12
SUARA KPU Konsolidasi Program dan Kegiatan KPU KPU-BPK Sepakati Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Akses Data Kunjungan Delegasi Afghanistan KPU Susun Materi Sosialisasi Pemilukada 2011 Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Januari 2011 K O M I S I U M U M P E M I L I H A N KOMIS I U M U M P E M I L I H A N 2011 PEMILUKADA Januari 2011

Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Suara KPU Januari 2011 proof 1 upload.pdf

Citation preview

Page 1: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

SUARA KPU

Konsolidasi Program dan Kegiatan KPU

KPU-BPK Sepakati Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Akses Data

Kunjungan Delegasi Afghanistan KPU Susun Materi Sosialisasi Pemilukada 2011

Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Januari 2011

KOMISI

UMUM

PEMI L I HAN

KOMIS

I

UMUM

PEM

I L I HAN

2011P EM I L U K A D A

Januari 2011

Page 2: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

SUARA KPUPengantar RedaksiKomisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat

KOMISI

UMUM

PEMI L I HAN

Memasuki 2011, staf redaksi suara KPU mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2011 kepada seluruh pembaca, mudah-mudahan tahun ini kita semua kembali hadir dengan semangat dan karya-karya baru”.

Para pembaca sekalian, dalam edisi awal tahun ini, suara KPU hadir dengan wajah baru, yaitu adanya penambahan jumlah halaman dari sebelumnya 8 halaman menjadi 12 halaman. Keputusan menambah jumlah halaman ini, didasarkan kepada pertimbangan bahwa berita-berita seputar Pemilukada dan kepemiluan semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, akhirnya redaksi memutuskan menambah jumlah halaman, sehingga lebih banyak berita dimuat.

Di samping itu, juga menambah beberapa rubrik baru, diantaranya rubrik profil. Rubrik ini berisi kisah orang-orang di sekitar KPU, mulai dari anggota KPU sampai dengan office boy (OB), baik yang berada di KPU pusat maupun daerah. Pembuatan rubrik profil ini dimaksudkan untuk memberi warna suara KPU yang selama ini selalu terkesan formal menjadi lebih “humanis”. Redaksi, sangat antusias untuk menggarap kolom ini, untuk meningkatkan salah satu fungsi suara KPU sebagai sarana komunikasi internal.

Segmen baru yang juga kami tampilkan dalam edisi 2011 ini adalah, foto-foto tentang kegiatan KPU, baik di pusat maupun di daerah, yang disajikan dalam bentuk Berita Dalam Gambar. Selama ini berbagai kegiatan KPU baik di pusat maupun di daerah jumlahnya cukup banyak, namun tidak semuanya dapat terberitakan, karena keterbatasan halaman suara KPU. Galeri foto kegiatan KPU ini kami harapkan dapat menambah informasi tentang kegiatan KPU.

Di samping profil dan galeri foto, perubahan lain juga menyangkut Layout dan design, agar wajah baru suara KPU 2011 ini betul-betul tersajikan dengan apik. Kami sadar bahwa suara KPU ini masih membutuhkan banyak pembenahan di sana-sini. Saran dan kritik selalu kami terima dengan tangan terbuka untuk perbaikan suara KPU di masa depan. Akhirul kalam semua staf redaksi suara KPU mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Salam Pemilu. (Yos)

PengarahProf. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.ASri Nuryanti, S.IP, MADra. Endang Sulastri, M.SiI Gusti Putu Artha, SP, M.SiDr. H. Abdul Aziz, MAProf. Dr. Ir. Syamsulbahri, MSPdt. Saut Hamonangan Sirait, M.Th

Penanggung JawabDrs. Suripto Bambang Setyadi, M.SiAsrudi Trijono, SH

Pemimpin RedaksiDrs. Syafriadi S. Yatim

Editor SeniorDrs. Yosmardin, M.Si, Nur Safa’at, SE, MM, Drs. Faisal Siagian M.Si

EditorSahruni H.R, SS, M.Si, Eddy Purwanto, SH, Dra. Titik PW MP, Rita, Uwie, Indra B, Prastiwi, Intan R, Lidya, Dewi

ReporterDidi, Arif Priyo, Teddy, Doddy A, Sumantri

FotograferDodi H, Ujang S, Ilham, Sapto

Designer GrafisSatrio Mahadi, Anna Dania

Alamat RedaksiBiro Teknis dan HupmasKomisi Pemilihan UmumJl. Imam Bonjol 29, Jakarta PusatTlp: (021) 319 37223Website: www.kpu.go.idmediacenter.kpu.go.id

