Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN APLIKATIF KREATIF
PEMANENAN AIR HUJAN MENGGUNAKAN GROUND WATER TANK
SEBAGAI SUMBER AIR CADANGAN UNTUK BANGUNAN PERKULIAHAN
(Studi Kasus : Kampus 3 Sucen UM Purworejo)
TIM PENELITI :
H. Agung Setiawan, M.T. NIDN 0020066805
Eko Riyanto, M.Eng. NIDN 0619068501
H. Muhamad Tuafik , M.T. NIDN 0618087002
Aris Mustofa NIM 152510061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
DESEMBER 2019
Kode/ Nama Rumpun Ilmu*: 421/ Teknik Sipil
3
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh : (1) Mendapatkan desain dan dimensi
tangki penampung air hujan yang tepat berdasarkan suplai dan kebutuhan air pada suatu
bangunan perkuliahan (2) Mendapatkan rencana anggaran biaya dalam pembangunan
tangki penampung air hujan (3) Mendapatkan seberapa besar biaya penghematan yang
didapatkan pengelola setelah tangki penampung air hujan itu dibangun dibandingkan
dengan menggunakan PDAM.
Penelitian ini menggunakan data hujan tahun 2009 sampai 2018 dari Stasiun Hujan
Jrakah, Kutoarjo dan Sawangan. Perhitungan hujan kawasan menggunakan Metode
Polygon Thiessen dan menggunakan curah hujan andalan 80%, untuk perhitungan
intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe, dan perhitungan dimensi serta elemen
pelengkap tangki penampung air hujan menggunakan ketentuan dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pemukiman tahun 2014 tentang Modul sosialisasi dan Diseminasi Standar
dan Manual Penampung Air Hujan.
Hasil penelitian menunjukan potensi volume suplai air hujan dari hasil analisis
didapatkan volume sebesar 976,99 m³/ tahun, dan penghematan air sebesar 0,76 % dari
total kebutuhan air gedung perkuliahan yaitu sebesar 86.400 m³/ tahun. Berdasarkan
perhitungan perbandingan antara suplai dan kebutuhan air hujan yang tertinggi atau yang
melebihi dari kebutuhan air baku per bulan adalah pada bulan Januari, Februari, Maret,
April, November dan Desember sedangkan pada bulan Juni sampai dengan bulan
Oktober tidak ada suplai air hujan. Pada perhitungan rencana anggaran biaya atau RAB
tangki penampung air hujan dan elemen pelengkapnya dengan spesifikasi tangki
menggunakan pasangan bata dan terletak didalam tanah (ground water tank) dengan
volume 120 m³ didapatkan biaya sebesar Rp. 93.998.000,00 dan dengan dimensi tangki
yaitu 8 x 5 x 3 m.
Kata kunci : pemanenan air hujan, tangki penampung, penghematan air
4
BAB 1. PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu sumber penting bagi manusia. Hasil survey yang
dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya pada tahun 2006
menunjukan setiap orang di Indonesia mengkonsumsi air rata-rata sebanyak 144 liter per
hari. Pemakaian terbesar untuk keperluan mandi, yakni sebesar 65 liter per orang per hari
atau 45 % dari total pemakaian air.
Seiring perkembangan zaman dan jumlah populasi penduduk kebutuhan air baku
juga semakin meningkat. Indonesia terletak di garis katulistiwa hal tersebut
mengakibatkan Indonesia beriklim tropis Walaupun demikian, salah satu wilayah di
Indonesia mengalami kelangkaan air pada saat musim kemarau dan mengalami kelebihan
air hingga terjadi banjir pada musim penghujan.
Banyak daerah yang mengalami kekurangan sumber air bersih karena kuantitas air
tanahnya sedikit, kualitas air tanahnya kurang baik atau sungai yang ada debitnya sedikit.
Sedangkan sistem penyediaan air minum belum dapat melayani seluruh penduduk yang
ada.
Merancang ground water tank menjadi alternatif sebagai sumber air cadangan
terutama di daerah yang memiliki curhan hujan tinggi. Kualitas air hujan yang jatuh
tergantung lokasi jatuhnya air hujan tersebut. Umumnya hujan yang jatuh di daerah
perkotaan cenderung akan menarik partikel debu hasil bahan bakar fosil. Teknologi
modern untuk mendapatkan air bersih dan air minum sebagai bahan baku utama yakni
menggunakan air permukaan seperti air sungai, waduk, danau dan air bawah permukaan
biasanya sumur. Sumber- sumber tersebut hanya mencakup 40 % dari total air hujan
(Rizqah Wahidah Pangestu 2014).
5
Sumber : Kajian pendahuluan sistem pemanfaatan air hujan (Triatmoko, H. 2015)
Mensiasati ketersediaan air baku pada musim kemarau adalah dengan cara
memanen air hujan atau rainwater harvesting, teknik pemanenan air hujan yaitu dengan
cara memanfaatkan atap rumah atau bangunan sebagai alat pemanenan air hujan atau
rainwater harvesting dimana air hujan yang jatuh di atas atap dikumpulkan dan
ditampung dalam bak penampung atau diresapkan ke dalam tanah melalui pipa atau
talang. Pemanenan air hujan potensi sumber daya air yang sebelumnya terbuang percuma
dapat disimpan dalam tangki penyimpanan (ground water tank) dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan sehari-hari.
Target Luaran Penelitian
Penelitian ini memiliki target luaran, yaitu:
satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN
dari seminar nasional.
6
BAB II. RUMUSAN MASALAH
2. 1. Secara spesifik rumusan masalah di dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Berapa curah hujan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih gedung
perkuliahan menggunakan ground water tank.
b. Perancangan ground water tank untuk air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan air bersih gedung perkuliahan.
2.2. Batasan masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data hujan harian dari tahun 2009 sampai dengan 2018 (10 tahun) diperoleh dari
Dinas BPSDA Probolo.
2. Analisa perhitungan akibat penguapan dan faktor angin diabaikan.
3. Air hujan yang tertampung di ground water tank diasumsikan aman untuk
dikonsumsi sehari-hari.
4. Analisa terhadap perhitungan daya dukung tanah, dan tekanan lateral tanah
terhadap ground water tank diabaikan.
2.3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi ketergantungan terhadap air bersih dari suplay Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) dan sumber air tanah.
2. Mengurangi debit limpasan permukaan (runoff) sehingga mengurangi potensi
terjadinya banjir.
3. Bagi masyarakat akan memberikan wawasan dalam pemanenan air hujan.
7
BAB III. KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hujan
Hujan terjadi karena udara basah yang naik ke atmosfer mengalami
pendinginan sehingga terjadi peristiwa kondensasi. Naiknya udara ke atas
dapat terjadi secara siklonik, orografik dan konvektif. Tipe hujan dibedakan
menurut cara naiknya udara naik ke atas. Beberapa jenis hujan antara lain :
a. Hujan Konvektif
Daerah tropis pada musim kemarau udara yang berada di dekat
permukaan tanah mengalami pemanasan yang intensif. Pemanasan
tersebut menyebabkan rapat masa ulang berkurang. Udara basah naik ke
atas dan mengalami pendinginan sehingga terjadi kondensasi dan hujan.
Hujan yang terjadi karena proses ini disebut hujan konvektif, yang
bersifat mempunyai intensitas tinggi dan durasi singkat.
b. Hujan Siklonik
Jika massa udara panas yang relatif ringan bertemu dengan massa
udara dingin yang relatif berat, maka udara panas tersebut akan
bergerak di atas udara dingin. Udara yang bergerak ke atas tersebut
mengalami pendinginan sehingga terjadi kondensasi dan terbentuk
awan dan hujan. Hujan yang terjadi disebut hujan siklonik, yang
mempunyai sifat tidak terlalu lebat dan berlangsung dalam waktu lebih
lama.
8
c. Hujan Orografis
Udara lembab yang tertiup angin dan melintasi daerah
pegunungan akan naik dan mengalami pendinginan, sehingga terbentuk
awan dan hujan. Sisi gunung yang dilalui oleh udara tersebut banyak
mendapatkan hujan dan disebut lereng hujan, sedang sisi belakangnya
yang dilalui udara kering disebut lereng bayangan hujan. Daerah
tersebut tidak permanen, dapat berubah tergantung musim (arah angin).
Hujan ini terjadi di daerah pegunungan (hulu DAS), merupakan
pemasok air tanah, danau, bendungan, dan sungai (Bambang
Triatmodjo,2013:19).
B. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan proses dimana air bergerak dari bumi ke
atmosfer dan kemudian kembali ke bumi. Air di permukaan tanah, sungai,
danau dan laut menguap ke udara. Uap air tersebut bergerak dan naik ke
atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-
titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai
hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan
oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya sampai ke permukaan
tanah. Sebagian air hujan yang sampai di permukaan tanah akan meresap
dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainya mengalir di atas permukaan tanah
(aliran permukaan atau (surface runoff) mengisi cekungan tanah, danau, dan
masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap di dalam
tanah sebagian mengalir di dalam tanah (perkolasi) mengisi air tanah yang
kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya aliran
9
air di sungai akan sampai ke laut. Proses tersebut berlangsung terus menerus
yang disebut dengan siklus hidrologi.
Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sumber: Suripin 2002: 134)
2. Kebutuhan Air
a. Kebutuhan air domestik
Kebutuhan air domestik (rumah tangga) dihitung berdasarkan
jumlah penduduk dan kebutuhan air perkapita.
1) Kebutuhan air untuk rumah sakit
Kebutuhan air untuk rumah sakit dihitung berdasarkan
jumlah tempat tidur. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan,
Dirjen Cipta Karya DPU, pemakaian air untuk fasilitas
kesehatan adalah sebesar 250 liter/tempat tidur/hari.
2) Kebutuhan air untuk pendidikan
10
Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjen Cipta
Karya DPU, kebutuhan air bersih untuk siswa sekolah adalah
sebesar 25 liter/siswa/hari.
3. Pengukuran Hujan
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan menampung
air hujan yang jatuh. Namun tidak mungkin menampung air hujan di
seluruh daerah tangkapan air. Hujan di suatu daerah hanya dapat diukur
di beberapa titik yang ditetapkan dengan menggunakan alat pengukur
hujan. Hujan yang terukur oleh alat tersebut mewakili suatu luasan
daerah di sekitarnya. Hujan terukur dinyatakan dengan kedalaman hujan
yang jatuh pada suatu interval waktu tertentu.
Di Indonesia, pengukuran hujan dilakukan oleh beberapa instansi
diantaranya adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Dinas Pengairan, Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Dinas Pertanian, dan beberapa instansi lain baik
pemerintah maupun swasta yang berkepentingan dengan hujan. Masing-
masing instansi tersebut mengelola sendiri stasiun hujannya, biasa terjadi
dua atau lebih stasiun hujan berada pada jarak yang berdekatan. Alat
penakar hujan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penakar hujan
baisa (manual raingauge) dan penakar hujan otomatis (automatic
raingauge) (Bambang Triatmodjo,2013:24).
11
4. Penentuan Hujan Kawasan
Stasiun penakar hujan hanya memberikan kedalaman hujan di titik
dimana stasiun tersebut berada, sehingga hujan pada suatu luasan harus
diperkirakan dari titik pengukuran tersebut. Apabila pada suatu daerah
terdapat lebih dari satu stasiun pengukuran yang ditempatkan secara
terpencar, hujan yang tercatat di masing-masing stasiun dapat tidak sama.
