Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
STUDI KOMPARATIF USAHATANI
KACANG TANAH LAHAN SAWAH DAN LAHAN PASIR
DI KABUPATEN PURWOREJO
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Oleh
Wiwit Riyantina
NIM 122310008
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016
ii
STUDI KOMPARATIF USAHATANI
KACANG TANAHLAHAN SAWAH DAN LAHAN PASIR
DI KABUPATEN PURWOREJO
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Oleh
Wiwit Riyantina
NIM 122310008
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016
i
iii
iv
v
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan”
(Alam Nasyrah : 5-6)
“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu
ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang
(yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu rang dengan seizin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al Anfaal :8)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”
(Ali ‘Imran : 3)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al Baqarah : 2)
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keuntungan yang besar”
(Fushshilat : 41)
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan
sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”
(An Nahl : 16)
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah
yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”
(Ar Ra’d : 22)
iv
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Orang tua tercinta (Bapak Sampe dan Ibu Komariyah, semua kebaikan
yang ada pada diri saya selama ini semua berasal dari kalian berdua,
terimakasih banyak atas bimbingan dan dukungan yang telah kalian
berikan.
Adik-adikku Soleh Adi Mamva’ad dan Farah Riyantinasemoga menjadi
anak yang berbakti kepada orang tua, dan berprestasi dalam hal baik.
Keluarga besar, terimakasih atas bantuan, dukungan , serta do’anya.
Kerabat Agribisnis Isnaeni, Tri, Mona, Fitri, Annisa, Wulan, Kiky, Siti,
Anis, Fitri, Vica, Nana, Usi, Hanggarawati, Adi, Johan, Ungguh, Ahmad,
Eko, Slamet, Agus, Hamim, Yudha, Yuli, Sapto, Priswanto, Teguh, dan
Nur Miftah terimakasih untuk bantuan konsultasi, bantuan kejiwaan,
bantuan spiritual dan hari-hari penuh perjuangan yang pernah kita lewati
bersama.
Sabahat-sahabatku Erma, Cisanti, Sherly, Dita, Dhian, Suci, Sari dan
Teman-teman Sub Karang Taruna “Garda Serentak” terimakasih untuk
candaan, hinaan bersahabat, bully-an menguatkan, bantuan moral,
bantuan finansial, dan bantuan lainnya. Terimakasih untuk
menertawakan hidup bersama-sama.
Seluruh dosen Fakultas Pertanian beserta staff terimakasih atas
bimbingan, dukungan dan do’a yang telah diberikan.
Seluruh petani kacang tanah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag tanpa bantuan, dukungan, motivasi, dan
do’a dari kalian mungkin gelar S.P akan semakin jauh dari kenyataan.
Terimakasih untuk kalian yang tanpa sengaja membaca lembar
pengesahan ini. Saya berdo’a semoga hal baik selalu terjadi dalam
kehidupan kalian.
v
vii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Wiwit Riyantina
NIM : 122310008
Program Studi : Agribisnis
menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri,
bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya
bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, September 2016
Yang membuat pernyataan,
Wiwit Riyantina
vi
viii
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayahnya sehingga skripsi yang berjudul “Studi
Komparatif UsahataniKacang TanahLahan Sawah dan Lahan Pasir di Kabupaten
Purworejo” ini dapat diselesaikan.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang seinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo Drs. H. Supriyono, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Pertanian yang telah memberikan izin dan rekomendasi
kepada penyusun mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, yang telah
memberikan perhatian dan dorongan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dyah Panuntun Utami S.P., M.Sc. selaku pembimbing I dan Uswatun
Hasanah S.P., M.Sc. selaku pembimbing II yang telah banyak
membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan
tidak mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian
sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Desa Pekutan Kecamatan Bayan, Kelmopok Tani Werdidadi,
Kelompok Tani Karya Trukan, Kelompok Tani Al Barokah, Kelompok
Tani Tani Maju, Kelompok Tani Rowobathang, dan Kelompok Tani
Sidomukti yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian.
6. Kepala Desa Pasaranom Kecamatan Grabag, Kelompok Tani Gadingrejo,
Kelompok Tani Gading Pasar, Kelompok Tani Gading Mulyo, dan
Kelompok Tani Gading Klenthon yang telah memberikan izin dan
kemudahan dalam penelitian.
7. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada
penyusun dalam menyelesaikan studi di Program Studi Agribisnis.
Penyusun hanya dapat berdoa semoga Allah Swt. memberikan balasan
yang berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Purworejo, September 2016
Penyusun,
Wiwit Riyantina
vii
ix
ABSTRAK
Wiwit Riyantina. “Studi Komparatif Usahatani Kacang TanahLahan Sawah dan
Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo”. Skripsi. Agribisnis. Fakultas Pertanian.
Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2016
Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) perbedaan biaya dan produksi
usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir Kabupaten Purworejo (2)
perbedaan pendapatan usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir di
Kabupaten Purworejo (3) perbedaan keuntungan usahatani kacang tanah lahan
sawah dan lahan pasir di Kabupaten Purworejo (4) faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi pada usahatani kacang tanah lahan sawah Kabupaten
Purworejo (5) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani kacang
tanah lahan pasir Kabupaten Purworejo.
Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive
sampling. Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Bayan mewakili lahan sawah
dan Kecamatan Grabag mewakili lahan pasir. Sampel daerah penelitian di
kecamatan Bayan dipilih desa Pekutan. Sampel daerah penelitian di
kecamatanGrabag dipilih desa Pasaranom. Populasi petani kacang tanah di Desa
Pekutan Kecamatan Bayan adalah 132 petani. Sampel penelitian lahan sawah
adalah 34 petani. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Yamane dan
pengambilan sampel dilakukan menggunakan tekhnik proportionate random
sampling. Populasi petani kacang tanah di Desa Pasaranom Kecamatan Bayan
adalah 30 petani. Sampel penelitian lahan sawah adalah 30 petani. Pengambilan
sampel dilakukan menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner, program SPSS versi 16. Analisis data menggunakan
regresi linier berganda dan uji beda dua buah sampel yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat perbedaan biaya antara
usahatani kacang tanah lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah lahan pasir
dengan thitung = 0,288 pada taraf signifikansi 0,744 (P>0,05), tidak terdapat
perbedaan produksi usahatani kacang tanah lahan sawah dan usahatani kacang
tanah lahan pasir dengan thitung = -1,482 pada taraf signifikansi 0,144 (P>0,05)
(2) tidak terdapat perbedaan pendapatan antara usahatani kacang tanah lahan
sawah dan usahatani kacang tanah lahan pasir dengan thitung = -1,417 pada taraf
signifikansi 0,162 (P>0,05) (3) tidak terdapat perbedaan keuntungan antara
usahatani kacang tanah lahan sawah dan usahatani kacang tanah lahan pasir
dengan thitung = -1,944 pada taraf signifikansi 0,057 (P>0,05) (4) faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap produksi usahatani kacang tanah lahan sawah adalah
luas lahan, tenga kerja dalam keluarga dan benih (5) faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap produksi usahatani kacang tanah lahan pasir adalah luas
lahan, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, benih, pestisida confidor, dan
pestisida sevin.
KataKunci : Kacang Tanah, Lahan Sawah, Lahan Pasir.
viii
x
ABSTRACT
Wiwit Riyantina. "Comparative Study of Farm Peanut Wetland and Sand Land in
Purworejo". Thesis. Agribusiness Study Program. The Faculty of Agriculture.
Muhammadiyah University of Purworejo. 2016.
The purpose of this research is to know: 1) differences farm cost
andproduction peanut wetland andland sand in Purworejo Regency, 2)differences
farm income peanut wetland and land sand in Purworejo Regency, 3) differences
farm benefit peanut wetland and land sand in Purworejo Regency, 4) production
factor that influence peanut wetland farming in Purworejo Regency, 5) production
factor that influence peanut land sand farming in Purworejo Regency.
The sampling area of research is determined by purposive sampling. The
chosen location is the Bayan district represents wetland and District Grabag
represent the land of sand. Sample research areas in selected villages Pekutan
Bayan district. Sample research areas in the district Grabag selected villages
Pasaranom. Population peanut farmers in the village of Bayan district Pekutan are
114 farmers. The research sample fields is 32 farmers. Determination of the
number of samples using Yamane formula and sampling was conducted using
proportionate random sampling technique. Population peanut farmers in the
village of Bayan district Pasaranom are 30 farmers. The research sample fields is
30 farmers. Sampling was conducted using saturation sampling. The research
instrument used questionnaire, SPSS version 16. Data were analyzed using
multiple linear regression and a different test two different samples.
The results showed (1) there is no difference in cost between peanut
farming wetland and peanut farming costs of land sand with t = 0.288 at a
significance level of 0.744 (P> 0.05), there is no difference peanut farm
production and farming paddy fields peanut land sand with t = -1.482 at a
significance level of 0.144 (P> 0.05) (2) there is no difference between the income
of peanut farming wetland and peanut farming land sand with t = -1.417 at a
significance level of 0.162 (P > 0.05) (3) there is no gain difference between
peanut farming wetland and peanut farming land sand with t = -1.944 at a
significance level of 0.057 (P> 0.05) (4) factors that affect the production farming
peanuts paddy field is an area of land, tenga work in the family and seeds (5)
factors that affect farm production peanut land sand is land use, fertilizer urea,
TSP fertilizer, fertilizer KCL, seeds, pesticides Confidor, and pesticides Sevin.
Keywords: Peanut, Wetland, Sand Land.
xi
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
PERNYATAAN .................................................................................................. vi
PRAKATA .......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Batasan dan Asumsi Penelitian ........................................................ 8
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
BAB II. KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN RUMUSAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teori ....................................................................................... 11
B.Tinjauan Pustaka ................................................................................ 43
C.Kerangka Pikir .................................................................................... 53
D.Hipotesis Penelitian ............................................................................. 55
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................. 56
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 56
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 57
D. Variabel Penelitian ........................................................................... 61
E. Definisi Operasional ........................................................................ 62
F. Pengumpulan Data ........................................................................... 64
G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 65
H. Analisis Data ................................................................................... 67
x
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................. 83
B. Analisis Data ................................................................................... 108
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 114
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 154
B. Saran ................................................................................................. 155
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 156
LAMPIRAN
xi
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan di Jawa
Tengah Juli 2015 ................................................................................ 2
Tabel 2. Harga Rata-rata Kacang Tanah Pipilan di Indonesia 2010-2015 ...... 3
Tabel 3. Hasil Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Purworejo Tahun
2010-2015 (ton) ................................................................................. 4
Tabel 4. Kandungan Gizi Kacang Tanah Tiap 100 Gram .............................. 12
Tabel 5. Varietas Kacang Tanah ..................................................................... 18
Tabel 6. Rangkuman Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
dengan Penelitian ini ........................................................................ 50
Tabel 7. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 56
Tabel 8. Produksi Kacang Tanah di Kecamatan Bayan 2015 ......................... 58
Tabel 9. Produksi Kacang Tanah di Kecamatan Grabag 2015 ........................ 58
Tabel 10. Jumlah Sampel Petani di DesaPekutan Kecamatan Bayan .............. 60
Tabel 11. Luas Wilayah Kecamatan Bayan Tahun 2015 ................................... 83
Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Bayan
Tahun 2015 ......................................................................................... 84
Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Per Jenis Kelamin
di Kecamatan Bayan Tahun 2015 ....................................................... 85
Tabel 14. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Bayan Tahun 2015 ........... 86
Tabel 15. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Bayan Tahun 2015 ............. 86
Tabel 16. Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Bayan Tahun 2015 .................. 87
Tabel 17. Jumlah Kelompok Kesenian di Kecamatan Bayan Tahun 2015 ......... 87
xii
xiv
Tabel 18. Sarana Perekonomian di Kecamatan Bayan Tahun 2015 ................... 88
Tabel 19. Luas lahan menurut penggunaannya di Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo Tahun 2015 ..................................................... 89
Tabel 20. Luas tanaman di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun
2015 .................................................................................................... 90
Tabel 21. Jumlah ternak di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun
2015 .................................................................................................... 91
Tabel 22. Luas Wilayah Kecamatan Grabag Tahun 2015 .................................. 92
Tabel 23. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan
Grabag Tahun 2015 ............................................................................ 92
Tabel 24. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Per Jenis Kelamin
di Kecamatan Grabag Tahun 2015 ..................................................... 94
Tabel 25. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Grabag Tahun 2015 .......... 95
Tabel 26. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Grabag Tahun 2015 .......... 95
Tabel 27. Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Grabag Tahun 2015 ................. 96
Tabel 28. Jumlah Kelompok Kesenian di Kecamatan Grabag Tahun 2015 ....... 96
Tabel 29. Sarana Perekonomian di Kecamatan Grabag Tahun 2015 ................. 96
Tabel 30. Luas lahan menurut penggunaannya di Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo Tahun 2015 ..................................................... 97
Tabel 31. Luas tanaman di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun
2015 .................................................................................................... 98
Tabel 32. Jumlah ternak di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun
2015 .................................................................................................... 99
Tabel 33. Umur Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah dan
Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo ................................................ 108
Tabel 34. Tingkat Pendidikan Responden Usahatani Kacang Lahan Sawah
dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo .......................................... 109
Tabel 35. Jumlah Anggota Keluarga Responden Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo .................... 110
xiii
xv
Tabel 36. Luas Lahan Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah dan
Lahan Pasir di Kabupetan Purworejo ................................................. 112
Tabel 37. Identitas Petani Kacang Tanah Lahan Sawah dan Lahan Pasir
Berdasarkan Pengalaman di Kabupetan Purworejo ........................... 113
Tabel 38. Rata-rata Biaya Sarana Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo ........................................... 115
Tabel 39. Rata-rata Biaya Sarana Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Kacang Tanah di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo ......................................................................... 115
Tabel 40. Rata-rata Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah dan Lahan Pasir per Satu Musim Tanam di
Kecamatan Bayan dan Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo .... 117
Tabel 41. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo .......................................... 119
Tabel 42. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo ........................................................................ 119
Tabel 43. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ......................................... 121
Tabel 44. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo ......................................................................... 121
Tabel 45. Rata-rata Penggunaan Biaya Lain-lain pada Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan
Pasir di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo . 123
Tabel 46. Rata-rata Penggunaan Biaya Eksplisit dan Implisit pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo ......................................................................... 124
Tabel 47. Rata-rata Penggunaan Biaya Eksplisit dan Implisit pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo ......................................................................... 125
xiv
xvi
Tabel 48. Rata-rata Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan Kabupaten
Purworejo ........................................................................................... 126
Tabel 49. Rata-rata Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan Kabupaten
Purworejo ........................................................................................... 127
Tabel 50. Rata-rata Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ....................... 127
Tabel 51. Rata-rata Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ....................... 128
Tabel 52. Hasil Uji Beda Perbedaan Biaya Usahatani Kacang Tanah Lahan
Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ....................... 129
Tabel 53. Hasil Uji Beda Produksi Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ....................... 130
Tabel 54. Hasil Uji Beda Perbedaan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir
di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo .......... 132
Tabel 55. Hasil Uji Beda Perbedaan Keuntungan Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir
di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo .......... 135
Tabel 56. Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi Usahatani Kacang Tanah
Lahan Pasir di Desa Pekutan Kecamatan Bayan Kabupaten
Purworejo .......................................................................................... 136
Tabel 57. Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi Usahatani Kacang Tanah di
Lahan Pasir Desa Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo .......................................................................................... 145
xv
xvii
DAFTAR SIMBOL
Simbol 1 β = koefisien arah regresi
Simbol 2 𝜋 = keuntungan
Simbol 3 ∑ =jumlah
Simbol 4 𝛼 = alfa (taraf signifikansi)
xvi
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Kuesioner ......................................................................................... 1
Lampiran 2. Data Identitas Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan
Sawah ................................................................................... 6
Lampiran 3. Luas Lahan dan Jumlah Pupuk Organik Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah ............................................................. 7
Lampiran 4. Penggunaan Pupuk Kimia Usahatani Kacang Tanah Lahan
Sawah ................................................................................... 8
Lampiran 5. Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Usahatani
Kacang Tanah Lahan Sawah ............................................... 9
Lampiran 6. Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga
UsahataniKacang Tanah Lahan Sawah ................................ 12
Lampiran 7. Penggunaan Benih Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah 16
Lampiran 8. Penyusutan Alat Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah ... 18
Lampiran 9. Biaya Lain-lain Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah ..... 23
Lampiran 10. Penerimaan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah ........... 25
Lampiran 11. Identitas Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir 27
Lampiran 12. Luas Lahan dan Jumlah Pupuk Organik Usahatani
KacangTanah Lahan Pasir .................................................... 28
Lampiran 13. Penggunaan Pupuk Kimia Usahatani Kacang Tanah
LahanPasir ............................................................................ 29
Lampiran 14. Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga
UsahataniKacang Tanah Lahan Pasir ................................... 30
Lampiran 15. Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga
UsahataniKacang Tanah Lahan Pasir ................................... 34
Lampiran 16. Penggunaan Benih Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir ... 37
xvii
xix
Lampiran 17. Penyusutan Alat Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir ...... 38
Lampiran 18. Biaya Lain-lain Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir ........ 46
Lampiran 19. Penerimaan, Pendapatan dan Keuntungan
UsahataniKacang Tanah Lahan Pasir ................................... 48
Lampiran 20. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Usahatani
KacangTanah Lahan Sawah ................................................. 49
Lampiran 21. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Usahatani
KacangTanah Lahan Pasir .................................................... 51
Lampiran 22. Hasil Uji Beda Produksi SPSS ............................................. 53
Lampiran 23. Hasil Uji Beda Biaya SPSS .................................................. 54
Lampiran 24. Hasil Uji Beda Pendapatan SPSS ......................................... 55
Lampiran 25. Hasil Uji Beda Keuntungan SPSS ........................................ 56
xiii
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian
Indonesia. Masyarakat Indonesia sebagian besar memiliki mata pencaharian
di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian
Indonesia dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Perekonomian
Indonesia sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian dilihat dari aspek
kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyediaan lapangan
pekerjaan, penyediaan penganekaragaman menu makanan, kontribusinya
untuk mengurangi jumlah orang miskin di pedesaan, dan peranannya terhadap
nilai devisa yang dihasilkan dari ekspor (Soekartawi, 2013:5).
Perekonomian dipengaruhi oleh sektor pertanian dan jumlah usahatani
semakin berkurang. Sektor pertaniansangat penting untuk ditingkatkan
produktivitasnya, sebab sektor ini mempunyai dampak yang besar terhadap
kelangsungan ekonomi suatu bangsa. Produktivitas yang tinggi hanya dapat
dicapai dengan menggunakan cara budidaya dan teknologi tepat guna dalam
bentuk mesin-mesin dan peralatan serta bibit/benih unggul, obat-obatan, dan
pupuk yang tepat (Firdaus, 2008:4).
Peningkatan produktivitas sektor pertanian dapat dilakukan dengan
mengembangkan berbagai macam jenis tanaman, baik tanaman perkebunan,
hortikultura maupun palawija. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi
yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan pertaniannya, tanah yang
2
subur dan luas merupakan salah satu faktor pendukungnya. Lahan sawah
seluas 996.000 ha atau 30,61% dari total luas Jawa Tengah merupakan modal
besar untuk mengembangkan sektor pertanian. Komoditas yang banyak
diusahakan oleh petani di Jawa Tengah adalah tanaman pangan terutama padi
dan palawija. Data jeniskomoditas bahan pangan tersebut disajikan dalam
Tabel 1.
Tabel 1
Luas Panen, dan Produksi Bahan Makanan di Jawa Tengah Juli 2015
No. Jenis Komoditas Luas Panen (ha) Produksi (ton)
1. Padi 189.594 1.025.992
2. Jagung 39.390 229.628
3. Kedelai 4.350 5.994
4. Kacang Tanah 3.446 4.905
5. Kacang Hijau 3.004 3.886
6. Ubi Kayu 18.745 461.016
7. Ubi Jalar 598 11.437
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah
Berdasarkan Tabel 1 kacang tanah merupakan salah satu tanaman
palawija yang banyak dibudidayakan oleh petani. Tanaman kacang tanah
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Produksi kacang tanah
pada Juli 2015 adalah 4.905 ton dengan luas lahan 3.446 ha. Masyarakat
mengenal kacang tanah sebagai bahan pangan dan industri. Kacang tanah
biasa ditanam di sawah atau tegalan secara tunggal atau tumpang sari. Kacang
tanah terus dibudidayakan setiap tahunnya karena harga kacang tanah di
tingkat nasional mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Daftar
harga kacang tanah di Indonesia selama kurun waktu 5 tahun disajikan dalam
Tabel 2.
3
Tabel 2
Harga Rata-rata Kacang Tanah Pipilan di Indonesia tahun 2010-2015
Bulan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jan 13.371 15.692 16.202 18.712 18.507 20.151
Feb 13.526 15.857 16.248 20.064 18.429 20.501
Mar 13.610 15.923 16.318 19.902 18.018 Btd
Apr 13.675 15.917 16.636 19.169 17.675 Btd
Mei 13.583 15.550 16.695 18.785 17.600 Btd
Jun 13.773 15.741 16.629 18.715 18.217 Btd
Jul 14.273 16.885 16.774 18.567 18.557 Btd
Ags 14.658 17.539 17.331 18.59 18.499 Btd
Sep 14.967 17.347 17.260 18.363 18.809 Btd
Okt 14.948 16.884 17.102 17.102 19.103 Btd
Nov 15.357 16.518 17.434 17.434 19.134 Btd
Des 15.681 16.472 18.023 18.023 19.088 Btd
Sumber : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat
JenderalKementrian Pertanian 2015
Keterangan:
Btd = Belum tersedia data
Harga = Rp/Kg
Berdasarkan Tabel 2 harga permintaan kacang tanah mengalami
kenaikan setiap bulannya. Kenaikan harga kacang tanah dari tahun 2010
sampai tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan. Harga rata-rata
kacang tanah bulan Februari 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,74%
dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan harga kacang tanah setiap
tahunnya menjadi salah satu alasan petani melakukan usahatani kacang tanah.
Kacang tanah banyak dibudidayakan di kabupaten Purworejo. Tahun
2015 kabupaten Purworejo mampu menghasilkan 1.137,95 ton kacang tanah
dengan produktivitas rata-rata sebesar 14,33 kw/ha (BPS Kabupaten
Purworejo, 2015). Data tersebut disajikan dalam Tabel 3.
4
Tabel 3
Hasil Produksi Kacang Tanah di Kabupeten Purworejo
Tahun 2010–2015 (ton)
No Kecamatan
Produksi (ton/ha)
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
1. Grabag 495,02 426,56 221,40 54,42 681,93 303,45
2. Ngombol 9,24 15,93 7,24 46,02 - -
3. Purwodadi 56,00 16,49 55,46 58,82 50,99 62,70
4. Bagelen 37,31 31,69 8,78 50,33 32,63 13,95
5. Kaligesing - 8,92 22,29 2,91 9,64 -
6. Purworejo 60,00 119,96 135,34 40,60 29,72 29,33
7. Banyuurip 25,50 20,57 24,97 20,08 10,97 11,58
8. Bayan 212,22 10,87 655,37 967,50 742,09 529,52
9. Kutoarjo 17,46 - 10,86 23,28 7,18 -
10. Butuh - - 15,25 7,90 4,22 -
11. Pituruh - - 22,47 25,25 33,46 21,53
12. Kemiri 401,13 76,74 54,91 19,14 109,82 108,68
13. Bruno - - 15,65 - - -
14. Gebang 44,90 18,16 77,16 19,95 36,87 31,57
15. Loano - 4,46 175,47 166,93 83,97 25,65
16. Bener 45,21 11,98 100,30 26,10 3,81 -
Jumlah 1.403,98 762,32 1.602,94 1.389,16 1.837,30 1.137,95
Sumber: Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Purworejo, 2015
Berdasarkan Tabel 3 diketahui kecamatan Bayan pada empat tahun
terakhir merupakan wilayah penghasil kacang tanah terbesar di kabupaten
Purworejo. Kecamatan Bayan menghasilkan kacang tanah sebesar 529,52 ton
lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Usahatani kacang tanah di wilayah
kecamatan Bayan diusahakan secara terus menerus, sebagian besar petani di
kecamatan Bayan melakukan usaha budidaya kacang tanah sehingga
kecamatan Bayan banyak memproduksi kacang tanah.
Petani kacang tanah di kecamatan Bayan melakukan usaha budidaya
kacang tanah di lahan sawah. Tanah sawah adalah tanah yang digunakan
untuk menanam padi sawah, baik secara terus menerus sepanjang tahun
maupun bergiliran dengan tanaman palawija (Hardjowigeno, 2000).
5
Usahatani kacang tanah di wilayah kecamatan Bayan dilakukan secara
bergiliran dengan tanaman lain seperti padi dan jagung dan juga ada yang
dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun.
Produksi kacang tanah di Kabupaten Purworejo juga dihasilkan oleh
kecamatan Grabag. Kecamatan Grabag menempati posisi kedua wilayah yang
menghasilkan kacang tanah. Produksi kacang tanah di kecamatan Grabag
pada Tahun 2015 adalah 303,45 ton lebih rendah daripada tahun sebelumnya.
Usahatani kacang tanah di kecamatan Grabag dilakukan di lahan pasir. Petani
di kecamatan Grabag melakukan usahatani kacang tanah secara terus-
menerus sepanjang tahun dan secara bergiliran dengan tanaman lain seperti
jagung.
Sarana atau faktor produksi tidak selamanya memberikan produksi
yang dapat menguntungkan petani. Penggunaan faktor produksi oleh petani
tidak lagi sesuai dengan kebutuhan skala petani. Petani harus mengadakan
pemilihan penggunaan faktor produksi secara tepat, mengkombinasikan
secara optimal dan efisien untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani kacang
tanah akan mempengararuhi banyaknya hasil produksi yang akan didapatkan
petani.
Kondisi lahan yang digunakan dalam usahatani kacang tanah di
kecamatan Bayan dan kecamatan Grabag sangat berbeda. Usahatani kacang
tanah di kecamatan Bayan dilakukan pada lahan sawah dan usahatani kacang
tanah di kecamatan Grabag dilakukan di lahan pasir. Usahatani kacang tanah
6
di lahan pasir dan lahan sawah berbeda dalam hal penyiapan lahan, benih,
penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama/penyakit serta
penanganan panen dan pasca panen. Lahan yang digunakan dalam usaha tani
kacang tanah akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi, biaya,
hasil produksi, pendapatan, dan akhirnya menentukan perbedaan keuntungan
usahatani di kedua wilayah yang mempunyai lahan berbeda tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legume anggota
suku Fabaceae yang menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah
kedelai. Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal kacang tanah sebagai
bahan pangan dan bahan industri. Tanaman ini biasanya ditanam di sawah,
tegalan, dan pesisir pantai secara tunggal atau ganda dalam sistem
tumpangsari.Biji kacang tanah banyak mengandung lemak dan protein
(Pitojo, 2005:5). Peningkatan produksi kacang tanah sangat penting untuk
mencukupi kebutuhan pangan, bahan baku industri, dan pakan ternak.
Kacang tanah merupakan tanaman yang dapat tumbuh diberbagai
jenis tanah. Kacang tanah dapat tumbuh di lahan sawah dan lahan kering.
Usahatani kacang tanah di Kecamatan Bayan ditanam di lahan sawah
berpengairan setelah padi. Budidaya kacang tanah di lahan sesudah padi
sawah ditanam berstruktur ringan dan tidak memerlukan pengolahan tanah,
namun perlu dibuat saluran drainase yang cukup untuk pembuangan air.
Petani di Kecamatan Bayan sebagian besar masih menanam varietas lokal
berpotensi hasil rendah. Gangguan gulma hama dan penyakit belum
7
dikendalikan dengan baik. Penggunaan benih bermutu dan penerapan input
berupa pupuk, pengairan, pengendalian hama dan penyakit mempunyai
potensi besar untuk meningkatkan produktivitas kacang tanah.
Wilayah kecamatan Grabag mempunyai tujuh desa yang sebagian
wilayahnya adalah lahan pasir, sehingga petani di desa-desa tersebut banyak
melakukan usaha budidaya kacang tanah. Kacang tanah toleran terhadap
lahan kering dan berbagai jenis tanah misalnya andosol, latosol dan lahan
berpasir. Lahan pasir yang digunakan dalam budidaya kacang tanah perlu
dilakukan pengolahan tanah, pengairan dan pemberian pupuk secara tepat.
Lahan pasir memiliki kandungan hara yang rendah, mudah tererosi
oleh angin yang sangat kencang serta suhu udara yang tinggi. Kondisi
tersebut merupakan kendala utama apabila dikembangkan untuk budidaya
kacang tanah. Kendala yang muncul di lahan pasir yang diusahakan untuk
kacang tanah menyebabkan budidaya kacang tanah di lahan pasir
memerlukan biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan budidaya di lahan
sawah.
Produktivitas kacang tanah tiap hektar yang diperoleh petani hingga
kini masih jauh dari potensi produksi kacang tanah (Pitojo, 2005:10).
Produktivitas kacang tanah yang belum mencapai standar tertinggi
disebabkan karena petani dalam menjalankan usahataninya banyak
menghadapi banyak keterbatasan, seperti keterbatasan pengetahuan.
Keterbatasan pengetahuan sering mengakibatkan penggunaan faktor-faktor
produksi yang kurang tepat. Petani harus memperhatikan penggunaan faktor-
8
faktor produksi untuk mencapai produksi yang optimal dan mendapatkan
keuntungan yang maksimum. Faktor produksi yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah adalah luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
kandang, pupuk urea, dan pupuk phonska. Penggunaan faktor-faktor produksi
yang digunakan oleh petani, mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan
dalam usahataninya. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani akan
mempengaruhi pendapatan dan keuntungan dalam usahatani.
Perbedaan luas lahan, pengolahan lahan, penanaman, penyiangan,
pemupukan, pengairan, pengendalian hama/penyakit, sampai panen dan pasca
panen akan menyebabkan perbedaan penggunaan faktor-faktor produksi,
biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani di kedua wilayah tersebut.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka peneliti akan menganalisis
tentang perbedaan penggunaan faktor-faktor produksi, biaya, pendapatan, dan
keuntungan usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
C. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
1. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Petani responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
petani yang melakukan usahatani kacang tanah di kecamatan Bayan
mewakili lahan sawah yaitu petani kacang tanah di desa Pekutan dan
petani kacang tanah yang mewakili lahan pasir di kecamatan Grabag
adalah petani kacang tanah di desa Pasaranom.
b. Data kacang tanah lahan sawah yang diambil adalah data satu kali
musim tanam yaitu pada bulan Maret 2015-Mei 2015.
9
c. Data kacang tanah lahan pasir yang diambil adalah data satu kali
musim tanam yaitu pada bulan Agustus 2015-Oktober 2015.
d. Faktor produksi dan hasil produksi diperhitungkan berdasarkan harga
di tingkat petani daerah setempat yang berlaku pada waktu penelitian.
2. Asumsi Penelitian
a. Harga produksi dan faktor-faktor produksi diperhitungkan sesuai
dengan harga yang berlaku di daerah penelitian pada saat penelitian.
b. Kacang tanah yang dipanen diasumsikan dijual semua.
c. Penerapan teknologi yang digunakan petani dianggap sama selama
masa penelitian.
d. Variabel-variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian,
pengaruhnya diabaikan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan biaya dan produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir?
2. Apakah terdapat perbedaan pendapatan usahatani kacang tanah di lahan
sawah dan lahan pasir?
3. Apakah terdapat perbedaan keuntungan usahatani kacang tanah di lahan
sawah dan lahan pasir?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi pada usahatani
kacang tanah di lahan sawah?
10
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi pada usahatani
kacang tanah di lahan pasir?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan biaya dan produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir.
2. Mengetahuiperbedaan pendapatan usahatani kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir.
3. Mengetahuiperbedaan keuntungan usahatani kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir.
4. Mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani
kacang tanah di lahan sawah.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani
kacang tanah di lahan pasir.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
2. Bagi petani, sebagai tambahan wawasan dan evaluasi dalam menjalankan
usahatani kacang tanah.
3. Bagi pemerintah, sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang terkait usahatani kacang tanah.
4. Bagi pihak lain, bisa digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian
lebih lanjut.
11
BAB II. KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kacang Tanah
a. Definisi
Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang
menduduki urutan ketiga setelah jagung dan kedelai. Peningkatan
produksi kacang tanah telah diupayakan sejak lama dengan
berbagai cara, yaitu melalui perluasan areal tanam. Intensifikasi
budidaya kacang tanah, dan upaya yang sangat strategis, yaitu
mencari dan menciptakan varietas unggul yang berpotensi produksi
tinggi. Produktivitas persatuan lahan juga meningkat, serta
pemanfaatan varietas unggul baru yang sesuai agroklimat semakin
beragam (Pitojo, 2005:8).
Taksonomi (sistematika) kacang tanah diklasifikasikan
sebagai berikut.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Family : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea
Subspecies : fastigiata, hypogaea
(Pitojo, 2005:8)
12
Kacang tanah banyak mengandung gizi di dalamnya.
Kandungan gizi kacang tanah disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4
Kandungan Gizi Kacang Tanah Tiap 100 Gram
No Kandungan
Gizi
Proporsi dalam
KTTDS KTKRDK KTSTDS KKT MKT
1 Kalori (kal) 425,00 260,00 559,00 590,00 902,00
2 Protein (g) 25,30 13,50 26,90 27,00 0
3 Lemak (g) 42,80 31,20 44,20 49,00 100,00
4 Karbohidrat (g) 21,10 12,80 23,60 20,90 0
5 Kalsium (mg) 58,00 42,00 74,00 60,00 0
6 Fosfor (g) 335,00 177,00 393,00 360,00 0
7 Zat besi (g) 1,30 1,40 1,90 2,00 0
8 Vit B1 (mg) 0,30 0,44 0,30 0,30 0
9 Vit C (mg) 3,00 5,00 0 0 0
10 Air (g) 4,00 40,20 2,60 3,00 0
11 Bdd (%) 100,00 43,00 100,00 100,00 100,00
(Sumber: Direktorat Gizi RI, 1981)
Keterangan:
KTTDS = Kacang Tanah Terkupas dengan Selaput
KTRDK = Kacang Tanah Rebus dengan Kulit
KTSTDS = Kacang Tanah Sangan Tidak dengan Selaput
KKT = Keju Kacang Tanah
MKT = Minyak Kacang Tanah
Bdd = Bagian dapat dimakan
b. Jenis-Jenis Kacang Tanah
Secara garis besar kacang tanah di Indonesia, dalam garis
besar jenis kacang tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu
menurut tipe pertumbuhannya dan menurut umurnya (AAK,
2006:19-24).
1) Menurut tipe pertumbuhannya
a) Tipe tegak
Kacang tanah tipe tegak percabangannya
kebanyakan lurus atau sedikit miring ke atas. Petani pada
13
umumnya lebih suka yang bertipe tegak sebab umurnya
lebih pendek 100-200 hari, sehingga lebih cepat panen.
Buahnya hanya pada ruas-ruas yang dekat rampun sehingga
masaknya bisa bersamaan.
b) Tipe menjalar
Kacang tanah tipe menjalar cabang-cabangnya
tumbuh ke samping, tetapi ujung-ujungnya mengarah ke
atas. Panjang batang utamanya antara 33-66 cm. Tipe ini
umumnya antara 6-7 bulan, kira-kira 180-210 hari. Ruas
yang berdekatan dengan tanah akan menghasilkan buah
sehingga masaknya tidak bersamaan.
2) Menurut Umurnya
a) Kacang tanah berumur panjang
Kacang tanah ini bisa mencapai umur 6-7 bulan.
Kacang ini biasanya adalah kacang Cina. Ciri-ciri kacang
tanah umur panjang adalah batangnya panjang, buahnya
banyak, tetapi masak tidak serempak, satu buah berisi 3-4
biji.
b) Kacang tanah berumur pendek
Umur kacang tanah jenis ini kurang lebih hanya 3-4
bulan. Kacang tanah yang berumur pendek dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu:
14
1) Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah tua
Buah kacang tanah jenis ini besar, berbiji 1-3
butir. Kacang tanah yang termasuk golongan ini ialah
kacang Palembang, dan kacang Afrika. Golongan
kacang tanah ini tidak disukai orang, karena hasilnya
kurang memuaskan.
2) Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah
muda
Hasil kacang tanah jenis ini rata-rata 1 buah
polong berbiji 1-2 butir. Kacang tanah jenis ini
termasuk kacang tanah Holle, kacang Tular, kacang
Waspada, dan kacang Schwars.
3) Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah
jambu dan buahnya kecil
Kacang tanah jenis ini mempunyai ciri-ciri buah
berbiji satu, enak rasanya, dan hasilnya tidak begitu
banyak.
c) Bagian-bagian Kacang Tanah
Suprapto (2001:5-6), bagian-bagian kacang tanah
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Daun
Kacang tanah berdaun manejmuk bersirip
genap, terdiri atas empat anak daun dengan agak
15
panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan
cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Daun mulai
gugur pada akhir masa pertumbuhan dan mulai dari
bagian bawah.
2) Bunga
Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada
umur 4-5 minggu. Bunga keluar dari ketiak daun.
Bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih,
sebenarnya ini bukan tangkai bunga melainkan tabung
kelopak. Mahkota bunganya (corolla) berwarna kuning.
Bendera dari mahkota bunganya bergaris-garis merah
pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu hari,
mekar di pagi hari dan layu di sore hari. Bunga kacang
tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Penyerbukan terjadi sebelum bunga mekar. Sepanjang
malam tabung kelopak tumbuh memanjang dan
sebelum mencapai panjang maksimum 7 cm, biasanya
penyerbukan yang dilakukan oleh alam dapat terjadi,
tetapi dalam jumlah yang sangat kecil, kira-kira 0,5%.
3) Buah
Kacang tanah berbuah polong yang terjadi
setelah pembuahan selanjutnya bakal buah tumbuh
memanjang, inilah yang disebut ginofora yang nantinya
16
akan menjadi tangkai polong. Ujung ginofora akan
mengarah ke atas kemudian setelah tumbuh ujung
ginofora akan mengarah ke bawah dan selanjutnya
masuk ke dalam tanah. Ujung ginofora akan terhenti
setelah polong terbentuk, panjang ginofora mencapai
18 cm.
4) Biji
Warna biji kacang tanah bermacam-macam, ada
yang putih, merah, ungu, dan kesumba. Kacang tanah
yang paling baik adalah yang berwarna kesumba.
5) Akar
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar
cabang yang tumbuh tegak lurus pada akar tunggang
tersebut. Akar cabang ini mempunyai akar-akar yang
bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap.
Akar-akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar
yang permanen/tetap. Akar akan berfungsi kembali
sebagai penyerap makanan bila menjadi akar tetap.
Polongnya mempunyai alat pengisap seperti bulu akar
yang dapat menyerap makanan. Varietas yang bertipe
menjalar terdapat juga perakaran yang disebut akar
adventif yang terdapat pada buku-buku cabang yang
menjalar menyentuh tanah.
17
d) Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah tidak menuntut persyaratan
lingkungan yang ideal. Kacang tanah dapat tumbuh dengan
baik pada tanah yang gembur, PH antara 6-6,5, agak
lembab, dan berdrainase baik. Curah hujan ideal terletak
antara 45-200 mm/bulan. Kacang tanah ideal tumbuh di
Indonseia pada ketinggian 0,5-500 meter. Daerah
ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut,
tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, meskipun
produksinya rendah. Kacang tanah menghendaki
penyinaran matahari yang penuh, karena di tempat yang
teduh tanaman ini akan tumbuh memanjang, berwarna
pucat dan tidak dapat membentuk polong (Najiyati,
1994:10-11).
18
e) Varietas Unggul Kacang Tanah
Tabel 5
Varietas Kacang Tanah
Varietas Keunggulan
Benteng Umur panen 100-110 hari dan produksi
1,2-1,8 ton/ha
Gajah Umur panen 100-110 hari produksi 1,2-1,8
ton/ha dan tahan layu
Kidang Umur panen 100-110 hari produksi 1,2-1,8
ton/ha dan tahan layu
Macan Umur panen 100-110 hari produksi 1,2-1,8
ton/ha dan tahan layu
Anoa Umur panen 100-110 hari produksi 1,8
ton/ha tahan layu, tahan karat daun, dan
tahan bercak cokelat daun
Tapir Umur panen 95-100 hari produksi 1,8-2
ton/ha, tahan layu
Kacang
garuda biga
Umur panen 85-90 hari potensi hasil 2,25
ton/ha dan toleran layu
Kacang
garuda dua
Umur panen 85-90 hari, potensi hasil 2,3
ton/ha dan toleran layu
Bison Umur panen 90-95 hari potensi hasil 3,6
ton/ha agak tahan karat, agak tahan bercak
daun, toleran penaungan intensitas 255,
toleran karat Fe, dan adaptif di alfisol
alkalis
Domba Umur panen 90-95 hari, potensi 90-95
hari, potensi hasil 3,6 ton/ha, agak tahan
karat dan bercak daun, toleran karat Fe,
dan adaptif di afisol alkalis
Sumber: Direktorat Perbenihan, Derektorat Jenderal Bina
Produksi Produksi Tanaman Pangan, 1994.
19
2. Lahan Sawah
Tanah sawah adalah jenis lahan basah, karena digunakan untuk
menanam tanaman yang membutuhkan air banyak. Kandungan air
dalam tanah sawah cukup tinggi (Suparman, 2000:13). Lahan sawah
adalah suatu tipe penggunaan lahan, yang untuk pengelolaannya
memerlukan genangan air. Sawah selalu mempunyai permukaan datar
atau yang didatarkan, dan dibatasi oleh pematang untuk menahan air
genangan (Sofyan et al, 2007).
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan
dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/
menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi, palawija, atau tanaman
budidaya lainnya. Kebanyakan sawah digunakan untuk usaha padi.
Sawah mampu menyangga genangan pada periode tertentu dalam
pertumbuhannya. Sawah diairi dengan sistem irigasi dari mata air,
sungai, atau air hujan (Anonim1, 2015).
3. Lahan Pasir Pantai
Lahan pasir pantai merupakan lahan marjinal yang memiliki
produktivitas rendah. Produktivitas lahan pasir pantai yang rendah
disebabkan oleh faktor pembatas yang berupa kemampuan menyerap
dan menyimpan air rendah, infiltrasi dan evaporasi tinggi, kesuburan
dan bahan organik sangat rendah dan efisiensi penggunaan air rendah
(Kertonegoro, 2001:46-56).
20
Tanah pasir dicirikan bertekstur pasir, struktur berbutir,
konsistensi lepas, sangat porous, sehingga daya sangga air dan pupuk
sangat rendah, miskin hara dan kurang mendukung pertumbuhan
tanaman. Tekstur tanah pasir ini sangat berpengaruh pada status dan
distribusi air, sehingga berpengaruh pada sistem perakaran, kedalaman
akar (Walter et al, 2000:65-67). Syukur (2005) menjelaskan bahwa
lahan pasir pantai memiliki kemampuan menyediakan udara yang
berlebihan, sehingga mempercepat pengeringan dan oksidasi bahan
organik.
4. Usahatani
Usahatani adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja dan
modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian.
Organisasi tersebut tatalaksananya berdiri sendiri dan sengaja
diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang sebagai
pengolahnya (Firdaus, 2008: 6).
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani
mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja,
modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien,
dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga
pendapatan usahataninya meningkat (Rahim, 2008:158)
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi
berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan
21
manfaat yang sebaik-baiknya. Ilmu usahatani merupakan ilmu yang
mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif
dan maksimal (Suratiyah, 2015: 8)
Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan
efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal.
Sumber daya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen
(Shinta, 2011: 1).
Faktor-faktor yang bekerja dalam usahatani adalah faktor alam,
tenaga, dan modal. Alam merupakan faktor yang sangat menentukan
usahatani. Manusia telah berhasil mempengaruhi faktor alam pada
tingkat tertentu. Faktor alam adalah penentu dan merupakan sesuatu
yang harus diterima apa adanya. Faktor alam dapat dibedakan menjadi
dua yakni faktor tanah dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor tanah
misalnya jenis tanah dan kesuburan. Faktor alam sekitar yakni iklim
yang berkaitan dengan ketersediaan air, suhu, dan lain sebagainya.
Alam mempunyai berbagai sifat yang harus diketahui karena usaha
pertanian adalah usaha yang sangat peka terhadap pengaruh alam
(Suratiyah, 2015:16).
22
5. Biaya Usahatani
Mahakem (1991:95), biaya produksi merupakan jumlah dari
dua komponen yaitu biaya tetap, biaya yang tidak berkaitan secara
langsung dengan jumlah tanaman yang diusahakan di atas lahan (biaya
ini harus tetap dibayar apakah menghasilkan sesuatu atau tidak,
termasuk di dalamnya adalah sewa lahan, pajak lahan, pembayaran
kembali pinjaman). Biaya variabel adalah biaya yang secara langsung
berkaitan dengan jumlah tanaman yang diusahakan dengan variabel
masukan yang digunakan (misalnya penyiangan, tenaga kerja, pupuk,
bibit). Biaya total produksi adalah biaya tetap total ditambah biaya
variabel total.
Biaya usahatani dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya
tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap
umumnya diartikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan
terus dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit,
misalnya pajak (tax). Biaya tetap dapat pula dikatakan biaya yang tidak
dipengaruhi oleh besarnya produksi komoditas pertanian, misalnya
penyusutan alat dan gaji karyawan. Biaya tidak tetap (variable cost)
merupakan biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi
komoditas pertanian yang diperoleh (Rahim, 2008:162-163).
Soekartawi (1986:56), biaya produksi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
ekplisitadalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam proses
23
produksi. Biaya implisitadalah biaya yang tidak benar-benar
dikeluarkan tetapi diikutsertakan dalam proses produksi. Hadisapoetra
(1973:7), biaya usahatani dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Biaya alat-alat luar yaitu semua pengorbanan yang diberikan dalam
usahatani untuk memperoleh pendapatan kotor, kecuali bunga
seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk kegiatan
pengusaha (keuntungan pengusaha) dan upah tenaga kerja sendiri.
b. Biaya mengusahakan yaitu biaya alat-alat luar ditambah dengan
upah tenaga kerja sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah
yang dibayarkan kepada tenaga luar.
c. Biaya menghasilkan yaitu biaya mengusahakan ditambah dengan
bunga dari aktiva yang dipergunakan dalam usahatani.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dinyatakan dengan uang
yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu produk dalam suatu
periode produksi (Soekartawi, 1995:115). Nilai biaya dinyatakan
dengan uang, yang termasuk dalam biaya adalah:
a. Sarana produksi yang habis terpakai, seperti pupuk, pestisida,
bahan bakar, bunga modal dalam penelitian.
b. Lahan seperti sewa lahan baik berupa uang ataupun natura, pajak,
iuran pengairan.
c. Biaya dari alat-alat produksi tahan lama, yaitu seperti bangunan,
alat, dan perkakas yang berupa penyusutan.
24
d. Tenaga kerja dari petani itu sendiri dan anggota keluarganya,
tenaga kerja tetap atau tenaga kerja bergaji tetap.
e. Biaya-biaya lain.
Total biaya produksi adalah penjumlahan dari total biaya
eksplisit dan total biaya implisit, dan dapat diuraikan dengan rumus
berikut:
TC = TEC + TIC
Keterangan:
TC = Total Biaya (Rp)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Rp)
TIC = Total Biaya Implisit (Rp)
6. Pendapatan Usahatani
Pendapatan merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang
dikeluarkan. Pendapatan mempunyai fungsi untuk digunakan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan melanjutkan kegiatan usaha
petani. Sisa dari pendapatan usahatani akan merupakan tabungan dan
juga sebagai sumber dana untuk memungkinkan petani mengusahakan
kegiatan sektor lain. Besarnya pendapatan usahatani dapat digunakan
untuk menilai keberhasilan petani dalam mengelola usahataninya
(Prasetya, 1996:13).
Pendapatan usahatani dapat diperhitungkan dengan mengurangi
pendapatan kotor dengan biaya alat-alat luar dan dengan modal dari
luar. Pendapatan bersih dapat diperhitungkan dengan mengurangi
pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan (Hadisapoetra,
25
1973:58). Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan
dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi
pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih.
Pendapatan kotor merupakan nilai produksi komoditas pertanian secara
keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi. Pendapatan usahatani
dapat dirumuskan sebagai berikut.
NR = Py.Y - TEC
Keterangan:
NR = Pendapatan Usahatani Kacang Tanah
Py = Harga Produksi (Price)
Y = Jumlah Produksi (Output)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Expicit Cost)
7. Keuntungan Usahatani
Raharja (2004:151), mendefinisikan bahwa keuntungan adalah
nilai penerimaan total perusahaan dikurangi biaya total yang
dikeluarkan perusahaan. Keuntungan adalah kelebihan pendapatan atas
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Budiyono (1999:46), keuntungan usahatani adalah selisih
antara penerimaan total yang diterima petani dengan biaya total yang
dikeluarkan oleh petani. Keuntungan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
π = NR − TIC
Keterangan:
π = Keuntungan
NR = Total Pendapatan (Net Revenue)
TIC = Total Biaya Implisit (Total Implicit Cost)
26
8. Produksi
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi, atau suatu proses masukan (input) diubah
menjadi luaran (output) (Suparmoko, 1998:91). Produksi adalah proses
kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan
(masukan, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa produksi) dalam
pembuatan suatu output atau produk. Produk tersebut dapat berupa
barang atau jasa (Beattle dan Taylor, 1995:3).
Produksi dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dan
kegiatan yang terjadi dalam menciptakan komoditas berupa kegiatan
usahatani maupun usaha lainnya. Proses pengadaan saprodi (sarana
produksi) pertanian berupa industri agro-kimia (pupuk dan pestisida),
industri agro-otomotif (mesin dan peralatan pertanian), dan industri
pembenihan dan pembibitan dilakukan sebelum melakukan proses
produksi di lahan. Proses produksi di lahan, dapat digunakan faktor-
faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, modal, pupuk, pestisida,
teknologi serta manajemen. Produksi komoditas pertanian merupakan
hasil proses dari lahan pertanian dalam arti luas berupa komoditas
pertanian (pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,
dan kehutanan) dengan berbagai pengaruh faktor-faktor produksi dan
faktor-faktor hasil tangkapan (Rahim, 2008:30).
27
9. Faktor Produksi
Rahim (2008:36-39), faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi pertanian dijelaskan sebagai berikut.
a. Lahan pertanian
Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi
komoditas pertanian. Luas lahan yang semakin luas menyebabkan
semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan
tersebut. Ukuran lahan pertanian dapat dinyatakan dalam hektar
(ha) atau are. Petani di desa menggunakan ukuran tradisional
misalnya pathok dan jengkal.
b. Tenaga kerja
Tenaga dalam hal ini petani merupakan faktor penting dan perlu
diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian.
Tenaga kerja harus mempunyai kualitas berpikir yang maju seperti
petani yang mampu mengadopsi inovasi-inovasi baru, terutama
dalam menggunakan teknologi untuk mencapai komoditas yang
bagus sehingga nilai jual tinggi. Usahatani mempunyai ukuran
lahan berskala kecil biasanya disebut usahatani skala kecil dan
biasanya pula menggunakan tenaga kerja keluarga. Usahatani
dengan skala besar menggunakan tenaga kerja luar keluarga, juga
memiliki tenaga kerja ahli. Ukuran tenaga kerja dinyatakan dalam
hari orang kerja (HOK) atau hari kerja orang (HKO).
28
c. Modal
Modal dalam kegiatan usahatani dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap terdiri
dari tanah, bangunan, mesin, dan peralatan pertanian dimana biaya
yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam sekali
proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih,
pupuk, pestisida, dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
d. Pupuk
Pupuk sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan
tanaman. Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk organik
dan anorganik. Pupuk organik atau pupuk alam merupakan hasil
akhir dari perubahan atau penguraian bagian-bagian atau sisa-sisa
tanaman dan binatang, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau,
kompos, bungkil, guano, dan tepung tulang. Pupuk anorganik
adalah hasil industri atau hasil pabrik pembuatan pupuk misalnya
pupuk urea, TSP, dan KCL.
e. Pestisida
Pestisida sangat dibutuhkan tanaman untuk mencegah serta
membasmi hama dan penyakit yang menyerangnya. Pestisida
merupakan racun yang mengandung zat-zat aktif sebagai
pembasmi hama dan penyakit pada tanaman.
29
f. Bibit
Bibit merupakan keunggulan dari suatu komoditas. Bibit yang
unggul biasanya tahan terhadap penyakit, hasil komoditasnya
berkualitas tinggi dibandingkan dengan komoditas lain sehingga
harganya dapat bersaing di pasar.
g. Teknologi
Penggunaan teknologi dapat menciptakan rekayasa perlakuan
terhadap tanaman dan dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
h. Manajemen
Manajemen berperan sangat penting dalam usahatani modern
karena penting dalam mengelola produksi komoditas pertanian,
mulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengendalian (controlling), dan evaluasi (evaluation).
10. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan hubungan teknis antara faktor-
faktor produksi (input) dan hasil produksinya (output) (Sudarsono,
1998:89). Fungsi produksi menggambarkan tingkat teknologi yang
dipakai oleh suatu perusahaan, suatu industri atau suatu perekonomian
secara keseluruhan.
Teknologi yang berubah akan menyebabkan perubahan fungsi
produksinya. Fungsi produksi sering didefinisikan sebagai suatu skedul
atau persamaan matematika yang menggunakan jumlah output
30
maksimum yang dapat dihasilkan dari sektor produksi tertentu dan
pada tingkat teknologi tertentu (Sudarman, 1999:89).
Mubyarto (1989:68), menjelaskan bahwa fungsi produksi
adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik
(output) dengan faktor-faktor produksi (input). Fungsi produksi
dituliskan sebagai berikut:
Y = f(X1,X2,…,…,Xn)
Keterangan:
Y = Hasil produksi fisik
X1,X2,…,…,Xn = Faktor-faktor produksi
Fungsi produksi menunjukkan sifat perkaitan di antara faktor-
faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan faktor-faktor
produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produk selalu
juga disebut output.
Sukino (1994:94), fungsi produksi selalu dinyatakan dalam
bentuk rumus yaitu:
Q = F (K, L)
Keterangan:
Q = Output
K = Input Kapital
L = Input Tenaga Kerja
Rahim (2008:42-50), hubungan satu input (X) dengan satu
output (Y) atau Y=F(X) sering dihadapkan dengan tiga situasi, yaitu
produk marginal konstan, produk marginal menurun, atau produk
marginal menaik. Jika terjadi produk marginal (PM) konstan maka
diartikan bahwa setiap tambahan satu input (X) dapat menyebabkan
31
tambahan satu unit output (Y). Penjelasan terhadap produk marginal
(PM) akan lebih berguna bila dikaitkan dengan produk rata-rata (PT
atau AP/average product) dan produk total (PR atau TP/total
product). PM, PR dan PT akan terkait dengan hubungan antara input
dan output akan lebih informatif, artinya dapat diketahui elastisitas
produksinya (Ep). Tahapan proses produksi komoditas pertanian
dijelaskan pada Gambar 1.
Y
Hasil Produksi
A
B
C
PT
0 X Faktor Produksi
0
AB
PR
PM X Faktor Produksi
Kenaikan hasil bertambah
Kenaikanhasil berkurang
Kenaikanhasil negatif
Gambar1. Hubungan Antara Average Product, Product Marginal, dan
Total Product (Sumber: Rahim, 2008:45)
2. Tingkatan antara titik 0 dan A. Penambahan pemakaian input, PT
bertambah atau naik dengan mengikuti increasing return titik
balik, yaitu A. Nilai PM juga naik dan akan mencapai nilai
maksimal di titik A, PR semakan tinggi/naik dengan adanya
32
penambahan pemakaian input. Besarnya elastisitas produksi pada
titik produksi ini > 1 karena PM > PR.
3. Tingkat produksi di titik A. Titik ini mengungkapkan titik balik
kurva PM dari bentuk increasing. Besarnya elastisitas produksi
> 1 karena PM > PR.
4. Tingkat produksi antara A dan B. Penggunaan input diteruskan,
PT cenderung increasing setelah melewati titik balik A. PM terus
menurun setelah mencapai maksimal di titik B. Besarnya
elastisitas produksi > 1 karena besarnya PM > PR.
5. Tingkat produksi di titik B. PR mencapai maksimum dan nilai PR
sama dengan nilai PM. Besarnya elastisitas produksi = 1.
6. Tingkat produksi antara titik B dan C. Penggunaan input yang
terus ditambah, maka PT akan terus meningkat sampai mencapai
maksimal di titik C. Kurva produksi mengikuti decreasing return.
PM terus menurun nilainya dan mencapai nol di titik C. Nilai PR
terus menurun setelah mencapai maksimal di titik B. Besarnya
elastisitas produksi adalah 0 < Ep < 1, PR < PM.
7. Tingkat produksi di titik C. Kurva PT mencapai tiitk maksimal,
nilai produksi ini adalah PT = 0, EP = 0.
8. Tingkat produksi setelah di titik C. Kurva PT menurun setelah
mencapai maksimum di titik C. Besarnya PM terus menurun dan
mempunyai nilai negatif karena tambahan komoditasnya negatif.
Besarnya PR terus menurun dan bila diteruskan maka nilai PR
33
akan semakin kecil. Nilai PR tidak mungkin mencapai negatif,
tetapi secara teoritis bisa mencapai nol.
Model yang sering digunakan dalam fungsi produksi, terutama
fungsi produksi klasik adalah the law of diminishing return. Model ini
menjelaskan hubungan fungsional yang mengikuti hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang. Ba’bud (1999:18),
menjelaskan bila input dari salah satu sumber daya dinaikkan dengan
tambahan yang sama per unit waktu, sedangkan input dari sumberdaya
yang lain dipertahankan agar tetap konstan, produk akan meningkat di
atas suatu titik tertentu, tetapi peningkatan output tersebut cenderung
mengecil.
Berdasarkan elastisitas produksi, daerah tidak rasional dapat
dibagi menjadi tiga daerah, yaitu sebagai berikut:
1. Daerah produksi I dengan EP> 1. Daerah ini merupakan produksi
yang tidak rasional karena daerah ini penambahan input sebesar
1% akan menyebabkan penambahan produk yang selalu lebih
besar dari 1%. Daerah produksi ini belum tercapai pendapatan
yang maksimum karena pendapatan masih dapat diperbesar
apabila pemakaian input variabel dinaikkan.
2. Daerah produksi II dengan 0 < EP< 1. Penambahan input sebesar
1% akan menyebabkan penambahan komoditas paling tinggi sama
dengan 1% dan paling rendah. 0%, tergantung harga input dan
34
output. Daerah ini akan mencapai pendapatan maksimum. Daerah
produksi ini disebut daerah produksi yang rasional.
3. Daerah produksi III dengan EP< 0. Penambahan pemakaian input
akan menyebabkan penurunan produksi total. Daerah produksi ini
disebut daerah produksi yang tidak rasional.
11. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi produksi Cobb-Douglas sering digunakan dalam
penelitianekonomi praktis, dengan model fungsi produksi Cobb-
Douglas dapat diketahuibeberapa aspek produksi, seperti produksi
marginal (marginal product), produksirata-rata (average product),
tingkat kemampuan batas untuk mensubstitusi(marginal rate of
substitution), intensitas penggunaan faktor produksi (factorintensity),
efisiensi produksi (efisiensi of production) secara mudah dengan
jalanmanipulasi secara matematis (Sudarman, 1997:141).
Ada tiga alasan pokok mengapa fungsi Cobb-Douglas lebih
banyakdipakai oleh para peneliti, yaitu (Soekartawi, 2003:165-166):
a. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah
dibandingkan dengan fungsi yang lain.
b. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan
menghasilkankoefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan
besaran elastisitas.
c. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat
besaran return toscale.
35
Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi berpangkat
yang terdiri dari dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut
variabel yang menjelaskan Y (variabel tak bebas) dan yang lain disebut
variabel bebas X (variabel bebas). Penyelesaian hubungan antara Y
dan X biasanya adalah dengan cara regresi dimana variasi Y akan
dipengaruhi oleh variasi X (Soekartawi, 1994:159).
Soekartawi, (1994:161-162) menjelaskan bahwa hubungan
antara hasil produksi dengan faktor produksi pada fungsi Cobb-
Douglas dapat diketahui dengan melakukan analisis regresi linier
berganda. Analisis tersebut kemudian dilakukan dengan cara
melogaritmakan fungsi Cobb-Douglasagar diperoleh fungsi linier.
Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan fungsi Cobb-
Douglasyaitu:
a. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol sebab logaritma dari
bilangan nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui.
b. Asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap
pengamatan (non neural difference in the respenctive technology).
Fungsi Cobb-Duglas yang dipakai sebagai model dalam suatu
pengamatan dan bila diperlukan analisis yang merupakan lebih
dari satu model, maka perbedaan tersebut terletak pada intercept
dan bukan pada kemiringan garis (slope) model tersebut.
c. Tiap variabel X adalah perfect competition.
36
d. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim adalah
sudah tercakup pada faktor kesalahan.
Rahim (2008:59) menjelaskan bahwa produksi komoditas
pertanian (on-farm) sering disebut korbanan produksi karena faktor
produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan komoditas
pertanian. Faktor produksi disebut commodity production input.
Hubungan antara faktor ptoduksi (input) dan komoditas (output) sangat
diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Soekartawi (1994:3),
hubungan antara input dan output disebut factor relationship (FR).
Secara matematis dapat dituliskan dengan menggunakan analisis
fungsi Cobb-Douglas.Fungsi produksi Cobb-Douglasmerupakan suatu
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel
(variabel bebas/independent variable dan variabel tidak
bebas/dependent variable).
Y = β0X1β1X2
β2β … Xiβi … 𝑋𝑛
𝛽𝑛𝑒𝜋
Parameter harus ditaksirkan dalam bentuk double logaritme
natural(In), sehingga merupakan bentuk linier berganda (multie linear)
yang kemudian dianalisis dengan merode kuadrat terkecil (oedinary
least square).
𝐿𝑛 = 𝐿𝑛 𝛽0 + 𝛽1𝐿𝑛𝑋1 + 𝛽2𝐿𝑛𝑋2 + 𝛽3𝐿𝑛𝑋3 + 𝛽4𝐿𝑛絮4 + 𝛽5𝐿𝑛𝑋5
+𝛽6𝐿𝑛𝑋6 + 𝛽7𝐿𝑛𝑋7 + 𝛽8𝐿𝑛𝑋8 + 𝑒
37
Keterangan:
Y : produksi komoditas pertanian
𝛽0 : intercept/konstanta
𝛽0. 𝛽8 : koefisien arah regresi masing-masing variabel
bebas X1 … X8
X1 : lahan pertanian
X2 : tenaga kerja
X3 : modal
X4 : pupuk
X5 : pestisida
X6 : bibit
X7 : teknologi
X8 : managemen
e : gangguan stokhastik atau kesalahan (disturbance term)
Proses produksi Y dapat berupa produksi komoditas pertanian
dan X dapat berupa lahan pertanian (X1), tenaga kerja (X2), modal
(X3), pupuk (X4), pestisida (X5), bibit (X6), teknologi (X7), dan
manajemen (X8). Lahan pertanian dapat berupa lahan kesuburan tanah,
lokasi, topografi, status lahan, dan status lingkungan; tenaga kerja
berupa tersedianya tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, jenis kelamin,
tenaga kerja musiman, dan upah tenaga kerja (mekanisme pasar, jenis
kelamin, kualitas, umur, lama waktu bekerja dan tenaga kerja bukan
manusia). Modal berupa modal tetap dan modal tidak tetap; pupuk
berupa urea, KCL, dan TSP; pestisida; bibit unggul; teknologi berupa
kultur jaringan; dan manajemen berupa tingkat pendidikan, tingkat
ketrampilan, skala usaha, besar kecilnya kredit dan macam komoditas.
Faktor produksi belum cukup menjelaskan Y pada praktiknya. Faktor-
faktor sosial ekonomi lainnya, seperti tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, dan tingkat ketrampilan juga berperan dalam
mempengaruhi tingkat produksi. Variabel-variabel yang
38
mempengaruhi proses produksi komoditas pertanian diperlukan untuk
merancang dan menganalisis kaitan input dan output.
12. Fungsi Biaya Cobb-Douglass
Biaya harus diminimumkan terlebih dahulu untuk mendapatkan
sejumlah input dan output. Fungsi biaya (cost function) banyak
digunakan dalam mengukur apakah dengan varietas baru yang terbukti
mampu meningkatkan produksi, juga disebabkan oleh biaya produksi
yang tinggi atau tidak. Permasalahannya terletak pada bagaimana biaya
yang kecil, produksi yang tetap diperoleh dalam jumlah yang tinggi
(Rahim, 2008:63-64). Soekartawi (2003:232), menjelaskan bahwa
walaupun cara itu telah dikembangkan, tetapi peneliti belum banyak
yang mengembangkannya. Kondisi ini disebabkan karena adanya
kelemahan bahwa variabel yang dinyatakan dalam bentuk biaya sangat
ditentukan oleh variabel harga. Harga sering berfluktuasi sehingga
lebih banyak bersifat stikastik atau determinisik.
Persamaan fungsi biaya Cobb-Douglass adalah sebagai berikut:
𝐿𝑛 𝐶 = 𝐿𝑛 𝑎 + 𝑏1𝐿𝑛𝑌 + 𝑏2𝐿𝑛𝑃𝑁 + 𝑏3𝐿𝑛𝑃1 + 𝑑𝐷 + 𝑒
Keterangan:
C = total biaya
Y = produksi
Pn = upah tenaga kerja
P1 = rata-rata sewa tanah usahatani
Di = variabel dummy
a,b dan d = koefisien yang diduga
39
13. Uji t untuk membedakan Dua Buah Mean
Nazir (2013:347-349), mengatakan bahwa salah satu
penggunaan statistik adalah untuk memutuskan apakah sebuah
pengujian hipotesis diterima atau ditolak. Penelitian dalam metode
percobaan, hipotesis yang sering dirumuskan adalah hipotesis nul.
a. Mean dari Dua Buah Sampel Independen
Perbedaan dua buah mean belum tentu berbeda secara
statistik. Kedua buah mean tersebut berbeda karena kebetulan saja,
karena itu beda dari kedua buah mean tersebut harus diuji lebih
dahulu untuk melihat apakan dua buah mean tersebut benar-benar
signifikan. Pengujian beda dua buah mean dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Asumsi dasar dalam menggunakan uji-t adalah:
1) Distribusi dari dua buah variabel adalah normal.
2) Kedua populasi dimana sampel tersebut ditarik mempunyai
variance yang sama.
Uji-t dua buah mean perlu dihitung standat error dari beda. Rumus
untuk mencari standar error dari beda adalah:
SSx1-x2 = √𝑆𝑆𝑖+𝑆𝑆2
𝑛1+ 𝑛2−2+
1
𝑛1+
1
𝑛1
Dimana:
SS1 = sumsquare dari sampel 1
SS2 = sumsquare dari sampel 2
n1 = besar sampel 1
n2 = besar sampel 2
Sx1-x2 = standar error dari beda
40
Sumsquare tidak lain dari:
SS = ∑ 𝑋12 −
(∑ 𝑋𝐼)2
𝑛
Keterangan:
X1 = pengamatan variabel ke satu
n = besar sampel
SS = sumsquare
Pengujaian uji-t perlu diperhatikan bentuk hipotesis tentang
kedua buah mean yang ingin dibandingkan. Cara merumuskan
hipotesis yaitu:
Ho : u1 = u2 dengan hipotesis alternatif HA : u1≠ u2
Ho : u1 = u2 dengan HA : u1≤ u2
Ho : u1 = u2 dengan HA : u1≤ u2
Jenis hipotesis yang dirumuskan menentukan apakah uji-t
menggunakan two-tail (2 ekor) ataukah 1 ekor. Hipotesis yang
sering digunakan adalah hipotesis pertama, dinyatakan bahwa
mean dari populasi 1 tidak sama dengan mean populasi 2, dengan
hipotesis alternalif bahwa populasi 1 tidak sama dengan populasi
dua. Prosedur uji-t adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis u1 = u2
1) Tentukan hipotesis tentang kedua mean Ho : u1 = u2 ; HA :
u1≠ u2
2) Nyatakan besar masing-masing sampel yang independen
tersebut: n1, n2
3) Hitung statistik t yang akan digunakan
4) t1/2a
41
t = 𝑋1+ 𝑋2
𝑆𝑥1−𝑥2
5) Tentukan level signivicance
6) Cari harga t pada tabel dengan degree of freedom n1 + n2 – 2
7) Tentukan daerah penolakan hipotesis
b. Hipotesis u1 ≤ u2
1) Tentukan hipotesis tentang kedua mean populasi
Ho : u1 ≤ u2; HA : u1 > 2
2) Nyatakan besar masing sampel, yaitu n1, n2
3) Hitung statistik t yang akan digunakan
t = 𝑋1+ 𝑋2
𝑆𝑥1−𝑥2
4) Tentukan level significance
5) Tentukan daerah penolakan hipotesis
6) Cari harga t tabel pada tabel distribusi t dengan level
significance a dan degree of freedom n1 + n2 – 2
7) Tarik kesimpulan dengan membandingkan harga t tabel
dengan harga t yang dihitung
c. Hipotesis u1≥ u2
1) Tentukan hipotesis, yaitu Ho : u1 u2; HA : u1 u2
2) Nyatakan besar sampel, yaitu n1, n2
3) Tentukan level significance
4) Hitung statistik t yang akan digunakan
t = 𝑋1+ 𝑋2
𝑆𝑥1−𝑥2
42
didistribusikan dengan n1 + n2 – 2 degree of freedom
5) Tentukan daerah penolakan
6) Cari harga t tabel pada tabel distribusi dengan level
significance a dan degree of freedom n1 + n2 – 2
7) Bandingkan harga t dicari dengan t tabel dan tarik
kesimpulan
b. Dua Sampel yang Berhubungan
Percobaan dua sampel yang berhubungan dibuat
berpasangan dan dilakukan pengamatan. Pengujian beda mean dari
sampel yang berhubungan perlu diketahui apa yang dimaksud
dengan standar error dari beda mean antara dua sampel yang
berhubungan yaitu:
SB = √∑ 𝑑2
𝑛(𝑛−1)
Keterangan:
SB = standar error dari dua mean yang berhubungan
∑ 𝑑2 = ∑(𝐵 − 𝐵)2 = ∑ 𝐵2 − (∑ 𝐵)2
𝑛
B = beda antara pengamatan tiap pasang
B = mean dari beda pengamatan
Hipotesis yang dirumuskan adalah: beda dari mean populasi sama
dengan nol, atau Ub=0. B adalah mean dari beda pasangan dalam
sampel, maka criteria uji-t adalah:
T = (𝐵−𝐵)
𝑆𝑏=
𝐵
𝑆𝐵
43
Prosedur pelaksanaan uji-t adalah sebagai berikut:
1) Rumuskan hipotesis
HO : uB = 0; HA : uB≠ 0
2) Tentukan jumlah pasangan dalam sampel, yaitu n
3) Tentukan level significance
4) Cari statistik t
t = 𝐵
𝑆𝐵
5) Tentukan daerah penolakan
B. Tinjauan Pustaka
Dharmaningtyas (2011) berjudul Analisis Perbedaan Pendapatan
Antara Usahatani Pola Rotasi Jagung-Padi-Kacang Tanah dengan
Usahatani Pola Rotasi Padi-Padi-Padi pada Lahan Sawah di Kabupaten
Sukoharjo. Jumlah sampel petani ditentukan dengan metode snow ball
sampling (pengambilan sampel secara bola salju). Sampel yang diambil
adalah 54 petani dengan 25 petani adalah petani yang menanam jagung-
padi-kacang tanah dan 29 petani adalah petani yang menanam padi-padi-
padi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan
besarnya pendapatan antara usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang
tanah dengan usahatani pola rotasi padi-padi-padi, mengkaji dan
membandingkan efisiensi antara usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang
tanah dengan usahatani pola rotasi padi-padi-padi, mengkaji dan
membandingkan manfaat yang diperoleh antara usahatani pola rotasi
44
jagung-padi-kacang tanah dengan usahatani pola rotasi padi-padi-padi.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan uang diperoleh dalam
usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah (Rp 4.642.039,66/Ha/Th)
sama dengan rata-rata pendapatan yang diperoleh usahatani pola rotasi
padi-padi-padi (Rp 5.443.298,68/Ha/Th). Nilai efisiensi (R/C ratio = 1,21)
pada usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah sama dengan nilai
efisiensi (R/C ratio = 1,71) pada usahatani pola rotasi padi-padi-padi.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011) yang berjudul Analisis
Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah dan
Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri. Tujuan penelitian adalah
mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani
tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung, mengkaji dan
membandingkan apakah pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang
tanah lebih tinggi dari usahatani monokultur jagung, mengkaji dan
membandingkan apakah efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang
tanah lebih tinggi dari usahatani monokutur jagung. Jumlah sampel
sebanyak 30 petani diambil dengan menggunakan metode pengambilan
simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan antara lain
analisis menghitung pendapatan dan konsep biaya mengusahakan, dan
analisis komparatif pendapatan dan efisiensi menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani
tumpangsari jagung-kacang tanah (Rp 8.449.479,00/Ha/MT) lebih besar
daripada pendapatan usahatani monokultur jagung(Rp
45
5.893.727,00/Ha/MT). Hasil uji t antara usahatani tumpangsari jagung-
kacang tanah dengan monokultur jagung menunjukkan bahwa thitung
sebesar 6,264, berarti usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah
memberikan pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pendapatan usahatani monokultur jagung. Nilai R/C ratio pada usahatani
tumpangsari jagung-kacang tanah 1,90 danR/C ratio pada usahatani
monokutur jagung adalah 1,70. Hasil uji t antara efisiensi usahatani
monokutur jagung dengan tumpangsari jagung-kacang tanah menunjukkan
bahwa thitung sebesar 4,627, hal ini dapat menunjukkan bahwa usahatani
tumpangsari jagung-kacang tanah lebih efisien dikembangkan daripada
usahatani monokutur jagung.
