usaha. Dalam

public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis

antara suatu badan usaha dengan publik. Usaha untuk memberikan atau

menanamkan kesan yang menyenangkan dan menunjukkan hal-hal yang positif

tentang apa yang telah direncanakan dan akan dilaksanakan sehingga mendapat

kepercayaan dari masyarakat, untuk kemudian masyarakat bersedia berpartisipasi

dalam rencana atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga.

Salah satu lembaga yang mengkampanyekan visi demi meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan akan suatu perilaku adalah Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia (PNRI/Perpusnas), yang memiliki tujuan untuk kampanye

menuju Indonesia gemar membaca. Lembaga ini adalah sebuah lembaga non-

departemen yang bertanggung jawab kepada presiden dalam kegiatan kepustakaan.

Dalam Undang-Undang tentang Perpustakaan (UU No. 43/2007)

dinyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menggalakkan promosi gemar

membaca dan pemanfaatan perpustakaan. Adapun masyarakat luas mempunyai

 

Page 13: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

3

hak yang sama untuk memanfaatkan perpustakaan seluas-luasnya sebagai sarana

pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, etnis,

agama, dan status sosial ekonomi.

Perpustakaan Nasional memiliki tujuan untuk menuju Indonesia gemar

membaca. Untuk mewujudkan tujuannya itu, Perpustakaan Nasional berupaya

mengajak masyarakat agar mau membaca setiap harinya dan berkunjung ke

perpustakan dalam mencari ilmu dengan cara membaca buku. Tak hanya sekedar

membaca, tapi juga masyarakat diajak untuk dikenalkan dengan berbagai fasilitas

di perpustakaan untuk dapat dimanfaatkan sepenuhnya yang dapat membuat

masyarakat dapat menerima informasi yang mereka butuhkan.

Seperti diketahui bahwa peluang terbesar, mudah, dan murah untuk

mendapatkan berbagai macam bahan bacaan terdapat di perpustakaan. Melalui

koleksi yang tersedia aneka ilmu pengetahuan dan keterampilan diperkenalkan

dan digali sehingga tertanam sikap dalam diri pembaca untuk terus menerus

belajar dan mencari informasi sepanjang hayat. Itulah sebabnya misi utama

perpustakaan adalah untuk menyediakan dan melayani kebutuhan informasi agar

tercipta generasi yang cerdas melalui kegiatan membaca.

Hal ini dilakukan karena bukan rahasia umum lagi kalau kesadaran

masyarakat untuk membaca sangat kurang. Apalagi kini mulai dari anak-anak

hingga orang dewasa lebih sibuk dengan menghabiskan waktu luangnya dengan

bermain dan melakukan urusannya yang menyita waktu daripada waktu untuk

membacanya. Hal inilah yang menjadi dasar kekhawatiran bagaimana masyarakat

 

Page 14: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

4

akan menuju tantangan di masa depan kalau ilmu yang mereka miliki terbatas

akibat mereka tidak memiliki waktu luang untuk membaca dalam kesehariannya.

Berdasarkan hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca

masyarakat Indonesia adalah yang paling rendah di antara negara-negara ASEAN.

Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat

Indonesia yaitu baru sekitar 0,001. Artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu

orang yang masih memiliki minat baca tinggi.3

Ada banyak penyebab yang membuat minat baca masyarakat begitu sangat

rendah. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang

dapat menunjang masyarakat agar mau meningkatkan minat baca mereka. Selain

itu faktor dari dalam diri seorang individu untuk cinta membaca begitu sangat

rendah. Hal ini tentu saja menyulitkan untuk menyadarkan bahwa membaca buku

sangat penting bagi kehidupan individu tersebut.

Selain itu terdapat pula beberapa faktor pengaruh sosial penyebab

rendahnya minat baca yang terjadi di suatu kelompok masyarakat. Faktor

pengaruh tersebut berupa (1) faktor geografis, seperti: asal daerah, wilayah,

tempat berkumpul, desa, kota; (2) faktor demografis, seperti: usia, jenis kelamin,

keadaan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, keadaan ekonomi, (3)

faktor psikografik, seperti: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, ketertarikan

individu/masyarakat, dan (4) faktor behavioral, seperti: sikap perilaku.

Oleh karena itu Perpustakaan Nasional berupaya berkoordinasi dengan

berbagai pihak untuk dapat mengatasi permasalahan sosial tersebut. Diperlukan

3

http://sariberitacoco.blogspot.com/2012/08/minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah

(Diakses pada 11 Februari 2013, pukul 14:14).

 

Page 15: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

5

sebuah strategi dan perencanaan yang matang untuk dapat mengubah suatu

perilaku di masyarakat, apalagi bagi masyarakat tersebut perilaku baru itu

terkesan tidak biasa untuk mereka lakukan. Diperlukan pendekatan yang

menyesuaikan dengan kondisi keadaan masyarakat agar dapat diterima dan tidak

menimbulkan konflik dalam pelaksanaannya. Selain itu juga dapat dipersiapkan

sarana dan prasarana sebagai media bagi seluruh pihak dalam menyukseskan

kampanye Indonesia gemar membaca di masyarakat.

Kegiatan membaca yang biasa dilakukan dapat meningkatkan kualitas

hidup bagi seseorang yang membuat kehidupan pada waktu yang akan datang

membuat ia menjadi seorang yang banyak ilmu sehingga bermanfaat untuk

lingkungannya. Budaya baca diawali dari tumbuhnya niat baca yang lama

kelamaan menjadi kebiasaan. Lalu dari kebiasaan itu akan tumbuh menjadi gemar

membaca, cinta membaca, hingga budaya membaca. Melalui generasi yang cerdas

pada akhirnya nanti juga akan memajukan peradaban bangsa dan negara. Inilah

tantangan yang dihadapi oleh Perpustakaan Nasional untuk merubah pola

kebiasaan masyarakat untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat

yang akhir-akhir ini lupa untuk membaca karena berbagai kesibukannya.

Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia karena lembaga ini merupakan satu-satunya lembaga

pemerintahan yang bergerak di bidang kepustakaan dengan menggunakan sarana

dan prasarana sosial sebagai media yang mengkampanyekan gagasannya agar

masyarakat mau untuk meningkatkan minat bacanya atau berminat untuk

mengunjungi perpustakaan. Lembaga ini juga berupaya untuk mengubah perilaku

 

Page 16: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

6

masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat kesadaran membaca yang rendah

agar mau membaca buku.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis upaya-upaya yang dilakukan

divisi public relations pada lembaga Perpustakaan Nasional dalam meningkatkan

kesadaran membaca masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

faktor-faktor yang berkaitan dengan tujuan Perpustakaan Nasional untuk

mengkampanyekan budaya banyak membaca.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka usulan penelitian ini diberi

judul: “Strategi Komunikasi Social Marketing Public Relations Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia Dalam Menuju Indonesia Gemar Membaca.”

B. Rumusan Masalah

Melihat fenomena bahwa lembaga Perpustakaan Nasional berupaya untuk

menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya membaca dikarenakan kesadaran

untuk membaca pada masyarakat yang sangat kurang, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang strategi komunikasi social marketing public

relations Perpustakaan Nasional dalam menuju Indonesia gemar membaca.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi komunikasi social marketing public relations

Perpustakaan Nasional dalam mewujudkan kampanye menuju

Indonesia gemar membaca?

 

Page 17: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

7

2. Bagaimanakah pelaksanaan strategi komunikasi social marketing yang

telah dirancang?

3. Bagaimana evaluasi dari strategi komunikasi social marketing yang

sudah dilakukan?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya menyoroti bagaimana upaya strategi komunikasi

social marketing yang dilakukan oleh unit public relations Perpustakaan Nasional

untuk mewujudkan kampanye Indonesia gemar membaca serta kegiatan-kegiatan

atau hal-hal untuk menunjang terciptanya tujuan tersebut.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

- Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

komunikasi yang dilakukan unit public relations Perpustakaan Nasional

dalam meningkatkan kesadaran membaca bagi masyarakat.

- Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui strategi komunikasi social marketing public

relations Perpusnas dalam mewujudkan Indonesia Gemar

Membaca.

2. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan strategi komunikasi social

marketing yang telah dirancang.

 

Page 18: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

8

3. Untuk menjelaskan evaluasi dari pelaksanaan strategi komunikasi

social marketing yang sudah dilakukan.

Adapun manfaat kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat akademisi

Dari segi akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

memperluas khazanah keilmuan komunikasi, khususnya mengenai strategi

komunikasi social marketing yang dilakukan Perpusnas dalam

mewujudkan tujuannya yaitu menuju Indonesia gemar membaca.

2. Manfaat praktis

Dari segi praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pembelajaran mengenai tugas dan fungsi divisi public relations dalam

mewujudkan tujuan lembaga.

E. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan

untuk meyakinkan bahwa penulisan skripsi ini bukan merupakan hasil plagiat dari

skripsi sebelumnya. Sepanjang penelusuran yang penulis lakukan, ada beberapa

tulisan skripsi yang berkaitan dengan tema dan judul skripsi penulis, namun

memiliki fokus atau tema kajian permasalahan yang berbeda di mana pada skripsi

kali ini mengambil tema kajian social marketing dalam mengubah perilaku

masyarakat. Sedangkan penelitian sebelumnya di antaranya:

 

Page 19: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

9

1. “Strategi Komunikasi Presenter Pada Siaran Berita Dinamika di Televisi

Megaswara Bogor” oleh Ahmad Syaoqillah, jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta lulusan tahun 2010. Pokok

bahasan penelitian ini adalah bagaimana peran seorang presenter dalam

menyajikan berita.

2. Skripsi yang ditulis oleh Uthami, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional,

skripsi dengan judul, “Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Yang

Diterapkan Oleh Planet Pool Centre Dalam Menarik Konsumen”. Fokus

dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui macam-macam strategi

komunikasi dalam kegiatan pemasaran yang bersifat ekonomi demi

mendapatkan profit sebesar-besarnya bagi perusahaan.

3. Skripsi ditulis oleh Ahmad Mursyidi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul “Strategi Komunikasi K.H.

Ahmad Syarifuddin Abdul Ghani Dalam Pembinaan Akhlak Pada

Masyarakat”. Fokus dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui strategi

pembinaan akhlak agar akhlak masyarakat dapat terjaga dalam menghadapi

krisis akhlak yang terjadi di masa kini.

4. Skripsi yang ditulis oleh Agus Mana. Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Dengan judul “Strategi

Komunikasi Public Relation PT. Musica Studio Dalam Mempromosikan Lagu

 

Page 20: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

10

Religi”. Fokus dalam skripsi ini adalah upaya-paya yang dilakukan oleh PT.

Musica Studio dalam mempromosikan lagu-lagu religi agar tak kalah bersaing

dengan lagu non-religi dan dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini

menggunakan metode analisis deskriptif untuk memberi gambaran penyajian

laporan tersebut.

5. Skripsi yang ditulis oleh Zaldy Handi Aditia. Mahasiswa Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Dengan judul “Strategi

Komunikasi Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dalam Membentuk

Citra Kota Cerdas, Modern, Dan Religius”. Fokus pada skripsi ini adalah

pembentukan citra perusahaan di kalangan masyarakat dengan menonjolkan

identitas serta ciri khas yang membedakannya dengan kota-kota lainnya.

Dari berbagai tinjauan pustaka tersebut, terlihat penelitian terdahulu yang

dilakukan tidak mengusung tema social marketing yang dilakukan suatu

perusahaan/lembaga dan lebih bertujuan untuk peningkatan sumber daya dalam

perusahaan tersebut, peningkatan profit dan peningkatan tujuan perusahaan di

mata masyarakat, serta pembentukan citra suatu kota.

Maka yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini menggunakan pendekatan social marketing yang dilakukan

lembaga non-profit yang bertujuan untuk peningkatan kualitas individu/sosial.

Analisis yang dilakukan pada skripsi ini mengggunkan teknik analisis SWOT,

yaitu bagaimana sebuah instansi mempertimbangkan faktor-faktor intenal, seperti

strength (kekuatan), weakness (kelemahan). Faktor-faktor eksternal, seperti

opportunity (peluang) dan threats (ancaman) dalam mengkampanyekan gagasan.

 

Page 21: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

11

F. Metodologi Penelitian

- Jenis penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip

umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dan gejala-gejala sosial di

dalam perilaku sebuah institusi. Peneliti berusaha untuk menggambarkan

secara jelas yang terjadi di lapangan dan kemudian dianalisa untuk

mendapatkan hasil berdasarkan tujuan penelitian. Pendekatan kualitatif ini

menitikberatkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-

kata melalui pengamatan dan wawancara dan sumber data lainnya yang dapat

menunjang pelaksanaan penelitian tersebut.4

- Sumber data

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

yang langsung berkaitan dengan sumber objek penelitian. Untuk itu

pengumpulan data primer dilakukan dengan mengadakan wawancara,

observasi, dokumen yang dilakukan peneliti terhadap divisi atau orang-

orang terkait yang ada hubungannya dengan pihak yang berusaha untuk

mewujudkan tujuan lembaga Perpustakaan Nasional. Data sekunder

4

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rhineka Cipta, 1998), h. 10.

 

Page 22: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

12

Data sekunder adalah data yang diperoleh penulis dari sumber-

sumber lain selain dari data primer seperti dari buku-buku, artikel dan

bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

.

- Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan prosedur

purposif, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai

dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu.

Dengan menggunakan key person. Selain itu dapat pula digunakan prosedur

snowball, yaitu menggunakan jaringan mata rantai untuk mencari informan

lain yang merujuk kepada orang lain yang berpotensi berpartisipasi atau

berkontribusi dan mempelajari atau memberi informasi kepada peneliti.5

Berikut teknik-teknik dalam pengumpulan data:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Teknik

observasi atau pengamatan yang peneliti gunakan adalah bersifat

langsung dengan mengamati objek yang diteliti. Teknik observasi

ini tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.

Dengan observasi peneliti bisa memahami konteks data

dalam keseluruhan situasi; peneliti dapat menemukan hal-hal yang

5

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 107-108.

 

Page 23: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

13

sedianya tidak terungkap; peneliti dapat melihat hal-hal yang

kurang diamati orang lain; peneliti mendapatkan pengalaman

langsung; peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih

komprehensif; dan peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang

kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan

suasana situasi yang diteliti.6

b. Wawancara

Wawancara (interview) secara langsung dengan pihak yang

menjadi objek penelitian, seperti langsung kepada kepala public

relations Perpustakaan Nasional. Atau dengan staf yang ada di

divisi public relations Perpustakaan Nasional. Peneliti

mewawancarai langsung kepala Subbag Humas Perpusnas yaitu

bapak Drs. Agus Sutoyo, M.Si dan staf Subbag Humas Perpusnas

yaitu Bapak Arwan Subakti, S.E.

Teknik wawancara yang dilakukan adalah dengan teknik

auto anamnesa dan aloo anamnesa. Auto anamnesa adalah

pemeriksaan yang didapat dengan wawancara langsung kepada

bagian unit public relations Perpusnas untuk mengembangkan

pemahaman mengenai masalah yang diteliti untuk mendapatkan

hasil yang akurat dan memungkinkan peneliti dapat mengenal lebih

dekat dengan subjek penelitiannya. Sedangkan auto anamnesa

6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 228-229.

 

Page 24: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

14

adalah wawancara yang dilakukan tidak langsung dengan sumber

yang diteliti atau wawancara yang dilakukan tapi tidak dengan unit

public relations Perpusnas, melainkan dengan unit lain yang masih

memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian.

c. Dokumen

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang sedang

diteliti dan kemudian akan dianalisa lebih lanjut.

Dokumen merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-

surat, catatan harian, gambar, karya monumental, laporan, foto atau

video, dan sebagainya.7

- Analisis data

Data yang telah terkumpul (apapun sumber, metode, dan alat

pengumpulannya) selanjutnya perlu diolah dan dianalisis untuk menjawab

masalah peneliti. Untuk dapat menjawab masalah penelitian, tentu saja data

yang didapat perlu diorganisasikan secara tertentu sesuai dengan tuntutan

penyajian yang digunakan. Melaporkan data dengan menjelaskan mengenai

data yang terkumpul dan kemudian data tersebut disimpulkan.

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 240.

 

Page 25: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

15

Pendekatan analisis kualitatif menggunakan pendekatan logika

induktif, silogismenya dibangun berdasarkan hal khusus atau data di

lapangan dan bermuara pada hal-hal umum. Teknik analisis kualitatif

digunakan untuk menganalisis makna dari data yang tampak, maka analisis

kualitatif digunakan untuk memahami makna dan bukan untuk menjelaskan

fakta tersebut.8

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Secara harfiah SWOT

adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (peluang), dan threats (ancaman). Analisis SWOT digunakan

sebagai alat analisis yang seringkali dimanfaatkan dalam penelitian

kualitatif untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan kebijakan

publik maupun untuk mengkaji masalah-masalah manajemen dan kinerja

perusahaan. Analisis SWOT dapat menunjukkan bahwa kinerja kebijakan

maupun perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal perusahaan tersebut. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal, yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan

faktor internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Kedua

faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. 9

Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk menawarkan alternatif

yang dilakukan dalam implementasi sebuah kebijakan maupun manajemen

perusahaan. Analisis SWOT dapat dilakukan untuk menganalisis kondisi

8 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta

Press. 2008. h. 34.

9 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 250.

 

Page 26: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

16

kebijakan dan kemungkinan kondisi perusahaan pada saat sebelum sebuah

kebijakan atau manajemen dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah

gambaran apakah kebijakan atau manajemen itu layak dilakukan atau tidak.

Namun bisa juga ketika kebijakan atau manajemen itu berlangsung untuk

memberi masukan apakah kebijakan itu dapat diteruskan, diubah

strateginya, atau bahkan dihentikan sama sekali.10

Dalam penelitian ini digambarkan analisis SWOT yang dilakukan

Perpustakaan Nasional untuk menyukseskan kampanye Indonesia gemar

membaca dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada

dalam lembaga. Begitu juga dengan peluang dan ancaman yang berasal dari

eksternal lembaga. Keterkaitan antara analisis SWOT dengan strategi

komunikasi social marketing yang dilakukan pada penelitian ini adalah

bahwa dalam mengkampanyekan suatu gagasan yang dikeluarkan oleh suatu

institusi untuk mengubah perilaku masyarakat, maka pihak instansi tersebut

harus mengetahui kelebihan apa yang dimiliki oleh mereka dan kekurangan

apa yang kemungkinan akan ditemui dalam menanggapi isu sosial tersebut,

dan juga pelaksanaan kegiatan praktiknya yang berkaitan dengan

keberlangsungan dan kesuksesan gagasan tersebut untuk dapat diterima oleh

masyarakat dan pada akhirnya dapat mengubah perilaku masyarakat

menjadi perilaku yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia

masyarakat itu sendiri. Target strategi ini bagi masyarakat agar mereka

dapat menerima perilaku baru, menolak perilaku lama, merubah perilaku

10 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 250-251.

 

Page 27: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

17

menjadi perilaku baru, dan meninggalkan perilaku yang lama menuju

perilaku yang baru.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun penelitian

ini terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I : Pada bab ini membahas pendahuluan yang menggambarkan

tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan kegunaan/manfaat penelitian, kajian teori, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang

menunjang dalam pembahasan materi penelitian ini. Di

antaranya, strategi komunikasi, public relations, kaitan public

reations dan marketing, social marketing, kegiatan kampanye

gemar membaca.

BAB III : Pada bab ini menguraikan tentang data-data lokasi penelitian

yang menunjang peneliti berdasarkan tema pembahasan pada

penelitian untuk melakukan analisa pada bab selanjutnya.

BAB IV : Pada bab ini terdiri dari hasil pembahasan berdasarkan temuan

data di lapangan. Hasil dan pembahasan menyajikan dan

menguraikan tentang strategi komunikasi social marketing

public relations Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

dalam menuju Indonesia gemar membaca.

 

Page 28: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

18

BAB V : Bab ini adalah bab penutup yang terdiri dari kesimpulan yang

merupakan jawaban dari masalah penelitian dan saran untuk

subjek penelitian serta penyempurnaan penelitian ini. 

Page 29: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

19

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Komunikasi

1. Definisi Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang

artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Dengan demikian,

strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata “strategos”

yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi strategi adalah konsep

militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General),

atau suatu rancangan terbaik untuk memenangkan peperangan.1Marthin-Anderson

juga merumuskan strategi adalah seni di mana melibatkan kemampuan

intelegensi/pikiran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam

mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.2

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan

tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah

saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.3

Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai definisi strategi, maka

menurut hemat penulis definisi strategi adalah suatu perencanaan yang dibangun

1

Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 61.

2 Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 61.

3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 300.

 

Page 30: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

20

untuk mencapai tujan yang telah ditetapkan dengan menggunakan kemampuan

intelegensi dan mempertimbangkan sumber daya yang ada dalam pelaksanaannya.

2. Definisi Komunikasi

Komunikasi sangat penting bagi manusia dan telah menjadi kebutuhan

pokok manusia. Keberadaannya sejajar dengan kebutuhan utama manusia selain

kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Ada istilah terkenal yang berbunyi “we

can’t not communicate”, artinya kita tidak bisa tidak berkomunikasi, karena

komunikasi merupakan kebutuhan baik yang secara sadar maupun tidak sadar

harus terpenuhi. Siapapun kita tidak mungkin tidak berkomunikasi, karena dengan

komunikasi dapat memudahkan tercapainya suatu maksud.

Menurut Harold Laswell cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who, Says

What, In With Channel, To Whom, With What Effect.4

Colin Cherry

mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari

individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian

peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.5

Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam karyanya “Human Behavior”

mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata,

gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah

4

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, cetakan keduabelas, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008), h. 69.

5 Rochajat Harun dan Elvinaro Ardianto, Komunikasi Pembangunan & Perubahan Sosial

Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 76.

 

Page 31: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

21

yang biasanya dinamakan komunikasi.6

Carl I. Hovland mendefinisikan

komunikasi sebagai proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan

perangsang (biasanya lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikan).7

Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai definisi komunikasi, maka

menurut hemat penulis definisi komunikasi adalah suatu kegiatan penyampaian

pesan dalam diri komunikator berupa informasi, tanda, emosi dengan

menggunakan bahasa/simbol/lambang agar menimbulkan kesamaan pengertian

oleh komunikan yang menyebabkannya mendapat stimuli untuk mengubah

perilakunya.

Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss komunikasi efektif paling

tidak menimbulkan lima hal: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap,

hubungan sosial yang semakin baik, dan tindakan.8 Tahapan-tahapan tersebut

adalah indikator dalam mengukur efektivitas komunikasi. Jika kita menginginkan

orang lain melakukan tindakan sesuai dengan pesan komunikasi yang kita

sampaikan, maka kita harus memberi stimuli berupa perhatian terhadap orang lain

terhadap apa yang ia butuhkan, yang ia sukai dan tidak disukainya dan akrab.

Setelah kita memberi perhatian, maka akan timbul kesenangan sehingga timbul

suasana yang hangat dari mereka untuk menerima kita, juga terhadap pesan yang

disampaikan padanya. Dengan begitu maka kita akan mudah untuk memengaruhi

6

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 48.

7 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 49.

8 Rochajat Harun dan Elvinaro Ardianto, Komunikasi Pembangunan & Perubahan Sosial

Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 78.

 

Page 32: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

22

sikap mereka untuk mulai menerima, mengolah dan menyimpan informasi yang

kita sampaikan karena telah timbul kepercayaan mereka terhadap kita. Dengan

adanya kepercayaan tersebut maka akan terjalin hubungan sosial yang baik.

Dengan hubungan yang baik maka akan terjalin suatu ikatan yang positif antara

komunikator dengan komunikan dapat memengaruhi komunikan untuk

melakukan tindakan nyata yang diharapkan oleh komunikator dari kegiatan

komunikasi tersebut. Tindakan adalah tahap akhir dari seluruh proses komunikasi.

