27
PERENCANAAN KAPAL PERDANGAN LINTAS BATAS (PLB) INDONESIA- MALAYSIA DI KABUPATEN BENGKALIS 1. LATAR BELAKANG Kabupaten Bengkalis terletak di Provinsi Riau dengan luas wilayah 7.773,93 Km 2 yang wilayahnya berada pada posisi 2°30' LU - 0°17'LU dan 100°52'BT - 102°10'BT. Kabupaten Bengkalis memilki yang dipisahkan dengan Selat Malaka berhadapan langsung dengan Negara Malaysia, berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand. Gambar 1. Peta Perbatasan Bengkalis- Malaysia sumber : citra 2014 tera metric google map IT Berdasarkan perjanjian tentang lintas batas antara Pemerintah RI dan Malaysia pada tanggal 12 Januari 2006 di Bukit Tinggi telah disepakati bahwa terdapat 11 titik exit/entry untuk propinsi Riau. Dari jumlah tersebut 3 di

Study Kasus Kapal Lintas Batas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Study Kasus Kapal Lintas Batas

PERENCANAAN KAPAL PERDANGAN LINTAS BATAS (PLB) INDONESIA- MALAYSIA DI KABUPATEN BENGKALIS

1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Bengkalis terletak di Provinsi Riau dengan luas wilayah 7.773,93 Km2

yang wilayahnya berada pada posisi 2°30' LU - 0°17'LU dan 100°52'BT - 102°10'BT.

Kabupaten Bengkalis memilki yang dipisahkan dengan Selat Malaka berhadapan langsung

dengan Negara Malaysia, berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia,

Singapura dan Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand.

Gambar 1. Peta Perbatasan Bengkalis- Malaysia sumber : citra 2014 tera metric google map IT

Berdasarkan perjanjian tentang lintas batas antara Pemerintah RI dan Malaysia

pada tanggal 12 Januari 2006 di Bukit Tinggi telah disepakati bahwa terdapat 11 titik

exit/entry  untuk propinsi Riau. Dari jumlah tersebut 3 di antaranya berada di Kabupaten

Bengkalis, yaitu Kecamatan Bantan, Kecamatan Rupat Utara, dan Kecamatan Bukit Batu.

[riau.go.id 4 Oktober 2013]

Komoditas perkebuanan melalui Perdangaan Lintas Betas (PLB) di Kabupaten

Bengkalis meliputi kelapa, kopra, kelapa sawit, pinang, arang dan lain-lain yang bernilai

ekonomi untuk maysarakat dimana hasil perkebunan tersebut di ekspor ke Malaysia

dengan jumlah trip 4 (empat) kali dalam 1 bulan. [riau.go.id 4 Oktober 2013]. Menurut

Page 2: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Didik yang juga Ketua Lintas Batas KM Didik Mulia, perdagangan lintas batas sangat

membantu masyakat di pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

‘’Masyarakat sangat bergantung dengan barang-barang kebutuhan pokok dari Malaysia

dan selama ini, hubungan perdagangan perbatasan ini saling menguntungkan. Kami sama-

sama membutuhkan sebab pihak Malaysia juga memerlukan barang-barang dari Pambang,

Bengkalis,’’ ujar Didik yang mengaku sudah dua tahun meneruskan usaha ayahnya.

Sumber : Riau Pos 2012.

Rute Pelayaran Litas Batas (PLB) berangkat dari entry point pelabuhan Sungai

Liong, Sungai Teluk Pambang, dan Rupat Utara menuju pelabuhan Batu pahat, Melaka,

Muar dan kedah dengan jarak pelayaran 112 Mill melewati perairan Selat Malaka dengan

waktu tempuh sekitar 7 (tujuh) jam. [Meyzi Heriyanto 2008]

Armada kapal yang digunakan dalam Perdangan Lintas Batas (PLB) berjumlah 16

unit merupakan kapal tranisonal masyarakat berbahan jenis kayu yang berkapasitas 30 - 40

Gross Tonage yang berlayar perairan internesional dimana kapal lintas batas ini melintasi

sungai dan laut Selat Malaka dengan umur kapal berkisar 20-25 tahun, pada bulan tertentu

dengan tinggi gelombang 2-2,5 meter sehinggga tidak kapal dapat beroperasi dapat

merugikan pengusaha lintas batas maupun masyarakat sekitar.

Gambar 2. Salah satu kapal Lintas Batas di Kabupaten Bengkalis

2

Page 3: Study Kasus Kapal Lintas Batas

2. TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menentukan ukuran utama berdasarkan ketersediaan muatan dalam satu priode.

2. Medapatkan perencanaan kapal pengangkutan yang efektif dan efesien untuk

perdangan lintas batas di Kabupten Bengkalis.

3. Pertimbangan bagi pemerintah daerah tingkat I dan II di Propinsi Riau untuk

menentukan type kapal yang ideal untuk pengangkutan muatan sejenis pada jalur

pelayaran internasional di daerah perbatasan.

