Upload
trinhdung
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STUDI KOMPETENSI GURU MEKANIK OTOMOTIF DALAM
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X
MEKANIK OTOMOTIF DI SMK BHENNEKA KARYA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011-2012
SKRIPSI
Oleh:
PRADANA R.S
K 2507042
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
STUDI KOMPETENSI GURU MEKANIK OTOMOTIF DALAM
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X
MEKANIK OTOMOTIF DI SMK BHENNEKA KARYA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011-2012
SKRIPSI
Oleh:
PRADANA R.S
K2507042
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Suakarta.
Surakarta, Oktober 2011
Pembimbing I
Drs. Suhardi, M.T.
NIP.195001041979031001
Pembimbing II
Budi Harjanto, S.T., M.Eng
NIP.197901242002121002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara
tertulis mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Desember 2011
Penulis
PRADANA R.S
K2507042
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
PRADANA RAFISIKA SUBAGIO K2507042 STUDI KOMPETENSI GURU
MEKANIK OTOMOTIF DALAM PELAKSANAAN EVALUASI
PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF DI
SMK BHINEKA KARYA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Agustus 2011.
Skripsi ini mengkaji tentang kompetensi guru Mekanik Otomotif kelas X
dalam hal pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Pembahasan skripsi ini
dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi guru yang termasuk di dalamnya
kompetensi professional, paedagogik, personal, social dalam skripsi ini penulis
mengkhususkan meneliti kompetensi paedagogik guru Mekanik Otomotif kelas X
yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran, serta untuk mengetahui
pelaksanaan evaluasi pembelajaran Mekanik Otomotif kelas X di sekolah. kelas
X di SMK Bhinneka Karya Surakarta memiliki kompetensi yang tinggi dan
sedang.
Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analisis. Sedangkan pemilihan data pada penelitian ini bersifat
deskriptif. Metode ini digunakan karena dalam penelitian ini berpusat pada
pemecahan masalah- masalah yang ada pada masa sekarang dan data diperolah,
disusun, dianalisis, serta disajikan hasilnya merupakan suatu gambaran hasil
penelitian secara sistematis dan nyata.
Analisis penelitian ini menggunakan analisis trigulasi metode dengan data
angket, wawancara dan data observasi ditrigulasikan menjadi satu sehingga
menjadikan data dan penilitian menjadi valid.
Sesuai dengan hasil penelitian kompetensi guru mekanik otomotif kelas x
di SMK Bhinneka Karya Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran
dimulai dari perencanakan, menyusun soal, menganalisis dan mengolah hasil
evaluasi serta menginterpretasi dan menindaklanjuti pada umumnya adalah ada 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
guru yang masa kerjanya 10 tahun ke atas yang memasuki kreteria tinggi dan
hanya ada 1 guru yang masa kerjanya antara 10 tahun ke atas yang memasuki
kreteria sedang. Sedangkan ada 1 guru yang masa kerjanya 0-10 tahun yang
masuk dalam kreteria tinggi dan ada 5 orang guru yang masa kerjanya 0-10 tahun
memasuki kreteria sedang dan semua guru berpendidikan S1. Sehingga guru
dalam mengevaluasi berada pada kreteria tinggi yaitu 22 orang atau 78,57% dan
hanya ada 6 orang guru atau 21,43 % guru mekanik otomotif kelas X yang berada
pada kriteria sedang. Dengan jumlah ada 28 orang guru, hal ini dapat diperkuat
dari hasil wawancara kepala SMK Bhinneka Karya Surakata yang mengatakan
bahwa guru di SMK Bhinneka Karya Surakata telah memenuhi kriteria
kompetensi keguruan akan tetapi masih harus ditingkatkan lagi agar lebih
maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
PRADANA RAFISIKA SUBAGIO K2507042. A STUDY OF
TEACHER COMPETENCE IN THE PERFORMANCE EVALUATION OF
THE AUTOMOTIVE MECHANICAL LEARNING FOR STUDENTS OF
CLASS X AUTOMOTIVE MECHANIC IN SMK BHINEKA KARYA OF
SURAKARTA THE SCHOOL YEAR 2011-2012. Thesis, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. University of Sebelas Maret Surakarta, August
2011.
This thesis examines the competencies teacher Mechanical Automotive
class X in terms of the implementation of the evaluation study. Discussion of the
thesis is intended to acknowledge the competence of teachers which includes
professional competence, pedagogic, personal, social in this thesis the author
concentrates researching competence pedagogic Mechanical Automotive grade
teachers with regard to the evaluation of learning, as well as to work out the
implementation of the evaluation study of the mechanical Automotive class X in a
school. Class X at SMK Bhinneka Karya Surakarta have high competence and
being.
This research uses qualitative descriptive analysis approach. While the
selection of data in this study is descriptive. This method is used because the
research is centered on solving the problems that existed at the present time and
data be obtained at one, compiled, analyzed, and presented the results are a
reflection of the research results are systematically and real.
This research analysis using trigulation method with the data analysis
questionner, interview and observation data trigulation into one making the data
and research to be valid
According to the results of the research competence of automotive
mechanic teacher in SMK Bhineka Karya class x of Surakarta in the
implementation of Diverse Work learning evaluation starts from planning,
drafting problems, analyze and manipulate the results of the evaluation as well as
to interpret and follow up on General is there are 21 teachers tenure of 10 years of
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
age who entered the criteria high and there is only 1 teacher tenure of 10 years of
age who entered criteria are.
While there is 1 teacher tenure 0-10 years in the high criteria and there are
5 people teacher tenure 0-10 years and all criteria are currently entering a teacher
educated S1
So teachers in evaluating is on a high criteria the 22 people or 78,57% and
there are only 6 teachers or teacher mechanical automotive 21,43% class X in the
criteria are. There are 28 people with the number of teachers, it can be reinforced
from the results of the interview the Headmaster Of the SMK Bhinneka Karya
Surakata says that the teacher in SMK Bhineka Karya Surakata has met the
criteria of competence teaching but still must be upgraded again to full potential.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
MOTTO
Lebih baik mati dalam peperangan, dari pada mundur sebelum bertanding
~CRC~
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar
~Khalifah ‘Umar~
Berbuatlah kebaikan untuk mendapatkan hal yang baik juga
~Pradana R.S~
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan:
Ayah, Bundaku dan adik.... terima kasih atas do’a yang tak pernah
berhenti untukku. (YOU ARE MY EVERYTHING).
U_U : Terima kasih atas semangatnya.
Teman-teman PTM 2007,kalian telah menjadi inspirasiku dan kalian
takkan pernah kulupakan.
Pak Hardi dan Pak Budi, terima kasih atas bimbingannya.
Pendidikan Teknik Mesin JPTKFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah menjadi jembatan cita-
citaku.
Dan semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah swt semata yang telah
melimpahkan kasih sayang-Nya buat seluruh umat dan alam semesta. Shalawat
dan salam teruntuk seluruh umat manusia, Rasulullah Muhammad saw, yang telah
menuntun umat kepada jalan yang diridhai Allah swt. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu kewajiban untuk melengkapi syarat menyelesaikan program
pendidikan Strata Satu (S1) Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan
Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menyadari bahwa banyak berbagai pihak
yang telah ikut membantu menyusun skripsi ini, maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Suhardi, M.T., selaku pembimbing I yang telah membantu
dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
5. Budi Harjanto S.T., M.Eng., selaku pembimbing II yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Suharno, S.T, M.T. selaku pembimbing akademis yang telah
membantu dan membimbing penulis selama studi di PTM JPTK,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kebaikan skripsi ini. Terakhir semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak
untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan dalam artian, pendidikan
adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru atau orang tua)
kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Pendidikan merupakan
masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Upaya
perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu
dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sudharsono, 1994: 2).
Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum,
peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan sarana-
sarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya. Berdasarkan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun
2003 (Sisdiknas, pasal 3).
Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai unsur
seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan Belajar, metode mengajar,
dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian integral dari keseluruhan
tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru
diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif dan efisien (Suharsimi Arikunto, 2004: 1)
Komptensi yang harus di miliki oleh seorang guru adalah kompetensi
personal, paedagogik, sosial, professional. Kompetensi paedagogik guru juga
dituntut dapat melaksanakan evaluasi dan pengadministrasiannya. Kemampuan
dalam melakukan evaluasi merupakan kompetensi guru yang sangat penting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Evaluasi dipandang sebagai masukan yang diperoleh dari proses pembelajaran
yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai
komponen yang terdapat dalam suatu proses belajar mengajar. Sedemikian
pentingnya evaluasi ini sehingga kelas yang baik tidak cukup hanya didukung
oleh perencanaan pembelajaran, kemampuan guru mengembangkan proses
pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan ajar, dan juga tidak cukup
dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas, tanpa diimbangi dengan
kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi siswa yang
sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya, atau kebijakan
perlakuan terhadap siswa terkait dengan konsep belajar tuntas atau dengan kata
lain tidak ada satupun usaha untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar
yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi ( Prasetya
Irawan, 2001: 1).
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu usaha untuk memperbaiki mutu
proses belajar mengajar di SMK Bhinneka Karya Surakarta. Informasi-informasi
yang diperoleh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada gilirannya digunakan
untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar.
Proses pelaksanaan evaluasi di SMK Bhinneka Karya Surakarta
berlangsung mengunakan tes tertulis, dengan evaluasi seperti itu apakah peserta
didik sudah benar-benar menguasi pelajaran otomotif secara mendalam ataukah
belum, dalam observasi lapangan ternyata masih banyak peserta didik yang belum
menguasai dasar-dasar otomotif , prilaku peserta didikpun bulum bisa dibilang
baik semua. Terbukti dari hasil nilai ujian mata pelajaran motor bakar siswa yang
masih banyak belum mencapai nilai ketuntasan serta sikap siswa dalam mengikuti
pelajaran masih kurang antusias.
Seringkali dalam proses belajar mengajar di SMK Bhinneka Karya
Surakarta , aspek evaluasi pembelajaran ini diabaikan. Guru terlalu
memperhatikan saat yang bersangkutan memberi pelajaran saja, namun pada saat
guru membuat soal ujian atau tes (submatif), soal tes disusun seadanya atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
seingatnya saja tanpa harus memenuhi penyusunan soal yang baik dan benar serta
pengolahan evaluasi pembelajaran yaitu pada pelaksanaan evaluasi formatif.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk mengkaji
dan meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi guru khususnya guru Otomotif
kelas x dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan kegiatan
evaluasi pembelajaran dalam bentuk skripsi yang berjudul
“STUDI TENTANG KOMPETENSI GURU MEKANIK OTOMOTIF
DALAM MELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA
KELAS X MEKANIK OTOMOTIF DI SMK BHINEKA KARYA
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi
masalah yang muncul pada mata pelajaran Otomotif sebagai berikut:
1. Kurangnya kompetensi guru dalam pelaksanaan belajar mengajar. Kompetensi
profesional, paedagogik, personal, sosial guru Otomotif merupakan tuntunan
yang harus dimiliki oleh guru agar dapat meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan dalam mengajar dibidang Otomotif khususnya sehingga proses
belajar akan menjadi optimal.
2. Diabaikannya evaluasi pembelajaran yang merupakan suatu usaha untuk
memperbaiki mutu poroses belajar mengajar. Informasi-informasi yang
diperoleh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada gilirannya digunakan
untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Pembatasan Masalah
Mengingkatkan luasnya ruang lingkup yang diuraikan, maka untuk
menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan, maka penulis akan
membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Kompetensi yang dimaksud disini adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang guru Otomotif dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar khusunya kompetensi paedagogik.
2. Evaluasi pembelajaran yang akan dikaji adalah evaluasi submatif Otomotif
yang pada pelaksanaannya lebih dikenal dengan ulangan harian.
D. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan Pembatasan Masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kompetensi Guru Otomotif kelas X dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran ?
2. Bagaimana Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Otomotif yang diterapkan
di SMK Bhineka Karya Surakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Mengetahui kompetensi Guru Pendidikan Otomotif dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Mengetahui pelaksanaan evaluasi Pembelajaran Pendidikan Otomotif yang
diterapkan di SMK Bhinneka Karya Surakarta.
F. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi guru betapa pentingnya kompetensi guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran dan keterkaitan kompetensi guru dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sehingga didapatkan hasil belajar yang
optimal.
2. Dapat memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan dan meningkatkan
pelaksanaan evaluasi seutuhnya.
3. Mengajak guru Otomotif untuk berkompetensi dalam masalah pelaksanaan
evaluasi pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Kompetensi Guru
Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam konteks
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional
bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
yang menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD 1945. Dalam
situasi pendidikan khususnya pendidikan formal di sekolah, guru merupakan
komponen yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ini disebabkan
guru berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan kata
lain, guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian upaya
perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan tidak akan
memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang
profesional dan berkompeten. Oleh karena itu diperlukanlah sosok guru yang
mempunyai kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam
menjalankan tugas profesionalnya (Sudharsono, 1994: 2).
”Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga professional
menurut ketentuan pasal 4 UU Guru dan Dosen adalah sebagai agen
pembelajaran (Learning Agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas
pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajaran guru memiliki peran sentral
dan cukup strategis antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu,
perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik”
(Sisdiknas, pasal 3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki
kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi
berasal dari kata competency, yang berarti kemampuan atau kecakapan.
Menurut kamus bahasa Indonesia, kompetensi dapat diartikan (kewenangan)
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Istilah kompetensi
sebenarnya memiliki banyak makna yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif (Usman,
2005:3).
Kompetensi juga berarti sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Pengertian kompetensi ini, jika digabungkan dengan sebuah profesi yaitu guru
atau tenaga pengajar, maka kompetensi guru mengandung arti kemampuan
seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung
jawab dan layak atau kemampuan dan kewenangnan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga mendapatkan Sertifikasi Guru
dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan, profesi
keguruannya. Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerjanya secara tepat dan efektif. Namun, jika pengertian kompetensi guru
tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Otomotif yakni pendidikan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi kehidupan
sekarang pada zaman sekarang banyak orang yang menggunakan kendaraan
bermotor untuk aktifitas. Guru di samping melaksanakan tugas pengajaran,
yaitu memberitahukan pengetahuan, ia juga melaksanakan tugas pengajaran
dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian,
pembinaan akhlak serta menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan
para peserta didik. Kemampuan guru khususnya guru otomotif tidak hanya
memiliki keunggulan pribadi yang dijiwai oleh keutamaan hidup dan nilai-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
nilai luhur yang dihayati serta diamalkan. Namun seorang guru otomotif
hendaknya memiliki kemampuan paedagogis atau hal-hal mengenai tugas-
tugas kependidikan seorang guru tersebut.
2. Urgensi Kompetensi Guru
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses
pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka guru
mempunyai tugas dan peranan yang penting dalam mengantarkan peserta
didiknya mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah selayaknya
guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka akan menjadikan guru
profesional, baik secara akademis maupun non akademis.
Masalah kompetensi guru merupakan hal urgen yang harus dimiliki oleh
setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Guru yang terampil mengajar
tentu harus pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social
adjustment dalam masyarakat. Kompetensi guru sangat penting dalam rangka
penyusunan kurikulum. Ini dikarenakan kurikulum pendidikan haruslah
disusun berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tujuan, program
pendidikan, system penyampaian, evaluasi, dan sebagainya, hendaknya
direncanakan sedemikian rupa agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru
secara umum. Dengan demikian diharapkan guru tersebut mampu
menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin.
Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa, kompetensi
guru berperan penting. Proses belajar mengajar dan hasil belajar para siswa
bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan
tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
membimbing para siswa. Guru yang berkompeten akan lebih mampu
mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
Agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan belajar
yang kondusif dan efektif, maka guru harus melengkapi dan meningkatkan
kompetensinya. Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus
dimiliki meliputi:
a. Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan intelektual.
b. Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap,
menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-hal yang berkenaan
dengan tugas dan profesinya.
c. Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan guru dalam berbagai
keterampilan atau berperilaku.
3. Macam-macam Kompetensi Guru
Secara umum, guru harus memenuhi dua kategori yaitu memiliki capability
dan loyality, yakni guru itu harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang
diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik dan
mulai perencanaan, implementasi sampai evaluasi dan memiliki loyalitas
keguruan, yakni terhadap tugas-tugas yang tidak semata di dalam kelas, tapi
sebelum dan sesudah kelas.
Kedua kategori, capability dan loyality tersebut, terkandung dalam macam-
macam kompetensi guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional.
a. Kompetensi Personal
Dalam kompetensi personal ini telah mencakup kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial yang merupakan modal dasar bagi guru
dalam menjalankan tugas dan keguruannya secara profesional.
Kompetensi personal guru menunjuk perlunya struktur kepribadian
dewasa yang mantap, susila, dinamik (reflektif serta berupaya untuk
maju), dan bertanggung jawab. Kompetensi kepribadian sangat besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para
peserta didik. Kompetensi ini juga sangat penting dalam membentuk
kepribadian anak, guru menyiapkan dan mengembangkan sumber daya
manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan
bangsa pada umumnya.
Sedangkan kompetensi sosial dimaksudkan bahwa guru mampu
memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial di masyarakat dan
lingkungannya sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
dan wali peserta didik, serta masyarakat sekitar.
b. Kompetensi Profesional
Dalam standar nasional pendidikan, kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Terdapat
sepuluh kemampuan dasar keguruan yang menjadi tolok ukur kinerjanya
sebagai pendidik profesional, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Guru dituntut menguasai bahan ajar. Penguasaan bahan ajar dari para
guru sangatlah menentukan keberhasilan pengajarannya. Guru
hendaknya menguasai bahan ajar wajib (pokok), bahan ajar pengayaan
dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk keperluan pengajarannya,
mampu menjabarkan serta mengorganisasikan bahan ajar secara
sistematis, relevan dengan tujuan instruksional khusus (TIK), selaras
dengan perkembangan mental siswa, selaras dengan tuntutan
perkembangan ilmu serta tekhnologi (modern) dan dengan
memperhatikan kondisi serta fasilitas yang ada di sekolah dan atau
yang ada di lingkungan sekolah.
