theequityone.comtheequityone.com/download/AR2017.pdf · Subsidiary Companies: PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Equity Finance Indonesia PT Ventura Investasi

Subsidiary Companies:PT Equity Life IndonesiaPT Asuransi Dayin Mitra TbkPT Equity Finance IndonesiaPT Ventura Investasi UtamaPT Equity Sekuritas IndonesiaPT Datindo EntrycomPT Lumbung SariPT Lintas Dunia Travelindo

Synergy

for Success

Sinergi untuk Sukses

Laporan Tahunan

Annual Report

PT Equity Development Investment Tbk

Wisma Hayam Wuruk 3rd FloorHayam Wuruk No. 8

Central Jakarta DKI Jakarta 10120+ 62 21 80632550

+ 62 21 231 3285

2017

La

po

ra

n T

ah

un

an

An

nu

al R

ep

ort

Sy

ne

rg

y fo

r S

uc

ce

ss


Sekilas EquityEquity at a Glance 2017

Entitas Anakdan Entitas AsosiasiSubsidiaries Companyand Association Entity

Profil PerusahaanCompany Profile

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Laporan ManajemenManagement Report

Tanggung JawabSosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

PertanggungjawabanLaporan Tahunan 2017Responsibility of the Annual Report 2017

Laporan KeuanganFinancial Statements

1 2Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Equity Development Investment Tbk

SYNERGY FOR SUCCESS







4PT Equity Development Investment Tbk 3 Laporan Tahunan 2017 Annual Report3 4Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Equity Development Investment Tbk

DAFTAR ISI

Table of Contents

SEKILAS EQUITY 2017EQUITY AT A GLANCE 2017

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENTDISCUSSION AND ANALYSIS

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

ENTITAS ANAK DANENTITAS ASOSIASISUBSIDIARIES COMPANY AND ASSOCIATION ENTITY

PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2017 RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2017

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORTS

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT

09 Ikhtisar Data KeuanganFinancial Highlight

94 Kinerja Keuangan Entitas AnakSubsidiaries FinancialHighlight

59 Sambutan Dewan KomisarisMessage from the Board of Commissioners

63 Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

67 Penghargaan & Kegiatan Entitas Anak Subsidiaries Accolade & Events

17 Informasi PerusahaanCorporate Information

19 Visi, Misi, dan NilaiVision, Mission, and Values

21 Struktur OrganisasiOrganization Structure

29 Profil ManajemenManagement Profile

49 Struktur Pemegang SahamShareholders Structure

53 Penunjang Pasar Modal yang Memberikan Jasa Berkala kepada PerusahaanCapital Market Supporting Institution & Professional

54 Riwayat Hidup Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Internal AuditBiodata of Audit Committee, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit

01 08 02 16 03 58 04 74 05 90 06 110

07 146 08 150 09 154










5 6Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Equity Development Investment Tbk

Bersinergi untuk

Kemajuan

Synergize for Progress

Higher Performance to AchieveTotal Trust

Kinerja Lebih Tinggi untuk Meraih Kepercayaan Sepenuhnya

“

“

8







Sekilas Equity 2017

Equity at a Glance 2017

01.

9 10










Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Equity Development Investment Tbk

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Financial Highlights

Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

4.663,8

1.408,3

4.355,0

1.313,7

4.299,3

982,8

2017 2016 2015

1.000 800

500 0

100

900 14

2.000 900

800 5

110

1.000 15

3.000 1.000

1.000 10

120

1.100 16

4.000 1.100

1.200 15

130

1.200 17

5.000 1.200

1.500 20

140

1.300 18

Total AsetTotal Assets

BebanExpenses

EkuitasEquity

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expense

Total LiabilitasTotal Liabilities

Laba sebelum Beban Pajak PenghasilanIncome Before Income Tax Expense

PendapatanRevenues

Beban Pajak FinalFinal Tax Expense

AkunAccount

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

3.255,5 3.041,33.316,5

2017 2016 2015

2017 2016 2015 2017 2016 2015

1.274,21.276,3

1.158,4

2017 2016 2015 2017 2016 2015

1.159,01.148,3

1.028,9

115,2

128,0129,4

2017 2016 2015 2017 2016 2015

14,3

8,8

19,0

14,3

16,9

17,5

11 12












2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

70 40

8

8

0

60

90

80 60

10

10

5

70

100

90 80

12

12

10

80

110

100 100

14

14

15

90

120

200 120

16

16

20

100

130

Laba Tahun BerjalanIncome for the Year

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukComprehensive Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity

Laba per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukBasic Earnings Per Share Attributable to Equity Holders of the Parent Entity

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non PengendaliComprehensive Income for the Year Attributable to Non-Controlling Interests

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non PengendaliIncome for the Year Attributable to Non-Controlling Interests

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukIncome for the Year Attributable to Equity Holder of the Parent Entity

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year

AkunAccount

86,6

13,1

98,5

73,5

85,5

9,9

102,3

11,7

127,9

90,6 116,1

12,2

92,9

16,8

92,4

76,175,8

14,6

2017 2016 2015

13,0

11,8

16,6

13 14











Catatan:

Perusahaan tidak menyajikan current ratio karena sebagai perusahaan induk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dilakukan klasifikasi antara aset lancar dan aset tidak lancar, begitu juga dengan liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar.

Note:

Current ratio is not presented in consolidated statement of financial position, as holding company there is no clasification between current asset and non-current asset and also between current liabilities and non-current liabilities.


2017 20172017 20172016 20162016 20162015 20152015 2015

0 15% 0

1% 26% 0.3

2% 37% 0,5

3% 48% 0,7

4% 59% 1

Laba Bersih : AsetNet Income : Asset

Liabilitas : EkuitasLiabilities : Equity

Laba Bersih : EkuitasNet Income : Equity

Liabilitas : AsetLiabilities : Asset

Nisbah KeuanganFinancial Ratio

2017 201720172016 201620162015 20152015

2% 400%

4% 601%

6% 802%

8% 1003%

10% 1204%

Laba Bersih : PendapatanNet Income : Revenues

Harga SahamPrice per Share

Laba Bersih : Rata-Rata LiabilitasNet Income : Average Liabilities

1,6%

5,8%

2,3%

5,2%

2,3

118

0,72,1%

7,1%3,0%

6,9%2,3

94

0,7

1,8%

6,6% 2,3%

7,7% 3,4

107

0,8

16







02.

Profil Perusahaan

Company Profile

17 18











PT Equity Development Investment Tbk (“Perusahaan”) bergerak dalam bidang sewa guna usaha dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Selanjutnya Perusahaan memperluas kegiatan usahanya di bidang pembiayaan konsumen dan anjak piutang pada tahun 1988. Penawaran umum perdana dilakukan Perusahaan pada bulan Oktober 1989, kemudian pada bulan Juni 1990 dilakukan penawaran umum terbatas I. Selanjutnya pada bulan Juni 1991, menjadi “Perusahaan Terbuka” di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan mencakup antara lain usaha jasa, perdagangan, industri, dan konstruksi. Sejak tahun 1994 Perusahaan telah melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan seperti pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi kerugian, pialang asuransi, sekuritas, biro administrasi efek, modal ventura, dan jasa perjalanan. Dalam kaitan ini, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas II pada bulan Mei 1994. Selanjutnya, dalam rangka perluasan dan peningkatan kegiatan usaha lebih lanjut, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas III pada bulan Oktober 1996. Perusahaan merupakan induk perusahaan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa keuangan dan pada saat ini hanya bergerak dalam kegiatan investasi, jasa konsultasi manajemen dan penyertaan saham serta bidang pelatihan yang dikhususkan untuk Equity group.

PT Equity Development Investment Tbk (“the Company”) engaged in leasing activities commence its operation in 1985. The Company expanded its business activities by providing consumer financing and factoring services in 1988. The Company undertook its initial Public Offering in 1989. Furthermore, in June 1990 the Company offered the initial limited public offering I and was listed as the “Publicly Listed Company” in June 1991 at Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

According to the Company’s Articles of Association, the scope of its business activities comprises of among others, provision of services, trading, and construction. Since 1994, the Company conducted business diversification by acquiring several companies in financial services such as financing, life and general insurance, insurance brokerage, stock broking, share registrar, venture capital and travel services business areas. In relation to that, the Company had offered the second limited public offering in May 1994. Furthermore, in light of the expansion and increasing business activities, the Company engaged the third limited public offering in October 1996. The Company is the holding company for several financial services providers and at present is only engaged in investment activities, management consultancy services, and investment of shares and training especially for Equity group.

PROFIL PERUSAHAAN

Company Profile

19 20











Menjadi induk perusahaan yang inovatif dan terpercaya didukung oleh produk keuangan terpadu dan layanan prima dari seluruh entitas anak yang dapat memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan.

To be an innovative and trustworthy holding company supported by integrated financial products and excellent services from all subsidiaries that can give optimum value to all stakeholders.

VISI / VISION

MISI / MISSION

Menciptakan To Create

1. Kondisi keuangan yang sehat

2. Kegiatan operasional yang produktif

3. Sumber daya manusia profesional dan berorientasi pelayanan

4. Sistim informasi yang efektif dan efisien

5. Produk-produk unggulan yang berkembang

6. Entitas anak yang tumbuh dan menguntungkan demi tercapainya total kinerja yang sinergi

1. Sound financial condition

2. Productive operational activities

3. Professional and service-oriented human resources

4. Effective and efficient information system

5. Developing superior products

6. Growing and profitable subsidiaries in order to achieve synergy in total performance

Semangat mendorong kita mewujudkan apa yang kita inginkan. Passion will motivate us in accomplishing what we want.

Semangat mendorong kita mewujudkan apa yang kita inginkan. Passion will motivate us in accomplishing what we want.

Selalu memegang teguh janji dan kewajiban yang harus dipenuhi. Always holding fast to promises and obligations that should be fulfilled.

Meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.Increasing values for the Stakeholders.

Bersikap jujur dan bertanggung jawab atas setiap tindakan dan kewajiban, baik sebagai perusahaan maupun sebagai individu.Being honest and responsible for every actions and obligations both as a company and as individuals.

Selalu dapat diandalkan. Always reliable.

Memberikan pelayanan yang menarik dan bervariasi. Providing attractive and varied services.

INTEGRITAS Integrity

KOMITMENCommitment

KERJASAMA TIMTeam Work

KREATIVITASCreativity

SEMANGATPassion

PROFITABILITASProfitability

KEPERCAYAANTrustworthy

NILAI

Values

21 22











STRUKTUR ORGANISASI

Organization Structure

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Roles and Responsibilities

BOARD OF DIRECTORS

I. STRUKTUR ORGANISASI

M. Zulkifli As. Presiden Direktur

Tetty L. Gozali Direktur I

Bustomi Usman Direktur II

Tan Kurniawan Sutandar Direktur III (Independen)

II. PEMBIDANGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Muhammad Zulkifli Abusuki, Presiden Direktur, membawahi:

• Direktur I, Direktur II, dan Direktur III

• Melaksanakan fungsi koordinasi Direksi dalam

menjalankan operasional Perusahaan dengan

berpedomankan pada peraturan/ketentuan

serta Anggaran Dasar dan perubahan-

perubahannya.

• Melaksanakanketetapan/keputusan-keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPS) maupun Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPS LB) dan petunjuk/

arahan Dewan Komisaris.

2. Tetty L. Gozali, Direktur I, membawahi bidang-bidang

sebagai berikut:

• Corporate Finance dan Investment

• Management Consultancy Program (MCP)

• Corporate Legal and Licensing

• Corporate Human Capital Development (CHCD)

BOARD OF DIRECTORS

I. ORGANIZATIONAL STRUCTURE

M. Zulkifli As. President Director

Tetty L. Gozali Director I

Bustomi Usman Director II

Tan Kurniawan Sutandar Director III (Independent)

II. ASSIGNMENT OF TASKS AND RESPONSIBILITIES

1. Muhammad Zulkifli Abusuki, President Director, in charge of:

• Director I, Director II and Director III

• Implementing the coordination functions of the

Board of Directors in running the Company’s

operations by referring to the rules/regulations

and the Articles of Association as well as the

amendments thereof.

• Executing the provisions/decisions of the

Annual General Meeting of Shareholders

(AGMS) and the Extraordinary General

Meeting of Shareholders (EGMS) as well as

the instructions/directives of the Board of

Commissioners.

2. Tetty L. Gozali, Director I, in charge of the following divisions:

• Corporate Finance and Investment

• Management Consultancy Program (MCP)

• Corporate Legal and Licensing

• Corporate Human Capital Development (CHCD)

President Commissioner

President Director

Director II

Marketing

Business and ProductDevelopment

Public Relation

Director III - Independent

AdministrationCorporate Finance

and Investment

Corporate Human Capital Development

IT System and Procedure

Corporate Finance and Investment

Corporate Secretary

Vice Coordinator Management

Consultancy Program Vice Coordinator Management

Consultancy Program

Director I

Internal Audit

Commissioner

Audit Commitee

Sujitno Siswowidagdo

M. Zulkifli As.

Bustomi Usman Tan Kurniawan Sutandar

Lie Yu Yu

Imanuell WahyudiGrace Tjahja

Tan Kurniawan Sutandar

Tetty L. Gozali

Tan Kurniawan Sutandar

Tetty L. Gozali

Frida Engriani

Kamardy Arief (Independent)

Cyprianus PranotoRachmad Deswandy

Kamardy Arief(Chairman)

Yovita BesrulAnneke Hoesada

Harina Halim

General Meeting of Shareholders

Equity Development Center (EDC)

23 24











3. TUGAS DAN WEWENANGDalam menjalankan tugas dan wewenangnya

serta dalam pengambilan keputusan, Presiden

Direktur dan Direktur akan mengacu pada prinsip

profesionalisme dan keterbukaan sesuai ketentuan/

peraturan yang berlaku, guna terciptanya Good

Corporate Governance (GCG). Dalam menjalankan

tugasnya Dewan Direksi akan bekerja secara

kolektif dan kolegral.

a. Presiden Direktur• Melaksanakan fungsi koordinasi Direksi dalam

menjalankan operasional Perusahaan dengan

berpedoman pada peraturan ketentuan

serta Anggaran Dasar dan perubahan-

perubahannya; melaksanakan ketetapan/

keputusan-keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) dan petunjuk/arahan Dewan

Komisaris.

• Mengkoordinasikan tugas/pekerjaan Direksi

agar tercapai efisiensi dan efektivitas dalam

pengembangan Perusahaan.

• Melaksanakan RUPS bersama Dewan Komisaris,

mengatur pertemuan/rapat Direksi dengan

Dewan Komisaris dan membuat berita acara

rapat.

• Meminta informasi, laporan, mengadakan

pertemuan dan lain-lain dengan Direktur yang

membidangi atau seluruh Direksi.

• Mengkoordinasikan semua kegiatan

yang berhubungan dengan Management

Consultancy Program (MCP).

b. Direktur• Melaksanakan tugas dan pekerjaan di bidangnya

masing-masing serta berwenang mengambil

keputusan yang menyangkut bidang tugasnya

sesuai butir 3 di atas.

• Menjalankan semua keputusan/ketetapan

dari RUPS yang menyangkut bidang yang

dibawahinya.

• Mempersiapkan laporan, informasi data yang

diperlukan untuk Instansi Pemerintah atau

untuk pelaksanaan RUPS, yang menyangkut

bidangnya masing-masing.

3. Bustomi Usman, Direktur II, membawahi bidang-bidang

sebagai berikut:

• Marketing

• Business dan Product Development

• Public Relation

4. Tan Kurniawan Sutandar, Direktur III (Tidak Terafiliasi), membawahi

bidang-bidang sebagai berikut:

• Administration

• IT, System dan Procedure

• Corporate Secretary

3. DUTIES AND AUTHORITYIn carrying out their duties and authority as well

as in making decisions, the President Director

and Directors will refer to the principles of

professionalism and transparency pursuant to the

applicable rules/regulations, in order to realize

Good Corporate Governance (GCG). In carrying

out their duties, the Board of Directors will work

collectively.

a. President Director• Implementing the coordination functions

of the Board of Directors in running the

Company’s operations by referring to the rules/

regulations and the Articles of Association as

well as the amendments thereof; executing the

provisions/decisions of the General Meeting

of Shareholders (GMS) and the instructions/

directives of the Board of Commissioners.

• Coordinating the duties/works of the Board

of Directors in order to achieve efficient and

effective development of the company.

• Conducting the GMS together with the Board of

Commissioners, arranging meetings between the

Board of Directors and the Board of Commissioners

and preparing the minutes of meeting.

• Requesting information and reports, holding

meetings and other matters with the Director in

charge or the entire Board of Directors.

• Coordinating all activities connected with the

Management Consultancy Program (MCP)

b. Directors• Carrying out the duties and works in their

respective division and being authorized to

make decisions relating to their division in

accord with the point 3 above.

• Executing all decisions/provisions of the GMS

that are relevant to the division under their

charge.

• Preparing reports; information; data required

for Government Institutions or holding GMS,

relating to their respective division.

3. Bustomi Usman, Director II, in charge of the following divisions:

• Marketing

• Business and Product Development

• Public Relation

4. Tan Kurniawan Sutandar, Director III (Unaffiliated), in charge of the

following divisions:

• Administration

• IT, System and Procedure

• Corporate Secretary

Dari kiri ke kananLeft to right

Tan Kurniawan SutandarTetty L. GozaliM. Zulkifli AsBustomi Usman

25 26











terkait, terutama yang berkaitan dengan

masalah perizinan dan legal, ketentuan/

peraturan-peraturan yang berlaku (antara lain

Kementerian Keuangan, OJK, BEI, KSEI, dll),

masalah legal/formal dsb, termasuk untuk

kepentingan anak-anak perusahaan.

• Menjalin hubungan baik dengan pihak ketiga

lainnya seperti Akuntan, Konsultan, Notaris,

Kustodian dll.

Corporate Human Capital Development (CHCD)• Menyusun Performance Appraisal untuk

Manajemen anak perusahaan dengan

memperhatikan berbagai input dan

pertimbangan.

• Mengkoordinasikan hal - hal yang berhubungan

dengan pemberian bonus, tunjangan, fasilitas

dan lain-lain yang bersifat khusus dengan

memperhatikan kelaziman dan kebijakan yang

selama ini dianut oleh induk perusahaan.

b. Direktur IIMarketing• Dalam pengembangan usaha diperlukan

marketing approach yang disesuaikan dengan

kekuatan masing-masing anak perusahaan.

• Memonitor dan membantu operasi anak-anak

perusahaan dalam pengembangan pasar.

• Mempelajari kemungkinan cross selling dan

pasar bersama (synergy) anak-anak perusahaan

berupa kerjasama bisnis saling menguntungkan

antar anak perusahaan.

Business dan Product Development• Melakukan koordinasi dengan anak-

anak perusahaan untuk meneliti rencana

pengembangan usaha, product development,

marketing strategi, synergy antar unit usaha

dan sebagainya khususnya dengan perusahaan

associate company dan captive market.

Public Relation• Melakukan hubungan baik dengan pihak

internal baik di Perseroan maupun anak

perusahaan serta pihak eksternal baik secara

institusi maupun personal terutama untuk

4. URAIAN TUGAS BERDASARKAN BIDANG

a. Direktur ICorporate Finance dan Investment• Memelihara dan menjaga kelancaran serta

mengkoordinasikan tugas bidang administrasi

dan keuangan induk dan anak-anak perusahaan.

• Menetapkan kebijakan dan melakukan

pengawasan administrasi dan keuangan

dengan tetap memperhatikan butir 3 di atas.

Management Consultancy Program (MCP)• Mengusulkan kepada Direktur III (Independen)

untuk penyusunan/penyempurnaan SOP

bidang administrasi keuangan anak-anak

perusahaan dan memonitor pelaksanaannya

oleh anak-anak perusahaan.

• Menetapkan kebi jakan Management

Consultancy Program (MCP) sebagai pedoman

yang baku untuk evaluasi kinerja manajemen

(management performance) anak-anak

perusahaan, evaluasi terhadap assets serta

perkembangan Perusahaan dengan menitik

beratkan kepada added value.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan financial

dan Management Consultancy Program serta

melakukan Management Consultancy Program

(MCP) khusus dan melakukan penilaian

Balanced Scorecard (BSC) bagi anak-anak

perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi

dan melakukan komitmen untuk Balanced

Scorecard (BSC).

• Berwenang memutuskan tindak lanjut atau

mengusulkan pada Direksi langkah lanjutan

berkaitan dengan perencanaan Management

Consultancy Program.

• Menjalankan fungsi pengawasan dan

pembinaan anak perusahaan secara umum,

termasuk meneliti kemungkinan adanya

kebijakan management anak perusahaan yang

dapat menimbulkan masalah bagi Perusahaan.

Corporate Legal and Licensing• Melakukan hubungan baik dengan instansi

institutions, particularly those relating to such

matters as licensing and legal, and applicable

rules/regulations (among others the Ministry of

Finance, OJK, BEI, KSEI, etc.), including for the

interest of the subsidiaries.

• Establishing good relationship with other third

parties such as Accountants, Consultants,

Notaries, Custodians, etc.

Corporate Human Capital Development (CHCD)• Preparing Performance Appraisal for the

Management of the subsidiaries by observing

various inputs and considerations.

• Coordinating matters relating to bonus,

allowances, facilities and other particular

matters with due attention to the prevalence

and policies that have been adopted by the

parent company.

b. Director IIMarketing• In developing the business, it is necessary to

have a marketing approach tailored to the

strengths of each subsidiary.

• Monitoring and assisting the subsidiaries’

operations in the market development.

• Studying the possibilities of cross selling and

synergized market in the form of mutually

beneficial business cooperation between the

subsidiaries.

Business and Product Development• Coordinating with the subsidiaries to conduct

a research on business development, product

development, marketing strategy, synergy

between business units and so forth, especially

with associate company and captive market.

Public Relation• Establishing good relationship with internal

parties in the Company and in the subsidiaries

as well as with external parties, both at

institutional and personal levels, particularly in

3. URAIAN TUGAS BERDASARKAN BIDANG

a. Director ICorporate Finance and Investment• Maintaining and keeping the smooth running of

and coordinating the duties in the administration

and finance divisions of the parent company

and its subsidiaries.

• Setting policies and exercising supervision over

the administration and finance divisions by

keeping in mind the point 3 above.

Management Consultancy Program (MCP)• Submitting proposals to Director I I I

(Independent) regarding formulation/

improvement of financial administration

SOP of the subsidiaries and monitoring the

implementation by the subsidiaries.

• Setting policies on Management Consultancy

Program (MCP) as the standard guidelines for

management performance evaluation of the

subsidiaries, evaluation of the company assets

and development by putting an emphasis on

added value.

• Coordinating the implementation of financial

and Management Consultancy Program,

implementing the special Management

Consultancy Program (MCP) and conducting

an assessment of the Balanced Scorecard

(BSC) for subsidiaries that have obtained a

certification and showed their commitment for

the Balanced Scorecard (BSC).

• Having authority to make follow-up decisions or

proposals to the Board of Directors regarding

the necessary next steps relating to the planning

for the Management Consultancy Program.

• Carrying out the supervision and coaching

functions for the subsidiaries in general,

including to research the possibility of any

management policy of the subsidiaries that can

cause problems to the Company.

Corporate Legal and Licensing• Establishing good relationship with related

27 28











menjaga company/corporate image dan

brand image. Menjaga kemungkinan terjadinya

kerugian pada anak-anak perusahaan yang

dapat berdampak kepada Perseroan antara

lain adanya kecurangan baik yang dilakukan

oleh pihak internal (Perseroan ataupun anak

perusahaan) maupun pihak eksternal.

• Menjaga hubungan baik dengan media massa,

serta melakukan koordinasi dengan Presiden

Direktur dalam penyampaian informasi

mengenai kegiatan operasional Perseroan

maupun anak-anak perusahaan kepada pihak

otoritas.

c. Direktur III (Independen)Administrasi• Mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi

dari anak-anak perusahaan dan laporan

keuangan induk.

• Mengkoordinasikan kegiatan operasional dan

ketertiban/kelancaran administrasi perusahaan

(induk).

• Meneliti laporan keuangan anak-anak

perusahaan.

• Mengkoordinasikan penyusunan budget

konsolidasi perusahaan dan melakukan

monitoring dan evaluasi atas pencapaian

target yang telah ditetapkan oleh anak-anak

perusahaan, serta meneliti budget anak-anak

perusahaan.

• Mengatur administrasi kepegawaian dan

general services induk perusahaan.

• Mengkoordinasikan dengan Kantor Akuntan

Publik dan Akuntan Publik yang ditunjuk dalam

penyusunan laporan audit untuk induk dan

konsolidasi serta mempublikasikannya.

• Menyiapkan dan menyampaikan laporan

SPT Masa dan SPT Tahunan kepada Kantor

Pelayanan Pajak setempat.

Informasi Teknologi, Sistem dan Prosedur• Memantau dan mengkoordinasikan operasi IT,

apakah sudah berjalan sesuai dengan fungsinya

dan memperhatikan usul/permintaan Direktur

Bidang I yang menyangkut penyempurnaan

sistem dan sarannya.

order to maintain company/corporate image

and brand image. Anticipating any possible loss

suffered by the subsidiaries that may affect the

Company, due to such things as fraud committed

either by internal parties (the Company or the

subsidiaries) or external parties.

• Keeping good relationship with the mass media,

and coordinating with the President Director in

conveying information about the operational

activities of the Company and the subsidiaries

to the authorities.

c. Director III (Independent)Administration• Preparing consolidated financial statements

from the subsidiaries and the parent company’s

financial statements.

