95
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN SNOWBALL THROWING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Skripsi) Oleh ANGGORO YOGA PRATAMA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMIMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TALKING CHIPS DAN SNOWBALL THROWING DENGANMEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN

KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS X SMANEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(Skripsi)

Oleh

ANGGORO YOGA PRATAMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN

SNOWBALL THROWING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN

INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS

X SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Anggoro Yoga Pratama

Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui perbedaan hasil belajar, interaksi penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Talking Chips dengan memperhatikan

kecerdasan siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

semu dengan pendekatan komparatif. Data yang terkumpul melalui tes hasil belajar dan

dianalisis dengan analisis Two Way Anovadan statistik t uji beda rata-rata

(mean).Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan hasil belajar dan

interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Talking

Chips dengan memperhatikan kecerdasan siswa.

Kata Kunci : kecerdasan, hasil, tc, snowballthrowing

Page 3: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMIMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TALKING CHIPS DAN SNOWBALL THROWING DENGANMEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN

KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS X SMANEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

ANGGORO YOGA PRATAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosialProgram Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMIMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TALKING CHIPS DAN SNOWBALL THROWING DENGANMEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN

KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS X SMANEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

ANGGORO YOGA PRATAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosialProgram Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

Judul Skripsi : STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAREKONOMI MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETALKING CHIPS DAN SNOWBALLTHROWING DENGAN MEMPERHATIKANKECERDASAN INTRAPERSONAL DANINTERPERSONAL PADA MATA PELAJARANEKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 BANDARSRIBHAWONO MATA PELAJARAN 2016/2017

Nama Mahasiswa : ANGGORO YOGA PRATAMA

No. Pokok Mahasiswa : 1013031003

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Drs. Nurdin, M.Si. Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.NIP 19600817 198603 1 003 NIP 19580828 198601 2 001

2. MengetahuiKetua Jurusan Pendidikan Ketua Program StudiIlmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Zulkarnain, M.Si. Drs. Tedi Rusman, M.Si.NIP 19600111 198703 1 001 NIP 19600826 198603 1 001

Page 6: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Nurdin, M.Si .......................

Sekretaris : Dr. Erlina Rufaidah, M.Si. .......................

PengujiBukan Pembimbing : Drs. Tedi Rusman, M.Si. .......................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum.NIP 19590722 198603 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Juni 2017

Page 7: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Lampung Tengah pada tanggal 27 Oktober 1992 dengan nama

lengkap Anggoro Yoga Pratama. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Rinto Suwarsono dan Ibu Wismaningsih.

Pendidikan formal yang di selesaikan penulis yaitu :

1. SD Negeri 3 Labuhan Maringgai diselesaikan pada tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono diselesaikan pada tahun 2007

3. SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono diselesaikan pada tahun 2010

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Lampung.

Pada tanggal 22- 31 Januari 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

di Semarang, Denpasar, Yogyakarta , Bandung, Jakarta. Pada tanggal 1 Juli – 16

September 2013, penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa

Sumber Agung, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat dan Praktek Profesi

Kependidikan (PPK) di SMP Negeri 1 Ngambur.

Page 8: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan YME atas segalaRahmat dan Hidayah-Nya, dengan rasa bangga ku persembahkan karya kecilku ini

kepada:

Orang tuaku, bapak Rinto Suwarsono yang menginspirasi, ibu Wisaningsih dan selalumemberikan semangat dan motivasi, serta selalu mendoakan yang terbaik untuk

kesuksesan dan keberhasilanku

Kakak dan adikku, terima kasih selalu memberikan dukungan dan semangat baiksecara langsung maupun tidak langsung

Keluarga Besar, terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan

Para pendidikku yang ku hormati, terima kasih atas segala bimbingan danmemberikan ilmu yang bermanfaat kepadaku

Tya, terima kasih atas motivasi dan dukungannya

Sahabat-sahabatku, terima kasih untuk kebersamaan, keisengan, kekonyolan dankeseruannya serta membantu, memberikan semangat, memotivasi dan

mendoakanku

Almamaterku Tercinta, Universitas Lampung

Page 9: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

Motto

“Semua Orang Tidak Perlu Malu”

(Kahlil Gibran)

“Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan

baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain ”

(Joseph Addison)

“Bekerjalah bagaikan tak butuh uang, Mencintailah bagikan tak pernah

tersakiti, Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton”

(Martin Luther King)

“Sarjana dicetak untuk menciptakan pekerjaan bukan untuk mencari

pekerjaan”

(Anggoro Yoga Pratama)

Page 10: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

SANWACANA

puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang judul

“Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips dan Snowball Throwing dengan

memperhatikan Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk

itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih seluruhnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hm., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

Page 11: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

3. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Supriyadi, selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung;

7. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program studi Pendidikan

Ekonomi yang juga sekaligus sebagai Penguji penulis, terimakasih atas ilmu

yang telah diberikan serta kesediaan meluangkan waktu dalam membimbing,

mengarahkan dan memotivasi penulis untuk penyelesaian skripsi ini;

8. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

I penulis yang telah memberikan ilmunya dan kesediaannya meluangkan

waktu dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis untuk

penyelesaian skripsi ini;

9. Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan

motivasi, saran serta masukan bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini;

10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi, terima kasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan;

11. Seluruh dewan guru yang telah mendidikku dari ketika aku menempuh

jenjang pendidikan di SD hingga saat ini, terima kasih atas segala ilmu yang

Page 12: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

diberikan dan semoga menjadi bekalku kini dan kemudian hari untuk menjadi

sosok yang lebih baik lagi,

12. Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMP Negeri 1 Ngambur yang telah

memberikan izin serta membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian;

13. Bapakku Rinto Suwarsono yang selalu menjadi panutan;

14. Ibuku Yusmini yang selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi dan

mendoakan yang terbaik untuk kesuksesan dan keberhasilanku agar dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin dan cepat mendapatkan

pekerjaan;

15. Tya yang selalu mendukung,memotivasi dan memberikan semangat serta

menemaniku selama menyelesaikan skripsi.;

16. Sahabat-sahabat ku: Wira, Fitma, Julian, Bahtiar, Sandika, Aulia, Devita,

Intan, Dayu, Hijah yang selalu mendukung ku.

17. Teman- teman KKN dan PPL: Dio, Nila, Tina, Bagus, Melvi, Ebta, Santil,

Winda, Riski, mbk Rida. Terima kasih atas kebersamaannya;

18. Kak Wardani dan om Herdi terima kasih atas bantuan dan motivasinya.

19. Adik tingkat : Julian, Intan Komala Sari, Desi Wulandari, Devita Anggraeni,

dan Siti Nur Fadilah, Dewi Justina, Mindi, Wahyuningrum, Sylvia, Dayu R.

Tantia, Nanik Rustiana,Vera Septiara dan semua yang tidak bisa disebut satu

persatu terima kasih untuk dukungan dan kenangan-kenangan indah yang kita

lakukan bersama.

20. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

dan membantu serta turut terlibat dalam kehidupanku.

Page 13: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan

terbuka. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, Juni 2017Penulis

Anggoro Yoga Pratama

Page 14: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

HALAMAN RIWAYAT HIDUP

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO

SANWACANA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian................................................................................ 10

F. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. TinjauanPustaka ................................................................................. 13

1. Pengertian Belajar ........................................................................ 13

2. Pengertian Hasil Belajar................................................................ 17

3. Model Pembelajaran ..................................................................... 20

4. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 22

5. Model Pembelajarantipe Talking Chips ....................................... 29

6. Model Pembelajaran Koperatif Tipe Snowball Throwing............ 32

7. Kecerdasan Intrapersonal dan Interpersonal ................................ 34

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 38

C. Kerangka Pikir.................................................................................... 40

D. Hipotesis ............................................................................................. 49

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ........................................................................ 50

B. Populasidan Teknik Pengambilan Sampel……………………… ..... 52

Page 15: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

1. Populasi ....................................................................................... 52

2. Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 52

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 54

D. Definisi Konseptua Variabel dan Definisi Operasional Variabel ...... 55

E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….... 58

F. Kisi- kisi Instrumen ............................................................................ 59

1. Instrumen Hasil Belajar ................................................................ 59

2. Kalibrasi Instrumen ...................................................................... 60

G. Pengujian Instrumen Penelitian .......................................................... 61

1. Uji Validitas ................................................................................ 61

2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 62

H. Teknik Analisis Data ……………………………………... .............. 63

1. Uji Normalitas ............................................................................. 64

2. Uji Homogenitas ......................................................................... 65

I. Hipotesis Statistik………………………………………………. ...... 66

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 72

1. Hasil Penelitian ............................................................................. 72

2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono ............... 72

3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono ......... 73

4. Data Siswa ..................................................................................... 74

5. Proses Belajar Mengajar ............................................................... 75

6. Sarana dan Prasarana..................................................................... 75

7. Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................................. 76

8. Struktur Organisasi ....................................................................... 76

9. Situasi Pengolahan Kelas .............................................................. 77

B. Rencana Strategis SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono ...................... 78

1. Latar Belakang .............................................................................. 78

2. Tujuan Penyusunan Renstra .......................................................... 82

3. Manfaat Penyusunan Renstra ........................................................ 82

C. Analisis Swot SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono ............................ 84

1. Analisis Swot.................................................................................. 84

D. Deskripsi Data Hasil Belajar .............................................................. 91

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen ................................................. 91

2. Deskripsi Data Kelas Kontrol ....................................................... 98

3. Hasil Analisis Statistik .................................................................. 105

E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 123

V.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 124

B. Saran .................................................................................................... 125

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

iv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Hasil Ulangan Harian 1 Semester Ganjil Ekonomi Kelas X SMANegeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2015/2016......................... 5

2. Definisi Operasional Variabel...................................................................... 543. Kategori Besarnya Reabilitas....................................................................... 584. Kategori Tingkat Kesukaran ........................................................................ 585. Kriteria Tingkat Daya Pembeda................................................................... 606. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan ....................................... 64

Halaman

Page 17: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ..........................................................................422. Desain Penelitian Eksperimen ...................................................................45

Page 18: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen .................................................... 62

2. Nilai Pretest Kelas Kontrol ........................................................... 64

3. Nilai Postest Kelas Eksperimen .................................................... 66

4. Nilai Postest Kelas Kontrol .......................................................... 68

5. Peningkatan Nilai Ekonomi Kelas Eksperimen ........................... 71

6. Peningkatan Nilai Ekonomi Kelas Kontrol .................................. 72

7. Perbandingan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

...................................................................................................... 72

Page 19: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji Validitas Instrumen

2. Tingkat Kesukaran Instrumen

3. Daya Beda Instrumen

4. Uji Realibilitas Instrumen

5. Daftar Siswa Kelas Eksperimen

6. Daftar Siswa Kelas Kontrol

7. Daftar Nilai Pretes dan Posttest Kelas Eksperimen

8. Daftar Nilai Pretes dan Posttest Kelas Kontrol

9. Uji Normalitas Data

10. Uji Homogenitas data

11. Uji T-test

12. Uji Efektivitas

13. Table T

Page 20: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kunci majunya suatu bangsa. Bangsa

yang maju dan cerdas sangat membutuhkan pengetahuan dan

keterampilan. Demikian pula untuk menjawab segala tantangan hidup,

perubahan yang cepat, tuntutan di masyarakat, dan kemajuan teknologi

dapat tercapai melalui pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses upaya

yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk membina dan

mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya pendidikan, manusia

tidak memiliki kualitas untuk maju dan berkembang sesuai dengan cita-

cita menuju sejahtera. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan mutu pendidikan.

Melalui pendidikan yang baik dihasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan mampu membangun bangsa ke arah yang lebih baik.

