6
Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 51 Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi di Kabupaten Karawang Jawa Barat Study of Insect Diversity in Rice Agroecosystem in Karawang West Java Siti Latifatus Siriyah * , Miftakhul B.R. Khamid, Fawzy M Bayfurqon Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang * E-mail: [email protected] ABSTRACT Insects were collected from rice fields in Karawang West Java. Since insects are dominant in Rice field, their role in the ecosystem are important regarding the rice production. Therefore, the occurance of insect species and their role in ecosystem are important to understand. The aim of this reasearch was to study the insect occurance in rice field in Karawang to obtain the potential candidate for biological control agent. The insects were collected using sweep net, pit fall trap and light trap. Nine insect orders were collected and 49 morphospecies were identified including insect pest, parasitoids, predator, tourist and detritivore. Paederus sp., Cyrtohinus and Micraspis sp., were the most abundant entomophagous insect that is potential candidate for biological control agent in Karawang. Keywords: insect, insect diversity, rice fields, karawang PENDAHULUAN Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang menjadi sentra lumbung padi nasional di Propinsi Jawa Barat (Pemkab Karawang, 2016). Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas padi harus terus ditingkatkan. Salah satu kendala dalam usaha peningkatan produktivitas padi adalah gangguan hama (Kartohardjono, 2011), dan sebagian besar hama dalam agroekosistem padi adalah anggota kelas Insecta (serangga). Serangga merupakan organisme yang dominan di planet bumi, dan salah satunya menempati agroekosistem padi. Keberadaan serangga pada ekosistem padi baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap hasil produksi padi. Hal ini dikarenakan masing-masing spesies serangga memiliki peranan berbeda dalam ekosistem antara lain sebagai hama, predator, parasitoid dan pengurai. Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil produksi padi. Beberapa jenis serangga hama pada ekosistem padi merupakan hama utama atau hama penting yang dapat mengakibatkan kerugian pada hasil panen padi (Ubaidillah, 2003; Untung, 2006; Purnomo & Haryadi, 2007; Gullan & Cranston, 2010; Scholwalter, 2011, Pradana et al., 2014). Terdapat lebih dari 30 jenis serangga hama pada agroekosistem padi baik serangga pemakan daun, pelepah batang padi dan penghisap cairan tubuh tanaman. Diantara beberapa jenis serangga hama pada tanaman padi antara lain wereng batang coklat, penggerek batang padi, Leptocorisa oratorius, Scotinophara sp., dan sebagainya (Shepard, et al., 1995; Pathak & Khan, 1994) Serangga musuh alami atau disebut juga serangga entomofagus merupakan serangga yang memangsa serangga hama, kelompok serangga ini ada dua tipe yaitu parasitoid dan predator. Serangga entomofagus baik predator maupun parasitoid memiliki peran penting dalam mengendalikan populasi hama (Ubaidillah, 2003; Wagiman, 2006; Untung, 2006; Purnomo, 2010) sehingga dapat memberikan manfaat sebagai agen pengendali hayati. Serangga parasitoid yang terdapat di agroekosistem padi misalnya Trichogramma sp., sedangkan serangga predator yang terdapat di agroekosistem padi misalnya Paederus sp., Micraspis sp., Cyrtorhinus dan lain sebagainya (Kurniawati, 2015; Moningka et al., 2012) Tingkat keanekaragaman jenis serangga pada agroekosistem padi penting sebagai salah satu indikasi baik atau tidaknya pengelolaan suatu ekosistem. Semakin tinggi nilai keanekaragaman menunjukan semakin kompleksnya sistem jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem yang menunjukan kompleksitas kehidupan dalam ekosistem. Kehadiran jenis-jenis serangga dalam agroekosistem ikut dipengaruhi oleh tehnik pengelolaan lahan yang diaplikasikan petani. Penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan secara berlebihan dapat

Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 51

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID

Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padidi Kabupaten Karawang Jawa Barat

Study of Insect Diversity in Rice Agroecosystem in Karawang West JavaSiti Latifatus Siriyah*, Miftakhul B.R. Khamid, Fawzy M Bayfurqon

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang*E-mail: [email protected]

ABSTRACTInsects were collected from rice fields in Karawang West Java. Since insects are dominant in Ricefield, their role in the ecosystem are important regarding the rice production. Therefore, theoccurance of insect species and their role in ecosystem are important to understand. The aim ofthis reasearch was to study the insect occurance in rice field in Karawang to obtain the potentialcandidate for biological control agent. The insects were collected using sweep net, pit fall trap andlight trap. Nine insect orders were collected and 49 morphospecies were identified including insectpest, parasitoids, predator, tourist and detritivore. Paederus sp., Cyrtohinus and Micraspis sp.,were the most abundant entomophagous insect that is potential candidate for biological controlagent in Karawang.

