14

STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Page 2: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

DENGAN MASALAH GANGGUAN INTEGRITAS KULIT

Yuli Ismiarsi, Oda Debora, Wibowo Program Studi D-III Keperawatan Program RPL STIKes Panti Waluya Malang

Email : [email protected]

ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis progresif karena ketidakmampuan tubuh dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehingga glukosa darah meningkat. Hal ini menyebabkan suplai darah ke perifer menurun sehingga dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan studi kasus pada pasien Diabetes Mellitus dengan masalah gangguan integritas kulit. Desain penelitian ini menggunakan metode studi literatur berdasarkan penelitian yang berjudul Upaya Perawatan Kerusakan Integritas Kulit pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD dr Soehadi Prijonegoro dengan satu pasien sebagai responden. Waktu penelitian tanggal 31 Agustus – 2 September 2020. Pada pasien dilakukan intervensi dan implementasi. Didapatkan hasil luka mengalami regenerasi setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari. Pemberian baby oil merupakan salah satu tindakan guna menjaga kelembaban kulit ditunjang mengubah posisi tiap 2 jam untuk menghindari faktor resiko terjadinya kerusakan integritas kulit pada pasien Diabetes Mellitus

Kata kunci: Diabetes Mellitus, Gangguan Integritas Kulit

ABSTRACT

Diabetes Mellitus is a chronic progressive disease due to the inability of the body to metabolize carbohydrates, fats and proteins so that blood glucose increases. This causes the blood supply to the periphery to decrease, which can affect wound healing. The aim of this study is to provide a case study on Diabetes Mellitus patients with skin integrity problems. The design of this study used a literature study method based on a study entitled Efforts to Treat Skin Integrity Damage in Diabetes Mellitus Patients at Dr. Soehadi Prijonegoro Hospital with one patient as a respondent. Time of study was 31 August - 2 September 2020. Intervention and implementation were carried out in patients. It was found that the wound had regenerated after being given nursing care for 3 days. Giving baby oil is one of the measures to maintain skin moisture, supported by changing the position every 2 hours to avoid risk factors for damage to skin integrity in Diabetes Mellitus patients.

Page 3: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Keywords: Diabetes Mellitus, Impaired Skin Integrity

Pendahuluan

Diabetes melitus (DM) adalah

gangguan metabolisme yang ditandai

dengan hiperglicemia yang

berhubungan dengan abnormalitas

metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein yang disebabkan oleh

penurunan sekresi insulin atau

mikrovaskular, makrovaskular dan

neuropati (Nurarif & Kusuma, 2015)

Diabetes melitus merupakan penyakit

kronis yang paling tinggi kenaikan

angka prevalensinya dan merupakan

10 besar penyebab kematian di dunia,

Berdasarkan badan kesehatan dunia

(WHO, 2014) bahwa pada tahun 2012

terdapat 1,5 juta penduduk di dunia

terjadi kerusakan integritas kulit yang

disebabkan diabetes, Pada tahun 2015

International Diabetes Federation

(IDF) mencatat jumlah penderita

diabetes di dunia mencapai 415 juta

jiwa, dan meningkat menjadi 425 juta

pada tahun 2017. Indonesia merupakan

Negara dengan jumlah penderita

diabetes peringkat enam di dunia

dengan jumlah sebesar 10,3 juta jiwa

pada tahun 2017 (Perkeni, 2019).

Adapun angka kejadian diabetes di

Jawa Timur juga meningkat dari 2,1%

pada tahun 2013 menjadi 2,6% pada

tahun 2018 (Riskesdas, 2018)

Sedangkan di Kota Batu tercatat tahun

2019 Jumlah penderita diabetes

mellitus mencapai 3.044 jiwa (Dinkes,

2019).