3. Strategi Komunikasi

Dalam berkomunikasi tentu kita ingin mendapat hasil yang maksimal,

yaitu pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

Komunikan akan paham, mengerti, dan tahu makna dan tujuan disampaikan pesan

kepadanya agar ia dapat bertindak sesuai dengan pesan yang diterimanya. Namun,

di balik keberhasilan penyampaian pesan pasti membutuhkan persiapan yang

cukup dari pihak komunikator, karena ialah sang penentu berhasil atau gagalnya

sebuah kegiatan komunikasi.

Seorang komunikator haruslah menyampaikan pesan yang logis dan

mudah dimengerti orang karena sebagian besar kesalahpahaman yang terjadi

dalam kegiatan komunikasi ditentukan oleh kegagalan komunikator untuk

menempatkan diri dalam sudut pandang komunikan dan membayangkan apakah

mereka mengerti ucapannya. Karena dalam kegiatan komunikasi komunikan ingin

merasa dianggap penting dan dihargai serta dipertimbangkan kebutuhannya.

Seorang komunikator tidak boleh mengasumsikan jalan pikiran orang atau

 

Page 33: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

23

menganggap bahwa perkataannya sudah cukup jelas sehingga menyamaratakan

semua orang akan setuju dan mengerti ucapannya.

Seorang komunikator harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas komunikasi, di antaranya9:

1. Nilai standar komunikator dan pendengar, seperti: perbedaan latar

belakang, pendidikan, kepercayaan, nilai etika.

2. Pesan yang disampaikan. Kata yang sama dapat mempunyai arti yang

berbeda bagi berbagai masyarakat di tiap daerah. Hindari istilah-istilah

yang sulit dimengerti untuk komunikan.

3. Saringan yang dilewati pesan. Kata-kata/istilah khusus dalam pesan dapat

membentuk filter yang dapat mengacaukan pesan yang disampaikan dan

yang diterima. Oleh karena itu gunakanlah bahasa yang mudah dipahami.

4. Metode komunikasi. Cara yang dilakukan dalam kegiatan komunikasi,

misalnya dengan memperlihatkan sesuatu, menunjuk, menciptakan

gambaran visual.

5. Lingkungan terjadinya komunikasi. Pastikan bahwa kecil kemungkinan

atau bahkan tidak adanya noise (gangguan) di lingkungan sekitar agar

pesan yang disampaikan dapat diterima sempurna dan kegiatan

komunikasi dapat berjalan maksimal.

Strategi dalam komunikasi akan membawa hasil bagaimana pesan tersebut

setelah disampaikan apakah berhasil atau gagal tergantung dari tindakan yang

dilakukan komunikan. Komunikasi yang berhasil dapat teridentifikasi dengan

9

Patrick Forsyth, Psikologi Populer Komunikasi Persuasif Yang Berhasil, (Jakarta:

Arcan, 1993), h. 17.

 

Page 34: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

24

adanya perubahan perilaku dari komunikan. Ia terpengaruh, terbujuk, menambah

informasi, bertindak sesuai perintah komunikator. Namun apabila kegiatan

komunikasi gagal juga dapat teridentifikasi dari sikap komunikan, seperti

bantahan, keluhan, timbul kesalahpahaman, informasi yang keliru, penolakan,

sikap cuek, tidak ingin mengubah kebiasaan.

Penggunaan media juga memiliki andil besar dalam kegiatan komunikasi.

Mulai dari media elektronik, media massa, media komunikasi semuanya dapat

memudahkan dalam kegiatan komunikasi. Namun, kegagalan komunikasi juga

bisa terjadi dari penggunaan media, misalnya pada media cetak adanya kesalahan

penulisan, tercoret, tersobek. Pada media elektronik terjadi karena sinyal jelek,

selintas, tidak bisa diulang, sinyal jelek atau terputus-putus.

Strategi komunikasi sangat dibutuhkan bagi individu atau lembaga yang

akan menjalankan program-program kegiatan komunikasi yang bertujuan adanya

perubahan di masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara membuat rancangan

gagasan, aturan, target, cara, jangka waktu, dan evaluasi untuk mencapai tujuan

dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal dalam mengoordinasikan

program dan meminimalisir kemungkinan kesalahpahaman persepsi khalayak

agar program-program tersebut dapat direncanakan dengan baik hingga akhirnya

berhasil dilaksanakan.

Pakar komunikasi Middleton membuat definisi dengan menyatakan:

“Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen

komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), komunikan

 

Page 35: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

25

(penerima), sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan

komunikasi yang optimal.” 10

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi

(communication planning) dan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut

strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

taktis harus dilakukan. Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa

berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.11

Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai definisi strategi komunikasi,

maka menurut hemat penulis definisi strategi komunikasi adalah perencanaan

dalam kegiatan penyampaian pesan dengan mempertimbangkan unsur-unsur

komunikasi serta penggunaan media yang tepat juga memperhatikan peluang dan

ancaman dalam pelaksanaannya sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima

dengan baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman khalayak.

B. Public Relations

Istilah public relations berasal dari dua kata berbahasa Inggris, yaitu

public dan relations. Pengertian public adalah sekelompok orang yang menaruh

perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang

sama. Publik merupakan grup kecil, terdiri atas orang-orang dengan jumlah

10

Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 61.

11

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 301.

 

Page 36: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

26

sedikit, juga dapat merupakan sekelompok besar.12

Istilah “relations” merupakan

prinsip daripada public relations. Penggunaan istilah “relations” mengandung arti

adanya hubungan yang timbal balik atau two-way-communications.13

Definisi public relations menurut W. Emerson Reck, adalah:

“Kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan

pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan

orang-orang, golongan, atau masyarakat agar orang atau lembaga itu

memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Pelaksanaan dan

kebijaksanaan, pelayanan, sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian

dan penghargaan yang sebaik-baiknya.”14

Pengertian public relations menurut Frank Jefkins adalah semua bentuk

komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu

organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian.15

Sedangkan di tahun 1923 Edward

Bernays mendefinisikan public relations sebagai pemberi informasi secara

langsung dan persuasif kepada publik agar merubah tindakan dan sikap publik

dapat berintegrasi dengan tindakan dan sifat publik dari suatu institusi.16

Public relations adalah bidang yang memerlukan perencanaan yang

matang, mengkampanyekan program kerja, aktivitas dan informasi.

Memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran atau pengertian dan mencari

dukungan publik dari sasaran khalayak, sekaligus memengaruhi serta membujuk

12

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 5.

13

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 6.

14

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 2. 15

Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2004), h. 9. 16

Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),

h.14.

 

Page 37: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

27

khalayak yang dituju, membentuk agar gagasan dan ide perusahaan/lembaga yang

ditawarkan menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publik.

Dari berbagai macam definisi-definisi tersebut mengenai public relations,

maka penulis berkesimpulan bahwa public relations adalah suatu kelompok kerja

yang berada dalam sebuah perusahaan/lembaga yang bertugas untuk mendukung

manajemen dengan bekerja sama dengan tiap-tiap elemen perusahaan dalam

pencapaian tujuan perusahaan agar memperoleh kepercayaan, good will¸ serta

membentuk opini dan citra yang positif tentang perusahaan agar dikenal dan

disukai dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan

publik.

Jenis-Jenis Public Relations:

1. Public Relations Dalam Bisnis

Sebuah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa pasti

membutuhkan kegiatan publikasi untuk mengenalkan produknya kepada

masyarakat karena publikasi merupakan salah satu komponen yang cukup

berperan banyak untuk menunjang keberhasilan dalam promosi.17

Kegiatan promosi untuk mengenalkan produk kepada masyarakat serta

strategi untuk mendapat kepercayaan dan citra khalayak dari produk yang

dipasarkan merupakan tugas dari public relations.

Dengan menggunakan berbagai fasilitas media komunikasi mereka

menjadi sumber informasi penting agar publik dapat tertarik dalam

aktivitas bisnis perusahan tersebut. Ini dilakukan agar ada sebagian dari

17

Rosady Ruslan, Kiat dan Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 58.

 

Page 38: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

28

publik tersebut menjadi investor untuk menanam saham atau menjadi

pelanggan tetap melalui pembelian produk dalam aktivitas bisnis

perusahaan tersebut.

Apabila performa bisnis perusahaan tersebut terbilang baik maka

akan menciptakan finansial yang baik dan akan banyak kegiatan bisnis

dalam perusahan tersebut. Hal ini tentu akan menarik para investor untuk

menanamkan sahamnya dan ini menyebabkan harga saham perusahaan

tersebut akan naik yang tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi

perusahaan. Sebaliknya apabila performa binis perusahaan buruk, maka

harga saham juga akan anjlok.

Banyak sumber informasi yang digunakan oleh investor untuk

membuat keputusan dalam membeli dan menjual saham. Informasi

perusahaan, opini para ahli keuangan, peranan media dalam memberitakan

performa bisnis suatu perusahaan. Inilah yang menjadi pekerjaan krusial

bagi public relations bisnis. Public relations bisnis harus mengetahui

bagaimana cara menarik perhatian klien mereka (investor dan pelanggan),

membangun citra perusahaan dalam pemberitaan media.18

Public relations dalam bisnis biasanya berupaya untuk meluaskan

pasaran suatu produk melalui kampanye dalam berkomunikasi dengan

bertujuan menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran,

18

Jane Johnston and Clara Zawawi, ed., Public Realtions Theory and Practice 2nd

Edition, (Sydney: Allen & Unwin, 2004), h. 379.

 

Page 39: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

29

minat dan dukungan dari berbagai pihak untuk memperoleh citra bagi

lembaga atau organisasi yang diwakilinya.19

.

2. Public Relations Dalam Pemerintah

Selain public relations dalam bisnis, terdapat juga public relations

dalam pemerintahan. Perbedaan utama keduanya adalah bahwa pada

public relations di pemerintahan tidak ada sesuatu yang diperjual-belikan

berupa produk atau jasa yang ditawarkan untuk mendatangkan keuntungan

finansial pada lembaganya. Kegiatannya lebih kepada pelayanan publik

demi kepentingan umum.

Public relations dalam pemerintah harus mampu membangun

komunikasi dua arah antara pemerintah dan publik agar tercipta hubungan

yang baik dan saling menguntungkan. Dalam melakukan komunikasi ke

luar ia harus mampu memberikan informasi secara jujur dan terbuka

kepada masyarakat terhadap pelaksanaan program-program, kebijakan,

serta pelayanan masyarakat yang direncanakan oleh pemerintah dan

menggiring opini publik agar tercipta persamaan persepsi dan membentuk

citra di masyarakat, lalu menanamkan keyakinan dan kesadaran

masyarakat serta mengajak masyarakat turut andil dalam partisipasinya

untuk menyukseskan program-program pembangunan tersebut.

Selain melakukan komunikasi ke luar, mereka harus bisa

melakukan komunikasi ke dalam seperti menyerap aspirasi dan keinginan

masyarakat kepada pemerintah, lalu berperan aktif dalam memberi saran,

19

Rosady Ruslan, Kiat dan Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 37.

 

Page 40: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

30

ide, gagasan yang kreatif kepada pemerintah apa yang sebaiknya

dilakukan agar keinginan masyarakat tersebut dapat terpenuhi dan selaras

demi tercapainya tujuan bersama sehingga dapat tercipta hubungan yang

saling menguntungkan.

Rosady Ruslan menguraikan secara rinci tugas dan fungsi public

relations pemerintah agar tercapai komunikasi dua arah sebagai berikut:20

a. Memberikan penerangan dan pendidikan masyarakat tentang kegiatan

pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan nasional.

b. Mampu meyakinkan atau menyosialisaikan maksud dan tujuan

peraturan, langkah-langkah, serta pelaksanaan kebijakan pemerintah.

c. Menyampaikan dan memonitor pendapat umum yang berkembang

mengenai kebijakan yang dikeluarkan tersebut agar diterima publik.

d. Menyampaikan informasi atau pesan tentang keinginan-keinginan,

aspirasi, pendapat, dan persepsi masyarakat yang pada akhirnya akan

disampaikan kepada pemerintah.

e. Membujuk masyarakat agar lebih aktif dalam peran sertanya

menunjang program-program pembangunan.

f. Turut aktif dalam menyukseskan lebih spesifik mengenai program-

program pembangunan nasional yang dikeluarkan pemerintah.

Menciptakan iklim situasi yang kondusif demi keamanan program.

20

Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Rajawali Pers,

2008), h. 114.

 

Page 41: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

31

g. Membangun komunikasi timbal balik yang efektif dan menjalin

hubungan yang baik, saling kerja sama, mempercayai, dan saling

mendukung antara pemerintah dan masyarakat.

h. Menyelenggarakan pelatihan, seminar, serta work shop sebagai upaya

peningkatan keterampilan khusus dan menambah wawasan berpikir.

i. Melakukan pendokumentasian dari setiap kegiatan publikasi dan

peristiwa khusus di lingkungan instansi/lembaganya.

Selain itu lembaga pemerintah biasanya berinisiatif untuk

mengadakan program-program demi meningkatkan kualitas masyarakat,

meningkatkan sumber daya manusia yang memang belum pernah ada

sebelumnya yang sesuai dengan visi dan misi lembaga tersebut untuk

dilakukan di suatu masyarakat. Oleh karena itu maka lembaga pemerintah

tersebut mengandalkan peran public relations untuk mengenalkan

kampanye program kegiatan tersebut kepada masyaakat.

Seperti halnya pada kampanye produk yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk mendatangkan profit, dalam melaksanakan suatu

kampanye demi perubahan yang terjadi di masyarakat maka bagian public

relations pemerintah juga memanfaatkan media dalam menyukseskan

kampanye mereka. Media yang digunakan juga hampir sama, namun

perbedaan utamanya pada jenis iklan yang digunakan. Jenis iklan yang

digunakan bukan iklan komersil, melainkan iklan layanan masyarakat.

Crompton dan Lamb memberi definisi iklan layanan masyarakat

(ILM) sebagai:

 

Page 42: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

32

“Suatu pengumuman atau pemberitahuan yang bersifat non

komersial yang mempromosikan program-program kegiatan,

layanan pemerintah, layanan organisasi non-bisnis dan

pemberitahuan-pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan

masyarakat di luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat

komersial.”21

Spot ILM dalam media sangat terbatas dan efek iklan untuk

perubahan perilaku sangat kecil. Sebaiknya public relations pemerintah

harus terjun langsung menemui masyarakat yang menjadi sasaran dari

program pemerinah tersebut untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

memengaruhi tujuan kesuksesan dari program yang dicanangkan.

3. Public Relations Dalam Sektor Ketiga

Yang dimaksud dengan sektor ketiga adalah organisasi masyarakat

seperti NGO (Non-Government Organisation) dan CAGs (Community

Action Groups). Biasanya jenis organisasi ini adalah organisasi buatan

masyarakat sendiri dan tidak berorientasi pada profit atau biasa disebut

organisasi nirlaba. Anggota kelompok ini biasanya terdiri dari para

relawan yang memiliki ideologi yang sama terkait sebuah isu dan program

yang mereka lakukan adalah demi kepentingan umum. Mereka biasa

disebut sebagai aktivis.

Mereka melakukan pendekatan efektif kepada masyarakat dan

mencoba memengaruhi masyarakat terkait isu-isu sosial dan moral yang

mereka kembangkan, juga dampak negatif dari isu tersebut yang dapat

21

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,

(Jakarta: Pustaka Utama, 1992), h. 201.

 

Page 43: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

33

merugikan masyarakat dan lingkungan akibat dari kegiatan produksi

pemerintah dan produksi perusahaan.

Bentuk kelompok ini terdiri bermacam-macam jenis seperti klub,

komunitas, kelompok konservatif. Karakteristik mereka adalah gerakan

masif, proaktif terkait isu, logis, radikal, memiliki akses kepada sumber

dan infrastruktur, berperan penting dalam kelangsungan hidup dan

lingkungan, non-hierarki, informal, dan mereka menghilang dari publik

apabila sebuah isu telah berakhir.22

Peranan dan kontribusi public relation pada sektor ketiga ini

adalah menjadi pembela masyarakat sebagai penghubung antara

masyarakat dan institusi penguasa seperti pemerintah dan perusahaan dari

kegiatan produksi. Mengangkat isu-isu sosial dengan berlakunya sebuah

kebijakan yang menimbulkan resiko pada publik, lalu menyebarkannya

kepada publik, menghormati dan melindungi hak-hak masyarakat,

pengganti peran pemerintah yang tak mendukung kepada masyarakat

terkait isu, dan memberi reaksi terkait sebuah isu sosial, bersikap kritis,

mereka memiliki akses informasi dan teknologi komunikasi serta mengatur

dan mengelolanya untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat.

22

Johnston, Jane and Clara Zawawi, ed., Public Realtions Theory and Practice 2nd

Edition, (Sydney: Allen & Unwin, 2004) h. 429.

 

Page 44: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

34

Bauran tugas dan fungsi public relations23

:

1. Publikasi: menyebarkan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas

perusahaan kepada publik untuk memperoleh tanggapan positif dari publik.

2. Event: menyelenggarakan acara dalam jangka waktu, tempat, objek tertentu

untuk memengaruhi opini publik. Biasa dilakukan rutin atau karena

bersamaan dengan suatu moment yang tepat.

3. News: menciptakan berita melalui press release, newsletter, dan buletin.

4. Communicator involvement: mengadakan kontak sosial dengan kelompok

masyarakat tertentu yang mewakili suatu pihak/organisasi.

5. Meraih citra: memberitahu kepada publik/menarik perhatian untuk

mendapat citra positif.

6. Negosiasi: negosiasi agar semua rencana, ide, gagasan suatu lembaga

sebelum dikenalkan kepada publik mendapat kesepakatan dan dukungan

dari publik agar saling menguntungkan.

7. Tanggung jawab sosial: tidak hanya memikirkan keuntungan untuk

perusahaan tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mendapatkan

simpati dan empati.

Tidak selamanya apa yang direncanakan oleh perusahaan demi mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar. Ada kalanya terdapat hambatan

atau kesulitan dalam pelaksanaannya, inilah yang dinamakan krisis. Krisis bisa

terjadi karena adanya kesalahan cara pengelolaan yang dilakukan oleh pihak

pengelola atau pemilik. Krisis dimulai ketika ada kesalahan persepsi yang dapat

23

Rosady Ruslan, Kiat Dan Sukses Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2007), h.13-15.

 

Page 45: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

35

menimbulkan perbedaan pandangan antara satu pihak dengan pihak yang lainnya.

Krisis dapat terjadi di dalam internal maupun eksternal perusahaan. Krisis

internal biasanya terjadi karena antara divisi dalam sebuah instansi tidak mau

bekerja sama, adanya pertarungan kekuasaan antar departemen. Hal ini biasanya

terjadi karena adanya sistem penilaian yang dilakukan oleh instansi tersebut yang

menghasilkan persaingan internal instansi. Krisis eksternal terjadi karena salah

pengertian mengenai penyampaian pesan kepada masyarakat, kurang dipahami,

kurang dimengerti, produk atau program yang dikeluarkan suatu instansi tidak

mendapat respon dari masyarakat atau bahkan mengganggu kenyamanan

masyarakat. Inilah resiko berkampanye berhadapan langsung dengan masyarakat

yang bersifat heterogen atau bersifat massal.

Menurut Rosady Ruslan, dampak krisis yang timbul dan memengaruhi

suatu perusahaan adalah: peningkatan intensitas masalah; masalah akan menjadi

sorotan publik melalui liputan media; mengganggu kelancaran kegiatan dan

mengganggu nama baik serta citra yang sudah terbangun di masyarakat; merusak

sistem kerja, etos kerja, hingga mengakibatkan lumpuhnya kegiatan sebuah

instansi/perusahaan.24

Upaya yang dapat dilakukan dengan adanya krisis tersebut dapat dilakukan

dengan cara melakukan pendekatan kepada masyarakat; menyampaikan manfaat

dari produk/gagasan dengan menggunakan bahasa yang sopan; mengenali kultur

masyarakat yang menjadi sasaran; melakukan riset yang kontinyu sebelum

memasarkan produk/gagasan; membuka seluruh saluran komunikasi yang

24

Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan

Pemulihan Citra, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994), h. 98.

 

Page 46: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

36

dibutuhkan oleh masyarakat; mempertemukan antara pihak perusahaan dan

masyarakat untuk duduk bersama dan bermusyawarah.

C. Kaitan Antara Public Relations Dan Marketing

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang yang baik dan singkat dari

pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

American Marketing Association (AMA) 25

menawarkan definisi formal berikut,

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan

untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya.

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa tujuan pokok dari pemasaran

yang bersifat umum adalah untuk mencari keuntungan finansial bagi sebuah

organisasi. Ketika tujuan pemasaran tersebut dikaitkan dengan tugas public

relations untuk mengenalkan produk kepada masyarakat, maka hal tersebut dapat

menguatkan dan menambah peran vital public relations untuk mendatangkan

profit yang besar untuk perusahaan. Dari perpaduan antara public relations dan

pemasaran (marketing), maka muncullah istilah baru antara keduanya yang

disebut marketing public relations.

Pencetus pertama konsep marketing public relations adalah Mr. Thomas L.

Harris pada tahun 1990-an. Ia mendefinisikannya sebagai:

25

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,

2009), h. 5.

 

Page 47: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

37

“Proses perencanaaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-

program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui

komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-

kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan

kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan para konsumen.”26

Dari definisi tersebut ada dua hal yang menjadi titik berat dalam

pelaksanaan marketing public relations. Pertama bagaimana agar para konsumen

terdorong untuk melakukan pembelian dan menghasilkan kepuasan pada

konsumen. Kedua, bagaimana kegiatan komunikasi yang dapat menghasilkan

informasi mengenai produk yang dapat dipercaya oleh konsumen melalui kesan-

kesan positif. Karena melalui kegiatan komunikasi dapat timbul kepercayaan dari

publik maka diperlukan peran publisitas oleh bagian public relations.

Strategi yang dilakukan dalam pemasaran suatu produk agar dapat

bersaing dan diterima baik oleh publik dalam bidang pemasaran dikenal dengan

istilah marketing mix, yang dikenal dengan 4P (product, price, placement,

promotion). Product (produk) yang ditawarkan harus produk yang menarik dan

dibutuhkan masyarakat. Price (harga) yang ditetapkan harus terjangkau oleh daya

beli masyarakat. Placement (lokasi) lokasi harus strategis dan dekat dengan

masyarakat tujuan. Promotion (promosi) dilakukan dengan gencar agar produk

dikenal publik. Strategi ini dilakukan sebagai kampanye merek kepada publik

dengan melakukan pemberitaan di media massa, spesial event marketing, pameran,

peliputan berita program perusahaan dengan kolaborasi bersama pihak media

komunikasi untuk dipublikasikan kepada khalayak.

26

Ahmad S. Adnanputra, Marketing Public Relations Memenangkan Persaingan,

(Depok: PT. Ikrar Mandiri, 1994), h. 30.

 

Page 48: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

38

Publikasi yang dilakukan agar lebih dikenal oleh khalayak luas biasanya

menggunakan media iklan. Jenis iklan yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu

iklan lini atas dan iklan lini bawah. Iklan lini atas adalah iklan yang

mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan, contohnya adalah tayangan

iklan di media cetak, televisi, radio, bioskop, billboard, dan sebagainya.

Sedangkan iklan lini bawah adalah jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya

komisi seperti iklan pada pameran, brosur, lembar informasi dan sebagainya.27

Pemilihan media yang tepat dalam mengkampanyekan produk membutuhkan

perencanaan yang bijak agar produk tersebut dapat dikenal luas oleh khalayak.

Namun penggunaan media iklan belum tentu menjadi indikator kesuksesan yang

diharapkan oleh perusahaan.