Berdasarkan hasil penelitian Setiyawati (2010) yang berjudul
Penggunaan Varietas Macan pada Usahatani Kacang Tanah (Arachis
Hypgea L) ditinjau dari Peningkatan Pendapatan Petani. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui untuk mengetahui dan
membandingkan produktivitas, pendapatan, efisiensi, serta mengetahui
usahatani yang memberikan kemanfaatan lebih besar bagi petani antara
usahatani kacang tanah varietas Macan dengan usahatani kacang tanah
varietas Jepara. Metode dasar penelitian ini adalah metode desktiptif
analitis dengan menggunakan teknik survey.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada usahatani
kacang tanah varietas Macan menggunakan pupuk sebesar 30,93 Kg/Ha
Urea; 42,97 Kg/Ha SP 36; dan 39,78 Kg/Ha Phonska, sedangkan pada
46
usahatani kacang tanah varietas Jepara banyaknya pupuk yang digunakan
antara lain 54,61 Kg/Ha Urea; 47,48 Kg/Ha SP-36; 73,90 Kg/Ha Phonska;
81,21 Kg/Ha Za; dan 281,55 Kg/Ha kandang. Berdasarkan angka tersebut
dapat diketahui bahwa kacang tanah varietas Jepara lebih banyak
menggunakan pupuk daripada kacang tanah varietas Macan, akan tetapi
berdasarkan hasil produksi yang diperoleh menunjukkan bahwa kacang
tanah varietas Jepara nilai produksinya lebih rendah daripada varietas
Macan, hal ini berarti varietas Jepara tidak peka terhadap pemberian
pupuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kacang
tanah varietas Macan (30,10 Ku/Ha/MT) polong basah lebih tinggi
dibandingkan rata-rata produktivitas kacang tanah varietas Jepara
(24,39 Ku/Ha/MT) polong basah. Rata-rata pendapatan usahatani kacang
tanah varietas Macan (Rp 1.596.007,66/Ha/MT) lebih lebih tinggi di-
bandingkan rata-rata pendapatan usahatani kacang tanah varietas Jepara
(Rp 1.042.067,81/Ha/MT), sehingga penggunaan varietas Macan pada
usahatani kacang tanah dapat meningkatkan pendapatan petani di
Kabupaten Jepara. Usahatani kacang tanah varietas Macan mempunyai
efisiensi (R/C ratio = 1,23) lebih tinggi daripada efisiensi yang diperoleh
pada usahatani kacang tanah varietas Jepara (R/C ratio = 1,15) sehingga
usahatani kacang tanah varietas Macan lebih efisien. Usahatani kacang
tanah varietas Macan lebih memberikan manfaat daripada usahatani
47
kacang tanah varietas Jepara, karena penerimaan usahatani yang lebih
tinggi serta biaya mengusahakan yang lebih
rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmono dkk (2013), berjudul
Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Kacang Hijau Varietas
No.129 (PB) dengan Sistim Tugal dan Sistem Sebar di Desa Tawangrejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Tujuan penelitian adalah Tujuan
penelitian untuk mengetahui perbedaan pendapatan, pengaruh faktor
produksi, dan kelayakan usahatani kacang hijau varietas no.129 (PB)
dengan sistim tugal dan sistim sebar di Desa Tawangrejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati. Metode penelitian menggunakan survey.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan yang
sangat signifikan antara usahatani kacanghijau sistim tugal dan sistim
sebar dengan t = 3,813 pada taraf signifikansi 0,000 (P < 0,05). Hitung
secara simultan faktor-faktor produksi berpengaruh sangat signifikan
terhadap pendapatanusahatani kacang hijau varietas no. 129 sistim tugal
maupun sistim sebar. Analisis kelayakanusahatani kacang hijau sistim
tugal dengan nilai RCR sebesar 1,72 ( >1 ), BEP =867,17 kg (riil =
(Q)1.481,40 kg) , BEP = Rp. 7.424,18 (riil = Rp. 12.532,26) dan ROI =
71,55%, sedangkan (Rp)usahatani kacang hijau dengan sistim sebar
dengan nilai RCR sebesar 1,48 (>1), BEP =949,70 (Q) kg (riil = 1.403,60
kg), BEP = Rp. 8.485,06 (riil = Rp. 12.462,07) dan ROI = 47,68%. Kedua
48
jenis (Rp)usahatani dalam kategori menguntungkan dan layak untuk
diusahakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Septianita (2010), yang berjudul
Analisis Perbandingan Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Kacang
Panjang (Vigna sinensis) dan Buncis (Phaseolus vulgaris) Terhadap
Pendapatan Petani di Desa Batumarta VII Kecamatan Madang Suku III
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui besarnya biaya produksi dan pendapatan usahatani kacang
panjang dan usahatani buncis. Metode penelitian adalah dengan
menggunakan metode survey.
Hasil penelitian menunjukkan biaya rata-rata yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produksi kacang panjang per luas garapan per musim
tanam sebesar Rp 4.047.223,00 dan untuk menghasilkan produksi buncis
per luas garapan per musim tanam sebesar Rp 3.246.167,00 berarti biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan kacang panjang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan biaya untuk produksi buncis. Pendapatan rata-rata
petani kacang panjang per musim tanam memberikan pendapatan keluarga
sebesar Rp 4.022.501,00 atau 60,58% dan pendapatan rata-rata petani
buncis memberikan pendapatan keluarga petani sebesar
Rp 6.487.166,00 atau 53,97%.
Penelitian yang dilakukan oleh Eliana (2015), berjudul
Perbandingan Pendapatan Petani Kacang Tanah di Desa Tombasian Atas
Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa (Studi Kasus:
49
Kelompok Tani yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Penyuluhan
Pertanian). Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerimaan,
pendapatan, dan perbedaan pendapatan usahatani kacang tanah. Metode
penelitian menggunakan metode survey.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini menujukan bahwa secara rata-
rata pendapatan petani kacang tanah yang mengikuti penyuluhan pertanian
lebih besar dibandingkan dengan petani yang tidak mengikuti penyuluhan
pertanian. Tingkat pendapatan petani kacang tanah yang mengikuti
penyuluhan pertanian sebesar Rp 30.765.500. Tingkat pendapatan petani
yang tidak mengikuti penyuluhan pertanian sebesar Rp 12.627.000.
Perbedaan pendapatan ini dikarenakan petani yang mengikuti penyuluhan
pertanian menerima keringanan biaya dalam pengadaan input produksi,
khususnya pupuk yang pemakaiannya berhasil meningkatkan produktifitas
hasil panen dan berhasil meningkatkan total pendapatan petani yang
mengikuti penyuluhan pertanian.
50
Tabel 6
Rangkuman Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian ini
No Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Analisis Persamaan Perbedaan
1. Wiwit Riyantina
(2015)
Studi Komparatif
Usahatani Kacang
Tanah (Arachis
hypogea, L.)di Lahan
Sawah dan Lahan
Pasir di Kabupaten
Purworejo
1. Mengetahui perbedaan biaya
dan produksi usahatani
kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir.
2. Mengetahui perbedaan
pendapatan usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan
lahan pasir.
3. Mengetahui perbedaan
keuntungan usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan
lahan pasir.
4. Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi
usahatani kacang tanah di
lahan sawah.
5. Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi
usahatani kacang tanah di
lahan pasir.
1. Analisis
biaya,
produksi,
pendapatan,
dan
keuntungan.
2. Faktor-faktor
produksi
Cobb-
Douglas.
3. Uji Beda.
1. Metode penelitian
menggunakan
metode deskriptif
analitis.
2. Menganalisis
biaya, produksi,
pendapatan,
keuntungan dan uji
beda.
1. Sampel: simple
random sampling.
2. Tempat: Kecamatan
Grabag dan
Kecamatan Bayan
Kabupaten.
Purworejo.
3. Waktu: September
2015-Februari 2016.
2. Khory
Sanggasari
Dharmaningtyas
(2011)
Analisis Perbedaan
Pendapatan Antara
Usahatani Pola
Rotasi Jagung-Padi-
Kacang Tanah
dengan Usahatani
Pola Rotasi Padi-
Padi-Padi pada
1. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji dan
membandingkan besarnya
pendapatan antara usahatani
pola rotasi jagung-padi-
kacang tanah dengan
usahatani pola rotasi padi-
padi-padi.
1. Analisis
biayan dan
pendapatan
usahatani.
2. R/C ratio.
3. B/C ratio.
1. Menganalisis biaya
dan pendapatan.
2. Pengambilan
sampel lokasi
penelitianmenggun
akan purposive
sampling.
1. Sample: snow ball
sampling.
2. Waktu: Februari
2011.
3. Jumlah sampel 54
petani.
4. Tempat: Kabupaten
Sukoharjo.
50
51
Lahan Sawah di
Kabupaten
Sukoharjo
2. Mengkaji dan
membandingkan efisiensi
antara usahatani pola rotasi
jagung-padi-kacang tanah
dengan usahatani pola rotasi
padi-padi-padi.
3. Mengkaji dan
membandingkan manfaat
yang diperoleh antara
usahatani pola rotasi jagung-
padi-kacang tanah dengan
usahatani pola rotasi padi-
padi-padi.
3. Muti’ah
Setiyawati
(2010)
Penggunaan Varietas
Macan pada
Usahatani Kacang
Tanah (Arachis
Hypgea L) ditinjau
dari Peningkatan
Pendapatan Petani
Mengetahui dan membandingkan
produktivitas, pendapatan,
efisiensi, serta mengetahui
usahatani yang memberikan
kemanfaatan lebih besar bagi
petani antara usahatani kacang
tanah varietas Macan dengan
usahatani kacang tanah varietas
Jepara.
1. Analisis
Produktivitas
2. Analisis
pendapatan
3. Efisiensi (R/C
ratio)
4. Kemanfaatan
(B/C ratio)
1. Metode penelitian
adalah deskriptif
analitis.
2. Analisis pedapatan
dan uji-t.
3. Pengambilan
sampel lokasi
penelitian
menggunakan
purposive
sampling.
1. Jumlah sampel 30
petani.
2. Waktu penelitian
April 2010.
3. Lokasi penelitian
Kabupaten Jepara.
4. Sudarmono,
Karyadi, Sri
Suratiningsih
(2013)
Analisis
Perbandingan
Pendapatan
Usahatani Kacang
Hijau Varietas
No.129 (PB) dengan
Sistim Tugal dan
Sistim Sebar di
DesaTawangrejo
Kecamatan Winong
Tujuan penelitian untuk
mengetahui perbedaan
pendapatan, pengaruh faktor
produksi, dan kelayakan usahatani
kacang hijau varietas no.129 ( PB
) dengan sistim tugal dan sistim
sebar diDesa Tawangrejo Kec.
Winong Kab. Pati.
1. Analisis
perbedaan
pendapatan.
2. Pengaruh
faktor
produksi.
3. Analisis
kelayakan.
1. Analisis perbedaan
pendapatan.
2. Pengaruh faktor
produksi.
3. Pengambilan
sampel dengan
stratified random
sampling.
1. Waktu pelaksanaan
Febuari 2013.
2. Lokasi penelitian
DesaTawangrejo
Kecamatan Winong
Kabupaten Pati.
51
52
Kabupaten Pati
5. Septianita
(2010)
Analisis
Perbandingan
Kontribusi
Pendapatan Usaha
Tani Kacang Panjang
(Vigna sinensis) dan
Buncis (Phaseolus
vulgaris) Terhadap
Pendapatan Petani di
Desa Batumarta VII
Kec. Madang Suku
III Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur
Mengetahui biaya dan pendapatan
usahatani kacang panjang dan
usahatani buncis.
1. Analisis
biaya.
2. Analisis
pendapatan.
1. Analisis biaya.
2. Analisis pendapatan
1. Pengambilan sampel
petani:disproportion
ate Stratified
Random Sampling.
2. Waktu: bulan
Februari 2010.
3. Tempat: Desa
Batumarta VII Kec.
Madang Suku III
Kabupaten Ogan
Komering Ulu
Timur.
6. Aling Eliana
(2010)
Perbandingan
Pendapatan Petani
Kacang Tanah di
Desa Tombasian
Atas Kecamatan
Kawangkoan Barat
Kabupaten Minahasa
(Studi kasus:
Kelompok tani yang
mengikuti dan tidak
mengikuti
penyuluhan
pertanian).
Tujuan penelitian mengetahui
penerimaan, pendapatan, dan
perbedaan pendapatan usahatani
kacang tanah.
1. Analisis
penerimaan.
2. Analisis
pendapatan.
3. Perbedaan
pendapatan.
Analisis penerimaan,
pendapatan, dan
perbedaan pendapatan.
Tempat penelitian Desa
Tombasian Atas
Kecamatan Kawangkoan
Barat Kabupaten
Minahasa.
52
53
C. Kerangka Pikir
Gambar 2. Kerangka Pikir
Hasil Regresi
Fungsi Produksi
Rata-rata
Input
Produksi
Rata-rata
Input
Produksi
Uji Beda
Biaya Produksi
Usahatani Kacang Tanah
Input Produksi:
Lahan
Pupuk organik
Pupuk kimia
TKDK
TKLK
Benih
Pestisida
Usahatani Kacang
Tanah di Lahan Sawah
Produksi
Harga jual
Produksi
Harga jual
Input Produksi:
Lahan
Pupuk organik
Pupuk kimia
TKDK
TKLK
Benih
Pestisida
Biaya Produksi
Biaya
Eksplisit
Penerimaan
Uji Beda
Uji Beda
Biaya
Eksplisit Biaya
Implisit
Pendapatan
Biaya
Implisit
Pendapatan
Uji Beda
Keuntungan Keuntungan
Usahatani Kacang
Tanah di Lahan Pasir
Penerimaan
Input Produksi:
Lahan
Pupuk organik
Pupuk urea
Pupuk NPK
Pupuk TSP
Pupuk ZA
TKDK
TKLK
Benih
Input Produksi:
Lahan
Pupuk organik
Pupuk urea
Pupuk TSP
Pupuk KCL
TKDK
TKLK
Benih
Pestisida confidor
Pestisida sevin
Pestisida antrokol
54
Keterangan:
Usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir memiliki
faktor produksi yang berbeda. Perbedaan lahan sawah dan lahan pasir
menyebabkan perbedaan penggunaan faktor produksi yang berbeda.
Penggunaan faktor produksi akan menghasilkan rata-rata input produksi
dan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani kacang tanah. Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil produksi pada usahatani kacang tanah dianalisis
menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas.
Biaya usahatani terdiri dari biaya implisitdan biaya eksplisit akan
akan menentukan besarnya keuntungan usahatani. Penerimaan usahatani
merupakan perkalian antara produksi dan harga jual kacang tanah per kg.
Perbedaan lokasi usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir
akan menyebabkan perbedaan produksi, penerimaan, pendapatan, dan
keuntungan usahatani. Pendapata usahatani dihitung ddengan melakukan
pengurangan penerimaan usahatani dengan total biaya. Keuntungan
usahatani dihitung dengan melakukan mengurangan antara pendapatan
usahatani dengan total biaya implisit.
55
D. Hipotesis Penelitian
1. Diduga terdapat perbedaan signifikan biaya usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir.
2. Diduga terdapat perbedaan signifikan produksi usahatani kacang tanah
di lahan sawah dan lahan pasir.
3. Diduga terdapat perbedaan signifikan pendapatan usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
4. Diduga terdapat perbedaan signifikan keuntungan usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
5. Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk
KCL, pupu ZA tenaga kerja, dan benih tidak berpangaruh terhadap
hasil produksi kacang tanah di lahan sawah.
6. Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk
KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih,
pestisida confidor, pestisida sevin dan pestisida antrokol tidak
berpangaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di lahan pasir.
56
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan survey, digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan
mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(Sugiyono, 2009:6). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
analitis yaitu studi untuk menentukan fakta dengan interpretasi yang tepat,
menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam
(Nazir, 2013:75).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bayan dan kecamatan
Grabag. Desa yang dipilih di kecamatan Bayan adalah desa Pekutan.
Desa yang dipilih di kecamatan Grabag adalah desa Pasaranom.
2. Waktu penelitian
Tabel 7
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept
1. Survey
2. Penyusunan proposal
3. Pelaksanaan
penelitian
4. Analisis
data
5. Penyusunan
laporan
6. Ujian
skripsi
57
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan totalitas dari semua unsur yang ada dalam
wilayah penelitian sedangkan sampel adalah wakil-wakil dari populasi
(Juliandi dkk, 2014: 51). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
petani kacang tanah di desa Pekutan kecamatan Bayan dan di desa
Pasaranom kecamatan Grabag. Jumlah petani kacang tanah di desa
Pekutan kecamatan Bayan adalah 301 petani dan jumlah petani di desa
Pasaranom kecamatan Grabag adalah 30 petani.
2. Sampel
a. Pengambilan Sampel Daerah Penelitian
Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara
purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Lokasi yang
dipilih adalah wilayah kecamatan Bayan mewakili lahan sawah dan
wilayah Kecamatan Grabag mewakili lahan pasir. Lokasi tersebut
dipilih karena kedua lokasi tersebut memiliki jumlah produksi
kacang tanah tertinggi di kabupaten Purworejo. Sampel daerah
penelitian di kecamatan Bayan dipilih desa Pekutan. Desa Pekutan
dipilih karena desa tersebut merupakan desa yang memproduksi
kacang tanah tertinggi di kecamatan Bayan. Data produksi kacang
tanah per-desa di kecamatan Grabag disajikan dalam Tabel 8.
58
Tabel 8
Produksi Kacang Tanah di Kecamatan Bayan 2015
No Nama Desa Produksi (ton)
1 Dewi 28.7
2 Bayan 28.7
3 Kalimiru 43.05
4 Bringin 57.4
5 Pekutan 186.55
6 Jrakah 57.4
7 Sucenjuru Tengah 28.7
8 Sambeng 57.4
9 Pucang Agung 43.05
Jumlah 529.52
Sumber: BPP Kecamatan Bayan, 2015
Sampel daerah penelitian di kecamatan Grabag dipilih desa
Pasaraom. Desa Pasaranom dipilih karena desa tersebut merupakan
desa yang paling banyak memproduksi kacang tanah di kecamatan
Grabag. Data produksi kacang tanah per-desa di kecamatan Grabag
disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9
Produksi Kacang Tanah di Kecamatan Grabag 2015
No Nama Desa Produksi (ton)
1 Kertojayan 43.35
2 Ukirsari 28.90
3 Pasaranom 86.70
4 Munggangsari 43.35
5 Ketawangrejo 43.35
6 Patutrejo 28.90
7 Harjobinangun 28.90
Jumlah 303.45
Sumber: BPP Kecamatan Grabag, 2015
59
b. Pengambilan Sampel Petani
Pengambilan sampel petani dilakukan secara cluster
sampling. Cluster sampling digunakan untuk penelitian dari dua
kelas (kelompok) yang berbeda yaitu lahan sawah dan lahan pasir.
1) Sampel Petani Kacang Tanah Lahan Sawah
Pengambilan sampel petani kacang tanah lahan sawah di desa
Pekutan kecamatan Bayan ditentukan dengan menggunakan
rumus Yamane (Burhan, 2008:105).
Y = 𝑁
𝑁.𝑑2+1
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = Populasi
d2 = presisi (15%)
Berdasarkan survey di desa Pekutan kecamatan Bayan
terdapat 6 kelompok tani yaitu Werdi Dadi, Karya Trukan,
Al Barokah, Tani Maju, Rowobathang, dan Sidomukti. Jumlah
populasi dari keenam kelompok tani tersebut adalah
114 petani, dengan mengaplikasika rumus Yamane maka
diperoleh petani yang menanam kacang tanah sebagai berikut:
Y = 114
114.(0,15)2+1
= 114
3,565
= 31,97 (32 petani)
Jadi pengambilan sampel sebanyak 32 petani yang menanam
kacang tanah.
60
Tabel 10
Jumlah Sampel Petani di Desa Pekutan Kecamatan Bayan
No Nama Kelompok
Tani Populasi Sampel
1 Werdi Dadi 21 21/114 x 32 = 6
2 Karya Trukan 18 18/114 x 32 = 5
3 Al Barokah 20 20/114 x 32 = 6
4 Tani Maju 23 23/114 x 32 = 6
5 Rowobathang 15 15/114 x 32 = 4
6 Sidomukti 17 17/114 x 32 = 5
Jumlah 114 32
Pemilihan sampel petani kacang tanah di desa Pekutan
kecamatan Bayan menggunakan metode proportionate random
sampling. Sugiyono (2009:82), menjelaskan bahwa
proportionate random sampling digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional kemudian memilih sampel secara random
dari setiap kelompok (strata). Pemilihan sampel petani
dilakukan dengan cara membuat undian kemudian dilakukan
pengocokan. Nama petani yang keluar pertama digunakan
sebagai sampel nomor satu dan seterusnya.
2) Sampel Petani Kacang Tanah di Lahan Pasir
Pengambilan sampel petani kacang tanah lahan pasir di
desa Pasaranom kecamatan Grabag dilakukan dengan
menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah
teknik penentuan samplel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Teknik ini dilakukan bila populasi
relatif kecil, kurang dari sama dengan 30 orang, atau peneliti
61
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, semua anggota
populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2009:85). Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 30 petani yaitu seluruh petani
kacang tanah di desa Pasaranom kecamatan Grabag.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009:38). Variabel pada penelitian ini adalah:
1. Biaya dan produksi usahatani kacang tanah.
2. Pendapatan usahatani kacang tanah.
3. Keuntungan usahatani kacang tanah.
4. Variabel terkait (dependent) penelitian ini adalah hasil produksi
kacang tanah (Y).
5. Variabel bebas (independent) lahan pasir penelitian ini adalah luas
lahan (X1), pupuk organik (X2), pupuk urea (X3), pupuk TSP (X4),
pupuk KCL (X5), tenaga kerja dalam keluarga (X6), tenaga kerja luar
keluarga (X7), benih (X8), pestisida confidor (X9), pestisida sevin
(X10) dan pestisida antrokol (X11).
6. Variabel bebas (independent) lahan pasir penelitian ini adalah luas
lahan (X1), pupuk organik (X2), pupuk urea (X3), pupuk NPK (X4),
62
pupuk TSP (X5), pupuk ZA (X6), tenaga kerja dalam keluarga (X7),
tenaga kerja luar keluarga (X8), dan benih (X9).
E. Definisi Operasional
1. Usahatani kacang tanah adalah usaha budidaya kacang tanah di lahan
sawah selama satu kali musim tanam yaitu pada bulan Maret 2015-Mei
2015.
2. Usahatani kacang tanah adalah usaha budidaya kacang tanah di lahan
pasir selama satu kali musim tanam yaitu pada bulan Agustus 2015-
Oktober 2015.
3. Lahan sawah adalah lahan basah yang berada di kecamatan Bayan dan
digunakan untuk usaha budidaya kacang tanah. Lahan sawah
digunakan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali musim tanam
yang dinyatakan dalam satuan hektar (Ha).
4. Lahan pasir adalah lahan pasir yang berada di Kecamatan Grabag dan
digunakan untuk usaha budidaya kacang tanah. Lahan pasir pantai
digunakan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali musim tanam
yang dinyatakan dalam satuan hektar (Ha).
5. Produksi kacang tanah adalah hasil produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir dalam satu kali musim tanam dan
dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg).
6. Harga produksi adalah harga yang diterima petani dalam penjualan
produksi kacang tanah. Harga produksi dinyatakan dalam satuan
rupiah (Rp).
63
7. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak berubah-ubah
yang dikeluarkan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali musim
tanam dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
8. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya dapat berubah-ubah yang
dikeluarkan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali musim tanam
dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
9. Biaya total adalah semua pengeluaran yang dinyatakan dengan uang
yang diperlukan dalam usahatani kacang tanah dalam satu kali musim
tanam dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
10. Pendapatan usahatani kacang tanah adalah hasil pengurangan dari total
penerimaan dengan biaya eksplisitusahatani kacang tanah dalam satu
kali musim tanam dan dinyatakan dalam satuan rupian (Rp).
11. Keuntungan usahatani kacang tanah adalah biaya tetap dikurang
dengan biaya variabel usahatani kacang tanah dalam satu kali musim
tanam dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
12. Faktor produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor
produksi yang digunakan dalam usahatani kacang tanah dalam satu
kali musim tanam, yang berupa luas lahan, pupuk kimia, pupuk
organik, tenaga kerja, benih, dan pestisida.
13. Harga faktor produksi adalah harga yang dikeluarkan petani dalam
pembelian faktor-faktor produksi usahatani kacang tanah. Harga faktor
produksi dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
64
14. Luas lahan adalah luas lahan garapan petani yang digunakan untuk
usahatani kacang tanah pada satu kali musim tanam dan dinyatakan
dalam satuan hektar (Ha).
15. Pupuk organik, adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau
tumbuhan yang digunakan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali
musim tanam dan dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Harga
pupuk organik dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
16. Pupuk kimia, adalah pupuk kimia (non organik) dari pabrik yang
digunakan dalam usahatani kacang tanah pada satu kali musim tanam
dan dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Harga pupuk kimia
dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
17. Pupuk urea adalah jumlah pupuk urea yang digunakan dalam usahatani
kacang tanah selama satu musim tanam dan dinyatakan dalam satuan
kilogram (Kg). Harga pupuk urea dinyatakan dalam satua rupiah (Rp).
18. Pupuk TSP adalah jumlah pupuk TSP yang digunakan dalam usahatani
kacang tanah selama satu musim tanam dan dinyatakan dalam satuan
kilogram (Kg). Harga pupuk urea dinyatakan dalam satua rupiah (Rp).
19. Pupuk KCL adalah jumlah pupuk KCL yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah selama satu musim tanam dan dinyatakan
dalam satuan kilogram (Kg). Harga pupuk urea dinyatakan dalam satua
rupiah (Rp).
65
20. Pupuk ZA adalah jumlah pupuk ZA yang digunakan dalam usahatani
kacang tanah selama satu musim tanam dan dinyatakan dalam satuan
kilogram (Kg). Harga pupuk urea dinyatakan dalam satua rupiah (Rp).
21. Tenaga kerja dalam keluarga, adalah seluruh tenaga kerja dalam
keluarga yang digunakan dalam usahatani kacang tanah selama satu
kali musim tanam nilai tenaga kerja dinyatakan berdasarkan upah dan
dinyatakan dalam satuan rupiah per Hari Kerja Orang (Rp/HKO).
22. Tenaga kerja luar keluarga, adalah seluruh tenaga kerja luar keluarga
yang digunakan dalam usahatani kacang tanah selama satu kali musim
tanam nilai tenaga kerja dinyatakan berdasarkan upah dan dinyatakan
dalam satuan rupiah per Hari Kerja Orang (Rp/HKO).
23. Benih, adalah banyaknya benih yang digunakan dalam usahatani
kacang tanah selama satu kali musim tanam dan dinyatakan dengan
satuan kg. Harga benih dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
24. Pestisida confidor, adalah pestisida convidor yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah dalam satu kali musim tanam dinyatakan dalam
satuan liter. Harga pestisida dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
25. Pestisida sevin, adalah pestisida sevin yang digunakan dalam usahatani
kacang tanah dalam satu kali musim tanam dinyatakan dalam satuan
liter. Harga pestisida dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
26. Pestisida antrokol, adalah pestisida antrokol yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah dalam satu kali musim tanam dinyatakan dalam
satuan liter. Harga pestisida dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
66
F. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh dari
wawancara langsung atau melalui observasi dengan responden
menggunakan daftar pertanyaan berupa kuisioner yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Data yang dikumpulkan yaitu data
karakteristik responden, data biaya, produksi, penerimaan,
pendapatan dan keuntungan usahatani kacang tanah.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mengutip
data laporan maupun dokumen dari instansi pemerintah atau
lembaga yang ada kaitannya dengan penelitian ini, yaitu Badan
Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, Dinas Pertanian Kabupaten
Purworejo, Kantor Kecamatan Bayan, dan Kantor Kecamatan
Grabag. Data yang dikutip adalah data mengenai keadaan umum,
karakteristik data dan penduduk yaitu jumlah penduduk, luas lahan,
luas tanam dan luas produksi serta jumlah penduduk di sektor
pertanian.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi Secara Langsung
Pengumpulan data dengan observasi secara langsung adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
67
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Teknik
observasi secara langsung dilakukan dengan cara pengamatan
secara langsung pada objek penelitian berupa karakteristik wilayah
dan karakteristik responden untuk pengumpulan data.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden
dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan
c. Pencatatan
Pencatatan adalah proses mencatat hasil observasi, kegiatan
wawancara, maupun mencatat arsip dan dokumen pada lembaga
atau instansi yang terkait guna mengumpulkan data yang
dibutuhkan.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengambilan data melalui
pengambilan gambar pada saat melakukan penelitian. Dokumentasi
yang diambil adalah kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.
68
G. Instrumen Penelitian
1. Kuisioner berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data yaitu
identitas petani responden, data biaya, produksi, pendapatan, dan
keuntungan usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
2. Alat tulis berupa pulpen digunakan dalam pengisian kuisioner untuk
petani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
3. Alat dokumentasi berupa kamera digunakan dalam pengambilan
gambar usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
4. Program SPSS for Windows versi 16 digunakan untuk menganalisis
data.
H. Analisis Data
1. Analisis Biaya
Biaya produksi usahatani kacang tanah dapat dituliskan sebagai
berikut:
TC = TEC + TIC
Keterangan:
TC = Total Biaya (Rp)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Rp)
TIC = Total Biaya Implisit (Rp)
69
2. Pendapatan
Pendapatan usahatani kacang tanah dapat dituliskan sebagai
berikut:
NR = Py.Y - TEC
Keterangan:
NR = Pendapatan Usahatani Kacang Tanah
Py = Harga Produksi (Price)
Y = Jumlah Produksi (Output)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Exsplcsit Cost)
3. Keuntungan
Keuntungan usahatani kacang tanah dapat dituliskan sebagai
berikut:
π = NR − TIC
Keterangan:
π = Keuntungan
NR = Total Pendapatan (Net Revenue)
TIC = Total Biaya Implisit (Total Implicit Cost)
4. Faktor produksi
Hubungan penggunaan faktor-faktor produksi yang berupa luas
lahan, pupuk kimia, pupuk organik, tenaga kerja, benih, dan pestisida
terhadap hasil produksi usahatani kacang tanah menggunakan model
regresi dengan fungsi produksi Cobb-Douglas yang telah dimodifikasi
dengan rumus:
Y = β0X1β1X2
β2β … Xiβi … 𝑋𝑛
𝛽𝑛𝑒𝜋
Parameter harus ditaksirkan dalam bentuk double logaritme
natural(In), sehingga merupakan bentuk linier berganda (multie linear)
70
yang kemudian dianalisis dengan merode kuadrat terkecil (odinary
least square).
Lahan Sawah
灮𝑛 = 𝐿𝑛 𝛽0 + 𝛽1𝐿𝑛𝑋1 + 𝛽2𝐿𝑛𝑋2 + 𝛽3𝐿𝑛𝑋3 + 𝛽4𝐿𝑛𝑋4 + 𝛽5𝐿𝑛𝑋5
+𝛽6𝐿𝑛𝑋6 + 𝛽7𝐿𝑛𝑋7 + 𝛽8𝐿𝑛𝑋8 + 𝛽9𝐿𝑛𝑋9 + 𝑢
Keterangan:
Y : produksi kacang tanah (kg)
𝛽0 : intercept/konstanta
𝛽0. 𝛽8 : koefisien arah regresi masing-masing variabel bebas
X1 : Luas Lahan (m2)
X2 : Pupuk Organik (Kg)
X3 : Pupuk Urea (Kg)
X4 : Pupuk NPK (Kg)
X5 : Pupuk TSP (Kg)
X6 : Pupuk ZA (Kg)
X7 : Tenaga Kerja Dalam Keluarga (HKO)
X8 : Tenaga Kerja Luar Keluarga (HKO)
X9 : Benih (Kg)
u : residual
Lahan pasir
𝐿𝑛 = 𝐿𝑛 𝛽0 + 𝛽1𝐿𝑛𝑋1 + 𝛽2𝐿𝑛𝑋2 + 𝛽3𝐿𝑛𝑋3 + 𝛽4𝐿𝑛𝑋4 + 𝛽5𝐿𝑛𝑋5
+𝛽6𝐿𝑛𝑋6 + 𝛽7𝐿𝑛𝑋7 + 𝛽8𝐿𝑛𝑋8 + 𝛽9𝐿𝑛𝑋9 + 𝛽10𝐿𝑛𝑋10
+ 𝛽11𝐿𝑛𝑋11 + 𝑢
Keterangan:
Y : produksi kacang tanah (kg)
𝛽0 : intercept/konstanta
𝛽0. 𝛽8 : koefisien arah regresi masing-masing variabel bebas
X1 : Luas Lahan (m2)
X2 : Pupuk Organik (Kg)
X3 : Pupuk Urea (Kg)
X4 : Pupuk TSP (Kg)
X5 : Pupuk KCL (Kg)
X6 : Tenaga Kerja Dalam Keluarga (HKO)
X7 : Tenaga Kerja Luar Keluarga (HKO)
X8 : Benih (Kg)
71
X9 : Pestisida Confidor (gram)
X10 : Pestisida Sevin (gram)
X11 : Pestisida Antrokol (gram)
u : residual
5. Perbandingan Usahatani Kacang Tanah di Lahan Sawah dan
Lahan Pasir
Pengujian hipotesis menggunakan independent sample t test
(uji t dengan yang berasal dari kelompok sampel yang berbeda) dengan
rumus:
SSx1-x2 = √𝑆𝑆𝑖+𝑆𝑆2
𝑛1+ 𝑛2−2+
1
𝑛1+
1
𝑛1
Keterangan:
SS1 = sumsquare dari sampel 1
SS2 = sumsquare dari sampel 2
n1 = besar sampel 1
n2 = besar sampel 2
Sx1-x2 = standar error dari beda
Sumsquare adalah:
SS = ∑ 𝑋12 −
(∑ 𝑋𝐼)2
𝑛
Keterangan:
X1 = pengamatan variabel ke satu
n = besar sampel
SS = sumsquare
72
6. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis 1
Menentukan hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan signifikan biaya usahatani
kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ho : Diduga terdapat perbedaan signifikan biaya usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Dasar pengambilan keputusan:
Ho : TC lahan sawah = TC lahan pasir
Ha : TC lahan sawah ≠ TC lahan pasir
Jika p ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
perbedaan signifikan antara produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
perbedaan signifikan antara produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
b. Hipotesis 2
Menentukan hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan signifikan produksi
usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ho : Diduga terdapat perbedaan signifikan produksi usahatani
kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
73
Dasar pengambilan keputusan:
Ho : Produksi lahan sawah = Produksi lahan pasir
Ha : Produksi lahan sawah ≠ Produksi lahan pasir
Jika p ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
perbedaan signifikan antara produksi usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya produksi kacang tanah di lahan pasir.
Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
perbedaan signifikan produksi usahatani kacang tanah di lahan
sawah dan produksi kacang tanah di lahan pasir.
c. Hipotesis 3
Menentukan Hipotesis nol dan Hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan signifikan pendapatan
usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ha : Diduga terdapat perbedaan signifikan pendapatan usahatani
kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ho : Pd lahan sawah = Pd lahan pasir
Ha : Pd lahan sawah ≠ Pd lahan pasir
Jika p ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
perbedaan signifikan antara pendapatan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
Jika p > 0,05 maka Ho dirima dan Ha ditolak artinya tidak ada
perbedaan signifikan antara pendapatan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
74
d. Hipotesis 4
Menentukan Hipotesis nol dan Hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan signifikan keuntungan
usahatani kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ha : Diduga terdapat perbedaan signifikan keuntungan usahatani
kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir.
Ho : 𝜋lahan sawah = 𝜋 lahan pasir
Ha : 𝜋 lahan sawah ≠ 𝜋 lahan pasir
Jika p ≤ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya ada
perbedaan signifikan antara keuntungan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
Jika p > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya tidak ada
perbedaan signifikan antara keuntungan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan biaya usahatani kacang tanah di lahan pasir.
e. Hipotesis 5
Berdasarkan analisis regresi akan diperoleh koefisien
regresi masing-masing faktor yang berpengaruh dan sejauh mana
hubungan faktor-faktor tersebut mempengaruhi variabel dependent
(Y), selanjutnya akan diuji dengan metode statistik sebagai berikut:
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK,
pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam keluarga, kenaga
kerja luar keluarga dan benih tidak berpengaruh terhadap
hasil produksi kacang tanah di lahan sawah.
75
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK,
pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam keluarga, kenaga
kerja luar keluarga dan benih berpengaruh terhadap hasil
produksi kacang tanah di lahan sawah.
1) Uji F
Cara untuk menguji apakah luas lahan, pupuk organik,
pupuk kimia, tanaga kerja, benih dan pestisida secara bersama-
sama berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan sawah dilakukan dengan menggunakan uji F.
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam
keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan benih tidak
berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan sawah.
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam
keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan benih
berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan sawah.
Pengujian hipotesis:
Ho : b1 … b6 = 0
Ha : b1 … b6≠ 0
76
Rumus mencari Fhitung dan nilai kritis dari tabel distribusi F.
Nilai Fhitung = 𝑅2/(𝑘−1)
(1−𝑅2/(𝑛−𝑘)
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah parameter
n = jumlah sampel
Pengambilan keputusan:
Jika Fhitung> Ftabel, maka hipotesis nol ditolak, yang
berarti faktor-faktor produksi yang berupa masukan luas lahan,
pupuk organik, pupuk kimia, tanaga kerja, benih dan pestisida
secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil produksi
kacang tanah di lahan sawah.
Jika Fhitung≤ Ftabel, maka hipotesis nol diterima, yang
berarti faktor-faktor produksi yang berupa masukan luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk
ZA, tenaga kerja dalam keluarga, kenaga kerja luar keluarga
dan benih secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
hasil produksi kacang tanah di lahan sawah.
2) Uji t
Cara untuk mengetahui pengaruh luas lahan, pupuk
organik, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA,
tenaga kerja dalam keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan
77
benih terhadap hasil produksi usahatani kacang tanah di lahan
sawah digunakan uji keberartian kefisien regresi dengan uji t.
Hipotesis:
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam
keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan benih tidak
berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan sawah.
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja dalam
keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan benih
berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan sawah.
Pengujian hipotesis:
Ho : b1 … b6 = 0
Ha : b1 … b6≠ 0
Rumus mencari thitung dan nilai kritis dari tabel distribusi t. nilai
thitung dicari dengan rumus:
thitung = 𝑏𝑖
𝑠𝑒𝑏𝑖
Keterangan:
b1 = koefisien regresi
Se = standar error dari b
78
Pengambilan keputusan:
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, yang berarti bahwa
faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja
dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga dan benih
berpengaruh secara individual terhadap hasil produksi usahatani
kacang tanah di lahan sawah.
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, yang berarti bahwa
faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja
dalam keluarga, kenaga kerja luar keluarga dan benih tidak
berpengaruh secara individual terhadap hasil produksi usahatani
kacang tanah di lahan sawah.
f. Hipotesis 6
Berdasarkan analisis regresi akan diperoleh koefisien
regresi masing-masing faktor yang berpengaruh dan sejauh mana
hubungan faktor-faktor tersebut mempengaruhi variabel dependent
(Y), selanjutnya akan diuji dengan metode statistik sebagai berikut:
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP,
pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar
keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida sevin dan
pestisida antrokol tidak berpangaruh terhadap hasil produksi
kacang tanah di lahan pasir.
79
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP,
pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar
keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida sevin dan
pestisida antrokol berpangaruh terhadap hasil produksi
kacang tanah di lahan pasir.
1) Uji F
Cara untuk menguji apakah luas lahan, pupuk organik,
pupuk kimia, tanaga kerja, benih dan pestisida secara bersama-
sama berpengaruh terhadap hasil produksi kacang tanah di
lahan pasir dilakukan dengan menggunakan uji F.
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga
kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida
sevin dan pestisida antrokol tidak berpangaruh terhadap
hasil produksi kacang tanah di lahan pasir.
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga
kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida
sevin dan pestisida antrokol berpangaruh terhadap hasil
produksi kacang tanah di lahan pasir.
80
Pengujian hipotesis:
Ho : b1 … b6 = 0
Ha : b1 … b6≠ 0
Rumus mencari Fhitung dan nilai kritis dari tabel distribusi F.
Nilai Fhitung = 𝑅2/(𝑘−1)
(1−𝑅2/(𝑛−𝑘)
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah parameter
n = jumlah sampel
Pengambilan keputusan:
Jika Fhitung> Ftabel, maka hipotesis nol ditolak, yang
berarti faktor-faktor produksi yang berupa masukan luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga
kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih,
pestisida confidor, pestisida sevin dan pestisida antrokol secara
bersama-sama berpengaruh terhadap hasil produksi kacang
tanah di lahan pasir.
Jika Fhitung≤ Ftabel, maka hipotesis nol diterima, yang
berarti faktor-faktor produksi yang berupa masukan luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga
kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih,
pestisida confidor, pestisida sevin dan pestisida antrokol secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hasil produksi
kacang tanah di lahan pasir.
81
2) Uji t
Cara untuk mengetahui pengaruh luas lahan, pupuk
organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja
dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih, pestisida
confidor, pestisida sevin dan pestisida antrokol terhadap hasil
produksi usahatani kacang tanah di lahan pasir digunakan uji
keberartian kefisien regresi dengan uji t.
Hipotesis:
Ho : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga
kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida
sevin dan pestisida antrokol tidak berpangaruh terhadap
hasil produksi kacang tanah di lahan pasir.
Ha : Diduga luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk
TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga
kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida
sevin dan pestisida antrokol berpangaruh terhadap hasil
produksi kacang tanah di lahan pasir.
Pengujian hipotesis:
Ho : b1 … b6 = 0
Ha : b1 … b6≠ 0
Rumus mencari thitung dan nilai kritis dari tabel distribusi t. Nilai
thitung dicari dengan rumus:
thitung = 𝑏𝑖
𝑠𝑒𝑏𝑖
82
Keterangan:
b1 = koefisien regresi
Se = standar error dari b
Pengambilan keputusan:
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, yang berarti bahwa
faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam
keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor,
pestisida sevin dan pestisida antrokol berpengaruh secara
individual terhadap hasil produksi usahatani kacang tanah di
lahan pasir.
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, yang berarti bahwa
faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam
keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor,
pestisida sevin dan pestisida antrokol tidak berpengaruh secara
individual terhadap hasil produksi usahatani kacang tanah di
lahan pasir.
83
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Kecamatan Bayan
a. Keadaan Geografis dan Wilayah Administratif
Kecamatan Bayan merupakan salah satu dari 16 kecamatan
di Kabupaten Purworejo. Luas wilayah Kecamatan Bayan adalah
4.321.180 ha terdiri dari 1.822.848 ha lahan sawah dan
2.498.332 ha lahan kering. Lahan sawah terdiri atas tanah sawah
berpengairan teknis, tanah sawah berpengairan setengah teknis,
tanah sawah berpengairan sederhana, dan tanah sawah tadah hujan.
Lahan kering terdiri dari bangunan/halaman, tegalan/kebun, kolam
dan lainnya. Tabel 11 menunjukkan luas wilayah Kecamatan
Bayan.
Tabel 11
Luas Wilayah Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Jenis lahan Luas (ha) Persentase (%)
1. Lahan sawah 1.822.848 42,20
2. Lahan kering 2.498.332 57,80
Jumlah 4.321.180 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Kecamatan Bayan terletak di sebelah barat Kota Purworejo.
Secara administratif Kecamatan Bayan memiliki bata-batas
wilayah sebagai berikut.
Sebelah Timur : Kecamatan Banyuurip
Sebelah Barat : Kecamatan Kutoarjo
83
84
Sebelah Selatan : Kecamatan Banyuurip
Sebelah Utara : Kecamatan Kemiri, Kecamatan Gebang
b. Keadaan Penduduk
1) Berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin merupakan
keadaan penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah.
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan
Bayan disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan
Bayan Tahun 2014
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 22.602 48,82
2 Perempuan 23.700 51,18
Jumlah 46.302 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa jumlah
penduduk di Kecamatan Bayan adalah 46.302 jiwa. Komposisi
penduduk laki-laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan
yaitu 22.602 jiwa atau 48,82% sedangkan penduduk
perempuan 23.302 jiwa atau 51,18%.
2) Berdasarkan umur dan jenis kelamin
Jumlah penduduk kelompok umur adalah jumlah
penduduk berdasarkan kelompok umur pada suatu daerah
setiap kilometer persegi. Jumlah penduduk kelompok umur
menunjukkan penyebaran penduduk berdasarkan kelompok
umur dan tingkat kepadatannya di suatu daerah. Jumlah
85
penduduk di Kecamatan Bayan pada tahun 2014 adalah 46. 302
jiwa.
Penduduk usia belum produktif adalah penduduk yang
berusia 0-14 tahun, sedangkan penduduk usia produktif adalah
penduduk dengan usia 15-64 tahun, dan penduduk usia tidak
produktif adalah penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun.
Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di
Kecamatan Bayan disajikan dalam Tabel 13.
Tabel 13
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Per Jenis
Kelamin di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No
Kelompok
umur
(tahun)
Jenis kelamin
Jumlah Persentase
(%) Laki-
laki Perempuan
1 0-4 1.720 1.678 3.398 7,34
2 5-9 1.919 1.843 3.762 8,13
3 10-14 2.068 1.957 4.025 8,70
4 15-19 1.931 1.818 3.749 8,00
5 20-24 1.345 1.357 2.702 5,84
6 25-29 1.191 1.290 2.481 5,20
7 30-34 1.383 1.528 2.911 6,30
8 35-39 1.514 1.637 3.151 6,80
9 40-44 1.696 1.811 3.507 7,60
10 45-49 1.728 1.889 3.617 7,90
11 50-54 1.563 1.702 3.265 7,20
12 55-59 1.324 1.375 2.699 5,90
13 60-64 957 1.009 1.966 4,30
14 65-69 731 865 1.596 3,30
15 70-74 603 725 1.328 2,86
16 75+ 929 1.216 2.145 4.63
22.602 23.700 46.302 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
86
c. Keadaan Sosial
Keadaan sosial akan berkembang jika ditunjang oleh
beberapa aspek diantaranya sarana pendidikan, sarana tempat
ibadah, sarana kesehatan, sarana olahraga dan sarana kesenian.
Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Bayan disajikan dalam
Tabel 14.
Tabel 14
Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK 32
2 SD 33
3 SLTP 6
4 SLTA 4
5 Ibtidaiyah 1
6 Tsanawiyah 6
7 Pesantren 10
8 Akademi 8
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Sarana kesehatan sangat dibutuhkan dalam suatu daerah.
Sarana kesehatan menentukan kualitas kehidupan masyarakat yang
tinggal di dalamnya. Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Bayan
disajikan dalam Tabel 15.
Tabel 15
Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Poliklinik 7
2 Puskesmas 2
3 Rumah bersalin 3
4 Dokter praktik 1
5 Puskesmas pembantu 1
6 Posyandu 87
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
87
Masyarakat Kecamatan Bayan sebagian besar beragama
Islam. Sarana beribadah sangat dibutuhkan dalam suatu wilayah.
Sarana ibadah yang sudah memadahi menunjukkan majunya suatu
wilayah atau daerah. Jumlah sarana ibadah di Kecamatan Bayan
disajikan dalam Tabel 16.
Tabel 16
Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 53
2 Mushola 193
3 Gereja 2
4 Kuil 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Kecamatan Bayan mempunyai banyak kesenian diantaranya
slawatan, kethoprak, ndolalak, dan musik. Kesenian-kesenian yang
ada terus dilestarikan. Jumlah kelompok kesenian di Kecamatan
Bayan disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17
Jumlah Kelompok Kesenian di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Kelompok Kesenian Jumlah
1 Slawatan 68
2 Kethoprak 0
3 Ndolalak 14
4 Musik 10
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
d. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian akan berkembang jika ditunjang
oleh beberapa aspek diantaranya sarana perekonomian, sarana
perhubungan dan sarana transportasi. Sarana perekonomian di
Kecamatan Bayan disajikan dalam Tabel 18.
88
Tabel 18
Sarana Perekonomian di Kecamatan Bayan Tahun 2014
No Jenis Sarana Perekonomian Jumlah
1 Pasar umum 6
2 Pasar hewan 1
3 Warung/kios 642
4 Toko 69
5 BUUD/KUD 2
6 Bank 1
7 BPR/BKK 1
8 BKD 11
9 Lumbung Desa 23
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
e. Keadaan Pertanian
1) Keadaan Lahan dan Tata Guna Lahan
Kecamatan Bayan mempunyai luas wilayah sebesar
4.321.180 ha yang terbagi dalam 16 desa. Berdasarkan luas
wilayah tersebut sebesar 42,20% (1.822.848 ha) wilayah
Kecamatan Bayan merupakan lahan sawah dan sisanya 57,80%
(2.498.332 ha) merupakan lahan kering. Penggunaan lahan di
Kecamatan Bayan disajikan dalam Tabel 19.
89
Tabel 19
Luas lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo Tahun 2014
No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%)
A Lahan sawah
1. Irigasi teknis 790.899 18.32
2. Irigasi ½ teknis 676.228 15.64
3. Sederhana 261.891 6.06
4. Tadah hujan 93.830 2.18
B Lahan Kering
1. Bangunan/halaman 412.135 9.53
2. Tegal/kebun 1.973.446 45.67
3. Kolam 5.234 0.12
4. Lainnya 107.517 2.48
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Berdasarkan Tabel 19, diketahui bahwa di Kecamatan
Bayan penggunaan lahan sawah paling besar adalah irigasi
teknis (18,32%), kemudian irigasi ½ teknis yaitu 15,64%,
irigasi sederhana 6,06% dan tadah hujan 2,18%. Luas lahan
sawah yang hanya 42,20% dari luas total Kecamatan Bayan
akan mempengaruhi ketersediaan pangan yang ada di
Kecamatan Bayan.
Penggunaan luas lahan kering terbesar adalah
bangunan/halaman yaitu 45,67%. Bangunan/halaman
mempunyai persentase terbesar karena pertambahan jumlah
penduduk dan rumah tangga baru yang menetap di Kecamatan
Bayan, dengan demikian tidak menutup kemungkinan terjadi
penggunaan lahan pertanian sawah menjadi bangunan.
90
2) Produksi Tanaman
Jenis tanaman yang diusahakan di suatu daerah
dipengaruhi oleh faktor alam seperti keadaan tanah, iklim dan
ketinggian tempat sehingga jenis tanaman yang dihasilkan
suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Luas tanam di
Kecamatan Bayan disajikan dalam Tabel 20.
Tabel 20
Luas Tanaman di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
Tahun 2014
No Jenis Tanaman Luas Tanam (ha)
1 Padi 1.789,00
2 Jagung 167,10
3 Kacang tanah 142,50
4 Ubi kayu 134,25
5 Kedelai 0,00
6 Jeruk 65,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Tabel 20 menujukkan bahwa terdapat 5 jenis tanaman
yang dibudidayakan di Kecamatan Bayan, diantaranya padi,
jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan jeruk. Tanaman yang
paling banyak dibudidayakan adalah padi sawah.
f. Keadaan Peternakan
Masyarakat Kecamatan Bayan yang sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani memiliki kegiatan sampingan yaitu
memelihara ternak. Ternak yang dibudidaya di Kecamatan Bayan
beraneka ragam diantaranya sapi, kambing, kuda, kerbau, dan
unggas. Kegiatan beternak memberikan penghasilan yang lebih
untuk petani, selain untuk mengisi waktu luang beternak juga tidak
91
mengganggu pekerjaan pokok. Hasil ternak dapat dijual untuk
kebutuhan sehari-hari dan limbahnya dapat dimanfaatkan dalam
usaha pertanian. Jumlah ternak di Kecamatan Bayan disajikan
dalam Tabel 21.
Tabel 21
Jumlah Ternak di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun
2014
No Jenis ternak Jumlah
1 Kuda 7
2 Sapi 994
3 Kerbau 79
4 Babi 0
5 Kambing 9.117
6 Angsa 1.728
7 Ayam kampung 58.766
8 Ayam potong 169.820
9 Itik 169.820
10 Kelinci 834
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
2. Kecamatan Grabag
a. Keadaan Geografis dan Administratif
Kecamatan Grabag merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Purworejo yang mempunyai luas wilayah 64,52 km2
dan berbatasan langsung dengan samudra Indonesia. Batas wilayah
Kecamatan Grabag meliputi:
Sebalah Timur : Kecamatan Ngombol
Sebelah Barat : Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen
Sebelah Utara : Kecamatan Kutoarjo dan Kecamatan Bayan
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
92
Kecamatan Grabag secara administrasi terdiri dari 32 desa.
Kecamatan Grabag terletak ± 2 Km di atas permukaan air laut.
Luas wilayah Kecamatan Grabag terdiri dari 2.651.590 ha tanah
sawah, 353.689 ha bangunan, 3.127.581 ha tanah tegal, dan 61.500
ha hutan negara. Luas wilayah Kecamatan Grabag ditunjukkan
dalam Tabel 22.
Tabel 22
Luas Wilayah Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Jenis lahan Luas (ha) Persentase (%)
1. Tanah Sawah 2.651.590 40,84
2. Tanah
Bangunan/Halaman 353.689 5,47
3. Tanah Tegal 3.127.581 48,18
4. Hutan Negara 61.500 0,95
5. Lainnya 297.693 4,60
Jumlah 6.492.053 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
b. Keadaan Penduduk
1) Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di
Kecamatan Grabag disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan
Grabag Tahun 2014
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 21.420 49,53
2 Perempuan 21.829 50,47
Jumlah 43.249 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
Berdasarkan Tabel 23 diketahui bahwa jumlah
penduduk di Kecamatan Grabag adalah 43.249jiwa. Jumlah
penduduk laki-laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan
93
yaitu 21.420 jiwa atau 49.53% sedangkan penduduk
perempuan 21.829jiwa atau 50.47%.
2) Keadaan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Penggolongan penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin dapat memberikan gambaran tentang Angka Beban
Tanggungan (ABT). ABT dapat diketahui dengan
membandingkan jumlah penduduk produktif dan penduduk non
produktif.
Penduduk usia belum produktif adalah penduduk yang
berusia 0-14 tahun, sedangkan penduduk usia prduktif adalah
penduduk dengan usia 15-64 tahun, dan penduduk usia tidak
produktif adalah penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun.
Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di
Kecamatan Grabag disajikan dalam Tabel 24.
94
Tabel 24
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur per jenis
kelamin di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No
Kelompok
umur
(tahun)
Jenis kelamin
Jumlah Persentase
(%) Laki-
laki Perempuan
1 0-4 1566 1486 3052 7,30 2 05-10 1746 1630 3376 7,34 3 10-14 1936 1781 3717 8,50 4 15-19 1796 1644 3440 7,89 5 20-24 1204 1180 2384 5,46 6 25-29 1132 1191 2323 5,33 7 30-34 1260 1352 2612 5,99 8 35-39 1551 1629 3180 7,24 9 40-44 1570 1581 3151 7,22 10 45-49 1535 1629 3164 7,35 11 50-54 1407 1489 2896 6,63 12 55-59 1324 1328 2652 6,08 13 60-64 1313 1092 2405 5,51 14 65-69 1064 865 1929 4,42 15 70-74 751 782 1533 3,52 16 75+ 670 1170 1840 4,22
21825 21829 43654 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
c. Keadaan Sosial
Keadaan sosial di Kecamatan Grabag terdiri dari sarana
pendidikan, sarana tempat ibadah, sarana kesehatan, sarana
olahraga dan sarana kesenian. Jumlah sarana pendidikan di
Kecamatan Grabag disajikan dalam Tabel 25.
95
Tabel 25
Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK 32
2 SD 37
3 SLTP 5
4 SMU 1
5 Pesantren 1
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Sarana kesehatan di Kecamatan Grabag terdiri dari
puskesmas, dukun bersalin, dokter praktik, puskesmas pembantu,
posyandu, pos kb, dokter, bidan dan mantri kesehatan. Jumlah
sarana kesehatan di Kecamatan Grabag disajikan dalam Tabel 26.
Tabel 26
Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Dukun Bersalin 12
3 Dokter Praktik 0
4 Puskesmas Pembantu 3
5 Posyandu 4
6 Pos Kb 32
7 Dokter 3
8 Bidan 16
9 Mantri Kesehatan 8
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Sarana beribadah sangat dibutuhkan dalam suatu wilayah.
Sarana ibadah yang sudah memadahi menunjukkan majunya suatu
wilayah atau daerah. Jumlah sarana ibadah di Kecamatan Grabag
disajikan salam Tabel 27.
96
Tabel 27
Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 45
2 Mushola 152
3 Gereja 3
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Kecamatan Grabag mempunyai banyak kesenian
diantaranya, kethoprak, ndolalak, dan musik. Kesenian-kesenian
yang ada terus dilestarikan. Jumlah kelompok kesenian di
Kecamatan Grabag disajikan dalam Tabel 28.
Tabel 28
Jumlah Kelompok Kesenian di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Kelompok Kesenian Jumlah
1 Sandiwara 0
2 Kethoprak 8
3 Ndolalak 7
4 Musik 16
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
d. Keadaan Perekonomian
Jumlah sarana perekonomian yang ada di Kecamatan
Grabag disajikan dalam Tabel 29.
Tabel 29
Sarana Perekonomian di Kecamatan Grabag Tahun 2014
No Jenis Sarana Perekonomian Jumlah
1 Toko/Warung 323
2 Supermarket 2
3 Rumah Makan/Kedai 104
4 Hotel/Penginapan 0
5 Bank Umum 2
6 BPR 1
7 KUD/Non KUD 6
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
97
e. Keadaan Pertanian
1) Keadaan Lahan dan Tata Guna Lahan
Tata guna lahan di Kecamatan Grabag dibedakan
menjadi dua yaitu tataguna lahan sawah dan tataguna lahan
kering. Penggunaan lahan di Kecamatan Grabag disajikan
dalam Tabel 30.
Tabel 30
Luas lahan menurut penggunaannya di Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo Tahun 2014
No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%)
A Lahan sawah
1. Irigasi teknis 2.651.590 40,85
2. Irigasi ½ teknis 0 0,00
3. Sederhana 0 0,00
4. Tadah hujan 0 0,00
B Lahan Kering 3.127.581 48,17
1. Bangunan/Pekarangan 353.689 5,45
2. Hutan Negara 61.500 0,94
3. Lainnya 297.500 4,59
Jumlah total 6.491.860 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Tabel 30 menunjukkan bahwa penggunaan lahan terluas
di Kecamatan Grabag adalah lahan kering yaitu 3.127.581 ha
atau 48.17% yang digunakan untuk bangunan, hutan negara,
dan lainnya. Lahan sawah di Kecamatan Grabag secara
keseluruhan menggunakan irigasi teknis yaitu 2.651.590 ha
atau 40,85% dari luas keseluruhan.
98
2) Luas Tanam Komoditas Pertanian
Luas tanam tanaman di Kecamatan Grabag disajikan
dalam Tabel 31.
Tabel 31
Luas tanaman di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
Tahun 2014
No Jenis Tanaman Luas Tanam (ha)
1 Padi 0
2 Jagung 619
3 Kacang tanah 29
4 Ubi kayu 40
5 Kedelai 20
6 Ubi jalar 26
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
Tabel 31 menunjukkan bahwa tanaman yang paling
banyak diusahakan di Kecamatan Grabag adalah jagung. Luas
tanam jagung pada tahun 2014 adalah 619 ha.
f. Keadaan Peternakan
Masyarakat Kecamatan Grabag yang sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani memiliki kegiatan sampingan
yaitu memelihara ternak. Ternak yang dibudidaya di Kecamatan
Grabag beraneka ragam diantaranya sapi, kambing, kuda, kerbau,
ikan dan unggas. Kegiatan beternak memberikan penghasilan yang
lebih untuk petani, selain untuk mengisi waktu luang beternak juga
tidak mengganggu pekerjaan pokok. Hasil ternak dapat dijual
untuk kebutuhan sehari-hari dan limbahnya dapat dimanfaatkan
dalam usaha pertanian. Jumlah ternak di Kecamatan Grabag
disajikan dalam Tabel 32.
99
Tabel 32
Jumlah ternak di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
Tahun 2014
No Jenis ternak Jumlah
1 Kuda 0
2 Sapi 3.141
3 Kerbau 15
4 Babi 300
5 Kambing 3.354
6 Angsa 22
7 Ayam kampong 58.227
8 Ayam ras 157.000
9 Itik 24.257
10 Itik manila 6.496
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, 2015
3. Teknik Budidaya Kacang Tanah di Lahan Sawah
Budidaya kacang tanah merupakan upaya teknik yang intensif
agar memberikan hasil produksi yang maksimal. Hasil produksi yang
maksimal didapatkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengolahan tanah
Persiapan lahan terdiri dari pengolahan tanah, pemberian
pupuk kandang, dan pembuatan bidang penanaman. Pengolahan
tanah dilakukan dengan membalik tanah menjadi bongkahan-
bongkahan besar menggunakan cangkul ataupun dibajak dengan
mesin menjadi bongkahan-bongkahan besar kemudian dilakukan
pemecahan tanah dengan cangkul ataupun dengan kayu selanjutnya
diratakan menggunakan kaki dan dilakukan pemupukan dasar.
Pupuk dasar yang digunakan dalam pengolahan lahan adalah
pupuk kandang berupa kotoran sapi dan dicampur dengan pupuk
kimia berupa NPK, TSP, dan ZA. Pupukdisebarkan secara merata
100
di seluruh area tanam dan dicampur dengan tanah kemudian tanah
didiamkan selama 1-2 hari agar struktur tanah menjadi lebih baik
dalam mengikat air.
b. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam.
Jarak lubang tanam 20-30 cm dengan kedalaman 3-5 cm. Lubang
tanam diisi benih kacang tanah 1-2 biji. Lubang yang sudah berisi
benih kemudian ditutup dengan tanah.
c. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali selama pertumbuhan
tanaman kacang tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat
kacang tanah berusia 15-20 hari. Penyiangan kedua dilakukan pada
saat tanaman berusia 85-90 hari. Penyiangan dilakukan mulai
dengan membersihkan rumput liar. Penyiangan dilakukan
menggunakan cangkul kecil atau dengan menggunakan tangan.
d. Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut kacang tanah
menggunakan tangan. Kacang tanah dipanen pada saat berumur 85-
90 hari. Kacang tanah yang siap dipanen mempunyai cirri-ciri daun
yang mulai rontok, dan polong yang mengeras dan berisi penuh.
Pemanenan dilakukan serentak atau satu kali panen.
101
e. Pasca panen
Pasca panen yang dilakukan petani meliputi pengangkutan,
pengeringan dan pemipilan. Tanaman kacang tanah yang sudah
dipanen kemudian dipotong pada pangkal tanaman sehingga
memudahkan dalam proses pengeringan. Tanaman kacang tanah
yang sudah dipotong kemudian diikat dan dijual sebagai pakan
ternak. Kacang diangkut ke rumah untuk dikeringkan.
Pengangkutan kacang tanah menggunakan sepeda motor.
Pengeringan dilakukan selama 4-5 hari menggunakan sinar
matahari. Kacang tanah yang sudah kering kemudian dipisahkan
dengan batang-batang tanamannya supaya lebih mudah dalam
pengupasan kacang tanah. Pengupasan kacang tanah dilakukan
7-14 hari, secara manual menggunakan tangan
f. Pemasaran
Kacang tanah di Desa Pekutan dijual kepada pedagang
pengepul yang berada di Desa Pekutan dan dijual di Pasar sekitar
wilayah Desa Pekutan. Tanaman kacang tanah dijual kepada
pemilik ternak di Desa Pekutan.
g. Kendala dan Solusi Usahatani Kacang Tanah di Lahan Sawah
1. Kendala
a) Hama ulat daun dan uret
Hama ulat daun menyerang tanaman kacang tanah
pada saat tanaman mulai berbunga yaitu pada umur sekitar
102
35 hari. Tanaman uret menyerang pada akar tanaman pada
saat tanaman mulai tumbuh.
2. Solusi
a) Melakukan pengendalian hama
Petani melakukan pengendalian hama ulat daun
pada saat proses penyiangan. Daun-daun kacang tanah yang
terserang ulat daun dipetik kemudian dibuang.
Pengendalian hama uret pada tanah dikendalikan dengan
cara mencangkul sedikit pada permukaan tanah pada saat
penyiangan.
h. Pola Pergiliran Tanaman
Petani kacang tanah di lahan sawah memiliki pola
pergiliran tanaman padi-padi-kacang tanah. Tanaman kacang tanah
diusahakan oleh petani ketika mulai memasuki musim kemarau.
4. Teknik Budidaya Kacang Tanah di Lahan Pasir
Langkah-langkah budidaya kacang tanah di lahan pasir adalah
sebagai berikut:
a. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan dicangkul ataupun
dibajak menggunakan mesin dengan kedalaman 20-30 cm,
kemudian tanah dihancurkan dengan dipukul-pukul dan diratakan.
Pengolahan tanah dilakukan 1-2 hari.
103
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan pengolahan
lahan. Pupuk ditebarkan secara merata di atas lahan yang sudah
diratakan. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang
yang dicampur dengan pupuk kimia berupa Urea, TSP, KCL..
Pupuk kandang yang digunakan dalam pengolahan lahan, tidak
menggunakan dosis tertentu jumlahnya sesuai dengan pupuk
kandang yang dihasilkan hewan ternak petani. Jumlah pupuk kimia
yang digunakan lebih sedikit dari pupuk kandang. Pupuk kimia
digunakan hanya sebagai tambahan.
c. Penanaman
Penanaman kacang tanah dimulai dengan membuat lubang
secara teratur dengan jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 x 10 cm
dengan kedalaman 3-5 cm. Benih dimasukkan ke dalam lubang
berjumlah 2 sampai 3 biji kacang tanah, kemudian ditutup dengan
tanah dan diratakan kembali.
d. Pengairan
Pengairan dilakukan menggunakan mesin diesel mengambil
air dari sumber air yang dekat. Pengairan dilakukan 3-5 kali dalam
satu musim tanam. Pengairan pertama dilakukan 15 hari setelah
penanaman, kemudian pengairan kedua dan seterusnya dilakukan
satu minggu setelah pengairan pertama.
104
e. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput yang
tumbuh di area sekitar tanaman kacang tanah. Penyiangan
dilakukan 1-2 kali selama pertumbuhan tanaman. Penyiangan
pertama dilakukan setalah kacang tanah mulai berbunga yaitu
sekitar umur 21 hari. Penyiangan kedua dilakukan setalah kacang
tanah mulai tumbuh biji yaitu sekitar umur 35-40 hari. Penyiangan
yang dilakukan adalah mencabuti rumput liar di sekitar tanaman.
Penyiangan dilakukan dengan menggunakan cangkul kecil atau
menggunakan tangan.
f. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan menyemprotkan
pestisida. Hama tanaman kacang tanah pada musim tanam
Agustus-Oktober 2015 adalah ulat penggulung daun dan uret.
Pestisida yang digunakan dalam membunuh hama ulat daun dan
uret adalah confidor, sevin, antrokol. Penyemprotan pestisida
dilakukan satu kali sebelum kacang tanah mulai tumbuh buah.
g. Pemanenan
Tanaman kacang tanah di lahan pasir Desa Pasaranom
dipenen dengan sua cara yaitu dipanen secara tebasan dan dipanen
sendiri. Kacang tanah yang dipanen tebasan berumur lebih muda
dari yang dipanen sendiri yaitu 60-70 hari. Kacang tanah yang
dipanen muda dijual ke penjual kacang rebus. Kacang tanah yang
105
dipanen sendiri berumur 85-100 hari. Kacang tanah yang siap
dipanen sendiri ditandai dengan daun-daun yang mulai rontok, dan
kulit polong yang mulai mengeras. Kacang tanah dipanen dengan
cara mencabut tanaman menggunakan tangan. Tanaman yang
sudah dicabut kemudian dikumpulkan dan tanaman dipotong pada
pangkal bawah batang. Tanaman bagian atas (daun) diikat
kemudian dijual. Tanaman bagian bawah yang berupa kacang
kemudian diangkut untuk dilakukan pengeringan.
h. Pasca panen
Pasca panen yang dilakukan petani adalah pengangkutan
kacang tanah menggunakan motor ataupun mobil bak. Penjemuran
dilakukan 3-5 hari dengan menggunakan panas matahari. Kacang
tanah yang sudah dikeringkan kemudian dilakukan pemipilan.
Pemipilan kacang tanah dilakukan 7-14 hari. Kacang tanah yang
sudah dipipil kemudian disimpan di dalam karung untuk dijual
ataupun dijual dalam bentuk olahan.
i. Pemasaran
Kacang tanah dijual ke pasar ataupun dijual ke pedagang
pengepul di sekitar Desa Pasaranom. Tamanan kacang tanah
digunakan untuk pakan ternak.
106
j. Kendala dan Solusi Usahatani Kacang Tanah di Lahan Pasir
1. Kendala
a) Hama ulat daun dan uret pada tanaman kacang tanah.
Hama ulat daun pada tanaman kacang tanah
menyerang pada saat kacang tanah memasuki masa
pembungaan yaitu pada umur sekitar 25 hari. Hama uret
menyerang akar tanaman kacang tanah.
b) Kondisi lahan yang agak keras.
Lahan pasir yang digunakan untuk menanam kacang
tanah mempunyai tekstur yang keras sehingga perlu
dilakukan pengolahan lahan dan pemupukan menggunakan
pupuk kandang yang lebih banyak.
c) Curah hujan yang kurang.
Curah hujan yang kurang menyebabkan tanah
menjadi kering dan tanaman menjadi kekurangan air.
2. Solusi
a) Pemberian pestisida untuk menghilangkan penyakit dan
hama.
Pemberian pestisida dilakukan pada saat hama
mulai menyerang tanaman kacang tanah. Pestisida
diberikan dengan cara disemprot menggunakan sprayer.
Pestisida yang digunakan adalah convidor, sevin, dan
antrokol.
107
b) Pemberian pupuk kandang pada saat pengolahan lahan.
Kondisi lahan yang keras perlu dilakukan
pengolahan tanah yang tepat. Pengolahan lahan yang
dilakukan petani adalah menncangkul tanah dan
memberikan pupuk kandang sebanyak-banyaknya.
c) Melakukan irigasi agar tanaman tidak kekurangan air.
Irigasi dilakukan agar tanaman kacang tanah tidak
kekurangan air. Irigasi yang dilakukan adalah dengan
menggunakan pompa air dan selang. Air diambil dari
sumber air berupa sumur.
k. Pola Pergiliran Tanaman
Pola pergiliran tanaman yang terdapat dua pola pergiliran
tanaman di lahan pasir Desa Pasaranom terdiri dari jagung-jagung-
kacang tanah, dan kacang tanah-kacang tanah-kacang tanah. Petani
yang memiliki luas lahan yang cukup luas memilih pola pergiliran
tanaman jagung-jagung-kacang tanah, sedangkan petani yang
mempunyai luas lahan sempit memilih menanam kacang tanah
secara terus menerus sepanjang tahun.