Dalam analisis hidrologi sering diperlukan untuk menentukan hujan
rerata pada daerah tersebut, yang dapat dilakukan dengan tiga metode
berikut yaitu metode rerata aritmatik, metode thiessen, dan metode
isohiet.
a. Metode rerata aritmatik (aljabar)
Metode ini adalah yang paling sederhana untuk menghitung
hujan rerata pada suatu daerah. Pengukuran yang dilakukan di
beberapa stasiun dalam waktu yang bersamaan dijumlahkan dan
kemudian dibagi dengan jumlah stasiun. Stasiun hujan yang
digunakan dalam hitungan biasanya adalah yang berada di dalam
DAS (Daerah Aliran Sungai) , tetapi stasiun di luar DAS yang masih
berdekatan juga bisa diperhitungkan. Metode rerata aljabar
memberikan hasil yang baik apabila stasiun hujan tersebar secara
merata di DAS dan distribusi hujan relatif merata pada seluruh DAS.
Hujan rerata pada seluruh DAS diberikan oleh bentuk berikut :
P=
………………..……………............... (2.1)
12
Dengan :
P : hujan rerata kawasan.
: hujan di stasiun 1,2,3…,n
n : jumlah stasiun.
b. Metode Theissen
Metode ini digunakan apabila penyebaran stasiun hujan di
daerah yang ditinjau tidak merata. Hitungan curah hujan rerata
dilakukan dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap
stasiun. Bentuk matematik dari metode Theissen adalah sebagai
berikut ini.
P =
…………………...............………(2.2)
Dengan :
P : hujan rerata kawasan
: hujan pada stasiun 1,2,3…,n
: luas daerah yang mewakili stasiun
1,2,3…,n.
c. Metode Isohiet
Isohiet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan
kedalaman hujan yang sama. Pada metode isohiet, dianggap bahwa
pada suatu daerah di antara dua garis isohiet adalah merata dan sama
dengan nilai rerata dari kedua garis isohiet tersebut. Secara
matematis hujan rerata tersebut dapat ditulis :
13
P =
……………......................…(2.3)
Dengan :
P : hujan rerata kawasan
: garis isohiet ke 1,2,3…,n, n+1
: luas daerah yang dibatasi oleh garis isohiet ke1
dan 2, 2 dan 3,…,n dan n+1.
5. Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan
waktu. Sifat umum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung
intensitasnya cenderung makin tinggi dan makin besar periode ulangnya
makin tinggi pula intensitasnya. Hubungan antara intensitas, lama hujan,
dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam lengkung intensitas –
durasi – frekuensi (IDF = intencity – duration – frequency curve).
(Suripin, 2004;66)
Durasi hujan adalah waktu yang dihitung saat hujan mulai turun
sampai berhenti, yang biasanya dinyatakan dalam jam. Intensitas hujan
rerata adalah perbandingan antara kedalaman hujan dan durasi hujan.
(Bambang Triatmodjo, 2013,20).
Data hujan jenis IDF hanya dapat diperoleh dari pos penakar hujan
otomatis. Apabila data hujan pendek tidak tersedia, yang ada hanya data
hujan harian, maka intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus
Mononobe sebagai berikut.
14
I =
……………………………………………............…. (2.4)
Dengan :
I : intensitas hujan (mm/jam)
t : lamanya hujan (jam)
: curah hujan maksimum harian (selama 24 jam) (mm).
Perhitungan hujan andalan dilakukan melalui pengolahan data
debit hujan tahunan yang ada dengan mengurutkan peringkat data debit
rerata tahunan dari nilai tertinggi ke nilai terendah berdasarkan besar
curah hujan rata-rata tahunan. Lalu diperhitungkan peluang masing-
masing dengan persamaan berikut :
.........................................................................(2.5)
Dengan :
P : Peluang
m : Nomor urut
n : Jumlah data
6. Metode Rainwater Harvesting
Rainwater harvesting atau pemanenan air hujan adalah kegiatan
menampung air hujan secara lokal dan menyimpanya melalui berbagai
teknologi, untuk penggunaan masa depan untuk memenuhi tuntutan
konsumsi manusia atau kegiatan manusia.
15
Menurut peraturan menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12
tahun 2009 pasal 1 ayat 1: Pemanfaatan air hujan adalah serangkaian
kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan atau meresapkan air hujan
ke dalam tanah. Sedangkan pada pasal 3 disebutkan, kolam pengumpul
air hujan adalah kolam atau wadah yang digunakan untuk menampung
air hujan yang jatuh di atap bangunan (rumah, gedung perkantoran atau
industri) yang disalurkan melalui talang.
a. Komponen pemanen air hujan
Komponen utama dari pemanenan air hujan adalah sebagai berikut
ini :
1) Daerah tangkapan air hujan
Atap bangunan merupakan pilihan sebagai area
penangkapan air hujan. Jumlah air yang dapat ditampung dari
sebuah atap tergantung dari material atap tersebut, dimana
semakin baik jika permukaan semakin halus.
2) Talang dan pipa downspout
Berfungsi menangkap dan menyalurkan air hujan yang
melimpas dari atap menuju tempat penampungan. Material yang
biasa dipergunakan pada unit adalah PVC, vynil, dan galvanized
steel.
3) Saringan daun
Komponen penghilang kotoran dari air yang ditangkap
oleh permukaan penangkap sebelum penampungan. Umumnya
16
sebelum air hujan masuk ke dalam penampungan air hujan yang
pertama kali turun, dialirkan terlebih dahulu melalui saluran
penggelontor air hujan pertama (first flush diverters). Karena air
hujan yang pertama kali jatuh membasahi atap membawa
berbagai kotoran, zat kimia berbahaya, dan beberapa jenis
bakteri yang berasal dari sisa-sisa organisme.
4) Pemurnian dan penyaringan air
Komponen ini hanya dipakai pada sistem pemanen air
hujan sebagai sumber air minum.
5) Tangki / bak penampung
Ukuran dari tangki penampungan ditentukan oleh berbagai
faktor, antara lain :
a) Persediaan air hujan.
b) Permintaan kebutuhan air.
c) Lama musim kemarau.
d) Luas penampang area penangkap.
e) Dana yang tersedia.
7. Koefisien Runoff
Salah satu konsep penting dalam upaya mengendalikan banjir
adalah koefisien aliran permukaan (runoff) yang biasa dilambangkan
dengan C. Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara laju puncak
aliran permukaan terhadap intensitas hujan. Faktor utama yang
mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah, tanaman penutup tanah
dan intensitas hujan (Arsyad, 2006). mengemukakan faktor utama yang
mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan
17
kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutupan tanah dan intensitas
hujan. Koefisien ini juga tergantung pada sifat dan kondisi tanah. Laju
infiltrasi turun pada hujan yang terus- menerus dan juga dipengaruhi oleh
kondisi kejenuhan air sebelumnya. Faktor lain yang juga mempengaruhi
nilai C adalah air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan
simpanan depresi.
8. Perhitungan Suplai Air
Menghitung suplai air atau volume air hujan yang jatuh di atap
bangunan, dapat digunakan persamaan berikut ini :
V =R x A x C…………………..……………………………….............(2.6)
Dengan :
V : Volume air tertampung ( m³)
R : Curah hujan ( mm )
C : Koefisien Runoff ( Tabel 5 )
A : Luas atap
9. Perhitungan Dimensi Talang / Roof Drain dan Pipa
Menghitung dimensi talang dan pipa tegak menggunakan
persamaan berikut ini (Permen PU,2009):
√ ………………………………...…………………(2.7)
A =
…………………………………………………………....(2.8)
A = ………………………..……………………..………..(2.9)
…………………….………..……………………………(2.10)
Dengan :
18
v : Kecepatan aliran air pada talang tegak (m/det)
: Percepatan gravitasi (9,8 m/det²)
: Tinggi jatuh air (m)
: Luas atap (m²)
Q : Debit rata – rata hujan (m³/det)
π : 3,14
r : Jari– jari pipa (m)
d : diameter pipa (m)
10. Perhitungan Volume Penampung Air Hujan
Ukuran kapasitas tangki penampungan air hujan harus dapat
memenuhi permintaan kebutuhan air sepanjang tahun atau minimal
sepanjang musim hujan. Untuk itu sebelum melaksanakan pembuatan
tangki perlu dilakukan perhitungan volume air hujan yang dapat
tertampung oleh atap dengan memperhitungkan terjadinya kebocoran dan
limpasan dengan asumsi efisiensi air yang tertampung sebesar 75%-90%
dari volume keseluruhan air yang dapat tertampung (Tri Yayuk, 2012).
Penentuan ukuran tangki penampung dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
a. Metode pendekatan dari segi kebutuhan air
Metode ini merupakan metode perhitungan paling sederhana
dimana hanya menghitung volume air yang dibutuhkan yang
langsung dianggap sebagai volume tangki yang harus disediakan.
Persamaanya adalah sebagai berikut :
19
Volume demand = Volume tangki ………………………............…….(2.11)
b. Metode pendekatan dari segi ketersediaan air
Metode ini hanya memperhitungkan jumlah air yang bisa
ditangkap oleh suatu daerah tangkapan dengan mengetahui jumlah
kebutuhan air sebgai pedoman bahwa volume ketersediaan air harus
lebih besar dari kebutuhan air yang dianggap sama setiap hari
sepanjang tahun. Adapun persamaanya adalah sebagai berikut ini :
Volume supply = Volume tangki …………………..………..............(2.12)
11. Perhitungan Debit Air Baku
Menghitung debit air baku yang diperoleh dari hujan dapat
digunakan persamaan berikut ini (Permen PU,2009).
…………….….………..…………...........……....(2.13)
Dengan :
Q : Debit air rata-rata hujan (m³/det)
I : Intensitas hujan rata-rata (m)
A : Luas atap (m²)
T : Periode waktu lama hujan (det)
12. Perhitungan Tulangan dan Struktur Pelat
Untuk menghitung jumlah tulangan pada pelat penutup tangki
penampung air hujan dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :
a. Perhitungan tebal pelat
Tebal plat minimum menurut persyaratan, untuk = 240 MPa
dan pelat ditumpu bebas dua tepi adalah :
20
………………………………..……….............…...………(2.14)
b. Kombinasi pembebanan
………………………..………...............……....(2.15)
c. Perhitungan momen yang bekerja akibat beban terfaktor.
Dengan menggunakan tabel pembebanan plat didapat :
Pada lapangan, Mu =
…………….……..…….........………(2.16)
Pada tumpuan, Mu =
……………...……… ..........….…….(2.17)
d. Perhitungan tulangan
………................................................................……….(2.18)
( – √
) ………………..........……...………(2.19)
………………………………..………....….......…(2.20)
……………..…………...…….......……….(2.21)
…………………………….……..……….......…..(2.22)
………….……………...………………........(2.23)
Dengan :
b : Lebar penampang (mm)
d : Tinggi efektif (mm)
1/8
1/16 1/16
21
fc’ : Karakteristik kuat tekan beton (Mpa)
h : Tinggi penampang (mm)
: Kuat leleh (Mpa)
qd : Beban mati (kg/m)
ql : Beban hidup (kg/m)
: Beban terfaktor (kg/m)
ds : Tebal selimut beton (mm)
: Luas tulangan perlu (mm²)
: Luas tulangan bagi (mm²)
Ø : Faktor reduksi kekuatan
s : Spasi tulangan (mm)
(Sumber : Balok Plat Beton Bertulang, Ali Asroni, 2010 : 214)
13. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB)
Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,
serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan
atau proyek. (Sri Maharjono,2017)
Data yang dibutuhkan untuk menghitung RAB adalah sebagai
berikut :
a. Gambar bangunan yang berupa bentuk bangunan, ukuran detail
bangunan serta material yang digunakan.