Penguatan peran public relations dalam mengenalkan suatu produk pada

era multimedia ini, seringkali pesan yang disampaikan dengan menggunakan

media, seperti iklan seringkali tidak berpengaruh kepada masyarakat karena hanya

terjadi arus komunikasi satu arah, apalagi tidak sedikit masyarakat yang sangat

membenci iklan. Sedangkan dengan peran public relations daya tembus pesan

menggunakan pesan-pesan informatif dan persuasif, karena adanya interaksi

kepada masyarakat sehingga akan tercipta komunikasi dua arah yang berujung

adanya timbal balik antara public relations dan masyarakat.

Dalam kampanye yang dilakukan public relations dalam pemasaran, selain

menggunakan strategi 4P, ada tambahan 2P lainnya, yaitu power (push strategy),

yang bertujuan membentuk opini, persepsi, tanggapan, tujuan yang hendak

27

Frank Jefkins, Periklanan, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 28-29.

 

Page 49: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

39

dicapai pada masyarakat dan public relations (pull-strategy) yang bertujuan untuk

menciptakan citra dan kepercayaan masyarakat.

Dalam kampanye marketing public relations tidak hanya menggunakan

strategi promosi konvensional yang dikenal dengan push-pull strategi, melainkan

ada penambahan satu lagi, yaitu pass strategi. Strategi pertama adalah dengan

mendorong pergerakan produk melalui pemberian insentif dan bonus kepada

distributor hingga ke pengecer disebut push-strategy. Strategi yang kedua dengan

menarik perhatian konsumen melalui jor-joran iklan dan insentif promosi agar

mereka membeli produk disebut pull-strategi.

Strategi ketiga yang sering dipakai praktisi public relations adalah pass-

strategi untuk menjangkau konsumen yang makin kebal iklan, juga menembus

opini kritis kalangan pengamat, pembentuk opini, aktivis, dan pemimpin informal

untuk memberikan dukungan positif.28

Keseluruhan strategi pemasaran yang dilakukan public relations, dalam

pelaksanaannya juga dapat disisipkan dengan tujuan dan fungsi utama public

relations seperti membangun hubungan yang harmonis dengan publik,

menumbuhkan kepercayaan publik, meningkatkan citra perusahaan, memperbaiki

kualitas produk yang dipasarkan, sehingga tercipta opini publik yang positif

terhadap produk dan juga perusahaan.

28

Hifni Alifahmi, Marketing Communications Orchestra, (Bandung: Examedia

Publishing Grup, 2008), h.70-71.

 

Page 50: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

40

D. Social Marketing (Pemasaran Sosial)

Walaupun peran public relations dalam perusahaan berkaitan erat dengan

pemasaran yang tujuan menghasilkan profit yang besar bagi perusahaannya,

namun bukan berarti tujuan untuk masyarakat sebagai konsumen dapat

dikesampingkan. Terdapat juga bentuk pemasaran yang cenderung lebih berpihak

kepada pelayanan kebutuhan masyarakat yaitu pemasaran berwawasan sosial.

Definisi sosial menujukkan peran yang dimainkan pemasaran di dalam

masyarakat tersebut yaitu: “Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di

mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.”29

Dari konsep pemasaran berwawasan sosial tersebut muncul konsep baru

yang masih berkaitan dengan pemasaran, yaitu pemasaran sosial atau social

marketing. Social marketing adalah suatu penerapan dari konsep pemasaran pada

aktivitas non-komersial yang berhubungan dengan kepedulian kemasyarakatan,

kesejahteraan rakyat dan pelayanan sosial.30

Istilah social marketing (pemasaran sosial) ditampilkan pertama kali pada

tahun 1971, yaitu suatu konsep dan upaya strategi pihak public relations. Upaya

ini dilakukan demi kepentingan publik, maka seorang social marketer (praktisi

public relations) tidak hanya melakukan kampanye public relations tentang

pengertian masyarakat mengenai bergunanya suatu pemahaman dan pengetahuan

29

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,

2009), h. 5.

30

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 98.

 

Page 51: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

41

terhadap gagasan atau ide apa yang dikampanyekan, tetapi juga mengupayakan

strategi untuk mengubah pola kehidupan dan kebiasaan yang ada dalam suatu

masyarakat.31

Selain itu ia juga memastikan bahwa gagasan yang telah

dikampanyekan dapat menjanjikan sesuatu yang bernilai bagi publik demi

peningkatan kualitas hidup.

Mengikuti prinsip pemasaran berwawasan sosial, yaitu sebuah perusahaan

yang sudah sadar mengambil keputusan pemasaran dengan mempertimbangkan

keinginan dan kepentingan konsumen, persyaratan perusahaan, dan kepentingan

jangka panjang masyarakat. Perusahaan menyadari bahwa pengabaian dan

kepentingan jangka panjang kemasyarakatan dapat merugikan konsumen dan

masyarakat. Perusahaan yang selalu waspada memandang masalah

kemasyarakatan sebagai peluang. Pemasar yang berorientasi pada masyarakat

ingin merancang produk yang menyenangkan dan juga memberi manfaat.32

Social marketing digunakan untuk mendesain strategi-strategi pemasaran

untuk mendapatkan individu, kelompok, atau seluruh warga agar mengubah

perilaku mereka dengan cara yang dipercaya pemasar untuk masyarakat secara

keseluruhan. Usaha ini dapat dilakukan untuk mendorong masyarakat mengadopsi

perilaku-perilaku; mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan

yang menguntungkan siapa saja; serta mendorong individu, pemimpin perusahaan,

pemimpin nasional untuk mendukung tindakan-tindakan program kampanye.

31

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 90-91.

32

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,

1997), h. 316.

 

Page 52: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

42

Berikut ini adalah perbedaan dan persamaan social marketing dan

pemasaran komersil:

Tabel 2.1 Perbedaan social marketing dan pemasaran komersil:

Social marketing Pemasaran Komersil

Produk

Menjual perubahan

perilaku

Menjual barang dan jasa

Tujuan

Peningkatan kualitas

individu/sosial

Peningkatan finansial

Kompetitor

Perilaku yang ingin

diubah/bermanfaat

Organisasi yang

menawarkan barang dan jasa

Segmentasi

Individu/kelompok yang

memiliki permasalahan

secara sosial

Individu/kelompok yang

mampu meningkatkan

penjualan produk

Persamaan social marketing dan komersil:

1. Berorientasi pada konsumen.

2. Penggunaan riset pemasaran.

3. Segmentasi audiens.

4. Terfokus pada integrasi marketing mix 4P (product, place,

promotion, price).

5. Pengukuran hasil yang digunakan sebagai peningkatan.

Menurut Philip Kotler, social marketing menggunakan prinsip-prinsip dan

teknik-teknik pemasaran untuk memengaruhi audiens sasaran untuk secara

 

Page 53: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

43

sukarela agar menerima, menolak, memodifikasi, atau mengabaikan perilaku

tertentu untuk manfaat individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.

Pemasaran sosial bertujuan meningkatkan mutu kehidupan.33

Perilaku selalu

menjadi fokus dalam pemasaran sosial dan di sisi lain tidak dapat berhenti hingga

orang/masyarakat tersebut benar-benar menjalankan perilaku secara teratur. Bagi

pemasar yang melaksanakan tidak mencari manfaat bagi mereka melainkan untuk

memberi manfaat kepada target audiensnya dan masyarakat.

Pada perkembangan selanjutnya, pemasaran sosial kini menjadi

manajemen perubahan sosial yang terkait dengan disain (rancangan), pelaksanaan

kegiatan dan kontrol serta evaluasi dari program peningkatan penerimaan satu

atau lebih praktik sosial dalam satu kelompok atau lebih target adopter (khalayak

penerima), yang terkait dengan produk-produk sosial.34

Produk-produk sosial yang dilaksanakan dalam program pemasaran sosial

antara lain berkaitan. Pertama, ide sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai

(value) dan kepercayaan (belief), serta sikap tindakan (attitude) atau norma yang

berlaku di masyarakat. Kedua, praktik sosial, yang berhubungan dengan tindak

dan perilaku (act & behaviour), seperti peran serta masyarakat dalam vaksinasi

atau kampanye Polio Nasional (PIN), program KB, kampanye berhenti merokok.

Ketiga, suatu objek nyata, yang merupakan produk fisik dari produk sosial, seperti,

alat kontrasepsi dalam upaya menyukseskan program KB.35

33

Philip Kotler & Nancy Lee, Pemasaran Di Sektor Publik Panduan Praktis Untuk

Meningkatkan Kinerja Pemerintah, ( - : PT Indeks, 2007), h. 217.

34

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 93.

35

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 99-100.

 

Page 54: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

44

Dalam mengkampanyekan gagasan baru perlu waktu, perlu strategi,

keterampilan, perencanaan program kerja yang jelas dan rinci, serta gagasan

brilian untuk dipublikasikan kepada masyarakat dan mengevaluasikan hasil-hasil

yang telah dicapai dengan memberi jaminan bahwa manfaat yang dipersepsikan

oleh publik harus lebih besar dari pengorbanan yang dilakukannya.

Yang menjadi tujuan dari kegiatan social marketing adalah bagaimana

suatu instansi yang memiliki suatu gagasan mengkampanyekannya kepada

masyarakat yang belum mengenal gagasan tersebut dan berupaya agar masyarakat

berkeinginan untuk menjalankan gagasan tersebut. Dengan kata lain suatu instansi

hendak mengubah perilaku masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan berganti

dengan perilaku yang dikampanyekan instansi tersebut.

Seperti halnya dalam kampanye yang bersifat komersial, pada kampanye

social marketing juga memiliki fokus utama yaitu mempelajari apa yang

diinginkan dan dibutukan oleh masyarakat bahwa produk tersebut tidak ada atau

belum dikenal oleh masyarakat. Untuk mengenalkan produk tersebut kepada

masyarakat dibutuhkan proses perencanaan pemasaran yang dikenal dengan

marketing mix yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (lokasi),

dan promotion (promosi). Namun dalam social marketing elemen marketing

tersebut ditambah dengan 4P lainnya, yaitu publik (audiens), partnership (kerja

sama), policy (kebijakan), dan purse strings (dukungan dana).

Produk social marketing bukan merupakan sesuatu yang berbentuk materi

melainkan sebuah ide atau gagasan untuk mengubah kualitas hidup masyarakat.

harga (price) yang dimaksud di sini adalah segala usaha yang dilakukan oleh

 

Page 55: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

45

konsumen untuk mendapatkan atau melaksanakan kampanye produk sosial

tersebut; lokasi (place) yang dimaksud di sini adalah saluran/media yang dapat

digunakan konsumen untuk mendapat informasi mengenai kampanye dan

melakukan latihan demi kesuksesan program tersebut; promosi yang dilakukan

adalah mengenalkan produk kampanye dengan menggunakan media yang mudah

dijangkau atau dirasakan oleh masyarakat; publik maksudnya untuk mendapat

kesuksesan maka dalam kampanye tersebut harus memperhatikan kondisi dan

keadaan masyarakat sebagai target untuk dilaksanakan kampanye; partnership

yaitu hubungan kerja sama yang dilakukan untuk menyukseskan kampanye dapat

dilakukan dengan organisasi atau individu; policy yaitu kebijakan yang disusun

untuk mendukung kesuksesan dan kelancaran program dengan didukung oleh

pejabat pemerintahan dan dikenalkan kepada publik; purse strings yaitu program

social marketing didukung dengan pendanaan yang diperoleh dari sumber seperti

yayasan, bantuan pemerintah, dan sumbangan dari organisasi masyarakat.

Dalam pelaksanaan program social marketing tidak selamanya akan

berjalan mulus walaupun sudah dilakukan perencanaan yang matang dan

didukung oleh bantuan dari berbagai pihak. Hal ini bisa terjadi pada faktor

masyarakat yang menjadi tujuan sasaran dilakukannya program kampanye

tersebut dan tergantung pada mudah atau tidaknya perubahan sosial tersebut.

Philip Kotler telah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan hal

ini tentu tidak akan mudah, karena bagaimana berusaha menuntut orang untuk rela

mengorbankan kenikmatan; merasa tidak nyaman; rela tampil tidak menarik;

mempertahankan diri dari tekanan orang di sekitar; menjalankan perilaku baru;

 

Page 56: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

46

menghabiskan waktu melakukan perilaku yang baru; meninggalkan perilaku lama;

mengubah gaya hidup yang nyaman; mempelajari kecakapan yang baru.36

Perubahan perilaku membutuhkan pemahaman target adopter tentang

pengambilan tindakan. Tindakan tersebut memerlukan biaya dari para pelakunya.

Bahkan bila ada sikapnya terhadap tindakan untuk mendukung, mungkin ada

faktor –faktor yang menghambat mereka, seperti jarak, waktu, biaya, atau sekedar

kemalasan. Karena faktor inilah pemasar harus menyusun faktor-faktor yang

mempermudah orang untuk melakukan program kampanye tersebut.37

Kesulitan-kesulitan tersebut dapat dimaklmumi karena adanya suatu

perbedaan kepentingan yang dirasakan oleh masyarakat sebagai target adopter.

Oleh karena itu kampanye yang dilakukan biasanya bersifat jangka panjang

dengan perubahan yang dirasakan sedikit demi sedikit asalkan pihak pemasar

dapat konsisten dan mempersuasikan masyarakat secara pelan-pelan dengan

meyakinkan mereka atas manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka.

E. Program Indonesia Gemar Membaca

Salah satu tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 adalah negara

wajib untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara untuk meraih tujuan

tersebut pemerintah harus menggalakkan promosi gemar membaca hingga ke

daerah-daerah. Pemerintah harus lebih memperhatikan hingga tingkat daerah

dengan berbagai kesulitan yang ada dan menanggulangi kesulitan tersebut agar

36

Philip Kotler & Nancy Lee, Pemasaran Di Sektor Publik Panduan Praktis Untuk

Meningkatkan Kinerja Pemerintah, ( - : PT Indeks, 2007), h. 219-220.

37

Philip Kotler dan Alan R. Andreasen, Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995), h. 557.

 

Page 57: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

47

memudahkan masyarakat dapat mengakses buku-buku bacaan. Pemerintah harus

bisa menumbuhkembangkan semangat gerakan tekad minat baca masyarakat lalu

memelihara dan membangkitkan kesadaran pentingnya membaca agar

pelaksanaan kampanye gemar membaca dapat terlaksana secara maksimal.

Perlu digalakkan juga event-event yang dapat menumbuhkan minat baca

masyarakat dan ini harus mendapat dukungan dari pemerintah, seperti acara

pameran buku, bazar buku (bookfair) tingkat lokal maupun nasional, seminar

gemar membaca, kerja sama dengan pihak atau komunitas organisasi menulis dan

membaca. Pemerintah juga harus memperbanyak jumlah perpustakaan di

kota/kabupaten dengan koleksi buku-buku yang lengkap. Menumbuhkan pesan

dalam promosi kampanye gemar membaca melalui media cetak dan elektronik

kepada masyarakat. Masyarakat perlu diberikan bahan bacaan berkualitas guna

mengantisipasi perkembangan iptek. Maka tugas pemerintah harus berintegrasi

dengan perpustakaan yang ada di sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan

umum, hingga perpustakan daerah dalam penyediaan bahan buku bacaan yang

dibutuhkan. Melakukan sinergi dengan berbagai unsur seperti: pustakawan,

akademisi, pengajar, pihak swasta, serta penerbit.

Orang tua juga memiliki peran yang sangat besar dalam menyukseskan

program gemar membaca. Orang tua dapat menumbuhkan minat baca anak sejak

usia dini. Pembinaan minat baca pada usia dini merupakan langkah awal dalam

menuju bangsa yang berbudaya baca. Orang tua harus melatih anak agar terbiasa

membaca buku dengan membelikan berbagai buku bacaan anak-anak, mengajak

anak berkunjung ke perpustakaan, membacakan anak dongeng atau cerita dari

 

Page 58: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

48

buku, setiap harinya meluangkan waktu bersama keluarga dengan membaca

bersama anak-anak mereka.

Lingkungan masyarakat juga memiliki peran dalam menyukseskan

program minat baca. Peran lingkungan masyarakat tersebut bisa berupa membuat

perpustakaan lingkungan, taman baca, pojok baca, rumah baca, dan perpustakaan

individu dari salah satu warga yang mendukung program tersebut. Peran tersebut

dilakukan agar tidak terlalu bergantung kepada pemerintah dan juga perpustakaan

umum yang membutuhkan banyak birokrasi dan membutuhkan waktu.

Masyarakat menjadi subjek dalam mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan

mengawasi sarana membaca bagi warga agar program minat baca tersebut dapat

berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali agar tidak ada investasi buku atau

sarana lainnya yang rusak atau bahkan hilang.

Peran perpustakaan sebagai garda terdepan sarana masyarakat untuk

membaca menjadi sangat penting yang dapat menjangkau seluruh komponen

masyarakat di mana pun berada. Perpustakaan harus mampu menyediakan bahan

bacaan yang menarik dan berkualitas yang diiringi dengan pemeliharaan buku

agar tidak rusak. Perpustakaan juga harus mampu mengubah pandangan

masyarakat mengenai kesan perpustakaan sebagai tempat yang menjemukan

menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk untuk melaksanakan

kegiatan yang berhubungan dengan membaca buku.

 

Page 59: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

49

BAB III

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. PERPUSTAKAAN NASIONAL

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional

Awal berdirinya perpustakaan nasional dimulai dengan adanya

perpustakaan pribadi dan perpustakaan umum. Kedua jenis perpustakaan ini

masih bersifat kepemilikan dan bukan berada dalam kendali negara. Perpustakaan

nasional didirikan dengan tugas utama mengumpulkan dan melestarikan hasil

tertulis dari sebuah negara demi kepentingan generasi mendatang.1 Ketika terjadi

revolusi Perancis banyak bangsawan yang melarikan diri, di antara mereka banyak

yang memiliki perpustakaan pribadi dan mengelola perpustakaan umum. Karena

ditinggal pemilik atau pengurusnya, maka perpustakaan mereka disita dan

dinyatakan sebagai milik negara. Semuanya ditempatkan pada “depots litteraires”,

sebuah tempat khusus menampung buku-buku sitaan. Buku tersebut sebagian

diberikan kepada perpustakaan universitas yang lain diberikan pada perpustakaan

Kerajaan Perancis.2

Berawal dari negara Perancis inilah kemudian menjamur berbagai

perpustakaan nasional di kawasan Eropa, seperti di Italia (La Biblioteca Nazionale

Centrale), Belanda (Koninklijke Bibliotheek), Swedia (Kungliga Biblioteket),

Belgia (La Bibliotheque Royale del Belgique), Norwegia (Universitets Biblioteket),

1

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

1993), h. 47.

2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

1993), h. 48.

 

Page 60: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

50

Yunani (Ethnike Bibliotheke tes Hellados), Spanyol (La Bibilioteca Nacional),

Irlandia (National Library of Irelamd), Swiss (La Bibliotheque Nationale Suisse).3

Proses berdirinya perpustakaan nasional dimulai tahun 1795, ketika

Konvensi Nasional Perancis mengumumkan bahwa perpustakaan yang

sebelumnya merupakan milik raja menjadi milik nasional serta memberikan hak

kepada konvensi untuk memperoleh kopi deposit semua publikasi tercetak yang

diterbitkan di Perancis. Menyusul terbentuknya perpustakaan nasional di

Perancis tersebut terdapat dua puluh perpustakaan nasional yang terbentuk pada

abad ke-19. Pada abad ke-20 lebih dari tiga puluh perpustakaan nasional terbentuk

dan lebih banyak lagi setelah Perang Dunia II usai dengan lahirnya berbagai

negara baru yang lahir berkat berlangsungnya dekolonialisasi dan proses

demokrasi. Tidak semua perpustakaan nasional memiliki status resmi sebagai

perpustakaan nasional. Banyak juga yang statusnya tidak resmi. Perkembangan

perpustakaan nasional hingga menjadi bentuk seperti yang ada sekarang

memerlukan proses yang memakan waktu sekitar satu setengah abad, berlangsung

diam-diam dan harmonis.

Prinsip akuisisi koleksi sebagian besar perpustakaan nasional ialah

keluasannya (exhaustiveness). Prinsip ini dirumuskan oleh Antonio Panizzi, yang

berkarya di British Museum Library. Panizzi berpendapat bahwa British Museum

Library harus memiliki “koleksi terbaik literatur berbahasa Inggris dan koleksi

terbaik literatur dari semua negara di luar negara-negara berbahasa Inggris

tersebut.” Dalam bahasa aslinya “the best collection of English literature and the

3

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

1993), h. 48.

 

Page 61: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

51

best collection of literature of all other countries outside of each of these

countries.” Akuisisi selengkap mungkin karya tercetak tentang semua cabang

ilmu pengetahuan dari semua negara dalam semua bahasa merupakan tujuan

perpustakaan nasional.4

Selama periode seratus lima puluh tahun pertama sebagian besar

perpustakaan nasional memiliki garis haluan yang kaku dalam kaitannya dengan

jasa bagi publik. Seluruh perpustakaan nasional memiliki akses yang relatif

terbatas bagi publik. Hal ini dapat dijelaskan atas alasan sosiopolitik dan tradisi

historis. Banyak perpustakaan nasional yang berasal dari universitas tetap

mempertahankan fungsi dan penggunanya bagi pengajar dan mahasiswa.

Perpustakaan nasional dapat dibagi menjadi tiga jenis model. Model

pertama disebut generasi pertama yang didirikan sebelum tahun 1800. Contoh

perpustakaan nasional generasi pertama adalah Library of Congress, British

Library, Bibliotheque Nationale. Koleksinya mulai dengan akuisisi milik raja dan

kaum bangsawan atau akuisisi perpustakaan pribadi yang besar. Ciri khasnya

adalah memiliki undang-undang deposit, kemudian dikaitkan dengan hak cipta

atau izin menerbitkan perdagangan buku, produksi sebuah karya dalam sebuah

negara merupakan bagian dari warisan nasional.

Generasi kedua perpustakaan nasional muncul pada awal abad ke-20 yang

jumlahnya sekitar lima puluh-an. Karena kemunculan perpustakaan nasional ini

pada zaman perang, maka sering terjadi perpindahan lokasi dan pergantian

pemerintahan yang menyebabkan kekurangan anggaran dan staf. Seperti negara-

4

Sulistyo Basuki, Sejarah Perpustakaan RI Sebuah Kajian, 2008, hal. 4.

 

Page 62: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

52

negara di Amerika Latin yang sebagian koleksinya berbentuk literer dan historis

tersebar ke seluruh penjuru karena dikhawatirkan rusak atau hilang karena perang.

Pada generasi kedua ini banyak perpustakaan nasional didirikan untuk membantu

parlemen seperti pada negara Kanada, Australia, New Zealand yang

mengembangkan ilmu pengetahuan dan humaniora. Sedangkan pendirian

perpustakaan yang bersamaan dengan perkembangan perpustakaan pendidikan

dan komunitas terdapat di negara Swiss, Israel, dan Yunani yang dicirikan hanya

memusatkan jasanya yang hanya mampu dilayani oleh koleksi nasional pusat,

sedangkan jasa lainnya diserahkan pada perpustakaan perguruan tinggi dan

perpustakaan umum.

Pada generasi ketiga perkembangan perpustakaan semakin dinamis dengan

tidak hanya mengandalkan koleksi yang diwariskan. Perpustakaan nasional yang

baru menggambarkan sebagai sistem terpadu yang dikembangkan, biasanya

berlokasi di ibu kota suatu negara yang dapat menjangkau hingga perpustakaan

provinsi dan perpustakaan lokal. Perpustakaan jenis ini menyelenggarakan

bibiliografi nasional dan seringkali untuk memenuhi kebutuhan dokumen

internasional (seperti dokumen PBB, WHO, UNESCO, dan organisasi

internasional lainnya). Tujuan dibentuknya perpustakaan nasional jenis ini

berbeda-beda pada tiap negara. Di negara Jepang dan Nigeria perpustakaan ini

bermula sebagai lembaga pemerintah yang menerima tanggung jawab dan

berkembang sebagai pusat jaringan utama akuisisi dan penggunaan buku. Di

negara Uganda, Ethiopia, Sri Lanka, Sudan beranggapan bahwa koleksi riset

tradisional lebih tepat bila menjadi koleksi perpustakaan perguruan tinggi. Di

 

Page 63: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

53

negara Islandia, Norwegia, Ceko dan Slovakia, rujukan penelitian dan rekaman

nasional merupakan milik sistem pendidikan yang dilakukan oleh negara. Di

negara Panama, Guatemala, Ghana perpustakaan nasional merupakan inti

konfigurasi perpustakaan umum Kementerian Pendidikan.

