Upload
eldipa-fajar-barus
View
52
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Network Address = IP Address AND Subnet
Mask
Contoh 1 :
Sebuah PC memiliki alamat IP = 10.16.15.1 dan subnet mask = 255.0.0.0 maka PC
tersebut berada pada alamat network 10.0.0.0.
Gambar 2.12 Penghitungan Subneting
Dalam contoh 1 perhatikan bilangan binernya, jika subnet mask bernilai 1 maka
network address akan bernilai sama dengan IP address dan sebaliknya jika subnet
mask bernilai 0 maka network address akan bernilai 0.
Dari ilustrasi tersebut disimpulkan bahwa network address terbentuk dari hasil operasi
logika AND antara IP address dengan Subnet mask.
Operasi logika AND memiliki aturan bila salah satu atau semua inputnya bernilai 0
maka outputnya akan bernilai 0. Output hanya akan berniali 1 jika semua input nya
bernilai 1.
Input A Input B Output F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Tabel 2.4 Operasi Logika AND
Dari penjelasandi atas,sekarang kita telah mengetahui bahwa jika sebuah PC dialamati
dengan IP=172.16.10.10 dan subnet mask = 255.255.0.0 akan membentuk alamat
Network = 172.16.0.0
6
Sebelumnya telah kita ketahui bahwa definisi subneting adalah teknik peminjaman bit
dari bagian host untuk dijadikan bagian subnetwork. Proses peminjaman bit tersebut
diimplementasikan dengan cara mengubah nilai subnet mask.
Contoh 2 :
PC yang semula beralamatkan 10.16.15.1 dan menggunakan degault subnet mask
255.0.0.0 akan di-subneting 8 bit. Artinya bagian host yang semula 24 bit akan
dipinjam sebanyak 8 bit. Akibatnya kondisi sekarang banyaknya bit 1 subnet mask
menjadi 16 bit dan banyaknya bit0 menjadi 16 bit sehingganilai subnet mask menjadi
255.255.0.0
Gambar 2.13 Penghitungan Subneting
Akibat dilakukannya subneting sebanyak 8 bit. Nilai subnet address yang bterbentuk
dari alamat IP = 10.16.15.1 yang semula 10.0.0.0 berubah menjadi 10.16.0.0
Proses peminjaman bit yang dilakukan terhadap bagian host harus dilakukan secara
berurutan sehingga nilai subnet mask hanya dapat diberi nilai bilangan-bilangan
berikut :
7
Gambar 2.14 Nilai yang dapat digunakan pada subnet mask
Subneting bertujuan membagi network ke dalam beberapa sub-network dengan
konsekuensi berkurang nya jumlah maksimum host yang dapat ditumpang dalam satu
network. Penggunaan dari subnetting bisa diilustrasikan pada kasus berikut :
Contoh 3 :
Misalkan sebuah kantor cabang terdiri dari 20 departemen dan masing-masing
departemen terdiri dari 5 user . kita ditugaskan membentuk sistem pengalamatan
jaringan yang terdapat di kantor cabang tersebut. Agar dapat berkomunikasi dengan
kantor pusat, administrator kantor pusat memberi satu alamat network = 201.222.5.0 .
kantor cabang menginginkan masing-masing departemen memiliki network address
yang berbeda.
Diketahui :
Network address = 201.222.5.0
Default subnet mask= 255.255.255.0
Jumlah minimal subnet yang harus dibentuk = 20 subnet
Jumlah minimal host pada tiap-tiap subnet = 5 host
Solusi :
1. Menentukan nilai subnet mask yang harus dipasang pada tiap-tiap PC ?
8
Untuk menentukan nilai subnet mask yang digunakan, dapat di lakukan dengan
langkah berikut :
a) Perhatikan nilai subnet mask default dari alamat network 201.222.5.0 yakni
255.255.255.0 kelompok yang bisa dipinjam oleh bagian network terhadap
bagian host adalah kelompok yang bernilai 0 (bagian 4)
b) Lakukan konversi biner pada bagian host
c) Pada prinsipnya nilai bit 1 pada subnet mask dianggap sebagai bagian dari
alamat network dan nilai bit 0 bagian host. Dengan adanya prinsip tersebut kita
tinggal menentukan berapa banyaknya bit 0 yang harus diubah menjadi bit 1
sehingga dapat membentuk minimal 20 subnet. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan rumus berikut.
d) Berdasarkan rumus diatas, kita bisa menentukan banyaknya bit 1 yang harus
kita pinjam agar dapat memenuhi kebutuhan 20 subnet
e) Dari hasil diatas kita dapat menentukan bahwa nilai bit 0 yang harus diubah
menjadi bit 1 adalah sebanyak 5 bit.