108
B. Analisis Data
1. Identitas Responden
Responden petani kacang tanah lahan sawah yang diteliti pada
penelitian ini sejumlah 32 orang. Responden petani kacang tanah
lahan pasir adalah 30 orang. Identitas responden meliputi umur,
jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan responden, jumlah
anggota keluarga responden, dan luas lahan responden.
1) Umur responden
Umur merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
kemampuan fisik seseorang dalam melakukan kegiatan.
Pengelompokan umur menurut Badan Pusat statistik dibagi
menjadi tiga kelompok umur yaitu 15-32, 33-64 dan >64. Data
umur responden disajikan dalam Tabel 33.
Tabel 33
Umur Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo
No
Umur
Responden
(Tahun)
Lahan Sawah Lahan Pasir
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1
15-32
(produktif
usia muda)
3 9,38 0 0
2
32-64
(produktif
usia tua)
23 71,87 22 73,33
3
> 64
(tidak
produktif)
6 18,75 8 26,67
32 100,00 30 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 33 diketahui bahwa Umur responden
petani kacang tanah lahan sawah sebesar 9,38% petani berusia
109
produktif muda, 71,87% petani berusia produktif tua, dan 18,75%
petani berusia tidak produktif. Petani kacang tanah di lahan pasir
berjumlah 30 petani, 73,33% petani berusia 33-64 tahun dan
sisanya berusia > 64 tahun. Umur petani di lahan sawah dan lahan
pasir sebagian besar termasuk dalam usia prduktif. Usia yang
produktif cenderung memiliki kinerja yang baik dalam melakukan
pengembangan usahatani kacang tanah.
2) Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan petani responden berpengaruh terhadap
cara dan pola berpikir petani dalam melakukan usahataninya.
Tingkat pendidikan responden petani kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 34.
Tabel 34
Tingkat Pendidikan Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan
Sawah dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo
No Pendidikan
Lahan Sawah Lahan Pasir
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1 Tidak Sekolah 0 0 8 26,67
2 SD/Sederajat 5 15.63 18 60,00
3 SLTP/Sederajat 11 34.37 3 10,00
4 SLTA/Sederajat 16 50,00 1 3,33
Jumlah 32 100 30 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 34 diketahui bahwa petani responden
lahan sawah berpendidikan SD/sederajat sebanyak 5 petani atau
15,63%, SLTP/sederajat sebanyak 11 petani atau 34,37% dan
SLTA/sederajat sebanyak 16 petani atau 50,00%. Pendidikan
petani di desa Pekutan tergolong tinggi. Pendidikan yang tinggi
110
berpengaruh terhadap penggunaan faktor produksi yang dimiliki
petani dalam melakukan usatani kacang tanah.
Petani sampel di lahan pasir Desa Pasaranom
berpendidikan SD sebanyak 60,00%, SMP sebanyak 10,00%, dan
SMA sebanyak 3,33%. Tingkat pendidikan petani sampel di Desa
Pasaranom dapat dikatakan masih rendah, hal ini disebabkan
karena kondisi ekonomi petani yang menyebabkan petani tidak
mampu untuk bersekolah ke jenjang yang tinggi. Berdasarkan
tingkat pendidikan, petani kacang tanah di lahan sawah mempunyai
pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani kacang
tanah di lahan pasir.
3) Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota petani akan berpengaruh terhadap petani dalam
mengambil keputusan dan mempunyai peran sebagai tenaga kerja
dalam keluarga. Data jumlah anggota keluarga responden disajikan
dalam Tabel 35.
Tabel 35.
Jumlah Anggota Keluarga Responden Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo No Uraian Lahan Sawah Lahan Pasir
Jumlah Persentase
(%)
Jumlah Persentase
(%)
1
Jenis
Kelamin
Laki-laki 29 38.67 40 44.45
Perempuan 46 61.33 50 55.55
Jumlah 75 100,00 90 100,00
2
Umur
(Th)
0-14 17 22.66 16 17.78
15-64 53 70.67 70 77.78
>64 5 6.67 4 4.44
Jumlah 75 100,00 90 100,00
Sumber: Analisis Data Primer
111
Berdasarkan Tabel 35 diketahui bahwa 38,67% anggota
keluarga reponden berjenis kelamin laki-laki dan 61,33% anggota
petani responden berjenis kelamin perempuan. Umur anggota
keluarga 0-14 tahun berjumlah 22,66%, 15-64% berjumlah 70,67%
dan >64 berjumlah 6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa anggota
keluarga berusia produktif lebih besar, sehingga cukup tersedia
tenaga kerja dalam keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga dalam
usahatani kacang tanah digunakan untuk mengurangi biaya yang
dikeluarkan petani.
Anggota keluarga petani sampel di lahan pasir berjenis
kelamin laki-laki 44,45 % dan sebanyak 55,55% anggota keluarga
petani sampel berjenis kelamin perempuan. Umur rata-rata anggota
keluarga berusia produktif antara 15-64 tahun sebanyak 77,78%.
Anggota keluarga mempunyai peran sebagai tenaga kerja dalam
keluarga dalam usahatani kacang tanah, semakin banyak anggota
keluarga yang membantu berusahatani kacang tanah maka akan
mengurangi biaya untuk upah tenaga kerja luar keluarga.
4) Luas Lahan
Luas lahan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi
yang akan didapatkan oleh petani kacang tanah. Hernanto (1989),
mengelompokkan luas lahan berdasarkan tiga kategori. Luas lahan
<0,5 ha dikatakan lahan sempit, luas lahan 0,5 ha sampai dengan
112
2 ha dikatakan lahan sedang dan luas lahan >2 ha dikatakan lahan
luas. Data luas lahan responden disajikan dalam Tabel 36.
Tabel 36
Luas Lahan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
dan Lahan Pasir di Kabupetan Purworejo No
Luas Lahan
(Ha)
Lahan Sawah Lahan Pasir
Jumlah Persentase
(%)
Jumlah Persentase
(%)
1 Sempit (< 0.5) 32 100,00 30 100,00
2 Sedang (0,5-2) - - - -
3 Luas (> 2) - - - -
Jumlah 32 100,00 30 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Tabel 35 menunjukkan luas lahan petani responden lahan
sawah dan lahan pasir sebesar 100% berluas <0,5 ha, yaitu
menunjukkan bahwa lahan yang ditanami kacang tanah termasuk
dalam lahan sempit. Luas lahan yang semakin luas maka semakin
besar pula pendapatan dan keuntungan usahatani kacang tanah.
Rata-rata luas lahan usahatani kacang tanah lahan sawah adalah
l.829,68 m2. Rata-rata luas lahan usahatani kacang tanah lahan
pasir adalah 868,33 m2. Rata-rata luas lahan usahatani kacang
tanah lahan sawah lebih besar dibandingkan dengan rata-rata
usahatani kacang tanah lahan pasir.
113
5) Pengalaman Usahatani Kacang Tanah
Data identitas responden berdasarkan pengalaman disajikan
dalam Tabel 37.
Tabel 37
Identitas Petani Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah dan Lahan
Pasir Berdasarkan Pengalaman di Kabupaten Purworejo
No
Pengalaman
Usahatani
(tahun)
Lahan Sawah Lahan Pasir
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 ≤ 10 7 21.88 6 20,00
2 11-19 8 25.00 4 13.33
3 ≥ 20 17 53.12 20 66.67
Jumlah 32 100.00 30 100.00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 37 diketahui bahwa pengalaman
usahatani kacang tanah lahan sawah ≤ 10 tahun berjumlah 7 petani
atau 21,88%, 11-19 tahun berjumlah 8 petani atau 25,00% dan ≥
20 tahun berjumlah 17 petani atau 53,12%. Petani dikatakan sudah
berpengalaman dalam menjalankan usahatani kacang tanah.
Pengalaman usahatani kacang tanah lahan pasir ≤ 10 tahun
adalah sebanyak 6 orang atau 20%, pengalaman usahatani kacang
tanah 10-19 tahun adalah sebanyak 4 orang atau 13,33% dan ≥ 20
tahun adalah sebanyak 20 orang. Petani di lahan pasir Desa
Pasaranom sudah tergolong berpengalaman dalam menjalankan
usahatani kacang tanah sehingga petani sudah bisa menentukan
perlakuan-perlakuan dengan lebih tepat berdasarkan kebiasaan dan
pengalaman usahataninya.
114
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan Keuntungan Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah dan Lahan Pasir
a. Biaya Produksi
Biaya produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu biaya
eksplisitdan biaya implisit. Biaya eksplisitadalah biaya yang benar-
benar dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi seperti sarana
produksi, penyusutan alat, tenaga kerja luar keluarga dan biaya
lain-lain. Biaya implisitadalah biaya yang tidak benar-benar
dikeluarkan oleh petani namun diikutsertakan dalam proses
produksi seperti biaya sewa lahan sendiri, tenaga kerja dalam
keluargga dan bunga modal sendiri.
Biaya implisitsuku bunga dihitung untuk menghitung bunga
modal sendiri adalah 0,75% per bulan, sesuai dengan suku bunga
KUR Bank BRI unit Grabag dan KUR Bank BRI unit Bayan.
Produksi kacang tanah dalam satu kali musim panen adalah 3
bulan, maka suku bunga bank ditentukan 1,2% per musim tanam
kacang tanah.
1) Biaya Sarana Produksi
Biaya sarana produksi adalah biaya yang dikeluarkan
petani untuk membeli bahan-bahan yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah. Sarana produksi pada usahatani kacang
tanah di lahan sawah adalah benih, pupuk kandang, pupuk
115
kimia dan karung. Sarana produksi pada usahatani kacang
tanah di lahan pasir meliputi benih, pupuk kandang, pupuk
urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, pupuk KCL,
pestisida confidor, pestisida sevin dan pestisida antrokol.
Besarnya biaya sarana produksi usahatani kacang tanah lahan
sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 38 dan Tabel 39.
Tabel 38
Rata-rata Biaya Sarana Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
No Input
Lahan Sawah
Vol Harga
satuan (Rp) Nilai (Rp)
Persentase
(%)
1 Benih (kg) 23,43 21.656,25 510.468,75 80,46
2 Pupuk kandang (kg) 114,21 499,94 57.098,14 9,00
3 Pupuk Urea (kg) 14,4 1852,20 26.674,56 4,21
4 Pupuk NPK (kg) 0,47 2.300,00 1.081,00 0,17
5 Pupuk TSP (kg) 1,56 2.500,00 3.900,00 0,62
6 Pupuk ZA (kg) 6,25 1.400,00 8.750,00 1,38
7 Karung (buah) 11,31 2.339,77 26.462,79 4,17
Jumlah 32.672,11 634.271,91 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Tabel 39
Rata-rata Biaya Sarana Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
No Input
Lahan Pasir
Vol Harga
Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Persentase
(%)
1 Benih (kg) 17,33 20.000,00 346.600,00 45,03
2 Pupuk kandang (kg) 470,00 494,33 232.335,10 30,18
3 Pupuk Urea (kg) 75,80 1.800,00 34.200,00 17,73
4 Pupuk TSP (kg) 12,40 2.078,82 25.777,36 3,34
5 Pupuk KCL (kg) 0,83 2.400,00 1.992,00 0,26
6 Pestisida Confidor (gr) 25,83 289,67 7.482,17 0,97
7 Pestisida sevin (gr) 8,33 299,00 2.490,67 0,32
8 Pestisida antrokol (gr) 2.50 280,00 700,00 0,09
9 Karung (buah) 6,67 2.387,50 15.924,62 2,09
Jumlah 30.029,32 769.741,94 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
116
Berdasarkan Tabel 38dan Tabel 39 besarnya rata-rata
biaya sarana produksi kacang tanah lahan sawah adalah sebesar
Rp 634.271,91per musim tanam. Rata-rata biaya sarana
produksi kacang tanah lahan pasir Rp 769.741,94 lebih besar
daripada biaya sarana produksi kacang tanah lahan sawah.
Biaya sarana produksi yang paling besar adalah benih.
Rata-rata penggunaan benih pada lahan sawah adalah
sebesar 23,43 kg lebih besar daripada rata-rata penggunaan
benih pada lahan pasir yaitu sebesar 17,33 kg. Rata-rata biaya
penggunaan pupuk kandang pada lahan sawah adalah
Rp 57.098,14atau sebesar 114.21 kg lebih kecil daripada rata-
rata penggunaan pupuk kandang pada lahan pasir yaitu
Rp 232.335,10 atau 470,00 kg. Penggunaan pupuk kandang
pada lahan pasir lebih banyak dikarenakan petani
mengusahakan ternak sehingga lebih mudah dalam
mendapatkan pupuk kandang.
2) Biaya Penyusutan Alat
Alat mempunyai peranan penting dalam usahatani. Alat
yang digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan sawah
adalah cangkul besar, cangkul kecil, sabit, karung, keranjang,
dan terpal. Alat-alat yang digunakan pada usahatani kacang
tanah lahan pasir adalah cangkul besar, cangkul kecil, sabit,
keranjang, terpal, diesel dan sprayer. Penghitungan biaya
117
penyusutan dihitung dengan cara nilai awal dikurangi nilai
akhir dibagi dengan umur ekonomis alat tersebut. Rata-rata
biaya penyusutan alat pada usahatani kacang tanah lahan sawah
dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 40.
Tabel 40
Rata-rata Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Kacang Tanah
Lahan Sawah dan Lahan Pasir per Satu Musim Tanam di
Kecamatan Bayan dan Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo
No Uraian
Lahan Sawah Lahan Pasir
Biaya
Penyusutan
(Rp)
Persentase
(%)
Biaya
Penyusutan
(Rp)
Persentase
(%)
1 Cangkul
besar 6.679,68 18,10 3.979,17 11,64
2 Cangkul
kecil 3.328,12 9,01 2.395,83 7,01
3 Sabit 5.692,71 15,42 2.758,33 8,07
4 Keranjang 1.992,18 5,40 2.645,83 7,75
5 Terpal 19.218,75 52,07 6.795,24 19,89
6 Diesel 0,00 0,00 11.444,44 33,49
7 Sprayer 0,00 0,00 4.152,77 12,15
Jumlah 36.911,44 100,00 34.171,61 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 40 diketahui bahwa rata-rata
penggunaan biaya penyusutan peralatan usahatani kacang tanah
pada lahan sawah adalah Rp 36.911,44 dan rata-rata biaya
penyusutan peratalan usahatani kacang tanah lahan pasir adalah
sebesar Rp 34.171,61 per musim tanam. Rata-rata biaya
penyusutan peralatan terbesar pada lahan sawah adalah terpal
yaitu Rp 19.218,75 atau sebesar 52,07%. Rata-rata biaya
penyusutan peralatan terbesar pada lahan pasir adalah diesel
yaitu Rp 11.444,44 atau sebesar 33,49%.
118
Cangkul besar digunakan untuk pengolahan lahan awal.
Cangkul kecil digunakan untuk membuat lubang pada saat
sebelum memasukkan benih kacang tanah dan pada saat proses
penyiangan. Sabit digunakan untuk penyiangan membersihkan
rumput disekitar tanaman kacang tanah. Karung digunakan
untuk tempat menyimpan kacang tanah pada saat panen.
Keranjang digunakan untuk tempat kacang tanah pada saat
pemanenan dan pemipilan. Terpal digunakan untuk proses
pengeringan kacang tanah setelah pemipilan. Diesel digunakan
untuk pengairan tanaman kacang tanah. Sprayer digunakan
pada saat pengendalian hama dan penyakit pada tanaman
kacang tanah.
3) Tenaga Kerja Dalam dan Luar Keluarga
Tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam
usahatani kacang tanah. Jumlah jam kerja pada usahatani
kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir adalah 8 jam kerja
dalam 1 hari kerja. Penggunaan tenaga kerja dalam dan luar
keluarga pada usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan
pasir disajikan dalam Tabel 41, Tabel 42, Tabel 43, dan
Tabel 44.
119
Tabel 41
Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
No Jenis
Pekerjaan
TKDK
Pria (HKO)
Upah (Rp) Total (Rp) Wanita (HKO)
Upah (Rp) Total (Rp)
1 Pengolahan lahan
5,62 30.000,00 168.600 0,09 30.000,00 2.700,00
2 Penanaman 0,56 30.000,00 16.800 0,21 30.000,00 6.300,00
3 Pemupukan 0,23 25.000,00 5.750 0,00 0,00 0,00
4 Penyiangan 6,78 25.000,00 169.500 1,31 0,00 0,00
5 Pengendalian
hama 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pemanenan 0,96 25.000,00 24.000,00 0,25 25.000,00 6.250,00
7 Pengeringan 3,70 30.000,00 111.000,00 1,81 30.000,00 54.300,00
8 Pemipilan 0,81 25.000,00 20.250,00 5,43 25.000,00 135.750,00
Jumlah 18,66 190.000,00 515.900,00 9,10 140.000,00 205.300,00
Rata-rata 2,33 27.142,86 64.487,50 1,13 28.000,00 25.662,50
Sumber: Analisis Data Primer 2016
Tabel 42
Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
No Jenis
Pekerjaan
TKLK
Pria
(HKO)
Upah (Rp) Total (Rp) Wanita
(HKO)
Upah (Rp) Total
(Rp)
1 Pengolahan
lahan 4,28 30.000,00 273.900,00 0,00 0,00 0,00
2 Penanaman 4,15 30.000,00 124.500,00 0,84 30.000,00 25.200,00
3 Pemupukan 0,02 25.000,00 500,00 0,00 0,00 0,00
4 Penyiangan 0,19 25.000,00 4.750,00 0,09 25.000,00 2.250,00
5 Pengendalian hama
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pemanenan 2,81 25.000,00 70.250,00 0,00 25.000,00 0,00
7 Pengeringan 0,00 30.000,00 0,00 0,00 30.000,00 0,00
8 Pemipilan 0,00 25.000,00 0,00 0,00 25.000,00 0,00
Jumlah 16,30 190.000,00 473.900,00 0,93 135.000,00 27.450,00
Rata-rata 2,03 27.142,86 59.237.50 0,11 22.500,00 3.431,25
Sumber: Analisis Data Primer 2016
Berdasarkan Tabel 41 diketahui bahwa penggunaan
tenaga kerja paling banyak adalah pengolahan lahan yaitu
tenaga kerja luar keluarga sebanyak 4,28 HKO dan tenaga
dalam keluarga pria sebanyak 5,62 HKO. Pengolahan lahan
120
diakukan oleh tenaga kerja pria karena pekerjaan tersebut
termasuk pekerjaan berat dan membutuhkan tenaga kerja yang
banyak supaya dapat selesai tepat waktu.
Penggunaan tenaga kerja untuk penanaman yaitu tenaga
dalam keluarga pria sebanyak 0,56 HKO dan tenaga kerja
dalam wanita sebanyak 0,21 HKO, sedangkan tenaga kerja luar
pria sebanyak 4,15 HKO dan tenaga kerja luar wanita sebanyak
0,84 HKO.
Penggunaan tenaga kerja pada proses pemupukan yaitu
tenaga kerja dalam pria 0,23 HKO dan tenaga kerja dalam
wanita 0,00 HKO, sedangkan tenaga kerja luar pria 0,02 HKO
dan tenaga kerja 0,00 HKO. Penggunaan tenaga kerja luar
kelUarga pada proses pemupukan adalah pria sebanyak
0,02 HKO dan wanita sebanyak 0,00 HKO. Penyiangan
dilakukan oleh tenaga kerja dalam pria 6,78 HKO dan tenaga
kerja dalam wanita 1,31 HKO, sedangkan tenaga kerja luar pria
0,19 HKO dan tenaga kerja luar wanita 0,09 HKO.
Penggunaan tenaga kerja pada proses pemanenan yaitu
tenaga kerja dalam pria 0,96 HKO dan tenaga kerja dalam
wanita 0,25 HKO, sedangkan tenaga kerja luar pria 2,81 HKO
dan tenaga kerja luar wanita 0,00 HKO. Proses pengeringan
kacang tanah dilakukan oleh tenaga dalam keluarga yaitu
tenaga kerja dalam pria sebesar 3,07 HKO dan tenaga kerja
121
dalam wanita 1,81 HKO. Proses pemipilan menggunakan
tenaga kerja dalam pria sebesar 0,81 HKO dan tenaga dalam
wanita 5,43 HKO.
Tabel 43
Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
No Jenis
Pekerjaan
TKDK
Pria (HKO)
Upah (Rp) Total (Rp) Wanita (HKO)
Upah (Rp) Total (Rp)
1 Pengolahan
lahan 3,80 30.000,00 114.000,00 0,00 0,00 0,00
2 Penanaman 0,80 30.000,00 24.000,00 0,20 30.000,00 6.000,00
3 Pemupukan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Penyiangan 3,03 30.000,00 90.900,00 0,00 0,00 0,00
5 Pengendalian
hama 0,09 3.750,00 356,25 0,00 0,00 0,00
6 Pengairan 0,86 30.000,00 25.800,00 0,00 0,00 0,00
7 Pemanenan 0,80 30.000,00 24.000,00 0,33 30.000,00 9.900,00
8 Pengeringan 3,56 30.000,00 106.800,00 0,26 30.000,00 7.800,00
9 Pemipilan 1,46 30.000,00 43.800,00 4,26 30.000,00 127.800,00
Jumlah 14,40 213.750,00 429.656,25 5,05 12.0000,00 151.500,00
Rata-rata 1,60 23.750,00 47.739,58 0,63 15.000,00 16.833,33
Sumber: Analisis Data Primer 2016
Tabel 44
Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
No Jenis
Pekerjaan
TKLK
Pria
(HKO)
Upah (Rp) Total (Rp) Wanita
(HKO)
Upah
(Rp)
Total
(Rp)
1 Pengolahan lahan
2,20 30.000,00 66.000,00 0,00 0,00 0,00
2 Penanaman 3,27 30.000,00 98.100,00 0.20 30.000,00 6.000,00
3 Pemupukan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Penyiangan 0,33 30.000,00 9.900,00 0,00 0,00 0,00
5 Pengendalian
hama 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pengairan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 Pemanenan 1,6 30.000,00 48.000,00 0,00 0,00 0,00
8 Pengeringan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Pemipilan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 7,4 120.000,00 222.000,00 0,20 30.000,00 6.000,00
Rata-rata 0,92 15.000,00 24.666,67 0,025 3.750,00 666.66
Sumber: Analisis Data Primer 2016
Penggunaan tenaga kerja pada proses pengolahan lahan
menggunakan tenaga kerja pria. Tenaga kerja dalam pria
3,80 HKO dan tenaga kerja luar pria 2,20 HKO. Penanaman
122
dilakukan oleh tenaga kerja pria dan wanita. Tenaga kerja pria
dalam adalah 0,08 dan tenaga kerja dalam wanita adalah
0,20 HKO, sedangkan tenaga kerja luar pria adalah 3,27 HKO
dan tenaga kerja luar wanita adalah 0,20 HKO.
Penyiangan dilakukan oleh tenaga kerja dalam pria
adalah 3,03 HKO dan tenaga kerja luar pria 0,33 HKO.
Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan oleh tenaga
kerja dalam pria yaitu 0,09 HKO.
Pengairan dilakukan oleh tenaga kerja dalam pria yaitu
0,86 HKO. Pemanenan dilakukan oleh tenaga kerja dalam pria
0,80 HKO, tenaga dalam wanita 0,33 HKO, dan tenaga kerja
luar pria 1,60 HKO. Pemanenan dilakukan oleh tenaga dalam
pria 0,80 HKO, tenaga dalam wanita 0,33 HKO, dan tenaga
luar pria 1,60 HKO.
Pengeringan hanya dilakukan oleh tenaga kerja dalam
keluarga. Tenaga kerja dalam pria 3,56 HKO dan tenaga kerja
dalam wanita 0,26 HKO. Pemipilan dilakukan oleh tenaga
kerja dalam pria 1,46 HKO dan tenaga kerja dalam wanita
4,26 HKO.
4) Biaya Lain-lain
Biaya lain-lain yang digunakan dalam usahatani kacang
tanah lahan sawah adalah biaya pajak tanah, biaya lain-lain
yang digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan pasir
123
adalah pajak tanah dan biaya irigasi. Rata-rata biaya lain-lain
dalam usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir
disajikan dalam Tabel 45.
Tabel 45
Rata-rata Penggunaan Biaya Lain-lain pada Usahatani Kacang
Tanah Lahan Sawah Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan
Lahan Pasir di Desa Pasaranom Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo
No Uraian
Lahan Sawah Lahan Pasir
Total
(Rp)
Persentase
(Rp)
Total
(Rp)
Persentase
(Rp)
1 Pajak 4.273,43 100,00 2.190,00 3,53
2 Sewa
Diesel 0,00 0,00 59.933,30 96,47
Jumlah 4.273,43 100,00 62.123,30 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 45 diketahui bahwa penggunaan
biaya lain-lain pada usahatani kacang tanah lahan sawah adalah
Rp 4.273,43 yang terdiri dari biaya pajak. Biaya lain-lain pada
usahatani kacang tanah lahan pasir adalah Rp 62.123,30 yaitu
terdiri dari biaya pajak dan biaya sewa diesel. Biaya sewa
diesel berjumlah Rp 59.933,30 atau 94,47%. Biaya sewa diesel
memiliki nilai yang paling besar karena mayoritas petani
menggunakan sewa diesel untuk melakukan irigasi pada lahan
tanamanya. Biaya pajak pada lahan pasir adalah Rp 2.190,00
atau 3,53%.
124
5) Rincian Biaya Eksplisitdan Implisit
Rincian biaya eksplisit dan implisitusahatani kacang
tanah lahan sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 46
dan Tabel 47
Tabel 46
Rata-rata Penggunaan Biaya Eksplisit dan Implisit pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo No Uraian Biaya
Eksplisit
(Rp)
Biaya
Implisit
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Persentase
(%)
1 Saprodi 634.271,91 0,00 634.271,91 44,70
2 Penyusutan
alat 36.911,44 0,00 36.911,44 2,60
3 TKDK 0,00 330.000,00 330.000,00 23,30
4 TKLK 325.000,00 325.000,00 22,90
5 Biaya lain-
lain 4.273,43 0,00 4.273,43 0,30
6 Bunga
Modal
sendiri
0,00 1.071,15 1.071,15 0,08
7 Sewa
Lahan
Sendiri
0,00 86.833,3 86.833,30 6,12
Jumlah 963.545,34 417.904,45 1.418.361,20 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 46 diketahui bahwa biaya
eksplisitlebih besar daripada biaya implisit. Rata-rata biaya
eksplisitusahatani kacang tanah di lahan sawah adalah Rp
963.545,34dan rata-rata biaya implisitusahatani kacang tanah
di lahan sawah adalah Rp 417.904,45 per satu musim tanam
kacang tanah. Besarnya bunga modal berasal dari KUR (Kredit
Usaha Rakyat) Bank BRI (2,25%) per musim tanam atau 3
bulan. Total biaya produksi usahatani kacang tanah di lahan
125
sawah merupakan penjumlahan dari rata-rata biaya eksplist dan
biaya implisityaitu sebesar Rp 1.418.361,20per musim tanam.
Tabel 47
Rata-rata Penggunaan Biaya Eksplisit dan Implisit pada
Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir di Desa Pasaranom
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo No Uraian Biaya
Eksplisit
(Rp)
Biaya
Implisit
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Persentase
(%)
1 Saprodi 769.741.94 0,00 769.741,94 52,50
2 Penyusutan
alat 34.171.61 0,00 34.171,61 2,33
3 TKDK 333.750,00 333.750,00 22,76
4 TKLK 150.000.00 0,00 150.000,00 10,23
5 Biaya lain-
lain 62.123,30 0,00 62.123,3 4,23
6 Bunga
Modal
sendiri
0.00 29.573,34 29.573,34 2,01
7 Sewa Lahan
Sendiri 0.00 86.833,30 86.833,30 5,92
Jumlah 1.016.036,9 450.156,64 1,466.193,50 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 47 diketahui bahwa rata-rata total
biaya eksplisitdan implisitadalah Rp 1.466.193,50 per musim
tanam. Biaya eksplisitlebih besar dibandingkan dengan biaya
implisit. Rata-rata biaya eksplisitusahatani kacang tanah lahan
pasir adalah Rp 1.016.036,90 per musim tanam. Rata-rata
biaya implisitusahatani kacang tanah lahan pasir adalah
Rp 450.156,64 per musim tanam. Rata-rata biaya eksplisit
lebih besar karena penggunaan saprodi yang besar.
126
b. Penerimaan
Kegiatan usahatani yang dilakukan oleh petani akan
menghasilkan suatu penerimaan pada satu musim panen.
penerimaan merupakan hasil perkalian antara produksi kacang
tanah yang diperoleh dengan harga jual yang telah disepakati
bersama antara petani dan pedagang pengepul. Kacang tanah di
lahan sawah dijual dalam bentuk kacang tanah polong kering.
Kacang tanah di lahan pasir dijual dalam bentuk polong basah dan
polong kering. Penerimaan usahatani kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 48 dan Tabel 49.
Tabel 48
Rata-rata Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan
Bayan Kabupaten Purworejo
Uraian Produksi Harga (Rp) Penerimaan
(Rp)
Kacang Tanah (kg) 174,687 13.000,00 2.270.938,00
Rendeng (ikat) 131,17 2.000,00 263.437,50
Jumlah (Rp) 2.534.3750
Sumber: Analisis Data Primer
Rata-rata penerimaan usahatani kacang tanah dalam
1.857,8 m2 adalah sebesar Rp 2.534.375,00. Besar kecilnya
penerimaan yang diterima petani tergantung dengan banyak
sedikitnya hasil panen kacang tanah dan rendeng yang diperoleh.
Harga kacang tanah per kilogram adalah Rp 13.000,00. Petani
menjual kacang tanah pada satu pedagang pengepul yang sama
sehingga harga kacang tanah pada saat penelitian sama.
127
Tabel 49
Rata-rata Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Usahatani
Kacang Tanah Lahan Sawah di Desa Pekutan Kecamatan
Bayan Kabupaten Purworejo
Uraian Produksi Harga (Rp) Penerimaan
(Rp)
Kacang Tanah (kg) 211,90 13.000,00 2.754.700,00
Rendeng (ikat) 12,06 10.000,00 120.600,00
Jumlah (Rp) 2.875.300,00
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Rata-rata penerimaan usahatani kacang tanah di lahan pasir
adalah Rp 2.875.300,00 per musim tanam. Besar kecilnya
penerimaan yang diterima oleh petani tergantung pada banyak
sedikitnya hasil panen kacang tanah yang diterima dan harga yang
berlaku pada saat tersebut.
c. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh petani kacang tanah lahan
sawah merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya ekplisit
atau biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh petani dalam
usahataninya. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani kacang
tanah di lahan sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 50.
Tabel 50
Rata-rata Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
No Uraian Lahan Sawah (Rp) Lahan Pasir (Rp)
1 Penerimaan 2.534.375,00 2.875.300,00
2 Biaya Eksplisit 963.545.34 1.016.036.90
Jumlah Pendapatan 1.570.829,66 1.859.263,10
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 50 diketahui rata-rata pendapatan petani
kacang tanag di lahan sawah adalah Rp 1.570.829,66 per musim
128
tanam. Rata-rata pendapatan usahatani kacang tanah di lahan pasir
adalah Rp 11.859.263,10 per musim tanam.
d. Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan yang
diperoleh petani kacang tanah dengan total biaya implisit yang
dikeluarkan oleh petani. Besarnya keuntungan usahatani kacang
tanah di lahan sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 51.
Tabel 51
Rata-rata Keuntungan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
No Uraian Lahan sawah
(Rp)
Lahan pasir
(Rp)
1 Pendapatan 1.570.829,66 1.859.263,10
2 Biaya implisit 417.904.45 450.156.64
Jumlah 1.988.734.11 2.309.419.74
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 51 diketahui bahwa rata-rata
keuntungan yang diperoleh petani kacang tanah lahan sawah pada
Rp 1.988.734.11per musim tanam. Rata-rata keuntungan yang
diperoleh petani kacang tanah lahan pasir adalah Rp
2.309.419.74per musim tanam.
2. Perbedaan biaya dan produksi usahatani kacang tanah di lahan sawah
dan lahan pasir
Uji beda biaya dan produksi dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil uji beda biaya dan produksi disajikan dalam Tabel 53 dan 54.
129
Tabel 52
Hasil Uji Beda Biaya Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed) Mean Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Biaya Equal
variances
assumed
.184 .669 -.288 60 .774 -38508.36552 1.33481E5 -3.05511E5 2.28494E5
Equal
variances not
assumed
-.288 59.643 .774 -38508.36552 1.33533E5 -3.05646E5 2.28630E5
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan analisis data diperoleh thitung sebesar 0,288 dengan
p=0,774 pada derajat kebebasan (degree of freedom) df = 60 dan taraf
signifikansi 5% nilai ttabel adalah 2,000. Nilai thitung < ttabel (0,288<2,000)
atau p>0,05 menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
ada perbedaan signifikan biaya usahatani kacang tanah lahan sawah
dan lahan pasir di Kabupaten Purworejo.
Pengolahan data diperoleh nilai probabilitas Sig (2-tailed)
sebesar 0,774 (pada equal variances assumed) dan 0,744 (pada equal
variances not assumed). Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan
yang membandingkan nilai probabilitas hasil perhitungan dengan
tingkat signifikansi yang digunakan, hasil P > 0,05, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara biaya usahatani kacang tanah lahan sawah dan biaya usahatani
kacang tanah lahan pasir.
Biaya usahatani kacang tanah lahan pasir dan lahan sawah tidak
mempunyai perbedaan yang signifikan karena jenis biaya yang
130
digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir
sama. Hasil uji beda biaya dengan perhitungan matematis diperoleh
rata-rata biaya kacang tanah di lahan sawah adalah Rp 1.418.361,20
dan rata-rata biaya usahatani kacang tanah lahan pasir adalah
Rp 1.466.193,50, menunjukkan bahwa biaya usahatani kacang tanah
lahan pasir lebih besar daripada biaya usahatani kacang tanah lahan
sawah. Perbedaan disebabkan karena penggunaan biaya pengairan dan
biaya pengendalian hama dan penyakit.
Tabel 53
Hasil Uji Beda Produksi Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah di
Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Produksi Equal variances
assumed .905 .345 -1.482 60 .144 -37.21250 25.10939 -87.43876 13.01376
Equal variances
not assumed
-1.501 54.142 .139 -37.21250 24.79050 -86.91148 12.48648
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Hasil analisis menunjukkan thitung sebesar -1,482 dengan
p=0,144 pada derajat kebebasan (degree of freedom) df = 60 dan taraf
signifikansi 5% nilai ttabel adalah 2,000. Nilai thitung< ttabel(-1,482<2,000)
atau p>0.05 menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
ada perbedaan signifikan tingkat produksi usahatani kacang tanah
lahan sawah dan lahan pasir.
Nilai probabilitas Sig (2-tailed) sebesar 0,144 (pada equal
variances assumed) dan 0,144 (pada equal variances not assumed).
131
Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan yang membandingkan nilai
probabilitas hasil perhitungan dengan tingkat signifikansi yang
digunakan, hasil P > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi usahatani
kacang tanah lahan sawah dan produksi usahatani kacang tanah lahan
pasir.
Produksi usahatani kacang tanah lahan pasir dan lahan sawah
tidak terdapat perbedaan signifikan karena dalam faktor-faktor
produksi yang digunakan dalam kedua usahatani tersebut sebagian
besar sama. Hasil perhitungan matematis menunjukkan produksi
kacang tanah lahan sawah adalah 174,68/kg dan rata-rata produksi
usahatani kacang tanah lahan pasir adalah211,90/kg. Rata-rata
produksi usahatani kacang tanah lahan pasir lebih tinggi daripada rata-
rata produksi usahatani kacang tanah lahan sawah. Penggunaan faktor-
faktor produksi yang berbeda sehingga produksi yang dihasilkan
berbeda.
132
3. Perbedaan pendapatan usahatani kacang tanah di lahan sawah dan
lahan pasir
Hasil uji beda tingkat pendapatan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 54.
Tabel 54
Hasil Uji Beda Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pendapatan Equal
variances
assumed
1.570 .215 -1.417 60 .162 -3.90871E5 2.75820E5 -9.42594E5 1.60851E5
Equal
variances
not
assumed
-1.440 50.240 .156 -3.90871E5 2.71349E5 -9.35827E5 1.54084E5
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Hasil uji beda tingkat pendapatan usahatani kacang tanah lahan
sawah dan lahan pasir diperoleh thitung sebesar -1,417 dengan p=0,162
pada derajat kebebasan df = 60 dan taraf signifikansi 5% nilai ttabel
adalah 2,000. Nilai thitung> ttabel (-1,417<2,000) atau p<0,05
menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan tingkat pendapatan usahatani kacang tanah
lahan sawah dan lahan pasir di Kabupaten Purworejo. Pendapatan
usahatani kacang tanah di lahan pasir dan lahan sawah sama karena
faktor-faktor produksi dan biaya yang digunakan sama.
