44
Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Choirul Anwar, M.Kes Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 5 Maret 2011 1

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta · STANDAR KLINIK (Profesional guideline . Clinical Prosedur) REGULATOR. Lisensi, Sertifikasi, Akreditasi. CONTROLLING : -

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Studi Kasus PerkembanganDinas Kesehatan Kota Yogyakarta

dr. Choirul Anwar, M.Kes

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta5 Maret 2011

1

Keadaan Sebelum Desentralisasi

Perkembangan jumlah dan jenis yankes

Persaingan antar lembaga

Peningkatan Kesadaran masyarakat

Mutu Pelayanan, aspek perizinan belum

banyak dipatuhi

PerluTransformasiPeran DinKes

2

Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2005

Jenis SaranaKesehatan

Jumlah Yang Sudah Berizin Keterangan

RS Umum 7 7

RS Khusus 8 8

Balai Pengobatan 27 24

BKIA 5 5

Rumah Bersalin 13 10 3 belum berizin

Praktik Berkelompok 5 5

Laboratorium Klinik 7 7

Apotek 113 113

Toko Obat 40 40

Pest Kontrol 2 2

Optik 28 12 16 belum berizin

Dokter Umum 118 98 20 belum berizin

Dokter Gigi 254 182 72 belum berizin

Dokter Spesialis 69 25 44 belum berizin

Bidan 109 54 55 belum terdaftar3

Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2006

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin

Keterangan

RS Umum 7 7

RS Khusus 8 8

Balai Pengobatan 28 28

BKIA 2 2

Rumah Bersalin 12 12

Praktik Berkelompok 6 6

Laboratorium Klinik 7 7

Apotek 114 114

Toko Obat 38 38

Pest Kontrol 2 2

Optik 28 20 8 belum berizin

Dokter Umum 239 231 8 belum berizin

Dokter Gigi 102 88 14 belum berizin

Dokter Spesialis 272 255 17 belum berizin

Dokter Gigi Spesialis 52 43 9 belum berizin

Bidan 158 123 35 belum berizin 4

Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2007

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin

Keterangan

RS Umum 9 9

RS Khusus 8 8

Balai Pengobatan 28 28

BKIA 2 2

Rumah Bersalin 12 12

Praktik Berkelompok 7 7

Laboratorium Klinik 8 8

Apotek 115 115

Toko Obat 36 36

Pest Kontrol 2 2

Optik 28 27 1 belum berizin

Dokter Umum 372 262 10 belum berizin

Dokter Gigi 102 88 14 belum berizin

Dokter Spesialis 290 271 19 belum berizin

Dokter Gigi Spesialis 52 43 9 belum berizin

Bidan 180 171 9 belum berizin 5

Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2008

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin

Keterangan

RS Umum 9 9

RS Khusus 8 8

Balai Pengobatan 28 28

BKIA 2 2

Rumah Bersalin 12 12

Praktik Berkelompok 8 8

Laboratorium Klinik 9 9

Apotek 117 117

Toko Obat 37 37

Pest Kontrol 2 2

Optik 28 25 3 belum berizin

Dokter Umum 370 362 8 belum berizin

Dokter Gigi 151 148 3 belum berizin

Dokter Spesialis 353 335 18 belum berizin

Dokter Gigi Spesialis 60 51 9 belum berizin

Bidan 203 198 5 belum berizin6

Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2009

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin

Keterangan

RS Umum 9 9

RS Khusus 9 9

Balai Pengobatan 28 28

BKIA 2 2

Rumah Bersalin 12 12

Praktik Berkelompok 8 8

Laboratorium Klinik 9 9

Apotek 119 119

Toko Obat 32 32

Pest Kontrol 2 2

Optik 28 27 1 belum berizin

Dokter Umum 405 400 5 belum berizin

Dokter Gigi 168 166 2 belum berizin

Dokter Spesialis 389 373 16 belum berizin

Dokter Gigi Spesialis 67 60 7 belum berizin

Bidan 203 201 belum berizin7

Permasalahan-Permasalahan• Penyimpangan-penyimpangan:

praktik tanpa izinpraktik tidak menggunakan peralatan sesuai standarpraktik tidak sesuai dengan kewenangantidak melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benarhygiene sanitasi kurangbelum dapat menjamin patient safety