Fenomena yang penulis temukan

ketika praktek klinik pada Bulan

Desember tahun 2019 di Rumah Sakit

Baptis Batu terdapat pasien dengan

diagnosa Diabetes Melitus pasien laki-

laki berusia 61 tahun klien

Page 4: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

mengeluhkan sering merasakan

kesemutan pada bagian kaki. Pada saat

dilakukan pengkajian pada ekstremitas

bawah ditemukan luka pada bagian

tumit sebelah kanan , luka berukuran

±7cm, kedalaman luka ±1cm, area

sekitar luka berwarna kemerahan, luka

berbau menyengat, tidak edema dan

terdapat pus berwarna kuning encer,

dan hasil gula darah puasa pasien

adalah 210 mg/dl dan gula darah 2 jam

setelah makan 345 mg/dl. Berdasarkan

data tersebut klien mengalami masalah

keperawatan Gangguan Integritas

Kulit.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan

integritas kulit maka diperlukan

asuhan keperawatan yang tepat untuk

mempertahankan integritas kulit.

Peran perawat dalam mengatasi

masalah keperawatan gangguan

integritas kulit adalah dengan

melakukan monitor karakteristik luka,

monitor tanda-tanda infeksi,

melakukan perawatan lukaserta

memberikan informasi tentang

perawatan pasien dengan luka diabetik,

jadwalkan perubahan posisi setiap 2

jam atau sesuai kondisi pasien dan

memberikan informasi untuk menaati

terapi gizi atau diit diabetes, patuh

terhadap pengobatan (SIKI, 2017)

Berdasarkan latar belakang tersebut,

peneliti tertarik untuk menyusun karya

tulis ilmiah dalam bentuk asuhan

keperawatan pada klien yang

mengalami Diabetes Mellitus dengan

Masalah Gangguan Integritas Kulit

Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah studi literatur

untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan pada pasien yang

mengalami Diabetes Melitus dengan

gangguan integritas kulit.

Page 5: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Partisipan dalam penelitian ini diambil

dari studi literatur dari jurnal eprints.

Ums.ac.id /44452/5/KTI. pdf dengan

judul Upaya Perawatan Kerusakan

Integritas Kulit Pada Pasien Diabetes

Mellitus di RSUD dr Soehadi

Prijonegoro bernama Ny. S

(Kustianingsih, 2016).

Hasil

Sesuai data dalam artikel, ditemukan

data pasien bernama Ny S berusia 62

tahun. Pasien masuk dengan diagnose

medis ulkus diabetik. Riwayat

penyakit sekarang yaitu pada tanggal

28 maret 2016 Pukul 16.30 WIB Ny S

periksa ke klinik untuk dilakukan

perawatan luka di ibu jari kaki sebelah

kiri dan pemeriksaan hasil lab

didapatkan gula darah sewaktu 329

mg/dl. Kemudian Ny S dirujuk dalam

keadaan compos mentis( Sadar) ke

IGD dengan keluhan lemas, mual,

muntah, nafsu makan menurun sejak 2

hari yang lalu serta ada luka panjang ±

2cm, lebar 1cm, dalam 0,5cm.

Pemeriksaan dilakukan dengan hasil

tekanan darah 120/80mmHg, Nadi

90x/m, suhu 36,7 C, dan RR

20x/m.Kemudian Ny S dipindah

keruang inap.

Tanggal 28 Maret 2016 dilakukan

pengkajian lagi di ruang inap, pasien

mengatakan lemas dan kadang-kadang

kesemutan dikaki. Pemeriksaan fisik

didapatkan yaitu keadaan umum baik,

kesadaran compos mentis, GCS

E4V5M6, BB 55 kg, Tanda-tanda vital

didapatkan hasil yaitu TD

160/90mmhg, nadi 86x/menit, RR

22x/menit, suhu 36,8 ̊ C. Ektremitas

bawah di temukan terdapat ulkusdorsal

pedis sinistra dengan eritema sekitar

luka, capillary reffil >2 detik, panjang

± 2cm, lebar 1cm, dalam 0,5cm,

jaringan merah ±35%, jaringan mati

(nekrosis) ±10%, sludge ( sel padat

Page 6: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

kental) berwarna kuning ±55%, bau

menyengat, tidak edema dan terdapat

pus (nanah) 20CC berwarna kuning

encer.

