79
HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Anwar Musaddad NIM: 104051001854 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

(STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG)

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Anwar Musaddad

NIM: 104051001854

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 2: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

HUBUNGAN ANTARA JILBAB

DAN PERILAKU ISLAMI

(STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH

TANGERANG)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk memenuhi syarat-syarat mendapatkan

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Anwar Musaddad

NIM: 104051001854

Di bawah bimbingan:

Prof. Dr. Ismah Salman, M.Hum

NIP: 150096770

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 3: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya pribadi yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat, 1 Desember 2008 M

Anwar Musaddad

Page 4: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Hubungan Antara Pemakaian Jilbab dan Perilaku Islami (Studi atas Siswi Pesantren Madinatunnajah Tangerang)” telah diujikan dalam sidang

munaqosyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 15 Desember 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Jakarta, 15 Desember 2008

Sidang Munaqosyah

Ketua

Dr. Murodi, M.A

NIP: 150254102

Sekretaris

Dra. Umi Musyarafah, M.A

NIP: 150281980

Penguji I

Drs. M. Luthfi Jamal, M.Ag. NIP: 150254102

Penguji II

M. Hudri, M.Ag NIP: 150289437

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M.Hum

NIP: 150096770

Page 5: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

ABSTRAK

Hubungan Antara Jilbab dan Perilaku Islami: Studi Kasus Santriwati

Pesantren madinatunnajah Tangerang. Jilbab merupakan kewajiban agama Islam yang disyariatkan kepada Nabi Muhammad saw. yang tersurat dalam Al-Quran surat

Al-Ahzab: 59 dan surat Al-Nur: 31. Fungsi pakaian ini sebagai simbol agama menyulut kontroversi di dunia modern karena dianggap sebagai lambang

pembelengguan kebebasan kaum wanita. Namun demikian, pada dasarnya jilbab tidak hanya berfungsi sebatas itu. Jilbab mempunyai efek psikologis yang mendorong

pemakainya untuk menyesuaikan perilakunya dengan perilaku yang diajarkan Islam.

Teori yang dijadikan dalam melandasi argumentasi ini adalah teori Kefgen dan

Touchie-Specht mengenai fungsi perilaku pada pakaian. Menurut teori ini, pakaian

mendorong dan mengingatkan pemakainya akan peranan seseorang dalam pakaian

yang dipakainya. Sebab, setiap pakaian merupakan simbol akan kelompok sosial

tertentu. Teori lainnya yang menjadi premis mayor dalam memperkuat penelitian ini

adalah teori Quraish Shihab mengenai efek psikologis yang sama. Shihab

mendasarkan argumentasinya pada modernisme di Turki pada masa Kemal Attaturk

dengan melarang penggunaan Torbusy (sejenis topi) yang dianggap sebagai lambang

kekolotan. Shihab juga mendasarkan argumentasinya pada surat Al-A’raf: 26.

Berdasarkan sampel 50 orang siswi Pesantren Madinatunnajah yang diambil

dengan metode stratified random sampling, ditemukan bahwa terdapat hubungan

linear yang cukup signifikan antara pemakaian jilbab dan intensitas melakukan ibadah sosial dan ritual pada santriwati pesantren tersebut. Dengan perhitungan statistik

product moment pearson, ditemukan bahwa hubungan tersebut sebesar 0,51 yang berarti cukup signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya frekuensi

berjilbab diikuti dengan tingginya frekuensi berperilaku Islami, kendati fakta ini tidak berarti bahwa jilbab merupakan faktor perilaku Islami pada santriwati

Madinatunnajah.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, jilbab sebagai simbol

agama bukan hanya berperan sebatas sebagai simbol. Jilbab juga mempunyai fungsi

perilaku yang mendorong pemakainya untuk memainkan peranan seorang muslimah

yang baik. Di mana, secara statistik dorongan tersebut bernilai sebesar 51 persen.

Dengan demikian, kecil alasan untuk menolak jilbab hanya karena jilbab dianggap

ketinggalan zaman.

Page 6: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi yang merupakan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam ini dapat diselesaikan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas Nabi Muhammad saw.,

keluarganya, dan para sahabatnya yang setia. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di

hari akhir. Amin !

Penulis sangat menyadari dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak sekali

hambatan dan rintangan yang menghadang, mulai dari persoalan teknis pengumpulan

data sampai perasaan malas yang kerap kali menghinggapi diri penulis. Namun pada

akhirnya penulis dapat mengatasi semua persoalan tersebut.

Selain karena rahmat-Nya, penyalesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

beberapa pihak yang dengan tulus memberi bimbingan dan motivasi. Tanpa semua

itu, upaya penulis tak akan pernah berarti apa-apa. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr.Murodi,MA,selku Dekan Fakultas Dakwah dan komunikasi.

2. Bapak Drs. Wahaidn saputra, M.Ag,selaku ketua jurusan komunikasi dan

penyiran islam yang tak kenal lela bekerja demi kemajuan jurusan komunikasi

dan penyiaran islam.

3. Ibu umi musyarrafah, MA, terima kasih banyak atas segala perhatian

kelembutan dan nasihat yang telah diberikan.

4. ibu prof.Dr. ismah salman, M.Hum, selaku dosen pembimbing saya ucapkan

trima kasih banyak dan yang sebesar-besarnya karena telah meluangkan

waktunya ditengah-tengah kesibukan serta kesabarannya dalam membimbing

penulis sampai denga selesai.

5. seluruh Dosen fakultas Dakwah dan Komunikasi atas kesabarannya dalam

memberikan ilmu yang sangat berharga.

Page 7: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

6. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

jakarta dan Perpustakaan fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah

membeikan pelyanan dan fasilitas buku-buku referensi.

7. KH.Muhammad Agus Abdul Ghofur, M.Pd,selaku pimpinan pesantren

Madinatinnjah Tangerang, terima kasih banyak atas bantuannya yang telah

meluangkan watu untuk wawancara dan memberikan seputar pesantren

Madinatunnjah untuk melengkapi penulisan skripsi ini.

8. Bapak M. Syukron Djalaluddin, S.Th.I, selaku kepala sekolah Madrasah

Aliyah Pesantren Madinatunnajah, terima kasih banyak atas bantuannya yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada

santriwati Pesantren Madinatunnajah.

9. Ahmad Fahrurozi, S.Pd.I, selaku kepala biro pengasuhan santri, terima kasih

banyak atas bantuannya yang telah meluangkan waktu untuk wawancara dan

memberikan informasi seputar disiplin di Pesantren Madinatunnajah.

10. Kedua orang tua penulis tercinta, ayahanda H. M. Nurhasan Djidah dan ibunda

Hj. Amanah, yang dalam setiap tarikan dan hembusan nafasnya senantiasa

memanjatkan doa yang tulus untuk kebahagiaan dan keberhasilan penulis dan

mencurahkan kasih sayangnya tidak hanya sebagai orang tua tetapi juga

sebagai sahabat tempat berbagi rasa dan keluh kesah.

11. Untuk Kakak penulis, Teh Yulianty Nurhasanah, S.Ag., teh Yuliani

Nurhidayah, S.Pd., Abang Ramadhan Habibie, Lc., terima kasih untuk

dukungan moril dan motivasinya. Untuk keponakan-keponakan penulis,

Rumaisha Fetriana Shabrina, Muhammad Averroes, Muhammad Erkan El

Hakim, Asma Habibie, Vaza Shabrina, dan Muhammad Ezzart El-Fath,

perjuangan kalian masih panjang; jangan pernah lelah untuk menggapai cita-

cita.

12. Untuk teman-teman di Pesantren Madinatunnajah, Ust. Ramadhanus, Ahmadi,

Sobar, Eco, Hata, Ardy. Terima kasih atas supportnya selama penulisan

skripsi ini berjalan.

13. Teman-teman di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2004,

khususnya anak-anak kelas D, yaitu: Bung Arie Murthaza, Bung Herdiawan,

Bung Arul, Bung Delon, Bung Zek Al-Anshory, Bung Yayan serta teman-

teman seperjuangan di kampus. Terima kasih atas semua bantuan dan

sumbangsih kaliah yang tak terhitung banyaknya.

Page 8: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

14. Kepada mereka—yang turut andil dalam penyelesaian skripsi ini—yang tidak

penulis sebutkan namanya satu persatu di tempat ini, penulis sampaikan terima

kasih.

Barangkali skripsi ini banyak kekurangannya, namun penulis berharap

siapapun dapat menjadikan skripsi ini sebagai batu loncatan, perbandingan, atau dasar

argumentasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Sekali lagi, terima

kasih atas dukungan kalian.

Jakarta, Desember 2008

Penulis

Page 9: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................. 7

C. Tujuan Penelitian........................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 7

E. Metodologi Penelitian ................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Memakai Jilbab dalam Al-Quran .................. 11

B. Pengertian Jilbab .......................................................... 19

C. Tujuan Perintah Jilbab .................................................. 21

D. Perilaku yang Islami ...................................................... 24

E. Efek Psikologis Jilbab terhadap Perilaku........................ 32

BAB III SEKILAS TENTANG PESANTREN MADINATUNNAJAH

A. Sejarah Berdirinya Pesantren Madinatunnajah .............. 35

B. Disiplin Berpakaian di Pesantren Madinatunnajah ......... 38

BAB IV HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN JILBAB DAN

PERILAKU ISLAMI

B. Temuan dan Pengolahan Data........................................ 41

C. Interpretasi Data ............................................................ 60

Page 10: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 62

B. Saran ............................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Contoh Perilaku yang Islami menurut Murtadha Muthahari ......... 28

Tabel 2: Jenis Pakaian Santri Pesantren Madinatunnajah ........................... 38

Tabel 3: Skor Perilaku Islami Santriwati Madinatunnajah........................... 40

Tabel 4: Saya merasa Allah senantiasa memperhatikan dan mengawasi perbuatan saya

................................................................................................................... 42

Tabel 5: Kalau ada masalah saya mengadu kepada Allah dengan shalat, berdoa, dsb.

................................................................................................................... 42

Tabel 6: Ketika Mendapat Rizki saya mengucapkan "Al-hamdulillah" ....... 43

Tabel 7: Ketika melihat kebesaran Allah, seperti gunung, laut, menonton keajaiban

Allah di TV, hati saya tersentuh dan seraya mengucapkan pujian kepada Allah 43

Tabel 8: Saya melaksanakan sholat 5 Waktu............................................... 43

Tabel 9: Saya Berpuasa pada bulan Ramadhan ........................................... 44

Tabel 10: Saya Mengajak Adik, Teman dll. untuk Berpuasa ....................... 45

Tabel 11: Saya Menyiram tanaman yang ada di sekitar saya ...................... 45

Tabel 12: Saya MenjagaTanaman Tetap Hidup (Tidak Memetik Daunnya dan Tidak

Mencabut Akarnya) .................................................................................... 46

Tabel 13: Saya Memberi Makan/ Minum Binatang di Sekitar Saya ( Kucing, ayam,

dll.) ............................................................................................................ 47

Tabel 14: Saya Masuk Kamar Orang Lain dengan Mengucapkan Salam..... 47

Tabel 15: Saya Memutar Keran Sedikit Untuk Menghemat Air .................. 48

Tabel 16: Saya Berdoa Sebelum Makan/ Minum ....................................... 48

Tabel 17: Saya Mencuci Baju-Baju Kotor Saya ......................................... 49

Tabel 18: Saya Mengunci Lemari Saya ...................................................... 49

Tabel 19: Saya Menjaga Tembok Agar Tetap Bersih ................................. 50

Tabel 20: Saya Memungut Sampah Yang Saya Temukan di Jalan .............. 50

Tabel 21: Saya Memberikan Sedekah Kepada Pengemis............................. 51

Tabel 22: Hati Saya Tersentuh Ingin Membantu Pengemis dan Orang-Orang Terlantar

di Jalan ...................................................................................................... 51

Page 12: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Tabel 23: Saya Mengucapkan ”bismillah” Sebelum dan/ atau Sesudah Melakukan

Kegiatan Saya ........................................................................................... 52

Tabel 24: Saya Mengangkat Kedua Tangan Saya Ketika Berdoa ................ 52

Tabel 25: Saya Menjalankan Perintah Orang Tua Saya Sekalipun Sedang Sibuk

dengan Pekerjaan Saya .............................................................................. 53

Tabel 26: Terdektik dalam pikiran ingin membahagiakan orang tua saya jika kelak

menjadi orang sukses.................................................................................. 53

Tabel 27: Saya menjawab soal-soal ujian dengan kemampuan saya sendiri, tidak

menyontek.................................................................................................. 54

Tabel 28: Saya mencium tangan guru ........................................................ 54

Tabel 29: Saya menepati janji pada teman setiap kali berjanji .................... 55

Tabel 30: Saya memaafkan orang yang sudah menyakiti saya..................... 55

Tabel 31: Kalau Mudhif, saya mengajak teman-teman saya makan bersama 56

Tabel 32: Saya menjenguk setiap kali teman saya sakit .............................. 56

Tabel 33: Skor Pemakaian Jilbab ............................................................... 57

Tabel 34: Analisis Korelasi Variabel Pemakaian Jilbab (x) dan Variabel Perilaku

Islami ......................................................................................................... 58

Page 13: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Para nabi membawa ajaran Islam sepanjang sejarah dengan membawa tata

nilai yang sesuai dengan kebutuhan fitri individual sekaligus sosial. Islam tidak hanya

mengatur urusan sholat dan zakat; islam juga mengatur semua aspek kehidupan

manusia. Salah satu aspek yang diaturnya adalah aspek berpakaian bagi wanita.1

Dalam Islam, wanita muslimah diharuskan untuk menutup kepala dan dadanya

dengan kerudung. Perintah itu diturunkan dalam dua surat: Al-Ahzab ayat 59 dan Al-

Nur ayat 31. Dalam surat Al-Ahzab disebutkan demikian: “hai, nabi, katakanlah

kepada istri-istrimu, anak-anak wanita, dan istri-istri orang mukmin, ‘hendaklah

mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’, Yang demikian itu supaya

mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah

adalah Maha pengampun lagi Penyayang.”2

Dalam surat An-Nur ayat 31 disebutkan demikian: ” Katakanlah kepada

wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara

kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang [biasa]

nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,

dan janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah

mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami

mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki

mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau

1 Hammudah Abdallati, Islam in Focus (One Seeking God’s Mercy, tp, tt) h. 111

2 Al-Quran, surat Al-Ahzab: 59

1

Page 14: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak

mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang

aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan

yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-

orang yang beriman supaya kamu beruntung.3

Saat ini, sebagian besar muslimah di dunia mengenakan jilbab, dan jilbab

didesain sedemikian rupa sehingga membuat pemakainya terlihat anggun dan sopan.

Menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, jilbab merupakan simbol kesopanan

kaum wanita. Tujuannya adalah untuk menjaga kehormatan kaum wanita, bukan

untuk membelenggu mereka. Karena itu, model jilbab dapat diperindah dan bahannya

dapat menggunakan apa saja, selama tidak merusak keimanan dan kesopanan kaum

muslimah.4

Menurut Murtadha Muthahari, perintah berjilbab bukan sekadar

mencerminkan budaya Arab-Islam. Sebab, secara historis, jilbab telah digunakan oleh

bangsa-bangsa lain selain bangsa Arab.5 Dahulu, jilbab merupakan lambang

ketinggian derajat dan kemerdekaan wanita. Para budak tidak berjilbab, demikian juga

pelacur. Karena itu, sebetulnya perintah jilbab tidak pernah ditujukan untuk

merendahkan dan membelenggu kebebasan wanita muslimah seperti yang dituduhkan

para orientalis Barat. Justru Islam mengharuskan pemakaian jilbab untuk mengangkat

derajat wanita.6

Namun dewasa ini, larangan penggunaan jilbab bagi wanita justru lebih

sering mencuat ke muka, terutama, setelah paham sekularisasi politik mulai

mempengaruhi dunia Barat—dan kini seluruh dunia. Trauma akan dominasi agama

3 Al-Quran, surat An-Nur: 31

4 Hamka, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: tp, tt) Juz XXII h. 125

5 Murtadha Muthahari, Wanita dan Hijab (Jakarta: Lentera, 2003) h. 10

6 Fadhilah Suralaya dan Eri Rossatria (ed.) Perempuan: Dari Mitos ke Realitas (Jakarta: PSW

UIN Jakarta dan McGill-I, 2002) h. 9

Page 15: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

(Gereja) atas politik pada abad pertengahan berimplikasi pada munculnya cita-cita

untuk mewujudkan dunia tanpa intervensi agama, termasuk dalam bentuk penggunaan

simbol-simbol agama. Pada beberapa negara agama masih dapat digunakan sebagai

simbol politik, termasuk Indonesia, tetapi pada tingkat yang lebih ekstrim, agama

disingkirkan dan dianggap sebagai ancaman bagi perumusan hukum berdasarkan

konsensus. Karena itu simbol-simbol agama dilarang digunakan di tempat-tempat

umum.

Ada beberapa kasus yang terkenal. Sebagai contoh, di Perancis diberlakukan

undang-undang penggunaan jilbab di sekolah yang mengakibatkan beberapa siswi

muslimah Perancis terpaksa keluar sekolah karena ia tetap bersikap konsisten dengan

jilbabnya.7

Kasus jilbab menarik perhatian di Eropa sejak Prancis tahun 2004 melarang

Muslimah mengenakan di jilbab di tempat-tempat umum seperti sekolah dan lembaga

lainnya. Beberapa negara Eropa kemudian mengikuti langkah Prancis tersebut dan

"memasung" para Muslimah dengan dua ultimatum: memakai jilbab tapi terkurung

atau melepas jilbab.8 Peristiwa memprihatinkan lainnya juga terjadi pada Mervi

Kavakci, salah seorang muslimah Turki. Ia ditekan secara mental dan prosedural

ketika akan dilantik menjadi anggota dewan legislatif Turki lantaran ia mengenakan

jilbab. Akibatnya, ia harus meninggalkan jabatannya dan kini pindah ke Amerika.9

Kampanye sekularisasi yang menolak jilbab seperti di atas sebetulnya

merupakan sebuah analisis yang didasarkan atas asumsi yang keliru. Mereka

berasumsi bahwa agama membawa kehancuran bagi politik, bukan sebaliknya.

Padahal, psikologi sosial dewasa ini sebetulnya, sejak lama, sudah menekankan fungsi

7 Majalah Hidayatullah, edisi September 2004, h. 15

8 http://www.mualaf.com/islam-is-not-the-enemy/Dunia%20Islam/34-Dunia%20Islam/5527-

menggoyang-rancangan-uu-hijab-di-italia di-download pada 17 Agustus 2008 M 9 http://www.mualaf.com/islam-is-not-the-enemy/Dunia%20Islam/34-Dunia%20Islam/5527-

menggoyang-rancangan-uu-hijab-di-italia di-download pada 17 Agustus 2008 M

Page 16: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

pakaian bagi psikologi pemakainya. Dalam hal simbol agama, seperti penggunaan

busana muslimah, mengutip Kefgen dan Touchie-Specht, Jalaluddin Rakhmat menulis

tentang tiga fungsi busana muslimah.

Busana mempunyai tiga fungsi (1) diferensiasi, (2) perilaku, (3) emosi.

Dengan busana, orang membedakan dirinya, kelompoknya, atau golongannya

dari orang lain… busana muslimah memberikan identitas keislaman, dengan

itu, seorang muslimah membedakan dirinya dari kelompok wanita lain…

busana muslimah mendorong pemakainya untuk berperilaku yang sesuai

dengan citra diri mulsimah… busana muslimah—lebih-lebih kalau dipakai

secara massal—akan mendorong emosi keagamaan yang konstruktif.10

Menurut Prof. Quraish Shihab, salah satu fungsi pakaian adalah perlindungan

(taqwa). Menurutnya, pakaian mampu memberikan pengaruh psikologis bagi

pemakainya. Jilbab merupakan pakaian khas muslimah, karena itu, seperti halnya

topi, celana jeans, dan pakaian jenis lainnya, jilbab mempunyai efek psikologis yang

sama terhadap orang yang memakainya. Shihab mengatakan:

“…Itu sebabnya sekian banyak negara mengubah pakaian militernya, setelah

mengalami kekalahan militer. Bahkan, Kemal Ataturk di Turki melarang pemakaian Tarbusy (sejenis tutup kepala bagi pria), dan memerintahkan untuk

menggantinya dengan topi ala Barat, karena tarbusy dianggapnya mempengaruhi sikap bangsanya serta merupakan lambang keterbelakangan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan pengaruh psikologis dari

pakaian jika kita ke pesta. Apabila mengenakan pakaian buruk, atau tidak

sesuai dengan situasi, maka pemakainya akan merasa rikuh, atau bahkan

kehilangan kepercayaan diri, sebaliknya, pun, demikian.

Kaum sufi sengaja memakai shuf (kain wol) yang kasar agar dapat

menghasilkan pengaruh positif dalam jiwa mereka.11

Pengaruh pakaian secara psikologis memang diakui dalam psikologi sosial.

Dan menurut Quraish Shihab, pengaruh inilah yang merupakan salah satu dari tujuan

Islam memerintahkan kaum wanitanya mengenakan jilbab. Lebih jauh Shihab

berkomentar:

10

Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1986) h. 56 11

Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1998) h. 169

Page 17: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Memang, harus diakui bahwa pakaian tidak menciptakan santri, tetapi dia

dapat mendorong pemakainya untuk berperilaku seperti santri atau sebaliknya

menjadi setan, tergantung dari cara dan model pakaiannya. Pakaian terhormat

mengundang seseorang untuk berperilaku serta mendatangi tempat-tempat

terhormat, sekaligus menceganya ke tempat-tempat yang tidak senonoh. Ini

salah satu yang dimaksud Al-Quran dengan memerintahkan wanita-wanita

memakai jilbab.”12

Pendapat profesor lulusan Al-Azhar Mesir itu didasarkan atas Al-Quran surat

Al-A’raf (7): 26 yang menjelaskan dua fungsi pakaian:

"ارى �"ء � ور��ـ� ������ ا���ــ�س �� ا����ـ� ���� �ــ��ـ� �

و�ـ�س ا�1�2"ى ذا�- 0�% ذا�- ,+ ا��ت ا( �)��� �'�آ�%ون

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian

untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah

yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan

Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”13

Prof. Quraish Shihab menegaskan secara terus terang bahwa pengaruh jilbab

terhadap perilaku pemakainya bersifat mendorong secara psikologis. Demikian halnya

Kefgen dan Touchie-Specht melihat busana secara psikologis memberikan pengaruh

pada pemakainya untuk berperilaku sesuai dengan peranan normatif di balik busana

itu. Tetapi seberapa besar korelasi antara keduanya, perlu dibuktikan secara empiris.

Inilah dasar pemikiran mengapa penelitian tentang Hubungan Pemakaian

Jilbab dan Perilaku Islami (Studi atas Siswi Pesantren Madinatunajah Tangerang)

ini penting untuk dilakukan.

B. Pembatasan Masalah

12

Ibid 13

Ibid. h. 159

Page 18: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Penelitian ini dibatasi pada siswi Madrasah Aliyah Madinatunnajah

Tangerang. Perilaku yang Islami dibatasi pada intensitas siswi-siswi tersebut dalam

melakukan ibadah ritual seperti shalat dan ibadah sosial seperti sedekah.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah

penelitian:

Apakah tingginya intensitas pemakaian jilbab pada siswi Pesantren Madinatunnajah

Tangerang diikuti dengan tingginya frekuensi melakukan ibadah ritual dan sosial?

D. Tujuan Penelitian

1. Menemukan hubungan antara pemakaian jilbab dan perilaku yang Islami.

2. Menemukan hubungan antara pemakaian jilbab pada siswi Pesantren

Madinatunnajah dan intensitas melakukan ibadah ritual dan sosial.

E. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini berguna bagi para juru dakwah sebagai rasionalisasi dan

bukti empiris atas syari’at Islam mengenai pemakaian jilbab.

2. Penelitian ini berguna sebagai bacaan ilmiah untuk memperteguh

keyakinan para muslimah dalam berjilbab.

3. Penelitian ini dapat menjadi landasan teoritis bagi penelitian efek busana

Islam pada disiplin psikologi sosial.

Page 19: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode korelasional.14

Dua variabel yang

dihubungkan dalam penelitian ini adalah jilbab dan perilaku Islami.

Dengan penelitian ini maka akan ditemukan secara kuantitatif nilai

hubungan pengaruh jilbab dan perilaku yang islami. Dengan

membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan tabel nilai korelasi,

maka akan ditemukan nanti, apakah hubungan antara jilbab dan perilaku

yang Islami itu kuat, cukup signifikan, atau mungkin lemah.

2. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswi-siswi Madrasah Aliyah

Madinatunnajah. Sampel akan diambil sebanyak 30 orang dengan metode

stratified random sampling. Dengan metode ini maka pengambilan sampel

akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Populasi dibagi-bagi berdasarkan kelas: kelas satu, dua, tiga, empat,

dan lima.

b. Dari setiap kelas diambil 10 orang. Jumlah keseluruhan 50 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

14

Jalaluddin Rakhmat membagi metode penelitian menjadi lima macam: Metode deskriptif,

Metode Historis, Metode Korelasional, Metode Kuasi-Eksperimental, dan Metode Eksperimental.

Metode Korelasional didefinisikan sebagai metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari

hubungan antara dua variabel atau lebih. Lihat Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remadja Rosdakarya, 1984) h. 19

Page 20: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Angket akan disusun secara

sistematis berdasarkan perumusan masalah. Langkah-langkah

pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

a. Semua siswi dari setiap kelas akan dikumpulkan secara terpisah dalam

waktu yang bersamaan, kemudian diberi angket.

b. Angket akan dikumpulkan pada hari yang sama, tidak diinapkan, untuk

mencegah terjadinya kompromi jawaban antar-siswi.

4. Teknik pengolahan dan Analisis Data

Hasil angket akan diolah dengan melakukan scoring atas hasil angket.

Kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Setelah itu,

analisis data dilakukan dengan statistik korelasi product moment pearson

(r). Statistik ini memberikan nilai korelasi antara pemakaian jilbab dan

perilaku yang islami.

G. Sistematika Tulisan

BAB I : PENDAHULUAN. Berisi latar belakang masalah penelitian ini.

Kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

dan manfaat penelitian. Terakhir, metodologi penelitian pada bagian ini akan

menerangkan secara rinci bagaimana penelitian ini dilakukan.

BAB II: KERANGKA TEORI, berisi definisi jilbab dan dalil-dalil serta

pandangan yang mengemukakan wajibnya penggunaan jilbab. Kemudian akan

dibahas pengertian mengenai perilaku yang Islami dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Di sini, lagi-lagi akan dikemukakan pandangan Quraish Shihab

dan teori psikologi sosial Kefgen dan Touchie-Specht mengenai pengaruh pakaian

pada psikologi pemakainya.

Page 21: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB III: PROFIL PESANTREN MADINATUNNAJAH, berisi sekilas

tentang sejarah Pesantren Madinatunnajah, visi-misinya, dan kegiatan pembelajaran

dan peraturannya.

BAB IV: HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN JILBAB DAN PERILAKU

YANG ISLAMI, berisi uraian hasil penelitian di pesantren tersebut. Pertama-tama,

akan dikemukakan hasil penemuan data yang dikumpulkan dengan angket dan

wawancara. Lalu, hasil temuan tersebut akan dianalisis secara kuantitatif dengan

statistik korelasional. Di sini, digunakan koefisien korelasi Pearson (r) untuk mencari

nilai hubungan antara dua variabel tersebut.

BAB V: KESIMPULAN, berisi kesimpulan umum mengenai hasil penelitian

dan saran.

Page 22: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perintah untuk Memakai Jilbab dalam Al-Quran

Perintah memakai jilbab diterangkan dalam dua surat dalam Al-Quran, yakni,

surat Al-Ahzab ayat 59 dan surat An-Nur ayat 31. Dalam surat Al-Ahzab 59 Allah

berfirman:

��ا���� ا���;� �: 9زوا7- و ب�� - و �5�ء ا�34,��+ ����+

����+� ,+ �7��+� ذ�- اد�? أن �)%=+ => 3�ذ�+ و آ�ن

ـ�ا ر4�Cا( AB"ر

Artinya, “hai, nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanita, dan

istri-istri orang mukmin, ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh

mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu

mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Penyayang.”

Para ahli tafsir, termasuk Buya Hamka,15 berpendapat bahwa alasan wajibnya

memakai jilbab yang ditegaskan dalam surat Al-Ahzab—yang turun belakangan—

adalah lantaran dahulu, menjelang malam, banyak orang munafik bertebaran di jalan-

jalan dan tempat-tempat penyeberangan jalan untuk mengganggu para budak wanita.

Pada waktu itu, lazimnya dalam kultur Arab di mana nabi hidup, budak-budak tidak

mengenakan penutup sebagaimana wanita merdeka melakukannya. Akibatnya, ketika

15

Lihat HAMKA, Tafsir Al-Azhar Surat Al-Ahzab (Jakarta: Panjimas, tt) h. 75

11

Page 23: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

lelaki pengganggu itu mengganggu wanita merdeka, mereka dapat berkilah bahwa

mereka mengira yang mereka ganggu adalah wanita-wanita budak.