Keywords: insect, insect diversity, rice fields, karawang

PENDAHULUAN

Kabupaten Karawang merupakan salah satukabupaten yang menjadi sentra lumbung padinasional di Propinsi Jawa Barat (PemkabKarawang, 2016). Oleh karena itu, upayapeningkatan produktivitas padi harus terusditingkatkan. Salah satu kendala dalam usahapeningkatan produktivitas padi adalahgangguan hama (Kartohardjono, 2011), dansebagian besar hama dalam agroekosistem padiadalah anggota kelas Insecta (serangga).

Serangga merupakan organisme yangdominan di planet bumi, dan salah satunyamenempati agroekosistem padi. Keberadaanserangga pada ekosistem padi baik secaralangsung maupun tidak langsung berpengaruhterhadap hasil produksi padi. Hal inidikarenakan masing-masing spesies seranggamemiliki peranan berbeda dalam ekosistemantara lain sebagai hama, predator, parasitoiddan pengurai. Serangga hama merupakanserangga herbivora yang dapat mengakibatkankerusakan tanaman padi dan dapat berdampakpada hasil produksi padi. Beberapa jenisserangga hama pada ekosistem padi merupakanhama utama atau hama penting yang dapatmengakibatkan kerugian pada hasil panen padi(Ubaidillah, 2003; Untung, 2006; Purnomo &Haryadi, 2007; Gullan & Cranston, 2010;Scholwalter, 2011, Pradana et al., 2014).

Terdapat lebih dari 30 jenis serangga hamapada agroekosistem padi baik seranggapemakan daun, pelepah batang padi danpenghisap cairan tubuh tanaman. Diantara

beberapa jenis serangga hama pada tanamanpadi antara lain wereng batang coklat,penggerek batang padi, Leptocorisa oratorius,Scotinophara sp., dan sebagainya (Shepard, etal., 1995; Pathak & Khan, 1994)

Serangga musuh alami atau disebut jugaserangga entomofagus merupakan seranggayang memangsa serangga hama, kelompokserangga ini ada dua tipe yaitu parasitoid danpredator. Serangga entomofagus baik predatormaupun parasitoid memiliki peran pentingdalam mengendalikan populasi hama(Ubaidillah, 2003; Wagiman, 2006; Untung,2006; Purnomo, 2010) sehingga dapatmemberikan manfaat sebagai agen pengendalihayati. Serangga parasitoid yang terdapat diagroekosistem padi misalnya Trichogrammasp., sedangkan serangga predator yang terdapatdi agroekosistem padi misalnya Paederus sp.,Micraspis sp., Cyrtorhinus dan lain sebagainya(Kurniawati, 2015; Moningka et al., 2012)

Tingkat keanekaragaman jenis seranggapada agroekosistem padi penting sebagai salahsatu indikasi baik atau tidaknya pengelolaansuatu ekosistem. Semakin tinggi nilaikeanekaragaman menunjukan semakinkompleksnya sistem jaring-jaring makananpada suatu ekosistem yang menunjukankompleksitas kehidupan dalam ekosistem.Kehadiran jenis-jenis serangga dalamagroekosistem ikut dipengaruhi oleh tehnikpengelolaan lahan yang diaplikasikan petani.Penggunaan pestisida yang tidak ramahlingkungan secara berlebihan dapat

Page 2: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

52 Studi Keanekaragaman Serangga … (Siriyah, dkk)

mengurangi populasi musuh alami bahkandapat menghilangkan eksistensi musuh alamiyang bermanfaat bagi petani (Untung, 2006;Purnomo, 2010; Pradana et al., 2014).Berdasarkan hasil pantauan di lapanganmenunjukan bahwa praktik pengelolanpertanian padi di Kabupaten Karawang masihmenggunakan pestisida kimia dengan intensitasrelatif tinggi, sehingga dikhawatirkanmengurangi atau menghilangkan beberapaserangga entomophagous yang potensialsebagai musuh alami hama. Penelitian inibertujuan mempelajari keanekaragamanserangga yang terdapat di agroekosistem padidi Kabupaten Karawang. Dengan adanyapenelitian ini diharapkan dapat mendata jenis-jenis serangga musuh alami yang memilikipotensi untuk dimanfaatkan sebagai agenpengendali hayati.

