Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI POLA PERTUMBUHAN KORPORASI PADA SEKTOR TRANSPORTATIONDI INDONESIA (SENSUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA)
Fanvi Yokananda¹, Dr. Yudi Pramudiana², Ir.³
¹Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia yang termasuk ke dalam sub sektor Transportation.
Penentuan perusahaan didasarkan pada pertimbangan bahwa perusahaan yang
sudah Go Public merupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang cukup
baik, sehingga layak untuk diteliti.
Pada perusahaan Go Public yang telah mengeluarkan Initial Public
Offering (IPO), maka akan ada tanggung jawab kepada pemegang saham,
antara lain dengan :
1. Membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia.
2. Transparan dan terbuka, sehingga data dan profil perusahaan dapat
dilihat.
3. Pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para
pemegang saham sehingga perusahaan sulit untuk melakukan praktek
nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan, karena perusahaan
tersebut milik publik.
4. Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan
para investor, dan memberikan informasi mengenai perkembangan dari
perusahaan.
Hal tersebut dapat mempermudah untuk mendapatkan data yang diinginkan
untuk keperluan penelitian. Disamping itu, sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh Bapepam nomor Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 bahwa
Perusahaan yang telah melakukan penawaran umum saham dan perusahaan
publik wajib menyampaikan laporan tahunan (Annual Report). Laporan
tersebut memuat ikhtisar data keuangan penting, analisis dan pembahasan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
2
umum oleh manajemen, laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan
manajemen. Dengan adanya peraturan ini maka akses untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan menjadi lebih mudah, serta memberikan jaminan
akan keterandalan data yang akan digunakan untuk penelitian.
Objek penelitian dibatasi pada perusahaan yang bergerak pada sektor
Transportation dengan pertimbangan bahwa sektor tersebut merupakan sektor
yang memiliki pengaruh cukup tinggi terhadap percepatan pembangunan di
Indonesia, dan merupakan sektor pendukung yang utama bagi sektor industri
lainnya dan keberhasilan dari sektor tersebut merupakan kunci dari
keberhasilan pembangunan negara.
Perusahaan – perusahaan pada sektor Transportation yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia berjumlah 21 perusahaan dan perusahaan yang akan
diteliti berjumlah 11 perusahaan. Berikut ini merupakan daftar perusahaan
yang menjadi objek penelitian :
a. PT. Berlian Laju Tanker Tbk.
b. PT. Centris Multipersada Pratama Tbk.
c. PT. Garuda Indonesia Tbk.
d. PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
e. PT. Mitra International Resources Tbk.
f. PT. Steady Safe Tbk.
g. PT. Samudera Indonesia Tbk.
h. PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
i. PT. Trada Maritime Tbk.
j. PT. Panorama Transportasi Tbk.
k. PT. Wintermar Offshore Marine Tbk.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
3
1.2. Latar Belakang Penelitian
Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
ekonomi dunia. Pada kedua tahun tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia
menurun yang antara lain disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan
perekonomian Amerika Serikat, namun pada tahun 2010 kondisi
perekonomian dunia mulai mengalami pertumbuhan, dan seiring dengan
pertumbuhan tersebut maka perdagangan dunia juga menunjukkan
peningkatan yang cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan volume peningkatan
perdagangan dunia yang naik sebesar 12% di tahun 2010 (sumber : Bank
Indonesia 2010)
Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan
sebesar 6,10 % dibandingkan dengan tahun 2009. Dengan nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp. 2.310,70 triliun.
Tabel 1.1
Tabel Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010
Sumber : Badan Pusat Statistik (2010)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
4
Dari tabel tersebut terlihat selama tahun 2010, semua sektor ekonomi
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan
komunikasi 13,50 %, dan terendah di sektor pertanian 2,90 %. Dan
pertumbuhan PDB tanpa migas tahun 2010 mencapai 6,60%.
Keberhasilan industri transportasi di Indonesia sangat berpengaruh
terhadap industri industri lain karena sektor industri tersebut sangat
dibutuhkan untuk membentuk suatu pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Pertumbuhan sektor transportasi sangat dibutuhkan karena
sektor transportasi merupakan pendorong dan berperan sebagai urat nadi
kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sektor
transportasi juga berfungsi untuk menjembatani kesenjangan dan mendorong
pemerataan dan mempercepat pembangunan antar wilayah Republik
Indonesia.
