Upload
aldi-rahmayadi
View
53
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI PENDAHULUAN VALIDASI UJI STERILITAS
SERUM ANTI TETANUS (TSM)DENGAN METODE MEMBRAN FILTRASI
Disusun OlehVivi Adriyani
140603110057
LATAR BELAKANG
Suatu bahan yang akan dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral maupun diinjeksikan harus dalam keadaan steril, sehingga bahan terbebas dari kontaminasi mikroorganisme. Untuk memastikan bahwa produk terbebas dari kontaminasi mikroorganisme, maka dilakukan uji sterilitas. Metode yang digunakan pada uji sterilitas kali ini adalah membran filtrasi. Untuk memastikan keberhasilan proses uji sterilitas yang dilakukan, perlu dilakukan validasi. Dalam studi pendahuluan validasi uji sterilitas ini digunakan contoh uji serum anti tetanus (TSM).
LATAR BELAKANG
Steril
Uji Sterilitas• Metode
Filtrasi Membran
• Metode
Validasi
Untuk membuktikan bahwa uji sterilitas dengan metoda membran filtrasi mampu mendeteksi keberadaan seluruh mikroorganisme challenge: Clostridium sporogenes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermis (bakteri isolat lingkungan), Bacillus subtilis, Candida albicans dan Aspergillus niger.
TUJUAN
ALAT DAN BAHAN
ALAT Biosafety Cabinet Level II Inkubator : - Suhu 22,5 ± 2,5˚C - Suhu 32,5 ± 2,5˚C Pakaian ruangan
berkelas Alat pembuka wadah
contoh uji, larutan pencuci dan medium steril
Vortex mixer
Satu set alat untuk uji sterilitas metoda membran filtrasi (alat penyaring, canister steril, botol penampung steril)
Mikropipet dan tip steril Tabung reaksi steril Alat uji monitor
lingkungan (particle counter, air sampler)
BAHAN
Media 1 batch media Fluid Thioglycollate (FTM) dalam botol 100 mL 1 batch media Soybean Casein Digest (SCDM) dalam botol 100 mL
Contoh uji: 1 batch serum anti tetanus (TSM) yang sudah lulus uji sterilitas
Mikroorganisme challenge Untuk validasi ini digunakan 7 mikroorganisme yaitu:
Clostridium sporogenes ATCC 11437, Staphylococcus aureus ATCC 6538, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027, Bacillus subtilis ATCC 6633, Candida albicans ATCC 10231, Aspergillus niger ATCC 16404, Staphylococcus epidermis (isolat lingkungan)
Tryptic soy agar (TSA) dan agar darah (BPL) untuk kontrol inokulum Media untuk monitoring lingkungan: settling plate, contact agar,
finger dab Larutan pencuci (pepton 0,1%) steril Disinfektan
PROSEDUR BIOBALL
Inokulasikan 0,1 ml suspensi sel ke plat agar untuk teknik Prepored agar atau ke piring petri kosong untuk teknik spread plate
Lepaskan tutup botol, periksa permukaan dalam tutup botol dan pastikan tidak ada lagi partikel hitam yang belum larut saat ini.
Lepaskan vial dari rak busa. Ketuk tutup botol dengan lembut atau balikan vial untuk dikocok. Ketuk vial untuk memastikan bahwa semua cairan sudah keluar dari tutup botol
Balikan rak busa dan inkubasi selama 15 menit pada suhu 35-37ºC
Simpan vial dalam rak busa (tutup botol berada di atas)
Pindahkan tutup botol merah ke rehydration fluid vial sebelum dihangatkan.
Copot tutup botol biru dari rehydration vial
Siapkan alat dan disinfeksi alat menggunakan disinfektan.
Disinfeksi seluruh permukaan luar wadah contoh uji, botol medium, wadah dan alat lain dengan disinfektan sebelum dimasukkan ke dalam biosafety cabinet level II.
Pasangkan selang dan canister pada alat penyaring dengan benar
Saring seluruh isi wadah contoh uji. Bilas membran sebanyak 2 kali dengan 100 mL larutan
pencuci (pepton 0,1%). Terakhir bilas membran sebanyak 1 kali dengan 100 mL
larutan pencuci yang telah diinokulasi dengan 0,1 mL suspensi yang mengandung < 1000 CFU/ mL Clostridium sporogenes
Isi masing-masing canister dengan 100 mL medium Fluid Thioglycollate (FTM).HASIL
Alat Steritest
Validasi Uji Sterilitas menggunakan Medium Fluid Thioglycollate (FTM)
KONTROL POSITIF
Siapkan canister baru.
Lakukan filtrasi sebanyak 2 kali dengan 100 mL larutan pencuci (pepton 0,1%).
Terakhir bilas membran sebanyak 1 kali dengan 100 mL larutan pencuci yang telah diinokulasi dengan 0,1 mL suspensi yang mengandung < 1000 CFU/ mL Clostridium sporogenes (kontrol positif)
Isi masing-masing canister dengan 100 mL medium Fluid Thioglycollate (FTM).
Lakukan prosedur yang sama untuk mikroorganisme challenge Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan isolat lingkungan.
Siapkan alat penyaring dan disinfeksi alat penyaring menggunakan disinfektan.
