36
STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan. Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat. 1. Ciri-Ciri Subjek Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat. Contoh : 1. Juanda memelihara binatang langka Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan memelihara adalah ) Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban 2. Meja itu dibeli oleh paman. Apa dibeli ? = jawab Meja Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat) Contoh : Anak itu mengambil bukuku S P 2 Ciri-Ciri Predikat Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa. Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya. Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama. Kata Adalah atau Ialah Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan 1

Struktur Kalimat Bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Struktur Kalimat Bahasa

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA

Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.

Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.

1. Ciri-Ciri Subjek

Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.Contoh : 1. Juanda memelihara binatang langkaSiapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkanmemelihara adalah )Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban 2. Meja itu dibeli oleh paman.Apa dibeli ? = jawab Meja

Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)

Contoh : Anak itu mengambil bukuku

S P

2 Ciri-Ciri Predikat

Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.

Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.

Kata Adalah atau IalahPredikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau ModalitasPredikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

1

Page 2: Struktur Kalimat Bahasa

3 Ciri-Ciri Objek

Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.

Langsung di Belakang PredikatObjek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.

Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif

Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.

Didahului kata BahwaAnak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4 Ciri-Ciri Pelengkap

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.

Di Belakang PredikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.

a) Diah mengirimi saya buku baru.b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.

Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.Contoh :a. Pemuda itu bersenjatakan parang.Kata parang adalah pelengkap.Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )

b. Budi membaca buku.Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapatmenempati Subyek)

2

Page 3: Struktur Kalimat Bahasa

5 Ciri-Ciri Keterangan

Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya . perhatikan contoh berikut:

Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.

S P O K

Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.

Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.

3

Page 4: Struktur Kalimat Bahasa

Kalimat Verbal dan Nominal

1. Kalimat verbal. yaitu kalimat yang predikatnya kata kerja.Contoh:

Adik tidur. Dia tidak melamun, tetapi berpikir,

2. Kalimat nominal, yaitu Kalimat yang predikatnya bukan kata kerja.

Nartosabdo dalang. Mereka murid-murid kebanggaan. Pelajar di sekolah ini hampir semuanya rajin dan disiplin

4

Page 5: Struktur Kalimat Bahasa

Frase

Frase adalah bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihibatas fungsi.Artinya satu frase maksimal hanya menduduki gatra subjek (S), predikat (P) atauobjek (O) atau keterangan (K).Frase dibedakan atas:a. Frase endosentris, ada dua macam:1. Endosentris koodinatif (setara), yaitu frase yang setidaknya memiliki dua inti.Misalnya: meja kursi, maju mundur, bapak ibu.2. Endosentris atributif (frase bertingkat), yaitu frase yang terdiri atas unsur inti(Diterangkan/D) dan unsur penjelas (Menerangkan/M).Misalnya: pegawai negeri,perusahaan rokok, tidak pergi

Frase bertingkat mempunyai polaDM, MD dan MDM( dalam frase bertingkat hanya ada satu unsur inti (D) sedangkan penjelasnya boleh lebih dari satu.

Contoh:

baju baruD M

anak manisD M

sebatang rokok kretekM D M

sebuah rumah mewahM D M

seorang guruM D

sepotong rotiM D

2. Frase eksosentris.

sebuah susunan yang merupakan gabungan dua kata (atau lebih) yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan itu tidak sama dengan kelas kata dari salah satu(atau lebih) unsur pembentukannya.

Contoh :dari sekolah (kata keterangan) dari (kata depan) sekolah (kata benda),

yang memimpin(kata benda) yang (kata tugas) memimpin (kata kerja

5

Page 6: Struktur Kalimat Bahasa

Menurut jenis kata, frase dibedakan:

-frase nominal (kata benda)-frase verbal (kata kerja)-frase adjektival (kata sifat)-frase numeralia (kata bilangan)-frase adverbial(kata keterangan)-frase preposisional (kata depan)

6

Page 7: Struktur Kalimat Bahasa

Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1. Paragraf deduktif

Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.Contoh :Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain sebagai penjelas.