Nilai probabilitas Sig (2-tailed) sebesar 0,162 (pada equal
variances assumed) dan 0,162 (pada equal variances not assumed).
133
Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan yang membandingkan nilai
probabilitas hasil perhitungan dengan tingkat signifikansi yang
digunakan, hasil P > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani
kacang tanah lahan sawah dan pendapatan usahatani kacang tanah
lahan pasir.
Rata-rata pendapatan kacang tanah lahan sawah menggunakan
perhitungan matematis adalah Rp 1.570.829,66 dan rata-rata
pendapatan usahatani kacang tanah lahan pasir adalah
Rp 1.859.263,10. Rata-rata pendapatan usahatani kacang tanah lahan
pasir lebih tinggi daripada rata-rata produksi usahatani kacang tanah
lahan sawah. Pendapatan udahatan kacang tanah lahan pasir lebih
tinggi karena produksi dan penerimaan yang diperoleh lebih tinggi.
134
4. Perbedaan keuntungan usahatani kacang tanah di lahan sawah dan
lahan pasir
Hasil uji beda tingkat keuntungan usahatani kacang tanah di
lahan sawah dan lahan pasir disajikan dalam Tabel 55.
Tabel 55
Hasil Uji Beda Keuntungan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
di Desa Pekutan Kecamatan Bayan dan Lahan Pasir di Desa
Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Keuntungan Equal
variances
assumed 1.578 .214 -1.944 60 .057 -5.11994E5 2.63424E5 -1.03892E6 14932.35414
Equal
variances not
assumed
-1.977 49.53
5 .054 -5.11994E5 2.58998E5 -1.03233E6 8339.86606
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Hasil uji beda keuntungan antara usahatani kacang tanah lahan
sawah dan lahan pasir diperoleh thitung-1,944 dengan p=0,057 pada
derajat kebebasan df = 60 dan taraf signifikansi 5% nilai ttabel adalah
2,000. Nilai thitung> ttabel (-1,944<2,000) atau p<0,05 menunjukkan Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya tidak ada perbedaan signifikan tingkat
keuntungan usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir di
Kabupaten Purworejo. Keuntungan usahatani kacang tanah lahan
sawah dan lahan pasir sama karena faktor produksi dan biaya yang
digunakan jenisnya sama.
Nilai probabilitas Sig (2-tailed) sebesar 0,057 (pada equal
variances assumed) dan 0,057 (pada equal variances not assumed).
Berdasarkan kriteria penarikan kesimpulan yang membandingkan nilai
135
probabilitas hasil perhitungan dengan tingkat signifikansi yang
digunakan, hasil P > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keuntungan usahatani
kacang tanah lahan sawah dan keuntungan usahatani kacang tanah
lahan pasir.
Hasil perhitungan matematis menunjukkan rata-rata
keuntungan usahatani kacang tanah lahan sawah adalah
Rp 1.988.734,11dan rata-rata keuntungan usahatani kacang tanah lahan
pasir adalahRp 2.309.419,74. Rata-rata keuntungan usahatani kacang
tanah lahan pasir lebih tinggi daripada rata-rata produksi usahatani
kacang tanah lahan sawah.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani kacang
tanah di lahan sawah
Penggunaan faktor-faktor produksi berpengaruh terhadap hasil
produksi kacang tanah. Tanaman kacang tanah kurang dapat tumbuh
secara optimal pada curah hujan yang rendah. Petani melakukan
budidaya kacang tanah pada awal musim penghujan. Musim
penghujan akan lebih memudahkan petani dalam pengolahan lahan.
Penurunan produksi kacang tanah terjadi karena serangan hama uret
dan ulat daun. hama uret menyerang akar sehingga membuat tanaman
kacang tanah tidak berbuah maksimal. Hama ulat daun muncul pada
saat kacang tanah memasuki masa pembungaan. Ulat daun menyerang
daun sehingga daun menjadi menggulung dan habis. Petani di lahan
136
sawah tidak melakukan pengendalian terhadap hama-hama tersebut
dan membiarkan saja.
Penggunaan faktor produksi yang tepat akan menghasilkan
produksi kacang tanah yang maksimal. Produksi yang semakin tinggi
akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang tinggi pula.
Analisis regresi fungsi Cobb Douglas dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh masing-masing faktor produksi sebagai
variabel independent terhadap hasil produksi kacang tanah sebagai
variabel dependent. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
usahatani kacang tanah di lahan sawah disajikan dalam Tabel 56.
Tabel 56
Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi Usahatani Kacang Tanah
Lahan Pasir di Desa Pekutan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
No Variabel Koefisien
Regresi
Std
Error t-hitung Signifikan
1 Konstanta -1,709 0,792 -2,157 0,052**
2 LN X1 0,551 0,204 2,693 0,020***
3 LN X2 0,471 0,181 2,605 0,023***
4 LN X3 -0,004 0,009 -0,420 0,682
5 LN X4 -0,018 0,019 -0,982 0,345
6 LN X5 0,002 0,015 -0,151 0,883
7 LN X6 0,003 0,016 0,173 0,886
8 LNX7 -0,168 0,090 -1,866 0,087**
9 LNX8 -0,055 0,070 -0,776 0,453
10 LNX9 -0,341 0,231 1,480 0,165
R Square 0,945
F-hitung 41,400
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
137
Keterangan
*** : Signifikan pada 𝛼 0,05
** : Signifikan pada 𝛼 0,10
ttabel pada 𝛼0,10
2; (n-1) :
ttabel pada 𝛼 0,05; 31 : 1,695
ttabel pada 𝛼 0,10; 31 : 1,309
Ftabel pada 𝛼 0,10 : 1,92
Persamaan fungsi produksi kacang tanah sebagai berikut:
LN Y = -1,709 + 0,551 LnX1 + 0,471 LnX2 - 0,004 LnX3 –
0,018 LnX4 – 0,002 LnX5 + 0,003 LnX6 – -0,168 LnX7 –
0,055 LnX8 - 0,341 lnX9
Keterangan:
Y : Produksi kacang tanah lahan sawah (Kg)
X1 : Luas Lahan (m2)
X2 : Pupuk Organik (Kg)
X3 : Pupuk Urea (Kg)
X4 : Pupuk NPK (Kg)
X5 : Pupuk TSP (Kg)
X6 : Pupuk ZA (Kg)
X7 : Tenaga Kerja Dalam Keluarga (HKO)
X8 : Tenaga Kerja Luar Keluarga (HKO)
X9 : Benih (Kg)
a. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,945 menunjukkan 94,5% variasi
variabel dependen (produksi kacang tanah) mampu dijelaskan
oleh variasi independen seperti luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja
dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih, dan
pengalaman berusahatani, sedangkan 5,5% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
138
Faktor tersebut antara lain iklim, jenis tanah, curah hujan, dan
lain-lain.
b. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen (luas lahan, pupuk kimia, pupuk organik,
tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih
dan pengalaman berusahatani) berpengaruh terhadap variabel
dependen (produksi kacang tanah). Berdasarkan hasil analisis
nilai F hitung adalah 41,400. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
Fhitung> Ftabel 𝛼 0,10 atau sebesar 41,400 > 1,92. Tingkat
signifikan menunjukkan 0,052 yang lebih kecil daripada tingkat
kesalahan (𝛼) yaitu 0,10. Artinya produksi kacang tanah
dipengaruhi secara simultan (bersama-sama) oleh luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA,
tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih,
dan pengalaman berusahatani.
c. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel independen (luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk
ZA, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga,
benih, dan pengalaman berusahatani) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (produksi kacang
139
tanah). Berdasarkan uji t diketahui bahwa terdapat 3 variabel
yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kacang
tanah yaitu luas lahan, dan pupuk organik.
1) Variabel Luas Lahan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 2,693. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (2,693) >
ttabel pada tingkat signifikansi 𝛼 0,05 (1,695) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh nyata dari variabel luas lahan. Nilai koefisien
regresi sebesar 0,551 dengan tanda positif menunjukkan ada
hubungan searah dan dapat diartikan apabila ada
penambahan luas lahan sebesar 1% maka produksi kacang
tanah akan bertambah sebesar 0,551%. Ha yang menduga
variabel jumlah luas lahan berpengaruh secara individual
terhadap produksi kacang tanah diterima. Variabel luas
lahan berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah,
apabila luas lahan semakin luas, maka akan meningkatkan
produksi kacang tanah.
2) Pupuk Organik
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar (2,605) > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,695) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh nyata dari variabel pupuk organik. Nilai koefisien
140
sebesar 0,471 yang menunjukkan ada hubungan yang searah
dan dapat diartikan apabila ada penambahan pupuk organik
sebesar 1% maka produksi kacang tanah akan bertambah
0,471%. Dengan demikian (Ha) yang menduga variabel
pupuk organik berpengaruh secara individual terhadap
produksi kacang tanah diterima, ha di tolak. Variabel pupuk
organik berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah,
apabila pupuk organik semakin banyak, maka akan
meningkatkan produksi kacang tanah. Oleh karena itu perlu
dilakukan penambahan pupuk organik.
3) Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar (1,866) > ttabel pada 𝛼 0,10 (1,309) dengan tingkat
signifikansi 90,00% sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh nyata dari variabel pupuk organik. Nilai koefisien
sebesar -0,168 yang menunjukkan ada hubungan yang
negatif dan dapat diartikan apabila ada penambahan tenaga
kerja dalam keluarga 1% maka produksi kacang tanah akan
berkurang sebesar -0,168%. Dengan demikian (Ha) yang
menduga variabel tenaga kerja dalam keluarga berpengaruh
secara individual terhadap produksi kacang tanah diterima.
141
Varibabel yang diuji dalam penelitian secara keseluruhan
ada 7 variabel. Variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah
variabel luas lahan, pupuk organik, dan tenaga kerja dalam
keluarga. Variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah
pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk ZA, tenaga kerja luar
keluarga, benih, dan pengalaman berusahatani.
1) Pupuk Urea
Pupuk urea adalah pupuk yang berfungsi sebagai nutrisi
dalam proses pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun,
akar, batang, dan tunas tanaman kacang tanah. Pupuk Urea
tidak berpengaruh secara nyata dalam usahatani kacang tanah
di lahan sawah. Pupuk urea digunakan oleh petani untuk
menambah penggunaan pupuk organik yang masih sedikit.
Petani tidak semua menggunakan pupuk urea, oleh karena itu
pupuk urea digunakan hanya sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan petani.
Anjuran pemupukan pupuk urea adalah 75 kg/ha (BPP
Kecamatan Grabag, 2015), sedangkan rata-rata petani kacang
tanah lahan sawah di Desa Pekutan adalah 14,4 kg/ha.
Penggunaan pupuk urea masih di bawah dosis anjuran, jadi hal
ini yang menyebabkan pupuk urea tidak berpengaruh secara
signifikan.
142
2) Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk yang mengandung unsur hara
utama yaitu nitrogen, fosfor dan kalium. Kacang tanah mampu
menangkap nitrogen secara langsung dari atmosfer karena
tanaman tersebut bersimbiosis dengan bakteri bintil akar, yaitu
jenis bakteri menguntungkan yang mampu mengikat nitrogen
bebas sehingga tersedia di dalam tanah.
Pupuk NPK membantu pertumbuhan vegetatif terutama
daun, membantu pertumbuhan akar dan tunas, dan membantu
pembungaan dan pembuahan. Pupuk NPK digunakan dalam
usahatani kacang tanah di lahan sawah sebagai pupuk
tambahan. Pupuk NPK tidak mempengaruhi usahatani kacang
tanah lahan sawah karena hanya sedikit petani yang
menggunakan pupuk NPK. Petani lebih banyak menggunakan
pupuk organik.
3) Pupuk TSP
Pupuk TSP adalah nutrisi anorganik yang digunakan
untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah. Pupuk TSP tidak
berpengaruh secara nyata dalam usahatani kacang tanah lahan
sawah karena tidak semua petani menggunakan pupuk TSP.
Pupuk TSP hanya digunakan oleh sebagian kecil petani.
143
Anjuran penggunaan pemupukan pupuk TSP adalah
100 kg/ha (BPP Kecamatan Bayan, 2015), sedangkan rata-rata
penggunaan pupuk TSP adalah 1,56 kg/ha. Petani rata-rata
menggunakan pupuk TSP hanya 1,56 kg/ha karena harga
pupuk TSP gak mahal yaitu Rp 2.500/kg. Penggunaan pupuk
TSP masih dibawah anjuran, menyebabkan pupuk TSP tidak
berpengaruh secara signifikan.
4) Pupuk ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang
mengandung amoniumsulfat yang dirancang untuk memberi
tambahan hara nitrogendan belerang bagi tanaman kacang
tanah. Pupuk ZA tidak berpengaruh secara nyata dalam
usahatani kacang tanah lahan sawah karena tidak semua petani
menggunakan pupuk ZA. Pupuk ZA hanya digunakan oleh
sebagian kecil petani.
Anjuran penggunaan pupuk ZA adalah 100 kg/ha (BPP
Kecamatan Bayan, 2015), sedangkan rata-rata penggunaan
pupuk ZA pada usahatani kacang tanah lahan sawah di Desa
Pekutan adalah 6,25 kg/ha. Penggunaan pupuk ZA masih
dibawah dosis anjuran, jadi hal ini menyebabkan pupuk ZA
tidak berpengaruh secara signifikan.
144
5) Tenaga Kerja Luar Keluarga
Tenaga kerja luar keluarga adalah tenaga kerja luar
keluarga yang digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan
sawah. Tenaga kerja luar keluarga tidak berpengaruh terhadap
produksi kacang tanah karena penggunaan tenaga kerja luar
keluarga digunakan pada saat proses pengolahan lahan. Proses
pengolahan lahan merupakan proses yang cukup berat sehingga
apabila dilakukan oleh tenaga kerja dalam keluarga akan
membutuhkan waktu yang lebih lama.
6) Benih
Benih yang digunakan dalam usahatani kacang tanah
lahan sawah adalah jenis kacang tanah garuda dua. Variabel
benih tidak berpengaruh terhadap produksi usahatani kacang
tanah di lahan sawah karena benih yang digunakan berbeda-
beda dalam setiap penggunaannya. Benih yang digunakan
dalam satu lubang tanam adalah tiga atau dua butir benih
kacang tanah.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani kacang
tanah di lahan pasir
Penggunaan faktor produksi berpengaruh terhadap hasil
produksi kacang tanah. Penggunaan faktor produksi yang tepat akan
menghasilkan produksi kacang tanah yang maksimal. Produksi yang
semakin tinggi akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang
145
tinggi pula. Analisis regresi fungsi Cobb Douglas dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing faktor produksi
sebagai variabel independent terhadap hasil produksi kacang tanah
sebagai variabel dependent. Faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam usahatani kacang tanah di lahan pasir disajikan dalam Tabel 57.
Tabel 57
Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi Usahatani Kacang Tanah di
Lahan Pasir Desa Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo
No Variabel Koefisien
Regresi
Std
Error t-hitung Signifikan
1 Konstanta 3,628 1,396 2,599 0,32**
2 LN X1 0,121 0,081 1,989 0,100**
3 LN X2 -0,292 0,183 -1,597 0,149
4 LN X3 -0,202 0,044 -4,586 0,002***
5 LN X4 -0,218 0,045 -4,811 0,001***
6 LN X5 -0,247 0,042 -5,915 0,000***
7 LN X6 -0,014 0,025 -0,572 0,583
8 LN X7 -0,041 0,054 0,744 0,461
9 LN X8 0,845 0,132 6,387 0,000***
10 LN X9 0,165 0,071 2,330 0,048***
11 LN X10 0,176 0,076 2,325 0,049***
12 LNX11 0,170 0,074 2,284 0,052**
R Square 0,966
F-hitung 50,661
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Keterangan
*** : Signifikan pada 𝛼 0,05
** : Signifikan pada 𝛼 0,10
ttabel pada 𝛼0,10
2; (n-1) :
ttabel pada 𝛼 0,05; 29 : 1,699
ttabel pada 𝛼 0,10; 29 : 1,311
Ftabel pada 𝛼 0,10 : 1,88
146
Persamaan fungsi produksi kacang tanah sebagai berikut:
LN Y = 3,628 + 0,121 LnX1 -0,292 LnX2 – 0,202LnX3 –
0,218 LnX4 – 0,247 LnX5 - 0,014LnX6 - 0,041 LnX7
+ 0,845 LnX8 + 0,165 LnX9 + 0,176 LnX10 +
0,170 LnX11
Keterangan:
Y : Produksi kacang tanah lahan pasir (Kg)
X1 : Luas Lahan (m2)
X2 : Pupuk Organik (Kg)
X3 : Pupuk Urea (Kg)
X4 : Pupuk TSP (Kg)
X5 : Pupuk KCL (Kg)
X6 : Tenaga Kerja Dalam Keluarga (HKO)
X7 : Tenaga Kerja Luar Keluarga (HKO)
X8 : Benih (Kg)
X9 : Pestisida Confidor (gram)
X10 : Pestisida Sevin (gram)
X11 : Pestisida Antrokol (gram)
a. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil analisis regresi linier diperoleh koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,966 menunjukkan bahwa 96,6% variasi
variabel dependen (produksi kacang tanah lahan pasir) mampu
dijelaskan oleh variasi variabel independen seperti luas lahan,
pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja
dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, benih, pestisida
confidor, pestisida sevin, pestisida antrokol dan pengalaman
berusahatani, sedangkan 3,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan ke dalam model faktor tersebut antara lain
iklim, curah hujan, dan lokasi lahan.
147
b. Uji F
Uji F dilakukakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen (luas lahan, pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP,
pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar
keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida sevin, pestisida
antrokol dan pengalaman berusahatani) berpengaruh terhadap
variabel dependen (produksi kacang tanah lahan pasir). Berdasarkan
analisis nilai Fhitung adalah sebesar 50,661 dan Ftabel adalah 1,88
dengan 𝛼 0,10. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Fhitung> Ftabel
yaitu 50,661 > 1,88. Tingkat signifikan juga menunjukkan 0,32
yang lebih kecil dari tingkat kesalahan (𝛼) yaitu 0,10. Artinya
produksi kacang tanah lahan pasir dipengaruhi secara simultan
(bersama-sama) oleh variabel independen yang ada pada model.
c. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
masing-masing variabel independen (luas lahan, pupuk organik,
pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja dalam keluarga,
tenaga kerja luar keluarga, benih, pestisida confidor, pestisida sevin,
pestisida antrokol dan pengalaman berusahatani) secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (produksi kacang
tanah lahan pasir). Berdasarkan uji t diketahui bahwa terdapat 7
variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produksi kacang
tanah lahan pasir yaitu pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, benih,
148
pestisida confidor, pestisida sevin, dan pestisida antrokol. Adapun
variabel lain yaitu tenaga kerja dalam keluarga tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap produksi kacang tanah lahan pasir.
1) Luas lahan
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 1,989 > ttabel pada 𝛼 0,10 (1,311) dengan tingkat
signifikansi 99,99% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel luas lahan. Nilai koefisien regresi sebesar
0,121 dengan tanda positif menunjukkan ada hubungan searah
dan dapat diartikan apabila ada penambahan luas lahan sebesar
1% maka produksi kacang tanah lahan pasir akan bertambah
0,121%. Ha yang menduga variabel luas lahan berpengaruh
secara individual terhadap produksi kacang tanah lahan pasir
diterima, Ho ditolak.
2) Variabel Benih
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 6.387 > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah benih. Nilai koefisien regresi sebesar
0,845 dengan tanda positif menunjukkan ada hubungan searah
dan dapat diartikan apabila ada penambahan benih sebesar 1%
maka produksi kacang tanah lahan pasir akan bertambah
0,845%. Ha yang menduga variabel benih berpengaruh secara
149
individual terhadap produksi kacang tanah lahan pasir diterima,
Ho ditolak.
3) Pupuk Urea
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 4,586> ttabel pada á 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah benih. Nilai koefisien regresi sebesar
-0,202 dengan tanda negatif menunjukkan ada hubungan
berbeda arah dan dapat diartikan apabila ada penambahan pupuk
urea sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir akan
berkurang sebesar 0,202%. Ha yang menduga variabel pupuk
urea berpengaruh secara individual terhadap produksi kacang
tanah lahan pasir diterima dan Ho ditolak.
4) Pupuk TSP
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 4,811> ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah pupuk TSP. Nilai koefisien regresi
sebesar -0,218dengan tanda negatif menunjukkan ada hubungan
berbeda arah dan dapat diartikan apabila ada penambahan pupuk
TSP sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir akan
berkurang sebesar 0,218%. Ha yang menduga variabel pupuk
150
TSP berpengaruh secara individual terhadap produksi kacang
tanah lahan pasir diterima dan Ho ditolak.
5) Pupuk KCL
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 5,915> ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah pupuk KCL. Nilai koefisien regresi
sebesar -0,247dengan tanda negatif menunjukkan ada hubungan
berbeda arah dan dapat diartikan apabila ada penambahan pupuk
KCL sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir akan
berkurang sebesar 0,247%. Ha yang menduga variabel pupuk
KCL berpengaruh secara individual terhadap produksi kacang
tanah lahan pasir diterima dan Ho ditolak.
6) Variabel Pestisida Confidor
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 2,330 > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah pestisida confidor. Nilai koefisien
regresi sebesar 0,165 dengan tanda positif menunjukkan ada
hubungan searah dan dapat diartikan apabila ada penambahan
pestisida sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir
akan bertambah 0,165%. Ha yang menduga variabel jumlah
pestisida berpengaruh secara individual terhadap produksi
151
kacang tanah lahan pasir diterima, Ho ditolak. Penggunaan
pestida/zat kimia yang berlebihan tidak dianjurkan dalam
usahatani kacang tanah. Penggunaan pestisida yang berlebihan
akan berpengaruh negative terhadap hasil produksi usahatani
kacang tanah.
7) Variabel Pestisida Sevin
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 2,325 > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah pestisida sevin. Nilai koefisien
regresi sebesar 0,176 dengan tanda positif menunjukkan ada
hubungan searah dan dapat diartikan apabila ada penambahan
pestisida sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir
akan bertambah 0,176%. Ha yang menduga variabel jumlah
pestisida sevin berpengaruh secara individual terhadap produksi
kacang tanah lahan pasir diterima, Ho ditolak.
8) Variabel Pestisida Antrokol
Berdasarkan analisis regresi linier diperoleh thitung
sebesar 2,284 > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,699) dengan tingkat
signifikansi 95,00% sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
nyata dari variabel jumlah pestisida antrokol. Nilai koefisien
regresi sebesar 0,170 dengan tanda positif menunjukkan ada
hubungan searah dan dapat diartikan apabila ada penambahan
152
pestisida sebesar 1% maka produksi kacang tanah lahan pasir
akan bertambah 0,170%. Ha yang menduga variabel jumlah
pestisida antrokol berpengaruh secara individual terhadap
produksi kacang tanah lahan pasir diterima, Ho ditolak.
Berdasarkan uji t dalam penelitian, variabel yang tidak
berpengaruh secara nyata secara signifikan ada 3 yaitu luas lahan, pupuk
organik, tenaga kerja dalam keluarga, dan tenaga kerja luar keluarga.
1) Pupuk Organik
Pupuk organik yang digunakan dalam usahatani kacang tanah
lahan pasir adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi.
Pupuk organik tidak berpengaruh karena petani menggunakan dalam
jumlah yang berbeda tergantung pada pupuk kandang yang diperoleh
dari hasil ternak mereka, sehingga semakin banyak ternak yang
dimiliki maka semakin banyak penggunaan pupuk kandang dalam
usahataninya.
Anjuran penggunaan pupuk organik adalah 1.000 kg/ha (BPP
Kecamatan Grabag), sedangkan rata-rata penggunaan pupuk organik
pada usahatani kacang tanah lahan pasir di Desa Pasaranom adalah
470 kg/ha. Penggunaan pupuk organik masih dibawah dosis yang
dianjurkan, jadi hal ini menyebabkan pupuk organik tidak berpengaruh
secara signifikan.
153
2) Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Tenaga kerja dalam keluarga adalah banyaknya tenaga kerja
dari dalam keluarga dalam satu kali produksi kacang tanah.
Berdasarkan penelitian ini tenaga kerja dalam keluarga tidak
berpengaruh nyata tergadap produksi kacang tanah. Penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga yang digunakan terlalu banyak. Anggota
keluarga petani selalu ikut serta dalam seluruh kegiatan produksi
kacang tanah.
3) Variabel Tenaga Kerja Luar Keluarga
Tenaga kerja luar keluarga merupakan banyaknya tenaga kerja
luar keluarga dalam satu kali produksi kacang tanah, mulai dari
kegiatan pengolahan lahan sampai dengan pengolahan pasca panen.
Tenaga kerja merupakan variabel yang penting dan perlu
diperhitungkan dalam proses produksi dan jumlah yang cukup dan
bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerjanya tetapi juga kualitas
tenaga kerja. Berdasarkan penelitian ini tenaga kerja luar keluarga
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah. Penggunaan
tenaga kerja lebih banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga.
Tenaga kerja luar keluarga umumnya hanya digunakan pada proses
pengolahan lahan. Oleh karena itu penggunaan tenaga kerja luar
keluarga tidak berpngaruh secara nyata dalam produksi kacang tanah
lahan pasir.
154
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
1. Biaya dan produksi usahatani kacang tanah lahan pasir dan lahan
sawah tidak mempunyai perbedaan yang signifikan karena jenis biaya
yang digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan
pasir sama.
2. Pendapatan usahatani kacang tanah lahan pasir dan lahan sawah tidak
mempunyai perbedaan yang signifikan karena jenis biaya yang
digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir
sama.
3. Keuntungan usahatani kacang tanah lahan pasir dan lahan sawah tidak
mempunyai perbedaan yang signifikan karena jenis biaya yang
digunakan dalam usahatani kacang tanah lahan sawah dan lahan pasir
sama.
4. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi
kacang tanah lahan sawah adalah luas lahan, tenga kerja dalam
keluarga dan benih. Variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan
adalah pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP, pupuk
ZA, dan tenaga kerja luar keluarga.
5. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi
kacang tanah lahan pasir adalah luas lahan, pupuk urea, pupuk TSP,
pupuk KCL, benih, pestisida confidor, dan pestisida sevin. Variabel
154
155
yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah pupuk organik,
Tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, dan pestisida
antrokol.
B. Saran
1. Perlu diadakannya penyuluhan pertanian intensif terkait tentang
budidaya kacang tanah di lahan sawah dan lahan pasir sehingga
penggunaan faktor produksi yang berbeda meskipun dengan luas yang
sama akan menghasilkan produksi yang maksimal.
2. Pemberian pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP dan pupuk ZA pada
usahatani kacang tanah lahan sawah perlu ditambahkan sesuai dosis
yang dianjurkan, sehingga dapat meningkatkan produksi kacang tanah
di lahan sawah.
3. Pemberian pupuk organik pada usahatani kacang tanah lahan pasir
perlu ditambahkan sesuai dosis yang dianjurkan, sehingga dapat
meningkatkan produksi kacang tanah lahan pasir.
156
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2006. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisisus.
Anonim1. 2015. Tanah Sawah. http://imerprayoga.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 21 Oktober 2015 18:41 WIB.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. 2014. Kecamatan Bayan dalam
Angka. Purworejo
Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. 2014. Kecamatan Grabag dalam
Angka. Purworejo
Ba’ud, N.S. 1999. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada
Usahatani Kentang Menurut Strata Luas Lahan Garapan Kecamatan
Kejajar Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Jurusan/Program Studi Ekonomi
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Bungin, Burhan. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Dharmaningtyas, Khory Sanggasari. 2011. Analisis Perbedaan Pendapatan
Antara Usahatani Pola Rotasi Jagung-Padi-Kacang Tanah dengan
Usahatani Pola Rotasi Padi-Padi-Padi pada Lahan Sawah di Kabupaten
Sukoharjo. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo. 2015.
Tanaman Padi dan Palawija. Purworejo.
Eliana, Aling. 2010. Perbandingan Pendapatan Petani Kacang Tanah di Desa
Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa
(Studi kasus: Kelompok tani yang mengikuti dan tidak mengikuti
penyuluhan pertanian). Universitas Sam Ratulang, Manado.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hadisapoetra, S. 1973. Biaya dan Pendapatan dalam Usahatani. Departemen
Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Juliandi, Azuar. Irfan, Saprinal Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis
Konsep dan Aplikasi.Medan: UMSU PRESS.
156
157
Kertonegoro, B. D. 2001. Gumuk Pasir Pantai Di D.I. Yogyakarta: Potensi
danPemanfaatannya untuk Pertanian Berkelanjutan. Prosiding Seminar
NasionalPemanfaatan Sumberdaya Lokal Untuk Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan.Universitas Wangsa Manggala pada tanggal 02 Oktober
2001. 46-54.
Putri, Marlina Perdana. 2011. Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari
Jagung-Kacang Tanah dan Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Muhyidin, Ahmad. 2010.Analisis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani
Padi di Kecamatan Pekalongan Selatan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Najiyati, Sri dan Danarti. 1994. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani.
Jakarta:Penebar Swadaya
Nazir, M. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pitojo, Setijo. 2005. Benih Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementrian
Pertanian. 2015.Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian.
Jakarta.
Purnomo, dan Heni Purnamawati. 2008. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul.
Jakarta: Penebar Swadaya
Rahim dan Diah Retno Dwi Astuti. 2008. Pengantar Teori dan Kasus Ekonomika
Pertanian. Depok: Penebar Swadaya
Septianita. 2010. Analisis Perbandingan Kontribusi Pendapatan Usaha Tani
Kacang Panjang (Vigna sinensis) dan Buncis (Phaseolus vulgaris)
Terhadap Pendapatan Petani di Desa Batumarta VII Kec. Madang Suku III
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Universitas Baturaja.
Setiyawati, Munti’ah. 2010. Penggunaan Varietas Macan pada Usahatani
Kacang Tanah (Arachis Hypgea L) ditinjau dari Peningkatan Pendapatan
Petani. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Shinta, Agustina. 2011. Ilmu Usahatani. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Soekartawi, 2013. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
157
158
Soekartawi. A. Soeharjo, J.L. Dillon, dan J.B Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani
Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sudarmono, Karyadi dan Sri Suratiningsih. Analisis Perbandingan Pendapatan
Usahatani Kacang Hijau Varietas No.129 (PB) dengan Sistim Tugal dan
Sistem Sebar di DesamTawangrejo Kecamatan Winong Kabupaten
Pati.Staff Mengajar Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Semarang, Semarang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suparmoko. 1998. Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Suprapto. 2001. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Syukur, A. 2005. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Sifat-Sifat
Tanah dan Pertumbuhan Caisin di Tanah Pasir Pantai.J. Ilmu Tanah dan
Lingkungan.5, 30-38.
Walter A, W.K. Silk, and U. Schur. 2000. Effect of soil pH on Growth and Cation
Deposition in the Root Tip of Zea mays L. Plant growth Regul. 19 (1): 65-
76.
158
0
LAMPIRAN
1
Lampiran 1.
KUISIONER
STUDI KOMPARATIF USAHATANI KACANG TANAH
(Arachis hypogea L.) DI LAHAN SAWAH DAN LAHAN PASIR
KABUPATEN PURWOREJO
Responden yang terhormat,
Kuisioner ini merupakan bagian dari Skripsi S1 yang sedang dalam proses
penyelesaian dengan judul: “Studi Komparatif Usahatani Kacang Tanah (Arachis
hypogeal, L.) Lahan Sawah dan Lahan Pasir di Kabupaten Purworejo”. Kuisioner
ini sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah sehingga tidak ada hubungannya dengan
kondisi Bapak/Ibu/Sdr. Peneliti berharap Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuisioner
ini, diucapkan terimakasih.
Peneliti
Wiwit Riyantina
No. Responden :
Tanggal Wawancara :
1. Identitas Responden
Nama Responden :
Umur :
Alamat :
Pendidikan formal :
Pekerjaan pokok :
Pekerjaan sampingan :
Jumlah anggota keluarga :
Pengalaman usahatani :
Jumlah Anggota Keluarga
Nama Jenis Kelamin
Umur Pekerjaan Pendidikan Pria Wanita
2
2. Data Usahatani Kacang Tanah
a. Luas lahan garapan kacang tanah (Ha)
No. Status Lahan Jumlah (Ha) Biaya (Rp)
1. Milik sendiri
2. Tanah sewa
3. Tanah sakapan
Jumlah
b. Penggunaan benih pada usahatani kacang tanah
Macam Varietas Jumlah (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp)
Jumlah
c. Penggunaan Pupuk pada Usahatani Kacang Tanah
Macam Pupuk Jumlah (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp)
Urea
TSP
KCL
Phonska
SP 36
Kandang
Jumlah
d. Penggunaan Pestisida Usahatani Kacang Tanah
Macam Pestisida Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
3
e. Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Kacang Tanah
Jenis
Pekerjaan
TK Keluarga TK Luar Keluarga
Jumlah
TK Pria
Pria
(HOK)
Jumlah
TK
Wanita
Wanita
(HOK)
Jumlah
TK Pria
Pria
(HOK)
Upah
(Rp)
Jumlah
TK
Wanita
Wanita
(HOK)
Upah
(Rp)
Pengolahan
tanah I
Pengolahan
tanah II
Penanaman
Pemupukan I
Pemupukan II
Penyiangan
Pengendalian
hama
Pengairan
Pemanenan
Pengangkutan
Pengeringan
Pemipilan
Jumlah
f. Biaya Depresiasi/Penyusutan Alat Pertanian Usahatani Kacang Tanah
Macam
alat Jumlah
Nilai
Beli (Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis
(Th)
Tahun
Beli Alat
Cangkul
besar
Cangkul
kecil
Sabit
Parang
Sprayer
Garu
Karung
Keranjang
Terpal
Jumlah
4
g. Biaya Lain-lain Usahatani Kacang Tanah
Macam Biaya Jumlah (Rp)
Selamatan
Iuran irigasi
Pajak (per tahun)
Transportasi
Konsumsi
Jumlah
h. Produksi Usahatani Kacang Tanah (polong kering)
Jumlah (Kg) Harga satuan (Rp) Penerimaan (Rp)
Jumlah
i. Kacang tanah dijual dalam bentuk apa
a. Kacang tanah polong basah
b. Kacang tanah polong kering
c. Bentuk lain ………………………………………………………….
j. Sistem Penjualan
Bagaimana sistem penjualan kacang tanah saudara?