METODEPenelitian dilakukan pada bulan April – Oktober2017. Koleksi serangga dilakukan di agroekosistempadi kabupaten Karawang. Koleksi dilakukan padavase fegetatif dan fase generatif. Koleksi spesimenserangga dilakukan dengan menggunakan tigatehnik antara lain menggunakan perangkap sumuran(pit fall trap), light trap serta koleksi aktifmenggunakan sweep net atau jaring serangga.

Perangkap sumuran dibuat dengan membuatlubang menggunakan bor tanah sedalam 20 cm.Kemudian pada lubang tersebut ditanam gelasplastik yang berisi alkohol 70% (Ubaidillah, 1999;Atini, 2013). Koleksi menggunakan light trapdilakukan pada malam hari antara pukul 18.00 –21.00 WIB. Light trap menggunakan kain putihukuran 2 x 1 meter yang dibentangkan pada tongkatalumunium dengan tinggi dua meter. Kemudian dibagian tengah kain dipasang lampu yang dinyalakansepanjang waktu pengamatan. Serangga yang datangpada kain putih diambil menggunakan aspirator danatau killing botle. Koleksi aktif menggunakan jaringserangga / sweep net dilakukan pada siang hariantara pukul 08.00 – 16.00 WIB. Koleksi dilakukandengan mengayunkan jaring secara aktif padahamparan tanaman padi. Serangga yang diperolehkemudian diambil menggunakan aspirator ataukilling botle (Ubaidillah, 1999).

Keseluruhan spesimen yang diperoleh kemudiandirendam dalam alkohol 70% dan dibawa keLaboratorium OPT Prodi Agroteknologi FakultasPertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.Spesimen yang diperoleh selanjutnya diidentifikasiberdasarkan karakter morfologi.

Keanekaragaman seranga dihitungmenggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener.

′ = − / /Keterangan :

ni : Jumlah individu jenis iN : Jumlah individu seluruh jenis

Nilai keanekaragaman bervariasi, semakin tingginilainya berarti keanekaragaman jenisnya semakintinggi (Erawati & Kahono, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan koleksi pada penelitian ini dilakukandi lahan pertanian yang dikelola secara pribadioleh pemilik lahan. Dalam pengelolaanya,petani tidak menerapkan sistem pengelolaanhama terpadu maupun sistem pertanianorganik. Padi yang ditanam sebagian besaradalah padi ciherang. Lahan sawah yangmenjadi tempat koleksi diaplikasikan pestisidakimia dengan frekuensi penyemprotan sekalidalam 1-2 minggu. Dalam setiap koleksi, rata-rata lahan yang menjadi tempat koleksi telahdisemprot pestisida 5-7 hari sebelumnya.

Berdasarkan hasil identifikasi seranggayang dikoleksi di agroekosistem padi diKabupaten Karawang diperoleh sembilan ordoseranggayang terdiri dari 49 morfospesies.Ordo serangga yang dikoleksi adalah Diptera,Hymenoptera, Lepidoptera, Coleoptera,Hemiptera, Odonata, Thysanoptera, Orthopteradan Dermaptera. Masing-masing ordo memilikibeberapa morfospesies yang dapat dilihat padaGambar 1 sedangkan total individu masing-masing ordo dapat dilihat pada Gambar 2. Darikesembilan ordo yang diperoleh, Dipteramemiliki jumlah total individu paling banyaksebesar 1475 individu. Ordo dengan jumlahindividu paling banyak selanjutnya adalahHemiptera, Coleoptera dan Hymenopteradengan total individu masing-masing sebesar991,517 dan 178 individu. Berdasarkan hasilperhitungan indeks keanekaragaman seranggamenggunakan formula indeks keanekaragamanShanon-Wiener (H’) diperoleh nilai indekskeanekaragaman (H’) di agroekosistem padiKabupaten Karawang sebesar 1,3 atau dalamkategori sedang.DipteraOrdo Diptera yang diperoleh padaagroekosistem padi terdiri atas sebelasmorfospesies. Diptera merupakan salah satuordo yang paling banyak anggotamorfospesiesnya. Ordo Diptera diperolehmelalui perangkap lampu atau light trap dansweepnet. Ordo Diptera memiliki karaktermorfologi berupa sayap metathorax yangmereduksi menjadi halter, antenna dengan tipearistate, tipe alat mulut menusukdan menghisap(pierching and sucking) dan sponging (Gullan& Cranston, 2010; Purnomo & Haryadi, 2007).

