Stress Ulcers

Stress Ulcer merupakan kelainan satu atau multiple mukoasa yang rumit oleh perdarahan saluran cerna atas selama stres fisiologis penyakit serius. Tukak lambung biasa ditemukan umumnya di antrum lambung dan duodenum sedangkan stress Ulcer yang ditemukan biasanya dalam fundus mukosa dan dapat ditempatkan dimana saja dalam lambung dan duodenum proksimal.

Faktor risiko untuk pembentukan stress ulcers yang telah diidentifikasi adalah banyak dan beragam. Namun, dua studi tengara dan satu kertas posisi ada yang membahas topik faktor risiko untuk pembentukan ulkus stres:Pasien medis non-kritis sakit dengan 2 atau lebih dari yang berikut: kegagalan pernapasan, sepsis, gagal jantung, ensefalopati hepatik, jaundice, gagal ginjal, stroke, hipertensi, penyakit gastrointestinal sebelumnya dan pengobatan dengan kortikosteroid, OAINS, heparin, atau warfarin. Pada pasien sakit kritis bedah, hanya pasien yang berada di ventilator mekanik selama lebih dari 48 jam dan / atau orang-orang dengan koagulopati.

Stres ulkus dicurigai bila ada perdarahan saluran cerna atas dalam pengaturan klinis yang tepat, misalnya, ketika ada perdarahan saluran cerna atas pada pasien usia lanjut di ICU dengan penyakit jantung dan paru-paru, atau ketika ada perdarahan saluran cerna atas pada pasien di ICU medis yang membutuhkan respirator.

Stres ulkus dapat didiagnosis setelah manajemen awal perdarahan gastrointestinal, diagnosis dengan endoskopi.

LokasiUlkus mungkin superfisial dan terbatas pada mukosa, dapat terjadi erosi, atau dapat menembus lebih dalam ke submukosa.

LesiLesi karakteristik dapat berupa erosi mukosa superfisial mirip dengan gastroduodenitis erosif. Kadang-kadang, mungkin ada ulkus besar di duodenum. Secara umum, ada beberapa lesi terletak terutama di perut dan kadang-kadang dalam duodenum.

Pengobatan lebih baik bagi orang yang tidak mendapat makanan. Obat nya dapat berupa antasida, H2 blocker reseptor, sucralfate, dan inhibitor pompa proton (PPI). PPi lebih baik dibandingkan H2 blocker.

Prinsip-prinsip manajemen adalah sama seperti untuk ulcer kronis. Endoskopi stress ulcer mungkin efektif dalam operasi. Pengobatan stres ulcer biasanya dimulai dengan pencegahan. Yang harus diperhatikan status pernapasan, keseimbangan asam-basa, dan pengobatan penyakit lain. Pasien dengan stress ulcus biasanya tidak mengeluarkan jumlah asam lambung yang besar.

Dalam kasus hemoragik berat atau erosif gastritis dan stress ulcers, kombinasi antasida dan H2-blocker dapat menghentikan pendarahan aktif dan mencegah perdarahan berulang. Pada pasien tertentu, terapi endoskopi atau infus vasopresin selektif ke arteri lambung kiri dapat membantu mengontrol perdarahan.