Struktur Sedimen

Embed Size (px)

Citation preview

STRUKTUR SEDIMEN

Struktur sedimen merupakan petunjuk terbaik untuk interpretasi lingkungan pengendapan karena beberapa tipe dari struktur sedimen dihasilkan oleh proses-proses pengendapan tertentu pula. Struktur sedimen secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu struktur sedimen fisik dan struktur sedimen biogenik.

1. Struktur sedimen Fisik

Struktur sedimen fisik (anorganic) adalah kenampakan sedimen yang dibentuk oleh proses-proses fisik tanpa pengaruh dari organisme.

Plane BeddingPlane bedding adalah struktur yang paling sederhana. Tiga mekanisme dasar yang dapat membentuk plane bedding adalah: proses sedimentasi dari suspensi. pertambahan secara horizontal dari perlapisan yang bergerak. pengendapan partikel-partikel yang terbawa angin yang disebabkan oleh halangan/rintangan.Plane bedding yang berukuran kurang dari 1 cm disebut laminasi. Contohnya adalah perselingan gelap terang, perselingan dari komposisi mineral dan perselingan grain size yang disebabkan oleh perubahan kekuatan arus selama proses deposisi.

Bedform yang dihasilkan oleh unidirectional currentStruktur sedimen yang dihasilkan pada bedform jenis ini hanya dipengaruhi oleh unidirectional curent (arus satu arah). Pembentukan bedform jenis ini tergantung pada velocity, grain size dan kekuatan aliran. Pada pasir dengan ukuran lebih kecil dari 0,7 mm (coarse sand atau finer), bentuk pertama yang akan terbentuk adalah ripples. Biasanya memiliki jarak antara 10 20 mm atau kurang dan tingginya kurang dari beberapa cm seiring dengan kenaikan kecepatan aliran, ripples akan membesar hingga mereka membentuk sand waves dan akhirnya dunes, yang memiliki jarak 0,5 10 atau lebih dan tinggi dari berukuran centimeter hingga meter atau bahkan lebih.

Bedform yang dihasilkan oleh multidirectional currentStruktur sedimen yang dihasilkan pada bedform jenis ini dipengaruhi oleh umultidirectional curent. Contohnya adalah ripple yang terbentuk oleh arus gelombang ditepi pantai. Cross-bed memiliki 2 arah perlapisan, seringkali disebabkan arus bolak-balik. Ini dikenal dengan Heringbone cross-bedding. Lensa-lensa kecil pada lapisan lempung, dinamakan Lenticular bedding, terjadi ketika pasir terperangkap dalam lumpur karena gelombang pasir memotong suatu substrat lempung. Jika lempung terperangkap ke dalam substrat pasir dinamakan Flaser bedding. Suatu keseimbangan antara pasir dan lumpur dikarakteristikan wavy bedding.Struktur bedding planeStruktur ini sangat berguna karena dapat mengindikasikan arah arus dan deformasi setelah pengendapan dari sedimen. Sebagai contoh dari struktur ini adalah sole marks. Sole marks ditemukan pada dasar permukaan lapisan, biasanya mencetak atau berupa cetakan yang terbentuk pada bagian bawah lapisan oleh arus. Contoh dari sole marks ini adalah flute cast. Golongan lain dari sole mark adalah tool marks, dimana ia mempunyai lekukan pada dasar lapisan yang disebabkan oleh suatu benda, atau alat. Tool mark termasuk didalamnya groove cast, brush mark, skip marks, chevron molds, prood marks, dan bounce marks. Nama-nama tersebut menggambarkan tipe lekukan yang ditinggalkan oleh objek yang bervariasi (contohnya ranting, dahan, kerikil,fragment kerang, dan tulang ikan). Sole marks hanya ditemukan pada dasar perlapisan, karena bentuk cetakan yang dihasilkan berada pada bagian atas dari lapisan yang tertekan.

Struktur soft sedimen deformationSedimen dapat diendapkan secara cepat begitu lapisan tidak stabil. Pada keadaan dimana material yang lebih padat terendapkan pada bagian atas material yang kurang padat, pengaruh gravitasi cenderung menjatukkannya. Gaya yang besar yang bekerja pada sedimen sebelum litifikasi dapat merubah sedimen tersebut ketika sedimen tersebut masih lunak. Jika massa sedimen merosot (biasanya terjadi pada lereng pada lingkunagn marine), sedimen dapat terdeformasi secara internal. Struktur yang paling umum adalah load structures (load cast). 2. Struktur sedimen biogenikStruktur sediment dibentuk oleh organisme yang telah kita kenal sebagai trace fosil, Lebensspurren (German untuk living trace), atau ichnofossils (Greek ichnos, trace).Disamping mereka penting sebagai objek ilmu paleontology, trace fosil juga digunakan sebagai petunjuk dalam kondisi suatu pengendapanPAGE 45