2) Guru mampu mengolah program belajar mengajar. Guru diharapkan
menguasai secara fungsional tentang pendekatan sistem pengajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
asas pengajaran, prosedur-metode, strategi-teknik pengajaran,
menguasai secara mendalam serta berstruktur bahan ajar, dan mampu
merancang penggunaan fasilitas pengajaran.
3) Guru mampu mengelola kelas, usaha guru menciptakan situasi sosial
kelasnya yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin.
4) Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran.
Kemampuan guru dalam membuat, mengorganisasi, dan merawat serta
menyimpan alat pengajaran dan atau media pengajaran adalah penting
dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran.
5) Guru menguasai landasan-landasan kependidikan. Guru yang
menguasai dasar keilmuan dengan mantap akan dapat memberi
jaminan bahwa siswanya belajar sesuatu yang bermakna dari guru
yang bersangkutan.
6) Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar, guru mampu
berperan sebagai motivator, inspirator, organisator, fasilitator,
evaluator, membantu penyelenggaraan administrasi kelas serta
sekolah, ikut serta dalam layanan B.K di sekolah. Dalam pengajaran
guru dituntut cakap dalam aspek didaktismetodis agar siswa dapat
belajar giat.
7) Guru mampu menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
Keahlian guru dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa
mempunyai dampak yang luas, data penilaian yang akurat sangat
membantu untuk menentukan arah perkembangan diri siswa,
memandu usaha, optimalisasi dan integrasi perkembangan diri siswa.
Yang pertama-tama perlu dipahami oleh guru secara fungsional adalah
bahwa penilaian pengajaran merupakan bagian integral dari sistem
pengajaran. Jadi kegiatan penilaian yang meliputi penyusunan alat
ukur (tes), penyelenggaraan tes, koreksi jawaban siswa serta
pemberian skor, pengelolaan skor, dan menggunakan norma tertentu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pengadministrasian proses serta hasil penilaian dan tindak lanjut
penilaian hasil belajar berupa pengajaran remedial serta layanan
bimbingan belajar dan seluruh tahapan penilaian tersebut perlu
diselaraskan dengan kemampuan sistem pengajaran.
8) Guru mengenal fungsi serta program pelayanan BK. Mampu menjadi
partisipan yang baik dalam pelayanan B.K di sekolah, membantu
siswa untuk mengenali serta menerima diri serta potensinya membantu
menentukan pilihan-pilihan yang tepat dalam hidup, membantu siswa
berani menghadapi masalah hidup, dan lain-lain.
9) Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi
sekolah, guru dituntut cakap atau mampu bekerjasama secara
terorganisasi dalam pengelolaan kelas.
10) Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu
menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan
pengajaran.
Evaluasi termasuk kompetensi guru di bidang propesional,
karena guru dituntut untuk mengembangkan RPP dan silabus,
penulisan skor soal, pembuatan hasil belajar siswa.
Tuntutan kompetensi dibidang penelitian kependidikan ini merupakan
tantangan kualitatif bagi guru untuk masa kini dan yang akan datang. Untuk
keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya
standar kompetensi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 14 tentang guru dan
dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
c. Kompetensi Paedagogik
Yang dimaksud dengan kompetensi paedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi paedagogik merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Pemahaman wawasan / landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik
3) pengembangan kurikulum / silabus
4) Perancangan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7) Evaluasi Hasil Belajar (EHB)
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik
dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki
kompetensi untuk:
1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat.
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua / wali peserta didik; dan
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
saat ini, ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan adalah
melaksanakan kegiatan penilaian yang merupakan salah satu ciri yang melekat
pada pendidik profesional. Seorang pendidik profesional selalu menginginkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
umpan balik atas proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut
dilakukan karena salah satu indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan
oleh tingkat keberhasilan yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil
penilaian dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan
umpan balik bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
yang dilakukan.
4. Evaluasi Pembelajaran
a. Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi
Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis, yang
terdiri dari banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak
bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara
teratur, saling bergantung dan berkesinambungan. Proses belajar mengajar
pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pengarah dan pembimbing, sedang
siswa sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar, maka guru bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau
evaluasi atas ketercapaian siswa dalam belajar. Selain memiliki kemampuan
untuk menyusun bahan pelajaran dan keterampilan menyajikan bahan untuk
mengkondisikan keaktifan belajar siswa, guru diharuskan memiliki
kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar siswa, karena evaluasi
merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar mengajar.
1) Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut
Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam
arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, evaluasi
mengandung beberapa pengertian, diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a) Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto
dalam buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan
keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.
b) Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah
tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam
kurikulum. Selanjutnya, Roestiyah dalam bukunya ”Masalah-
masalah ilmu keguruan” yang kemudian dikutip oleh (Slameto,
2005: 47) mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:
(1) Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan
dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak
pengambil keputusan.
(2) Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat
mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
(3) Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi
merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah
berjalan seperti yang telah direncanakan.
(4) Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan
dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan
yang diharapkan.
Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta
mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk
memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses
evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga dengan evaluasi
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar
mengajar. Secara sistemik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada
komponen-komponen sistem pembelajaran yang mencakup komponen
raw input, yakni perilaku awal (entry behavior) siswa, komponen input
instrumental yakni kemampuan profesional guru atau tenaga
kependidikan, komponen kurikulum (program studi, metode, media),
komponen administrative (alat, waktu, dana); komponen proses ialah
prosedur pelaksanaan pembelajaran; komponen output ialah hasil
pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program
pengajaran, maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam
penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Menurut Anas Sudijono,
evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksankan di tengah-tengah atau
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada
setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan dapat
diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
2) Tujuan Evalauasi
Secara umum, dalam bidang pendidikan, evaluasi bertujuan untuk:
a) Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai
dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik
dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b) Mengukur dan menilai sampai dimanakah efektifitas mengajar
dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau
dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilaksanakan oleh peserta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang
pendidikan adalah:
(1) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
(2) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan
peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari
dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
Evaluasi dalam pembelajaran dilakukan untuk kepentingan pengambilan
keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau tidaknya suatu pendekatan,
metode, atau teknik. Tujuan utama dilakukan evaluasi proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
(a) Menyiapkan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan dalam
proses pembelajaran.
(b) Mengidentifikasi bagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan.
(c) Mencari alternatif tindak lanjut, diteruskan, diubah atau dihentikan.
Evaluasi sangat penting karena telah memberikan informasi mengenai
keterlaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat berfungsi sebagai
pembantu dan pengontrol pelaksanaan proses belajar mengajar. Di samping
itu, fungsi evaluasi proses adalah memberikan informasi tentang hasil yang
dicapai, maupun kelemahan-kelemahan dan kebutuhan tehadap perbaikan
program lebih lanjut yang selanjutnya informasi ini sebagai umpan balik
(feedback) bagi guru dalam mengarahkan kembali penyimpangan-
penyimpangan dalam pelaksanaan rencana dari rencana semula menuju tujuan
yang akan dicapai, dengan demikian betapa penting fungsi evaluasi itu dalam
proses belajar mengajar.
3) Fungsi Evalauasi
Dalam keseluruhan proses pendidikan, secara garis besar evaluasi
berfungsi untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a) Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid. Dalam evaluasi formatif,
hasil dari evaluasi selanjutnya digunakan untuk memperbaiki cara belajar
siswa.
b) Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelasnya.
c) Mengetahui penguasaan, kekuatan dalam kelemahan seseorang siswa atas
suatu unit pelajaran.
d) Menegtahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.
e) Menunjang pelaksanaan B.K di sekolah.
f) Memberi laporan kepada siswa dan orang tua
g) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.
h) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan (streaming)
i) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencanaan pendidikan.
j) Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.
k) Merupakan feedback bagi siswa, guru dan program pengajaran.
l) Sebagai alat motivasi belajar mengajar
m) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
Bagi guru fungsi evaluasi perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar
evaluasi yang diberikan benar-benar mengenai sasaran. Hal ini didasarkan
karena hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai
keberhasilan belajar siswa serta program pengajaran.
B. Prinsip-Prinsip Evaluasi
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena
itu, evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian
semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus
untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya
bagi kegiatan pendidikan selanjutnya.
2. Prinsip Comprehensive (keseluruhan)
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku,
keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu
maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek
tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)
3. Prinsip Objektivitas
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa
pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor
perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik.
4. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik
Evaluasi yang baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik
pula, alat pengukur yang valid.
5. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh kesungguhan itu akan
kelihatan dari niat guru, minat yang diberikan dalam penyelenggaraan test,
bahwa pelaksanaan evaluasi semata-mata untuk kemajuan anak didik, dan
juga kesungguhan itu diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya.
C. Teknik Evaluasi
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat
yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam
teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi)
sesuai dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara
lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri dan
penilaian antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik. Dalam konteks evaluasi hasil proses
pembelajaran di sekolah dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan
teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.
Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang
dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat dan persepsi peserta didik
terhadap objek psikologis.
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang
berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang
dipaparkan secara deskriptif.
1. Teknik Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian
tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee
lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Ditinjau dari segi fungsi yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur
perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi tiga golongan:
a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan siswa tersebut
dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b. Tes formatif adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh
manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu. Di sekolah tes formatif ini dikenal dengan istilah ulangan
harian.
c. Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
ulangan umum, dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau
mengisi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tes
tertulis dan tes lisan.
2. Teknik non tes
Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan
dengan:
a. Skala bertingkat (Rating scale) Skala menggambarkan suatu nilai yang
berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
b. Quesioner (Angket) yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur (responden)
c. Daftar cocok (Check list) yaitu deretan pernyataan dimana responden yang
dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah
disediakan.
d. Wawancara (Interview) suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
e. Pengamatan (observation) suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
f. Riwayat hidup Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa
kehidupannya.
D. Langkah-langkah Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau pengajaran sehingga
perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan pendayagunaannya pun tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan program pendidikan atau pengajaran.
Adapun langkah-langkah evaluasi (penilaian) berdasarkan penilaian KTSP
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat
indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode
dan teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian.
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik
sebagai berikut:
a. Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan
pendidikan (MGMP sekolah) melakukan: pengembangan indikator
pencapaian KD, penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk
penilaian) yang sesuai, pembuatan rancangan program remedial dan
pengayaan setiap KD. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
masing-masing mata pelajaran melalui analisis indikator dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta
didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan atau
kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung, misalnya
kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana).
b. Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus mata
pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada
peserta didik.
c. Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrument penilaian
(berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan pedoman
penilaian.
2. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta didik.
Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan
menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,
menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi:
a.Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah
dikembangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b.Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman
penilaian, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
peserta didik.
Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan
kepada masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik
misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya, ini merupakan informasi
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mengetahui kemajuan hasil
belajarnya, mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya,
memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan memperbaiki strategi belajarnya.
3. Analisis hasil penilaian
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis adalah
menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu
membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan standar
yang telah ditetapkan. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik hasil penilaian
masing-masing peserta didik dibandingkan dengan KKM. Analisis ini
bermanfaat untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
peserta didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran.
4. Tindak lanjut hasil analisis
Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis
meliputi:
a. Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas
(belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan memberikan
kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas.
b. Pengandministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.
5. Pelaporan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar
peserta didik. Tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Menghitung menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam
penilaian (hasil ulangan harian, tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan
ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas);
b. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik pada
setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali
kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk nilai prestasi belajar
(meliputi aspek pengetahuan, praktik, dan sikap) disertai deskripsi singkat
sebagai cerminan kompetensi yang utuh;
c. Memberi masukan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama
dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan
kepribadian peserta didik.
d. Pendidik yang menilai ujian praktik melaporkan hasil penilaiannya kepada
pimpinan satuan pendidikan melalui wakil pimpinan bidang akademik
(kurikulum). Dalam KTSP, Penilaian menggunakan acuan kriteria,
maksudnya hasil yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan kriteria
atau standar yang ditetapkan. Apabila peserta didik telah mencapai standar
kompetensi yang telah ditetapkan, dia dinyatakan lulus pada mata pelajaran
tertentu. Apabila peserta didik belum mencapai standar, ia harus mengikuti
program remedial atau perbaikan sehingga mencapai kompetensi minimal
yang ditetapkan.
Baik tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan berdasarkan keadaan tes
itu seluruhnya atatu berdasarkan kebaikan setiap soal dalam tes itu, tetapi
dalam pada itu ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pada penyusunan
setiap soal dan juga pada penyusunan seluruh tes.
1) Validitas
Suatu tes dikatakan valid atau sah, kalau tes itu betul-betul mengukur
apa yang hendak diukurnya, harus dapat mengukur tingkat hasil belajar yang
tercapai dalam pelaksanaan suatu tujuan yang dikehendaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang
diperoleh peserta ujian untuk pekerjaan ujiannya adalah stabil, kapan saja,
dimana saja, dan oleh siap saja ujian itu dilaksanakn, diperiksa dan dinilai.
3) Obyektifitas
Suatu tes dapat dikatakan sebagai tes belajar yang obyektif apabila tes
tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa adanya yang mengandung
pengertian bahwa pekerjaan mengoreksi, pemberian skor dan penentuan
nilainya terhindar dari unsur-unsur subyektivitas yang melekat pada diri
penyusunan tes.
4) Praktis
Tes belajar tersebut dilaksanakan dengan mudah, sederhana, dan
lengkap. Pada pelaksanaan evaluasi khususnya evaluasi formatif (penilaian
formatif), penilaian lebih diarahkan kepada pertanyaan, sampai dimanakah
guru Rancangan Penilaian Hasil belajar, telah berhasil menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswanya. Hal ini akan digunakan oleh guru untuk
memperbaiki proses belajar mengajar. Evaluasi formatif ditujukan untuk
memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah dilakukan oleh
guru, meskipun dalam evaluasi formatif ini keberhasilan guru yang dinilai,
yang langsung dikenai penilaiannya tetap siswa. Jadi dengan kata lain dengan
melihat hasil yang diperoleh siswa dapat diketahui keberhasilan atau ketidak
berhasilan guru mengajar.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka
berpikir ini digambarkan dengan skema secara sistematik. Selaras dengan
judul penelitian yang diambil, yaitu ” Studi Kompetensi Guru otomotif Dalam
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Bagi Siswa kelas X Otomotif di SMK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Bhinneka Karya Surakarta”. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yaitu
peningkatan prestasi belajar yang optimal, diperlukan interaksi timbal balik
yang positif antara guru dengan siswa. Penggunaan evaluasi pembelajaran
yang tepat adalah merencanakan suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan selaras dengan materi yang disampaikan. Jika
tidak, maka akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak
berdaya guna atau tidak optimal sehingga menimbulkan permasalahan dalam
pembelajaran.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran otomotif
di SMK Bhinneka Karya Surakarta adalah guru kurang begitu berkompeten
dalam melaksanakan evaluasi dalam kelas sehingga hasil belajar siswa kurang
maksimal. Terbukti dari hasil nilai ujian siswa yang masih banyak belum
mencapai nilai ketuntasan serta sikap siswa dalam mengikuti pelajaran masih
kurang antusias.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Studi Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Evaluasi terutama pada guru
otomotif mata pelajaran motor bakar kelas X di SMK Bhinneka Karya
Surakarta. Diharapkan hasil penelitian ini dapat di gunakan guru otomotif
sebagai acuan dalam meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan evaluasi
sehingga hasil proses belajar mengajar dapat optimal. Selain itu dengan
melaksanakan evaluasi yang tepat guru juga dapat mengetahui proses belajar
mengajar berhasil atau tidak dilihat dari hasil belajar siswa didiknya. Dengan
meningkatnya kompetensi guru dalam mengevaluasi diharapkan prestasi
belajar siswa dapat meningkat karena minat dan pemahaman mereka terhadap
pembelajaran otomotif pun meningkat.
Kompetensi
Guru
Mata
pelajaran Evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
Bhinneka karya Surakarta yang beralamat di Jl. Dr. Ledjend.Suprapto 32
Surakarta dengan subjek penelitiannya adalah Guru Otomotif kelas x
Program Teknik Otomotif.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 5 bulan. Di mulai bulan
A g u s t u s 2011 sampai dengan bulan November 2011. Adapun jadwal
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a. Seminar proposal : 25 Agustus 2011
b. Revisi proposal : 25 Agustus 2011 s/d 7 September 2011
c. Perijinan penelitian : 8 September 2011 s/d 10 September 2011
d. Pelaksanaan penelitian : 11 September 2011 s/d 25 September 2011
e. Analisis data : 25 September 2011 s/d 30 September 2011
f. Penulisan laporan : 1 Oktober s/d 5 November 2011
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analisis. Metodologi kualitaif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. Menurut Hadari Nawawi (1987:73)
berpendapat bahwa “Metode desktiptif analisis dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya”. Sedangkan pemilihan data pada penelitian
ini bersifat deskriptif. Metode ini digunakan karena dalam penelitian ini berpusat
pada pemecahan masalah- masalah yang ada pada masa sekarang dan data
diperolah, disusun, dianalisis, serta disajikan hasilnya merupakan suatu
gambaran hasil penelitian secara sistematis dan nyata.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
yaitu penelitian yang diarahkan atau terfokus pada tingkat pemahaman,
pelaksanaan dan hambatan serta sosuli pemecahan dalam kompetensi guru
otomotif dalam mengevaluasi sehingga diperoleh suatu gambaran objek yang
diamati.
C. Sumber Data
Untuk memperoleh data informasi yang berkaitan dengan masalah dan
tujuan penelitian tersebut diatas, maka sumber data diambil dari :
1. Informan
Informan dalam penelitian kualitatif ini adalah seseorang yang
dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian dan
bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti yang berupa kata-kata.
Dalam pengumpulan data, peneliti akan memilih informan yaitu kepala
sekolah, guru yang mengajar pada program mekanik otomotif kelas x
keahlian teknik mekanik otomotif.
2. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip merupakan sumber data tambahan yang
berupa catatan tertulis. Dokumen dan arsip yang digunakan dalam penelitian
ini berupa arsip laporan, catatan serta dokumen lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan evaluasi dalam proses belajar mengajar.
D. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam analisis data agar
tepat dengan subjek penelitian, maka diperlukan instrumen pengumpulan data
yang tepat pula. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dalam penelitian ini
menggunakan metode interview, observasi dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara atau Interview adalah sebuah dialog yang dilakukkan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Suharmini, 1998: 126). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
latar belakang berdirinya sekolah, pelaksanaan evaluasi, metode, strategi, dan
langkah-langkah evaluasi.
Dalam hal ini penulis menanyakan kepada kepala sekolah, guru yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan evaluasi sekolah dan faktor
pendukung maupun penghambatnya serta solusi dalam pelaksanaan evaluasi di
sekolah. Adapun kegunaan metode ini mendapatkan data tentang pelaksanaan
evaluasi penbelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakarta.
2. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:197) Metode observasi adalah “
suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukaan secara
sistematis, dengan prosedur yang standar”. Tujuan penggunaan metode
observasi yaitu peneliti dapat mengadakan pengukuran terhadap objek
melalui pengamatan secara langsung. Sehingga diperoleh data-data hasil
penelitian yang valid sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan
sebagainya (Suharsimi arikunto, 1989:188). Metode ini digunakan untuk
mengetahui data-data dokumentasi tentang visi, misi, ciri khas SMK Bhinneka
Karya Surakarta, dan prestasi sekolah, sturktur organisasi dan hal-hal lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi di SMK Bhinneka Karya
Surakarta.
4. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada
responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Angket ini
diberikan kepada guru bidang studi otomotif teknik kejuruan otomotif
yang mengajar di SMK Bhinneka Karya Surakarta, guna memperoleh data
pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Adapun kisi-kisi diambil dari skripsi
Evaluasi Proses Belajar Mengajar (Irawan Prasetya, 2007) angket dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut (lihat table 1):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tabel. 1
Kompetensi guru otomotif dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran
Dimensi Indikator
a. Perencanaan
Evaluasi
Pembelajaran
- Perumusan Tujuan
- Penetapan Aspek Evaluasi
(kognitif, Afektif, Psikomotorik)
- Pemilihan Tehnik Evaluasi
- Penyusunan Alat Ukur
- Penentuan Kriteria
- Frekuensi Evaluasi
b. Penyusunan
Soal Tes
- Penulisan Soal
- Kesesuaian soal dengan materi
- Tipe soal
- Validitas dan reliabilitas
- Daya pembeda
c. Pengolahan
dan Analisis
- Pemberian skor atau angka
- Identifikasi daya serap siswa
d. Interpretasi
dan Tindak
Lanjut Hasil
Evaluasi
- Menyusun profil kelas
- Penentuan kualitas murid
- Penyusunan program remedial dan pengayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang di peroleh agar data tersebut dapat di
pahami bukan saja oleh orang yang mengumpulkan data tapi juga oleh orang
lain.
Untuk mengolah hasil data penelitian, penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Editing
Dalam mengolah data pertama kali yang dilakukan adalah editing yaitu
melakukan edit, memilih atau meneliti angket satu persatu tentang kelengkapan
dan kebenaran dalam pengisian angket, sehingga terhindar dari kekeliruan dan
kesalahan.
2. Skoring
Setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan
skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat pada angket. Butir jawaban
yang ada pada angket ada empat, yaitu a,b, c dan d.
Adapun skor untuk setiap jawaban
Selalu (S) : 4
Sering (SR) : 3
Kadang-kadang (KK) : 2
Tidak Pernah (TP) : 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Tabulating dan Analisis
Tabulasi adalah perhitungn terhadap data yang telah di berikan skor
berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang kemudian di
ubah kuantitatif, maka teknik yang di gunakan adalah analisis statistic, yaitu
menggunakan rumus statistic (presentase) yang digunakan untuk
mendiskripsikan hasil penelitian dengan rumus sebagai berikut :
P = X 100%
P : Persentasi Jawaban
F : Frekwensi
N : Banyaknya Responden
Setalah penulis melakukan perhitungan, Selanjutnya penulis
mengkategorikan tentang kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dan
pelaksanaan evaluasi berdasarkan skor yang di peroleh dari angket yang di
berikan pada guru.
Skor 40-63 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta sangat rendah.
Skor 64-87 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta rendah.
Skor 88-111 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta sedang.
Skor 112-135 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Skor 136-160 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X
dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka
Karya Surakarta sangat tinggi
F. Prosedur Penelitian
Guna mempermudah dalam penulisan laporan penelitian ini, maka
diperlukan prosedur penelitian dimana didalamnya dideskripsikan sebagai
langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dari awal sampai akhir.
Menurut Lexy J. Moleong (2002:127) menjelaskan bahwa “ Tahap-tahap
penelitian yang akan dilaksanakan adalah tahap pra lapangan, pekerjaan
lapangan, tahap analisis dan tahap penyusunan laporan”.
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pra Penelitian
Tahap ini dilakukan untuk merencanakan tahapan-tahapan dari awal
persiapan penelitian sebelum penelitian di mulai, yaitu mulai dari permintaan
izin di lapangan, observasi lapangan, mencari data-data yang berkenaan
dengan penelitian
2. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap ini dilakukan untuk merencanakan tahapan-tahapan dari awal
persiapan penelitian sebelum terjun ke lapangan, yaitu mulai dari pengajuan
judul, pembuatan proposal penelitian, dan mengurus perijinan penelitian.
3. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini, peneliti menggunakan tiga teknik, yaitu: observasi,
wawancara,dan dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi.
Ketiga teknik ini dapat digunakan sebagai data penelitian yang diharapkan
dapat memperkuat hasil penelitian.
4. Tahap Anlisis Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Data yang diperoleh di koreksi kemudian dianalisis sehingga
didapatkan data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung
oleh data yang valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Penulisan Laporan
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang
mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil
yang dicapai. Di amping itu juga dilakukan perbaikan-perbaikan dalam
melakukan penulisan laporan apabila terjadi kesalahan dalam ejaan/tulisan,
laporan yang tidak dianggap penting dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Daftar Alur Penelitian
Masalah Penelitian :
Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan
Evaluasi
Judul Penelitian: STUDI KOMPETENSI GURU OTOMOTIF DALAM
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA
KELAS X OTOMOTIF DI SMK BHINEKA KARYA
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
Variable
Pertanyaan :
Apakah guru di SMK Bhinneka Karya cukup
berkompeten dalam pelaksaan evaluasi ?
Pengukuran Variable
PengumpulaData
Analisis
Kesimpulan
Bebas :
Kompetensi guru
otomotif
Terikat :
Evaluasi Pembelajaran
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Angket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data
1. Kompetensi Guru Mekanik Otomotif Kelas X Dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran Di SMK Bhinneka Karya Surakarta
Data penelitian tentang kompetensi guru Mekanik Otomotif kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakarta, peneliti
dapatkan melalui angket yang diberikan kepada guru Mekanik Otomotif kelas X yang
berjumlah 28 orang. Selain itu peneliti juga memperoleh data melalui wawancara dan
observasi. Wawancara peneliti lakukan kepada guru Mekanik Otomotif kelas X dan
kepala SMK Bhinneka Karya Surakarta untuk mendapatkan data mengenai upaya
atau program yang dilakukan guru Mekanik Otomotif kelas X dan kepala sekolah
untuk meningkatkan kompetensi guru Mekanik Otomotif kelas X di SMK Bhinneka
Karya Surakarta, sedangkan observasi peneliti lakukan untuk memperoleh data
mengenai identitas para guru Mekanik Otomotif kelas X maupun program
pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan observasi tersebut, peneliti mendapatkan data-data yang
berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru Mekanik
Otomotif kelas X dan juga data mengenai profil sekolah yang diteliti. Selain itu, dari
data guru yang diperoleh memberitahukan bahwa guru-guru SMK Bineka Karya
Mekanik Otomotif kelas X kesemuanya adalah lulusan S-1.
Berdasarkan penyebaran angket ke guru Mekanik Otomotif kelas X di SMK
Bhinneka Karya Surakarta, peneliti mendapat gambaran mengenai kompetensi guru
dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Angket terdiri dari 40 item pertanyaan
dengan empat alternative jawaban a,b,c, dan d dengan skor 1,2,3, dan 4. Jadi jumlah
skor maksimal jika guru memperoleh skor 4 untuk seluruh item pertanyaan adalah
160 dan jumlah skor minimal apabila memperoleh nilai 1 adalah 40. Tolok ukur
penilaian kompetensi guru dalam pelaksanaan evaluasi sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Skor 40-63 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta sangat rendah.
Skor 64-87 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta rendah.
Skor 88-111 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta sedang.
Skor 112-135 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta tinggi.
Skor 136-160 : Menunjukkan kompetensi guru otomotif mekanik kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakarta sangat tinggi
B. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam angket yang diberikan kepada responden ada 40 soal yang diajukan,
yaitu 8 item pertanyaan mengenai perencanaan evaluasi pembelajaran, 9 item
mengenai penyusunan soal tes, 4 item mengenai pengolahan dan analisis evaluasi
pembelajaran dan 19 item mengenai interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi selain
itu ada 13 pertanyaan wawancara. Pertanyaan tersebut diberi pilihan jawaban kepada
responden untuk memudahkan responden dalam mengisi jawaban angket tersebut.
Dalam memudahkan analisa hasil data hasil penelitian tersebut, maka setiap item
dibuat tabulasi yang merupakan proses merubah data instrumen pengumpulan data
(angket) menjadi tabel-tabel angka (persentase) serta di trigulasikan dengan data
wawancara yng telah di ambil peneliti. Untuk lebih jelasnya aspek-aspek tersebut,
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1. Kompetensi guru mekanik otomotif dalam membuat perencanaan
evaluasi pembelajaran
Pada kategori ini peneliti memberikan 8 item pertanyaan yang disebarkan kepada
responden untuk melihat sejauh mana kompetensi mereka dalam membuat
perencanaan evaluasi pembelajaran.
a. Perumusan tujuan
Tabel 2
Apakah Bapak / Ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi?
no Jawaban Frekwensi Presentase
1 Selalu 22 78,57 %
Sering 6 21,43 %
Kadang-kadang -
Tidak Pernah -
Jumlah 28 100 %
Setiap guru harusnya merumuskan tujuan di adakannya evaluasi untuk meninjau
tingkat kesuksesan proses belajar mengajar. Guru-guru di SMK Bhinneka Karya
Surakarta kebanyakan sudah merumuskan tujuan di laksanakannya evaluasi. Hal ini
ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut: ada 19 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 3 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa
kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 3 orang dan 3 orang guru
yang lain menjawab sering jadi secara keseluruhan guru mekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering masingmasing
sebanyak 78,57 % dan 21,43 %, yang menjawab kadang-kadang 0 %, dan yang
menjawab tidak pernah 0 % (lihat tabel 2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel. 3
Apakah Bapak / Ibu merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan karakteristik
peserta didik yang akan dievaluasi ?
no Jawaban Frekwensi Presentase
2 Selalu 15 53,57 %
Sering 13 46,43 %
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Jika dilihat dari persentasi data pada tabel no. 3 yang menunjukkan bahwa,
dalam hal merumuskan tujuan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa, ada 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu dan 9 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun
yang menjawab selalu ada 2 orang dan 4 orang guru yang lain menjawab sering jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 53,57 %, sering sebanyak 46,43
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %.
Perumusan tujuan dilaksanakan evaluasi pembelajaran sangat penting, sebab
tanpa tujuan yang jelas, maka evaluasi pembelajaran akan berjalan tanpa arah dan
mengakibatkan eavaluasi menjadi kehilangan fungsi. Pada tabel diatas menunjukkan
bahwa guru SMK Bhinneka Karya yang penulis teliti, sebagian besar sudah membuat
perumusan tujuan dilaksanakan evaluasi pembelajaran. Dapat kita lihat dari hasil
angket item pertama apakah seaorang guru merumuskan tujuan evaluasi ada 22 guru
yang menjawab selalu dan 6 guru yang menjawab sering.
Untuk indicator perumusan tujuan sesuai dengan karakteristik siswa,guru
yang menjawab selalu sebanyak 15 orang dan yang menjawab sering 13 orang. Untuk
perumusan tujuan evaluasi di SMK Bhinneka Karya dapat digolongkan baik hal ini
juga di perkuat dengan hasil wawancara bahwa guru mekanik otomotif kelas X selalu
membuat tujuan evaluasi sebelum di adakannya evaluasi.
b. Penepatan aspek Evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel. 4
Apakah Bapak / Ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif, afektif, psikomotorik)
dalam perencanaan evaluasi ?
no Jawaban Frekwensi Presentase
3 Selalu 17 60,72 %
Sering 10 35,71 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 100 %
Seorang guru harus dapat menentukan aspek evaluasi yang baik dalam
pelaksanaan evaluasi. Aspek evaluasi adalah suatu criteria pengambilan nilai siswa
yang digunakan seorang guru dalam pelaksanaan evaluasi. Aspek evaluasi yang baik
mencakup tiga hal yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi seorang guru
dalam pelaksanaan penilaian juga harus memperhatikan tiga hal tersebut.
Pada saat membuat perencanaan evaluasi pembelajaran, sebagian besar guru
mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah menetapkan aspek-aspek
evaluasi (baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik), hal ini dapat dilihat
pada tabel no. 4 diatas yang menunjukan bahwa: ada 16 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 6 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa
kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 4 orang guru yang
lain menjawab sering dan ada 1 orang guru yang menjawab kadang-kadang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 66,72 %, sering sebanyak 35,71
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak pernah 0 %. Dilihat dari
hasil data tersebut dapat kita lihat sebagaan guru sudah menentukan aspek evaluasi
secara baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
c. Pemilihan teknik Evaluasi
Berdasarkan UU Guru dan Dosen, kompetensi pedagogik adalah kemampuan
pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, merancang dan
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan
diri secara profesional. Jadi seorang guru yang baik mampu merencanakan
evaluasi yang baik salah satunya yaitu memilih teknik evaluasi yang sesuai
dengan karakter siswanya.
Tabel. 5
Apakah Bapak / Ibu Memilih dan menentukan teknik evaluasi (tes/nontes)yang
akan dipergunakan didalam pelaksanaan evaluasi ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
4 Selalu 15 53,57 %
Sering 12 42,86 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 100 %
Dari tabel no. 5 diatas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif SMK
Bhinneka Karya Surakarta sebagian besar memilih dan menentukan tehnik evaluasi
walaupun juga ada yang melaksanakan tes secara spontan yaitu tes ataukah non tes
yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari persentasi data sebagai berikut : ada 14 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 8 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang
masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 2 orang, 3 orang guru
yang lain menjawab sering dan ada 1 orang guru yang menjawab kadang-kadang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 53,57 %, sering sebanyak 42,86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak pernah 0 %. Jadi dari data
di atas dapat kita simpulkan bahwa guru SMK Bhinneka Karya mekanik otomotif
kelas X memiliki kreteria cukup dalam pemilihan teknik evaluasi karena 50 % lebih
gurunya sudah menentukan teknik yang di gunakan dalam evaluasi. Ini sesuai dengan
fakta yang ada di lapangan bahwa setiap diadakannya evaluasi guru SMK Bhinneka
karya sudah membuat soal tertulis maupun soal wawancara yang digunakan untuk
ujian evaluasi siswa.
d. Penyusunan alat ukur
Guru dalam melaksanakan evaluasi atau membuat soal melihat kemampuan
para siswa semua guru dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart kelulusan
minimal sehingga bila saat evaluasi dilaksanakan kita dapat melihat seberapa besar
kesuksesan belajar mengajar guru sehingga guru dapat memprtimbangkan hal yang
berkenaan dengan validitas, reliabilitas,standardisasi, obyektifitas dllnya.
Tabel. 6
Bapak / Ibu selalu membuat indicator kecapaian evaluasi
No Jawaban Frekwensi Presentase
5 Selalu 17 60,71 %
Sering 11 39,29 %
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dalam hal menyusun alat ukur evaluasi pembelajaran, guru mekanik otomotif
SMK Bhinneka Karya Surakarta sebagian besar sering membuat indicator kecapaian
evaluasi, hal ini dapat dilihat dari persentasi data sebagai berikut : ada 17 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 5 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang
masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering 6 orang guru jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 60,71 %, sering sebanyak 39,29 %, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %. Dalam membuat
indicator kecapaian siswa guru SMK Bhinneka Karya Surakarta mekanik otomotif
kelas X dapat digolongkan cukup karena 60 % guru sudah banyak yang membuat
indicator kecapaian siswa. Hal ini digunakan untuk menindak lanjuti proses belajar
mengajar apakah materi pelajaran di lanjutkan ataupun di ulang kembali.
Tabel.7
Apakah Bapak / Ibu menggunakan kompetensi kelulusan minimal (KKM) dalam
evaluasi pembelajaran ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
6 Selalu 28 100 %
Sering -
Kadang-kadang -
Tidak Pernah -
Jumlah 28 100 %
Guru dalam melaksanakan evaluasi atau membuat soal melihat kemampuan
para siswa semua guru dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart kelulusan
minimal sehingga bila saat evaluasi dilaksanakan kita dapat melihat seberapa besar
kesuksesan belajar mengajar guru sehingga guru dapat memprtimbangkan hal yang
berkenaan dengan validitas, reliabilitas,standardisasi, obyektifitas dllnya.
Dalam hal menyusun alat ukur evaluasi pembelajaran, guru mekanik otomotif
SMK Bhinneka Karya Surakarta sebagian besar sering membuat indicator kecapaian
evaluasi, hal ini dapat dilihat dari persentasi data sebagai berikut : ada 22 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu. Sedangkan ada 6 guru
yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 6 orang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 60,71 %, sering sebanyak 39,29
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Pada tebel no. 7 diatas menunjukkan bahwa keseluruhan guru mekanik
otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah menggunakan kompetensi kelulusan
minimal (KKM) dalam penentuan kriteria evaluasi pembelajaran, hal ini dinyatakan
dari persentasi data sebagai berikut : yang menjawab selalu sebanyak 100 %, sering
sebanyak 0 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %.
