Upload
anggita-cahya-utami
View
255
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 1/35
MAKALAH
“Mewujudkan Pribadi yang Berwawasan
Keislaman, Kemodernan dan KeIndonesiaan”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam
semester dua.
Disusun oleh :
(Kelompok 13, Kelas Farmasi B)
Fella Salinda utri 111!1"#"""""!$
%i&ka 'nnisa 111!1"#"""""
*a+i+ah Sa+rina *. 111!1"#"""""1
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 2/35
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Salam danshalawat semoga tetap tercurahkan kepada asul kita asulullah !uhammad SAW, kepada
sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir "aman. Semoga kita mendapat
sya#a$atnya di %aumul kiyamah nanti, Amin.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan kegigihan dan
keikhlasannya telah membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa
yang sebelumnya kami tidak ketahui pada materi ini. &uga tak lupa teman-teman seperjuangan
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
!akalah ini kami buat dengan sedemikian mungkin dan jika ada kesalahan dalam penulisan
pada makalah ini, kami mohon maa# dan berharap serta memohon saran serta kritikan dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat berman#aat
bagi kita semua.
'iputat, () !aret ()*+
Penyusun
2 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 3/35
DAFTAR ISI
Kaa
Penganar........................................................................................................
.........#
!a"ar
isi......................................................................................................................
......3
BAB I P#$!AH%L%A$
' -atarBelakang..........................................................................................
................B %umusanMasalah.....................................................................................
................ /u0uanMakalah.........................................................................................
...............
BAB II P#MBAHA&A$
' '0aran'0aran 2mat Islam Dalam Mema0ukan 2mat Islam Menghadapi
/antangan ra
4lo+alisasi................................................................................................
............................!B Islam dan
KeIndonesiaan..........................................................................................
.........11 /ipologi mas5arakat 5ang Islami, Modern dan +erkepri+adian
Indonesia........................#$
BAB III P#$%'%P
( | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 4/35
' Kesimpulan...............................................................................................
.............3#
!A)'A*
P%&'AKA........................................................................................................33
+ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 5/35
P#$!AH%L%A$
A Laar Belakang
ada 6aman 5ang ser+a modern ini pengaruhpengaruh dari
agama sudah mulai memudar dalam kehidupan mas5arakat Indonesia.
ri+adi 5ang +ersi&at keislaman sudah mulai ditinggalkan mas5arakat
Indonesia, karena pengaruh rasionalisasi teknologi saat ini.*al inilah 5ang mengharuskan haluan pendekatan keislaman
diru+ah dari 5ang kurang rasional men0adi pendekatan ilmiah, rasional
tanpa harus lepas atau men5impang dari nilainilai dasar keislaman itu
sendiri. *al ini dilakukan untuk mengem+alikan pengaruh agama Islam
di mas5arakat.engem+alian keislaman ini adalah langkah a7al dalam
mengukuhkan pondasi keagamaan seseorang 5ang merupakan dasar
dalam menghadapi modernisasi. /idak han5a itu kaum agama
khususn5a Islam 0ua mempun5ai peran penting dalam kehidupan
kenegaraan Indonesia 5ang multikultural ini. Kema0emukan sema8am
ini harus 0uga diperkokoh se+agai 8iri khas dan nilainilai luhur 5ang
0uga harus dihormati, +aik dalam +eragama maupun +ermas5arakat.
B *umusan Masala-a. Mengetahui nilainilai a0aran Islam dalam mema0ukan
kehidupan umat Islam mengadapi tantangan glo+alisasi.+. Mengetahui apa sa0a 5ang akan dihadapi umat Islam untuk
tetap tegar mela7an arus glo+alisasi 5ang ada di Indonesia. 'ujuan Makala-
Setelah terselesain5a makalah ini, kami +erharap makalah ini
+erman&aat +agi semua pihak untuk dapat le+ih memahami dan
menerapkan pri+adi 5ang +er7a7asan keislaman, kemodernan dan
keindonesiaan.
/ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 6/35
BAB II
P#MBAHA&A$
A Ajaran0Ajaran %ma Islam !alam Memajukan %ma Islam
Meng-ada1i 'anangan #ra lobalisasi
ra 4lo+aloisasi
ra dapat dita&sirkan 9masa, musim, kurun, atau
pun,lingkup 7aktu, atau masa tertentu.Misaln5a,satu a+ad,satu
kurun,atau satu 6aman.4lo+alisasi +erasal dari kata glo+al atau
glo+e.4lo+e ialah +umi tempat hunian manusia,al-ardh.Kata glo+al sering
diidenti;kasikan dengan kata internasional,5aitu hu+ungan antar +angsa
atau antar negara (nations)1.Worldwide +erasal dari kata world,5aitu
dunia,disusul oleh the hereafter ,5akni akhirat.Maka dikenal dengan istilah
dunia7i atau ukhra7i. <orld7ide atau glo+al7ide +erarti selingkup atau
seluruh +umi tempat +ar+agai +angsa +erada.%egion7ide adalah lingkup
ka7asan ,misaln5a ka7asan 'sia,/imur /engah,ropa,'tlantik 2tara,atau
'sia asi;k.Sedangkan nation7ide adalah lingkup nasioanal atau
senegara.Kadangkadang dise+ut lingkup dalam negeri atau domestik
#
.
Menurut Da=id *eld dan 'nthon5 M8 4re7 tidak ada de;nisi
glo+alisasi 5ang tepat 5ang disepakati +ersama.4lo+alisasi dapat
dipahami dalam pemahaman 5ang +eragam se+agai kedekatan 0arak,
ruang, 7aktu 5ang men5empit, pengaruh 5ang 8epat, dan dunia 5ang
men5empit.er+edaann5a han5a terletak pada penekanan dan sudut
pandang material, ruangan dan 7aktu, serta aspekaspek kogniti& dan
glo+alisasi.Dan sudut pengistilahan, kata glo+alisasi se+enarn5a masihmengalami pro+lem karena relati=itas serta su+5ekti=itas pemakaian kata
terse+ut.>amun glo+alisasi se8ara sederhana dapat ditun0ukan dalam
+entuk perluasan skala, pengem+angan 7ila5ah, dan per8epatan
pengaruh dan arus dan polapola interregional dalam interaksi sosial3.
3 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 7/35
1 ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani
ress,1@,hal..
#ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani
ress,1@,hal..aid eld dan Anthony !c /re, The Global Tranformation Reder , !alden0 1lackwell Publisher 2td., ())), hal. 3.
'hli ekonomi dan sosiologi Dr. ?alal 'min mengatakan, istilah
‘aulamah’ glo+alisasi adalah +aru, namun &enomenan5a 8ukup lama.Ia
+erkata, 9maka kita memahami +ah7a glo+alisasi adalah pen5empitan
0arak se8ara 8epat antara mas5arakat manusia, +aik 5ang +erkaitan
dengan perpindahan +arang, orang, modal, in&ormasi, pemikiran maupun
nilainilai. Sehingga tampak glo+alisasi +agi kita adalah sepertin5a
mengiringi perkem+angan perada+an manusia. erkataan Dr. ?alal 'min
di atas tampakn5a mengarah pada Ta’aulamah +ukan kepada
‘aulamah.Ta’aulamah adalah dampak atau pengaruh ‘aulamah
(glo+alisasi) seperti kata ta’allum (+ela0ar) masdar (akar kata) dari ta’lim
(menga0arApenga0aran).Karena pen5empitan 0arak seperti 5ang dikatakan
Dr. ?alal merupakan dampak +agi glo+alisasi itu sendiri.
Menurut 'nthon5 4iddens +ah7a se+agian aspek glo+alisasi
diperde+atkan: +agaimana seharusn5a istilah itu dipahami apakah istilah
itu+aru atau tidak dan apa konsekuensin5a. 'da pula 5ang memandang
+ah7a glo+alisasi merupakan kelan0utan dari tren 5ang telah lama
mapan, 5aitu li+erarisasi seperti dianut oleh kaum neoli+eral.>amun
menurut aul %ust dan 4raham /hompson seperti dikutip oleh 4iddens
+ah7a glo+alisasi merupakan kelan0utan &enomena ekonomi 5ang kini
menu0u pada arah glo+al./etapi kedua pandangan di atas tidaklah
merepresentasikan glo+alisasi se8ara utuh mengingat 8akupann5a sangat
luas dan mengge0ala ke dalam +er+agai sektor.4lo+alisasi pada
ken5ataann5a +ukan han5a tentang saling ketergantungan ekonomi,
tetapi tentang trans&ormasi ruang dan 7aktu 5ang +erskala luas dalam
kehidupan kita!.
4 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 8/35
?adi, glo+alisasi mengandung arti menghilangkan +atas+atas
kenasionalan dalam +idang ekonomi (perdagangan) dan mem+iarkan
sesuatu +e+as melintas dunia dan menem+us le=el internasional,
sehingga teran8amlah nasi+ suatu +angsa atau negara.4lo+alisasi 0uga
+isa +erarti eliminasi +atas+atas teritorial antara suatu +angsa dengan
+angsa 5ang lain, antara tanah air 5ang satu dengan tanah air 5ang lain,
antara ke+uda5aan 5ang satu dengan ke+uda5aan 5ang lain@.*al itu
ter0adi dikarenakan adan5a perkem+angan se8ara pesat teknologi
komunikasi, trans&ormasi, dan in&ormasi.ada tataran konsep, glo+alisasi
tidak +ertentangan dengan Islam.Bahkan Islam se0alan dengan glo+alisasi
karena Islam adalah uni=ersal dan 9rahmatan lil ’alamin.
