22
Kelompok 2 Stratified Sampling (Sampling Stratifikasi) Widya R. Tampomas Anis Solihah Andini Anjarsari Maulida Khisani Silka Irlynurviah Nur Isna Riyan Haryadi Shinta Puspita N.H Imam Munandar

Stratified Sampling (Sampling Stratifikasi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Stratified Sampling (Sampling Stratifikasi)

Citation preview

  • Kelompok 2Stratified Sampling (Sampling Stratifikasi) Widya R. TampomasAnis SolihahAndini AnjarsariMaulida KhisaniSilka IrlynurviahNur IsnaRiyan HaryadiShinta Puspita N.HImam Munandar

  • Pengertian PopulasiPopulasi merupakan keseluruhan objek yang akan diamati. Objek yang diamati dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada dalam objek tersebut dapat diukur atau diamati.Populasi: tak terbatas dan diketahui jumlahnya.Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut parameter yaitu harga rata-rata hitung (mean) dan simpangan baku (standard deviasi).

  • Pengertian SampelSampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut statistik. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :a.Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.b.Lebih cepat dan lebih mudah.c.Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.d.Dapat ditangani lebih teliti.

  • Pengambilan Sampel

    Tujuan sample yang diambil dapat memberikan informasi yang cukup untuk dapat mengestimasi jumlah populasinya. Sebelum mengambil sampel, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu :a.Populasi Sasaran (Target Populasi)Populasi yang sasaran pengamatannya berupa suatu keterangan seperti efek jajanan pinggir jalan pada anak-anak sekolahan. Yang menjadi sasarannya adalah anak-anak sekolah yang di sekitar sekolah terdapat penjual jajananb.Kerangka Sampel (Sampling Frame)Suatu daftar unit-unit dari sebuah populasi yang sampelnya akan diambil.c.Unit Sampel (Sampling Unit) adalah Sebuah unit terkecil dari sebuah populasi yang akan diambil sampelnya.d.Rancangan Sampel meliputi bagaimana cara mengambil sampel dan menentukan besar sampelnya.e.Random. Cara pengambilan sampel dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi anggota sampel.

  • Teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : a.Probability Sampling (Random Sample) Dengan teknik ini, peneliti dapat menentukan derajat kepercayaan terhadap sebuah sampel. Selain itu, perbedaan dalam menafsirkan parameter populasi dengan statistik sampel dapat diperkirakan.b.Non Probability Sampling (Non Random Sample) Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhada populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kuesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola data disebut Non Sampling Error.

  • Stratified Sampling (Sampling Stratifikasi) Adalah suatu proses pemilihan terhadap populasi ke dalam beberapa strata yang saling pisah. Pengambilan sampel dengan stratifikasi lebih menekankan dan memperhatikan sub-klaster dapat didasarkan pada karakteristik atau tipe dari populasi.

  • Ciri-ciri Sampling StratifikasiMasing-masing unit dari populasi disusun ke dalam grup/strata kemudian dipilh secara acak dari masing-masing strata. Populasinya heterogen

  • Langkah-langkahMenetukan populasi sasaranMenentukan sub-klaster yang dapat didasarkan pada karakterstik populasi. Ini lebih sering dikenal dengan alokasi proposional.Melakukan proses random ( acak ) untuk setiap sub yang didasarkan pada karakteristik populasiJumlah sampel yang terambil untuk setiap sub-klaster adalah samaMelakukan pengambilan sampel stratifikasi

  • *Cara pengambilan sampel acak stratifikasi dapat dilakukan dengan 2 cara:pengambilan sampel acak stratifikasi sederhana (simple stratified random sampling), bila jumlah unit enelitian dalam strata kurang lebih sama.Pengambilan sampel acak stratifkasi proporsional (Proportional stratified random sampling), bila jumlah unit penelitian berbeda antara strata yang satu dengan yang lain.