2

Page 3: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

4 Fokus UtamaKonsolidasi Program dan

Kegiatan KPU

6 FokusKetua KPU Hadiri Workshop Revisi UU Partai Politik

7 NewsKPU-BPK Sepakati Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Akses Data

10 NewsKunjungan Delegasi Afghanistan

Daftar Isi

3

Pengantar Redaksi ............................... 02Daftar Isi ................................................. 03News ........................................................ 7-11Profil ........................................................ 12Berita Dalam Gambar .......................... 12

Page 4: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

4 Suara KPU Edisi Januari 2011

Fokus Utama

Suasama rapat konsolidasi program dan kegiatan KPU di ruang rapat lt 2 Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta. (Foto: Ie’am Hupmas)

Dengan dimulainya Tahun Ang-garan 2011, KPU mengadakan rapat Konsolidasi Program dan Kegiatan se-luruh Biro (KPU memiliki tujuh Biro dan sebuah Inspektorat -red) dan Inspek-torat di lingkungan Sekretariat Jender-al (Setjen) KPU. Rapat digelar secara maraton dari tanggal 3-7 Januari 2011 di ruang Rapat Lt. 2 Gedung KPU Jl. Imam Bonjol, Jakarta.

Rapat dihadiri oleh Ketua KPU Prof. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA; para Anggota KPU, Sekretaris Jenderal KPU Suripto Bambang Setyadi, Wakil Sekjen KPU Asrudi Trijono; Para Kepala Biro dan Wakil Kepala Biro; dan jajaran staf di lingkungan Setjen KPU.

Sekjen KPU dalam sambutannya mengatakan, rapat konsolidasi bertu-juan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan setiap Biro dan Inspektorat dalam merencanakan kegiatan dan anggaran Tahun Anggaran 2011. “Den-gan kegiatan ini, misi dan tujuan KPU di tahun 2011 dapat tercapai dan dapat berfungsi secara efektif, sehingga per-an KPU sebagai penyelenggara Pemilu/Pemilukada dapat berjalan dengan optimal dan tepat sasaran,” tandas Su-ripto.

Tiap-tiap Biro dan Inspektorat selama lima hari itu memaparkan ren-cana kegiatan dan penyerapan angga-ran yang akan dilakukan selama tahun

2011 dalam bentuk matriks di hadapan Ketua, Anggota, Sekjen, Wasekjen, serta seluruh peserta rapat. Hari Senin (3/1) pemaparan diisi oleh Biro Logistik dan Biro Keuangan. Selasa (4/1), Biro Umum dan Inspektorat. Kamis (6/1), Biro SDM (Sumber Daya Manusia) dan Biro Perencanaan. Terakhir, Jumat (7/1), Biro Teknis Hupmas dan Biro Hu-kum yang melakukan pemaparan.

Dalam presentasi tersebut, Biro-biro dan Inspektorat diwakili oleh Kepala Biro/Wakil Kepala Biro. Peserta rapat dapat memberikan masukan ataupun pertanyaan, serta melakukan diskusi kepada Biro yang mendapat giliran presentasi. Dengan demikian, diharapakan rencana kerja dan angga-ran seluruh Biro dan Inspektorat KPU tahun 2011 akan yang berjalan sinergis.

Biro Teknis dan Hupmas dalam pemaparannya menyampaikan ren-cana kegiatan sosialisasi dan pening-katan partisipasi masyarakat. Kedua hal tersebut, selain dilakukan dalam rangka kegiatan kehumasan dan per-siapan teknis Pemilu/Pemilukada, juga untuk menunjang program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbai-kan proses politik. (dd)

Konsolidasi Program dan Kegiatan KPU“Dengan kegiatan ini misi dan tujuan KPU di tahun 2011 dapat tercapai dan dapat berfungsi secara efektif, sehingga peran KPU sebagai Penyelenggara Pemilu/Pemilukada dapat berjalan dengan optimal dan tepat sasaran.” Sekjen KPU.

Page 5: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

5Suara KPU Edisi Januari 2011

Fokus Utama

Karyawan KPU Tegakkan Disiplin PNS

Karyawan/ti Tampak Tertib dan Khidmat Mengikuti Apel Pagi. (foto: ie’am/hupmas)

Tahun baru, suasana baru. Hal itulah yang tergambar di KPU memasuki Tahun Baru 2011. Suasana yang sedikit

berbeda tampak di gedung yang terletak di Jl. Imam Bonjol nomor 29, Jakarta Pusat itu. Gedung yang semula terlihat kusam, kini sudah bercat putih bersih. Logo KPU yang berukuran besar terpampang kokoh, demikian juga dengan pintu gerbang, pagar dan halaman parkir yang telah dilapisi aspal hitam.

Memasuki lantai dasar, terlihat antrean para karyawan/ti Sekretariat Jenderal (Setjen) yang sedang absen di mesin absen handkey. Mereka beru-saha mematuhi ketentuan disiplin PNS, yang mengharuskan masuk kerja mulai pukul 07.30 WIB setiap harinya.