Berdasarkan Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, dan ahlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan negara. Setiap manusia berhak atas pendidikan

yang diperoleh untuk mengembangkan potensi dan kemampuan serta

Page 21: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

2

kecerdasan yang dimilikinya sejak lahir, ketiga hal tersebut apabila telah

dimiliki namun tidak dikembangkan tidak akan berarti dan berguna apa-

apa bagi dirinya dan juga orang lain disekitarnya. Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mewujudkan tujuan pembelajaran,berkembang dan juga

berhasilnya dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada setiap mata

pelajaran. Beberapa yang dijadikan standar dan tolak ukur keberhasilan

sekolah dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas adalah

tercermin hasil belajar yang diperoleh dan juga nilai yang didapatkan dari

setiap mata pelajaran yang ada pada sekolah mereka, termasuk salah satu

mata pelajaran yaitu mata pelajaran Ekonomi.

Tujuan mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah

sebagai berikut.

1. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan

mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari,

terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu/rumah tangga,

masyarakat dan negara;

2. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk

mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya;

3. Membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa

wirausaha; dan

4. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam

masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala

internasional.

(Sampurno,2010: 57)

Dalam hal keaktifan kehadiran siswa masih dibawah standar minimum

yang ditetapkan oleh sekolah tersebut masih dibawah standar. Begitu juga

dalam hal kegiatan ekstra kurikuler siswa salah satunya pramuka tingkat

Page 22: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

3

partisipasi siswa masih jauh dari harapan persentase siswa yang tidak aktif

sekitar 25% sedangkan siswa yang pasif mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler lainnya seperti rohis, Palang Merah Remaja mencapai

35%.

Beberapa model pembelajaran kreatif dan inovatif yang dewasa ini banyak

sekali berkembang adalah model pembelajaran kooperatif dimana dalam

metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk berperan aktif dalam

proses pembelajaran dikelas, sehingga dengan model pembelajaraan

kooperatif ini diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa

akan mudah menerima materi-materi pembelajaran yang disampaikan

sehinggai tujuan pembelajaran akan tercapai. Dalam hal ini diambil dua

model pembelajaran kooperatif diantarannya yaitu tipe talking chips dan

snowball throwing . Talking chips atau kancing gemerincing adalah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggotanya dalam hal

ini siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan

kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota

kelompok lain. Begitu juga dengan snowball throwing atau lebih dikenal

dengan melempar bola salju merupakan model pembelajaran dimana

kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian

dilemparkan ke temannya sendiri untuk dijawab. Kedua model

pembelajaran ini sangat diperlukan oleh guru yang ada disekolah karena

bisa memotivasi para siswa untuk meningkatkan semangat mereka belajar.

Dan juga menambah keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar

mengajar seperti diskusi dan betukar pendapat antar siswa. Dalam hal ini

Page 23: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

4

guru mengkontrol dan mengkondisikan para siswa dalam kegiatan belajar

dikelas, dan juga menjadi penengah bagi para siswa juga mengarahkan

jalannya diskusi.

Berdasarkan observasi di SMA Negeri I Bandar Sribhawono banyak faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang optimal salah satu

nya tingkat kehadiran para siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan juga

partisipasi siswa yang masih kurang aktif dalam hal keikutsertaan dalam

proses KBM. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi Ekonomi

Persentase kehadiran siswa dalam proses pembelajaran hanya berkisar

70% yang masih belum memenuhi standar minimum kehadiran siswa

sedangkan standar kehadiran mencapai 90% yang ditetapkan oleh sekolah .

Begitu juga dengan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru,

persentase keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas hanya mencapai 60%

dari standar yang harus di penuhi yaitu 85% yang ditetapkan oleh sekolah.

Oleh karena itu kedua model pembelajaran ini digunakan itu memberi

solusi berbagai masalah yang menyebabkan siswa menjadi kurang aktif

dalam hal kegiatan belajar ,mengajar. Masih banyak para siswa hanya

pasif dalam hal keikutsertaan nya dan guru yang aktif dalam hal

pembelajaran, ini berpengaruh ke pada kecerdasan intrapersonal dan

interpersonal para siswa, yang meliputi kecerdasan dalam diri siswa

tersebut dan juga keaktifan siswa berinteraksi dengan siswa yang lain.

Sebenarnya kondisi sarana dan prasarana belajar sudah mendukung para

siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam

kelas, namun dalam hal hasil belajar dai motivasi belajar siswa masih

Page 24: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

5

kurang optimal. Dalam hal ini peneliti memfokuskan dalam metode

pembelajaran yang dilakukan oleh para guru yang melaksanakan kegiatan

belajar mengajar didalam kelas. Disini peneliti mencoba metode-metode

pembelajaran yang kooperatif dan inovatif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Dalam proses

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan hanyalah berupa ceramah, guru

menerangkan materi yang sudah dibuat pada RPP kemudian jika masih ada

waktu tersisa guru memberikan tugas yang ada di dalam LKS maupun

dalam buku paket. Model pembelajaran yang seperti ini yang cenderung

monoton dan kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa

memberikan efek kepada siswa yang menjadi kurang aktif dan juga bosan

dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan materi yang

diberikan oleh guru tidak dapat diterima oleh baik oleh siswa.

Tabel 1. Hasil Mid Semester Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1

Sribhawono Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

Kelas

Nilai Jumlah

Siswa

Keterangan < 75 >75

XA

XB

XC

XD

XE

35

32

28

25

23

4

7

12

14

16

39

39

40

39

39

Kriteria

Ketuntasan

Minimum

yang

ditetapkan

adalah 75 Jumlah 143 53 196

(%) 72,96 27,04 100

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai

yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Prestasi belajar yang

diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung

Page 25: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

6

Timur dari 196 siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 143

siswa atau sebesar 72,96% , sedangkan siswa yang sudah mencapai nilai

kelulusan berjumlah 53 siswa atau sebesar 7,04%. Hal ini berarti sebagian

besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. SMA

Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur memiliki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk

menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang

dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di

SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur adalah 75. Jika siswa

telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti

pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria

yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang

diadakan oleh Guru yang bersangkutan. Standar KKM ditetapkan sebelum

awal tahun ajaran dimulai. Standar KKM ini ditetapkan berdasarkan hasil

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di satuan pendidikan yang

memiliki karakteristik yang hampir sama. KKM ini dijadikan acuan bagi

guru, siswa, dan orang tua siswa dalam menilai ketercapaian mata

pelajaran yang diikuti oleh siswa yang bersangkutan.

Hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ini dipengaruhi oleh

beberapa hal, seperti halnya minimnya pengetahuan guru akan metode-

metode pembelajaran yang dikuasai, guru hanya menyampaikan materi

Page 26: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

7

dengan metode ceramah, dan menyebabkan siswa merasa menjadi bosan

dan jenuh.

Kriteria Ketuntasan Minimal adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Siswa yang belum

mencapai nilai KKM dikatakan belum tuntas. Tujuan KKM yaitu

Menentukan target kompetensi yang harus dicapai siswa dan

Patokan/acuan/dasar menentukan kompeten atau tidak kompetennya siswa.

Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-

rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber

daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana

dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan

kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria

ketuntasan ideal. (Abdul Haris 2013: 48)

Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini mengambil judul:

“Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips dan Snowball Throwing

dengan memperhatikan Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan

Intrapersonal pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka diperoleh identifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Proses Pembelajaran masih berpusat kepada guru, dalam suatu proses

pembelajaran peran guru sangat dominan.

2. Hasil belajar mata pelajaran Ekonomi masih tergolong rendah, hal ini

Page 27: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

8

terlihat dari tidak tercapainya kriteria ketuntasan belajar minimum.

3. Guru hanya menggunakan model pembelajaran ceramah didalam

proses mengajar dikelas.

4. Proses pembelajaran yang monoton sehingga siswa mengalami

kejenuhan belajar dikelas.

5. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat tidak

sesuai dengan kondisi kegiatan belajar mengajar membuat siswa

merasa jenuh dan bosan sehingga hasil yang diperoleh kurang efektif.

6. Siswa pada saat kegiatan belajar dikelas cenderung hanya

mendengarkan saja materi yang disampaikan guru.

7. Hasil belajar siswa yang masih kurang optimal dalam proses belajar

dikelas.

8. Kecerdasan siswa dalam hal berinteraksi antar kelompok-kelompok

belajar siswa masih kurang optimal, siswa masih cenderung kurang

komunikatif dalam proses belajar di kelas.

9. Tingkat emosional kecerdasan dalam diri siswa masih belum bisa

terkendali dengan baik untuk meningkatkan motivasi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah studi perbandingan hasil belajar mata

pelajaran Ekonomi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

Talking Chips dengan yang diajarkan menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

Page 28: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

9

Tahun Pelajaran 2014/2015. Dengan memperhatikan pengaruh variabel

moderator yaitu kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intapersonal...

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut .

1. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar mata pelajaran

Ekonomi pada siswa yang menggunakan model pembelajaran Talking

Chips dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing?

2. Apakah rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran

Talking Chips bagi siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal.

3. Apakah rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran Talking Chips lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran

Snowball Throwingbagi siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal.

4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan

dengan hasil belajar Ekonomi.

Page 29: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

10

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1 Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar mata

pelajaran Ekonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran

Talking Chips dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing.

2 Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing lebih tinggi

dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran Talking

Chips pada siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal pada mata

pelajaran Ekonomi.

3 Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran Talking Chips lebih tinggi

dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing pada siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal pada mata pelajaran Ekonomi.

4 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

kecerdasan siswa dengan hasil belajar ekonomi.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1 Secara Teoritis

1. Untuk melihat sinergis anatara teori-teori dengan memiliki

hubungan dengan keadaan yang sebenarnya dan memperkaya

khasanah keilmuwan serta teori yang sudah diperoleh sebelumnya.

Page 30: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

11

2. Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut.

3. Untuk melihat pelioedik dari toeri yang mempunyai hubungan

dengan di lapangan.

2 Secara Praktis

1. Bagi siswa, sebagai tambahan wawasan untuk meningkatkan hasil

belajar melalui model pembelajaran yang melibatkan siswa secara

keseluruhan.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan pemikiran

tentang alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan

yang bermanfaat bagi perbaikan mutu pembelajaran di sekolah.

4. Bagi peneliti sebagai bentuk praktik dan pengabdian terhadap ilmu

yang telah diperoleh serta sebagai syarat menyelesaiakn studi di

Universitas Lampung.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1 Obyek penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ekonomi (Y),

dengan menggunakan model pembelajaran Talking Chips (X1) dan

Snowball Throwing (X2) dengan memperhatikan kecerdasan

intpersonal dan intrapersonal (sebagai variabel moderator).

2 Subyek penelitian

Subyek penelitian disini adalah Siswa kelas X.

Page 31: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

12

3 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono.

4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 32: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

13

Page 33: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses

pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan

penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu

tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam

arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar

adalah: (1) perubahan terjadi secara sadar; (2) perubahan dalam belajar

bersifat kontinu dan fungsional; (3) perubahan dalam belajar bersifat

positif dan aktif; (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara; (5)

perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah; dan (6) perubahan

mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 10), belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.

Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan

Page 34: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

14

nilai. Sedangkan menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau

budi pekerti dan sikap.

Lebih lanjut menurut Hamalik(2001: 28), berdasarkan pengertian di atas,

maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh

masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi belajar.

b. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.

c. Di dalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui

kesulitan, rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.

d. Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.

e. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya. Belajar

apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.

f. Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan

dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.

g. Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.

h. Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna

baginya.

i. Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam

lingkungan itu.

j. Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang

berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama

dalam situasi belajar.