Asal-usul perpustakaan nasional dapat bermacam-macam seperti

merupakan kumpulan berbagai perpustakaan yang disita negara semasa revolusi,

kemudian koleksi itu digabungkan menjadi perpustakaan nasional, contoh

Bibliotheque Nationale di Paris; perpustakaan tersebut dibangun semasa damai.

Contoh Reference Division dari The British Library di London; sengaja dibentuk

terkait dekrit pemerintah. Contoh Perpustakaan Nasional di Jakarta dan National

Library di Kanada; sebagai bagian sebuah badan legislatif. Contoh: Library of

Congress, National Library of Scotland; sebagai perkembangan lanjut sebuah

perpustakaan umum. Contoh Singapore National Library dan perpustakaan

nasional Mesir; bermula sebagai sebuah museum. Contoh The British Library dan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang semula merupakan bagian

Museum Nasional; bermula dari perpustakaan khusus. Contoh National

Agricultural Library dan National Library of Medicine. Keduanya di Amerika;

sebagai kelanjutan dari perpustakaan perguruan tinggi. Contoh Perpustakaan

Nasional Birma, semula berasal dari koleksi University of Burma.5

5 Sulistyo Basuki, Sejarah Perpustakaan RI Sebuah Kajian, 2008, h. 10-11.

 

Page 64: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

54

2. Sejarah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang ada sekarang merupakan

penggabungan dari dua lembaga, yaitu pertama Pusat Pembinaan Perpustakaan,

dan kedua Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Masing-masing dari kedua lembaga tersebut memiliki sejarah dalam pendiriannya.

Kedua lembaga tersebut bukanlah lembaga yang berdiri sendiri melainkan

merupakan perpaduan dari beberapa lembaga yang tergabung di dalamnya.

Pusat Pembinaan Perpustakaan merupakan lembaga yang terdiri dari: (1)

Perpustakaan Umum, (2) Kantor Bibliografi nasional, (3) Kantor Perpustakaan

Sekolah, (4) Departemen bagian khusus. Sedangkan Perpustakaan Nasional

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari: (1) Perpustakaan Museum

Nasional/Pusat, (2) Perpustakaan Sejarah, Sosial dan Politik, (3) Perpustakaan

Wilayah DKI Jakarta, (4) Bidang Deposit dan Bibliografi.6

Sejarah pembentukan Pusat Pembinaan Perpustakaan dimulai pada

pembentukan Biro Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada

tahun 1951 dan pembentukan Dewan Perpustakaan Nasional tahun 1955 yang

memiliki tujuan akhir mendirikan perpustakaan nasional dengan menyusun

rancangan Undang-Undang Pengumpulan Hasil Karya Cetak Indonesia serta

mengajukan usul pembentukan perpustakaan nasional, namun tidak mendapat

tanggapan dari pemerintah. Pada tahun 1952 didirikan kantor Bibliografi

Indonesia yang bertugas mendaftar segala buku, majalah, dan laporan yang

dicetak dan diterbitkan di Indonesia menurut sistem tertentu. Namun karena

6 Sulistyo Basuki, Sejarah Perpustakaan RI Sebuah Kajian, 2008, h. 37.

 

Page 65: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

55

keduanya belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya dan ada beberapa

banyak kendala serta kecenderungan pemerintah yang lebih mengutamakan

ketahan serta keamanan negara dan mengabaikan bidang perpustakaan, maka pada

tahun 1967 kedua lembaga tersebut disatukan menjadi Lembaga Perpustakaan.

Tugas dari lembaga baru tetap sama yaitu mendaftar semua terbitan dan

menyusun bibliografi nasional Indonesia. Pada tahun 1975 Lembaga Perpustakaan

ini berganti nama menjadi Pusat Pembinaan Perpustakaan yang bertugas sebagai

penyimpanan terbitan nasional serta mempersiapkan pembentukan perpustakaan

nasional dengan sistem perpustakaan yang meliputi seluruh negara.

Pembentukan Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan dimulai tahun 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat

itu, Daud Yusuf. Lembaga ini tidak menyelenggarakan fungsi penyimpanan

terbitan karena fungsi tersebut dilakukan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan.

Jadi lembaga ini tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan terlebih lagi

belum ditunjang undang-undang deposit. Selain itu lembaga ini hanya membatasi

penyimpanan subjek ilmu sosial dan kemanusiaan yang belum mencakup semua

objek. Untuk memenuhi syarat sebagai perpustakaan inilah maka dilakukan

integrasi dengan empat perpustakaan, yaitu Perpustakaan Museum Pusat yang

telah ada sejak zaman Belanda yang dahulu bernama Koninklijk Bataviaasch

Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, lalu pada tahun 1952 berganti nama

menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia, hingga akhirya berganti nama lagi

menjadi Perpustakaan Museum Pusat; Perpustakan Sejarah dan Politik yang

didirikan tahun 1952 oleh Bung Hatta semasa menjabat sebagai wakil Presiden;

 

Page 66: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

56

Perpustakaan Wilayah DKI Jakarta yang merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara teknis bertanggung

jawab kepada Kepala Pusat Pembinaan Perpustakaan; dan Bidang Bibiliografi dan

Deposit Pusat Pembinaan Perpustakaan.

Ada ketimpangtindihan tugas antara Pusat Pembinaan Perpustakaan dan

Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yaitu

menyangkut penyusunan bibliografi nasional. Persamaan tugas kedua lembaga

tersebut juga sama-sama tidak didukung dengan produk perundang-undangan

deposit untuk menerbitkan dan menyimpan terbitan nasional sebagai payung

hukum resmi dalam pelaksanaannya. Maka terjadi persaingan antara kedua

lembaga tersebut. Akhirnya pada tahun 1989 dikeluarkan Keputusan Presiden

nomor 11 tahun 1989 yang menyatukan kedua lembaga tersebut dalam satu nama

yaitu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pembentukan itu disusul dengan

dikeluarkannya produk hukum perundang-undangan deposit yaitu UU No. 4

Tahun 1990 tentang wajib serah simpan karya cetak dan rekam yang sebelumnya

belum pernah ada. Dengan adanya UU tersebut membuat penerbit harus

menyerahkan terbitannya ke perpustakaan.

3. Visi dan Misi

Visi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah: “Terdepan

Dalam Informasi Pustaka, Menuju Indonesia Gemar Membaca.”

Misi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah:

1. Mengembangkan koleksi perpustakaan di seluruh Indonesia.

 

Page 67: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

57

2. Mengembangkan layanan informasi perpustakaan berbasis

teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

3. Mengembangkan infrastruktur melalui penyediaan sarana dan

prasarana serta kompetensi sumber daya manusia.7

4. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Wewenang

Kedudukan Perpustakan Nasional Republik Indonesia adalah:

1) Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Sebelum menjadi instansi yang berdiri sendiri, dahulunya

Perpustakaan Nasional masih digabung dengan Direktorat Jenderal

Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang saat

ini bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak

tanggal 6 Maret 1989 melalui Keputusan Presiden Nomor 11

Tahun 1989, Perpustakaan Nasional mendapat kenaikan status

menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen, yang berarti

Perpustakaan Nasional dilepas dari jurisdiksi Direktorat Jenderal

Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai

badan induk yang membesarkannya.

2) Perpusnas berada di bawah dan tanggung jawab langsung kepada

Presiden yang dalam pelaksanaan tugas dan operasionalnya

dikoordinasikan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

7 http://kelembagaan.pnri.go.id/beranda/visimisi/#ixzz2mmPQwTTD (Diakses pada 1

Mei 2014. Pukul 15:02).

 

Page 68: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

58

Jabatan kepala Perpustakaan Nasional dilantik langsung

oleh Presiden. Tugas yang dilakukan bisa berupa amanat langsung

Presiden dalam pencanangan Gerakan Indonesia Membaca kepada

lembaga Perpustakaan Nasional yang dalam pelaksanaannya

berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan Nasional.

3) Perpusnas mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang

berskala nasional. Dalam melaksanakan tugasnya lembaga ini

memiliki payung hukum di bidang perpustakaan yang menjadi

pedoman dalam pelaksanaannya, seperti UUD 1945 alinea keempat

yang menyebut salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa, UU Nomor 4 tahun 1990, Peraturan Pemerintah

PP Nomor 24 Tahun 2014, dan UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Perpustakaan.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki tugas pemerintahan

di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, perpusnas menyelenggarakan

fungsi:

1) Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional di bidang perpustakaan.

2) Mengkoordinasikan kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas

perpusnas.

 

Page 69: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

59

3) Melancarkan dan membina terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang perpustakaan.

4) Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

keuangan, persendian, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah

tangga.

Dalam menyelenggarakan fungsinya Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia mempunyai kewenangan:

1) Menyusun rencana nasional secara makro di bidang perpustakaan.

2) Merumuskan kebijakan di bidang perpustakaan untuk mendukung

pembangunan secara makro.

3) Menetapkan sistem informasi di bidang perpustakaan.

4) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan tertentu di bidang

perpustakaan.

5) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan pelestarian budaya bangsa

dalam mewujudkan koleksi deposit nasional dan pemanfaatannya.8

5. Kegiatan Rutin Perpustakaan Nasional

Lembaga Perpustakaan Nasional banyak melakukan kegiatan rutin yang

berlandaskan pada kegiatan kepustakaan atau meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya keberadaan perpustakaan, meningkatkan budaya

8

http://kelembagaan.pnri.go.id/beranda/tugas_fungsi_wewenang/#ixzz2mmPCbGPn (Diakses

pada tanggal 1 Mei 2014. Pukul 15:07).

 

Page 70: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

60

baca di masyarakat, menambah sarana dan prasarana di bidang kepustakaan

hingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh publik.

Kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Nasional di antaranya mengadakan

workshop, mengadakan konferensi atau kongres perpustakaan dari tingkat

nasional hingga tingkat internasional, pameran perpustakaan, peluncuran dan

sosialisasi situs web kepustakaan, mengadakan bookfair tingkat nasional hingga

tingkat internasional, mengadakan atau menjadi pengisi pada acara seminar

tingkat nasional hingga tingkat internasional yang berhubungan dengan kegiatan

membaca dan kepustakaan, berbagai macam perlombaan di bidang sastra dan

tulisan, bimbingan teknis di bidang kepustakaan, mengadakan pelatihan bidang

kepustakaan, pameran di bidang sastra dan kepustakaan, pengenalan perpustakaan

digital dan minat baca di perpustakaan internasional, berbagai festival tingkat

anak, pembangunan masyarakat melalui perpustakaan, pemutaran film nasional,

mengadakan dialog interaktif dengan berbagai media elektronik, seperti radio dan

televisi, pagelaran budaya, mengadakan launching buku dan bedah buku,

mengadakan kerja sama dengan para penerbit buku, mengadakan rapat koordinasi

dengan perpustakaan daerah hingga provinsi, mengadakan roadshow gemar

membaca di daerah, menjalin kerja sama dengan instansi lain, mengenalkan

koleksi budaya sastra dan tulisan Indonesia ke luar negeri, menjaga dan merawat

koleksi budaya sastra dan tulisan Indonesia.

 

Page 71: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

61

6. Statistik Budaya Baca

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai induk dari seluruh

perpustakaan di Indonesia di bawah kendali Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, menjadi pelopor dari upaya pemerintah dalam mengurangi angka

buta huruf di Indonesia. Dari tahun ke tahun tercatat angka buta huruf masyarakat

Indonesia dengan usia di atas 15 tahun mengalami penurunan. Hal ini merupakan

sebuah prestasi yang sangat membanggakan dalam upaya peningkatan kemajuan

kualitas bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh menegaskan

pemerintah berhasil menekan angka buta huruf penduduk usia di atas 15 tahun.

Pada tahun 2009, sebanyak 5,30% penduduk Indonesia masih buta huruf. Pada

tahun 2011 jumlahnya 4,79%. Pada tahun 2012 jumlahnya turun menjadi 4,26%

dan pada tahun 2013 diperkirakan 4,03%, untuk tahun 2014 pemerintah

menargetkan menjadi 3,83%.9

Penyebab dari banyaknya penduduk Indonesia yang buta huruf

dikarenakan faktor zaman penjajahan yang penuh dengan kemiskinan dan

kesengsaraan. Pada saat itu hanya golongan pribumi tertentu yang diperbolehkan

untuk merasakan pendidikan, sementara yang lain hanya menjadi pekerja demi

kepentingan kaum penjajah. Selain itu penjajah juga tidak membangun sarana dan

prasarana pendidikan yang pro rakyat. Ketika Indonesia merdeka, Presiden

Soekarno tidak hanya mengangkat senjata untuk melawan penjajah tetapi juga

menenteng pena dan buku untuk memberantas buta huruf pada rakyat Indonesia.

9

http://www.paudni.kemdikbud.go.id/mendikbud-jumlah-penduduk-buta-aksara-menurun

(Diakses pada tanggal 9 Mei 2014. Pukul 21:09).

 

Page 72: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

62

Upaya yang dilakukan Soekarno adalah dengan meluncurkan program

Pemberantasan Buta Huruf pada tanggal 14 maret 1948 dengan cara

menyelenggarakan kursus PBH di 18.663 tempat yang melibatkan 17.822 guru

dan 761.483 murid. Pada tahun 1960 Bung Karno mengeluarkan komando:

Indonesia harus terbebas dari buta huruf hingga tahun 1964. Target itu akhirnya

terwujud yang ditandai semua penduduk Indonesia usia 13-45 tahun (kecuali di

Irian Barat) dinyatakan bebas buta huruf.10

7. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional:

Perpustakaan Nasional diketuai oleh Dra. Sri Sularsih, M. Si. Jabatan

Kepala Perpustakaan Nasional adalah jabatan tertinggi yang diangkat langsung

oleh Presiden. Jabatan ini mengepalai dan bertanggung jawab terhadap

keseluruhan institusi yang berkaitan dengan urusan lembaga. Kepala Perpustakaan

Nasional ini memiliki tugas memimpin Perpustakaan Nasional sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menyiapkan kebijakan

nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas Perpustakaan Nasional;

Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas Perpustakaan Nasional yang

menjadi tanggungjawabnya; Membina dan melaksanakan kerja sama dengan

instansi dan organisasi lain.

Di bawah posisi Kepala Perpustakaan terdapat dua Deputi (Deputi I, yaitu

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, dan Deputi II

yaitu Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan), Sekretariat

10

http://www.berdikarionline.com/opini/20130809/indonesia-belum-merdeka-dari-buta-

huruf.html (Diakses pada tanggal 9 Mei 2014).

 

Page 73: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

63

Utama, dan Inspektorat. Masing-masing masih memiliki sub unit kerja di

bawahnya.

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi memiliki

tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan di bidang

pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi. Dalam melaksanakan tugas

secara administratif dikoordinasi oleh Sekretaris Utama. Fungsi Deputi I ini

adalah membimbing dan membina di bidang bahan pustaka dan jasa informasi.

Melaksanakan UU no. 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan

Karya Rekam, menyelamatkan naskah-naskah nusantara dari kepunahan dan

kerusakan dengan dikonservasi dan dialih mediakan. Deputi ini memiliki sub-sub

unit Direktorat Deposit Bahan Pustaka; Pusat Pengembangan Koleksi dan

Pengolahan Bahan Pustaka; Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi; Pusat

Preservasi Bahan Pustaka; UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno; UPT

Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.

Direktorat Deposit Bahan Pustaka memiliki tugas melaksanakan

pengelolaan karya cetak dan karya rekam, menyusun Bibliografi Nasional

Indonesia (BNI), Katalog Induk Nasional (KIN), serta literatur sekunder lainnya.

Fungsi unit ini adalah melaksanakan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis

di bidang deposit bahan pustaka. Direktorat ini memiliki sub-sub unit yaitu Sub

Direktorat Deposit dan Sub Direktorat Bibliografi.

Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka memiliki

tugas melaksanakan koleksi dan pengolahan bahan pustaka. Fungsi unit ini adalah

 

Page 74: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

64

melaksanakan distribusi dan tukar-menukar bahan pustaka. Direktorat ini

memiliki sub unit yaitu Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, dan Bidang Akuisisi.

Pusat Jasa dan Perpustakaan dan Informasi memiliki tugas melaksanakan

layanan perpustakaan dan informasi. Fungsi unit ini melaksanakan koleksi umum

dan rujukan dan melaksanakan layanan terjemahan dan konsultasi perpustakaan.

Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu Bidang Layanan Koleksi Umum, Bidang

Layanan Koleksi Khusus, Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi.

Pusat Preservasi Bahan Pustaka memiliki tugas melaksanakan pelestarian

informasi dan fisik bahan pustaka. Fungsi unit ini adalah melaksanakan

pelestarian fisik bahan pustaka, melaksanakan pelestarian kandungan informasi

bahan pustaka melalui alih media mikrografi dan fotografi, pelestarian informasi

bahan pustaka alih media digital ke media baru. Unit ini memiliki sub-sub unit

yaitu Bidang Konservasi, Bidang Reprografi, Bidang Transformasi Digital.

Unit UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan

perpustakaan yang masih satu unit dengan Perpustakaan Nasional yang ada di

kota Blitar. Unit ini memiliki tugas dan fungsi mengkoordinasi dan menyusun

kebijakan teknis, program serta pengendalian Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Proklamator Bung Karno kota Blitar, meneliti dan mengkaji bahan pustaka

tentang Bung Karno.

Unit UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta memiliki tugas

menghimpun, mengelola, melestarikan, mengembangkan, dan mendayagunakan

koleksi perpustakaan tentang Bung Hatta. Fungsi dari unit ini adalah menyusun

kebijakan teknis, rencana, program dan anggaran Perpustakaan Bung Hatta,

 

Page 75: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

65

meneliti dan mengkaji bahan perpustakaan Bung Hatta, dan menyusun laporan

Perpustakaan Bung Hatta.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan memiliki tugas

melaksanakan perumusan kebijakan di bidang sumber daya perpustakaan. Dalam

melaksanakan tugas secara administratif Deputi II dikoordinasi oleh Sekretaris

Utama. Fungsi Deputi II ini adalah merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan,

pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang sumber daya perpustakaan,

mengendalikan terhadap kebijakan teknis di bidang pengembangan sumber daya

perpustakaan. Pencapaian program Deputi II antara lain keberhasilan dalam

penyusunan standar koleksi perpustakaan, pengembangan sistem informasi

pustakawan. Deputi ini memiliki sub-sub unit yaitu Pusat Pengembangan

Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Pusat

Pengembangan Pustakawan.

Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca

mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pembakuan, pengembangan semua

jenis perpustakaan dan koordinasi pemasyarakatan minat baca dengan instansi

terkait. Fungsi unit ini adalah mengolah dan menyebarkan informasi data

perusahaan, pelaksanaan pengkajian dan koordinasi pemasyarakatan minat baca

dengan instansi terkait, pemberian Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dan

akreditasi semua jenis perpustakaan. Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu Bidang

Pengembangan Perpustakaan Umun dan Khusus, Bidang Pengembangan

Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi, Bidang Pengkajian dan

Pemasyarakatan Minat Baca.

 

Page 76: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

66

Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan kurikulum, program, penyelenggaraan dan pengelolaan sarana,

serta evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Fungsi unit ini

adalah melaksanakan penyusunan dan pengembangan kurikulum program

pendidikan pelatihan perpustakaan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

perpustakaan. Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu Bidang Program dan Evaluasi

Pelatihan, Bidang Penyelenggaraan Pelatihan.

Pusat Pengembangan Pustakawan mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan tenaga fungsional pustakawan. Fungsi unit ini adalah memberi

akreditasi pustakawan dan tim penilai, melaksanakan koordinasi dan pengkajian

pengembangan pustakawan, mengevaluasi pustakawan dan angka kreditnya serta

tim penilai. Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu Bidang Akreditasi Pustakawan,

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pustakawan.

Unit Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan,

pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan

Perpustakaan Nasional. Fungsi Sekretariat Utama adalah pengkoordinasian,

sinkronisasi dan integrasi di lingkungan Perpustakaan Nasional; pengkoordinasian

perencanaan kebijakan teknis Perpustakaan Nasional; Pembinaan dan layanan

administrasi ketatausahaan. Pengkoordinasian penyusunan laporan dan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas Perpustakaan Nasional;

Pencapaian program Sekretariat Utama adalah Pengesahan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Terlaksananya pengawasan internal

 

Page 77: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

67

di lingkungan Perpustakaan Nasional. Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu Biro

Umum dan Biro Hukum dan Perencanaan.

Biro umum mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pembinaan dan

pelayanan administrasi, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan,

persandian, perlengkapan rumah tangga. Biro umum memiliki sub-sub unit yaitu

Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan, Bagian Tata Usaha.

Biro Hukum dan Perencanaan mempunyai fungsi melaksanakan

penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan

bantuan hukum, pengkoordinasian perencanaan penelaahan organisasi dan tata

laksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Unit ini memiliki tujuan, yaitu

menyusun program berbasis kinerja, laporan hasil kegiatan yang analitis;

mengembangkan organisasi dan tata laksana yang responsif dan fleksibel;

mewujudkan kinerja Perpustakaan Nasional yang akuntabel; diterbitkannya

Undang-undang perpustakaan dan peraturan lainnya yang relevan; meningkatkan

apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan. Unit ini memiliki sub-sub unit yaitu

Bagian Perencanaan, dan Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat.

Unit Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di

lingkungan Perpustakaan Nasional. Dalam melaksanakan tugasnya unit

Inspektorat secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. Fungsi

unit ini adalah penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern; pelaksanaan

pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan serta kegiatan pengawasan

lainnya; dan pelaksanaan administrasi Inspektorat. Unit ini memiliki sub unit

yaitu Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat.

 

Page 78: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

68

Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat mempunyai tugas melakukan

pelayanan administrasi kepada satuan organisasi di lingkungan Inspektorat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Tata Usaha berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Inspektur dan secara administratif dikoordinasikan

oleh Kepala Unit Tata Usaha.

B. PUBLIC RELATIONS PERPUSTAKAAN NASIONAL

1. Sejarah Singkat

Divisi public relations biasa disebut juga sub bagian humas pada lembaga

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berada pada struktur Sekretariat

Utama. Dan diperinci lagi pada Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat. Sub

bagian public relations merupakan unit setingkat eselon IV yang saat ini dipimpin

oleh Drs. Agus Sutoyo, M.Si yang merupakan salah satu unit dari Biro Hukum

dan Perencanaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Divisi ini telah ada

semenjak Perpustakaan Nasional terbentuk yaitu pada tanggal 17 Mei 1980.

Sejarah dari pembentukan divisi ini pada awal mulanya terbentuk bernama

Sub Bagian Humas dan Protokol yang diawali kepemimpinannya pertama oleh

Ramli Taher. Latar belakang terbentuknya public relations yaitu untuk melakukan

urusan hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintah lainnya, peliputan

media massa, konferensi pers, serta publikasi dan promosi.

2. Visi dan Misi

 

Page 79: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

69

Visi dan misi divisi public relations adalah mendukung visi dan misi dari

lembaga Perpustakaan Nasional.