22
b. Rencana Kerja dan Syarat– syarat (RKS) adalah sebuah daftar
spesifikasi item pekerjaan dan material yang digunakan.
c. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Harga bahan bangunan yang berisi daftar harga material yang
digunakan.
e. Harga upah tenaga kerja bangunan.
f. Analisa harga satuan pekerjaan atau standar harga pekerjaan.
23
BAB 1V. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian untuk perancangan ground water tank
penampung air hujan adalah pengumpulan data hujan lalu menganalisis data
hujan dan mengimplementasikan hasil analisis sehingga mendapatkan
dimensi tangki penampung air hujan yang sesuai dengan suplai dan
kebutuhan pada suatu bangunan perkuliahan.
B. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer ini adalah data yang diperoleh melalui pengamatan
data survei di lapangan, adapun data yang diperlukan adalah sebagai
berikut :
a. Luas atap gedung perkuliahan Kampus 3 Sucen UM Purworejo.
b. Jumlah mahasiswa di setiap ruang perkuliahan.
2. Data Sekunder
Data sekunder ini merupakan data yang diperoleh dari instansi
yang terkait, dalam hal ini adalah Dinas BPSDA Probolo di Kabupaten
Purworejo.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut
ini :
1. Aplikasi Google maps dan Google Earth untuk mengetahui letak dan
jarak antar stasiun hujan.
24
2. Aplikasi Auto Cad yang digunakan untuk menghitung polygon theissen.
D. Teknik Analisa Data
Pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung kebutuhan air baku di gedung perkuliahan Kampus 3 Sucen
UM Purworejo.
2. Menghitung suplai air hujan menggunakan metode polygon theissen,
dengan perhitungan curah hujan andalan 80%.
3. Melakukan perbandingan antara suplai air hujan dan kebutuhan air baku
pada gedung perkuliahan.
25
4. Bagan Alir Penelitian
Gambar 6. Bagan alir penelitian
Analisis potensi air hujan Analisis kebutuhan air
Perhitungan dimensi tangki penampung air hujan
Perhitungan biaya sistem pemanenan air hujan
Perhitungan biaya yang bisa dihemat dari penggunaan PDAM
Selesai
Neraca air
Jumlah toilet
gedung
perkuliahan
Rata-Rata
pemakaian air
per mahasiswa
Data luas atap Data hujan Kebutuhan air
Pengumpulan data
Mulai
26
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Penelitian
1. Perhitungan Kebutuhan Air Baku Gedung Perkuliahan
Gedung perkuliahan Kampus 3 Sucen Universitas Muhammadiyah
Purworejo memiliki 24 ruang kelas yang terbagi menjadi 2 gedung yang
identik. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjen Cipta Karya
DPU, kebutuhan air bersih untuk siswa sekolah adalah sebesar 25
liter/siswa/hari dan di setiap ruang kelas dihuni oleh 40 mahasiswa.
Dalam perhitungan ini diasumsikan kebutuhan air untuk perkuliahan
sama dengan siswa sekolah dan dalam satu kelas mahasiswa yang
menggunakan toilet adalah sekitar 10% dari jumlah mahasiswa dalam
satu kelas. Perhitungan kebutuhan air baku adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan air baku per hari
= jumlah kelas x kebutuhan air rata- rata x jumlah mahasiswa yang
menggunakan toilet
=
= 24.000 liter = 2.400 liter/hari = 2,4 m³/ hari
b. Kebutuhan air baku per bulan
= kebutuhan air baku per hari x 30 hari
= 2,4 m³/ hari x 30 hari = 72 m³/ bulan.
27
2. Perhitungan Suplai Air Hujan
a. Perhitungan suplai air hujan menggunakan metode polygon thiessen
Perhitungan suplai air hujan dalam penelitian ini menggunakan
metode polygon thiessen, hitungan curah hujan rerata dilakukan
dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap stasiun. Stasiun
hujan yang digunakan berjumlah 3 stasiun yaitu stasiun Kutoarjo,
stasiun Jrakah dan stasiun Sawangan, dalam memilih stasiun hujan
dipilih yang dekat dengan lokasi penelitian dan data curah hujan
harian yang lengkap. Data curah hujan yang digunakan adalah data
dari tahun 2009 – 2018 (10 tahun). Perhitungan hujan rerata adalah
sebagai berikut :
Luas daerah stasiun Jrakah (A1) : 68,12 Km²
Luas daerah stasiun Kutoarjo (A2) : 168,83 Km²
Luas daerah stasiun Sawangan (A3) : 168,54 Km²
Tabel 6. Perhitungan Rerata Hujan Daerah Metode Polygon Thiessen
Tahun Hujan tahunan total (mm) Hujan Rerata
(mm) Jrakah Kutoarjo Sawangan
2009 167,42 109,75 171,33 151,07
2010 313,67 224,33 420,67 333,78
2011 181,75 225,42 256,75 229,24
2012 127,38 172,08 237,83 191,15
2013 223,92 295,17 277,42 270,39
2014 204,50 240,00 269,00 244,69
2015 175,33 205,00 246,67 216,77
2016 304,08 324,50 440,00 371,70
2017 268,25 293,92 300,17 290,68
2018 213,17 165,75 231,00 206,30
29
Contoh perhitungan pada tahun 2009 :
P =
P =
P = 151,07 mm/tahun
b. Perhitungan Curah Hujan Andalan Berdasarkan Data Hujan Tahunan
Tabel 7. Perhitungan Curah Hujan Andalan Data Hujan Tahunan
Tahun Hujan Rerata Urutan
Tahun Andalan
No Curah Hujan 80%
2009 151,07 1 371,70 2016 9,09
2010 333,78 2 333,78 2010 18,18
2011 229,24 3 290,68 2017 27,27
2012 191,15 4 270,39 2013 36,36
2013 270,39 5 244,69 2014 45,45
2014 244,69 6 229,24 2011 54,55
2015 216,77 7 216,77 2015 63,64
2016 371,70 8 206,30 2018 72,73
2017 290,68 9 191,15 2012 81,82
2018 206,30 10 151,07 2009 90,91
Contoh perhitungan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
= 9,09 %
Dari tabel di atas didapat peluang yang mendekati 80% adalah
tahun 2009, 2011, 2012, 2015 dan 2018 dengan urutan peluang
90,91%, 81,82%, 72,73%, 63,64% dan 54,55%.
30
Tabel 8. Data Curah Hujan Bulanan
Tahun Stasiun Bulan
Total Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2009
Jrakah 355 454 173 200 192 32 30 0 0 32 363 178 2009
Kutoarjo 141 322 152 143 64 16 42 0 2 0 340 95 1317
Sawangan 512 245 133 298 153 72 19 0 0 73 255 296 2056
Tahun Stasiun Bulan
Total Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2011
Jrakah 500 477 425 190 392 6 0 0 0 1 61 129 2181
Kutoarjo 397 425 346 257 355 0 0 0 0 4 410 511 2705
Sawangan 534 377 352 258 375 0 0 0 0 125 498 562 3081
Tahun Stasiun Bulan
Total Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2012
Jrakah 53 221 368 166 35 0 0 0 0 53 360 273 1529
Kutoarjo 281 284 368 117 111 2 2 0 0 49 377 474 2065
Sawangan 605 353 307 106 228 21 0 0 0 98 490 646 2854
Tahun Stasiun Bulan
Total Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2015
Jrakah 405 157 433 336 139 4 0 0 0 0 112 518 2104
Kutoarjo 447 192 523 434 142 15 0 0 0 0 192 515 2460
Sawangan 513 452 600 331 197 11 0 0 0 0 317 539 2960
Tahun Stasiun Bulan
Total Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2018
Jrakah 604 388 398 246 11 0 0 0 21 7 446 437 2558
Kutoarjo 538 363 293 161 0 0 7 0 4 1 300 322 1989
Sawangan 635 576 395 343 19 4 0 0 42 10 448 300 2772
Perhitungan selanjutnya menghitung curah hujan andalan 80%
untuk setiap bulan pada tabel 8, untuk menghitung curah hujan
andalan dengan cara mengurutkan data dari yang terbesar sampai
dengan yang terkecil dan menggunakan rumus ⁄ x 100%.
Perhitungan curah hujan andalan bulanan adalah sebagai berikut :
31
Curah Hujan Andalan = ⁄ x 100%
Dengan n = Jumlah data
m = rangking dari urutan terbesar
Contoh Perhitungan :
m =
x 100% = 6,7%.
Tabel 9. Perhitungan Curah Hujan Andalan Bulanan
No Bulan Andalan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des %
1 635 576 600 434 392 72 42 0 42 125 498 646 6,7
2 605 477 523 343 375 32 30 0 21 98 490 562 13,3
3 604 454 433 336 355 21 19 0 4 73 448 539 20,0
4 538 452 425 331 228 16 7 0 2 53 446 518 26,7
5 534 425 398 298 197 15 2 0 0 49 410 515 33,3
6 513 388 395 258 192 11 0 0 0 32 377 511 40,0
7 512 377 368 257 153 6 0 0 0 10 363 474 46,7
8 500 363 368 246 142 4 0 0 0 7 359,5 437 53,3
9 447 353 352 200 139 4 0 0 0 4 340 322 60,0
10 405 322 346 190 111 2 0 0 0 1 317 300 66,7
11 397 284 307 166 64 0 0 0 0 1 300 296 73,3
12 355 245 293 161 35 0 0 0 0 0 255 273 80,0
13 281 221 173 143 19 0 0 0 0 0 192 178 86,7
14 141 192 152 117 11 0 0 0 0 0 112 129 93,3
15 53 157 133 106 0 0 0 0 0 0 61 95 100,0
Rata
- 434,7 352,4 351,1 239,1 160,9 12,2 6,7 0 4,6 30,2 331,2 386,3
rata
Dari pengolahan data di atas maka diperoleh curah hujan
andalan yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Grafik
perbandingan antara curah hujan andalan dan curah hujan rata- rata
adalah sebagai berikut ini :
32
Gambar 8. Grafik Perbandingan CH Andalan dan CH Rata- rata
Berdasarkan grafik di atas curah hujan andalan lebih rendah
dibandingkan dengan curah hujan rata– rata hal ini dikarenakan
semakin besar curah hujan andalanya maka akan semakin rendah
pula dibandingkan dengan curah hujan rata- ratanya.
Suplai air hujan dapat diperoleh dengan mengetahui luas atap
bangunan perkuliahan, perhitungannya adalah sebagai berikut :
Luas Atap : 606,585 m²
Penutup Atap : Zinkalum
Koefisien Runoff : 0,75 (tabel.5)
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Bulan
CH Andalan
CH Rerata
33
Tabel 10. Ketersediaan Air Hujan
Bulan Curah Hujan Volume Ketersediaan
Andalan 80% Air Hujan (mm)
Januari 355 161,50
Februari 245 111,46
Maret 293 133,30
April 161 73,25
Mei 35 15,92
Juni 0 0,00
Juli 0 0,00
Agustus 0 0,00
September 0 0,00
Oktober 0 0,00
Nopember 255 116,01
Desember 273 124,20
Contoh perhitungan pada Bulan Januari adalah sebagai berikut :
Volume air tertampung = R x A x C
Volume air tertampung =
= 161,50 m³
c. Perbandingan Suplai Air Hujan dan Kebutuhan Air Baku
Perbandingan suplai air hujan dan kebutuhan air baku untuk
bangunan perkuliahan Kampus 3 Sucen adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Perbandingan Suplai Air dan Kebutuhan Air
Bulan Volume Ketersediaan Kebutuhan Air
Air Hujan (mm³) Baku (m³)
Januari 161,50 72
Februari 111,46 72
Maret 133,30 72
April 73,25 72
Mei 15,92 72
Juni 0,00 72
Juli 0,00 72
Agustus 0,00 72
34
Lanjutan Tabel 11.