Perubahan yang terjadi di awal ta-hun 2011 itu adalah untuk menindaklan-

juti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS Jo. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 tahun 2010, dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 tahun 1995 Ten-tang Hari Kerja di lingkungan Lembaga Pemerintah, KPU telah mengeluarkan Peraturan KPU Nomor 56 Tahun 2009 tanggal 21 Agustus 2009 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota; Peraturan KPU Nomor 4 tahun 2005 Tentang Pak-aian Seragam di lingkungan KPU; serta Surat Edaran Ketua KPU Nomor 1372/KPU/VIII/2009 tanggal 21 Agustus 2009 Tentang Penetapan Hari Kerja.

Dalam Peraturan dan Surat Edaran itu, tertuang ketentuan bagi seluruh karyawan/ti di lingkungan Setjen KPU. Pertama, jam kerja setiap hari

dimulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB (kecuali Jumat, sampai pukul 16.30 WIB). Kedua, apel pagi dilaksanakan setiap hari Senin pukul 08.00 WIB. Ketiga, wajib mengenakan seragam KPU Senin-Kamis (Jumat memakai batik). Keempat, olahraga setiap Jumat mulai pukul 07.30. Bagi yang tidak melaksanakan ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Apel PagiSetiap Senin pukul 08.00 WIB,

seluruh karyawan/ti diwajibkan untuk mengikuti apel pagi. Apel dilaksanakan di halaman parkir Gedung KPU, dengan inspektur upacaranya adalah Kepala Biro atau Wakil Kepala Biro dari setiap Biro dan Inspektorat Setjen KPU secara bergilir. Selain untuk menerapkan nilai-nilai kedisplinan, apel pagi digunakan sebagai sarana untuk memberikan in-formasi maupun evaluasi kegiatan Biro yang bersangkutan.

Olahraga PagiOlahraga dilakukan setiap Jumat

pukul 07.30 pagi. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan karyawan/ti KPU, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan mengenakan pakain olahraga lengkap, mereka sangat antu-sias mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan oleh para instruktur. (dd)

5Suara KPU Edisi Januari 2011

Page 6: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

6 Suara KPU Edisi Januari 2011

Fokus Utama

Ketua KPU Prof. H A. Hafiz Anshary, AZ, MA, hari Selasa (18/1/2011) siang menghadiri workshop pembahasan re-

visi Undang-Undang Partai Politik di Hotel Millenium, Jakarta. Selain Ketua KPU, hadir juga Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, serta Anggota KPU Prof. Syamsulbahri, Abdul Aziz dan Sri Nuryanti.

Acara yang diselenggarakan oleh Jimly School Law and Government itu juga diikuti oleh Prof. Jimly Ahidiqie, Ketua Komisi II DPR Chairuman Hara-hap, Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri. A. Tanribali Lamo, serta pengamat politik Prof. Saldi Isra dan Burhanuddin Muhtadi sebagai pembi-cara.

Menurut Patrialis Akbar, dengan disahkannya Undang-Undang tentang partai politik oleh Kementerian Hukum dan HAM, maka verifikasi partai poli-tik (parpol) calon peserta Pemilu 2014 dimulai Januari 2011.

“Undang-Undang Revisi Parpol ini bernomor sama dengan Undang-Undang yang lalu (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011). Undang-undang Parpol yang baru sebagai pancerahan bagi penyelanggara Negara, baik Ekse-kutif maupun Legislatif. Berdasarkan aturan dalam UU Parpol, maka yang akan dinilai oleh Kemenkum HAM ada-lah syarat administratif parpol terse-but. Di antaranya, keberadaan kantor kepengurusan aktif di 30 propinsi (min-imal), 75% kabupaten/kota dan 50% ke-camatan se-Indonesia”, ujar Patrialis.

Sementara itu, Tanribali Lamo menjelaskan, terdapat beberapa poin penting dari undang-undang parpol yang baru ini. Pertama, tentang syarat pendirian parpol, yaitu minimal dilaku-kan oleh 30 Warga Negara Indonesia yang telah berusia 21 tahun atau su-dah menikah dari setiap provinsi. Hal ini dengan perhitungan, Indonesia memiliki 33 provinsi. Angka ini jauh lebih banyak dibandingkan ketentuan sebelumnya yang hanya mensyaratkan

pendiri sebanyak 50 orang.Kedua, parpol bisa menjadi badan

hukum apabila memiliki kepengurusan di seluruh provinsi dengan sedikitnya terdapat pada 75 persen dari jumlah Kabupaten/kota pada provinsi ber-sangkutan dan sedikitnya 50 persen dari jumlah kecamatan pada kabu-paten/kota yang bersangkutan. Dan ketiga, penyelesaian perselisihan par-pol harus diselesaikan secara internal, dan dilakukan oleh mahkamah partai politik atau sebutan lain yang dibentuk oleh parpol tersebut. Jika penyelesa-ian tidak bisa tercapai secara internal, penyelesaian dapat melalui pengadilan negeri.