3. DISKRIPSI PEKERJAAAN

Diskripsi pengaerjaan Meliputi:

- Studi Literatur.

- Tinjauan Lapangan / Studi lapangan.

- Wawancara dengan dinas pertanian dan perkebunan, Syahbandar dan pemilik

kapal

- Analisis permintaan (Demand), ketersediaan (Exist) dan kebutuhan (Need) kapal

PLB dan kelayakan dilakukan penambahan kapal baru

- Penentuan ukuran utama kapal dan perancangan kapal

- Pembuatan Model dan laporan

4. LINGKUP PENGERJAAN

Lingkup pengerjaan meliputi:

- Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan

pembuatan kapal baru

- Analisa Fisibilitas atau kelayakan Penambahan kapal baru

- Optimasi biaya pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi

Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP)

- Perancangan kapal dengan aplikasi Maxsurf meliputi; lines plan, Rencana

umum, Stabilitas kapal, kebutuhan mesin induk dan propeller.

3

Page 4: Study Kasus Kapal Lintas Batas

5. METODOLOGI

Flowchart metodologi:

4

YaTidakPembuatan Model

SELESAI

Menentukan Ukuran Utama kapal dengan PSP

FISIBILITAS Kelayakan dilakukan

penambahan kapal baru

Analisa Caring CapasityDemandExistNeed

Hasil Komoditi perkebunan dan perikanan yang siap di Export ke Malaysia

Data ketersedian kapal PLB di kabupaten bengkalis:Tipe kapalJumlah KapalKapasitas MuatanJenis muatanKecepatanTeknologi produksi

IDENTIFIKASI MASALAH:Perumusan masalahHipotesaBatasan masalahRuang lingkup

PENGUMPULAN DATA

MULAI

STUDY LITERATUR:( Studi literature tentang, Kapal lintas batas, Caring Capacity dan solver)

Perancangan Kapal (Lines plan, Rencana Umum, Stabilitas kapal, Mesin dan Propeller)

Pembuatan Laporan

Page 5: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

- Studi Literatur..

- Tinjauan Lapangan / Studi lapangan.

- Wawancara

Metodologi pengerjaan penelitian melalui 4 tahapan :

- Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan

pembuatan kapal baru

- Analisa Fisibilitas atau kelayakan Penambahan kapal baru

- Optimasi biaya pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi

Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP)

- Perancangan kapal dengan aplikasi Maxsurf meliputi; lines plan, Rencana

umum, Stabilitas kapal, kebutuhan mesin induk dan propeller.

- Pembuatan model dengan sekala perbandingan

Responden

- Pemilik Kapal Lintas batas (PLB) kabupaten Bengkalis

- Dinas Perkebunan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis

- Syahbandar

5.1. Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan

pembuatan kapal baru

Dalam metode caring capacity kreteria utama yang di cari adalah:

- Demand / Permintaan

- Exist / Kerersediaan

- Need / Kebutuhan

Gambar 5.1. Input dan Output Kreteria hambatan Galangan dalam membuat kapal fiberglass

5

Caring Capacity:DemandExistNeed

Komoditi Export

Kapal

Kapal Baru / Penambahan Trip

Page 6: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Kereteria kapal baru yang didapatkan:

- Kapasitas muatan- Jenis muatan- Jumlah Trip- Jumlah kapal

5.2. Optimasi biaya Pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi

Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP

Proses optimasi diumulai dengan menentukan nilai awal dari decision variables.

Dengan menggunakan semua parameter dasar yang relevan pada input folder, semua

persamaan yang ada pada equation folder dapat diselesaikan. Hasil perhitungan ini

akan diberikan sebagai nilai bagi variabel-variabel di constraints folder. Setelah proses

verifikasi niai maksimum dan minimun dari masing-masing constraint dan output

maka nilai fungsi obyektifnya kemudian diverifikasi apakah lebih besar atau lebih

kecil dari nilai fungsi obyektif sebelumnya (tergantung apakah proses yang dilakukan

adalah maksimalisasi atau minimalisasi). Proses ini dilakukan berulang-ulang melalui

proses iterasi hingga nilai global maksimum atau minimum dari fungsi obyektif

didapatkan. Gambar 5.2 menunjukkan struktur umum dari program optimasi disain

kapal yang dijadikan studi kasus pada makalah ini

6

Page 7: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Gambar 3. Flow Chart Pengerjaan

7

Karakteristik Tongkang, Tug boat dan Kapal KonvensionalJumlah Permintaan dan ketersediaannya jasa transportasi pengangkut muatan.Peta kedalaman, daftar pasang surut dan data sungai/perairan.Data Biaya-biaya & Asuransi Formula dan Rule.