Berdasarkan peristiwa ini, maka akhirnya turun penegasan perintah berjilbab

dalam surat Al-Ahzab—yang sudah disinggung sebelumnya dalam surat Al-Nur. Dari

asbabun nuzul tersebut nampak jelas bahwa tujuan perintah jilbab adalah justru

karena Islam bermaksud menghormati kaum wanita, melindungi mereka dari

gangguan orang-orang munafik, dan bukan untuk mengekang atau membelenggu

kebebasan seperti yang dituduhkan orang-orang Barat. Islam memberikan kewajiban-

kewajiban bagi wanita yang justru, menurut Hamudah Abdalati dalam Islam in Focus,

“suit her nature and, at the same time, cautions her against anything that might abuse

or upset her nature.”16

Selain itu, menurut Murtadha Muthahari, para ahli tafsir sebagian besar

sependapat bahwa alasan mengapa kaum wanita mukmin diharuskan berjilbab adalah

untuk menjaga kehormatan dirinya. Disebutkan dalam Wanita dan Hijab demikian:

Semua ahli tafsir sependapat bahwa ada peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi di Madinah yang berhubungan dengan ayat ini. Ada sekelompok orang

munafik dan orang yang berpenyakit dalam hatinya. Mereka mengganggu masyarakat, khususnya budak-budak wanita dan juga lain-lainnya. Lalu bila

mereka ditanya mengapa mereka melakukan ini, mereka mengatakan, ”kami sangka mereka itu budak wanita. Budak wanita termasuk yang dikecualikan.

Ia tidak perlu mengenakan penutup di hadapan laki-laki yang bukan muhrim,

dan bila mengenakan pakaian luar, ia tidak mengenakannya sampai menutupi

rambutnya.17

Dalam surat An-Nur (31) disebutkan bahwa kaum wanita mukmin

diperbolehkan memperlihatkan auratnya hanya kepada orang-orang tertentu dari

kerabatnya. Berikut keterangannya:

16

Terjemah: “Cocok dengan kodratnya, dan pada saat yang sama, menjaganya dari apapun

yang dapat menyalewengkan atau merusak kodratnya.” Hamudah Abdalati, Islam in Focus (Riyadh:

One Seeking Mercy of Allah, tt) h. 111 17

Murtadha Muthahari, Wanita dan Hijab (Jakarta: Lentera, 2003) h. 10

Page 24: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

و�: �34�,��ت HHI�+ ,+ اب�Gره+� و DAE�+ =%و7�+�

وL���+ ز2���+� اK �, �L�% ,��� و ا�H�%ب+ ب4J%ه+�

ه+� ��? 7�"ب�+� وL ���+ ز2���+� ا�L �)"�2�+� او ابــ�ء

او اب�ء ب)"�2�+� او اب��ءه+� او اب��ء ب)"�2�+� او ا0"ا��+�

M��, �, او ب�? ا0"ا��+� او ب�? ا0"ا �+� او 5�ـ�ءه+� او

Q ,+ ا�%�7Pل او ا4�ـــ� ��+� اوا���2ب)�+ B�% او�? اNرب

ا�APR: ا�'�+ � D��%وا ��? �"رات ا��5Pــــ�ء وH� L%ب+

ب�ر7��+� ��)� ,� AJ��+ ,+ ز2���+� و "ب"ا ا�? ا( 47�)ـ�

ا���� ا�34,�"ن �)��� E�A"ن

Artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka

menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya

kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau

putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki

mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki,

atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)

atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka

memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan

Page 25: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu

beruntung.”

Sebagian besar ulama sepakat bahwa perintah memakai jilbab adalah wajib,

hanya saja mereka berbeda pendapat soal batasan-batasan bagian tubuh yang harus

ditutup wanita dengan jilbab itu. Ada yang melihat seluruh tubuh wanita adalah aurat

dan karena itu—kecuali mata—seluruhnya harus ditutup. Ada juga yang berpendapat

bahwa aurat wanita dikecualikan pada wajah dan telapak tangan dan karena itu

mereka tidak perlu menggunakan cadar.18

Karena itu, pada prakteknya, di Indonesia pada masa kini, ada sebagian

muslimah berjilbab mengikuti mode pakaian yang trend—seperti yang ditampilkan

Zaskya Adya Mecca di televisi, ada yang hanya menutup normal sampai ke dada saja,

ada yang menutup tubuh dengan gamis dan jilbab yang lebar—yang populer disebut

“jilbaber,” ada juga yang dengan ketat sampai menutup wajahnya dengan cadar.

Keberagaman pemakaian jilbab di Indonesia terjadi karena Islam sudah

sedemikian mengakar dengan kultur bangsa Indonesia, sehingga agama dan tradisi

menjadi ibarat dua sisi koin yang tidak terpisahkan. Namun perbedaan sudut pandang

dan metodologi dalam memahami Islam membuat berbagai kelompok dalam

masyarakat di Indonesia berbeda-beda satu sama lain dalam memakai jilbab.

Perbedaan pada mode jilbab seperti pada beberapa model di atas mungkin sudah

lazim ditemukan jauh sebelum masyarakat Indonesia merdeka. Tetapi model-model

jilbab dengan mengenakan cadar (penutup wajah) agaknya baru berkembang sejak

beberapa dekade ke belakang, ketika gelombang modernisme dan pembaharuan

melanda berbagai masyarakat Islam di berbagai negara, termasuk Indonesia.19

18

Ibid. h. 76 19

Deliar Noor, Gerakan Modern Islam di Indonesia (Jakarta: LP3S, 1988) Bab 1.

Page 26: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Baik yang berpihak pada pamakaian cadar maupun yang tidak, keduanya

berpegang kepada Al-Quran dan Hadits dengan ijtihad yang sangat hati-hati.

Muthahari menganalisis polemik cadar ini sebagai berikut:20

Dalam sejarah Islam sudah biasa wanita muslimah keluar rumah dengan

menggunakan jilbab dan cadarnya. Karena itu, hukum menggunakan cadar adalah

wajib berdasarkan sumber sejarah. Bertentangan dengan pendapat ini, sebagian ulama

melihat bahwa wanita yang menggunakan cadar dalam sejarah adalah bangsa-bangsa

non-Arab yang memeluk Islam. Mereka masih meneruskan tradisi lamanya

menggunakan cadar. Hal ini merupakan fakta sejarah bahwa wanita Romawi dan

Persia menutup wajahnya dengan cadar. Karena itu, sumber sejarah juga dapat

membuktikan bahwa cadar bukanlah tradisi Islam yang perlu ditiru.21

Selain berdasarkan bukti sejarah, polemik cadar juga didasarkan atas

penggunaan qias. Dalam islam, segala sesuatu yang dapat menodai ‘iffah (harga diri)

serta kesucian adalah dilarang.menutup rambut, dada, dan lekuk-lekuk tubuh wanita

dilarang karena dapat memancing syahwat, maka sangat tidak masuk akal jika

menutup wajah tidak diwajibkan. Karena wajah dapat memancing syahwat, maka

menggunakan cadar menjadi wajib. Bertentangan dengan pendapat tersebut, sebagian

ulama melihat wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk beraktivitas, seperti

pria—secara sosial, budaya, atau politik. Jika wanita muslimah wajib memakai cadar,

otomatis kesempatan yang diberikan kepada wanita untuk beraktivitas menjadi

semakin sempit dan cenderung membelenggu.22

Berdasarkan riwayat hadis, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah saw

pernah berjalan di belakang al-Fadhl bin Abbas dalam perjalanannya yang

melelahkan. Al-Fadhl adalah seorang lelaki tampan. Lalu nabi Muhammad berhenti di

20

Muthahhari, Op.cit. h. 179-196 21

Ibid. 179 22

Ibid.

Page 27: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

tengah masyarakat dan menyampaikan suatu fatwa. Saat itu datanglah seorang wanita

cantik dari Khats’am menanyakan sesuatu kepada Rasulullah saw. mata al-Fadhl terus

memandangi wanita itu dan mengagumi kecantikannya. Maka nabi saw menoleh

kepada Al-Fadhl yang sedang memandangi wanita itu, lalu beliau julurkan tangannya

ke dagu Al-Fadhl dan memalingkan wajahnya dari pandangannya kepada wanita

tersebut…”(Lihat Shahih Bukhari jilid VIII hal. 63)23

Hadis tentang Khitbah (pinangan) Dari Abu Hurairah: “Aku pernah berada di

sisi Nabi, lalu seorang laki-laki mendatanginya memberi kabar bahwa dirinya akan

menikahi seorang wanita dari Anshar. Maka rasulullah menoleh kepadanya,

‘sudahkah engkau melihat dia?’ laki-laki itu menjawab, ‘belum.’ Beliau berkata:

‘pergi dan lihatlah ia, karena sesungguhnya di mata orang-orang Anshar ada

sesuatu.’” (Lihat Shahih Muslim jilid IV hal. 142)24

Dari Mughirah bin Syu’bah bahwa ketika dia akan melamar seorang wanita,

maka nabi saw berkata, “lihatlah dia, karena sesungguhnya itu sangat penting untuk

kelanggengan kalian berdua.” (Lihat Jami’ Al-Tirmidzi h. 175)

Melihat wajah wanita ketika akan dinikahi hukumnya boleh. Maka dengan

mafhum mukhalafah (pemahaman terbalik), melihat wajah wanita ketika tidak punya

maksud menikahi adalah haram. Logikanya, dibolehkan melihat wajah wanita ketika

meminang adalah karena sebelumnya dilarang melihat.25

Berseberangan dengan pendapat di atas, dengan menggunakan logika para

ulama mengemukakan bahwa jika wanita wajib memakai cadar, maka bagaimana

mungkin para lelaki muslim dilarang untuk menahan padangannya terhadap

perempuan? (seperti yang diperintahkan dalam surat Al-Nur ayat 30).

23

Ibid. h. 191 24

Ibid. h. 193 25

Ibid. h. 195

Page 28: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Sebagai tambahan, sebagian ulama berpendapat bahwa “Melihat wanita”

ketika ingin melamarnya berbeda dengan “melihat” yang biasanya. Dibolehkan

melihat wanita dalam khitbah adalah lebih dari sekadar melihat.26

Abdullah bin Sinan berkata: “saya pernah katakan kepada Abu Abdillah as

(Ja’far Shadiq): ‘seorang lelaki ingin menikahi wanita. Bolehkah ia melihat

rambutnya?’ beliau menjawab: ‘ya. Jika ia benar-benar ingin membelinya dengan

harga termahal.’” (lihat Al-Wasa’il jilid III hal. 12 dan kitab Al-Tahdzib Jilid VII hal.

435)27

Dari Rajul, dari Abu Abdillah as. Berkata: ”saya pernah katakan kepadanya,

’bolehkah seorang lelaki melihat seorang wanita yang ingin dinikahinya, lalu melihat

rambutnya dan keindahan tubuhnya?’ dia menjawab, ’hal itu tidak mengapa jika tidak

bermaksud menikmati.’”(Lihat kitab Al-Kafi jilid V hal. 365 dan Al-Wasa’il jilid III

hal. 11)28

Memang, di luar konteks khitbah, melihat wajah wanita dilarang, tapi dalam

arti dilarang menikmatinya. Mafhum mukhalafah dari hadis khitbah hanya

menegaskan larangan melihat wajah wanita, bukan perintah menutup wajah wanita

dengan cadar.

Terakhir, argumentasi dari polemik cadar ini didasarkan atas ayat Al-Quran.

Al-Zamakhsyari dalam al-Kasysyaf dan tafsir Al-Shafi, mengatakan, bahwa kata

”menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” dalam ayat jilbab (Al-Nur: 31)) di

atas adalah kiasan dari menutup wajah dengan jilbab.29

Selain itu, dalam ayat jilbab (An-Nur: 31) disebutkan, ”dan janganlah mereka

menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.” perhiasan

26

Ibid. 27

Ibid. 28

Ibid. 29

Ibid.

Page 29: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

yang dikecualikan hanyalah selendang. Maka yang boleh dilihat hanya selendang itu

dan yang lainnya harus ditutup.30

Sementara itu, ulama yang menafikan kewajiban menggunakan cadar melihat

bahwa kain kerudung dalam surat Al-Nur: 31 menggunakan kata ”khimar”, bukan

”jilbab”. Khimar adalah penutup kepala yang kecil, sedangkan jilbab yang lebar. Jadi

tidak mungkin maksud menjulurkan ke seluruh tubuh juga termasuk ke wajah.31

Selain itu, perhiasan yang dikecualikan bukan hanya selendang. Kutek, gelang,

cincin, dan celak untuk mata adalah perhiasan yang biasa nampak pada wanita. Maka

dari itu, wajah (di mana ada celak mata), dan tangan (di mana ada cincin dan gelang)

boleh diperlihatkan, tidak wajib ditutupi.32

B. Pengertian Jilbab

Murtadha Muthahhari dalam Wanita dan Hijab mengatakan bahwa jilbab yang

dimaksud dalam kedua ayat di atas masih menjadi perdebatan oleh para ahli tafsir.

“karena banyaknya versi bahasa sehingga agak sulit mengetahui maksud sebenarnya

dari kata ‘jilbab’.”33

Dalam kamus Al-Munjid, “jilbab” adalah gamis atau baju panjang. Sementara

itu menurut Al-Raghib Al-Isfahani, dalam Mufradatnya—sebuah kitab yang secara

khusus menjelaskan lafal-lafal al-Quran secara rinci—mengatakan bahwa “al-Jalabib”

(jamak dari jilbab) artinya adalah baju dan kerudung. Dalam Lisanul Arab disebutkan

demikian: “Jilbab adalah kerudungan wanita yang menutupi kepala dan wajahnya

apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Dan dalam tafsir ayat tersebut dikatakan yang

30

Ibid. 31

Ibid. 32

Ibid. 3333

Ibid. h. 151

Page 30: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

artinya, katakanlah kepada mereka, hendaklah mereka menutupi bagian dada dengan

jilbab, yaitu baju panjang yang menyelimuti seluruh tubuh wanita.”34 Sampai di sini,

”jilbab” dalam bahasa Arab berbeda secara semantik dengan ”kerudung” dalam

bahasa Indonesia.