3. Peran, Tugas, Fungsi dan Wewenang

i. Peran

Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai peran dalam

menyebarluaskan informasi mengenai visi dan misi Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia ke masyarakat.

ii. Tugas

Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan

urusan hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintah, peliputan

media massa, konferensi pers, publikasi dan promosi.

iii. Fungsi

Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi menjaga

hubungan yang baik dalam lingkup internal, antar lembaga, maupun

kepada masyarakat. Selain itu juga mempromosikan maupun

menyosialisasikan Perpustakaan Nasional ke masyarakat. Dapat juga

sebagai sarana dalam mewadahi aspirasi publik yang terkait dengan

pengembangan Perpustakaan Nasional.

iv. Wewenang

 

Page 80: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

70

Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai wewenang

melakukan kegiatan yang berkaitan dengan public relations, hubungan

antar lembaga, maupun publikasi dan promosi.11

4. Program Kerja Divisi Public Relations

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh divisi public relations

Perpustakaan Nasional dalam mencapai tujuan organisasi, yaitu melalui:

i. Komunikasi personal: menyelenggarakan sosialisasi, road show ke

daerah-daerah, talk show, gemilang perpusnas (penghargaan bagi insan

yang berjasa dalam bidang kepustakaan), mengadakan event-event

sosial seperti pameran, pentas musik, permainan, dan lomba.

ii. Komunikasi massa: publikasi maupun kegiatan promosi di berbagai

media cetak dan elektronik, leaflet dan brosur, buku, billboard, poster,

sarana audio visual, CD & DVD, kaset.

iii. Mediator: untuk membina hubungan baik antara Perpustakaan Nasional

dan stakeholder-nya melalui konferensi pers atas acara-acara yang

diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional. Selain itu juga

menghadirkan selebritis untuk mengkampanyekan program yang dibuat

oleh public relations.12

11

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti, karyawan divisi Public Relations

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 5 Mei 2014.

12

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti, karyawan divisi Public Relations

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 5 Mei 2014.

 

Page 81: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

71

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sub bagian public relations pada biro hukum dan

perencanaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia digambarkan dalam

sebuah gambar di bawah ini:

Gambar 3.1 Struktur organisasi pada divisi public relations Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia

Untuk struktur internal pada divisi public relations tidak ada sub bagian

yang diperinci lagi atau hanya sekedar pada kepala divisi public relations. Kepala

divisi public relations tidak memiliki wakil dan sekretaris, melainkan langsung

terhubung dengan para staf-stafnya karena hanya tingkatan eselon empat.

 

Page 82: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

72

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Strategi Komunikasi Social Marketing Public Relations Perpustakaan

Nasional Dalam Mewujudkan Indonesia Gemar Membaca

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI/perpusnas) memiliki

sebuah visi sebagai tujuan utama lembaga yaitu kampanye “Indonesia Gemar

Membaca”. Kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran membaca bagi

masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah dan berusaha untuk mengubah

mindset dan perilaku masyarakat agar meningkatkan kesadaran membaca. Dalam

melaksanakan kampanye tersebut juga dilakukan pengenalan perpustakaan kepada

masyarakat serta mengembangkan dan membina perpustakaan seluruh Indonesia.

Tentunya untuk kesuksesan dari kampanye ini dibutuhkan peran public

relations untuk membantu tujuan lembaga dengan tugas mengkomunikasikan

pentingnya kegiatan membaca dan berkunjung ke perpustakaan kepada seluruh

masyarakat Indonesia. Public relations perpusnas memiliki tugas prioritas yaitu

pengembangan promosi perpustakaan, sosialisasi perpustakaan, dan publikasi

kampanye pencanangan gerakan “Indonesia Gemar Membaca”.1

Dalam menjalankan tugas public relations perpusnas sebagai lembaga

pemerintah memiliki strategi komunikasi social marketing sebagai langkah untuk

kesuksesan program tersebut. Kebutuhan pertama dalam keberhasilan social

marketing adalah menciptakan suatu produk sosial baru dengan mengantisipasi

1

Wawancara pribadi dengan Agus Sutoyo, sebagai kepala unit public relations

Perpustakaan Nasiional pada tanggal 22 Mei 2014.

 

Page 83: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

73

kebutuhan yang dapat memuaskan target adopter. Mendefinisikan tujuan, sasaran

dan social marketing secara tepat agar produk gagasan atau praktik sosial lebih

dapat diterima oleh masyarakat.2

Strategi tersebut dilaksanakan dengan

perencanaan, pelaksanaan kegiatan, komunikasi dengan memanfaatkan teknologi

komunikasi dan dipadukan dengan keahlian pemasaran program kemasyarakatan.3

Produk sosial tersebut berupa kampanye “Indonesia Gemar Membaca”.

Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam mengenalkan gagasan tersebut

adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membaca dan

berkunjung ke perpustakaan. Public relations perpusnas melakukan perencanaan

dalam kampanye dengan melakukan kerja sama terhadap beberapa stakeholder,

seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan dengan cara roadshow yang terdiri dari membangun sarana dan

prasarana perpustakaan, talkshow, perlombaan, mengundang sekolah, pemerintah

dan kelompok masyarakat dalam setiap kegiatan dalam program tersebut.

Teknologi yang digunakan dalam kampanye dengan menggunakan berbagai jenis

media, seperti media cetak, elektronik, dan online.

Analisa SWOT

Pada perkembangan selanjutnya, social marketing kini menjadi

manajemen perubahan sosial yang terkait dengan design (rancangan), pelaksanaan

2 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 95.

3 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 91.

 

Page 84: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

74

kegiatan, dan kontrol evaluasi dari program yang dilaksanakan.4 Untuk kelancaran

itu semua maka diperlukan juga analisis SWOT (strength, weakness, opportunity,

threat) untuk mengenali kekuatan, kelemaham, peluang, dan ancaman dalam

melaksanakan program kampanye.

1. Strength (kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan kampanye

adalah landasan hukum yang dapat mendukung kesuksesan program

perpusnas yang harus ditaati oleh pemerintah pusat hingga pemerintah

daerah dengan melakukan koordinasi menyukseskan sosialisasi kampanye

yang bertujuan meningkatkan kesadaran membaca masyarakat untuk

kemajuan masyarakat itu sendiri. Apalagi ditambah status perpusnas yang

termasuk instansi pemerintah yang seharusnya mendapat apresiasi hingga

tingkat pemerintah daerah dilihat dari tujuan lembaga.

Beberapa landasan hukum tersebut adalah pembukaan Undang-

Undang Dasar (UUD) 1945 alinea empat yang menyebut salah satu tujuan

negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa; UU Nomor 4 tahun 1990

Tentang Serah Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam; UU Nomor 43

Tahun 2007 Tentang Perpustakaan; Peraturan Pemerintah PP Nomor 24

Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan; Pencanangan program gemar membaca yang

digaungkan oleh para pemimpin negeri ini secara berkesinambungan.

Landasan hukum tersebut mewajibkan para pejabat pemerintah, satuan

4

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 93.

 

Page 85: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

75

pendidikan, dan seluruh lapisan masyarakat agar bekerja sama

meningkatkan kegemaran membaca di kalangan masyarakat.

Dalam penetapan anggaran unit public relations menerapkan

“concept oriented! no budget oriented!”.5 Dengan mematangkan konsep

dan menjelaskannya kepada pihak lembaga perpusnas, maka pihak

lembaga akan memberikan anggaran sesuai dengan konsep tadi, sehingga

penggunaan anggaran akan efektif dan efisien. Selain itu sumber daya

manusia pada unit public relations yang ada sangat sesuai dengan bidang

kompetensinya, seperti lulusan dari keilmuan jurnalistik, public relations,

komunikasi, ekonomi, desain grafis, IT dan lain-lain.

2. Weakness (kelemahan)

Perhatian pemerintah belum menjadikan perpustakaan sebagai

prioritas utama dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Ini terbukti

dengan minimnya anggaran APBN pemerintah kepada perpusnas

dikarenakan politik anggaran di pemerintah pusat untuk perpusnas masih

jauh dari harapan. Pemerintah hanya memberi anggaran sebesar 450 miliar

rupiah kepada perpusnas. Hal ini tentu saja memberatkan perpusnas yang

bertugas untuk mengembangkan perpustakaan di seluruh Indonesia.

Jumlah pegawai yang ada di unit public relations perpusnas

terbilang sedikit. Total hanya ada sembilan orang termasuk kepala unit

public relations. Jumlah ini tidak sebanding dengan kerja unit public

relations yang terbilang masih terlalu umum, belum ada pembagian tugas

5

Wawancara pribadi dengan Agus Sutoyo, sebagai kepala unit public relations

Perpustakaan Nasional pada tanggal 22 Mei 2014.

 

Page 86: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

76

yang spesifik dikarenakan unit ini berpangkat eselon IV sehingga seluruh

pegawai harus mampu melakukan berbagai tugas yang berkaitan dengan

urusan hubungan dengan internal dan eksternal lembaga. Jumlah personil

yang sedikit ini memaksa pihak public relations bekerja sama dengan

pihak Event Organizer (EO) dalam pelaksanaan kampanye yang tentu juga

akan menambah biaya pengeluaran.

3. Opportunity/peluang

Dalam melaksanakan kampanye tersebut, lembaga perpusnas tidak

akan efektif jika hanya bekerja sendiri. Maka program itu perlu mendapat

dukungan dari seluruh komponen stakeholder, seperti lembaga pemerintah

pusat hingga pemerintah daerah, lembaga swasta, individu yang juga

mendukung, dan masyarakat umum. Maka unit public relations melakukan

kerja sama dengan pihak-pihak tersebut agar bersedia untuk memberikan

bantuan demi kesuksesan gagasan menuju “Indonesia Gemar membaca”.

Para selebritis dan budayawan tertarik untuk ikut berpartisipasi

dalam rangkaian acara kegiatan kampanye yang dilakukan oleh perpusnas.

Para figur publik ini berperan menjadi duta baca nasional yang dapat

mengajak masyarakat agar lebih meningkatkan jumlah waktu membaca,

juga berperan untuk menyampaikan pentingnya membaca dalam

kehidupan. Dengan ikut sertanya para publik figur ini diharapkan dapat

menarik antusiasme jumlah massa yang datang dalam kampanye, sehingga

diharapkan proses penyampaian pesan menjadi efektif karena warga akan

lebih mendengarkan pesan dari narasumber yang sudah mereka kenal.

 

Page 87: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

77

Beragam media massa juga membuat semakin besar peluang di

tengah ancaman yang ada dalam teknologi itu sendiri. Perkembangan

teknologi yang cepat dapat membuat masyarakat lebih memilih

menggunakan media teknologi untuk mencari sumber informasi yang

dibutuhkan daripada membaca. Oleh karena itu pihak public relations

perpusnas melakukan kerja sama dengan instansi media untuk

menyelipkan pesan pentingnya membaca. Dengan memanfaatkan media,

maka proses penyampaian pesan akan lebih luas jangkauannya dan

pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa batasan.

4. Threat/ancaman

Perpustakaan sebagai garda terdepan dalam bidang peningkatan

kualitas membaca di masyarakat memiliki ancaman luar biasa dalam

pelaksanaan tugas. Ancaman tersebut antara lain masyarakat Indonesia

memiliki tradisi oral (lisan) dalam mencari informasi yang mereka

butuhkan. Mereka hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut,

atau dari generasi ke generasi. Mereka kurang berinisiatif untuk mencari

sendiri informasi dengan membaca atau mengunjungi perpustakaan.

Banyak orang tua yang tidak mengajarkan dan mengajak anak

untuk membaca. Orang tua tidak membiasakan untuk meluangkan waktu

mereka dalam kesehariannya dengan menemani anak membaca buku.

Sebagai unit terkecil dalam masyarakat keluarga berperan besar dalam

menggiatkan kegemaran membaca anak sejak dini. Para orang tua juga

hampir tidak pernah mengajak anak-anak mereka untuk mengunjungi

 

Page 88: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

78

perpustakaan di hari biasa atau saat liburan sekolah. Orang tua lebih

memilih untuk mengajak anak mereka ke tempat-tempat wisata yang tidak

ada unsur edukasi di dalamnya. Hal ini dapat menghabiskan waktu liburan

sekolah dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.

Di era modern ini teknologi sudah banyak mengambil waktu

aktivitas masyarakat, seperti televisi, radio, handphone, internet, gadget.

Tak dipungkiri lagi teknologi dapat dengan cepat memberi informasi dan

komunikasi sehingga peran perpustakaan dengan sendirinya tergantikan

oleh teknologi. Perkembangan teknologi yang tumbuh cepat membuat

masyarakat menjadi malas untuk menggunakan buku sebagai sumber

informasi dan pengetahuan. Di setiap sudut tempat dan waktu tanpa

batasan usia, mereka lebih asyik menghabiskan waktu di depan

kecanggihan teknologi untuk sekedar hiburan, bermain game atau

bersosial media.

Ancaman lain adalah luasnya wilayah nusantara yang menjadi

jangkauan tugas perpusnas. Terdapat banyak wilayah terpencil dan terluar

yang sulit dijangkau yang harus menggunakan transportasi khusus untuk

mencapainya. Wilayah terluar ini juga sulit untuk mengadakan koordinasi

dan birokrasi dengan para pemerintah daerah untuk menyosialisasikan

kampanye tersebut. Selain itu juga pemda setempat yang kurang peduli

dengan tingkat budaya membaca warganya.

 

Page 89: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

79

B. Pelaksanaan Dari Strategi Komunikasi

Demi menyukseskan kampanye “Indonesia Gemar Membaca” yang

digagas oleh perpusnas, unit public relations melakukan berbagai kegiatan di

masyarakat untuk menjawab tantangan karena perpustakaan dianggap tidak

mampu melakukan kegiatan besar di daerah dan memperbaiki mindset negatif

kebanyakan orang tentang perpustakaan. Maka anggapan ini dijadikan pemacu

bagi unit pubic relations untuk menjawabnya dengan mengajak masyarakat ikut

serta dengan upaya-upaya yang strategis. Kelompok masyarakat yang menjadi

sasaran dari kampanye ini adalah Pemerintah Provinsi, DPRD, Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota,

Guru mulai tingkat TK, SD, SMP dan para pelajar, mahasiswa, pemerhati dan

komunitas perpustakaan, komunitas membaca serta masyarakat pada umumnya.

Dalam usahanya untuk membangun citra positif bagi perpustakaan, harus

dirancang kegiatan komunikasi yang melibatkan masyarakat sebagai target

adopter. Melalui kegiatan-kegiatan menarik yang melibatkan masyarakat dapat

diadakan persuasi kepada mereka sehingga mereka dapat memahami pesan yang

disampaikan. Dari pesan persuasi tersebut diharapkan terjadinya perubahan

mindset negatif tentang perpustakaan dan perubahan perilaku masyarakat agar

lebih mencintai perpustakaan serta menjadikan perpustakaan sebagai referensi

utama dalam mencari informasi yang dibutuhkan, sehingga mereka akan mau

membaca buku di perpustakaan. Dengan sikap masyarakat yang mau membaca

buku maka akan lahir sikap masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca.

 

Page 90: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

80

Landasan Hukum

Pelaksanaan landasan hukum publikasi gerakan nasional “Indonesia

Gemar Membaca” sudah dicanangkan pertama kali sejak tahun 1995 oleh

Presiden Soeharto. Pencanangan itu erat kaitannya dengan memasyarakatkan

perpustakaan ke seluruh Indonesia yang dilakukan pada tanggal 14 September

1995 yang sekaligus dijadikan hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar

membaca. Di era reformasi perpusnas juga mencanangkan kembali gagasan yang

sama oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 23 November 2003.

Saat itu Presiden Megawati mencanangkan Gerakan Indonesia Membaca. Lalu

pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Program

Pemberdayaan Perpustakaan di Masyarakat pada tanggal 17 Mei 2006. Karena

saat itu kepedulian pemimpin daerah dan kepedulian masyarakat masih kurang,

maka perlu dicanangkan kembali untuk memperkuat kepedulian seluruh

komponen yang akhirnya pada tanggal 27 Oktober 2011, Presiden melalui Wakil

Presiden Boediono mencanangkan kembali gerakan tersebut.

Sejak tahun 2011 setelah dicanangkan perpusnas telah melaksanakan

kampanye “Indonesia Gemar Membaca” ke enam belas provinsi sampai tahun

2013. Pada tahun 2014 ini direncanakan enam provinsi. Jadi diharapkan pada

akhir tahun 2014 sudah dua puluh dua provinsi. Untuk tahun 2014 ini belum

dilaksanakan, baru mulai dilaksanakan pada bulan Agustus-September yang

berhubungan dengan turunnya anggaran baru. Pelaksanaan program dilakukan

sebulan dua kali untuk mengejar target yang ditetapkan.

 

Page 91: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

81

Kerja Sama Dengan Pihak Pemerintah

Untuk meningkatkan kesadaran membaca masyarakat dibutuhkan

komitmen politik pimpinan pusat hingga pimpinan daerah yang kuat untuk

memajukan peran perpustakaan hingga ke perpustakaan daerah. Untuk mencapai

tujuan tersebut public relations bekerja sama dengan pihak pemerintah dengan

Komisi X DPR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pemerintah pusat memberi saran dan kritik terkait pelaksanaan kampanye pada

rapat dengar pendapat (RDP).6 Dari RDP tersebut segala macam aspirasi baik

kritik maupun ide positif yang berkaitan dengan program perpusnas banyak

menjadi masukan agar program-program perpusnas selanjutnya lebih maksimal.

Dalam pelaksanaan kampanye di daerah, instansi pemerintah daerah

dilibatkan langsung untuk menyosialisasikan, mempublikasikan, mengembangkan

perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca dalam kampanye kepada

masyarakat. Koordinasi ini dilakukan agar kepala daerah dapat membantu segala

persiapan sebelum pelaksanaan dan juga mengajak seluruh warga untuk

berpartisipasi. Selain itu juga kepala daerah bisa mengetahui keadaan minat baca

masyarakat di lingkungan wilayah mereka. Koordinasi dengan pemerintah daerah

dengan menggunakan undangan. Jika terdapat kendala dalam persiapan tempat

outdoor, maka acara dilakukan di kantor Gubernur, gedung perpustakaan provinsi,

balai pertemuan. Biasanya acara roadshow akan dibuka oleh pejabat setingkat

Gubernur atau kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD).

6

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti sebagai staf unit public relations

Perpustakaan Nasional, pada tanggal 11 Juni 2014 .

 

Page 92: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

82

Kerja Sama Dengan Pihak Swasta

Beberapa pihak swasta juga turut berperan dalam mendukung kampanye

perpusnas seperti PT. Conoco Philips yang menyumbangkan mobil perpustakaan

keliling yang diberi nama “Pustaka Hydron” untuk daerah-daerah terpencil yang

sulit dijangkau dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

Mobil ini dioperasionalkan di Kepulauan Anambas, Kecamatan Siantan,

Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja, Provinsi Kepulauan Riau. Mobil ini

diharapkan dapat menambah pengembangan perpustakaan dan meningkatkan

kegemaran membaca masyarakat.

Perusahaan Coca-Cola yang membantu perpustakaan desa. Asian

Foundations yang membantu koleksi perpustakaan dan memberi pelatihan pada

sumber daya masyarakat. Pertamina membantu mobil perpustakaan keliling

hingga ke lingkup terluar daerah. Yayasan Hasyim Djojohadikusumo yang

membangun perpustakaan daerah beserta isinya seperti internet, buku, komputer.

Keseluruhan pihak swasta tersebut sebelum memberi bantuan melakukan survey

dan berkoordinasi dengan pihak public relation perpusnas mengenai daerah yang

menjadi target untuk mereka berikan bantuan.

Kerja Sama Dengan Masyarakat

Perpusnas juga melakukan kerja sama degan masyarakat seperti

membangun taman baca. Tujuan dari program ini untuk menghidupkan minat

membaca masyarakat yang kesulitan mendapatkan buku serta menghidupkan

peran perpustakaan di desa sehingga dapat menyesuaikan diri secara dinamis

 

Page 93: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

83

dalam setiap perkembangan. Selain itu juga membagi-bagikan buku dan tempat

penyimpanan buku yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat, seperti di

taman bacaan, puskesmas, tempat ibadah. Untuk memaksimalkan pelayanan di

perpustakaan daerah juga dilakukan penyuluhan pelayanan perpustakaan.

Untuk menampung aspirasi warga terkait pelaksanaan kampanye

Indonesia gemar membaca dapat ditampung melalui Badan Perpustakaan dan

Arsip Provinsi sehingga nantinya dibuat laporan mengenai kegiatan yang berjalan

kepada public relations perpusnas. Dari laporan kegiatan yang terselenggara di

daerah tersebut menjadi bahan evaluasi dalam rapat internal untuk memantapkan

program-program di masa yang akan datang.7

Dalam hubungan dengan masyarakat pihak public relations membuka

akses melalui email di [email protected] atau Email : [email protected].

Untuk web lembaga perpusnas dapat diakses melalui pnri.go.id. Nomor Call

Center Jasa Layanan Perpusnas Free Call 0800-1-737787 (0800-1-PERPUS).

Nomor SMS Jasa Layanan 081290000880.

Peran Public Figur

Beberapa artis, sastrawan dan budayawan yang pernah ikut dalam acara

roadshow antara lain: Rachel Amanda, Olga Lidya, Kamidia Radisti, Dik Doank,

Andy F. Noya, Desy Ratnasari, Wanda Hamidah, Taufik Ismail, Djajug Ferianto,

Mustaqim Biawan, Taufik Ikram Jamil (budayawan asli Riau), Pak Agus (master

dongeng di Riau), Tenas Effendi (budayawan Riau). Para public figure yang telah

7

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti sebagai staf unit public relations

Perpustakaan Nasional, pada tanggal 18 Juni 2014 .

 

Page 94: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

84

dikenal oleh masyarakat luas sengaja dihadirkan sebagai narasumber dalam

rangkaian acara roadshow dengan harapan agar antusiasme warga tinggi untuk

mengikuti rangkaian acara yang dipersiapkan. Selain itu para publik figur ini

diharapkan dapat memberi pengalaman mereka dalam memanfaatkan

perpustakaan agar menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Pelaksanaan Kampanye

Pelaksanaan kampanye Indonesia gemar membaca dilakukan dengan cara

roadshow. Pada saat roadshow pihak public relations tidak hanya melakukan

kampanye, tapi juga meyakinkan mindset masyarakat mengenai bergunanya

program kampanye yang akan dilakukan. Acara roadshow ini dikemas dalam

bentuk publikasi yang bersifat edukasi entertainment, karena dalam kegiatannya

memberi pemahaman arti penting perpustakaan dan pentingnya peningkatan

kegemaran membaca.

Dikarenakan terbatasnya sumber daya manusia pada unit public relations,

maka dalam pelaksanaan kampanye melibatkan pihak Event Organizer (EO).

Pemakaian EO dianggap solusi dan mereka sudah terbiasa menyelenggarakan

acara serta mereka juga memiliki ide-ide yang kreatif, atraktif dan inovatif sesuai

dengan karakteristik daerah setempat, sehingga masyarakat yang datang lebih

banyak dan semarak.8

Rangkaian acara dalam setiap kegiatan roadshow antara lain perlombaan,

dialog interaktif/talkshow, story telling, bazar buku, pameran perpustakaan.

8

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti sebagai staf unit public relations

Perpustakaan Nasional, pada tanggal 11 Juni 2014 .

 

Page 95: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

85

Usaha-usaha ini dilakukan untuk menanamkan di benak masyarakat akan

pentingnya membaca yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

serta pentingnya keberadaan perpustakaan dalam kehidupan sehari-hari serta

membudayakan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan. Kegiatan ini

dilaksanakan secara terus-menerus sebagai upaya untuk menggairahkan budaya

gemar membaca masyarakat melalui strategi publikasi.

1. Roadshow

Acara roadshow adalah acara yang wajib ada dalam setiap

pelaksanaan kampanye. Acara ini dikemas dalam bentuk promosi dan

publikasi yang bersifat edukasi dan entertainment. Acara Roadshow

dilaksanakan satu hari, sedangkan persiapannya teknis sudah dilakukan

sejak jauh hari sebelumnya untuk mencari lokasi, teknis persiapan

panggung dan acara, sound system, undangan audiens, konfirmasi

pembicara, termasuk koordinasi (surat-menyurat) dengan Pemda setempat.