Ibid . hal. ((.
4Anthony /iddens, The Third Way, &akarta0 /ramedia, ())), hal. 3(.
+%usu# 5ardhawi , Islam dan Globalisasi Dunia, &akarta0 Pustaka al-6autsar, tt. hal. ((.
7%usu# 5ardhawi, Ummat Islam menyongsong Abad 21 89mmatan aina 5ornain:, Solo0 ;ra <ntermedia,
())*, hal. 3)*.
5 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 9/35
4lo+alisasi 0uga dapat +erarti arah perkem+angan atau
ke8endrungan untuk men5atukan gerak serta hu+ungan hidup +angsa
+angsa di dunia,di +er+agai +idang kehidupan,5ang didukung oleh
sarana dan prasaranatertentu,terutama kema0uan teknologi
in&ormasi,komunikasitransportasi,+ahkan ideologi.Maka dikenallah
+e+erapa &aktor glo+al,seperti politilk glo+al,ekonomi glo+al,dan
komunikasi glo+al$.
>amun glo+alisasi 5ang ter0adi akhirakhir ini adalah glo+alisasi
5ang le+ih merupakan konsep dan +eran0ak dari terminologi
Barat.4lo+alisai pada 5ang terakhir ini, le+ih mengarah pada pemaksaan
hegemoni politik, ekonomi, sosial, dan +uda5a 'S kepada dunia,
khususn5a dunia /imur atau dunia ketiga, dan le+ih khusus lagi dunia
Islam.leh karena itu, dapat dikatakan +ah7a dalam konsep =ersi Barat,
glo+alisasi +erarti 97esternisasi dunia. Konsep ini merupakan istilah
santun +agi imperialisme ga5a +aru 5ang telah menanggalkan +a0u lama
dan 8ara8ara kunon5a, untuk memainkan hegemoni +aru dengan
pa5ung istilah 5ang lem+ut, 5akni 9glo+alisasi.
6 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 10/35
Dampak ositi& Dan >egati& 4lo+alisasi Bagi 2mat IslamDapak positi&n5a antara lain, in&ormasi dari +elahan dunia 5ang
0auh dapat segera diletahui oleh manusia di+elahan dunia 5ang lain.
Manusia dengan mudah +erkomunikasi, termasuk dapat dengan 8epat
mengem+angkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga merata di
seluruh dunia.Di samping dampak positi&, arus 4lo+alisasi 0uga
menim+ulkan dampak negati& 5ang sangat perlu mendapatkan perhatian.'dapun dampak negati&n5a antara lain, ledakan in&ormasi 5ang
menguasai kehidupan manusia,5ang mengusai media in&ormasi, akan 0adi
penentu mempengaruhi mas5arakat dunia. engaruh negati=e dari luar
dengan leluasa masuk menusuk 0antung rumah tangga kita, dan
mempengaruhi sendi kehidupan masingmasing keluarga. Kehidiupan
manusia semakin didorong indi=idualistis, sangat menon0olkan hak
indi=idun5a.Kehidupan +eragama han5a diam+il ritualn5a sa0a, dan agama
han5a dipahami han5a untuk aspek indi=idual +elaka.Dengan demikian,
arus glo+arisasi itu dapat mengan8am kehidupan apa+ila tidak 7aspada
menghadapin5a.
$ ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*,Umat Islam Dalam Globalisasi,?akarta:4ema Insani
ress,1@,hal..
Ajaran0Ajaran %ma Islam !alam Meng-ada1i lobalisasiBagi 2mat Islam, menghadapi arus 4lo+alisasi ini merupakan
tantangan, sekaligus se+agai peluang untuk dapat dengan 8erdas,
s5ias5ah, dan trampil meman&aatkan untuk ?ihad ( +er0uang sungguh
sungguh ) men5ampaikan aspekaspek a0aran Islam se+agai %ahmat
-ilCalamien, mem+erikan kese0ahteran +agi seluruh alam. Dalam
menhhadapi tantangan arus 4lo+alisasi, umat Islam perlu giat
memperkokoh Benteng dengan memperkuat &ondasi 'idah, S5ariCah
I+adah, 'maliah, dan 'khlaul Karimah. Dengan &ondasi a0aran Islam ini
ins5a'llah akan mempu men0adi ;lter dan pun5a da5a tangkal terhadap
arus negati=e 4lo+alisasi atau arus popularitas 6aman. Dengan
78 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 11/35
memahami dan mengha5ati serta mengamalkan a0aran Islam dengan
+enar, akan mahir mengendalikan diri dan men5eleksi pengaruh arus
4lo+alisasi, sehingga dapat selamat, dan 0usteru dapat meman&aatkann5a
se+agai sarana dak7ah dan pengem+angan Islam di dunia 5ang le+ih
luas.Dalam rangka untuk menguatkan umat menghadapi arus
4lo+alisasi, maka perlu dipahami dan diha5ati a0aran 'llah S7t. Dalam
kita+ullah 'l EurCan se+agai pedoman hidup manusia ini untuk
menghadapi era glo+alisasi,antara lain :ertama, 2mat Islam harus memperkuat Iman dan 0uga harus
memiliki Ilmu engetahuan 5ang luas, sehingga Ilmu dan /eknologi 5ang
tum+uh dan +erkem+ang dilandasi oleh Iman 5ang kokoh, akan +arokah
dan mam&aat +agi kehidupan perada+an manusia.Kedua, 2mat dapat mengamalkan konsep hidum manusia dalam
mempun5ai orientasi hidup 5ang 0elas +ahagia di akhirat, dengan
mengupa5akan +er+uat +aik dan +ahagia se0ahtera di dunian5a.Be+uat
ke+aikan pada sesama manusia dengan amal sholehn5a./idak mem+uat
kerusakan di +umi1".Ketiga, Memperkokoh %umah /angga Sakinah dengan landasan
intaKasihSa5ang, mem+angun mas5arakat 5ang MarhammahEor5atan
/o55i+ah ( tentramdamai ), +erlandaskan /aCa7un atau gotongro5ong.
Kesemuan5a itu saling men0aga, agar 0angan sampai dirin5a, keluargan5a,
dan mas5arakatn5a, terperosok dalam neraka11.Keempat, Memperkokoh Istiomah 2mat Islam pada
pengetahuanpemahamanserta mengamalan a0aran Islam, sehingga
+enar+enar Muttain (+erta7a) dan sampai akhir ha5at tetap dalam
keadaan muslimin1#.Dengan demikian itu, 2mat Islam akan tegar +erani menghadapi
arus 4lo+alisasi, dan +ahkan dapat tampil dengan mahir menggguna
Ilmuengetahuan /eknologi se+agai sarana dan prasarana per0uangan
dak7ah'mar makru& nahi mungkar, sehingga +erman&aat +agi
kese0ahteraan kehidupan umat manusia di seluruh dunia.
77 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 12/35
E.S.'lMu0adallah (!$):111"E.S 'lEoshos (#$):@@11E.S 't/ahrim () 1#E.S 'li Imron (3):1"#
BIslam !an Keindonesiaan
Keindonesiaan
Dalam per0alananan %epu+lik Indonesia selama tahun, upa5a
memadukan keindonesiaan dan keislaman sungguh menarik perhatian.
enuh dengan dinamika dan masih terus mengalami proses.
Se0ak se+elum pern5ataan kemerdekaan, hu+ungan agama
(Islam) dan negara (Indonesia) men0adi masalah pelik. Itu terlihat kalau
kita men5imak persidangan Badan en5elidik 2saha2saha ersiapan
Kemerdekaan Indonesia (B2KI) dan anitia ersiapan Kemerdekaan
Indonesia (KI), #$ Mei hingga ## 'gustus 1!.
72 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 13/35
B2KI mem+entuk anitia Sem+ilan 5ang dipimpin Bung Karno
mem+ahas dasar negara. anitia ke8il itu +erhasil merumuskan iagam
?akarta pada ## ?uni 1! 5ang men0adi em+ukaan 22D. ada 1$
'gustus 1! %an8angan 22D itu ren8anan5a disahkan dalam
persidangan KI. /etapi, pada 1@ 'gustus 1! sore sekelompok
pemuda 5ang mengaku me7akili umat Kristen dari Indonesia /imur
mendatangi Bung *atta men5ampaikan aspirasi mereka.Mereka
men5atakan, umat Kristiani tidak akan +erga+ung dengan %epu+lik
Indonesia 5ang +elum +erusia sehari. Sikap itu diam+il karena
em+ukaan 22D 5ang dikenal se+agai iagam ?akarta di dalamn5a
mengandung kalimat GKetuhanan dengan ke7a0i+an men0alankan s5ariat
Islam +agi pemelukpemelukn5aG.
sokn5a Bung *atta lalu mengadakan pertemuan dengan
se0umlah tokoh Islam 5aitu Ki Bagus *adikusumo, K*' <ahid *as5im, Mr
Kasman Singodimed0o, dan /euku Mohamad *asan mem+ahas masalah
rumit dan mendesak itu. Bermingguminggu para tokoh pendiri +angsa
itu +erde+at alot memilih an8asila atau Islam se+agai dasar negara. Dan
akhirn5a mus5a7arah menghasilkan titik temu +erupa dasar negara
an8asila dengan men8antumkan tu0uh kata iagam ?akarta pada sila
pertama, dan kini hasil mus5a7arah itu ditolak pada hal esokn5a harus
disahkan.
