4
“Polemik mobil Timor sebagai mobil Nasional” Di era 1990-an Pemerintah Indonesia memperkenalkan sebuah Program Intensif yang dikenal dengan Paket Kebijakan Otomotif 1993. Produsen mobil diperbolehkan memilih kebijakan sendiri atas komponen mana yang akan menggunakan produk lokal dan akan mendapatkan potongan bea masuk atau bahkan dibebaskan dari bea masuk, jika berhasil mencapai tingkat kandungan komponen lokal tertentu. Program ini telah dijalani oleh Toyota dengan merek “Kijang” generasi ketiganya (1986-1996) di mana kandungan lokalnya sudah mencapai 47%. Begitu pula yang dilakukan oleh Indomobil yang mengeluarkan “Mazda MR” (MR adalah singkatan Mobil Rakyat). Surat Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1996 tentang Program Mobil Nasional dikeluarkan untuk memperbaiki sistem deregulasi untuk menyambut adanya pasar bebas tahun 2003. PT Timor Putra Timor Nasional yang bermitra dengan KIA Motors dari Korea Selatan adalah perusahaan pertama yang mendapatkan pembebasan bea masuk barang mewah melalui program ini. PT TPN dipercaya untuk memproduksi mobil nasional yang bernama “Timor” (akronim dari Teknologi Industri Mobil Rakyat). Timor adalah merek mobil yang dipasarkan di Indonesia yang merupakan versi sama dengan mobil dari Korea Selatan

STUDI KASUS - Polemik Mobil Timor Sebagai Mobil Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kasus Lingkungan bisnis

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS - Polemik Mobil Timor Sebagai Mobil Nasional

“Polemik mobil Timor sebagai mobil Nasional”

Di era 1990-an Pemerintah Indonesia memperkenalkan sebuah Program Intensif

yang dikenal dengan Paket Kebijakan Otomotif 1993. Produsen mobil

diperbolehkan memilih kebijakan sendiri atas komponen mana yang akan

menggunakan produk lokal dan akan mendapatkan potongan bea masuk atau

bahkan dibebaskan dari bea masuk, jika berhasil mencapai tingkat kandungan

komponen lokal tertentu. Program ini telah dijalani oleh Toyota dengan merek

“Kijang” generasi ketiganya (1986-1996) di mana kandungan lokalnya sudah

mencapai 47%. Begitu pula yang dilakukan oleh Indomobil yang mengeluarkan

“Mazda MR” (MR adalah singkatan Mobil Rakyat).

Surat Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1996 tentang Program Mobil Nasional

dikeluarkan untuk memperbaiki sistem deregulasi untuk menyambut adanya pasar

bebas tahun 2003. PT Timor Putra Timor Nasional yang bermitra dengan KIA

Motors dari Korea Selatan adalah perusahaan pertama yang mendapatkan

pembebasan bea masuk barang mewah melalui program ini. PT TPN dipercaya

untuk memproduksi mobil nasional yang bernama “Timor” (akronim dari

Teknologi Industri Mobil Rakyat).

Timor adalah merek mobil yang dipasarkan di Indonesia yang merupakan versi

sama dengan mobil dari Korea Selatan yakni Kia Sephia. Mobil ini dimaksudkan

sebagai mobil nasional Indonesia layaknya Proton di negara Malaysia. Oleh

karenanya, mobil dengan merek Timor dibebaskan dari pajak-pajak dan bea

lainnya yang biasa dikenakan pada mobil-mobil lain yang dijual di Indonesia.

Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dengan Korean International

Automotive (KIA) dinilai sebagai bentuk diskriminasi hukum di bidang

perekonomian dunia. Salah satu negara pengekspor produk otomotif yaitu Jepang

kemudian melakukan pengaduan/gugatan ke World Trade Organization (WTO).

Gugatan Jepang bermula dengan dikeluarkannya Inpres No. 2 Tahun 1996 yang

menunjuk PT Timor Putra Nasional sebagai pionir yang memproduksi Mobnas.

Page 2: STUDI KASUS - Polemik Mobil Timor Sebagai Mobil Nasional

Namun, karena belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka keluarlah

Keputusan Presiden No. 42 Tahun 1996 tentang Pembuatan Mobil Nasional yang

membolehkan PT Timor Putra Nasional untuk mengimpor mobil nasional yang

kemudian diberi merek “Timor” dalam bentuk jadi atau completely build up

(CBU) dari Korea Selatan.

Hak istimewa atas pajak dan bea terhadap PT Timor Putra Nasional diberikan

dengan syarat menggunakan komponen lokal hingga 60% dalam tiga tahun sejak

mobil nasional pertama dibuat. Namun, bila mana penggunaan komponen lokal

yang ditentukan secara bertahap yaitu 20% pada tahun pertama dan 60% pada

tahun ketiga tidak terpenuhi, maka PT Timor Putra Nasional harus menanggung

beban pajak barang mewah dan bea masuk barang impor. Namun, mengenai

komponen yang menjadi syarat utama agaknya diabaikan, sebab pada faktanya

Timor masuk ke Indonesia dalam bentuk jadi dari Korea Selatan tanpa bea masuk

apa pun termasuk biaya pelabuhan dan lainnya.

Pada 4 Oktober 1996, Pemerintah Jepang resmi mengadukan Indonesia ke WTO

yang didasarkan pada Pasal 22 ayat (1) GATT. Inti dari pengaduan Jepang adalah

ingin agar masalah sengketa dagangnya dengan Indonesia diselesaikan sesuai

dengan kesepakatan perdagangan multilateral sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam WTO bahwa jika dalam tempo lima sampai dengan enam bulan

setelah pengaduan ke WTO belum dapat diselesaikan, maka Jepang akan

membawa perkara tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.

Analisis :

Dapat ditarik kesimpulan mengapa Indonesia tidak bisa memproduksi barang

mewah khususnya bidang otomotif, yang kemudian mobil Timor sebagai mobil

Nasional Indonesia menjadi polemik di kancah perdangan Internasional. Karena

adanya kekuasaan Amerika Serikat dan politik dumping yang dilakukan oleh

Jepang.  Ditambah lagi perlakuan istimewa yang dilakukan pemerintah bebas dari

bea masuk, tentunya disini sudah melanggar peraturan WTO , dimana WTO

Page 3: STUDI KASUS - Polemik Mobil Timor Sebagai Mobil Nasional

dengan tegas menyatakan bahwa tidak satupun anggota yang dibolehkan untuk

melakukan diskriminasi terhadap produk-produk asing.  Bahwa pada kenyataanya

mobil Timor di import dari Korea sudah dalam bentuk barang jadi, bukan dari

unsur spare partnya saja. Sehingga menimbulkan reaksi beberapa negara anggota

WTO