Sedangkan asperk non teknis dipersiapkan oleh EO yang ditunjuk.

Dalam roadshow ini juga dilakukan pengenalan perpustakaan

kepada masyarakat untuk memperbaiki mindset negatif tentang

perpustakaan sebagai tempat yang membosankan menjadi mindset positif

tentang perpustakaan menjadi ladang eksplorasi ilmu pengetahuan dan

informasi yang berguna. Selain itu dilakukan juga penyampaian pesan

utama kampanye dalam upaya meningkatkan kesadaran membaca

masyarakat. Hingga tahun 2013 sudah dilaksanakan roadshow di 16

 

Page 96: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

86

provinsi. Untuk tahun 2014 ada 6 provinsi dan akan dimulai bulan

September. Dalam sebulan roadshow dilakukan dua kali.

Dalam setiap acara roadshow dalam kaitannya dengan

memperbaiki mindset tentang perpustakaan dan menyampaikan

pentingnya kebiasaan membaca maka dihadirkan figur publik seperti

selebriti, budayawan, dan sastrawan ke daerah agar warga lebih tertarik

untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Strategi roadshow ini sama

dilakukan di setiap daerah yang berbeda hanya artis dan narasumbernya.

Dalam acara roadshow ini juga dihadiri dari instansi Pemerintah

Provinsi, DPRD, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi,

Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Dari instansi pendidikan

mengundang siswa dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, Mahasiswa,

kelompok masyarakat seperti pemerhati dan komunitas perpustakaan,

komunitas membaca.9

Dalam acara roadshow ini juga menampilkan

kebudayaan kesenian daerah setempat.

2. Perlombaan

Perlombaan adalah salah satu kegiatan besar off air dalam

roadshow. Perlombaan yang diadakan sesuai dengan tingkat jenjang

pendidikan dari PAUD/TK hingga SMA. Untuk tingkat PAUD/TK

diadakan lomba mewarnai. Untuk jenjang SD diadakan lomba

menggambar. Untuk jenjang SMP diadakan lomba mengarang atau

membuat sinopsis. Untuk jenjang SMA diadakan lomba membuat jingle

9

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti sebagai staf unit public relations

Perpustakaan Nasional, pada tanggal 18 Juni 2014.

 

Page 97: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

87

perpustakaan atau jingle gemar membaca. Untuk lomba jingle, pihak

public relations membuat panggung untuk peserta perform serta mengajak

band lokal dan band nasional sebagai pengisi acara. Peserta yang ikut

ditetapkan sebanyak 100 anak dari tiap jenjang pendidikan dan itu semua

telah mencapai kuota yang ditetapkan bahkan ada yang lebih. Tujuan dari

lomba ini adalah untuk mengasah kreatifitas anak dalam mengembangkan

potensi sesuai dengan klasifikasi umur.

3. Story Telling

Selain perlombaan, kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak

adalah story telling. Kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak ikut

perlombaan. Acara ini dilakukan sebagai sarana untuk anak yang mau

bercerita dan supaya anak tidak bosan dalam acara. Strategi yang

digunakan adalah mendatangkan pendongeng yang sudah profesional.

4. Dialog Interaktif/Talkshow

Pada acara ini yang diajak adalah orang tua dan guru yang

menemani anak berlomba. Selagi anak sedang berlomba, orang tua dan

guru diajak ikut berdialog bersama artis, Gubernur, kepala perpusnas

dengan tujuan mengajak mereka untuk menanamkan budaya baca pada

anak dengan menyempatkan waktu dalam sehari mengejar dan menemani

anak untuk membaca. Dengan ini maka dapat melakukan satu kegiatan

dengan tiga target yang berbeda (anak, orangtua, guru). Acara ini dikemas

dengan suasana santai dan informatif sehingga menjadi menarik untuk

diikuti. Dalam dialog ini para narasumber menyampaikan pesan agar

 

Page 98: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

88

masyarakat mau membaca dan datang ke perpustakaan. Narasumber yang

dihadirkan merupakan tokoh publik yang dikenal oleh masyarakat luas

dengan demikian diharapkan pengalaman-pengalaman mereka dalam

memanfaatkan perpustakaan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat

5. Bazar Buku

Acara bazar buku diadakan untuk menyediakan referensi buku-

buku yang dibutuhkan warga dan memberi kesempatan mereka yang ingin

membeli buku dengan harga terjangkau untuk menambah koleksi buku-

buku mereka di rumah. Upaya ini dilakukan untuk menambah tingkat

kesadaran membaca masyarakat dari buku yang mereka beli. Bagi

orangtua ini dapat dimanfaatkan untuk memberi bahan bacaan bagi anak-

anak mereka agar terbiasa dengan kegiatan membaca sejak dini.

6. Pameran Perpustakaan

Pameran perpustakaan bertujuan untuk mendekatkan perpustakaan

kepada masyarakat. Upaya pemasyarakatan perpustakaan menjadi salah

satu cara agar keberadaan perpustakaan dapat lebih dikenal oleh

masyarakat dan dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Selain itu

menjadikan perpustakaan sebagai pusat aktivitas pendidikan dan sumber

informasi ilmu pengetahuan di lingkungan masyarakat. Dalam acara ini

juga dikenalkan berbagai sarana dan prasarana yang terdapat di

perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh warga.

Sikap masyarakat terhadap seluruh rangkaian acara tersebut mendapat

sambutan baik dari masyarakat bahkan masyarakat mengharapkan acara serupa

 

Page 99: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

89

rutin diadakan setiap tahunnya. Masyarakat setempat sangat antusias terlihat dari

partisipasi mengikuti perlombaan untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA, maupun

melihat hiburan yang disuguhkan serta penuhnya kursi dalam acara talkshow yang

juga menyemarakkan roadshow di beberapa daerah tersebut. Di berbagai tempat

selalu dipadati pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Media

Untuk menyosialisasikan promosi kampanye public relations

menggunakan media agar sampai ke masyarakat dengan cepat. Media yang

digunakan dalam kampanye adalah dengan menggunakan seluruh media. Mulai

dari media cetak, elektronik, dan online. Contohnya adalah public relations

perpusnas pernah mengadakan talkshow di televisi lokal, interview eksklusif di

radio, berita di media cetak.

Pelibatan media untuk membentuk persepsi publik. Karena dengan terpaan

media mengenai kegiatan Perpustakaan Nasional tentang upaya meningkatkan

kesadaran membaca publik yang secara terus-menerus, lama-lama akan terbentuk

citra positif tentang perpustakaan dalam benak masyarakat. Dalam hubungan kerja

sama antara public relations dengan pihak media cetak, keduanya memiliki MOU

(Memorandum Of Understanding) atau nota kesepahaman kerja sama sebagai

sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara kedua belah pihak.10

Misalnya setiap ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya nasional pasti ada media

10

Wawancara pribadi dengan Agus Sutoyo, sebagai kepala unit public relations

Perpustakaan Nasional pada tanggal 22 Mei 2014.

 

Page 100: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

90

yang meliput. Contoh terbaru adalah Majalah Sindo memberi ruang satu halaman

penuh sebagai pengumuman rangkaian acara di gedung Perpustakaan Nasional

dalam rangka ulang tahun Perpustakaan Nasional ke-34 pada tanggal 19 Mei – 22

Mei 2014. Publikasi melalui media cetak bekerja sama dengan koran Jawa Pos

untuk meliput event-event perpusnas yang berlevel nasional. Kerja sama yang

dilakukan dengan pihak media cetak, antara lain dengan Jawa Pos, Kontan, Sindo,

Tempo, Jurnal Nasional.

Publikasi media elektronik melalui televisi dan radio berupa wawancara

dan liputan media terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Perpustakaan

Nasional. Stasiun televisi yang bekerja sama antara lain: TVRI, Metro TV,

Liputan khusus Trans 7, TvOne, Kompas TV. Pada media televisi publikasi yang

dilakukan adalah dengan promosi perpustakaan dan penayangan iklan. Tercatat

sudah ada sembilan iklan yang diproduksi perpusnas di televisi.

Untuk publikasi melalui radio dengan membuat iklan di radio atau

melakukan segmen acara khusus tentang Perpustakaan Nasional yang diwakili

kepala public relations melalui talkshow dan membuka interaksi langsung kepada

pendengar melalui telepon. Radio yang mengadakan kerja sama dengan

Perpustakaan Nasional antara lain: Sindo FM, Trijaya FM, Radio Dangdut

Indonesia (RDI), Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, Radio Republik

Indonesia (RRI) Pro 2, Cakrawala, Prambors, radio OZ. Kebanyakan radio yang

diajak kerja sama adalah radio yang memiliki segmen pendengar di kalangan anak

sekolah dan remaja.

 

Page 101: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

91

Di era kemajuan teknologi public relations perpusnas juga mengadakan

kerja sama dengan pihak media online, karena media ini memiliki kelebihan

dalam percepatan penyebaran media. Publikasi melalui media online bekerja sama

dengan: okezone.com, website perpusnas yaitu pnri.go.id, vivanews.com,

detik.com, republikaonline.

Unit public relations Perpusnas menjalin hubungan baik dengan media.

dengan menggandeng media untuk pembuatan advetorial maupun untuk peliputan

segala kegiatan yang diadakan Perpusnas. Selain media massa (cetak/elektronik),

unit public relations Perpusnas juga mengiklan di TV Bandara maupun TV Kereta

Api. Hal ini dimaksudkan saat masyarakat menunggu transportasi tersebut

perhatian mereka akan tertuju pada tayangan-tayangan visual bergerak di tempat

tersebut untuk menghilangkan rasa bosan. Tujuan lain dari penayangan iklan di

kedua tempat itu karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat berkumpulnya

masyarakat banyak, juga supaya masyarakat dapat melihat tayangan iklan tersebut

secara masif.

Bentuk pengawasannya, setiap penayangan iklan di tv ataupun media

cetak dengan dilakukan pengawasan manual berdasarkan loog proof ataupun

tanggal cetak suatu berita di media massa yang telah disepakati.11

Perpustakaan Keliling

Indonesia adalah salah satu negara dengan luas wilayah terbesar. Wilayah

yang luas ini dapat menjadi faktor menghambat dalam kampanye. Dengan luas

11

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti dan Hartoyo Darmawan, sebagai staf unit

public relations Perpustakaan Nasional, pada tanggal 18 Juli 2014.

 

Page 102: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

92

wilayah yang besar menjadikan beberapa daerah sulit untuk mendapat buku bahan

bacaan dan berbagai informasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut perpusnas telah

menyiapkan perpustakaan keliling bagi warga berupa mobil perpustakaan keliling

dan perpustakaan terapung keliling.

Hingga kini perpusnas telah memberikan bantuan Mobil Perpustakaan

Keliling (MPK) sebanyak 507 unit di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang

tersebar sejak program itu diluncurkan tahun 2003. Ukuran mobil MPK yang

seukuran mobil minibus kijang yang menjadikannya dapat leluasa dan lebih

mudah untuk menjangkau ke pelosok-pelosok daerah pedesaan terpencil.

Selain menggunakan MPK pengembangan perpustakaan di daerah-darah

terluar juga menggunakan kapal baca (perpustakaan terapung keliling) yang berisi

bahan buku bacaan untuk ditempatkan di daerah bersangkutan. Perpusnas juga

telah memberi bantuan kepada daerah-daerah yang terpencil, pesisir, dan

perbatasan. Hingga tahun 2013 sudah ada tujuh kapal baca yang diberikan ke

berbagai daerah yaitu Kepulauan Bengkalis (Riau), Pulau Bintan (Kepulauan

Riau), Kabupaten Selayar (Sulawesi Selatan), Kepulauan Pangkajene (Sulawesi

Selatan), Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi

Tenggara), dan Kota Ternate (Maluku Utara). Dana operasionalnya diserahkan

kepada kepala daerah masing-masing.12

Kerja sama ini merupakan hasil dari

koordinasi dengan Komisi X DPR RI sebagai layanan terhadap dapil mereka.

12

Irwan, “33 Provinsi Sudah Punya Perpustakaan Digital”, Jurnal Nasional, Jakarta, 14

Mei 2013, h. 5-7.

 

Page 103: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

93

C. Evaluasi Dari Strategi Komunikasi

Setiap lembaga yang telah melaksanakan kegiatannya, maka tahap

selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan merencanakan program kegiatan

selanjutnya untuk mengetahui kekurangan dari program kegiatan terdahulu. Ini

dilakukan untuk mengoreksi dan memperbaiki kualitas agar program yang telah

berjalan dapat bersifat berkesinambungan alias tidak sesaat terjadi. Evaluasi ini

juga termasuk bentuk pengawasan tingkat efektifitas dengan membandingkan

hasil pelaksanaan pekerjaan dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya sebagai

tolak ukur pencapaian tujuan.

Landasan Hukum dan Kerja Sama Dengan Pihak Pemerintah

Beberapa landasan hukum yang diterapkan dalam kampanye “Indonesia

Gemar Membaca” masih belum dapat dipahami oleh sebagian pemerintah daerah.

Kurangnya sosialisasi kepada pemerintah daerah hingga ke tingkat Kecamatan

dan Kelurahan atas landasan hukum ini. Apalagi dengan adanya otonomi daerah

yang memungkinkan kepala daerah memiliki otoritas penuh di wilayahnya. Jadi

pihak perpusnas tidak memiliki kewenangan untuk memerintah kepala daerah

untuk langsung menyetujui dilakukan kampanye Perpusnas melainkan harus izin

terlebih dahulu melalui berbagai birokrasi dengan kepala daerah. Dalam

wawancara dengan kepala bagian public relations ditemukan beberapa kepala

daerah yang menolak bantuan dari Perpusnas malah meminta uangnya saja agar

mereka yang mengelola uang tersebut untuk digunakan menambah sarana dan

 

Page 104: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

94

prasarana bagi perpustakaan desa dan tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan

karena dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan pada dana yang diberikan.

Target yang dituju dalam sosialisasi kampanye selain pada pemerintah

daerah juga kepada para budayawan, pemerhati perpustakaan, pustakawan, pegiat

perpustakaan atau Taman Baca Masyarakat, guru, mahasiswa, dan masyarakat.

Untuk mengefektifkan pesan-pesan kampanye hingga ke masyarakat pelosok,

pihak Perpusnas juga harus berkoordinasi dengan pejabat hingga tingkat

Kecamatan dan Kelurahan agar warga dapat menerima informasi sehingga mereka

dapat berpartisipasi dalam kegiatan acara.

Khusus untuk sosialisasi peraturan yang sifatnya teknis, seperti Undang-

Undang Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR), PP tentang Perpustakaan,

maupun Peraturan tentang angka kredit bagi pustakawan dilakukan dengan cara

menghadirkan anggota tim perumus agar lebih bisa dipahami oleh pihak yang

berkepentingan seperti pustakawan, para penerbit dan masyarakat. Banyak dari

pihak-pihak tersebut yang kurang begitu paham dan sadar maksud dari peraturan

tersebut diterbitkan. Tim perumus akan menjelaskan fungsi, tujuan, serta manfaat

dari peraturan tersebut, contohnya agar hasil karya yang diciptakan anak bangsa

dapat didayagunakan bagi masyarakat dan dilestarikan.

Sayangnya walaupun sudah dilaksanakan sosialisasi namun masih ada saja

pihak yang tidak taat untuk melaksanakannya. Seperti pada pelaksanaan Undang-

Undang KCKR yang mewajibkan para penerbit (cetak/audio visual) menyerahkan

hasil karya terbitannya sebanyak dua eksemplar kepada Perpustakaan Nasional.

Demi menyukseskan dalam pelaksanaannya Perpusnas bekerja sama dengan

 

Page 105: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

95

IKAPI untuk selalu menyosialisasikan pentingnya UU KCKR tersebut dijalankan.

Namun dalam pelaksanaannya masih ada penerbit yang tidak menyerahkan hasil

terbitannya kepada Perpustakaan Nasional bahkan malah membuat Perpusnas

terjun langsung ke daerah atau membelinya secara langsung yang malah

menambah anggaran untuk penambahan koleksi padahal harusnya bisa didapat

dengan sukarela sebagai kewajiban dari para penerbit. Pihak Perpusnas belum

dapat bertindak tegas kepada penerbit yang membandel agar mereka secara sadar

dan inisiatif sendiri untuk menyerahkan karya terbitannya kepada Perpusnas. Hal

ini terjadi karena pihak penerbit belum merasa UU ini memiliki status hukum

yang kuat Dalam UU KCKR pada pasal 11 terdapat sanksi denda bahkan pidana

pada penerbit yang tidak mau menyerahkan karyanya kepada Perpusnas.

Ancaman sanksi ini bisa disosialisasikan juga kepada penerbit agar mereka jera.

Untuk mendapat dukungan penuh dari pemerintah atas kampanye

Indonesia Gemar Membaca, pihak Perpusnas dalam setiap rapat koordinasi yang

dihadiri Kepala Badan Perpustakaan Daerah menghimbau agar para kepala daerah

(Gubernur/Bupati/Walikota) untuk memerhatikan perpustakaan sebagai sarana

belajar di luar sektor formal (sekolah) hingga ke daerah pelosok dan terluar.

Perpusnas berperan sebagai penjamin distribusi segala ilmu pengetahuan dan

informasi agar para kepala daerah dapat memprioritaskan anggaran daerahnya

untuk pengembangan di bidang perpustakaan. Keberhasilan ini ditandai dengan

sebagian kepala daerah yang menyadari arti penting perpustakaan untuk

memajukan kehidupan masyarakatnya sehingga jatah APBD perpustakaan

meningkat tiap tahunnya.

 

Page 106: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

96

Penggunaan Anggaran

Anggaran unit public relations dalam melakukan rangkaian kegiatan

memasyarakatkan perpustakaan dan peningkatan minat/budaya baca berkisar

antara Rp. 3-4 miliar tiap tahunnya. Jumlah ini masih terbilang kecil dengan

begitu banyaknya program-program yang dijalankan unit public relations. Untuk

menyiasati agar penggunaan dana efektif dan tepat sasaran, dilakukan dengan

sosialisasi dan publikasi roadshow di daerah, tayangan iklan, promosi lewat media,

serta pengadaan benda-benda sadar perpustakaan (stiker, kaos, payung, mug), juga

mamberikan apresiasi kepada pejuang perpustakaan di masyarakat dengan

penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka. 13

Promosi menggunakan media iklan di seluruh media berkisar antara Rp. 1-

2 miliar. Jumlah ini terlalu besar bila melihat anggaran yang diberikan lembaga

kepada unit public relations atau setengah dari anggaran. Sangat disayangkan

penggunaan setengah anggaran pertahun untuk sosialisasi dan publikasi kampanye

dengan menggunakan media iklan tidak sebanding dengan efek yang bisa

ditimbulkan dari iklan untuk mengubah perilaku masyarakat, karena efek iklan

hanya terasa sesaat dan sifat iklan adalah komunikasi satu arah. Tentu saja tidak

ada feedback maksimal yang diterima untuk lembaga Perpusnas ditambah lagi

biaya produksi iklan sangat mahal dan jumlah spot tayang untuk iklan terbatas.

Lebih baik dari anggaran iklan ini dikurangi dan digunakan untuk menambah dan

mengembangkan sarana dan prasarana bagi kepentingan perpustakaan.

13

Wawancara pribadi dengan Arwan Subakti dan Hartoyo Darmawan, sebagai staf unit

public relations Perpustakaan Nasional, pada tanggal 18 Juli 2014.

 

Page 107: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

97

Kerja Sama Dengan Pihak Swasta

Kerja sama yang sudah terjalin antara Perpusnas dengan lembaga swasta

yang berperhatian dengan kampanye “Indonesia Gemar Membaca” dipelihara

dengan baik. Kerja sama ini dilakukan dengan penguatan koordinasi serta

pengawasan dari program yang telah dilaksanakan. Pengawasan ini dilakukan

secara internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan unit public relations,

sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh para lembaga swasta. Jadi kedua

lembaga ini sama-sama melakukan pengawasan dan evaluasi. Apabila ditemukan

masalah-masalah, hambatan, rintangan, dan kelemahan maka kedua lembaga ini

akan saling memberi masukan solusi.

Pihak Perpusnas sangat terbuka untuk menerima tawaran kerja sama

dengan berbagai pihak demi kesuksesan pelaksanaan kampanye. Terbukti setiap

tahun ada penambahan jumlah pihak swasta yang turut berpartisipasi dalam

membantu menyukseskan program Perpusnas. Penambahan jumlah lembaga

swasta ini sangat membantu lembaga Perpusnas dengan adanya bantuan yang

mereka tawarkan. Hal ini tentu akan mempermudah tercapainya tujuan yang ingin

dicapai dari setiap pelaksanaan kampanye.

Relasi Dengan Masyarakat

Public relations tidak mengelola website resmi lembaga yaitu

www.pnri.go.id. Website tersebut yang mengelola bukan pihak public relations

melainkan unit lain. Padahal di web itu juga terdapat bagian mengenai saran,

aspirasi, dan kritik yang bisa dikirim oleh masyarakat kepada lembaga. Namun

 

Page 108: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

98

karena bukan pihak public relations yang mengelola, jadi mereka tidak tau apa

saja saran, kritik, serta aspirasi warga yang diberikan. Menurut informasi yang

penulis dapat bagian yang mengelola web tersebut tidak memberi semua masukan

yang diberikan, mereka hanya memilih pendapat mana yang baik dan akan

disampaikan ke unit public relations. Begitu pun dengan saat pelaksanaan

kampanye aspirasi warga ditampung oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi

yang berarti tidak langsung ditujukan kepada public relations perpusnas. Sangat

penting dalam setiap roadshow diberi tempat khusus untuk warga yang ingin

menyampaikan aspirasi agar aspirasi warga dapat langsung diterima oleh unit

public relations.

Pelaksanaan Kampanye

Pelaksanaan tempat kegiatan roadshow perlu mendapat variasi. Biasanya

kegiatan roadshow dilakukan di kantor pemerintahan atau lembaga perpustakaan

daerah. Mencoba memberi suasana baru dengan mengadakan roadshow di tempat-

tempat hiburan seperti mal atau tempat wisata daerah setempat yang tentu saja

pelaksanaannya harus bekerja sama dengan pihak terkait agar masyarakat yang

sedang liburan dapat mengisi liburan dengan kegiatan yang bersifat edukatif.

Indonesia adalah negara yang memilki bermacam-macam suku bangsa dan

budaya yang sangat banyak. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam setiap pelaksanaan

kampanye untuk menampilkan kearifan lokal budaya setempat. Sayangnya cara

yang dilakukan dalam kegiatan roadshow sama untuk seluruh daerah. Padahal

public relations bisa memanfaatkan budaya kearifan lokal tersebut dan

 

Page 109: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

99

memasukkannya menjadi tema agenda kegiatan roadshow sekaligus mengenalkan

budaya kepada masyarakat. Mengadopsi dari ilmu komunikasi, bahwa

komunikator dalam menyampaikan pesan harus mengetahui keadaan komunikan

agar efek dari kegiatan komunikasi dapat berhasil dan terjadi timbal balik oleh

komunikan. Public relations sebagai komunikator yang menggaungkan kampanye

harus mengetahui kebutuhan dan keadaan masyarakat sebagai target adopter agar

pelaksanaan kampanye dapat mengena dan diterima di masyarakat hingga pada

akhirnya dapat mengubah perilaku masyarakat agar mau membaca.

Dalam kegiatan roadshow Perpusnas harus memberi perhatian kepada

orangtua dan pihak sekolah. Karena orangtua sangat berperan dalam mendidik

anak dalam mengenalkan kegiatan membaca pada mereka. Dalam acara talkshow

penting untuk memberikan nasihat kepada orangtua untuk mengajak anak ke

perpustakaan dan membiasakan membaca buku setiap hari bersama anak karena

proses pengembangan minat dan gemar membaca pada usia belia harus dilakukan

secara teratur. Keluarga terutama orangtua berperan besar menggiatkan

kegemaran membaca pada anak, karena anak-anak yang tumbuh besar dari

keluarga yang suka membaca akan membentuk kebiasaan untuk gemar membaca.