Mulai

Identifikasi masalahPerumusan masalahHipotesaBatasan & asumsi yang berlakuRuang lingkup masalah

Pengumpulan dataData Geografis dan kebutuhan transportasi lautData kapal dan pelabuhan Bongkar Muat Data biaya operasi & investasiRules & Text Book

Pengolahan Data

Type kapal yang ideal untuk pelayaran yang

direncanakan

Output

Pengolahan data Teknis

Pengolahan data Ekonomis (Non teknis dan operasional)

Cross Check

Analiasa HasilTingkat Teknis dan ekonomis Penggunan kapal pada rute

palayaran yang direncanakan

Kesimpulan & Saran

Selesai

Output

Spesifikasi Kapal secara dimensional dan spesifikasi

Engine yang ideal untuk pelayaran yang direncanakan

Page 8: Study Kasus Kapal Lintas Batas

6. WAKTU DAN SCHEDULE Rencana waktu pelaksanaan yang dilakukan di Kabupten Bengkalis yaitu pada

Pertengahan September 2014. Adapun schedule kerja dalam rangka penyelesaian studi kasus ini adalah :

No Kegiatan Bulan

I II III IV V

1 Pengumpulan Data

2 Pengolahan Data

3 Analisa Hasil

4 Kepustakaan

5 Penulisan

7. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN

NO. JABATAN/POSISI BIDANG KEAHLIAN TANGGUNG JAWAB1. Team Leader Ship Design

Engineering Penanggunjawab project Mengkoordinir kegiatan project Membuat detail rencana project Mengkoordinir kegiatan

pengumpulan dan pengolahan data

Mengkoordinir pelaksanaan analisa data

Melaukan management control terhadap project yang dikerjakan

Melakukan perhitungan rencana anggara biaya

2. Tenaga Ahli I Ship Design Engineering

Melakukan pengumpulan dan pengolahan data

Melakukan perhitungan kapasitas dan ukuran utama kapal PLB dan Permesinan

Melakukan analisa studi tentang pelayaran tanker dari platform ke refinery

3. Tenaga Ahli II Marine Engineering 4. Tenaga Ahli III Drafter 5 Tenaga Administrasi

8

Page 9: Study Kasus Kapal Lintas Batas

8. BIAYA I. BIAYA BAHAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR

NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN

JUMLAH HARGA

KETERANGAN

A. PERALATAN KANTOR1 K ertas A4 10 Rim 40,000 400,0002 Tinta Printer 10 K otak 28,000 280,0003 Catridge 2 Set 350,000 700,0003 CD Blank 1 Blok 60,000 60,0004 Flashdisk 2 Unit 120,000 240,000J 5 Memory SD K amera 2 Buah 80,000 160,000

1,840,000

B. PERLENGKAPAN LAPANGAN / SURVEY1 Note Book 6 Eksemplar 25,000 150,0002 K amera 2 Unit 3,000,000 6,000,0003 Peta 1 Lembar 50,000 50,0004 Meteran K ecil 2 Unit 35,000 70,0005 Sepeda Motor (2 Unit) 7 Hari 80,000 1,120,000 Sewa6 Bensin Sepeda Motor (2 Unit) 7 Hari 300,0007 Download dan Cetak Literatur 6 eksemplar 75,000 450,000

8,140,000C PERLENGKAPAN KANTOR1 K omputer 4 Bulan 700,000 2,800,000 Sewa2 Printer 1 Bulan 400,000 400,000 Sewa

3,200,00013,180,000

SUB TOTAL I

SUB TOTAL II

SUB TOTAL IIITOTAL I

II. BIAYA PEMBUATAN MODEL

NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN

JUMLAH HARGA

KETERANGAN

A. PEMBUATAN MODEL UPAH1 Sewa lab, Peralatan dan Perkakas Kerja 1 Set 6,000,000 6,000,0002 Bahan Fiberglass dan habis pakai 2 Unit 4,000,000 8,000,0004 Bahan Finishing 1 Set 1,000,000 1,000,0005 Konsumsi Pengerjaan Di Lab/bengkel 3 Orang 4,000,000 12,000,000 Satu bulan6 Upah Pekerja/Tukang 1 Orang 1,000,000 1,000,000

28,000,000TOTAL II

III. BIAYA PERENCANAAN (DESAIN) Di Studio Gambar/Lab.DAPER Dan pengujian di Laboratorium

NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN

JUMLAH HARGA

KETERANGAN

A. PERANCANGAN DAN ANALISIS DESAIN1 Keperluan Penggambaran di Laboratorium 2 Orang 2,000,000 4,000,0002 Honor perhitungan Analisis 1 Orang 2,000,000 2,000,0003 Sewa Peralatan Desain di Laboratorium 1 Set 5,500,000 5,500,0004 Pengujian di Laboratorium 1 Set 20,000,000 20,000,000