Aktivitas usaha industri transportasi adalah memberikan jasa
pelayanan transportasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah
lainnya baik itu dalam satu areal, wilayah, negara, benua maupun antar benua.
Secara geografis, industri transportasi dapat dibedakan menjadi jasa pelayanan
transportasi udara, darat dan laut. Secara subyektif, dapat dibedakan dalam
jasa angkutan, jasa penyewaan alat angkut.
Industri transportasi merupakan industri yang memberikan pelayanan
jasa primer yang dibutuhkan oleh masyarakat, oleh karena itu industri
transportasi merupakan industri yang tidak dapat dilepaskan dari aturan –
aturan kenegaraan ataupun perjanjian antar negara. Secara operasional,
perusahaan di industri transportasi menjalankan aktivitas usahanya dengan
jalan mengoperasikan sendiri armada perusahaan atau dengan jalan
melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam mengoperasikan armada
perusahaan. Disamping itu, armada yang digunakan oleh perusahaan industri
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
5
transportasi dapat berupa armada yang dimiliki (dibeli sendiri), armada yang
disewa ataupun armada yang dimiliki secara bersama – sama dalam rangka
kerjasama operasi dengan pihak lain. (bapepam, 2002)
Industri transportasi membutuhkan armada yang memadai, sehingga bagi
perusahaan yang ingin bergerak pada industri tersebut dibutuhkan
kemampuan dan kekuatan finansial perusahaan yang tinggi. Perusahaan yang
bergerak pada industri transportasi harus memiliki kemampuan untuk
menguasai faktor eksternal maupun internal dari perusahaan, seperti
kemampuan menganalisa faktor geografis Indonesia. Begitu juga untuk
sumber daya manusia diharuskan memiliki skill, kemampuan serta keahlian
khusus.
Dari karakteristik industri transportasi tersebut, resiko pada
perusahaan di sektor transportasi tidak terlepas dari karakteristik utamanya
yaitu penyediaan jasa transportasi, sehingga ada beberapa resiko yang dapat
dialami perusahaan pada sektor transportasi antara lain :
Resiko ketentuan peraturan pemerintah.
1. Resiko ini berkaitan dengan perubahan peraturan pemerintah yang
mengatur industri transportasi, contohnya :
a) Pemberlakuan batas tarif acuan batas atas dan batas bawah untuk
penumpang transportasi udara.
b) Harga bahan bakar sebagai salah satu komponen biaya
perusahaan penyedia jasa transportasi juga ditetapkan oleh
pemerintah. Dengan demikian perseroan menghadapi resiko
berubahnya ketentuan pemerintah tentang harga BBM.
2. Resiko kenaikan harga suku cadang kendaraan armada.
Suku cadang kendaraan sebagai suatu alat penunjang operasional
perusahaan transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam
industri transportasi. Kenaikan harga suku cadang yang tidak selalu
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
6
diikuti dengan kenaikan tarif yang ditetapkan pemerintah akan
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menjalankan
usahanya.
3. Resiko berfluktuasinya nilai tukar rupiah
Fluktuasi nilai tukar mata udang mengakibatkan meningkatnya biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan penyedia jasa transportasi
untuk harga bahan bakar minyak, suku cadang, serta perbaikan dan
pemeliharaan armada.
4. Resiko keamanan.
Resiko menurunnya tingkat keamanan suatu areal, wilayah, negara
tempat operasional industri transportasi yang dapat berakibat
terhadap rusaknya atau musnahnya armada yang digunakan oleh
perusahaan.
5. Resiko pemutusan hubungan kontrak.
Perseroan menghadapi resiko pemutusan hubungan kontrak apabila
terjadi pemutusan hubungan kontrak sewa jangka panjang oleh
penyewa.
6. Resiko kegagalan klaim asuransi.
Perseroan telah mengasuransikan seluruh armada transportasinya,
namun ada kemungkinan klaim asuransi tidak terbayarkan karena
tidak terpenuhinya persyaratan yang tercantum dalam polis. Sebagai
akibatnya kerugian karena kerusakan armada akan menjadi beban
perseroan.