Bulan Volume Ketersediaan Kebutuhan Air
Air Hujan (mm³) Baku (m³)
September 0,00 72
Oktober 0,00 72
Nopember 116,01 72
Desember 124,20 72
Untuk grafik perbandingan antara suplai air dan kebutuhan air adalah
sebagai berikut :
Gambar 9. Grafik Perbandingan Suplai Air dan Kebutuhan Air
Dari grafik di atas diketahui bahwa pada bulan Januari,
Februari, Maret, April, November dan Desember kebutuhan air baku
dapat terpenuhi. Sedangkan pada bulan Mei sampai bulan Oktober
ketersediaan air hujan tidak dapat memenuhi kebutuhan air baku.
Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan air baku gedung
perkuliahan pada bulan Mei sampai bulan Oktober menggunakan
sumber air bersih dari PDAM atau sumur bor/ air tanah.
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
180,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Vo
lum
e A
ir H
uja
n m
³
Bulan
VolumeKetersediaan AirHujan (mm³)
Kebutuhan Air Baku(m³)
35
3. Perhitungan Volume Tangki Penampung Air Hujan
Dalam penelitian ini perhitungan tangki penampung air hujan
menggunakan metode pendekatan dari segi ketersediaan air, dengan
persamaan volume suplai = volume tangki. Menurut Gambar 9. Grafik
perbandingan antara suplai air dan kebutuhan air, suplai air hujan yang
tertinggi atau melebihi dari kebutuhan air baku per bulan adalah bulan
Januari, Februari, Maret, April, November dan Desember, dengan
besaran 161,50 m³, 111,46 m³, 133,30 m³, 73,25 m³, 116,01 m³, 124,20
m³. Perhitungan volume tangki penampung air hujan adalah sebagai
berikut :
Vol. Tangki = ∑
=
= 119,95 m³ 120 m³
4. Perhitungan Neraca Air Tangki Penampung Air Hujan Kapasitas
120 m³
Perhitungan neraca air dapat digunakan untuk menghitung
besarnya debit air yang masuk dan keluar dari sebuah tangki. Untuk
tahun pertama pada bulan Januari dengan volume awal sebesar 0 m³,
kemudian pada akhir bulan akan terisi sesuai dengan suplai dikurangi
dengan kebutuhan air baku per bulan. Perhitungan neraca air kapasitas
120 m³ dapat dilihat pada tabel berikut ini :
36
Tabel 12. Neraca Air Tangki Kapasitas 120 m³
Bulan Suplai
m³
Tahun Pertama Tahun Kedua
Awal Kebutuhan Akhir Awal Kebutuhan Akhir
m³ m³ m³ m³ m³ m³
Januari 161,50 0 72 89,50 96,21 72 185,71
Februari 111,46 89,50 72 128,96 120 72 159,46
Maret 133,30 120 72 181,30 120 72 181,30
April 73,25 120 72 121,25 120 72 121,25
Mei 15,92 120 72 63,92 120 72 63,92
Juni 0,00 63,92 72 0 63,92 72 0
Juli 0,00 0 72 0 0 72 0
Agustus 0,00 0 72 0 0 72 0
September 0,00 0 72 0 0 72 0
Oktober 0,00 0 72 0 0 72 0
November 116,01 0 72 44,01 0 72 44,01
Desember 124,20 44,01 72 96,21 44,01 72 96,21
Jumlah 735,64 864 864
Untuk perhitungan lebih detailnya adalah sebagai berikut :
Januari : Volume awal bulan = 0 m³
Volume akhir bulan = suplai – kebutuhan
: 161,50 – 72 = 89,50 m³
Februari : Volume awal bulan = 89,50 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 111,46 + 89,50 – 72 = 128,96 m³ 120 m³ (+8,96 m³)
Maret : Volume awal bulan = 128,96 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 133,30 + 128,96 –72 = 181,3 m³ 120 m³ (+61,3 m³)
April : Volume awal bulan = 120 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 73,25 + 120 – 72 = 121,25 m³ 120 m³ (+ 1,25 m³)
37
Mei : Volume awal bulan = 120 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 15,92 + 120 – 72 = 63,92 m³
Juni : Volume awal bulan = 63,92 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 0 + 63,92 – 72 = -8,08 m³ 0 m³
Juli : Volume awal bulan = 0 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 0 + 0 – 72 = -72 m³ 0 m³
Agustus : Volume awal bulan = 0 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 0 + 0 – 72 = - 72 m³ 0 m³
September : Volume awal bulan = 0 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 0 + 0 – 72 = - 72 m³ 0 m³
Oktober : Volume awal bulan = 0 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 0 + 0 – 72 = - 72 m³ 0 m³
November : Volume awal bulan = 0 m³
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 116,01 + 0 – 72 = 44,01 m³
Desember : Volume awal bulan = 44,01 m³
38
Vol. akhir bulan = suplai + Vol.awal bulan – kebutuhan
: 124,20 + 44,01 – 72 = 96,21 m³
Pada perhitungan di atas diketahui bahwa tahun pertama pada akhir
bulan Desember didapatkan sisa air sebesar 96,21 m³ air hujan, maka air
sisa tersebut akan digunakan kembali pada tahun berikutnya dengan
perhitungan yang sama, dan pada tahun pertama terjadi kelebihan air
hujan pada bulan Februari, Maret dan April sebesar 8,96 m³, 61,3 m³ dan
1,25 m³. Sedangkan kekosongan tangki terjadi pada bulan Juni sampai
Oktober.
Dari Tabel 12. Neraca Air Tangki Kapasitas 120 m³ total air hujan
yang tertampung dalam satu tahun sebesar :
Air hujan yang dimanfaatkan : Total suplai air – Air yang melimpas
: 735,64 – (8,96 + 61,3 + 1,25)
: 664,13 m³
Penghematan air :
100 %
:
x 100 %
: 0,76 % dari total kebutuhan air gedung
perkuliahan.
Penghematan air bila dibandingkan dengan menggunakan PDAM
diperoleh sebesar : 664,13 m³ x Rp. 9.720 /m³ = Rp. 6.455.343,00 /
tahun.
39
5. Perhitungan Roof Drain dan Pipa
Perhitungan Roofdrain dan pipa menggunakan data sebagai berikut :
Luas Atap : 606,585 m²
Tinggi Jatuh (h’) : 13,95 m
Curah hujan max ( ) : 646 mm (tabel.8)
Lamanya hujan ( t ) : 5 menit (Bambang Triatmojo,2013:260)
Intensitas Hujan : Menggunakan persamaan (2.4) yaitu :
I =
I =
(
) 76, 59 mm/jam
= 0,154 m³/detik
Perhitungan roofdrain :
√
√ = 16,54 m/detik
A =
40
r = √
r = √
= 0,076 m 0,08 m
Kebutuhan diameter roofdrain adalah sebagai berikut : 2 x 0,08 =
0,16 m atau 16 cm, direncanakan menggunakan roofdrain dengan
diameter 4” atau 10,16 cm di dua titik dalam satu gedung. Dan
direncanakan menggunakan pipa PVC dengan diameter 4”.
6. Konstruksi Tangki Penampung Air Hujan
Desain, bahan dan kontruksi tangki penampung air hujan dapat
dilakukan dengan mengikuti spesifikasi yang dikeluarkan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman Balitbang Kementrian
Pekerjaan Umum, dalam Modul Sosialisasi dan Diseminasi Standar
Pedoman dan Manual Penampungan Air Hujan. Kriteria desain tangki
penampung air adalah sebagai berikut :
a. Bentuk tangki dari pasangan bata adalah persegi panjang dengan
volume 120 m³ dan untuk desain dapat dilihat pada lampiran.
b. Ukuran dari tangki penampung dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 13. Ukuran Tangki Dari Pasangan Bata
Volume Panjang Lebar Tinggi Tebal Tebal
Plesteran Dinding
(m³) (m) (m) (m) (cm) (cm)
120 8 5 3 1,5 15
41
c. Ukuran elemen dan pelengkap tangki sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 14. Ukuran Elemen dan Pelengkap Tangki
No Elemen Tebal Panjang x Lebar Diameter
(cm) (cm) (mm)
1 Lantai Kerja 10 500 x 800
2 Lantai Dasar 20 500 x 800
3 Dinding 15 2600 x 322
4 Penutup 19 530 x 830
5 Lubang Periksa 5 60 x 60
6 Pipa Masukan 101,6 = 4”
7 Pipa Keluaran 20 = 2”
8 Pipa Udara 25 = 3”
d. Kekuatan Struktur
Kekuatan elemen konstruksi yang digunakan untuk pembuatan
tangki penampung air hujan adalah sebagai berikut ini :
1) Tangki penampung air hujan diletakan di atas tanah padat/ stabil
2) Elemen tangki harus sesuai dengan tabel 14.