Menurut Sardiman (2005: 20), belajar merupakan perubahan tingkah laku

atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Sependapat dengan Sardiman, menurut Witherington dalam

Sukmadinata(2005: 155), belajar merupakan perubahan dalam

kepribadianseseorang, yang dimanifestasikan dalam bentuk pola-pola

respon baru yang dapat berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan serta kecakapan hidup.

Page 35: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

15

Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang pengertian belajar dapat

disimpulkan bahwa proses yang dialami peserta didik dari hal yang tidak

tau menjadi tau, dari hal yang belum bisa menjadi pandai dan proses

tersebut harus didampingi oleh pembimbing untuk mengarahkan proses

belajar tersebut agar diperoleh hasil yang maksimal baik dalam proses

formal seperti disekolah maupun informal di lingkungan luar sekolah

seperti di lingkungan masyarakat..

Menurut Cronbach dalam Sukmadinata(2006: 157) mengemukakan

adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar yang dapat dijelaskan

sebagai berikut.

a. Tujuan belajar

Belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan

berarti. Sehingga ketika dalam proses belajar seseorang akan langsung

fokus dan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.

b. Kesiapan belajar

Belajar dapat berjalan apabila memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik

dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan

sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan.

c. Situasi belajar

Situasi belajar berupa tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang

dipelajari.

d. Interprestasi belajar

Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interprestasi, yaitu

melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar,

melihat makna hubungan tersebut dan menghubungkan dengan

kemungkinan pencapian tujuan.

e. Respon belajar

Respon berupa suatu usaha coba-coba (trial and error)atau usaha yang

penuh perhitungan dan perencanaan atau menghentikan untuk

mencapai tujuan tersebut.

f. Konsekuensi belajar

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi yang dapat

berupa keberhasilan atau malah kegagalan, demikian juga dengan

respon atau usaha siswa.

g. Reaksi terhadap kegagalan belajar

Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh dalam belajar

adalah kegagalan. Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan

memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga

sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda

untuk menembus dan menutupi kegagalan tersebut.

Page 36: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

16

Menurut Sukmadinata(2006: 165), beberapa prinsip umum belajar sebagai

berikut.

a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.

b. Belajar berlangsung seumur hidup.

c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor

lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri.

d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan.

e. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.

f. Belajarberlangsung dengan guru atautanpa guru.

g. Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.

h. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

dengan yang paling kompleks.

i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.

j. Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

bimbingan orang lain. Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri.

Beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut jika diperhatikan secara

redaksional tentu saja berbeda satu sama lainnya, namun secara esensial

semua pendapat tersebut mengacu kepada maksud, tujuan, dan konsep

yang sama dan memiliki unsur-unsur yang sama pula yaitu sebagai

berikut.

a. Adanya individu yang belajar.

b. Adanya belajar sebagai suatu proses.

c. Hasil belajar sebagai hasil perubahan tingkah laku.

d. Proses belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut, belajar merupakan suatu proses perubahan

perilaku/pribadi seseorang berdasarkan pengalamannya berinteraksi

dengan lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain

yang ada pada individu yang belajar.

Page 37: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

17

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang dilakukan siswa dalam

aktivitas belajar dalam menentukan tingkat keberhasilan pemahaman

siswa. Suatu proses pembelajaran dilakukan berhasil apabila hasil

pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan.

Kegiatan belajar mengajar bagaimanapun juga ditentukan dari baik atau

tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan, dan akan berpengaruh

terhadap tujuan yang akan dicapai.

Menurut Sukmadinata (2005: 102), hasil belajar merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki oleh seseorang. Sedangkan Hamalik (2001: 155) menyatakan

bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan

terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan

yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang

sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Arikunto (2010: 117), hasil

belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain

kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut.

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek

yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analitis, sintesis, dan

penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor

Meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular, (menghubungkan, mengamati).

Menurut Suprijono (2011: 5), hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan,nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

Page 38: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

18

ketrampilan. Gagne dalam Suprijono (2011: 5) menyatakan bahwa

hasil belajar berupa (1) informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual,

(strategi Kognitif), (4) ketrampilan motorik, dan (5) sikap. Sementara

menurut Lindgren dan Suprijono (2011: 7), hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar dapat didefinisikan sebagai

hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.Hasil belajar yang

baik diindikasikan dengan tingkah laku yang lebih baik daripada tingkah

laku sebelum melakukan kegiatan belajar, bersifat kontinu, dan tidak

hanya bertahan sementara.

3. Mashab Pendidikan

3.1 Pengertian Mazhab Idealisme

Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu

tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan

yang diketahui manusia itu terletak di luarnya.

Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan

materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera

adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah

tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik,

buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi.

Idealisme berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang

sifatnya rohani atau intelegensi. Termasuk dalam paham idealisme adalah

spiritualisme, rasionalisme, dan supernaturalisme. Tentang teori

pengetahuan, idealisme mengemukakan bahwa pengetahuan yang

diperoleh melalui indera tidak pasti dan tidak lengkap karena dunia

hanyalah merupakan tiruan belaka, sifatnya maya yang menyimpang dari

kenyataan sebenarnya. Selain itu, menurut pandangan idealisme, nilai

adalah absolut. Apa yang dikatakan baik, benar, salah, cantik atau jelek

Page 39: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

19

secara fundamental tidak berubah, melainkan tetap dan tidak diciptakan

manusia.

Konsep filsafat menurut aliran idealisme adalah:

1. Metafisika-idealisme; Secara absolut kenyataan yang sebenarnya adalah

spiritual dan rohaniah, sedangkan secara kritis yaitu adanya kenyataan

yang bersifat fisik dan rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih

dapat berperan;

2. Humanologi-idealisme; Jiwa dikarunai kemampuan berpikir yang dapat

menyebabkan adanya kemampuan memilih;

3. Epistemologi-idealisme; Pengetahuan yang benar diperoleh melalui

intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir. Kebenaran hanya

mungkin dapat dicapai oleh beberapa orang yang mempunyai akal

pikiran yang cemerlang; sebagian besar manusia hanya sampai pada

tingkat berpendapat;

4. Aksiologi-idealisme; Kehidupan manusia diatur oleh kewajiban-

kewajiban moral yang diturunkan dari pendapat tentang kenyataan atau

metafisika

Dalam hubungannya dengan pendidikan, idealisme memberi sumbangan

yang besar tehadap perkembangan filsafat pendidikan. Kaum idealis

percaya bahwa anak merupakan bagian dari alam spiritual, yang memiliki

pembawaan spiritual sesuai potensialitasnya. Oleh karena itu, pendidikan

harus mengajarkan hubungan antara anak dengan bagian alam spiritual.

Pendidikan harus menekankan kesesuian batin antara anak dan alam

semesta. Pendidikan merupakan pertumbuhan ke arah tujuan pribadi

manusia yang ideal. Pendidik yang idealisme mewujudkan sedapat

mungkin watak yang terbaik. Pendidik harus memandang anak sebagai

tujuan, bukan sebagai alat.

Page 40: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

20

Menurut Power (1982), implikasi filsafat pendidikan idealisme adalah

sebagai berikut:

(1) Tujuan: untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau

kemampuan dasar, serta kebaikkan sosial;

(2) Kurikulum: pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan

pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan;

(3) Metode: diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektif

dapat dimanfaatkan;

(4) Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan

kemampuan dasarnya;

(5) Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan

melalui kerja sama dengan alam.

. Implikasi Mashab Humanologi adalah

(1) kecerdasan dalam diri siswa untuk menentukan proses belajar yang

disukai

(2) peserta didik dibentuk dan didik untuk mengambil alih dalam proses

belajar baik bertanya maupun menanggapi pendapat lain.

(3) Bagaimana peserta didik memotivasi diri sendiri untuk belajar dan

guru berperan membimbing siswa.

4. Model Pembelajaran

Model-model pembelajaran adalah beberapa cara atau teknik yang

digunakan oleh guru kepada siswa dalam menyajikan materi pembelajaran

dalam sebuah proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang sudah

dirancang dapat tercapai. Beberapa model pembelajaran ini diterapkan

guru saat mengajarkan sesuatu kepada muridnya dengan tujuan agar pesan

dari materi pembelajaran itu sendiri tersampaikan dengan mudah. Model

pembelajaran yang sudah ada sejauh ini terbukti bisa sangat membantu

pekerjaan para guru dikarenakan para siswa dapat mengerti, tahu, dan

paham suatu pelajaran dengan lebih mudah.

Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22), model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

Page 41: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

21

merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,

computer, kurikulum dan lainnya. Adapun Eggen dan Kauchak dalam

Trianto (2009:22) juga menyatakan bahwa model pembelajaran

memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.

Sukmadinata (2005: 209) mengartikan model pembelajaran sebagai suatu

desain yang menggambarkan proses, rincian dan penciptaan lingkungan

belajar yang memungkinkan siswa/mahasiswa berinteraksi sehingga

terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa/mahasiswa.

Menurut Suprijono (2011: 46), model pembelajaran merupakan pola

yangdigunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas maupuntutorial. Model pembelajaran merupakan bentuk

pembelajaran yang tergambar dariawal sampai akhir yang disajikan oleh

guru di kelas pada kegiatan pembelajaran.Dalam model pembelajaran

terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa denganpendekatan, metode,

dan teknik pembelajaran.

Setiap model pembelajaran mengarahkan ke dalam mendesain

pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran tercapai. Istilah model pembelajaran mempunyai makna

lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur.

Model Pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki

oleh strategi, metode, dan prosedur. Kardi dan Nur dalam Trianto

(2009:23) mengemukakan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

a. Rasional, teoritik,dan logis yang disusun oleh pencipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

Menurut Nieveen dalam Trianto (2009: 24-25), suatu model pembelajaran

dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut.

Page 42: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

22

a. Sahih (valid)

Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu : (1) apakah model

yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat; dan

(2) apakah terdapat konsistensi internal.

b. Praktis

Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika : (1) para ahli dan

praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan;

dan(2) kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan dapat

diterapkan.

c. Efektif

Berkaitan dengan aspek efektifitas ini, Nieveen memberikan

parameter sebagai berikut: (1) ahli dan praktisi berdasarkan

pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif; dan (2)

secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan

yang diharapkan.

Seorang guru dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu

harus memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai sehingga dalam memilih suatu model pembelajaran harus

memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya, materi pelajaran, tingkat

perkembangan kognitif siswa (kemampuan awal), dan sarana atau fasilitas

yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat

tercapai.

5. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

yang mengutamakan adanya kelompok. Setiap siswa yang ada dalam

kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Model

pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan

permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah

siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya

Page 43: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

23

berbeda. Setiap siswa anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar

dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum

menguasai bahan pelajaran.

Menurut Huda (2011: 32),cooperative learning dapat didefinisikan sebagai

small groups of learners working togetheras a team to solve a problem,

complete a task, or accomplish a common goal (kelompok kecil

pembelajar/siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu

masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan

bersama).Huda (2011: 59) mengatakan pembelajaran kooperatif dapat

menciptakan suasana ruang kelas yang terbuka (inclusive). Hal ini

disebabkan pembelajaran ini mampu membangun keberagaman dan

mendorong koneksi antar siswa. Lebih lanjut Huda (2011: 29) menyatakan

pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok

pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas

pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggota lain.

Sejalan dengan itu, Huda (2011: 32) menyatakan pembelajaran kooperatif

mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam

kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar, tetapi Lie (2005: 31-

35) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap

cooperative learning.