Dalam penggunaan nilai standart kelulusan guru SMK Bhinneka Karya Surakarta
tergolong sangat baik karena 100 % gurunya memperhatikan standart nilai kelulusan
siswanya Hal ini di perkuat dengan hasil wawancara yang menyatakan setiap guru
selalu memperhatikan penyusunan alat ukur yang terbukti dalam pelaksanaan
evaluasi guru selalu memperhatikan nilai standart kelulusan pabila siswa tidak
mencapai nilai minimum siswa di wajibkan ujian ulang.
e. Penentuan Kriteria
Seorang guru haruslah mempunyai kemampuan dalam pembuatan soal yang baik
karena dari hasil penilaian soal–soal tersebut seorang guru dapat mengambil
keputusan apakah proses belajar mengajar sukses dilaksanakan ataupun tidak.
Seorang guru dalam membuat soal tidak boleh asal ada aturan – aturan yang harus di
lakukan seperti halnya dalam membuat soal haruslah melihat taraf kesukaran suatu
soal. Soal yang baik harus dari taraf soal yang mudah terlebih dahulu dan akhirnya
sampai soal yang tersulit.
Tabel. 8
Apakah Bapak/Ibu mempertimbangkan taraf kesukaran dalam penulisan soal ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
7 Selalu 13 46,43 %
Sering 15 53,57 %
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Pada tabel no. 8 diatas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif di sekolah
yang penulis teliti sudah mempertimbangkan taraf kesukaran dalam penulisan soal.
Ini ditunjukkan dengan hasil persentasi data sebagai berikut : ada 11 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 11 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang
masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 2 orang dan 4 orang
guru yang lain menjawab sering jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu
sebanyak 46,43 %, sering sebanyak 53,57 %, yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %. Dari data di atas dapat di golongkan bahwa guru
SMK Bhinneka Karya sudah sering mempertimbangkan taraf kesukaran soal. Ini juga
di perkuat fakta lapangan peneliti juga menemukan seorang guru dalam memberikan
soal tidak bervariasi maksudnya dari setiap semester sama tapi memang taraf
kesukaran sudah di perhatikan.
f. Frekwensi evaluasi
Dalam melasanakan evaluasi seorang guru yang baik hendaknya sudah
merencanakan berapa kali akan melaksanakan evaluasi. Sebab apabila proses evaluasi
tidak direncanankan terlebih dahulu itu dapat mengganggu jam pelajaran yang sudah
di tentukan dan akhirnya proses belajar mengajar menjadi kacau. Maka dari itu
seorang guru haruslah sudah merencanakan berapa kali bapak/ibu guru harus
melaksanakan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel. 9
Apakah Bapak / Ibu menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi
pembelajaran ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
8 Selalu 28 100 %
Sering -
Kadang-kadang -
Tidak Pernah -
Jumlah 28 100 %
Guru-guru SMK Bhinneka karya Surakarta, selalu memperhatikan penentuan
kapan dan berapa kali, seorang guru melaksanakan evaluasi pembelajaran, hal dapat
dilihat dari menjawab selalu, dengan persentasi data sebagai berikut : ada 22 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu. Sedangkan ada
6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 6 orang
jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 100 %, sering sebanyak 0 %,
yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah 0 %. Dilihat dari hasil
angket di table no. 9 atas dapat digolongkan selalu memperhatikan frekwensi
dilaksanakannya evaluasi karena 100 % guru sudah merencanakan jauh-jauh hari
berapa kali harus diadakannya evaluasi. Fakta lapangan juga dapat dilihat dalam satu
kompetensi dasar yang telah di uraikan guru melaksanakan evaluasi jadi setiap
kompetensi dasar satu pelaksanaan evaluasi.
2. Kompetensi guru dalam menyusun soal tes
Pada kategori ini penulis memberikan 9 item pertanyaan mengenai kompetensi
guru dalam menyusun soal tes. Karena baik tidaknya seorang guru dalam menyusun
soal tes sangat mempengaruhi hasil evalusi yang akan diperoleh dan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh seorang guru mengenai
proses belajar mengajar nantinya.
a. Penulisan Soal
Penulisan soal sangatlah penting dalam pelaksanaan evaluasi , apabila dalam
menulis soal tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan soal maka evaluasi pun
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya Seorang guru dalam menulis soal harus
memperhatikan tata cara penulisan soal. Soal yang baik harus menggunakan kalimat
– kalimat yang jelas dan tidak rancu, tidak boleh menggunakkan kata yang sama
dalam satu soal, kata-katanya tidak boleh menunjukkan jawaban yang benar, dll. Di
bawah ini adalah aspek-aspek penulisan soal yang ada di SMK Bhinneka Karya
Surakarta mekanik Otomotif kelas X.
Tabel. 10
Apakah Bapak / Ibu menggunakan kaidah-kaidah pembuatan soal sebagai dasar
penyusunan tes ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
9 Selalu 8 28,57 %
Sering 19 67,86 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dalam hal penulisan soal tes, meskipun guru SMK Bhinneka Karya Surakarta,
jarang menggunakan kaidah soal, namun jika dalam penulisan soal sudah ada kaidah
soal, maka sebagian besar guru akan menggunakan kaidah tersebut sebagai dasar
penyusunan tes. Hal ini terlihat dari persentasi data yang menunjukkan bahwa : ada 8
guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 14
guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
sering ada 5 orang dan 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 28,57 %, sering sebanyak 67,86 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak pernah 0 %. Dari data di atas dapat
kita simpulkan bahwa guru-guru mekanik otomotif kelas X SMK Bhinneka Karya
Surakarta sering meperhatikan kadidah kaidah penulisan soal hal ini dapat terlihat
dari 67,86 guru menjawab sering dalam memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal.
Tabel 11
Apakah Bapak / Ibu memperhatikan taraf kemampuan siswa dalam penulisan soal ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
10 Selalu 18 64,29 %
Sering 8 28,57 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Pada tabel no. 11 diatas menunjukkan bahwa kebanyakan guru mekanik
otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta sangat memperhatikan taraf kesukaran
dalam penulisan soal di tunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 6 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 15 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 1 orang guru yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru
yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 4 orang
guru yang lain menjawab sering dan 1 orang guru menjawab kadang-kadang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 64,29 %, sering sebanyak 28,57
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %.
Dari data di atas dapat kita lihat dalam penulisan soal guru selalu
memperhatikan kemampuan siswa hal ini terlihat dari 64,29 % guru menjawab selalu.
Hal ini di buktikan dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa guru-guru SMK
Bhinneka Karya meperhatikan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal sebab bila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
siswa di berikan soal yang lebih dari kemampuannya maka soal tersebut hasilnya jadi
tidak valid.
b. Kesesuaian soal dengan sub materi
Tabel 12
Dalam menentukan jumlah butir soal, apakah Bapak/Ibu membuat sesuai dengan
submateri ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
11 Selalu 11 39,29 %
Sering 16 57,14 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Pada tabel no. 12 diatas menunjukkan bahwa hampir keseluruhan guru
Mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah menentukan jumlah butir
soal sesuai dengan submateri, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai
berikut : ada 10 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
selalu, 11 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering
dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
selalu ada 1 orang dan 5 orang guru yang lain menjawab sering jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 39,29 %, sering sebanyak 57,14 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %. Dalam menentukan
jumlah butir soal guru mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta tergolong
sering menentukan jumlah butir soal dapat dilihat dari table di atas bahwa 57,14 %
guru menjawab seri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel. 13
Apakah Bapak/Ibu memperhatikan kesesuaian antara soal dengan materi
pelajaran ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
12 Selalu 11 39,29 %
Sering 15 53,57 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dari tabel no 13 diatas menunjukkan bahwa masih sedikit guru mekanik
otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta, yang sudah memperhatikan kesesuaian
antara tipe soal dengan materi pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan persentasi data
sebagai berikut : ada 11 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu dan 11 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun
yang menjawab sering ada 4 orang dan 2 orang guru yang lain menjawab kadang-
kadang jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 39,29 %, sering
sebanyak 53,57 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0
%.
Dalam memperhatikan kesesuaian soal dengan materi guru mekanik otomotif
SMK Bhinneka Karya Surakarta tergolong sering menentukan jumlah butir soal dapat
dilihat dari table di atas bahwa 53,14 % guru menjawab sering. Hal ini sesuai dengan
data lapangan kebanyakan guru menggunakan soal yang tahun lalu pernah di gunakan
untuk mengevaluasi. Padahal seiring perkembangan zaman teknologi semakin maju
demikian halnya dengan materi semakin maju juga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c. Tipe Soal
Tabel 14
Dalam aspek afektif, apakah Bapak/Ibu menggunakan instrumen non tes ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
13 Selalu 14 50 %
Sering 13 46,43%
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Keahlian mekanik otomotif adalah Ilmu pengetahuan yang mengedepan aspek
afektif dalam pembelajarannya. Namun dalam hal evaluasi pembelajaran, untuk
menilai aspek afektif tersebut maka diperlukanlah instrumen non tes. Jika dilihat dari
tabel diatas maka dapat diketahui bahwa sebagian besar guru di sekolah yang peneliti
teliti, menunjukkan presentasi sata sebagai berikut : ada 12 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 9 guru senior yang masa kerjanya
lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih
dari 10 tahun menjawab kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya
kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 2 orang dan 4 orang guru yang lain
menjawab sering jadi secara keseluruhan guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka
Karya Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 50
% dan 46,43 %, yang menjawab kadang-kadang 3,57 %, dan yang menjawab tidak
pernah 0 %. Guru mekanik otomotif kelas X bhinneka Karya tergolong selalu
memperhatikan tipe soal yang digunakan dapat di buktikan 50% guru menjawab
selalu memperhatikan tipe soal yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 15
apakah Bapak/Ibu menggunakan tes lisan?
No Jawaban Frekwensi Presentase
14 Selalu 11 39,29 %
Sering 17 60,71 %
Kadang-kadang -
Tidak Pernah -
Jumlah 28 100 %
Terdapat bermacam-macam jenis tes dalam evaluasi pembelajaran dan di
antaranya adalah tes lisan, dimana jenis tes tersebut harus disesuaikan dengan materi
yang akan diujikan. Kebanyakan tes lisan di gunakan hanya untuk mengecek
kefahaman siswa dalam mencerna pelajaran dan biasanya juga di gunakan dalam
pelajaran praktek. dari tabel diatas maka dapat diketahui guru di sekolah yang
peneliti teliti, menunjukkan presentasi data sebagai berikut: ada 11 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 11 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang
masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 6 orang jadi secara
keseluruhan guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta yang memilih
jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 39,29 % dan 60,71 %, yang
menjawab kadang-kadang 0 %, dan yang menjawab tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering menggunakan tes lisan terbukti
60% guru menjawab sering dan hal ini terbukti sesuai dengan hasil lapangan bahwa
kadang guru mengecek kefahaman siswa dengan cara mengetes langsung secara lisan
setelah proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
d. Validitas soal
Tabel 16
Dalam pembuatan soal, apakah bapak/Ibu memperhatikan validitas soal ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
15 Selalu 11 39,29 %
Sering 14 50%
Kadang-kadang 3 10,71 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Soal dikatakan baik apabila telah validitas telah diuji oleh guru terlebih
dahulu sebelum diteskan kepada siswa. Namun dari tabel di atas menunjukkan
persentasi data bahwa : ada 9 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
yang menjawab selalu dan 13 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10
tahun yang menjawab selalu ada 2 orang, 1 orang guru yang lain menjawab sering
dan 3 orang guru menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang menjawab
selalu sebanyak 39,29 %, sering sebanyak 50 %, yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 10,71 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering meperhatikan ke validtan soal
terbukti 50% guru menjawab sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
e. Daya pembeda
Tabel 17
Apakah Bapak/ibu dalam pembuatan butir soal memperhatikan tingkat
kesukarannya?
No Jawaban Frekwensi Presentase
16 Selalu 8 28,57 %
Sering 17 60,71%
Kadang-kadang 3 10,71 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dalam penulisan soal seorang guru haruslah memperhatikan tingkat
kesukaran soal tersebut apabila tidak diperhatikan tingkat kesukaran tersebut yang
ada malah membuat siswa bingung dan akhirnya soal juga kurang valid. Dari table
no. 17 di atas sudah dapat di ketahui bahwa guru SMK Bhinneka Karya Surakarta
sering memperhatikan tingkat kesukaran soal yang di tunjukkan dengan presentase
sebagai berikut: ada 8 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu, 13 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab
kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab sering ada 4 orang dan 2 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang
jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 28,57 %, sering sebanyak
60,71 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 10,71 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering memperhatikan tingkat
kesukaran tiap butir soal terbukti 70% guru menjawab sering dan hal ini terbukti
sesuai dengan hasil wawancara bahwa dalam membuat soal kadang guru
memperhatikan daya pembeda dan soal mana yang banyak murid tidak mampu
menjawab sehingga guru mengganti soal tersebut dengan soal yang dapat di pahami
dan di kerjakan oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 18
Apakah Bapak / Ibu sudah menyiapkan kunci jawaban soal dalam
mengevaluasi ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
17 Selalu 7 25 %
Sering 19 67,85 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dari tabel no. 18 diatas dapat diketahui bahwa guru mekanik otomotif di
SMK Bhinneka Karya Surakarta sering membuat kunci jawaban terlebih dulu pada
setiap penulisan butir soal. Ini ditunjukkan dengan persentasi sebagai berikut : ada 7
guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 15 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada
6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 4 orang
dan 2 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang
menjawab selalu sebanyak 25 %, sering sebanyak 67,85 %, yang menjawab kadang-
kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering menyiapkan kunci jawaban
terbukti 64,29% guru menjawab sering.
3. Kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam mengolah dan
menganalisis hasil tes
Pada kategori ini penulis ingin mengetahui bagaimana guru mekanik otomotif
dalam mengolah dan menganalisis hasil tes dari evaluasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan
evaluasi.
a. Pemberian Skor atau angka
Tabel 19
Selain tes, apakah Bapak/Ibu memberikan tugas untuk mengevaluasi proses
belajar mengajar ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
18 Selalu 5 17,86 %
Sering 22 78,57 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Berdasarkan persentasi data pada tabel no. 19 di atas mengenai pemberian
tugas sebagai evaluasi pembelajaran selain tes, menunjukkan bahwa guru yang selalu
memberikan tugas sebagai evaluasi pembelajaran selain tes sebanyak: ada 5 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 17 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada
6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 5 orang
dan 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang
menjawab selalu sebanyak 17,86 %, sering sebanyak 78,57 %, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering memberikan tugas terbukti
78,57% guru menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 20
Apakah Bapak/Ibu melakukan pengolahan data?
No Jawaban Frekwensi Presentase
19 Selalu 7 25 %
Sering 18 64,29 %
Kadang-kadang 3 10,71 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Data yang telah berhasil dihimpun, kemudian harus disaring terlebih dahulu
sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan ini disebut juga dengan verifikasi
data. Berikut adalah persentasi data yang diperoleh dari hasil jawaban dari table no.
20 di atas dapat kita lihat berapa besar presentase guru yang melakukan pengolahan
data yaitu : ada 7 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
selalu, 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering
dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
sering ada 4 orang dan 2 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 25 %, sering sebanyak 64,29 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 10,71 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mengolah data terbukti 64,29%
guru menjawab sering dan hal ini terbukti sesuai dengan hasil lapangan bahwa
kadang guru dalam mengolah data mengeluhkan waktu, banyak guru yang kadang
sibuk dengan kepentingannya sehingga tidak sempat dalam mengelola data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 21
Apakah Bapak/ Ibu memberitahukan skor pada setiap butir soal yang akan
dijawab oleh siswa ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
20 Selalu 4 14,29 %
Sering 14 50 %
Kadang-kadang 10 35,71 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Disamping penyusunan dan pelaksanaan tes, memberi skor merupakan
pekerjaan yang menuntut ketekunan bagi guru. Berdasarkan table no 21 di atas dapat
diketahui bahwa: ada 3 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu, 13 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering dan 6 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab
kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab selalu ada 1 orang, 1 orang guru yang lain menjawab sering dan 4 orang
guru menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu
sebanyak 14,29 %, sering sebanyak 50 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak
35,71 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mencantumkan skor pada setiap
butir soal terbukti 50% guru menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
b. Identifikasi daya serap siswa
Tabel 22
Apakah Bapak / Ibu memberitahukan setiap hasil evaluasi kepada siswa ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
21 Selalu 10 35,71 %
Sering 14 50 %
Kadang-kadang 4 14,29 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 100 %
Tabel no. 22 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru mekanik
otomotif di sekolah yang penulis teliti sudah melakukan pemberitahuan setiap hasil
evaluasi kepada siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentasi data berikut ini
Berdasarkan table no. 22 di atas dapat diketahui bahwa: ada 9 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 13 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa
kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 1 orang guru yang
lain menjawab sering dan 4 orang guru menjawab kadang-kadang jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 35,71 %, sering sebanyak 50 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mengumumkan hasil evaluasi
terbukti 50% guru menjawab sering.
4. Kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam menginterpretasi dan
menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran.