Sebetulnya, ikhtilaf mengenai apa dan bagaimana jilbab memiliki kaitan yang

erat dengan apakah jilbab termasuk menutup wajah dengan cadar atau tidak, seperti

telah dikemukakan dalam tabel 1 di atas. Betapapun demikian, ikhtilaf tersebut tidak

terjadi pada dataran hukum yang dianut mayoritas ulama (jumhur) bahwa jilbab

merupakan sebuah kewajiban bagi setiap wanita. Dan yang terpenting di atas semua

itu, seperti pandangan Prof. Hamka, jilbab mestinya merupakan sebuah lambang

kesopanan, yang tentunya layak diterima di manapun dan kapanpun.35

Lambang kesopanan akan berubah menjadi lambang teror ketika perilaku

pemakai jilbab menebar teror. Dewasa ini, citra gamis dan janggut lebat menjadi

menakutkan bagi masyarakat Barat. Sebab, media massa menghubung-hubungkan

peristiwa black september dengan Osama bin Laden yang berjanggut dan bergamis

seperti lazimnya orang Arab. Karena itu, secara logis bisa dimengerti bahwa

pentingnya jilbab sebagai lambang kesopanan dan kehormatan wanita tidak berhenti

pada pemakaian jilbab saja. Lambang kesopanan jilbab, secara implisit, menghendaki

pemakai jilbab untuk berperilaku sopan dan terhormat, atau dalam istilah yang kini

populer, berperilaku Islami.

C. Tujuan Perintah Jilbab

Di dalam Islam, kaum wanita ditempatkan pada status yang terhormat

sebagaimana kaum pria. Karena itu, dalam al-Quran, wanita dan pria mendapatkan

34

Ibid. 35

Hamka, op.cit. h. 24

Page 31: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

hak yang sama secara sosial. Wanita mendapatkan apa-apa sesuai dengan prestasinya.

Dalam surat Al-Nisa ayat 32 disebutkan:

”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada

sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi ornag-orang laki-

laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian

dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-

Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Menurut Maulana Wahiduddin Khan, penghormatan Islam kepada wanita

dapat dilihat dalam ritual sa’i dalam prosesi ibadah haji. Orang-orang yang melakukan

sa’i berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Dan hal ini dilakukan baik oleh

orang kaya maupun orang miskin, berpendidikan atau awam, raja maupun rakyat.

Dalam ritual sa’i, mereka melakukan hal yang sama dan memakai pakaian yang sama.

Mereka mengikuti apa yang dilakukan Hajar, istri Ibrahim.36

Pada dasarnya, kewajiban mengenakan jilbab bukan kewajiban yang

membelenggu wanita. Sebab, posisi sosial wanita dalam Islam tidak berbeda dari pria.

Keduanya mempunyai peranan masing-masing dalam ranah sosial—sekalipun

berbeda. Hanya saja, hak dan tanggung jawab tersebut disesuaikan dengan kodratnya

masing-masing. Mohsin Araki, seorang intelektual Islam, mengatakan: ”baik

perempuan maupun pria memiliki sebuah tanggung-jawab terhadap masyarakat,

tempat mereka hidup. Keduanya memiliki tugas yang sama untuk melindungi

masyarakat dari polusi dan kontaminasi. Sebagaimana pria mengambil peran aktif dan

menikmati hak-hak sosialnya, perempuan juga memiliki hak dan tanggung-jawab

yang sama.”37

36

Maulana Wahiduddin Khan, Woman in Islamic Shari’ah (New Delhi: Al-Risala Books,

1995) h.69 37

Ali Hosein Hakeem, et.al., Membela Perempua: Menakar Feminisme dengan Nalar Agama (Jakarta: Al-Huda, 2005) h.42

Page 32: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Hak dan tanggung-jawab yang diberikan oleh Islam kepada wanita, bahkan,

pada kenyataannya sangat layak dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan

bangsa Yunani, umat Kristen pada abad pertengahan, Hindu, atau Yahudi. Justru

Islam lebih toleran dan memuliakan kaum wanita. Quraish Shihab menggambarkan

sebagai berikut:

Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran filsafatnya, tidak banyak membicarakan hak dan kewajiban wanita. Di kalangan elite mereka, wanita-

wanita ditempatkan (disekap) dalam istana-istana. Dan di kalangan bawah, nasib wnaita sangat menyedihkan. Mereka diperjualbelikan sedangkan yang

berumah-tangga sepenuhnya berada di bawah kekuasaan suaminya.

Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik. Hak hidup seorang wanita yang

bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya; istri harus dibakar

hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. Ini baru berakhir pada abak

ke-7 Masehi. Petuah sejarah kuno mengatakan: ”racun, ular, dan api, tidak

lebih jahat daripada wanita.”

Dalam ajaran Yahudi, martabat wanita sama dengan pembantu. Ayah berhak

menjual anak perempuan kalau ia tidak mempunyai saudara laki-laki. Ajaran

mereka menganggap wanita sebagai sumber laknat karena dialah yang

menyebabkan Adam terusir dari surga.

Dalam pandangan sementara pemuka/ pengamat Nasrani ditemukan bahwa

wanita adalah senjata Iblis untuk menyesatkan pria. Pada abad ke-5 Masehi

diselenggarakan suatu konsili yang memperbincangkan apakah wanita mempunyai ruh atau tidak.38

Berbeda dengan peradaban di atas, dalam Islam, wanita mempunyai hak sosial

yang sesuai dengan kodratnya, antara lain hak untuk bekerja dan belajar. ”Raithah,

istri sahabat nabi yang bernama Abdullah ibnu Mas’ud, sangat aktif bekerja, karena

suami dan anaknya ketika itu tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga ini.

Sementara itu, Al-Syifa, seorang perempuan yang pandai menulis, ditugaskan oleh

Khalifah Umar bin Khatthab sebagai petugas yang menangai pasar kota Madinah.”39

Islam amat menjunjung tinggi kemanusiaan. Karena itu, perintah jilbab dalam

Al-Quran tidak ditujukan melainkan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Para

38

Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1997) h. 296-297 39

Ibid. h 307

Page 33: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

ulama ushul menggariskan beberapa tujuan syari’at (maqashid al-syari’ah) yang

dijadikan pedoman untuk mengambil hukum islam, yaitu:

1. Islam menjaga keselamatan jiwa

2. Islam menjaga keselamatan agama

3. Islam menjaga keturunan

4. Islam menjaga harga milik

5. Islam menjaga martabat dan kehormatan

D. Perilaku Yang Islami

Apa yang dimaksud dengan perilaku? Apa bedanya perilaku dengan akhlak?

Apa yang dimaksud dengan Perilaku yang Islami? Dalam Oxford Learner’s Pocket

Dictionary, berperilaku, didefinisikan sebagai act in a particular way, bertindak

dengan cara tertentu.40

Contoh perilaku jumlahnya sebanyak perbuatan manusia.

Makan, minum, menangis, tertawa, berkumpul, adalah perilaku. Tak ada perdebatan

penting tentang apa itu perilaku. Yang menjadi perdebatan filosofis dan ilmiah adalah,

apakah dasar perilaku manusia? Mengapa manusia berperilaku tertentu? Memahami

dasar perilaku manusia sangat penting untuk sampai kepada pemahaman tentang apa

itu akhlak dan perilaku yang islami.

Perilaku, yang merupakan terjemahan dari bahavior, dalam sains modern

pernah menjadi nama salah satu mazhab psikologi yang bernama behaviorism. Aliran

ini melihat manusia sebagai makhluk yang perilakunya bisa dimanipulasi. Teorinya

yang terkenal adalah classic conditioning (pengondisian klasik). Sebuah penelitian

40

Martin, H. Manser, Oxford Learner’s Pocket Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 1996) h. 33

Page 34: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

pernah dilakukan. Seekor anjing dibiasakan menerima makanan ketika bel

dibunyikan. Karena makanan itu, air liurnya menetes keluar. Pembiasaan ini

dilakukan beberapa kali, sampai suatu ketika, makanan tidak lagi datang ketika bel

berbunyi. Air liur anjing itu masih keluar.41

Mereka berhasil mengondisikan

(mengendalikan) perilaku anjing, dan yakin mampu mengendalikan perilaku manusia.

Paham bahwa perilaku manusia dapat dimanipulasi diperkuat oleh suatu

penelitian, yang bukan hanya menegaskan kekuatan lingkungan dalam memanipulasi

manusia, tetapi juga membantah pepatah kuno, ”buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”,

sebuah kepercayaan bahwa perilaku dan kecerdasan manusia sudah ditetapkan secara

genetis. Berikut penelitian tersebut:

Tahun 1960 para psikolog dari Wisconsin University mengambil 40 orang

bayi, yang seluruhnya mempunyai ibu dengan IQ 70 atau kurang (lemah

pikiran—feeble minded). Lazimnya, bila bayi itu tidak ”diintervensi”, pada

usia 16 tahun, kecerdasannya rata-rata sama dengan ibunya (lemah pikiran, -

70). Sekarang mereka dibawa ke Universitas, diasuh dan dididik oleh para

psikolog. Fikirannya dilatih dan kreativitasnya dikembangkan. Pada usia empat tahun, mereka diukur. Menakjubkan! Rata-rata IQ mereka 128 pada

satu tes dan 132 pada tes lain—jadi, pada kelompok yang, oleh psikolog, disebut ”intellectually gifted”, mereka lebih cerdas daripada anak-anak

kelompok menengah yang berpendidikan. Penelitian yang kemudian dikenal dengan operation babysnatch ini menunjukkan bahwa lingkungan lebih

perkasa daripada keturunan.42

Menurut mazhab behavioris, perilaku manusia merupakan bentukan

lingkungan. Sampai di sini, manusia baru sampai pada tahap di mana dirinya menjadi

pasif dan deterministis.43 Tak bedanya dengan pandangan mazbab lain dalam

41

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2002) h. 23 42

Jalaluddin Rakhmat, “Pengantar” dalam Alexis Carrel, Misteri Manusia, terjemahan Man

The Unknown (Bandung: Remadja Karya CV) h. vi 43 Istilah “Deterministis” dalam Islam tergambar dalam konsep yang dikenal dengan

“jabariyah”, lawan dari “Qodariyah”. Perdebatan antara “jabariyah” dan “qodariyah” adalah perdebatan

klasik yang sampai saat ini sudah terlibat jauh dengan penelitian-penelitian ilmiah dan konsep-konsep

filosofis yang rumit. Psikologi psikoanalisis, behaviorisme, asumsi-asumsi Cartesian dan Newtonian

yang mekanistik, mendasarkan teori mereka di atas asumsi determinisme ini. Belakangan asumsi ini

diruntuhkan oleh penelitian-penelitian mutakhir di bidang Biologi dan Fisika. Sebagai contoh, penelitian Masaru Emoto tentang kristal air yang menyehatkan (air heksagonal) ternyata hanya

Page 35: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

psikologi, psikoanalisis, yang melihat manusia sebagai makhluk biologis. Perilakunya

dianggap didorong tak lain oleh syahwat biologis dan naluri. Bahkan, menurut

Freud—pendiri mazhab ini, dalam bukunya, Civilization and its Discontent,

manusia bukanlah makhluk yang lemah lembut dan bersahabat, yang ingin menyayangi, dan hanya mempertahankan diri bila diserang... tetapi sejumlah

keinginan yang kuat untuk bertindak agresif harus diakui sebagai watak manusia yang asli. Akibatnya ialah tetangganya buat mereka bukan hanya

calon pembantu atau objek seksual, tetapi juga godaan untuk memenuhi hasrat agresifnya... untuk dirampas hartanya, untuk dihina, untuk disakiti, disiksa,

dan dibunuh...44

Perilaku alami manusia itu jahat dan agresif menurut psikoanalisis. Para filsuf

lain, pun, banyak yang sependapat dengan Freud. Thomas Hobbes, misalnya, melihat

manusia sebagai makhluk yang suka ’memangsa’ manusia lainnya, homo homini

lupus. Makanya, untuk mengendalikan tabi’at dasar perilaku ini, hubungan antar-

manusia harus diatur dengan konstitusi, hukum yang disepakati bersama.

Filsuf Eksistensialis seperti Jean P. Sartre dan Karl Jaspers, psikolog humanis

semacam Abraham Maslow dan Carl Rogers, mengkritik asumsi deterministis di atas.

Menurut mereka, manusia mempunyai kehendak bebas, free will, untuk menentukan

perilakunya. Kepercayaan ini dirumuskan dalam doktrin tiga ”rukun iman”

eksistensialisme—seperti diuraikan oleh Morris dalam Existensialism and Education:

1. I am a Choosing Agent, unable to avoid choosing my way through life.

2. I am a free Agent, absolutely free to set the goals of my own life

terbentuk jika manusia memberikan stimuli positif pada air tersebut. Lihat Masaru Emoto, The True

Power of Water (Bandung: MQ Publishing, 2006). Penelitian ini menguatkan bahwa secara fisikawi,

Tuhan mengatur alam agar manusia memilih, bertanggungjawab, dan menanggung sendiri akibat dari

perbuatannya. Implikasinya, asumsi bahwa manusia itu “terpaksa” dalam perbuatannya (determined)

adalah salah. Temuan baru di bidang Biologi juga membuktikan bahwa DNA manusia dapat berubah

ketika manusia memilih untuk berpikir positif. Artinya, manusia bukan makhluk yang perilakunya

dikekang “takdir”. 44

Jalaluddin Rakhmat, “Muthahhari: Sebuah Model Buat Para Ulama”, dalam Murtadha Muthahhari, Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama (Bandung: Mizan, 1989) h. 30-31

Page 36: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

3. I am a responsible agent, personally accountable for my free choices as

they are revealed in how I live my life.45

Dalam pandangan kebebasan kehendak inilah kata akhlak mengambil peran.

Sebab, seorang penjahat mustahil perilakunya disebut jahat bila ia berbuat jahat

karena ”dipaksa” oleh takdir. Jika pada dasarnya perilaku manusia tidak bebas,

mungkin kelak di depan pintu neraka para penjahat akan protes, ”ya, Allah, mengapa

aku harus menanggung dosa atas perbuatan yang tidak aku kehendaki untuk aku

perbuat?” Artinya, seharusnya akhlak tidak dipahami sebatas sebagai perbuatan

keseharian yang dianggap baik. Tetapi ia harus dimengerti sebagai sebuah pilihan

bebas manusia atas perilakunya, bukan perilaku yang dipaksakan lingkungan, bukan

pula perilaku yang didasarkan atas naluri (yang deterministis). ”perasaan halus orang

tua (seorang ibu) dan kehangatan kasih sayangnya tidak bisa dikatakan sebagai

akhlaki. Karena ibu tersebut tidak mempunyai perasaan yang sama terhadap anak

tetangganya. Perasaan seperti ini tidak didapat dengan usaha, melainkan anugerah

Sang Pencipta Yang Maha Bijak untuk mengatur urusan sosial manusia,” tegas

Muthahhari dalam Filsafat Moral Islam.46

Karena itu, tidak semua perilaku baik disebut dengan akhlak. Akhlak hanya

berangkat dari kesadaran dan kebebasan. Kemuliaan akhlak tidaklah mungkin

terwujud tanpa sebuah pemikiran dan pertimbangan memilih yang sehat. Beberapa

contoh akhlak yang mulia menurut Muthahari adalah sebagai berikut:

45

Ibid, h. 34-35 artinya,

1. saya adalah seorang agen memilih, tidak mampu menghindar dari memilih jalan

hidupku

2. saya adalah seorang agen yang bebas, sepenuhnya bebas untuk menentukan tujuan

hidupku sendiri.