Model-model dalam pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

peningkatan prestasi tim, pembelajaran permainan tim, dan pembelajaran

keahlian tim (Sukmadinata, 2004: 204). Sedangkan menurut Slavin dalam

Isjoni(2011: 15),In cooperative learning methods, students work together

in four member teams to master material initially presented by the teacher.

Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja

kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.

Page 44: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

24

Unsur penting dalam belajar kooperatif menurut Johnson dan Johnson

dalam Trianto(2009: 60) adalah sebagai berikut.

a. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa (Positive

interdependence).

b. Adanya interaksi tatap muka langsung (Face to face promotive

interaction).

c. Adanya tanggung jawab individual (Personal responsibility).

d. Adanya keterampilan menjalin hubungan interpersonal (Interpersonal

skill).

e. Proses kelompok (Group processing) terjadi jika anggota kelompok

mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik

dan membuat hubungan kerja yang baik.

Selain lima unsur penting yang terdapat dalam model peembelajaran

kooperatif, model pembelajaran ini juga mengandung prinsip-prinsip yang

membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Konsep utama dari

belajar kooperatif menurut Slavin dalam Trianto(2009: 63) adalah sebagai

berikut.

a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai

kriteria yang ditentukan.

b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok

tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok.

Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain

dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi

evaluasi tanpa bantuan yang lain.

c. Kesempatn yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah

membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka

sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang

terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat

bernilai.

Apabila diperhatikan secara seksama, maka pembelajaran kooperatif ini

mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan model lainnya. Arends

dalam Trianto(2009: 65) menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan

pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Page 45: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

25

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajar.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

c. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang beragam.

d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

Menurut Rusman (2011: 209), model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran

penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman

dan pengembangan keterampilan sosial.

Huda (2011: 66) menjabarkan beberapa manfaat pembelajaran kooperatif.

Menurutnya, selain meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa,

pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain

seperti berikut ini.

a. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan

memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi.

b. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan

memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih

besar untuk belajar.

c. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli dengan

teman-temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa

ketergantungan yang positif untuk proses belajar mereka nanti.

d. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa

terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan

etnik yang berbeda-beda.

Aspek-aspek pembelajaran kooperatif menurut Huda (2011: 78) adalah

sebagai berikut.

a. Tujuan: semua siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil

(seringkali beragam/ability grouping/heterogenous group) dan diminta

untuk mempelajari materi tertentu dan saling memastikan semua

anggota kelompok juga mempelajari materi tersebut.

Page 46: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

26

b. Level kooperasi: kerja sama dapat diterapkan dalam level kelas

(semua siswa di ruang kelas benar-benar mempelajari materi yang di

tugaskan) dan level sekolah (semua siswa di sekolah benar-benar

mengalami kemajuan secara akademik).

c. Pola interaksi: setiap siswa saling mendorong kesuksesan antar satu

sama lain. Siswa mempelajari materi pembelajaran bersama siswa

lain, saling menjelaskan cara-cara menyelesaikan tugas pembelajaran,

saling menyimak penjelasan masing-masing, saling mendorong untuk

bekerja keras, dan saling memberikan bantuan akademik.

d. Evaluasi: sistem evaluasi berdasarkan pada kriteria tertentu.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah tersebut

dijelaskan pada Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Tahap Tingkah Laku Guru Action

Tahap-1 Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua

tujuan pelajaran yang ingin

dicapai dan memotivasi siswa

belajar.

-menyiapkan

bahan ajaran

-menyampaikan

sub-sub pokok

ajaran

Tahap-2 Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi

kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan

bacaan.

-Berbicara

didepan kelas

tentang bahan

ajaran

Tahap-3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar

dan membantu setiap

kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Membentuk

kelompok

belajar siswa

Tahap-4 Membimbing

kelompok belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat

mereka mengerjakan tugas.

Mengarahkan

siswa dalam

proses KBM

Tahap-5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya.

Masukan dan

saran bagi

kelompok

belajar siswa.

Tahap-6 Guru mencari cara-cara untuk Memberikan

Page 47: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

27

Tabel 2. Lanjutan

Memberikan

penghargaan

menghargai baik upaya

ataupun hasil belajar individu

dan kelompok.

reward kepada

kelompok

belajar yang

unggul.

Sumber: Rusman (2011:211)

Dalam pelaksanaan langkah langkah pembelajaran yang kooperatif dapat

dijelaskan didalam proses belajar mengajar seorang guru hanya bersifat

mengawasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu

siswa dituntut aktif dalam proses belajar. Dan tidak lagi guru

mendominasi kegiatan belajar. Siswa dituntun dan diawasi oleh guru dan

guru memberikan masukan apabila terdapat kesulitan dalam proses

pembelajaran. Disini guru juga berperan mengevaluasi kegiatan proses

belajar mengajar di kelas, dan juga memberikan reward bagi kelompok

belajar yang berperan aktif dan juga berprestasi.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif menurut Agus Suprijono (2015

: 108) adalah sebagai berikut.

a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada

guru, tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

c. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada

orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima

segala perbedaan.

d. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

e. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

Page 48: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

28

f. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima

umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut

membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung

jawab kelompoknya.

g. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi

nyata (riil).

h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.

Menurut Agus Suprijono (2015 : 108) kelemahan model pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif

membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang

mempunyai kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang

mempunyai kemampuan kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat

mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.

b. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling

membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif,

bila dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa

terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan

dipahami tidak dicapai oleh siswa.

c. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil

kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi

yang diharapkan sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap

individu siswa.

d. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan

kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup

panjang, dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau

beberapa kali penerapan strategi.

e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara

individu.

Sumber:http://modelmodelpembelajaran.blogspot.com/2013/04/

kelebihan- dan-kelemahan-model.html, diunduh pada tanggal 21 Oktober

2013

Berdasarkan uraian tinjauan tentang model pembelajaran kooperatif ini,

dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif mencerminkan

Page 49: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

29

pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan

partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar

keterampilan sosial yang penting, sementara itu secara bersamaan

mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir logis.

Keberhasilan pembelajaran ini tergantung keberhasilan individu dalam

kelompok, dimana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai

suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok.

5. Metode PembelajaranTalking Chips (TC)

Salah satu pembelajaran kooperatif adfalah model pembelajaran

kooperatif tipe talking Chips. Model pembelajaran TC pertama kali

dikembangkan oleh spencer kagan.

Menurut spencer kagan (1992) “TC merupakan salah satu dari jenis

metode struktual yang mengembangkan hubungan timbale-balik antara

anggota kelompok dengan didasari adanya kepentingan yang sama dan

menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi

pola-pola interaksi siswa”. Kagan juga mengemukakan tipe kacing

gemerincing dengan istilah TC.

Chips yang dimaksud kagan dapat berupa benda yang berwarna ukuran

kecil. Istilah talking chips diindonesia kemudia lebih dikenal sebagai

model pembelajaran kooperatif tipe TC,dan dikenalkan oleh Anita Lie.

Menurut Anita Lie (2002: 63),”TC adalah salah satu tipe pembelajaran

koperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan

Page 50: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

30

kesempatan yang sama untuk memberikan kontrubusi mereka dean

mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain. Model

koperatif ini mengembangkan hubungan timbale-balik antara anggota

kelompok dengan didasari adanya kepentingan yang sama. Tiap anggota

mendapatkan chips yang berbeda yang harus digunakan setiap satu kali

mereka ingin berbicara mengenai:menyatakankeraguan,menjawab

pertanyaan,bertatanya,mengungkapkan ide,mengklarifikasikan

pertanyaan,mengklarifikasikan ide,merangkum,menmdorong partisipasi

anggota lain. Model ini bisa juga diterapkan pada peserta didik secara

individu. Tiap peserta didik diberi 2-3 chips yang nantinya dapat

digunakan sampai beberapa kali pertemuan pembelajaran.

Berikut langkah-langkahnya.

a. Pengelompokan peserta didik suatu kelas menjadi kelompok-

kelompok kecil 4-6 orang.

b. Menyiapkan suatu kotak yang berisi benda-benda kecil seperti

potongan sedotan,kelereng kecil,dan sebagainya yang berfungsi

sebagai tanda untuk anggota kelompok yang akan mengemukakan

pendapat.

c. Membagikan benda-benda kecil tersebut dengan dengan jumlah yang

sama pada setiap anggota kelompok. Jumlahnya tergantung pada

setiap tingkat kesulitan tugas yang diberikan.

d. Memulai proses belajar mengajar,pada proses ini setiap kali peserta

didik mengeluarkan pendapat dalam kelompoknya,dia harus

menyerahkan salah satu benda yang dipegangnya dengan diletakkan

ditengah-tengah kelompok. Apabila benda yang dipegang seorang

peserta didik telah abis,maka ia tidak bisa mengemukakan pendapat

lagi sampai semua temannya dalam kelompok tersebut

menghabiskan benda yang dipegang mereka. Jika semua benda yang

dipegang sudah abis sedangkan tugas belum maka kelompok bisa

mengambil kesempatan untuk membvagi kembali benda-benda kecil

tersebut dan mengulang prosedurnya kembali tanpa mengabaikan

waktu pengajaran. Guru pada proses ini berperan sebagai fasilitator

dan motivator.

e. Persentasi hasil diskusi didepan kelas.

Page 51: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

31

Menurut kagan (2000: 47) mengemukakan bahwa”dalam pelaksanaan

talking chips setiap anggota kelompok diberi sejumlah kartu/chips

biasannya diberu dua sampai tiga kartu).setiap kali kalah seorang anggota

kelompok menyampaikan pendapat dalam diskusi,ia harus meletakkan

satu kartunya ditengah kelompok. Setiap kelompok diperkenankan

menambah pendfapatnya sampai semua kartu yang dimilikinya habis,ia

tidak boleh berbicara lagi sampai semua anggota kelompoknya juga

menghabioskan kartu mereka. Jika semua kartu telah habis ,sedangkan

tugas belum selesai,kelompok boleh mengambil kesempatan untuk

membagi-bagi kartu lagi dan berdiskusi dapat diteruskan kembali”.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya,siswa dalam hal ini diberikan

kesempatan dua chips. Dalam suatu pertanyaan sistiap kelompok siswa

diwajibkan mengeluarkan dua pendapat sehingga dua chips yang akan

keluar pada setiap kelompok dalam tiap soal. Jika chips yang dimiliki

telah habis,maka ia tidak boleh berbicara lagi sampai semua anggota

kelomponya juga menghabiskan semua kartu mereka. Jika semua kartu

telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh menmgambil

kesempatan untuk membagi-bagikan kartu lagi. Dengan demikian, semua

siswa mendapat kesempatan yang sama dalam mengungkapkan

pendapatnya.

Kelebihan model pembelajaran kancing gemerincing menurut kagan

(2000: 47) sebagai berikut.

1. Saling ketergantungan yang positif.

2. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

3. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengolahan kelas.

4. Suasana yang rileks dan menyenangkan.

5. Terjalannya hubungan yang hangat.

Page 52: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

32

6. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi menyenangkan.

Kelemahan model pembelajaran kancing gemerincing Menurut kagan

(2000: 47) sebagai berikut.

1. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan diskusi,

seperti belajar kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai

jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai kurang

kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, yang tidak terbiasa

dengan belajar.

2. Kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerja sama.

6. Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Dalam pembelajaran kooperatif efektifitas kelompok-kelompok siswa

sangat berpengaruh.Dalam model pembelajaran ini pendidik diharapkan

mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif untuk

memaksimalkan pembelajaran teman-teman satu kelompok.Metode

kooperatif salah satunya yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran

dikelas adalah metode snowball throwing, model pembelajaran ini adalah

metode yang digunakan untuk memperoleh topik ini.