Diagnosa Keperawatan

Dari hasil pengkajian dari literatur

pada Ny S dapat ditegakkan diagnose

keperawatan yaitu gangguan integritas

kulit berhubungan dengan gangguan

sirkulasi.

Rencana Keperawatan

Berdasarkan literatur yang berjudul

Upaya Perawatan Kerusakan Integritas

Kulit pada Pasien Diabetes Mellitus di

RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.

Intervensi keperawatan dapat dilaku-

kan semuanya oleh penulis seperti

mengkaji luka, melakukan perawatan

luka, melakukan elevasi ekstremitas

bawah, melakukan massase, alih

baring, senam diabetic serta pemberian

terapi obat yaitu insulin.

Implementasi Keperawatan

Berdasarkan literatur implementasi

dari tindakan telah dilakukan semua,

namun faktor pendukung yang tidak

tercantum dalam intervensi yaitu

mengukur tanda-tanda vital dan

perawatan luka dengan bahan alami

seperti madu.

Evaluasi Keperawatan

Berdasarkan literatur masalah

kerusakan integritas kulit teratasi

sebagian dan intervensi dilanjutkan.

Berdasarkan literatur evaluasi selama 3

hari yaitu keadaan luka membaik.

Berdasarkan hasil didapatkan

berkurangnya pus 20cc menjadi 5cc,

bau menyengat menjadi tidak

menyengat, proses granulasi jaringan

merah ±35% menjadi 60%, nekrosis

(jaringan mati) 10% menjadi 8%,

sludge 55% menjadi 25%, Capillary

refill >2detik menjadi <2detik, masih

terlihat eritema, serta kondisi

Page 7: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

panjang,lebar dan dalam tetap.

Didapatkan juga pada pasien di hari

perawatan ke 2 saat diberikan KIE

pasien sudah paham yang menjadi

penyebab masalah pada kulit dan di

hari perawatan ke 3 Kesemutan

berkurang, kulit kering kembali

lembab. Namun hiperpigmentasi

belum berkurang. Pada pasien juga

tidak terjadi luka pada area yang

beresiko.

Pembahasan

1. Pengkajian

Pada klien mengalami gangguan

integritas kulit yang dibuktikan dengan

Pada literatur pemeriksaan fisik

terhadap kulit ditemukan luka di kaki.

Luka terdapat cairan encer berwarna

kecoklatan dan berbau busuk. Hasil

yang ditemukan pada pasien yaitu

warna kulit pada sekitar luka

kemerahan (eritema), terasa kesemutan

karena gangguan sirkulasi yang tidak

lancar, turgor kulit kembali <2 detik

dalam batas normal, tidak adanya

edema. Hal ini sesuai dengan teori

Wijaya (2013) pada pasien Diabetes

Mellitus luka akan cenderung susah

sembuh dikarenakan seseorang yang

mengalami hiperglikemia atau

peningkatan gula darah akan

menyebabkan gangguan sirkulasi

karena pembuluh darah mikrovaskuler

mengalami penyempitan, sehingga

suplai darah dan oksigen kejaringan

perifer mengalami penurunan.

Gangguan sirkulasi inilah yang

menyebabkan abnormal aliran darah

dengan demikian autonomi neuropati

menyebabkan kulit menjadi kering dan

antihidrosis yang menyebabkan kulit

mudah menjadi rusak dan

menyebabkan ganggren.

2. Diagnosa Keperawatan

Page 8: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Pada klien ditegakkan diagnose

keperawatan yaitu Berdasarkan data

yang didapat dari literature, diagnosa

keperawatan yang muncul yaitu

kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan gangguan sirkulasi. Hal ini

sesuai dengan teori Fady (2015)

seseorang yang mengalami

hiperglikemia atau peningkatan gula

darah akan menyebabkan gangguan

sirkulasi karena pembuluh darah

mikrovaskuler mengalami penyempit-

an, sehingga suplai darah dan oksigen

ke jaringan perifer (daerah luka)

mengalami penurunan. Hal ini

menyebabkan daerah luka terjadi

kekurangan oksigen sehingga luka

sukar sembuh.