31,500,000TOTAL III

IV. BIAYA PENGINAPAN & PERJALANAN

NO FUNGSI/JABATAN ORG QTY SATUANBIAYA PER UNIT PER

FREKUENSIBIAYA TOTAL

A. TRANSPORTASI1 Team Leader 1 6 PP 1,450,000 8,700,0002 Tenaga Ahli 3 5 PP 1,450,000 21,750,000

30,450,000B. PENGINAPAN & KONSUMSI1 Team Leader 1 10 hari 1 K amar 250,000 2,500,0002 Anggota 3 10 hari 1 K amar 250,000 7,500,000

10,000,00040,450,000

SUB TOTAL IITOTAL IV

SUB TOTAL I

9

Page 10: Study Kasus Kapal Lintas Batas

V. LAPORAN

NO JENIS KEGIATAN QTY SATUANUNIT COST

(Rp)COST (Rp) KETERANGAN

1 Penjilidan dan Penggandaan Laporan 13 Eksemplar 250,000 3,250,0002 Burning CD 6 Lembar 10,000 60,0003 Seminar & Presentasi 2 Kali 1,000,000 2,000,0004 HK I & Paten 1 5,000,000 5,000,000

10,310,00010,310,000

SUB TOTALTOTAL V

VI. BIAYA GAJI DAN UPAH

NO FUNGSI/JABATAN ORG BULAN ORG*BULANHONOR PER

BULANJUMLAH HONOR

(Rp)A. TENAGA PENELITI1 Team Leader 1 12 12 1,500,000 18,000,0002 Tenaga Ahli Design kapal 1 12 12 900,000 10,800,0003 Tenaga Ahli Permesinan K apal 1 7 7 400,000 2,800,0004 Drafter /J uru Gambar 1 6 6 300,000 1,800,0005 Administrasi 1 4 4 200,000 800,000

34,200,000TOTAL VI

Rincian Biaya

NO JENIS KEGIATAN COST (Rp)I Biaya bahan dan perlengkapan kantor 13,180,000I I Pembuatan Model 28,000,000I I I Perencanaan, Desain dan uji lab 31,500,000IV Perjalanan dan penginapan 40,450,000V Laporan, Pertemuan, Seminar dan Publikasi 10,310,000VI Gaji dan Upah 34,200,000

157,640,000TOTAL

Total : Setatus Lima Puluh TUjuh Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah

9. DAFTAR PUSTAKA

a. Ikhtisar Tugas Akhir(Uraian singkat apa yang akan dikerjakan, alasan perlunya memecahkan masalah yang akan di bahas dan hasil yang diharapkan)

Dengan mengoptimalkan penggunaan sarana transportasi sungai merupakan tindakan yang bijaksana dan merupakan keputusan yang ekonomis dan effisien dalam menentukan jenis angkutan yang sesuai dalam pengangkutan muatan sejenis di propinsi Riau. Proses pengangkutan muatan hingga muatan dapat diterima oleh consignee dalam waktu yang lebih cepat dengan keamanan barang, kapal dan rute pelayaran yang lebih baik, muatan yang lebih banyak serta Operasional Cost yang lebih murah bagi daerah pelayaran yang sangat tergantung pada kondisi perairan dan sungai yaitu arus pasang surut air laut, kedalaman rute pelayaran serta ketersediaan pelabuhan dan lapangan penumpukan muatan sementara, maka hal ini akan berpengaruh terhadap biaya operasional mobilitas pengangkutan muatan, serta kenaikan harga barang pada daerah tersebut.

10

Page 11: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Pengangkutan muatan sejenis didaerah Riau hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kapal konvensional dan kapal tongkang yang ditarik oleh tug boat dengan kapasitas angkut maksimum adalah 2000 DWT menuju daerah hulu dan anak sungai berhubung kondisi perairan yang sangat dangkal dan sempit.

Penggunaan kapal sebagai satu-satunya sarana transportasi barang yang dianggap paling ekonomis berkambang sangat pesat ditandai dengan peningkatan jumlah galangan kapal, perusahaan pelayaran lokal dan sirkulasi kapal masuk dan keluar didaerah tersebut. Oleh sebab itu perlunya di analisa type kapal yang ideal dan tepat guna yang memenuhi aspek teknis, ekonimis dan keamanan serta ditinjau dari segi investasi kapal untuk operasional di daerah Riau tersebut.

b. Tempat Pelaksanaan(Sebutkan tempat akan melaksanakan tugas akhir ini)

Tempat pelaksanaan tugas akhir ini di daerah perairan Sungai Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan Sungai Siak di Propinsi Riau

I. PENDAHULUAN( Tugas akhir ini dilakukan untuk menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu gejala/ konsep / dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses dalam mengidentifikasi).

Riau daratan dengan geografis yang terdiri atas beberapa sungai dan anak

sungai yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lain yang meliputi

daerah-daerah sampai ke sumatera barat dan sumatera utara. Jembatan transportasi

yang dialiri oleh perairan sungai tersebut mulai dari bagian selatan Riau daratan

adalah :

Sungai Indragiri yang meliputi kota-kota besar disekitarnya adalah Kuala Enok,

Tembilahan dan Rengat.