• Coordinating operational activities and orderly/

smooth administration of the parent company.

• Examining the subsidiaries’ financial statements.

• Coordinating the preparation of the company’s

consolidated budget and monitoring and

evaluating the achievement of targets set by

the subsidiaries, and examining the subsidiaries’

budget.

• Governing the staffing administration and

general services of the parent company.

• Coordinating with the Public Accounting Office

and the Public Accountant appointed in the

preparation of both the parent company’s and

consolidated audit reports and publishing them.

• Preparing and submitting the Periodic SPT (Tax

Report) and Annual SPT to the local Tax Office.

Information Technology, System and Procedure• Monitoring and coordinating IT operations,

to ensure their compliance with the functions

and paying heed to the proposal/request of

Director I relating to system improvements and

related suggestions.


Bustomi UsmanTetty L. GozaliM. Zulkifli AsTan Kurniawan Sutandar

• Meneliti dan menyusun Sistem dan Prosedur

Perusahaan baik induk maupun anak

Perusahaan.

Corporate Secretary• Menjalankan fungsi Corporate Secretary

dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh

OJK untuk perusahaan yang sudah Go Public.

• Menyampaikan laporan, informasi yang

berhubungan dengan Emiten kepada OJK, BEI,

KSEI, dan lain-lain.

Management Consultancy Program (MCP)• Mengkoordinasikan pelaksanaan financial dan

Management Consultancy Program (MCP)

dengan mendapatkan input pelaksanaan dari

Direktur I.

• Examining and preparing the Company’s

Systems and Procedures both at the parent

company and subsidiaries levels.

Corporate Secretary• Running the Corporate Secretary functions

pursuant to the conditions stipulated by OJK

for Go Public companies.

• Presenting and submitting any reports and

information about the Issuer to OJK, BEI, KSEI,

etc.

Management Consultancy Program (MCP)• Coordinating the financial and Management

Consultancy Program (MCP) by receiving

executive inputs from Director I.

29 30











Dewan Komisaris

Board of Commissioners

SUJITNO SISWOWIDAGDO

Presiden KomisarisPresident Commissioner

CYPRIANUS PRANOTO

KomisarisCommissioner

RACHMAD DESWANDY


KAMARDY ARIEF

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

31 32













WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1935. ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 1962 DAN WHARTON SCHOOL OF ECONOMICS,

UNIVERSITY OF PENNSYLVANIA, USA.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1935.OBTAINED HIS BACHELOR DEGREE FROM UNIVERSITY OF INDONESIA MAJORING

IN ECONOMICS IN 1962 AND OBTAINED HIS GRADUATED STUDY AT THE WHARTON SCHOOL OF ECONOMICS, UNIVERSITY OF PENNSYLVANIA, USA.

“

“

Beliau sebelumnya bekerja di Bank Indonesia

selama tiga puluh empat tahun dengan posisi

terakhir sebagai Direktur. Selama sembilan tahun

menjabat sebagai Direktur Utama PT Equity

Development Investment Tbk.

Pada awalnya beliau menjabat sebagai Presiden

Direktur Perseroan berdasarkan hasil RUPSLB

tanggal 2 Maret 1994. Kemudian berdasarkan RUPS

Tahunan tanggal 26 Juli 2002, beliau ditunjuk

menjadi Presiden Komisaris Perseroan hingga saat

ini.

Formerly he worked at Bank Indonesia (Central

Bank) for thirty four years with the last position

as Director. For nine years he was appointed as

the President Director of PT Equity Development

Investment Tbk.

Initially he served as President Director of the

Company based on the result of the Extraordinary

GMS on March 2nd, 1994. Thereafter based on the

annual GMS on July 26th, 2002, he was appointed

as President Commissioner of the Company until

this time.

33 34











KAMARDY ARIEF

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

“

“

Berpengalaman selama tiga puluh empat tahun

dalam bidang perbankan dan pernah menjabat

sebagai Direktur Bank Indonesia, Presiden Direktur

Bank Rakyat Indonesia, Komisaris Bank Indover, dan

Presiden Komisaris Bank International Indonesia.

Saat ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris

Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 30

Juni 1999, beliau ditunjuk sebagai Presiden

Komisaris Perseroan dan pada RUPS Tahunan

yang diselenggarakan tanggal 11 Juli 2000, beliau

ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan sampai tahun

2016. Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan

tanggal 27 Juni 2016, beliau ditunjuk sebagai

Komisaris Independen.

He had an extensive experience in banking sector

for thirty-four years and served as Director of

Bank Indonesia. President Director of Bank Rakyat

Indonesia, Commissioner of Indover Bank, and

President Commissioner of Bank International

Indonesia. At present he is the Independent

Commissioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Based on the result of the annual GMS on June 30th,

1999, he was appointed as President Commissioner

of the Company and in the annual GMS held on

July 11th, 2000, he was appointed as Commissoner

of the Company until 2016. In the annual GMS on

June 27th, 2016, he was appointed as Independent

Commissioner.

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1932. MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DARI

UNIVERSITAS GAJAH MADA, YOGYAKARTA.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1932. OBTAINED HIS BACHELOR DEGREE IN ECONOMICS FROM THE GAJAH MADA UNIVERSITY, YOGYAKARTA.

35 36











RACHMAD DESWANDY


“

“

Memiliki ijin perorangan dari Bapepam-LK sebagai

Wakil Manajer Investasi. Telah berpengalaman

di bidang perbankan baik dalam maupun luar

negeri sejak tahun 1989-1998 diantaranya pernah

bekerja di Western Federal Saving & Loan, USA.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Equity

Sekuritas Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat

sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Equity

Sekuritas Indonesia.

Pada RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 2006, beliau

ditunjuk sebagai Direktur Perseroan.

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 25 Juni

2013, beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan

hingga saat ini.

He has lincense as Investment Manager from

Bapepam-LK, and has local and overseas

experiences in Banking sector since 1989-1998,

such as experience at Western Federal Saving

& Loan, USA. Previously as Director of PT Equity

Sekuritas Indonesia. Currently he is the Vice

President Commissioner of PT Equity Sekuritas

Indonesia.

In the annual GMS on June 30th, 2006, he was

appointed as Company Director.

Based on the result of the annual GMS on June

25th, 2013, he was appointed as Commissioner of

the Company until this time.

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1963. MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DARI FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA DAN MENDAPAT GELAR MBA DARI ARMSTRONG UNIVERSITY,

BERKELEY, CALIFORNIA, USA.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1963. OBTAINED HIS BACHELOR DEGREE IN ECONOMICS FROM ECONOMIC FACULTY OF INDONESIA CHRISTIAN

UNIVERSITY AND MBA FROM ARMSTRONG UNIVERSITY, BERKELEY, CALIFORNIA, USA.

37 38











CYPRIANUS PRANOTO


“

“

Sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua Tim

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Pengawasan

Keuangan Negara, Ketua Tim Pemeriksa pada

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.

Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Ventura

Investasi Utama dan Komisaris PT Equity Life

Indonesia. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur

PT Equity Life Indonesia dan masih aktif sebagai

pengajar pada Asosiasi Perusahaan Pembiayaan

Indonesia.

Pada awalnya berdasarkan hasil RUPS Tahunan

tanggal 26 Juni 2006, beliau ditunjuk sebagai

Komisaris Independen Perseroan. Kemudian

berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 25 Juni 2007,

beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan sampai

saat ini.

Formerly he has served as Audit Team Leader at the

Directorate General of Supervisory for Government

Finance, Audit Team Leader at Financial,

Development Supervisory Board. He previously

served as Director of PT Ventura Investasi Utama

and Commissioner of PT Equity Life Indonesia.

Currently he is Director of PT Equity Life Indonesia

and still active as instructor at Indonesian Financial

Services Association.

Initially based on the result of the annual GMS on

June 26th, 2006, he was appointed as Independent

Commissioner of the Company. Thereafter based

on the annual GMS on June 25th, 2007, he was

appointed as Commissioner of the Company until

this time.

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1958.MERAIH GELAR AKUNTAN DARI SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI

NEGARA (STAN) DEPARTEMEN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1958. OBTAINED HIS ACCOUNTANT DEGREE FROM STATE COLLEGE OF ACCOUNTANCY (STAN) DEPARTEMENT OF FINANCE OF

REPUBLIC INDONESIA.

39 40











TETTY LANAWATI GOZALI

Direktur IDirector I

TAN KURNIAWAN SUTANDAR

Direktur III IndependenIndependent – Director III

BUSTOMI USMAN

Direktur IIDirector II

M. ZULKIFLI As.

Presiden Direktur President Director

Direksi

Board of Directors

41 42











M. ZULKIFLI As.


“

“

Sebelumnya beliau berpengalaman di bidang

perbankan selama 27 tahun di Bank Dagang Negara

dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Muda.

Sejak 1999 hingga sekarang beliau juga sebagai

koordinator Program Konsultasi Manajemen dari

PT Equity Development Investment Tbk. Saat

ini , beliau juga menjabat sebagai Presiden

Komisaris dari PT Equity Finance Indonesia,

PT Asuransi Dayin Mitra, PT Equity Life Indonesia,

PT Lumbung Sari, dan sebagai Komisaris PT Equity

Sekuritas Indonesia. Beliau merupakan Ketua dari

Equity Development Center.

Pertama kali ditunjuk di Perseroan berdasarkan

hasil RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 1999, sebagai

Komisaris dan pada RUPS tanggal 11 Juli 2000,

beliau ditunjuk menjadi Direktur Perseroan. Pada

RUPS Tahunan tanggal 27 Juli 2002, beliau ditunjuk

menjadi Presiden Direktur hingga saat ini.

Prior to this he was engaged with Bank Dagang

Negara for 27 years with the last position as the

Associate Director. From 1999 to present, he was

the Coordinator of Management Consultation

Programme of PT Equity Development Investment

Tbk. Currently, he is also the President Commissioner

of PT Equity Finance Indonesia , PT Asuransi Dayin

Mitra Tbk, PT Equity Life Indonesia, PT Lumbung

Sari, and as Commissioner of PT Equity Sekuritas

Indonesia. He is the Chief Executive of Equity

Development Center.

Initially appointed in the Company based on the

result of the annual GMS on June 30th, 1999, as

Commissioner and in the GMS on July 11th, 2000

he was appointed as Company Director. In the

annual GMS on July 27th, 2002, he was appointed

as President Director until this time.

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1942.MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DARI

UNIVERSITAS INDONESIA DAN MAGISTER MANAJEMEN JURUSAN KEUANGAN PASAR MODAL DARI UNIVERSITAS SAHID JAKARTA.

BERGABUNG DENGAN PERUSAHAAN TAHUN 1999.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1942. OBTAINED HIS BACHELOR DEGREE IN ECONOMICS FROM UNIVERSITY OF INDONESIA, AND MASTER DEGREE FROM SAHID UNIVERSITY, JAKARTA.

HE JOINED THE COMPANY IN 1999.

43 44












Direktur IDirector I

“

“Memiliki ijin perorangan dari Bapepam-LK sebagai Pialang Pedagang Efek, Wakil Penjamin Efek dan Wakil Manajer Investasi serta memiliki pula ijin Ahli Asuransi Indonesia Jiwa. Beliau memperoleh gelar CFP® (Certified Financial Planner), QWP™ (Qualified Wealth Planner) serta AAIJ (Ahli Asuransi Indonesia Jiwa), QIP (Qualified Insurance Practitioner), ICCSO (The International Council of Customer Service Organization) dari Institut Asuransi Indonesia, CFCP (Certified Financial Collection Professional), CBC (Certified Behavior Consultant License) serta ijin dari Bursa Efek Surabaya tentang Sistem dan Sarana Perdagangan Derivatif. Saat ini beliau sebagai Komisaris dari PT Equity Life Indonesia, dan PT Datindo Entrycom. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Koordinator Program Konsultasi Manajemen dari PT Equity Development Investment Tbk, Wakil Ketua Eksekutif dari Equity Development Center. Dalam kegiatan organisasi, beliau pernah aktif dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. Beliau juga menjadi anggota dari MAPPI. Beliau adalah salah satu finalis dari EY Entrepreneur of the Year Indonesia 2013.

Beliau juga memberikan beberapa pelatihan manajemen di tahun 2017 antara lain:

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 27 Juli 2002, beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan hingga saat ini.

• Equity Do Care Growth Together• With Passion and Commitment Can Make a Change• Trust & Beyond• APU PPT by RBA• Together Toward Tomorrow by Innovation Integration• Strategic Enhancement in Equity Finance Indonesia Balanced Scorecard in Relationship With Risk

Management Implementation & Big Data Era for Finance Company• Strategic Enhancement in Asuransi Dayin Mitra Balanced Scorecard in Relationship with Risk Management

Implementation & Big Data Era for Finance Company• Strategic Enhancement in Ventura Investasi Utama Balanced Scorecard in Relationship With Risk Management

Implementation & Big Data Era for Finance Company• Strategic Enhancement in Lumbung Sari Balanced Scorecard in Relationship with Risk Management

Implementation & Big Data Era for Finance Company• Effective Communication and Passionate Implementation of the Strategic Balance Score Card in the

Conjunction with Risk Profile is the Key of Sustainable Success

She has licenses from Bapepam-LK as Stock Broker, Underwriter and Investment Manager and also has license as “Ahli Asuransi Indonesia Jiwa”. She holds Professional Certified Financial Planner (CFP®), Qualified Wealth Planner (QWP™) as well as Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAIJ), Qualified Insurance Practitioner (QIP), The International Council of Customer Service Organization (ICSO) from The Indonesian Insurance Institute, CFCP (Certified Financial Collection Professional), CBC (Certified Behavior Consultant License); Professional of System & Instrument of Derivative Trading License From Surabaya Stock Exchange. At present she is the Commissioner of PT Equity Life Indonesia and PT Datindo Entrycom. Currently she is the Vice Coordinator of Management Consultation Programme of PT Equity Development Investment Tbk. She is the Vice Chief Executive of Equity Development Center. Formerly she was active at Indonesia Economics Scholars Association. She is also the member of Indonesian Society of Appraisers MAPPI. She is one of the Finalist of EY Entrepreneur of the Year Indonesia 2013.

She also conducted some management trainings in 2017, among others:

Based on the result of the annual GMS on July 27th, 2002, she was appointed as Company Director until this time.

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1957. MEMPEROLEH GELAR MBA DARI ARMSTRONG UNIVERSITY,

CALIFORNIA, USA, TAHUN 1984 DAN GELAR SARJANA EKONOMI DARI UNIVERSITAS ATMAJAYA, JAKARTA.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1957. OBTAINED HER MBA DEGREE FROM ARMSTRONG UNIVERSITY, CALIFORNIA, USA IN 1984 AND AN UNDERGRADUATE DEGREE IN BUSINESS

ADMINISTRATION FROM ATMAJAYA UNIVERISITY, JAKARTA.

45 46











BUSTOMI USMAN

Direktur IIDirector II

“

“

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1964. MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DARI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

SURAKARTA DAN JUGA AKTIF SEBAGAI WAKIL SEKRETARIS JENDERAL ASBALI TAHUN 2001-2003 SERTA SEBAGAI KETUA BIDANG HUBUNGAN

ANTAR LEMBAGA ASOSIASI BALAI LELANG INDONESIA (ASBALI) TAHUN 2001-2004.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1964. OBTAINED HIS BACHELOR DEGREE IN ECONOMICS FROM UNIVERSITY OF SLAMET RIYADI, SURAKARTA, AND HE ALSO ACTIVE AS DEPUTY

SECRETARY GENERAL ASBALI YEARS 2001-2003 AS WELL AS THE CHAIRMAN OF THE INTER-INSTITUTIONAL RELATIONS AUCTIONEER ASSOCIATION OF INDONESIA (ASBALI) 2001-2004.

Beliau pernah berkarier di bidang Perbankan, Pembiayaan dan perusahaan Penilai Lelang.

Beliau ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013.

Selama tahun 2016-2017 beliau telah mengikuti beberapa seminar dan pelatihan diantaranya:• Corporate Social Responsibility Talk for Leaders

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)• Sosialisasi Amnesti Pajak dan Perkembangan

Kebijakan Ekonomi Indonesia oleh BEI, KPEI, KSEI & OJK

• Knowledge of Tax Amnesty oleh EDC• Indonesia Economic Outlook 2017-BEI

• The Great Success in Equity Conglomeration oleh EDC

• Penerapan Analisa Risiko Perusahaan Perasuransian yang Sangat Kompleks untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi (AAMI)

• Dukungan Pemegang Saham – Aspek Hukum Pinjaman Pemegang Saham oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi (AAMI)

• Sosialisasi Annual Report Award 2016, POJK No. 10/POJK.04/2017 dan POJK No. 11/POJK.04/2017 Oleh ICSA & PT BEI

• The 4th International Conference on Global Insurance oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi (AAMI)

• Peluang dan Tantangan Tahun 2018 oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

• CEO FOCUS 2017: Tantangan Dunia Usaha Pengembangan Pasar Modal oleh Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)

• Peluang Kerjasama Perusahaan Pembiayaan dengan Perbankan & Fintech oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

He had experience in Banking, Finance and also Auction Appraisers company.

He was appointed as Company Director based on the result of the annual GMS on June 25th, 2013.

In year 2016-2017, he has attended several seminars and trainings among others:• Corporate Social Responsibility Talk for Leaders

by Indonesia Stock Exchange (IDX)• Socialization of Tax Amnesty and Development

of Indonesia Economic Policy by BEI, KPEI, KSEI & OJK

• Knowledge of Tax Amnesty by EDC• Indonesia Economic Outlook 2017 by Indonesia

Stock Exchange (IDX)• The Great Success in Equity Conglomeration by

EDC• Applied Complex Risk Analyst on Insurance

Company in Order to Enhance Company Performance by Association of Indonesian Insurance Management

• Shareholder Support - Legal Aspect of Loan Shareholders by the Insurance Management Experts Association (AAMI)

• Socialization of Annual Report Award 2016, POJK No. 10 / POJK.04 / 2017 and POJK No. 11 / POJK.04 / 2017 By ICSA & PT BEI

• The 4th International Conference on Global Insurance by the Insurance Management Experts Association (AAMI)

• Opportunities and Challenges of 2018 by the Association of Indonesian Financing Companies (APPI)

• FOCUS 2017 CEO: Challenges Business World Capital Market Development by Indonesian Issuers Association (AEI)

• Opportunities for Cooperation of Financing Companies with Banking & Fintech by Indonesian Financing Companies Association (APPI)

47 48












Direktur III IndependenIndependent – Director III

“

“

WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR PADA TAHUN 1954.BELIAU DITETAPKAN SEBAGAI DIREKTUR PT EQUITY DEVELOPMENT

INVESMENT TBK BERDASARKAN HASIL RUPSLBPADA TANGGAL 22 JANUARI 2008.

INDONESIAN CITIZEN, BORN IN 1954. HE WAS APPOINTED AS DIRECTOR OF PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK BASED ON EXTRA ORDINARY SHAREHOLDER MEETING

ON 22ND JANUARY 2008.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Beliau pernah berkarier di bidang Perbankan dan Pembiayaan. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Koordinator Program Konsultasi Manajemen dari PT Equity Development Invesment Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Equity Finance Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Koordinator dari Equity Development Center.

Selama tahun 2016-2017 beliau telah mengikuti beberapa seminar dan pelatihan diantaranya :• Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2016

(POJK) – AEI

• Perubahan Penerapan PSAK yang Berlaku Tahun 2016 & Pembuatan Annual Report Sesuai Peraturan OJK, GCG & ASEAN CG Scorecard – KSEI

• Business Leader Forum One Belt One Road Indonesia-China Partnership : Investing in Talent and Innovation – BKPM

• Konsolidasi Keuangan & Sistem Pelaporan – AEI

• Workshop Keterbukaan Informasi Emiten dan Perusahaan Publik - OJK

• Knowledge of Tax Amnesty oleh EDC

• Rapat Kerja Dekom OJK dengan CEO Industri Jasa Keuangan

• POJK No. 21/POJK.04/2015 Tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka melalui Pendekatan Terapkan atau Jelaskan (Comply or Explain) oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Indonesia Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program oleh the Risk School of Finance

• Peraturan Konversi & Revisi Peraturan Lama menjadi POJK oleh PT Bursa Efek Indonesia(PT BEI)

• Pendalaman POJK No. 51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Terbuka oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

Graduated from Economics of Tarumanagara University, Jakarta. He had experience in Banking and Finance. Currently he is the Vice Coordinator of Management Consultation Programme of PT Equity Development Investment Tbk. He was formerly served as President Director of PT Equity Finance Indonesia. At present he also serves as Coordinator of Equity Development Center.

In year 2016-2017, he has attended several seminars and trainings among others :• Socialization on Regulation of Financial Services

Authority 2016 by Indonesia Emiten Association (AEI)

• Changes of PSAK iImplementation which Effected in Year 2016 & Annual Report Reporting in Line with Regulation by Financial Services Authority (OJK), Good Corporate Government (GCG) & Asean Corporate Government Scorecard by KSEI

• Business Leader Forum One Belt One Road Indonesia-China Partnership: Investing in Talent and Innovation – BKPM

• Financial Consolidation and Reporting System by Indonesia Emiten Association

• Workshop on Information Disclosure of Issuers and Public Companies by Financial Services Authority (OJK)

• Knowledge of Tax Amnesty by Equity Development Center)

• OJK Board of Commissioners’ Meeting with CEO of the Financial Services Industry by the Financial Services Authority (OJK)

• POJK No. 21/POJK.04/2015 About Implementing Open Corporate Governance Guidelines through Apply or Explicit (Comply or Explain) by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Indonesia Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program by the Risk School of Finance

• Conversion & Revision of Old Regulations into POJK by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• POJK Deepening No. 51/POJK.03/2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Open Companies by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

49 50











STRUKTUR PEMEGANG SAHAM

Shareholder Structure

Per 31 Desember 2017, tidak ada anggota Dewan

Direksi atau Komisaris Perseroan yang memiliki

saham di PT Equity Development Investment Tbk.

As of December 31st, 2017. There is no member of

Commissioners nor Directors of the Company own

the share of the PT Equity Development Investment

Tbk.

KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEN POLICY

EQUITY GLOBAL INTERNATIONAL LTD.

84,85%

PUBLIC

15,15%


100%

PINNACLE ASIA DIVERSIFIED FUND

Tahun / Year Tanggal / Date Jumlah Saham /Shares

Dividen / Dividend

Total (Rp) Persaham /Pershare

2017 - 7.454.723.337 Authorized Capital -

2016 - 7.454.723.337 Paid up Capital -

TINJAUAN SAHAM PERUSAHAANPT Equity Development Investment Tbk melakukan

penawaran umum pada tahun 1989, dan saat ini

seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini

Bursa Efek Indonesia), seperti tercantum dalam

tabel berikut:

COMPANY’S SHARES REVIEWPT Equity Development Investment Tbk had offered

its shares to the public in 1989, and since then

listing its shares on the Jakarta Stock Exchange and

the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock

Exchange), as stated on the following tables:

Kegiatan Tanggal / DateJumlah Saham /Shares

Activity

Penawaran Umum Perdana 23 Oktober 1989 2.000.000 Initial Public Offering

Penawaran Umum Terbatas I 11 Juni 1990 4.000.000 Limited Public Offering I

“Company Listing” 17 Juni 1991 8.000.000 “Company Listing”

Pembagian Dividen Saham 8 Agustus 1991 1.400.000 Stock Dividend

Pembagian Saham Bonus 14 Agustus 1992 24.640.000 Bonus Shares

Penawaran Umum Terbatas II 5 Mei 1994 120.120.000 Limited Public Offering II

Penawaran Umum Terbatas III 7 Oktober 1996 560.560.000 Limited Public Offering III

Pemecahan Saham dengan Mengubah Nilai Nominal dari Rp1.000 Menjadi Rp500 per Lembar Saham

1 Desember 1997 720.720.000Change in par Value of Share

Stock (Stock Split) from Rp1,000 to Rp500 per Share

Pengeluaran Saham Baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan Nilai Nominal Rp250 per Lembar Saham

27 Desember 2002 3.784.896.198Capital Increase without

Pre-emptive Rights at Rp250 par Value per Share.