3. saya adalah seorang agen yang bertanggungjawab, secara pribadi bertanggungjawab

atas pilihan-pilihan bebas yang terjelma dalam bagaimana saya menjalani hidup saya

(pen.) 46

Murtadha Muthahhari, Filsafat Moral Islam (Jakarta: Al-Huda, 2004) h. 44

Page 37: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Tabel 1

Contoh Akhlak Yang Mulia Menurut Murtadha Muthahhari47

No. Akhlak Yang Mulia Contoh

1. Memaafkan Seseorang memberi maaf kepada orang

lain yang sudah menuduh dirinya

melakukan suatu perbuatan jahat dan

ternyata tak terbukti

2. Membalas Budi Baik Seseorang diberikan bantuan. Ia

mengingat terus kebaikan orang itu dan

membalasnya seumur hidupnya.

3. Menyayangi Binatang Seseorang melihat seekor anjing

kehausan di padang pasir. Saking

hausnya, anjing itu menjilati tanah yang

basah. Di situ terdapat sebuah sumur.

Hati orang itu tersentuh, dan ia

mengambil air dari sumur dan

memberikannya kepada anjing itu.

4. Peduli Pada Orang lain (Abu Al-Hasan) Sirri (bin Mughlis) Al-

Siqthi, salah seorang sufi di Baghdad (w. 245 H), mempunyai sebuah toko di

pasar. Suatu hari terjadi kebakaran di pasar itu. Ia panik. Tapi dari orang lain ia

ketahui bahwa tokonya tidak terbakar. Kontan ia mengucapkan, alhamdulillah..

tapi justru sejak itu hidupnya tidak tenang. Ia berpikir, memang tokonya

tidak terbakar, tapi toko-toko yang lainnya terbakar. Artinya, ucapan

”alhamdulillah”nya berarti ia bersyukur

api tidak membakar tokonya, meski

membakar toko orang lain. Sejak

peristiwa itu, selama 30 tahun ia bertobat

atas keegoisannya.

Dari contoh-contoh di atas, nampak jelas bahwa akhlak yang mulia adalah

perbuatan yang, seperti dikatakan Muthahhari,48

mengundang pujian pada pelakunya.

Mungkin itulah alasan perbuatan itu disebut mulia, karena luar biasa. Di luar naluri.

Dalam sebuah riwayat, seorang nenek-nenek biasa menganiaya rasulullah dengan

melempari kepalanya dengan kotoran setiap kali melewati rumah sang nenek. Suatu

hari rasulullah saw. lewat tapi tak ada yang melemparinya kotoran. Rasulullah

47

Ibid. h. 22-26 48

Ibid. h. 20

Page 38: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

bertanya-tanya, ke mana sang nenek gerangan? Dari kabar, diketahui, rupanya sang

nenek sakit. Rasulullah, pun, menjenguknya. Sang nenek terkejut, ia dijenguk

seseorang yang setiap hari dianiayanya. Kagum akan kemuliaan perilaku sang Nabi,

akhirnya nenek itu memeluk Islam.

Sampai di sini, telah jelas, bahwa akhlak adalah sebuah perilaku berdasarkan

prinsip kebebasan kehendak (free will), bukan berdasarkan naluri atau paksaan

(seperti dikemukakan Freud). Jelas pula, bahwa akhlak yang mulia adalah perilaku

yang extraordinary, mengagumkan. Karena itu orang yang melakukan perbuatan

mulia patut diberikan pujian. Lantas, apakah akhlak yang mulia ini pengertiannya

sama dengan perilaku yang islami?

Istilah apapun yang dibubuhi suffix ”i” atau ”wi”, dalam bahasa Indonesia,

biasanya mengandung makna ”bersifat atau berhubungan dengan”. Orang-orang yang

zuhud berprinsip, ”kami harus menjauhi perbuatan-perbuatan duniawi. Artinya,

mereka menjauhi perbuatan yang berhubungan dan bersifat keduniaan. Istilah

”islami” maknanya juga demikian.

Kata ”islami” merupakan kata yang kerap terdengar ketika umat Islam ingin

kembali kepada Islam yang benar. Istilah ini sering digunakan oleh kelompok Islam

fundamental49

di Indonesia yang mulai bermunculan sebagai imbas dari pembaruan

pemikiran Islam yang digagas Jamaluddin Al-Afghani di berbagai negara,

Muhammad bin Abdul Wahhab (w. 1787) di Arab, Muhammad bin Ali Al-Sanusi (w.

1860) di Libya, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha (1865-1935) di Mesir, atau

Muhammad Asad (1900-1992).50 Wahabi (jama’ah Islam yang mengikuti pemikiran

49

Istilah “fundamental” pada asalnya merupakan sebuah konsep untuk menyebut kelompok

Kristen penginjil Amerika, yang pada abad ke sembilan belas secara serius mengusahakan pemahaman

harfiah dan menerapkan Bibel secara murni. Dan, yang, terutama sebagai ‘Kreasionis’, menolak teori

evolusi temuan Darwin yang populer. Lihat Murad W. Hoffman, Menengok Kembali Islam Kita

(Bandung: Pustaka Hidayah, 2002) h. 117 50

Ibid.

Page 39: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

dan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab) adalah kelompok Islam fundamental, tak

bedanya dengan Jaringan Islam Liberal (JIL),51 hanya saja metodologi yang dianut

wahabi adalah pemahaman harfiah, literer, sedangkan yang dianut JIL adalah

pemahaman rasional, penafsiran, kontekstual. Alhasil, yang disebut perilaku yang

Islami oleh Wahabi tidak sama dengan JIL. Bagi Wahabi memakai baju putih adalah

sunnah nabi, jadi, Islami, tapi bagi JIL tidak. Itu adalah budaya Arab. Bagi jama’ah

Nahdhatul Ulama (NU)52

ziarah ke kuburan wali dan tahlil itu perilaku yang Islami,

tapi bagi sebagian modernis itu bid’ah.

Karena itu, istilah ”perilaku yang Islami” pada prakteknya—seperti yang

nampak dewasa ini—berbeda dengan pengertian akhlak sebagaimana yang

diterangkan Muthahhari. Menurut pengertian ini, ”perilaku yang Islami” adalah segala

perilaku yang didasarkan atas ajaran Islam, yang bersumber pada Al-Quran dan

sunnah rasulullah saw., sedangkan akhlak hanya meliputi perilaku-perilaku yang

mulia (karimah), extraordinary, mengagumkan. Akhlak yang mulia sudah pasti

Islami, tetapi perilaku yang Islami belum tentu disebut akhlak yang mulia. Makan

dengan tangan kanan itu Islami, tetapi bukan akhlak yang mulia. Sahabat nabi yang

sedang sekarat, yang mendahulukan orang sekarat lainnya di medan perang, adalah

seorang yang memiliki akhlak yang mulia; sudah pasti itu islami.

Namun, berbeda dengan Muthahari, Prof. Quraish Shihab, pengarang tafsir Al-

Mishbah, menyebut perilaku Islami semacam itu ”akhlak”—jadi akhlak menurut

Shihab tidak terbatas pada perilaku yang mulia dan mengagumkan seperti yang

diketengahkan Muthahhari.

51

Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah salah satu kelompok Islam di Indonesia yang

menghidupkan kembali pemikiran mu’tazilah pada masa silam. Makanya, mereka kerap disebut neo-

mu’tazilah. JIL tidak identik dengan pemikir-pemikir liberal Islam yang lain, seperti Cak Nur,

Jalaluddin Rakhmat, dan sebagainya. Tetapi secara metodologis sama: rasional dan kontekstual (pen.). 52

Nahdhatul Ulama adalah salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, basisnya di Jawa Timur. Pendirinya K.H. Hasyim Asy’ari.

Page 40: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Shihab membagi membagi akhlak ke dalam tiga bagian: Akhlak terhadap

Allah, Akhlak terhadap sesama manusia, dan Akhlak terhadap lingkungan.53 Akhlak

terhadap Allah dapat berwujud sikap keyakinan untuk menjadikan Allah sebagai satu-

satunya pelindung, wakil, yang Esa dan Suci. Akhlak terhadap sesama manusia dapat

berwujud perilaku meminta izin sebelum memasuki rumah orang lain atau

mengorbankan diri sendiri untuk kebahagiaan orang lain. Sedangkan Akhlak terhadap

lingkungan dapat berwujud perilaku menyayangi binatang, tumbuhan, dan menjaga

kebersihan.

Namun pastinya, baik pengertian akhlak menurut Muthahhari maupun

menurut Shihab, keduanya masuk ke dalam pengertian ”perilaku yang Islami”.

Artinya, akhlak adalah perilaku yang Islami, karena bagaimanapun, akhlak didasarkan

atas ajaran-ajaran Islam.

Betapapun perbedaan cara dalam memahami sumber-sumber hukum Islam,

semua kelompok agama ingin kembali kepada ajaran Islam yang benar dan murni.

Keyakinan ini didasarkan atas kepercayaan absolut bahwa Al-Quran itu adalah firman

Allah, tidak mungkin keliru, apalagi menyesatkan.

Keyakinan itu mustahil membahayakan, sebab pada dasarnya, ”jika diperas

dan dicari intisarinya, maka tujuan-tujuan utama syari’at adalah ’kemaslahatan’”54

.

Apa yang diajarkan Islam pasti ada manfaatnya bagi manusia, sekalipun belum

dipahami.

Contoh kecil, dahulu mungkin orang-orang melihat larangan memakan daging

babi secara dogmatis. Tapi kini, dengan berkembangnya zoologi dan biologi, akhirnya

mereka tahu bahwa daging babi mengandung cacing pita yang membahayakan.

Larangan yang dahulu dogmatis kini menjadi rasional.

53

Shihab, op.cit. h. 261-272 54

Mun’im A. Sirry (ed.), Fikih Lintas Agama (Jakarta: Paramadina, 2004) h. 10

Page 41: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

E. Efek Psikologis Jilbab terhadap Perilaku

Mengutip Kefgen dan Touchie-Specht, psikolog sosial, Jalaluddin Rakhmat

menulis tentang tiga fungsi busana muslimah.

Busana mempunyai tiga fungsi (1) diferensiasi, (2) perilaku, (3) emosi.

Dengan busana, orang membedakan dirinya, kelompoknya, atau golongannya

dari orang lain… busana muslimah memberikan identitas keislaman, dengan

itu, seorang muslimah membedakan dirinya dari kelompok wanita lain…

busana muslimah mendorong pemakainya untuk berperilaku yang sesuai

dengan citra diri muslimah… busana muslimah—lebih-lebih kalau dipakai

secara massal—akan mendorong emosi keagamaan yang konstruktif.55

Busana yang menjadi simbol wanita Islam adalah jilbab. Dalam kerangka

fungsional di atas, maka jilbab memiliki fungsi diferensiasi, perilaku, dan emosi.

Jilbab membedakan seorang muslimah dari wanita lainnya. Ia menjadi semacam

identitas untuk dikenali.

Menurut Prof. Quraish Shihab, salah satu fungsi pakaian adalah perlindungan

(taqwa). Menurutnya, pakaian mampu memberikan pengaruh psikologis bagi

pemakainya. Lanjutnya,

“…Itu sebabnya sekian banyak negara mengubah pakaian militernya, setelah

mengalami kekalahan militer. Bahkan, Kemal Ataturk di Turki melarang

pemakaian Tarbusy (sejenis tutup kepala bagi pria), dan memerintahkan untuk

menggantinya dengan topi ala Barat, karena tarbusy dianggapnya

mempengaruhi sikap bangsanya serta merupakan lambang keterbelakangan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan pengaruh psikologis dari

pakaian jika kita ke pesta. Apabila mengenakan pakaian buruk, atau tidak

sesuai dengan situasi, maka pemakainya akan merasa rikuh, atau bahkan

kehilangan kepercayaan diri, sebaliknya, pun, demikian.

Kaum sufi sengaja memakai shuf (kain wol) yang kasar agar dapat

menghasilkan pengaruh positif dalam jiwa mereka.56

55

Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1986) h. 56 56

Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1998) h. 169

Page 42: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Pengaruh pakaian secara psikologis memang diakui dalam psikologi sosial.

Dan menurut Quraish Shihab, pengaruh inilah yang merupakan salah satu dari tujuan

Islam memerintahkan kaum wanitanya mengenakan jilbab. Lebih jauh beliau

berkomentar:

Memang, harus diakui bahwa pakaian tidak menciptakan santri, tetapi dia dapat mendorong pemakainya untuk berperilaku seperti santri atau sebaliknya

menjadi setan, tergantung dari cara dan model pakaiannya. Pakaian terhormat mengundang seseorang untuk berperilaku serta mendatangi tempat-tempat

terhormat, sekaligus menceganya ke tempat-tempat yang tidak senonoh. Ini salah satu yang dimaksud Al-Quran dengan memerintahkan wanita-wanita

memakai jilbab.”57

Pendapat profesor lulusan Al-Azhar Mesir itu didasarkan atas Al-Quran surat

Al-A’raf (7): 26 yang menjelaskan dua fungsi pakaian: “Wahai putra putri Adam,

sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu pakaian yang menutup auratmu

dan juga (pakaian) bulu (untuk menjadi perhiasan), dan pakaian takwa itulah yang

paling baik”58

57

Ibid 58

Ibid. h. 159

Page 43: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

35

BAB III

SEKILAS TENTANG PESANTREN MADINATUNNJAH

A. Sejarah Berdirinya Pesantren Madinatunnajah

Pesatren Madinatunnjah didrikan oleh K.H Mahrus Amin. Beliau juga

merupakan salah satu pendiri pondok pesantren Daarunnajah. Semangat berdakwah

ini nampak pula dalam upaya beliau dalam mengembangkan dan membina sebuah

pondok pesantren ditempat kelahirnnya yaitu Kalimukti, Cileduk, Cirebon.

Keinginan mendirikan sebuah pondok pesantren seperti Madinatunnjah ini

baru terwujudkan pada tahaun 1989. Madinatunnajah berdiri dengan berbagai

fasilitas, disiplin, dan sistemnya yang modern.