Sungai Kampar yang mencakup mulai dari muara Selat Penjang sampai ke

perbatasan Pangkalan Kerinci dan Sungai Siak. Mulai dari sungai Pakning,

Perawang dan Pekan Baru.

Perkembangan Perekonomian di daerah Riau di bidang Pertanian,

Perkayuan, Pembangunan dan Perhubungan maka berbanding lurus terhadap

permintaan atas jasa angkutan yang biasanya ditempuh dengan menggunakan

transportasi laut dan sungai-sungai yang dangkal dan sempit hingga terbatas pada

kapasitas muatan yang diangkut serta tersedianya pelabuhan bongkar muat dan

lapangan penumpukan muatan.

Jenis muatan yang diangkut adalah : CPO (Coconut Palm Oil), CNO

(Coconut Oil), batu-bara, Kaolin, Logs (kayu Gelondongan), Kaolin dan Moulding.

Sedangkan dari sektor Pembangunan adalah semua Peralatan penunjang

Pembangunan berupa Heavy equipment untuk pembuatan jalan, Jembatan,

11

Page 12: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Lapangan terbang, dan Peralatan Industri lainnya hanya dapat diangkut dengan

menggunakan kapal konvensional dan kapal tongkang yang ditarik oleh tug boat

pada daerah perairan Riau.

II. PERUMUSAN MASALAH(Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti, hipotesa yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi, asumsi dan lingkup yang akan menjadi batasan tugas akhir).

Operasional pengangkutan muatan sejenis dengan menggunakan kapal

sebagai transportasi sungai didaerah Riau terbatas pada lebar, kedalaman, kondisi

pasang surut perairan, pandu, ketersediaan dermaga dan lapangan penumpukan

yang akan mempengaruhi biaya operasional pengangkutan muatan.

Seperti halnya Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan Sungai Siak dengan

kedalaman sungai berkisar antara 0.5 m LWS (Low Water Spring Tide) dan 6,3 m

HWS (Hight Water Spring Tide), yang berarti hanya dapat dilalui oleh kapal

dengan draft 4.15 m dengan bobot dibawah 2000 DWT. Disamping dipengaruhi

oleh kondisi Sungai Juga dipengaruhi oleh Air Draft terhadap tinggi tiang mast dan

Rumah geladak saat melawati daerah-daerah berjembatan seperti halnya Sungai

Siak. Disamping itu juga berdasarkan Regulasi Internasional mengatakan bahwa

kapal hanya boleh berlayar pada perairan dengan kedalaman minimum 1 meter

dibawah lunas kapal (Safety top sailling).

Kondisi diatas secara global pengangkutan muatan untuk daerah tersebut

yang lebih effisien adalah dengan menggunakan kapal tongkang yang ditarik oleh

tug boat dan kapal konvensional dibawah 1500 DWT yang mampu mengangkut

muatan sejenis.

Pada saat ini operasional kapal pada daerah terasebut dismping

menggunakan kapal konvensional juga menggunakan kapal tongkang yang terdiri

atas tongkang Multy fungsi dan tongkang Konvensional yang ditarik oleh kapal

Tug boat kayu maupun tug boat baja, yang pada dasarnya masing-masing type

kapal dan jenis pengangkut memiliki keunggulan untuk daerah operasional perairan

di daerah Riau dalam pengangkutan muatan sejenis.

Berdasarkan paparan pada pendahuluan dan uraian diatas perlu dianalisa

type kapal dan jenis pengangkut yang bagai manakah yang paling ideal, ekonomis,

aman dan memenuhi aspek teknis, Ekonomis dan operasonal untuk pengangkutan

muatan sejenis pada rute yang direncanakan tersebut.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

(Usahakan putaka terbaru dan relevan dengan yang akan diteliti, uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari tugas akhir yang dilakukan. Tinjauan pustaka mengenai teori, temuan, dan bahan penelitian yang lain yang diperoleh dari acuan yang akan dijadikan landasan untuk melakukan tugas akhir yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka dibawah

12

Page 13: Study Kasus Kapal Lintas Batas

untuk menyusun kerangka konsep yang akan digunakan dalam tugas akhir. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka).

Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses bongkar muat dan waktu tambat yang melebihi waktu yang telah direncanakan disamping mengganggu rencana lalulintas dan bongkar muat bagi kapal lain, mengakibatkan lamanya muatan tiba di tempat penerima muatan serta mengakibatkan meningkatnya biaya pelabuhan, biaya tambat dan biaya operasional kapal yang menyebabkan tidak ekonomisnya pelayaran niaga berhubung dengan meningkatnya Voyage Costs dan Freight dari yang telah direncanakan. (FTK-ITS dan Balitbang Dephub. 1995).