3. Rencana Keperawatan

Berdasarkan literature intervensi yang

dilakukan untuk penatalaksanaan ulkus

diabetic meliputi:

kaji luas dan keadaan luka serta proses

penyembuhan luka untuk melakukan

intervensi keperawatan yang akan

digunakan, Lakukan perawatan luka

dengan perawatan luka untuk

mempercepat proses penyembuhan,

Lakukan massase untuk meningkatkan

sirkulasi, Ubah dan atur posisi pasien

secara sering, Kolaborasi dengan

dokter seperti pemberian obat, Elevasi

ekstremitas bawah bertujuan

melancarkan aliran darah. Intervensi

yang telah direncanakan pada pasien

sudah sesuai dengan teori yang ada di

SIKI (2018) yaitu: Identifikasi

penyebab gangguan integritas kulit,

monitor karakteristik luka, monitor

tanda-tanda infeksi, ubah posisi tiap 2

jam jika tirah baring, lakukan

pemijatan pada area penonjolan tulang,

gunakan produk berbahan petroleum

atau minyak pada kulit kering,

gunakan produk berbahan ringan atau

Page 9: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

alami dan hipoalergic padakulit

sensitive, hindari produk berbahan

dasar alkobol pada kulit yang kering,

anjurkan menggunakan pelembab

(lotion, serum), anjurkan minum air

yang cukup, anjurkan meningkatkan

asupan nutrisi, anjurkan meningkatkan

asupan buah dan sayur, berikan Diit

dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari

dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari,

Jelaskan tanda dan gejala infeksi,

ajarkan prosedur perawatan luka

secara mandiri, anjurkan menghindari

terpapar suhu ekstrim, anjurkan

menggunakan tabir surya SPF 30 saat

berada diluar rumah, anjurkan mandi

dan menggunakan sabun

hypoallergenic sabun untuk kulit

sensitive, kolaborasi pemberian obat.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan pada

pasien sesuai dengan literatur yaitu :

Mengkaji Luka, luka dikaji

berdasarkan karakteristik, massase dan

alih baring (reposisi) setiap2-4 jam,

perawatan luka dengan menggunakan

peralatan steril seperti kassa, gunting,

pinset, spuit, kapas alcohol,Nacl,

berkolaborasi dalam pemberian obat

yaitu insulin secara SC dan

metronidazole secara IV, elevasi

ekstremitas bawah

Memberikan KIE senam kaki diabetic.

Hal ini sesuai dengan teori Wartona

(2015) yang menyatakan bahwa

implementasi merupakan tindakan dari

sebuah perencanaan dan fase ketika

perawat mengimplementasikan inter-

vensi keperawatan yang terdiri atas

melakukan dan mendokumentasi-kan

tindakan yang tahap pelaksanaan

dimulai dari sebuah rencana dan

ditujukan pada pasien untuk mencapai

tujuan yang di inginkan.

Page 10: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

5. Evaluasi Keperawatan

Berdasarkan literatur evaluasi selama 3

hari yaitu keadaan luka membaik.

Berdasarkan hasil didapatkan

berkurangnya pus 20cc menjadi 5cc,

bau menyengat menjadi tidak

menyengat, proses granulasi jaringan

merah ±35% menjadi 60%, nekrosis

(jaringan mati) 10% menjadi 8%,

sludge 55% menjadi 25%, Capillary

refill >2detik menjadi <2detik, masih

terlihat eritema, serta kondisi

panjang,lebar dan dalam tetap.