Dalam Undang-Undang Parpol juga disebutkan, periode verikasi ber-langsung selama 7 bulan. Hasilnya sudah harus ada dua proses verifikasi harus tuntas dan sudah ada hasilnya, selambat-lambatnya 2,5 tahun (dua setengah tahun) sebelum Pemilu 2014. "Proses verifikasi akan dimulai pada 17 Januari 2011 sampai dengan 22 Agustus oleh Kemenkum HAM," terang Tanrib-ali. (tdy/dd/red)

Workshop Pembahasan Revisi UU Parpol Di Hotel Millenium, Jakarta. (foto: dod/hupmas)

Ketua KPU Hadiri Workshop Revisi UU Partai Politik

Page 7: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

7Suara KPU Edisi Januari 2011

News

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (18/1/2011) menandatangani Nota Kes-epahaman (MoU) dengan

BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) ten-tang “pengembangan dan pengelo-laan sistem informasi untuk akses data dalam rangka pemeriksaan pengelo-laan dan tanggung jawab keuangan negara”.

Acara tersebut dilakukan di ruang Auditorium Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Selain KPU, sebelas instansi pemerintahan (Kementerian/Lembaga) juga turut menandatangani MoU tersebut, yakni Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat; Ke-menterian Perhubungan; Kementerian Sosial; Kementerian Agama; Kemente-

rian Negara Riset dan Teknologi; Ke-menterian Negara Perencanaan Pem-bangunan Nasional; Kejaksaan Agung; Badan Pertanahan Nasional; Badan SAR Nasional; Badan Nasional Penang-gulangan Bencana; dan Badan Peng-atur Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Penandatanganan Nota Kesepaha-man dilakukan Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan bersama dengan para Sekretaris Jenderal Kementerian Negara/Lembaga tersebut -termasuk Sekjen KPU Suripto Bambang Setyadi- disaksikan oleh Ketua BPK Hadi Poerno-mo; Ketua KPU Prof. HA. Hafiz Anshary AZ, MA; para Menteri/Pimpinan Lemba-ga; para Anggota BPK; Pejabat Eselon I di lingkungan BPK dan Kementerian Negara/Lembaga tersebut.

Penandatanganan Nota Kese-pahaman itu merupakan langkah strategis dalam rangka mewujudkan sinergi antara BPK dengan para pemilik kepentingan, termasuk di antaranya entitas yang diperiksa oleh BPK. “BPK dan Kementerian Negara/Lembaga tersebut memiliki peran strategis untuk mewujudkan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara yang transparan dan akuntabel,” ujar Hendar dalam laporannya.

Ketua BPK, Hadi Purnomo, me-ngatakan, alasan dilakukan Nota Kes-epahaman, karena entitas yang harus diperiksa oleh BPK jumlahnya sangat banyak (603 entitas), sementara tena-ga yang dimiliki oleh BPK terbatas, yak-ni hanya 2.717 orang. Selain itu, waktu pemeriksaan yang hanya dua bulan, juga dirasa sangat singkat. “Hara-pan saya, akan terbentuk pusat data BPK dengan menggabungkan data elektronik BPK (E-BPK) dengan data elektronik auditee (E-Auditee); mem-permudah pelaksanaan pemeriksaan BPK; serta mendorong transparansi dan akuntabilitas data auditee. Dengan metode Linking and Matching, memu-

KPU-BPK Sepakati Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Akses Data

Ketua KPU Prof. HA. Hafiz Anshary, AZ, MA (Paling Kanan, Mengenakan Peci Hitam) berfoto bersama para pimpinan dari kementerian dan lembaga. (foto: ie'am/UJ/hupmas)

Page 8: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

8 Suara KPU Edisi Januari 2011

News

dahkan pembentukan “BPK Sinergi”, yaitu mewujudkan efektifitas pemer-iksaan BPK guna mendorong optima-lisasi pengelolaan dan tanggungjawab keuangan Negara yang transparan dan akuntabel,” terangnya.

Ia juga menegaskan, Nota Kese-pahaman ini bukan mengatur ke-wenangan atau perizinan akses data Kementerian Negara/Lembaga oleh BPK, tetapi mengatur pengembangan dan pengelolaan sistem informasi un-tuk akses data Kementerian Negara/Lembaga oleh BPK. “Nota Kesepaha-man hanya mengatur mengenai “cara” untuk mengakses data,” tuturnya.