Penawaran Umum Terbatas IV 29 Januari 2016 2.228.387.139 Limited Public Offering IV

Jumlah 7.454.723.337 Total

51 52











KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM NASIONAL DAN ASING

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM TAHUN 2016 DAN 2017

DOMESTIC AND FOREIGN SHAREHOLDERS COMPOSITION

SHARE PRICE MOVEMENT IN2016 AND 2017

Pemodal Nasional

Jumlah Pemegang Saham / Number of

Shareholder

Jumlah Saham /Shares

Domestic Shareholder

Perorangan Indonesia 2.389 279.311.101 Individual

Koperasi 5 800.800 Cooperative

Yayasan 2 2.288 Foundation

Dana Pensiun 6 1.733.426 Fund Pension

Asuransi 6 41.512 Insurance

Bank 10 27.524 Bank

Perseroan Terbatas 48 630.355.113 Business Entity

Lembaga Keuangan 3 208 Financial Institution

Jumlah 2.469 912.271.972 Sub Total

Pemodal Asing Jumlah Pemegang Saham / Number of

Shareholders

Jumlah saham /Shares

Foreign Shareholder

Perorangan Asing 17 688.403 Foreign Individual

Badan Usaha Asing 21 6.541.762.962 Foreign Business Entity

Jumlah 38 6.542.451.365 Sub Total

Jumlah 2.507 7.454.723.337 Total

STRUKTUR PERMODALAN: CAPITAL STRUCTURE:

Keterangan 2017 2016 Description

Modal Dasar Rp2.880.000.000.000 Rp2.880.000.000.000 Authorized Capital

Modal Disetor Rp1.889.782.763.400 Rp1.889.782.763.400 Paid Up Capital

Jumlah Saham yg Beredar 7.454.723.337 lembar 7.454.723.337 lembar Number of Shares Outstanding

Nominal Saham Rp500, Rp250 & Rp100 Rp500, Rp250 & Rp100 Value per Share

118

91

100

120

83 114

132

94 96 116

91 94 141

72 112

164

92 126

180

99 124

148

112

118

1Q16

1.833.700

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

Volume Traded

577.400 1.634.500 704.800 1.264.300 30.409.100 37.020.200 25.784.700

0

50

100

150

200

2Q16 3Q16 4Q16 1Q17 2Q17 3Q17 4Q17

KAPITALISASI PASAR Kapitalisasi pasar per 31 Desember 2017 adalah

sebesar Rp879.655.454.320,- (dalam satuan

Rupiah)

MARKET CAPITALIZATIONMarket capitalization as of December 31st, 2017

is Rp879.655.454.320,- (in IDR)

Periode 2017 /2017 Period

OutstandingShares

Highest(Rp)

Lowest(Rp)

Closing(Rp)

Trade Volume (Lembar)

Market Capitalization

(Rp)

Triwulan I /1st Quarter 7.454.723.337 141 72 112 1.264.300 834.929.013.744

Triwulan II /2nd Quarter 7.454.723.337 164 92 126 30.409.100 939.295.140.462

Triwulan III /3rd Quarter 7.454.723.337 180 99 124 37.020.200 924.385.693.788

Triwulan IV /4th Quarter 7.454.723.337 148 112 118 25.784.700 879.657.353.766

High Low Close

53 54











RIWAYAT HIDUP KOMITE AUDIT, SEKRETARIS

PERUSAHAAN, DAN UNIT INTERNAL AUDIT

Biography of Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit Unit

KAMARDY

ARIEF

INFORMASI LAINNYA

KetuaChairman

Other Information

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1932. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Berpengalaman selama tiga puluh empat tahun dalam bidang perbankan dan pernah menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia, Presiden Direktur Bank Rakyat Indonesia, Komisaris Bank Indover, dan Presiden Komisaris Bank International Indonesia. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Beliau ditunjuk sebagai ketua Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Equity Development Investment Tbk pada tanggal 14 Juli 2016.

Indonesian citizen, born in 1932. Obtained his Bachelor Degree in Economics from the Gajah Mada University, Yogyakarta. He had an extensive experience in banking sector for thirty-four years and served as Director of Bank Indonesia. President Director of Bank Rakyat Indonesia, Commissioner of Indover Bank, and President Commissioner of Bank International Indonesia. At present he is the Independent Commissioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

He was appointed as the head of Audit Committee based on the Board of Directors’ Decision on July 14, 2016.


Anneke HoesadaYovita BesrulKamardy AriefHarina Halim

PENUNJANG PASAR MODAL YANG MEMBERIKAN

JASA BERKALA KEPADA PERUSAHAAN

Capital Market Supporting Institution & Professional

ALAMAT PERUSAHAAN: Company Address:

Alamat : Wisma Hayam Wuruk, 3th Floor Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : (021) 806-32550Fax : (021) 231-3285Situs Web : www.theequityone.com

SEKRETARIS PERUSAHAAN:Corporate Secretary:

Alamat : Wisma Hayam Wuruk, 3th Floor Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : (021) 806-32550Fax : (021) 231-3285Email : [email protected]

AKUNTAN PUBLIK:Public Accountant:

Purwantono, Sungkoro & Surja Alamat : Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelp : (021) 5289-5000Fax : (021) 5289-4100

BIRO ADMINISTRASI EFEK:Share Registrar:

Alamat : PT Datindo Entrycom Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120Telp : (021) 350-8077Fax : (021) 350-8087

55 56











TAN KURNIAWAN

SUTANDAR

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

FRIDA

ENGRIANI

Unit Audit InternalInternal Audit Unit

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1970.

Beliau adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

PERBANAS tahun 1993 dan telah bekerja di divisi

Finance dan Accounting lebih dari 20 tahun,

baik di perusahaan industri dan jasa maupun

manufacturing. Beliau ditunjuk sebagai Kepala Unit

Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi

pada tanggal 25 September 2015.

Indonesian citizen, born in 1970. Graduated from

the Faculty of Economics of PERBANAS in 1993 and

She had worked in Finance & Accounting Division for

more than 20 years, both in industry and services as

well as manufacturing. She was appointed as head

of the Internal Audit Unit based on the Board of

Directors’ Decision on September 25, 2015.

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Beliau lulusan fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan pada tanggal 3 Desember 2007, berdasarkan keputusan Direksi PT Equity Development Investment Tbk. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur III Independen PT Equity Development Investment Tbk.

Selama tahun 2016-2017 beliau telah mengikuti beberapa seminar dan pelatihan di antaranya:• Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2016

(POJK) – AEI• Perubahan Penerapan PSAK yang Berlaku Tahun

2016 & Pembuatan Annual Report sesuai Peraturan OJK, GCG & ASEAN CG Sorecard – KSEI


• Konsolidasi Keuangan & Sistem Pelaporan – AEI• Workshop Keterbukaan Informasi Emiten dan

Perusahaan Publik - OJK• Knowledge of Tax Amnesty oleh EDC• Rapat Kerja Dekom OJK dengan CEO Industri Jasa

KEuangan • POJK 21/POJK.04/2015 Tentang Penerapan

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka melalui Pendekatan Terapkan atau Jelaskan (Comply or Explain) oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Indonesia Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program oleh The Risk School of Finance

• Peraturan Konversi & Revisi Peraturan Lama menjadi POJK oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Pendalaman POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Terbuka oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Indonesia Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program oleh the Risk School of Finance

• Peraturan Konversi & Revisi Peraturan Lama menjadi POJK oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Pendalaman POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Terbuka oleh PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

Indonesian citizen, born in 1954. Graduated from the Faculty of Economics of Tarumanagara University, he was appointed as company secretary on December 3, 2007, based on the decision of the Board of Directors of PT Equity Development Investment Tbk. Currently he also serves as Independent Director III of PT Equity Development Investment Tbk.

In year 2016-2017, he has attended several seminars and trainings among others:• Sosialization of regulation of Indonesian Monetary

Service Otority 2016 by Indonesia Emiten Association (AEI)

• Changes of PSAK implementation which effected in year 2016 & Annual Report reporting in line with regulation by Indonesia Monetary Service Otority (OJK), Good Corporate Government (GCG) & Asean Corporate Government Sorecard by KSEI


• Financial consolidation and reporting system by Indonesia Emiten Association

• Workshop on Information Disclosure of Issuers and Public Companies by Indonesia Monetary Service Otority (OJK)

• Knowledge of Tax Amnesty by Equity Development Center)

• OJK Board of Commissioners’ Meeting with CEO of the Financial Services Industry by the Financial Services Authority (OJK)

• POJK 21 / POJK.04 / 2015 About Implementing Open Corporate Governance Guidelines through Apply Apply or Explicit (Comply or Explain) by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Indonesia Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program by The Risk School of Finance


• POJK deepening. 51 / POJK.03 / 2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Open Companies by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

• Certificate in Banking Risk & Regulation Refreshment Program by the Risk School of Finance


• POJK Deepening No. 51/POJK.03/2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Open Companies by PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI)

HARINA

HALIM

ANNEKE

HOESADA

AnggotaMember

AnggotaMember

YOVITA

BESRUL

AnggotaMember

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1963

dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi

Niaga Universitas Atma Jaya pada tahun 1990.

Beliau pernah berkarya di bidang sekuritas dan

perdagangan umum. Beliau ditunjuk sebagai

anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan

Surat Keputusan Direksi PT Equity Development

Investment Tbk pada tanggal 9 Oktober 2015.


Meraih gelar Master Bisnis Administrasi/MBA

pada tahun 1991 dari Hull University, Inggris.

Mulai bergabung sejak tahun 1985. Pada Juli 2012

ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan

berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Equity

Development Investment Tbk pada tanggal 9

Oktober 2015.


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas

Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta tahun 2003.

Beliau pernah berkarier di Kantor Akuntan Publik

dan perusahaan Sekuritas. Ditunjuk sebagai anggota

Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi

PT Equity Development Investment Tbk, pada

tanggal 9 Oktober 2015.

Indonesian citizen, born in 1963 and obtained her

Bachelor of Science Business Administration Atma

Jaya University in 1990. She had previous carriers

in security company and general trading company

and she was appointed as the member of Audit

Committee based on the Board of Directors’

Decision on October 9, 2015.

Indonesian citizen, born in 1952. Obtained her

Master of Business Administration/MBA degree

from The Hull University, United Kingdom in 1991.

She has joined the group since 1985. On July,

2012 she is appointed as Deputy Director of PT

Lintas Dunia Travelindo and as the member of

Audit Committee based on the Board of Directors’

Decision on October 9, 2015.

Indonesian citizen, born in 1972. Obtained his

Bachelor degree in Economics from Trisakti

University. She had previous carriers in Public

Accounting Firm and Security Company She was

appointed as the member of Audit Committee

based on the Board of Directors’ Decision on

October 9, 2015.

57 58











03.

Laporan Manajemen

Management Report

59 60











PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2017 MENCAPAI 5,07% SEDIKIT LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN TAHUN 2016 SEBESAR 5,03%.

PERLU DICATAT BAHWA PENINGKATAN INI SELAIN DIDORONG OLEH KINERJA EKSPOR DAN AKTIVITAS INVESTASI YANG SEMAKIN

MEMBAIK JUGA DIBARENGI DENGAN STABILITAS MAKRO EKONOMI SEBAGAIMANA TERCERMIN PADA TINGKAT INFLASI SEBESAR 3,61%.

INDONESIA’S ECONOMIC GROWTH IN 2017 REACHED 5.07%, SLIGHTLY HIGHER THAN THE POSITION IN 2016 AT 5.03%. IT IS NOTEWORTHY THAT IN ADDITION TO THE IMPROVING

EXPORT PERFORMANCES AND INVESTMENT ACTIVITIES, THIS INCREASE WAS ALSO ACCOMPANIED BY BETTER MACROECONOMIC STABILITY AS REFLECTED FROM THE 3.61%.

“

“

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya, PT Equity

Development Investment Tbk (“Perusahaan”) dan

entitas anak dapat melewati tahun 2017 dengan

hasil kinerja yang baik.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017

mencapai 5,07% sedikit lebih tinggi dibandingkan

tahun 2016 sebesar 5,03%. Perlu dicatat bahwa

peningkatan ini selain didorong oleh kinerja ekspor

dan aktivitas investasi yang semakin membaik

juga dibarengi dengan stabilitas makro ekonomi

sebagaimana tercermin pada tingkat inflasi sebesar

3,61%. Adapun pergerakan nilai tukar mata uang

Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pada

tahun laporan mengalami sedikit depresiasi, yaitu

dari Rp13.436 per US Dollar pada akhir tahun 2016

menjadi Rp13.548 per US Dollar pada akhir tahun

2017.

We give thanks to Almighty God, for his blessing

and grace, which have enabled PT Equity

Development Investment Tbk (“the Company”) and

its subsidiaries to pass through the year 2017 with

solid performance.

Indonesia’s economic growth in 2017 reached

5.07%, slightly higher than the position in 2016

at 5.03%. It is noteworthy that in addition to the

improving export performances and investment

activities, this increase was also accompanied

by better macroeconomic stability as reflected

from the 3.61% inflation rate. Meanwhile, Rupiah’s

exchange rate against US Dollar in the reporting

year slightly depreciated, from Rp13,436 per US

Dollar at the end of 2016 to Rp13,548 per US Dollar

at the end of 2017.



LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Board of Commissioners Report

61 62











Berdasarkan evaluasi Dewan Komisaris bahwa

Direksi Perusahaan dan entitas anak telah

menunjukkan kinerja yang baik dalam pengelolaan

Perusahaan dan melaksanakan strategi usaha yang

telah ditetapkan. Kinerja keuangan Perusahaan dan

entitas anak yang secara konsolidasi pada tahun 2017

membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar

Rp73,5 miliar atau turun 18,9% bila dibandingkan

dengan perolehan laba tahun sebelumnya sebesar

Rp90,6 miliar. Namun demikian total aset per

31 Desember 2017 meningkat 7,1% dari posisi

per 31 Desember 2016 sebesar Rp4.355,0 miliar

menjadi sebesar Rp4.663,8 miliar. Seiring dengan

perolehan laba bersih tahun berjalan tersebut,

maka total ekuitas Perusahaan dan entitas anak

per 31 Desember 2017 meningkat 7,2% dari sebesar

Rp1.313,7 miliar menjadi sebesar Rp1.408,3 miliar.

Dewan Komisaris selalu berupaya melakukan fungsi

pengawasan yang efektif melalui komunikasi yang

intensif dengan jajaran Direksi dan memberikan

saran agar kinerja Perusahaan sejalan dengan

kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Fungsi pengawasan dilaksanakan dengan mengacu

pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik,

manajemen risiko, dan pengendalian internal yang

memadai. Dewan Komisaris mengadakan rapat

internal maupun rapat gabungan dengan Direksi

untuk membahas strategi dan kinerja Perusahaan

serta memberikan saran-saran yang diperlukan agar

rencana bisnis Perusahaan dapat terealisasikan.

Komite Audit yang telah dibentuk guna memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh pihak Otoritas

Jasa Keuangan, beranggotakan 4 orang, yaitu 1

orang Komisaris Independen sebagai ketua dan

3 orang anggota. Dalam tahun 2017 Komite Audit

telah melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan dan

laporan pelaksanaan tugasnya telah disampaikan

kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

Based on the evaluation by the Board of

Commissioners, the Board of Directors of the

Company and its subsidiaries have displayed solid

performances in managing the Company and

implementing the established business strategy.

The consolidated financial performance of the

Company and its subsidiaries in 2017 recorded a net

profit in the current year as much as Rp73.5 billion

or declined 18.9% compared to the previous year’s

profit of Rp90.6 billion. However, total assets as

of December 31, 2017 increased by 7.1% from the

position as of December 31, 2016 at Rp4,355.0 billion

to Rp4,663.8 billion. In line with the current year net

profit gain, the total equity of the Company and its

subsidiaries as of December 31, 2017 increased by

7.2%, from Rp1,313.7 billion to Rp1,408.3 billion.

The Board of Commissioners always endeavors

to carry out an effective supervisory function

through intensive communication with the Board of

Directors and provision of advice for the Company’s

performance to be in line with the established

policies and objectives. The supervisory function

has been carried out with reference to the principle

of Good Corporate Governance, as well as adequate

risk management and internal control. The Board

of Commissioners held an internal meeting and a

joint meeting with the Board of Directors to discuss

the Company’s strategy and performance and to

provide advice required to achieve the Company’s

business plan.

The Audit Committee that has been formed to

comply with the requirements of the Financial

Services Authority consists of 4 members, namely 1

Independent Commissioners serving as chairperson

and 3 members. In 2017, the Audit has carried out its

duties pursuant to the requirements, and the report

on its duties performance has been submitted

to the Board of Commissioners and the Board of

Directors.

The Board of Commissioners wishes to express

its greatest appreciation and gratitude to the

entire Board of Directors and employees for the

dedication, loyalty and hard work throughout 2017.

We also wish to thank the shareholders, business

partners and other stakeholders for their support

and confidence in the Company and its subsidiaries

to achieve such fine performance in the year 2017.

May God Almighty keep guiding us all in our efforts

to continue growing and making innovations on an

ongoing basis so as to improve the performance

of the Company and its subsidiaries, and meet the

expectations of the stakeholders in the years to

come.

Dewan komisaris ingin pula menyampaikan

penghargaan dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada seluruh jajaran Direksi dan

karyawan atas dedikasi, loyalitas dan kerja keras

yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2017.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada

para pemegang saham dan mitra usaha serta

pemangku kepentingan lainnya atas dukungan

dan kepercayaan kepada Perusahaan dan entitas

anak, sehingga mampu mencapai kinerja yang baik

dalam tahun 2017 ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing

kita semua dalam upaya untuk terus berkembang

dan berinovasi secara berkesinambungan sehingga

mampu meningkatkan kinerja Perusahaan dan

entitas anak serta memenuhi harapan para

pemangku kepentingan dalam tahun-tahun

mendatang.

Jakarta, 23 April 2018

Atas nama Dewan Komisaris

On behalf of the Board of Commissioners



63 64











PADA TAHUN 2017 PEREKONOMIAN INDONESIA TUMBUH SEBESAR 5,07% YANG DIDORONG OLEH KINERJA EKSPOR

DAN AKTIVITAS INVESTASI YANG MEMBAIK. REALISASI DAN PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA

TURUT MENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL.

IN 2017, THE INDONESIAN ECONOMY GREW BY 5.07%, DRIVEN BY IMPROVED EXPORT PERFORMANCE AND INVESTMENT ACTIVITIES. THE REALIZATION

AND PROCESS OF INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN INDONESIA CONTRIBUTE TO THE GROWTH OF NATIONAL ECONOMY.

“

“

Ibu-ibu dan Bapak-bapak para pemegang saham PT Equity Development Investment Tbk, dan para hadirin yang kami hormati,

Seperti kita ketahui, bahwa perkembangan ekonomi Indonesia tidak lepas dari pengaruh perekonomian dunia yang menunjukkan tren perbaikan meskipun proses pemulihannya tidak secepat perkiraan sebelumnya. Pada tahun 2017 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,07% yang didorong oleh kinerja ekspor dan aktivitas investasi yang membaik. Realisasi dan proses pembangunan infrastruktur di Indonesia turut menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sepanjang tahun 2017 Pemerintah dan regulator telah melakukan berbagai upaya dan menerapkan berbagai kebijakan kebijakan untuk menstimulasi pemulihan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

Perkembangan perekonomian Indonesia telah mendapat pengakuan dari berbagai lembaga. Pada tanggal 19 Mei 2017, Indonesia telah dianugerahi kenaikan peringkat hutang oleh Lembaga peringkat Standard and Poor’s (S&P) dari BB+ menjadi BBB- atau setara dengan investment grade atau layak investasi. Peringkat layak investasi dari S&P tersebut sudah cukup lama tertunda dan kenaikan peringkat ini memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia. Dengan diperolehnya peringkat layak investasi ini akan memberikan keyakinan bagi investor untuk berinvestasi dan menanamkan keuangan ke Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mendorong industri pasar modal di Indonesia dan menjadi alternatif pendanaan bagi pelaku bisnis melalui pasar modal selain dari perbankan. Kenaikan peringkat ini juga akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat menerapkan suku bunga acuan yang lebih rendah dari sebelumnya, serta akan meringankan beban pemerintah ketika menerbitkan surat utang untuk pendanaan belanja negara.

Mr. and Mrs. of the shareholders of PT Equity Development Investment Tbk, and our respected attendees,

As we know, the growth of Indonesian economy cannot be separated from the influence of the world economy that shows an improving trend although the recovery process is not as fast as the previous expectation. In 2017, the Indonesian economy grew by 5.07%, driven by improved export performance and investment activities. The realization and process of infrastructure development in Indonesia contribute to the growth of national economy. Throughout 2017 the Government and regulators have made various efforts and implemented various policies to stimulate the recovery of national economy and maintain macroeconomic and financial system stability.

The growth of Indonesian economy has received recognition from various institutions. On May 19, 2017, Indonesia was awarded with an upgraded debt rating by Standard and Poor’s (S&P) rating agency, from BB+ to BBB- or equivalent to investment grade or investment worthy. The investment grade rating from S&P has been overdue for quite a while and this upgrade in rating has a significant impact for Indonesia. Getting this investment grade rating will provide investors with confidence to invest in Indonesia. This will certainly encourage the capital market industry in Indonesia and become an alternative funding for businesspeople through a capital market other than the banking sector. The upgrade rating will also provide an opportunity for Indonesia to apply a benchmark interest rate that is lower than before, and this will ease the burden on the government when issuing bonds for the financing of state expenditure.

M. ZULKIFLI As.


LAPORAN DIREKSI

Board of Directors Report

65 66











Dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi, dimana tingkat inflasi dan nilai tukar berada pada tingkat yang terkendali, maka Bank Indonesia akan mampu melanjutkan berbagai langkah kebijakan yang telah ditempuh beberapa tahun terakhir guna menstimulasi tingkat pertumbuhan PDB yang lebih baik. Pada tahun 2017 suku bunga kebijakan Bank Indonesia 7 days reverse repo rate kembali diturunkan 50 basis point, sehingga pada akhir tahun 2017 berada pada level 4,3%.

Ditengah modernisasi perekonomian Indonesia, selama beberapa tahun terakhir industri jasa keuangan Indonesia telah mengalami perlambatan pertumbuhan. Strategi konsolidasi dan efisiensi internal yang ditempuh dunia usaha telah menyebabkan menurunnya permintaan produk jasa keuangan.

Memasuki tahun 2018, berbagai kalangan meramalkan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih baik, yaitu sebesar 5,2%. Realisasi belanja negara melalui pembangunan berbagai proyek infrastruktur dasar dan adanya dampak paket deregulasi, serta kembali meningkatnya permintaan domestik akan menjadi faktor utama yang mendukung kinerja perekonomian Indonesia di tahun mendatang.

Dalam kondisi perekonomian yang cukup menantang ini, PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anak telah berhasil membukukan total laba bersih konsolidasi sebesar Rp73,5 miliar, menurun sebesar 18,9% dibandingkan dengan laba tahun 2016 sebesar Rp90,6 miliar. Sejalan dengan itu telah terjadi peningkatan aset sebesar Rp308,8 miliar atau 7,1%, yaitu dari Rp4.355 miliar pada akhir tahun 2016 menjadi Rp4.663,8 miliar pada akhir tahun 2017. Sedangkan total ekuitas mengalami kenaikan sebesar Rp94,6 miliar atau 7,2% dari Rp1.313,7 miliar pada akhir tahun 2016 menjadi Rp1.408,3 miliar pada akhir tahun 2017.

Memasuki tahun 2018, berbagai tantangan masih akan dihadapi Perusahaan dan entitas anak, antara lain disebabkan masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, seperti kebijakan proteksi ekonomi Amerika Serikat ke depan berlanjutnya kenaikan suku bunga rujukan The Fed serta transisi otoritas perekonomian China yang dapat membuat laju pertumbuhan relatif terbatas. Dalam menghadapi kondisi tersebut, Perusahaan dan entitas anak akan melakukan berbagai kebijakan antara lain: mempertahankan tingkat kehati-hatian dalam segala bidang usaha seperti yang telah dijalankan selama tahun 2017 melakukan penguatan struktur usaha dan memperluas jaringan kerja dengan membuka cabang maupun kantor perwakilan baru diberbagai kota untuk memperbesar penguasaan pangsa pasar dan berusaha meningkatkan marjin melalui pemberian jasa tambahan (value added service) mengoptimalkan pengelolaan investasi, serta tetap menjalankan segmentasi bisnis yang dikuasai. Perusahaan dan entitas anak juga akan terus melakukan

With preserved macroeconomic stability, where inflation and exchange rates are at a manageable level, Bank Indonesia will be able to continue the various policy measures that have been taken in recent years to stimulate better GDP growth rates. In 2017, the policy rate of Bank Indonesia’s 7 days reverse repo rate will be lowered by 50 basis points, bringing the rate to 4.3% by the end of 2017.

Amid the modernization of the Indonesian economy, over the past few years Indonesia’s financial services industry has experienced a slowdown in growth. The internal consolidation and efficiency strategies adopted by the business world have led to a decline in the demand for financial service products.

Entering 2018, various circles of people predicted that the Indonesian economy will grow better at 5.2%. The realization of state expenditure through development of various basic infrastructure projects and the impact of deregulation package, as well as the increasing domestic demand will be a major factor to support Indonesia’s economic performance in the coming year.

Under these challenging economic conditions, PT Equity Development Investment Tbk and its subsidiaries have successfully booked a total consolidated net profit of Rp73.5 billion, a 18.9% decrease compared to 2016 earnings of Rp90.6 billion. Accordingly, there has been an increase in assets by Rp308.8 billion or 7.1% from Rp4,355 billion at the end of 2016 to Rp4,663.8 billion at the end of 2017. Meanwhile, total equity increased by Rp94.6 billion or 7.2% from Rp1,313.7 billion at the end of 2016 to Rp1,408.3 billion at the end of 2017.

Entering 2018, the Company and its subsidiaries still have to face various challenges, partly due to the continued global economic uncertainty, such as the policy on US economic protection in the future; the continuing rise in The Fed’s reference interest rate and the transition of Chinese economic authorities that could relatively limit the growth speed. In the face of such conditions, the Company and its subsidiaries will undertake various policies such as: maintaining the level of prudence in all business fields as it has been doing in 2017 strengthening the business structure and expanding the network by opening new branches and representative offices in various different cities to increase the market share and the margins by providing value added services to optimize investment management, while continue running the business segmentation under its mastery. The Company and its subsidiaries will also continue to develop appropriate information technology to achieve effectiveness and efficiency, and strive to improve the quality of human resources through various lines of

education, seminars, workshops, as well as external and internal training sessions conducted through the Equity Development Center (EDC) as a Non Profit Training Center formed by the company several years ago. The Company also strengthens its capital structure and funding structure to ensure that the Company and its subsidiaries are ready for future growth opportunities.

As regards risk management, the Company and all of its subsidiaries have carried out good, effectively measured and managed risk management function by applying internal control system and good corporate governance in a continuous and sustainable manner.