Pada kategori ini penulis ingin mengetahui bagaimana guru mekanik otomotif
di SMK Bhinneka Karya Surakarta melakukan interpretasi terhadap data hasil valuasi
yang pada dasarnya adalah verbalisasi dari makna yang terkandung dalam hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
evaluasi yang telah diolah dan dianalisis. Atas dasar interpretasi tersebut pada
akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan yang tentunya harus mengacu
kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.
a. Menyusun profil kelas
Tabel. 23
Setelah hasil evaluasi diolah, Apakah Bapak / Ibu membahas hasil evaluasi yangtelah
dilaksanakan ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
22 Selalu 6 21,43 %
Sering 20 71,43 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Dengan adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah dilaksanakan,
maka guru akan mengidentifikasi sejauh mana daya serap siswa dalam materi yang
dujikan tersebut. Berikut adalah hasil persentasi data yang diperoleh berdasarkan
table no. 23 di atas : ada 6 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu, 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering dan 2 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab
kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab sering ada 6 orang jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak
21,43 %, sering sebanyak 71,43 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %,
tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering menyusun profil yang
digunakan untuk meninjau kemajuan siswa terbukti 71,43% guru menjawab sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tabel 24
Jika ada soal-soal yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa apakah Bapak / Ibu
membantu cara penyelesaiannya ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
23 Selalu 7 25 %
Sering 17 60,72 %
Kadang-kadang 4 14,28 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 24 di atas menunjukkan sebagian gurumekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta, sering membantu siswanya dalam menyelesaikan soal-
soal yang tidak dapat diselesaikan, hal ini ditnjukkan dengan hasil persentasi data
sebagai berikut: ada 7 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu, 12 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering dan 3 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab
kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab sering ada 5 orang, 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 25 %, sering sebanyak 60,72 %,
yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,28 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering membantu siswa dalam
menyelesaikan tugas yang tidak dapat di selesaikannya terbukti 60,72% guru
menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 25
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa dalam pemahaman suatu materi,
apakah Bapak / Ibu mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
siswa dalam menjawab soal ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
24 Selalu 4 14,29 %
Sering 21 75 %
Kadang-kadang 3 10,71 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Berdasarkan tabel no. 25 di atas dapat diketahui bahwa guru mekanik
otomotif melakukan klasifikasi terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menjawab soal. Ini dapat terlihat dari hasil persentasi data sebagai berikut: ada
4 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 17 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 1 orang
guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang. Sedangkan
ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 3
orang dan 3 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan
yang menjawab selalu sebanyak 14,29 %, sering sebanyak 75 %, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 10,71 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mengklasifikasikan kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal terbukti 75 % guru
menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 26
Apakah Bapak/ Ibu melaporkan hasil evaluasi kepada kepala sekolah dan guru
bidang studi lainnya ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
25 Selalu 9 32,14 %
Sering 17 60,72 %
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah 2 7,14 %
Jumlah 28 100 %
Memberitahukan hasil evaluasi kepada kepala sekolah dan guru bidang studi
lainnya merupakan hal yang cukup penting, ini dikarenakan pihak sekolah akan
mengetahui bagaimana perkembangan pembelajaran setiap bidang studi, yang
nantinya juga akan mempengaruhi prestasi akademik sekolah Dari hasil respon guru
mekanik otomotif yang kemudian diolah menjadi persentasi data menunjukkan
bahwa : ada 9 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
selalu, 12 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering
dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab tidak pernah.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
sering ada 5 orang dan 1 orang guru menjawab tidak pernah jadi secara keseluruhan
yang menjawab selalu sebanyak 32,14 %, sering sebanyak 60,72 %, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering melaporkan hasil evaluasi
kepada kepala sekolah dan guru bidang studi lainnya dalam menjawab soal terbukti
60,72 % guru menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 27
Apakah Bapak / Ibu menyusun profil kemajuan siswa ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
26 Selalu 7 25 %
Sering 16 57,14 %
Kadang-kadang 4 14,28 %
Tidak Pernah 1 3,57%
Jumlah 28 100 %
Penyusunan profil kemajuan kelas bertujuan untuk mengetahui keefektifan
pengajaran. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel no. 27 di atas yang kemudian
ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 6 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 14 guru senior yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering, 1 orang guru yang masa kerjanya
lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang dan 1 orang guru yang masa kerjanya
lebih dari 10 tahun menjawab tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru yang masa
kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 1 orang, 3 orang guru yang
lain menjawab sering dan 2 orang yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 25 %, sering sebanyak 57,14 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 14,28 %, tidak pernah 3,57 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering menyusun profil kemajuan
siswa terbukti 60,72 % guru menjawab sering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
b. Penyusunan program remedial dan pengayaan
Tabel. 28
Apakah Bapak / Ibu langsung mengadakan perbaikan terhadap siswa yang nilainya
kurang dari standar setelah evaluasi dilaksanakan ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
27 Selalu 8 28,57 %
Sering 19 67,86 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 28 di atas menunjukkan kesiapan guru mekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta yang langsung mengadakan remedial terhadap siswa yang
nilainya masih rendah. Berikut ini adalah hasil persentasi data mengenai pengadaan
remedial : ada 8 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
selalu dan 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab sering ada 5 orang dan 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang
jadi secara keseluruhan yang menjawabyang menjawab selalu sebanyak 28,57 %,
sering sebanyak 67,86 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak
pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering langsung mengadakan perbaikan
terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah evaluasi dilaksanakan
terbukti 60,72 % guru menjawab sering. Sebab apabila langsung diadakan remidiasi
malah akan membuat siswa semakin bingung karena siswa sudah terlalu banyak
berfikir sehingga malah membuat semakin tidak maximal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 29
Apakah Bapak / Ibu membatasi berapakali seharusnya siswa nilainya kurang dari
kkm melakukan perbaikan ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
28 Selalu 4 14,29%
Sering 24 85,71 %
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Berdasarkan tabel no. 29 di atas sebagian besar guru mekanik otomotif di
SMK Bhinneka Karya tidak membatasi berapa kali seharusnya siswa melakukan
remedial. Berikut ini adalah persentasi data mengenai batas remedial: ada 4 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu dan 18 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering. Sedangkan ada
6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 6 orang
jadi secara keseluruhan yang menjawab yang menjawab selalu sebanyak 14,29 %,
sering sebanyak 85,71 %. yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %, tidak pernah
0%
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong tidak pernah membatasi berapakali
seharusnya siswa nilainya kurang dari kkm melakukan perbaikan terbukti guru yang
menjawab tidak pernah ada 85,71 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel 30
Dalam pembuatan soal remedial, apakah ada kesamaan dengan soal yang diteskan
Sebelumnya ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
29 Selalu 7 25 %
Sering 19 67,86 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 30 di atas menunjukkan adanya kesamaan soal remedial dengan soal
yang diujikan sebelumnya. Hal ini dapat diketahui dari hasil jawaban guru dilihat dari
presentasi berikut: ada 7 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu dan 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun
yang menjawab sering ada 5 orang, 2 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang
jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 25 %, sering sebanyak 67,86
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering membuat soal remidial sama
dengan soal yang diteskan Sebelumnya terbukti guru yang menjawab sering 67,86 %.
Tabel 31
Apakah bapak/ibu menyamakan nilai maximal siswa yang remidi dengan yang
tidak ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
30 Selalu 6 21,42 %
Sering 17 60,72 %
Kadang-kadang 5 17,86 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Tabel no. 31 di atas menunjukkan adanya kesamaan nilai siswa remedial
dengan nilai siswa yangtidak remidial. Hal ini dapat diketahui dari hasil jawaban guru
dilihat dari presentasi berikut: ada 5 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10
tahun yang menjawab selalu, 14 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
yang menjawab sering dan 3 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
menjawab kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10
tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 3 orang guru yang lain menjawab sering
dan 2 orang guru menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang menjawab
selalu sebanyak 21,42 %, sering sebanyak 60,72 %, yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 17,86 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering menyamakan nilai maximal
siswa yang remidi dengan yang tidak terbukti guru yang menjawab sering 60,72 %.
Apabila nilai maximal siswa yang tidak remidi dengan yang remidi di samakan itu
bisa membuat turunya semangat siswa dalam belajar karena nantinya mereka pasti
akan lebih tidak memperhatikan karena menurut mereka nilai mudah untuk di dapat.
Hal ini juga terbukti di lapangan bahwa guru mekanik otomotif SMK
Bhinneka Karya Surakarta sering menyamkan nilai maximal di karenakan melihat
kondisi siswa tersebut. Kadang nilai tersebut di gunakan untuk mendongkrak nilai
siswa yang memenuhi persyaratan.
c. Penentuan Kwalitas murid
Tabel 32
Apakah Bapak/ Ibu menindaklanjuti setiap hasil avluasi pembelajaran untuk
memperbaiki proses belajar mengajar ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
31 Selalu 8 28,57 %
Sering 16 57,14 %
Kadang-kadang 4 14,29 %
Tidak Pernah - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Jumlah 28 100 %
Setiap kegiatan evaluasi menuntut adanya tindak lanjut yang konkret, karena
apabila tanpa diikuti oleh tindak lanjut yang konkret, maka evaluasi itu hanya sampai
kepada pernyataan saja. Berikut ini adalah hasil persentasi yang diolah berdasarkan
jawaban guru mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta : ada 7 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 14 guru senior yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 1 orang guru yang masa
kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang
masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 2 orang guru
yang lain menjawab sering dan 3 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi
secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 28,57 %, sering sebanyak 57,14
%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29 %, tidak pernah 0 %.
Tabel 33
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengubah metode atau teknik mengajar setelah
diadakannya evaluasi pembelajaran ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
32 Selalu 6 21,43 %
Sering 21 75 %
Kadang-kadang 1 3,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 99,99 %
Tabel no. 33 di atas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif SMK
Bhinneka Karya pernah mengubah metode atau teknik mengajar setelah diadakannya
evaluasi pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut:
ada 5 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 16
guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 1
orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
selalu ada 1 orang dan 5 orang guru yang lain menjawab sering jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 21,43 %, sering sebanyak 75 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 3,57 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mengubah metode atau teknik
mengajarsetelah diadakannya evaluasi pembelajaran terbukti guru yang menjawab
sering 75 %.
Tabel 34
Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan, Apakah Bapak/Ibu
mengambil keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar mengajar ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
33 Selalu 4 14,29 %
Sering 18 64,28 %
Kadang-kadang 4 14,29 %
Tidak Pernah 2 7,14 %
Jumlah 28 100 %
Setelah data hasil evaluasi diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat
diketahui apa makna yang terkandng di dalamnya, maka guru akan dapat mengambil
keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar-mengajarnya di kelas. Berdasarkan
table no. 34 di atas dapat diketahui guru mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya
sering mengambil keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar mengajarnya di
kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari persentasi data sebagai berikut : ada 4 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 15 guru senior
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering, 1 orang guru yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang dan 2 orang guru yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru
yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 3 orang dan 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara keseluruhan yang
menjawab selalu sebanyak 14,29 %, sering sebanyak 64,28 %, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 14,29 %, tidak pernah 7,14 %.
Tabel 35
Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat
setengah dari jumlah siswa di kelas memerlukan perbaikan ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
34 Selalu 4 14,29 %
Sering 7 25 %
Kadang-kadang 6 21,43 %
Tidak Pernah 11 39,28 %
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 35 di atas menujukkan bahwa guru, jarang (kadang-kadang)
melanjutkan ke materi berikutnya apabila setengah dari jumlah siswa di kelas
memerlukan perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari persentasi data sebagai berikut: ada
4 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab selalu, 5 guru
senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering, 5 orang guru
yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang dan 8 guru yang
masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru
yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab sering ada 2 orang, 1 orang
guru yang lain menjawab kadang-kadang dan 3 orang guru yang lain menjawab tidak
pernah jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 14,29 %, sering
sebanyak 25 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 21,43 %, tidak pernah
39,28 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong tidak pernah tetap melanjutkan ke
materi berikutnya apabila terdapat setengah dari jumlah siswa di kelas memerlukan
perbaikan terbukti guru yang menjawab tidak pernah 39,28 %. Apabila ada setengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
siswa yang tidak memenuhi nilai kelulusan guru mekanik otomotif SMK Bhinneka
karya Surakarta pasti akan mengulangi materi tersebut tetapi tidak mengabaikan
materi yang lain juga.
Tabel 36
Apakah Bapak / Ibu memberikan pelajaran tambahan kepada seluruh siswa untuk
memperbaiki proses belajar mengajar ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
35 Selalu - -
Sering - -
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah 28 100 %
Jumlah 28 100 %
Berdasarkan table no. 36 di atas guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka
Karya Surakarta memberikan pelajaran tambahan kepada murid yang nilainya masih
kurang disamping tes remedial, adapun hasil persentasi datanya adalah sebagai
berikut : ada 22 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab tidak pernah ada 6 orang jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu
sebanyak 0 %, sering sebanyak 0 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0 %,
tidak pernah 100 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong tidak pernah memberikan pelajaran
tambahan kepada seluruh siswa untuk memperbaiki proses belajar mengajar terbukti
guru yang menjawab tidak pernah 100 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tabel 37
Apakah Bapak / Ibu memberikan tugas tambahan kepada murid yang nilainyakurang
disamping tes remedial ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
36 Selalu 5 17,86 %
Sering 1 3,57 %
Kadang-kadang 7 25 %
Tidak Pernah 15 53,57 %
Jumlah 28 100 %
Bagi siswa yang belum lulus, meskipun telah melakukan remedial beberapa
kali, terkadang guru memberikan tugas tambahan untuk membantu memperbaiki nilai
siswa tersebut. Hal ini dapat terlihat pada table no 37 di atas, yang kemudian diolah
dalam persentasi data sebagai berikut : ada 5 guru senior yang masa kerjanya lebih
dari 10 tahun yang menjawab sering, 6 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10
tahun menjawab kadang-kadang dan 11 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10
tahun menjawab tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari
10 tahun yang menjawab selalu ada 1 orang, 1 orang guru yang lain menjawab
kadang-kadang dan 4 orang guru yang lain menjawab tidak pernah jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 17,86 %, sering sebanyak 3,57 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 25 %, tidak pernah 53,57 %
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong tidak pernah memberikan tugas
tambahan kepada murid yang nilainyakurang disamping tes remedial terbukti guru
yang menjawab tidak pernah 53,57 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 38
Apakah Bapak / Ibu memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang
nialinya sering di bawah standar ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
37 Selalu 6 21,43 %
Sering 17 60,71 %
Kadang-kadang 4 14,29 %
Tidak Pernah 1 3,57 %
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 38 di atas menunjukkan perhatian guru mekanik otomotif kepada
siswa yang nilainya sering dibawah standar, hal ini ditunjukkan dengan persentasi
data sebagai berikut : ada 6 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab selalu, 13 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab sering dan 3 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab
kadang-kadang. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang
menjawab sering ada 4 orang, 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang dan
1 orang guru yang lain menjawab tidak pernah jadi secara keseluruhan yang
menjawab selalu sebanyak 21,43 %, sering sebanyak 60,71 %, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 14,29 %, tidak pernah 3,57 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa yang nialinya sering di bawah standar terbukti guru yang
menjawab sering 60,71 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 39
Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak / Ibu lebih memadukan tes
tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
38 Selalu 5 17,86 %
Sering 21 75 %
Kadang-kadang 2 7,14 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 39 di atas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
evaluasi pembelajaran. Adapun persentasi data mengenai hal tersebut adalah sebagai
berikut : ada 4 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab
selalu, 17 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering
dan 1 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
sering ada 5 orang dan 1 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang jadi secara
keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 17,86 %, sering sebanyak 75 %, yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7,14 %, tidak pernah 0 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering memadukan tes tertulis, lisan
dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran terbukti guru yang menjawab sering
75%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel 40
Apakah bapak/ibu mengadakan pembahansan materi di luar KKM ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
39 Selalu - -
Sering 15 53,57 %
Kadang-kadang 12 42,86 %
Tidak Pernah 1 3,57 %
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 40 di atas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta berapa banyak mengadakan pembahasan materi di luar
KKM. Adapun persentasi data mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut : ada 14
guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang menjawab sering dan 8
orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun menjawab kadang-kadang.
Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10 tahun yang menjawab
sering ada 1 orang, 4 orang guru yang lain menjawab kadang-kadang dan 1 orang
guru yang lain menjawab tidak pernah jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu
sebanyak 0 %, sering sebanyak 53,57 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak
42,86 %, tidak pernah 3,57 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong sering mengadakan pembahansan
materi di luar KKM terbukti guru yang menjawab sering 53,57%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Tabel 41
Apakah bapak/ibu memberikan tambahan pelajaran hanya kepada siswa yang nilainya
di bawah standart ?
No Jawaban Frekwensi Presentase
40 Selalu - -
Sering 3 10,71 %
Kadang-kadang 5 17,86 %
Tidak Pernah 20 71,43 %
Jumlah 28 100 %
Tabel no. 41 di atas menunjukkan bahwa guru mekanik otomotif di SMK
Bhinneka Karya Surakarta berapa banyak mengadakan tambahan pelajaran kepada
siswa yang nilainya di bawah standart . Adapun persentasi data mengenai hal tersebut
adalah sebagai berikut : ada 2 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
yang menjawab sering, 5 guru senior yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun yang
menjawab kadang-kadang dan 15 orang guru yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun
menjawab tidak pernah. Sedangkan ada 6 guru yang masa kerjanya kurang dari 10
tahun yang menjawab sering ada 1 orang dan 5 orang guru yang lain menjawab tidak
pernah jadi secara keseluruhan yang menjawab selalu sebanyak 0 %, sering sebanyak
10,71 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 17,86 %, tidak pernah 71,43 %.
Guru SMK Bhinneka Karya tergolong tidak pernah memberikan tambahan
pelajaran hanya kepada siswa yang nilainya di bawah standart terbukti guru yang
menjawab tidak pernah 71,43 %. Hal ini terbukti dengan tidak adanya jam tambahan
bagi siswa di luar jam mata pelajaran untuk kelas X.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dianalisis dengan skor perolehan dan dengan melihat gambaran
tentang identitas responden, maka dapat diinterpretasikan bahwa : Semakin tinggi
tingkat kompetensi keguruan yang dimiliki oleh seorang guru mekanik otomotif kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
X maka semakin baik kemampuannya dalam melakukan pelaksanaan evaluasi
pembelajarannya.