Sungguh luar +iasa tanggapan para tokoh Islam terhadap
penolakan itu. Dengan 0i7a +esar, penuh rasa tanggung 0a7a+, semangat
mendahulukan kepentingan +angsa di atas kepentingan golongan Islam,
mereka tidak ragu segera men8oret tu0uh kata iagam ?akarta sehingga
em+ukaan 22D +er+un5i dan tertulis seperti sekarang. Dan tindakan itu
kemudian diterima tokohtokoh Islam lain. Maka, langkah pertama
memadukan Indonesia dan Islam +erhasil dilakukan tokohtokoh
Islam/erintegrasin5a antara pemikiran keislaman dan keindonesiaan
diatas titik temu an8asila dalam kehidupan +ermas5arakat, +er+angsa
7( | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 14/35
dan +ernegara 5ang harmonis. /idak terdapat kesen0angan anatara
keislaman dan keindonesiaan, antara Islam dengan an8asila, selaras
dengan realitas sosial +uda5a +angsa Indonesia dengan 8iri utama,
kema0emukan dan perkem+angan.
Hubungan Islam !an Keindonesiaan
!engiringi krisis ekonomi tahun *==7-*==> dan kekecewaan para mahasiswa dan
berbagai elemen bangsa atas rapuhnya moralitas dan hegemoni struktural dan kultural yang
cenderung bersi#at homogenisasi dan standardisasi regim ?rde 1aru, <ndonesia seolah-olah
memasuki babak baru sejarah memperbaharui ke<ndonesiaan. @9mat <slam yang sudah
majemuk sejak sangat lama secara orientasi keagamaan, budaya, bahasa, sosio-ekonomik,
dan politik, pun bergerak lagi, memunculkan kemajemukan yang lebih terbuka dan okal diranah publik.
i antara mereka, ada yang menekankan penyamaan karena yang mereka lihat
kebebasan dan kemajemukan yang tidak terkendaliB ada juga yang menitikberatkan
kesamaan-kesamaan dan menganggap perbedaan-perbedaan harus dipinggirkan karena
cenderung memecah belahB ada pula yang menyuarakan persamaan dan perbedaan sebagai
dimensi positi# dan konstrukti#.
Sekarang, titik balik 8turning point : sejarah itu sudah terlewatkan lebih dari
sepuluh tahun, dan berbagai elemen masyarakat, termasuk yang menganggap diri merekasebagai bagian dari umat <slam, masih terus mencari makna <slam di tengah ke<ndonesiaan,
lokalisasi dan globalisasi0 bagaimana menjadi manusia !uslim 8being Muslim:, dan menjadi
manusia <ndonesia 8being Indonesian:. Sebagian juga mencoba menemukan kembali
8reinent: identitas lokal0 menjadi &awa, menjadi Aceh, menjadi Papua, dan sebagainya*3.
Pencarian dan penegasan kembali berbagai identitas 8agama, suku, bangsa, jender,
kelas sosial, ideologi politik: berlangsung sebagai respons terhadap tantangan-tantangan
baru. alam wacana global, ada citra umat <slam di <ndonesia yang toleran, demokratis, dan
akomodati# terhadap 1udaya-budaya lokal, tapi di sini lain, sebagian umat <slam terlibat aksi
kekerasan dan terorisme, memiliki dan menganjurkan ideologi kekerasan, dan masih terlibat
dalam tindak pidana korupsi dan penyakit-penyakit moralainnya. 6arena itu, upaya
merekonstruksi hubungan <slam dan 6e<ndonesian yang bhineka itu tetap penting baik bagi
sarjana maupun tenaga pendidikan, dan para pemimpin dan masyarakat luas.
7+ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 15/35
Empat O!"#ta$! I%"&'&!$ H*#a# I$'am %a# K"!#%&#"$!aa#+
P"tama, -I$'am!.at!&# Y"$, I#%&#"$!a#!.at!&# N&/
!enurut kerangka hubungan <slam dan ke<ndonesian, setidaknya ada
empat orientasi ideologis di tengah masyarakat <ndonesia kontemporer.
P"tama + mereka yang berkeyakinan <slam itu satu dan <ndonesia itu satu. i antara
mereka, ada yang berpendapat <slam dan <ndonesia adalah dua identitas yang bertentangan,
dan tidak ada persinggungan atau kesesuaian antara keduanya. 1agi kelompok-kelompok
seperti i!but Tahrir 8T:, <slam adalah wahyu Allah, sementara <ndonesia adalah buatanmanusia, yang meskipun lahir dalam konteks melawan penjajahan 8kolonialisme dan
imperialisme:, tidak lahir atas landasan syariat <slam dan kekhila#ahan 8seperti yang mereka
pahami:.
13 ersoalan 9identitas, 0ati diri, adalah perennial dan uni=ersal di semua
mas5arakat. Di 'merika Serikat, di alestina, di Irak, di Iran, di Saudi 'ra+ia, untuk
men5e+ut +e+erapa sa0a, persoalan identitas mengenai 9siapa orang 'merika itu,
9Siapa orang alestina, 9Siapa orang Irak, dan se+again5a, 0auh dari selesai. Di
'merika, Samuel *untington misaln5a menulis +uku Who are We?: The Challenges to
Ameria’s !ational Identit" (>e7 Hork: Simon S8huster, #""!), dan +erpendapat
+uda5a nasional 'merika adalah 'nglorotestant, dan imigrasi dari +er+agai ras dan
+uda5a merupakan tantangan 5ang +isa mengan8am +uda5a nasional itu.
Sebagai sebuah gerakan politik yang menolak ambil bagian dalam proses politik
di <ndonesia dan menolak demokrasi sebagai ideologi "afir , i"but Tahrir mengusung konsep
khila#ah sebagai suatu kepemimpinan politik uniersal 8ekumenikal: yang mewadahi seluruh
orang <slam dan non-<slam yang harus tunduk kepada khali#ah itu.1agi mereka, yang meskipun kecil tapi menyebar di banyak daerah dan akti# di
kampus-kampus dan rumah-rumah, jatuhnya kekhali#ahan oleh !usta#a 6emal Attaturk
8Turki : pada tahun *=(3C(D, bukan sumpah pemuda tahun *=(> atau proklamasi
7/ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 16/35
kemerdekaan < tahun *=D4, merupakan titik balik 8turning point : sejarah yang harus
dikembalikan pada saat ini dan masa depan. !enariknya, mereka juga mencari rujukan
sejarah nusantara, khususnya bagaimana kesultanan-kesultanan seperti Peureulak, Samudera
Pasai, Aceh arussalam, /owa, Tallo, dan sebagainya telah melaksanakan syariat <slam.
1agi mereka, @<slam dan syariatnya sudah menyatu dan terimplementasi secara menyeluruh
dan sistemis.*D.
Namun, "aman sekarang, upaya itu redup dan harus dihidupkan kembali,
bersamaan di belahan dunia lain. i"but Tahrir <ndonesia 8T<: mengutip potongan-
potongan sejarah <slam dan mena#sirkannya untuk menunjukkan bahwa perjuangan
menegakkan syariat dan khila#ah <slam mereka saat ini tidaklah a-historis.!ereka, misalnya,
mencoba menunjuk adanya hubungan 6hali#ah 9smani dengan sultan-sultan di Nusantara,
adanya ancaman kolonial 1elanda, termasuk melalui ordonansi-ordonansi seperti peradilanagama, perkawinan, pendidikan, guru, sekolah liar, yang menghambat perkembangan <slam
di Nusantara.
1agi mereka, perhatian ulama dan politisi <slam masa lalu terhadap khila#ah tidak
pernah benar-benar pudar, seperti terlihat pada Mu"tamar Alam Islamy #ar$ul indias
%yar&iyyah 8!A<ES, 6on#erensi unia <slam 'abang india Timur: di 1ogor, pada *=(+.
2ebih menarik lagi, bagi T<, tokoh-tokoh seperti .?.S. Tjokroaminoto, aji Agus Salim
8Sarekat <slam:, 6.. !as !ansur, 6.. Ahmad ahlan 8!uhammadiyah:, dan 6.. A.
Wahid asyim 8Nahdlatul 9lama:, merupakan tokoh-tokoh pejuang syariat <slam di
Nusantara.