Desimal Biner 0 00000000
Nilai semula Nilai setelah diubah00000000 11111000
9
f) Periksa apakah kebutuhan jumlah host di tiap-tiap subnet sudah terpenuhi
dengan rumus:
g) Kita lihat bit 0 yang tersisa sebanyak 3 bit, akibatnya host yang mampu
dibentuk pada masing-masing subnet sebanyak 6 host. Jumlah tesebut lebih
besar dari dibutuhkan (5).
h) Dengan demikian nilai 11111000 = 248 dapat digunakan pada subnet mask
i) Akhirnya subnet mask yang harus digunakan pada tiap-tiap PC adalah
255.255.255.248
2. Menentukan nilai subnet address yang terbentuk?
a. Perhatikan nilai subnet mask yang telah diperoleh.
b. ambil kelompok ke 4 (bagian netwok yang terdekat dengan host) dalam hal ini
nilai 248.
c. Lakukan pengurangan terhadap 256 (nilai yang berasal dari 2 pangkat
banyaknya bit dalam 1 kelompok (8bit))
d. Hasil dari pengurangan di atas mengindikasikan bahwa alamat subnet selalu
kelipatan 8.
e. Jadi subnet yang terbentuk mulai dari :
Banyaknya host pada tiap subnet = 2?−2
? = banyaknya bit 0
23−2=6host dan6>5
1 2 3 4255 255 255 248
256-248 = 8
201.222.5.0201.222.5.8201.222.5.16---
10
Terkadang user mengirimkan data tidak hanya ke satu host saja. User atau aplikasi
biass saja mengirimkan data ke seluruh host yang terdapat di sebuah subnet dengan
satu kali pengiriman . Pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
broadcast address
Broadcast address terdiri dari 2 jenis :
1. Local Broadcast
Pengiriman yang dilakukan ke sleuruh host terdapat di subnet yang sama
dengan host pengirim. Local broadcast tidak bisa melewati router. Prngiriman
data secara local broadcast dapat dilakukan dengan mengisi alamat IP =
255.255.255.255
2. Directed Broadcast
Pengiriman yang dilakukan ke seluruh host yang terdapat pada subnet tertentu.
Directed broadcast dapat melewati router, tetapi dapat juga ditahan oleh router
tergantung pada konfigurasi yang diterapkan. Alamat directed broadcast
memiliki ciri bahwa seluruh bit yang dimiliki oleh bagian host selalu bernilai
1.
Agar lebih bervariasi, berikut contoh kasusnya :
Contoh 4 :
201.222.5.0201.222.5.8201.222.5.16---
Network Address = 172.16.0.0Subnet Mask = 255.255.0.0Local Broadcast = 255.255.255.255Directed Broadcast = 172.16.255.255
11
Diketahui sebuah PC memiliki alamat IP = 172.16.2.120 dan subnet mask =
255.255.255.0 Tentukan subnet address, directed broadcast address dan range host
address dari PC tersebut
Solusinya:
a. Menentukan subnet address
Gambar 2.16 Penghitungan
b. Menentukan directed broadcast address
c. Menentukan alamat berapa saja yang satu subnet dengan IP 172.16.2.120 (range
host address).
RHA = Subnet address + 1 IP add s/d Broadcast address – 1 IP addRHA = 172.16.2.0 + 1 IP add s/d 172.16.2.255 – 1 = 172.16.2.1 s/d 172.16.2.254
12
Contoh 5:
Diketahui sebuah PC memiliki alamat IP = 192.16.2.125 dan subnet mask
255.255.255.248 (kelas C di subnetting 5 bit). Tentukan subnet address, directed
broadcast address dan range host address dari PC tersebut?
Solusinya:
a. Menentukan subnet addres
b. Menentukan directed broadcast address
c. Menentukan alamat berapa saja yang satu subnet dengan IP 192.16.2.120
(range host address)