Page 3: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 53

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID

Gambar 1. Ordo serangga serta jumlah morfospesies di agroekosistem padi Kabupaten KarawangJawa Barat

Gambar 2. Total jumlah individu anggota masing-masing ordo serangga di agroekosistem padiKabupaten Karawang Jawa Barat

Peran ekologis ordo Diptera yang diperolehdi agroekosistem padi di Kabupaten Karawangadalah sebagai detritivor, tourist, parasitoiddan hama. Berdasarkan hasil penelitian ini,Chironomus merupakan anggota Diptera yangpaling melimpah dengan total 550 individuyang dikoleksi. Jumlah populasi Chironomusyang sangat melimpah dapat diasumsikanbahwa wilayah tersebut tercemar limbahorganik. Selain itu, dapat diasumsikan pulamusuh alami Chironomus menurun akibatpenggunaan pestisida yang tinggi (Takamura &

Yasuno, 1986).1. Orthoptera

Ordo Orthoptera yang diperoleh dalampenelitian ini terdiri dari 4 morfospesies yaituGrillotalpa, Acrididae, Orthoptera2 danOrthoptera3. Keempat morfospesies tersebutmemiliki peran sebagai herbivora. OrdoOrthoptera memiliki karakter morfologi berupasayap berjumlah dua pasang dimana sayapmesothorax berupa sayap tegmina dan sayapmetathorax membraneus. Acrididae,Orthoptera2 dan Orthoptera3 memiliki kaki

517

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

6

13

Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 53

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID

Gambar 1. Ordo serangga serta jumlah morfospesies di agroekosistem padi Kabupaten KarawangJawa Barat

Gambar 2. Total jumlah individu anggota masing-masing ordo serangga di agroekosistem padiKabupaten Karawang Jawa Barat

Peran ekologis ordo Diptera yang diperolehdi agroekosistem padi di Kabupaten Karawangadalah sebagai detritivor, tourist, parasitoiddan hama. Berdasarkan hasil penelitian ini,Chironomus merupakan anggota Diptera yangpaling melimpah dengan total 550 individuyang dikoleksi. Jumlah populasi Chironomusyang sangat melimpah dapat diasumsikanbahwa wilayah tersebut tercemar limbahorganik. Selain itu, dapat diasumsikan pulamusuh alami Chironomus menurun akibatpenggunaan pestisida yang tinggi (Takamura &

Yasuno, 1986).1. Orthoptera

Ordo Orthoptera yang diperoleh dalampenelitian ini terdiri dari 4 morfospesies yaituGrillotalpa, Acrididae, Orthoptera2 danOrthoptera3. Keempat morfospesies tersebutmemiliki peran sebagai herbivora. OrdoOrthoptera memiliki karakter morfologi berupasayap berjumlah dua pasang dimana sayapmesothorax berupa sayap tegmina dan sayapmetathorax membraneus. Acrididae,Orthoptera2 dan Orthoptera3 memiliki kaki

1475

17825 10 35 1

991

11

11

9

3

2

12

Diptera

Hymenoptera

Coleoptera

Hemiptera

Thysanoptera

Orthoptera

Odonata

Dermaptera

Lepidoptera

Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 53

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID

Gambar 1. Ordo serangga serta jumlah morfospesies di agroekosistem padi Kabupaten KarawangJawa Barat

Gambar 2. Total jumlah individu anggota masing-masing ordo serangga di agroekosistem padiKabupaten Karawang Jawa Barat

Peran ekologis ordo Diptera yang diperolehdi agroekosistem padi di Kabupaten Karawangadalah sebagai detritivor, tourist, parasitoiddan hama. Berdasarkan hasil penelitian ini,Chironomus merupakan anggota Diptera yangpaling melimpah dengan total 550 individuyang dikoleksi. Jumlah populasi Chironomusyang sangat melimpah dapat diasumsikanbahwa wilayah tersebut tercemar limbahorganik. Selain itu, dapat diasumsikan pulamusuh alami Chironomus menurun akibatpenggunaan pestisida yang tinggi (Takamura &