Karakteristik ekonomisya pelayaran niaga dapat ditinjau dari tingkat pengeluaran biaya-biaya yang meliputi Capital costs, operating costs, dan voyage costs yang meliputi biaya investasi, biaya personel, biaya perawatan dan reparasi, biaya asuransi, perizinan dan administrasi, biaya penggunaan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar, biaya bongkarmuat, serta biaya pelayaran dan pengangkutan muatan. (Horst Linde. 1984)

Salah satu aspek tingkat ekonomisnya pengangkutan dan transportasi pelayaran niaga yang menunjang kelancaran pengiriman muatan dipengaruhi kecepatan pengantaran muatan dari pengirim ke penerima, terminal ke terminal, sistem bongkar muat, keandalan dan frekwensi pelayaran. Freigh sangat dipengaruhi oleh jumlah, biaya dan lama proses bongkarmuat muatan serta pelayanan transportasi termasuk kebutuhan ABK dan kebutuhan lain selama pelayaran pengangkutan muatan. (John J. Coyle, Edward J. Bardi, Robert A. Novack. 1994).

Tinjauan pemecahan analisa ekonomi memberikan pemecahan bijaksana secara ekonomis terhadap perbandingan dua atau lebih alternatif permasalahan untuk mendapatkan solusi ekonomis yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. (Donald G. Newnan. 1990)

Pelayaran pengangkutan muatan dengan menggunakan kapal tongkang dan Tug boat penarik sangat berpengaruh tehadap Displacement, daya, kecepatan, jalur pelayaran dan stabilitas kapal serta draft kapal yang dipengaruhi oleh jalur pelayaran. (Edward M. Brady. 1977)

AHP menampilkan konsep yang mudah walau dengan kriteria teknis dan non teknis dalam pengambilan keputusan. (Lin & Yang, 1994). Teknik AHP membuat keputusan lebih akurat walaupun dengan banyak faktor yang menjadi pertimbangan dan dapat mengukur konsistensi hasil keputusan dengan analisa yang sangat sensitif serta dapat menyatukan kualitas serta jumlah informasi dalam keputusannya. (Bevilacqua M & Braglia M, 2000).

V. TUJUAN PENULISAN(Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian untuk tugas akhir ini. Tugas akhir dapat bertujuan menjajaki, menguraikan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan atau prototipe).

13

Page 14: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Analisa ini bertujuan untuk menentukan type kapal secara dimensional dan karakteristik permesinan yang ideal ditinjau dari aspek teknis dan ekonomis untuk jalur pelayaran sungai di Perairan Riau

14

Page 15: Study Kasus Kapal Lintas Batas

III. MANFAAT TUGAS AKHIR(Sebutkan manfaat secara singkat dan lebih spesifik hasil yang akan diperoleh dalam tugas akhir dan manfaat secara langsung).

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai :1. Pedoman dan pertimbangan bagi Shipper, Broker, Perusahan Pelayaran dan

pemilik muatan dalam penentuan jenis kapal pengangkut muatan didaerah Riau dan sekitarnya, sebagai suatu tindakan yang ekonomis.

2. Pertimbangan bagi pemerintah daerah tingkat I dan II di Propinsi Riau untuk menentukan type kapal yang ideal untuk pengangkutan muatan sejenis pada jalur pelayaran sungai di perairan Riau.

VII. METODE(sebutkan metode yang digunakan dalam tugas akhir ini secara rinci. Uraian dapat meliputi variable dalam tugas akhir, model yang digunakan, rancangan tugas akhir, teknik pengumpulan dan analisis data, cara penafsiran dan pengumpulan hasil tugas akhir. Untuk tugas akhir yang menggunakan kualitas dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisa informasi, proses penafsiran dan penyimpulan tugas akhir).

Metode yang digunakan dalam Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah penganalisaan penggunaan kapal Tongkang dan kapal konvensional di daerah Riau dan sekitarnya adalah matode Comparative dimana langkah-langkah penyelesaian dapat dilihat pada flow chart dan hierarchy level berikut :

15

Gambar 1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

Page 16: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Gambar 1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

16

Karakteristik Tongkang, Tug boat dan Kapal KonvensionalJumlah Permintaan dan ketersediaannya jasa transportasi pengangkut muatan.Peta kedalaman, daftar pasang surut dan data sungai/perairan.Data Biaya-biaya & Asuransi Formula dan Rule.