Pesantren ini terus berkembang. Luas tanah Pesantren Madinatunnajah

semakin berkembang, dengan upaya cucuran keringat yang tidak sedikit. Pada

awalnya, pesantren ini hanya dibangun di atas sebidang tanah seluas 300 meter

persegi, peninggalan orang tuanya. Namun kemudian, tanah tersebut diperluas

menjadi lebih dari 2 hektar. Lokasinya cukup strategis, terletak di antara dua kota

mandiri Bumi Serpong Damai (BSD) dan Bintaro Jaya.

Pengembangan lahan ini memang teramat penting, terutama untuk dunia

pendidikan, di mana sistem pendidikan modern saat ini semakin mensyaratkan adanya

fasilatas tempat yang memadai. Hal ini memang amat disadari oleh Kyai Mahrus

Amin. Karena itu, beliau ingin mengembangkan semacam pesantren dengan

kekhususan yang memberi nilai tambah kepada santri atau pesantren itu sendiri, dan

Madinatunnjah yang berlokasi di desa jombang, Ciputat, Tangerang, Banten ini

Page 44: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

adalah implementasinya, sebuah pesantren yang bernilai tambah bagi dunia

pendidikan anak.59

Menurut pimpinan umum K.H Mahrus Amin dan pimpinan harian Drs. K.H

Muhammad Agus Abdul Ghofur, M.Pd, nama Madinatunnajah mengandung filosofi

dan makna yang tinggi, yang diambil dari dua kata dalam Bahasa Arab yaitu madinah

yang berarti ”negri” atau ”kota”60

dan an-ajah yang berarti ”keberhasilan” atau

”kesuksesan.”61

jadi bisa digabungkan mejadi ”kota keberhasilan” atau ”kota

kesuksesan ”62

Dengan kata lain, Madinatunnajah merupakan sebuah pesantren yang

diharapkan menjadi kota keberhasilan bagi para penuntut ilmu, yang akan melahirkan

kader-kader ummat yang tangguh dan berintelektual tinggi, sehingga mampu

berkiprah di tengah masyarakat, sesuai dengan motto pondok pesantren itu sendiri

yaitu Berakhlak Mulia, Berwawasan Cendikia dan Berbudaya Madina63

Menurut pimpinan umum Pesantren Madinatunnajah, salah satu faktor yang

melatar belakangi berdirinya pesantren ini adalah keprihatinan dan kepedulian beliau

dengan kondisi masyarakat setempat di mana gereja didirikan sementara kebiasaan

yang berlangsung di tengah masyarakat banyak sekali yang bertentangan dengan

syari’at islam, seperti minum-minman, judi, dan hibur-hiburan yang kurang medidik

generasi mudanya. Beliau ingin merubah masa depan desa ini mejadi masyarakat

yang mengenal agama islam, mengenal ilmu pengetahuan dan mencegah usaha

kristenisasi melalui didirikannya pesantren madinatunnjah .64

59

Mahrus Amin , dakwah melalui pondok pesantren pengalaman merintis dan membangun

darunnjah jakarta (jakarta: group dana ,2008) h.81-82 60 Mahmud yunus, kamus arab-indonesia .(jakarta: PT.Hidayah Agung 1989),h.414 61

Ibid. 62

Amin, op.cit, h. 17 63

Agus Abdul Ghofur (pimpinan harian pesantren madinatunnajh ), Wawancara pribadi,

(Pesantren Madinatunnajah, 20 Juni 2008) 64

Mahrus Amin (pimpinan umum pesantren madinaunnajah ), wawancara pribadi, (Pesantren Madinatunnajah ,15 Juni 2008 )

Page 45: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Pondok pesantren Madinatunnajah berada di bawah naungan yayasan

pendidikan dan wakaf Islamiyah, An-Najah, yang mempunyai visi rabbi zidni ilman

yang berarti, ”ya, Allah, tambahkanlah aku karunia ilmu-Mu”. berawal dari visi itulah

dikembangkan intergrated educational system dari jenjang pendidkan dasar sampai

pendidikan tinggi. Untuk itu, Madinatunnajah menempatkan dirinya sebagai Islamic

Boarding School. Dengan sistem boarding diharapkan pendidikan anak didik dapat

dikontrol dengan sedemikian rupa dan pengawasan dapat dilakukan secara langsung.

Selain itu, untuk memberikan pendidikan yang komprehensif, maka

dikembangkan program pembinaan mental dan disipln seperti latihan pidato,

kepramukaan, kemampuan berbahasa arab dan inggris, bimbingan ibadah, olahraga,

serta kesenian. Untuk itu, dirumuskan misi pesantren ini:

1. menyiapkan kader-kader calon pemimpin umat dan bangsa yang

bertaqwa, cerdas,kuat,terampil dan ulet .

2. menjadikan Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang

mempunyai keunggulan kompetitif dibidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.65

B. Disiplin Berpakaian di Pesantren Madinatunnajah

Madintunnajah adalah sebuah lembaga pendidikan sistem pondok pesantren

(boarding school). Maka seperti pada umumnya pondok pesantren yang lain, siswa

atau santri berada dalam pengawasan guru atau pendidik selama 24 jam. Untuk

mengarahkan dan membimbing mereka disusunlah tata tertib pesantren yang harus

ditaati oleh setiap santrinya.

65

http://madinatunnajah.com Diakses pada 17 juni 2008

Page 46: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Dalam hal berpakaian, santri Madinatunnajah dikondisikan untuk memakai

pakaian yang tidak bertentangan dengan agama, tidak menimbulkan kesombongan,

tidak menyulut perbedaan kelas sosial, dan sebagainya.

Pakaian di Pondok Pesantren Madinatunnajah dapat dikelompokkan menurut

fungsinya sebagai berikut:

1. Penutup Kepala

2. Penutup Atas

3. Penutup Bawah

4. Perhiasan

Tabel 2

Jenis Pakaian Santri Pesantren Madinatunnajah

No. Pakaian Laki-laki Perempuan

1. Penutup Kepala Peci Hitam Jilbab, Bergo

Kemeja Kemeja

Kaos Kaos

Baju Koko Blus/ Daster

Piama Piama

2. Penutup Atas

Jas Almamater Jas Almamater

Celana bahan Celana Bahan

Celana Training Celana Training

3. Penutup Bawah

Sarung shalat Sarung shalat/

Mukena

4. Perhiasan Yang

Diperbolehkan

Jam Tangan Jam Tangan

Mereka tidak diperkenankan membuat seragam selain seragam sekolah, olah

raga, almamater. Mereka juga tidak diperkenankan menggunakan atribut atau pakaian

militer dan kepolosian. Celana jeans dan perhiasan seperti cincin emas, gelang,

Page 47: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

kalung, juga dilarang dikenakan, sebab hal-hal tersebut dapat memicu kesombongan

dan terjadinya kelas-kelas sosial. Demikian juga aksesoris lainnya yang berlebihan.

Hal ini menunjukan pendidikan yang demikian mendidik kesederhanaan.

Adapun untuk santri wanita peraturan tersebut lebih diperhatikan. Mereka di

wajibkan berpakaian secara sopan : berkerudung yang rapi. Mereka juga tidak

diperkanakan memakai pakaian ketat, sobek, terbalik, melebihi pinggul,

transparan,bergambar, bertulis seronok, berkantong besar, atau terlalu panjang

sehangga menyapu lantai- seperti halnya yang biasa dilihat pada wanita-wanita luar.

Page 48: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB IV

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI

A. Temuan dan Pengolahan Data

Hubungan antara simbol agama dengan perilaku pemeluk agama itu

sebetulnya merupakan masalah yang sudah dibicarakan sejak lama. Namun secara

khusus riset mengenai jilbab dan perilaku pemeluknya masih mengundang

pertanyaan. Untuk penelitian ini sebetulnya penelitian ini dilaksanakan.

Semua santriwati di Pesantren Madinatunnaah mengenakan jilbab. Di lembaga

pendidikan Islam tersebut memakai jilbab menjadi sebuah keharusan bagi setiap

santriwati, di mana hal ini didasarkan atas perintah dalam Al-Quran surat Al-

Ahzab:59 dan An-Nur: 31.

Berdasarkan angket yang diberikan kepada 50 santriwati pesantren tersebut—

yang berisi 42 butir pertanyaan, maka ditemukan bahwa skor perilaku islami

santriwati Pesantren Madinatunnajah adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Skor Perilaku Islami Santriwati Pesantren Madinatunnajah

No. Responden Skor

1 1 119

2 2 90

3 3 125

4 4 87

5 5 107

6 6 89

7 7 89

8 8 88

9 9 108

10 10 89

11 11 93

12 12 122

13 13 120 40

Page 49: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

14 14 116

15 15 86

16 16 87

17 17 90

18 18 88

19 19 80

20 20 118

21 21 89

22 22 90

23 23 127

24 24 121

25 25 90

26 26 90

27 27 126

28 28 88

29 29 128

30 30 81

31 31 88

32 32 93

33 33 101

34 34 108

35 35 87

36 36 87

37 37 82

38 38 89

39 39 108

40 40 82

41 41 99

42 42 126

43 43 118

44 44 83

45 45 121

46 46 88

47 47 88

48 48 89

49 49 89

50 50 108

50 50

Rincian jawabannya sebagai berikut:

Tabel 4

Saya merasa Allah senantiasa memperhatikan dan mengawasi perbuatan

saya

Derajat Frekuensi Persentase

Page 50: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Tidak Pernah - -

Pernah 3 6 %

Kadang-Kadang 19 38%

Sering 28 56%

Selalu - -

N 50 100 %

Merasa diawasi oleh Allah merupakan indicator keimanan yang tinggi da

merupakan perilaku Islami yang penting. Berdasarkan jumlah di atas, nampak bahwa

santriwati Madinatunnajah yang sering merasa diperhatikan dan diawasi oleh Allah

perbuatannya berjumlah 56 persen. Angka ini termasuk besar dibandingkan dengan

angka santriwati yang tidak merasakan hal tersebut.

Tabel 5

Kalau ada masalah saya mengadu kepada Allah dengan shalat, berdoa, dsb.

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah 8 16%

Kadang-Kadang 25 50%

Sering 2 4%

Selalu 15 30%

N 50 100 %

Berdasarkan data di atas, nampak bahwa frekuensi santriwati yang mengadu

kepada Allah dengan shalat dan berdoa ketika mereka ditimpa masalah, musibah,

dsb., adalah berjumlah 50 persen. Angka selalu mencapai 30 persen.

Tabel 6

Ketika Mendapat Rizki saya mengucapkan "Al-hamdulillah"

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 10 20%

Sering 31 62%

Selalu 9 18%

Page 51: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

N 50 100 %

Mengucapkan Al-Hamdulillah merupakan perilaku Islami yang bersifat

lahiriah. Namun perbuatan lahir tentunya mencerminkan perbuatan batin.

Sebagaimana pepatah mengatakan, "teko menumpahkan isinya". Berdasarkan data di

atas ditemukan bahwa santriwati Madinatunnajah sebagian besar (62%) mengucapkan

"Al-hamdulillah" ketika mendapatkan rizki.

Tabel 7

Ketika melihat kebesaran Allah, seperti gunung, laut, menonton keajaiban Allah

di TV, hati saya tersentuh dan seraya mengucapkan pujian kepada Allah

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 30 60%

Sering 15 30%

Selalu 5 10%

N 50 100 %

Perilaku Islami tidak terbatas pada perbuatan fisik seorang muslim, tetapi juga

meliputi perbuatan dan sikap hati yang condong kepada keimanan kepada Allah. Dari

data di atas, nampak bahwa santriwati Pesantren Madinatunnajah ”Kadang-Kadang”

merasakan getaran hati ketika melihat atau menyaksikan kebesaran Allah.

Berdasarkan data di atas nampak bahwa rasa untuk membesarkan dan memuji

Allah (ketika melihat kebesarannya) pada santriwati Madinatunnajah tergolong besar,

mencapai angka 60 persen.

Tabel 8

Saya melaksanakan sholat 5 Waktu (kecuali ketika berhalangan)

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Page 52: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Kadang-Kadang - -

Sering 2 4%

Selalu 48 96%

N 50 100 %

Sholat 5 waktu merupakan tiang agama, karena itu, tanpa sholat 5 waktu maka

agama ini akan mundur. 96 persen santriwati Madinatunnajah melaksanakan sholat 5

waktu. Sekalipun faktor disiplin pesantren mungkin menjadi pendorongnya, namun

sedikit banyak kebiasaan ini dapat menjadi karakter yang pada diri santriwati tersebut.

Pepatah Inggris menyebutkan, "Watch your habits, they'll become your character"

(Awasi kebiasaanmu, karena itu bisa menjadi karaktermu).

Tabel 9

Saya Berpuasa pada bulan Ramadhan

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang - -

Sering 39 78%

Selalu 11 22%

N 50 100 %

Puasa Ramadhan merupakan salah satu indikator perilaku Islami (ibadah

ritual). Dari data di atas, nampak bahwa sebagian besar santriwati Pesantren

Madinatnnajah melakukan puasa pada bulan Ramadhan.

Tabel 10

Saya Mengajak Adik, Teman dll. untuk Berpuasa

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 15 30%

Sering 17 34%

Selalu 18 36%

N 50 100 %

Page 53: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Bukan hanya puasa yang dapat dijadikan indikator perilaku Islami, tetapi juga

mengajak orang lain untuk berpuasa. Ini disebut dakwah. Dari data di atas, nampak

bahwa persentase mengajak berpuasa rata-rata sebesar 30 persen dari tingkat ”kadang-

kadang” sampai tingkat ”selalu”.

Tabel 11

Saya Menyiram tanaman yang ada di sekitar saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 2 4%

Pernah 5 10%

Kadang-Kadang 42 84%

Sering 1 2%

Selalu - -

N 50 100 %

Menyiram tanaman adalah bagian dari perilaku Islami, sebab tanaman adalah

juga merupakan ciptaan Tuhan. Di pondok pesantren tanaman hijau banyak yang

tumbuh, menjadi hiasan atau tumbuh liar. Namun dari data di atas, nampak bahwa

sebagian besar santriwati (84%) menyiram tanaman hanya ”kadang-kadang”, bahkan

10 % dari mereka ”pernah”, tak ada yang selalu menyiram tanaman.

Tabel 12

Saya MenjagaTanaman Tetap Hidup (Tidak Memetik Daunnya dan Tidak

Mencabut Akarnya)

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 11 22%

Sering 33 66%

Selalu 6 12%

N 50 100 %

Page 54: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Memetik daun atau mencabut tanaman tanpa manfaat yang ingin diambil

adalah perbuatan yang sia-sia. Bagian dari perilaku Islami adalah merawat tanaman

agar tetap terpelihara. Dari data di atas, nampak bahwa seringkali (66%) santriwati

pesantren Madinatunnajah dapat menjaga diri dari melakukan perbuatan sisa-sia

tersebut. Namun sebesar 22 persen, kadang-kadang, mereka melakukannya.