7. Resiko leverage.
Resiko yang terkait pada kewajiban perusahaan karena pendanaan
yang berasal dari luar perusahaan (external financial) untuk
pembelian armada.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
7
Bank dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2011 dapat melampaui 6,40% apabila pemerintah melakukan reformasi secara
menyeluruh terutama pembenahan infrastruktur, transportasi, minyak dan gas
bumi (International Business Time, 2011). Membaiknya kondisi
perekonomian Indonesia, dan seiring dengan era perdagangan bebas akan
meningkatkan volume perdagangan baik internasional maupun domestik. Hal
ini menuntut saluran distribusi yang dapat mendukung pergerakan barang
secara efektif dan efisien. Kebutuhan akan saluran distribusi tersebut akan
merangsang pertumbuhan perusahaan – perusahaan yang bergerak di industri
transportasi, dan hal tersebut merupakan peluang bagi perusahaan untuk
semakin berkembang.
Dalam industri transportasi laut, prospek jasa angkutan laut semakin
berkembang lebar seiring bangkitnya kembali bisnis perdagangan global,.
Sebagai jasa yang menopang perdagangan global, pertumbuhan jasa
transportasi mengikuti geliat perdagangan dunia, saat krisis keuangan global
melanda pada akhir tahun 2008 berdampak pada turunnya permintaan barang
– barang di dunia sehingga menyebabkan aktivitas ekspor impor di Indonesia
melemah, hal ini terlihat pada periode tahun 2006 – 2009 dimana
pertumbuhan kargo yang dimuat untuk tujuan internasional pada empat
pelabuhan utama Indonesia (Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan
Unjung Pandang) turun hingga 27,20%, Sementara itu, pada pasar domestik
kondisi cenderung lebih baik dimana pertumbuhan kargo yang dimuat sebesar
13,60%.
Pangsa pasar perusahaan nasional di angkutan domestik mencapai
79,00% sedangkan pasar angkutan luar negeri sebesar 7,00%. Pada pasar
pengiriman luar negeri dengan mayoritas tujuan ekspor, jasa angkutan asing
memegang 93 persen pasar. Pengangkutan komoditas ekspor Indonesia pada
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
8
kurun waktu tersebut masih didominasi oleh pihak asing (Handri Triono,
2010).
Pada masa depan, diperkirakan pasar angkutan laut semakin luas
berhubungan dengan menguatnya kembali permintaan ekspor Indonesia di
pasar global, dimana ekspor Indonesia pada periode Januari – Mei 2010 telah
menguat sebesar 47,70 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal pendukung lainnya terkait dengan dukungan pemerintah pada
pembenahan industri transportasi laut dengan memberlakukan asas Cabotage
melalui UU no 17 tahun 2008 tentang pelayaran, dalam peraturan tersebut
diatur mengenai kegiatan angkutan laut dimana setiap kegiatan angkutan laut
dalam negeri dilakukan perusahaan angkutan nasional dengan kapal
berbendera Indonesia serta diawaki awak kapal berkewarganegaraan
Indonesia.
Ditengah prospek tersebut, kapasitas armada niaga Indonesia masih
rendah. Data dari Direktorat Perhubungan Laut (2008) mengungkapkan Porsi
kapasitas angkut Kapal Indonesia terhadap kapasitas angkut kapal di seluruh
dunia hanya sebesar 0,60%.
Pada industri transportasi darat, peranan pokok transportasi darat adalah
sebagai pengumpan (feeder) terhadap sistem transportasi nasional. Untuk
mendorong kegiatan pada industri transportasi darat, pemerintah melakukan
beberapa regulasi sebagai landasan yaitu dengan memberlakukan Undang –
Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang
memuat norma penyelenggaraan angkutan jalan seperti standar pelayanan
angkutan orang, penyusunan rencana umum jaringan trayek, angkutan massal
serta angkutan multimoda.