Dalam menganalisis kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran peneliti melihat beberapa aspek yaitu :
Perencanaan evaluasi pembelajaran
Penyusunan soal tes
Pengolahan dan analisis hasil evaluasi
Interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi
Adapun hasil yang diperoleh mengenai kompetensi guru mekanik otomotif di
SMK Bhinneka Karya Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang
terdiri dari 28 orang guru yang kesemuanya lulusan S1/sarjana dengan rentang masa
kerja yang berbeda adalah sebagai berikut :
Tabel 42
Hasil Kompetensi Guru Mekanik Otomotif Kelas X Dalam
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Rentang skor kriteria Jumlah
40-63 Sangat rendah -
64-87 Rendah -
88-111 Sedang 6
112-135 Tinggi 22
136-160 Sangat tinggi -
Dari table no. 42 di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru mekanik
otomotif kelas X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya
Surakata dimulai dari perencanakan, menyusun soal, menganalisis dan mengolah
hasil evaluasi serta menginterpretasi dan menindaklanjuti pada umumnya adalah ada
21 guru yang masa kerjanya 10 tahun ke atas yang memasuki kreteria tinggi dan
hanya ada 1 guru yang masa kerjanya antara 10 tahun ke atas yang memasuki kreteria
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
sedang. Sedangkan ada 1 guru yang masa kerjanya 0-10 tahun yang masuk dalam
kreteria tinggi dan ada 5 orang guru yang masa kerjanya 0-10 tahun memasuki
kreteria sedang. Sehingga ada 22 orang guru atau 78,57 % guru mekanik otomotif
kelas X yang berada pada kriteria tinggi. Hanya 6 orang guru atau 21,43 % guru
mekanik otomotif kelas X yang berada pada kriteria sedang. Dengan jumlah ada 28
orang guru, hal ini dapat diperkuat dari hasil wawancara kepala SMK Bhinneka
Karya Surakata yang mengatakan bahwa guru di SMK Bhinneka Karya Surakata
telah memenuhi kriteria kompetensi keguruan akan tetapi masih harus ditingkatkan
lagi agar lebih maksimal dan juga hasil wawancara guru mekanik otomotif kelas X
SMK Bhinneka Karya Surakata yang sudah memahami teknik dan prosedur evaluasi
dengan cukup baik, akan tetapi pada pelaksanaannya perlu di tingkatkan lagi.
Dalam perumusan tujuan evaluasi guru sudah sangat di perhatikan semua guru
sebelum melaksanakan evaluasi semua guru sudah merumuskan tujuannya dalam
RPP masing-masing. Tapi sayang perumusan tujuan setiap guru hanya digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran saja.
Aspek evaluasi sangatlah penting dalam pelaksanaan evaluasi seorang guru
tidak hanya melihat satu aspek saja dalam melaksanakan evaluasi. Guru–guru
mekanik otomotif kelas X SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah sangat
memperhatikan pemilihan aspek perencanaan evaluasi.
Guru tidak mengalami kesulitan yang lebih dalam pemilihan Teknik evaluasi.
Kebanyakan guru menggunakan tes tertulis kecuali guru praktek menggunakan teknik
evaluasi demontrasi sebab apabila menggunakan teknik tertulis selain menyita waktu
juga kurang efektif.
Guru dalam melaksanakan evaluasi atau membuat soal melihat kemampuan
para siswa semua guru dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart kelulusan
minimal sehingga bila saat evaluasi dilaksanakan kita dapat melihat seberapa besar
kesuksesan belajar mengajar guru sehingga guru dapat memprtimbangkan hal yang
berkenaan dengan validitas, reliabilitas,standardisasi, obyektifitas dllnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Untuk penentuan kreteria evaluasi guru SMK Bhinneka Karya Surakarta
sudah sering memperhatikan. Soal-soal yang di gunakan sudah di pertimbangkan
taraf kesukarannya dari soal satu dengan soal yang lain. Tapi di lapangan masih
banyak guru-guru yang menggunakan soal-soal terdahulu dengan dalih materi dulu
sama dengan materi sekarang jadi tidak ada salahnya apabila mengunakan soal
terdahulu.
Dalam melaksanakan evaluasi seorang guru yang baik, hendaknya sudah
merencanakan berapa kali akan melaksanakan evaluasi. Sebab apabila proses evaluasi
tidak direncanankan terlebih dahulu itu dapat mengganggu jam pelajaran yang sudah
di tentukan dan akhirnya proses belajar mengajar menjadi kacau. Maka dari itu
seorang guru haruslah sudah merencanakan berapa kali bapak/ibu guru harus
melaksanakan evaluasi. Dan guru SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah dapat
dikatakan selalu menentukan frekwensi evaluasi tiap semester dan setiap guru
melaksanakan evaluasi di setiap akhir kompetensi dasar yang telah tercapai.
Teknik penulisan soal guru SMK Bhinneka Karya Surakarta perlu di
tingkatkan yang sangat perlu di perhatikan dalam penulisan soal adalah kaidah-kaidah
penulisannya dan guru mekanik otomotif kelas X sebagian besar sering
memperhatikan kaidah penulisan soal mereka tidak ingin siswanya bingung dalam
mengerjakan soal sehingga proses evaluasi dapat berjalan dengan baik.
Guru-guru dalam membuat soal sering memperhatikan kesesuaian materi
dengan soal. Hal ini di perkuat dengan soal-soal yang di tulis guru-guru dalam RPP
dan soal-soal tersebut sesuai dengan materi yang ada di dalam RPP tersebut.
Untuk tipe soal yang di gunakan para guru SMK Bhinneka Karya Surakarta
sudah ditentuan oleh guru bidang studi masing-masing. Kebanyakan tipe soal yang
digunaan adalah tes tertulis dan kadang pula menggunaan non tes bagi guru-guru
praktek untuk efisiensi waktu.
Untuk validitas soal guru mekanik otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta
sudah cukup memperhatikan walaupun kadang di lapangan para guru menggunakan
soal-soal lama tapi apabila ada salah satu soal yang para siswa tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
mengerjakannya para guru mengganti soal tersebut sehingga para murid dapat
mengerjakannya.
Guru-guru harus menggunakan daya pembeda saat pembuatan soal sebab
dapat digunakan sebagai tolok ukur kemapuan siswa dalam mencerna materi
pelajaran yang telah di berikan. Guru SMK Bhinneka karya Surakarta sudang sering
memperhatikan daya pembeda dengan adanya tingkat kesuaran dalam tiap butir soal
dan menyiapkan kunci jawaban saat mengevaluasi
Menganalisis hasil tes pada kategori ini penulis ingin mengetahui bagaimana
guru mekanik otomotif dalam mengolah dan menganalisis hasil tes dari evaluasi
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi
dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah
berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.
Pemberian skor atau angka Berdasarkan persentasi mengenai pemberian tugas
sebagai evaluasi pembelajaran selain tes, menunjukkan bahwa guru yang selalu
memberikan tugas sebagai evaluasi pembelajaran selain tes banyak yang menjawab
sering. Pemberian Skor dalam proses evaluasi sudah cukup baik.
Identifikasi daya serap siswa sebagian besar guru mekanik otomotif di
sekolah yang penulis teliti sudah melakukan pemberitahuan setiap hasil evaluasi
kepada siswa. Hasil evaluasi harusnya di perlihatkan kepada siswa namun kadang ada
juga yang hasil evaluasi siswa tidak di beritahukan sama sekali.
Adapun kekurangan guru masih banyak yang kurang memperhatikan siswa
yang nilainya kurang. Guru tidak memberi jam tambahan pelajaran untuk mendalami
materi yang kurang di mengerti siswa dengan dalih waktu yang kurang.
Kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam menginterpretasi dan
menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran. Pada kategori ini penulis ingin
mengetahui bagaimana guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta
melakukan interpretasi terhadap data hasil evaluasi yang pada dasarnya adalah
verbalisasi dari makna yang terkandung dalam hasil evaluasi yang telah diolah dan
dianalisis. Atas dasar interpretasi tersebut pada akhirnya dapat dikemukakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
kesimpulan-kesimpulan yang tentunya harus mengacu kepada tujuan dilakukannya
evaluasi itu sendiri.
Dengan adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah dilaksanakan,
maka guru akan mengidentifikasi sejauh mana daya serap siswa dalam materi yang
dujikan tersebut. Profil siswa digunakan untuk mengetahui siswa yang pandai
maupun yang kurang pandai dan di gunakan untuk mengetahui kemajuan siswa
dalam kelas.
Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh kepala SMK Bhinneka Karya
Surakarta dalam meningkatkan kompetensi guru Mekanik otomotif kelas X
diantaranya adalah dengan menyalurkan wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), team teaching, In Haouse Training baik dengan mengundang tutor dari
luar ataupun dengan teman sejawat.
Kemampuan guru dalam mengajar dan kedisiplinan guru dalam mengajar
masih menjadi kendala dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Tingkat kesulitan
interaksi yang sehat antar guru dan murid memiliki kendala yang berarti dengan
tingkat kesulitan tinggi. Kesulitan guru mengajar tampak di kelas karena sifat khas
anak SMK adalah mudah mengantuk dan tertidur di kelas.
Meskipun guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta telah
memiliki kompetensi yang sedang dan tinggi dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran, sebaiknya para guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya
Surakarta lebih memperhatikan lagi pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan selalu
membuat kaidah penyusunan soal agar isi yang dimaksud di dalam soal lebih terarah,
menyusun profil kemajuan kelas agar guru dapat mengidentifikasi kembali
kelemahan dan kekuatan komponen pembelajaran, dan juga dengan membantu para
siswa dalam memeberikan arahan cara penyelesaian soal-soal yang tidak dapat
dipecahkan oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di SMK Bhinneka
Karya Surakarta yang mengkaji tentang kompetensi guru mekanik otomotif kelas X
dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kompetensi guru mekanik otomotif kelas x di SMK Bhinneka Karya Surakarta
dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran otomotif kelas X dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakata dimulai dari
perencanakan, menyusun soal, menganalisis dan mengolah hasil evaluasi serta
menginterpretasi dan menindaklanjuti pada umumnya adalah ada 21 guru yang
masa kerjanya 10 tahun ke atas yang memasuki kreteria tinggi dan hanya ada 1
guru yang masa kerjanya antara 10 tahun ke atas yang memasuki kreteria sedang.
Sedangkan ada 1 guru yang masa kerjanya 0-10 tahun yang masuk dalam kreteria
tinggi dan ada 5 orang guru yang masa kerjanya 0-10 tahun memasuki kreteria
sedang. Sehingga guru dalam mengevaluasi berada pada kreteria tinggi yaitu 22
orang atau 78,57% dan hanya ada 6 orang guru atau 21,43 % guru mekanik
otomotif kelas X yang berada pada kriteria sedang. Dengan jumlah ada 28 orang
guru dan kesemuanya lulusan S1, hal ini dapat diperkuat dari hasil wawancara
kepala SMK Bhinneka Karya Surakata yang mengatakan bahwa guru di SMK
Bhinneka Karya Surakata telah memenuhi kriteria kompetensi keguruan akan
tetapi masih harus ditingkatkan lagi agar lebih maksimal.
.
2. Pada dasarnya evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui informasi
informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Akan tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
proses pelaksanaannya tetap mengacu kepada langakah-langkah evaluasi
pendidikan. Hal itulah yang kemudian diterapkan di SMK Bhinneka Karya
Surakarta , yaitu pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sebagian besar sudah
berjalan berdasarkan langkah-langkah evaluasi pendidikan, pelaksanaan evaluasi
pembelajaran tersebut dimulai dari merumuskan perencanaan evaluasi, menyusun
soal tes, mengolah dan menganalisis hasil tes yang kemudian dilanjutkan dengan
menginterpretasi serta menindaklanjuti hasil evaluasi.
3. Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh kepala SMK Bhinneka Karya Surakarta
dalam meningkatkan kompetensi guru Mekanik otomotif kelas X diantaranya
adalah dengan menyalurkan wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),
team teaching, In Haouse Training baik dengan mengundang tutor dari luar
ataupun dengan teman sejawat.
B. Implikasi
Setelah penelitian ini selesai dan menghasilkan beberapa kesimpulan, maka
ada beberapa implikasi yang menjadi tindak lanjut agar penelitian dapat dimanfaatkan
dengan berbagai kepentingan yang relevan.
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian tentang studi kompetensi guru mekanik otomotif dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakarta. Penelitian ini
menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metodologi kualitaif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. ini dapat menjadi
acuan bagi penelitian selanjutnya yang relevan. Temuan-temuan yang dihasilkan dari
penelitian ini dapat menjadi dasar pedoman bagi pihak-pihak berkepentingan untuk
melihat kembali berbagai permasalahan di SMK.
2 . Implikasi Praktis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Hasil penelitian tentang studi kompetensi guru mekanik otomotif dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Bhinneka Karya Surakarta. ini dapat
menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk kembali menentukan dan menata input
untuk melaksanakan proses penididikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
C. Saran
1. Bagi Guru
Meskipun guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta telah
memiliki kompetensi yang tinggi dan sedang dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran, sehingga akan lebih baik lagi apabila, para guru mekanik otomotif
di SMK Bhinneka Karya Surakarta lebih memperhatikan lagi pelaksanaan evaluasi
pembelajaran dengan selalu membuat kaidah penyusunan soal agar isi yang
dimaksud di dalam soal lebih terarah, menyusun profil kemajuan kelas agar guru
dapat mengidentifikasi kembali kelemahan dan kekuatan komponen pembelajaran,
dan juga dengan membantu para siswa dalam memeberikan arahan cara
penyelesaian soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa.
2. Bagi program keahlian Teknik Otomotif
Program keahlian diharapkan mampu memperhatikan proses evaluasi
pembelajaran, dengan cara memberi penyuluhan karena guru sebagai evaluator
sudah seharusnya dapat melaksanakan proses evaluasi dengan baik, oleh karena
itu, guru diharuskan lebih memperkaya skill kompetensinya dalam evaluasi
dengan lebih memahami lagi tentang teknik dan prosedur evaluasi pendidikan
hingga menafsirkan hasil dari pelaksanaan evaluasi tersebut dan didapatkan
keputusan yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
3. Bagi Sekolah - 76 -
Pihak sekolah juga hendaknya ikut berperan aktif dalam memperhatikan
pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengontrol
setiap laporan hasil evaluasi dan juga ikut berpartisipasi dalam meningkatan
kompetensi guru mekanik otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
4. Bagi Referensi Penelitian yang Berikutnya
Penelitian ini saya harap bias digunakan sebagai referensi penelitian yang serupa
berikutnya. Para peneliti sebaiknya mempersiapkan semua keperluan penelitian
terlebih dahulu supaya penelitian dapat terlaksana secara maximal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek,Jakarta:Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah. 1995. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama,
Hadari, Nawawi, 1987. Metode penelitian Sosial, Yogyakarta; Gajah Mada
University Press.
Hadi, Sutrisno, 1987, Metodologi Research I, Jakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara,
Irawan, Prasetya. 2001. Evaluasi Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PAU-PAI.
Universitas Terbuka.
Kunandar. 2007. Guru Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidkan Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru Jakarta: Raja Grafindo
persada.
Lubis, Hanifah. 2007. Studi Kompetensi Guru Agama Dalam Melaksanakan Evaluasi
Pembelajaran di SMA 88 Jakarta. Jakarta. UIN Sharif Hiyatullah.
Meleong, L.J., (2002), Metode Penelitian Kwalitatif, Bandung, Remaja Rosdakkarya.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.2004
Sisdiknas, 2003. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional, Jakarta, Departemen
Pendidikan Nasional.
Slameto, 2001. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Sofyan, Ahmad dkk, ,2006. Evaluasi Pembelajaran IPA BerbasisKompetensi,
Jakarta: UIN Jakarta Press.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Sudharsono, 1994. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Bandung; Sinar
Remaja.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kwalitatif, Bandung; Alfabeta.
Usman, Husaini. 2000. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.
Uzer Usman, Moch. 2005. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, Tayar. Jurnalis Etek, 1987. Keragaman Teknik Evaluasi dan Metode
Penerapan Jiwa Agama, Jakarta: IND-HILL-CO.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..
HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………
HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….
HALAMAN ABSTRAK………………………………………………….
HALAMAN MOTTO……………………………………………………..
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3
C. Batasan Masalah ................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6
1. Pengertian kompetensi .............................................................. 6
2. Urgensi kompetensi guru............................................................ 8
3. Macam-macam kompetensi guru ............................................... 9
4. Evaluasi pembelajaran ............................................................... 14
B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................... 27
C. Sumber Data ....................................................................................... 28
1. Informan ....................................................................................... 28
2. Dokumen dan Arsip ..................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 29
1. Wawancara ................................................................................... 29
2. Observasi ....................................................................................... 29
3. Dokumentasi ................................................................................. 29
4. Angket………………………………………………………….. 30
E. Teknik Analisis Data……………………………………………… 32
F. Prosedur Penelitian………………………………………………… 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian………………………………………… 37
B. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………….. 38
1. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran……………………………. 39
2. Penyusunan Soal Tes……………………………………………. 47
3. Pengolahan dan Analisis……………………………………….. 56
4. Interprestasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi………………… 60
C. Pembahasan Hasil Analisis………………………………………… 79
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan…………………………………………………………….. 85
B. Impilikasi……………………………………………………………. 86
C. Saran………………………………………………………………..... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Transkip Wawancara
Kompetensi Guru Otomotif Dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran Di SMK Bhinneka Karya Surakarta
Jenis Wawancara : Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Waktu : Tanggal 28-30 September 2011
Tempat : Ruang Guru SMK Bhinneka Karya Surakarta
Hasil transkip wawancara :
1) Kompetensi guru mekanik otomotif dalam membuat perencanaan evaluasi
pembelajaran
a. Perumusan Tujuan
1) Ali, guru senior, : “ Dalam proses belajar mengajar suatu perumusan
tujuan itu wajib direncanakan terlebih dahulu sehingga proses belajar
mengajar bisa terukur dengan baik, setiap guru di sini selalu
merumuskan tujuan meraka di RPP sebelum meraka memulai proses
belajar mengajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
siswa dapat menerima materi pelajaran atau untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa itu”.
2) Suwantri, guru pengukuran teknik, : “Perumusan tujuan Evaluasi
sangatlah penting sebab itu dapat di gunakan acuan seorang guru untuk
melanjutkan materi berikutnya atau mengulangi materi lagi selain itu
jga digunakan untuk mengukur kemampuan siswa”.
3) Rina, guru IPA, : “ Dalam RPP para guru pasti sudah di tuliskan
tujuan pelaksanaan evaluasi secara jelas mas, tujuannya adalah untuk
mengukur tingkat kemampuan siswa didik kami.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
b. Penepatan Aspek Evaluasi
1) Abadi, guru motor bakar : “Mengevaluasi memang mencakup tiga
aspek yaitu afektif, psikomotorik, kognitif. Ke tiga hal tersebut yang
digunakan para guru untuk menilai para siswanya ke tiga hal tersebut
tidak dapat di pisahkan tapi para guru memang lebih banyak yang di
peritungkan adalah aspek kognitifnya.”