Sesuai dengan ketentuan UU No-mor 15 Tahun 2004 Pasal 10 huruf a dan b, dan UU Nomor 15 Tahun 2006 Pasal 9 ayat (1) huruf b, BPK memiliki kewenangan untuk meminta keteran-gan dan/atau dokumen yang wajib diberikan setiap orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indone-sia, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuan-gan negara. “Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa tanpa kesepakatan

ini pun BPK tetap berwenang untuk mengakses data Kementerian Negara/Lembaga, yang diperlukan dalam rang-ka pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,” tegas Hadi.

Menko Kesra Agung Laksono juga menyampaikan keyakinannya. Dengan pemeriksaan berbasis IT (Information Tecnology), maka akan terwujud lapo-

ran keuangan yang berkualitas. “Tahun 2010 ada enam kementerian/lembaga yang berstatus WTP (Wajar Tanpa Pengecualian-red), enam WDP (Wajar Dengan Pengecualian), dan tiga yang disclaimer. Trend-nya meningkat. Jadi pada 2011 kita sama-sama berusaha agar laporan keuangan seluruh kemen-terian/lembaga dapat berstatus WTP,” ujarnya. (dd/FS/red)

In-House Training Web Master dan

Computer Network

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Website. Kegiatan yang ber-

tajuk In-house Training Web Master dan Computer Network ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Sekretariat Jen-deral (Setjen) KPU.

Diklat dilaksanakan mulai 2 Desember 2010 sampai 18 Januari 2011 dan diikuti 9 (sembilan) peserta. Diklat berlangsung setiap hari, mulai pukul

12.00 hingga pukul 16.00 WIB, di Ge-dung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

KPU dalam menyelenggarakan Diklat tersebut bekerjasama dengan UNDP (United Nations Development Programme) dan Binus (Bina Nusan-tara) Center. Para instruktur berasal dari Binus Center, yakni Rommy, Kar-tika Milenia, dan Ronald Jayadi.

Materi untuk Diklat Web Master diantaranya, Image Editing with Adobe Photoshop (Rommy), Joomla (Kartika Milenia), Dynamic Web Programming

with PHP, Static Web Programming with XHTML, Client Side Scripting with Javascript, SQL Server serta Main-tanance Website (Ronald Jayadi).

Dengan diselenggarakannya in-house training ini, diharapkan akan meningkatkan kemampuan para kar-yawan/ti di lingkungan Setjen KPU, se-suai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Output dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai website dan mampu mengembangkan website KPU. (nia/FS/red)

Page 9: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

9Suara KPU Edisi Januari 2011

News

Sekretaris KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota Ditunjuk Sebagai KPA/B

KPU Susun Materi Sosialisasi Pemilukada 2011

Berdasarkan Keputusan Sek-retaris Jenderal KPU Nomor 05/Kpts/Setjen/Tahun 2011, Sekretaris Jenderal (Sekjen)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Suripto Bambang Setyadi menunjuk Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris KPU Ka-bupaten/Kota sebagai Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang (KPA/B) pada satker (satuan kerja) KPU masing-masing (Surat Edaran KPU No-mor 01/SJ/I/2011).

Hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005; dan Pera-turan Direktur Jenderal Perbendaha-raan Nomor PER-66/PB/2005.

Keputusan untuk menunjuk/me-netapkan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang pada KPU provinsi maupun KPU kabupaten/kota dilakukan demi kelancaran pengelolaan keuangan KPU provinsi dan KPU kabu-

paten/kota, serta mekanisme pelaksan-aan pembayaran atas beban APBN.

Sebagai Kuasa Pengguna Ang-garan/Pengguna Barang, Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris KPU Ka-bupaten/Kota, atas nama Sekretaris Jenderal KPU, diberi wewenang untuk menerbitkan beberapa keputusan. Pertama, keputusan untuk menunjuk pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibat-kan pengeluaran anggaran belanja atau PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

Kedua, keputusan untuk menunjuk pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan kepada Negara dan menandatangani SPM (Surat Perintah Membayar). Ketiga, keputusan menunjuk Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan anggaran. Dan keempat, keputusan untuk menunjuk staf Pengelola Keuangan.

Jumlah personil yang ditunjuk

sebagai penanggung jawab pengelola keuangan adalah sesuai dengan jumlah orang yang tercantum dalam RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian/Lembaga) yang bersangkutan. Sedangkan besaran honorariumnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Apabila Sekretaris KPU Provinsi maupun Sekretaris KPU Kabupaten/Kota dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt), maka yang bersangkutan oto-matis ditunjuk sebagai Kuasa Peng-guna Anggaran/Pengguna Barang dan dapat merangkap sebagai PPK serta diberi wewenang untuk menetapkan Pejabat Penanda Tangan SPM, Benda-hara Pengeluaran dan staf Pengelola Keuangan.

