18
HEPATITIS B By : Kelompok 7

Study Skill

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Study Skill

Citation preview

  • HEPATITIS BBy : Kelompok 7

  • DEFINISIHepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota Famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut dan menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

  • ETIOLOGI VirusKeracunan obatPaparan berbagai macam zat kimia seprti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan lainnya

  • EPIDEMIOLOGIMenurut WHO, sedikitnya 350 juta penderita carier Hepatitis B terdapat di seluruh dunia, 75 % berada di Asia Pasifik. Diperkirakan etiap tahunnya terdapat 2 juta pasien meninggal karena Hepatitis B. Hepatitis B mencakup 1/3 kasus pada anak. Indonesia termasuk negara endemik Hepatitis B dengan jumlah yang terjangkit antara 2,5 % hingga 36,17 % dari total jumlah penduduk.

  • MASA INKUBASIPada umumnya infeksi virus Hepatitis B terjadi lebih lambat dibandingkan dengan infeksi virus Hepatitis A. Hepatitis B cenderung relatif lebih ringan pada bayi dan anak-anak serta mungkin tidak diketahui. Beberapa penderita infeksi terutama neonatus akan menjadi carier kronis. Masa inkubasi Hepatitis B dimulai sejak pemaparan hingga awitan ikterus selama 2-5 bulan.

  • PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

  • FAKTOR RISIKOPenularan : Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horizontal, dapat terjadi akibat penggunaaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama ( Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut {seperti sariawan, gusi berdarah, dan lainnya}, lendir jika berciuman, atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan penderita.

  • MANIFESTASI KLINIS Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien akan mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah, urin menjadi lebih cokelat, demam, nyeri pada otot, dan nyeri di perut kanan atas. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda dan terjadi hepatomegali dengan nyeri tekan. Stadium pascaikterik, ikterus akan mereda, warna urin dan tinja kembali normal lagi.

  • DIAGNOSISPeningkatan SGOT dan SGPT Test Hbs Ag (+)Riwayat ikteruspada keluarga, teman, atau perjalanan ke wilayah endemik Hepatitis B

  • PENGOBATANRESEP PILIHAN

  • Alasan

  • RESEP PILIHANdr. SehatSIP. 0051 tahun 2015Alamat Rumah/ Praktik: Jl. A.Yani Km. 33 BanjarbaruTelp : (0511) 666751

    Banjarmasin, 18 Maret 2015

    R/ Metoclopramide tab 10 mg No. XS. prn. tdd .tab I .ac (naussea)

    R/Ibuprofen tab 400 mg No. XS. Prn. Tdd. I tab .pc. (durdol)Pro : Tn. IjulUmur/ BB : 37 tahun,60 kgAlamat : Gatot Subroto

  • AlasanObat untuk hepatitis B akut sebenarnya tidak diperlukan, hanya perlu beristirahat, banyak cairan, dan obat penghilang rasa sakit. Seperti ibuprofen. Untuk obat alternatif lainnya bisa digunakan Paracetamol dan Celebrex.

    1. ParacetamolFarmakokinetikParasetamol cepat diabsorbsi dari saluran pencernaan, dengan kadar serum puncak dicapai dalam 30-60 menit. Waktu paruh kira-kira 2 jam. Metabolisme di hati, sekitar 3 % diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dan 80-90 % dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam sulfurik kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari pertama; sebagian dihidroksilasi menjadi N asetil benzokuinon yang sangat reaktif dan berpotensi menjadi metabolit berbahaya. Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation menjadi substansi nontoksik. Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari protein hati.FarmakodinamikEfek analgesik Parasetamol dan Fenasetin serupa dengan Salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu Parasetamol dan Fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin (PG) yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa.(Mahar Mardjono 1971)2. Asam Mefenamat.Cara Kerja: Menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu.

  • EFEK SAMPINGObat Pilihan : Efek Samping MetoclopramideEfek pada kardiovaskular: hipotensi, hipertensi supraventrikular, takikardia dan bradikardia.Efek pada gastrointestinaEfek SSP: kegelisahan, kantuk, kelelahan dan kelemahan.Reaksi ekstrapiramidal: reaksi distonik akut.Gangguan endokrin: galaktore, amenore, ginekomastia, impoten sekunder, hiperprolaktinemia.Mual dan gangguan perut terutama diare.Efek pada hati: hepatotoksisitas.Efek pada ginjal: sering buang air, inkontinensi.Efek pada hematologik: neutropenia, leukopenia, agranulositosis.Reaksi alergi: gatal-gatal, urtikaria dan bronkospasme khususnya penderita asma.Efek lain: gangguan penglihatan, porfiria, Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS).

  • Efek Samping Ibuprofen~Mual dan muntah, perut kembung, nyeri,ulu hati, gangguan pencernaan, diare atau konstipasi, sakit kepala, tukak lambung, muntah darah, tinja berwarna hitam atau disertai darah.~Penggunaan ibuprofren jangka panjang dan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian jaringan ginjal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung. Penderita yang berisiko besar mengalami hal tersebut adalah penderita lanjut usia, kekurangan cairan, mengalami gagal jantung atau gangguan hati.~Gejala overdosis ibuprofen antara lain nyeri perut, muntah, mengantuk, sakit kepala, terlinga berdenging, perdarahan saluran cerna, gangguan fungsi hati, gagal ginjal, dan koma.

  • EFEK SAMPINGObat Alternatif Efek Samping Paracetamol

    -Efek samping parasetamol jarang ditemukan. Efek samping dapat berupa gejala ringan seperti pusing sampai efek samping berat seperti gangguan ginjal, gangguan hati, reaksi alergi dan gangguan darah. Reaksi alergi dapat berupa bintik bintik merah pada kulit, biduran, sampai reaksi alergi berat yang mengancam nyawa. Gangguan darah dapat berupa perdarahan saluran cerna, penurunan kadar trombosit dan leukosit, serta gangguan sel darah putih. Penggunaan parasetamol jangka pendek aman pada ibu hamil pada semua trimester dan ibu menyusui.-Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000mg per hari) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas.

    Efek Samping Asam Mefenamat

    -Nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, tidak nafsu makan, mual dan muntah, sakit kepala, mengantuk dan kelelahan. -Asam mefenamat tidak menimbulkan efek ketergantungan namun dapat menyebakan alergi pada beberapa orang. Reaksi alergi berupa gatal, bintik bintik kulit, bengkak pada bibir atau mata, sampai pingsan. -Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius seperti sariawan, diare, tinja berwarna hitam atau berdarah, dan muntah darah. -Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.

  • KOMPLIKASI Hepatitis Fullminan ; kematian 100% Hepatitis Kronis Sirosis Hepatis Karsinoma Hepato Selluler

  • PENCEGAHAN Perlindungan diri dari tindakan yang mungkin meningkatkan resiko penularan misalnya memakai jarum suntik bergantian, berganti-ganti pasangan, dan kegiatan lain yang membuat kita melakukan kontak langsung dengan penderita. Imunisasi atau yang disebut Immunoprofilaksis pasif. Immunoprofilaksis pasif ini dilakukan dengan Immunoglobulin Hepatitis B (HBIG), yang merupakan larutan steril yang mengandung antibodi yang dapat melawan Virus Hepatitis B.Vaksinasi, vaksin ini diperoleh dari plasma maupun melalui teknologi rekombinasi DNA dan telah terbukti aman dan efektif.