1) Tebasan
2) Non tebasan
Mengapa saudara memilih sistem penjualan tersebut?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
k. Bagaimana sistem panen usahatani kacang tanah?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
5
l. Apakah ada hasil lain selain kacang tanahnya?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
m. Kendala apa yang dihadapi dalam berusahatani kacang tanah?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
n. Solusi apa yang dilakukan?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
6
LAMPIRAN USAHATANI KACANG
TANAH KECAMATAN BAYAN
7
No Nama Umur (Th) Kelompok Tani Pendidikan Pekerjaan
Jumlah anggota keluarga
Luas Lahan Pengalaman
Berusahatani (th) Laki-Laki Perempuan Umur (Th)
0-14 15-64 >64
1 Khoirul Amin 31 SMK Petani 0 2 1 1 1680 3
2 Darmo Sasmito 66 SR Petani 1 1 2 4340 35
3 Budiyono 40 SMK Petani 1 2 3 1050 15
4 Suratmin 48 SLTA Petani 1 4 1 4 4200 40
5 Sarjono 51 SLTP Petani 0 3 1 2 2520 15
6 Abbas 55 STM Petani 2 3 2 3 1750 30
7 Ramlan 42 SMK Petani 1 1 2 2100 20
8 Khoirul 56 SLTP Petani 2 1 3 840 35
9 Adi Krsinanto 23 SLTP Petani 1 1 1 1 2100 5
10 Syaerman 38 SLTP Petani 1 1 1 1 1120 5
11 Sudarno 55 SLTP Petani 1 1 1 1 1000 1
12 Wiryo Budiyono 76 SLTP Petani 0 1 1 1750 50
13 Miftachul Biri 23 SLTP Petani 0 1 1 1750 2
14 Agus 42 SLTA Petani 2 1 1 2 1750 30
15 Margosetyo 46 SLTA Petani 2 1 1 2 1200 10
16 Suparjo 53 SLTA Petani 0 3 1 2 1900 25
17 Widiarto 30 SLTA Petani 0 1 1 1000 5
18 Susman 37 SLTA Petani 2 1 1 2 840 5
19 Pimun 50 SLTA Petani 0 1 1 1500 30
20 Suratno 50 SMK Petani 1 2 3 1400 13
21 Gunawan 56 SMK Petani 2 1 2 1 1820 25
22 Muksin 70 SD Petani 0 1 1 3500 40
23 Saebani 45 SLTP Petani 1 1 2 1400 15
24 Solikhin 47 SLTP Petani 1 1 2 3500 15
25 Zamroji 65 SD Petani 2 1 1 1 1 2520 20
26 Salamudin 55 SLTP Petani 0 1 1 1680 30
27 Murhidin 46 SLTA Petani 1 1 2 1750 10
28 Sukirman 62 SLTP Petani 0 2 1 1 1260 35
29 Mingidun 72 SD Petani 0 1 1 1680 45
30 Sudirman 76 SD Petani 2 2 1 2 1 1400 40
31 Mureji 52 SLTA Petani 1 1 2 1400 25
32 Agus R 42 SLTA Petani 1 1 2 1750 10
Jumlah 1600 29 46 17 53 5 59450 684
Rata-rata 50 0.90625 1.4375 1857.81 21.375
Lampiran 2. Data Identitas Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
8
No
Luas Lahan (X1) Pupuk Kandang (X2)
Luas Lahan Biaya Sewa/
Tahun (Rp)
Biaya Sewa/ MT
(Rp) Total (Rp) Jumlah (Kg) Harga Satuan (Rp) Harga Total (Rp)
1 1680 1000000 42000 42000 100 Rp 500.00 50000
2 4340 1000000 108500 108500 300 Rp 400.00 120000
3 1050 1000000 26250 26250 100 Rp 500.00 50000
4 4200 1000000 105000 105000 300 Rp 600.00 180000
5 2520 1000000 63000 63000 150 Rp 480.00 72000
6 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 480.00 48000
7 2100 1000000 52500 52500 125 Rp 500.00 62500
8 840 1000000 21000 21000 50 Rp 600.00 30000
9 2100 1000000 52500 52500 125 Rp 500.00 62500
10 1120 1000000 28000 28000 80 Rp 500.00 40000
11 100 1000000 1750 1750 50 Rp 500.00 25000
12 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 600.00 60000
13 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 400.00 40000
14 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 600.00 60000
15 1200 1000000 30000 30000 100 Rp 480.00 48000
16 1900 1000000 47500 47500 100 Rp 342.86 34286
17 1000 1000000 25000 25000 50 Rp 480.00 24000
18 840 1000000 21000 21000 50 Rp 480.00 24000
19 1500 1000000 37500 37500 50 Rp 480.00 24000
20 1400 1000000 35000 35000 100 Rp 480.00 48000
21 1820 1000000 45500 45500 100 Rp 480.00 48000
22 3500 1000000 87500 87500 200 Rp 500.00 100000
23 1400 1000000 35000 35000 100 Rp 400.00 40000
24 3500 1000000 87500 87500 250 Rp 600.00 150000
25 2520 1000000 63000 63000 125 Rp 600.00 75000
26 1680 1000000 42000 42000 100 Rp 500.00 50000
27 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 600.00 60000
28 1260 1000000 31500 31500 100 Rp 400.00 40000
29 1680 1000000 42000 42000 100 Rp 500.00 50000
30 1400 1000000 35000 35000 50 Rp 480.00 24000
31 1400 1000000 35000 35000 100 Rp 400.00 40000
32 1750 1000000 43750 43750 100 Rp 480.00 48000
Jumlah 58550 32000000 1463000 1463000 3655 Rp 15,842.86 Rp 1,827,285.71
Rata-
rata 1829.6875 1000000 45718.8 45718.8 114.21875 Rp 499.94 Rp 57,102.68
Lampiran 3. Luas Lahan dan Pupuk Organik Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
9
No
Pupuk Kimia
Total Pupuk
Kimia (Rp)
Urea NPK TSP ZA
Jumlah
(Kg)
Harga Satuan
(Rp)
Harga total
(Rp)
Jumlah
(Kg)
Harga Satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp)
Jumlah
(Kg)
Harga Satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp)
Jumlah
(Kg)
Harga Satuan
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 100 1400 140000 185000
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 10 2200 22000 0 0 0 10 2500 25000 0 0 0 47000
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 10 1800 18000 15 2300 34500 0 0 0 0 0 0 52500
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45000
9 50 1800 90000 0 0 0 0 0 0 50 1400 70000 160000
10 100 1800 180000 0 0 0 0 0 0 50 1400 70000 250000
11 5 1800 9000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9000
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 100 1800 180000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 180000
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 5 2200 11000 0 0 0 5 2500 12500 0 0 0 23500
19 10 2200 22000 0 0 0 10 2500 25000 0 0 0 47000
20 10 2200 22000 0 0 0 10 2500 25000 0 0 0 47000
21 10 2200 22000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22000
22 50 1800 90000 0 0 0 10 2500 25000 0 0 0 115000
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 5 2200 11000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11000
26 10 2200 22000 0 0 0 5 2500 12500 0 0 0 34500
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45000
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 10 1800 18000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18000
Jumlah 460 33400 852000 15 2300 34500 50 15000 125000 200 4200 280000 1291500
Rata-rata 14.38 1852.2 26625 0.4688 2300 1078.125 1.5625 2500 3906.25 6.25 1400 8750 40359.375
Lampiran 4. Penggunaan Pupuk Kimia Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
10
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pengolahan Lahan Penanaman
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 6 30000 180000 0 0 0 3 30000 90000 3 30000 90000
2 18 30000 540000 0 0 0 8 30000 240000 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 2 30000 60000
4 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 2 30000 60000
5 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
6 7 30000 210000 0 0 0 4 30000 120000 3 30000 90000
7 10 30000 300000 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
8 3 30000 90000 0 0 0 3 30000 90000 3 30000 90000
9 0 0 0 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
10 14 30000 420000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 15 30000 450000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
14 10 30000 300000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
17 14 30000 420000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 2 30000 60000
19 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 3 30000 90000
20 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 3 30000 90000
21 2 30000 60000 0 0 0 0 0 4 30000 120000
22 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000
24 2 30000 60000 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
25 6 30000 180000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
27 10 30000 300000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 10 30000 300000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
32 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
Jumlah 137 450000 4110000 0 0 0 112 810000 3360000 27 300000 810000
Rata-rata 4.281 30000 128437.5 0 0 0 4.15 30000 105000 0.84 30000 25312.5
Lampiran 5. Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
11
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pemupukan Penyiangan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25000 75000
2 0.63 30000 18750 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0.63 30000 18750 0 0 0 6 30000 180000 3 25000 75000
Rata-rata 0.02 30000 585.9375 0 0 0 0.19 30000 5625 0.09 25000 2343.75
12
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pemanenan
Pria Wanita
HOK Upah
(Rp)
Total
(Rp) HOK
Upah
(Rp)
Total
(Rp)
1 3 25000 75000 0 0 0
2 3 25000 75000 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0
4 6 25000 150000 0 0 0
5 5 25000 125000 0 0 0
6 7 25000 175000 0 0 0
7 7 25000 175000 0 0 0
8 3 25000 75000 0 0 0
9 4 25000 100000 0 0 0
10 1 25000 25000 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0
13 4 25000 100000 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0
15 4 25000 100000 0 0 0
16 5 25000 125000 0 0 0
17 2 25000 50000 0 0 0
18 2 25000 50000 0 0 0
19 1 25000 25000 0 0 0
20 2 25000 50000 0 0 0
21 2 25000 50000 0 0 0
22 5 25000 125000 0 0 0
23 2 25000 50000 0 0 0
24 5 25000 125000 0 0 0
25 5 25000 125000 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0
27 2 25000 50000 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0
29 2 25000 50000 0 0 0
30 4 25000 100000 0 0 0
31 2 25000 50000 0 0 0
32 2 25000 50000 0 0 0
Jumlah 90 650000 2250000 0 0 0
Rata-rata 2.81 25000 70312.5 0 0 0
13
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pengolahan Lahan Penanaman
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp)
Total (Rp) HOK Upah (Rp)
Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
HOK Upah (Rp)
Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 8 30000 240000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
4 10 30000 300000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 3 30000 90000 3 25000 75000 1 30000 30000 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 14 30000 420000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
12 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
13 15 30000 450000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 10 30000 300000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
18 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
19 20 30000 600000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 16 30000 480000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 3 30000 90000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
22 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
23 7 30000 210000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
26 7 30000 210000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
28 10 30000 300000 0 0 0 2 30000 60000 2 30000 60000
29 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
30 7 30000 210000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
31 10 30000 300000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
Jumlah 180 540000 5400000 3 25000 75000 18 510000 540000 7 180000 210000
Rata-rata 5.625 30000 168750 0.09375 25000 2343.75 0.5625 30000 16875 0.21875 30000 6562.5
Lampiran 6. Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
14
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pemupukan Penyiangan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 1 25000 25000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0.5 25000 12500 0 0 0 5 25000 125000 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 20 25000 500000 0 0 0
5 0.5 25000 12500 0 0 0 7 25000 175000 7 30000 210000
6 0.5 25000 12500 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0.5 25000 12500 0 0 0 5 25000 125000 0 0 0
8 0.5 25000 12500 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 0 0 0
10 0.5 25000 12500 0 0 0 5 25000 125000 0 0 0
11 0.5 25000 12500 0 0 0 2 25000 50000 2 30000 60000
12 0 0 0 0 0 0 10 25000 250000 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 15 25000 375000 0 0 0
14 0.5 25000 12500 0 0 0 5 25000 125000 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 7 30000 210000
16 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 0 0 0
17 0.5 25000 12500 0 0 0 14 25000 350000 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 4 25000 100000 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 5 25000 125000 0 0 0
20 0.5 25000 12500 0 0 0 7 25000 175000 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0.5 25000 12500 0 0 0 14 25000 350000 0 0 0
23 0.5 25000 12500 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 7 25000 175000
25 0 0 0 0 0 0 10 25000 250000 0 0 0
26 0.5 25000 12500 0 0 0 7 25000 175000 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 7 25000 175000
28 0 0 0 0 0 0 5 25000 125000 5 25000 125000
29 0 0 0 0 0 0 14 25000 350000 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 7 25000 175000 7 25000 175000
32 0 0 0 0 0 0 14 25000 350000 0 0 0
Jumlah 7.5 350000 187500 0 0 0 217 650000 5425000 42 190000 1130000
Rata-rata 0.23 25000 5859.375 0 0 0 6.78 25000 169531.3 1.31 25000 35312.5
15
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pemanenan Pengeringan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 30000 350000
2 3 25000 75000 0 0 0 0 0 0 4 30000 100000
3 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 30000 125000
5 1 25000 25000 0 0 0 0 0 0 7 30000 175000
6 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000
8 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000
10 1 25000 25000 1 30000 30000 4 30000 120000 0 0 0
11 1 25000 25000 1 30000 30000 0 0 0 4 30000 120000
12 6 25000 150000 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000
13 1 25000 25000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 25000 25000 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
17 1 25000 25000 0 0 0 7 30000 210000 7 30000 210000
18 1 25000 25000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 25000 25000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
20 1 25000 25000 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
21 1 25000 25000 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
22 1 25000 25000 0 0 0 10 30000 300000 0 0 0
23 1 25000 25000 1 25000 25000 5 30000 150000 0 0 0
24 1 25000 25000 0 0 0 10 30000 300000 0 0 0
25 1 25000 25000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
26 5 25000 125000 5 25000 125000 4 30000 120000 0 0 0
27 1 25000 25000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 25000 25000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000
31 1 25000 25000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
Jumlah 31 500000 775000 8 110000 210000 111 600000 3330000 58 280000 1590000
Rata-rata 0.96875 25000 24218.8 0.25 25000 6562.5 3.7 30000 104062.5 1.8125 30000 49687.5
16
Pemipilan
Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total
(Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
0 0 0 3 25000 75000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 4 25000 100000
0 0 0 5 25000 125000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 6 25000 150000
3 25000 75000 3 25000 75000
0 0 0 4 25000 100000
0 0 0 14 25000 350000
0 0 0 10 25000 250000
0 0 0 0 0 0
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 7 25000 175000
4 25000 100000 4 25000 100000
0 0 0 0 0 0
0 0 0 5 25000 125000
0 0 0 7 25000 175000
5 25000 125000 5 25000 125000
0 0 0 7 25000 175000
4 25000 100000 4 25000 100000
0 0 0 10 25000 250000
5 25000 125000 5 25000 125000
0 0 0 7 25000 175000
0 0 0 5 25000 125000
0 0 0 0 0 0
5 25000 125000 0 0 0
0 0 0 5 25000 125000
0 0 0 5 25000 125000
0 0 0 7 25000 175000
26 150000 650000 174 700000 4350000
0.8125 25000 20312.5 5.4375 25000 135937.5
17
No
Benih
Macam
Varietas
Jumlah
(Kg)
Harga Satuan
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 Garuda Dua 25 24000 600000
2 Garuda Dua 35 25000 875000
3 Garuda tiga 15 25000 375000
4 Garuda Dua 40 25000 1000000
5 Garuda tiga 25 20000 500000
6 Garuda Dua 25 20000 500000
7 Garuda Dua 30 20000 600000
8 Garuda Dua 15 24000 360000
9 Garuda Dua 30 25000 750000
10 Garuda Dua 15 25000 375000
11 Garuda Dua 15 25000 375000
12 Garuda Dua 25 25000 625000
13 Garuda tiga 25 20000 500000
14 Garuda Dua 25 20000 500000
15 Garuda Dua 15 20000 300000
16 Garuda Dua 25 20000 500000
17 Garuda Dua 15 20000 300000
18 Garuda Dua 15 20000 300000
19 Garuda Dua 15 15000 225000
20 Garuda Dua 25 15000 375000
21 Garuda Dua 25 20000 500000
22 Garuda Dua 35 25000 875000
23 Garuda Dua 25 25000 625000
24 Garuda Dua 35 20000 700000
25 Garuda Dua 30 20000 600000
26 Garuda Dua 25 25000 625000
27 Garuda Dua 25 20000 500000
28 Garuda Dua 15 20000 300000
29 Garuda Dua 25 20000 500000
30 Garuda Dua 15 25000 375000
31 Garuda Dua 15 20000 300000
32 Garuda Dua 25 20000 500000
Jumlah 750 693000 16335000
Rata-rata 23.4375 21656.25 510468.75
Lampiran 7. Penggunaan Benih Usahatani Kacang Tahah Lahan Sawah
18
No Cangkul Besar
Jumlah Harga satuan (Rp) Nilai Beli (Rp) Nilai Sisa (Rp) Umur Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam (Rp)
1 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
1 250,000.00 250,000.00 0 15 16,666.67 4,166.67
2 1 250,000.00 500,000.00 0 10 50,000.00 12,500.00
3 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
4 1 150,000.00 150,000.00 0 15 10,000.00 2,500.00
1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
5 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
6 1 200,000.00 200,000.00 0 10 20,000.00 5,000.00
7 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
8 1 200,000.00 200,000.00 0 10 20,000.00 5,000.00
9 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
1 250,000.00 250,000.00 0 15 16,666.67 4,166.67
10 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
11 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
12 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
13 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
14 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
1 200,000.00 200,000.00 0 10 20,000.00 5,000.00
15 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
16 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
17 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
18 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
19 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
20 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
21 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
22 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
23 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
24 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
25 1 80,000.00 80,000.00 0 15 5,333.33 1,333.33
1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
26 1 300,000.00 300,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
27 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
28 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
29 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
1 150,000.00 150,000.00 0 10 30,000.00 7,500.00
30 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
31 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
32 1 250,000.00 250,000.00 0 10 25,000.00 6,250.00
Jumlah 40 69,000.00 85,500.00 0 320 85,50.00 2,137.50
Rata-rata 1.25 217,350 267,187.5 0 10 26,718.75 6,679.68
Lampiran 8. Penyusutan Alat Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
19
No Cangkul Kecil
Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai Beli (Rp) Nilai Sisa (Rp) Umur Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam (Rp)
1 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
2 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
3 1 30,000.00 30,000.00 0 10 3,000.00 750.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
4 1 40,000.00 40,000.00 0 10 4,000.00 1,000.00
1 30,000.00 60,000.00 0 8 7,500.00 1,875.00
5 1 60,000.00 60,000.00 0 6 10,000.00 2,500.00
1 40,000.00 40,000.00 0 5 8,000.00 2,000.00
6 1 30,000.00 30,000.00 0 4 7,500.00 1,875.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
7 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
8 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
9 1 100,000.00 100,000.00 0 7 14,285.71 3,571.43
10 1 40,000.00 40,000.00 0 5 8,000.00 2,000.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
11 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
12 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
13 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
14 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
15 1 50,000.00 50,000.00 0 10 5,000.00 1,250.00
16 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
17 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
18 1 60,000.00 60,000.00 0 10 6,000.00 1,500.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
19 1 60,000.00 60,000.00 0 5 12,000.00 3,000.00
20 1 40,000.00 40,000.00 0 15 2,666.67 666.67
1 30,000.00 30,000.00 0 5 6,000.00 1,500.00
21 1 40,000.00 40,000.00 0 10 4,000.00 1,000.00
22 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
23 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
24 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
25 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
26 1 30,000.00 30,000.00 0 5 6,000.00 1,500.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
27 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
28 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
29 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
30 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
31 1 30,000.00 30,000.00 0 10 3,000.00 750.00
1 60,000.00 60,000.00 0 5 12,000.00 3,000.00
32 1 50,000.00 50,000.00 5 10,000.00 2,500.00
1 50,000.00 50,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
Jumlah 43 1730000 2310000 0 160 426000 106500
Rata-rata 1.34375 54062.5 72187.5 0 5 13312.5 3328.125
20
No
Sabit
Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai Beli (Rp) Nilai Sisa (Rp) Umur Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam (Rp)
1 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
2 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
3 1 80,000.00 80,000.00 0 2 40,000.00 10,000.00
4 1 60,000.00 60,000.00 0 5 12,000.00 3,000.00
1 90,000.00 90,000.00 0 3 60,000.00 15,000.00
5 1 80,000.00 80,000.00 0 5 80,000.00 20,000.00
1 70,000.00 70,000.00 0 2 70,000.00 17,500.00
6 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
7 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
8 1 50,000.00 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
9 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
10 1 80,000.00 80,000.00 0 8 80,000.00 20,000.00
1 150,000.00 150,000.00 0 5 60,000.00 15,000.00
11 1 40,000.00 40,000.00 0 10 40,000.00 10,000.00
1 60,000.00 60,000.00 0 5 24,000.00 6,000.00
12 1 50,000.00 50,000.00 0 5 50,000.00 12,500.00
1 75,000.00 75,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
13 2 70,000.00 140,000.00 0 5 28,000.00 7,000.00
14 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
15 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
16 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
17 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
18 1 60,000.00 60,000.00 0 2 12,000.00 3,000.00
19 1 40,000.00 40,000.00 0 4 40,000.00 10,000.00
1 80,000.00 80,000.00 0 5 32,000.00 8,000.00
20 1 80,000.00 80,000.00 0 5 16,000.00 4,000.00
21 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
22 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
23 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
24 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
25 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
26 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
27 1 50,000.00 50,000.00 0 3 16,666.67 4,166.67
28 1 80,000.00 80,000.00 0 5 16,000.00 4,000.00
29 1 80,000.00 80,000.00 0 5 16,000.00 4,000.00
30 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
31 1 60,000.00 60,000.00 0 5 24,000.00 6,000.00
32 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
Jumlah 40 2505000 3160000 0 150 728666.7 182166.7
Rata-rata 1.25 78281.25 98750 0 4.6875 22770.83 5692.708
21
No
Karung
Jumlah Harga
Satuan (Rp)
Nilai Beli
(Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur Ekonomis
(th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
2 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
3 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
4 10 3,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
5 15 2,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
6 50 1,000.00 50,000.00 0 1 50,000.00 12,500.00
7 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
8 10 3,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
9 10 3,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
10 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
11 10 3,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
12 6 2,500.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
13 5 2,500.00 12,500.00 0 1 12,500.00 3,125.00
14 7 3,000.00 21,000.00 0 1 21,000.00 5,250.00
15 12 2,500.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
16 15 2,500.00 37,500.00 0 1 37,500.00 9,375.00
17 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
18 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
19 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
20 20 2,500.00 50,000.00 0 1 50,000.00 12,500.00
21 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
22 15 2,500.00 37,500.00 0 1 37,500.00 9,375.00
23 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
24 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
25 7 3,000.00 21,000.00 0 1 21,000.00 5,250.00
26 10 3,000.00 30,000.00 0 1 30,000.00 7,500.00
27 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
28 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
29 15 2,500.00 37,500.00 0 1 37,500.00 9,375.00
30 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
31 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
32 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
Jumlah 362 81500 847000 0 32 847000 211750
Rata-rata 11.3125 2546.875 26468.75 0 1 26468.75 6617.188
22
No
Keranjang
Jumlah Harga
Satuan (Rp)
Nilai Beli
(Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur Ekonomis
(th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim
Tanam (Rp)
1 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
2 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
3 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
4 3 10,000.00 30,000.00 0 3 10,000.00 2,500.00
5 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
6 1 10,000.00 10,000.00 0 2 5,000.00 1,250.00
7 1 10,000.00 10,000.00 0 2 5,000.00 1,250.00
8 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
9 2 10,000.00 20,000.00 0 2 10,000.00 2,500.00
10 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
11 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
12 2 15,000.00 30,000.00 0 0 0.00 0.00
13 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
14 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
15 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
16 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
17 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
18 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
19 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
20 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
21 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
22 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
23 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
24 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
25 2 15,000.00 30,000.00 0 2 15,000.00 3,750.00
26 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
27 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
28 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
29 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
30 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
31 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
32 1 15,000.00 15,000.00 0 2 7,500.00 1,875.00
Jumlah 39 415000 550000 0 57 255000 63750
Rata-rata 1.21875 12968.75 17187.5 0 1.78125 7968.75 1992.188
23
No
Terpal
Jumlah Harga Satuan
(Rp)
Nilai Beli
(Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur Ekonomis
(th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim
Tanam (Rp)
1 2 250,000.00 500,000.00 0 5 100,000.00 25,000.00
2 2 150,000.00 300,000.00 0 3 100,000.00 25,000.00
3 1 150,000.00 150,000.00 0 2 75,000.00 18,750.00
4 1 120,000.00 120,000.00 0 1 120,000.00 30,000.00
5 1 250,000.00 250,000.00 0 3 83,333.33 20,833.33
6 1 240,000.00 240,000.00 0 2 120,000.00 30,000.00
7 1 200,000.00 200,000.00 0 2 100,000.00 25,000.00
8 1 70,000.00 70,000.00 0 1 70,000.00 17,500.00
9 1 150,000.00 150,000.00 0 2 75,000.00 18,750.00
10 1 150,000.00 150,000.00 0 2 75,000.00 18,750.00
11 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
12 1 250,000.00 250,000.00 0 5 50,000.00 12,500.00
13 1 200,000.00 200,000.00 0 5 40,000.00 10,000.00
14 1 150,000.00 150,000.00 0 2 75,000.00 18,750.00
15 1 250,000.00 250,000.00 0 2 125,000.00 31,250.00
16 1 150,000.00 150,000.00 0 1 150,000.00 37,500.00
17 2 70,000.00 140,000.00 0 1 140,000.00 35,000.00
18 1 170,000.00 170,000.00 0 2 85,000.00 21,250.00
19 1 170,000.00 170,000.00 0 3 56,666.67 14,166.67
20 2 160,000.00 320,000.00 0 2 160,000.00 40,000.00
21 1 250,000.00 250,000.00 0 5 50,000.00 12,500.00
22 1 170,000.00 170,000.00 0 3 56,666.67 14,166.67
23 1 170,000.00 170,000.00 0 3 56,666.67 14,166.67
24 1 70,000.00 70,000.00 0 1 70,000.00 17,500.00
25 1 250,000.00 250,000.00 0 5 50,000.00 12,500.00
26 1 170,000.00 170,000.00 0 3 56,666.67 14,166.67
27 1 150,000.00 150,000.00 0 3 50,000.00 12,500.00
28 1 150,000.00 150,000.00 0 3 50,000.00 12,500.00
29 1 150,000.00 150,000.00 0 3 50,000.00 12,500.00
30 1 150,000.00 150,000.00 0 3 50,000.00 12,500.00
31 2 70,000.00 140,000.00 0 2 70,000.00 17,500.00
32 1 250,000.00 250,000.00 0 5 50,000.00 12,500.00
Jumlah 36 5300000 6000000 0 85 2460000 615000
Rata-rata 1.125 165625 187500 0 2.65625 76875 19218.75
24
No
Responden
Biaya Lain-lain
Pajak/Tahun
(Rp)
Pajak/Musim
Tanam (Rp)
1 5000 1250
2 6000 1500
3 24000 6000
4 15000 3750
5 30000 7500
6 7000 1750
7 6000 1500
8 5000 1250
9 27000 6750
10 20000 5000
11 5000 1250
12 27000 6750
13 9000 2250
14 7000 1750
15 12000 3000
16 30000 7500
17 13000 3250
18 15000 3750
19 32000 8000
20 30000 7500
21 23000 5750
22 15000 3750
23 20000 5000
24 20000 5000
25 15000 3750
26 30000 7500
27 20000 5000
28 15000 3750
29 15000 3750
30 15000 3750
31 22000 5500
32 12000 3000
Jumlah 547000 136750
Rata-rata 17093.75 4273.4375
Lampiran 9. Biaya lain-lain Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
25
No Pupuk Kandang
Pupuk
Urea
Pupuk NPK Pupuk
TSP
Pupuk
ZA
TKDK TKLK Benih Penyusutan Lain-lain Bunga
Modal
1 50000 45000 0 0 140000 450000 510000 600000 41,250.00 6250 42819.375
2 120000 0 0 0 0 350000 1053750 875000 56,250.00 7500 64959.375
3 50000 22000 0 25000 0 672500 150000 375000 40,625.00 30000 21298.21875
4 180000 0 0 0 0 1100000 300000 1000000 69,000.00 18750 48208.3125
5 72000 0 0 0 0 892500 275000 500000 59,583.33 37500 29030.5624
6 48000 18000 34500 0 0 307500 595000 500000 53,750.00 8750 38683.5
7 62500 0 0 0 0 402500 655000 600000 40,000.00 7500 41973.75
8 30000 45000 0 0 0 277500 345000 360000 35,000.00 6250 25253.4375
9 62500 90000 0 0 70000 895000 280000 750000 53,750.00 33750 41205
10 40000 180000 0 0 70000 462500 595000 375000 56,875.00 25000 41262.65625
11 25000 9000 0 0 0 757500 0 375000 19,750.00 6250 13376.25
12 60000 0 0 0 0 900000 600000 625000 41,250.00 33750 41820
13 40000 180000 0 0 0 1250000 280000 500000 36,375.00 11250 32214.46875
14 60000 0 0 0 0 137500 450000 500000 41,875.00 8750 32614.21875
15 48000 0 0 0 0 1095000 250000 300000 54,750.00 15000 20533.3125
16 34286 0 0 0 0 890000 275000 500000 62,250.00 37500 27952.857
17 24000 0 0 0 0 1037500 590000 300000 56,625.00 16250 30346.40625
18 24000 11000 0 12500 0 455000 170000 300000 41,125.00 18750 17754.28125
19 24000 22000 0 25000 0 1025000 205000 225000 34,541.67 40000 17697.90635
20 48000 22000 0 25000 0 1077500 170000 375000 64,125.00 37500 22804.96875
21 48000 22000 0 0 0 605000 230000 500000 37,500.00 28750 26637.1875
22 100000 90000 0 25000 0 1222500 275000 875000 35,166.67 18750 43631.6876
23 40000 0 0 0 0 682500 110000 625000 35,791.67 25000 25700.59385
24 150000 0 0 0 0 925000 365000 700000 36,875.00 25000 39263.90625
25 75000 11000 0 0 0 705000 455000 600000 35,000.00 18750 36738.5625
26 50000 22000 0 12500 0 972500 120000 625000 39,541.67 37500 27876.15635
27 60000 0 0 0 0 650000 440000 500000 33,541.67 25000 32550.15635
28 40000 0 0 0 0 670000 0 300000 33,375.00 18750 12057.84375
29 50000 45000 0 0 0 680000 440000 500000 37,750.00 18750 33563.625
30 24000 0 0 0 0 720000 100000 375000 32,875.00 18750 16931.71875
31 40000 0 0 0 0 920000 140000 300000 41,375.00 27500 16877.90625
32 48000 18000 0 0 0 735000 380000 500000 35,375.00 15000 30638.53125
Jumlah 1,827,285.71 852000 34500 125000 280000 23922500 10803750 16335000 1392916.68 683750 994276.7
Rata-rata 57,102.68 26625 1078.125 3906.25 1400 747578.1 337617.2 510468.75 43528.6463 21367.2 31071.15
26
No
Sampel
Produksi
(Kg) Harga satuan (Kg) Total (Rp) Rendeng (Ikat) Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
Total Produksi
(Rp) Pendapatan Keuntungan
1 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 3436250.00 2901622.81
2 550 13000 7150000 200 2000 400000 7550000 9415000.00 8891771.25
3 100 13000 1300000 100 2000 200000 1500000 2062625.00 1343499.28
4 550 13000 7150000 250 2000 500000 7650000 8839000.00 7586368.25
5 250 13000 3250000 100 2000 200000 3450000 4212583.33 3229205.89
6 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 3303250.00 2913585.56
7 200 13000 2600000 100 2000 200000 2800000 4032500.00 3535756.88
8 80 13000 1040000 150 2000 300000 1340000 2095000.00 1771438.75
9 200 13000 2600000 100 2000 200000 2800000 3981250.00 2993582.81
10 100 13000 1300000 200 2000 400000 1700000 2936875.00 2405881.09
11 80 13000 1040000 100 2000 200000 1240000 1618750.00 846315.94
12 150 13000 1950000 150 2000 300000 2250000 3456250.00 2471717.81
13 150 13000 1950000 200 2000 400000 2350000 3306375.00 1980756.47
14 150 13000 1950000 150 2000 300000 2250000 3181875.00 2968279.84
15 100 13000 1300000 150 2000 300000 1600000 2156750.00 1011677.94
16 150 13000 1950000 150 2000 300000 2250000 3052964.00 2088664.27
17 100 13000 1300000 150 2000 300000 1600000 2522625.00 1430278.28
18 80 13000 1040000 15 2000 30000 1070000 1580625.00 1087447.28
19 100 13000 1300000 100 2000 200000 1500000 1987541.67 908573.76
20 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 2758125.00 1623973.16
21 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 2891500.00 2215246.88
22 300 13000 3900000 200 2000 400000 4300000 5500166.67 4147111.54
23 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 2880791.67 2138359.83
24 350 13000 4550000 300 2000 600000 5150000 6101875.00 5050879.84
25 200 13000 2600000 150 2000 300000 2900000 3926000.00 3121838.00
26 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 2919041.67 1877818.64
27 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 3063541.67 2338010.26
28 100 13000 1300000 50 2000 100000 1400000 1693375.00 980393.72
29 150 13000 1950000 100 2000 200000 2150000 3122750.00 2367762.94
30 100 13000 1300000 50 2000 100000 1400000 1883875.00 1112519.84
31 100 13000 1300000 50 2000 100000 1400000 1841375.00 870342.72
32 150 13000 1950000 250 2000 500000 2450000 3335375.00 2526447.72
Jumlah 5590 416000 72670000 4215 64000 8430000 81100000 109095880.7 82737129.26
Rata-
rata 174.6875 13000 2270937.5 131.71875 2000 263437.5 2534375 1570829.66 1988734.11
Lampiran 10. Penerimaan Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
27
No Pupuk Kandang Pupuk
Urea Pupuk NPK Pupuk TSP Pupuk ZA TKDK TKLK Benih Penyusutan Lain-lain Bunga Modal
1 50000 45000 0 0 140000 450000 510000 600000 41,250.00 6250 42819.375
2 120000 0 0 0 0 350000 1053750 875000 56,250.00 7500 64959.375
3 50000 22000 0 25000 0 672500 150000 375000 40,625.00 30000 21298.21875
4 180000 0 0 0 0 1100000 300000 1000000 69,000.00 18750 48208.3125
5 72000 0 0 0 0 892500 275000 500000 59,583.33 37500 29030.5624
6 48000 18000 34500 0 0 307500 595000 500000 53,750.00 8750 38683.5
7 62500 0 0 0 0 402500 655000 600000 40,000.00 7500 41973.75
8 30000 45000 0 0 0 277500 345000 360000 35,000.00 6250 25253.4375
9 62500 90000 0 0 70000 895000 280000 750000 53,750.00 33750 41205
10 40000 180000 0 0 70000 462500 595000 375000 56,875.00 25000 41262.65625
11 25000 9000 0 0 0 757500 0 375000 19,750.00 6250 13376.25
12 60000 0 0 0 0 900000 600000 625000 41,250.00 33750 41820
13 40000 180000 0 0 0 1250000 280000 500000 36,375.00 11250 32214.46875
14 60000 0 0 0 0 137500 450000 500000 41,875.00 8750 32614.21875
15 48000 0 0 0 0 1095000 250000 300000 54,750.00 15000 20533.3125
16 34286 0 0 0 0 890000 275000 500000 62,250.00 37500 27952.857
17 24000 0 0 0 0 1037500 590000 300000 56,625.00 16250 30346.40625
18 24000 11000 0 12500 0 455000 170000 300000 41,125.00 18750 17754.28125
19 24000 22000 0 25000 0 1025000 205000 225000 34,541.67 40000 17697.90635
20 48000 22000 0 25000 0 1077500 170000 375000 64,125.00 37500 22804.96875
21 48000 22000 0 0 0 605000 230000 500000 37,500.00 28750 26637.1875
22 100000 90000 0 25000 0 1222500 275000 875000 35,166.67 18750 43631.6876
23 40000 0 0 0 0 682500 110000 625000 35,791.67 25000 25700.59385
24 150000 0 0 0 0 925000 365000 700000 36,875.00 25000 39263.90625
25 75000 11000 0 0 0 705000 455000 600000 35,000.00 18750 36738.5625
26 50000 22000 0 12500 0 972500 120000 625000 39,541.67 37500 27876.15635
27 60000 0 0 0 0 650000 440000 500000 33,541.67 25000 32550.15635
28 40000 0 0 0 0 670000 0 300000 33,375.00 18750 12057.84375
29 50000 45000 0 0 0 680000 440000 500000 37,750.00 18750 33563.625
30 24000 0 0 0 0 720000 100000 375000 32,875.00 18750 16931.71875
31 40000 0 0 0 0 920000 140000 300000 41,375.00 27500 16877.90625
32 48000 18000 0 0 0 735000 380000 500000 35,375.00 15000 30638.53125
Jumlah 1,827,285.71 852000 34500 125000 280000 23922500 10803750 16335000 1392916.68 683750 994276.7
Rata-
rata 57908.61 26647.56 1081 3900 8750 747578.1 337617.2 510305.4 36911.44 4273.43 1071.15
28
LAMPIRAN USAHATANI KACANG
TANAH KECAMATAN GRABAG
29
No Nama Umur (Th) Kelompok Tani Pendidikan Pekerjaan
Jumlah anggota keluarga
Luas Lahan Pengalaman
Berusahatani (th) Laki-
Laki Perempuan
Umur (Th)
0-14 15-64 >64
1 Jemakir 40 Gadingrejo SD Petani 1 2 0 3 0 800 11
2 Arjo Switomono 60 Gadingrejo SD Petani 1 1 0 2 0 280 9
3 Mitro Taruno 70 Gadingrejo SD Petani 2 2 2 1 1 840 30
4 Sudirejo 60 Gadingrejo SD Petani 3 2 1 4 0 800 40
5 Giran 55 Gadingrejo SMP Petani 3 3 2 4 0 75 10
6 Santo Atemo 58 Gadingrejo SD Petani 0 1 0 1 0 800 20
7 Slamet 42 Gadingrejo SMP Petani 2 3 1 4 0 800 20
8 Karyorejo 80 Gadingrejo SMP Petani 0 1 0 0 1 400 50
9 Bawor 45 Gading Pasar SD Petani 1 1 0 2 0 800 15
10 Jo Pawiro 70 Gading Pasar SMP Petani 0 3 1 2 0 1200 50
11 Sudarso 45 Gading Pasar SD Petani 0 1 0 1 0 800 15
12 Pardi 65 Gading Pasar SMP Petani 2 2 1 3 0 800 40
13 Seno 80 Gading Pasar SMP Petani 2 2 1 2 1 1600 55
14 Maryadi 48 Gading Pasar SMK Petani 0 1 0 1 0 1000 10
15 Karso Utomo 65 Gading Pasar SD Petani 3 1 2 2 0 2400 60
16 Muh Wagiyo 90 Gading Mulyo SD Petani 1 2 0 3 0 250 10
17 Sudarno 64 Gading Mulyo SD Petani 1 1 0 2 0 800 30
18 Dul Latif 55 Gading Mulyo SMP Petani 1 3 1 2 0 1200 20
19 Karni 60 Gading Mulyo SD Petani 1 2 0 3 0 800 20
20 Sarno 70 Gading Mulyo SD Petani 1 1 0 1 1 1000 15
21 Donorejo 62 Gading Mulyo SD Petani 2 1 0 3 0 1200 20
22 Abdul 52 Gading Mulyo SD Petani 0 1 0 1 0 1200 20
23 Parno 48 Gading Mulyo SD Petani 2 1 1 3 0 800 15
24 Mito 50 Gading Mulyo SD Petani 1 2 1 2 0 800 20