Dalam dialog yang juga diikuti pihak sekolah, harus ditanamkan kepada siswa

untuk mencintai perpustakaan. Selain itu juga bisa memberi tugas belajar yang

referensinya berasal dari perpustakaan sekolah serta mencoba suasana belajar

yang baru, guru mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan.

Sayangnya hingga kini indikator nyata yang menjadi ukuran dari kegiatan

kampanye hanya dilihat dari tingkat antusiasme warga yang hadir dalam event

 

Page 110: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

100

kampanye. Apalagi pelaksanaan roadshow hanya dilakukan satu hari. Hal ini

tentu tidak bisa menjadi tolak ukur untuk mengetahui perubahan perilaku

masyarakat setelah event berlangsung, apakah tingkat kesadaran membaca mereka

meningkat atau malah tidak ada pengaruh sama sekali. Karena mereka hanya akan

antusias saat acara berlangsung, setelah selesai acara bukan tidak mungkin tidak

ada perubahan pada perilaku mereka (efek hangat-hangat sesaat).

Perpustakaan Keliling

Salah satu bentuk pengawasan terhadap mobil perpustakaan keliling

(MPK) dan kapal perpustakaan, yaitu dengan melakukan monitoring ke daerah

penerima MPK dan kapal perpustakaan terapung untuk memastikan

penggunaannya. Kontrol pengawasan juga dapat berkoordinasi dengan

Pemerintah Daerah dengan memberi kewenangan penuh kepada Pemerintah

Daerah untuk mengatur jadwal operasi/jam kunjung MPK dan kapal perpustakaan

setiap waktunya. Namun dengan alasan biaya operasional atau tenaga pengelola

SDM yang kurang memadai seringkali pengoperasian kendaraan ini tidak berjalan

efektif. Hal ini tentu saja dapat merugikan masyarakat sebagai pengguna sarana

perpustakaan keliling. Bentuk koordinasi terkait perpustakaan keliling ini dengan

Pemda setempat masih kurang kuat dan seringkali terjadi penyalahgunaan sarana

ini untuk kepentingan politik oleh sebagian oknum Pemda. Beberapa kali penulis

mendapati informasi bahwa tidak jarang sarana perpustakaan keliling ini malah

digunakan untuk kegiatan kampanye-kampanye politik.

 

Page 111: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

101

Dalam pelaksanaan kampanye Indonesia Gemar Membaca, untuk

mengubah perilaku masyarakat pihak public relations juga melaksanakan hal-hal

yang berkaitan dalam aktivitas social marketing. Public relations Perpusnas

mengeluarkan produk sosial yang dilaksanakan antara lain:

1. Ide sosial

Ide sosial ini berkaitan dengan nilai-nilai (value) dan kepercayaan

(belief), serta sikap dan tindakan (attitude). Dalam pelaksanaan

kampanye yang dilakukan oleh public relations Perpusnas

mengeluarkan ide sosial berupa gagasan untuk mengajak warga

berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Ide sosial yang dikeluarkan

adalah gagasan Indonesia Gemar Membaca. Gagasan ini dikeluarkan

untuk mengubah nilai-nilai perilaku warga yang sebelumnya tidak suka

membaca menjadi masyarakat yang gemar membaca.

Gagasan ini dikeluarkan mengingat pemikiran kebanyakan

masyarakat Indonesia yang kurang peduli dan menganggap bahwa

aktivitas membaca tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang

waktu, sehingga mereka tidak terlalu peduli dengan kegiatan ini.

Padahal kegiatan ini sangat banyak manfaatnya bagi warga. Manfaat

jangka pendeknya adalah mereka dapat mengetahui berbagai macam

informasi dari buku yang mereka baca. Sedangkan manfaat jangka

panjang adalah mereka memiliki banyak pengetahuan dari berbagai

keilmuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan.

 

Page 112: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

102

Inilah yang ingin diperkenalkan oleh pihak Perpusnas yaitu mengubah

pandangan masyarakat bahwa kegiatan membaca sangat bermanfaat.

Dalam pelaksanaan gagasan kampanye, pihak public relations

Perpusnas mengadakan sikap tindakan yang dilaksanakan seperti

roadshow ke berbagai daerah. Pelaksanaan roadshow juga

menampilkan berbagai kebudayaan daerah seperti seni tari. Pelaksanaan

roadshow juga harus memperhatikan norma serta kebiasaan warga yang

menjadi target adopter kampanye, jangan sampai gagasan yang

dikeluarkan bertentangan dengan norma-norma yang ada di

masayarakat atau pelaksanaannya menyimpang dari tujuan yang telah

dicanangkan. Selain itu juga ada oknum yang ingin memanfaatkan

program ini untuk dilakukan penyelewengan, seperti ditemukan oknum

kepala daerah yang menolak diberi bantuan buku tapi hanya ingin

uangnya saja. Tapi hal itu tidak bisa dikabulkan oleh Perpusnas karena

rawan terjadi penyelewengan bantuan dana.

2. Praktik sosial

Dalam praktik sosial biasanya berkaitan dengan tindak dan

perilaku yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan untuk kesuksesan

program kampanye. Pelaksanaan praktik sosial dari kampanye

Indonesia Gemar membaca adalah dengan melakukan roadshow-

roadshow di daerah. Pelaksanaan roadshow ini melibatkan

keikutsertaan warga secara masif agar pesan dari kampanye dapat

 

Page 113: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

103

diterima oleh masyarakat. Untuk mengenallkan warga kepada

perpustakaan dan mengenalkan pemikiran bahwa kegiatan membaca itu

menyenangkan. Cara yang dilakukan adalah mendatangkan narasumber

yang sudah dikenal luas oleh warga seperti dengan mendatangkan artis,

budayawan, dan pejabat setempat. Masyarakat diajak untuk berdiskusi

dalam kegiatan talkshow serta mereka mendapat stimulus dari para

narasumber tersebut bahwa kegiatan membaca dan berkunjung ke

perpustakaan itu menyenangkan.

3. Objek nyata

Objek nyata yang disediakan Untuk menyukseskan program social

marketing ini pihak public relations membuat produk fisik yang

memudahkan masyarakat untuk mau berkunjung ke perpustakaan dan

mengubah mindset negatif mereka tentang perpustakaan, seperti

pembangunan perpustakaan daerah, penambahan koleksi buku di

perpustakaan daerah, mengembangkan sarana dan prasarana yang ada

di perpustakaan desa, pameran perpustakaan, mengadakan bazar buku.

Dalam aktivitas social marketing juga dikenal istilah marketing mix yang

mengambil dari istilah marketing (pemasaran) yaitu 4P (product, price, place,

promotion). Dalam praktiknya pada kampanye Indonesia Gemar Membaca istilah

marketing mix 4P tersebut adalah:

 

Page 114: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

104

1. Product

Produk social marketing bukan merupakan sesuatu yang berbentuk

materi melainkan sebuah ide atau gagasan untuk mengubah kualitas

hidup masyarakat. Dalam kaitan untuk mengubah perilaku masayarakat

agar menumbuhkan kesadaran membaca, maka pihak public relations

mengeluarkan gagasan yaitu Indonesia Gemar Membaca.

2. Price

Harga (price) yang dimaksud di sini adalah segala usaha atau

kemauan yang dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan atau

melaksanakan kampanye produk sosial tersebut. Public relations

Perpusnas berusaha meyakinkan masyarakat bahwa pengorbanan yang

mereka lakukan lebih kecil daripada apa yang mereka dapatkan,

misalnya dengan cara menjelaskan berbagai manfaat dari membaca dan

berkunjung ke perpustakaan.

3. Place

Lokasi (place) yang dimaksud di sini adalah saluran/media yang

dapat digunakan konsumen untuk mendapat informasi mengenai

kampanye dan melakukan latihan demi kesuksesan program tersebut.

Upaya yang dilakukan pihak public relations Perpusnas adalah dengan

membangun perpustakaan desa di lokasi yang strategis yang dapat

dijangkau oleh warga dan tempat tersebut memiliki akses transportasi

yang mudah bagi warga, seperti dekat kantor kepala desa/lurah/camat.

 

Page 115: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

105

4. Promotion

Promosi yang dilakukan adalah mengenalkan produk kampanye

dengan menggunakan media yang mudah dijangkau atau dirasakan oleh

masyarakat. Upaya yang dilakukan public relations Perpusnas adalah

dengan mengenalkan gagasan ini ke seluruh nusantara dengan

menggunakan media, baik media cetak, elektronik dan media online.

Sedangkan promosi langsung ke masyarakat adalah dengan

mengadakan roadshow.

Yang menjadi pembeda antara marketing dan social marketing adalah

dalam social marketing selain dikenal teori marketing mix dengan 4P nya, juga

dikenal 4P lainnya yaitu:

1. Publik

Yang dimaksud publik yaitu untuk mendapat kesuksesan maka

dalam kampanye tersebut harus memperhatikan kondisi dan keadaan

masyarakat sebagai target untuk dilaksanakan kampanye. Publik adalah

orang yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan kampanye Indonesia

Gemar Membaca.

2. Partnership

Praktik social marketing tidak ada artinya apabila kemitraan tidak

dijadikan tujuan untuk mendukung kesuksesan. Hubungan kerja sama

yang dilakukan untuk menyukseskan kampanye dapat dilakukan dengan

 

Page 116: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

106

organisasi atau individu. Pihak yang bekerja sama dalam kampanye ini

adalah PT. Conoco Philips, Coca-Cola, Asian Foundations, Pertamina.

3. Policy

Social marketing tidak akan ditaati oleh seluruh masyarakat jika

tidak diikuti dengan adanya upaya untuk mendorong tersusunnya

sebuah landasan hukum yang dapat menaungi suatu program.

Kebijakan yang disusun untuk mendukung kesuksesan dan kelancaran

program dengan didukung oleh pejabat pemerintahan dan dikenalkan

kepada publik. Landasan hukum yang digunakan dalam kampanye

adalah pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea empat,

UU Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan

Karya Rekam, UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,

Pencanangan program gemar membaca oleh Presiden.

4. Purse Strings

Program social marketing didukung dengan pendanaan yang

diperoleh dari sumber seperti yayasan, bantuan pemerintah, dan

sumbangan dari organisasi masyarakat. Dana yang didapat Perpusnas

dalam kampanye berasal dari pemerintah dan juga bantuan dari yayasan,

lembaga, individu yang menaruh perhatian pada kampanye, seperti

Yayasan Hasyim Djojohadikusumo.

Walaupun berada dalam bidang marketing, namun aktivitas social

marketing memiliki perbedaan dengan aktivitas marketing pada umumnya. Social

marketing lebih kepada aktivitas-aktivitas non komersial. Dalam kaitannya

 

Page 117: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

107

dengan kampanye Indoensia Gemar Membaca yang digagas oleh Perpusnas, maka

dalam pelaksanaanya lebih kepada untuk mengubah perilaku masyarakat.

Perbedaan ini terletak pada empat unsur yaitu:

1. Produk

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan social marketing adalah

menjual perubahan perilaku. Upaya ini dilakukan oleh public relations

Perpusnas dengan cara menawarkan gagasan Indonesia Gemar

Membaca untuk meningkatkan kesadaran membaca masyarakat dan

memberik pemahaman baru bahwa membaca itu menyenangkan agar

masyarakat yang perilaku sebelumnya tidak suka membaca berubah

menjadi masyarakat yang suka membaca.

2. Tujuan

Tujuan dari aktivitas social marketing ini adalah peningkatan

kualitas individu/sosial. Public relations Perpusnas dalam upayanya

meningkatkan kesadaran membaca masyarakat tetus mengadakan

kampanye roadshow yang di dalamnya terdapat pesan-pesan bahwa

membaca sangat penting untuk menyongsong masa depan. Dengan

memberi pemahaman tersebut saat diharapkan masyarakat termotivasi

untuk mengubah perilakunya menjadi masyarakat yang suka membaca.

3. Kompetitor

Kompetitor dalam social marketing adalah perilaku yang ingin

diubah atau menjadi bermanfaat. Dengan mengadakan kampanye

Indonesia Gemar Membaca, diharapkan perilaku masyarakat yang

 

Page 118: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

108

tadinya tidak suka membaca berubah menjadi masyarakat yang gemar

membaca hingga terbentuklah masyarakat yang berbudaya baca.

4. Segmentasi

Segmentasi yang menjadi sasaran dari kegiatan social marketing

adalah individu/kelompok yang memiliki permasalahan secara sosial.

Kampanye Gerakan Indonesia Gemar Membaca dilakukan kepada

kelompok masyarakat yang memiliki kesadaran yang kurang dalam

kegiatan membaca, menganggap bahwa membaca itu kurang penting,

atau supaya menumbuhkan kesadaran membaca masyarakat.

 

Page 119: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi yang dipersiapkan oleh public relations Perpusnas dalam

menggaungkan kampanye “Indonesia Gemar Membaca” dipersiapkan secara

maksimal. Sebelum menerapkan strategi perlu dilakukan analisa SWOT untuk

mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan yang dimiliki

adalah memiliki SDM yang sesuai di bidangnya, penyiapan anggaran yang baik,

landasan hukum yang mendukung pelaksanaan kampanye. Kelemahannya adalah

kurangnya dukungan pemerintah pusat dengan sedikitnya anggaran, jumlah SDM

yang sedikit. Peluang yang dimiliki adalah beberapa stakeholder berkenan

membantu Perpusnas, para publik figur bersedia berpartisipasi saat roadshow,

kerja sama dengan pihak media untuk menyosialisasikan kampanye ke seluruh

nusantara. Ancaman yang ada adalah budaya baca masyarakat kurang, orangtua

yang tidak mengenalkan kebiasaan membaca kepada anak sejak usia dini,

teknologi yang banyak menyita waktu masyarakat, wilayah nusantara yang luas.

Usaha yang dilakukan public relations Perpusnas dalam kampanye

“Indonesia Gemar membaca” dilakukan dengan cara bekerja sama dengan pihak

pemerintah, swasta, dan masyarakat. Mengajak para publik figur seperti artis,

budayawan, sastrawan dalam kegiatan roadshow. Mengadakan roadshow yang

dikemas dalam bentuk publikasi yang bersifat edukasi. Rangkaian kegiatan dalam

roadshow yaitu mengadakan berbagai perlombaan, story telling, talkshow dengan

 

Page 120: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

110

mengundang publik figur, bazar buku, pameran perpustakaan. Bekerja sama

dengan pihak media mulai dari media cetak, elektronik, dan online untuk

menyosialisasikan kampanye ke seluruh nusantara. Membuat perpustakaan

keliling dengan menyediakan mobil perpustakaan keliling dan perpustakaan

terapung keliling.

Evaluasi dari pelaksanaan kampanye agar kegiatan kampanye selanjutnya

menjadi lebih baik dengan mengadakan sosialisasi kampanye dari tingkat

Gubernur hingga tingkat Kelurahan agar semua pihak dapat ikut membantu dan

mengajak warganya berpartisipasi dalam rangkaian acara selama roadshow.

Dalam acara roadshow memberi masukan kepada orangtua dan sekolah untuk

mengajarkan anak budaya baca dan berkunjung ke perpustakaan. Tidak perlu

banyak memproduksi iklan karena efeknya hanya sesaat. Mencoba variasi tempat

untuk dilaksanakan roadshow seperti di tempat-tempat hiburan keluarga.

Memasukkan konsep budaya kearifan lokal setempat dalam kampanye agar warga

lebih tertarik. Ikut mengawasi pengelolaan sarana perpustakaan keliling agar tidak

terjadi penyalahgunaan. Menampung langsung aspirasi warga tanpa melalui pihak

lain saat roadshow. Indikator nyata kesuksesan program diliat dari tingkat

antusiasme warga mengikuti event roadshow.

B. Saran

Untuk mendapat dukungan publikasi melalui media, public relations perlu

mengadakan media gathering yang diharapkan media berperan besar dalam

mengkomunikasikan pesan-pesan positif kampanye Indonesia Gemar Membaca.

 

Page 121: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

111

Membuka rubrik konsultasi pada media di mana pada rubrik tersebut konsumen

mengirimkan pertanyaan melalui media. Kegiatan ini selain menaikkan brand

awareness juga dapat menjaring konsumen baru, yaitu konsumen media tersebut.

Setelah kegiatan kampanye tersebut dilakukan semua pihak harus menjaga

momentum yang sudah kondusif untuk mengubah perilaku masyarakat untuk

meningkatkan kesadaran membaca. Jangan sampai dalam pelaksanaannya hanya

sekedar hangat-hangat sesaat, dan sesudah itu tidak ada kelanjutan dan

pengawasan, yang pada akhirnya hanya merupakan pemborosan waktu, pikiran

dan biaya tanpa mendapat hasil yang jelas. Melakukan koordinasi dengan pihak

perpustakaan daerah, toko buku, penerbit untuk mengetahui tolak ukur perubahan

perilaku kesadaran membaca masyarakat dengan statistik banyaknya warga yang

berkunjung ke perpustakaan daerah atau toko buku.

Untuk meningkatkan gairah masyarakat berkunjung ke perpustakaan dapat

menyediakan bahan baca mengenai informasi dan beragam disiplin ilmu lainnya

di taman baca setempat agar masyarakat berminat untuk datang ke perpustakaan.

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat dari kegiatan warga. Memberi warna cat

yang cerah pada perpustakaan. Membuat papan petunjuk perpustakaan agar

masyarakat mengetahui dan mengenal lokasinya. Membuat brosur, pamflet yang

berisi sarana dan prasarana di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan warga

sebagai publikasi agar informasi dan perkembangan perpustakaan dapat terus

diikuti oleh masyarakat sebagai target adopter. Karya hasil lomba dapat dipajang

di perpustakaan daerah agar anak-anak bersemangat untuk berkunjung ke

perpustakaan.

 

Page 122: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

DAFTAR PUSTAKA

Adnanputra, Ahmad S. Marketing Public Relations Memenangkan Persaingan.

Depok: PT. Ikrar Mandiri, 1994.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rhineka Cipta, 1998.

Alifahmi, Hifni. Marketing Communications Orchestra. Bandung: Examedia

Publishing Grup, 2008.

Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Penerbit Universitas

Terbuka, 1993.

Basuki, Sulistyo. Sejarah Perpustakaan RI Sebuah Kajian, 2008.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2007.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2006.

Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2013.

Danandjaja. Peranan Humas Dalam Perusahaan, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011.

Effendy, Onong Uchjana. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti, 2003.

Forsyth, Patrick. Psikologi Populer Komunikasi Persuasif Yang Berhasil. Jakarta:

Arcan, 1993.

 

Page 123: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Harun, Rochajat dan Elvinaro Ardianto. Komunikasi Pembangunan & Perubahan

Sosial Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis. Jakarta: Rajawali

Pers, 2011.

Irwan. “33 Provinsi Sudah Punya Perpustakaan Digital”. Jurnal Nasional.

Jakarta. 14 Mei 2013.

Jefkins, Frank. Periklanan. Jakarta: Erlangga, 1997.

Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2004.

Johnston, Jane and Clara Zawawi. Public Relations Theory And Practice 2nd

edition. Sydney: Allen & Unwin, 2004.

Jumroni, dan Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN

Press, 2008.

Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Jakarta: Pustaka Utama. 1992.

Kotler, Philip dan Alan R. Andreasen. Strategi Pemasaran Untuk Organisasi

Nirlaba. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta:

Prehallindo, 1997.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga,

2009.

Kotler, Philip dan Nancy Lee. Pemasaran Di Sektor Publik Panduan Prakis

Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintah. -: PT. Indeks, 2007.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008.

Pohan, Rusdim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka, 2007.

 

Page 124: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajawali

Pers, 2008.

Ruslan, Rosady. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2007.

Ruslan, Rosady. Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan

Pemulihan Citra. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994.

Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah. Public Relation Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2009.

Sumber dari internet:

http://kelembagaan.pnri.go.id/beranda/berita/index.php?box=dtl&id=1133&from_

box=lst&hlm=1&search_region=&search_lingkup=&search_activation=&

search_keyword=#ixzz2wrvEcXB6

http://sariberitacoco.blogspot.com/2012/08/minat-baca-masyarakat-indonesia-

rendah.html

http://www.paudni.kemdikbud.go.id/mendikbud-jumlah-penduduk-buta-aksara-

menurun/

 

Page 125: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 126: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 127: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 128: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

 

Page 129: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Drs. Agus Sutoyo, M.Si

Jabatan : Kepala Subbag Hubungan Masyarakat PNRI

Tanggal : 22 Mei 2014

1. Bagaimana peran humas dalam mendukung visi dan misi lembaga

perpusnas dalam menuju indonesia gemar membaca?

Yang pertama kita melakukan talkshow/roadshow Perpustakaan Nasional.

Publikasi Gerakan Nasional Indonesia membaca ini sudah dicanangkan sejak

tahun 1995 oleh Presiden Soeharto, lalu Presiden Megawati pada 23 November

2003, kemudian SBY pada 17 Mei 2006, lalu dicanangkan kembali pada 27

Oktober 2011. Kita yang mengkampanyekan pencanangan Gerakan Indonesia

Gemar Membaca yang dilaksanakan dengan kegiatan roadshow perpustakaan.

2. Bagaimana publikasi kampanye program kegemaran membaca?

Publikasi Gerakan Nasional Indonesia Membaca ini kita membuat kegiatan

yang besar. Mulailah kita pakai strategi komunikasi yang bagus, yaitu dengan

mendatangkan selebritis ke daerah. Lalu kita bikin kegiatan besar yang off air

sepert lomba-lomba untuk anak-anak dari TK/PAUD sampai SMA. Jadi yang

TK/PAUD ini kita bikin lomba mewarnai. Terus yang SD kita bikin lomba

menggambar. Yang SMP bikin lomba mengarang atau membuat sinopsis.

Yang SMA bikin lomba jingle perpustakaan atau jingle gemar membaca. Saat

roadshow orangtuanya kita ajak dialog interaktif dengan artis, gubernur,

dengan Kepala Perpustakaan Nasional. Lalu ada story telling jadi anak-anak

tidak boring dengan cara mendatangkan para pendongeng yang sudah

profesional. Strategi komunikasi lainnya kita selain melalui web online.

3. Pihak mana saja yang ikut mendukung program kampanye perpusnas?

Salah satu tugas pokok humas lembaga perpusnas adalah menjalin kemitraan

dengan lembaga pemerintah maupun swasta. Kerja sama dari lembaga

pemerintah pusat seperti dari Komisi X DPR, Pemerintah Daerah seperti

Gubernur. Ada juga sosialisasi perpustakaan bersama sastrawan. Kalau dengan

lembaga swasta itu kita bekerja sama dalam pengembangan perpustakaan dan

koleksi perpustakaan. Misalnya dengan Conoco philps (perusahaan minyak)

yang membuat mobil perpustakaan keliling. Kita juga sudah berikan bantuan

 

Page 130: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

berupa kapal baca di beberapa daerah. Sampoerna Foundation yang membantu

perpustakaan. Coca-Cola Foundations yang membantu perpustakaan desa. Asia

Foundation yang membantu koleksi dan pengembangan SDM. Yayasan

Hasyim Djojohadikusumo yang membantu pembangunan perpustakaan desa.

Yayasan Pertamina yang membantu mobil perpustakaan keliling ke daerah-

daerah yang menjadi lingkup kerjanya. Mereka sebelum memberi bantuan

melakukan survei bersama kami dan berkonsultasi daerah mana yang layak

untuk mendapat bantuan. Kerja sama itu ada kontraknya dan pasti ada nota

kesepahamannya. Mereka punya data daerah-daerah itu sama seperti kami.

4. Apa saja bentuk bantuan untuk menyukseskan kampanye ini?

Bantuan berupa mobil perpustakaan keliling dan pesawat kecil. Kalau mobil

kita distribusikan mobil dan bukunya. Mobil itu di dalamnya penuh buku yang

sudah rapi tinggal layanin saja dan juga bantuan koleksi. Jadi banyak bantuan-

bantuan yang sudah kita berikan kepada masyarakat dalam rangka untuk

sosialisasikan pengembangan perpustakaan dalam pembudayaan kegemaran

membaca sampai daerah-daerah terpencil juga pulau-pulau terluar yang tidak

terjangkau.