Untuk alasan keamanan perhitungan struktur plat penutup
tangki perlu dilakukan, perhitunganya adalah sebagai berikut ini :
Diketahui :
Bentang (L) : 5 m
: 20 MPa
: 240 MPa
Berat beton ( ) : 24 kN/
Beban hidup ( ) : 5 kN/
Tulangan : Ø12 dan Ø8
42
Tebal selimut (ds) : 20 mm +
= 26 mm
3) Perhitungan tebal plat
= 0,185185 m
4) Perhitungan pembebanan
Berat plat ( ) :
: 24 = 4,56 kN/
Beban perlu ( ) : 1,2 + 1,6
: (1,2 x 4,56) + (1,6 x 5) = 13,472 kN/
Momen yang bekerja akibat beban terfaktor
Momen lapangan ( + ) :
:
= 42,1 kNm
Momen tumpuan ( - ) :
:
= 21,05 kNm
d = h – ds
d = 190 – 26 = 164 mm
5) Perhitungan tulangan
Untuk momen lapangan + = 42,1 kNm
= 1,957 MPa
43
( – √
)
( – √
) = 20,108 mm
Tulangan pokok
Dipilih yang terbesar yaitu = 1424,337
Jarak tulangan
= 79,36 mm 75 mm
Luas Tulangan =
Luas Tulangan =
=1507,96 mm² > (aman)
Tulangan Bagi ( = 20% x
Tulangan Bagi ( = 20% x = 284,86 mm²
44
Jarak tulangan
= 176,36mm 175 mm
Luas Tulangan =
Luas Tulangan =
=287,08 mm² > (aman)
Untuk momen Tumpuan - = 21,05 kNm
= 0,978 MPa
( – √
)
( – √
) = 9,67 mm
Tulangan pokok
45
Dipilih yang terbesar yaitu =
Jarak tulangan
= 147,7 mm 150 mm
Luas Tulangan =
Luas Tulangan =
=753,6 mm² > (aman)
Tulangan Bagi ( = 20% x
Tulangan Bagi ( = 20% x = 153,06 mm²
Jarak tulangan
s
= 328,22mm 300 mm
Luas Tulangan =
Luas Tulangan =
=167,46 mm² > (aman)
46
Tabel 15. Penulangan Struktur Tangki
No Elmen Penulangan Dimensi
Jenis/ Ukuran
Jarak
(mm) (cm)
1 Lantai Dasar Baja polos 8 mm 100 540 x 840 x 12
2 Plat Penutup
540 x 840 x 19
Lapangan
Baja polos 12 mm 75
Baja polos 8 mm 175
Tumpuan
Baja polos 12 mm 150
Baja polos 8 mm 300
3 Kolom Baja polos 12 mm 140
20 x 20 Baja polos 8 mm 200
4 Sloof Baja polos 12 mm 140
20 x 25 Baja polos 8 mm 200
5 Balok Gantung Baja polos 12 mm 140
20 x 15 & Ring Balk Baja polos 8 mm 200
7. Estimasi Biaya Konstruksi Tangki
Dari perhitungan RAB diperoleh biaya konstruksi tangki
penampung air hujan sebesar Rp. 93.998.000,00. Tipe dari struktur
tangki menggunakan pasangan bata dan terletak di bawah permukaan
tanah (ground water tank). Untuk lebih detail dari perhitungan RAB
dapat dilihat pada lampiran dan tabel rekapitulasi rencana anggaran biaya
berikut ini :
Tabel 16. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pekerjaan Harga (Rp)
I Persiapan Rp 859.887,60
II Pekerjaan Tanah Rp 13.265.080,40
III Pekerjaan Lantai Dasar Rp 3.918.255,00
IV Pekerjaan Beton dan Pembesian Rp 52.969.488,50
V Pasangan Dinding dan Finishing Rp 10.248.340,78
VI Pemasangan Pipa dan Talang Rp 12.737.691,45
TOTAL JUMLAH Rp 93.998.743,73
Dibulatkan Rp 93.998.000,00
47
B. Pembahasan
1. Potensi Suplai Air Hujan
Potensi volume suplai air hujan di daerah Sucen khususnya di
Gedung Perkuliahan Kampus 3 Sucen UM Purowrejo didapatkan volume
sebesar 735,64 m³/ tahun, dan penghematan air sebesar 0,76 % dari total
kebutuhan air gedung perkuliahan yaitu sebesar 86.400 m³/ tahun. Volume
suplai air hujan tersebut sangat disayangkan apabila hanya terbuang begitu
saja dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
2. Perbandingan Suplai dan Kebutuhan Air
Berdasarkan perhitungan perbandingan antara suplai dan kebutuhan
air hujan yang tertinggi atau yang melebihi dari kebutuhan air baku per
bulan adalah pada bulan Januari, Februari, Maret, April, November dan
Desember sedangkan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober tidak
ada suplai air hujan sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan air. maka
dari itu untuk memenuhi kebutuhan air baku gedung perkuliahan pada
bulan Mei sampai bulan Oktober menggunakan sumber air bersih dari
PDAM atau sumur bor/ air tanah.
3. Rencana Anggaran Biaya Tangki Penampung
Perhitungan rencana anggaran biaya atau RAB dari tangki
penampung air hujan menggunakan Peraturan Menteri
No.28/PRT/M/2016 dan spesifikasi tangki menggunakan Modul
Sosialisasi dan Diseminasi Standar Pedoman dan Manual Penampungan
air hujan yang dikeluarkan oleh Balibang Kementerian Pekerjaan Umum.
48
Tangki penampung menggunakan pasangan bata dan terletak di dalam
tanah (ground water tank) dengan volume 120 m³ didapatkan biaya
sebesar Rp. 93.998.000,00 (Sembilan puluh tiga juta sembilan ratus
sembilan puluh delapan ribu rupiah). Angka tersebut masih terbilang
sangat mahal, maka perlu ada efisiensi biaya dan pemilihan bahan yang
lebih ekonomis.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut ini :
1. Diperlukan ukuran tangki kapasitas 120 m³ dengan dimensi 8 x 5 x 3 m untuk
memenuhi 10% kebutuhan air pada gedung perkuliahan Kampus 3 Sucen.
2. Estimasi biaya untuk membangun tangki penampung air hujan pada gedung
perkuliahan Kampus 3 Sucen yaitu sebesar Rp. 93.998.000,00 (Sembilan puluh
tiga juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah).
3. Adanya tangki penampung air hujan didapatkan penghematan air sebesar 664,13
m³/ tahun atau penghematan sebesar 0,76 % dan didapatkan biaya penghematan
dibandingkan dengan menggunakan PDAM adalah sebesar Rp. 6.455.343,00 /
tahun.
B. Saran
1. Penelitian selanjutnya perhitungan hujan kawasan bisa menggunakan metode
Isohiet dan jumlah sampel stasiun hujan diambil lebih dari 3 yang berdekatan
dengan lokasi penelitian agar didapatkan data rerata hujan kawasan yang lebih
akurat.
2. Pemilihan bahan untuk struktur tangki (ground water tank) diusahakan memilih
bahan yang lebih ekonomis, praktis dan sesuai dengan kebutuhan.
50
3. Melengkapi tangki penampung dengan bangunan penyaring air dan
memodifikasi komponen- komponen penyaringan yang bisa mengubah air hujan
agar aman untuk dikonsumsi.
4. Melakukan survei lebih lanjut tentang kebutuhan air pada suatu gedung agar
hasil penelitian lebih aktual.
51
VI. DAFTAR PUSTAKA
Ali Asroni. 2010. Balok Plat Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arsyad, S. 2006. Konversi Tanah dan Air, Bogor : IPB Press,.
Bambang Triatmodjo. 2013. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
Haryoto Indriatmoko, dkk. 2015. Kajian Pendahuluan Sistem Pmanfaatan Air Hujan.
Jakarta: Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.
Julindra Raminar,dkk. 2017. Analisis Pemanfaatan Air Hujan Dengan Metode
Penampungan Air Hujan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air. Universitas Negeri
Surakarta. Surakarta.
Maharjono, Sri. 2017. Analisis Dimensi PAH guna Pemanfaatan Air Hujan sebagai
Sumber Air Cadangan untuk Bangunan Rusunawa (Studi Kasus: Rusunawa
Semanggi, Surakarta). Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.
Pangestu, Rizqah Wahidah. 2014. Perancangan Teknologi Penampung Air Hujan (PAH)
Skala Unit Rumah di Kawasan Lingkar Kampus IPB,Darmaga. IPB. Bogor.
Peraturan Menteri 28/PRT/M/2016. 2016. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum. Jakarta.
Permana Putra, Teguh. 2018. Perancangan dan Pemanfaatan Penampung Air Hujan
Skala Unit Rumah di Perumahan Sinar Sari Dramaga. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
PUSKIM. 2014. Modul Sosialisasi dan Diseminasi Standar Pedoman dan Manual
Penampungan Air Hujan. Bandung.
Samsuhadi. 2009. Pemanfaatan Air Tanah Jakarta. Jakarta: Deputi TPSA, BPP
Teknologi.
Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Yayuk, Tri. 2012. Analisa Pemanfaatan Potensi Air Hujan Dengan Menggunakan
Cistern Sebagai Alternatif Sumber Air Pertamanan Pada Gedung Perkantoran
Bank Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta.
57
T.02.b.2) Pasang 1 m' bouwplank
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,1 60.000Rp 6.000Rp
2 Tukang Kayu L.02 OH 0,01 75.000Rp 750Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,01 70.000Rp 700Rp
4 Mandor L.04 OH 0,01 80.000Rp 800Rp
8.250,00Rp
B BAHAN
1 Kayu balok 5/7 btg 0,013 1.650.000Rp 21.450Rp
2 Paku 2”-3” kg 0,02 12.000Rp 240Rp
3 Kayu papan 3/20 btg 0,007 18.000Rp 126Rp
21.816,00Rp
C PERALATAN
D Jumlah (A+B+C) 30.066,00Rp
E Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D 3.006,60Rp
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 33.072,60Rp
A.2.3.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH
A.2.3.1.1. Penggalian 1 m ³ tanah biasa sedalam 1 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,75 60.000Rp 45.000,00Rp
2 Mandor L.04 OH 0,025 80.000Rp 2.000,00Rp
47.000,00Rp
B BAHAN
C PERALATAN
D 47.000,00Rp
E 4.700,00Rp
F 51.700,00Rp
A.2.3.1.8. Pembuangan 1 m ³ tanah sejauh 30 meter
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,33 60.000Rp 19.800,00Rp
2 Mandor L.04 OH 0,01 80.000Rp 800,00Rp
20.600,00Rp
B BAHAN
C PERALATAN
D 20.600,00Rp
E 2.060,00Rp
F 22.660,00Rp
A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m ³ batu kosong (anstamping)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,78 60.000Rp 46.800Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,39 70.000Rp 27.300Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,39 70.000Rp 27.300Rp
4 Mandor L.04 OH 0,39 80.000Rp 31.200Rp
132.600,00Rp
B BAHAN
1 Batu Belah m³ 1,2 130.000Rp 156.000,00Rp
2 Pasir urug m³ 0,432 125.000Rp 54.000,00Rp
210.000,00Rp
C PERALATAN
D 342.600,00Rp
E 34.260,00Rp
F 376.860,00Rp
B.01 1 m³ beton untuk lantai kerja (bedding)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,32 60.000Rp 79.200Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,22 70.000Rp 15.400Rp
3 Kepala Tukang Batu L.03 OH 0,022 70.000Rp 1.540Rp
4 Mandor L.04 OH 0,132 80.000Rp 10.560Rp
106.700,00Rp
B BAHAN
1 PC/Portland Cement M.15 kg 200 1.050Rp 210.000,00Rp
2 PB/Pasir Beton M.14.a m³ 0,522 165.000Rp 86.130,00Rp
3 Kr/Krikil M.12 m³ 0,862 135.000Rp 116.370,00Rp
412.500,00Rp
C PERALATAN
D 519.200,00Rp
E 51.920,00Rp
F 571.120,00Rp
A.4.1.1.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,07 60.000Rp 4.200Rp
2 Tukang Besi L.02 OH 0,07 75.000Rp 5.250Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,007 70.000Rp 490Rp
