2
STUDI EPIDEMIOLOGI SCHISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 1996-2000 Oleh: I Nyoman Sumadana K11199183 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2001 ABSTRAK Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit menahun yang disebabkan oleh cacing Schistosoma dan bersifat endemik dengan penyebaran cukup luas didunia seperti : Afrika, Amerika Selatan, Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia hanya ditemukan didaerah Danau Lindu (Kabupaten Donggala) dan Napu (Kabupaten Poso). Program pemberantasan yang telah dilakukan telah berhasil menekan angka kesakitan dari 33,85% menjadi 1,51% tetapi infeksi ulang masih tetap terjadi yang disebabkan oleh penanggulangan keong belum memberikan andil yang berarti, luasnya habitat keong, Schistosomiasisi juga menginfeksi hewan, aspek sosial budaya masyarakat serta semakin terbukanya daerah endemik karena merupakan daerah subur dan jarang penduduknya. Oleh karena itu dalam upaya pemberantasannya perlu memperhatikan aspek-aspek epidemiologi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran epidemiologi Schistosomiasis di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 1996-2000. Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan deskriptif. Populasi adalah penderita Schistosomiasis yang ada di Kabupaten Lore Utara Kabupaten poso sedangkan sampelnya adalah semua penderita Schistosomiasis yang tercatat pada register pemeriksaan/pengobatan puskesmas yang diambila secara purposive. Data disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan narasi berupa distribusi dan frekuensi Schistosomiasis berdasarkan orang (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan), berdasarkan tempat (desa/kelurahan) dan berdasarkan waktu (semester dan tahun) periode 1996-2000. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Dari hasil penelitian terdapat 557 penderita didapatkan distribusi dan frekuensi penderita Schistosomiasis terbanyak pada kelompok umur 15-49 tahun yakni 60,3% dan terkecil pada kelompok umur >50 tahun yaitu 8,1%. Penderita sebagian besar terjadi pada laki-laki (62,1%) sedangkan perempuan 37,9%. Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar terjadi pada petani yaitu 67,5% dan demikian pula pada penduduk yang tidak bekerja yaitu 31,2% yang sebagian besar anak-anak (98,3%) namun tidak dijumpai pada buruh. Sebanyak 52,6% penderita

Studi Epidemiologi Schistosomiasis Di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 1996

Embed Size (px)

Citation preview

STUDI EPIDEMIOLOGI SCHISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 1996-2000 Oleh: I Nyoman Sumadana K11199183 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2001

ABSTRAK

Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit menahun yang disebabkan oleh cacing Schistosoma dan bersifat endemik dengan penyebaran cukup luas didunia seperti : Afrika, Amerika Selatan, Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia hanya ditemukan didaerah Danau Lindu (Kabupaten Donggala) dan Napu (Kabupaten Poso). Program pemberantasan yang telah dilakukan telah berhasil menekan angka kesakitan dari 33,85% menjadi 1,51% tetapi infeksi ulang masih tetap terjadi yang disebabkan oleh penanggulangan keong belum memberikan andil yang berarti, luasnya habitat keong, Schistosomiasisi juga menginfeksi hewan, aspek sosial budaya masyarakat serta semakin terbukanya daerah endemik karena merupakan daerah subur dan jarang penduduknya. Oleh karena itu dalam upaya pemberantasannya perlu memperhatikan aspek-aspek epidemiologi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran epidemiologi Schistosomiasis di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 1996-2000. Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan deskriptif. Populasi adalah penderita Schistosomiasis yang ada di Kabupaten Lore Utara Kabupaten poso sedangkan sampelnya adalah semua penderita Schistosomiasis yang tercatat pada register pemeriksaan/pengobatan puskesmas yang diambila secara purposive. Data disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan narasi berupa distribusi dan frekuensi Schistosomiasis berdasarkan orang (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan), berdasarkan tempat (desa/kelurahan) dan berdasarkan waktu (semester dan tahun) periode 1996-2000. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Dari hasil penelitian terdapat 557 penderita didapatkan distribusi dan frekuensi penderita Schistosomiasis terbanyak pada kelompok umur 15-49 tahun yakni 60,3% dan terkecil pada kelompok umur >50 tahun yaitu 8,1%. Penderita sebagian besar terjadi pada laki-laki (62,1%) sedangkan perempuan 37,9%. Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar terjadi pada petani yaitu 67,5% dan demikian pula pada penduduk yang tidak bekerja yaitu 31,2% yang sebagian besar anak-anak (98,3%) namun tidak dijumpai pada buruh. Sebanyak 52,6% penderita

berpendidikan SD, tidak sekolah (33,6%) dan tidak dijumpai pada pendidikan Perguruan Tinggi/Akademi. Berdasarkan desa, yang selalu mempunyai prevalensi tingggi yaitu desa Winowanga dan Sedoa dan yang terendah desa Wuasa, Betue dan UPT. Wanga. Sedangkan berdasarkan waktu, terjadi fluktuasi angka kesakitan dengan kecenderungan terjadi peningkatan baik menurut semester maupun tahun (1999 dan 2000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar melakukan penyuluhan yang lebih intensif pada kelompok risiko tinggi, pendidikan kesehatan terutama tentang Schistosomiasis pada anak sekolah, peningkatan cakupan air bersih dan jamban keluarga, intensifikasi petanian, surveilans ketat dan pananganan hewan piaraan. Daftar Bacaan : 24 (1980-2000)