In general, the management is optimistic that the internal condition of the Company and its subsidiaries will continue to generate good performance in 2018, in order to keep increasing the added value for the stakeholders of PT Equity Development Investment Tbk.

In conclusion, we wish to express our gratitude to all shareholders for their support, to the Board of Commissioners and the Audit Committee as well as the Internal Audit for their supervision. For the success achieved during 2017, on behalf of the Board of Directors, we wish to express our appreciation to all employees of the Company and its subsidiaries for their dedication and contribution. On behalf of the Company, the Board of Directors also wish to thank all business partners for their support and cooperation. It is our hope that the performance of the Company and its subsidiaries will continue to improve in the future.

pengembangan teknologi informasi yang tepat guna untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, serta berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan, seminar, lokakarya, serta pelatihan eksternal maupun internal yang dilakukan melalui Equity Development Center (EDC) sebagai Non Profit Training Center yang telah dibentuk oleh Perusahaan sejak beberapa tahun yang lalu. Perusahaan juga memperkuat struktur permodalan serta struktur pendanaan guna memastikan Perseroan beserta entitas anak siap meraih peluang pertumbuhan di masa mendatang.

Dalam hal pengelolaan risiko, Perusahaan dan seluruh entitas anak telah menjalankan fungsi manajemen risiko yang baik, terukur, dan terkelola secara efektif dengan menerapkan sistem pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang baik secara terus menerus dan berkesinambungan.

Secara umum, manajemen optimis bahwa kondisi internal Perusahaan beserta entitas anak akan tetap menghasilkan kinerja yang baik di tahun 2018, sehingga akan mampu meningkatkan terus nilai tambah bagi para pemangku kepentingan PT Equity Development Investment Tbk.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada segenap pemegang saham atas dukungannya, kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit, serta Audit Internal atas pengawasannya. Untuk keberhasilan yang telah mampu dicapai selama tahun 2017 ini, maka atas nama Dewan Direksi, kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan Perusahaan dan entitas anak yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya selama ini. Direksi atas nama Perusahaan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra usaha yang telah memberi dukungan dan kerja samanya selama ini. Semoga kinerja Perusahaan dan entitas anak akan lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Jakarta, 23 April 2018

Atas nama Direksi

On behalf of the Board of Directors

M. ZULKIFLI As.



67 68










PENGHARGAAN & KEGIATAN

ENTITAS ANAK

Subsidiaries Accolade & Events

Infobank Unit Link Award - Safe Link Plus 2014-2016

PT Equity Life Indonesia menerima penghargaan untuk produk Safe Link Plus – Unit Link IDR yang berpredikat sangat baik dari InfoBank Infovesta atas kinerja Unit Link jenis Pendapatan Tetap tahun 2014-2016.

PT Equity Life Indonesia received the award for Safe Link Plus product - Unit Link IDR which is predicated very well from InfoBank Infovesta for the performance of Unit Link type of Fixed Income year 2014–2016.

Top Agent Award AAJI 2017

Tahun ini PT Equity Life Indonesia berhasil membawa pulang 9 piala dari berbagai kategori di ajang Top Agent Award AAJI 2017 dengan rincian sebagai berikut :This year PT Equity Life Indonesia successfully brought home 9 trophies from various categories at the AAJI Top Agent Award 2017 with details as follows:

• Top Agent of the Year 2016 oleh Indriani Sasmita• Peringkat 1 / Rank 1, Top Rookie Agent by Premium

oleh Lusi Andisuratno• Peringkat 1 / Rank 1, Top Leader by Premium oleh Tati

Supatmo• Peringkat 2 / Rank 2 , Top Agent by Premium oleh

Indriani Sasmita• Peringkat 3 / Rank 3, Top Leader by Recruitment oleh

Tati Supatmo• Peringkat 3/ Rank 3, Top Senior Agent by Production

oleh Selly Tanuwidjaja• Peringkat 5 / Rank 5, Top Agent by Group Premium

oleh Dimas Yocky Purwahyo• Peringkat 6 / Rank 6, Top Rookie Agent by Policy oleh

Lusi Andisuratno• Peringkat 8 / Rank 8, Top Agent by Policy oleh Selly

Tanuwidjaja

PT Equity Life Indonesia

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk

Warta Ekonomi Magazine 2017

PT Equity Life Indonesia meraih predikat Best Financial Performance Life Insurance Company oleh Warta Ekonomi dengan kategori Aset Rp2–6 triliun.

PT Equity Life Indonesia was awarded Best Financial Performance Life Insurance Company by Warta Ekonomi with Asset between Rp2-6 trillion category.

InfoBank 2012-2017

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk menerima piala penghargaan predikat “SANGAT BAGUS” untuk kinerja keuangan 2012–2017 oleh Infobank.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk received the “VERY GOOD” award for the 2012-2017 financial performance by Infobank.

InfoBank 2017

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk menerima penghargaan predikat “SANGAT BAGUS” atas kinerja keuangan selama tahun 2016 oleh Infobank.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk received the “VERY NICE” predicate award for financial performance during 2016 by Infobank.



69 70










Warta Ekonomi Brand Used Most Often

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mendapatkan sertifikat apresiasi sebagai The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for Brand Used Most Often oleh Warta Ekonomi.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk was awarded a certificate of appreciation as The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for Brand Used Most Often by Warta Ekonomi.

Warta Ekonomi

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mendapatkan sertifikat apresiasi sebagai The Winner of Indonesia Most Innovative Business Award 2017 oleh Warta Ekonomi.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk was awarded a certificate of appreciation as The Winner of Indonesia Most Innovative Business Award 2017by Warta Ekonomi.

PT Equity Finance Indonesia

EFI-Infobank Trophy 2017

PT Equity Finance Indonesia menerima piala penghargaan Multifinance yang berpredikat “SANGAT BAGUS” untuk kinerja keuangan 2012–2016 oleh Infobank.

PT Equity Finance Indonesia received the award-winning Multifinance award for “VERY GOOD” Financial Performance 2012-2016 by Infobank.

EFI-Infobank 2017

PT Equity Finance Indonesia menerima penghargaan predikat “SANGAT BAGUS” atas kinerja keuangan selama tahun 2016 oleh Infobank.

PT Equity Finance Indonesia received the “VERY NICE” predicate award for its financial performance during 2016 by Infobank.




71 72










PT Datindo Entrycom & PT Equity Sekuritas Indonesia

The Most Active Registrar oleh KSEI

PT Datindo Entrycom mendapatkan penghargaan sebagai The Most Active Registrar oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

PT Datindo Entrycom was awarded the Most Active Registrar by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Reksa Dana Terbaik 2017

PT Equity Sekuritas Indonesia mendapat penghargaan sebagai Reksa Dana Terbaik 2017 Kategori Reksa Dana Campuran Tipe Konservatif Periode 5 Tahun.

PT Equity Sekuritas Indonesia was awarded as Best Mixed Mutual Fund in 2017 Conservative Type for 5 Years Period.

PT Equity Sekuritas Indonesia

Bareksa Kontan 2017 Fund Awards

PT Equity Sekuritas Indonesia meraih 4 penghargaan di tahun 2017 dari Bareksa Kontan 2017 Fund Awards.

PT Equity Sekuritas Indonesia won 4 awards in 2017 from Bareksa Kontan 2017 Fund Awards.


73 74











04.

Analisis dan Pembahasan

Manajemen Management Discussionand Analysis

75 76











ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN

Management Discussion and Analysis

Pada tahun 2017 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,07% yang didorong oleh kinerja ekspor dan aktivitas investasi yang membaik. Realisasi dan proses pembangunan infrastruktur di Indonesia turut menopang ekonomi Indonesia. Sepanjang tahun 2017 pemerintah dan regulator telah melakukan berbagai upaya dan menerapkan kebijakan kebijakan untuk menstimulasi pemulihan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Perseroan dan entitas anak berkonsentrasi mengembangkan produk ritel dan konsumen untuk mencari peluang yang sesuai dengan potensi dan kondisi perekonomian. Perseroan memiliki tim manajemen yang memiliki pengalaman yang luas di industri terkait. Sebagian besar tim senior manajemen Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidangnya, sehingga memiliki kemampuan untuk memberikan arahan strategis dan melaksanakan inisiatif di sektor yang menjadi fokus utama Perseroan dan entitas anak. Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu:• Asuransi• Pembiayaan • Sekuritas dan Administrasi Efek• Penyertaan saham, jasa perjalanan, dan modal

ventura PROSPEK USAHAProspek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 tetap didominasi oleh pembangunan infrastruktur, konsumsi dan arus investasi yang tetap kuat, didorong oleh meningkatnya jumlah golongan masyarakat yang berpendapatan menengah dan meningkatnya komposisi jumlah penduduk usia produktif.

Untuk mengantisipasi perbaikan kondisi di masa depan, Business Continuity Plan setiap entitas

In 2017 the Indonesian economy grew by 5.07%, driven by better export performance and improved investment activities. The realization and process of infrastructure development in Indonesia also helped sustain the Indonesian economy. Throughout 2017 the government and regulators have made various efforts and applied policies to stimulate the recovery of the national economy and maintain the financial system and macroeconomic stability.

The Company and its subsidiaries concentrate on developing retail and consumer products to seek opportunities that match both the potentials and the economic conditions. The Company has a management team possessing extensive experience in related industries. Most of the Company’s senior management teams have more than 20 years of experience in their fields, thus having the ability to provide strategic direction and implement initiatives in sectors being the main focus of the Company and its Subsidiaries. The Company and its subsidiaries classify their business activities into 4 (four) segments by the nature of its business, namely:

• Insurance• Financing• Securities and Stock Administration • Equity participation, travel services, and venture

capital

BUSINESS PROSPECTS Indonesia’s economic growth prospects in 2017 are still dominated by infrastructure development, consumption and strong investment flow, driven by the higher number of middle-income community members and the increased number of productive age population.

In anticipation of improved conditions in the future, the Business Continuity Plan of each subsidiary is

reviewed periodically, in order to align its application to the most recent technological developments, so that business processes can always run properly in either normal or disaster condition.

In the era of digitalization, Information Technology is developing very rapidly, so the Parent Company and its subsidiaries are continually updating their technology that will be implemented to support daily business operations and any future plans. The Company has declared its plan for an internal consolidation and improvement, including the implementation of a completely brand new Core System with the latest platform and system that can fulfill the business development need in the future. In addition, to safeguard the customers’ and stakeholders’ data, the security has also been improved continuously through the application of the Next Generation Firewall System and Virtual Private Network (VPN), in order to keep the existing data protected and safeguarded pursuant to the SOP and other strict rules. To minimize downtime, the BCP (Business Continuity Plan) standard has also been applied.

The Company’s management is fully aware of the importance of corporate governance by consistently applying good quality management pursuant to the rule of good governance for keeping the stakeholders’ trust and continually developing business activities by implementing good corporate governance based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness with the aim of providing long-term added value to all stakeholders and in an effort to increase the Company’s competitive edge in the current national economic condition.

anak terus dilakukan review setiap jangka waktu tertentu secara berkala, agar penerapannya selalu disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang terkini, sehingga proses bisnis terus berjalan baik dalam kondisi bencana maupun tidak.

Pada era digitalisasi, perkembangan Teknologi Informasi begitu cepat, sehingga Induk perusahaan beserta entitas anak juga melakukan pengkinian teknologi yang nantinya akan di implementasikan untuk mendukung jalannya kegiatan bisnis sehari-hari serta rencana kedepan. Perseroan mencanangkan konsolidasi dan perbaikan internal, termasuk mengimplementasikan Core System yang sama sekali baru dengan platform yang paling mutakhir serta sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis ke masa yang akan datang. Disamping itu untuk menjaga keamanan data nasabah serta pemangku kepentingan, keamanan data juga terus ditingkatkan dengan telah diterapkannya System Next Generation Firewall dan Virtual Private Network (VPN), sehingga data yang ada dapat selalu terproteksi keamanannya disamping secara SOP harus terus dijaga dengan aturan-aturan yang ketat. Untuk meminimalisir terjadinya downtime, telah diterapkan juga standard BCP (Business Continuity Plan).

Manajemen Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya tata kelola perusahaan dengan konsisten menerapkan pengelolaan yang berkualitas sesuai kaidah tata kelola yang baik demi menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan serta senantiasa bekerja keras mengembangkan kegiatan usaha dengan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta prinsip kewajaran dengan tujuan memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruh stakeholders serta usaha meningkatkan daya saing Perusahaan dalam kondisi perekonomian nasional saat ini.

77 78











Aspek tata kelola bisnis didukung oleh perencanaan dan implementasi atas strategi bisnis, manajemen risiko, dan keterbukaan informasi, dalam pemantauan tim Management Consultation Programme (MCP) dengan anggota-anggota yang terdiri dari pejabat dari Perusahaan dan entitas anak yang sudah berpengalaman di bidang usaha jasa keuangan yang bertugas melakukan evaluasi kegiatan operasional entitas anak, guna memastikan dipenuhinya unsur kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada entitas anak. Adapun target-target yang telah ditetapkan oleh masing-masing entitas anak.

Berikut ini prospek dan cakupan pemasaran untuk masing-masing segmen Usaha:

Segmen Usaha AsuransiPasar asuransi Indonesia masih besar dan menarik pada tahun 2018 mengingat tingkat penetrasi asuransi yang masih rendah, yakni dibawah 2% dari total jumlah total penduduk di Indonesia terutama untuk kelas menengah ke atas. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha di bidang asuransi, OJK telah menerbitkan beberapa peraturan yang mendorong pertumbuhan yang sehat dalam persaingan usaha, seperti untuk asuransi kerugian, pengaturan premi untuk kendaraan bermotor, properti, dan bencana alam. Sedangkan untuk asuransi jiwa terbuka luas pengembangan produk. Selain itu dorongan untuk memberikan informasi pada literasi keuangan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik diharapkan akan mampu menghadapi persaingan usaha di masa yang akan datang.

The business governance aspects are supported by business strategy planning and implementation, risk management and information disclosure, monitored by the Management Consultation Programme (MCP) team with members comprising the officials of the Company and its subsidiaries who are experienced in the field of financial services having the tasks of evaluating the subsidiaries’ operational activities to ensure compliance with the applicable laws and regulations, and providing guidance and consultation with the aim of optimizing performance and giving added value to the subsidiaries. Each subsidiary has also set their respective targets.

The prospects and marketing coverage for each Business segment are as follows:

Insurance Business SegmentIndonesia’s insurance market in 2018 remains large and attractive given its low penetration rate of below 2 % of the total number of Indonesia’s population particularly for the middle upper class. For the implementation of business activities in the field of insurance, the Financial Services Authority (OJK) has issued several regulations that encourage healthy growth in the business competition, such as for indemnity insurance, setting of insurance premium for motor vehicles, property and against natural disasters. Meanwhile, life insurance sees a wide door of opportunity for products development. In addition, the motivation to provide information on financial literacy and the application of good corporate governance are expected to provide better preparation for facing future business competition.

Financing Business Segment Future infrastructure development plans in Indonesia provide a very significant opportunity for financing companies in terms of financing demand in the fields of construction and transportation modes without ignoring corporate demand for business activity support. OJK support for development of financing companies includes the investment financing, working capital financing, and multipurpose financing. In that regard, financing companies are expected to grow and develop better than in previous years.

Securities and Stock Administration Business Segment In the future, the capital market will be faced with the integrated capital market in ASEAN relating to the commencement of ASEAN Economic Community (AEC) in 2016. The favorable capital market condition will push the adjustment of regulation, transparency and good corporate governance on the side of the stock exchange and capital market business actors towards the International standard level. The Capital Market in Indonesia is expected to have increased capital flow between the ASEAN countries, synchronized asset prices, stable financial market and better allocation of capital resources. Thus, investors would feel free to invest anywhere and this will lead to very positive prospects for the Securities business activities conducted by PT Equity Sekuritas Indonesia and the Stock Administration business activities conducted by PT Datindo Entrycom, currently having the International settlement experience between stock exchanges such as the ADR’s (America Depository Receipts) program with the New York Stock Exchange, and the CUFS (Chess Unit Foreign Securities) with the Australian Stock Exchange.

Equity Participation, Travel Services and Venture Capital Business Segment The Company invests in share participation at the investee company through venture capital business activity with relatively big opportunity in the

Segmen Usaha PembiayaanKedepan rencana pengembangan infrastruktur di Indonesia memberikan peluang yang cukup besar bagi pertumbuhan permintaan pembiayaan bagi perusahaan pembiayaan baik dalam bidang konstruksi, moda transportasi dengan tidak mengesampingkan permintaan korporasi dalam bentuk penunjang kegiatan usahanya. Dukungan dari OJK untuk pengembangan perusahaan pembiayaan dengan perluasan cakupan pembiayaan yang meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multi guna. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan perusahaan pembiayaan dapat bertumbuh dan berkembang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Segmen Usaha Sekuritas dan Administrasi EfekKedepan pasar modal dihadapkan dengan integrasi pasar modal di ASEAN terkait dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016, kondisi pasar modal akan diuntungkan akan mendorong penyesuaian regulasi, transparansi serta good corporate governance dari bursa dan pelaku usaha pasar modal untuk menuju pada level standard Internasional, diharapkan Pasar Modal di Indonesia akan memiliki peningkatan aliran modal antara negara ASEAN, sinkronisasi harga aset, stabilitas pasar keuangan dan alokasi sumber daya kapital akan menjadi lebih baik. Dengan demikian investor akan bebas melakukan investasi di manapun juga dan hal ini akan memberikan prospek yang sangat baik bagi kegiatan usaha Sekuritas yang dilakukan oleh PT Equity Sekuritas Indonesia dan Administrasi Efek yang dilakukan oleh PT Datindo Entrycom, yang saat ini telah memiliki pengalaman International settlement antar bursa efek seperti program ADR’s (America Depository Receipts) dengan New York Stock Exchange, maupun CUFS (Chess Unit Foreign Securities) dengan Australian Stock Exchange.

Segmen Usaha Penyertaan Saham, Jasa Perjalanan, dan Modal VenturaPerseroan melakukan kegiatan usaha dalam investasi dengan pola bagi hasil pada perusahaan pasangan melalui kegiatan usaha modal ventura

79 80











yang memiliki peluang yang cukup besar dalam kondisi perekonomian yang di konsentrasikan pada bidang usaha yang produktif antara lain di bidang infrastruktur. Selain itu penyertaan saham Perseroan pada entitas anak yang merupakan perusahaan terbuka dan tertutup dalam kegiatan usaha yang diyakini saling mendukung. Dalam mengevaluasi suatu investasi Perseroan memberikan perhatian pada manfaat sinergi yang memberikan nilai tambah antar entitas anak. Salah satunya Perseroan melalui entitas anak yang memberikan jasa perjalanan yang telah memberikan efisiensi, kemudahan serta akses yang mudah untuk pelaksanaan kegiatan usaha dalam kelompok usaha Perseroan, dalam rangka meningkatkan tata kelola dan pemantauan kinerja.

KOMUNIKASI PEMASARANDalam kondisi perekonomian yang dinamis ini, maka Perseroan dan entitas anak melakukan komunikasi yang intensif dengan existing nasabahnya agar dapat segera mengetahui kondisi nasabah termaksud, dengan komunikasi ini, maka Perseroan melalui entitas anak dapat segera memitigasi setiap risiko yang mungkin timbul, bersama-sama mendiskusikan untuk mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik dan diharapkan pada saatnya dengan komunikasi yang intensif Perseroan dapat mengembangkan kegiatan usahanya melalui kesinambungan pemberian produk dan jasa kepada existing nasabahnya, dan memperoleh manfaat baik berupa rekomendasi pada kegiatan bisnis di cakupan wilayah pemasaran Perseroan dan entitas anak.

PERSAINGAN USAHAPerseroan menghadapi persaingan dalam seluruh lini bisnis yang dijalani. Pesaing utama Perseroan adalah perusahaan-perusahaan asuransi, pembiayaan, sekuritas, administrasi saham serta modal ventura, dan jasa perjalanan di wilayah pemasaran dari Perseroan dan entitas anak. Beberapa pesaing Perseroan yang lebih besar dibandingkan Perseroan, memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya yang lebih besar dan memiliki jaringan pemasaran yang lebih luas.

Sebagai tambahan, Perseroan secara tidak langsung menghadapi persaingan dari berbagai

jenis institusi/lembaga jasa keuangan, karena pembangunan dan reformasi sektor keuangan Indonesia masih terus berlanjut, Perseroan kemungkinan akan menghadapi persaingan dari sejumlah lembaga keuangan yang menawarkan produk dan jasa yang memiliki sumber daya finansial dan lainnya yang lebih besar daripada Perseroan. Perseroan berkeyakinan komunikasi pemasaran yang sangat intens yang telah dilakukan dengan existing nasabah Perseroan akan memungkinkan Perseroan akan tetap bertumbuh di cakupan wilayah pemasaran Perseroan.

Posisi Perseroan dalam Industri Posisi Perseroan dalam Industri diwakili dari posisi entitas anak Perseroan yang rata-rata masih dibawah 1% dalam industrinya.• Segmen Asuransi yakni PT Asurasi Dayin Mitra

Tbk yang bergerak dalam bidang Asuransi Kerugian memiliki pangsa pasar sebesar 1,43% dari Gross Premium (AAUI Triwulan IV tahun 2017). Sedangkan PT Equity Life Indonesia yang bergerak dalam bidang Asuransi Jiwa menempati peringkat ke 30 dari 60 perusahaan asuransi jiwa (AAJI Kuartal IV Tahun 2017).

• Segmen Pembiayaan, yakni PT Equity Finance Indonesia memiliki pangsa pasar 0,17% dari total perusahaan pembiayaan dengan kategori asset Rp100 miliar s/d Rp1 triliun. (Majalah Info Bank, terbitan bulan Agustus 2017).

• Segmen Sekuritas dan Administrasi Saham yakni PT Equity Sekuritas Indonesia yang memiliki kegiatan usaha sebagai perusahaan sekuritas memiliki pangsa pasar 0,1% (Sumber: IDX Statistic 2017) sedangkan PT Datindo Entrycom yang melakukan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek memiliki pangsa pasar 19,21% dari jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (berdasarkan OJK Quarter Report Triwulan IV 2017).

• Segmen Usaha Jasa Perjalanan dan Modal Ventura yakni PT Lintas Dunia Travelindo yang bergerak dalam kegiatan usaha Jasa Perjalanan dan PT Ventura Investasi Utama yang bergerak dalam bidang modal ventura, keduanya telah melakukan kegiatan usahanya tetapi pangsa pasar dalam bidangnya masih belum dapat dibandingkan dengan kegiatan usaha sejenis.

current economic condition concentrated on the productive business field such as infrastructure. In addition, the Company also has share participation in subsidiaries of public and private companies in business activities that are believed to support one another. When evaluating an investment, the Company pays attention to the synergy benefit that provides an added value to the subsidiaries. The Company through one of its entities providing travel services has enabled efficiency, facility and ease of access for the implementation of business activities within the Company’s business group, in order to improve governance and performance monitoring.

MARKETING COMMUNICATIONS In this dynamic economic condition, the Company and its subsidiaries are making intensive communications with their existing customers to learn about the customer’s condition as soon as possible. With this communication, the Company through its subsidiaries could immediately mitigate any potential risk, together discuss the best solution and way out, and such intensive communication is expected to develop the Company’s business activities through sustainable provision of products and services to the existing customers, and obtain positive benefit in the form of recommendations for business activities in the marketing area coverage of the Company and its subsidiaries.

BUSINESS COMPETITION The Company faces competition in all lines of business. The main competitors of the Company are insurance companies, financing companies, securities companies, and stock administration companies as well as venture capital companies and travel services companies within the marketing area coverage of the Company and its subsidiaries. Several competitors that are larger than the Company have larger financial resources and other resources, as well as wider marketing network.

In addition, the Company faces indirect competition from various types of financial services institutions/

agencies. Due to the ongoing development and reformation in the financial sector in Indonesia, the Company will likely face competition from a number of financial institutions offering products and services with financial and other resources that are larger than those of the Company. The Company believes that the intensive marketing communications with the existing customers will enable the Company to keep growing in the marketing area coverage of the Company.

The Company’s Position in the Industry The Company’s position in the Industry is represented by the position of its subsidiaries which, on average, remains below 1% in their industries. • Insurance Segment i.e. PT Asuransi Dayin Mitra

Tbk that is active in the field of Indemnity Insurance has a market share of 1.43% of the Gross Premium (AAUI Quarter IV year 2017). While PT Equity Life Indonesia that is active in the field of Life Insurance ranked 30th out of 60 life insurance companies (AAJI Quarter IV Year 2017).

• Financing Segment i.e. PT Equity Finance Indonesia has a market share of 0.17% of the total financing companies with an asset category of Rp100 billion to Rp1 trillion. (Info Bank Magazine, August 2017 issue).

• Securities and Stock Administration Segment i.e. PT Equity Sekuritas Indonesia having business activities as a securities company has a market share of 0.1% (Source: IDX Statistic 2017) while PT Datindo Entrycom having business activities as Stock Administration Bureau has a market share of 19.21% of the total number of companies registered in the Indonesia Stock Exchange (according to OJK’s Quarterly Report, Quarter IV 2017).

• Travel Services and Venture Capital Segment i.e. PT Lintas Dunia Travelindo that is active in the business activity of Travel Services and PT Ventura Investasi Utama that is active in the field of venture capital, both have been doing their business activities but the market share in their fields cannot be compared to similar business activities in those fields.