8

Suasana sebelum desentralisasi

Ditjen Binkesmas

Dinas Kesehatan Propinsi

Dinas Kesehatan Kab/Kota

UKM UKP

Ditjen Yan Med

RSUP

RSD

9

Peran Pemerintah Sebelum Desentralisasi

Pelaksana KegiatanPengarah

10

Peran PemerintahDalam Era Desentralisasi

Regulator

Pelaksanakegiatan

Pengarah Kelemahan utamadalamdesentralisasi(World Bank, 2003)

11

Transformasi DinKes Kota Yogyakarta

OPERATOR(penyedia pelayanan) REGULATOR

12

Tujuan Penguatan Regulasi

•1. Perbaikan mutu yang berkelanjutan

Pelayanan yang mengedepankan

keamanan & keselamatan

kepada masyarakat

2. Pengendalian, pengawasan, tertib

administrasi, perlindungan kepada masyarakat

13

Regulasi Mutu Pelayanan Kesehatan

Perbaikan Mutu Pelayanan Kesehatan

internal

Standarisasi internal

Perbaikan mutu

berkelanjutan

Desain Ulang Proses

eksternal

Regulasi

Lisensi Akreditasi Sertifikasi

14

Harapan setelah PP No.38/2007 dan PP No.41/2007 dijalankan

Dinas Kesehatan Provinsi

UKM UKP

Ditjen Binkesmas

Ditjen YanMed

Dinas Kesehatan Kab-Kota

UKM UKP

15

STRUKTUR ORGANISASI (Perda No 10 tahun 2008)

Sie Regulasikesehatan

Bid Regulasi& pengelolaan SDM

Kesehatan

SubagKeuangan

Subag Umum& Kepegawaian

Sekretariat

KEPALA DINAS

Bid. Promosi& Bangkes Bid. P2PL Bid. Yankesmas

Sie pengelolaanSDM kes

Sie Surveilans& SIK Sie PL

Sie P2

Sie KIA & Gizi

Sie YankesSie Promosi & pengembangan

Kesehatan

Subag Adm DataPelaporan

UPT; pkm &jamkesda

16

Reposisi Dinas Kesehatan dalamsistem Kesehatan Wilayah

Apa peran Dinas Kesehatan?• Penyusun kebijakan• Regulator• Pemantau Mutu Pelayanan• Pemberi dana pelayanan kesehatan• Pemberi pelayanan umum, khususnya untuk

preventif dan promotif (dengan kadar public goods yang tinggi)

• Pengelola SDM Kesehatan Lingkup Dinas Kesehatan

17

Peran swasta dan masyarakat

Masyarakat

Lembaga UsahaPemerintah Berbagai pelaku utama

kegiatan di masyarakat madani dalam konsep Good Governance

18

Pengembangan Perizinan Sarana Pelayanan Kesehatan

• Sejak tahun 2005• Terdiri dari 3 fase:

1. Fase Diagnosis2. Fase Intervensi3. Fase Pelaksanaan

19

Fase Diagnosis

• Identifikasi SDM & tupoksi di DinKes• Identifikasi standar dan pedoman• Identifikasi produk hukum• Pendataan jumlah sarana • Identifikasi pembiayaan• Eksplorasi persepsi peran dan kebutuhan pengembangan

regulasi• Formulasi masalah dan rencana intervensi

Fase Intervensi

• Menetapkan model implementasi• Pelatihan bagi SDM surveyor• Identifikasi kebutuhan akan perda• Merencanakan struktur kelembagaan di DinKes

Fase Pelaksana

an

• Lisensi• Sertifikasi• Akreditasi

20

Pendekatan by design (top down)

Pola cetak biru

Peraturan teknis dari Kemenkes

Pedoman konseptual

Peraturan Perundangan

• Apakah bisa bottom up?

• Pengalaman empirik Peraturan bersifat

top down namun mengakomodasi variasi daerah yang merupakan alternatif metode pengembangan sistem kesehatan

21

Peran Konsultan• Terlibat pada fase konseptualisasi, perencanaan,

pelaksanaan, dan terminasi• Membantu penyusunan konsep proyek yang dilakukan

bersamaan dengan penyusunan draf PP No.38/2007• Perencanaan: penetapan sasaran, jadwal pelaksanaan,

uraian tugas dan sumber daya, penyusunan tim • Fase Terminasi

• penguatan komitmen

• Kemitraan jangka panjang

Konsultan

Pemda, masyarakat, dan swasta

22

Identifikasi struktur dan penyelenggaraan sistem kesehatan untuk mengetahui pelaku-pelaku beserta peran-perannya (siapa regulator? Siapa operator?)Pemda harus mempunyai rasa memiliki sektor kesehatan