Yasuno, 1986).1. Orthoptera

Ordo Orthoptera yang diperoleh dalampenelitian ini terdiri dari 4 morfospesies yaituGrillotalpa, Acrididae, Orthoptera2 danOrthoptera3. Keempat morfospesies tersebutmemiliki peran sebagai herbivora. OrdoOrthoptera memiliki karakter morfologi berupasayap berjumlah dua pasang dimana sayapmesothorax berupa sayap tegmina dan sayapmetathorax membraneus. Acrididae,Orthoptera2 dan Orthoptera3 memiliki kaki

991

24

Diptera

Hymenoptera

Coleoptera

Hemiptera

Thysanoptera

Orthoptera

Odonata

Dermaptera

Lepidoptera

Page 4: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

54 Studi Keanekaragaman Serangga … (Siriyah, dkk)

saltatorial pada kaki metathorax sedangkanGrillotalpa memiliki kaki fusorial pada kakiprothorax (Purnomo & Haryadi, 2007; Gullan& Cranston, 2010). Acrdidae merupakanserangga defoliator pada tanaman padi,sedangkan Gryllotalpa dewasa merupakanhama yang dapat merusak akar padi sehinggadapat menyebabkan kematian pada tanamanpadi yang masih muda (Shepard et al., 1995).HemipteraHemiptera yang yang diperoleh pada penelitianini memiliki karakter morfologi antara lain:tipe alat mulut pierching dan sucking ataumenusuk menghisap dan alat mulut berupastylet. Pada beberapa kelompok memiliki sayapmesothorax berupa sayap hemilitra yaitusebagian sayapnya mengeras seperti elitrasedangkan bagian yang lain membraneus(Purnomo & Haryadi, 2007; Gullan &Cranston, 2010). Berdasarkan hasil identifikasidiperoleh enam morfospesies anggotaHemiptera pada agroekosistem padi diKabupaten Karawang yaitu Leptocorisa sp.,Scotinophara coarctata, Cyrtorhinus, Coreidae,Nilaparvata sp., dan Nepotettix sp., Peranekologi anggota Hemiptera yang diperoleh dariagroekosistem padi di Kabupaten Karawangadalah sebagai herbivor dan sebagai predator.Anggota Hemiptera yang berperan sebagaiherbivora antara lain Leptocorisa sp.,Scotinopharacoarctata, Nilaparvata sp., danNepotettix sp. Leptocorisa sp., danScotinopharacoarctata merupakan hamapotensial sedangkan Nepotettix sp., danNilaparvata sp., atau yang dikenal sebagaiwereng merupakan hama utama pada tanamanpadi. Anggota Hemiptera yang berperansebagai predator adalah Cyrtorhinus, seranggaini merupakan predator wereng batang coklat(Nilaparvata lugens) (Kurniawati, 2015;Moningka et al., 2012; Kalshoven, 1981).HymenopteraOrdo Hymenoptera yang diperoleh diagroekosistem padi di Kabupaten Karawangmemiliki peranan ekologi sebagai polinator,parasitoid, predator serta detritivor. OrdoHymenoptera dapat dikenali dari karakteristikmorfologi berupa dua pasang sayapmembraneus dengan ukuran yang berbeda,sayap mesothorax lebih besar dari pada sayapmetathorax. Selain itu, tubuh Hymenopteramemiliki propodeum yang merupakanmodifikasi antara abdomen segmen I danthorax segmen III (Ubaidillah, 2003; Purnomo& Haryadi, 2007; Siriyah, 2009). Dalam

penelitian ini, jumlah morfospesies anggotaordo Hymenoptera adalah paling banyakditemukan di lokasi penelitian. Sebelasmorfospesies anggota ordo Hymenopterameliputi satu serangga polinator, empatparasitoid dan enam anggota Formicidae.