Sedangkan pada industri transportasi udara, berdasarkan Direktorat
Perhubungan Udara (2008) jumlah penumpang udara domestik naik dengan
rata – rata sebesar 22,00% sejak diberlakukannya izin kepada pihak swasta
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
9
untuk mendirikan perusahaan penerbangan. Untuk mendukung industri
penerbangan tersebut pemerintah meningkatkan kapasitas bandara melalui
pembangunan landasan, pembangunan dan peningkatan terminal bandara dan
sarana prasarana navigasi. Namun, untuk menciptakan industri penerbangan
yang tumbuh dengan sehat dan memiliki tingkat keselamatan tinggi,
pemerintah membuat undang undang yang mengatur bidang transportasi udara
dengan Undang – Undang no. 1 tahun 2009 dan juga memberlakukan tarif
acuan batas atas dan batas bawah untuk perusahaan penerbangan.
Dengan potensi tersebut, maka memberikan kesempatan yang tinggi
untuk pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan yang bergerak di industri
transportasi di Indonesia, namun untuk memperoleh posisi yang kuat dalam
industri tentunya juga harus memperhatikan kondisi persaingan pasar
internasional maupun domestik.
Keberhasilan perusahaan dalam menguasai pasar tidak terlepas dari
kemampuannya menganalisa faktor – faktor internal maupun eksternal
perusahaan sehingga menghasilkan strategi perusahaan yang tepat untuk
mencapai sasaran dan tujuan perusahaan. Certo dan peter (1991)
mengemukakan bahwa ada pertanyaan terakhir yang harus dijawab
manajemen perusahaan dalam proses penentuan strategi adalah; apa saja yang
harus dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan secara lebih efektif untuk
masa yang akan datang ? Dan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat
dikatakan sebagai strategi. Pertanyaan yang dikemukakan tersebut baru dapat
dijawab setelah menjawab tiga pertanyaan lainnya yaitu : kemanakan
sesungguhnya perusahaan hendak diarahkan ? Kearah manakah perusahaan
bergerak sekarang ini ? Faktor – faktor lingkungan apakah yang sedang
dihadapi perusahaan pada saat ini ?.Dari tiga pertanyaan tersebut
menggambarkan bahwa penentuan arah dan kondisi lingkungan eksternal dan
internal merupakan dasar penentuan strategi. Coulter (2008) mengemukakan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
10
bahwa strategi korporat didefinisikan sebagai strategi yang menitikberatkan
pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai bisnis apa yang akan
dimasuki oleh suatu organisasi dan apa yang diinginkan dalam bisnis tersebut.
Dari definisi tersebut terlihat bahwa strategi mencerminkan tujuan jangka
panjang perusahaan.
Globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk
selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang
dan berdaya saing. Pada umumnya, strategi yang dapat dijalankan oleh
perusahaan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu strategi ekspansi
(pertumbuhan) dan strategi penyehatan. Pada dasarnya perusahaan yang sehat
tentunya menginginkan terdapatnya suatu pertumbuhan dalam bisnisnya
sehingga mereka melakukan strategi untuk tumbuh, kemudian untuk tumbuh
dilakukan dengan berbagai macam cara sehingga strategi pertumbuhan
menjadi beragam. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui pertumbuhan dari
dalam perusahaan (internal growth) atau pertumbuhan dari luar perusahaan
(external growth) melalui merger dan akuisisi. Pertumbuhan internal
dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada,
misalnya dengan cara menambah kapasitas pabrik, menambah produk atau
mencari pasar baru. Sebaliknya, pertumbuhan eksternal dilakukan dengan
membeli perusahaan yang sudah ada. Merger dan akuisisi adalah strategi
pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur cepat untuk mengakses pasar
baru untuk produk baru tanpa harus membangun dari awal. Keuntungan
lainnya adalah terdapat penghematan waktu yang sangat signifikan antara
pertumbuhan internal dan eksternal melalui merger dan akuisisi. Pada
dasarnya, perusahaan yang sehat menginginkan terdapatnya suatu
pertumbuhan dalam bisnisnya sehingga mereka melakukan strategi untuk
tumbuh.Neil M. Kay (1997) mengemukakan bahwa supaya perusahaan dapat
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
11
tumbuh berkembang lebih baik di masa datang, maka dia memiliki pola
tertentu agar dapat terkontrol dan manageable.