81 82











Upaya Perseroan dalam Menghadapi Persaingan IndustriDalam menghadapi persaingan usaha yang sangat ketat Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan efisiensi perusahaan dengan teknologi digital, baik untuk bidang marketing maupun operasional serta melakukan pengawasan atas keseluruhan pengeluaran biaya, meningkatkan pelayanan kepada publik antara lain dengan cara pengembangan produk-produk sesuai permintaan pasar disamping memperluas pangsa pasar dengan membuka cabang dan kantor perwakilan baru serta dengan meningkatkan margin melalui pemberian jasa pelayanan tambahan (value added service) dan mengoptimalkan pengelolaan investasi serta tetap menjalankan segmentasi bisnis yang dikuasai.

Aspek PemasaranMemasuki tahun 2018 yang merupakan tahun PILKADA serentak dan pertumbuhan ekonomi nasional yang belum menentu, untuk menghadapi kondisi tersebut Perusahaan dan seluruh entitas anak melakukan berbagai kebijakan antara lain:• Melakukan kolaborasi dengan institusi jasa

keuangan dan komunitas ritel dan sosial, diharapkan dapat menciptakan kesempatan untuk mengembangkan bisnis khususnya bisnis asuransi jiwa.

• Penetrasi dan membuka pasar baru.• Pengembangan produk-produk baru sesuai

dengan kebutuhan pasar.• Pertumbuhan secara organik yaitu

menggunakan kemampuan dan kapasitas yang ada baik di perusahaan maupun entitas anak untuk meningkatkan pendapatan (revenue).

• Berusaha meningkatkan margin melalui pemberian jasa pelayanan tambahan (value added).

• Menggarap sumber-sumber bisnis baru yang menguntungkan perusahaan.

• Memperkuat jaringan kerja untuk memperkuat penguasaan pangsa pasar.

The Company’s Efforts in Facing Industrial Competition In facing the strict business competition, the Company always strive to improve its efficiency by means of digital technology, both for marketing and operational sectors, and exercise supervision over all expenses, improve its public services through development of products according to market demand, expand the market share by opening new branches and representative offices and increase the margin through provision of value added services and optimize the investment management while continue running the business segments under its control.

Marketing Aspects Entering 2018 where the simultaneous election (PILKADA) will take place in addition to other uncertainties in the national economic growth, the Company and all off its subsidiaries are implementing various policies, such as:• Collaboration with financial services institutions

as well as retail and social communities, which is expected to create opportunities for developing its business, particularly the life insurance business.

• Penetration and opening of new markets.• Development of new products according to

market demand.• Organic growth by making use of the existing

capability and capacity both in the company and its subsidiaries in order to increase revenue.

• Efforts to increase margin through provision of value added services.

• Working on new business sources that are profitable to the company.

• Strengthening of network in order to increase market share control.

KONDISI KEUANGAN

TOTAL ASETTotal aset Perusahaan bersama entitas anak mengalami peningkatan sebesar 7,09% atau sebesar Rp308,8 miliar, yaitu dari Rp4.355,0 miliar diakhir tahun 2016 menjadi Rp4.663,8 miliar pada akhir tahun 2017. Kenaikan tersebut terutama tercermin dari kenaikan investasi efek dan deposito dari Rp1.644,3 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp1.853,8 miliar di akhir tahun 2017 atau meningkat sebesar Rp209,5 miliar atau sebesar 12,74% serta kenaikan piutang premi dan koasuransi dari Rp237,6 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp272,8 miliar di akhir tahun 2017 atau meningkat sebesar Rp35,2 milar yaitu sebesar 14,83%, sedangkan aset reasuransi neto juga mengalami peningkatan dari Rp494,5 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp522,0 miliar di akhir tahun 2017 atau meningkat sebesar Rp27,5 miliar yaitu sebesar 5,57%. Ketiganya berasal dari entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi. Sedangkan investasi pembiayaan neto mengalami peningkatan sebesar Rp50,2 miliar atau 11,27% yaitu dari Rp446,2 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp496,4 miliar di akhir tahun 2017, demikian juga piutang pembiayaan konsumen juga mengalami peningkatan sebesar 8,26% atau sebesar Rp18,0 miliar yaitu dari Rp217,9 miliar di akhir tahun 2016 naik menjadi Rp235,9 miliar di akhir tahun 2017, dimana kedua peningkatan tersebut berasal dari entitas anak yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Hal ini dapat diindikasikan bahwa setelah dilakukan konsolidasi di tahun 2016, entitas anak tersebut mulai bergerak dengan melakukan pembiayaan baru yang tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan baru kepada nasabahnya. Di lain pihak penyertaan modal ventura mengalami penurunan sebesar 9,52% atau sebesar Rp23,9 miliar yaitu dari Rp250,7 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp226,8 miliar di akhir tahun 2017. Properti investasi juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 40,35% atau sebesar Rp65,4 miliar yaitu dari Rp162,1 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp227,5 miliar diakhir tahun 2017. Aset lainnya juga mengalami penurunan sebesar 17,46% atau sebesar Rp24,4 miliar yaitu dari Rp139,5 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp115,1 miliar di akhir tahun 2017.

FINANCIAL CONDITION

TOTAL ASSETSTotal assets of the Company and its subsidiaries increased by 7.09% or Rp308.8 billion, from Rp4,355.0 billion at the end of 2016 to Rp4,663.8 billion at the end of 2017. Such increase is mainly reflected from the increase of stock investments and deposits, from Rp1,644.3 billion at the end of 2016 to Rp1,853.8 billion at the end of 2017 or increased by Rp209.5 billion or 12.74% and the increase of premium receivables and coinsurance from Rp237.6 billion at the end of 2016 to Rp272.8 billion at the end of 2017 or increased by Rp35.2 billion or 14.83%. Meanwhile, net reinsurance assets increased from Rp494.5 billion at the end of 2016 to Rp522.0 billion at the end of 2017 or increased by Rp27.5 billion or 5.57%. Three of them are coming from the subsidiaries that are active in the field of insurance. Net financing investments increased by Rp50.2 billion or 11.27%, from Rp446.2 billion at the end of 2016 to Rp496.4 billion at the end of 2017. Consumer financing receivables also increased by 8.26% or Rp18.0 billion, from Rp217.9 billion at the end of 2016 to Rp235.9 billion at the end of 2017, both coming from the subsidiaries that are active in the field of financing. This is an indication that following the consolidation in 2016, those subsidiaries have started to apply new financing schemes while keep adhering to the principle of prudence in providing new financing to their customers. On the other hand, venture capital participation declined 9.52% or Rp23.9 billion, from Rp250.7 billion at the end of 2016 to Rp226.8 billion at the end of 2017. Investment properties increased by 40.35% or Rp65.4 billion, from Rp162.1 billion at the end of 2016 to Rp227.5 billion at the end of 2017. Other assets also declined 17.46% or Rp24.4 billion, from Rp139.5 billion at the end of 2016 to Rp115.1 billion at the end of 2017.

Total aset Perusahaan bersama entitas anak mengalami peningkatan

Total assets of the Company along with its subsidiaries is increased7,1%

83 84











LIABILITASTotal liabilitas di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp214,2 miliar atau sebesar 7,04% yaitu dari Rp3.041,3 miliar di akhir tahun 2016 naik menjadi Rp3.255,5 miliar di akhir tahun 2017. Peningkatan total liabilitas tersebut terutama karena peningkatan premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link sebesar Rp90,0 miliar atau sebesar 5,66% yaitu dari sebesar Rp1.592 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp1.682 miliar di akhir tahun 2017, sedangkan utang koasuransi, reasuransi dan komisi menurun sebesar Rp5,9 miliar atau sebesar 3,02% yaitu dari Rp194,9 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp189,0 miliar di akhir tahun 2017. Pinjaman bank, neto juga mengalami penurunan sebesar Rp6,6 miliar atau sebesar 2,81% yaitu dari Rp235,6 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp229 miliar di akhir tahun 2017, sedangkan wesel bayar jangka menengah-neto mengalami peningkatan sebesar Rp3,8 miliar atau sebesar 1,99% yaitu dari Rp190,9 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp194,7 miliar di akhir tahun 2017.

EKUITASJumlah ekuitas mengalami peningkatan di tahun 2017 sebesar Rp94,6 miliar atau sebesar 7,20% yaitu dari Rp1.313,7 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp1.408,3 miliar di akhir tahun 2017. Hal ini di samping dibukukannya laba sebesar Rp73,5 miliar di tahun 2017, juga dikarenakan adanya peningkatan pendapatan komprehensif lainnya sebesar Rp12 miliar atau sebesar 124,9% yaitu dari rugi Rp9,6 miliar di tahun 2016 menjadi Rp2,4 miliar di tahun 2017, sedangkan kepentingan non-pengendali mengalami peningkatan sebesar Rp9,1 miliar atau 9,59% dari Rp94,6 miliar di akhir tahun 2016 menjadi Rp103,7 miliar di akhir tahun 2017.

LIABILITIESTotal liabilities in 2017 increased by Rp214.2 billion or 7.04%, from Rp3,041.3 billion at the end of 2016 to Rp3,255.5 billion at the end of 2017. This increase in total liabilities is mainly thanks to the increase in unearned premiums, estimated claims, liability claim debts, long term insurance contracts and liabilities to unit link holders, which increased by Rp90.0 billion or 5.66% from Rp1,592 billion at the end of 2016 to Rp1,682 billion at the end of 2017. Coinsurance, reinsurance and commission debts declined Rp5.9 billion or 3.02%, from Rp194.9 billion at the end of 2016 to Rp189.0 billion at the end of 2017. Net bank loans also declined Rp6.6 billion or 2.81%, from Rp235.6 billion at the end of 2016 to Rp229 billion at the end of 2017. Net medium-term notes payable increased by Rp3.8 billion or 1.99%, from Rp190.9 billion at the end of 2016 to Rp194.7 billion at the end of 2017.

EQUITYTotal equity in 2017 increased by Rp94.6 billion or 7.20%, from Rp1,313.7 billion at the end of 2016 to Rp1,408.3 billion at the end of 2017. This increase owes to the Rp73.5 billion profits recorded in 2017, in addition to the increase in other comprehensive revenues by Rp12 billion or 124.9%, from a Rp9.6 billion loss in 2016 to Rp2.4 billion in 2017. Meanwhile non-controlling interests increased by Rp9.1 billion or 9.59%, from Rp94.6 billion at the end of 2016 to Rp103.7 billion at the end of 2017.

LAPORAN LABA RUGI

PENDAPATANJumlah pendapatan selama tahun 2017 menurun

sebesar Rp2,1 miliar atau sebesar -0,16% yaitu

dari sebesar Rp1.276,3 miliar selama tahun 2016

menjadi sebesar Rp1.274,2 miliar selama tahun 2017.

Pendapatan terbesar dibukukan dari pendapatan

underwriting-neto berasal dari entitas anak yang

bergerak dalam bidang asuransi yang menurun

sebesar Rp13,2 miliar atau sebesar -1,64% yaitu

dari sebesar Rp801,1 miliar selama tahun 2016

menjadi sebesar Rp787,9 miliar selama tahun 2017.

Sedangkan laba dari unit penyertaan reksa dana

neto mengalami peningkatan sebesar Rp23,5 miliar

atau 25,79% yaitu dari Rp91,3 miliar selama tahun

2016 menjadi sebesar Rp114,8 miliar selama tahun

2017. Sedangkan pendapatan lainnya yang cukup

besar diperoleh dari entitas anak yang bergerak

di bidang pembiayaan berupa pendapatan sewa

pembiayaan yang meningkat sebesar Rp3,1 miliar

atau 3,73% yaitu dari sebesar Rp82,2 miliar di

tahun 2016 meningkat menjadi sebesar Rp85,3

miliar di tahun 2017. Pendapatan dari pembiayaan

konsumen menurun sebesar Rp12,2 miliar atau

23,94% yaitu dari sebesar Rp50,9 miliar di tahun

2016 menjadi sebesar Rp38,7 miliar ditahun 2017.

Di lain pihak, pendapatan lainnya yaitu laba atas

penjualan aset tetap menurun sebesar Rp13,6 miliar

atau sebesar 69,08% yaitu sebesar Rp19,7 miliar di

tahun 2016 menjadi sebesar Rp6,1 miliar di tahun

2017.

BEBANBeban usaha selama tahun 2017 mencapai sebesar

Rp1.158,9 miliar atau meningkat sebesar Rp10,6

miliar atau sebesar 0,93% dibandingkan dengan

selama tahun 2016 tercatat sebesar Rp1.148,3 miliar.

Meningkatnya beban tersebut terutama disebabkan

oleh beban underwriting yang meningkat sebesar

Rp1,3 miliar atau 0,19% yaitu dari sebesar Rp698,5

miliar di tahun 2016 menjadi sebesar Rp699,8

miliar di tahun 2017, sedangkan bunga dan beban

keuangan lainnya menurun sebesar Rp5,3 miliar

atau sebesar 8,45% yaitu dari Rp63,1 miliar selama

tahun 2016 menjadi Rp57,8 miliar selama tahun 2017.

LOSS AND PROFIT REPORT

REVENUETotal revenue during 2017 declined Rp2.1 billion or

-0.16%, from Rp1,276.3 billion in 2016 to Rp1,274.2

billion in 2017. The largest revenue was recorded by

new net underwriting revenue from subsidiaries that

are active in the field of insurance, which declined

Rp13.2 billion or -1.64%, from Rp801.1 billion in 2016

to Rp787.9 billion in 2017. Profit from net mutual

funds participation unit increased by Rp23.5 billion

or 25.79%, from Rp91.3 billion in 2016 to Rp114.8

billion in 2017. Other relatively large revenues are

coming from subsidiaries that are active in the

financing industry in the form of finance lease which

increased by Rp3.1 billion or 3.73%, from Rp82.2

billion in 2016 to Rp85.3 billion in 2017. Revenue

from consumer financing declined Rp12.2 billion


billion in 2017. Further, other revenues i.e. return on

sale of assets still declined Rp13.6 billion or 69.08%,

from Rp19.7 billion in 2016 to Rp6.1 billion in 2017.

EXPENSESOperating expenses during 2017 reached Rp1,158.9

billion or increased by Rp10.6 billion or 0.93%

compared to Rp1,148.3 billion in 2016. This

increase in expenses was due to the underwriting

expenses that increased by Rp1.3 billion or 0.19%,

from Rp698.5 billion in 2016 to Rp699.8 billion in

2017, while interests and other financial expenses

declined Rp5.3 billion or 8.45%, from Rp63.1 billion

during 2016 to Rp57.8 billion during 2017.

Peningkatan Ekuitas

Increase in Equity7,0%

Kenaikan investasi efekdan deposito

Increase in investment in securities and deposits

12,7%

85 86











LABA ( RUGI )Walaupun ekonomi nasional selama tahun 2017

masih stagnan, namun Perusahaan dan entitas anak

tetap dapat membukukan laba (laba yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk) sebesar

Rp73,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya

sebesar Rp90,6 miliar. Dan laba yang dapat

diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali

adalah sebesar Rp13,1 miliar atau naik sebesar Rp1,4

miliar atau 11,79% dibandingkan dengan tahun 2016

sebesar Rp11,7 miliar.

LABA KOMPREHENSIF LAINNYALaba komprehensif lainnya mengalami penurunan

sebesar Rp13,6 miliar atau sebesar 53,32% yaitu

dari sebesar Rp25,5 miliar di tahun 2016 menjadi

Rp11,9 miliar di tahun 2017. Antara lain disebabkan

dari pos yang tidak akan diklasifikasi ke laba rugi

yaitu Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas liabilitas

imbalan kerja yang mengalami penurunan sebesar

Rp16,3 miliar atau 266,76% dari laba sebesar Rp6,1

miliar di tahun 2016 menjadi rugi sebesar Rp10,2

miliar di tahun 2017.

LABA KOMPREHENSIFLaba komprehensif tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk

tahun 2017 adalah sebesar Rp85,5 miliar menurun

sebesar Rp30,6 miliar atau -26,34% dibandingkan

dengan sebesar Rp116,1 miliar di tahun 2016 dan

total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali

di tahun 2017 adalah sebesar Rp13,0 miliar, yaitu

meningkat sebesar Rp1,2 miliar atau sebesar 10,15%

dibanding dengan tahun 2016 sebesar Rp11,8 miliar.

LAPORAN ARUS KAS

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas terbesar berasal dari aktifitas

entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi

yaitu dari Rp1.866,8 miliar pada tahun 2016

menjadi Rp1.720,8 miliar pada tahun 2017 atau

menurun sebesar Rp146 miliar atau sebesar 7,82%.

Sedangkan dari entitas anak yang bergerak dalam

industri pembiayaan juga menurun dari Rp993,2

miliar di tahun 2016 menjadi Rp760,3 miliar di

tahun 2017. Demikian juga dari entitas anak yang

bergerak dalam industri modal ventura menurun

sebesar Rp62,5 miliar atau sebesar 29,13% yaitu

dari sebesar Rp214,5 miliar di tahun 2016 menjadi

Rp152,0 miliar di tahun 2017.

Pengeluaran kas terbesar berasal dari aktivitas

asuransi yang tahun 2017 mencapai Rp1.479,5 miliar

menurun sebesar Rp116,7 miliar atau sebesar 7,31%

dibandingkan di tahun 2016 sebesar Rp1.596,2

miliar. Sedangkan dari aktivitas pembiayaan juga

menurun sebesar Rp26,1 miliar atau sebesar -3,76%

yaitu dari sebesar Rp693 miliar di tahun 2016

menurun menjadi Rp666,9 miliar di tahun 2017.

Dari aktivitas modal ventura juga terjadi penurunan

pengeluaran kas sebesar Rp225,2 miliar atau

73,58% yaitu dari sebesar Rp306,1 miliar di tahun

2016 dibandingkan sebesar Rp80,9 miliar di tahun

2017. Pengeluaran kas untuk pembelian saham

mengalami penurunan di tahun 2017 sebesar Rp5,2

miliar atau sebesar 100% yaitu dari Rp5,2 miliar di

tahun 2016 menurun menjadi nihil di tahun 2017.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi

pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar

Rp250,7 miliar atau 85,15% dibandingkan dengan

pada tahun 2016. Hal ini tercermin pada tahun 2016

hanya ada pembelian penyertaan saham sebesar

Rp0,15 miliar, terjadi penurunan sebesar Rp270,9

miliar atau 99,94% dimana pada tahun 2016 sebesar

Rp271,0 miliar, karena pada tahun 2016 Perusahaan

membeli saham Bank Ganesha melalui Penawaran

Umum Perdana Saham sebesar Rp235,5 miliar.

Penempatan properti investasi mengalami

peningkatan sebesar Rp24,0 milliar atau sebesar

271,42% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar

Rp8,9 miliar sedangkan tahun 2014 sebesar Rp32,9

miliar.

PROFIT ( LOSS )Despite the stagnating national economy in 2017,

the Company and its subsidiaries managed to

record a profit (the profit attributable to the parent

entity) of Rp73.5 compared to Rp90.6 billion in

the previous year. The profit attributable to non-

controlling interests is as much as Rp13.1 billion or

increased by Rp1.4 billion or 11.79% compared to

Rp11.7 billion in 2016.

OTHER COMPREHENSIVE PROFITS Other comprehensive profits declined Rp13.6 billion


billion in 2017. This decline was due to other posts

not being classified into the profit and loss, i.e. the

actuarial Profit (Loss) on employee benefits liability

that declined Rp16.3 billion or 266.76%, from a

profit of Rp6.1 billion in 2016 to a loss of Rp10.2

billion in 2017.

COMPREHENSIVE PROFITThe current year’s comprehensive profit

attributable to owners of the parent entity for 2017

is Rp85.5 billion, declined Rp30.6 billion or -26.34%

compared to Rp116.1 billion in 2016 and the total

current year’s comprehensive profit attributable to

non-controlling interests in 2017 is Rp13.0 billion,

increased by Rp1.2 billion or 10.15% compared to


CASH FLOW REPORT

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES The largest cash income originated in the activities of

subsidiaries that are active in the insurance industry,

from Rp1,866.8 billion in 2016 to Rp1,720.8 billion in

2017 or declined Rp146 billion or 7.82%. Meanwhile,

cash income from the activities of subsidiaries that

are active in the financing industry also declined

from Rp993.2 billion in 2016 to Rp760.3 billion in

2017. Similarly, cash income from subsidiaries that

are active in the venture capital industry declined

Rp62.5 billion or 29.13%, from Rp214.5 billion in

2016 to Rp152.0 billion in 2017.

The largest cash expenditure came from insurance

activities that reached Rp1,479.5 billion in 2017,

declined Rp116.7 billion or 7.31% compared to

Rp1,596.2 billion in 2016. From financing activities,

it declined Rp26.1 billion or -3.76%, from Rp693

billion in 2016 to Rp666.9 billion in 2017. From

venture capital activities, there was also a decline

in cash expenditure as much as Rp225.2 billion or

73.58%, from Rp306.1 billion in 2016 compared

to Rp80.9 billion in 2017. Cash expenditure for

purchase of shares declined Rp5.2 billion or 100%

in 2017, from Rp5.2 billion in 2016 to nil in 2017.

CASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITIES Cash flow for investment activities in 2017 declined

Rp250.7 billion or 85.15% compared to the position

in 2016. This was reflected in 2016 where there was

only a share participation of Rp0.15 billion, which

declined Rp270.9 billion or 99.94% compared

to Rp271.0 billion in 2016, because in 2016 the

Company purchased the shares of Bank Ganesha

through Initial Public Offering of Shares as much as

Rp235.5 billion.

Placement of investment properties increased by

Rp24.0 billion or 271.42% compared to Rp8.9 billion

in 2016, while the position in 2014 was Rp32.9 billion.

87 88











ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANArus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

mengalami penurunan, terutama karena adanya

penerimaan dari penerbitan modal saham di

tahun 2016 sebesar Rp245,1 miliar dalam rangka

pengeluaran saham baru tanpa hak memesan efek

terlebih dahulu, sehingga penerimaan arus kas

dari aktivitas pendanaan di tahun 2017 mengalami

penurunan sebesar Rp257,5 miliar atau 100,8%

dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp255,4 miliar.

Dari ketiga arus kas tersebut di atas, maka kas dan

setara kas pada akhir tahun 2017 menurun sebesar

Rp34,8 miliar atau 16,2% yaitu dari Rp214,9 miliar

diakhir tahun 2016 menjadi Rp180,1 di akhir tahun 2017.

Secara keseluruhan total aset yang di capai di tahun

2017 adalah sebesar Rp4,7 triliun atau sesuai budget

yang telah ditetapkan sebesar Rp4,7 triliun untuk

tahun 2017. Sedangkan laba yang dicapai di tahun

2017 adalah sebesar Rp73,5 miliar dibandingkan

dengan budget tahun 2017 sebesar Rp90,6 miliar,

berarti pencapaian laba pada tahun 2017 adalah

Rp17,1 miliar di bawah budget yang telah ditetapkan

untuk tahun 2017.

TINGKAT KOLEKTIBILITASEntitas anak yang bergerak dalam bidang usaha

pembiayaan yaitu PT Equity Finance Indonesia

mencatat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,4%

di akhir tahun 2017 dibanding 1,3% di akhir tahun

2016. Penurunan NPL tersebut merupakan usaha

hasil dari dilakukan analisa intensif oleh entitas

anak yaitu dengan melakukan restrukturisasi bagi

nasabah yang masih memiliki prospek usaha baik,

serta dengan meminta nasabah untuk menjual

objek pembiayaan bagi nasabah yang usahanya

dinilai tidak memiliki prospek lagi sebagai

sumber pelunasan kewajiban yang bersangkutan.

Sedangkan entitas anak dengan bidang usaha modal

ventura mencatat Non Performing Investment

sebesar 0,4% akhir tahun 2017 dibanding 0,1% di

akhir tahun 2016. Dari kedua ratio di atas, terlihat

tingkat kolektibilitas kedua entitas anak masih

dalam tingkat yang baik dan manageable.

TINGKAT SOLVABILITASEntitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi,

yaitu PT Equity Life Indonesia (ELI), mencatat Risk

Based Capital (RBC) sebesar 236,94% di akhir

tahun 2017 dan sebesar 240,94% di akhir tahun

2016 dan, dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM)

mencatat RBC sebesar 250,82% di akhir tahun

2017 dan sebesar 254,58% di akhir tahun 2016

dan Hal ini berarti para entitas anak tersebut telah

melebihi ketentuan minimum pemerintah sebesar

120% untuk rasio solvabilitas perusahaan asuransi

dan reasuransi. Rasio solvabilitas perusahaan

pada tahun 2016 dan tahun 2017 telah dihitung

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/

PMK.010/2012.

MODAL KERJA BERSIH YANG DISESUAIKAN ( MKBD )Entitas anak yang bergerak dalam bidang sekuritas,

yaitu PT Equity Sekuritas Indonesia memiliki posisi

MKBD tercermin dalam tabel di bawah ini:

CASH FLOW FROM FUNDING ACTIVITIES

Cash flow from funding activities declined, mainly

due to the issuance of share capital in 2016 as much

as Rp245.1 billion for issuance of new shares without

preemptive rights, thus the cash flow from funding

activities in 2017 declined Rp257.5 billion or 100.8%

compared to Rp255.4 billion in 2016.

From the three cash flow activities above, the year-

end cash and cash equivalent at the end of 2017

declined Rp34.8 billion or 16.2%, from Rp214.9 billion

at the end of 2016 to Rp180.1 at the end of 2017.

In overall, total assets achieved in 2017 amounted

to Rp4.7 trillion or in accord with the budget

allocated at Rp4.7 trillion for 2017. Meanwhile, the

profit achieved in 2017 amounted to Rp73.5 billion

compared to the 2017 budget of Rp90.6 billion,

meaning that the profit achievement in 2017 was

Rp17.1 billion below the budget allocated for 2017.