Tabel 13

Saya Memberi Makan/ Minum Binatang di Sekitar Saya ( Kucing, ayam, dll.)

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 2 4%

Pernah 20 40%

Kadang-Kadang 25 50%

Sering 3 6%

Selalu

N 50 100 %

Binatang yang dapat dipelihara adalah ciptaan Tuhan yang mesti disayangi

dan banyak hadis yang telah menyebutkan keutamaan menyayangi bintangan, bahkan

anjing yang dianggap najis. Karena itu, menyayangi binatang dengan memberinya

makan adalah salah satu dari perilaku Islami.

Dari data di atas nampak bahwa kadang-kadang (50 %) santriwati Pesantren

Madinatunnajah memberi makan/ minum binatang di sekitar mereka, tapi 4 persen

dari mereka tidak pernah melakukan itu.

Tabel 14

Saya Masuk Kamar Orang Lain dengan Mengucapkan Salam

Derajat Frekuensi Persentase

Page 55: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 9 18 %

Sering 40 80%

Selalu 1 2%

N 50 100 %

Mengucapkan salam sebelum memasuki kamar orang lain adalah salah satu

sopan santun. Dari data di atas nampak bahwa seringkali santriwati Pesantren

Madinatunnajah seringkali (80%) memasuki kamar orang lain dengan mengucapkan

salam.

Tabel 15

Saya Memutar Keran Sedikit Untuk Menghemat Air

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah 12 24%

Kadang-Kadang 32 64%

Sering 6 12%

Selalu - -

N 50 100 %

Menghemat air adalah salah satu perilaku Islami yang banyak membawa

manfaat bagi lingkungan. Apalagi, mengingat air saat ini tengah mengalami krisis,

baik dalam hal kuantitasnya maupun tingkat kebersihannya. Karena itu, menggunakan

keran dengan memutarnya tidak sampai full (sedikit) adalah salah satu upaya untuk

menghemat air.

Berdasarkan data di atas, nampak bahwa santriwati Pesantren Madinatunnajah

menghemat air hanya sampai pada tingkat ”kadang-kadang”. 12 % selalu, dan 24 %

pernah.

Tabel 16

Saya Berdoa Sebelum Makan/ Minum

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah

Page 56: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Pernah 8 16%

Kadang-Kadang 15 30%

Sering 17 34%

Selalu 10 20%

N 50 100 %

Berdasarkan data di atas nampak bahwa santriwati Pesantren Madinatunnajah

membaca doa sebelum makan/ minum pada tingkat ”kadang-kadang” (30%), pada

tingkat ”Sering” (34%) dan ”selalu” (34%). Tak ada yang tidak pernah berdoa. Hanya

saja persentase yang jarang (pernah) mencapai 16%.

Tabel 17

Saya Mencuci Baju-Baju Kotor Saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang - -

Sering 41 82%

Selalu 9 18%

N 50 100 %

Menjaga kebersihan adalah sebagian daripada Iman. Oleh karena itu, menjaga

kebersihan pakaian adalah salah satu perilaku Islami yang penting. Berdasarkan data

di atas nampak bahwa santriwati Pesantren Madinatunnajah mencuci baju-baju kotor

mereka agar bersih pada tingkat yang cukup sering (82%).

Tabel 18

Saya Mengunci Lemari Saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 1 2%

Sering 2 4%

Selalu 47 94 %

N 50 100 %

Page 57: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Menjaga harta peribadi adalah salah satu bentuk tanggung-jawab yang

diajarkan dalam Islam. Karena itu, mengunci lemari merupakan salah satu bentuk

perilaku Islami yang banyak membawa manfaat. Berdasarkan data di atas, nampak

bahwa sebagian besar siswi Pesantren Madinatunnajah selalu mengunci lemarinya.

Tabel 19

Saya Menjaga Tembok Agar Tetap Bersih (Tidak Mencorat-Coret)

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 19 38%

Pernah 12 24%

Kadang-Kadang 15 30%

Sering 4 8%

Selalu

N 50 100 %

Menjaga keindahan adalah salah satu perilaku Islami yang penting.

Berdasarkan data di atas nampak bahwa tidak terdapat angka yang mencolok antara

yang tidak pernah mencorat-coret tembok, yang jarang melakukannya, dan kadang-

kadang melakukannya. Namun demikian 4 % di antara mereka sering mencorat-coret

tembok.

Tabel 20

Saya Memungut Sampah Yang Saya Temukan di Jalan

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 32 64%

Pernah 7 14%

Kadang-Kadang 11 22%

Sering - -

Selalu - -

N 50 100 %

Page 58: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Berdasarkan data di atas nampak bahwa tidak banyak santriwati yang

memungut sampah yang mereka temukan di jalan. Frekuensi ”tidak pernah” mencapai

64%.

Tabel 21

Saya Memberikan Sedekah Kepada Pengemis

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah 2 4%

Kadang-Kadang 37 74%

Sering 6 12%

Selalu 5 10%

N 50 100 %

Dari data di atas nampak bahwa ”kadang-kadang” santriwati Pesantren

Madinatunnajah memberikan sedekah kepada pengemis (74%).

Tabel 22

Hati Saya Tersentuh Ingin Membantu Pengemis dan Orang-Orang Terlantar di

Jalan

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 10 20%

Sering 33 66%

Selalu 7 14%

N 50 100 %

Rasa Empati kepada orang yang susah hidup adalah awal dari beramal baik.

Karena itu empati untuk membantu mereka adalah perilaku Islami. Berdasarkan data

di atas nampak bahwa 66 persen santriwati berempati kepada orang miskin dan ingin

membantu mereka.

Tabel 23

Page 59: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Saya Mengucapkan ”bismillah” Sebelum dan/ atau Sesudah Melakukan

Kegiatan Saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 36 72%

Sering 5 10%

Selalu 9 18%

N 50 100 %

Berdoa sebelum melakukan kegiatan merupakan sebuah perilaku Islami.

Berdasarkan data di atas nampak bahwa santriwati Pesantren Madinatunnajah

mengucapkan bismillah sebelum dan/ atau sesudah melakukan kegiatan mereka pada

tingkat ”kadang-kadang” (72%).

Tabel 24

Saya Mengangkat Kedua Tangan Saya Ketika Berdoa

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang - -

Sering - -

Selalu 50 100%

N 50 100 %

Mengangkat kedua tangan adalah salah satu adab lahir dalam berdoa, karena

itu ia disebut perilaku Islami. Berdasarkan data di atas nampak bahwa tak seorangpun

di antara santriwati Pesantren Madinatunnajah yang tidak mengangkat kedua

tangannya di saat berdoa. Seluruhnya melakukan itu (100 %).

Tabel 25

Saya Menjalankan Perintah Orang Tua Saya Sekalipun Sedang Sibuk dengan

Pekerjaan Saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Page 60: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Pernah 11 22%

Kadang-Kadang 29 58%

Sering 4 8%

Selalu 6 12%

N 50 100 %

Mendahulukan orang tua di atas kesibukan pribadi adalah salah satu

kemuliaan yang disebut itsar (altruisme). Dari data di atas nampak bahwa kadang-

kadang (58%) santriwati Pesantren Madinatunnajah menjalankan perintah orang tua di

atas kesibukan pribadi mereka.

Tabel 26

Terdektik dalam pikiran ingin membahagiakan orang tua saya jika kelak

menjadi orang sukses

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 4 8 %

Sering 12 24%

Selalu 34 68%

N 50 100 %

Berbakti pada orang tua bukan saja dilakukan hari ini (tabel 24) tapi juga pada

hari esok. Sebagian besar santriwati ingin membahagiakan orang tua mereka (68%)

Tabel 27

Saya menjawab soal-soal ujian dengan kemampuan saya sendiri, tidak

menyontek.

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 9 18%

Sering 11 22%

Selalu 30 60%

N 50 100 %

Page 61: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Berbakti kepada guru dapat diwujudkan dengan berlaku jujur saat ujian. Dan

perbuatan tersebut merupakan perilaku Islami yang diajarkan Allah. Berdasarkan data

di atas, nampak bahwa 60 persen santriwati tidak menyontek dalam ujian.

Tabel 28

Saya mencium tangan guru

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah 5 10%

Kadang-Kadang 35 70%

Sering 4 8%

Selalu 6 12%

N 50 100 %

Mencium tangan guru merupakan tradisi yang baik dan mencerminkan

penghormatan pada seorang yang diberikan amanah oleh Allah untuk menyampaikan

ilmu pengetahuan. Karena itu mencium tangan guru merupakan perilaku Islami. Dan

berdasarkan data di atas, nampak bahwa kadang-kadang santriwati Pesantren

Madinatunnajah mencium tangan gurunya (35%).

Tabel 29

Saya menepati janji pada teman setiap kali berjanji

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 3 6 %

Sering 20 40 %

Selalu 27 54 %

N 50 100 %

Menepati janji dengan teman merupakan perilaku mulia yang diajarkan dalam

Al-Quran dan karenanya merupakan perilaku Islami. Berdasarkan data di atas,

setengah dari santriwati (54%) menepati janji mereka.

Page 62: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Tabel 30

Saya memaafkan orang yang sudah menyakiti saya

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 6 12%

Pernah 2 4%

Kadang-Kadang 5 10%

Sering 37 54%

Selalu - -

N 50 100 %

Memaafkan orang lain merupakan perilaku yang diajarkan dalam Al-Quran

dan merupakan ciri orang yang bertakwa. Berdasarkan data di atas, nampak bahwa

angka santriwati yang mampu memaafkan orang yang menyakiti diri mereka terbilang

tinggi, mencapai 50 %. Namun ada pula, 12 % yang tidak pernah memaafkan orang

yang telah menyakiti hati mereka.

Tabel 31

Kalau Mudhif, saya mengajak teman-teman saya makan bersama

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 4 8%

Sering 36 72%

Selalu 10 20%

N 50 100 %

Berbagi makanan di pesantren merupakan perilaku Islami yang mencerminkan

kebersamaan dan solidaritas. Berdasarkan data di atas, nampak bahwa angka 72

persen cukup tinggi untuk menggambarkan solidaritas santriwati Madinatunnajah.

Tabel 32

Saya menjenguk setiap kali teman saya sakit

Derajat Frekuensi Persentase

Tidak Pernah - -

Pernah - -

Kadang-Kadang 22 44%

Sering 20 40%

Page 63: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

Selalu 8 16%

N 50 100 %

Menjenguk orang sakit merupakan salah satu hak muslim yang menjadi

kewajiban muslim lain untuk memenuhinya, karena itu menjenguk teman yang sakit

merupakan perilaku Islami yang sangat mulia. Berdasarkan data di atas, nampak

bahwa sebagian santriwati Madinatunnajah menjenguk temannya yang sakit dan

sebagian lainnya kadang-kadang.

Adapun nilai pemakaian jilbab adalah sebagai berikut:

Tabel 33

Skor Pemakaian Jilbab

Subjek X

1 80

2 73

3 85

4 73

5 77

6 73

7 81

8 70

9 85

10 78

11 81

12 83

13 81

14 76

15 86

16 76

17 74

18 82

19 76

20 74

21 83

22 82

23 82

24 83

25 83

26 74

27 87

Page 64: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

28 75

29 83

30 69

31 75

32 74

33 75

34 86

35 71

36 71

37 82

38 90

39 86

40 74

41 79

42 87

43 73

44 72

45 78

46 83

47 76

48 82

49 84

50 88

Jumlah 3951

Nilai tersebut diperoleh berdasarkan skoring angket yang diberikan kepada

santriwati dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai pemakaian jilbab.

Skor tinggi diberikan ketika motivasi berjilbab santriwati semakin intrinsik (faktor

dalam) dan nilai berjilbab semakin rendah ketika motivasi berjilbab semakin

mendekati motivasi ekstrinsik (faktor luar).

Berdasarkan tabel di atas, maka untuk mencari nilai korelasi antara pemakaian

jilbab dengan perilaku Islami, maka akan digunakan rumus product moment (r)

pearson, dan terlebih dahulu, akan dilakukan analisis korelasional antara kedua

variabel tersebut dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 34

Analisis Korelasi Variabel Pemakaian Jilbab (x) dan Variabel Perilaku

Islami

Subjek X Y X2 Y2 XY

Page 65: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

1 80 119 6400 49 560

2 73 90 5329 36 438

3 85 125 7225 64 680

4 73 87 5329 36 438

5 77 107 5929 49 539

6 73 89 5329 36 438

7 81 89 6561 36 486

8 70 88 4900 36 420

9 85 108 7225 49 595

10 78 89 6084 36 468

11 81 93 6561 49 567

12 83 122 6889 64 664

13 81 120 6561 49 567

14 76 116 5776 49 532

15 86 86 7396 36 516

16 76 87 5776 36 456

17 74 90 5476 36 444

18 82 88 6724 36 492

19 76 80 5776 36 456

20 74 118 5476 49 518

21 83 89 6889 36 498

22 82 90 6724 36 492

23 82 127 6724 64 656

24 83 121 6889 64 664

25 83 90 6889 36 498

26 74 90 5476 36 444

27 87 126 7569 64 696

28 75 88 5625 36 450

29 83 128 6889 64 664

30 69 81 4761 36 414

31 75 88 5625 36 450

32 74 93 5476 49 518

33 75 101 5625 49 525

34 86 108 7396 49 602

35 71 87 5041 36 426

36 71 87 5041 36 426

37 82 82 6724 36 492

38 90 89 8100 36 540

39 86 108 7396 64 688

40 74 82 5476 36 444

41 79 99 6241 36 474

42 87 126 7569 64 696

43 73 118 5329 49 511

44 72 83 5184 36 432

45 78 121 6084 64 624

46 83 88 6889 36 498

47 76 88 5776 36 456

48 82 89 6724 36 492

Page 66: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

49 84 89 7056 36 504

50 88 108 7744 49 616

Jumlah 3951 4955 313653 2208 26164

Berdasarkan analisis di atas, maka digunakanlah rumus product moment (r)

pearson berikut:

N xy- ( x) ( x)

(N∑x2-{x}2) (N∑y2-{y})

Dengan rumus tersebut, dengan melakukan perkalian silang antara variable x

dan y, maka diperoleh hasil nilai korelasi sebesar 0,51 (teknis perhitungan terlampir).

B. Interpretasi Data

Angka 0,51 berdasarkan tabel korelasi (terlampir), tergolong cukup signifikan.

Angka tersebut berada pada rentang 0,41-0,70. ini artinya, terdapat hubungan linear

yang dapat dipercaya antara pemakaian jilbab dengan perilaku Islami.

Cukup signifikan artinya mempunyai pengaruh, meskipun tidak banyak.