2) Wahyu, kapro otomotif : “Aspek evaluasi ada tiga mas, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor. Guru yang baik pastilah dalam menilai siswa
didiknya tidak boleh sembarangan harus memperhatikan ketiga hal
tersebut. Memang dalam lapangan kadang ada anak yang kurang
pandai tapi sikapnya baik itu juga masuk dalam penilaian kami berati
siswa tersebut memiliki nilai positif yang lain gak mungkin guru tega
memberi nilai yang jelek ya max kami beri nilai pas stadart
minimum.Tapi yang banyak di gunakan adalah nilai kognitif siswa
tersebut, nilai afektif dan psikomotor itu biasanya kami gunakan untuk
nilai tambahan.”
3) Winarsih, guru PKN :” “Mas, dalam melaksanakan evaluasi
memang perlu menentukan aspek-aspek penilaian selain pengetahuan,
sikap dan ketrampilan juga perlu di nilai karena nilai kecerdasan anak
tidak hanya dari pengetahuan saja tetapi juga sikap dan ketrampilan.
Tapi kebanyakan niali yang di ambil dari segi kognitifnya.”
c. Pemilihan Teknik Evaluasi
1) Ali, guru senior : “Gini mas, dalam melaksanakan evaluasi memang
perlu menggunakan teknik-teknik pengambilan nilai, guru-guru sini
banyak mengambil nilai dengan menggunakan tes tertulis tapi juga
tidak menutup kemungkinan menggunakan non tes kadang seperti
guru praktek bisa mengambil nilai dengan cara demontrasi.”
2) Abadi, guru motor bakar : “Ya biasanya sich sudah saya tentukan
teknik evaluasi yang akan saya gunakan mas, saya sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
menggunakan teknik tes karena saya kan mengajar teori jadi saya
menggunakan tes tertulis.”
3) Rina, guru IPA : “wah kalo di sini ya mas, bisanya Cuma
menggunakan teknik tes sebab disini belum ada peralatan untuk
menunjang praktek pelajaran IPA jadi mau ambil demontrasi juga gak
bisa kan ? “
d. Penyusunan Alat Ukur
1) Suwantri, guru pengukuran teknik : “Alat ukur kami ya soal-soal
tersebut , dari soal tersebut jadi kami dapat mengukur kemampuan
para peserta didik kami.”
2) Wahyu, Kapro otomotif : “Guru- guru di sini dalam melaksanakan
evaluasi atau membuat soal melihat kemampuan para siswa mas,
semua guru dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart
kelulusan minimal sehingga bila saat evaluasi dilaksanakan kita dapat
melihat seberapa besar kesuksesan belajar mengajar guru sehingga
guru dapat memprtimbangkan hal yang berkenaan dengan validitas,
reliabilitas,standardisasi, obyektifitas dllnya.”
3) Yuli, guru chasis body : “Alat ukur ya tes tertulis atau tes non
tertulis itu mas, tapi dalam menggunakan tes tertulis jangan sampai
mengabaikan validitas, reliabilitas,standardisasi, obyektifitas dllnya.
Sehingga evaluasi memang sudah mengenai tujuannya.”
e. Penentuan Kriteria
1) Rina, Guru Ipa : “Mas,dalam pembuatan soal seorang guru tidak
boleh ngawur masak anak didik langsung di beri yang bobot soalnya
langsung sulit gak mungkinkan ? malah proses evaluasi tidak dapat di
ukur kalau gitu makanya guru dalam membuat soal juga harus
memperhatikan taraf kesukaran soal dari yang rendah sampai ke
sulit.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
2) Winarsih, Guru PKN : “ Kreteria dalam penulisan soal yaitu
dalam menulis soal harus jelas, tulisan gak boleh di ulang-ulang dan
setiap soal pasti memiliki tingkat kesulitan sehingga soal tidak hanya
datar.”
3) Eni, guru senior : “Y, setiap soal pasti saya pertimbangkan taraf
kesukarannya supaya saya bisa lebih mengaetahui sejauh mana siswa
saya mendalami materi yang saya berikan.”
f. Frekwensi Evaluasi
1) Wahyu, Kapro Otomotif :” “ Guru di sini dalam satu semester sudah
mempunyai rencana berapa kali harus melaksanakan evaluasi biasanya
banyaknya evaluasi di sesuaikan dengan banyaknya KD, Setiap KD
selesai guru melaksanakan evaluasi tapi juga tidak menutup
kemungkinan guru melakukan evaluasi di setiap akhir pertemuan untuk
mengetahui kemampuan siswa.”
2) Ali, guru senior : “Saya dalam satu semester biasanya melaksanakan
evaluasi sesuai dengan jumlah KD yang saya ajarkan. Klo dalam satu
semester ada enam KD ya berati saya melaksanakan evaluasi enam
kali.”
3) Abadi, guru motor bakar : “ Evaluasi dalam satu semester sudah saya
rencanakan dengan jumlah KD yang ada. Tapi kadang setiap akhir
pelajaran saya jga melaksanakan evaluasi untuk menambah nilai siswa
yang nilainya kurang.”
2. Kompetensi guru dalam menyusun soal tes
a. Penulisan Soal
1) Eni, Guru Senior :” Dalam menulis soal kami biasnya memperhatikan
kaidah- kaidah dalam menulis soal dan juga memperhatikan taraf
kemampuan siswa kami.”
2) Winarsih, Guru PKN : ”Kami dalam membuat soal sebenarnya
bukanya tidak memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal tapi kami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
sering menggunakan soal-soal yang sudah pernah di teskan kepada anak
dulu, sedangkan soal-soal dulu sudah menganut kaidah-kaidah
penulisan soal, dan soal yang kami buat sesuai dengan RPP.”
3) Rina, guru IPA : ”Soal yang kami berikan kepada anak didik kami
menurut saya sudah cukup baik dari tata penulisan soal, kesesuaian
materi, dan juga di lihat dari taraf kesulitan soal para siswa juga bisa
mengerjakannya dengan baik.”
b. Kesusaian Soal Dengan Materi
1) Ali, guru senior : “Dalam membuat saol kami merujuk dengan
materi yang yang telah di tetapkan dalam silabus dan dimasukkan
dalam RPP tapi tidak menutup kemungkinan bila ada teknologi baru
kadang juga kami masukkan dalam soal tujuannya untuk menambah
pengetahuan siswa kadang kami juga menggunakan soal yang sudah
pernah di ujikan ke siswa hal ini kami gunakan karena dilihat dari
kevalidtan soal sudah pasti valid dan juga masih sesuai dengan materi
yang kami ajarkan .”
2) Suwantri, guru pengukuran teknik : “ Ya soal yang saya buat
harus sesuai dengan materi donk mas, masak soal evaluasi sama materi
tidak sama terus apa yang akan di ukur klo gitu ? “
3) Abadi, guru motor bakar : “ Soal-soal yang saya berikan ke siswa ya
soal soal yang saya tulis di RPP mas, tapi kadang juga saya masukkan
soal yang berbau teknologi baru supaya para siswa memiliki wawasan
yang cukup luas lagi.”
c. Tipe Soal
1) Siti, Guru : ”Guru-guru di sini dalam melaksanakan tes kebanyakan
menggunakan tes tertulis mas, kadang juga ada yang menggunakan tes
lisan untuk mengecek kefahaman siswa tapi bagi guru-guru praktek tes
tertulis tidak ada biasanya menggunakan tes demontrasi atau tes lisan
secara langsung.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
2) Eni, Guru Senior :”Kalau saya dalam melaksanakan evaluasi
kebanyakan menggunakan tes tertulis mas karena selain mudah
dilaksanakan juga tidak banyak menyita waktu.”
3) Rina, Guru IPA : “Tipe soal yang saya gunakan sudah saya tentukan
terlebih dulu, saya kebanyakan menggunakan tes terulis untuk akhir
setiap KD tpi klo setiap akhir pelajaran saya gunakan tes lisan.”
d. Validitas dan Daya Pembeda
1) Abadi, Guru Motor Bakar : “Kami mengecek ke validtan soal dengan
cara tes yang kami lakukan sudah tiga per empat siswa yang menjawab
benar atau lebih berati kami anggap soal itu sudah valid tapi apabila
yang menjawab kurang dari itu soal harus kami perbaiki lagi. Dan
setiap butir soal pasti kami beri tingkat kesukaran sehingga kami dapat
mengetahui seberapa besar siswa memahami materi yang kami berikan
dan masala kunci jawaban tu sesuai kondisi kadang kami juga
melakukan tes secara mendadak jadi kami juga belum mempersiapkan
kunci jawabannya.”
2) Ali, Guru Senior :”Soal-soal yang kami gunakan pasti sudah valid
dan memiliki daya pembeda yang baik sebab kebanyakan soal yang
kami gunakan kebanyakan mengutip dari soal-soal yang lalu dan kami
ambil yang sesuai dengan materi
3) Suwantri, Guru Pengukuran Teknik :”Akh, menurut saya guru di sini
kuarang memperhatikan kevalidtan soal mas ke validtan soal belum
begitu berjalan dengan baik. Untuk saya klo mengecek kevalitan soal
dengan cara sudah tiga per empat siswa yang menjawab benar atau
lebih berati kami anggap soal itu sudah valid tapi apabila yang
menjawab kurang dari itu soal harus kami perbaiki lagi.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
3. Kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam mengolah dan
menganalisis
a Pemberian Skor atau angka
1) Wahyu, Kapro Otomotif :”Kami dalam menilai anak didik kami tidak
hanya dri nilai ujian saja kadang juga kami berikan tugas-tugas untuk
menambah nilai mereka, dalam tes tertulis jumlah skor setiap soal tidak
saya tuliskan kebanyakan anak juga sudah tahu skor masing-masing soal
seperti soal pilihan ganda kalau benar pasti mendapat skor 1.”
2) Winarsih, guru PKN : “Gini mas, dalam pemberin skor kadang
tidak kami tulis langsung dalam soal tapi dalam RPP sudah kami
camtumkan berapa besar skor setiap soal sebagai contoh : soal pilihan
ganda setiap jawaban benar kami beri skor 1 dan untuk siswa yang
kadang ada yang mendapat nilai kurang kami beri tugas tambahan tapi
tugas tersebut untuk semua siswa nilai tugas itu nantinya di gunakan
untuk menambah nilai siswa.”
3) Siti, Guru :”Untuk soal uraian kadang saya cantumkan berapa besar
skor setiap soal jadi para siswa dapat mengukur berapa besar nilai
mereka dalam mengerjakan soal, untuk tugas-tugas pasti saya berikan
selain untuk menambah nilai tujuan saya supaya anak-anak mau belajar
dirumah juga.”
b Identifikasi Daya Serap Siswa
1) Ali, Guru Senior :” oh,tentu itu mas kami selalu membiri tahukan
hasil evaluasi kepada siswa itu nantinya digunakan guru untuk mengukur
daya serap siswa dalam menerima pelajaran dan biar bisa menambah
semangat siswa dalam belajar tapi kami sebagai guru kadang juga ada
kesibukan lain sehingga kadang juga tidak bisa menyampaikan hasil
evaluasi tersebut hal itu juga harap di maklumi karena kami juga
manusia kadang masih ada kesalahan.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
2) Eni, Guru Senior “Nilai siswa pasti saya umumkan mas, sebab
nantinya para siswa biar bias mengukur kemampuan mereka dan mereka
juga biar tidak bertanya-tanya ug bias saya dapat nilai segini.”
3) Rina, Guru IPA :”Nilai saya pampang di depan kelas supaya
para siswa tau berapa nilai mereka dan siapa yang remidi atau perlu
perbaikan jadi tau nilai mereka dan itu bias di jadikan semangat mereka
juga.”
4 Kompetensi guru mekanik otomotif kelas X dalam
menginterpretasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran.
1) Abadi, guru motor bakar :” Kami sebagai guru selalu mengamati
perkembangan siswa didik kami jadi kami tahu siswa mana yang bisa
dikatakan pandai dalam kelas atau siswa yang kurang pandai dalam
kelas. Dalam melaksanakan evaluasi atau tes kadang bila ada banyak
siswa kami yang belum bias menjawab biasanya kami ulang materi
pelajaran itu kepada para siswa tapi kami juga melihat waktu
pembelajaran juga apabila siswa di ajar masih belum bias terpaksa
kami tinggal karena mengejar waktu dan materi juga.”
2) Winarsih, guru PKN :”Profil perkembangan siswa perlu kita
tindak lanjuti sebab itu yang digunakan untuk menindak lanjuti
nantinya yang perlu kita lakukan kepada siswa. Untuk siswa yang
kurang dapat mengikuti pelajaran akan kami bantu dengan cara
mengulang pelajaran tersebut tapi tidak secara terus menerus nantinya
malah kasihan siswa yang lain .”
3) Siti, guru senior :”Tindak lanjut saya untuk siswa yang nilainya
kurang saya kasih tugas atau saya remidi dan apabila ada yang kurang
mengerti dengan materi yang sya berikan saya terangkan kembali di
sela sela akhir pembelajaran supaya tidak menghabiskan banyak
waktu.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Kopetensi Dasar Otomotif
Sekolah : SMK Bhinneka Karya Surakarta
Kelas/Semester : X / 1 & 2
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memeliharaan/servis engine dan komponen-
komponennya
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen-komponen Utama
engine.
Indikator : Informasi yang benar di-akses dari
spesifikasi pabrik dan dipahami.
Seluruh kegiatan peme-liharaan/servis
dilaksana-kan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K 3
(Keselamat-an dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-undangan dan
prosedur/ kebijakan perusahaan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran diharapkan :
Siswa dapat Mempelajari prinsip kerja engine dan komponen-komponennya
melalui penggalian informasi dari buku manual.
Mempelajari Konstruksi dan fungsi engine dan komponen-komponennya melalui
penggalian informasi dari buku manual.
Mengidentifikasi peralatan pemeliharaan/servis engine sesuai spesifikasi pabrik.
Mempelajari prosedur pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
dari buku manual.
Melakukan pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya/tune up
sesuai SOP .
II. Materi Ajar
Prinsip kerja engine.
Komponen-komponen engine yang perlu diperiksa/diservis.
Data-data spesifikasi pabrik.
Langkah kerja pemeli-haraan/servis engine
III. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Praktek
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
No Kegiatan Waktu
A Kegiatan Awal :
Berdoa
Presensi
Pembinaan budi pekerti
Membuka pelajaran
10 menit
B Kegiatan Inti :
Siswa dapat Mengidentifikasi komponen-komponen Utama engine
sesuai dengan tuntutan jenis pekerjaan dengan cara menggali
informasi dari modul
Siswa dapat memahami dan mengidentifikasi komponen-komponen
Utama engine
160 menit
C Kegiatan Akhir :
Memberi tugas
Menutup pelajaran
10 menit
V. 1. Alat/Media :
Modul
Unit kendaraan
2. Sumber Belajar :
Modul pemeliharaan engine
Buku manual pemeliharaan engine
Unit kendaraan
Alat tangan
Spesial tools
VI. Penilaian :
Bentuk Tes : Test tertulis
Non tertulis (observasi/cek list) dan lisan
Bentuk Soal : Essay
Job Sheet
Soal : terlampir
Penilain Hasil Belajar :
1. Praktikum bobot 70%
a). Penilaian saat berlangsungnya praktikum
b). Laporan hasil praktek
2. Pengetahuan/teori 20%
a). Ulangan harian
b) Diskusi
c). Ulangan umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
3. Sikap 10%
- Sikap selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar
Norma penilaian : NR = 5
23 RNP
Keterangan :
NR : Nilai Raport
NP : Nilai rata-rata Kopetensi/Sub kopetensi
R : Nilai Ulangan Umum
Mengetahui :
Kepala SMK Bhinneka Karya
Surakarta.
Surakarta, ...........Juli 2011
Guru Mata Diklat,
Drs. Sri Wahyoto
NIP: 19530427 198203 1 007
Abadi,S.Pd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
SOAL
1. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan motor bakar.
2. Jelaskan secara singkat yang dimaksud motor pembakaran luar dan motor
pembakaran dalam.
3. Jelaskan maksud motor 2 langkah dan motor 4 langkah
4. Sebutkan 7 perbedaan motor bensin dengan disel
5. Jelaskan yang terjadi di bawah dan diatas piston pada motor bensin dua langkah
pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB
6. Jelaskan dua kemungkinan yang terjadii di dalam silinder motor bensin 4 langkah
saat piston bergerak dari TMB ke TMA.
7. Dengan gambar kerja motor disel 2 langkah berikut jelaskan proses yang terjadi
di dalam silinder
8. Dengan gambar motor disel 4 langkah berikut jelaskan proses yang terjadi di
dalam silinder
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
JAWABAN
1. Motor yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik dengan proses
pembakaran.
2. Motor yang proses pembakarannya terjadi di luar motor tersebut dan Motor yang
proses pembakarannya terjadi di dalam motor itu sendiri.
3. Motor yang sekali usaha memerlukan 2 langkah piston atau sekali putaran crank
shaft dan Motor yang sekali usaha memerlukan 4 langkah piston atau 2 kali
putaran crank shaft.
4. Item Motor bensin Motor disel
- Siklus Otto Sabathe
- Tekanan kompresi 9-12 Kg/cm2 16-22 Kg/cm2
- Ruang bakar sederhana rumit
- Percampuran di karburator di ruang bakar
- Bahan bakar Bensin Solar
- Suara halus kasar
- Efesiensi panas (%) s/d 30 s/d 40
5. Di bawah piston terjadi tekanan, campuran baru terkirim ke ruang bakar, karena
diatas piston terjadi isapan, sebagian gas bekas akan terdorong keluar oleh
gas baru saat lubang pembuangan mulai membuka.
6. Kemungkinan pertama langkah buang apabila katup buang membuka, dan
kemungkinan kedua langkah kompresi apabila kedua katup menutup.