5. Media apa yang digunakan untuk menyosialisasikan kampanye?

Semua media kita pakai baik cetak, elektronik, ditambah online. Membuat

kegiatan di mana saja sudah pasti melibatkan media. Kita pernah melaksanakan

talkshow di tv lokal dan ada interview eksklusif di radio juga di media cetak.

Untuk media cetak kita punya MOU nota kesepakatan kerja sama, seperti

sekarang dengan Jawa Pos. Jawa Pos setiap ada informasi yang ada kegiatan-

kegiatan kami yang sifatnya nasional itu pasti datang. Lalu ada Harian Kontan,

Sindo, Tempo, Jurnal Nasional. Untuk media elektronik radio sekarang ini

masih ada iklan kita di Sindo Radio, Trijaya, RDI (radio dangdut indonesia),

RRI (Radio Republik Indonesia) PRO3, RRI PRO 2, Cakrawala. Jadi kita

punya segmen. Jadi untuk segmen nasional kita punya RRI, Sindo Trijaya,

Sonora, KBR 68H. Kemudian yang lokal kita ada radio untuk anak muda

seperti Prambors, Urban Radio, Oz Radio. Kemudian onlinenya di

okezone.com, vivanews.com, detik.com, republika online. Kalau tv sampai

sekarang kita masih di Metro TV, TVOne, TVRI. Untuk iklan tahun ini kita di

TVRI, Metro, TVOne, TRANS7 DAN Kompas Tv.

6. Bagaimana dengan analisa swot terkait persiapan dan pelaksanaan

kampanye ini?

 

Page 131: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Kita punya SDM yang sesuai dengan bidang kompetensi. Ada yang dari

jurnalistik, komunikasi, design grafis, komputer. Selain pendidikan formalnya

ada pendidikan informalnya seperti diklat. Kekuatan kita ada di anggaran

dengan nama “Konsep Oriented, No Budget Oriented”. Tapi kita harus punya

konsep dulu. Kalo konsepnya bagus, budget mengikuti. Seluruh negara maju

itu budaya bacanya tinggi karena ditunjang oleh pemerintah. Sementara di

Indonesia yang budaya baca belum terlalu tinggi perhatian pemerintah memang

belum optimal untuk perpustakaan dan gemar membaca. Kalau ancaman di

lapangan masyarakat lebih tertarik di dunia lain, seperti dunia entertainment,

gosip, kasus-kasus kekerasan. mengajak anak-anak ke mal bukan ke tempat

hiburan yang mendidik. Peluangnya sih banyak, peluang dari berbagai aspek

kita punya. Karena kita punya undang-undang. UU Nomor 43 tahun 2007. Kita

punya UU Nomor 4 tahun 1990. Kita punya PP Nomor 24 tahun 2014. Dengan

landasan hukum ini peluang Perpustakaan Nasional untuk melebarkan sayap ke

seluruh Indonesia ini dalam pengembangan perpustakaan dan pembudayaan

gemar membaca menjadi luas. Jadi setiap pemda wajib menaati UU.

Tantangannya itu karena setiap lembaga pemerintah ini punya otoritas. Karena

ada undang-undang otonomi daerah. Jadinya kita tidak punya kewenangan

langsung karena ada otonomi daerah. Sementara ada peluang tapi tantangannya

ada di otonomi. Jadi kita tidak bisa memerintah Gubernur. Kita tidak bisa

memerintah Bupati. Ketika ingin bikin acara harus banyak birokrasi izinnya.

7. Apa saja kendala yang ditemui?

Pernah ada yang menolak bantuan oleh oknum pejabat desa yang lebih

memilih dikasih uangnya saja dan itu tidak bisa kita lakukan karena

dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan. Lalu mindset oknum pemda yang jelek

tentang budaya baca dan tidak peduli dengan keadaan perpustakaan daerah.

Ada tradisi daerah dan hukum adat yang tidak bisa diterobos. Itu kendala kita

juga dalam mengembangkan perpustakaan ke daerah. Misalnya waktu di Musi

Banyuasin ada tradisi yang anak-anak itu sekolah maksimal SD. Lulus SD

setelah itu dia harus bantu ke desa apa yang bisa dia lakukan. Kalo tidak ia

harus keluar dari desa. Pulang harus membawa duit. Nyetor ke kepala desa.

Baik perempuan maupun pria. Pokoknya keluar atau dia di sini tidak boleh ke

mana-mana. Keluar tapi pulangnya bawa duit. Kalo ga bawa duit, ga diterima.

 

Page 132: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Narasumber : Arwan Subakti

Jabatan : Staff Subbag Hubungan Masyarakat PNRI

Tanggal : 5 Mei 2014

1. Jelaskan profil dari divisi humas/public relations perpusnas?

Sub Bagian Humas merupakan unit setingkat Eselon IV yang saat ini

dipimpin oleh Drs Agus Sutoyo, M.Si di mana merupakan salah satu unit dari

Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional RI. Humas telah ada

semenjak Perpustakaan Nasional terbentuk yaitu 17 Mei 1980.

2. Bagaimana sejarah singkat dan latar belakang tujuan pembentukan

divisi humas/public relation pada lembaga perpusnas?

Awal mula terbentuk bernama Sub Bagian Humas dan Protokol dengan

pimpinan bernama Ramli Taher. Latar belakang terbentuknya humas yaitu

untuk melakukan urusan hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintah

lainnya, peliputan media massa, konferensi pers, publikasi dan promosi.

3. Apa saja visi dan misi dari divisi humas perpusnas?

Visi dan Misi Humas adalah mendukung Visi dan Misi Perpustakaan

Nasional

4. Apa saja peran, tugas, fungsi, dan wewenang yang diberikan kepada

divisi humas perpusnas?

Peran :Sub Bagian Humas mempunyai peran dalam menyebarluaskan

informasi mengenai visi dan misi Perpustakaan Nasional RI ke masyarakat.

Tugas :Sub bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan

urusan hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintah, peliputan media

massa, konfrensi pers, publikasi dan promosi.

Fungsi :Sub Bagian Humas mempunyai fungsi menjaga hubungan yang baik

dalam lingkup internal, antar lembaga maupun masyarakat. Selain itu juga

mempromosikan maupun mensosialisasikan Perpusnas ke masyarakat.

Sebagai sarana dalam mewadahi aspirasi yang terkait dengan pengembanga

Perpusnas.

Wewenang: Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kehumasan,

hubungan antar lembaga maupun publikasi dan promosi.

 

Page 133: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

5. Apa saja program kerja divisi humas/public relation perpusnas tiap

tahunnya?

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh Humas Perpusnas dalam mencapai

tujuan organisasi, yaitu melalui :

- Komunikasi personal, seperti menyelenggarakan sosialisasi, road

show ke daerah-daerah, talk show, Gemilang Perpusnas,

mengadakan event-event social seperti pameran, pentas musik,

permainan, lomba, dll.

- Komunikasi massa, seperti publikasi maupun kegiatan promosi di

berbagai media cetak dan elektronik. Leaflet & broshur, buku,

billboard, poster, sarana audio visual, CD &DVD, kaset, dll.

- Mediator, untuk membina hubungan baik antara Perpusnas dan

stakeholdernya melalui konferensi pers atas acara-acara yang

diselenggarakan oleh Perpusnas. Selain itu juga menghadirkan

selebritis untuk mengkampanyekan program yang dibuat oleh

Humas.

6. Bagaimana bentuk struktur organisasi pada divisi humas/perpusnas?

Bisa dilihat pada website

http://kelembagaan.pnri.go.id/beranda/bentuk_skema_struktural/

 

Page 134: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Narasumber : Arwan Subakti

Jabatan : Staff Subbag Hubungan Masyarakat PNRI

Tanggal : 18 Juni 2014

1. Kelompok masyarakat seperti apa keadaannya yang akan menjadi

sasaran kampanye?

Sasaran yang dituju dalam rangka sosialisasi dan publikasi adalah Pemerintah

Provinsi, DPRD, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, Perpustakaan

Umum Kabupaten/Kota, Guru mulai tingkat TK, SD, SMP dan para pelajar,

mahasiswa, pemerhati dan komunitas perpustakaan, komunitas membaca.

2. Bagaimana peran humas dalam menjalin komunikasi dengan

warga/pemerintah setempat untuk mendukung kampanye dan

mengubah perilaku masyarakat?

Salah satu caranya yaitu dengan membuat suatu acara sosialisasi dan

publikasi mengenai perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca.

Dengan adanya acara tersebut dapat melibatkan peran serta aktif

pemerintahan daerah dalam mengembangkan perpustakaan dan pembudayaan

kegemaran membaca. Acara dikemas dalam bentuk promosi dan publikasi

yang bersifat edukasi dan entertainment karena di dalamnya ada berbagai

kegiatan yang memberikan pemahaman akan pentingnya perpustakaan dan

pembudayaan gemar membaca.

3. Bagaimana tanggapan warga terkait program yang dilaksanakan di

tempat mereka? Seberapa besar partisipasi warga dalam kegiatan itu?

Masyarakat menyambut baik acara yang diselenggarakan Humas Perpusnas,

bahkan masyarakat mengharapkan acara serupa rutin diadakan setiap

tahunnya. Masyarakat setempat sangat antusias terlihat dari partisipasi

mengikuti perlombaan untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA, maupun

melihat hiburan yang disuguhkan serta penuhnya kursi dalam acara talkshow

yang juga menyemarakkan roadshow di beberapa daerah tersebut.

4. Bagaimana pola pemyampaian pesan untuk mempersuasikan warga

untuk mengubah perilaku agar mau membaca?

Penyampaian pesan agar masyarakat mau membaca dan datang ke

perpustakaan melalui acara talkshow yang mengundang narasumber dari

public figure maupun dari kalangan pemerintahan. Diharapkan pengalaman-

 

Page 135: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

pengalaman mereka dalam memanfaatkan perpustakaan dapat menjadi

inspirasi bagi masyarakat.Talkshow yang dikemas santai dan informatif

menjadi menarik untuk diikuti oleh semua kalangan.

5. Bagaimana peran humas dalam menampung aspirasi warga terkait

kampanye ini? Dan bagaimana peran humas dalam mengkomunikasikan

aspirasi itu ke dalam internal lembaga?

Aspirasi warga di daerah ditampung melalui Badan Perpustakaan dan Arsip

Provinsi sehingga nantinya dibuat laporan mengenai kegiatan yang berjalan

kepada Humas Perpusnas. Dari laporan kegiatan yang terselenggara di daerah

tersebut menjadi bahan evaluasi dalam rapat internal untuk memantapkan

program-program di masa yang akan datang.

6. Apa saja akses yang dapat dimanfaatkan masyarakat agar bisa

terhubung dengan lembaga PNRI?

Informasi mengenai Perpustakaan Nasional dapat diakses melalui

www.pnri.go.id

Nomor Call Center Jasa Layanan Perpusnas Free Call

0800-1-737787 (0800-1-PERPUS)

Nomor SMS Jasa Layanan 0812 9000 0880

Email : [email protected]

7. Usaha apa yang dilakukan untuk membujuk masyarakat agar mau

mengubah perilaku untuk lebih mau membaca?

Usaha yang dilakukan melalui talkshow mengenai perpustakaan dan

pembudayaan kegemaran membaca sehingga masyarakat sadar bahwa dengan

membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

8. Bagaimana membuat kesinambungan agar perubahan perilaku

masyarakat yang sudah terjadi tidak menjadi perubahan yang sesaat?

Untuk tercipta kesinambungan perilaku masyarakat maka Humas Perpusnas

secara konsisten melakukan promosi maupun acara sosialisasi agar selalu

tertanam di benak masyarakat akan pentingnya Perpustakaan maupun

kegemaran membaca dalam kehidupan sehari-hari.

 

Page 136: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Narasumber : Arwan Subakti

Jabatan : Staff Subbag Hubungan Masyarakat PNRI

Tanggal : 11 Juni 2014

1. Apa saja kendala yang ditemui dalam kampanye? Dan bagaimana

langkah antisipasinya?

Kendala yang ditemui di lapangan biasanya berkaitan dengan masalah

koordinasi dengan penyelenggara lokal di daerah. dan lokasi acara di

beberapa tempat yang terkendala jarak (jauh). Maka itu, opsi yang kita pilih

untuk kegiatan kampanye adalah Gedung Perpustakaan

Provinsi/kota/Kabupaten atau Balai Pertemuan yang biasa ramai dikunjungi

masyarakat dan berada di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. untuk

memudahkan pelaksanaan kampanye kami mengajak Event Organizer (EO)

menyediakan segala hal yang berkaitan dengan keperluan kampanye.

pemakaian EO kami anggap sebagai solusi yang masuk akal dalam

menyelenggarakan event kampanye Perpusnas dan minat baca, karena EO

sudah terbiasa memiliki ide-ide yang kreatif, atraktif, dan inovatif sesuai

dengan karakteristik daerah setempat. dengan konsep yang kreatif, antusias

masyarakat yang datang lebih banyak dan semarak.

2. Apakah ada lembaga yang bersifat oposisi yang memberi kritik (kritik

untuk menyempurnakan) atau mengevaluasi jalannya program

tersebut?

Segala kritik dan saran kita terima dan dengar langsung dari para mitra kerja

Perpusnas, khususnya komisi X DPR-RI pada rapat dengar pendapat (RDP).

Dari RDP yang kta lakukan, segala macam aspirasi, baik kritik, saran maupun

ide positif yang berkaitan dengan program yang telah dilaksanakan Perpusnas

banyak kita terima. Utamanya bagaimana program-program perpusnas bisa

lebih termaksimalkan dan lebih mengena di masyarakat.

3. Apa indikator nyata yang menyatakan kampanye tersebut telah berhasil

dilaksanakan?

Indikator saat ini yang bisa diukur adalah tingkat antusiasme masyarakat

untuk hadir dalam setiap event yang diselenggarakan oleh humas perpusnas.

Tingginya partisipasi masyarakat mengikuti perlombaan yang

diselenggarakan juga dapat meningkatkan kesAdaran masyarakat tentang

pentingnya perpustakaan.

 

Page 137: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

4. Bagaimana bentuk evaluasi terhadap program-program yang telah

dilaksanakan?

Evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan melalui saran

maupun kritikan dari peserta maupun dari Badan Perpustakaan dan Arsip

Daerah (BPAD) sebagai partner pelaksana kegiatan termasuk EO

penyelenggara kegiatan.

5. Apa saja manfaat bagi lembaga perpusnas dengan melaksanakan

kampanye Indonesia Gemar Membaca?

Pembukaan UUD 1945 telah mengatakan bahwa tugas utama negara adalah

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lalu dikaitkan dengan visi Perpusnas

terdepan dalam informasi pustaka menuju Indonesia gemar membaca. Nah,

untuk mencapai itu banyak cara yang dilakukan termasuk melakukan

kampanye Indonesia gemar membaca. Gerakan Nasional Indonesia Gemar

Membaca telah dicanangkan oleh wakil presiden boediono oktober 2011 di

TMII. Jadi, gerilya yang dilakukan perpusnas agar masyarakat tersadarkan

bahwa membaca itu penting untuk meningkatkan kualitas intelektual

informasi dan pengetahuan masyarakat. Jadi, kampanye tersebut lebih tepat

manfaatnya bagi masyarakat, Perpusnas hanya menjadi fasilitator. Dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberdayaan

perpustakaan, Perpusnas mengharapkan masyarakat lebih tertarik dan senang

berkunjung dan membaca buku di perpustakaan.

 

Page 138: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Narasumber : Arwan Subakti

Jabatan : Staff Subbag Hubungan Masyarakat PNRI

Tanggal : 18 Juli 2014

1. Bagaimana penyampaian sosialisasi landasan hukum perpusnas dalam

kampanye Indonesia Gemar Membaca kepada pemerintah daerah?

Tingkatan kepala daerah mana yang menjadi sasaran dalam sosialisasi

tersebut? Serta apa saja kendala dalam sosialisasi tersebut, dan

bagaimana evaluasi dari kendala tersebut?

Sosialisasi mengenai landasan hukum dan program kegemaran membaca

senantiasa dilakukan secara terbuka. Sosialisasi kita lakukan dalam bentuk

seminar, talkshow di media massa (TV, radio), maupun skala besar seperti

Roadshow Perpusnas di tingkat Provinsi (secara bergilir tiap tahunnya).

Perpusnas mengajak para Kepala Daerah, budayawan, pemerhati

perpustakaan, pustakawan, untuk talkshow interaktif bersama dengan para

pustakawan, pegiat perpustakaan/TBM, guru, mahasiswa, dan masyarakat.

Kendala yang kami temui secara umum, para target dari UU/Peraturan

tersebut ditujukan belum paham dan sadar sepenuhnya maksud dari peraturan

diterbitkan. Contoh, UU KCKR mewajibkan para penerbit (cetak/audio

visual) menyerahkan hasil karya/terbitannya sebanyak minimal 2 (dua)

eksemplar kepada Perpustakaan Nasional maupun perpustakaan yang ada

didaerah dimana penerbit berada. Sayangnya, masih banyak yang tidak taat

menyerahkan, sehingga seringkali Perpusnas terjun langsung ke daerah atau

membelinya secara langsung. Perpusnas senantiasa bekerja sama dengan

IKAPI untuk mensosialisasikan pentingnya UU KCKR tersebut dijalankan.

2. Apa saja upaya unit public relations untuk meyakinkan pemerintah

bahwa kampanye Indonesia Gemar Membaca penting untuk dilakukan?

Berapa anggaran yang diterima unit public relation per tahunnya dari

lembaga perpusnas?

Setiap rapat koordinasi (Rakor) ataupun pertemuan yang dihadiri Kepala

Badan Perpustakaan Daerah, kita imbau agar para kepala daerah

(Gubernur/Bupati/Walikota)untuk memerhatikan perpustakaan sebagai sarana

belajar sepanjang hayat masyarakat selain sektor formal (sekolah). Pemda

semestinya tidak menempatkan anggaran perpustakaan di level bukan

prioritas. Perpustakaan amat vital. Perpustakaan mengambil peran penjamin

distribusi segala ilmu pengetahuan dan informasi. Jadi, sebaiknya para

 

Page 139: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

kepala daerah harus berani menempatkan perpustakaan di skala prioritas jatah

APBD. Alhamdulillah, sebagian kepala daerah menyadari arti penting

perpustakaan, sehingga jatah APBD perpustakaan meningkat tiap tahunnya.

Anggaran Humas dalam melakukan rangkaian kegiatan memasyarakatkan

perpustakaan dan peningkatan minat/budaya baca berkisar Rp. 3-4 miliar tiap

tahunnya. Kita berupaya untuk mengfektifkan dana tersebut tepat sasaran.

Caranya, dengan melakukan sosialisasi, publikasi, roadshow di berbagai

daerah, tayang iklan, promosi lewat media cetak/elektronik), talkshow

interaktif, dan pengadaan benda-benda sadar perpustakaan (stiker, kaos, topi,

payung, mug). Semua kegiatan yang Humas lakukan selalu mengundang

rekanan kerja, media massa partner (cetak/elektronik) maupun Event

Organizer (EO) yang telah berpengalaman, untuk mengurusinya. Semata-

mata agar tepat sasaran dan punya efek luar biasa.

3. Bagaimana bentuk pegawasan dan evaluasi dari kerja sama terhadap

pihak media media dalam mensosialisasikan pesan kampanye? Apa saja

media publik yang digunakan dalam penempatan iklan? Berapa budget

dalam penempatan iklan di seluruh media?

Humas Perpusnas menjalin hubungan baik dengan media. Humas

menggandeng media untuk pembuatan advetorial maupun untuk peliputan

segala kegiatan yang diadakan Perpusnas. Selain media massa

(cetak/elektronik), Humas Perpusnas juga mengiklan di TV Bandara maupun

TV Kereta Api. Budget dalam penempatan iklan di seluruh media berkisar Rp.

1- 2 miliar. Bentuk pengawasannya, setiap penayangan iklan di tv ataupun

media cetak dengan dilakukan pengawasan manual berdasarkan loog proof

ataupun tanggal cetak suatu berita di media massa yang telah disepakati.

4. Berapa hari biasanya pelaksanaan roadshow di daerah? Bagaimana

follow up untuk mengetahui terjadi perubahan perilaku masyarakat

menjadi gemar membaca setelah pelaksanaan roadshow ?

Gladi Resik (GR) roadshow dilakukan H-1. Sedangkan untuk pelaksanaan

hanya 1 hari saja. Namun, diluar itu, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari

sebelumnya untuk hunting lokasi, teknis panggung, sound system, undangan

audiens, konfirmasi pembicara, termasuk koordinasi (surat menyurat) dengan

Pemda setempat. Beberapa aspek non teknis dilakukan langsung oleh Humas,

sedangkan aspek teknis dilakukan oleh EO yang ditunjuk.

Sepanjang pengamatan pasca roadshow dilakukan, animo masyarakat untuk

mengunjungi perpustakaan dan mau membaca meningkat. Dampak ini yang

 

Page 140: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

kita inginkan. Perpustakaan tidak lagi sekedar tempat para kutu buku dan rak

berdebu tanpa makna, tapi bisa menjadi ladang eksplorasi ilmu pengetahun

dan informasi yang amat berguna.

5. Apakah setiap tahunnya ada penambahan terhadap jumlah pihak yang

ikut membantu kampanye? Bagaimana menilai keefektifan kerja sama

tersebut? Bagaimana evaluasi dan pengawasan yang dilaksanakan

terkait kerja sama dengan pihak-pihak tersebut?

Untuk kegiatan sosialisasi/kampanye, Humas Perpusnas berkordinasi dengan

Badan/Kantor Perpustakaan Daerah. Kita pun berkolaborasi dengan pihak EO

sebagai pendukung aspek teknis di lokasi untuk menentukan cara yang pas

untuk pelaksanaan kampanye. Pihak masyarakat maupun LSM kita libatkan

sebagai partisipan (peserta). Setiap pelaksanaan selesai kita adakan evaluasi

menyeluruh agar kampanye berikutnya di kota-kota lain bisa berjalan lancar.

6. Bagaimana bentuk pengawasan terhadap kinerja mobil perpustakaan

keliling dan perpustakaan keliling terapung agar tidak terjadi

penyalahgunaan dalam pelaksanaannya? Berapa jumlah frekuensi

pengoperasian mobil dan kapal perputakaan keliling dalam satu

minggu?

Salah satu bentuk pengawasan terhadap mobil perpustakaan keliling (MPK)

dan kapal perpustakaan, yaitu dengan melakukan monitoring ke daerah

penerima MPK dan kapal perpustakaan dan terapung untuk memastikan

penggunaannya. Kadangkala stimulant yang diberikan mangkrak disebabkan

alasan biaya operasional atau tenaga pengelola (SDM). Perpusnas

mempersilahkan daerah penerima bantuan tersebut untuk mengatur jadwal

operasi/jam kunjung MPK/kapal perpustakaan setiap waktunya. Yang penting

ketersediaan tersebut bisa dimaksimalkan pemanfaatannya bagi kemajuan

intelektual masyarakat setempat.

 

Page 141: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

FOTO DOKUMENTASI PR PERPUSNAS

Talkshow Bersama Pemerintah Daerah, Artis, Kepala Perpusnas

Kerja Sama dengan PT. ConocoPhilips menyediakan mobil perpustakaan

keliling

Sosialisasi Perpustakaan

 

Page 142: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Roadshow

 

Page 143: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

Talkshow di Media

Foto Bersama Kepala Unit Public Relations Perpusnas

 

Page 144: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

FOTO GEDUNG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

 

Page 145: STRATEGI SOCIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43504/1/MUHAMMAD... · digunakan untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan

FOTO SIDANG MUNAQASYAH