1 *i6+ut /ahrir Indonesia, #e$a% &"ariah ' (hilafah di Indonesia (akarta: */I ress,
#""@, hal.1#.
an menarik ke masa lebih kontemporer, T< berpendapat, @sejak momentum
re#ormasi, sekalipun sekulerisme kapitalisme makin dihujamkan, suara <slam makin
nyaring.Seruan menerapkan Syariah <slam bergema di berbagai daerah.!uncullah perda-
perda yang bernuansa Syariah <slam.Seruan penyatuan umat ke dalam khila#ah pun makin
nyaring terdengar*4.alam konteks <slam dan ke<ndonesian, T< bisa dikategorikan kepada
mereka meyakini ketunggalan <slam dan ketunggalan <ndonesia, yang tidak bisa
dikompromikan secara ideologis, meskipun mereka masuk dan berjuang dalam konteks
<ndonesia 8dalam rangka membangun keislaman yang uniersal:. <ndonesia bagi mereka
73 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 17/35
sekedar tempat dimana syariat <slam dan khila#ah sebagaimana yang mereka pahami harus
ditegakkan.!ereka menolak 99 D4, Pancasila, emokrasi, partai politik sekuler, dengan
landasan keyakinan <slam sebagai ideologi satu-satunya yang tidak bisa digandengkan
apalagi dinomorduakan dengan kebudayaan.1agi mereka, <slam tidak bisa mengikuti
perkembangan "aman dan tempat.Faman dan tempatlah yang wajib mengikuti <slam.
@1ukan dengan membuat interpretasi baru mengenai <slam agar sesuai dengan keadaan
masyarakat,..karena di sana terdapat masyarakat yang rusak dan hendak diperbaiki dengan
suatu ideologi 8mabda: secara in&ilabi 8reolusioner:.*+ <
alam pendidikan keluarga dan organisasi T<, karakter atau kepribadian yang
dibangun adalah karakter <slam yang homogen dan tertutup dan menutup akomodasi-
akomodasi ideologis dan kultural.6eindonesian adalah tidak lebih dari tempat dimana
karakter itu harus disemai dan dipaksa menerima gagasan khila#ah dan syariat.1agi mereka,
tidak ada nilai-nilai yang disebut sebagai nilai-nilai ke<ndonesian, nilai-nilai kebangsaan,
ataupun nilai-nilai kebudayaan yang dipelajari dan diterima melalui prosesi sejarah yang
panjang dan beragam.1agi mereka, tidak ada <slam jawa, <slam 1ugis, <slam Aceh, atau
<slam 1anjar.alam pendidikan mereka, ditekankan hanya ada satu <slam. !ereka menolak
@al'adah muh"amah dan @la yun"aru tagayyur al'ah"am bi taghayyur al'!aman*7. 1!
*i6+ut /ahrir Indonesia, #e$a% &"ariah) hal.31.
1 /ai5uddin an>a+hani, *afahim +i,but Tahrir edisi *u’tamadah.) ter0. (?akarta:
*i6+ut /ahrirIndonesia, #""), hal.11. Muhamad Ali, “Hizbut Tahrir Indonesia” (the Party of
Liberation Indonesia). Editor(s): Henry Schwarz. Blackwell. Blackwell Encyclopedia of Postcolonial Studies,
akan diterbitkan 2012.
1@ 'n>a+hani, *afahim +i,but Tahrir) hal.1#
1agi An-Nabhani, pendiri i"but Tahrir yang berasal dari Palestina, yang
menginginkan tegaknya khila#ah <slam di negera-negara Arab, tapi kemudian menjadi global
itu, sesuatu karakter dikatakan baik atau buruk bukan karena sesuatu itu sendiri, tapi karena
ada #aktor eksternal. anya Allah dan asul-Nya yang menentukan baik dan buruk. Setiap
hukum ibadat, akhlak, makanan, pakaian, mu$amalat dan u&ubat, tidak bolehdikaitkan
dengan illat sama sekali. an hanya Allah yang tahu hikmahnya, sementara akal manusia
tidak akan menjangkaunya.*>
74 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 18/35
Tradisi 8urf : adakalanya bertentangan dengan syariat, dan adakalanya tidak, dan
apabila bertentangan maka syariatlah yang menghapus dan mengubahnya, karena itu tradisi
tidak bisa dijadikan dasar ataupun illat hukum syariat. T< menggunakan dikotomi @Negara
<slam dan @Negara 6a#ir, di dalam Negara <slam, umat non-!uslim harus tunduk pada
kekhali#ahan <slam itu. An-Nabhani menulis, warga non-!uslim dibiarkan menjalankan
akidah dan ibadahnya, makanan dan pakaian, nikah dan talak, juga sesuai dengan agama
mereka, namun dalam urusan mu$amalat lainnya, uGubat, pemerintahan, ekonomi, dan lain-
lain, warga non-!uslim wajib mengikuti aturan syariat <slam yang berlaku untuk semuanya.
6ewajiban Negara adalah menerapkan <slam secara keseluruhan. Pelaksanaannya terhadap
non !uslim dianggap sebagai salah satu cara mengajak mereka kepada agama <slam, sebab
syariat berlaku umum bagi seluruh umat manusia.*=
6arena itu, <ndonesia bukan Negara <slam, tapi Negara 6a#ir.6ebhinekaan diakui
sekedar sebagai wahana dan wadah dimana ideologi <slam diwujudkan.Tidak ada nilai-nilai
intrinstik yang positi# dan konstrukti# di dalam kebhinekaan <ndonesia dan budaya umat
manusia.Tidak ada korelasi positi# antara <slam dan ke<ndonesian.
1$ 'n>a+hani, *afahim +i,but Tahrir) hal."3
1'n>a+hani, *afahim +i,but Tahrir , hal.3
K"%a+ -I$'am F!$t, I#%&#"$!a S"&#%/
Sebagai orientasi ideologis kedua, ada kelompok yang terlibat dalam proses
demokratisasi di <ndonesia, yang memperjuangkan <slam sebagai sistem yang komprehensi#
namun dalam konteks <ndonesia yang majemuk secara budaya, agama, dan ideologi. Partai-
partai politik @<slamisseperti Partai 6eadilan Sejahtera 8P6S:, dan Partai-partai lain yang
segagasan dengannya, mengutamakan <slam sebagai sistem yang paling baik dan paling
benar, namun berjuang mewujudkannya dalam konteks #alsa#ah Negara Pancasila, 99 D4
75 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 19/35
8dan hasil amandemen: dan peraturan-peraturan lainnya.Namun demikian, mereka
memahami konstitusi dan #alsa#ah ini bukan sebagai prioritas utama.
alam banyak isu seperti sistem pendidikan nasional, Ahmadiyah, 99 anti-
pornogra#i, partai dan gerakan-gerakan <slamis cenderung dianggap meminggirkan beberapa
aspek kebhinekaan beragama dan berbudaya yang bagi kalangan nasionalis lain merupakan
karakter ke<ndonesiaan. 6elompok-kelompok <slamis ini memiliki konsep tarbiyah dan
da$(ah yang merujuk pada sumber-sumber abad pertengahan seperti <bn Taimiyyah, <bn Al-
5ayyim, dan abad modern seperti asan Al-1anna, Sayyid 5utb, Abu HAla al-!aududi, dan
lain-lain. !ereka tidak menolak demokrasi 8diterjemahkan menjadi al'dimu"ratiyyah:, tapi
bukan demokrasi liberal.!ereka mencoba melakukan <slamisasi demokrasi, dengan
mengembangkan konsep-konsep <slam seperti syura dan Mitha& al'Madinah 8dide#inisikan
sebagai Piagam atau 6onstitusi !adinah:.!ereka dipengaruhi oleh pikiran-pikiran asan
al-1anna, Sayyid 5utb, dan <khwan al-!usliminnya.
6elompok-kelompok <slamis menjadikan <ndonesia sebagai bangsa dimana umat
<slam menjadi pemilik utamanya, dan menjadikan <slam sebagai din, atau pola hidup 8(ay
of life: yang lebih daripada de#inisi sempit @agama yang priate dan personal saja. !ereka
menomorsatukan <slam sebagai ideologi perjuangan, dan mengakui kebhinekaan budaya
<ndonesia sejauh itu tidak menghambat supremasi pemajuan <slam dan kemajuan umat <slam
di <ndonesia dan di manca Negara.1agi mereka, Islami) umma first,Indonesia se)ond ,
misalnya ketika mendukung Palestina, mengecam double standar Amerika di Timur Tengah,
dan menyerukan *ihad dan da"(ah melawan kaum ka#ir Amerika, %ahudi, Fionis, dan
sekutu-sekutunya.!ereka tidak menolak toleransi 8tasamuh: dalam pengertian kerukunan
sosial antar umat beragamaB terbukti mereka bisa melakukan koalisi-koalisi dengan berbagai
partai dan kelompok sejauh tujuan-tujuan dasarnya tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip <slam.
