Upload
viant-nurulita
View
38
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
STYRENE PRODUCTION
A. Styrene
Styrene merupakan salah satu turunan benzene. Dimana memiliki nama
lain finilbenzene, feniletilen, sterol, stirolena, dan lain-lain. Styrene adalah
monomer yang digunakan untuk membuat polystyrene yang memiliki banyak
kegunaan, yang paling umum diantaranya yaitu penggunaan dalam kemasan dan
cangkir minuman Styrofoam.
Sifat-sifat fisik dari styrene yaitu :
1. Penampakan : Terdapat dalam larutan tidak berwarna
2. Titik Lebur : 31oC
3. Titik Diidh : 145oC
4. Kerapatan : 3.6
5. Tekanan uap : 5 mmHg pada 20oC
6. Daya Ledak : 1.1-6.1 %
7. Titik Nyala : 31oC
Styrene merupakan senyawa yang stabil, tetapi kemungkinan dapat
menimbulkan cahaya. Substansi ini bereaksi cepat dengan asam kuat, aluminium
klorida, pengoksidasi yang kuat, tembaga dan garam logam. Merupakan zat yang
sangat berbahaya dan beracun, karsiogenik, mutagenic, korosif dan menyebabkan
terbakar.
Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh styrene adalah sebagai berikut :
1. Mudah terbakar
2. Terasa panas jika terhirup
3. Menyebabkan iritasi pada kulit dan mata
4. Memiliki resiko kerusakan pada mata yang sangat parah
Styrene dihasilkan dari dehidrogenasi ethylene. Sedangkan ethylbenzene
dibentuk dengan mereaksikan ethylene dan benzene, Secara komersial,
ethylbenzene sangat sedikit dijual karena para produsen ethylbenzene langsunng
merubahnya menjadi styrene ( Damayuda.blogspot)
B. Deskripsi Proses
Pada prosesnya, umpan ethylbenzene dicampur dengan recycle ethylbenzene.
Dimana aliran umpan mengandung ethylbenzene, benzene, dan toluene dengan
temperature 16oC, tekanan 20 kPa. Sedangkan recycle ethylbenzene mengandung
ethylbenzene, sedikit styrene serta toluene dengan temperature 105oC tekanan 210
kPa. Campuran umpan ethylbenzene dan recycle ethylbenzene tersebut kemudian
dipanaskan di dalam heater dari temperature 116oC menjadi 225oC. Hasil dari
pemanasan tersebut kemudian dicampur dengan steam pada temperature 799oC,
superheated steam. Steam tersebut merupakan inert dalam reaksi yang mendorong
kesetimbangan ke kanan dengan mengurangi konsentrasi dari semua komponen.
Dimana reaksi yang terjadi yaitu :
C6H5C2H5 C6H5C2H3 + H2
ethylbenzene styrene hydrogen
Karena pembentukan styrene sangat endotermik, steam tersebut juga
menyediakan energy untuk mendorong terjadinya atau berjalannya reaksi. Steam
tersebut dihasilkan dari pemanasan air pada steam heater (transfer panas maksimal
: Q= 100 MW ) dengan penambahan udara dan natural gas.
Setelah dicampur dengan steam, kemudian aliran masuk ke reactor styrene 1
dengan temperature 632oC dan tekanan 170 kPa. Di dalam reactor styrene 1,
terjadi penguraian ethylbenzene menjadi benzene dan ethylene serta reaksi
hydroalkylasi menghasilkan toluene dan methane yang merupakan reaksi samping
yang tidak diinginkan. Reaksinya yaitu sebagai berikut:
C6H5C2H5 C6H6 + C2H4
ethylbenzene benzene ethylene
C6H5C2H5 + H2 C6H5CH3 + CH4
Ethylbenzene hydrogen toluene methane
Karena pada reactor styrene 1 terjadi penguraian, maka produk yang
dihasilkan dari reactor styrene 1 mengandung seluruh komponen yaitu air,
ethylbenzene, styrene, hydrogen, benzene, toluene, ethylene dan methane.
Produk yang dihasilkan dari reactor styrene 1 kemudian masuk ke interheater.
Di dalam interheater, terjadi pemanasan sehingga temperature naik dari 609oC
menjadi 650oC dan sebagian air dikeluarkan untuk diproses kembali pada steam
plant.
Setelah dipanaskan di dalam interheater, proses dilanjutkan ke dalam reactor
styrene 2. Aliran masuk dengan temperature 650oC dan tekanan 145 kPa. Di
dalam reactor styrene 2, ethylbenzene yang belum terurai di reactor styrene 1
diuraikan kembali sehingga menghasilkan styrene yang lebih banyak lagi dengan
temperature aliran produk sebesar 640oC dan tekanan 135 kPa.