4 Mandor L.04 OH 0,004 80.000Rp 320Rp
10.260,00Rp
B BAHAN
1 Besi Beton ( polos ) kg 10,5 7.450Rp 78.225Rp
2 Kawat Beton kg 0,15 13.000Rp 1.950Rp
80.175,00Rp
C PERALATAN
D 90.435,00Rp
E 9.043,50Rp
F 99.478,50Rp
Jumlah (A+B+C)
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 10 %)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
10% x DOverhead & Profit (Contoh 10 %)
Jumlah Harga Bahan
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
10% x D
HARGA SATUAN PEKERJAAN LANTAI DASAR
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 15 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
HARGA SATUAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Jumlah Harga Alat
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Overhead & Profit (Contoh 15 %)
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Overhead & Profit (Contoh 15 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
10% x DOverhead & Profit (Contoh 15 %)
HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON DAN PEMBESIAN
58
A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m ³ batu kosong (anstamping)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,78 60.000Rp 46.800Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,39 70.000Rp 27.300Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,39 70.000Rp 27.300Rp
4 Mandor L.04 OH 0,39 80.000Rp 31.200Rp
132.600,00Rp
B BAHAN
1 Batu Belah m³ 1,2 130.000Rp 156.000,00Rp
2 Pasir urug m³ 0,432 125.000Rp 54.000,00Rp
210.000,00Rp
C PERALATAN
D 342.600,00Rp
E 34.260,00Rp
F 376.860,00Rp
B.01 1 m³ beton untuk lantai kerja (bedding)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,32 60.000Rp 79.200Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,22 70.000Rp 15.400Rp
3 Kepala Tukang Batu L.03 OH 0,022 70.000Rp 1.540Rp
4 Mandor L.04 OH 0,132 80.000Rp 10.560Rp
106.700,00Rp
B BAHAN
1 PC/Portland Cement M.15 kg 200 1.050Rp 210.000,00Rp
2 PB/Pasir Beton M.14.a m³ 0,522 165.000Rp 86.130,00Rp
3 Kr/Krikil M.12 m³ 0,862 135.000Rp 116.370,00Rp
412.500,00Rp
C PERALATAN
D 519.200,00Rp
E 51.920,00Rp
F 571.120,00Rp
A.4.1.1.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,07 60.000Rp 4.200Rp
2 Tukang Besi L.02 OH 0,07 75.000Rp 5.250Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,007 70.000Rp 490Rp
4 Mandor L.04 OH 0,004 80.000Rp 320Rp
10.260,00Rp
B BAHAN
1 Besi Beton ( polos ) kg 10,5 7.450Rp 78.225Rp
2 Kawat Beton kg 0,15 13.000Rp 1.950Rp
80.175,00Rp
C PERALATAN
D 90.435,00Rp
E 9.043,50Rp
F 99.478,50Rp
10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
HARGA SATUAN PEKERJAAN LANTAI DASAR
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 15 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Overhead & Profit (Contoh 15 %)
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Overhead & Profit (Contoh 15 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
10% x DOverhead & Profit (Contoh 15 %)
HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON DAN PEMBESIAN
59
A.4.1.1.22 Pemasangan 1 m ² bekisting
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,66 60.000,00Rp 39.600,00Rp
2 Tukang Kayu L.02 OH 0,33 75.000,00Rp 24.750,00Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 70.000,00Rp 2.310,00Rp
4 Mandor L.04 OH 0,033 80.000,00Rp 2.640,00Rp
69.300,00Rp
B BAHAN
1 Kayu Kelas III m³ 0,04 1.650.000,00Rp 66.000,00Rp
2 Paku 5 - 10 cm kg 0,4 12.000,00Rp 4.800,00Rp
3 Minyak Bekisting Liter 0,2 10.000,00Rp 2.000,00Rp
4 Dolken Kayu Ø 4 - 10 cm panj 4m m 2 25.000,00Rp 50.000,00Rp
5 Plywood Tebal 9 mm Lbr 0,35 98.000,00Rp 34.300,00Rp
157.100,00Rp
C PERALATAN
D 226.400,00Rp
E 22.640,00Rp
F 249.040,00Rp
B.07 1 m³ beton mutu, f’c = 20 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,65 60.000Rp 99.000Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,275 70.000Rp 19.250Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,028 70.000Rp 1.960Rp
4 Mandor L.04 OH 0,165 80.000Rp 13.200Rp
133.410,00Rp
B BAHAN
1 PC / Portland Cement M.15 kg 371 1.050Rp 389.550Rp
2 PB / Pasir Beton M.14.a kg 698 118Rp 82.264Rp
3 Kr / Krikil M.12 kg 1047 75Rp 78.525Rp
4 Air M.02 L 215 5Rp 1.075Rp
551.414,29Rp
C PERALATAN
D 684.824,29Rp
E 68.482,43Rp
F 753.306,71Rp
A.4.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,6 60.000Rp 36.000,00Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,2 70.000Rp 14.000,00Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,02 70.000Rp 1.400,00Rp
4 Mandor L.04 OH 0,03 80.000Rp 2.400,00Rp
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan 53.800,00Rp
B BAHAN
1 Bata Merah buah 140 550Rp 77.000,00Rp
2 Semen Portland kg 43,5 1.050Rp 45.675,00Rp
3 Pasir Pasang m³ 0,08 165.000Rp 13.200,00Rp
Jumlah Harga Bahan 135.875,00Rp
C PERALATAN
Jumlah Harga Alat
D Jumlah (A+B+C) 189.675,00Rp
E Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D 18.967,50Rp
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 208.642,50Rp
Jumlah (A+B+C)
10% x D
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Overhead & Profit (Contoh 10 %)
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah Harga Alat
A. 4.4.1.1. Pemasangan 1m ³ dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1 batu campuran 1SP : 2PP
60
P.04.e Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe M (setara campuran 1 PC:3 PP)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,384 60.000Rp 23.040,00Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,192 70.000Rp 13.440,00Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,019 70.000Rp 1.330,00Rp
4 Mandor L.04 OH 0,019 80.000Rp 1.520,00Rp
39.330,00Rp
B BAHAN
1 Semen Portland M.15 kg 7,776 1.050Rp 8.164,80Rp
2 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,03 165.000Rp 4.950,00Rp
13.114,80Rp
C PERALATAN
D 52.444,80Rp
E 5.244,48Rp
F 57.689,28Rp
P.04.g 1 m ² pekerjaan acian
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,2 60.000Rp 12.000,00Rp
2 Tukang Batu L.02 OH 0,1 70.000Rp 7.000,00Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,01 70.000Rp 700,00Rp
4 Mandor L.04 OH 0,01 80.000Rp 800,00Rp
20.500,00Rp
B BAHAN
1 Semen Portland M.15 kg 3,25 1.050Rp 3.412,50Rp
3.412,50Rp
C PERALATAN
D 23.912,50Rp
E 2.391,25Rp
F 26.303,75Rp
A.8.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
A.8.4.1.3 Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 110 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,105 60.000Rp 6.300Rp
2 Tukang Pipa L.02 OH 0,053 70.000Rp 3.710Rp
3 Mandor L.04 OH 0,011 80.000Rp 880Rp
10.890,00Rp
B BAHAN
1 Pipa PVC Ø 110 mm m 1 21.250Rp 21.250,00Rp
2 Perlengkapan Ls 35% x pipa 38.500Rp 13.475,00Rp
34.725,00Rp
C PERALATAN
D 45.615,00Rp
E 4.561,50Rp
F 50.176,50Rp
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) per m²
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
61
A.4.2.1.19 Pemasangan 1 m talang PVC
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,15 60.000Rp 9.000Rp
2 Tukang L.02 OH 0,3 70.000Rp 21.000Rp
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,03 70.000Rp 2.100Rp
4 Mandor L.04 OH 0,008 80.000Rp 640Rp
32.740,00Rp
B BAHAN
1 Talang PVC m 1,05 30.000Rp 31.500Rp
2 Paku 1 cm – 2,5 cm kg 0,01 12.000Rp 4.200Rp
3 Besi strip kg 0,5 12.000Rp 6.000Rp
41.700,00Rp
C PERALATAN
D 74.440,00Rp
E 7.444,00Rp
F 81.884,00Rp
Overhead & Profit (Contoh 10 %) 10% x D
Jumlah Harga Bahan
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Jumlah Harga Alat
Jumlah (A+B+C)
62
No Bahan Satuan Harga (Rp)
1 Dolken Kayu Ø 8-10/400 cm Btg 25.000,00Rp
2 Semen Portland Kg 1.050,00Rp 40kg/holcim 42.000,00Rp
3 Pasir Beton M³ 165.000,00Rp 1 kg 117,857Rp
4 Koral Beton M³ 135.000,00Rp 1 kg 75Rp
5 Paku Biasa 2"-5" Kg 12.000,00Rp
6 Kayu Papan 3/20 Btg 18.000,00Rp
7 Pasir Pasang M³ 165.000,00Rp
8 Pasir Urug M³ 125.000,00Rp
9 Batu Belah 15/20 cm M³ 130.000,00Rp
10 Bata Merah 5 X 11 X 22 cm Bh 550,00Rp
11 Minyak Bekisting Lt 10.000,00Rp
12 Besi Beton polos Kg 7.450,00Rp
13 Kawat Beton Kg 13.000,00Rp
14 Pipa PVC 4" m¹ 21.250,00Rp
15 Talang PVC m 30.000,00Rp
16 Air Lt 5,00Rp
17 Kayu Balok 5/7 m³ 1.650.000,00Rp
18 Perlengkapan Pipa Ls 38.500,00Rp
19 Besi Strip kg 12.000,00Rp
20 Plywood 9mm Lbr 98.000,00Rp
No Tenaga Sat Harga
1 Pekerja Oh 60.000,00Rp
2 Tukang Batu Oh 70.000,00Rp
3 Tukang Pipa Oh 70.000,00Rp
4 Tukang Kayu Oh 75.000,00Rp
5 Tukang Besi Oh 75.000,00Rp
6 Tukang Gali Oh 60.000,00Rp
7 Kepala Tukang Oh 70.000,00Rp
8 Mandor Oh 80.000,00Rp
Daftar Harga Bahan
Stok di pasaran
65
Januari
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 25 72 690 29 54 667 12 78 388
2 Sta. Sawangan 44 Cky 26 93 512 27 96 502 22 89 534
3 Sta. Loning 47 Cky 17 45 500 21 45 491 14 57 368
4 Sta. Jrakah 49A Cky 19 59 355 19 63 414 17 116 500
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 15 38 141 23 105 339 20 74 397
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 25 88 408 24 47 407 20 81 426
7 Sta. Ngombol 61A Cky 11 135 412 16 108 355 16 53 300
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 145 1.015 21 128 636 14 60 371
2 Sta. Sawangan 44 Cky 23 134 605 24 96 646 26 137 471
3 Sta. Loning 47 Cky 16 70 397 19 56 482 21 45 423
4 Sta. Jrakah 49A Cky 3 29 53 20 92 601 26 67 361
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 16 68 281 24 103 671 26 72 4706 Sta. Kedungkamal 57 Cky 20 112 363 21 117 596 19 120 5407 Sta. Ngombol 61A Cky 12 65 263 26 75 530 22 110 543
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 155 613 16 77 547 21 155 885
2 Sta. Sawangan 44 Cky 24 70 513 21 79 396 23 68 561
3 Sta. Loning 47 Cky 16 47 368 13 52 220 21 70 464
4 Sta. Jrakah 49A Cky 17 108 405 11 53 230 19 75 399
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 20 85 447 15 36 208 22 70 4446 Sta. Kedungkamal 57 Cky 17 79 413 8 53 131 20 51 2687 Sta. Ngombol 61A Cky 20 113 444 14 52 160 23 45 301
Tahun 2010 Tahun 2011
DASNo.No.