7. A: langkah usaha dan pemasukan. Piston terdorong ke TMB akibat tekanan
pembakaran, saat piston melewati lubang pemasukaqn, udara baru masuk.
B: Langkah buang. Saat piston bergerak ke atas dan saluran pembuangan
membuka, maka gas bekas akan keluar melalui saluran buang.
C: Langkah kompresi. Piston bergerak semakin ke atas, saluran masuk buang
tertutup, udara murni terkompresikan. Sebelum TMA bahan bakar
disemprotkan, maka terjadi pembakaran
8. A: piston bergerak ke bawah, katup masuk membuka terjadilah pengisian udara
murni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
B: Piston bergerak ke atas, kedua katup menutup terjadilah pengkompresian
udara murni
C: Sebelum TMA bahan bakar disemprotkan maka terjadi pembakaran dan
piston terdorong ke bawah, maka terjadi langkah usaha
D. Piston bergerak ke atas, katup buang membuka, maka gas bekas terdorong
keluar lewat saluran buang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Sekolah : SMK Bhinneka Karya Surakarta
Mata Pelajaran : Memeliharaan/servis engine
dan komponen-komponennya
Kelas/Semester : X / Gasal
Standard Kompetensi : Memeliharaan/servis engine dan komponen-
komponennya
Alokasi Waktu : 80 jam pelajaran @ 45 menit
No Standard Kompetensi/
Kompetensi dasar Durasi JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Mengidentifikasi komponen-komponen
Utama engine. 8 X X X X
2 Mengidentifikasi Komponen-komponen
engine 8 X X X X
3
Memelihara/servis engine dan
komponen-komponennya (Engine Tune
Up) 16 X X X X X X X X
4 Melaksanakan pemeliharaan /servis komponen. 16 X X X X X X X X
5 Menggunakan pelumas atau cairan pembersih. 12 X X X X X X
Mengetahui :
Surakarta,18 Juli 2011
Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Drs. Sri Wahyoto
ABADI, S.Pd
NIP: 19530427 198203 1 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Sekolah : SMK Bhinneka Karya Surakarta
Mata Pelajaran : Memelihara Baterai
Kelas/Semester : X / Genap
Standard Kompetensi : Memelihara Baterai
Alokasi Waktu : 20 jam pelajaran @ 45 menit
No
Standard Kompetensi/ Kompetensi dasar
Durasi JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Menguji baterai 4 X X X X
2 Memperbaiki Baterai 6 X X X X X X
3 Merawat Baterai 4 X X X X
4 Menjumper Baterai 6 X X X X X X
Mengetahui :
Surakarta,18 Juli 2011
Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Drs. Sri Wahyoto ABADI, S.Pd
NIP: 19530427 198203 1 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Nama Sekolah SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA
Kelas / Semester : X / Gasal
Mata Pelajaran/ SK : Memeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM KKM KKM KKM KKM
Kompleks. Daya Duk.
Intake Indikator KD SK MAPEL
1. Mengidentifikasi komponen-komponen Utama engine
Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2 2 2 69 70
Seluruh kegiatan peme-liharaan/servis dilaksana-kan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamat-an dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan
2 2 2 71
2. Mengidentifikasi Komponen-komponen engine
Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2 2 2 71 71
Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis dilaksana-kan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamat-an dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
2 2 2 71
3. Memelihara/servis engine dan komponen-komponennya (Engine Tune Up)
Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
2 3 2 75 70 70
Pemeliharaan/servis dilaksanakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi yang sesuai terhadap komponen
2 3 2 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Seluruh kegiatan pemelihara-an/servis dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijaksanaan perusahaan
2 2 2 68 72
Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis 2 2 2 70
Pemeliharaan/servis engine dilaksanakan sesuai dengan pedoman industri yang ditetapkan
3 2 2 70
4. Melaksanakan pemeliharaan /servis komponen
Pemeliharaan/servis komponen tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
3 2 2 75
Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami 2 2 2 70 70
Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis. 2 2 2 68
Seluruh kegiatan peme-liharaan/servis dilaksana-kan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamat-an dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan
2 2 2 70
5. Menggunakan pelumas atau cairan pembersih
Penggunaan pelumas/ cairan pembersih yang benar untuk komponen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
2 2 2 73
Pembuangan pelumas/cairan pembersih bekas dilaksana-kan berdasarkan undang-undang lingkungan hidup.
2 2 2 73 71
Penanganan pelumas/ cairan pembersih bekas dilaksana-kan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijaksanaan pe-rusahaan
2 2 2 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
keterangan :
KM Ind=. ∑1+2+3 x 100
9
KKM KD = Rata2 KKM Ind. dan KKM SK = Rata2 KKM KD KKM Mapel = Rata2 KKM SK
Skore 3 ( 8,1 - 10 ) : kompleksitas rendah, dayadukung tinggi, intake tinggi
Skore 2 ( 6,5 - 8,0) : kompleksitas, daya dukung dan intake sedang
Skore 1 ( 5,0 - 6,4 ): kompleksitas tinggi, daya dukung rendah dan intake rendah
Surakarta, 18 Juli 2011
Mengetahui, Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. Sri Wahyoto ABADI,S.Pd
NIP: 19530427 198203 1 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Nama Sekolah SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA
Kelas / Semester : X / Genap
Mata Pelajaran/ SK : Memelihara Baterai
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM KKM KKM KKM KKM
Kompleks Daya Duk Intake Indikator KD SK MAPEL
1. Menguji baterai
Baterai diuji tanpa menyebabkab kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
3 2 2 75
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami 2 2 2 70 73
Pemilihan perlengkapan pengujian yang sesuai 3 2 2 75
Pengujian dilakukan dan hasilnya dianalisa disesuaikan dengan spesifikasi pabrik
3 2 2 75
Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (StandardOperatonal Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan
2 2 2 70
2. Memperbaiki Baterai
Baterai dilepas dan diganti tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
3 3 3 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Memilih dan menggunakan perlengkapan dan peralatan yang sesuai 3 3 3 75 71 70 70
Tindakan dan langkah-langkah dilakukan untuk mencegah hilangnya memori elektronik pada kendaraan jika ada
2 2 2 70
Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (StandardOperatonal Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan
2 2 2 65
3. Merawat Baterai
Permukaan air baterai diperiksa dan ditambah seperlunya 3 3 3 75
Terminal baterai (+,-) dibersihkan 3 3 3 75 72
Baterai diisi dengan menggunakan pengisi baterai/ baterai charger yang sesuai
3 3 3 73
Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis dan pengisian baterai dilaksanakan berdasarkan SOP (StandardOperatonal Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebija-kan perusahaan
2 2 2 65
4. Menjumper Baterai
Memilih kabel jumper yang sesuai, bila perlu menggunakan pelindung 2 2 2 65
Kabel jumper disambung/dilepas dengan tahapan dan kutub yang benar 3 3 3 70 67
Kendaraan dibantu start hidup tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
2 2 2 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Seluruh kegiatan bantuan start dilaksanakan berdasarkan SOP (StandardOperatonal Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebija-kan perusahaan
2
2
2
65
Keterangan :
KKM Ind=. ∑1+2+3 x 100
9
KKM KD = Rata2 KKM Ind. dan KKM SK = Rata2 KKM KD KKM Mapel = Rata2 KKM SK
Skore 3 ( 8,1 - 10 ) : kompleksitas rendah, dayadukung tinggi, intake tinggi
Skore 2 ( 6,5 - 8,0) : kompleksitas, daya dukung dan intake sedang
Skore 1 ( 5,0 - 6,4 ): kompleksitas tinggi, daya dukung rendah dan intake rendah
Surakarta, 18 Juli 2011
Mengetahui, Guru Mapel
Kepala Sekolah
Drs. Sri Wahyoto ABADI,S.Pd
NIP: 19530427 198203 1 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
YAYASAN PENDIDIKAN BHINEKA KARYA SURAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BHINEKA KARYA SURAKARTA
Jl. Letjend. Suprapto No. 32 Telp. 0271-711397 Surakarta 57138
SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Diklat : KDO Pengajar : Team
Program Keahlian : Otomotif Hari : Sabtu, 28 November 2011
Tingkat : X (Sepuluh) Waktu : 11.30 – 13.00
PETUNJUK UMUM: 1. Tulislah Nomor Ulangan Umum pada kolom lembar jawaban yang disediakan
2. Jumlah soal sebanyak 50 butir semua harus dijawab
2.1 Pilihan ganda 40 soal
2.2 Uraian 10 soal
3. Laporkan kepada pengawas ulangan umum jika ada tulisan yang tidak jelas, lembaran soal yang kurang
atau ada yang rusak
4. Pada soal pilihan ganda apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin memperbaiki tidak
diperbolehkan memakai tip eks atau penghapus melainkan dengan cara sebagai berikut:
a b c d diperbaiki a b c d
5. Setelah selesai dan masih ada waktu, periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada
pengawas.
SELAMAT MENGERJAKAN
PETUNJUK KHUSUS I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada a b c d atau e pada
lembar yang tersedia!
1.
Dilihat dari susunan silinder maka gambar di samping adalah
gambar mesin dengan tipe:
a. Engine tipe In-line
b. Engine tipe On-line
c. Engine tipe Off-line
d. Engine tipe V
e. Engine tipe Horisontal berlawanan
2.
Dilihat dari susunan silinder maka gambar di samping
adalah gambar mesin dengan tipe:
a. Engine tipe In-line
b. Engine tipe On-line
c. Engine tipe Off-line
d. Engine tipe V
e. Engine tipe Horisontal berlawanan
3.
Dilihat dari susunan silinder maka gambar di samping
adalah gambar mesin dengan tipe:
a. Engine tipe In-line
b. Engine tipe On-line
c. Engine tipe Off-line
d. Engine tipe V
e. Engine tipe Horisontal berlawanan
17/UUS-GNP/TO/X/11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.
Dilihat dari mekanisme katupnya maka gambar di samping
adalah gambar mesin dengan mekanisme katup tipe:
a. Mekanisme katup tipe OHC
b. Mekanisme katup tipe OHV
c. Mekanisme katup tipe DOHC
d. Mekanisme katup tipe SOHC
e. Mekanisme katup tipe SV
5.
Dilihat dari mekanisme katupnya maka gambar di samping
adalah gambar mesin dengan mekanisme katup tipe:
a. Mekanisme katup tipe OHC
b. Mekanisme katup tipe OHV
c. Mekanisme katup tipe DOHC
d. Mekanisme katup tipe SOHC
e. Mekanisme katup tipe SV
6.
Gambar di samping adalah gambar system::
a. Lubrication System
b. Ignation System
c. Cooling System
d. Fuel System
e. Braking System
7. Gambar di samping adalah gambar system:
a. Lubrication System
b. Ignation System
c. Cooling System
d. Fuel System
e. Braking System
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Gambar di samping adalah gambar system:
a. Lubrication System
b. Ignation System
c. Cooling System
d. Fuel System
e. Braking System
9.
Pada gambar di samping adalah gambar motor 4 tak
Pada notasi “b” adalah gambar:
a. Piston
b. Connecting Rod
c. Crank Shaft
d. Spark Plug
e. Cam Shaft
10. Pada gambar soal NO:9,maka pada notasi ”a” adalah gambar:
a. Piston d. Spark Plug
b.Connecting Rod e. Cam Shaft
c. Crank Shaft
11. Pada gambar soal NO:9,maka pada notasi ”c” adalah gambar:
a. Piston d. Spark Plug
b. Connecting Rod e. Cam Shaft
c. Crank Shaft
12. Pada gambar soal NO:9,maka pada notasi ”i” adalah gambar:
a. Piston d. Spark Plug
b. Connecting Rod e. Cam Shaft
c. Crank Shaft
13. Pada gambar di samping adalah
a. Motor 4 Tak
b. Motor 3 Tak
c. Motor 2 Tak
d. Motor 1 Tak
e. Motor 5 Tak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14. Pada gambar di samping adalah
a. Piston
b. Valve
c. Rocker Arm
d. Connecting Rod
e. Fly Wheel
15. Pada gambar di samping adalah :
a. Connecting Rod
b.Piston
c. Valve
d.Rocker Arm
e. Cylinder Block
16. Bahan untuk membuat Cylinder Block adalah:
a. Paduan Alumuniun atau Besi Tuang
b. Paduan Baja
c. Paduan Asbes dan Serbuk Besi
d. Baja murni
e. Paduan Perunggu
17. Pada gambar di samping adalah :
a. Connecting Rod
b. Crank Shaft
c. Cam Shaft
d. Pinion Shaft
e. Fly Wheel
18. Yang termasuk siklus kerja motor 4 tak adalah kecuali….
a. Langkah kompresi d. Langkah pembilasan
b. Langkah buang e. Langkah hisap
c. Langkah usaha
19. Konstruksi mesin bensin terdiri dari mekanik mesin dan kelengkapan mesin. Di bawah ini
yang termasuk mekanik mesin adalah….
a. Sistem pelumasan d. Sistem bahan bakar
b. Sistem pendinginan e. Sistem kelistrikan
c. Piston dan batang piston
20. Di bawah ini yang termasuk kelengkapan mesin adalah …..
a. Mekanisme katup d. Poros engkol dan roda penerus
b. Blok silinder dan kepala silinder e. Fuel system
c. Crank case
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21. Di bawah ini merupakan rumus untuk menghitung volume silinder adalah…..
a. nLD4
1 d. nLD4
1 2
b. nLD4
1 2 e. nLD4 2
c. nLD4
1 22
22. Di bawah ini merupakan rumus perbandingan kompresi adalah…..
a. Perbandingan kompresi = Vs
VcVs
b. Perbandingan kompresi = Vs
VcVc
c. Perbandingan kompresi = Vs
VcVs 22
d. Perbandingan kompresi = Vc
VcVs
e. Perbandingan kompresi = 2Vc
VcVs
23. Di bawah ini adalah kode baterai:
55 D 23 L
1 2 3 4
Pada nomor “1” menunjukkan..
a. Kapasitas baterai d. Posisi terminal +
b. Lebar dan tinggi baterai e. Berat baterai
c. Panjang baterai
24. Pada gambar di samping adalah komponen :
a. Power train system
b. Clutch system
c. Trasmission System
d. Braking System
e. Suspension System
25. Gambar di samping adalah gambar system:
a. Lubrication System
b. Ignation System
c. Cooling System
d. Fuel System
e. Braking System
26. Pada gambar di samping adalah :
a. Power Train System
b. Clutch System
c. Transmission System
d. Braking System
e. Suspension System
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27. Pada gambar di samping adalah :
a. Hidroliter
b. Higrometer
c. Spidometer
d. AVO meter
e. Hidrometer
28. Pada gambar di samping adalah :
a. Mencharge baterai dengan
sambungan seri
b. Mencharge baterai dengan
sambungan paralel
c. Mencharge baterai dengan
sambungan seri-paralel
d. Mencharge baterai dengan
sambungan semi seri
e. Mencharge baterai dengan
sambungan semi paralel
29. Pada gambar di samping adalah :
a. Mencharge baterai dengan
sambungan seri
b. Mencharge baterai dengan
sambungan paralel
c. Mencharge baterai dengan
sambungan seri-paralel
d. Mencharge baterai dengan
sambungan semi seri
e. Mencharge baterai dengan
sambungan semi paralel
30. Dibawah ini adalah kotak baterai yang
berwarna hitam terbuat dari bahan:
a. Plastik
b. Karet
c. Serat asbes
d. Ebonit
e. Sterofom
31. Dibawah ini adalah electrolit yang digunakan pada baterai adalah…
a. NaCOOH d. H2SO4
b. Na NH3 e. NCL
c. CHO3
32. Arah gerakan torak saat langkah usaha adalah….
a. Berputar d. Ke atas
b. Ke kiri e. Ke bawah
c. Ke kanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33. Arah gerakan torak saat langkah kompresi adalah….
a. Ke atas d. Ke kiri
b. Ke bawah e. Berputar
c. Ke kanan
34. Posisi katup masuk dan katup buang saat langkah usaha adalah……
a. Menutup lalu membuka d. Menutup
b. Membuka lalu menutup e. Membuka
c. Membuka sedikit
35. Posisi katup masuk saat langkah hisap adalah….
a. Membuka sedikit d. Membuka lalu menutup
b. Menutup e. Menutup lalu membuka
c. Membuka
36. Volume dalam silinder saat langkah hisap adalah…..
a. Membuka d. Rendah
b. Berkurang e. Bertambah
c. Menutup
37. Temperatur di dalam silinder saat langkah kompresi adalah……
a. Rendah d. Rendah sekali
b. Sedang-sedang saja e. Tinggi
c. Tinggi sekali
38. Dibawah ini merupakan macam-macam pegas suspensi adalah kecuali:
a. Coil Spring d. Shock Absorber
b.Leaf Spring e. Air Spring
c. Torsion Bar Spring
39. 1. Kaca digosok sutra 3. Baterai
2. Penggaris digosok ke rambut 4. Listrik PLN Dari keterangan di atas yang merupakan “static electricity” adalah….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b.1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 1 dan 4
40. Seperti soal no: 39 yang merupakan “Dynamic Electricity” adalah…
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b.1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 1 dan 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
GAMBAR FOUR STROKE ENGINE
1. lihatlah gambar four stroke engine diatas:
a. Pada gambar diatas,notasi “G” adalah…
b. Pada gambar diatas, notasi “I” adalah….
c. Pada gambar diatas, notasi “K” adalah….
d. Pada gambar diatas, notasi “J” adalah….
e. Pada gambar diatas, notasi “O” adalah….
2. Katup masuk membuka 15o sebelum TMA menutup 30
o setelah TMB. Katup buang membuka
45o sebelum TMB, menutup 10
o setelah TMA. Gambarkan diagram kerja katup, Berapa derajat
langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha, langkah buang dan over laps?
3. Apakah fungsi sistem rem?
4. Apakah fungsi sistem suspensi?
5. Apakah fungsi transmisi?
6. Gambarkan rangkaian baterai paralel saat diisi/charge dengan menggunakan 2 baterai?
7. Gambarkan rangkaian baterai seri paralel saat diisi/charge dengan menggunakan 3 baterai?
8. Apakah fungsi baterai?
9. Alat untuk mengukur tegangan baterai adalah?
10. Alat untuk mengukur BJ air ACCU adalah?