Suprijono dalam hizbullah, 2011: 8 (from http:// muhammadanshari9.

blogspot.com /2013/10 /model-pembelajara-snowball throwing. Html)

snowball throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana

murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian

masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat

tugas dari guru masing-masing murid membuat pernyataan yang dibentuk

seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang

masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Langkah-langkah pembelajaran snowball throwing adalah sebagai berikut

menurut Agus Suprijono (2015 :147)

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

2. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua

kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

Page 53: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

33

3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya dan

menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya

4. Kemuadian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut apasaja materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok

5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

boladan dilemparkan dari satu siswa ke siswa yang lain

6. Siswa yang mendapat lembaran bola diberikan kesempatan untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola

tersebut.

7. Evaluasi

8. Penutup

(Agus Suprijono dalam lancarwati, 2012:18) Penerapan model

pembelajaran kooperatif snowball thorowing memiliki kelebihan dan

kekurangan, adapun kelebihannya yaitu :

1. Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan

bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan

pengetahuan

2. Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi

pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat

penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru

serta mengarahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara

mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok.

3. Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan

pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.

4. Merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topic

yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.

5. Dapat mengurangi tasa takut siswa dalam bertanya kepada teman

maupun guru.

6. Siswa akanlebih mengerti makna kerjasama dalam memecahkan

masalah.

7. Siswa akan memahami makna tanggungjawab „

8. Siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heteregonitas suku,

sosial, budaya, bakat, dan intelegensi.

9. Siswa akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuanya

(Lancarwati, 2012:8)

Page 54: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

34

Menurut lancarwati (2012: 18) mengatakan dalam metode pembelajaran

snowball throwing terdapat beberapa kelemahan-kelemahan, yaitu:

1. Ketua kelompok yang tidak dapat menjelaskan dengan baik, akan

menjadi penghambat bagi anggota kelompok yang lain untuk

memahami materi sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk

mendiskusikan materi pelajaran

2. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga

siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama.

3. Memerlukan waktu yang panjang

4. Murid yang nakal cenderung bebuat onar

5. Kelas sering gaduh

6. Sangat bergantung dari kemampuan siswa dalam memahami materi

sehingga apa yang dikuasi siswa sangat sedikit.

7. Kecerdasan Intrapersonal dan Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan merupakan kapasitas siswa untuk menyelesaikan masalah-

masalah dan membuat caranya dalam konteks yang beragam dan wajar.

Siswa yang cerdas dalam menjalankan aktivitasnya selalu didasari atas

dasar inisiatif sendiri. Selain itu siswa dalam memenuhi tuntutan

intelektualnya senang menyelidiki sesuatu yang aktual dan yang lebih

luas.

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan sehingga terdapat

perbedaan kecerdasan seseorang dengan yang lain ialah, sebagai berikut:

1. Pembawaan, pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang

dibawa sejak lahir.

2. Kematangan, tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis)

dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan

menjalankan fungsinya masing-masing.

3. Pembentukan, pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang

yang mempengaruhi perkembangan inteligensi. Dibedakan dalam

pembentukan sengaja seperti yang dilakukan di sekolah- sekolah dan

pembentukan tidak sengaja seperti pengaruh alam sekitar.

4. Minat dan pembawaan yang khas, minat mengarahkan perbuatan

kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.

Page 55: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

35

5. Kebebasan, kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih

metode-metode tertentu dalam memecahkan masalah.

(Ngalim Purwanto, 2006: 55- 56)

Gardner (1993) mengemukakan bahwa kecerdasan seseorang meliputi

unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,

kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,

kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan

naturalis. Pendapat tersebut didukung oleh Handy dalam (Yusuf:2007)

yang menjelaskan sebagai berikut:

kecerdasan manusia memiliki banyak fungsi yaitu: kecerdasan logika

(menalar dan menghitung), kecerdasan praktik (kemampuan

mempraktikan ide), kecerdasan verbal (bahasa dan komunikasi),

kecerdasan musik, kecerdasan intrapersonal (hubungan ke dalam diri),

kecerdasan interpersonal (hubungan ke luar diri), dan kecerdasan spasial

(berpikir dalam citra gambar). Malah, pakar psikologi seperti Howard

Gardner dan assosiasi memiliki daftar 25 nama kecerdasan manusia

termasuk kecerdasan natural (kemampuan untuk menyelaraskan diri

dengan alam), atau kecerdasan linguistik (kemampuan membaca,

menulis, dan berkata-kata), kecerdasan logika (menalar dan menghitung),

kecerdasan kinestik/fisik (kemampuan mengolah fisik seperti penari,

atlet, dll). Sedangkan untuk kecerdasan sosial dibagi menjadi

intrapersonal dan interpersonal.

Menurut kagan (2000: 47) Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan

yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan

untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Seperti yang

diungkapkan Seseorang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada

umumnya mandiri..Selain itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang

besar serta senang bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya

dilakukan sendirian .

Page 56: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

36

Ciri-ciri anak yang berpotensi mempunyai Kecerdasan Intrapersonal

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mengenal dirinya dengan baik termasuk kelebihan dan kekurangnnya.

Mampu introspeksi diri dan memiliki niat besar untuk memperbaiki diri.

2. Mudah menerima input bahkan kritikan terhadap dirinya, misalnya

diberitahu kalau model rambutnya tidak pas.

3. Tahu apa yang dimau dan jelas dengan yang ingin dicapainya sebagai

cita-cita.

4. Beberapa dari mereka ada yang senang akan kesendirian, diantaranya

senang berdialog dengan dirinya sendiri.

(http://ragabligaster01.blogspot.com/2012/03/kecerdasan-

intrapersonal.html.[20 Oktober 2015 , 9.22 PM] )

Menurut Padi (2000:177) kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak yang

berkecerdasan intrapersonal adalah mempunyai kemauan yang kuat dan

kepercayaan diri, mempunyai rasa yang realistik tentang kemampuan dan

kelemahannya, selalu mengerjakan pekerjaan dengan baik meskipun

ditinggal, mempunyai kepekaan akan arah dirinya, lebih cenderung bekerja

sendiri daripada dengan yang lain, dapat belajar dari kesuksesan dan

kegagalannya, mempunyai self esteem yang tinggi, dan mempunyai daya

refleksi yang tinggi. Kecerdasan intrapersonal anak dapat mengoptimalkan

kecerdasan lainnya seperti cerdas matematika, cerdas visual spasial, cerdas

musik, dan sebagainya. Setiap anak memiliki porsi berbeda-beda, kendati

tidak memiliki kecerdasan tinggi dalam bermusik atau matematika, namun

anak memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan kemampuannya dengan

cara giat berlatih, intropeksi kesalahan dan memotivasi diri sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas,dapat diketahui bahwa kecerdasan

intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri

dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

Page 57: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

37

Kecerdasan interpersonal menurut Budiningsih (2005:115) berhubungan

dengan kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi baik verbal maupun

non verbal dengan orang lain. Mampu mengenali perbedaan perasaan,

temperamen, maupun motivasi orang lain. Pada tingkat yang lebih tinggi,

kecerdasan ini dapat membaca konteks kehidupan orang lain,

kecenderungannya, dan kemungkinan keputusan yang akan diambil.

Kecerdasan ini tampak pada para profesional seperti konselor, guru,

teraphis, politisi, pemuka agama, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Elmubarok (2008:117) kecerdasan interpersonal

mencakup berpikir lewat komunikasi dengan orang lain. Ini mengacu

kepada keterampilan manusia, dapat dengan mudah membaca situasi,

berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.Kecerdasan ini juga

mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain,

mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin

kelompok. Menurut Padi (2000:177) individu yang cerdas secara

interpersonal memiliki kemampuan- kemampuan, yaitu:

a. menyukai sosialisasi dengan teman

b. kelihatan dapat menjadi pemimpin yang natural

c. suka memberikan nasihat pada teman yang dalam kesulitan

d. termasuk dalam kelompok, komite atau organisasi, menyukai

mengajar orang lain secara informal

e. mempunyai dua atau tiga teman dekat

f. mudah empati kepada orang lain

Kecerdasan interpersonal ditampakan pada kesenangan saat berteman dan

kesenangan dalam melakukan berbagai macam aktivitas sosial serta

ketidaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri. Orang yang memiliki

jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok,

belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga kerap merasa senang

bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan pertikaian

baik di sekolah maupun di rumah.Dalam bertingkah laku tentunya harus

diperhatikan mengenai situasi dan etika sosial. Melalui kecerdasan

interpersonal, ia dapat mengaturperilaku mana yang harus dilakukan dan

perilaku mana yangdilarang untuk dilakukan. Aturan-aturan ini mencakup

Page 58: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

38

banyak halseperti bagaimana etika dalam bertamu, berteman,

makan,bermain, meminjam, minta tolong dan masih banyak hal lainnya.

Menurut Padi (2000:180 )Ciri-ciri peserta didik dengan kecerdasan

interpersonal di antaranya:

1. biasanya mempunyai kemampuan yang baik dalam mengetahui dan

memahami orang lain/temannya baik dalam minat, keinginan atau

motivasinya.

2. bisa bersifat kharismatik karena dapat meyakinkan orang lain serta

cukup diplomatis.

3. menyukai perdamaian, keharmonisan, kerjasama dan tidak menyukai

konfrontasi.

4.

B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 3 Penelitian Yang Relevan

No Nama Judul Hasil Penelitian

1 Ardin

Siallagan

(2010)

Penerapan Model

Pembelajaran Snowball

Throwing Dalam

Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa (Studi

Kasus Di SMA N 1

Bintang Bayu

Kabupaten Serdang

Bedagai)

(Skripsi)

Penelitian PTK ini

dilaksanakan di Bintang

Bayu pada Tahun akademik

2010, objek penelitian 1

kelas yang berjumlah 32

orang. Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa

model Snowball

Throwing dapat meningkat-

kan hasil belajar dengan

melihat keaktifan pada

siklus I sebesar 70% dan

keaktifan pada siklus II

sebesar 85% dan Ketuntasan

Klasikal pada siklus I

sebesar 86 % dan ketuntasan

klasikal pada siklus II

sebesar 94%. Penerapan

model pembelaja-

ran Snowball Throwing

merupakan model yang

efektif digunakan karena

antara materi pelajaran dan

model pembelajaran

signifikan untuk digunakan.

Page 59: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

39

2

Adik Tri

Wahyuni

ngsih

(2012)

Model Pembelajaran

Snowball Throwing dan

Hasil Belajar Pokok

Bahasan Pedosfer Siswa

Kelas X SMAN 1 Pule

Kabupaten Trenggalek.

(Jurnal Pendidikan)

Berdasarkan hasil

independent sample t-test

diketahui bahwa nilai sig. (2-

tailed) adalah 0,025. Nilai

tersebut ≤ α (0,05),

sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. Dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa

kelas X yang mengikuti

pembelajaran dengan model

Tabel 3. (lanjutan)

Snowball Throwing lebih

tinggi daripada hasil belajar

siswa kelas X yang mengikuti

pembelajaran dengan model

ceramah di SMAN 1 Pule.

3 Hasmi

(2012)

Penerapan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered

TC pada mata pelajaran

IPA untuk meningkatkan

hasil belajar siswa kelas

IV SDN Oloboju

kecamatan Sigi Biromaru

(Jurnal Penelitian)

Hasil tes penelitian

tindakan kelas Siklus I

diperoleh ketuntasan

klasikal 55 % dan daya

serap klasikal 66,32 %.

Pada siklus II ketuntasan

klasikal 85 % dan daya

serap klasikal 80,25 %,

maka dapat disimpulkan

bahwa dengan penerapan

model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered

Head Together TC dapat

meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV

SDN Oloboju Kecamatan

Sigi Biromaru.

Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas IV SDN

Oloboju Kecamatan Sigi

Biromaru yang berjumlah

20 siswa, tahun ajaran

2011-2012

Page 60: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

40

Dalam kesimpulan penelitian yang relevan ini model pembelajaran yang

kooperatif

C. Kerangka Pikir

Setiap sekolah selalu menginginkan para siswanya untuk mendapatkan nilai

yang baik dan dapat diukur mutu pendidikannya. Mutu pendidikan dapat

dicapai dengan meningkatkan prestasi belajar siswa dan usaha yang maksimal

dari para guru. Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur yang

menggambarkan keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh

sekolah, guru dan para peserta didik. Tingkat keberhasilan dalam pencapaian

tujuan suatu kegiatan bergantung dengan bagaimana proses pembelajaran

yang telah berlangsung.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa

tersebut, yaitu menilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi.

Faktor yang menyebabkan hasil yang diperoleh siswa tinggi atau rendah

tersebut dapat berupa faktor dari dalam diri dan dari luar diri siswa.

Faktor yang sangat mempengaruhi adalah kreatifitas guru dalam

penyampaian materi di kelas. Oleh karena itu pemilihan model pembelajaran

yang tepat sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan para siswa. Namun

pada kenyataannya guru masih banyak yang menggunakan model

konvensional dan diskusi tidak berpola.

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang

digunakan guru untuk menyampaikan materi secara lisan kepada siswa, disini

Page 61: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

41

peran guru aktif dibanding dengan siswa, sedangkan diskusi tidak berpola

artinya guru hanya memberikan diskusi kemudian persentasi yang

menekankan pada aspek kognitif. Hal ini menjadikan siswa merasa bosan

terhadap mata pelajaran dan tidak hanya itu suasana yang terjadi akan terasa

monoton dan tidak aktif karena siswa cenderung diam dan mengakibatkan

kurang tercapainya tujuan pembelajaran. Saat ini pada kurikulum baru yaitu

kurikulum 2013 sistem pembelajaran menekankan pada siswa yang aktif

dibandingkan dengan guru, guru hanya menjadi mediator dalam pembelajaran

sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang

mereka pendam.

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu cara untuk membantu siswa

dalam mengalami kesulitan belajar dengan dibantu oleh temah sebaya yang

lebih memahami materi pada pembelajaran tersebut. Model pembelajaran

kooperative atau model pembelajaran berkelompok pada penelitian ini adalah

model pembelajaran tipe Snowball Throwing dan Talking Chips

Variabel independen atau yang mempengaruhi pada penelitian ini adalah

model pembelaran tipe Snowball Throwing dan model pembelajaran tipe

Talking Chips. Variabel Dependen atau yang dipengaruhi pada penelitian ini

adalah hasil belajar melalui model pembelajaran tersebut. Variabel moderator

dalam penelitian ini adalah kecerdasan intrapersonal an interpersonal mata

pelajaran Ekonomi.

1. Perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing dan siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Talking Chips ada mata pelajaran

Ekonomi.

Page 62: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

42

Kooperatif mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan

bersama. Falsafah yang mendasari model pembelajaran kooperatif dalam

pendidikan adalah falsafah homo socius, yang menekankan bahwa

manusia adalah makhluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang

sangat penting bagi kelangsungan hidup. Pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok

kecil, saling membantu dan memahami materi, menyelesaikan tugas atau

kegiatan lain agar semua mencapai hasil belajar yang tinggi. Ada beberapa

tipe pembelajaran kooperatif, diantaranya tipe Snowball Throwing dan

Talking Chips).

Model pembelajaran Snowball Thowing merupakan metode yang dapat

digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit

kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut. Pada model

pembelajaran Snowball Throwing siswa dibentuk menjadi beberapa

kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru,

kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk bola

(kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa

menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Snowball secara etimologi

berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball

Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam

pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi

pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya

Page 63: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

43

sendiri untuk dijawab. Snowball Throwing merupakan salah satu model

pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak

melibatkan siswa. Peran guru disini hanya sebagai pemberi arahan awal

mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap

jalannya proses pembelajaran. Snowball Throwing sebagai salah satu dari

model pembelajaran aktif (active learning) pada hakikatnya mengarahkan

atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya.

Sedangkan model pembelajaran kooperatif Talking Chips adalah

merupakan model pembelajaran kooperatif yang lebih mengutamakan

aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi

dengan rasa tanggung jawab dari berbagai sumber yang akhirnya

dipresentasikan di depan kelas kepada seluruh siswa.

Berdasarkan teori belajar dan dua kegiatan dalam model pembelajaran

tersebut dapat menimbulkan perilaku yang berbeda, sehingga terdapat

perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model

pembelajara Snowball Throwing dengan siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Talking Chips pada mata pelajaran ekonomi.

2. Perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal pada

mata pelajaran Ekonomi.

Siswa memiliki kecerdasan intrapersonal, yang memegang peranan

penting adalah kemampuan dirri dalam siswa, mereka cenderung belajar

Page 64: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

44

melalui dorongan dari diri sendiri. Kecerdasan intrapersonal penting bagi

semua orang karena dengan kecerdasan ini seseorang mampu menempuh

keberhasilan dan kesuksesannya sendiri. Cara mengembangkan kecerdasan

intrapersonal, yaitu : memahami keunikan diri sendiri.

Setiap anak pasti memiliki keunikan tersendiri untuk itu perlu adanya

dorongan bagi anak agar anak bangga terhadap keunikan yang ada dalam

diri misalnya panggilah anak dengan namanya sendiri, berilah gelar pada

anak. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk

berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki kecerdasan

interpersonal yang tinggi biasanya mempunyai banyak teman, mudah

bergaul, menghargai orang lain. Inti dari

kecerdasan interpersonal adalah kerjasama. Tiga alasan mendasar

pentingnya memiliki kecerdasan interpersonal, yaitu : Membangun jiwa

sosial, membantu keberhasilan kerja dan mencerdaskan emosi dan fisik.

3. Interaksi antara penggunaaan model pembelajaran dan kecerdasan

interpersonal terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Ekonomi.

Model pembelajaran merupakan proses atau cara untuk menempuh

pembelajaran, dengan model pembelajaran yang kreatif akan menimbulkan

kesan yang menyenangkan bagi para siswa dan akan mempermudah para

siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang ia hadapi. Snowball

Throwing dan Talking Chips merupakan model pembelajaran kooperatif

atau model pembelajaran berkelompok.

Page 65: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

45

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar

karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah

sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar

dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang

dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik

tolak dari pengertian belajar itu sendiri.

Kecerdasan dan hasil belajar adalah satu kesatuan yang masing-masing

saling mempengaruhi. Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif

yang akan membuat siswa aktif belajar maka akan membuat mereka

merasa senang dan tidak merasa bosan belajar di kelas, dengan

penggunaan metode pembelajaran yang semacam ini siswa akan mudah

menerima materi yang diberikan guru, maka akan menngkatkan

keterampilan sosial siswa. Interaksi pada tiga variabel ini tentunya

merupakan tugas guru sebagai fasilitator yang artinya harus mampu untuk

menggabungkan interaksi antar ketiganya agar ilmu pengetahuan yang

didapatkan seimbang.

4. Hasil belajar yang pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran tipe Snowball Trhowing lebih efektif dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif learning

tipe Talking Chips bagi siswa yang memiliki kecedasan intrapersonal

pada mata pelajaran Ekonomi.

Model pembelajaran Snowball Thowing merupakan metode yang dapat

digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit

kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana

Page 66: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

46

kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut. Pada model

pembelajaran Snowball Throwing siswa dibentuk menjadi beberapa

kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru,

kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk bola

(kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa

menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Snowball secara etimologi

berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball

Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju.

Dengan demikian diduga model pembelajaran Snowball Throwing lebih

efektif dibandingkn dengan model pembelajaran Talking Chips bagi siswa

yang memiliki kecerdasan interpersonal pada mata pelajaran ekonomi.

Berdasarkan dari kedua tipe kecerdasan tersebut maka dapat menimbulkan

prilaku yang berbeda, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara

siswa yang kecerdasan interpersonal lebih baik dibandingkan dengan yang

kecerdasan intrapersonal dengan menggunakan model pembelajaran

Talking Chips terhadap mata pelaaran ekonomi.

Page 67: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

47

Berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan paradigma penelitian

sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Dalam gambar 1 diatas ini paradigma penelitian kegiatan belajar mengajar

yang dahulu menggunakan metode pembelajaran ceramah dan berpusat pada

guru. Kini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking

chips dan snowball throwing untuk memacu kecerdasan interpersonal dan

intrapersonal siswa SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Kecerdasan

interpersonal siswa mencakup kecerdasan emosional diri siswa sendiri

sedangkan kecerdasan interpesonal yaitu bagaimana siswa beriteraksi dan

bertukar fikiran sesama siswa dalam proses pembelajaran. Kedua metode ini

dilakukan dan diterapkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Model Pembelajaran

Snowball Throwing

(X1)

Talking Chips

(X2)

Kecerdasan

Interpersonal

l

Kecerdasan

Intrapersonal

Kecerdasan

Interpersonal

Kecerdasan

Intrapersonal

l

Hasil belajar

(Y) Hasil belajar

(Y)

Hasil belajar

(Y)

Hasil belajar

(Y)

Page 68: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

48

Gambar 2. Kerangka Pikir

Penjelasan dalam gambar kerangka pikir permasalahan KBM adalah

kompetensi, aktifitas kurang dan juga kecapakan siswa dan juga motivasi

belajar kurang. Olah karena itu kita gunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe Talking Chips dan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing. Model pembelajaran ini juga memacu kecerdasan

interpersonal dan kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal

mencakup bagaimana siswa bekomunikasi dengan orang lain disekitarnya,

sedangkan kecerdasan intrapersonal mencakup bagaimana motivasi dari

dalam diri siswa dan bagaimana mindset belajar siswa tersebut. Dua

kecerdasan tersebut untuk memacu motivasi belajar siswa di dalam kelas

maupun di luar kelas seperti mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan

siswa dalam ekstrakurikuler. Apabila motivasi belajar siswa sudah

meningkat optomalisasi prestasi bisa didapat oleh siswa dalam proses

belajar mengajar yang optimal.

Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

Kecerdasan

Interpersonal

Kecerdasan

Intrapersonal

Snowball

Throwing

Hasil Belajar

Yang optimal

Optimalisasi

Prestasi

Good

Character

KBM

yang efektif

Talking Chips

-keaktifan

siswa

-kecakapan

siswa

Motivasi Belajar

Siswa

Page 69: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

49

D. Hipotesis

Berdasarkan beberapa masalah yang akan dibahas, maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dan siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran Talking Chips pada mata

pelajaran Ekonomi.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang

memiliki kecerdasan intrapersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan

interpesonal pada mata pelajaran Ekonomi.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang kecerdasan

Interpersonal lebih rendah dibandingkan dengan yang kecerdasan

intrapersonal dalam penggunaan model pembelajaran cooperative learning

Talking Chips pada mata pelajaran Ekonomi.

4. Hasil belajar yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

cooperative learning tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe

Talking Chips bagi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal pada

mata pelajaran Ekonomi.