Hymenoptera yang berfungsi sebagaipolinator dapat dikenali berdasarkan morfologikaki berupa kaki pengambil polen, ditandaidengan adanya pollen comb dan pollen basketpada kaki metathorax. Hymenoptera sebagaiparasitoid terdiri dari Braconidae, Eulophidaedan beberapa morfospesies yang tidakteridentifikasi (Ubaidillah, 2003; Purnomo &Haryadi, 2007; Gullan & Cranston, 2010).Anggota famili Formicidae memiliki peranansebagai soil engineer pada ekosistem. Perananini sangat penting dalam hal mempertahankanporositas dan kesuburan tanah. Selain itu,Formicidae merupakan predator dan detritivoryang ikut menjaga kestabilan rantai makanandalam ekosistem (Kahono & Amir, 2003; Hillet al., 2008; Phillpot et al., 2010; Siriyah,2016).ColeopteraOrdo Coleoptera memiliki karakteristik berupamodifikasi sayap elitra pada sayap mesothorax.Sayap elitra berfungsi sebagai pelindung sayametathorax yang bersifat membraneus(Purnomo & Haryadi, 2007; Gullan &Cranston, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 10morfospesies Coleoptera. Delapanmorfospesies belum teridentifikasi, sedangkandua yang lain adalah Paederus sp. danMicraspis sp. berperan sebagai predator yangmemiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagaiagen hayati. Micraspis sp merupakan predatorhama wereng (Nilaparvata sp.) sedangkanPaederus sp merupakan predator hamapenggerek pada tanaman padi serta hama darikelompok Familili Cicadellidae (Kalshoven,1981).OdonataOdonata di agroekosistem padi di KabupatenKarawang terdiri dari tiga morfospesies, duadiantaranya anggota famili Coenagrionidae dansatu anggota famili Libellulidae. Odonatatersebut berperan sebagai predator (Kurniawati,2015).LepidopteraOrdo Lepidoptera dapat dikenali dari karaktersayap imago bersisik (Purnomo & Haryadi,2007). Anggota ordo Lepidoptera yangdiperoleh di agroekosistem padi di Kabupaten

Page 5: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 :51-56 55

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID

Karawang adalah dari kelompok ngengat dankupu-kupu. Serangga yang tertangkap sebagianbesar merupakan fase pra dewasa dan semuaordo Lepidoptera yang diperoleh merupakanherbivora dan menjadi hama pada tanamanpadi (Shepard et al., 1995).ThysanopteraThysanoptera yang diperoleh pada penelitianini merupakan serangga dengan ukuran sangatkecil dan hanya satu morfospesies yangdiperoleh. Thysanoptera memiliki karakterberupa tubuh kecil dan ramping, memilikisayap yang berukuran kecil, panjang danterdapat banyak rumbai atau berambut,memiliki antenna pendek serta tubuh bewarnahitam (Purnomo & Haryadi, 2007).DermapteraDi lokasi penelitian hanya ditemukan satumorfospesies anggota ordo Dermaptera.Serangga ini memiliki karakter berupa adanyasepasang cerci pada ujung abdomenya. Cercipada Dermaptera berfungsi untuk menjepitmangsa (Purnomo dan Haryadi, 2007).Dermaptera pada umumnya berperan sebagaipredator serangga-serangga yang berukurankecil (Kalshoven, 1981).

KESIMPULAN

Serangga yang diperoleh di agroekosistem padidi Kabupaten Karawang meliputi sembilanordo yang terdiri dari 49 morfospesies.Serangga entomophagous meliputi parasitoiddari anggota ordo Hymenoptera dan seranggapredator yaitu Micraspis sp., Paederus sp.,Cyrtorhinus dan anggota ordo Odonata.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepadaDirektorat Riset dan Pengabdian Masyarakat –Direktorat Jendral Penguatan Riset danPengembangan – Kementrian Riset, Teknologi,dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia atasdukungan pendanaan selama kegiatanpenelitian melalui skema hibah PenelitianDosen Pemula tahun 2017. Penulis jugamengucapkan terima kasih kepada ArifPrabowo, Reza Pahlevi, Ilhami Rizki, IqbalPermana, Rizky, Alwi dan Emilia Hanna atasbantuan tenaga dan lahan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Atini, B. 2013. Kelimpahan Dan DistribusiSerangga Permukaan Tanah Di HutanSuaka Margasatwa Kateri Kabupaten BeluPropinsi Nusa Tenggara Timur. [Tesis.

Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta]Erawati dan Kahono. 2010. Keanekaragaman

Dan Kelimpahan Belalang Dan Kerabatnya(Orthoptera) Pada Dua EkosistemPegunungan Di Taman Nasional GunungHalimun Salak. Jurnal EntomologiIndonesia. 7(2): 100-115

Gullan, P.J. dan P.S. Cranston. 2010. TheInsect, An Outline Of Entomology 4thEdition. West Sussex: Wiley – Blackwell.