2 . Paragraf Induktif Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik

ContohSemua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

3. Paragraf CampuranParagraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.

Contoh 1Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

2. MACAM-MACAM POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Pengembangan Umum-Khusus

Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas

Contoh:

7

Page 8: Struktur Kalimat Bahasa

Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

2. Pengembangan Khusus-Umum

Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.

Contoh

Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

8

Page 9: Struktur Kalimat Bahasa

Kalimat Langsung dan Tak Lansung

Kopentensi :1. Siswa dapat menuliskan kalimat langsung dengan benar.2. Siswa dapat mengubah kalimat langsung ke tak langsung atau sebaliknya3. Siswa dapat menggunakan dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari

Kalimat langsung adalah : Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.Contoh :Kata Desmon,” Anggel nanti pulangnya saya antar!”

“Anggel Nanti pulangkanya kamu saya antar ya?” kata Desmon.

Kata Desmon disebut kalimat pengiring.

Jikapengiring di belakang perhatikan tanda baca sebelum tanda kutib( Jika kalimat tanya dan perintah sebelum tanda kutib menggunakan tanda ? atau ! jika kalimat berita menggunakan koma. Selain itu Huruf awal di pengiring huruf kecil perhatikan contoh berikut.

1. ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.2. ” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria.3. ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid.

Perubahan Kalimat Langsung ke Tak Langsung

Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya:

Langsung —>Tak LansungSaya —-> DiaKamu —–> SayaKalian —–> KamiKami —–> MerekaKita —–> Kami

Ada alternatif lain agar tidak menghafal :Caranya Posisikan diri anda menjadi orang yang diajak bicara setelah itu informasikan kepada orang ketiga.Contoh : Kata Dhani,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”Maka anda menjadi orang yang diajak bicara Dhani,Setelah itu ada orang lain yg bertanya : Dhani tadi bicara apa?jawab: Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.Jawaban anda itulah kalimat tak langsungnya.

9

Page 10: Struktur Kalimat Bahasa

Selamat mencoba.1. Paman mengatakan,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”2. Kata Ketua Rombongan,” Terimakasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami,”

Kalimat Tak Lansung.Kalimat menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya secaraCara merubah Kalimat tak langsung ke Kalimat langsung.Contoh :Webby mengatakan bahwa dia akan datang kerumahku nanti sore.Untuk merubahnya maka anda harus :1. Menerka kira-kira Webby bicaranya apa saat itu.2. Ubahlah kembali ke Tak Langsung lagi sebagi cek ulang.Hasilnya :

Kata Webby,” Saya nanti sore akan kerumahmu.”

10

Page 11: Struktur Kalimat Bahasa

Polisemi dan Homonim

Polisemi adalah : Satu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.Contoh :a.   Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani.b.  Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik.Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti  zat merah dalam tubuh kita(Makna denotasi).

Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama  tetapiartinyaberbeda.Contoh:a.   Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)b.   Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)

11

Page 12: Struktur Kalimat Bahasa

Deskripsi

Contoh paragraf deskripsi

Dari balik tirai hujan sore hari pohon-pohon kepla di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segarpenuh gairah,dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batng-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh embusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona. Ketika angin tiba-tiba bertiup lebih kencang pelepah-pelepah itu serentak terjulur sejajar satu arah, seperti tangan-tangan penari yang mengikuti irama hujan, seperti gadis-gadis tanggung berbanjar dan bergurau di bawah curah pancuran . Pohon-pohon kelapa itu tumbuh di tanah lereng membuat pemandangan seberang lembah itu seperti lukisan alam gaya klasik Bali yang terpapar di dinding langit. Selain pohon kelapa yang memberi kesan lembut dibatang sengon yang lurus dan langsing menjadi garis-garis tegak berwarna putih dan kuat. Ada beberapa pohon aren dengan daun mudanya yang mulai mekar kuning dan segar. Ada pucuk pohon jengkol yang berwarna coklat kemerahan, ada bunga bungur yang unguberdekatan dengan phon dadap dengan kembangnya yang benar-benar merah. Dan batang-batang jambe rowe sejenis pinang dengan buahnya yang bulat dan lebih besar, memberi kesan purba pada lukisan yang terpanjang disana.

 

Teknik Penulisan Deskripsi Sebuah Ruangan (Benda)

Tentukan sebuah ruangan yang akan dideskripsikan misalnya; ruangan dapur yang ada seseorang di dalamnya.

Lakukanlah observasi dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra; mata, telingan, hidung, kulit (untuk suhu udara), serta lidah jika sempat mencicipi makanan yang sudah selesai dimasak.

Mulailah dengan sebuah ‘kesan pertama’ lakukan pengembangan observasi berdasarkan spasi, menyapu pandangan dari kanan ke kiri, atau dari kiri ke kanan.

Selipkan beberapa referensi yang diketahui dari pengalaman sebelumnya, misalnya aroma yang menunjukkan bahwa dapur itu sedang menyiapkan makanan tertentu.

Pada akhirnya, sediakan satu alinea untuk kembali ke “kesan pertama” tadi, dan cari upaya untuk mengakhiri tulisan itu misalnya “ koki” dapur memandangi Anda dengan curiga.

 

12

Page 13: Struktur Kalimat Bahasa

Imbuhan Asing

Imbuhan Asing

Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.

 

Kopetensi yang harus dimiliki siswa

1. Siswa dapat menentukan jenis Imbuhan Asing.

Contoh perintah soal : Kalimat berikut yang menggunakan ibuhan asing adalah ?

2. Siswa dapat menentukan arti imbuhan asing.

Contoh perintah soal :

a. Nosi (arti ) imbuhan asing pada kalimat berikut adalah….

b. Imbuhan asing yang berarti ………….(misal intesitas) terdapat dalam kalimat.

3. Siswa dapat menggunakan ibuhan asing dengan tepat.

Contoh perintah soal :

a. Penggunaan imbuhan asing “isme yang tepat adalah….

b. Penggunaan imbuhan asing yg tepat terdapat dalam kalimat…

 

Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya

A. Imbuhan asing dari bahasa Daerah

(1) Awalan tak = tidak

Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.

(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya

13

Page 14: Struktur Kalimat Bahasa

Contoh: serba merah, serba susah,dsb.

(3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu,ketiadaan, cacad.

Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.

B. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta

1. Bentuk awalan sebagai berikut:

Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan

dwi = dua, dsb

Contoh:

(a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi.

(b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.

2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing (wan, -man, -wati,i, iah ,isasi, isme, isasi)

Nosi atau arti :

1. Menyatakan orang yang ahli

Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb.

2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu

Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan

3. Orang yang memiliki sifat khusus

Misalnya : hartawan dan dermawan

4. Menyatakan jenis kelamin

5. Menyatakan sifat contoh alami, badani, insani, hewani, artinya

menyatakan ‘

6. Menyatakan bersifat bersifat, duniawi, manusiawi, dan surgawi,

Dalam mempelajari Imbuhan ini sebagian siswa belajar dengan cara menghafal arti maupun fungsinya . Perhatikan cara mencari fungsi imbuhan dan arti imbuhan berikut.

14

Page 15: Struktur Kalimat Bahasa

Cara mencari arti imbuhan

Pemerintah sedang menggalakkan program komputerisasi di perkantoran.

Kata computer mendapat imbuhan isasi

Apa nosi /arti isasi pada kata komputerisasi ?

Jawab :

Menyatakan proses.

Pemerintah sedang menggalakkan program computer…… di perkantoran.

 

Sebenarnya arti atau nosi imbuhan tak ubahnya kita mencari sinonim dari imbuhan tersebut. Coba kamu cari kata yg tepat untuk mengisi titik-titik itu. (itulah arti imbuhannya) Bahkan jika soal adalah pilihan ganda anda tinggal memasukkan satu persatu dari jawaban ke titik-titik itu. NIscaya anda akan menemukan sinonimnya.

Pengecualian Imbuhan.

 

Sejarah + wan = sejarawan — bukan sejahwan

Rohani + iah = rohaniah —- bukan rohaniiah

 

Sejarah di akhiri konsonan “h” dan mendapat imbuhan yang diawali Konsonan “w”

Rohani di akhiri vocal “i”dan mendapat imbuhan yang diawali vocal “i”

Jadi jika huruf akhir bertemu dengan akhiran yang sejenis akan luluh salah satunya.

15

Page 16: Struktur Kalimat Bahasa

KALIMAT AKTIF DAN PASIF

Kalimat aktifKalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan.

Ciri-ciri :1. Subjeknya sebagai pelaku.Helsa Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku)2. Predikatnya berawalan me- atau ber-.3. Predikatnya tergolong kata kerja aus.

Contoh :1. Adik membaca buku.2. Tatang bermain bola.3. Yuli mandi di kolam renang.4. Wawan telah membeli buku gambar.

Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau dikenai perbuatan.Ciri-ciri :1. Subjeknya sebagai penderita.2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan.3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh katakerja yang kehilangan awalan).

Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :1. Subjek akan menjadi Objek2. Predikat berimbuhan me – ~ di-3. Bila subjeknya berupa kata ganti orang pada kalimat aktif maka predikat pada kalimat aktif tidak menggunakan awalan di-. Kata ganti orang tersebut diletakkan sebelum predikat tanpa imbuhan.

 

Contoh :1. And i membaca novel di kamar. (Kalimat aktif)S           P           O           K

Novel dibac a Andi di kamar. (kalimat pasif)  S          P           O       K2. Saya menulis cerita di teras rumah. (aktif)

S P O K (kalimat aktif dengan subyek kata ganti orang )

Cerita saya tulis di teras rumah. (pasif)

16

Page 17: Struktur Kalimat Bahasa

S O P K (kalimat pasif kata kerja imbuhan di hilangkan)Saya sudah membeli buku itu. (aktif)Buku itu sudah kubeli. (pasif)

17

Page 18: Struktur Kalimat Bahasa

Belajar Majas atau Gaya Bahasa

Banyak yang mengalami kesulitan yang di alami siswa dalam belajar majas gaya bahasa.

Mengapa ? karena siswa lebih banyak menghafal dan meninjau dari sisi definisi.

Ada cara yang lebih Praktis untuk belajar ini. Perhatikan contoh berikut :

Majas Personifikasi = Membandingkan benda mati seolah-olah hidup

Ombak pantai menyapu gubuk-gubuk di Pantai Parangtritis.

Perhatikan kata kerjanya adalah menyapu

Ombak = benda mati melakukan tindakan menyapu (ombak tidak bisa melakukan itu)

Jadi pada majas ini yg diperhatikan adalah pekerjaan kalau pelaku tidak bisa melakukan maka Personifikasi.

Coba-coba

Majas perbandingan

1. Alegori : Menyatakan perbandingan secara menyeluruh :Contoh : Mereka mengarungi bahtera kehidupan.

2. Simile , Asosiasi, perumpamaan : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti bak,bagai,laksana, umpama, seperti, tak ubahnya dll.Contoh : Perilakunya seperti binatang.Dalam majas ini mempunyai ciri kata hubung diatas, jadi jika menentukan majas carilah yang menggunakan kata hubung tersebut

3. Metafora : Pengungkapan berupa perbandingan analogis.Majas ini biasanya menggunakan ungkapan.Contoh : Dewi malam leuar dari peraduannyaPemuda sebagai tunas-tunas bangsa harus bekerja keras.

4. Metonimia : Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Dalam majas ini perhatikan menggunakan merek.Contoh : Ayah ke Jakarta naik Garuda.Ibu naik honda ke pasar.

5. Litotes : Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.Contoh : Silahkan singgah ke gubuk kami. ( gubuk yang di maksud adalah rumah)Wah, saya ini hanya pelengkap saja.( berperan penting)

18

Page 19: Struktur Kalimat Bahasa

6. Hiperbola( melebih-lebihkan) : Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.Contoh : Suaranya menggema di angkasa.Mobil itu hancur lebur. (hancur lebur berarti tidak berwujud lagi)

7. Personifikasi : Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.

8. Pars pro toto : Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.COntoh : Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.( batang hidungnya mewakili seluruh tubuh)

9. Totum pro parte : Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.Contoh : Indonesia bertanding Volly melawan Thailand.(menyebutkan seakan-akan seluruh bangsa Indonesia bermainpadahal hanya 6 orang yg bermain) Dalam mengahafal sinekdoce yang terbagi pars pro toto dan tontem pro parte sering terbalik agar tidak terbalik gunakan trik :Pars = sebagian artinya sebagian untuk seluruh.

10. Eufimisme (memperhalus pernyataan) : Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.contoh : Maaf bapak ini pendengarannya sudah berkurang.( Orang tersebut tuli)Mohon ijin ke belakang .(ke WC)

19

Page 20: Struktur Kalimat Bahasa

Kalimat majemuk

 

KALIMAT MAJEMUK

Suatu bentuk kalimat luas hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga membentuk satu pola kalimat baru di samping pola yang ada.

Kalimat majemuk dibagi menjadi :

1. 1.Kalimat majemuk setara (koordinatif) 2. 2.Kalimat majemuk rapatan 3. 3.Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif) 4. 4.Kalimat majemuk campuran

A. Kalimat majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah :

Kalimat gabung yang hubungan antar pola-pola kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.

Ciri-ciri :

1. 1.Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya. 2. 2.Penggabungannya disertai perubahan intonasi. 3. 3.Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan. 4. Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P 

 

Jenis majemuk Setara1. Setara Sejalan (kata hubungnya dan, serta, lagi pula dll)2. Setara memilih3. Setara berlawanan4. Setara menguatkan (bahkan)5. Setara sebab akibat

B. Majemuk Bertingkat.1. Siswa dapat membuat kalimat majemuk bertingkat2. Siswa dapat menentukan  Kalimat majemuk bertingkat.1. Membuat Majemuk Bertingkat.

20

Page 21: Struktur Kalimat Bahasa

Majemuk bertingkat adalah kalimat luas yang mana perluasannya membentuk klausabawahan (anak kalimat)Cara membuat majemuk bertingkat.1. Buatlah kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu.2. Kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa  bawahan (anak kalimat )sesuai dengan anak kalimat apa yg diinginkanContoh :

Ansar akan menyunting seorang gadis minggu depan.S                          P                    O                     KKalimat diatas akan dijadikan bertingkat anak OAnsar akan menyunting Wanita cantik yang bernama Mutia Rahman minggu depans                       p                                    S                                               P                               Pel                                      Ko

21

Page 22: Struktur Kalimat Bahasa

Kata Berimbuhan(Afiks)

Imbuhan(Afiksasi)

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal awalan (prefiks), sisipan(infiks) dan Akhiran (Sufiks)

Dalam pembahasan materi ini kopetensi yang harus diperoleh adalah :1. Siswa dapat menentukan jenis afiksasi.2. Siswa dapat mengunakan imbuhan secara tepat dalam kalimat.3. Siswa dapat menyebutkan arti (nosi).4. Siswa dapat menyebutkan fungsi afiksasi.

I. Bahasa Indonesia mempunyai banyak imbuhan antara lain:

a. Prefiks ( me,ke,se,di)b. Infiks (sisipan) contoh: el “tapak -> telapakc. Konfiks (akhiran) an,kan,nya

NOSI (arti) Afiks

Dalam hal pemberian arti imbuhan saya mencoba memberikan satu konsep mudah-mudahan bermanfaat. Dalam buku-buku disebutkan banyak arti bahkan satu afiks bisa 10 s.d. 15 nosi.

Contoh:

1. a. Tetanggaku yang cantik itu bersalam setiap masuk rumah.b. Tetanggaku yang cantik itu ……salam setiap masuk rumah.c. Tetanggaku yang cantik itu memberi salam setiap masuk rumah.Nosi ber pada kata bersalam adalah memberi2. Paman mempunyai peternakan ayam.Paman mempunya….ternak ayam.Nosi Per-an adalah tempat

Jadi sebenarnya mencari arti sama halnya mencari pengganti imbuhan “ber” sehingga kalimat itu menjadi benar.

Fungsi AfiksPerhatikan kalimat berikut:

Ika Bonita membesarkan anak-anaknya sendirian.Fungsi me-kan pada kata membesarkan adalah :Membesarkan “berasal dari kata besar)

22

Page 23: Struktur Kalimat Bahasa

besar adalah kata sifatmembesarkan adalah kata kerja

Jadi fungsi me-kan adalah : membentuk kata kerja dari kata sifat.

23

Page 24: Struktur Kalimat Bahasa

Contoh-contoh

Surat Lamaran Kerjadalam Bahasa Indonesia

Di bawah ini diberikan 12 contoh Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Indonesia, yang mewakili berbagai kondisi dan situasi dari pelamar maupun penerima kerja.

Semoga 12 contoh surat ini dapat membantu anda.Contoh ke 1.

Cibinong, 6 September 2009

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,Manajer Sumber Daya ManusiaPT. Hand's ParmantindoJl. Raya Bumi Sentoda No. 5Cibinong

Dengan hormat,

Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.

Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :

NamaTempat & tgl. lahirPendidikan AkhirAlamatTelepon, HP, e-mailStatus Perkawinan

: Florentina Putri: Probolinggo, 5 Agustus 1979: Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta: Perum Bojong Depok Baru 1, Blok ZT No.3, Cibinong 16913: 021 - 87903802, HP = 0817 9854 203, e-mail = [email protected]: Menikah.

Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :

1. Daftar Riwayat Hidup.2. Foto copy ijazah S-1.3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.

24

Page 25: Struktur Kalimat Bahasa

4. Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

Hormat saya,

Florentina Putri

25

Page 26: Struktur Kalimat Bahasa

Contoh ke 2.Jakarta, 6 September 2009

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,Manajer Sumber Daya ManusiaPT. Gilland GaneshaJl. Raya Kebon Durian No. 11Jakarta Timur

Dengan hormat,

Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Gilland Ganesha, seperti yang termuat di harian Kompas tanggal 4 September 2009. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam Tim Marketing di PT. Gilland Ganesha.

Data singkat saya, seperti berikut ini.

NamaTempat & tgl. lahirPendidikan Akhir

AlamatTelepon, HP, e-mailStatus Perkawinan

: Benny Kasmanto: Bukit Tinggi, 19 Februari 1976: Sarjana Manajemen Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) - Jakarta  (Konsentrasi Manajemen Pemasaran): Perum Bumi Sentosa Blok A.5 Bekasi: 021 - 87914990, 0815 965 5695, [email protected]: Menikah

Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan baik secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saya telah terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti Excel, Word, Acces, PowerPoint, OutLook, juga internet, maupun surat-menyurat dalam Bahasa Inggris.

Saat ini saya bekerja sebagai staff Marketing di PT. Hilmy Finance. Saya senang untuk belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :

1. Daftar Riwayat Hidup.2. Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai.3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.

26

Page 27: Struktur Kalimat Bahasa

4. Pas foto terbaru.

Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya.

Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,

Benny Kasmanto

27

Page 28: Struktur Kalimat Bahasa

Kalimat dan Unsur kalimat Bahasa Indonesia

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.- Pergi!- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.- The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :- Subjek / Subyek (S)- Predikat (P)- Objek / Obyek (O)- Keterangan (K)

28

Page 29: Struktur Kalimat Bahasa

Huruf Vokal dan Konsonan dalam Bahasa Indonesia

Dalam Bahasa Indonesia, Huruf dibagi menjadi empat kelompok, yakni :

1. Huruf Vokal atau Huruf HidupHuruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Jumlah huruf vokal ada 5, yaitu a, i, u, e, dan o.

2. Huruf Konsonan atau Huruf MatiHuruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

3. Huruf Diftong atau Huruf vokal RangkapHuruf diftong adalah gabungan dua buah huruf vokal yang menghasilkan bunyi rangkap. Dalam Bahasa Indonesia huruf diftong berbentuk ai, au, dan oi. Contoh : Bangau, Pakai, Sengau, Perangai, dsb.

4. Huruf Konsonan RangkapGabungan dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Contohnya : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dsb.

29

Page 30: Struktur Kalimat Bahasa

Huruf dan Aksara dalam Bahasa Indonesia

Huruf adalah sama juga dengan Aksara yaitu unsur dari abjad yang melambangkan bunyi. Abjad dalam Bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf.

Dua puluh enam (26) Abjad dalam Bahasa Indonesia

1. Huruf A / a dibaca a2. Huruf B / b dibaca be3. Huruf C / c dibaca ce4. Huruf D / d dibaca de5. Huruf E / e dibaca e6. Huruf F / f dibaca ef7. Huruf G / g dibaca ge8. Huruf H / h dibaca ha9. Huruf I / I dibaca i10. Huruf J / j dibaca je11. Huruf K / k dibaca ka12. Huruf L / l dibaca el13. Huruf M / m dibaca em14. Huruf N / n dibaca en15. Huruf O / o dibaca o16. Huruf P / p dibaca pe17. Huruf Q / q dibaca qi18. Huruf R / r dibaca er19. Huruf S / s dibaca es20. Huruf T / t dibaca te21. Huruf U / u dibaca u22. Huruf V / v dibaca ve23. Huruf W / w dibaca we24. Huruf X / x dibaca eks25. Huruf Y / y dibaca ye26. Huruf Z / z dibaca zet

30

Page 31: Struktur Kalimat Bahasa

Suku Kata, Kata, Kalimat

Seperti kita ketahui pada saat kita semua masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD), kita diajarkan oleh bapak / ibu guru kita mengenai Bagaimana cara ber-bahasa Indonesia dengan benar. Struktur serta tatanan Bahasa Indonesia adalah salah satu yang kita pelajari. Seperti halnya grammar pada bahasa Inggris, dalam posting kali ini saya akan membahas sedikit mengenai struktur bahasa Indonesia.

- Kalimat adalah kumpulan / gabungan dari beberapa kata yang membentuk dan mempunyai struktur atau pola yang berkaitan. ( S + P + O + K )- Kata adalah bagian terkecil dari kalimat yang terdiri dari kumpulan / gabungan beberapa suku kata yang terangkai dan mempunyai makna atau arti. ( S ) ( P ) ( O ) ( K )- Sukukata adalah bagian terkecil dari kata dan yang paling terkecil dari kalimat dan sudah tidak bisa di uraikan kembali.

A , B , C , D , E , F , …dst adalah merupakan dari sukukata.

Ibu, budi, di, dan, yang, … dst adalah merupakan dari kata.

Ibu Budi pergi ke pasar adalah merupakan dari Kalimat.

Apakah rangkaian kata dibawah termasuk kalimat ?

Ibu budi(s) (ks)

Dalam kata diatas :

Ibu berperan sebagai subjek sedangkan Budi sebagai keterangan subjek

ya, rangkaian diatas juga merupakan sebagian dari kalimat. Karena terdiri dari 2 kata yang terdiri dari dua kata yang terangkai menjadi satu makna. Ibu sebagai Subjek yang diterangkan/dikuatkan oleh Budi sebagai Keterangan Subjek.

Ibu Budi pergi ke pasar(s) (p) (kt)

Ibu Budi adalah Subjek

Pergi adalah Predikat

Pasar adalah Keterangan Tempat

Predikat adalah kata kerja atau kata yang mewakili suatu pekerjaan atau kegiatan.

31