Produk hasil reactor styrene 2 kemudian didinginkan di dalam produk cooler
sehingga terjadi penurunan temperature dan tekanan dari temperature 640oC dan
tekanan 135 kPa menjadi temperature 270oC dan tekanan 120 kPa. Dari produk
cooler 1 dihasilkan pula high pressure steam.
Setelah itu produk didinginkan kembali di dalam produk cooler 2 sehingga
terjadi penurunan temperature dan tekanan dari temperature 270oC dan tekanan
120 kPa menjadi temperature 180oC dan tekanan 105 kPa. Dari produk cooler 2
dihasilkan pula low pressure steam.
Produk kemudian didinginkan kembali di dalam produk cooler 3 sehinga
terjadi penurunan temperature dan tekanan kembali dari temperature 180oC dan
tekanan 105 kPa menjadi temperature 65oC dan tekanan 90 kPa.
Setelah melalui proses pendinginan sebanyak tiga kali pada masing-masing
produk cooler, proses dilanjutkan ke dalam separator 3 fasa. Aliran masuk 3 fasa
memiliki temperature 65oC dan tekanan 90 kPa. Di dalam separator 3 fasa, terjadi
pemisahan antara gas ringan, cairan organic dan air. Produk atas separator berupa
gas ringan yaitu hydrogen, methane dan ethylene dengan temperature 65oC dan
tekanan 75 kPa. Gas ringan tersebut kemudian masuk ke kompresor yang
memiliki effisiensi adiabatic 80% dan menghasilkan produk samping berupa
hydrogen. Hydrogen tersebut akan diproses lebih lanjut dengan cara dimurnikan
sehingga dapat digunakan sebagai sumber hydrogen di tempat lain pada plant.
Sementara itu, produk bawah separator berupa air kemudian aliran melalui pompa
dan menghasilkan air limbah. Produk utama separator yaitu berupa cairan organik
yang kemudian akan diproses lebih lanjut pada kolom destilasi.
Cairan organic dari separator mengandung komponen ethylbenzene, styrene,
benzene dan toluene. Cairan organic ini akan melalui dua kolom destilasi yaitu
kolom benzene toluene dan kolom styrene. Pada kedua kolom destilasi tersebut
dipasang FIC dan LIC. Dimana FIC digunakan untuk mengontrol laju alir yang
masuk ke kolom destilasi dan LIC digunakan untuk mengontrol ketinggian cairan
pada kolom destilasi.
Cairan yang mengandung komponen ethylbenzene, styrene, benzene dan
toluene masuk ke kolom benzene toluene dengan temperature 65oC dan tekanan
60 kPa. Pada kolom benzene toluene dihasilkan dua produk yaitu produk atas dan
produk bawah. Produk atas dari kolom benzene dan toluene kemudian masuk ke
kondensor dan reflux drum untuk menghasilkan produk yang lebih murni. Pada
reflux drum dipasang LIC untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam reflux
drum. Keluaran dari reflux drum kemudian dipompakan dengan pompa
centrifugal, sebagian ada yang dipompakan kembali ke dalam kolom benzene
toluene, sebagian lagi masuk ke pompa centrifugal benzene toluene dan
menghasilkan benzene toluene. Sementara itu, produk bawah dari kolom benzene
toluene berupa ethylbenzene, styrene dan sedikit toluene masuk ke proses
selanjutnya pada kolom styrene dan sebagian dari produk bawah masuk ke
reboiler dengan low pressure steam, keluaran reboiler direcycle sebagai umpan
kolom benzene toluene.
Selanjutnya ethylbenzene, styrene dan sedikit toluene masuk ke kolom
styrene dengan temperature 119.5oC dan tekanan 60 kPa. Cairan organic ini di
destilasi kembali untuk menghilangkan ethylbenzene dan toluene sehingga
diperoleh dua produk pula yaitu berupa produk atas dan produk bawah. Produk
atas dari kolom styrene kemudian masuk ke kondensor dan reflux drum untuk
menghasilkan produk yang lebih murni. Pada reflux drum ini dipasang LIC pula
guna mengontrol ketinggian cairan pada reflux drum. Keluaran dari reflux drum
kemudian dipompakan, sebagian ada yang dipompakan dan masuk kembali ke
kolom styrene, sebagian lagi direcycle sebagai campuran umpan yaitu berupa
ethylbenzene dan sedikit toluene. Sementara itu, produk bawah dari kolom
styrene sebagian masuk ke reboiler dengan low pressure steam, keluaran reboiler
direcycle sebagai umpan kolom styrene dan sebagian lagi dipompakan dengan
styrene jenis centrifugal menghasilkan produk akhir berupa styrene.
Referensi : Damayuda.blogspot.com/2010/12/stirena-C6H8.html
Ebook Turton Analysis Syntesis
Pendeskripsi Proses : Rennieda Soliana Putri
Annisa. S.
Tri Budi P.
Penulis : Rennieda Soliana Putri
Pencari Materi : Muh. Faisal Fata