sub bab biotan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi tanaman

Citation preview

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangNegara Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keanekaragaman itu yang menjadi daya tarik para ilmuan luar negeri untuk belajar dan ingin tahu tentang keragaman jenis tanaman. Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan ini dengan cara menjaga kelangsungan hidup tanaman dengan merawatnya agar tumbuh dan berkembang dengan maksimal.Pertumbuhan tanaman merupakan konsep yang penting dalam dalam budidaya tanaman yang harus dikuasai dan diaplikasikan, baik konsep pertumbuhan maupun faktorfaktor yang mempengaruhinya. Untuk mempertahankan jenisnya, tumbuhan, hewan, dan manusia melakukan perkembangbiakan. Tumbuhan dapat menghasilkan spora atau biji sebagai alat pembiakan. Biji akan tumbuh menjadi tanaman baru yang kecil dan terus tumbuh menjadi besar sampai menjadi dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang selalu menandai suatu kehidupan. Namun, pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kedua kegiatan hidup tersebut.Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat diamati.

Oleh sebab itu kami penulis tertarik untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik pengertian dari pertumbuhan dan perkembangbiakan, ciri-ciri serta faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangbiakan ?2. Apa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan ?3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan?

C. Tujuan1. Mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangbiakan 2. Mengetahui ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan 3. Mengetahui faktor yang memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis (Istamar, 2003). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih (Champbell, 2002). Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

B. Tahap tahap pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer diakibatkan oleh aktivitas meristem apikal yang terdapat pada ujung akar dan pucuk tunas, menghasilkan selsel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang (Champbell, 2002). Pada ujung akar, batang dan daun terdapat sel-sel meristem yang dapat berdeferensisasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus (Istamar, 2003). Pertumbuhan primer terdiri dari tiga system jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar. Pertumbuhan primer akan mendorong akar untuk menembus tanah. Pada ujung akar terdapat tiga zona , yaitu zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan (Champbell, 2003).Aktivitas kambium mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu besar batang dan akar tanaman. Pertumbuhan sekunder yaitu adanya aktivitas penebalan secara progersif. Pertumbuhan sekunder diakibatkan aktivitas meristem lateral, silinder silinder yang bterbentuk dari sel sel yang membelah ke samping di sepanjang tunas dan pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk floem (Champbell, 2002). Bermacam ragam bentuk yang dihasilkan dari proses pertumbuhan dan perkembangan, yang pertama adalah pembelahan sel, pembesaran dan periklinan (Salisbury dan Cleon, 2002).

C. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan PerkembanganFaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor dari dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor intern dan ekstern (Salisbury dan Cleon, 2002). Faktor dari dalam (intern) yaitu faktor yang terdapat pada tanaman itu sendiri berupa hormon hormon dan faktor dari luar (ekstern) yaitu faktor lingkungan hidup tumbuhan tersebut. Faktor intern meliputi zat dan hormon tumbuh yang berperan penting dalam proses perrtumbuhan. Hormon adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh salah satu bagian tubuh dan kemudian diangkut ke bagian tubuh yang lain, dimana hormon tersebut akan memicu respon respon di dalam sel dan jaringan sasaran. Hormon, berpengaruh dalam proses pembelahan sel dan pemanjangan sel untuk proses pertumbuhan (Yandaru, 2001) . Secara umum hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuh dengan cara ,mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel. Hormon tumbuhan meliputi auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen (Champbell, 2002). Hormon auksin berfungsi pada pemanjangan dan diferensiasi sel. Hormon sitokinin berfungsi sebagai pertumbuhan, perkembangan dan pembungaan. Hormon giberalin berfungsi pada pertumbuhan, pemanjangan dan perkecambahan. Asam absisat berfungsi untuk stomata. Sedang hormon etilen berfungsi dalam pematangan buah. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu intensitas cahaya, air, nutrisi, suhu atau kelembaban, dan oksigen. Peran nutrisi adalah sebagai penunjang pertumbuhan dan perkembangan. Cahaya sangat berpengaruh karena dengan adanya cahaya dapat melakukan fotosintesis. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yaitu cahaya (Salisbury dan Cleon, 2002). Oksigen pada pertumbuhan dan perkembangan merupakan bahan utama untuk respirasi. Air berfungsi untuk perkecambahan biji dan menjaga kelembaban media (Salisbury dan Cleon, 2002).

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan bio massa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. Perkembangandapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyertai pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk hidup. Secara sederhana, perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa. Dalam proses tersebut, terjadi diferensiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel), histogenesis (pembentukan organ), dan gametogenesis (pembentukan selsel kelamin).Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif. Tanaman jagung pada contoh di depan, pada awalnya berupa biji. Biji itu kemudian tumbuh menjadi tanaman kecil yang memiliki akar, batang, dan daun. Setelah makin besar dan dewasa, akan muncul bunga pada tanaman jagung itu. Jika terjadi penyerbukan, bunga itu akan berubah menjadi buah yang akan menghasilkan biji biji jagung baru. Munculnya akar, batang, daun, bunga, dan buah pada tanaman jagung itu menunjukkan bahwa tanaman tersebut mengalami perkembangan.Pertumbuhan suatu organisme multiseluler meliputi pembelahan sel, pembentangan sel, dan beberapa pergerakan sel-sel pada organisme. Pada organisme multiseluler, kelompok-kelompok sel menjadi terspesialisasi dan membentuk fungsi tertentu. Spesialisasi itu meliputi proses biokimiawi dan perubahan struktur. Spesialisasi sel-sel berhubungan dengan fungsi sel, seperti untuk pengangkutan, penyokong, pergerakan, pencernaan atau pembentukan makanan, serta pertahanan organisme.Proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal (dari dalam organisme itu sendiri) dan faktor eksternal (dari lingkungan). Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal saling berinteraksi sehingga sulit untuk menentukan mana yang paling berpengaruh. Sebagai contoh, sulit untuk menentukan apakah ciri utama pertumbuhan, seperti tinggi tubuh, sebagian besar dipengaruhi oleh faktor internal (gen) ataukah oleh faktor eksternal (suplai makanan).

B. Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan1. Kontinue2. Ada masa percepatan dan perlambatan3. Perkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi untuk kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan.4. Perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat.5. Refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer tercapai.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.Untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut ini.1. Faktor InternalFaktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor genetik. Faktor genetik inilah yang mengendalikan hormon untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon merupakan suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan reaksi fsiologis yang besar. Hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan disebut ftohormon. Beberapa hormon tumbuhan yang sudah dikenal, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, etilen, asam absisat.a. AuksinHormon ini ditemukan oleh Fritz Went, seorang ahli fsiologi Belanda pada tahun 1928. Hormon auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem, seperti pucuk batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas, daun muda, bunga, ataupun buah. Hormon auksin yang paling dikenal adalah IAA (indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam amino triptofan. IAA disintesis di meristem apikal, daundaun muda, dan biji. Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya.Fungsi hormon auksin bagi tanaman, antara lain:1) berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel;2) merangsang pembelahan selsel kambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder;3) dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah;4) merangsang pembentukan akar lateral;5) untuk menghasilkan buah tanpa biji;6) menghambat pembentukan tunas lateral;7) menghambat pematangan buah dan penuaan daun;8) mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun.Hormon auksin merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan kuncup apikal yang sangat cepat sehingga menghambat pertumbuhan kuncup lateral yang ada di bawahnya . Tingkat dominansi kuncup apikal bervariasi pada berbagai jenis tumbuhan.Kuncup apikal yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja auksin dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal diarahkan pada cahaya matahari, akan terjadi pengangkutan auksin dari bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari cahaya. Pada keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan selsel pada bagian yang terlindung tersebut. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan selsel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan terhambat karena konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh melengkung ke arah datangnya cahaya matahari. b. GiberilinGiberelin pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit tanaman dari Jepang bernama E. Kurosawa. Hormon ini diisolasi dari jamur Gibberella fujikuroi yang merupakan parasit pada tanaman padi. Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3,GA1, GA4, GA5, GA19, GA20, GA37, dan GA38. Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan tinggiHormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman, baik akar, batang, daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi tanaman, antara lain1) bersama dengan auksin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel;2) merangsang pertumbuhan batang dan daun;3) menghilangkan sifat kerdil tanaman;4) pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar;5) merangsang perkecambahan;6) merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day plant); 7) merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk sari;8) menghambat pertumbuhan akar adventif;9) mematahkan dormansi sebagian besar jenis biji.c. SitokininHormon sitokinin ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954. Ada beberapa macam sitokinin yang telah diketahui, di antaranya kinetin, zeatin (pada jagung), dan benzil amino purin (BAP). Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan sitokinin, antara lain1) bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan selsel tanaman;2) menghambat dominansi apikal oleh auksin;3) merangsang pertumbuhan kuncup lateral;4) merangsang pemanjangan titik tumbuh;5) mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio;6) merangsang pembentukan akar cabang;7) menghambat proses penuaan (senescence) daun d. Asam Absisat (ABA)Senyawa ini ditemukan pada tahun 1963 oleh P.F. Wareing dan F.T. Addicott. Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh jaringan pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam jumlah yang tinggi, tetapi tidak diketahui apakah ABA disintesis atau diedarkan ke biji dan buah. Asam absisat disebut juga hormon stress karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman. Fungsi ABA, antara lain :1) menghambat pembelahan sel;2) mempercepat proses penuaan, terutama pada daun;3) mempercepat gugurnya daun;4) menghambat pertumbuhan;5) mempertahankan dormansi biji dan kuncup ;6) merangsang pembusukan buah;7) merangsang penutupan stomata jika kekurangan air.e. Gas EtilenEtilen merupakan satusatunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas, tidak berwarna, dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruasruas batang, buah yang matang, dan jaringan yang menua, misalnya daundaun yang gugur. Peranan etilen, antara lain1) mempercepat pematangan buah ;2) merangsang penuaan daun dan pembusukan buah;3) bersama dengan auksin dapat memacu pembungaan;4) menghambat pertumbuhan akar dan batang pada saat stress.Banyak aspek pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh dua atau lebih hormon. Hormonhormon tumbuhan itu dapat saling berinteraksi untuk memperkuat pengaruh hormon lainnya, disebut sinergisme. Sebagai contoh, giberelin dan auksin bersinergisme dalam proses pemanjangan batang. Sebaliknya, pengaruh hormon tumbuhan dapat saling berlawanan, disebut antagonisme. Contohnya, sitokinin berantagonisme dengan auksin. Sitokinin merangsang pertumbuhan kuncup lateral, sedangkan auksin mempertahankan dominansi apikal kuncup terminal. Etilen yang dihasilkan oleh daun merupakan pengatur pengguguran daun (absisi). Pada tahap awal absisi, auksin berantagonisme dengan etilen, tetapi kemudian auksin menjadi bersinergisme dengan kerja etilen.

2. Faktor EksternalFaktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan aerasi.a. NutrisiSemua makhluk hidup, termasuk tumbuhan, memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi atau zatzat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponenkomponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur makro (makronutrisi) dan unsur mikro (mikronutrisi).Unsur makro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak), antara lain karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, potasium (kalium), dan magnesium. Unsur mikro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit) terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium, boron, klor, dan molibdenum. Semua unsur tersebut harus selalu tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit. Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi. Defsiensi suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu. Gejala yang mungkin timbul akibat defisiensi unsur hara adalah sebagai berikut.1) Defisiensi nitrogen menyebabkan tumbuhan tumbuh jelek dan berwarna hijau muda. Permukaan daun bagian bawah berwarna kuning atau cokelat muda dan batang pendek serta kurus .2) Defisiensi potasium (kalium) menyebabkan tumbuhan memiliki tunas yang kecil dan ujungujung daun mudanya mati. Daun yang lebih tua memperlihatkan gejala klorosis dengan ujung pinggirnya mengering dan berwarna kecokelatan. Pada pinggir daun biasanya terdapat banyak bercak cokelat .3) Defisiensi fosfor menyebabkan tumbuhan tumbuh jelek dengan daun berwarna hijau kebiruan. Bagian bawah daun kadang berwarna seperti karat dengan bercak ungu atau cokelat.4) Defisiensi magnesium akan menunjukkan gejala klorosis (daun tidak berwarna hijau karena kekurangan klorofl). Hal itu terjadi karena magnesium diperlukan untuk pembentukan klorofl. 5) Defisiensi besi menyebutkan daun muda mengalami klorosis parah, tetapi tulang daun utamanya tetap hijau seperti biasa. Kadangkadang muncul bercak cokelat. Sebagian atau keseluruhan daun mungkin mati.6) Defisiensi seng menyebabkan terjadinya gejala klorosis antarpertulangan daun yang akhirnya menyebabkan nekrosis (jaringannya berwarna gelap) dan menghasilkan pigmentasi ungu. Jumlah daun sedikit dan bentuknya mengecil, ruas batang pendek, tunas berbentuk roset, serta produksi buah rendah. Daun gugur dengan cepat.b. CahayaTidak semua jenis nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat digunakan secara langsung oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh, air dan karbon dioksida harus diolah terlebih dahulu di dalam daun untuk membentuk zat gula (glukosa) melalui proses fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat terjadi jika ada cahaya. Hasil fotosintesis yang berupa glukosa itu akan digunakan oleh tanaman sebagai sumber energi untuk pertumbuhan atau sebagai bahan untuk membangun komponenkomponen sel. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia sumber energi bagi tumbuhan untuk melangsungkan pertumbuhannya. Cahaya juga berhubungan dengan kerja hormon auksin. Anda tentu masih ingat peran auksin dalam pertumbuhan tanaman. Aktivitas hormon auksin dihambat oleh cahaya. Pada kondisi tidak ada cahaya, kerja auksin menjadi sangat optimal sehingga memacu pembelahan dan pemanjangan sel. Akibatnya, tumbuhan tumbuh sangat cepat, tetapi berdaun pucat (kuning) karena tidak dapat membentuk klorofil.Tumbuhan memiliki respons berbeda terhadap lama penyinaran. Respons tersebut dapat berupa pertumbuhan ataupun reproduksi. Respons tumbuhan terhadap lama waktu terang (siang) dan gelap (malam) setiap harinya disebut fotoperiodisme. Berdasarkan hal tersebut, tanaman dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu tanaman hari pendek, tanaman hari panjang, tanaman hari sedang, dan tanaman hari netral.Tanaman hari pendek adalah tanaman yang berbunga jika mendapatkan lama siang kurang dari 12 jam setiap harinya, contohnya krisan dan stroberi. Tanaman hari panjang adalah tanaman yang berbunga jika mendapatkan lama siang lebih dari 12 jam setiap harinya, contohnya bayam. Tanaman hari sedang adalah tanaman yang berbunga jika mendapatkan lama siang kirakira 12 jam setiap harinya, contohnya kacang. Tanaman hari netral adalah tanaman yang berbunga tidak bergantung pada lamanya siang setiap hari, contohnya mawar.c. SuhuPeran suhu terhadap pertumbuhan tanaman sangat penting karena suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai katalisator dalam reaksireaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal. Jika suhu naik melebihi suhu optimal, aktivitas enzim akan berkurang. Demikian juga jika suhu terlalu rendah, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berjalan dengan baik. Jika reaksireaksi kimia sel terganggu, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu. Anda tentu juga masih ingat peran suhu terhadap transpirasi. Jika suhu naik, transpirasi juga akan naik sehingga tanaman akan kehilangan lebih banyak air. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Tanaman biasanya memiliki persyaratan suhu tertentu untuk dapat hidup secara normal.d. KelembabanMengapa kelembapan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman? Kelembapan udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi. Jika kelembapan rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zatzat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Jika kelembapan tinggi, laju transpirasi rendah sehingga penyerapan zatzat nutrisi juga rendah. Hal ini akan mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhannya juga akan terhambat.e. AerasiAerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam perkembangan selsel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga mengganggu pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.

IV. KESIMPULAN

Pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel, yang mana memiliki cirri-ciri sebagai berikut continue, ada masa percepatan dan perlambatan, perkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi untuk kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan, perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat, refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer tercapai. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

DAFTAR PUSTAKAChampbell. N A. 2002. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta.Champbell. N A. 2003. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta.Nuranti, Yandaru. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 2002. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Institut Teknik Bandung. Bandung.Syamsuri, Istamar. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.

1