Page 70: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai

yaitu mengetahui perbedaan suatu variable, yaitu hasil belajar ekonomi

dengan perlakukan yang berbeda. Pendekatan yang dipakai adalah

pendekatan eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari

pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi

terkontrol secara ketat. Adapun dalam penelitian ini menggunakan desain

eksperimental semu yaitu jenis penelitian yang tidak memungkinkan untuk

mengontrol dan memanipulasi semua variable secara relevan. Variabel

terikat (Y) hasil belajar siswa, variabel bebas perlakuan pembelajaran dan

variabel bebas atribut kemampuan awal.Variabel bebas perlakuan

diklasifikasikan dalam bentuk pembelajaran dengan pembelajaran

Kooperatif tipe Talking Chips (X1) (sebagai kelas kontrol) dan pembelajaran

Snowball Throwing (X2).(sebagai kelas eksperimen) Dalam penelitian ini

responden dikelompokkan menjadi dua kelompok, kelompok pertama

adalah kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan pembelajaran konomi

dengan pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips (kontrol) dan kelompok

kedua adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran

Page 71: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

51

administrasi keuangan dengan pembelajaran Snowball Throwing

(eksperimen).

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong, penelitian

komparatif dengan pendekatan eksperimen.Penelitian komparatif adalah

suatu penelitian yang bersifat membedakan.Menguji hipotesis komparatif

berarti menguji parameter populasi yang terbentuk perbedaan.

(Sugiyono:2012 57)

1. . Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

kelompok control non-ekuivalen, yaitu jenis ekuivalen yang dianggap sudah

baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu kelompok control atau

kelompok pembanding yang perlakuannya tidak sama tetapi tetap

mendapatan pengamatan yang sama. Sehingga desain ini bayak digunakan

oleh para peneliti pendidikan. Dan desain penelitian ini dapat digambarkan

pada gambar di bawah ini:

Tabel 3.1DesainPenelitianEksperimenMenggunakanDesain

Treatment by Level digambarkanSebagaiBerikut:

Model

Pembelajaran

Kecerdasan siswa

Model

Pembelajaran

Snowball Throwing

Model

Pembelajaran

Talking Chips

KecerdasanIntrapersonal Pelajaran ekonomi Pelajaran ekonomi

KecerdasanInterpersonal Pelajaran ekonomi Pelajaran ekonomi

Berdasarkan tabel diatas Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah desain kelompok control non-ekuivalen, yaitu jenis ekuivalen yang

Page 72: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

52

dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu kelompok

control atau kelompok pembanding yang perlakuannya tidak sama tetapi tetap

mendapatan pengamatan yang sama. Sehingga desain ini bayak digunakan oleh

para peneliti pendidikan

B.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitain ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar

Sribhawono yang berjumlah 78 siswa yang terbagi dalam 2 kelas.

Tabel 3.1Jumlah siswa tiap kelas

Kelas Jumlah siswa

X1kontrol 39

X2eksperimen 39

Jumlah 78

Dalam tabel diatas kelas eksperimen terdapat dikelas x1 dan kelas kontrol

di kelas x2.

2.Teknik Pengambilan Sampel

Langkah-langkah penentuan sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Dilakukan dengan purposive sampling yaitu penentuan sampel dari

anggota papulasi dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:124).

Pertimbangan tertentu yang dilakukan dalam memilih dua kelas sebagai

Page 73: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

53

sampel dengan melihat hasil belajar ekonomi semester ganjil tahun

pelajaran 2015/2016 yaitu mempunyai kesamaan rata-rata hasil belajar

maka kelas XI Ap1 danXIAp2 sebagai sampel. Dimana rata-rata hasil

belajar ekonomi siswa kelas XI Ap ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa kelas X

Kelas Rata-rata nilai ekonomi

X1 5,23

X2 5,48

2. Dari kelas XI Ap1 dan XI Ap2 dipilih secara random untuk menentukan

mana kelas yang terdapat perlakuan pembelajaran Koopertif tipe TC

(eksperimen ke 1) dan mana yang mendapat perlakuan pembelajaran ST

(eksperimen ke 2)

3. Masing-masing kelas eksperimen dipilah menjadi dua kelompok yang

kemampuan awal nilai ekonomi tinggi dan kelompok kemampuan awal

nilai ekonomi rendah. Penentuan siswa kelompok kemampuan awal

tinggi dan rendah dilakukan dengan menggunakan tes pengetahuan awal

pelajaran ekonomi, berupa soal prasyarat untuk materi yang akan

dipelajari siswa. Dari langkah-langkah teknik pengambilan sampel di

atas, diperoleh sampel penelitian ini adalah beberapa siswa kelas X1dan

X2 yang berjumlah 78 siswa,

Page 74: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

54

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008: 60).Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas

(independent), variabel terikat (dependent) dan variabel moderator.

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas dilambangkan dengan (X) adalah variabel penelitian yang

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

terdiri dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaranSnowball

Throwing sebagai kelas eksperimen XA dilambangkan (X1), dan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT)sebagai kelas kontrol XC

dilambangkan (X2).

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat dengan lambang (Y) adalah variabel yang diakibatkan atau

dipengaruhi oleh variabel bebas, sehingga sifatnya bergantung pada variabel

yang lain. Pada penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar.

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, yang pengaruhnya ini

Page 75: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

55

akan nyata dengan angka korelasi apabila variabel moderator

diperhitungkan. Diduga gaya belajar mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara model pembelajaran kooperatif dengan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu melalui model

pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan Numbered Head

Together (NHT).

4. Definisi Konseptual dan OperasionalVariabel

1. Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) menyatakan: “hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses

belajar”.

2. Model pembelajaran tipe Snowball Throwing

Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan

pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat

tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang

dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh

(Arahman, 2010: 3).

Page 76: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

56

3. Model Pembelajaran TipeTalking Chips

Pembelajaran kooperatif tipe TC merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen

dalam Ibrahim (2000: 28)

i. Kecerdesan Siswa

Gardner(1993)mengemukakanbahwakecerdasanseseorangmeliputi unsur-

unsurkecerdasanmatematikalogika,kecerdasanbahasa,kecerdasan

musikal,kecerdasanvisual spasial,kecerdasankinestetik,kecerdasan

interpersonal,kecerdasanintrapersonal,dankecerdasannaturalis.

b. Operasional Variabel

Tabel 4. Operasional Variabel

N

o Variabel

Konsep

Operasional

Variabel

Indikator

Penguku

ran

Variabel

Skala

1. Hasil Belajar Hasil yang

diperoleh

seseorang

setelah

menempuh

prosesbelajar

yangdicerminka

n

dalam bentuk

angka atau skor

yang diperoleh

setelah

mengikuti tes.

Hasil tes

formatif mata

pelajaran

ekonomi

Tingkat

besarnya

hasil tes

formatif

mata

pelajaran

Ekonomi

Interval

Page 77: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

57

Tabel 4. Lanjutan

2. Model

Pembelajaran

Snowball

Throwing

Model

pembelajaran ini

membagi murid

dalam beberapa

kelompok, yang

nanti nya

masing-masing

anggota

kelompok

mebuat

pertanyaan pada

selembar kertas

dan

membentuknya

seperti bola,

kemudian bola

tersebut

dilempar ke

murid yang lain

selama durasi

waktu yang di

tentukan, yang

selamjutnya

masing-masing

murid menjawab

pertanyaan dari

bola yang

diperolehnya

Hasil diskusi

dengan

menggunakan

model

Snowball

Throwing

Tingkat

besarnya

hasil tes

formatif

mata

pelajaran

Ekonomi

Interval

3, Model

Pembelajaran

Talking

Chips

Model

pembelajaran ini

mengambil pola

pembelajaran

kelompok yaitu

siswa

melakukan

kegiatan dengan

cara bekerja

sama dengan

siswa lain.

Hasil diskusi

dengan

menggunakan

model Talking

Chips

Tingkat

besarnya

hasil tes

formatif

mata

pelajaran

Ekonomi

Interval

Page 78: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

58

Tabel 4. Lanjutan

4.

Kecerdasan

interposanal

kecerdasaninterp

ersonal

mencakupberpik

irlewatkomunika

sidenganorangla

in.

Hasil Penilaian

diri dari:

1. Mengenali

diri sendiri

2. Mengetahu

i yang

diinginkan

3. Mengetahui

yang

penting

Tingkat

besarnya

hasil

kuisioner

kecerdas

an

interpers

onal

Interval

dengan

pendekat

an

semantic

differenti

al

5. Kecerdasan

intrapersonal

Kecerdasanintra

personaladalahk

emampuanyang

berkaitandengan

pengetahuanaka

ndirisendiridank

emampuanuntuk

bertindaksecara

adaptifberdasarp

engenalandiri

Hasil Penilaian

diri dari:

1. Kepekaan

sosial

2. Wawasan

sosial

3. Keterampil

an

komunikasi

sosial

Tingkat

besarnya

hasil

kuisioner

kecerdas

an

intrapers

onal

Interval

dengan

pendekat

an

semantic

differenti

al

4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar

ekonomi siswa. Variabel bebas (X) pembelajaran Kooperatif tipe TC (X1) dan

pembelajaran ST (X2).Variabel terikat (Y) kecerdasan intraprasonal dan

interpersonal siswa diukur dengan tes hasil belajar menggunakan soal

berbentuk uraian berupa pretes dan postes.Semua instrument dibuat oleh

peneliti berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.Tes dilakukan

pada sampel dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pre tes) dan sesudah

perlakuan (pos test) dilaksanakan. Data yang digunakan adalah peningkatan

Page 79: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

59

hasil belajar gain ternormalisasi dari skor pre test dan post tes (hake, dalam

Ikhsanuddin) Adapaun N-Gain rumusnya adalah :

( ) ( )

( ) ( ) ......................................( 1)

Dengan S post = post tes

S pre = pre tes

S max = skor maksimum pre tes dan post tes .

5. Kisi – Kisi Instrumen

1. Instrumen Hasil Belajar

Penelitian ini membuat insrumen prestasi belajar administrasi keuangan

dengan menggunakan kisi-kisi pada standar kompetensi (SK). Kisi-kisi

instrument prestasi untuk standar kompetensi mengelola kartu persediaan

bahan bakudapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Page 80: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

60

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar.

No Kompetensi

Dasar

Uraian

Materi

Indikator Jenjang Jumlah

Soal

No

Soal

1 Menyiapkan

bahan materi

Bank dan

fungsinya

Prosedu

r materi

Bank

Menyebutkan

fungsi-fungsi

Bank

C1 1 1

2 Mengidentifi

kasi jenis-

jenis Bank

Membu

at

materi

jenis-

jenis

bank

Membuat

ringkasan materi

tentang bank

C3 3 2 –

4

2. Kalibrasi Instrumen

Pada penelitian ini digunakan instrument tes.Tes digunakan untuk mengukur

peningkatan hasilbelajar siswa.Penyususnan instrument mengacu pada

indikator yang terdapat dalam kisi-kisi instrument.Kalibrasi instrument

dilakukan untuk menjamin validitas, reliabilitas.Kalibrasi instrument

dilakukan dengan mengunakan ANATES 4.0.5.Ujicoba instrument

dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Validitas bisa dipetroleh dengan

adanya pengisian instrument oleh responden yang bukan responden dalam

penelitian,setelah diisi dan dikumpulkan maka ditentukan validitasnya

dengan rumus korelasi Pearson (Arikunto).