Obs.Nama Stasiun Hujan
Tahun 2009
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
66
Januari
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 16 64 544 2 Sta. Sawangan 44 Cky 26 82 635 3 Sta. Loning 47 Cky 17 80 553 4 Sta. Jrakah 49A Cky 24 98 604 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 26 92 538 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 22 84 522 7 Sta. Ngombol 61A Cky 24 89 631
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
67
Februari
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 19 73 455 21 70 547 11 133 414
2 Sta. Sawangan 44 Cky 20 47 245 20 88 559 19 88 377
3 Sta. Loning 47 Cky 18 43 449 16 84 548 12 88 353
4 Sta. Jrakah 49A Cky 16 79 454 14 108 293 17 86 477
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 14 56 322 16 32 213 19 130 425
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 17 81 414 17 76 406 21 112 461
7 Sta. Ngombol 61A Cky 16 80 382 12 65 206 17 168 535
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 14 65 413 21 128 636 14 60 371
2 Sta. Sawangan 44 Cky 20 111 353 24 96 646 26 137 471
3 Sta. Loning 47 Cky 12 40 252 19 56 482 21 45 423
4 Sta. Jrakah 49A Cky 13 50 221 20 92 601 26 67 361
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 18 73 284 24 103 671 26 72 4706 Sta. Kedungkamal 57 Cky 16 47 314 21 117 596 19 120 5407 Sta. Ngombol 61A Cky 13 58 246 26 75 530 22 110 543
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 16 143 480 20 122 609 23 106 605
2 Sta. Sawangan 44 Cky 15 99 452 18 240 691 23 102 508
3 Sta. Loning 47 Cky 9 60 181 15 133 479 21 60 602
4 Sta. Jrakah 49A Cky 9 69 157 14 120 421 17 76 438
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 14 46 192 15 90 436 23 57 4316 Sta. Kedungkamal 57 Cky 11 52 214 13 55 292 18 51 2617 Sta. Ngombol 61A Cky 17 50 255 19 66 318 20 55 343
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
68
Februari
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 68 4692 Sta. Sawangan 44 Cky 23 112 5763 Sta. Loning 47 Cky 19 50 4194 Sta. Jrakah 49A Cky 20 89 3885 Sta. Kutoarjo 49 Cky 18 80 3636 Sta. Kedungkamal 57 Cky 16 77 3277 Sta. Ngombol 61A Cky 16 79 307
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
69
Maret
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 47 345 19 102 528 16 71 524
2 Sta. Sawangan 44 Cky 13 43 133 26 65 456 25 45 352
3 Sta. Loning 47 Cky 8 28 129 17 61 361 12 88 369
4 Sta. Jrakah 49A Cky 14 61 173 13 74 347 20 113 425
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 10 57 152 16 41 196 23 112 346
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 15 41 138 20 80 335 20 62 368
7 Sta. Ngombol 61A Cky 8 44 122 9 85 231 18 61 303
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 14 85 432 21 55 446 15 44 233
2 Sta. Sawangan 44 Cky 18 79 307 21 105 321 15 36 127
3 Sta. Loning 47 Cky 9 51 228 16 45 155 13 28 189
4 Sta. Jrakah 49A Cky 14 77 368 10 29 119 13 66 200
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 19 78 368 14 40 213 14 64 2066 Sta. Kedungkamal 57 Cky 17 37 225 15 61 230 12 52 1897 Sta. Ngombol 61A Cky 14 119 339 12 57 257 13 23 126
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 22 137 614 22 142 534 17 115 555
2 Sta. Sawangan 44 Cky 23 75 600 20 65 401 16 89 362
3 Sta. Loning 47 Cky 17 47 321 14 25 176 16 75 398
4 Sta. Jrakah 49A Cky 17 69 433 15 30 167 13 120 334
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 20 82 523 16 72 273 19 145 4736 Sta. Kedungkamal 57 Cky 18 145 541 10 41 141 12 87 2737 Sta. Ngombol 61A Cky 20 116 540 14 70 216 19 154 430
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
70
Maret
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 15 190 616 2 Sta. Sawangan 44 Cky 17 72 395 3 Sta. Loning 47 Cky 9 52 182 4 Sta. Jrakah 49A Cky 11 102 398 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 13 101 293 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 13 85 385 7 Sta. Ngombol 61A Cky 14 55 330
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
71
April
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 22 73 536 14 70 372 15 140 485
2 Sta. Sawangan 44 Cky 15 77 298 19 79 274 22 92 258
3 Sta. Loning 47 Cky 11 51 200 8 48 188 15 70 453
4 Sta. Jrakah 49A Cky 11 61 200 10 47 186 9 57 190
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 11 40 143 15 51 241 11 72 257
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 19 69 284 13 51 180 15 51 295
7 Sta. Ngombol 61A Cky 10 50 205 12 58 162 14 71 240
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 15 81 441 20 63 582 21 104 833
2 Sta. Sawangan 44 Cky 14 22 106 17 55 235 17 72 376
3 Sta. Loning 47 Cky 4 18 56 11 42 176 14 32 238
4 Sta. Jrakah 49A Cky 7 55 166 11 98 267 9 40 127
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 9 47 117 13 105 304 17 53 2446 Sta. Kedungkamal 57 Cky 10 23 125 11 52 211 12 44 1997 Sta. Ngombol 61A Cky 5 14 53 10 72 207 11 36 160
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 52 633 20 60 422 18 135 466
2 Sta. Sawangan 44 Cky 16 93 331 23 63 382 17 61 378
3 Sta. Loning 47 Cky 14 52 265 20 52 355 14 62 286
4 Sta. Jrakah 49A Cky 15 75 336 15 40 247 17 66 228
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 17 108 434 17 39 280 16 55 2626 Sta. Kedungkamal 57 Cky 13 95 364 10 61 256 13 46 2497 Sta. Ngombol 61A Cky 18 114 565 14 39 204 17 53 250
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
72
April
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 16 85 328 2 Sta. Sawangan 44 Cky 16 46 343 3 Sta. Loning 47 Cky 10 55 332 4 Sta. Jrakah 49A Cky 13 31 246 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 11 32 161 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 9 39 133 7 Sta. Ngombol 61A Cky 5 21 54
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
73
Mei
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 12 89 266 27 188 595 12 135 532
2 Sta. Sawangan 44 Cky 13 29 153 19 116 495 14 114 375
3 Sta. Loning 47 Cky 7 30 123 17 98 488 4 102 321
4 Sta. Jrakah 49A Cky 11 53 192 14 126 356 8 106 392
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 8 21 64 18 73 270 13 91 355
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 8 29 128 19 127 474 12 105 312
7 Sta. Ngombol 61A Cky 11 71 137 16 82 293 11 51 212
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 10 128 543 16 75 429 10 46 157
2 Sta. Sawangan 44 Cky 11 75 228 15 73 360 6 32 55
3 Sta. Loning 47 Cky 9 38 189 11 58 311 2 31 35
4 Sta. Jrakah 49A Cky 3 32 35 8 72 211 4 27 44
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 5 52 111 13 103 295 7 19 726 Sta. Kedungkamal 57 Cky 5 57 156 12 63 319 4 26 467 Sta. Ngombol 61A Cky 4 58 137 9 117 323 7 22 52
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 7 65 209 18 78 449 9 75 220
2 Sta. Sawangan 44 Cky 6 123 197 18 106 513 7 22 67
3 Sta. Loning 47 Cky 7 85 191 20 62 361 4 19 53
4 Sta. Jrakah 49A Cky 6 65 139 11 80 260 5 37 75
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 6 92 142 16 35 198 6 26 806 Sta. Kedungkamal 57 Cky 3 134 169 11 43 191 6 57 927 Sta. Ngombol 61A Cky 5 19 43 13 53 172 4 37 57
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
74
Mei
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 7 11 41 2 Sta. Sawangan 44 Cky 6 11 19 3 Sta. Loning 47 Cky 2 14 16 4 Sta. Jrakah 49A Cky 2 9 11 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 1 4 4 7 Sta. Ngombol 61A Cky 1 11 11
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
75
Juni
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 4 23 53 14 67 243 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky 5 39 72 12 52 182 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky 4 28 61 8 48 209 - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky 3 14 32 6 112 226 - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 2 11 16 7 69 138 - - -
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 4 29 46 8 76 195 - - -
7 Sta. Ngombol 61A Cky 5 14 48 9 34 134 - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 15 83 318 12 58 241
2 Sta. Sawangan 44 Cky 4 10 21 19 65 259 6 83 166
3 Sta. Loning 47 Cky 2 13 21 13 42 274 5 34 76
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 11 48 132 2 121 125
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 2 2 17 115 393 4 90 1376 Sta. Kedungkamal 57 Cky 2 4 6 15 63 369 5 183 2117 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 14 55 184 4 142 149
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 5 41 124 12 109 457 8 35 127
2 Sta. Sawangan 44 Cky 1 11 11 13 121 427 6 36 105
3 Sta. Loning 47 Cky 1 2 2 12 280 543 4 40 108
4 Sta. Jrakah 49A Cky 1 4 4 11 165 525 4 64 76
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 2 8 15 13 147 420 4 91 1056 Sta. Kedungkamal 57 Cky 2 34 40 13 125 417 5 10 317 Sta. Ngombol 61A Cky 3 35 38 14 143 433 6 14 38
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
76
Juni
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 3 25 57 2 Sta. Sawangan 44 Cky 2 3 4 3 Sta. Loning 47 Cky 1 6 6 4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 1 4 4 7 Sta. Ngombol 61A Cky - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
77
Juli
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 19 34 338 2 47 85
2 Sta. Sawangan 44 Cky 2 18 19 10 121 218 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky 1 21 21 6 98 239 - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky 2 26 30 9 120 215 - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 2 37 42 7 66 148 - - -
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 2 16 21 9 56 191 - - -
7 Sta. Ngombol 61A Cky 3 32 50 5 48 112 - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 10 71 245 13 65 243
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 11 38 144 11 73 113
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 11 43 169 5 48 121
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 8 54 135 6 70 119
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 2 2 8 51 114 9 84 2116 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 7 45 110 8 123 2647 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 7 22 54 12 107 238
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 12 146 518 6 14 43
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 12 25 133 5 15 38
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 9 36 141 4 20 58
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 11 26 5 13 19
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 7 48 93 5 20 306 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 4 8 22 5 5 207 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 9 24 71 5 12 23
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
78
Juli
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 3 Sta. Loning 47 Cky - - - 4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 7 7 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 7 Sta. Ngombol 61A Cky - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
79
Agustus
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 8 64 148 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 8 41 95 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 3 36 70 - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 24 55 - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 9 14 42 - - -
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 3 13 24 - - -
7 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 5 13 33 - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 3 14 34 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - - - - 2 5 9
3 Sta. Loning 47 Cky - - - - - - - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - - - - - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 2 2 - - - 1 5 56 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - - - - - - -7 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 2 2 4 1 65 65