Sumbangan pengaruh tersebut berada pada derajat 51 persen. Santriwati

Madinatunnajah mungkin melakukan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam,

namun menurut penelitian ini, hal tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh jilbab.

Penelitian ini hanya membuktikan bahwa secara statistik, dorongan itu menyumbang

cukup besar namun faktor-faktor lain yang menjadi penyebab terwujudnya perilaku

Islami masih banyak kemungkinannya.

Menurut penelitian ini, jilbab bukanlah faktor perilaku Islami. Dengan

menggunakan metode korelasional, penelitian ini hanya melihat bahwa tingginya

angka pemakaian jilbab, yang ditandai dengan semakin tingginya motivasi memakai

jilbab secara intrinsik, diikuti dengan cukup tingginya angka perilaku Islami, sehingga

bisa dikatakan terdapat hubungan linear. Dalam istilah lain dapat dikatakan bahwa

jilbab berkorelasi positif dengan perilaku Islami.

Page 67: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal :

1. Tingginya intensitas pemakaian jilbab di Pesantren Madinatunnajah

diikuti dengan cukup tingginya intensitas santriwati di pesantren

tersebut dalam melakukan ibadah ritual dan sosial.

2. Nilai hubungan antara pemakaian jilbab dengan perilaku islami sebesar

0,51. Artinya, sebesar 51 % dorongan jilbab pada terwujudnya perilaku

yang islami dan itu cukup signifikan.

3. Karena nilai hubungan antara pemakaian jilbab bersifat cukup

signifikan, maka artinya banyak pula faktor-faktor lain yang

mendorong terwujudnya perilaku Islami. Jilbab salah satu di antaranya

saja.

B. Saran

1. Pemakaian jilbab dapat dianjurkan kepada anak-anak perempuan

mislimah sejak dini. Sedikit atau banyak, jilbab berpengaruh

memberikan identitas kepada pemakainya.

2. Penelitian ini agar tidak dilihat sebagai rasionalisasi agama dengan ilmu

pengetahuan-betapapun keduanya mempunyai tujuan yang sama. Sebab,

dikuatirkan ketiadaan dukungan ilmu pengetahuan terhadap agama

malah justru mengikiskan keimanan.

62

Page 68: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Abdallati, Hammudah. Islam in Focus. One Seeking God’s Mercy, tp, tt

Amin, Mahrus. Dakwah melalui Pondok Pesantren: Pengalaman Merintis dan

Membangun Daarunnajah Jakarta. Jakarta: Group Dana, 2008

Carrel, Alexis. Misteri Manusia. Bandung: Remadja Karya CV

Hamka, Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Panjimas, tt

Hakeem, Ali Hosein et.al. Membela Perempua: Menakar Feminisme dengan Nalar

Agama. Jakarta: Al-Huda, 2005

Hamudah Abdalati, Islam in Focus. Riyadh: One Seeking Mercy of Allah, tt

Khan, Maulana Wahiduddin. Woman in Islamic Shari’ah. New Delhi: Al-Risala

Books, 1995

Muthahari, Murtadha. Wanita dan Hijab. Jakarta: Penerbit Lentera, 2003

---------------------------- Hijab: Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung: Mizan, 1995

Martin, H. Manser, Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Oxford: Oxford University

Press, 1996

Masaru Emoto, The True Power of Water. Bandung: MQ Publishing, 2006

Muthahhari, Murtadha. Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama Bandung:

Mizan, 1989

--------------------------- Filsafat Moral Islam: Kritik Atas Filsafat Materialisme.

Jakarta: Al-Huda, 2004

Murad W. Hoffman, Menengok Kembali Islam Kita Bandung: Pustaka Hidayah, 2002

Mun’im A. Sirry (ed.), Fikih Lintas Agama Jakarta: Paramadina, 2004

Noor, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia. Jakarta: LP3S, 1988

Shihab, Quraish. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1998

Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternatif. Bandung: Mizan, 1986

------------------------- Psikologi Komunikasi Bandung: Rosdakarya, 2002

------------------------- Islam Alternatif Bandung: Mizan, 1986

Page 69: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

-------------------------Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Rosdakarya,

1984

Suralaya, Fadhilah dan Eri Rossatria (ed.) Perempuan: Dari Mitos ke Realitas.

Jakarta: PSW UIN Jakarta dan McGill-I, 2002

Internet

http://www.mualaf.com/islam-is-not-the-enemy/Dunia%20Islam/34Dunia%20

Islam/5527-menggoyang-rancangan-uu-hijab-di-italia di-download pada 17 Agustus

2008 M

http://www.mualaf.com/islam-is-not-the-enemy/Dunia%20Islam/34-

Dunia%20Islam/5527-menggoyang-rancangan-uu-hijab-di-italia di-download pada 17

Agustus 2008 M

Majalah

Majalah Hidayatullah, edisi September 2004

Page 70: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

BERITA WAWANCARA

Hari/ Tanggal : Kamis, 10 April 2008 M

Nara Sumber : K.H. Muhammad Agus Abdul Ghoffur, M.Pd

Jabatan : Pimpinan Harian Pesantren Madinatunnajah

Pokok Wawancara : Sejarah Berdirinya Pesantren Madinatunnajah

Misi dan Visi Pesantren Madinatunnajah

Disiplin Berpakaian di Pesantren Madinatunnajah

Alasan Berdirinya Pesantren Madinatunnajah

Nama Pesantren Madinatunnajah

Hasil Wawancara

• Pesantren Madinatunajah berdiri pada tanggal 14 Februari 1997 oleh Drs.

K.H. Mahrus Amin di atas lahan seluas 2,5 Ha, Jombang Kec. Ciputat, Kab.

Tangerang, Propinsi Banten.

• Visi Pesantren Madinatunnajah dapat disimpulkan dalam sebuah doa yang

terkenal: ”Robbi Zidni Ilma” (Tuhanku, tambahkanlah ilmuku)

• Misi Pesantren Madinatunnajah adalah 1). Menyiapkan kader-kader

pemimpin umat dan bangsa yang bertakwa, cerdas, kuat, terampil, dan ulet.

2). Menjadikan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang

mempunyai keunggulan kompetitif di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

• Pesantren Madinatunnajah didirikan karena alasan-alasan tertentu di

antaranya: karena ada pendirian gereja dan dikhawatirkan terjadi konversi

agama Islam-Kristen, karena kondisi masyarakat yang masih awam tentang

ajaran Islam, dan karena ingin mendirikan pesantren yang bernuansa alam

dan tidak terlalu padat santrinya.

Page 71: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

• Nama Madinatunnajah bersangkutan dengan nama pesantren yang telah

didirikan oleh Drs. K.H. Mahrus Amin, yaitu Daarunnajah yang berarti

tempat kesuksesan. Madinatunnajah maka berarti kota kesuksesan. Nama ini

pada awalnya hanya An-Najah saja, tanpa kata ”madinah”. Tapi menurut

saran seorang ahli hikmah, kata tersebut hendaknya dijadikan

”madinatunnajah”. Demikian sejarah penamaan pesantren Madinatunnajah.

Page 72: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ANGKET

Page 73: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

PENELITIAN TENTANG

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN JILBAB DAN

PERILAKU ISLAMI

ANGKET INI BUKAN PENILAIAN ATAS DIRI KALIAN, ANGKET INI

ADALAH DEMI TUGAS PENELITIAN SEMATA-MATA (UNTUK

MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR KULIAH) DAN HASILNYA DIJAMIN TIDAK AKAN BERPENGARUH APA-APA PADA DIRI KALIAN.

1. Isilah data diri kalian dengan jelas dan lengkap

2. Jawablah angket ini sejujur-jujurnya, tanpa meminta pertimbangan dari teman-teman kalian

3. Jawablah berdasarkan fakta yang ada (mis. Kalau baju kalian “hijau”, maka bilang “hijau”, jangan bilang “kuning”)

4. Jika ada suatu poin angket yang tidak kalian pahami, JANGAN SEGAN-SEGAN UNTUK BERTANYA MAKSUDNYA kepada petugas pembawa

angket.

5. Jawaban kalian terjaga dan kami rahasiakan.

6. Jawaban kalian dijamin tidak akan berdampak apapun, sedikitpun, pada kalian

7. Semoga Allah memberikan rahmatnya atas kejujuran kalian

8. TERIMA KASIH.

Anwar Musaddad

Peneliti

DATA DIRI RESPONDEN

Nama Lengkap : _______________________________________

Kelas : _______________________________________

Alamat Tinggal : _______________________________________

Cita-Cita : _______________________________________

Ranking Terakhir : _______________________________________

Singkatan

TP = Tidak Pernah ( dari 5 kesempatan, tidak pernah melakukan sama sekali) P = Pernah (dari 5 kesempatan, hanya melakukan sekali)

J = Jarang (dari 5 kesempatan, hanya melakukan dua kali)

KK = Kadang-Kadang (dari 5 kesempatan, hanya melakukan tiga kali)

S = Sering (dari 5 kesempatan, melakukan empat kali)

SL = Selalu (dari 5 kesempatan, selalu melakukan)

Page 74: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

JILBAB

PEMAKAIAN JILBAB BERDASARKAN MOTIVASI INTRINSIK

No. Pernyataan TP P KK S SL

1 Saya memakai jilbab karena kesadaran saya untuk menjalankan perintah agama (alasan memakai

jilbab)

2 Saya memakai jilbab (untuk keluar rumah) sewaktu

liburan, bukan hanya di pesantren

3. Saya memakai jilbab meskipun teman-teman dan

orang-orang di sekitar saya banyak yang tidak

memakainya.

4 Jilbab itu berfungsi untuk menjaga kehormatan

perempuan

5 Saya memakai jilbab dengan kesadaran bahwa

jilbab merupakan identitas muslimah yang harus

diwujudkan dalam akhlak yang mulia.

6. Saya merasa cantik dengan memakai jilbab

7. Saya ingin mengamalkan ajaran Islam secara benar

dengan memakai jilbab

8 Saya dihukum di Pesantren karena ketangkap basah

tidak memakai jilbab di luar kamar

9 Saya suka membeli jilbab baru ketika mendapat uang

10 Jilbab membuat saya lebih percaya diri

11 Saya merasa nyaman dengan memakai jilbab

12 Saya merasa sedang mengikuti ajaran Islam ketika

memakai jilbab

PEMAKAIAN JILBAB BERDASARKAN MOTIVASI EKSTRINSIK

No. Pernyataan SL S KK P TP

13 Orang tua atau guru saya menyuruh saya memakai

jilbab

14 Saya mendapatkan pujian karena memakai jilbab

15 Sewaktu liburan saya tidak memakai jilbab ketika

keluar rumah

16 Orang tua saya memarahi saya ketika saya tidak

mengenakan jilbab di luar rumah

17 Jilbab itu benteng dari perbuatan yang tercela

18 Saya memakai jilbab karena ikut-ikutan

19 Saya senang orang-orang memperhatikan saya

karena jilbab saya

20 Saya senang ketika dipuji karena saya sudah

memakai jilbab

Page 75: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

21 Saya suka merasa, orang yang berjilbab lebih

mudah mendapat pacar

22 Saya suka menghias jilbab saya dengan pernak-

pernik yang Indah

23 Saya merasa, saya berjilbab karena mengikuti

peraturan pesantren saja

Keterangan STS=Sangat Tidak Setuju

TS=Tidak Setuju TT=Tidak Tahu

S= Setuju SS=Sangat Setuju

Page 76: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

PERILAKU YANG ISLAMI

1. Tauhid

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya merasa Allah selalu memperhatikan gerak-

gerik saya

2. Ketika mendapat masalah, saya sholat dan

‘mengadu’ (berdoa minta pertolongan) kepada

Allah

2. Tahmid

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Ketika mendapat rejeki saya mengucap al-Hamdu

li-llah

2. Ketika ke pantai, ke puncak gunung, atau ketika

melihat pemandangan Indah, hati saya tersentuh,

kagum dengan kebesaran Allah.

3. Shalat

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya melaksanakan sholat 5 waktu

2. Saya mengajak orang lain (kawan, adik, dsb.)

untuk shalat

4. Puasa

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya berpuasa pada bulan Ramadhan

2. Saya mengajak orang lain (adik, teman, dll.)

berpuasa pada bulan Ramadhan

5. Doa

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya berdoa kepada Allah sebelum dan/ atau sesudah melakukan semua kegiatan saya

2. Saya mengangkat kedua tangan saya (kurang lebih setinggi pundak) ketika berdoa

Page 77: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

1. Kepada Orang Tua

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya melakukan apa yang disuruh orang tua saya, meskipun harus meninggalkan pekerjaan yang saat

itu sedang saya kerjakan.

2. Terdektik dalam pikiran ingin membahagiakan

orang tua saya, di atas ambisi dan keinginan lainnya, jika kelak menjadi orang sukses

2. Kepada Guru

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya menjawab soal-soal ujian dengan kemampuan saya sendiri, tidak menyontek.

2. Saya cium tangan ketika menemui guru

3. Kepada Teman

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya menjenguk teman saya yang sakit

2. Saya menepati janji saya kepada teman saya—

kalau berjanji

4. Kepada orang lain

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya memaafkan orang yang sudah menyakiti saya

2. Kalau mudhif (kedatangan orang tua), saya

mengajak teman-teman saya makan bersama

5. Kepada Fakir Miskin (Dermawan, Empati)

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Hati saya merasa sedih sekali dan ingin membantu

melihat pengemis di pinggir jalan

2. Saya memberikan sedekah kalau ada pengemis

menghampiri atau sedang saya lewati.

1. Tumbuhan

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya menyiram tanaman yang ada di sekitar saya

2. Saya menjaga kehidupan tanaman (misalnya

Page 78: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi

dengan tidak memetik daunnya, mematahkan

batangnya, atau mencabut akar-akarnya)

2. Hewan

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya memberi makan/ minum binatang di sekitar saya (seperti kucing, ayam, dsb.)

2. Saya masuk kamar orang lain (di pesantren)

dengan “mengucapkan salam” terlebih dahulu

3. Air

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya memutar keran tidak sampai “full” ketika berwudhu

2. Saya berdoa sebelum minum

4. Peralatan Pribadi

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya langsung mencuci baju-baju saya kalau sudah kotor

2. Saya mengunci lemari saya dengan

5. Peralatan Umum

No. Pernyataan TP P KK S SL

1. Saya menjaga tembok di sekitar saya tetap bersih

(tidak suka mencorat-coret tembok)

2. Kalau melihat sampah di jalan, langsung saya

pungut dan saya buang ke tempat sampah.

Page 79: (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH … · 2016-07-28 · HUBUNGAN ANTARA JILBAB DAN PERILAKU ISLAMI (STUDI KASUS SANTRIWATI PESANTREN MADINATUNNAJAH TANGERANG) Skripsi