COLLECTIBILITY RATE A subsidiary that is active in the financing namely

PT Equity Finance Indonesia recorded 0.4%

Non Performing Loan (NPL) at the end of 2017

compared to 1.3% at the end of 2016. The decline in

NPL was due to the intensive analysis conducted by

the subsidiary through restructuring of customers

with good business prospects and requesting

customers to sell their financing objects for those

whose businesses are considered as being no longer

feasible as a source for repaying their obligations.

Meanwhile, a subsidiary in the venture capital

business field recorded 0.4% Non Performing

Investment at the end of 2017, compared to 0.1%

at the end of 2016. From the two ratios above,

it is evident that the collectibility rate of both

subsidiaries remained satisfactory and manageable.

SOLVENCY RATEA subsidiary that is active in the field of insurance,

PT Equity Life Indonesia (ELI), recorded 236.94%

Risk Based Capital (RBC) at the end of 2017 and

240.94% at the end of 2016, and PT Asuransi Dayin

Mitra Tbk (ADM) recorded 250.82% RBC at the end

of 2017 and 254.58% at the end of 2016. It means,

those subsidiaries have passed the government’s

minimum requirement of 120% solvency ratio

for insurance and reinsurance companies. The

company’s solvency ratio in 2016 and 2017 had

been calculated based on the Finance Minister’s

Regulation No.. 53/PMK.010/2012.

ADJUSTED NET WORKING CAPITAL( MKBD )A subsidiary that is active in the field of securities,

PT Equity Sekuritas Indonesia, has a MKBD position

as reflected in the table below:

Dari tabel di atas terlihat bahwa entitas anak memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban

kepada pihak ketiga dan di atas ketentuan yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORANTidak ada peristiwa setelah tanggal periode

pelaporan.

From the table above, it is evident that the subsidiary

is capable of fulfilling its obligations to third parties

and performed above the minimum requirement

set by the Financial Services Authority (OJK).

EVENTS AFTER THE DATE OF REPORTING PERIOD No event after the date of reporting period.

2017 2016

Posisi MKBD per 31 Desember 2017: Rp42,5 miliar

/ MKBD position as of December 31, 2017:

Rp42.5 billion

Posisi MKBD per 31 Desember 2016: Rp28,9 miliar

/ MKBD position as of December 31, 2016:

Rp28.9 billion

Minimum MKBD yang dipersyaratkan oleh OJK:

Rp25,5 miliar / Minimum MKBD required by OJK:

Rp25.5 billion

Minimum MKBD yang dipersyaratkan oleh OJK:

Rp25,4 miliar / Minimum MKBD required by OJK:

Rp25.4 billion

89 90Laporan Tahunan 2017 Annual Report











05.

Entitas Anak dan Entitas

Asosiasi

Subsidiaries Company and Association Entity












ENTITAS ANAK

DAN ENTITAS ASOSIASI

Subsidiaries Company and Association Entity

ENTITAS ANAKEntitas anak yang dimiliki secara lebih dari 50%,

baik secara langsung dan/atau tidak langsung pada

akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Keterangan:* Entitas anak tidak langsung melalui PT ELI

Note:* Indirect Subsidiaries Company through PT ELI

SUBSIDIARIESSubsidiaries, in which the Company owns more

than 50%, directly and/or indirectly at the end of

2017 are as follows:

PT Equity Life Indonesia

95,21%

PT Medicom Prima

75,61%*


73,33%

PT Datindo Entrycom

100%

PT Equity SekuritasIndonesia

98,85%

PT Lintas Dunia Travelindo

72,31%

1. PT Equity Life Indonesia (ELI)Bergerak dalam bidang Asuransi Jiwa, kesehatan, dan dana pensiun / Life andhealth Insurance, and pension funds.

Alamat : Sahid Sudirman Center Lantai 20, Jalan Jendral Sudirman No. 86 Jakarta 10220Telp : 021-80868000Fax. : 021-80868001Email : [email protected] Web : www.equity.co.id

2. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM)Bergerak dalam bidang Asuransi Kerugian/ Casualty Insurance

Alamat : Wisma Hayam Wuruk Lantai 7 Jalan Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : 021-8086888Fax. : 021-3453457 (Sekretaris)Email : [email protected] Web : www.asuransidayinmitra.com

3. PT Equity Finance Indonesia (EFI)Bergerak dalam bidang Sewa Pembiayaan, Pembiayaan dan Anjak Piutang / Financial Lease,Consumer Financing and Factoring.

Alamat : Wisma Hayam Wuruk Lantai 8 Jalan Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : 021-80868000Fax. : 021-80868001Email : [email protected] Web : www.edf.co.id

4. PT Ventura Investasi Utama (VIU)Bergerak dalam bidang Modal Ventura / Venture Capital.

Alamat : Komplek Mangga Dua Plaza Blok N2, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730Telp : 021-6240655Fax. : 021-6240645Email : [email protected] Web : www.viutama.co.id

6. PT Datindo Entrycom (DE)Bergerak dalam bidang Jasa Administrasi Efek / Stock Administration Services.

Alamat : Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120Telp : 021-3508077Fax. : 021-3508087Email : [email protected] Web : www.datindo.com

5. PT Equity Sekuritas Indonesia (ESI)Bergerak dalam bidang Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, Manajer Investasi, dan Penasehat Investasi / Underwriter, Broker, Investment Manager, and Advisor.Alamat : Wisma Hayam Wuruk Lantai 12 Jalan Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : 021-80632800Fax. : 021-3840041Email : [email protected] Web : www.esi-on.com

PT Equity FinanceIndonesia

99,47%

PT Ventura Investasi Utama

98,59%

PT Lumbung Sari

99,87%

PT VenturaInvestasi Prima

98,89%


7. PT Lumbung Sari (LS) Bergerak dalam bidang Pialang Asuransi / Insurance Broker.

Alamat : Komplek Mangga Dua Plaza Blok N2 Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730Telp : 021-6124363Fax. : 021-6124364, 6129578Email : [email protected] Web : www.lumbungs.com

8. PT Lintas Dunia Travelindo (LDT) Bergerak dalam bidang Jasa Perjalanan / Travel Services.

Alamat : Ruko Equity Komplek Mangga Dua Plaza Blok N2 Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730Telp : 021-6125209Fax. : 021-6125126/28Email : [email protected] Web : www.lintas-dunia.com












9. PT Ventura Investasi Prima (VIP)Bergerak dalam bidang Modal Ventura / Venture Capital.

Alamat : Komplek Mangga Dua Plaza Blok N2, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730Telp : 021-6240655Fax. : 021-6240645Email : [email protected] Web : www.viutama.com

BANK GANESHABergerak dalam bidang Bank Umum Devisa Swasta Nasional / Private National Foreign Exchange Bank.

Alamat : Wisma Hayam Wuruk Lantai 2 Jalan Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120Telp : (021) 29109900Fax. : (021) 29109922Email : [email protected] Web : www.bankganesha.co.id

ENTITAS ANAK TIDAK LANGSUNGINDIRECT OWNERSHIP

Melalui PT Ventura Investasi Utama

Through PT Ventura Investasi Utama

Melalui PT Equity Life Indonesia

Through PT Equity Life Indonesia

ENTITAS ASOSIASI Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan

dengan kepemilikan sebesar 29,86% adalah:

ASSOCIATION ENTITYAssociation Entity own by Company with the

Ownership of 29.86% is:


Bank Ganesha

29,86%

10. PT Medicom Prima Bergerak dalam Jasa Administrasi dan Pelayanan Kesehatan / Administration and Health Services.

Alamat : Rukan Artha Gading Niaga B No.15 A, Jl. Boulevard Kelapa Gading Barat Jakarta 14240Telp : 021-42856775Fax. : 021-45856741Email : koord.kelapagading @medicomprima.co.idSitus Web : www.medicomprima.co.id

PT EQUITY LIFE INDONESIA ( ELI )

Jumlah aset ELI per 31 Desember 2017 sebesar

Rp2.407,7 miliar mengalami kenaikan sebesar

11,6% dari tahun sebelumnya per 31 Desember

2016 sebesar Rp2.157,5 miliar. Kenaikan jumlah aset

tersebut terutama karena naiknya jumlah investasi

dari Rp1.974,0 miliar per 31 Desember 2016 menjadi

sebesar Rp2.217,1 miliar per 31 Desember 2017.

Jumlah liabilitas per akhir tahun 2017 sebesar

Rp2.001,8 miliar atau mengalami kenaikan sebesar

11,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp1.792,5 miliar. Kenaikan liabilitas tersebut

terutama karena kenaikan cadangan Manfaat Polis

Masa Depan.

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2017 mengalami

peningkatan 11,2% menjadi sebesar Rp405,9 miliar

dibandingkan per 31 Desember 2016 sebesar

Rp365,0 miliar. Peningkatan ekuitas tersebut

terjadi karena adanya laba bersih perusahaan dan

tambahan setoran modal saham sebesar Rp16,0

miliar, namun ada pembagian deviden interim

tahun 2017 sebesar Rp8,0 miliar.

Jumlah pendapatan premi ELI selama tahun 2017

mencapai sebesar Rp659,3 miliar atau turun 7,0%

dibandingkan selama tahun 2016 sebesar Rp708,9

As of December 31, 2017, ELI’s total assets has

reached Rp2,407.7 billion, an increase of 11.6%

compared to total assets of Rp2,157.5 billion as of

December 31, 2016. This increase was primarily due

to an increase in investments from Rp1,974.0 billion

for the year ended December 2016 to Rp2,217.1

billion for the year ended December 2017.

ELI’s total liabilities as of December 31, 2017 was

Rp2,001.8 billion, representing a 11.7% increase

from total liabilities of Rp1,792.5 billion compared

to December 31, 2016. This increase was primarily

due to the increase of liabilities for Future Policy

Benefits.

As of December 31, 2017, ELI had total equity of

Rp405.9 billion, an increase of 11.2% compared to

total equity of Rp365.0 billion as of December 31,

2016. This increase was primarily due to net income,

additional paid up capital amounting to Rp16.0

billion; however, interim dividend was paid out

during 2017 amounting to Rp8.0 billion.

ELI’s total premium income as of December 31, 2017

was Rp659.3 billion, representing a 7.0% decrease

over total premium income of Rp708.9 billion

Penandatanganan Kerjasama Bancassurance PT Bank Ganesha dan PT Equity Life IndonesiaThe signing of Bancassurance Cooperation PT Bank Ganesha and PT Equity Life Indonesia

Perayaan ulang tahun Equity Life Indonesia yang ke-30 The 30th anniversary of Equity Life Indonesia

KINERJA KEUANGAN ENTITAS ANAK

Subsidiary Financial Highlight












miliar. Penurunan premi tersebut terutama karena

penurunan pendapatan premi Individu dan premi

Kumpulan namun disertai kenaikan pendapatan

premi Unit Link.

Hasil investasi mengalami kenaikan 12,7% dari

sebesar Rp204,9 miliar pada tahun 2016 menjadi

sebesar Rp230,9 miliar di tahun 2017. Kenaikan

hasil investasi ini sebagian besar diperoleh dari

kinerja yang baik dalam portofolio reksa dana

saham, obligasi, reksa dana fixed income basis

SUN maupun Obligasi Korporasi, dan Medium Term

Note (MTN). Kenaikan tersebut didukung oleh

kuatnya pasar modal domestik. Dari pasar saham,

IHSG ditutup pada level 6.355,7 atau naik 20,0%

lebih tinggi dari tahun 2016 yang ditutup pada

level 5.296,7 atau naik 10,1%. Adapun untuk pasar

obligasi, harga Surat Utang Negara benchmark

10 tahun denominasi Rupiah harganya naik 10,8%

dan denominasi USD harganya naik 5,3% lebih

tinggi dibandingkan periode kumulatif Desember

2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 10,1%

dan 4,5%. Di samping itu, penilaian harga properti

yang cukup tinggi juga merupakan salah satu

penyumbang besarnya hasil investasi kumulatif di

Desember 2017.

Jumlah beban tahun 2017 mengalami penurunan

menjadi sebesar Rp877,1 miliar dibandingkan tahun

2016 sebesar Rp896,7 miliar. Penurunan beban

tersebut terutama karena penurunan biaya klaim

dan manfaat.

Dengan demikian selama tahun 2017, ELI

membukukan laba bersih sebesar Rp23,1 miliar atau

menurun sebesar 7,8% dibandingkan laba bersih

tahun 2016 sebesar Rp25,0 miliar.

during 2016. This was primaly due to decrase of

Individual and Group premium income, however

there is increase in Unit Link premium income.

The investment income increased 12.7% from

Rp204.9 billion in 2016 to Rp230.9 billion in 2017.

The increase in investment income mainly came

from our portfolio in Equity mutual fund, bonds,

fixed income mutual fund (Government Bond and

Corporate Bonds) and also from Medium Term

Note (MTN). This increase supported was by strong

performance of domestic capital market. At the end

of December 2017, JCI closed at 6,355.7 an increase

of 20.0% compared to 5,296.7 in December 2016.

Government Bond price both in Rupiah and US

Dollar for ten years benchmark increased 10.8%

and 5.3% respectively compared to 10.1% and

4.5% in December 2016. The significant increase of

appraisal valuation for investment properties also

contributed a significant growth to the investment

income in 2017.

Total expenses decreased to Rp877.1 billion for

the year ended December 31, 2017 from Rp896.7

billion for the year ended December 31st, 2016. This

was primarily due to the decrease of claims and

benefits expenses.

ELI’s net income as of December 31, 2017 was

Rp23.1 billion, a decrease of 7.8% compared to net

income of Rp25.0 billion as of December 31, 2016.

PT Equity Life Indonesia berhasil meraih 9 penghargaan pada ajang Top Agent Award AAJI 2017PT Equity Life Indonesia achieved 9 awards at the AAJI Top Agent Award 2017

Uraian / Description 2017 2016Aset / Assets 2.407,7 2.157,5

Investasi / Investments 2.217,1 1.974,0

Liabilitas / Liablities 2.001,8 1.792,5

Ekuitas / Equity 405,9 365,0

Pendapatan Premi / Premium Income 659,3 708,9

Hasil Investasi / Investment Income 230,9 204,9

Beban / Expenses 877,1 896,7

Laba (Rugi) Bersih / Net Income (Loss) 23,1 25,0

RINGKASAN KINERJA KEUANGAN

Financial Highlight Dalam miliar RupiahIn billion Rupiah

Peluncuran kerjasama dengan Bank Jateng di SemarangThe launching of cooperation with Bank Jateng in Semarang

PT Equity Life Indonesia mengadakan Annual Award Dinner di Hotel Shangri-La Jakarta pada tanggal 8 Maret 2017PT Equity Life Indonesia held Annual Award Dinner at Shangri-La Hotel Jakarta on March 8, 2017












Rapat Kerja Tahunan yang diadakan oleh PT Asuransi Dayin Mitra TbkAnnual Working Meeting held by PT Asuransi Dayin Mitra Tbk

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mendapatkan sertifikasi oleh Equity Development Center dalam implementasi Enhancement Balanced Scorecard PT Asuransi Dayin Mitra Tbk is certified by Equity Development Center in implementing Enhancement Balanced Scorecard

PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk ( ADM )

Total AsetTotal aset ADM per 31 Desember 2017 sebesar

Rp1.076,6 miliar, meningkat sebesar Rp12,7 miliar

atau 1,2% dibandingkan dengan Total Aset tahun

2016. Peningkatan Total Aset ini terutama didorong

oleh meningkatnya Piutang Premi dan Aset

Reasuransi.

Total Liabilitas Total liabilitas ADM per 31 Desember 2017 sebesar

Rp781,2 miliar, menurun sebesar Rp10,4 miliar

atau 1,3% dibandingkan dengan tahun 2016. Total

liabilitas menurun terutama berasal dari akun utang

reasuransi.

EkuitasPada tanggal 31 Desember 2017 total ekuitas ADM

sebesar Rp295,4 miliar, meningkat Rp23,2 miliar

dibandingkan pada tahun 2016. Peningkatan ini

disebabkan peningkatan saldo laba yang belum

ditentukan penggunaannya.

Premi Bruto setelah Potongan PremiPada tahun 2017 ADM berhasil membukukan

Ppremi bruto setelah potongan premi sebesar

Rp875,2 miliar, lebih tinggi sebesar Rp50,5 miliar

atau 6,1% dibandingkan tahun 2016.

Total AssetsTotal assets ADM as of December 31, 2017, increased

by Rp12.7 billion, or 1.2% compared to that of 2016,

to become Rp1,076.6 billion. Increase in Total Assets

was primarily driven by an increase of Premium

Receivables and Reinsurance Assets.

Total LiabilitiesADM’s total liabilities as of December 31, 2017,

amounted to Rp781.2 billion, a decrease of Rp10.4

billion or 1.3% compared to that of 2016. The

decrease of ADM’s total liabilities is mainly from

reinsurance payable account.

EquityAs of December 31, 2017, ADM’s total equity

amounted to Rp295.4 billion, an increase of Rp23.2

billion compared to that of 2016. This increase

comes from Unappropriated Retained Earnings.

Gross Premium after Premium Discount In 2017 ADM recorded a gross premium after

premium discount in the amount of Rp875.2 billion,

a increase of Rp50.5 billion or higher by 6.1%

compared to that of 2016.

Kontribusi terbesar berasal dari Asuransi Kebakaran

yang menyumbang Rp470,8 miliar (53,8%) diikuti

Asuransi Kecelakaan Diri Rp284,8 miliar (32,5%),

Asuransi Rangka Kapal Rp46,1 miliar (5,3%),

Asuransi Kendaraan Bermotor Rp32,3 miliar (3,7%),

Asuransi Pengangkutan Rp26,4 miliar (3,0%), dan

Asuransi Rekayasa Rp14,8 miliar (1,7%).

Hasil Underwriting BersihHasil underwriting bersih ADM pada tahun 2017

sebesar Rp132,4 miliar, mengalami peningkatan

sebesar Rp11,9 miliar atau meningkat 9,9%

dibandingkan tahun 2016.

Peningkatan hasil underwriting pada tahun 2017

terutama berasal dari peningkatan Asuransi

Kecelakaan Diri sebesar Rp5,7 miliar, Asuransi

Kebakaran Rp4,0 miliar, Asuransi Rekayasa Rp3,8

miliar, Asuransi Kendaraan Bermotor sebesar

Rp2,8 miliar, disertai penurunan dari Asuransi

Rangka Kapal sebesar Rp2,4 miliar, dan Asuransi

Pengangkutan sebesar Rp2,0 miliar.

Laba BersihLaba bersih ADM pada tahun 2017 meningkat

sebesar Rp1,2 miliar atau meningkat sebesar

3,1% dibandingkan dengan tahun 2016, menjadi

Rp40,3miliar.

The largest contribution came from Fire Insurance

that contributed Rp470.8 billion (53.8%) followed

by Accident Insurance Rp284.8 billion (32.5%),

Marine Hull Insurance Rp46.1 billion (5.3%),

Motor Vehicle Insurance Rp32.3 billion (3.7%),

Marine Cargo Insurance Rp26.4 billion (3.0%) and

Engineering Insurance Rp 14.8 billion (1.7%).

Net Underwriting ResultADM’s net underwriting result in 2017 amounted to

Rp132.4 billion or an increase of Rp11.9 billion or

9.9% compared to that of 2016.

The increase of Net Underwriting Result in 2017

compared to that of 2016 mainly was derived from

Accident Insurance Rp5.7 billion, Fire Insurance

Rp4.0 billion, Engineering Insurance Rp3.8 billion,

Motor Vehicle Insurance Rp2.8 billion accompanied

by a decrease from Marine Hull Insurance Rp2.4

billion, and Marine Cargo Insurance Rp2.0 billion.

Net Income In 2017 ADM’s net income increased by Rp1.2 billion

or a increase of 3.1% from that of 2016, to become

Rp40.3 billion.


Liabilitas / Liablities 781,2 791,6


Premi Bruto setelah Potongan Premi / Gross Premiums after Premium Discount 875,2 824,8

Hasil Underwriting Bersih / Net Underwriting Income 132,4 120,4

Hasil Investasi / Investment Income 23,0 25,0

Laba Bersih / Net Income 40,3 39,1














Rapat Kerja Tahunan yang diikuti oleh seluruh cabang PT Equity Finance IndonesiaAnnual Working Meeting attended by all branches of PT Equity Finance Indonesia

PT Equity Finance Indonesia membuka kantor perwakilan baru di Bandung, Malang serta Gianyar dan meluncurkan produk pembiayaan SME & Multipurpose PT Equity Finance Indonesia opens new representative offices in Bandung, Malang and Gianyar and launches SME & Multipurpose financing products

PT EQUITY FINANCE INDONESIA ( EFI )

Jumlah aset EFI per 31 Desember 2017 dicatat

sebesar Rp903,6 miliar, naik sebesar 3,1% dari

tahun sebelumnya Rp876,8 miliar. Peningkatan aset

terutama karena meningkatnya piutang pembiayaan

bersih yang sejalan dengan peningkatan realisasi

penyaluran pembiayaan sepanjang tahun 2017.

Penyaluran pembiayaan dilakukan terutama untuk

objek pembiayaan yang menunjang kegiatan usaha

nasabah. Untuk membiayai kegiatan tersebut,

sumber pendanaan diperoleh dari hasil angsuran

nasabah, fasilitas kredit dari perbankan dan

penerbitan wesel bayar jangka menengah. Wesel

bayar jangka menengah yang diterbitkan, dirating

oleh PEFINDO dengan peringkat idBBB-, sampai

dengan 31 Desember 2017 gearing ratio dicatat

sebesar 1,6x.

Jumlah pendapatan tahun 2017 sebesar Rp146,8

miliar, lebih rendah 11,8% dibanding tahun 2016

sebesar Rp166,4 miliar, sedangkan beban pada

Assets EFI as of December 31, 2017 was recorded

at Rp903.6 billion, grew by 3.1% from the previous

year at Rp876.8 billion. The growth of assets was

mainly contributed by increase in net financing

receivables which in line with increased financing

disbursement in 2017.

Financing disbursement specially focused on the

objects for commercial purpose. To finance these

activities, source of funding was obtained from the

customer installments, credit facilities from banks

and the issuance of medium-term notes. Medium-

term notes issued, rated by PEFINDO idBBB-, as of

December 31, 2017 gearing ratio was recorded at

1.60x.

Revenue in 2017 was Rp146.8 billion, decreased

by 11.8% from the previous year at Rp 166.4 billion,

while total expense in 2017 was recorded at Rp

Management Trainee (MT) yang rutin dilakukan oleh PT Equity Finance Indonesia untuk membentuk sumber daya manusia yang kompetenManagement Trainee (MT) is routinely conducted by PT Equity Finance Indonesia to form competent human capital

Pelatihan untuk PT Equity Finance Indonesia bertajuk PRINCIPAL KNOWLEDGE OF TANGIBLE EARNING ASSET FOR FINANCE INDUSTRYTraining for PT Equity Finance Indonesia entitled PRINCIPAL KNOWLEDGE OF TANGIBLE EARNING ASSET FOR FINANCE INDUSTRY

Pelatihan untuk PT Equity Finance Indonesia bertajuk APU PPT by RBA yang diadakan di Bogor pada tanggal 04 Agustus 2017Training for PT Equity Finance Indonesia entitled APU PPT by RBA held in Bogor on 04 August 2017

Rapat Kerja Tahunan yang diikuti oleh seluruh cabang PT Equity Finance IndonesiaAnnual Working Meeting attended by all branches of PT Equity Finance Indonesia












Uraian / Description 2017 2016Aset / Assets 903,6 876,8

Pembiayaan Bersih / Net Investments 770,2 755,4



Pendapatan / Revenues 146,8 166,4




Financial HighlightDalam miliar Rupiah

In billion Rupiah

tahun 2017 dicatat sebesar Rp121,4 miliar dibanding

tahun 2016 sebesar Rp143,6 miliar atau menurun

15,5%.

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2017 mengalami

peningkatan 5,2% dari Rp328,8 miliar per 31

Desember 2016 menjadi Rp346,0 miliar per 31

Desember 2017. Peningkatan ekuitas terutama

karena dalam tahun 2017 diperoleh laba bersih

sebesar Rp20,2 miliar dibanding tahun 2016

sebesar Rp19,6 miliar.

121.4 billion compared to 2016 at Rp143.6 billion,

decreased by 15.5%.

Equity as of December 31, 2017 increased by 5.2%

from Rp328.8 billion as of December 31, 2016

to Rp.346.0 billion as of December 31, 2017. The

increase in equity was mainly due to the increase

in net income for the year 2017 at Rp20.2 billion,

compared to the year 2016 amounted to Rp19.6

billion.

PT VENTURA INVESTASI UTAMA ( VIU )

Laporan keuangan VIU (Konsolidasian) meliputi

laporan keuangan VIU (induk perusahaan) dan PT

Ventura Investasi Prima yang sahamnya dimiliki

oleh VIU sebesar 71,1%.

Jumlah aset VIU pada akhir tahun 2017 mencapai

Rp300,8 miliar dan mengalami penurunan sebesar

Rp15,7 miliar atau turun sebesar 5,0% dari tahun

sebelumnya, hal tersebut diantaranya karena

Penyertaan Modal Ventura yang menurun sehingga

penyertaan modal ventura menjadi Rp226,8 miliar

per 31 Desember 2017 atau turun sebesar 9,5 % dari

tahun sebelumnya.

Total liabilitas per 31 Desember 2017 menjadi

Rp229,9 atau turun sebesar 6,5% diantaranya

karena turunnya pendanaan dalam memfasilitasi

penyertaan investasi modal ventura.