Page 81: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

61

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila tes

tersebut memenuhi beberapa persyaratan tes. Adapun dua aspek penting

mencakup dalam syarat tes yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Oleh

karena itu, sebelum instrumen digunakan maka harus dilakukan uji coba

terlebih dahulu:

1. Validitas

Validitas adalah alatukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahan

suatu instrumen.Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur

tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

diberikan. Validitas ini dikatakan tes apabila hasilnya sesuai dengan kriterium.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara hasil tes dengan

kriterium yaitu menggunakan teknik korekasi produck moment dengan angka

kasar. Dengan rumus sebagai berikut :

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +............................................... (2)

Keterangan:

= koefisien korekasi

∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total (seluruh item)

N = jumlah sampel

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

...............................................................(3)

Page 82: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

62

Dimana:

T = nilai

r = koefisien korelasi hasil dari

n = jumlah responden

Distribusi( table t ) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan: jika berarti valid, sebaliknya jika

maka berarti tidak valid (Riduan, 2004: 110)

Hasil perhitungan uji validitas angket kecerdasan interpersonal dan intrapersonal,

menunjukkan bahwa dari 33 item pernyataan interpersonal terdapat 3 item

pernyataan yang tidak valid.Pada item interpersonal yaitu nomor 9,14dan 15.item

intrapersonal yaitu nomor 7,9,24,29. (terlampir). Sehingga peneliti menggunakan

30 item pernyataan interpersonal,30 item pernyataan intrapersonal dengan jumlah

seluruhnya 34 item, karena untuk pernyataan yang tidak valid dihilangkan.

2. Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata teliability dalam

bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya

(Arikunto 2003:59). Jenis reliabilitas yang Untuk mengetahui tingkat

reabilitas kuesoner maka digunakan rumus alpha, sebagai berikut:

{

}{

∑ }.....................................(4)

Keterangan:

reabilitas instrument

k = banyak butir soal

∑ = jumlah varian butir pertanyaan

varian total

Page 83: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

63

Selanjutnya untuk menginterprestasikan besar nilai kesahihan angket dapat

dilihat pada tabel interprestasi sebagai berikut :

Tabel 3.6. Interprestasi Reliabilitas

Besarnya Nilai Kriteria

0,80 – 1,00

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,20 – 0,39

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang/Cukup

Sangat rendah

(Suharsimi Arikunto)

Kriteria uji reabilitas dengan rumus alpha adalah maka alat ukur

tersebut reliable dan sebaliknya, jika maka alat ukur tidak reliabel.

Hasil perhitungan uji realibilitas angket kecerdasan interpersonal adalah 0,978

dan begitu juga untuk realibilitas angket kecerdasan intrapersonal juga memiliki

nilai 0,957 (terlampir). Sehingga sesuai dengan kriteria tingkatan besarnya

realibilitas, kedua angket memiliki realibilitas sangat tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

diperoleh dari nilai tes hasil belajar pada materi Biaya Bahan Baku setelah

digunakan pembelajaran kooperatif tipe TC dan pembelajaran ST.

1. Tahap Deskripsi Data.

Deskripsi data dimaksudkan untuk memperjelas atau memaparkan

data hasil penelitian dalam ruang lingkup luas yang terbatas, dalam

Page 84: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

64

hal ini data hasil penelitian adalah variable terikat yaitu peningkatan

hasil belajar siswa, serbagai akibat perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif tipe TC dan pembelajaran ST.Data diperoleh

dari siswa kelas XI Ap1 dan XI Ap2 semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Data yang

dikumpulkan terdiri dari kemampuan awal, pretes, postes dan gain

(peningkatan hasil belajar).

2. Tahap Uji Persyaratan Analisis

Data yang diperoleh pada penelitian adalaha data interval dan

melakukan menguji parameter populasi maka tergolong statistic

parametrik. Pada penggunanaan statistic parametric mensyaratkan

bahwa data setiap variable yang akan dianalisis harus berdistribusi

normal dan datanya homogeny, sehingga harus dilakukan pengujian

normalitas dan pengujian homogenitas kelompok data maka perlunya

tahap uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

UjiNormalitasmenggunakanujiLiliefors.Berdasarkansampelyangakan

diujihipotesisnya,apakahsampelberdistribusinormalatausebaliknya.

Menggunakanrumus :

Lo = F(Zi)-S(Zi)..................................................... (7)

Keterangan:

Page 85: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

65

LO =Hargamutlakterbesar

F(ZI) =Peluangangkabaku

S(ZI) =Proporsi angkabaku

(Sudjana,2005:466)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan rumus uji F.

F =

(8)

(Sugiyono, 2011: 198)

Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila harga Fhitung ≤ Ftabel maka data

sampel akan homogen, dan apabila Fhitung > Ftabel data tidak homogen,

dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk (n1-1 ; n2-1). Untuk mempermudah

peniliti dalam pengujian homogenitas maka peneliti menggunakan bantuan

aplikasi SPSS.

Ujihomogenitas merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk

menentukan keragaman suatu data atau memastikan kelompok data yang

berasal dari populasi yang homogen.Setelah diuji kenormalitasannya di

lanjutkan dengan uji homogenitas. Teknik yang digunakan untuk menguji

homogenitas pada penelitian ini dengan menggunakan perhitungan program

SPSS 216.0 for Windows yaitu menggunakan test of homogeneity for

variances dengan uji levene statistic. Pedoman pengambilan keputusannya

adalah jika nilai signifikansi (sig)< 0,05 maka data tidak homogen dan

sebaliknya jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka data dikatakan homogen

(Basrowi dan Soenyono) Dengan ketentuan jika taraf signifikan yang

Page 86: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

66

didapat lebih besar dari taraf signifikan uji (0,05) maka variansi setiap

sampel sama (homogen), sebaliknya jika taraf signifikan yang didapat lebih

kecil dari taraf signifikan uji (0,05) maka variansi setiap sampel tidak sama

(tidak homogen).

3. Tahap Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dihitung menggunakan program SPSS 17.0 for windows.

Hal ini dilakukan untuk menjamin validitas hasil perhitungan data

perbandingan dengan perhitungan secara manual. Analiis varian (Anova)

umumnya digunakan untuk menguji hipotesis kompratif rata-rata k sampel

bila data berbentuk interval. Dalam program SPSS 17.0 for windows

pengujian Anova dengan satu variabel independen dapat dilakukan dengan

menggunakan metode paired samples test.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis 1

H0 : Tidak ada perbedaan pada pemberian perlakuan pembelajaran Kooperatif

tipe TC dan pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar

Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

H1: Ada perbedaan pada pemberian perlakuan pembelajaran Kooperatif tipe

TC dan pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar Ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

Hipotesis Statistik:

Page 87: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

67

H0 : µc= µd

H1 : µc≠ µd

µc = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe TC

µd = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran Snowball Throwing.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata peningkatan hasil

belajar antara pembelajaran kooperatif tipe TC dengan pembelajaran Snowball

Throwing(Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilai rata-rata peningkatan

hasil belajar adalah µc <µd maka H0 ditolak

Hipotesis 2

H0: Tidak ada perbedaan pada pemberian perlakuan pembelajaran kooperatif

tipe TC dan pembelajaran Snowball Throwing dengan kecerdesan tinggi

terhadap hasil belajar siswadalam pembelajaran Ekonomi pada siswa kelas

X SMANegeri 1 Bandar Sibhawono

H1: Ada perbedaan pada pemberian perlakuan pembelajaran kooperatif tipe

TC dan pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar

siswadalam pembelajaran konomi pada siswa kelas X SMANegeri 1

Bandar Sribhawono

Hipotesis Statistik:

H0 : µc= µd

H1 : µc≠µd

Page 88: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

68

µc = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe TC kecerdasan interpersonal.

µd = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran Snowball Throwing kecerdasan interpersonal.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TCdan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal tinggi

(Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilairata-rata peningkatan hasil

belajar adalah µc< µdmaka H0 ditolak.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TC dan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal

tinggi, sedang dan rendah (Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilai

rata-rata peningkatan hasil belajar adalah µb < µdmaka H0 ditolak.

Hipotesis 3

H0: Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Talking Chips lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode

pembelajaran Snowball Throwingbagi siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal.

H1: Ada perbedaan rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa pembelajarannya

Page 89: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

69

menggunakan model pembelajaran Talking Chips lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran

Snowball Throwingbagi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal.

Hipotesis Statistik:

H0 : µc= µd

H1 : µc≠µd

µc = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe TC kecerdasan interpersonal.

µd = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran Snowball Throwing kecerdasan interpersonal.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TCdan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal tinggi

(Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilairata-rata peningkatan hasil

belajar adalah µc< µdmaka H0 ditolak.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TC dan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal

tinggi, sedang dan rendah (Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilai

rata-rata peningkatan hasil belajar adalah µb < µdmaka H0 ditolak.

Page 90: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

70

Hipotesis 4

H0: Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan dengan

hasil belajar Ekonomi.

H1: Ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan dengan hasil

belajar Ekonomi.Hipotesis Statistik:

H0 : µc= µd

H1 : µc≠µd

µc = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe TC kecerdasan interpersonal.

µd = Rata-rata peningkatan hasil belajar yang menggunakan

pembelajaran Snowball Throwing kecerdasan interpersonal.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TCdan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal tinggi

(Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilairata-rata peningkatan hasil

belajar adalah µc< µdmaka H0 ditolak.

Kriteria Uji:

Jika nilai sig pembelajaran < 0,05 maka ada perbedaan rata-rata

peningkatan hasil yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

TC dan pembelajaran Snowball Throwing dengan kemampuan awal

Page 91: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

71

tinggi, sedang dan rendah (Basrowi dan Soenyono). Kemudian jika nilai

rata-rata peningkatan hasil belajar adalah µb < µdmaka H0 ditolak.

Page 92: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

dilakukan. Pembahasan secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing

dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe

Talking Chips”.

2. Hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan model

kooperatif tipe tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan dengan

pembelajaran yang menggunakan Talking Chipspada siswa yang memiliki

kecerdasan Intrapersonal terhadap mata pelajaran ekonomi”

3. Hasilbelajar yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe

Talking Chips lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model

pembelajaran tipe Snowball Throwing bagi siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal pada mata pelajaran Ekonomi.

Page 93: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

125

4. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan siswa terhadap

mata pelajaran Ekonomi.” Hal ini berarti terdapat pengaruh bersama atau

joint effect antara model pembelajaran dengan kecerdasan terhadap Hasil

Belajar Ekonomi siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, maka penulis dapat menyarankan

sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan hasil belajar sebaiknya guru menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Talking Chip.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar sebaiknya guru menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dibandingkan model

kooperatif tipe Talking Chip pada siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal pada mata pelajaran ekonomi.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar sebaiknya guru menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Talking Chip dibandingkan model kooperatif

tipe Snowball Throwing pada siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal

pada mata pelajaran ekonomi.

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru sebaiknya menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan memperhatikan kecerdasan siswa.

Page 94: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Bumi Aksara.

Jakarta.307 hlmn.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. 412 hlmn.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Praktek (Edisi Revisi). Rineka

Cipta. Jakarta.

Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian.Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Rineke Cipta. Jakarta.

Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar mengajar. PT.

Rineka Cipta. Jakarta

Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model

Terapan. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. UNS.Surabaya.

Lie, Anita. 2002. Cooperative learning. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Mankiw, Gregory, N. 1998. Pengantar ekonomi. Erlangga. Jakarta.

Mulyono, A. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Asdi Majasatya.

Jakarta

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Sukwiaty, dkk. 2009. Pengertian Ilmu Ekonomi. Jakarta:Rineke Cipta

Page 95: STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI …digilib.unila.ac.id/27170/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2017. 7. 7. · abstrak studi perbandingan hasil belajar ekonomi menggunakan

Suryabrata, sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka

Pelajar.Yogyakarta.

Sujdana. 2005. Metoda Statistika.Rineke Cipta. Jakarta.

Solihatin, Etin dan Rahardjo. 2007. Cooperatif learning analisiss model

pembelajaran IPS. Bumi Aksara. Jakarta

Suryobroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineke Cipta. Jakarta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung. 451 hlmn.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

http://www.kemenkopmk.go.id/artikel/indonesia-peringkat-ke-57-edi-dari-115-

negara-tahun-2014