Dari paparan tersebut timbul ketertarikan untuk melakukan eksplorasi
terhadap keterkaitan pola pertumbuhan perusahaan dengan tujuan strategis
perusahaan – perusahaan yang berada pada sektor industry Transportation,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“STUDI POLA PERTUMBUHAN KORPORASI PADA SEKTOR
TRANSPORTATION (Sensus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia)”
1.3. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan korporasi pada
sektor transportation maka penulis mengemukakan beberapa perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Tujuan Jangka Panjang perusahaan – perusahaan yang
berada pada sektor Transportation ?
2. Bagaimana pola strategi pertumbuhan pada perusahaan - perusahaan
yang berada pada sektor Transportation ?
3. Bagaimana pola strategi pertumbuhan pada sektor Transportation ?
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui Tujuan Jangka Panjang perusahaan – perusahaan
yang berada pada sektor Transportation.
2. Untuk mengetahui pola strategi pertumbuhan pada perusahaan -
perusahaan yang berada pada sektor Transportation.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
12
3. Untuk mengetahui pola strategi pertumbuhan pada sektor
Transportation.
1.5. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan.
Untuk memberikan informasi kepada perusahaan mengenai studi pola
pertumbuhan perusahaan sehingga dapat menjadi masukan untuk perbaikan
kinerja perusahaan.
2. Bagi asosiasi atau perusahaan sejenis.
Dapat memberikan informasi mengenai pola pertumbuhan perusahaan
sehingga dapat digunakan sebagai benchmark untuk penerapan strategi yang
tepat.
3. Bagi Pemerintah.
Memberikan informasi mengenai kondisi industri transportation di
Indonesia, yang berguna untuk pembuatan kebijakan pemerintah dimasa
yang akan datang.
4. Bagi Investor.
Memberikan manfaat bagi para investor, dalam rangka menilai para pelaku
bisnis di industri transportation untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan investasinya.
5. Bagi Penulis.
Sebagai syarat akhir penyelesaian program Magister Manajemen di Sekolah
Pascasarjana Institut Manajemen Telkom. Dan juga sebagai perluasan
wawasan mengenai tata cara penelitian dan materi terkait.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
13
1.6. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memaparkan mengenai gambaran umum objek penelitian,
latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini memaparkan landasan teori yang relevan dengan topik
pembahasan yang akan diteliti untuk dijadikan landasan dalam pembahasan
dan analisis permasalahan dalam penelitian, tinjauan penelitian sebelumnya,
kerangka pemikiran, dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini memaparkan pendekatan, metode serta teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini memaparkan analisis dan pengolahan data dari masalah yang
sudah dirumuskan serta pembahasan dari hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian dan
rekomendasi bagi perusahaan, industri sejenis, serta bagi penelitian lebih
lanjut.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
159
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. tidak semua perusahaan mencantumkan secara jelas dan tertulis mengenai
pernyataan tujuan jangka panjangnya. Deskripsi tujuan jangka panjang
pada 6 perusahaan yang diteliti memuat tujuan jangka panjangnya secara
jelas dan tertulis, sedangkan pernyataan jangka panjang pada 5
perusahaan lainnya tidak memuat tujuan jangka panjang secara tertulis,
namun dapat dilihat atau tersurat dalam pernyataan dewan komisaris
maupun dalam rencana bisnis perusahaan. Dari penjabaran yang telah
dilakukan terhadap tujuan jangka panjang perusahaan, terlihat bahwa
keseluruhan perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan terhadap
perusahaannya dan mayoritas tujuan jangka panjang dari perusahaan –
perusahaan yang bergerak pada sektor transportation berupaya untuk
menerapkan strategi pertumbuhan dengan melakukan diversifikasi terkait
pada perusahaannya.
2. Perusahaan yang berada pada sektor transportation menerapkan strategi
pertumbuhan yang berbeda sesuai dengan tujuan jangka panjang maupun
kebutuhan perusahaan, strategi tersebut dianalisis berdasarkan :
a. Jumlah kepemilikan saham atas anak perusahaan; menyimpulkan
bagaimana kedudukan perusahaan induk sebagai pemegang saham
anak perusahaan, sebagai pemegang saham mayoritas ataukah
minoritas.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
160
b. Jenis bisnis yang dilakukan anak perusahaan; memetakan anak
perusahaan pada industri hulu, middle atau hilir dalam lini bisnis
yang berkaitan atau tidak dengan induk perusahaan.