Apabila Kuasa Pengguna Ang-garan/Pengguna Barang merangkap menjadi PPK, maka honorariumnya hanya dapat dibayar untuk satu jenis jabatan. (dd/FS/red)

Biro Teknis dan Hupmas Sekre-tariat Jenderal KPU (Komisi Pemilihan Umum) melaksana-kan kegiatan Workshop di Ho-

tel Akmani, Jakarta Pusat. Workshop dilaksanakan dalam rangka menganti-sipasi pelaksanaan Pemilukada (Pemilu

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daer-ah) tahun 2011, melalui kegiatan penyu-sunan materi sosialisasi Pemilukada. Acara berlangsung selama 2 (dua) hari, tanggal 24-25 Januari 2011.

Workshop yang bertujuan untuk menyusun dan menyempurnakan ma-teri sosialisasi Pemilukada itu dibuka oleh Anggota KPU Saut H. Sirait. Dalam sambutannya, Saut mengatakan, perlu adanya pencitraan yang positif pada pelaksanaan Pemilukada 2011, karena berbagai permasalahan yang terjadi pada Pemilukada 2010 lalu.

Materi yang disusun antara lain, Poster, Flyer, Brosur, Booklet dan Leaflet

mengenai sosialisasi tahapan Pemilukada. Penyusunan konsep dasar materi sosial-isasi ini mengacu pada evaluasi penye-lenggaraan Pemilukada yang digelar se-lama 2010. Sebagaimana diketahui, pada 2011 akan dilaksanakan 80 (delapan pu-luh) Pemilukada, yakni 7 (tujuh) provinsi dan 73 (tujuh puluh tiga) kabupaten/kota. Rencananya, hasil penyusunan konsep dasar ini akan akan ditindaklanjuti melalui kegiatan bimtek dengan mengundang KPU dari 33 provinsi. KPU provinsi dapat membuat kreasi pada sebagian konsep dasar tersebut, dengan memasukkan muatan-muatan lokal daerahnya masing-masing. (dm/dd/FS/red)

Page 10: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

10 Suara KPU Edisi Januari 2011

News

Kunjungan Delegasi Afghanistan

222 Daerah Melaksanakan Pemilukada Tahun 2010

Pada hari Senin (24/1/2011), delegasi dari Afghanistan mengunjungi KPU Jl. Imam Bonjol, Jakarta. Mereka

diterima oleh Anggota KPU Abdul Aziz, para Kepala Biro dan Wakil Kepala Biro, serta para pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU. Tujuan kunjungan adalah untuk mendiskusikan seputar penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), baik Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, maupun Pemilukada (Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) di Indonesia. Topik yang dibicarakan antara lain, sistem rekruitmen Anggota KPU, mekanisme penyelenggaraan Pemilum, logistik Pemilu, dan budgeting Pemilu.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Aziz juga menerangkan materi-materi sosialisasi, seperti poster dan leaflet yang menggambarkan keter-wakilan perempuan dalam Pemilu, serta buku Modul Pendidikan Pemilih. Masalah lain, seperti kedudukan KPU dalam konstitusi, organisasi KPU yang bersifat hierarkis, dasar hukum penye-lenggaraan Pemilu sejak tahun 1955 hingga era reformasi, pembentukan PPK, PPS, PPLN, KPPS, dan KPPSLN

yang bersifat ad hoc, tahapan penye-lenggaraan Pemilu, surat suara, mau-pun sosialisasi dan informasi Pemilu juga menjadi topik diskusi.

Delegasi Afghanistan terdiri dari Ms. Shinkai Zahine Karokhail (Afghani-stan Parliament), Mr. Jandad Spinghar (Free and Fair Election Afghanistan-FEFA), Mr. Mawlawi Abdul Basri (Reli-

gious Leader), Mr. Mir Sharif Uddin An-sari (Ministry of Women’s Affair), Mr. Nasrullah S/o Abdul Hamid (Kabul Uni-versity-Academian), Mr. Abdul Ghafoor (The Asian Foundation Afghanistan), Tim ANFREL (Asia Network for Free Election), dan Daniel Zuchron, Seknas JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilih un-tuk Rakyat). (dd)

Anggota KPU Abdul Aziz Berfoto Bersama Delegasi Afganistan. Di Belakang, Tampak Jajaran Kepala Biro dan Wakil Kepala Biro Di Lingkungan Setjen KPU. (Dod/Us/Hupmas)

Rangkaian penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daer-ah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2010 telah

berlangsung di berbagai wilayah di In-donesia. Tercatat ada 244 daerah yang dijadwalkan menyelenggarakan Pemi-lukada tahun 2010, terdiri dari 7 (tujuh) Pemilukada gubernur dan wakil guber-nur di tingkat provinsi dan 237 Pemilu-kada bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota di tingkat kabupaten/kota. Dari 224 daerah yang telah melak-sanakan pemungutan suara, 7 Provinsi dan 217 kabupaten/kota. Kabupaten Nias Selatan (Sumatera utara) dan Kota Bontang (Kalimantan Timur) te-lah melaksanakan pemungutan suara pada tahun 2010, meskipun AMJ-nya jatuh pada tahun 2011. Ini berarti yang telah melaksanakan sesuai jadwal ada-

lah 222 daerah, sedangkan 20 daerah lainnya belum melaksanakan Pemiluka-da dengan berbagai alasan.

Dari 224 daerah yang telah me-nyelenggarakan Pemilukada, 6 (enam) daerah akan melaksanakan pemung-utan suara putaran kedua tahun 2011, karena belum ada pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 30% dari su-ara sah. Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Kaur (Bengkulu), Kabupaten Bombana (Sulawesi Tenggara), dan Ka-bupaten Maluku Barat Daya (Maluku), Kota Sungai Penuh (Jambi), Kabupaten Toraja Utara (Sulawesi Selatan), dan Ka-bupaten Buru Selatan (Maluku).

Selain keenam daerah yang melak-sanakan putaran kedua, ada 6 (enam) daerah yang akan melaksanakan pemi-lukada ulang, yaitu Kabupaten Yapen (Papua), Kota Jayapura (Papua), Kota

Tangerang Selatan (Banten), Kabupaten Mandailing Natal (Sumatera Utara), Ka-bupaten Tebing Tinggi (Sumatera Utara), dan Kabupaten Konawe Utara (Sulawesi Tenggara). Kabupaten Yapen dan Kota Jayapura tahapan Pemilukadanya akan diulang dari awal pencalonan. Sedang-kan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tebing Ting-gi, dan Kabupaten Konawe Utara akan melakukan pemungutan suara ulang.

Selanjutnya, berdasarkan data Akhir Masa Jabatan (AMJ) Kepala Daerah dari Kementerian Dalam Neg-eri (Kemendagri), tahun 2011 tercatat sebanyak 80 daerah yang dijadwalkan akan menyelenggarakan pemilukada, terdiri dari 7 (tujuh) Pemilukada ting-kat provinsi dan 73 Pemilukada tingkat kabupaten/kota. Jadi jumlah Pemilu-kada adalah 100 daerah (tim)

Page 11: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

11Suara KPU Edisi Januari 2011

News

Uang Penghargaan Bagi Penyelenggara Pemilu 2004

Berdasarkan Peraturan Presi-den Republik Indonesia No-mor 83 Tahun 2010 tertang-gal 28 Desember 2010, maka

kepada Ketua, Wakil Ketua dan Ang-gota Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Ketua dan Anggota KPU provinsi maupun Ketua dan Anggota KPU ka-bupaten/kota sebagai penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2004, diberikan uang penghargaan.

Pemberian uang penghargaan tersebut didasari atas pertimbangan, pertama, bahwa penyelenggaraan Pemilu, baik Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 telah berhasil terselenggara dengan lancar.

Kedua, berdasarkan Peraturan Pe-merintah (PP) Nomor 62 Tahun 2003 tentang Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota KPU beserta Perangkat Pe-

nyelenggara Pemilu serta Pimpinan dan Anggota Panitia Pengawas Pemilu, maka kepada Ketua dan Anggota KPU kabupaten/kota diberikan uang peng-hargaan pada akhir masa jabatannya.

Sampai saat ini Peraturan Pemerinta Nomor 62 Tahun 2003 tersebut belum diubah meskipun pasal 116 UU 22 Tahun 2007 mengamanatkan susunan kedudukan keuangan KPU diatur dalam Peraturan Presiden Tahun 2003

Audiensi KPU Dengan DPRK Banda Aceh

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prof. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA, pada hari Kamis (20/1/2011) menerima

kunjungan Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh. Rombongan berjumlah enam orang itu diterima di Ruang Rapat Lt. 1 Gedung KPU Imam Bonjol, Jakarta.

Hadir juga Anggota KPU Prof. Syamsulbahri, Endang Sulastri, I Gusti Putu Artha, dan Saut H. Sirait serta para Kepala Biro (Karo) dan Wakil Kepala Biro (Wakaro) di lingkungan Sekretar-iat Jenderal KPU, di antaranya Moyong Hariyanto (Karo Perencanaan), Sigit Joyowardoyo (Karo hukum), Boradi (Karo Logistik), Syafriadi S. Yatim (Wa-karo Teknis Hupmas), Nanik Suwarti (Wakaro Logistik), Sri Parkhatin (Wa-karo SDM), dan Ismatno Eko Ariyanto (Wakaro Keuangan).