Mulai

Identifikasi masalahPerumusan masalahHipotesaBatasan & asumsi yang berlakuRuang lingkup masalah

Pengumpulan dataData Geografis dan kebutuhan transportasi lautData kapal dan pelabuhan Bongkar Muat Data biaya operasi & investasiRules & Text Book

Pengolahan Data

Type kapal yang ideal untuk pelayaran yang

direncanakan

Output

Pengolahan data Teknis

Pengolahan data Ekonomis (Non teknis dan operasional)

Cross Check

Analiasa HasilTingkat Teknis dan ekonomis Penggunan kapal pada rute

palayaran yang direncanakan

Kesimpulan & Saran

Selesai

Output

Spesifikasi Kapal secara dimensional dan spesifikasi

Engine yang ideal untuk pelayaran yang direncanakan

Page 17: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Keterangan Flow Chart 1 :

1. Identifikasi Masalah

- Perumusan Masalah

Evaluasi Type Kapal yang ideal dan optimal untuk pelayaran daerah perairan Riau

yang meliputi Sungai Indragiri, Suangai Kampar dan Sungai Siak ditinjau dari

aspek teknis dan ekonomis dari tingkat permintaan, ketersediaan jasa transportasi

dan tingkat kebutuhan akan transportasi didaerah tersebut.

- Hipotesa

Hipotesa awal adalah penentuan type kapal yang ideal dan optimal ditinjau dari

aspek teknis dengan menggunakan software decision making process AHP

(Analytic Hierarchy Process) dan aspek-aspek Ekonomis dan operasional yang

berpengaruh pada pemilihan type kapal.

- Batasan dan asumsi yang berlaku :

1. Data pelayaran Daerah Riau diambil di beberapa Perusahaan Pelayaran di Riau,

PT. PELINDO, EMKL, dan Administrator Pelabuhan.

2. Data sirkulasi Barang/Muatan diambil di PEMDA Riau, Perusahaan/industri

sebagai Eksportir atau importir dan perusahaan pelayaran sebagai Shipper.

3. Penentuan skala prioritas secara subyektif dan independent

- Ruang lingkup masalah :

1. Dalam penelitian ini hanya terfokus pada pemilihan type kapal yang ideal

untuk daerah pelayaran Riau setelah ditinjau dari berbagai aspek.2. Muatan yang diangkut merupakan muatan sejenis dengan kapasitas angkut

muatan dibawah 2000 Dwt. 3. Penyelelesaian masalah teknis menggunakan software Decision Making Process

yang berbasis pada AHP (Analytic Hierarchy Process) oleh Thomas. L. Saaty

- Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan mendata tingkat permintaan akan adanya

transportasi sungai/laut yang melalui Sungai Siak dan Sungai Indragiri, data jumlah

armada transportasi yang telah ada yang digunakan pada daerah tersebut hinggga

diperoleh tingkat permintaan/kebutuhan akan angkutan muatan sejenis didaerah

tersebut yang didasarkan pada Kapasitas angkutan muatan dan kuantitas armada.

17

Demand Exist Needs

Cargo

Kapal

Page 18: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Keterangan Hierarchy Level Diagram :

Berdasarkan data kapal yang telah beroperasi untuk perairan daerah Riau

yang mengangkut muatan sejenis yakni kapal konvensional dan kapal Tug boat

yang menarik tongkang dengan jenis tongkang multy fungsi ataupun tongkang

konvensional dilakukan perbandingan type kapal yang paling ideal dan optimal.

Pemilihan ini dianalisa dari aspek teknis, Ekonomis dan operasional, sehingga

diketahui spesifikasi kapal dan faktor teknis kapal yang dibutuhkan didaerah Riau.

Pengambilan keputusan dalam penentuan type kapal dan jenis pengangkut

yang ideal untuk kedua daerah pelayaran yang direncanakan diperoleh dari nilai

bobot yang diperoleh dari responden dan kemudian diproses dengan menggunakan

software AHP (Analytic Hierarchy Process) sehigga dapat diketahuui tingkat

kepentingan dan kebutuhan serta biaya-biaya pada masing-masing kapal yang

merupakan dasar dalam perencanaan type kapal secara dimensional dan sistem

propulsor yang lebih optimal pada daerah operasional perairan sungai di Riau.

operasional

VIII. DAFTAR PUSTAKA AWAL

1. Horst Linde [1984]. Marine Cargo Transportation Systems.

2. Cornell Maritime Press [1984]. Tugs, Towboats and Towing.

3. Hunt, E.C and Boris S. Butman [1994], Marine Engineering Economics and

Cost Analysis, Cornel Maritime Press, Maryland.

4. Michigan University [1983]. Maritime Of Ship Design Management, Klas II

Notes.

5. Donald G. Newnan [1990]. Teknik Economic Analysis.6. DeGarmo, Paul. E [1999]. Engineering Economy, Tenth Edition, Prentice Hall,

New Jersey, USA.7. Stopford, Martin, Maritime Economic, London UNWIN HYMAN Boston,

sydney Wellington.8. Coyle, Jhon J. and Bardi, Edward J. and Novack, A.Robert, Transportation,

West publishing Compeny St. Paul/Mineapolis New York, Los Angles, San Fransisco.