Pendapatan VIU meningkat sebesar 24,3% atau

sebesar Rp8,1 miliar menjadi Rp41,5 miliar pada

akhir tahun 2017. Demikian pula beban usaha yang

meningkat menjadi Rp39,9 miliar pada tahun 2017

atau naik sebesar 25,8% dari tahun sebelumnya.

Sehingga laba bersih VIU selama tahun 2017

tercatat sebesar Rp1,2 miliar atau turun sebesar

7,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar

Rp1,3 miliar.

Financial Report VIU (consolidated) covers the

Financial Report of VIU (parent only) and subsidiary

PT Ventura Investasi Prima which owned by VIU of

71.1%.

Total assets of VIU in 2017 reached Rp300.8 billion

decreased by Rp15.7 billion or decreased by 5.0%

compared to previous year, since of Investment

on venture capital decreased by 9.5% to become

Rp226.8 billion as of December 31, 2017, the

resulting for total liabilities also decreased.

Total liability as of December 31, 2017 is Rp229.9

decrease by 6.5% as a result of decrease in source

of fund in order facilitating investment in venture

capital.

Revenue gained in 2017 increased by 24.3% or

Rp8.1 billion to become Rp41.5 billion at the end

of 2017. Expenses increased by 25.8% to become

Rp39.9 billion in 2017. VIU’s net income in 2017

was recorded Rp1.2 billion or decreased by 7.7%

compared to previous year of Rp1.3 billion.

Rapat Kerja Tahunan yang diikuti oleh seluruh cabang PT Ventura Investasi UtamaAnnual Working Meeting attended by all branches of PT Ventura Investasi Utama

Team building dan pelatihan yang dilakukan untuk PT Ventura Investasi Utama di bogor pada tanggal 9-10 September 2017 Team building and training conducted for PT Ventura Investasi Utama in Bogor on September 9-10, 2017












Segenap karyawan PT Ventura Investasi Utama mendapatkan pelatihan Enhancement Balanced Scorecard All employees of PT Ventura Investasi Utama get Enhancement Balanced Scorecard training


Penyertaan Modal Ventura / Investment in Venture Capital 226,8 250,7


Kepentingan Non Pengendali / Non Controlling Interest 13,9 13,6


Pendapatan Usaha / Revenues 41,5 33,4





PT EQUITY SEKURITAS INDONESIA

Jumlah aset ESI pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp105,7 miliar atau meningkat sebesar 23,2% dibandingkan tahun 2016. Liabilitas meningkat sebesar 137,1% dari Rp11,5 miliar menjadi Rp27,2 miliar. Ekuitas meningkat 5,6% dari Rp74,4 miliar menjadi Rp78,5 miliar. Pendapatan usaha tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 14,5% dari Rp10,6 miliar menjadi Rp12,1 miliar, faktor utama disebabkan peningkatan pendapatan komisi perantara pedagang efek mengalami peningkatan sebesar 45,5% dari Rp5,0 miliar menjadi Rp7,2 miliar. Pendapatan lain-lain dalam tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 32,3% dari Rp3,7 miliar menjadi Rp4,9 miliar dan beban usaha perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,1% dari Rp16,1 miliar menjadi Rp16,3 miliar yang terutama disebabkan oleh adanya peningkatan beban gaji dan tunjangan. Hasil akhirnya, perusahaan mengalami laba bersih sebesar Rp224,8 juta.

Total asset of ESI at the end of year 2017 was recorded of Rp105.7 billion or increased by 23.2% compared to year 2016. Liabilities increased by 137.1% from Rp11.5 billion to Rp27.2 billion. Equity increased by 5.6% from Rp74.4 billion to Rp.78.5 billion. Revenues in 2017 has increased by 14.5% from Rp10,6 billion to Rp12.1 billion, which was mainly caused by the increase of revenue from brokerage commissions increased by 45.5% from Rp5,0 billion to Rp7.2 billion. Other income in 2017 has increased by 32.3% from Rp3.7 billion to Rp4.9 billion and total expenses increased by 1.1% from Rp16.1 billion to Rp16.3 billion due to increased in salaries and allowances. Therefore, bottom line, the Company gain amounted to Rp224.8 million.

PT Equity Sekuritas Indonesia mendapatkan pelatihan Balanced Scorecard di Jogjakarta pada tanggal 23–24 November 2017PT Equity Sekuritas Indonesia received Balanced Scorecard training in Jogjakarta on 23-24 November 2017




Pendapatan Usaha / Operating Revenues 12,1 10,6

Pendapatan Lain-lain / Other Income 4,9 3,7

Beban Usaha / Expenses 16,3 16,1

Laba Bersih / Net Income 0,2 (0,2)



In billion Rupiah












PT Datindo Entrycom menempati kantor baru di Hayam WurukPT Datindo Entrycom occupies a new office in Hayam Wuruk

Team building dan pelatihan yang dilakukan untuk PT Datindo Entrycom di Bogor pada tanggal 9 - 10 September 2017 Team building and training conducted for PT Datindo Entrycom in Bogor on September 9 - 10, 2017

PT DATINDO ENTRYCOM ( DE )

Jumlah aset DE akhir tahun 2017 tercatat Rp98,0

miliar menurun sebesar 10,6 % dibandingkan tahun

2016 sebesar Rp109,6 miliar.

Liabilitas menurun sebesar 60,1% dari Rp20,8 miliar

tahun 2016 menjadi Rp8,3 miliar tahun 2017.

Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 1,0% dari

Rp88,8 miliar tahun 2016 menjadi Rp89,7 miliar

tahun 2017.

Pendapatan usaha DE mengalami peningkatan

sebesar 17,8% dari Rp15,2 miliar tahun 2016 menjadi

Rp17,9 miliar tahun 2017.

Pendapatan lain-lain mengalami penurunan sebesar

81,5% dari Rp18,9 miliar tahun 2016 menjadi Rp3,5

miliar tahun 2017.

Penurunan pendapatan lain-lain sebagian besar

karena pada tahun 2016 adanya pendapatan atas

penjualan fix assets.

Beban usaha mengalami penurunan sebesar 15,5%

dari Rp20,0 miliar tahun 2016 menjadi Rp16,9 miliar

tahun 2017.

DE total assets by the end of 2017 were registered

at Rp98.0 billion, decreased by 10.6 % compared to


Liabilities decreased by 60.1% from Rp20.8 billion

in 2016 to Rp8.3 billion in 2017.

Equity increased by 1.0% from Rp88.8 billion in

2016 to Rp89.7 billion in 2017.

DE operating revenue increased by 17.8% from


Other revenues decreased by 81.5% from Rp18.9

billion in 2016 to Rp3.5 billion in 2017.

The decreased in other revenues largely because of

gain on sale of fixed assets in 2016.

Operating expenses decreased by 15.5% from


Laba bersih DE pada tahun 2017 mengalami

penurunan sebesar 77,8% dari Rp14,4 miliar pada

tahun 2016 menjadi Rp3,2 miliar pada tahun 2017.

DE net income in 2017 decreased by 77.8% from





Pendapatan Usaha / Operating Revenue 17,9 15,2

Pendapatan Lain-Lain / Other Income 3,5 18,9





In billion Rupiah

PT LUMBUNG SARI ( LS )

Jumlah aset LS pada akhir tahun 2017 dan 2016 masing-masing tercatat sebesar Rp31,4 miliar dan Rp23,4 miliar atau terdapat kenaikan sebesar 34,2%. Jumlah liabilitas mengalami kenaikan sebesar 161,1% yaitu dari Rp5,4 miliar menjadi Rp14,1 miliar, dan jumlah ekuitas turun sebesar 3,9% menjadi Rp17,3 miliar.

The total assets of LS at the end of 2017 and 2016 were recorded of Rp31.4 billion and Rp23.4 billion consecutively, or increased by 34.2%. The total liabilities was also increased by 161.1% from Rp5.4 billion to Rp14.1 billion, while total equity decreased by 3.9% to Rp17.3 billion.

Rapat Kerja Tahunan yang diikuti oleh seluruh cabang PT Lumbung SariAnnual Working Meeting attended by all branches of PT Lumbung Sari

Team building dan pelatihan yang dilakukan untuk PT Lumbung Sari di bogor pada tanggal 9-10 September 2017 Team building and training conducted for PT Lumbung Sari in Bogor on September 9-10, 2017












In 2017, LDT recorded the total assets of Rp14,124.0

million or increased by 16.0% compared to 2016.

Whereas, total liabilities increase from Rp6,716.8

million in 2016 to Rp8,757.1 million in 2017 or by

30.4%. Increase in total assets due to increased

liability.

The company’s profit before tax, in 2017 of Rp116.0

million, compared with the year 2016 amounted to

Rp49.9 million, there was increased Rp66.0 million

or increased by 132.0%, due to the increase in net

income in 2017 was greater than the net income in

2016.

Segenap manager dan kepala cabang PT Lumbung Sari mendapatkan pelatihan Enhancement Balanced ScorecardAll managers and branch heads of PT Lumbung Sari received Enhancement Balanced Scorecard training


Liabilitas / Liabilities 14,1 5,4


Pendapatan Komisi / Commission Income 5,2 5,7



Laba Bersih / Net income 0,8 2,1



In billion Rupiah

Pendapatan komisi yang merupakan pendapatan utama LS pada tahun 2017 mencapai Rp5,2 miliar atau turun sebesar 8,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beban usaha naik dari Rp5,2 miliar menjadi Rp6,4 miliar pada tahun 2017.

Laba bersih LS pada tahun 2017 Rp0.8 miliar, sedangkan tahun 2016 Rp2,1 miliar.

Fees and commision, the main income of LS in 2017 reached Rp5.2 billion or decreased by 8.8% compared to previous year. Expenses increased from Rp5.2 billion to Rp6.4 billion in 2017.

LS net income in 2017 Rp0.8 billion and Rp2.1 billion in 2016.

Team building dan pelatihan yang dilakukan untuk PT Lintas Dunia Travelindo di bogor pada tanggal 9-10 September 2017Team building and training conducted for PT Lintas Dunia Travelindo in Bogor on September 9-10, 2017


Liabilitas / Liabilities 8.757,1 6.716,8

Ekuitas / Equity 5.367,0 5.461,0

Pendapatan / Revenues 2.495,1 2.118,7

Beban / Expenses 2.475,2 2.238,5




Financial Highlight Dalam juta RupiahIn million Rupiah

PT LINTAS DUNIA TRAVELINDO ( LDT )

Pada akhir tahun 2017 jumlah aset LDT tercatat

sebesar Rp14.124,0 juta atau naik 16,0%

dibandingkan dengan tahun 2016. Sedangkan

jumlah liabilitas naik dari Rp6.716,8 juta pada

tahun 2016 menjadi Rp8.757,1 juta pada tahun 2017

atau naik sebesar 30,4%. Peningkatan total aset

disebabkan oleh kenaikan liabilitas.

Laba perusahaan tahun 2017 sebelum pajak sebesar

Rp116,0 juta, bila dibandingkan dengan tahun 2016

sebesar Rp49,9 juta, ada kenaikan Rp66,0 juta

atau 132,0%, hal ini disebabkan oleh peningkatan

pendapatan netto tahun 2017 lebih besar daripada

pendapatan netto tahun 2016.












06.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance












TATA KELOLA PERUSAHAAN

Corporate Governance

Perseroan menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG

yang mencakup keterbukaan (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi (independency)

dan kewajaran (fairness) dengan tujuan untuk

mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi pemangku

kepentingan dan memelihara kesehatan keuangan

Perusahaan serta meningkatkan kontribusi

Perusahaan dalam perekonomian nasional.

Perseroan terus berupaya untuk menerapkan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan

senantiasa disesuaikan dengan ketentuan terkini.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik di

Peseroan ditujukan antara lain untuk:

• Mendukung visi Perseroan yaitu menjadi induk

perusahaan yang inovatif dan terpercaya

didukung oleh produk keuangan terpadu dan

layanan prima dari seluruh entitas anak yang

dapat memberikan nilai optimal bagi semua

pemangku kepentingan.

The Company applies the basic principles of

GCG which include transparency, accountability,

responsibility, independency and fairness with an

objective of optimizing the Company’s values for

the stakeholders and preserving the Company’s

financial health as well as enhancing the Company’s

contribution in the national economy.

The Company always strives to apply the principles

of good corporate governance that are at all

times aligned to the most recent provisions. The

application of good corporate governance at the

Company is intended to:

• Support the Company’s vision of becoming an

innovative and trustworthy parent company

supported by integrated financial products

and service excellence by all subsidiaries, thus

providing an optimum value to all stakeholders.

• Supporting the Company’s mission of creating

the following conditions:

1. Healthy financial condition.

2. Productive operational activities.

3. Professional and service-oriented human

resources.

4. Effective and efficient information system.

5. Ever-developing superior products.

6. Growing and profitable subsidiaries.

7. Achievement of synergized total performance

8. Maintaining and improving healthy

and competitive long-term business

sustainability.

9. Increasing investors’ trust in the Company.

For the Company, the application of GCG is not

merely to comply with the applicable laws and

regulations. But more than that, it is a fundamental

element referring to international best practices.

The Company believes that consistent and

continuous implementation of GCG will facilitate

value driver to work in an optimum way. This is

expected to optimize the Company’s values (value

creation), improve the Company’s management in

a professional, effective, and efficient manner, and

increase the compliance of the Company’s organs

with the applicable laws and regulations. With high

ethical standards, solid and consistent internal

control in the implementation of policies is an

important factor in the achievement of GCG.

So far, corporate governance is able to run well

by propelling the supporting aspects such as

management governance, business governance,

and staffing governance.

• Mendukung misi Perseroan untuk menciptakan

kondisi sbb:

1. Kondisi keuangan yang sehat.

2. Kegiatan operasional yang produktif.

3. Sumber daya manusia profesional dan

berorientasi pelayanan.

4. Sistem informasi yang efektif dan efisien.

5. Produk- produk unggulan yang berkembang

6. Entitas anak yang tumbuh dan

menguntungkan.

7. Demi tercapainya total kinerja yang sinergi

8. Mempertahankan dan meningkatkan

kelangsungan usaha yang sehat dan

kompetitif dalam jangka panjang

(sustainable).

9. Meningkatkan kepercayaan para investor

kepada Perseroan.

Bagi Perseroan, penerapan GCG bukan sekedar

memenuhi peraturan perundang-undangan.

Namun, lebih dari semua itu, merupakan elemen

fundamental yang mengacu kepada international

best practices . Perseroan berkeyakinan

bahwa dengan melakukan implementasi GCG

secara konsisten dan berkesinambungan akan

memfasilitasi value driver untuk bekerja optimal.

Hal ini diharapkan akan mengoptimalkan nilai

Perusahaan (value creation), meningkatkan

pengelolan Perusuhaan secara profesional, efektif,

dan efisien, dan meningkatkan kepatuhan organ

Perusahaan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Dengan standar etika

yang tinggi, pengendalian internal yang solid

dan konsistensi dalam implementasi kebijakan

merupakan faktor penting dalam pemenuhan GCG.

Tata kelola perusahaan selama ini dapat berjalan

baik dengan menggerakkan aspek-aspek

pendukung meliputi aspek tata kelola pengurus,

tata kelola bisnis, dan tata kelola kepegawaian.












Aspek tata kelola pengurus mencakup peran dan

kewenangan dari pengurus/pimpinan Perusahaan

dalam hal pencalonan serta penunjukan, menilai

kemampuan, integritas serta pengalaman, evaluasi,

dan pengawasan kinerja pengurus.

Aspek tata kelola bisnis didukung oleh perencanaan

dan implementasi atas strategi bisnis, manajemen

risiko dan keterbukaan informasi. Perusahaan

telah memiliki tim Management Consultation

Programme (MCP) dengan anggota-anggota

yang terdiri dari pejabat dari Perusahaan dan

entitas anak yang sudah berpengalaman di bidang

usaha jasa keuangan yang bertugas melakukan

evaluasi kegiatan operasional entitas anak, guna

memastikan dipenuhinya unsur kepatuhan terhadap

peraturan yang berlaku, melakukan pembinaan dan

konsultasi dengan tujuan mengoptimalkan kinerja

dan memberikan nilai tambah kepada entitas anak.

Adapun target dari tim MCP adalah melakukan

evaluasi kepada setiap entitas anak minimal satu

kali setiap tahunnya.

Sebagai panduan untuk melaksanakan etika bisnis,

Perseroan telah memiliki pedoman perilaku dan

etika bisnis.

Pembentukan perilaku dan etika bisnis dengan

tujuan:

• Menegakkan pentingnya masalah kepatuhan

dan etika bisnis dan memberikan panduan

untuk membantu mengambil keputusan yang

lebih baik.

• Mengembangkan standar etika bisnis yang

sejalan dengan prinsip-prinsip GCG guna

menciptakan dan memelihara lingkungan kerja

yang positif yang mendukung perilaku-perilaku

etis sehingga mendorong terciptanya budaya

Perusahaan, yang akan meningkatkan nilai

Perusahaan.

• Mengembangkan hubungan yang harmonis,

sinergi, dan saling menguntungkan antara

Pelanggan, Agen, Broker, Mitra Kerja,

Karyawan, dan Pemangku Kepentingan lainnya

(stakeholders) yang berlandaskan prinsip-

prinsip etika bisnis.

The aspect of management governance includes the

role and authority of the Company’s management/

leadership in terms of nomination and appointment,

assessment of ability, integrity and experience,

evaluation and supervision of the management’s

performance.

The aspect of business governance is supported

by the planning and implementation of business

strategy, risk management and information

disclosure. The Company has had a team of

Management Consultation Programme (MCP) with

members comprising the officials of the Company

and its subsidiaries who are experienced in the field

of financial services having the tasks of evaluating

the subsidiaries’ operational activities to ensure

compliance with the applicable laws and regulations,

and providing guidance and consultation with the

aim of optimizing performance and giving added

value to the subsidiaries. The MCP team’s target is

to perform an evaluation to each subsidiary at least

once a year.

As a guide to implementing business ethics, the

Company has established its guidelines on business

behavior and ethics.

The guidelines on business behavior and ethics are

established with the following purposes:

• To enforce the importance of compliance and

business ethics and provide a guide to making

better decisions.

• To develop business ethics standard that is in

line with the GCG principles for creating and

maintaining positive work environment that

supports ethical behavior so as to encourage the

creation of Company’s culture that will increase

the Company’s value.

• To develop harmonious, synergized and mutually

beneficial relationship between Customers,

Agents, Brokers, Work Partners, Employees and

other Stakeholders based on the principles of

business ethics.

Application of Information Technology is a

fundamental pillar in developing future businesses,

supporting the smooth running of daily operations

and any future plans. In 2015 the Company and

its entire subsidiaries have applied the Disaster

Recovery Center (DRC) with carefully selected

location as well as analyzed and evaluated DRC

standards. In case of a disaster, the Company’s

business application system at the DRC location

can be activated immediately, and the business

can continue running. In 2016, DRC technology in

several entities has been further developed by using

virtualization so as to achieve more efficient use of

hardware and software resources.

In 2015, one of the subsidiaries, PT Equity Life

Indonesia, has applied Business Intelligence to

assist with data analysis in order to support the

company in making quick and accurate business

decisions, as well as appropriate planning that will

further advance the company in years to come. In

2016, the parent company along with its subsidiaries

were conducting Research & Development for

Data Warehousing, Business Intelligence, Data

Mining/Data Analytic and such Researches would

be continued in 2017 to achieve the best tools that

will be utilized by all subsidiaries. With such tools,

it is expected that all data can be integrated and

monitored by the parent company as materials for

performing analysis and making accurate business

decisions in the future.

A number of technologies that have been applied

and implemented in 2016, for example the IT Help

Desk, particularly for PT Equity Life Indonesia and

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. With the application of

such technology, the Service Level performed by IT

for internal customer’s need can be measured and

monitored.

In addition, several strategic matters are currently

being analyzed, such as the CRM (Customer

Relationship Management) for the purpose of

Penerapan Teknologi Informasi merupakan pilar

dasar dalam pengembangan bisnis di kemudian

hari, untuk mendukung jalannya kegiatan sehari-

hari serta rencana ke depan, pada tahun 2015

Perusahaan serta seluruh entitas anak telah

menerapkan Disaster Recovery Center (DRC)

dengan pemilihan lokasi serta standar DRC sudah

dianalisa dan dievaluasi. Jika terjadi bencana,

sistem aplikasi bisnis Perusahaan di lokasi DRC

dapat segera diaktifkan, dan bisnis tetap dapat

terus berjalan. Pada tahun 2016, teknologi DRC

pada beberapa entitas anak perusahaan sudah

dikembangkan menggunakan virtualisasi sehingga

penggunaan sumber daya baik hardware maupun

software lebih efisien.

Pada tahun 2015, Salah satu entitas anak seperti PT

Equity Life Indonesia telah menerapkan Business

Intelligence untuk membantu menganalisa data agar

dapat membantu perusahaan untuk mengambil

keputusan bisnis secara cepat dan tepat, serta

membuat perencanaan yang dapat memajukan

perusahaan di masa yang akan datang. Pada tahun

2016, induk perusahaan beserta entitas anak sedang

melakukan Research & Development untuk Data

Warehousing, Business Intelligence, Data Mining/

Data Analytic dan Riset tersebut akan diteruskan

pada tahun 2017 untuk mendapatkan tools terbaik

yang mana nantinya akan dapat digunakan oleh

semua entitas anak perusahaan. Diharapkan dengan

tools tersebut semua data dapat terintegrasi dan

dimonitor oleh induk perusahaan sebagai bahan

analisa serta pengambilan keputusan bisnis yang

tepat dikemudian hari.

Beberapa teknologi yang sudah diterapkan dan

diimplementasikan pada tahun 2016 yaitu IT Help

desk khususnya untuk PT Equity Life Indonesia

dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, sehingga dengan

penerapan teknologi tersebut, Service Level yang

dilakukan oleh IT terhadap kebutuhan customer

internal dapat diukur dan dimonitor.

Selain itu beberapa hal strategis yang saat ini sedang

dianalisa salah satunya adalah CRM (Customer

Relationship Management) untuk tujuan Service












Level yang dapat diberikan kepada Customer, DMS

(Document Management System) untuk tujuan

Paperless (Go Green) sehingga dengan penerapan

DMS, pencarian data dapat dilakukan dengan jauh

lebih cepat dan tepat.

Business Continuity Plan setiap entitas anak terus

dilakukan review setiap jangka waktu tertentu

secara berkala, agar penerapannya selalu

disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang

terkini, sehingga proses bisnis terus berjalan baik

dalam kondisi bencana maupun tidak.

Pada era digitalisasi, perkembangan Teknologi

Informasi begitu cepat, sehingga induk perusahaan

beserta entitas anak juga perlu melakukan

pengkinian teknologi yang nantinya akan di

implementasikan untuk mendukung jalannya

kegiatan bisnis sehari-hari serta rencana ke depan.

Pada tahun 2017, PT Equity Life Indonesia telah

berhasil mengembangkan Mobile Application

berbasis Android bernama MyEquity – Equity

Life Indonesia. Pada tahap pertama aplikasi ini

diperuntukan untuk membantu para nasabah PT

Equity Life Indonesia guna mencari informasi

seputar polis, klaim, history pembayaran secara

cepat dan tepat serta daftar rumah sakit ataupun

klinik terdekat. Aplikasi ini akan terus dikembangkan

dengan memberikan fitur-fitur tambahan yang

nantinya akan digunakan untuk kemajuan bisnis

perusahaan.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk sebagai salah

satu entitas anak, sedang membangun serta

menerapkan Business Intelligence. Hal ini bertujuan

untuk membantu perusahaan dalam mengambil

keputusan bisnis secara cepat dan tepat, serta

memberikan analisa bisnis perusahaan yang baik

dalam memajukan perusahaan di masa yang akan

datang. Induk perusahaan beserta entitas anak

sedang melakukan Research & Development untuk

Big Data. Riset akan diteruskan pada tahun 2018

untuk mendapatkan tools yang terbaik dan akan

digunakan untuk kepentingan induk perusahaan

maupun semua entitas anak.

providing good Service Level to Customers and

DMS (Document Management System) for the

purpose of going Paperless (Go Green). With the

application of DMS, data search can be done much

more quickly and accurately.

The Business Continuity Plan of each subsidiary is

reviewed periodically, in order to align its application

to the most recent technological developments, so

that business processes can always run properly in

either normal or disaster condition.

In the era of digitalization, Information Technology

is developing very rapidly. Therefore, the parent

company along with its subsidiaries should

continually update their technology that will be

implemented to support daily business operations

and any future plans.

In 2017, PT Equity Life Indonesia has succeeded in

developing an Android-based Mobile Application

called MyEquity – Equity Life Indonesia. At the first

stage, this application is designed to help PT Equity

Life Indonesia customers in finding the information

relating to policy, claim, and payment history

quickly and accurately as well as the list of nearest

hospitals and clinics. This application will continue

to be developed with additional features that will

be utilized for advancing the company’s business.

As one of the subsidiaries, PT Asuransi Dayin Mitra

Tbk is developing and applying Business Intelligence

in order to help the company in making business

decisions quickly and accurately, and provide a solid

analysis of the company’s business in advancing the

company. The parent company and its subsidiaries

are conducting Research & Development for the

Big Data. The research will continue in 2018 to find

the best tools and will be used for the interest of the

parent company and all of its subsidiaries.