Disinfeksi seluruh permukaan luar wadah contoh uji, botol medium, wadah dan alat lain dengan disinfektan sebelum dimasukkan ke dalam biosafety cabinet level II.
Pasangkan selang dan canister pada alat penyaring dengan benar Saring seluruh isi wadah contoh uji. Bilas membran sebanyak 2 kali dengan 100 mL larutan pencuci
(pepton 0,1%). Terakhir bilas membran sebanyak 1 kali dengan 100 mL larutan
pencuci yang telah diinokulasikan dengan 0,1 mL suspensi yang mengandung < 1000 CFU/ mL Bacillus subtilis
Isi masing-masing canister dengan 100 mL medium Soybean casein digest (SCDM).HASIL
Alat Steritest
Validasi Uji Sterilitas menggunakan Soybean Casein Digest (SCDM)
KONTROL POSITIF
Siapkan canister baru.
Lakukan filtrasi sebanyak 2 kali dengan 100 mL larutan pencuci (pepton 0,1%).
Terakhir bilas membran sebanyak 1 kali dengan 100 mL larutan pencuci yang telah diinokulasi dengan 0,1 mL suspensi yang mengandung < 1000 CFU/ mL Bacillus subtilis (kontrol positif).
Isi masing-masing canister dengan 100 mL medium Fluid Thioglycollate (FTM).
Lakukan prosedur untuk 3 nomor bets medium untuk 3 kali pengujian dengan contoh uji yang berbeda.
Lakukan prosedur yang sama untuk mikroorganisme challenge Candida albicans, Aspergillus niger.
Kontrol Negatif
•Sebagai kontrol negatif tambahkan medium ke dalam canister tanpa perlakuan apapun.
Kontrol Inokulum
• Inokulasikan 0,1 mL Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, Aspergillus nigerdan isolat lingkungan pada masing-masing 2 cawan TSA;
• Inokulasikan 0,1 mL Clostridium sporogenes pada 2 cawan agar darahMonitoring Lingkungan
• Lakukan monitoring lingkungan meliputi finger dab, contact agar, settling plate, air sampler dan particel counter selama proses validasi berlangsung.
FTM
• 32,5 ± 2,5 ºC selama 5 hari
SCDM
• 22,5 ± 2,5 ºC selama 5 hari
Kontrol Inokulum
• TSA (bakteri) pada suhu 32,5 ± 2,5ºC selama 3 hari
• BPL pada suhu 32,5 ± 2,5ºC
• TSA (jamur) pada suhu 22,5 ± 2,5ºC selam 5 hari
INUKBASI
Pengamatan Lakukan pengamatan setiap hari dan amati adanya
pertumbuhan mikroorganisme pada media menggunakan lampu visual dengan latar belakang hitam putih.
Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada kontrol inokulum.
Interpretasi hasil uji Bandingkan pertumbuhan mikroorganisme antara
kelompok media yang diinokulasi contoh uji dengan media yang tidak diinokulasi contoh uji (kontrol positif).
HASIL
MediaMikroorganisme
ChallengeNo. Canister
Pengamatan hari ke-
1 2
FTM
Clostridium sporogenes
1 + +
2 + +
Staphylococcus aureus
1 - +
2 - +
Pseudomonas aeruginosa
1 - +
2 - +
Isolat Lingkungan 1 - +
Staphylococcus epidermidis
2 - +
SCDM
Bacillus subtilis1 - +
2 - +
Candida albicans1 - +
2 - +
Aspergillus niger1 - +
2 - +
Tabel I. Contoh Uji Serum Anti Tetanus (TSM)
MediaMikroorganisme
Challenge(Bio Ball)
No. Canister
Pengamatan hari ke-
1 2
FTM
Clostridium sporogenes
1 + +
2 + +
Staphylococcus aureus
1 - +
2 - +
Pseudomonas aeruginosa
1 - +
2 - +
Isolat Lingkungan 1 - +
Staphylococcus epidermidis
2 - +
SCDM
Bacillus subtilis
1 - +
2 - +
Candida albicans1 - +
2 - +
Aspergillus niger1 - +
2 - +Tabel II. Kontrol Positif (Bio Ball)
Mikroorganisme ChallengeA
MediaJumlah Koloni (CFU/cawan)
1 2
Clostridium sporogenes
BPL 48 47
Staphylococcus aureus
TSA 39 36
Pseudomonas aeruginosa
TSA 33 34
Isolat Lingkungan (Staphylococcus epidermidis)
TSA 40 41
Bacillus subtilis TSA 47 65
Candida albicans TSA 26 32
Aspergillus niger TSA 36 40
Tabel III. Kontrol Inokulum
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa uji sterilitas dengan metoda
membran filtrasi dengan bahan uji serum anti tetanus (TSM) terbukti mampu
mendeteksi keberadaan seluruh mikroorganisme challenge (Clostridium
sporogenes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus epidermis, Bacillus subtilis, Candida albicans dan Aspergillus
niger). Hal ini dapat dilihat pada setiap medium contoh uji maupun kontrol
positif menunjukkan hasil yang positif secara bersamaan (dalam masa
inkubasi yang sama).
TERIMAKASIH