Struktur Peraturan Daerah Era Reformasi

Embed Size (px)

Citation preview

Pendahuluan,.Sejak diberlakukan UU No 22 tahun 1999 dan digantikan dengan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, terdapat

perubahan yang signifikan tentang hubunganpusat dan daerah. Otonomi daerah termasuk perubahan yang bermakna di masa-masa transisi dari orde baru menuju orde reformasi.

Pengertian peraturan daerahPeraturan Daerah adalah kebijakan lokal yang dapat menggambarkan

ambisiusitas pemerintah daerah dalam membangun kepercayaan masyarakatkepada pemerintah daerah. (Dwiyanto Indiahono, Perbandingan Administrasi

Publik, 2009: 122).Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah(gubernur atau bupati/walikota). Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi

khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yanglebih tinggi. (Wikipedia)

Perbandingan-Perbandingan Peraturan Daerah Tahun 20002006 di Kabupaten Brebes dan Kabupaten PemalangPenelitian ini mengungkap bahwa peraturan-peraturan

daerah di Kabupaten Brebes dan pemalang pun tidaklepas dari arus euphoria ini. Setidaknya selama kurun waktu 2000-2006 di kabupaten Brebes sudah

disahkan peraturan daerah sejumlah 107 buah,sedangkan di kabupaten pemalang dari kurun wktu 2001-2006 telah diterbitkan 122 perda. Banyaknya perda sebenarnya tidak menjadi masalah selama didasari oleh kebutuhan dan kepentingan publik dikabupaten yang bersangkutan.

Peraturan daerah lahir karena:1. Dibutuhkan oleh pemerintah daerah.

2. Merupakanmendesak.

hal

atau

keadaan

yang

3. Tidak bertentangan dengan perundangundangan yang ada diatasnya. 4. Selama berazas kepada kepentingan publik dan kebenaran, maka kebijakan, tersebut sudah selayaknya dapat diterima.

Struktur Perda Kabupaten Pemalang 2001-2006Anggaran lain-lain pajak dan retribusi Perusahaan Daerah organisasi dan manajemen

19% 39% 4%

2% 36%

Struktur Perda Kabupaten Brebes 2000-2006Anggaran lain-lain pajak dan retribusi Perusahaan Daerah organisasi dan manajemen

16% 25% 8%

16%

35%

Diagram diatas Memberikan gambaran bahwa di era2000-2006, pemerintah Kabupaten Pemalang dan Brebes setidaknya hendak berkonsentrasi pada 2 hal:1. Organisasi dan manajemen daerah sebagai titik tekan utama. Pasca reformasi, Indonesia memang mengalami masa-masa sulit, yaitu pemerintah daerah dituntut untuk dapat mengidentifikasi

sendiri2.

potensi

yang

ada

didaerahnya,

mengelola

dan

memanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan. Upaya peningkatan pendapatan daerah melalui pajak dan

retribusi. Hal ini penting untuk dapat mengelola potensi yangada diadaerahnya secara maksimal.

Potret kebijakan yang dilihat persektor diatas menjadipenting karena dapat digunakan untuk menyimpulkan:

1. Titik tekan dan prioritas pemerintah KabupatenPemalang dalam lima tahun terakhir, 2. Sebagai acuan untuk mereview kembali kebijakan-

kebijakan yang berlebihan dan menimbulkan bebanyang berat kepada publik ditingkatan lokal, 3. Sebagai acuan untuk melakukan perubahan secara lebih integrated, konsisten dan memberikan kepastian hukum kepada pihak yang berkepentingan dengan peraturan daerah.

Pertanyaan yang dapat diajukan untuk pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan pajak dan retribusi didaerah yang setidaknya dapat menjadi renungan baru bagi Pemerintah Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang yaitu :

1. Apakah segala bentuk penarikan dari pajak dan retribusi telah secara baik, efektif atau efisien? 2. Seberapa bermanfaatkah pajak dan

retribusi

baru

tersebut

bagi

perkembangan daerah?

Revisi dari kebijakan yang sama ditahun-tahunsebelumnya menjadi menarik dilakukan oleh Kabupaten Pemalang dan Brebes dalam

menggali potensi dearahnya karena :

1. Pajak dan retribusi harus dipastikan tidak menambah ongkos investasi di Kabupaten Brebes dan Pemalang. 2. Pembahasan tentang mekanisme transfer dari pemerintah atasan kepada pemerintah bawahan.

Adapun perda yang terkait denganorganisasi dan manajemen serta Brebes mau

pajak

dan

retribusi,pemalang,

pemerintahharus

kabupaten

kabupaten-kabupaten1.

melakukan hal-hal sebagai berikut :Pemerintah kabupaten harus mau mengevaluasi jenis pajak dan retribusi baru yang telah diambil. Hal ini untuk mengevaluasi dampak setiap perda

yang telah ditetapkan.2. Pemerintah kabupaten harus mulai lebih menghargai suara publik dalam mengambil kebijakan tentang perda yang terkait dengan pajak dan retribusi baru.

Di masa-masa yang akan datang setidaknya pajak danretribusi baru dapat turut mengembangkan pemenuhan pelayanan publik secara baik. Pengembangan pelayanan publik secara komprehensif, secara singkat ditujukan pada : 1. Nilai Kepuasan. 2. Nilai Keamanan.

3. Taksiran Realibilitas.4. Perhatian personal. 5. Pendekatan penyelesaian masalah. 6. Nilai Kejujuran. 7. Responsibilitas fiskal. 8. Nilai pengaruh warga Negara.

Pemerintah kabupaten dapat melakukanbeberapa hal yang disusulkan oleh Carol Ebdon yaitu sebagai berikut:

1. Survey

warga

Negara

(citizens

survey).2. Pertemuan Publik (public meetings).

3. Komite

Penasehat

Warga

Negara

(citizens advisory comitees).

Thanks for attention