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 11 35 183 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 6 79 141 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 5 25 74 - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 19 48 1 3 3
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 4 24 43 3 6 96 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 4 30 62 1 4 47 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 6 25 76 1 4 4
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
80
Agustus
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 3 Sta. Loning 47 Cky - - - 4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 3 3 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 7 Sta. Ngombol 61A Cky 2 22 24
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
81
September
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 3 51 66 26 115 1.182 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 19 133 525 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 15 52 531 - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 20 96 356 - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 2 2 17 72 203 - - -
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 1 2 2 19 109 510 - - -
7 Sta. Ngombol 61A Cky 2 15 17 10 49 243 - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 1 10 10 - - -
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - - - - - - -
3 Sta. Loning 47 Cky - - - - - - - - -
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - - - - - - -
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 2 10 12 - - -
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 1 5 5 - - -
7 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 3 13 17 - - -
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 17 116 680 4 36 60
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 17 116 517 5 36 50
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 11 56 264 3 15 32
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 16 81 329 4 35 62
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 17 112 435 4 51 716 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 17 85 404 4 46 967 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 18 93 506 5 49 100
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
82
September
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 3 27 352 Sta. Sawangan 44 Cky 3 29 423 Sta. Loning 47 Cky 2 28 314 Sta. Jrakah 49A Cky 3 13 215 Sta. Kutoarjo 49 Cky 2 3 46 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - -7 Sta. Ngombol 61A Cky 1 7 7
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
83
Oktober
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 12 86 208 25 143 967 6 27 92
2 Sta. Sawangan 44 Cky 4 29 73 21 107 613 4 75 125
3 Sta. Loning 47 Cky 3 27 44 17 75 688 4 25 54
4 Sta. Jrakah 49A Cky 3 16 32 18 107 461 1 1 1
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 21 55 247 1 1 4
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 6 33 78 23 96 579 5 12 34
7 Sta. Ngombol 61A Cky 7 24 80 17 95 477 2 6 11
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 8 58 204 8 71 213 1 7 7
2 Sta. Sawangan 44 Cky 9 51 98 7 31 99 - - -
3 Sta. Loning 47 Cky 6 20 67 5 42 105 1 2 2
4 Sta. Jrakah 49A Cky 6 25 53 6 35 127 1 2 2
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 4 17 49 8 53 115 7 32 546 Sta. Kedungkamal 57 Cky 8 24 101 7 57 109 3 22 367 Sta. Ngombol 61A Cky 7 38 141 8 19 60 3 30 60
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky - - - 25 125 681 16 85 293
2 Sta. Sawangan 44 Cky - - - 21 98 558 15 55 223
3 Sta. Loning 47 Cky - - - 17 84 473 7 42 115
4 Sta. Jrakah 49A Cky - - - 15 100 449 13 106 314
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky - - - 16 171 408 13 84 2976 Sta. Kedungkamal 57 Cky - - - 14 57 260 10 143 3317 Sta. Ngombol 61A Cky - - - 19 111 514 19 152 599
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
84
Oktober
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 3 7 14 2 Sta. Sawangan 44 Cky 1 10 10 3 Sta. Loning 47 Cky 1 21 21 4 Sta. Jrakah 49A Cky 1 7 7 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 1 1 1 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 1 4 4 7 Sta. Ngombol 61A Cky 3 3 7
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
85
November
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 16 110 713 26 171 1.092 25 67 687
2 Sta. Sawangan 44 Cky 11 72 225 21 90 653 21 134 498
3 Sta. Loning 47 Cky 11 35 254 20 76 496 15 58 410
4 Sta. Jrakah 49A Cky 9 119 363 14 93 381 10 10 61
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 13 141 340 18 42 254 18 171 410
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 15 110 359 21 104 501 19 85 439
7 Sta. Ngombol 61A Cky 10 49 176 17 83 401 15 147 458
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 21 118 553 19 47 330 20 112 755
2 Sta. Sawangan 44 Cky 20 92 490 16 58 357 22 100 583
3 Sta. Loning 47 Cky 10 31 207 11 36 237 16 41 263
4 Sta. Jrakah 49A Cky 15 66 360 16 51 243 17 73 385
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 19 45 377 19 65 379 22 105 4656 Sta. Kedungkamal 57 Cky 20 66 358 17 86 509 21 52 3627 Sta. Ngombol 61A Cky 21 60 438 15 65 330 20 81 529
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 19 84 499 25 98 936 26 99 705
2 Sta. Sawangan 44 Cky 13 129 317 27 136 734 23 91 616
3 Sta. Loning 47 Cky 11 51 171 19 178 700 19 163 572
4 Sta. Jrakah 49A Cky 8 50 112 22 125 479 23 180 667
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 8 68 192 23 160 587 26 133 7066 Sta. Kedungkamal 57 Cky 6 47 135 19 102 357 24 204 8557 Sta. Ngombol 61A Cky 9 75 91 21 133 697 23 107 688
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
86
November
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 16 135 670 2 Sta. Sawangan 44 Cky 14 116 448 3 Sta. Loning 47 Cky 10 76 204 4 Sta. Jrakah 49A Cky 13 98 446 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 17 59 300 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 13 102 460 7 Sta. Ngombol 61A Cky 18 96 511
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
87
Desember
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 15 50 385 18 103 643 22 160 630
2 Sta. Sawangan 44 Cky 13 79 296 23 129 653 21 79 562
3 Sta. Loning 47 Cky 11 47 226 16 115 578 17 60 536
4 Sta. Jrakah 49A Cky 11 40 178 15 108 474 19 18 129
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 13 20 95 17 110 401 24 83 511
6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 13 62 266 18 91 564 23 90 605
7 Sta. Ngombol 61A Cky 12 49 171 18 80 344 20 54 473
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 25 79 641 13 163 809 24 125 854
2 Sta. Sawangan 44 Cky 26 117 646 18 175 603 29 123 887
3 Sta. Loning 47 Cky 19 55 419 17 84 365 22 63 577
4 Sta. Jrakah 49A Cky 25 113 273 18 185 561 25 100 690
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 22 136 474 15 253 715 25 102 7406 Sta. Kedungkamal 57 Cky 22 86 579 14 294 853 18 66 5017 Sta. Ngombol 61A Cky 22 75 425 14 175 633 20 131 704
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 20 102 600 20 93 432 16 67 544
2 Sta. Sawangan 44 Cky 18 104 539 18 97 387 19 120 694
3 Sta. Loning 47 Cky 11 72 490 18 127 495 20 152 694
4 Sta. Jrakah 49A Cky 10 190 518 18 77 468 16 139 602
5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 17 114 515 22 94 513 20 152 6196 Sta. Kedungkamal 57 Cky 14 115 425 22 48 298 15 114 4547 Sta. Ngombol 61A Cky 19 104 518 18 101 504 17 101 438
Tahun 2011
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2009 Tahun 2010
Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAHDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO
Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
88
Desember
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky 23 177 911 2 Sta. Sawangan 44 Cky 20 63 300 3 Sta. Loning 47 Cky 15 62 339 4 Sta. Jrakah 49A Cky 17 75 437 5 Sta. Kutoarjo 49 Cky 20 60 322 6 Sta. Kedungkamal 57 Cky 12 113 338 7 Sta. Ngombol 61A Cky 18 149 386
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
Hujan
yg
terbesar
(mm)
Jumlah
Hujan
(mm)
1 Sta. Watujagir 42A Cky2 Sta. Sawangan 44 Cky3 Sta. Loning 47 Cky4 Sta. Jrakah 49A Cky5 Sta. Kutoarjo 49 Cky6 Sta. Kedungkamal 57 Cky7 Sta. Ngombol 61A Cky
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2018
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
No. Nama Stasiun HujanNo.
Obs.DAS
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR & PENATAAN RUANG
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PROGO BOGOWONTO LUK ULO Jln. Mayjend. S. Parman Telepon & Faksimil (0275)641144 Kutoarjo 54212
90
Tahun
2017Tahun 2018 Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021A. KELOMPOK I
Sosial Umum
0 m3 - 10 m3 1.460 1.580 1.710 1.850 2.000
11 m3 - 20 m3 1.460 1.580 1.710 1.850 2.000
21 m3 - 30 m3 1.460 1.580 1.710 1.850 2.000
> 30 m3 1.460 1.580 1.710 1.850 2.000
sosial khusus
0 m3 - 10 m3 1.460 1.580 1.710 1.850 2.000
11 m3 - 20 m3 1.740 1.880 2.030 2.190 2.370
21 m3 - 30 m3 2.740 2.960 3.200 3.460 3.740
> 30 m3 3.580 3.870 4.180 4.510 4.870
B. KELOMPOK II
Rumah Tangga A
0 m3 - 10 m3 1.790 1.930 2.080 2.250 2.430
11 m3 - 20 m3 2.720 2.940 3.180 3.430 3.700
21 m3 - 30 m3 3.630 3.920 4.230 4.570 4.940
> 30 m3 5.340 5.770 6.230 6.730 7.270
Rumah Tangga B
0 m3 - 10 m3 1.790 1.930 2.080 2.250 2.430
11 m3 - 20 m3 2.720 2.940 3.180 3.430 3.700
21 m3 - 30 m3 4.510 4.870 5.260 5.680 6.130
> 30 m3 - 6.650 7.180 7.750 8.370 9.040
Rumah Tangga C
0 m3 - 10 m3 1.810 1.950 2.110 2.280 2.460
11 m3 - 20 m3 2.900 3.130 3.380 3.650 3.940
21 m3 - 30 m3 6.410 6.920 7.470 8.070 8.720
> 30 m3 7.840 8.470 9.150 9.880 10.670
lnstansi
0 m3 - 10 m3 2.720 2.940 3.180 3.430 3.700
11 m3 - 20 m3 4.080 4.410 4.760 5.140 5.550
21 m3 - 30 m3 5.440 5.880 6.350 6.860 7.410
> 30 m3 8.330 9.000 9.720 10.500 11.340
C. KELOMPOK III
Niaga A
0 m3 - 10 m3 4.540 4.900 5.290 5.710 6.170
11 m3 - 20 m3 4.540 4.900 5.290 5.710 6.170
21 m3 - 30 m3 7.280 7.860 8.490 9.170 9.900
> 30 m3 9.270 10.010 10.810 11.670 12.600
Niaga B
0 m3 - 10 m3 7.160 7.730 8.350 9.020 9.740
11 m3 - 20 m3 7.160 7.730 8.350 9.020 9.740
21 m3 - 30 m3 8.950 9.670 10.440 11.280 12.180
> 30 m3 10.810 11.670 12.600 13.610 14.700
Industri A
0 m3 - 10 m3 5.430 5.860 6.330 6.840 7.390
11 m3 - 20 m3 5.430 5.860 6.330 6.840 7.390
gol Tarif
Tarif Per Meter Kubik
91
21 m3 - 30 m3 7.210 7.790 8.410 9.080 9.810
> 30 m3 10.810 11.670 12.600 13.610 14.700
Industri B
0 m3 - 10 m3 8.950 9.670 10.440 11.280 12.180
11 m3 - 20 m3 8.950 9.670 10.440 11.280 12.180
21 m3 - 30 m3 10.740 11.600 12.530 13.530 14.610
> 30 m3 11.640 12.570 13.580 14.670 15.840D. KELOMPOK IV
Tarif Khusus Berdasarkan Kesepakatan
99
BAB VII. JADWAL PENELITIAN
Tahap Bulan Pelaksanaan penelitian Tahun 2019-2020
Juli Agustus Sept. Okt. Nov Des Jan Feb
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengumpulan data
Analisian Data
Penyusunan Laporan
Publikasi ilmiah
100
BAB VIII. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti
a) Nama Lengkap : H. Agung Setiawan, M.T.
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) NIDN : 0020066805
d) Disiplin Ilmu : Teknik Sipil Keairan (Hidro)
e) Jabatan Fungsional : Lektor
f) Fakultas/Jurusan/Pusat Studi : FT/ Teknik Sipil
g) Waktu untuk penelitian : 8 bulan
2. Anggota Peneliti
a) Nama Lengkap : H. Muhamad Tuafik, M.T.
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) NIDN : 0618087002
d) Disiplin Ilmu : Teknik Sipil Keairan (Hidro)
e) Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
f) Fakultas/Jurusan/Pusat Studi : FT/ Teknik Sipil
g) Waktu untuk penelitian : 8 bulan
3. Anggota Peneliti
a) Nama Lengkap : Eko Riyanto, M.Eng
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) NIDN : 0619068501
d) Disiplin Ilmu : Teknik Sipil Struktur
e) Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
f) Fakultas/Jurusan/Pusat Studi : FT/ Teknik Sipil
g) Waktu untuk penelitian : 8 bulan