Dari pola tersebut dapat disimpulkan strategi pertumbuhan yang
diterapkan perusahaan yaitu strategi diversifikasi terkait, strategi
konsentrasi, strategi integrasi horizontal serta strategi internasional.
3. Dari 11 perusahaan yang berada pada sektor transportation, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas perusahaan yang bergerak pada sektor
transportation cenderung memperkuat lini bisnis utamanya terutama pada
bisnis di industri hilir. mayoritas bisnis anak perusahaan masih terkait
dengan lini bisnis utama, dan keseluruhan perusahaan yang bergerak pada
sektor transportasi merupakan perusahaan yang bergerak pada industri
hilir di bidang jasa.
Kedudukan perusahaan terhadap mayoritas anak perusahaan adalah
sebagai pemegang saham mayoritas (majority sockholders), yang artinya
perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap
anak perusahaan serta memiliki hak atas kekayaan bersih anak
perusahaan.
mayoritas perusahaan pada sektor transportation menerapkan strategi
diversifikasi terkait, dan pada beberapa perusahaan diawali terlebih
dahulu dengan strategi konsentrasi. Perusahaan pada sektor
transportation terutama yang bergerak pada transportasi laut juga
melakukan strategi internasional untuk memperluas pangsa pasar, serta
strategi integrasi horizontal untuk memperkuat posisi perusahaan pada
industri di sektor transportasi.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
161
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, peneliti menyarankan beberapa
hal berikut :
1. Bagi pelaku industri :
a. Perusahaan yang bergerak pada sektor transportation dapat
melakukan strategi konsentrasi yang bersinergi dengan strategi
integrasi terutama integrasi secara horizontal agar dapat memperkuat
posisi perusahaan pada industri transportasi. Apabila posisi
perusahaan sudah tumbuh dengan baik, maka dapat melakukan
diversifikasi ke lini bisnis lain untuk meningkatkan pendapatan dan
nilai bisnis perusahaan, kemudian dapat mempertimbangkan untuk
memperluas pangsa pasar di negara lain dengan melakukan strategi
internasional.
2. Bagi peneliti selanjutnya :
Penelitian ini hanya menggunakan ihtisar keuangan dalam mengukur
kinerja perusahaan, karena itu penelitian mengenai kondisi keuangan tiap
perusahaan yang lebih mendalam akan menambah akurasi hasil
pembuktian dari penelitian ini.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
162
DAFTAR PUSTAKA
Bowman, Edward J. (2003). Content Analysis of Annual Reports for
Corporate Strategy and Risk. Jurnal Interfaces, vol. 14
Strategic Management. [online] tersedia : www.jstor.org [10
juni 2011]
Certo, Samuel C and J.Paul Peter. (1991). The Strategic Management
Process, Mc Graw Hill, INC, New York.
Collis, David.J., & Montgomery, C.A. (2005). Corporate Strategy : A
Resource – Based Approach (2nd ed). McGraw-Hill.
Coulter, Mary. (2008). Strategic Management (4th ed). Pearson
Prentice Hall.
Cresswell, John. W. (2009). Research Design : Qualitative,
Quantitetive, and Mixed Method Approaches (3rd ed). SAGE.
David, Fred.R. (2004). Manajemen Strategis. Gramedia.
______ , (2009). Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep
Buku 1 (12th ed). Salemba Empat.
Furrer, Olivier., Pandian, J.R., Thomas, H. (2007). Corporate Strategy
and Shareholder Value During Decline and Turnaround.
Jurnal. Emerald Group Publishing. [online] tersedia :
www.emeraldinsight.com [12 Juni 2011].
Gare, Klas. Melin, Ulf. (2010). SMEs Need Formative Infrastructure
for Business Transformation. Jurnal. Emerald Group
Publishing. [online] tersedia : www.emeraldinsight.com [2
Oktober 2011]
Hariadi, Bambang. (2005). Strategi Manajemen : Strategi
Memenangkan Perang Bisnis. Banyumedia Publishing.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
163
Hirota, Shinichi. Kubo, Katsuyuki. Miyajima Hideaki. Hong, Paul.