23

Peran Regulator

• Lisensi, sertifikasi dan akreditasi• Tingkat sasaran: Sarana pelayanan

kesehatan dan tenaga kesehatan • Spektrum pelayanan: tradisional,

komplementer sampai modern • Monitoring, pengawasan dan pembinaan

mutu pelayanan kesehatan

24

Lisensi

• Lisensi adalah suatu proses pemberian izin oleh pemerintah kepada praktisi individual atau lembaga pelayanan kesahatan untuk melaksanakan atau terlibat dalam suatu profesi/pekerjaan yang bersifat wajib, yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis

25

Akreditasi

• Akreditasi adalah suatu proses pemberian dan pengakuan yang dilakukan oleh badan yang diakui yang menyatakan bahwa lembaga pelayanan kesehatan telah memenuhi standar optimal yang telah ditetapkan dan dipublikasikan (sifat sukarela) yang diterapkan pada lembaga

26

Sertifikasi

• Sertifikasi adalah suatu proses evaluasi dan pengakuan oleh pemerintah atau LSM bahwa seseorang atau lembaga telah memenuhi kriteria atau persyaratan tertentu, bersifat sukarela, dan dapat ditetapkan pada lembaga atau individu.

• Contoh: sertifikasi produk industri rumah tangga pangan 

27

SISTEM REGULASIGeneral

Spesifik

SARANA PELAYANAN KESEHATANStandar Internal ( Achievable)

STANDAR KLINIK (Profesional guideline

Clinical Prosedur)

REGULATORLisensi, Sertifikasi, AkreditasiCONTROLLING :- Medical inflation

- In Efficiency- Profider Driven

STANDART SARANA

PELAYANAN KESEHATAN

(MINIMAL)

Organisasi Profesi

Standar Pelayanan Umum

Standar Pelayanan Klinis

Standar administrasi dan Manajemen

Standar ( Eksternal )Sistem Manajemen Mutu

Tenaga profesi

28

Permasalahan(hasil monitoring tahun 2006-2007)

• praktik tanpa izin/SIP; praktik menggunakan nama, SIP, dan fasilitas dokter lain; dispensing obat; dokter bertindak sebagai penyalur obat

Dokter

• Praktik tidak sesuai kewenangan; dispensing obat, praktik di tempat yang lebih dari yang ditentukan

Perawat, Bidan

29

Permasalahan(hasil monitoring tahun 2006-2007)

• Tidak ada tenaga farmasis; Medication Record tidak dibuatApotek

• Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab tidak pernah ada di tempat; menjual obat yang belum/tidak teregister; register obat tidak dibuat

Toko Obat

30

Pemecahan Masalah

• Law Enforcement

Perda no. 2/2008: izinpenyelenggaraan sarana & tenaga

kesehatan

Perwal No.13/2009: petunjukpelaksanaan Perda No.2/2008

Monitoring dan

Pembinaan oleh Tim

31

PEMECAHAN MASALAH• Standar mutu institusi pelayanan kesehatan• Instrumen monitoring• Labelisasi Apotek (Tahun 2010) evaluasi

secara berkala. • Meningkatkan infrastruktur dan pelatihan

surveyor bagi SDM yang melaksanakan regulasi.• Meningkatkan koordinasi lintas SKPD dan

elemen terkait seperti organisasi profesi, BB POM dll.

• Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan

32

Substansi Perda Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2008

• Persyaratan administrasi pemohon (salah satu diantaranya yaitu izin gangguan)

• Ketentuan Umum• Ketentuan Khusus• Pembinaan dan Pengawasan• Sanksi

33

Substansi Perwal Kota Yogyakarta No. 13 Tahun 2009

• Persyaratan Teknis bagi sarana dan tenaga yang akan menyelenggarakan pelayanan kesehatan

34

Pemohon izin gangguan keDinas Perizinan

Pencermatan persyaratanadministrasi

Peninjauan lapangan bersamaDinKes

Izin Gangguan diterbitkan olehDinZin

Pengajuan izin penyelenggaraan keDinKes

Syarat administrasilengkap

Peninjauan lapangan untukmenilai syarat teknis

Izin Penyelenggaraanditerbitkan oleh DinKes

Implementasi Perda No.2/2008

Memenuhi syarat

Memenuhi syarat

35

PELAKSANAAN PEMBINAAN

TIM PEMBINAAN

PENYELENGGARA YANKES

DINAS KESEHATANlaporan

Pembinaan,dengan

instrumentertentu

•Teguran lisan oleh DinKes•Teguran tertulis 1-3oleh DinKes•Pencabutan izin operasional oleh DinKesPencabutan izin gangguan( HO) oleh Dinjin