9. Saaty T.L. [1980]. Analytic Hierarchi Process. New York : McGraw-Hill.

IX. CALON DOSEN PEMBIMBING

1. Pembimbimng I

a. Nama : Ir. R.O Saut Gurning, M.Sc

b. NIP : 132 133 980

2. Pembimbimng II

a. Nama :

b. NIP :

18

Page 19: Study Kasus Kapal Lintas Batas

X. SISTEMATIKA / LAY OUT TUGAS AKHIR(Uraian Singkat rencana lay out tugas akhir / daftar isi}

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari :

Lembaran judul

Lembaran Pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar isi

Daftar Gambar.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

1.2. Permasalahan.

1.3. Maksud dan Tujuan Tugas akhir.

1.4. Metodologi Tugas akhir

1.5. Batasan Masalah.

1.6. Sistematika Tugas Akhir

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan dalam

melakukan analisa teknis dan ekonomis perbandingan penggunaan

kapal Tongkang dan konvensional di daerah Riau, serta teori atau

pengetahuan lain yang mendukung untuk analisa penyelesaian

permasalahan yang menunjang penulisan tugas akhir.

BAB III. METODE PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Pada bab ini akan dibahas mengenai metode pengerjaan tugas akhir,

pengolahan dan analisa data dalam menyelesaikan permasalahan yang

diangkat sebagai topik tugas akhir.

BAB IV. TINJAUAN TEKNIS

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai pemenuhan aspek teknis yang

menunjang tingkat ekonomisnya operasional kapal yang meliputi

kecepatan, kapasitas, korosi, biaya perawatan dan reparasi biaya

penggunaan bahan bakar, minyak pelumas air tawar, dan biaya bongkar

muat

BAB V. TINJAUAN EKONOMIS

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai analisa biaya-biaya

operasional yang dibutuhkan oleh dua buah kapal yang meliputi

19

Page 20: Study Kasus Kapal Lintas Batas

Capital costs, operating costs, dan voyage costs yang meliputi biaya

investasi, biaya personel, biaya asuransi, perizinan dan administrasi,

serta biaya pelayaran dan pengangkutan muatan

BAB VI. HASIL TUGAS AKHIR

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil-hasil yang telah didapat

berupa type kapal pengangkut muatan sejenis yang paling idial dan

optimal ditinjau dari aspek teknis, ekonomis, dan operasional untuk

pelayaran daerah Riau.

BAB VII. KESIMPULAN SARAN

Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang

telah dikerjakan tentang type dan spesifikasi kapal dan sistem propulsor

yang sesuai untuk rute pelayaran yang direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

XI. WAKTU PELAKSANAAN DAN SCHEDULE KEGIATANRencana waktu pelaksanaan yang dilakukan di Propinsi Riau yaitu pada

Pertengahan September 2002. Adapun schedule kerja dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini adalah :

No Kegiatan Bulan

I II III IV V

1 Pengumpulan Data

2 Pengolahan Data

3 Analisa Hasil

4 Kepustakaan

5 Penulisan

20

Page 21: Study Kasus Kapal Lintas Batas

XII. BATASAN MASALAHBatasan masalah yang dianalisa sementara adalah :1. Lokasi Pelayaran Yang diambil adalah didaerah Riau.2. Radius Pelayaran yang diambil adalah Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan

Sungai Siak.3. Muatan yang diangkut merupakan muatan sejenis antara masing-masing kapal. 4. Perhitungan analisa dititik beratkan pada analisa terhadap penggunaan type

kapal yang ideal dan optimal secara teknis dan ekonomis pada daerah perairan yang direncanakan.

XIII. DATA DATA YANG DIBUTUHKAN Data-data yang dibutuhkan sementara adalah :1. Data Geografis meliputi :

a. Peta Lokasib. Peta kedalaman c. Luas sungai, pasang surut air laut,d. Radius pelayaran

2. Data muatana. Data kuantitas muatan yang diangkut pada daerah tersebut.b. Data kuantitas jasa transportasi yang sudah ada.c. Data-data jenis muatan yang diangkut pada loksi pelayaran.d. Data bongkar muat.

3. Data exportir, importir, Shipper, agent, charterer dan owner.I. Data teknis

- Data kapal dan Crew- Data Muatan dan Cargo Handling- Data Konsumsi bahan bakar, Pelumas, air, kebutuhan ABK dan kapal

selama operasi dll.- Data sistem bongkar muat.- Data repair dan perawatan.- Data keselamatan kapal dan muatan. - Gambar – gambar/Lay Out dan data engine kapal pembanding

II. Data ekonomis.- Biaya Operasional dan perawatan yang meliputi :

- Biaya charter kapal- Biaya pengangkutan- Biaya pandu dan kapal pandu- Biaya penggunaan kapal lanjutan kedaerah pedalaman dan anak sungai.- Biaya bongkar muat- Biaya investasi dan perizinan

4. Biaya perawatan dll.

21