Wakil Ketua Komisi A DPRK Banda Aceh, Moh. Nasir, mengatakan, tujuan kunjungan itu adalah untuk mendis-kusikan beberapa permasalahan terkait pelaksanaan Pemilukada (Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah) di Kota Banda Aceh yang akan digelar pada ta-hun 2012, terutama mengenai calon perseorangan. “Saat ini Qanun (Pera-turan Daerah-red) belum selesai, seda-ngkan telah keluar Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan

Qanun lama. Pertanyaannya, apakah tahapan Pemilukada akan tetap dilan-jutkan atau tidak?” tutur Nasir.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesimpulan, pertama, KPU Kota Banda Aceh agar mengeluarkan peraturan yang tidak bertentangan dengan pera-

turan/perundangan di atasnya. Kedua, KIP (Komisi Independen Pemilihan) Aceh agar mengeluarkan peraturan-peraturan terkait teknis pelaksanaan Pemilukada, sehingga pelaksanaan Pemilukada di Kota Banda Aceh dapat terus berlanjut. (dd)

Ketua KPU Prof. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA (Tengah) dan Anggota KPU Prof. Syamsulbahri, Endang Sulastri dan Saut H. Sirait Berfoto Bersama Anggota Komisi A DPRK Banda Aceh Usai Audiensi Terkait Pemilukada. (foto: dod/hupmas)

Page 12: Suara KPU Januari 2011 Proof 1 Upload

12 Suara KPU Edisi Januari 2011

Profil

Berita Dalam Gambar

Rapat Koordinasi dengan DPRD Kota Depok (7 Januari 2011)

Pemilukada Kabupaten Grobogan

(9 Januari 2011)

Audiensi KPU Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (21 Januari 2011)

12 Suara KPU Edisi Januari 2011

Ketua KPU Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA,Sederhana, nyaris tanpa emosi, begitulah profil Ketua KPU Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA, yang memimpin KPU

selama 3 tahun lebih. “Modal utama saya memimpin KPU adalah ikhlas dan rasa syukur,” ucapnya. Apa kiat-kiat dan filo-sofinya? Ikuti wawancara reporter Suara KPU Didi Suhardi dengan Ketua KPU berikut ini.Pada waktu pemilihan Ketua KPU semua anggota memilih bapak?

Waktu itu Pak Abdul Aziz bertanya kepada anggota KPU yang lain “bagaimana dengan pemilihan ketua KPU?” Satu per-satu anggota ditanya. Ketika tiba giliran saya ditanya, apakah siap memimpin KPU? Saya jawab selama saya dipercayai, maka saya anggap itu sebagai amanah, dan akhirnya saya terpilih secara aklamasi.Apa filosofi Bapak memimpin KPU?

Filosofi saya, pertama hiduplah sederhana, kedua, semua pekerjaan itu harus dianggap sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Ketiga, memimpin itu harus dengan hati bukan dengan emosi, hilangkan syak wasangka. Keempat, jangan menyalahkan orang lain, kalau ada orang lain yang terlikuidasi atau tereliminasi terkait proses Pemilu, bukan karena kita ingin menyakiti dia, tetapi karena aturannya begitu, dan kelima, jaga terus masalah solidaritas dan kekompakan karena keanggotaan KPU ini adalah kolegial.

Apakah ada beban psikologis selama memimpin KPU?Sejauh ini tidak ada, karena semua masalah kita selesaikan dalam pleno. Tentu saja ada perbedaan

pendapat tapi itu hanya internal. Kalau secara eksternal kita semua satu suara. Yang penting kita harus punya rasa humor dan canda, agar masalah bisa cair. Apa masalah paling sulit dan berkesan selama menjadi Ketua KPU?

Bagi saya masalah yang paling krusial dan menegangkan adalah menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, karena ada isu-isu ancaman Pemilu akan gagal. Saat itu KPU didatangi pasangan calon Presiden dan wakil Presiden Megawati/Prabowo, Jusuf Kalla dan Wiranto, kalau Pak SBY tidak da-

tang. Mereka mempersoalkan soal DPT dan perlunya warga masyarakat yang tidak punya KTP dapat menggunakan hak pilihnya, syukur Alhamdulillah. Allah memberi jalan keluar, kami ikhlas, pasrah, tawakal, membuat semua anggota KPU menjadi tenang. Dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden ber-langsung sukses. Kalau punya waktu saya ingin menulis buku mengenai pengalaman saya.Sebagai Ketua KPU penampilan Bapak sangat sederhana?

Prinsip saya kita harus hidup sederhana, tidak berlebihan termasuk penampilan. Misalnya batik yang saya pakai paling mahal harganya Rp 75.000, yang penting kan bisa dipakai dan tidak aib. Ka-lau pulpen saya tidak pernah beli, saya dapat misal di acara-acara. Saya dulu itu terbiasa cari yang murah-murah. Handphone ini Wahdi anak saya yang membelikan, ketika ulangtahun saya. (dd)