Tind. Persuasif

•denda

Tind. RepresifTindak lanjut:

36

Susunan Tim Perizinan & Pembinaan

Dinas KesehatanDinas PerijinanDinas Ketertiban

Balai Besar POMOrganisasi profesi/ AsosiasiBadan Mutu Pelayanan KesehatanPerindagkoptan

TIM TETAP TIM TIDAK TETAP

37

Data Sarana dan TenagaPelayanan Kesehatan Tahun 2010

JENIS PELAYANAN JUMLAH HASIL

PEMANTAUANTINDAK LANJUT

Dokter Umum 507 Belum semuamemenuhi standarmutu

Pembinaan, peringatan danpencabutan izin

Dokter gigi 194 Belum semua memenuhi standar mutu

pembinaan

Perawat 1667 Belum semuamemenuhi standarmutu

-

Bidan 372 Belum semuamemenuhi standarmutu

pembinaan

38

MEDIK DASARJENIS

PELAYANAN JUMLAH HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Balai Pengobatan

28 Belum semuamemenuhistandar mutu

pembinaan

BKIA 2 semua memenuhi standar mutu

Rumah Bersalin

12 Belum semuamemenuhistandar mutu

pembinaan

39

MEDIK SPESIALISTIKJENIS PELAYANAN JUMLAH HASIL

PEMANTAUANTINDAK LANJUT

Dokter Spesialis 422 Belum semuamemenuhi standarmutu

pembinaan

Dokter gigi spesialistis 64 Belum semua memenuhi standar mutu

pembinaan

Rumah Sakit Umum Tipe C dan D

9 Belum semua memenuhi standar mutu

pembinaan

Rumah Sakit Khusus 8 semua memenuhi standar mutu

Praktek Berkelompok Dokter Spesialis

4 semua memenuhi standar mutu

-

Praktek Berkelompok Dokter Gigi Spesialis

4 semua memenuhistandar mutu

Pembinaan

40

PENUNJANG MEDIKJENIS

PELAYANAN JUMLAH HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Toko Obat 29 Belum semua memenuhi standarmutu

pembinaan

Apotek 122 Labelisasi Apotik Pembinaan, Labelisasi dan peringatan

Laboratorium Klinik 9 Belum semua memenuhi standar mutu

Pembinaan dan peringatan

Pest Kontrol 2 semua memenuhi standar mutu -

Battra 102 Belum semua memenuhi standar mutu

Pembinaan dan peringatan

Klinik Khusus 3 semua memenuhi standar mutu

Akupunktur Pendidikan DIII

2 semua memenuhi standar mutu -

Toko Alat Kesehatan 1 semua memenuhi standar mutu

Salon/Klinik kecantikan 18 semua memenuhi standar mutu -

PIRT 884 Belum semua memenuhi standar mutu

pembinaan

41

Hasil Kegiatan Labelisasi Apotek (Tahun 2010)

1. Labelisasi apotek di Kota Yogyakarta telah terlaksana, dari 119 apotek : kategori Cukup (*) sebanyak 105 apotek (88.24%); kategori Lebih dari Cukup (**) sebanyak 6 apotek (5.04%); kategori Baik (***) sebanyak 7 apotek (5.88%); dan kategori Sangat Baik(****) sebanyak 1 apotek (0.84%) .

• Urutan skor penilaian apotek mulai dari aspek yang tertinggi adalah aspek pengelolaan, aspek sarana prasarana, aspek administratif, aspek pelayanan, aspek legal dan aspek sumber daya manusia.

42

SISTEM SURVEILANS & UMPAN BALIK

Sarana / tenaga penyelenggara pelayanan

kesehatan

Dinas Kesehatan(analisis laporan)

KoordinasiLaporanBertemu dlm forum bina suasanaaction

Dinas Kesehatan:Umpan balikSarana / tenaga penyelenggara pelayanan kesehatan:Langkah tindak lanjut

Forum Bina Suasana

(rekapitulasi & Kompilasi laporan)

Pusk sbg koordinator kesehatan wilayah

43

44