Hill, J.G., Summerville, K.S., & Brown, R.L.2008. Habitat Associations of Ant Species(Hymenoptera: Formicidae) in aHeterogeneous Mississipi Landscape.Environ.entomol. 37(2): 453-463

Kahono & Amir. 2003. Ekosistem danKhasanah Serangga Taman NasionalGunung Halimun dalam Amir & Kahono(editor) Serangga Taman Nasional GunungHalimun Jawa Barat. Bogor: BiodiversityConservation Project.

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops inIndonesia. Jakarta: Ichtiar Baru.

Kartohardjono, A. 2011. Penggunaan musuhalami sebagai komponen pengendalianhama padi berbasis ekologi.Pengembanngan Inovasi Pertanian. 4(1):29 - 46.

Kurniawati, N. 2015. Keragaman dankelimpahan musuh alami hama pada habitatpadi yang dimanipulasi dengan tumbuhanberbunga. Ilmu Pertanian. 18 (1):31-36.

Moningka, M., D. Tarore, dan J. Krisen. 2012.Keragaman jenis musuh alami padaserangga hama padi sawah di KabupatenMinahasa Barat. Eugenia. 18 (2): 89 – 95

Pathak, M.D. & Khan, R. 1994. Insect Pests ofRice. Manila: IRRI

Pemkab Karawang. 2016. Gambaran umumdaerah Kabupaten Karawang.http://www.karawangkab.go.id/dokumen/gambaran-umum. [Diakses tanggal 12 April2016]

Phillpott, S.M., Pervecto, I., Armbrecht, I., &Parr, C.L. 2010. Ant Diversity AndFunction In Disturbed And ChangingHabitats dalam Lach, L., Parr, C.L., &Abbott, K.L.(editor) Ant Ecology. Oxford:Oxford University Pers.

Pradana, R.A.I., G. Mudjiono, & S. Karindah.2014. Keanekaragaman serangga padapertanaman padi organik dan konvensional.Jurnal HPT. 2 (2):58 - 66.

Purnomo, H. & N.T. Haryadi. 2007.Entomologi. Jember: Center For Society

Page 6: Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi ......Serangga hama merupakan serangga herbivora yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman padi dan dapat berdampak pada hasil

56 Studi Keanekaragaman Serangga … (Siriyah, dkk)

Studies.Purnomo, H. 2010. Pengantar Pengendalian

Hayati. Yogyakarta: Andi OffsetShepard. B.M., Barrion, A.T., & Litsinger, J.A.

1995. Rice Feeding Insects of TropicalAsia. Manila: IRRI

Schowalter, T.D. 2011. Insect Ecology AnEcosystem Approach 3th edition.California: Academic Press.

Siriyah, S.L., 2009. Inventarisasi seranggaparasitoid Famili Chalcididae(Hymenoptera, Chalcidooidea) di BlokRaflesia – Tandon Taman Nasional MeruBetiri Jawa Timur. [Skripsi. UniversitasJember]

Siriyah, S.L. 2016. Keanekaragaman danDominansi Spesies Semut (Formicidae) diHutan Musim Taman Nasional BaluranJawa Timur. Biota. 1 (2): 85-90.

Takamura, K & Yasuno, M., 1986. Effect of

Pesticide Application on ChironomidLarvae and Ostracods in Rice Fields.Appl.Ent. Zool. 21 (3): 370-376

Ubaidillah, R. 1999. Pengelolaan KoleksiSerangga dan Arthropoda Lainya Dalam:Buku Pegangan Pengelolaan KoleksiSpesimen Zoologi. Bogor: PuslitbangZoologi, Puslit Biologi-LIPI

Ubaidillah, R. 2003. Hymenoptera. Dalam :Serangga Taman Nasional GunungHalimun Jawa Bagian Barat (Editor :Moh.Amir dan Sih Kahono). Bogor:Biodiversity Conservation Project

Untung, K. 2006. Pengantar PengelolaanHama Terpadu (Edisi Ke dua). Yogyakarta:UGM Press.

Wagiman, F.X. 2006. Pengendalian HayatiHama Kutu Perisai Kelapa DenganPredator Chilocorus politus. Yogyakarta:UGM Press.