  • *Estimasi proporsi dengan presisi mutlak

    Keterangan:n= besar sampeld= presisi mutlakz= z score ditentukan berdasarkan derajat kepercayaanPh= proporsi h pada penelitian sebelumnyaNh= jumlah populasi hWh= sampel yang dialokasikan pada strata h

  • *Estimasi proporsi dengan presisi relatifKeterangan :n= besar sampel= presisi relatifz= z score ditentukan berdasarkan derajat kepercayaan

  • Contoh menentukan sampel dengan teknik stratifikasiSeorang peneliti ingin melakukan studi dari suatu populasi guru SMK yang jumlahnya 900 orang, sampel yang diinginkan adalah 10% dari populasi. Dalam anggota populasi ada tiga lapisan guru, mereka adalah yang mempunyai golongan dua, golongan tiga, dan golongan empat. Dia ingin memilih sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi. Terangkan langkah-langkah guna mengambil sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi tersebut.

  • PenyelesaianJumlah total populasi adalah 900 orang.Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi dengan nomor 000-899.Bagi populasi menjadi tiga lapis, dengan setiap lapis terdiri 300 orang.Undilah sampel yang diinginkan 30% x 900 = 270 orang. Setiap lapis mempunyai anggota 90 orang.untuk lapisan pertama gerakan penunjuk (pensil) dalam tabel acak.Dan pilih dari angka tersebut dan ambil yang memiliki nilai lebih kecil dari angka 899 sampai akhirnya diperoleh 90 subjek.Lakukan langkah 6 dan 7 untuk Iapis kedua dan ketiga sampai total sampel diperoleh jumlah 270 orang.

  • *Contoh soal Suatu penelitian awal dilakukan pada satu fakultas di universitas negeri untuk mengethui prevalensi anemia pada staf fakultas tersebut. hasil penelitian awal menurut penggolongan pegawai nergeri memperlihatkan prevalensi anemia sebesar 60% pa, da pegawai golongan I, 50% pada pegawai golongan II, 30% pada pegawai golongan III dan 20% pada pegawai golongan IV. pada fkultas tersebut terdapt 100 orang pegawai golongan I, 100 orang pegawai golongan II, 150 orang pegawai golongan III dan 50 orang pegawai golongan IV. berapa besar sampel yang diperlukan jikapeneliti menginginkan presisi mutlak sebesar 10% derajat keepercayaan 95% dan alokasi samel proporsional untuk setiap strata?

  • *Jawab: Karena rumus di atas cukup rumit, perhitungan besar sampel dilakukan dengan bantuan tabel seperti berikut:

    Penyelesaian

  • *

    Dengan menggunakan tabel 2 untuk substitusi rumus, dapat dihitung besar sampel: n=1.96 x 35400 : 400 x 0.1+1.96 x 88.5 = 70,09Jadi diperlukan besar sampel keseluruhan 71 pegawai. dengan menggunakan alokasi proporsional, maka diperlukan sampel untuk msing-masing golongan pegawai:Golongan I = 0.250 x 71 = 18 pegawaiGologan II= 0.250 x 71 = 18 p3gawaiGolongan III= 0.375 x 71 = 27 pegawaiGolongan IV= 0.125 x 71 = 9 pegawai

  • *Pada contoh diatas, jika peneliti menginginkan presisi relatif 10%, derajat kepercayaan 95% dan alokasi proporsional untuk setiap strata, besar sampel yang diperlukan:n= 1.96 x 35400 : 0.1 x 165 + 1.96 x 88.5 = 222.13Jadi diperlukan besar sampel keseluruhan 223 pegawai. Dengan menggunakan alokasi proporsional , maka diperukan sampel untuk masing-masing golongan pegawai:Golongan I= 0.250 x 223 = 56 pegawaiGologan II= 0.250 x 223 = 56 p3gawaiGolongan III= 0.375 x 223 = 84 pegawaiGolongan IV= 0.125 x 223 = 28 pegawai

  • Keuntungan stratifikasi dapat memberikan tambahan dalam ketepatan estimasi dari karateristik populasi lebih tepat secara administratif

  • Kerugiandaftar populasi dari setiap strata diperlukanbiaya transportasi tinggi, khususnya bila populasi mencakup wilayah yang luas

  • Kapan digunakanjika populasi seperti itu penyebaran karakteristikmenjadi sangat jarang atau menumpuk dalam kelompok kecil,jika ketepatan estimasi adalah keinginan dari beberapa populasi

  • Terima Kasih ...