Secara budaya, mereka lebih menyukai nasyid ala Arab yang menggunakan tema-
tema keislaman, mendukung <slamisasi ilmu pengetahuan, <slamisasi budaya, <slamisasi
ekonomi seperti bank syariah, dan <slamisasi masyarakat 8 Islami!ation of so)iety: sebagai
bagian dari program <slamisasi <ndonesia secara keseluruhan. !ereka pun semakin
pragmatis, tidak mengusung gagasan Negara <slam secara #ormal, tapi menyuarakan @)lean
76 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 20/35
and good go+ernan)e ketika kampanye dan ikut berkompetisi dengan partai-partai politik
<slam lain dan nasionalis @sekuler dengan organisasi dan jaringan yang solid terutama di
kota-kota dan kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Sebagai partai @da"(ah dan
tarbiyah, P6S tidak memiliki concern khusus terhadap pendidikan karakter bangsa
sebagai agenda tersendiri.Salah satu topik penting dalam tarbiyyah mereka adalah perang
pemikiran 8al'gha!( al'fi"ri: antara <slam dan sistem-sistem *ahiliyyah, seperti materialism,
komunisme, orientalisme, dan kapitalisme. 2awan perang pemikiran mereka adalah %ahudi,
Fionis, 6risten, Foroaster, Politeis, !una#ik, Ateis, dan kaum ka#ir lainnya yang bergerak di
misi, pendidikan, buku-buku, media cetak, klub-klub, olahraga, yayasan-yayasan, lembaga-
lembaga, hiburan, seni, musik, dan #ilm.
!ereka juga sering menggunakan teori konspirasi Fionis dan AS yang
memerangi <slam()..!ereka setuju dengan toleransi beragama dalam bidang-bidang sosial,
ekonomi, dan politik, bukan pada persoalan aGidah dan ibadah.!elalui politik sebagai
dakwah, mreka berusaha menyebarkan <slam sebagai rahmatan lil'alamin-1agi mereka,
pendidikan 8tarbiyah: <slam yang komprehensi# 8 Islam .afah: dan anti sistem *ahiliyyah
tidak menjadikan @<ndonesia dan kebhinekaan sebagai sumber nilai yang konstrukti# bagi
<slam dan keber<slaman. Program utama mereka, adalah <slamisasi <ndonesia, bukan
<ndonesianisasi, lokalisasi, atau diersi#ikasi <slam.(*
!ereka mem#ormulasikan nilai-nilai moral yang <slamseperti keadilan dan
kesejahteraan, namun mena#sirkannya dalam kerangka <slam sebagai jawaban 8 Islam hu(a
al'hal :.ubungannya dengan kelompok lain, mereka memiliki slogan @/a"htalitun (alaa"in
yatamayya!un0 8mereka bercampurCbergaul dengan kelompok-kelompok lain, tapi mereka
memiliki identitas yang membedakan:.!uatan tarbiyyah mereka adalah tauhid, a"hla& dan
fi"rah. !ereka pun membiasakan pemakaian istilah-istilah Arab, seperti i"h(an dan
a"h(at, siyasah, i&tisad, hi!b, musyara"ah,maisyah, murabbi, mutarabbi, hala&ah, dan
usrah- Terhadap #ormalisasi syariat <slam, P6S melakukan perjuangan bertahap0 mereka
melakukan dialog dengan kelompok-kelompok lain, termasuk non-!uslim mengenai konsep
dan esensi syariah0 menegakkan keadilan dan kesejahteraan. Secara prinsip, P6S mengakui
eksistensi penganut agama-agama lain sebagai ahlu dhimmah, dan memisikan jaminan
kebebasan beragama dan hak-hak sipil mereka, seperti dicontohkan Piagam !adinah.((
28 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 21/35
#" Ir7an ra5itno,'l4ha67 alFikri, (e/ribadian Dai (Bekasi: ustaka /ar+iatuna, #""3),
hal.3, dalam 4reg Fell5 and Jirginia *ooker, eds, 0oies of Islam in &outheast Asia: A
Contem/orar" &oureboo% (Singapore: Institute o& Southeast 'sian Studies, #""), hal.3$
3.
#1 -ihat misaln5a, Hon Mahmudi, 9Islamising Indonesia: the %ise o& ?emaah /ar+i5ah and the
rosperous ?usti8e art5 (KS), tesis h.D, Fa8ult5 o& 'sian Studies, 'ustralian >ational
2ni=ersit5, an+erra, ?ul5 #"".
## -ihat. Hon Mahmudi, 9Islamising Indonesia: the %ise o& ?emaah /ar+i5ah and the
rosperous ?usti8e art5 (KS), tesis h.D, op.8it.
alam hal penekanan dan strategi, P6S berbeda dengan T<0 P6S mengakui danikut proses demokrasi, menjadi partai politik, dan melakukan kompromi-kompromi
pragmatis demi tercapainya tujuan <slamisasi itu. Sementara T< bergerak di luar proses
politik, menegasikankeabsahan sistem demokrasi, pemilihan umum, dan konstitusi serta
peraturan-peraturan yang dihasilkannya. 1agi P6S, ada hubungan <slam dan
ke<ndonesiaan0.<ndonesia adalah bangsa besar dan majemuk dimana umat <slam menjadi
27 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 22/35
bagian paling utama dan berhak memimpinnya. Namun demikian, baik T< maupun P6S,
pada prinsipnya menempatkan Islami) umma first and formost- !ereka tidak menganjurkan
kekerasan #isik, menolak terorisme, meskipun mereka kerap melakukan demonstrasi damai
menyuarakan kepedulian mereka terhadap isu-isu global
K"t!a+ -F&ma'!$t! I$'am N&, S*$ta#t!" I$'am I#%&#"$!a, Y"$/
?rientasi ideologis ketiga, ada kelompok yang menyebut diri mereka @progresi#,
termasuk mereka yang mengusung ide-ide liberalisme, pluralisme, dan sekulerisme, dalam
pengertian yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai substansi <slam. 1agi mereka, <slam,
ke<ndonesian, dan progresi#itas saling mendukung.1agi mereka, yang mengambil rujukan
pada berbagai sumber baik klasik, pertengahan maupun modern, !uslim dan non-!uslim,
<slam memiliki nilai-nilai uniersal dan nilai-nilai partikular.!ereka lebih mengutamakan
nilai-nilai uniersal itu, seperti keadilan, persamaan hak, kesejahteraan, kesetaraan. 1agi
kalangan progresi#, nilai-nilai yang uniersal bisa diterapkan dalam konteks <ndonesia, dan
setiap nilai uniersal dengan sendirinya adalah <slami, tanpa harus diberi label <slam. Nilai-
nilai <slam bagi mereka bersumber dari Al-5ur$an, Sunnah, dan sejarah serta dari tokoh-
tokoh "aman dan tempat yang terus berkembang, memberikan tempat terhormat bagi akal
pikiran yang kritis terhadap sumber-sumber itu.!ereka menolak teokrasi, mempromosikan
ide-ide demokrasi, hak-hak minoritasnon-!uslim dan !uslim, hak-hak perempuan, dan
kebebasan berpikir.(3 #3 -ihat antara lain, harles Kur6man, ed., 1iberal Islam: A
&oureboo% (>e7 Hork &ord: &ord 2ni=ersit5 ress, 1$) '+d Mosith
4ha6ali, ed., I$tihad Islam 1iberal: U/a"a *erumus%an (eberagamaan 2ang
Dinamis (?akarta: ener+it ?aringan Islam -i+eral, #""!) Muhamad 'li, 9the %ise
o& -i+eral Islam >et7ork (?I-) in ontemporar5 Indonesia, Amerian #ournal of
Islami &oial &ienes) ##,1, #""!, hal.1#@
1agi sebagian kalangan mereka, seperti yang tergabung dalam åan <slam
2iberal 8&<2:, syariat <slam itu sudah liberal dan liberati# asalkan dipahami secara tepat
dalam konteks ruang dan waktu <ndonesia. . 1erbeda dengan T< dan P6S, &<2 dan
kalangan yang seide dengan mereka, melakukan kritik terhadap cara pandangan ke<slaman
yang menurut mereka kaku dan tertutup dan anti pemikiran dan pena#siran rasional dan
progresi#. Pendidikan karakter bangsa bagi kalangan progresi# lebih merupakan
22 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 23/35
penerjemahan nilai-nilai <slam dan agama-agama yang bersi#at uniersal seperti keadilan,
persamaan hak manusia, perdamaian, kasih sayang, dan kemajuan.6arena <ndonesia sudah
majemuk, maka <slam tidak bisa tidak kecuali berwajah majemuk, atau multi-kultural.umat
<slam.Sebagian mereka, <ndonesia meskipun beragama, tidak memiliki sejarah Negara
agama.Negara agama bagi mereka bukan asli <slam dan bukan asli <ndonesia.
1agi mereka, <ndonesia adalah konsep bangsa yang memiliki nilai-nilai positi#
dan konstrukti# bagi menjadi !uslim yang lebih cocok dan dinamis.an bagi mereka, <slam
itu majemuk, dinamis, dan terbuka bagi pena#siran-pena#siran yang rasional dan progresi#.
2ebih lanjut mereka merumuskan apa yang disebut dengan fi&ih lintas agama, karena
masyarakat
!uslim <ndonesia @#iGh-oriented , berlandaskan pada kajian-kajian ayat, hadis,
dan ushul #iGh, terutama al'"ulliyat al'"hamsah <mam Al-/ha"ali dan <mam al-Syatibi
8melindungi agama, akal, jiwa, harta, dan keturunan:, membahas tema-tema seperti
kesinambungan, kesamaan dan titik temu agama-agama, ajaran kehani#an yang non-
sektarian, non-komunalistik, Al-<slam sebagai agama kemanusiaan.