Park, W. Young. (2010). Corporate Mission, Corporate
Policies, and Business Outcomes : Evidence From
Japan.Jurnal. Emerald Group Publishing. [online] tersedia :
www.emeraldinsight.com [14 oktober 2011]
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (2010) Strategic Management
and Business Policy, 9th Edition, Pearson Prentice Hall.
Kenny, Tom.(2008). From Vision to Reality Through Values. Emerald
Group Publishing Limited. [online] tersedia :
www.emeraldinsight.com [14 oktober 2011]
Kotler, Philips. Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing (13th
ed). Pearson education.
Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Kencana Prenada.
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.
Erlangga.
_______, (2006). Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif. Erlangga.
MRS (2011, 13 Januari). Bank Dunia : Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia 2011 Akan Tumbuh 6,4 Persen. International
Business Times [online] tersedia : http://id.ibtimes.com [10
juni 2011].
Moleong, Lexy. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi. Remaja Rosdakarya. Jakarta.
Neil, M. Kay. 1997. Pattern In Corporate Evolution. New York.
Oxford. University Press
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
164
Neuschel, Robert. P., Russel, D.M. (1998). Customer Driven
Marketing In the Transportation / Logistic Industry. Jurnal.
Northwestern University. [online] tersedia :
www.proquest.com [ 10 juni 2011].
Pearce, John. A., Robinson, R. B. (2011). Strategic Management:
Formulation, Implementation and Control (12th ed).
McGraw-Hill.
Pugh, Jonathan. (2011). “Doing” Strategy. Emerald Group Publishing
Limited. [online] tersedia : www.emeraldinsight.com [14
oktober 2011].
Riadi, R.M. (2009). Analisis Tingkat Kesehatan Korporasi dan Harga
Saham terhadap Tingkat Pertumbuhan dan Kebijakan Dividen
pada Perusahaan Automotive dan Allied Products di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal. Program studi Pendidikan Ekonomi,
fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau,
Pekanbaru.
Sekaran, Uma. (2006). Research Method for business : Metodologi
penelitian untuk bisnis. Buku 1 (4th ed). Salemba Empat.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Sumarni, Murti. Wahyuni, S. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis.
Andi.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori
dan Terapannya Dalam Penelitian. Universitas Sebelas
Maret.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
165
Thompson, Arthur A. , Strickland, A.J., Gamble, J.A. (2010) Crafting
and Executing Strategy : The Quest for Competitive
Advantage : Concept and Cases (17th Ed). Mc Graw-Hill.
Laporan Tahunan :
PT. Berlian Laju Tanker Tbk,. (2010). Laporan tahunan 2010 PT.
Berlian Laju Tanker Tbk [online]
PT. Centris Multipersada Pratama Tbk., (2010) Laporan tahunan 2010
PT. Centris Multipersada Pratama Tbk [online]
PT. Garuda Indonesia Tbk, (2010) laporan Tahunan 2010 PT. Garuda
Indonesia Tbk. [online] tersedia : www.garuda-indonesia.com
PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, (2010) laporan Tahunan
2010 PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk [online]
tersedia : www.idx.co.id
PT. Mitra International Resources Tbk, (2010) laporan Tahunan 2010
PT. Mitra International Resources Tbk [online] tersedia
www.idx.co.id
PT. Steady Safe Tbk, (2010) laporan Tahunan 2010 PT. Steady Safe
Tbk [online] tersedia : www.idx.co.id
PT. Samudera Indonesia, Tbk. (2010). Laporan Tahunan 2010 PT.
Samudera Indonesia, Tbk [online] tersedia :
www.samudera.com.
PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk . (2010). Laporan Tahunan 2010
PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk [online] tersedia :
www.temasline.com.
PT. Trada Maritime Tbk, (2010). Laporan Tahunan 2010 PT. Trada
Maritime Tbk [online] tersedia : www.idx.com.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen
166
PT. Panorama Transportasi Tbk, (2010) Laporan Tahunan 2010 PT.
Panorama Transportasi Tbk, [online] tersedia :
www.whitehorse.co.id.
PT. Wintermar Offshore Marine Tbk (2010) Laporan Tahunan 2010
PT. Wintermar Offshore Marine Tbk [online] tersedia :
www.wintermar.com.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S2 Magister Manajemen