25 Kamiso 50 Gading Klenthon SD Petani 0 2 0 2 0 1500 10
26 Amat Supandi 60 Gading Klenthon SMP Petani 2 1 0 3 0 600 10
27 Wagisah 60 Gading Klenthon SD Petani 1 3 1 3 0 150 10
28 Warisono 60 Gading Klenthon SD Petani 4 1 0 5 0 855 35
29 Sakin 49 Gading Klenthon SMP Petani 2 2 1 3 0 900 5
30 So Taruno 40 Gading Klenthon SD Petani 1 1 0 2 0 675 10
Jumlah 1753 40 50 16 70 4 26125 685
Rata-rata 58.43333 1.333 1.666667 0.533 2.333 0.133 870.833333 22.83333333
Lampiran 11. Identitas Responden Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
30
No
Luas Lahan (X1) Pupuk Kandang (X2)
Luas
Lahan
(X1)
Biaya
Sewa/Tahun
(Rp)
Biaya
Sewa/MT
(Rp)
Total
(Rp)
Jumlah
(Kg)
Harga
Satuan
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 800 1000000 80000 80000 200 450 90000
2 280 1000000 28000 28000 200 450 90000
3 840
1000000
84000 84000 600 400 240000
4 800 1000000 80000 80000 500 500 250000
5 200 1000000 20000 20000 200 750 150000
6 800 1000000 80000 80000 500 400 200000
7 800 1000000 80000 80000 600 400 240000
8 200 1000000 20000 20000 200 500 100000
9 800 1000000 80000 80000 500 500 250000
10 1200 1000000 120000 120000 700 750 525000
11 800 1000000 80000 80000 500 500 250000
12 800 1000000 80000 80000 500 750 375000
13 1600 1000000 160000 160000 700 450 315000
14 1000 1000000 100000 100000 700 500 350000
15 2400 1000000 240000 240000 700 500 350000
16 250 1000000 25000 25000 200 450 90000
17 800 1000000 80000 80000 500 500 250000
18 1200 1000000 120000 120000 600 500 300000
19 800 1000000 80000 80000 500 500 250000
20 1000 1000000 100000 100000 600 500 300000
21 1200 1000000 120000 120000 600 500 300000
22 1200 1000000 120000 120000 500 450 225000
23 800 1000000 80000 80000 500 450 225000
24 800 1000000 80000 80000 500 450 225000
25 1500 1000000 150000 150000 500 260 130000
26 600 1000000 60000 60000 500 500 250000
27 150 1000000 15000 15000 200 650 130000
28 855 1000000 85500 85500 300 500 150000
29 900 1000000 90000 90000 500 500 250000
30 675 1000000 67500 67500 300 400 120000
Jumlah 26050 32000000 2605000 2605000 14100 14910 6970000
Rata-
rata 868.33333 1000000 80000 80000 470 497 232333.33
Lampiran 12. Luas Lahan dan Penggunaan Pupuk Kandang Usahaatani Kacang
Tanah Lahan Pasir
31
No
Pupuk Kimia
Urea TSP KCL
Harga Total (Rp)
Jumlah (Kg)
Harga Satuan (Rp)
Harga total (Rp)
Jumlah (Kg)
Harga Satuan (Rp)
Harga Total (Rp)
Jumlah (Kg)
Harga Satuan (Rp)
Harga Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 25 2400 60000 60000
2 0 0 0 10 2100 21000 0 0 0 21000
3 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
4 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
5 10 1800 18000 10 2100 21000 0 0 0 39000
6 30 1800 54000 0 0 0 0 0 0 54000
7 0 0 0 10 2100 21000 0 0 0 21000
8 0 0 0 10 2100 21000 0 0 0 21000
9 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
10 30 1800 54000 0 0 0 0 0 0 54000
11 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
12 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
13 30 1800 54000 0 0 0 0 0 0 54000
14 25 1800 45000 5 2100 10500 0 0 0 55500
15 30 1800 54000 0 0 0 0 0 0 54000
16 10 1800 18000 0 0 0 0 0 0 18000
17 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
18 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
19 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
20 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
21 0 0 0 30 2040 61200 0 0 0 61200
22 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
23 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
24 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
25 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
26 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
27 0 0 0 10 2100 21000 0 0 0 21000
28 10 1800 18000 0 0 0 0 0 0 18000
29 25 1800 45000 0 0 0 0 0 0 45000
30 20 1800 36000 0 0 0 0 0 0 36000
Jumlah 43200 1026000 85 14640 176700 25 2400 60000 1262700
Rata-rata 1800 34200 2.83333 2100 5890 0.83333 2400 2000 42090
Lampiran 13. Penggunaan Pupuk Kimia Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
32
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pengolahan Lahan Penanaman
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 8 30000 240000 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
6 8 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 3 30000 90000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
10 4 30000 120000 0 0 0 2 30000 60000 2 30000 60000
11 5 30000 150000 0 0 0 10 30000 300000 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 8 30000 240000 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
14 2 30000 60000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
16 6 30000 180000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
17 3 30000 90000 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
19 2 30000 60000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
20 5 30000 150000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
21 5 30000 150000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
23 3 30000 90000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
24 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 3 30000 90000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
28 2 30000 60000 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
29 4 30000 120000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
Jumlah 66 450000 1740000 0 0 0 98 750000 2940000 6 60000 180000
Rata-rata 2.2 30000 58000 0 0 0 3.27 30000 98000 0.2 30000 6000
Lampiran 14. Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
33
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pemupukan Penyiangan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 6 30000 180000 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 10 60000 300000 0 0 0
Rata-rata 0 0 0 0 0 0 0.33 30000 10000 0 0 0
34
Sampel
Penggunaan Tenaga Luar Keluarga
Pemanenan Pengeringan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 2 30000 60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 2 30000 60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1 30000 30000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 2 30000 60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 2 30000 60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 3 30000 90000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 2 30000 60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 30000 30000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 48 510000 1440000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 1.6 30000 48000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pengolahan Lahan Penanaman
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total
(Rp) HOK
Upah
(Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 5 30000 150000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
3 3 30000 90000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
4 6 30000 180000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
5 4 30000 120000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 7 30000 210000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
8 5 30000 150000 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
9 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
10 1 30000 30000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 7 30000 210000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 16 30000 480000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
14 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
15 9 30000 270000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
18 7 30000 210000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
19 1 30000 30000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
21 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
22 8 30000 240000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
23 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
25 3 30000 90000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
26 8 30000 240000 0 0 0 1 30000 30000 1 30000 30000
27 8 30000 240000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
29 1 30000 30000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
30 10 30000 300000 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
Jumlah 116 750000 3480000 0 0 0 24 660000 720000 6 180000 180000
Rata-rata 3.867 30000 116000 0 0 0 0.8 30000 24000 0.2 30000 6000
36
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pemupukan Penyiangan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 1 30000 30000 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 91 780000 2730000 0 0 0
Rata-rata 0 0 0 0 0 0 3.03333 30000 91000 0 0 0
Lampiran 15. Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
37
Sampel
Penggunaan Tenaga Dalam Keluarga
Pemanenan Pengeringan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 30000 30000 1 30000 30000 4 30000 120000 4 30000 120000
3 1 30000 30000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
4 1 30000 30000 1 30000 30000 4 30000 120000 0 0 0
5 1 30000 30000 1 30000 30000 4 30000 120000 0 0 0
6 1 30000 30000 0 0 0 0 0 0 4 30000 120000
7 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
8 1 30000 30000 1 30000 30000 4 30000 120000 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
12 4 30000 120000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
13 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
14 1 30000 30000 1 30000 30000 5 30000 150000 0 0 0
15 1 30000 30000 1 30000 30000 7 30000 210000 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 30000 30000 1 30000 30000 5 30000 150000 0 0 0
18 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
19 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
20 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
21 1 30000 30000 1 30000 30000 3 30000 90000 0 0 0
22 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
23 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
24 1 30000 30000 1 30000 30000 5 30000 150000 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1 30000 30000 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0
28 1 30000 30000 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 30000 30000 1 30000 30000 4 30000 120000 0 0 0
Jumlah 24 630000 720000 10 300000 300000 107 690000 3210000 8 60000 240000
Rata-rata 0.8 30000 24000 0.33333 30000 10000 3.56667 30000 107000 0.26667 30000 8000
38
Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Sampel
Pemipilan Pengairan
Pria Wanita Pria Wanita
HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp) HOK Upah (Rp) Total (Rp)
1 0 0 0 0 0 0 2 30000 60000 0 0 0
2 3 30000 90000 3 30000 90000 2 30000 60000 0 0 0
3 3 30000 90000 3 30000 90000 2 30000 60000 0 0 0
4 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 4 30000 120000 2 30000 60000 0 0 0
7 0 0 0 7 30000 210000 2 30000 60000 0 0 0
8 4 30000 120000 4 30000 120000 2 30000 60000 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 5 30000 150000 3 30000 90000 0 0 0
11 4 30000 120000 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0 0 0 0
13 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0
15 5 30000 150000 5 30000 150000 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 4 30000 120000 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0 0 0 0
19 4 30000 120000 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
20 4 30000 120000 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 14 30000 420000 3 30000 90000 0 0 0
22 4 30000 120000 4 30000 120000 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 7 30000 210000 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 3 30000 90000 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 7 30000 210000 2 30000 60000 0 0 0
28 4 30000 120000 4 30000 120000 3 30000 90000 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 10 30000 300000 0 0 0 0 0 0
Jumlah 44 330000 1320000 128 690000 3840000 26 330000 780000 0 0 0
Rata-rata 1.46667 30000 44000 4.26667 30000 128000 0.86667 30000 26000 0 0 0
39
No
Benih
Macam
Varietas
Jumlah
(Kg)
Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Total
(Rp)
1 Garuda dua 15 20000 300000
2 Garuda dua 6 20000 120000
3 Garuda dua 20 20000 400000
4 Garuda dua 15 20000 300000
5 Garuda dua 10 20000 200000
6 Garuda dua 20 20000 400000
7 Garuda dua 20 20000 400000
8 Garuda dua 10 20000 200000
9 Garuda dua 15 20000 300000
10 Garuda dua 30 20000 600000
11 Garuda dua 15 20000 300000
12 Garuda dua 15 20000 300000
13 Garuda dua 30 20000 600000
14 Garuda dua 25 20000 500000
15 Garuda dua 30 20000 600000
16 Garuda dua 9 20000 180000
17 Garuda dua 15 20000 300000
18 Garuda dua 25 20000 500000
19 Garuda dua 15 20000 300000
20 Garuda dua 20 20000 400000
21 Garuda dua 25 20000 500000
22 Garuda dua 15 20000 300000
23 Garuda dua 15 20000 300000
24 Garuda dua 15 20000 300000
25 Garuda dua 15 20000 300000
26 Garuda dua 15 20000 300000
27 Garuda dua 10 20000 200000
28 Garuda dua 10 20000 200000
29 Garuda dua 25 20000 500000
30 Garuda dua 15 20000 300000
Jumlah 520 600000 10400000
Rata-rata 17.3333 20000 346666.7
Lampiran 16. Penggunaan Benih Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
40
No Cangkul Besar
Jumlah Harga satuan (Rp) Nilai Beli (Rp) Nilai Sisa (Rp) Umur Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam (Rp)
1 1 225,000.00 225,000.00 0 15 22,500.00 5,625.00
2 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
3 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
1 150,000.00 150,000.00 0 8 18,750.00 4,687.50
4 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
5 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
6 1 80,000.00 80,000.00 0 7 11,428.57 2,857.14
1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
7 1 200,000.00 200,000.00 0 15 13,333.33 3,333.33
8 1 120,000.00 120,000.00 0 10 12,000.00 3,000.00
9 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
10 1 150,000.00 150,000.00 0 15 10,000.00 2,500.00
1 100,000.00 200,000.00 0 10 20,000.00 5,000.00
11 1 300,000.00 300,000.00 0 10 30,000.00 7,500.00
12 1 70,000.00 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
13 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
14 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
15 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
1 70,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
16 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
17 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
18 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
19 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
20 1 200,000.00 200,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
21 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
22 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
23 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
24 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
25 1 200,000.00 200,000.00 0 15 20,000.00 5,000.00
26 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
27 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
28 1 220,000.00 220,000.00 0 15 22,000.00 5,500.00
29 1 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
30 1 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
Jumlah 34 4305000 4775000 0 300 477500 119375
Rata-rata 1.133333 143500 159166.67 0 10 15916.667 3979.167
Lampiran 17. Penyusutan Peralatan Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
41
No
Cangkul Kecil
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp)
Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
2 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
3 1.00 180,000.00 180,000.00 0 15 18,000.00 4,500.00
4 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
5 1.00 110,000.00 110,000.00 0 10 11,000.00 2,750.00
6 1.00 20,000.00 20,000.00 0 5 2,000.00 500.00
7 1.00 125,000.00 125,000.00 0 10 12,500.00 3,125.00
8 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
9 1.00 50,000.00 50,000.00 0 5 5,000.00 1,250.00
10 1.00 50,000.00 50,000.00 0 5 5,000.00 1,250.00
1.00 50,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
11 1.00 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
12 1.00 30,000.00 30,000.00 0 5 3,000.00 750.00
13 1.00 50,000.00 50,000.00 0 10 5,000.00 1,250.00
14 1.00 50,000.00 50,000.00 0 10 5,000.00 1,250.00
15 1.00 30,000.00 30,000.00 0 5 3,000.00 750.00
16 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
17 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
18 1.00 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
19 1.00 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
20 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
21 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
22 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
23 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
24 1.00 50,000.00 50,000.00 0 5 5,000.00 1,250.00
25 1.00 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
26 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
27 1.00 50,000.00 50,000.00 0 10 5,000.00 1,250.00
28 1.00 80,000.00 80,000.00 0 5 8,000.00 2,000.00
29 1.00 150,000.00 150,000.00 0 10 15,000.00 3,750.00
30 1.00 100,000.00 100,000.00 0 10 10,000.00 2,500.00
Jumlah 31 2825000 2875000 0 300 287500 71875
Rata-rata 1.033333 94166.6667 95833.3333 0 10 9583.33333 2395.833
42
No
Sabit
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp)
Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
2 1 30000 30,000.00 0 3 10,000.00 2,500.00
3 1 95000 95,000.00 0 5 19,000.00 4,750.00
4 1 25000 25,000.00 0 3 8,333.33 2,083.33
5 1 120000 120,000.00 0 5 24,000.00 6,000.00
6 1 35000 35,000.00 0 3 11,666.67 2,916.67
7 1 150000 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
8 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
9 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
10 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
11 1 50000 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
12 1 30000 30,000.00 0 5 6,000.00 1,500.00
13 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
14 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
15 1 30000 30,000.00 0 5 6,000.00 1,500.00
16 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
17 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
18 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
19 1 80000 80,000.00 0 5 16,000.00 4,000.00
20 1 30000 30,000.00 0 5 6,000.00 1,500.00
21 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
22 1 80000 80,000.00 0 5 16,000.00 4,000.00
23 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
24 1 100000 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
25 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
26 0 0 0.00 0 0 0.00 0.00
27 1 50000 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
28 1 70000 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
29 1 50000 50,000.00 0 5 10,000.00 2,500.00
30 1 70000 70,000.00 0 5 14,000.00 3,500.00
Jumlah Jumlah 1595000 1595000 0 104 331000 82750
Rata-rata Rata-rata 53166.67 53166.6667 0 3.466667 11033.33333 2758.3333
43
No
Karung
Jumlah Harga
Satuan (Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp)
Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 4 3,000.00 12,000.00 0 1 12,000.00 3,000.00
2 4 2,500.00 10,000.00 0 1 10,000.00 2,500.00
3 6 2,000.00 12,000.00 0 1 12,000.00 3,000.00
4 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
5 5 2,000.00 10,000.00 0 1 10,000.00 2,500.00
6 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
7 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
8 5 2,500.00 12,500.00 0 1 12,500.00 3,125.00
9 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
10 3 2,000.00 6,000.00 0 1 6,000.00 1,500.00
11 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
12 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
13 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
14 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
15 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
16 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
17 6 2,500.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
18 5 2,500.00 12,500.00 0 1 12,500.00 3,125.00
19 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
20 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
21 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
22 5 2,500.00 12,500.00 0 1 12,500.00 3,125.00
23 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
24 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
25 0 0.00 0.00 0 1 0.00 0.00
26 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
27 2 2,500.00 5,000.00 0 1 5,000.00 1,250.00
28 10 2,000.00 20,000.00 0 1 20,000.00 5,000.00
29 5 3,000.00 15,000.00 0 1 15,000.00 3,750.00
30 10 2,500.00 25,000.00 0 1 25,000.00 6,250.00
Jumlah 200 68500 477500 0 29 477500 119375
Rata-rata 6.666667 2283.333 15916.66667 0 0.966667 15916.66667 3979.167
44
No
Keranjang
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai
Sisa
(Rp)
Umur Ekonomis (th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
2 2 20,000.00 40,000.00 0 2 20,000.00 5,000.00
3 1 20,000.00 20,000.00 0 2 10,000.00 2,500.00
4 1 20,000.00 20,000.00 0 2 10,000.00 2,500.00
5 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
6 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
7 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
8 2 25,000.00 50,000.00 0 2 25,000.00 6,250.00
9 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
10 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
11 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
12 3 25,000.00 75,000.00 0 2 0.00 0.00
13 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
14 2 20,000.00 40,000.00 0 2 20,000.00 5,000.00
15 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
16 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
17 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
18 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
19 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
20 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
21 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
22 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
23 2 25,000.00 50,000.00 0 2 25,000.00 6,250.00
24 1 20,000.00 20,000.00 0 2 10,000.00 2,500.00
25 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
26 1 20,000.00 20,000.00 0 2 10,000.00 2,500.00
27 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
28 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
29 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
30 1 25,000.00 25,000.00 0 2 12,500.00 3,125.00
Jumlah 30 570000 710000 0 48 317500 79375
Rata-rata 1 19000 23666.66667 0 1.6 10583.3333 2645.833
45
No
Terpal
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai
Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis
(th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
2 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
3 1 180,000.00 180,000.00 0 5 36,000.00 9,000.00
4 1 300,000.00 300,000.00 0 5 60,000.00 15,000.00
5 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
6 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
7 1 200,000.00 200,000.00 0 5 40,000.00 10,000.00
8 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
9 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
10 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
11 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
12 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
13 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
14 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
15 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
16 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
17 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
18 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
19 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
20 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
21 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
22 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
23 1 120,000.00 120,000.00 0 5 24,000.00 6,000.00
24 1 100,000.00 100,000.00 0 5 20,000.00 5,000.00
25 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
26 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
27 1 200,000.00 200,000.00 0 5 40,000.00 10,000.00
28 1 500,000.00 500,000.00 0 7 71,428.57 17,857.14
29 1 120,000.00 120,000.00 0 5 24,000.00 6,000.00
30 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
Jumlah 27 4220000 4220000 0 137 815428.5714 203857.143
Rata-rata 0.9 140666.667 140666.6667 0 4.566667 27180.95238 6795.2381
46
No
Disel
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai
Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis
(th)
Penyusutan/Tahun (Rp) Penyusutan/Musim
Tanam (Rp)
1 1 3,600,000.00 3,600,000.00 0 15 240,000.00 60,000.00
2 1 1,100,000.00 1,100,000.00 0 15 73,333.33 18,333.33
3 1 2,500,000.00 2,500,000.00 0 15 166,666.67 41,666.67
4 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
5 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
6 1 2,000,000.00 2,000,000.00 0 15 133,333.33 33,333.33
7 1 3,000,000.00 3,000,000.00 0 15 200,000.00 50,000.00
8 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
9 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
10 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
11 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
12 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
13 1 2,500,000.00 2,500,000.00 0 0 0.00 0.00
14 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
15 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
16 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
17 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
18 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
19 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
20 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
21 1 2,300,000.00 2,300,000.00 0 15 153,333.33 38,333.33
22 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
23 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
24 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
25 1 3,500,000.00 3,500,000.00 0 15 233,333.33 58,333.33
26 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
27 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
28 1 2,600,000.00 2,600,000.00 0 15 173,333.33 43,333.33
29 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
30 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
Jumlah 9 23100000 23100000 0 120 1373333.33 343333.333
Rata-rata 0.3 770000 770000 0 4 45777.7778 11444.4444
47
No
Sprayer
Jumlah Harga Satuan
(Rp) Nilai Beli (Rp)
Nilai Sisa
(Rp)
Umur
Ekonomis (th) Penyusutan/Tahun (Rp)
Penyusutan/Musim Tanam
(Rp)
1 1 650,000.00 650,000.00 0 15 43,333.33 10,833.33
2 1 400,000.00 400,000.00 0 15 26,666.67 6,666.67
3 1 750,000.00 750,000.00 0 15 50,000.00 12,500.00
4 1 600,000.00 600,000.00 0 15 40,000.00 10,000.00
5 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
6 1 150,000.00 150,000.00 0 5 30,000.00 7,500.00
7 1 700,000.00 700,000.00 0 15 46,666.67 11,666.67
8 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
9 1 650,000.00 650,000.00 0 15 43,333.33 10,833.33
10 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
11 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
12 1 500,000.00 500,000.00 0 15 33,333.33 8,333.33
13 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
14 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
15 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
16 1 650,000.00 650,000.00 0 15 43,333.33 10,833.33
17 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
18 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
19 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
20 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
21 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
22 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
23 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
24 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
25 1 700,000.00 700,000.00 0 15 46,666.67 11,666.67
26 1 750,000.00 750,000.00 0 15 50,000.00 12,500.00
27 1 350,000.00 350,000.00 0 15 23,333.33 5,833.33
28 1 325,000.00 325,000.00 0 15 21,666.67 5,416.67
29 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
30 0 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00
465 13 7175000 7175000 0 185 498333.333 124583.333
48
No
Responden
Biaya Lain-lain
Pajak/
Tahun
(Rp)
Pajak/Musim
Tanam (Rp)
Irigasi
(Rp)
1 5000 1250 16000
2 5000 1250 16000
3 10000 2500 16000
4 7000 1750 100000
5 7000 1750 60000
6 35000 8750 16000
7 5000 1250 16000
8 5000 1250 16000
9 6500 1625 100000
10 15000 3750 24000
11 15000 3750 40000
12 6000 1500 50000
13 10000 2500 40000
14 5000 1250 50000
15 7000 1750 100000
16 25000 6250 50000
17 5000 1250 50000
18 15000 3750 100000
19 5000 1250 100000
20 5000 1250 100000
21 5000 1250 24000
22 5000 1250 100000
23 5000 1250 150000
24 5000 1250 150000
25 4000 1000 24000
26 5000 1250 100000
27 12500 3125 16000
28 7800 1950 24000
29 10000 2500 100000
30 5000 1250 50000
Jumlah 262800 65700 1798000
Rata-rata 8760 2190 59933.3
Lampiran 18. Penggunaan Biaya Lain-lain Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
49
No Pupuk
Kandang
Pupuk Urea Pupuk
TSP
Pupuk
KCL
TKDK TKLK Benih Pestisida Penyusutan Lain-lain Bunga Modal
1 90000 0 0 0 60000 540000 300000 14500 89,458.33 17250 32324.6561
2 90000 0 21000 0 813750 0 120000 7250 56,250.00 17250 9586.3125
3 240000 45000 0 0 603750 180000 400000 14500 99,666.67 18500 30678.2501
4 250000 45000 0 0 600000 0 300000 14500 47,083.33 101750 23318.7499
5 150000 18000 21000 0 540000 60000 200000 7250 36,125.00 61750 17039.3438
6 200000 54000 0 0 333750 180000 400000 14500 60,500.00 24750 28712.8125
7 240000 0 21000 0 873750 240000 400000 7500 119,166.67 17250 32131.1876
8 100000 0 21000 0 780000 0 200000 7250 22,375.00 17250 11312.1563
9 250000 45000 0 0 123750 180000 300000 7000 51,458.33 101625 28753.8124
10 525000 54000 0 0 513750 300000 600000 7500 34,000.00 27750 47608.6875
11 250000 45000 0 0 393750 720000 300000 7500 33,750.00 43750 43050
12 375000 45000 0 0 873750 240000 300000 14500 26,833.33 51500 32374.6249
13 315000 54000 0 0 963750 240000 600000 14500 16,875.00 42500 39448.4063
14 350000 45000 10500 0 513750 180000 500000 14500 21,250.00 51250 36054.375
15 350000 54000 0 0 870000 150000 600000 15000 23,375.00 101750 39794.3438
16 90000 18000 0 0 120000 300000 180000 7500 47,708.33 56250 21508.3436
17 250000 45000 0 0 603750 210000 300000 14500 20,625.00 51250 27409.7813
18 300000 45000 0 0 813750 180000 500000 14500 17,500.00 103750 35693.0625
19 250000 45000 0 0 573750 270000 300000 14500 40,375.00 101250 31399.5938
20 300000 45000 0 0 633750 360000 400000 7250 27,875.00 101250 38172.2813
21 300000 0 61200 0 873750 300000 500000 7500 81,458.33 25250 39218.8061
22 225000 45000 0 0 753750 240000 300000 14500 32,250.00 101250 29458.5
23 225000 45000 0 0 663750 270000 300000 14500 43,500.00 151250 32264.4375
24 225000 45000 0 0 603750 90000 300000 7500 37,500.00 151250 26329.6875
25 130000 45000 0 0 243750 210000 300000 7000 78,750.00 25000 24469.3125
26 250000 45000 0 0 453750 60000 300000 7000 32,500.00 101250 24469.3125
27 130000 0 21000 0 753750 210000 200000 14500 32,083.33 19125 19271.2811
28 150000 18000 0 0 603750 300000 200000 14500 96,232.14 25950 24743.9758
29 250000 45000 0 0 180000 240000 500000 7250 29,125.00 102500 36096.6563
30 120000 36000 0 72000 873750 150000 300000 7500 37,125.00 51250 23427.6563
Jumlah 6970000 1026000 176700 72000 17606250 6600000 10400000 327750 1392773.79 1863700 886120.4
Rata-rata 232335,10 34200 5890 2400 586875 220000 346600 10925 25171.61 62123.3 29537.35
50
No Sampel Produksi
(Kg)
Harga satuan
(Kg) Total (Rp) Rendeng (Ikat)
Harga Satuan
(Rp)
Total (Rp) Total Penerimaan
(Rp) Pendapatan Keuntungan
1 200 13000 2600000 12 10000 120000 2720000 1608791.67 1434622.01
2 100 13000 1300000 10 10000 100000 1400000 1088240.00 236903.38
3 250 13000 3250000 15 10000 150000 3400000 2402333.33 1683905.08
4 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1941666.67 1238347.92
5 100 13000 1300000 20 10000 200000 1500000 945865.00 368825.35
6 250 13000 3250000 10 10000 100000 3350000 2416250.00 1973787.19
7 250 13000 3250000 20 10000 200000 3450000 2405073.33 1419191.83
8 100 13000 1300000 6 10000 60000 1360000 992115.00 180802.54
9 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1764916.67 1532412.86
10 300 13000 3900000 10 10000 100000 4000000 2451750.00 1770391.31
11 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1300000.00 783200.00
12 200 13000 2600000 15 10000 150000 2750000 1697166.67 711042.05
13 350 13000 4550000 10 10000 100000 4650000 3367125.00 2203926.59
14 300 13000 3900000 5 10000 50000 3950000 2777495.00 2127690.47
15 400 13000 5200000 10 10000 100000 5300000 4005875.00 2856080.66
16 100 13000 1300000 15 10000 150000 1450000 750541.67 584033.33
17 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1808625.00 1097465.22
18 300 13000 3900000 10 10000 100000 4000000 2839250.00 1869806.94
19 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1678875.00 993725.41
20 250 13000 3250000 10 10000 100000 3350000 2108625.00 1336702.72
21 250 13000 3250000 20 10000 200000 3450000 2174561.67 1141591.94
22 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1742000.00 838791.50
23 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1650750.00 874735.56
24 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1843750.00 1133670.31
25 192 13000 2496000 10 10000 100000 2596000 1800250.00 1382030.69
26 150 13000 1950000 20 10000 200000 2150000 1354250.00 816030.69
27 100 13000 1300000 19 10000 190000 1490000 863281.67 75260.08
28 200 13000 2600000 10 10000 100000 2700000 1895317.86 1181323.88
29 300 13000 3900000 5 10000 50000 3950000 2776125.00 2470028.34
30 115 13000 1495000 20 10000 200000 1695000 993125.00 30292.34
Jumlah 390000 82641000 362 300000 4E+06 86261000 57443991.21 36346618.19
Rata-rata 13000 2754700 12.066667 10000 120667 2875367 1914799.707 1211553.94
Lampiran 19. Penerimaan, Pendapatan dan Keuntungan Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
51
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 LN_X9, LN_X3,
LN_X4, LN_X6,
LN_X5, LN_X7,
LN_X8, LN_X1,
LN_X2a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: LN_Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .984a .969 .945 .11463 .969 41.400 9 12 .000
a. Predictors: (Constant), LN_X9, LN_X3, LN_X4, LN_X6, LN_X5, LN_X7, LN_X8, LN_X1,
LN_X2
b. Dependent Variable: LN_Y
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.896 9 .544 41.400 .000a
Residual .158 12 .013
Total 5.054 21
a. Predictors: (Constant), LN_X9, LN_X3, LN_X4, LN_X6, LN_X5, LN_X7, LN_X8, LN_X1, LN_X2
b. Dependent Variable: LN_Y
Lampiran 20. Hasil Analisis Regresi Usahatani Kacang Tanah Lahan Sawah
52
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -1.709 .792 -2.157 .052
LN_X1 .551 .204 .445 2.693 .020 .961 .614 .137
LN_X2 .471 .181 .442 2.605 .023 .966 .601 .133
LN_X3 -.004 .009 -.029 -.420 .682 -.251 -.120 -.021
LN_X4 -.018 .019 -.058 -.982 .345 -.084 -.273 -.050
LN_X5 .002 .015 .011 .151 .883 .045 .043 .008
LN_X6 .003 .016 .010 .173 .866 .047 .050 .009
LN_X7 -.168 .090 -.144 -1.866 .087 .207 -.474 -.095
LN_X8 -.055 .071 -.066 -.776 .453 .435 -.219 -.040
LN_X9 .341 .231 .182 1.480 .165 .880 .393 .075
a. Dependent Variable: LN_Y
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual LN_Y Predicted Value Residual
17 3.875 4.61 4.1610 .44414
a. Dependent Variable: LN_Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 4.1610 6.2394 5.0375 .52450 29
Residual -.16479 .44414 .02198 .11750 29
Std. Predicted Value -2.143 2.161 -.328 1.086 29
Std. Residual -1.438 3.875 .192 1.025 29
a. Dependent Variable: LN_Y
53
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 LN_X11, LN_X2,
LN_X4, LN_X6,
LN_X1, LN_X10,
LN_X5, LN_X7,
LN_X8, LN_X3,
LN_X9a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: LN_Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .993a .986 .966 .03975 .986 50.661 11 8 .000
a. Predictors: (Constant), LN_X11, LN_X2, LN_X4, LN_X6, LN_X1, LN_X10, LN_X5, LN_X7,
LN_X8, LN_X3, LN_X9
b. Dependent Variable: LN_Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .881 11 .080 50.661 .000a
Residual .013 8 .002
Total .893 19
a. Predictors: (Constant), LN_X11, LN_X2, LN_X4, LN_X6, LN_X1, LN_X10, LN_X5, LN_X7, LN_X8,
LN_X3, LN_X9
b. Dependent Variable: LN_Y
Lampiran 21. Hasil Analisis Regresi Usahatani Kacang Tanah Lahan Pasir
54
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part
1 (Constant) 3.628 1.396 2.599 .032
LN_X1 .121 .081 .165 1.989 .100 .806 .466 .063
LN_X2 -.292 .183 -.390 -1.597 .149 .592 -.492 -.067
LN_X3 -.202 .044 -2.672 -4.586 .002 .092 -.851 -.193
LN_X4 -.218 .045 -2.316 -4.811 .001 .069 -.862 -.202
LN_X5 -.247 .042 -1.997 -5.915 .000 -.195 -.902 -.249
LN_X6 -.014 .025 -.029 -.572 .583 -.209 -.198 -.024
LN_X7 -.041 .054 -.139 -.774 .461 .264 -.264 -.033
LN_X8 .845 .132 1.189 6.387 .000 .917 .914 .269
LN_X9 .165 .071 3.229 2.330 .048 -.171 .636 .098
LN_X10 .176 .076 3.147 2.325 .049 .274 .635 .098
LN_X11 .170 .074 1.368 2.284 .052 -.195 .628 .096
a. Dependent Variable: LN_Y
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual LN_Y Predicted Value Residual
5 24.049 4.61 3.6492 .95598
14 34.833 5.70 4.3191 1.38468
16 -15.516 4.61 5.2220 -.61680
26 -5.393 5.01 5.2250 -.21439
27 -12.216 4.61 5.0908 -.48559
30 -17.557 4.74 5.4428 -.69790
a. Dependent Variable: LN_Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.6492 5.9747 5.3276 .44961 27
Residual -.69790 1.38468 .00886 .39216 27
Std. Predicted Value -8.493 2.309 -.697 2.088 27
Std. Residual -17.557 34.833 .223 9.865 27
a. Dependent Variable: LN_Y
55
Group Statistics
Lahan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Produksi Lahan Sawah 32 1.7469E2 115.73006 20.45838
Lahan Pasir 30 2.1190E2 76.68581 14.00085
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Produk
si
Equal variances
assumed .905 .345 -1.482 60 .144 -37.21250 25.10939 -87.43876 13.01376
Equal variances
not assumed
-1.501 54.142 .139 -37.21250 24.79050 -86.91148 12.48648
Lampiran 22. Hasil Uji Beda Produksi SPPSS
56
Group Statistics
Lahan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Biaya Lahan Sawah 32 1.9720E6 5.22256E5 92322.70583
Lahan Pasir 30 2.0105E6 5.28417E5 96475.28624
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Biaya
Equal variances assumed .184 .669 -.288 60 .774 -38508.36552 1.33481E5 -3.05511E5 2.28494E5
Equal variances not assumed
-.288 59.643 .774 -38508.36552 1.33533E5 -3.05646E5 2.28630E5
Lampiran 23. Hasil Uji Beda Biaya SPPSS
Lampiran 24. Hasil Uji Beda Pendapatan SPPSS
57
Group Statistics
Lahan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pendapatan Lahan Sawah 32 1.5239E6 1.31769E6 2.32938E5
Lahan Pasir 30 1.9148E6 7.62301E5 1.39177E5
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pendapatan Equal variances assumed
1.570 .215 -1.417 60 .162 -3.90871E5 2.75820E5 -9.42594E5 1.60851E5
Equal variances not
assumed
-1.440 50.240 .156 -3.90871E5 2.71349E5 -9.35827E5 1.54084E5
58
Group Statistics
Lahan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Keuntungan Lahan Sawah 32 6.9956E5 1.26574E6 2.23753E5
Lahan Pasir 30 1.2116E6 7.14449E5 1.30440E5
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Keuntungan
Equal variances assumed 1.578 .214 -1.944 60 .057 -5.11994E5 2.63424E5 -1.03892E6 14932.35414
Equal variances not assumed
-1.977 49.535 .054 -5.11994E5 2.58998E5 -1.03233E6 8339.86606
Lampiran 25. Hasil Uji Beda Keuntungan SPPSS
59
60