EiGih 2intas Agama yang menuai pujian dan kritik ini, membahas isu-isu
kontroersial seperti mengucapkan salam kepada non-!uslim, mengucapkan selamat natal
dan selamat ari aya agama-agama lain, menghadiri perayaan hari-hari besar agama-
agama lain, doa bersama, kawin beda agama, waris beda agama, toleransi, dialog dan
kerjasama agama-agama. al ini tidak secara khusus melihat ke<ndonesian sebagai sumber
nilai yang dipersandingkan dengan ke<slaman, namun contoh-contoh kasus, kutipan-kutipan
dan pengalaman sejarah serta tokoh-tokoh pemikir !uslim <ndonesia, menjadi sumber bagi
sikap keberagamaan !uslim <ndonesia yang lebih terbuka dan toleran.
6erangka berpikir buku ini adalah kerangka<slam substanti# dan kritis terhadap
teks, tradisi, dan kemapanan lembaga keagamaan. Pada saat yang sama, globalisasi <slam
dan agama-agama menjadikan <slam di <ndonesia tidak bisa terpisah.(D 1uku lain yang ditulis
beberapa kalangan progresi# I meski tidak se@liberal buku EiGih 2intas Agama, adalah
Islam Multi"ulturalisme. !odul ini memuat tulisan-tulisan tentang bagaimana menyikapi
perbedaan, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dan hak-hak asasi manusia. Salah satu
2( | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 24/35
tulisan dalam buku ini membahas kaum muslim di <ndonesia sebagai bagian dari ummah dan
bangsa. 6.. asyim, misalnya, adalah seorang &awa, <ndonesia, dan !uslim sekaligus.
!enurut penulisnya, @tantangan pembangunan-bangsa berhasil dijawab dengan
baik jika kaum !uslim di negeri ini bisa tampil percaya diri sebagai seorang !uslim yang
taat dan sekaligus sebagai warganegara <ndonesia yang loyal.(4
1aginya, dan bagi penulis dan akti#is progresi# lainnya, ke<slaman dan
6eindonesian 8dan bahkan kemanusiaan yang lebih luas dan global: tidak bisa dipisahkan,
seperti telah dirumuskan 6iai Ahmad SiddiG, yang sering dikutip Abdurrahman Wahid
dalam ungkapan @u"hu((ah Islamiyah, u"hu((ah (ataniyyah, dan u"hu((ah
basyariyyah. i akhir kesimpulan modul ini, penulis menutup dengan kalimat @kaum
!uslim di <ndonesia berkewajibab untuk menerima <ndonesia sebagai sebuah Negara-
bangsa yang terdiri dari kelompok-kelompok agama yang berbeda.(+ !enurut salah satu
rujukan tulisan ini, @<slam tidak dapat dipisahkan dari kebangsaan, identitas orang <slam
yang <ndonesia dan orang <ndonesia yang <slam.(7
i sini pendidikan karakter bangsa, meski tidak secara eksplisit, berarti
pendidikan yang berorientasi kemajemukan, dan bagi umat <slam, pendidikannya adalah
pendidikan kemajemukan yang dilandasi nilai-nilai uniersal <slam, bukan semata-mata
simbol-simbol dan bentuk-bentuk lahiriyah keagamaan.
K""mpat+ -I$'am!.at!&# Y"$, I#%&#"$!a#!.at!&# Y"$/
?rientasi ideologis keempat, dianggap @mainstream, yaitu Nahdlatul 9lama dan
!uhammadiyah, dan masyarakat yang berkembang dari tradisi madrasah, pesantren, dan
<A<N 8termasuk 9<N dan STA<N: dan PTA< lainnya. 6elompok @mainstream di <ndonesia
yang sering disebut @moderat itu memiliki jasa yang besar dalam pembentukan karakter
masyarakat!uslim dan bangsa <ndonesia. umusan !uhammadiyah tahun *=4=
2+ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 25/35
@menegakkan dan menjunjung tinggi agama <slam sehingga terwujud masyarakat <slam yan
sebenar-benarnya, menunjukkan tujuan ormas ini yang tidak berorientasi pada politik
kekuasaan, tapi pada masyarakat.
#!Ihsan 'liFau6i, 9Kaum Muslim di Indonesia se+agai Bagian dari Ummah dan Bangsa,dalam S5a; *as5im, Ihsan 'liFau6i, dan Dadi Darmadi, eds, Islam ' *ulti%ulturalisme
(?akarta: International enter &or Islam and luralism, #""$), hal.1@.
#Ihsan 'liFau6i, 9Kaum Muslim di Indonesia se+agai Bagian dari Ummah dan Bangsa,
hal.1$3.
#@ 'hmad Sued5, 9Keislaman dan Keindonesiaan /ak Bisa Dipisahkan, (om/as, 1@ ?uli #""@,
dalam Ihsan 'liFau6i, hal. 1$31$.
Secara umum, !uhammadiyah menjaga keseimbangan antara puri#ikasi aGidah
dan dinamisasi mu$amalah, keuniersalan <slam dan partikularitas budaya lokal, sambil terus
menitikberatkan isi dan misi dakwah dan pendidikan yang berpegang pada amar ma$ruf
nahi mun"ar, yang @moderat, @tidak radikal, @membela bangsa, @mempertahankan
Pancasila, 99 D4, 1hineka Tunggal <ka, dan Negara 6esatuan epublik <ndonesia
2/ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 26/35
8N6<:.(>Pendidikan karakter bangsa, menurut ersi !uhammadiyah, tidak bisa dipisahkan
dari pendidikan <slam yang moderat itu karena posisi umat <slam yang di tengah 8ummatan
(asathan:.Salah satu buku pedoman yang secara implisit memuat nilai-nilai pendidikan
karakter adalah Pedoman idup <slami Warga !uhammadiyah sebagai hasil muktamar ke-
DD tahun ())) di &akarta.
1uku Pedoman ini memuat Pandangan <slam tentang kehidupan, kehidupan
<slami warga !uhammadiyah, mencakup kehidupan pribadi, kehidupan dalam keluarga,
kehidupan bermasyarakat, kehidupan berorganisasi, berbisnis, berpro#esi, melestarikan
lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kehidupan dalam seni
dan budaya. 1uku Pedoman ini mengandung prinsip-prinsip nilai dan norma, aktual,
memberikan arah, ideal, rabbaniCketuhanan, dan bersi#at memudahkan 8taisir :. alam
kehidupan beramasyarakat, Pedoman ini menekankan bahwa <slam mengajarkan agar setiap
!uslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sesama seperti dengan tetangga
maupun anggota masyarakat lainnya masing-masing dengan memelihara hak dan
kehormatan baik dengan sesama !uslim maupun dengan non-!uslim.
alam bertetangga dengan non-!uslim, diajarkan bersikap baik dan adil, karena
mereka berhak memperoleh hak-hak dan kehormatan sebagai tetangga, dan memelihara
toleransi sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan <slam. Pedoman ini juga memuat
prinsip menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia, rasa persaudaraan dan kesatuan
kemanusiaan, kerjasama umat manusia, jiwa toleransi, menghormati kebebasan orang lain,
menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama, menanamkan kasih sayang dan
mencegah kerusakan.(=alam kaitan keislaman dan keindonesian, misalnya, menurut salah
satu akti#isnya, !uhammadiyah adalah gerakan <slam yang bersi#at ideologis, karena
!uhammadiyah merupakan gerakan <slam yang meyakini bahwa <slam sebagai satu-satunya
Agama Allah yang benar, berdasarkan Tauhid dan bersumber kepada Al-5uran dan Sunnah
Nabi. !uhammadiyah juga bertujuan membangun masyarakat utama "hairu ummah dan
baldatun thayyibatun (a rabbun ghafur-!enurutnya, !uhammadiyah melakukan
pemurnian 8puri#ikasi, reialisasi: dan pembaruan 8re#ormasi, dinamisasi, trans#ormasi: dan
menjunjung tinggi u"hu(ah Islamiyah dan ishlah untuk terciptanya rahmatan lil a$lamin-3)
23 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 27/35
i tengah bermunculannya ormas-ormas dan komunitas-komunitas sosial keagamaan
baru setelah *==>, !uhammadiyah dituntut melakukan reposisi identitas dan
perjuangannya.!isalnya, !uhammadiyah dituntut menjaga jarak dari radikalisme agama,
sambil terus meneguhkan dirinya sebagai agen <slam moderat. Secara lebih strategis
!uhammadiyah harus menghadapi tantangan pluralisme, spiritualisme, demokratisasi,
gerakan #ormalisasi syariat <slam, terorisme global dan regional, kekerasan atas nama agama,
liberalisasi <slam, dan sebagainya.3*6emudian, Nahdlatul 9lama, yang dianggap mewakili
tradisionalisme <slam karena lahir dari kalangan ulama pesantren, mengemban isi dan misi
keislaman yang berada di tengah-tengah dalam pengertian melestarikan teologi Ahlussunnah
(al*ama$ah yang akomodati# terhadap budaya lokal, dibandingkan dengan !uhammadiyah
yang lebih puritanistik.