Didapatkan juga pada pasien di hari

perawatan ke 2 saat diberikan KIE

pasien sudah paham yang menjadi

penyebab masalah pada kulit dan di

hari perawatan ke 3 Kesemutan

berkurang, kulit kering kembali

lembab. Namun hiperpigmentasi

belum berkurang. Pada pasien juga

tidak terjadi luka pada area yang

beresiko. Hal tersebut sesuai dengan

teori Wartona (2015) Evaluasi

merupakan proses keperawatan

terakhir untuk menentukan tercapainya

asuhan keperawatan. Evaluasi

membandingkan antara intervensi dan

hasil dari implementasi keperawatan.

Hasil yang diharapkan pada proses

keperawatan pasien dengan diabetes

mellitus diantaranya menunjukkan

perbaikan luka yaitu warna dasar luka

menjadi merah, CRT<2 detik, nekrosis

dapat berkurang, gula darah kembali

normal yaitu kadar gula puasa 70-100

mg/dl, kadar gula darah sewaktu 100-

200 mg/dl, dan kadar gula darah 2 jam

PP 120-200 mg/dl

Kesimpulan

Studi kasus pada pasien Diabetes

Mellitus dengan masalah gangguan

integritas kulit telah dilakukan pada

pasien berusia 62 tahun. Berdasarkan

literatur pelaksanaan dilakukan selama

Page 11: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

3x24 jam, didapatkan hasil assessment

masalah belum teratasi dengan

memenuhi 5 dari 8 kriteria hasil yang

telah ditetapkan. Hal ini ditandai

dengan Berdasarkan literatur evaluasi

selama 3 hari yaitu keadaan luka

membaik. Berdasarkan hasil

didapatkan berkurangnya pus 20cc

menjadi 5cc, bau menyengat menjadi

tidak menyengat, proses granulasi

jaringan merah ±35% menjadi 60%,

nekrosis (jaringan mati) 10% menjadi

8%, sludge 55% menjadi 25%,

Capillary refill >2detik menjadi

<2detik, masih terlihat eritema, serta

kondisi panjang,lebar dan dalam tetap.

Didapatkan juga pada pasien di hari

perawatan ke 2 saat diberikan KIE

pasien sudah paham yang menjadi

penyebab masalah pada kulit dan di

hari perawatan ke 3 Kesemutan

berkurang, kulit kering kembali

lembab. Namun hiperpigmentasi

belum berkurang. Pada pasien juga

tidak terjadi luka pada area yang

beresiko.

Daftar Pustaka

Dinkes. 2019. Data Prevalensi

Penderita Diabetes Melitus di

Batu

Fady, (2015). Upaya Perawatan

Kerusakan Integritas kulit

pada Pasien Diabetes mellitus.

International Diabetes

Federation(IDF).2015

Diabetes Atlas.seventh Ed.

UK:International Diabetes

Federation.

Kustiningsih, 2016. Upaya Perawatan

Kerusakan Integritas Kulit

Pada Pasien Diabetes Mellitus

Di RSUD dr Soehadi

Prijonegoro

Nurarif & Kusuma (2015) Aplikasi

asuhan keperawatan

Page 12: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

berdasarkan Diagnosa Medis

Nanda, NIC.NOC, Yogjakarta:

Medi Action

Perkeni, 2019. Pedoman Pengelolahan

dan Pencegahan Diabetes

Melitus Tipe tipe 2 di

Indonesia. Jakarta: PB

Perkeni; 2019.

Riset Kesehatan Dasar. 2018. Hasil

Laporan Riset Kesehatan

Dasar Tahun 2018. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018),

Standar Intervensi

Keperawatan Indonesia

(SIKI), Edisi 1, Jakarta, DPP

PPNI.

Wartona, (2015). Kebutuhan Dasar

Manusia dan Proses

Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika. : Nuha

Medika

Wijaya, 2013. Keperawatan Medikal

Bedah. Yogyakarta

WHO.Global Report on Diabetes.

Geneva: World Healtth

Organization;2014

Page 13: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Page 14: STUDI LITERATUR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS