Upload
others
View
26
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
i
DAFTAR ISI
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
1. Kode Unit : KTL.II.205.101.01………………………………………………. 1 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan sistem pembumian
(Arde).
2. Kode Unit : KTL.II.206.101.01………………………………………………. 6 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan penangkal
/penangkap petir.
3. Kode Unit : KTL.II.207.101.01………………………………………………. 11
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply).
4. Kode Unit : KTL.II.207.102.01………………………………………………. 16 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan lampu tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
5. Kode Unit : KTL.II.207.103.01………………………………………………. 21 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan lampu penerangan
jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
6. Kode Unit : KTL.II.201.201.01………………………………………………. 26
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
7. Kode Unit : KTL.II.201.202.01………………………………………………. 32
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
8. Kode Unit : KTL.II.202.201.01………………………………………………. 38
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler,
air bersih dan air limbah).
9. Kode Unit : KTL.II.202.202.01………………………………………………. 44
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
10. Kode Unit : KTL.II.203.201.01………………………………………………. 50 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
11. Kode Unit : KTL.II.204.201.01………………………………………………. 55 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC).
ii
12. Kode Unit : KTL.II.207.201.01………………………………………………. 60
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
13. Kode Unit : KTL.II.208.202.01………………………………………………. 66 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti
elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
14. Kode Unit : KTL.II.208.203.01………………………………………………. 72 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik
dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
15. Kode Unit : KTL.II.208.204.01……………………………………………… 78
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
industri rumah tangga (Home Industries).
16. Kode Unit : KTL.II.207.301.01……………………………………………… 84
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
17. Kode Unit : KTL.II.207.302.01……………………………………………… 90 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis.
18. Kode Unit : KTL.II.207.303.01………………………………………………. 96
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang
roentgen, ruang operasi).
19. Kode Unit : KTL.II.207.304.01……………………………………………… 102
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
20. Kode Unit : KTL.II.208.301.01……………………………………………… 108 Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk bangunan industri (pabrik).
iii
21. Kode Unit : KTL.II.208.302.01……………………………………………… 114
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan publik.
22. Kode Unit : KTL.II.208.303.01……………………………………………… 120
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
1
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.205.101.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan sistem pembumian
(Arde).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
sistem pembumian (Arde).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur inspeksi sistem pembumian
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
inspeksi pemasangan sistem pembumian disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi sistem pembumian diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan sistem pembumian (arde).
2
2. Menginspeksi
pemasangan sistem pembumian
(Arde).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material pembumian diperiksa sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar
dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan/material pembumian diperiksa
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian sesuai
persyaratan.
2.7. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan inspeksi
pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde) yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
3
dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi
pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
sistem pembumian (Arde).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).
c. Konstruksi sistem pembumian (Arde). d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan sistem
pembumian (Arde). e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Inspeksi.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan sistem
pembumian (Arde). c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi
4
pemasangan sistem pembumian (Arde).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan Penulisan Laporan Inspeksi.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
5
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi
ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
6
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.206.101.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan penangkal/
penangkap petir (Lightning rod).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
penangkal/ penangkap petir
(Lightning rod).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur inspeksi pemasangan penangkal/ penangkap petir disiapkan sesuai dengan
persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
inspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir
diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan penangkap petir.
2. Menginspeksi pemasangan
penangkal/ penangkap petir
(Lightning rod).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir (Lightning rod) diinspeksi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang
berlaku.
7
2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.7. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi
pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod),
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Menginspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod)
ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan elektrode penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
8
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir.
c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod). d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan
penangkal/penangkap petir (Lightning rod). e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan penangkal/
penangkap petir. c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
9
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia
bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
10
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
11
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.101.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan catu daya arus
searah (DC Power Supply).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan catu
daya arus searah (DC Power
Supply).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur inspeksi pemasangan catu daya arus searah disiapkan sesuai persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait inspeksi pemasangan catu daya arus searah
(DC Power Supply) disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
pemasangan catu daya arus searah diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan catu daya
arus searah (DC Power Supply).
2. Menginspeksi
pemasangan catu daya arus searah
(DC Power Supply).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC Power Supply) diinspeksi sesuai dengan
spesifikasi dan gambar Shop Drawing.
12
2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus
searah (DC Power Supply) dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2.7. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
menginspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Menginspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply)
ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan catu daya arus searah yang sesuai
standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
13
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi
pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan catu
daya arus searah (DC Power Supply).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi pemasangan catu daya arus searah. c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply).
d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply).
e. Elektronika Penyearah (Rectifier). f. Alat ukur pengukuran listrik.
g. Teori listrik dasar. h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan catu daya arus
searah. c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power
Supply).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply).
e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier). f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
g. Menerapkan teori listrik dasar.
14
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
15
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi
ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang catu daya arus searah.
16
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.102.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard
dan lampu kabut).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan
reklame/Billboard dan lampu kabut).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
lampu tanda (tanda bahaya,
lampu lalu lintas,
papan reklame/Billboard
dan lampu kabut).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur inspeksi pemasangan lampu tanda disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait inspeksi pemasangan lampu tanda disiapkan
dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
pemasangan lampu tanda diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan lampu tanda.
2. Menginspeksi pemasangan
lampu tanda.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material lampu tanda dipasang
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
17
2.3. Peralatan/material lampu tanda diperiksa
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.8. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Pernyataan
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Menginspeksi pemasangan lampu tanda ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan lampu tanda yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
18
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi
pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan lampu tanda (tanda bahaya,
lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut). c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas,
papan reklame/Billboard dan lampu kabut). d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan
lampu tanda. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu tanda. h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard
dan lampu kabut). c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu
lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
19
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi
pemasangan lampu tanda. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik penerangan lampu tanda.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
20
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam
pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi
ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi penerangan.
21
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.103.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan lampu penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out
door).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan lampu penerangan
jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan lampu
penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out
door).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur inspeksi pemasangan lampu PJU
dan lampu penerangan lapangan disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
inspeksi pemasangan lampu PJU dan lampu penerangan lapangan disiapkan dan
dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi pemasangan lampu PJU dan lampu
penerangan lapangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan lampu PJU.
22
2. Menginspeksi
pemasangan lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu
penerangan lapangan (out
door).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan Kontaktor) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Peralatan/material lampu PJU dan lampu
penerangan lapangan dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang
berlaku.
2.4. Peralatan/material lampu PJU dan lampu
penerangan lapangan diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.8. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan selesainya inspeksi
pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (out door) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
23
Menginspeksi pemasangan lampu PJU dan lampu penerangan lapangan
(out door) ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan PJU dan lampu penerangan lapangan
(out door) yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi
pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan
(out door).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.
24
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (out door).
c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door). e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik penerangan lampu jalan umum (PJU) dan
penerangan lapangan (out door). h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
25
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
26
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.201.201.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan papan hubung
bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
inspeksi pemasangan PHB utama tegangan rendah, diperiksa sesuai dokumen yang
ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
pemasangan PHB utama tegangan rendah diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (LVMDB) disiapkan
sesuai dengan SOP.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan LVMDB.
27
2. Menginspeksi
pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan rendah
(Low Voltage Main Distribution
Board).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi
dan SOP.
2.3. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB,
MCB dan Fuse) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar operasi.
2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan rendah diinspeksi sesuai standar dan instruksi manual.
2.6. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa
dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.7. Pemasangan PHB utama dan lengkapannya diinspeksi sesuai dengan instruksi manual
dan SOP.
2.8. PHB utama yang dipasang diperiksa
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)
yang telah ditetapkan.
2.9. PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.
2.10. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai SOP.
3. Membuat laporan selesainya inspeksi
pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
28
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low
Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Inspeksi pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Inspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes dan peralatan pencarian gangguan.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen
papan hubung bagi utama tegangan rendah.
c. Konstruksi papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
29
d. Prosedur inspeksi pemasangan papan hubung bagi.
e. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.
f. Peralatan/perkakas kerja untuk inspeksi pemasangan PHB utama tegangan rendah.
g. Alat ukur dan pengukuran listrik. h. Teori listrik dasar.
i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Inspeksi Pemasangan PHB Utama.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.
c. Menerapkan konstruksi papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board). d. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan rendah. e. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.
f. Menggunakan peralatan/perkakas kerja untuk inspeksi pemasangan PHB utama tegangan rendah.
g. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. h. Menggunakan teori listrik dasar.
i. Menerapkan Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menuliskan laporan inspeksi pemasangan PHB utama.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
30
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi
ini.
31
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Listrik dengan pengalaman di
bidang papan hubung bagi utama tegangan rendah.
32
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.201.202.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan papan hubung
bagi utama
tegangan menengah
(Medium Voltage Main Distribution
Board).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
inspeksi pemasangan PHB utama tegangan menengah, diperiksa sesuai dokumen yang
ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
pemasangan PHB utama tegangan menengah diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (MVMDB)
disiapkan sesuai dengan SOP.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan MVMDB.
33
2. Menginspeksi
pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai gambar
konstruksi dan SOP.
2.3. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LBS, PMT dan Fuse TM) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar operasi.
2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan menengah diinspeksi sesuai standar dan instruksi manual.
2.6. Karakteristik dan rating relay pembatas arus yang dipasang pada PHB utama
diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.7. Pemasangan PHB utama dan lengkapannya diinspeksi sesuai dengan instruksi manual
dan standing operation procedure (SOP).
2.8. PHB utama yang dipasang diperiksa
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)
yang telah ditetapkan.
2.9. PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.
2.10. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai SOP.
3. Membuat laporan selesainya
inspeksi.
3.1. Laporan inspeksi dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
34
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Menginspeksi pemasangan papan hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes dan peralatan pencarian gangguan.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan papan
hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen
papan hubung bagi utama tegangan menengah. c. Konstruksi papan hubung bagi utama tegangan menengah
(Medium Voltage Main Distribution Board).
35
d. Prosedur inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah. e. Spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah. f. Peralatan/perkakas kerja untuk inspeksi pemasangan PHB
utama tegangan menengah. g. Alat ukur dan pengukuran listrik.
h. Teori listrik dasar. i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Penulisan Laporan Inspeksi Pemasangan PHB Utama.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan
komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Menerapkan konstruksi papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
d. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan papan hubung bagi utama.
e. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan
menengah. f. Menggunakan peralatan/perkakas kerja untuk inspeksi
pemasangan PHB utama tegangan menengah. g. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
h. Menggunakan teori listrik dasar. i. Menerapkan Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menuliskan Laporan Inspeksi Pemasangan PHB utama.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
36
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk : a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
37
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi
ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Listrik dengan pengalaman di
bidang papan hubung bagi utama tegangan menengah.
38
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.202.201.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air
bersih dan air limbah).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air bersih dan air
limbah).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa direncanakan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
39
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan komponen
dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi pasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air
bersih dan air limbah).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Komponen instalasi listrik pompa dan lengkapannya diinspeksi sesuai dengan
standar dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Sirkit instalasi listrik pompa dan
lengkapannya diinspeksi sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.10. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
40
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1 Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2 Berita Acara inspeksi pemasangan diisi
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
(untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini meliputi :
1.1. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa yang sesuai standar.
1.2. Inspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
41
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air bersih dan air limbah).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik instalasi tenaga. h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa). i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Sistem pembumian. k. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih
dan air limbah). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik instalasi tenaga. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).
i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Menerapkan sistem pembumian.
k. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
42
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
43
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
44
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.202.202.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/
AC, lift, escalator dan conveyor).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
komponen dan
sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC,
lift, escalator dan conveyor).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait inspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen inspeksi
pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
45
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan komponen
dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) dan lengkapannya diinspeksi
sesuai dengan standar dan persyaratan yang
berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.6. Komponen instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor), diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian sesuai
persyaratan.
2.9. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
46
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk
air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :
1.1. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang sesuai standar.
1.2. Inspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
47
komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi
motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor). d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi tenaga.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi motor listrik).
i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
c. Menerapkan Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,
escalator dan conveyor). d. Menggunakan Hand tools dan power tools untuk inspeksi
pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan
sirkit instalasi motor listrik).
i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Menerapkan sistem pembumian.
k. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
48
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
49
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
50
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.203.201.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control
(Non PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non
PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
dan gambar pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
disiapkan sesuai instruksi manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan
instruksi manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait diinspeksi
sesuai standar dan dokumen penginspeksian.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
51
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non
PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dan lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) diinspeksi sesuai dengan instruksi manual dan persyaratan yang
berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Komponen dan instalasi motor kontrol non PLC diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU di-loading dengan program yang sesuai untuk
operasi motor kontrol dan Modem disiapkan sesuai instruksi manual dan SOP.
2.7. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi perencanaan dilakukan dengan
pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan membandingkan gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC) ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
52
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan menginspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC. d. Spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
e. Alat ukur dan pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Standar dan spesifikasi inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
53
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC. c. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan
sirkit motor kontrol non PLC. d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi inspeksi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
54
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem motor kontrol.
55
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.204.201.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit programmable logic control (PLC).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit programmable
logic control (PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program kerja, diagram tangga (Ladder), dan
gambar pengawatan pemasangan komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai instruksi
manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)
direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait diinspeksi
sesuai standar dan dokumen inspeksi.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan komponen dan sirkit PLC.
56
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit programmable
logic control (PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dan lengkapannya diinspeksi
sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) diperiksa sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.4. Komponen instalasi programmable logic control (PLC) diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU di-
loading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem diperiksa sesuai
instruksi manual dan SOP.
2.6. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
3. Membuat laporan selesainya
inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi
dari verifikator.
Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC) ini meliputi :
1.1. Menginspeksi pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
57
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit PLC. d. Spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) pemasangan PLC. e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit PLC .
c. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan
sirkit PLC. d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan PLC. e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar.
58
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
59
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem kontrol PLC.
60
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.201.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang tegangan
rendah.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait inspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang direncanakan untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang
terlibat pada tempat kerja
61
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam
renang tegangan rendah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen instalasi listrik kolam renang dan
lengkapannya diinspeksi sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya diinspeksi sesuai dengan
standar dan persyaratan yang berlaku.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.10. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
62
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi pemasangan.
3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang
tegangan rendah, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah ini meliputi :
1.1. Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik yang sesuai standar.
1.2. Inspeksi pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
63
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan
rendah.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang tegangan rendah. c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
kolam renang tegangan rendah. d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik penerangan kolam renang.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang).
i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Sistem pembumian. l. Penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang.
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik penerangan kolam renang.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang). i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang.
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan sistem pembumian.
l. Menerapkan penulisan Laporan Inspeksi pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
64
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
65
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
66
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.202.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang
digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal
yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang diinspeksi diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
67
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, FUSE dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan
2.4. Bagian atau hubungan instalasi dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan
disimpan untuk memproteksi terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tunggal yang
digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga dan
lengkapannya, diperiksa sesuai standar peralatan dan SOP.
2.6. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
68
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas
dalam proses inspeksi dikembalikan ke kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
3. Membuat laporan
selesainya
inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi
tindakan yang diambil dan pernyataan apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki
ulang, dibuat dan disampaikan kepada personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan
terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
3.3. Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan
atau pihak berwenang yang tepat sesuai dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti
elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
69
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
70
f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
71
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK Listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
72
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.203.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti
sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang
terlibat pada tempat kerja.
73
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan komponen
dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan
piranti rumah tangga dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar peralatan dan SOP.
2.6. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances), diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
74
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas
dalam proses inspeksi dikembalikan ke kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
3. Membuat laporan
selesainya
inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi
tindakan yang diambil dan pernyataan apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki
ulang, dibuat dan disampaikan kepada personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan
terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3. Laporan Pemeriksaan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan
atau pihak berwenang yang tepat sesuai dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik
dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik
dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
75
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
76
yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
77
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
78
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.204.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal
atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti
sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang
terlibat pada tempat kerja.
79
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi.
2. Menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti
elektronik dan piranti industri rumah tangga dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar
peralatan dan SOP.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti industri rumah tangga diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
80
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas
dalam proses inspeksi dikembalikan ke kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
3. Membuat laporan selesainya
inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan ketidaksesuaian termasuk rekomendasi
tindakan yang diambil dan pernyataan apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki
ulang, dibuat dan disampaikan kepada personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan
terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3. Laporan Pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan inspeksi disampaikan kepada personel dan
atau pihak berwenang yang tepat sesuai dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries) yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries) ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
81
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk peralatan dan sirkit
instalasi listrik bangunan industri rumah tangga / Home Industries).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga
(Home Industries).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk peralatan dan sirkit
82
instalasi listrik bangunan industri rumah tangga / Home
Industries). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
83
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
84
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.301.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti
sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang
terlibat pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi.
85
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi bangunan khusus
sistem SCADA dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar peralatan dan SOP.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi bangunan khusus sistem
SCADA diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan
polaritas yang dilakukan oleh pemasang diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan
hasil pengukuran rangkaian listrik untuk memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas
dalam proses inspeksi dikembalikan ke kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
86
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3. Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
87
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk
bangunan khusus sistem SCADA. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang
digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
88
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
89
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
90
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.302.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi pemasangan
komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti
sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang
terlibat pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai inspeksi.
91
2. Menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor dan peralatan kontrol) diperiksa sesuai prosedur inspeksi
yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk instalasi bangunan khusus layanan medis dan lengkapannya, diperiksa
dan diuji sesuai standar peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi bangunan khusus layanan
medis diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan
polaritas yang dilakukan oleh pemasang diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan
hasil pengukuran rangkaian listrik untuk memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas
dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
92
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
3.3. Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
93
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk
bangunan khusus layanan medis. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) . b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
94
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
95
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
96
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.303.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang diinspeksi diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan instalasi.
97
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi ruang khusus
medis (ruang roentgen, ruang operasi) dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar
peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk instalasi ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
98
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3. Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang
roentgen, ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang
roentgen, ruang operasi) ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan
earth tester yang telah dikalibrasi.
99
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik ruang khusus medis / ruang roentgen /
ruang operasi).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis / ruang roentgen / ruang operasi).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang
operasi). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
100
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
101
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
102
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.207.304.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan
dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan sistem.
103
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi penerangan dan
tenaga bangunan industri khusus dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar
peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk instalasi penerangan dan tenaga bangunan industri khusus diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10. Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11. Bagian dan atau hubungan yang dilepas dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
104
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1. Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3. Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4. Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5. Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri khusus yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri khusus ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan
earth tester yang telah dikalibrasi.
105
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
industri khusus. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
106
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
107
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
108
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.301.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
inspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1 Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2 Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3 Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4 Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5 Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan
dan persyaratan pemasangan.
1.6 Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7 Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan sistem.
109
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1 Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3 Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4 Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5 Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi penerangan dan
tenaga bangunan industri (pabrik) dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar
peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6 Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk instalasi penerangan dan tenaga bangunan industri (pabrik) diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7 Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8 Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9 Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10 Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11 Bagian dan atau hubungan yang dilepas dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
110
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1 Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2 Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3 Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4 Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5 Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan
dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan
dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik) ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
111
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
industri (pabrik). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
112
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
2.2 Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1 Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2 Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3 Metode Asesmen
2.3.1 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2 Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4 Aspek Penting
2.4.1 Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
113
2.4.2 Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3 Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5 Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
114
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.302.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan publik.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1 Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2 Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3 Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
inspeksi diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4 Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5 Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang diinspeksi diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6 Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7 Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai inspeksi pemasangan instalasi.
115
2. Menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1 Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3 Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4 Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5 Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi bangunan publik
dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6 Komponen instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi bangunan publik diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7 Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8 Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9 Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10 Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11 Bagian dan atau hubungan yang dilepas dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
116
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1 Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2 Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3 Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4 Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5 Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan
earth tester yang telah dikalibrasi.
117
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan publik.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan publik).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk
bangunan publik. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan publik).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang
digunakan untuk bangunan publik. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
118
2.2 Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1 Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2 Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3 Metode Asesmen
2.3.1 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2 Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4 Aspek Penting
2.4.1 Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2 Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
119
2.4.3 Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5 Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
120
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI
Kode Unit : KTL.II.208.303.01
Judul Unit : Menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan inspeksi
pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1 Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2 Program kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait menginspeksi pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3 Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi
diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4 Inspeksi direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti
sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5 Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang diinspeksi diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6 Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7 Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan instalasi.
121
2. Menginspeksi
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1 Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3 Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol) diperiksa sesuai prosedur inspeksi yang ditentukan.
2.4 Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan inspeksi, dan disimpan untuk memproteksi
terhadap kehilangan dan kerusakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.5 Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk instalasi penerangan dan
tenaga bangunan industri hiburan dan lengkapannya, diperiksa sesuai standar
peralatan dan prosedur inspeksi.
2.6 Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk instalasi penerangan dan tenaga bangunan industri hiburan diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7 Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8 Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9 Tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas yang dilakukan oleh pemasang
diperiksa dan dibandingkan hasil uji dengan hasil pengukuran rangkaian listrik untuk
memastikan nilai telah sesuai persyaratan.
2.10 Setiap ketidaksesuaian atau kegagalan
diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.11 Bagian dan atau hubungan yang dilepas dalam proses inspeksi dikembalikan ke
kondisi sebelum inspeksi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
122
3. Membuat laporan
selesainya inspeksi.
3.1 Jika dapat diterapkan laporan
ketidaksesuaian termasuk rekomendasi tindakan yang diambil dan pernyataan
apakah sirkit dan peralatan telah dilistriki ulang, dibuat dan disampaikan kepada
personel yang tepat.
3.2 Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.3 Laporan pemeriksaan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
3.4 Berita Acara pemeriksaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3.5 Dokumentasi yang berkaitan dengan
inspeksi disampaikan kepada personel dan atau pihak berwenang yang tepat sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan
dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Inspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan
dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan ini meliputi :
1.1. Pemeriksaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeriksaan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
123
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeriksaan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur inspeksi instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeriksaan.
124
2.2 Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1 Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya hiburan di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2 Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3 Metode Asesmen
2.3.1 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2 Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4 Aspek Penting
2.4.1 Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2 Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
125
2.4.3 Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5 Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik Listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.