Perjalanan N9 sejak awal hingga sekarang bersi#at kompleks dan dinamis, meskipun
terus dianggap sebagai wakil <slam tradisionalis yang moderat. Secara khusus, N9 lahir
sebagai respons terhadap dua peristiwa besar0 penghapusan khali#ah oleh Turki dan serbuan
kaum Wahabi ke !ekkah. N9 lahir untuk mempertahankan tata cara ibadah keagamaan yang
dikecam Wahabi ketika itu seperti berkaitan dengan kuburan, "iarah, doa tahlil, kepercayaan
kepada para
#$ -ihat Su5oto et al, 3ola Gera%an *uhammadi"ah 4anting: (etegangan antara 3uri5%asi
dan Dinamisasi (?og0akarta: I%iSoD, #""!) Muhamad 'li, 94erakan Islam Moderat di
Indonesia Kontemporer, dalam %i6al Sukma lara ?oe7ono, eds, Gera%an ' 3emi%iran
Islam Indonesia (ontem/orer (?akarta: enter &or Strategi8 and International Studies,
#""@), hal. #11.
# Muktamar Muhammadi5ah, 3edoman +idu/ Islami Warga *uhammadi"ah (?akarta:
Suara Muhammadi5ah, #"""), hal.1!, 1$#1.
wali, dan semacamnya. N9 juga harus hadir untuk menjaga ma"hab Ahlussunnah
wal-jama$ah dan ma"hab #iGih Sya#i$i yang sudah dianut banyak ulama dan pesantren di &awa
khususnya. N9 pun harus memperbanyak pondok-pondok, madrasah-madrasah, mesjid,
24 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 28/35
langgar, seperti halnya mengurus anak yatim dan #akir miskin, serta memajukan urusan
pertanian, perniagaan dan perusahaan yang tiada dilarang <slam.3(
Sebagai ideologi Negara dibenarkan oleh <slam.33Adalah 6 Ahmad SiddiG
yang menawarkan trilogi@Wajar dalam melihat sesuatu dan wajar bersikap terhadapnya,
tidak berlebih-lebihan dan tidak berkekurangan.3D!enurut AndrJe Eeillard, jalan tengah ini
sesuai dengan tradisi &awa yang ditandai pencarian terhadap suatu harmoni masyarakat.
Sementara 1enedict Anderson menilai N9 sebagai kelompok yang ingin mempertahankan
dan memperluas suatu pola kehidupan religius.34
!uslimat N9 misalnya, menyatakan @engan wadah perjuangan !uslimat N9,
wanita-wanita <slam Ahlus Sunnah Wal &ama$ah mengabdi kepada agama, bangsa, dan
Negara. !uslimat N9 juga mencita-citakan @terwujudnya masyarakat sejahtera yang
dijiwai ajaran <slam Ahlussunnah wal jamaah dalam Negara 6esatuan epublik <ndonesia
yang berkemakmuran dan berkeadilan yang diridhoi Allah SWT. !uslimat N9 ingin
@mewujudkan masyarakat <ndonesia khususnya perempuan yang sadar beragama,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3"I+id., hal.$@.
31-ihat perde+atan hal ini di Mukhaer >ur 'hmad (eds.), *uhammadi"ah *en$em/ut
3erubahan: Tafsir 6aru Gera%an &osial-7%onomi-3oliti% (?akarta: ener+it Buku Kompas
S/I 'hmad Dahlan ?akarta, #""!).
3#'ndrLe Feillard, !U 8is-9-8is !egara: 3enarian Isi) 6entu% dan *a%na ter0. -esmana
(Hog5akarta: -KiS, 1), hal.113.
33 'hmad Siddi,*u+ungan 'gama dan an8asila, dalam (a$ian Agama dan
*as"ara%at , hal.#!!#$ dikutip oleh M. S5a;Ci 'n7ar, 3emi%iran dan A%si Islam
Indonesia: &ebuah (a$ian tentang Cende%iawan *uslim rde 6aru (?akarta: ener+it
aramadina, 1!), hal.#"@$ 'ndrLe Feillard, !U 8is-9-8is !egara: 3enarian Isi)
6entu% dan *a%na ter0. -esmana (Hog5akarta: -KiS, 1), hal.1$!#.
3 Dikutip dalam 'ndrLe Feillard, !U 8is-9-8is !egara: 3enarian Isi) 6entu% dan *a%na
ter0. -esmana (Hog5akarta: -KiS, 1), hal.#!".
3! i+id., hal.13, 1!
Seperti terbaca dalam lambangnya, !uslimat N9 meneladani metode dakwah
Wali Songo atau Wali sembilan yang damai dan bijaksana tanpa kekerasan. !uslimat N9
melaksanakan berbagai program dan kegiatan sosial, keagamaan, dan kebudayaan,
25 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 29/35
khususnya yang terkait dengan pengembangan kaum perempuan N9 dan umat <slam pada
umumnya.
engan demikian, keislaman dan ke<ndonesian bagi !uhammadiyah dan
Nahdlatul 9lama tidak bisa dipisahkan, keduanya saling melengkapi dan menyokong,
karena kedua ormas ini lahir di &awa yang kemudian merebak ke seluruh daerah di nusantara
dan bahkan ke luar negeri. Pendidikan <slam yang mereka kembangkan cukup berbeda
dalam hal penekanan dan strateginya, namun orientasi keagamaan mereka tidak
menegasikan ke<ndonesian. 6eindonesian yang mereka bayangkan adalah paham
kebangsaan yang memiliki nilai instrinsik positi# dan konstrukti# bagi kehidupan umat <slam
yang relati# homogen di satu sisi 8Sunni dan Sya#ii: tapi tetap bisa berdialog dengan
kelompok lain seperti Syiah dan ma"hab-ma"hab lainnya, dan bahkan dalam banyak
kesempatan juga dengan agama-agama lain baik di <ndonesia dan maupun di manca Negara.
!aka, ketika banyak orang mereka menyuarakan dan mengadakan program
pendidikan karakter, mereka sudah memiliki paradigma dan program konkrit, meskipun
terus melakukan pembaharuan-pembaharuan. N9 dan !uhammadiyah telah dan terus
berjasa membangun karaketer umat <slam dan karakter bangsa, juga dalam hubungannya
dengan penganut-penganut agama lain dan bangsa-bangsa lain pula. ari paparan empat
orientasi keagamaan dan isi pendidikan karakter yang mereka perjuangkan diatas, penulis
menawarkan beberapa pemikiran hubungan yang dinamis antara ke<slaman dan
ke<ndonesiaan dalam rangka pendidikan karakter bangsa. !eskipun mereka berbeda,
mereka umumnya memperhatikan pendidikan. &ika pendidikan karakter diartikan sebagai
pendidikan a"hla&, atau pendidikan kepribadian 8tarbiyah sya"hshiyyah:, maka mereka
memiliki konsep-konsep itu, meskipun berbeda.
.'i1ologi Masyaraka Islam yang modern
'i1ologiada dasarn5a mas5arakat Islami adalah sistem sosial 5ang
tum+uh dan +erkem+ang ataupun ditum+uhkan menurut nilai
26 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 30/35
nilai(=alues),akidahakidah(prin8iples),dan normanorma 5ang
Islami.Dengan ka5a lain,manusia dengan 8ara hidup dan
+erkehidupann5a harus menurut a0aran islam.Dilahat dari sudut +uda5a
(tamaddun) dan sikap hidup (perada+an 8i=ili6ation),5ang meliputi
8ara.rasa,dan karsa(da5a pikir kreati&,sentimental,keinginan,dan
aspirasin5a),mas5arakat itu dinamakan mas5arakat Islami 0ika 8ara
+erpikir,8ara mengendalikan sentiment dan menum+uhkan
kem+angkan8ita8ita dan tu0uann5a +erdasarkan a0aran Islam,+aik
lahirlah maupun +atiniah.Dilihat dari intensitas dan e&ekti=itas pengaha5atan dan
pengalaman a0aran Islam,kehidupan mas5arakat Islam itu mengenal
gradasi atau peringkat,5akni:1. eingkat tai55ah#. eringkat a0adi5+3. eringkat iC5an
Mas5arakat Islami dengan peringkat tai55ah adalah tingkat
5ang le+ih tinggi,karena pada mas5arakat tai55ah itu a0aran islam
+erperan sepenehn5a se+agai a8uan dan pedoman hidup.-ahann5a
+egitu su+ur untuk tum+uhn5a kehidupan 5ang islami, ter+uka
sepenuhn5a dengan penuh keimanan dan ketak7aan untuk mengha5ati
(internalisasi) a0arana0aran islam. ?ika a0aran islam itu di i+aratkan
se+agai 8urahan hu0an, maka mas5arakat ta;i""ah merupakan lahan
5ang tipe tanahn5a 8ukup mesra men5erap a0arana0aran islam.
ada mas5arakat a$adi"b, tipe tanah lahan itu tidak +egitu
ter+uka untuk menerima dan men5erap a0aran islam, meskipun disana
sini terdapat +agian+agian 5ang poriporin5a masih ter+uka untuk
men5erap agama islam.
ada mas5arakat ;i"’an, si&atn5a sudah mutlak menolak, seperti
lahan dengan tanah padas 5ang li8in dan tak sedikit pun ada lagi si&at
a+sor+sin5a terhadap a0aran agama islam. Sementara mas5arakat
ta;i""ah menerima a0aran islam se8ara men5eluruh dan sepenuhn5a,
(8 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 31/35
om/letel") %aa<ah= Bahkan men0adikan a0aran islam se+agai dasar
;lasa&at dan ideologi untuk semua dimensi kehidupann5a, +aik
kehidupan sosial politik, sosial ekonomi, maupun sosial +uda5a.
>amun, pada mas5arakat a$adi"b, disana sini kehidupann5amasih +er+aur dengan nilainilai dan prinsipprinsip lain 5ang +elum tentu
sesuai dengan a0aran islam. Sedangkan pada ms5arakat ;i"’an , total
+er+eda dengan nilainilai dan a0aran islam.
Kearah tipe mana suatu mas5arakat akan tum+uh dan
+erkem+ang, tergantung pada kemungkinankemungkinan dan
pras5aratn5a. Hakni, antara lain :
a). internal , 5akni potensi dari dalam mas5arakat sendiri.
+). eksternal, 5akni &aktor&aktor peluang 5ang +erupa &aktor pendukung
dan &aktor pengham+at dari luar.
Mempermasalahkan pras5arat (a) adalah mengingat
perkem+angan dunia masa kini, terutama perkem+angan iptek dan
mana0emen, termasuk komunikasi. otensi mas5arakat islam itu
memerlukan ke8anggihan iptek, keterampilan mana0emen, +ahkan 0ugapotensi modal, +aik modal spiritual maupun modal material. /anpa
mnguasai iptek, +ukan han5a pengetahuan agama, umat dan
mas5arakat islam tak mungkin mempertahankan eksitensi dan
identitasn5a, apalagiuntuk mengem+angkan dirin5a sesuai dengan
perkem+angan glo+al de7asa ini dan 5ang akan dating. /anpa menguasai
&ungsi&ungsi mana0emen, +aik teoritis maupun praktis, umat atau
mas5arakat islam tidak akan men0adi +arisan 5ang teratur dan terti+,
teren8ana dan kompak, apalagi untuk terkondisi dengan +aik. /anpa
modalmodal spiritual dan material 5ang 8ukup, setiap mana0emen akan
kurang terdukung untuk mendapat peningkatan dan kema0uan.
(7 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 32/35
leh karena itulah maka generasi penerus dan pem+angun
mas5arakat islam harus di+ekali dengan iptek 5ang islami, +aik se8ara
epismologis dan aksiologis. Mas5arakat islam 0uga harus di+ekali dengan
penengetahuan dan keterampilan mana0emen, dengan organisasi dan
administrasi 5ang +aik, +ahkan harus memiliki kemandirian untuk
mem+entuk &aktor&aktor modaln5a sendiri, +aik spiritual maupun
material.
2ntuk mengkondisikan tiga pras5arat itu, perlu ker0a sama
terpadu antara (a) potensi mana0emen 5ang mempun5ai 7e7enang dan
7i+a7a, (+) potensi ulama dan 8endekia7an muslim, (8) potensi
harta7an derma7an aghni"a.. ?uga, 5ag tak kurang pentingn5a, doa darisemua pihak, terutama kalangan 5ang lemah. 'papun pada unsurunsur
mas5arakat umat itu, posisi mana 5ang dpilihn5a untuk +er&ungsi dan
+erperan apakah se+agai umat, se+agai ulama, se+agai aghni"a, atau
posisi dan &ungsi 8ampuran.adapokon5a, masingmasing harus
+erpartisipasi, akti&, dan tidak sekedar penonton 5ang menumpang pada
ke+erhasilan dan mengelak dari risko ketidak+eruntungan per0uangan
umat.
4enerasi penerus dan pem+angun umat serta msa5arakat islam
itu 0uga harus 0eli mempela0ari masa lampau umat, 0eli memantau dan
mnge=aluasi situasi masa kini, dan 0eli melihat dan mngantisipasi masa
depan dengan tatapan 0auh ke masa 5ang akan dating. Ini tentu 0uga
dengan peren8anaan konseptual strategis.
Dalam konteks pem+angunan mas5arakat, generasi umat
pem+angunan itu harus men0adi generasi 6amann5a, dalam arti
dipengaruhi oleh 6amann5a, sekaligus mereka5asa mas5arakat
6amann5a.4enerasi umat itu harus di+angun, tetapi sekaligus turt akti&
mem+angun.4enerasi umat itu harus mampu +erperan se+agai
sutradara tetapi 0uga sekaligus se+agai aktor.2ntuk kesemua peran ini,
(2 | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 33/35
perlu dipenuhi tiga pras5arat 5ang telah dipaparkan diatas, 5akni
kemampuan iptek, kemampuan mana0erial, dan kemampuan modal
spiritual serta material. ?uga perlu didukung +ersama serta digotong
ro5ongkan oleh semau potensi umara, ulama,aghni"adan dhua&a. Dan ini
memerlukan metoda pendekatan. Kema0uan dan kemunduran dalam
mengkondisikan keterpaduan antara potensipotensi itu, dan 0uga
kema0uan dan kemunduran dalam mengandalkan pras5arat 5ang dimiliki,
akan mementukan tipe mas5arakat islami 5ang akan lahir dan ter+entuk.
!imensi
Se+agaiman keadaan mas5arakat umumn5a, ataupun satu+angsa, atau suatu kelompok sosial adalah satu s5stem, satu entitas,
satu ke+ulatan, 5ang terdiri dari +e+erapa su+sisten, +e+erapa
komponatau unsur, dan dise+ut 0uga +e+erapa dimensi atau matra, 5ang
satu sama lain +ertalian erat, +ahkan saling mempengaruhi. Mas5arakat
5ang +eragama islam itu 0uga mempun5ai +e+erapa dimensi 5ang harus
dilihat sekaligus se8ara glo+al. /atapi, dalam +e+erapa hal, ia 0uga harus
dilihat se8ara satu persatu, dimensi per dimensi.
1. Dimensi Manusianya
Mengenai dimensi manusia ini, 5ang dilihat ialah populasin5a,
+aik se8ara kuantitas maupn kualitas, +aik +o+ot ;sik maupun +o+ot
mentakspiritual. Dalam hal ini dilihat kedalman pengetahuan agama:
keimanan, ketak7aan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek), serta nilainilai sosial 5ang mengitarin5a, 5ang +ersi&at
menun0ang dan menghalang pertum+uhan serta perkem+angan untuk
men0adi umat islam 5ang +aik.
2. Dimensi Lingkungan
(( | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 34/35
Dlam hal ini, umat islam itu dilihat menurut lingkungann5a 5ang
meliputi mas5arakat manusia lain 5ang ada disekitarn5a, serta alam
tempat ia +erkediaman, hidup, dan +erkehidupan seharihari, harus
diperhitungkan &aktor&aktor sosial dan alam 5ang mungkin
mempengaruhi dirin5a, +aik 5ang si&atn5a positi& maupun negati=e.
*arus diteliti, aspek kehidupann5a 5ang mana pengaruh itu
+erlangsung.'pakah terhadap &aktor ;sik atau terhadap &aktor rohaniah,
spiritual, misaln5a perkem+angan mental religiositasn5a.
P#$%'%P
A Kesim1ulan4lo+alisasi merupakan eliminasi +atas+atas teritorial antara
suatu +angsa dengan +angsa 5ang lain, antara tanah air 5ang satu
dengan tanah air 5ang lain, antara ke+uda5aan 5ang satu dengan
ke+uda5aan 5ang lain 5ang ada di Indonesia .*al itu ter0adi dikarenakan
adan5a perkem+angan se8ara pesat teknologi komunikasi, trans&ormasi,
dan in&ormasi. 2mat Islam khususn5a harus siap mela7an arus
glo+alisasi 5ang semakin kuat ini dengan +erpegang tegung pada Islam
dan pan8asila 5ang merupakan dasar keindonesiaan karena keduan5a
(+ | a g e
7/26/2019 Studi Islam II Klp 13 Makalah
http://slidepdf.com/reader/full/studi-islam-ii-klp-13-makalah 35/35
+er0alan +eriringan.ada tataran konsep, glo+alisasi tidak +ertentangan
dengan Islam.Bahkan Islam se0alan dengan glo+alisasi karena Islam
adalah uni=ersal dan 9rahmatan lil ’alamin.
!A)'A* P%&'AKA
Feillard, 'ndrLe. 1. !U 8is-9-8is !egara: 3enarian Isi) 6entu% dan
*a%na ter0. -esmana. Hog5akarta: -KiS
'n7ar, M S5a;Ci. 1!. 3emi%iran dan A%si Islam Indonesia: &ebuah
(a$ian tentang Cende%iawan *uslim rde 6aru . ?akarta: ener+it
aramadina
ro&.Dr.M.Soll5 -u+is,S*. 1@. Umat Islam Dalam Globalisasi.
?akarta:4ema Insani ress
Eardha7i,Husu&. #""1. Ummat Islam men"ongsong Abad > (2mmatanaina Eornain). Solo: ra Intermedia