Untuk mengukur kinerja keuangan dan non-

keuangan dan pengawasan terhadap kepatuhan

pada peraturan yang berlaku serta mengevaluasi

pencapaian target, maka diterapkannya kartu skor

berimbang atau lebih dikenal dengan balanced

scorecard (BSC). Perusahaan bersama entitas

anak telah menerapkan BSC sejak triwulan ke-3

tahun 2010 hingga saat ini. Perusahaan beserta

entitas anak juga melakukan pengawasan serta

pengukuran atas kinerja cabang-cabang melalui

penerapan BSC tersebut.

Aspek tata kelola kepegawaian dimulai dari proses

rekrutmen yang terencana, pemilihan sumber

daya manusia yang berkualitas dan berintegritas,

penempatan karyawan pada posisi yang tepat

dan sesuai kompeten yang dimiliki, pelatihan yang

terarah dan berkesinambungan serta memberikan

remunerasi dan reward yang baik.

Perseroan memandang SDM sebagai aset utama

sekaligus mitra dalam mengembangkan usaha

yang merupakan salah satu unsur kunci bagi

tercapainya pertumbuhan bisnis yang berkualitas

dan berkelanjutan. Dengan pengembangan para

karyawan baik secara professional maupun secara

personal, maka Perusahaan dan entitas anak

akan mendapatkan manfaat dari pengembangan

tersebut untuk mencapai visi dan misi Perusahaan

agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi

para pemangku kepentingan.

For the measurement of financial and non-financial

performance and the supervision of compliance

with the applicable laws and regulations as well as

the evaluation of target achievement, the balanced

scorecard (BSC) has been applied. The Company

and its subsidiaries have been applying the BSC

since the 3rd quarter of 2010 up to now. The

Company and its subsidiaries are also supervising

and measuring the performance of branches

through such application of the BSC.

The aspect of staffing governance began from

a well-planned recruitment process, selection

of human resources with quality and integrity,

placement of employees in the right position and

according to their competence, well-directed and

sustainable training as well as fair remuneration and

reward.

The Company views HR as the main asset and also

partner in developing business as one of the key

elements to achieve good quality and sustainable

business growth. By developing the employees both

professionally and personally, the Company and its

subsidiaries will benefit from such development in

order to achieve the Company’s vision and mission

in an effort to provide the best services to the

stakeholders.












Enhancement was conducted, which covered the

Risk Management and the era of Big Data for the

subsidiaries that have implemented the previous

BSC.

To sharpen the competitive edge and expand the

market penetration, one of the subsidiaries i.e.

PT Equity Finance Indonesia has implemented

the Management Trainee (MT) Program, in which

the participants were recruited from a number of

Universities. Following the selection process, the

participants were equipped with the knowledge

about the history of the Company and its

organization, and were introduced to the products

both in a classroom and in the field. After graduation,

they were placed in the subsidiaries’ head office,

branches and representative offices located in

various cities. Up to now, 3 Management Trainee

personnel have been recruited with a total number

of 30 graduates. This program will be continued

by EFI in 2018 and in the years to come, with an

objective of creating a ready-to-work workforce

and achieving future regeneration. The composition

of employees of the Company and its subsidiaries

by gender and education level as of December 31,

2017 was as follows:

pelatihan Balanced Scorecard Enhancement yang

telah mencakup Risk Management dan era Big Data

bagi entitas anak yang telah mengimplementasikan

Balanced Scorecard sebelumnya.

Untuk mempertajam daya saing dan penetrasi pasar

yang lebih luas, salah satu entitas anak yaitu PT

Equity Finance Indonesia telah menjalankan Program

Management Trainee (MT), para calon peserta direkruit

dari beberapa Universitas. Setelah dilakukan proses

seleksi, para peserta diberi pembekalan pengetahuan

mengenai sejarah Perusahaan dan organisasi

Perusahaan, pengenalan produk yang diberikan baik

dalam kelas maupun terjun dilapangan. Setelah lulus,

mereka ditempatkan baik di kantor pusat entitas anak,

kantor cabang, dan kantor perwakilan yang terletak

di berbagai kota. Sampai saat ini telah direkruit 3

angkatan Management Trainee dengan jumlah yang

lulus sebanyak 30 orang. Program ini akan terus

dilakukan EFI baik di tahun 2018 maupun di tahun-

tahun selanjutnya. Tujuannya adalah menciptakan

tenaga yang siap kerja serta untuk melakukan

kaderisasi di masa mendatang. Komposisi karyawan

Perseroan dan entitas anak menurut jenis kelamin

dan jenjang pendidikan per 31 Desember 2017 adalah

sebagai berikut:

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset

yang sangat penting bagi perkembangan usaha

Perusahaan dan merupakan salah satu kunci

bagi tercapainya bisnis yang berkualitas dan

berkelanjutan. Untuk itu induk perusahaan terus

memberikan pelatihan berkesinambungan kepada

entitas anak, baik itu pelatihan Manajemen

maupun Operasional guna mencapai Visi dan Misi

Perusahaan agar dapat memberikan pelayanan

terbaik bagi para pemangku kepentingan.

Perseroan melihat bahwa pengembangan sumber

daya manusia harus terus dilakukan secara

berkesinambungan. Untuk itu pada tanggal

8 Desember 2010 telah dibentuk Equity

Development Center (EDC) yang merupakan Non

Profit Training Center. Tujuan dari didirikannya EDC

adalah memberikan pelatihan yang berkualitas di

bidang masing-masing serta bertujuan meningkatkan

kompetensi dalam bidang teknis maupun manajerial

yang melibatkan seluruh jajaran perusahaan termasuk

di dalamnya Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan

di dalam lingkungan PT Equity Development

Investment Tbk.

Pada tahun 2017, EDC telah mengadakan beberapa

pelatihan salah satunya yang diadakan oleh entitas

anak yaitu PT Equity Finance Indonesia bertajuk APU

PPT by RBA serta Principal Knowledge of Tangible

Earning Asset Appraisal for Financial Industry serta

pelatihan Balanced Scorecard Fundamental untuk

para karyawan yang belum sempat mendapatkan

pelatihan tersebut. Selain itu Perseroan juga

melihat pentingnya pengembangan Balanced

Scorecard ke arah yang lebih baik guna mendukung

perkembangan bisnis yang semakin pesat dan

persaingan yang semakin ketat, sehingga diadakan

Human Resources (HR) is a very important asset

for the company’s business development and

one of the keys to achieving good quality and

sustainable business. For that reason, the parent

company continues to provide sustainable training

to the subsidiaries, both in terms of Management

and Operations in order to achieve the Company’s

Vision and Mission in an effort to provide the best

services to the stakeholders.

The Company views that human resources should be

developed continuously. To that end, on December

8, 2010, the Equity Development Center (EDC)

was established as a Non Profit Training Center.

The purpose of EDC establishment is to provide

good quality training in their respective field with

an objective of increasing competence in technical

and managerial fields that involve all levels of the

company including the Commissioners, Directors

and the entire employees within the environment of

PT Equity Development Investment Tbk.

In 2017, EDC has conducted several training

sessions. One of them was conducted by PT Equity

Finance Indonesia bearing the titles of APU PPT by

RBA and Principal Knowledge of Tangible Earning

Asset Appraisal for Financial Industry as well as the

training in Balanced Scorecard Fundamentals for

employees who were yet to receive such training. In

addition, the Company also noticed the importance

of developing the Balanced Scorecard towards a

better direction in support of the increasingly rapid

business development and intense competition.

For that reason, the training in Balanced Scorecard

TABEL JUMLAH SDM BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN PER31 DESEMBER 2017

TABLE ON NUMBER OF HR BY EDUCATION LEVEL AS OF

DECEMBER 31, 2017

55% 17.9%

57.2% 4.0%

45% 17.7%Pria / Male S/D SMA Wanita / Female D3

S1 S2

No Jenis Kelamin / Gender

Pendidikan / Education Jumlah / TotalS/D SMA D3 S1 S2

1 Pria / Male 157 65 233 25 480

2 Wanita / Female 27 90 268 10 365

Total 184 155 501 35 875












Dari seluruh karyawan, jumlah yang terbanyak adalah

karyawan dengan status pendidikan S1 sebanyak

501 orang. Seluruh karyawan pada Perseroan dan

entitas anaknya belum/tidak membentuk Serikat

Pekerja. Serta komposisi antara karyawan pria

dan wanita adalah 55% dibanding 45%. Upah

(minimum) karyawan Perseroan dan entitas anak

telah memenuhi dan atau melebihi ketentuan upah

minimum propinsi seperti yang disyaratkan.

Kesejahteraan Karyawan Remunerasi yang sesuai dan reward yang baik

dapat menjadi salah satu faktor untuk memotivasi

karyawan bekerja secara maksimal dan loyal

kepada Perusahaan dan entitas anak.

Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu hal

yang penting yang mendapat perhatian khusus dari

manajemen Perseroan. Peningkatan kesejahteraan

karyawan dilakukan dengan mengikutsertakan

karyawan dalam tunjangan Jaminan Kesehatan

Karyawan melalui PT Equity Life Indonesia,

dan selanjutnya kepesertaan dalam Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), fasilitas

dana pensiun melalui DPLK.

KONGLOMERASI KEUANGANLembaga Jasa Keuangan (LJK) yang memiliki

hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di

berbagai sektor jasa keuangan telah meningkatkan

kompleksitas transaksi dan interaksi antar LJK

dalam konglomerasi keuangan, sehingga diperlukan

penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas tata kelola yang baik

dalam suatu Konglomerasi Keuangan.

Dalam meningkatkan kinerja Konglomersi

Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai

etika yang berlaku pada industri jasa keuangan,

Konglomerasi Keuangan wajib melaksanakan

kegiatan usaha dengan berpedoman pada prinsip

Tata Kelola Terintegrasi yang baik.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.

18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola

Out of all employees, the highest number is

employees with S1 education status, namely 501

persons. All employees of the Company and its

subsidiaries have not/did not form any Labor

Union. The ratio of male and female employees is

55% to 45%. The minimum salary for employees of

the Company and its subsidiaries has met and or

exceeded the requirements on provincial minimum

salary.

Employees’ Welfare Fair remuneration and reward can be one of the

factors to motivate employees to work optimally

and loyally to the Company and its subsidiaries.

Employees’ welfare is one of the important matters

receiving special attention from the Company’s

management. The employees’ welfare is improved

by including the employees in the Employee Health

Insurance through PT Equity Life Indonesia, and

subsequently participation in the Social Security

Organizing Body (BPJS), and pension fund facility

through DPLK.

FINANCIAL CONGLOMERATEFinancial Services Institutions (LJK) having

ownership and/or control relationship in various

financial service sectors have increased the

complexity of transaction and interaction between

LJKs in the financial conglomerate, so that the

implementation of Integrated Governance is

required to improve the quality of good governance

in a Financial Conglomerate.

In improving Financial Conglomerate performance

and compliance with the applicable laws and

regulations as well as the ethical values prevailing

in the financial services industry, the Financial

Conglomerate must implement its business

activities by adhering to the good Integrated

Governance principles.

Regulation of the Financial Services Authority

(POJK) No. 18/POJK.03/2014 on Application of

Integrated Governance for Financial Conglomerate

stipulates that the Financial Conglomerate must

apply the Integrated Governance in a comprehensive

and effective manner pursuant to the provisions of

the POJK.

PT Equity Development Investment Tbk is the

controlling shareholder or the parent company

of various subsidiaries, thus being categorized as

companies falling under one Financial Conglomerate

required to apply the Integrated Governance in a

comprehensive and effective manner pursuant to

the Regulation of the Financial Services Authority.

The Financial Conglomerate is named Equity Group.

Pursuant to Letter of the Financial Services

Authority No.S-65/D.05/2016 dated October 10,

2016 stating the Confirmation of PT Equity Life

Indonesia as the Primary Entity of the Equity Group

Financial Conglomerate.

Based on Regulation of the Financial Services

Authority No.18/POJK.03/2014 Section 14 and

No.17/POJK.03/2014 Section 16, PT Equity

Development Investment Tbk along with PT Equity

Life Indonesia constitute the Integrated Governance

Committee and the Integrated Risk Management

Committee.

2017 General Meeting of Shareholders In 2017, the Company has held its Annual GMS on

June 14, 2017 that approved the following matters:

Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan mengatur

bahwa Konglomerasi Keuangan mengatur bahwa

Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Tata

Kelola Terintegrasi secara komprehensif dan efektif

sesuai dengan ketentuan dalam POJK tersebut.

PT Equity Development Investment Tbk sebagai

pemegang saham pengendali atau induk

perusahaan dari berbagai entitas anak, sehingga

dikategorikan sebagai perusahaan yang berada

dalam satu Konglomerasi Keuangan yang

diwajibkan menerapkan Tata Kelola Terintegrasi

secara komprehensif dan efektif sesuai dengan

ketentuan dalam Peratuaran Otoritas Jasa

Keuangan. Konglomerasi Keuangan diberi nama

Equity Group.

Sesuai dengan Surat Otoritas Jasa Keuangan

No.S-65/D.05/2016 tanggal 10 Oktober 2016 yang

menyatakan Penegasan PT Equity Life Indonesia

sebagai Entitas Utama dari Konglomerasi Keuangan

Equity Group.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No.18/POJK.03/2014 Pasal 14 dan No.17/

POJK.03/2014 Pasal 16, PT Equity Development

Investment Tbk bersama dengan PT Equity

Life Indonesia membentuk Komite Tata Kelola

Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko

Terintegrasi.

Rapat Umum Pemegang Saham 2017Pada tahun 2017, Perusahaan telah melaksanakan

RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan

pada tanggal 14 Juni yang menyetujui hal-hal

antara lain sebagai berikut:












The Third Agenda Item of the Meeting:1. Approving the authorization of the Company’s

Board of Commissioners to appoint a Public

Accountant to audit the Statement of Financial

Position, Profit and Loss Statement and other

sections of the Company’s financial statements

for the fiscal year ended on 31-12-2017 (the

thirty-first of December two thousand and

seventeen);

2. Authorizing the Company’s Board of Directors

to determine the amount of honorarium for

the Public Accountant and other requirements

relating to the appointment.

The Fourth Agenda Item of the Meeting: Accountability report on realized use of proceedings

from the Limited Public Offering IV (PUT IV).

Since there were no remaining proceeds from the

limited public offering PUT IV (PUT IV) as described

in the Accountability Report on Realized Use of

Proceedings from the Limited Public Offering IV

(PUT IV) of the Company, in which the remaining

Proceeds from the Limited Public Offering IV (PUT

IV) as much as Rp7,154,208,755.- (seven billion one

hundred and fifty four million two hundred eight

thousand seven hundred and fifty five Rupiahs)

and earned interest in the PUT IV account as much

as Rp3,258,667,405.- (three billion two hundred and

fifty eight million six hundred sixty seven thousand

four hundred and five Rupiahs) have entirely been

used on the twentieth of December two thousand and

sixteen (20-12-2016) for investment in the subsidiaries.

As of the thirty-first of December two thousand and

sixteen (31-12-2016), the proceeds from PUT IV have

entirely been used, and this has been reported to the

Financial Services Authority and the Indonesian Stock

Exchange under the number 006/EDI/I/2017 and 007/

EDI/I/2017 dated the Ninth of January two thousand

and seventeen (09-01-2017). This fourth agenda item

of the Meeting was only a Report and no voting was

required.

As per the GMS dated June 14, 2017, the Board

of Commissioners comprises 4 (four) persons, 1

Mata Acara Rapat Ketiga adalah sebagai berikut:1. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik

yang akan mengaudit Laporan Posisi Keuangan,

Perhitungan Laba Rugi dan bagian lainnya dari

laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31-12-2017 (tiga

puluh satu Desember dua ribu tujuh belas);

2. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium

bagi Akuntan Publik tersebut serta persyaratan

lainnya berkenaan dengan penunjukan tersebut.

Mata Acara Rapat Keempat, sebagai berikut: Laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan

dana hasil Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV).

Berhubung tidak adanya sisa dana hasil penawaran

umum terbatas PUT IV (PUT IV) sebagaimana

dijelaskan pada Laporan Pertanggungjawaban

Realisasi Penggunaan dana hasil Penawaran Umum

Terbatas IV (PUT IV) Perseroan, di mana sisa

Dana Hasil Penawaran umum Terbatas IV (PUT IV)

sebesar Rp7.154.208.755,- (tujuh miliar seratus lima

puluh empat juta dua ratus delapan ribu tujuh ratus

lima puluh lima Rupiah) dan pendapatan bunga

pada rekening PUT IV sebesar Rp3.258.667.405,-

(tiga miliar dua ratus lima puluh delapan juta enam

ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus lima

Rupiah) telah digunakan seluruhnya pada tanggal

dua puluh Desember dua ribu enam belas (20-

12-2016) untuk diinvestasikan pada entitas anak

perseroan, sehingga pada tanggal tiga puluh satu

Desember dua ribu enam belas (31-12-2016) hasil

PUT IV telah dipergunakan seluruhnya, dan telah

dilaporkan ke Otoritas Jasa keuangan dan Bursa

Efek Indonesia dengan nomor 006/EDI/I/2017

dan 007/EDI/I/2017 tanggal Sembilan Januari dua

ribu tujuh belas (09-01-2017). Maka acara Rapat

keempat ini hanya bersifat Laporan sehingga tidak

perlu diadakan pemungutan suara.

Dewan Komisaris sesuai dengan hasil RUPS tanggal

14 Juni 2017 berjumlah 4 (empat) orang, 1 (satu)

The First Agenda Item of the Meeting:1. Approving the Company’s Annual Report for

2016 (two thousand and sixteen) fiscal year.

2. Ratifying the Company’s Financial Statements

for 2016 (two thousand and sixteen) fiscal year

that had been audited by Purwantono, Sungkoro

and Surja Public Accountant as evidenced by the

Report Number: RPC-3515/PSS/2017 dated the

third of April two thousand and seventeen (03-

04-2017) with Qualified opinion on All Materials.

3. Ratifying the Report of the Company’s Board

of Commissioners on the implementation

of supervisory duties during the 2016 (two

thousand and sixteen) Fiscal Year.

4. With approved Annual Report and ratified

Financial Statements for the 2016 (two thousand

and sixteen) fiscal year, then in accord with the

provisions of Article 12 sub-article (3) of the

Articles of Association of the Company, full

acquittal (volledig acquit et decharge) shall be

granted to members of the Board of Directors

of the Company for managerial actions and to

members of the Board of Commissioners of

the Company for supervisory measures, which

have been implemented during the 2016 (two

thousand and sixteen) fiscal year, to the extent

that such actions and measures are reflected in

the Annual Report and Financial Statements of

the Company for the 2016 (two thousand and

sixteen) fiscal year.

The Second Agenda Item of the Meeting:1. Approving the decision not to distribute

dividends to shareholders of the Company

for the 2016 (two thousand and sixteen) fiscal

year and to use the profit earned in 2016 (two

thousand and sixteen) to cover the Company’s

accumulated losses from the previous fiscal

years.

2. The Company’s profit in 2016 (two thousand

and sixteen) Fiscal Year at Rp.90,631,110,000.-

(ninety billion six hundred and thirty one million

one hundred and ten thousand rupiahs) will be

recorded as retained earning that will be used to

cover the Company’s accumulated losses from

the previous fiscal years.

Mata Acara Rapat Pertama sebagai berikut:1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk

tahun buku 2016 (dua ribu enam belas).

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan

untuk tahun buku 2016 (dua ribu enam belas),

yang telah diaudit oleh Akuntan Publik

Purwantono, Sungkoro dan Surja sebagaimana

ternyata dalam Laporan Nomor: RPC-3515/

PSS/2017 tanggal tiga April dua ribu tujuh belas

(03-04-2017) dengan pendapat Wajar dalam

Semua Hal yang Material.

3. Mengesahkan Laporan Dewan Komisaris

Perseroan atas pelaksanaan tugas pengawasan

selama Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas).

4. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan

disahkannya Laporan Keuangan untuk tahun

buku 2016 (dua ribu enam belas), maka sesuai

dengan ketentuan Pasal 12 ayat (3) Anggaran

Dasar Perseroan, diberikan pembebasan

tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit

et decharge) kepada para anggota Direksi

Perseroan atas tindakan pengurusan dan

kepada para anggota Dewan Komisaris

Perseroan atas tindakan pengawasan, yang

telah dijalankan selama tahun buku 2016 (dua

ribu enam belas), sejauh tindakan tersebut

tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan

Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2016

(dua ribu enam belas).

Mata Acara Rapat Kedua adalah sebagai berikut:1. Menyetujui tidak membagikan dividen kepada

para pemegang saham Perseroan untuk

tahun buku 2016 (dua ribu enam belas) serta

menggunakan keuntungan yang diperoleh

dalam tahun 2016 (dua ribu enam belas) tersebut

untuk menutup akumulasi kerugian Perseroan

dari tahun-tahun buku sebelumnya.

2. Keuntungan Perseroan dalam Tahun

Buku 2016 (dua ribu enam belas) sebesar

Rp90.631.110.000,- (sembilan puluh miliar

enam ratus tiga puluh satu juta seratus sepuluh

ribu rupiah) akan dicatat sebagai laba ditahan

(retained earning) yang akan digunakan untuk

menutup akumulasi rugi Perseroan pada tahun-

tahun buku sebelumnya.












secara rutin untuk menelaah laporan audit dan tindakan-tindakan yang telah diambil Manajemen.

Selama periode tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengadakan 4 (empat) kali pertemuan resmi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris mengenai evaluasi laporan triwulanan dan laporan keuangan tahunan.

Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :

• Ketua : Kamardy Arief• Anggota : Yovita Besrul• Anggota : Anneke Hoesada• Anggota : Harina Halim

Fungsi Nominasi dan Remunerasi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris

002/SK-Dekom-EDI/X/2015 tanggal 9 Oktober

2015 tentang Pelaksanaan Fungsi Komite Nominasi

dan Remunerasi Perseroan, maka Fungsi Nominasi

dan Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan

Komisaris Perseroan dengan pelaksanaan tugas

mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 34/POJK.04/2014 sebagai berikut:

• Dewan Komisaris melaksanakan fungsi Nominasi

dan Remunerasi dengan demikian melakukan

pengawasan terhadap kinerja anggota Direksi

dan Dewan Komisaris.

orang di antaranya adalah Komisaris Independen.

Dewan Komisaris Perusahaan diangkat oleh Rapat

Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2

(dua) tahun tanpa menghapuskan hak Rapat Umum

Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota

Komisaris kapanpun bilamana diperlukan. Dewan

Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan

terhadap Direksi dalam menjaga keseimbangan

kepentingan semua pihak. Di samping itu Dewan

Komisaris juga mempunyai tugas dan wewenang

melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa

kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan

telah sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Selama

tahun 2016 Dewan Komisaris telah melakukan

pengawasan secara aktif dan berkala khususnya

dalam pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang

baik, yang menjadi keharusan dalam melindungi

Perusahaan dan para pemangku kepentingan.

Dalam memastikan bahwa seluruh mekanisme

pengawasan berfungsi secara optimal Dewan

Komisaris dibantu oleh Komite Audit.

Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana

ditentukan oleh Peraturan No. IX.I.5, Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004,

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis

dalam membantu tugas Dewan Komisaris.

Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan. Komite Audit juga melakukan penelaahan, evaluasi dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas sistem pengendalian intern, pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan dan hukum lain yang berlaku terkait aktivitas usaha Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit dipimpin oleh Komisaris Independen dengan dibantu anggotanya yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas lain yang diperlukan. Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen yang melaksanakan fungsi sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Komite Audit yang memiliki reputasi baik dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsi dari Komite Audit. Komite Audit juga meninjau ulang efektivitas sistem akuntansi Perusahaan dan fungsi internal audit dan juga pekerjaan auditor ekstern. Komite Audit mengadakan pertemuan

study audit reports and other actions taken by the Management.

During 2016, the Audit Committee has performed its duties and functions well and held 4 (four) official meeting sessions with all members of the Board of Commissioners with regard to the evaluation of quarterly reports and annual financial statements.

The composition of the Audit Committee is as

follows:

• Chairperson : Kamardy Arief• Member : Yovita Besrul• Member : Anneke Hoesada• Member : Harina Halim

Nomination and Remuneration FunctionBased on the Decision Letter of the Board of

Commissioners 002/SK-Dekom-EDI/X/2015

dated October 9, 2015 on Function of the

Nomination and Remuneration Committee of the

Company, then the Nomination and Remuneration

Function is performed by the Company’s Board

of Commissioners while implementation of duties

refers to Regulation of the Financial Services

Authority No. 34/POJK.04/2014 as follows:

• The Board of Commissioners performs the

Nomination and Remuneration function, thus

conducting supervision over the performance

of members of the Board of Directors and the

Board of Commissioners.

(one) of them being an Independent Commissioner.

Members of the Board of Commissioners of the

Company are appointed by the General Meeting of

Shareholders for a term of 2 (two) years without

abolishing the right of the General Meeting of

Shareholders to discharge members of the Board

of Commissioners at any time when necessary. The

Board of Commissioners has the duty of supervising

the Board of Directors to maintain the balance

between the interests of all parties. In addition, the

Board of Commissioners also holds the duties and

authority to supervise and ensure that the Board of

Directors’ policies in running the Company comply

with the Articles of Association and the applicable

laws and regulations. During 2016, the Board of

Commissioners has performed active and periodic

supervision, especially in the implementation of

good corporate governance being a necessity in

protecting the Company and the stakeholders.

To ensure optimum functioning of all supervisory

mechanisms, the Board Of Commissioners is

assisted by the Audit Committee.

The Audit Committee that was established

under Regulation No. IX.I.5, Annex to Decision of

Bapepam Chairperson No. Kep-29/PM/2004, has

a very important and strategic role in assisting the

Board of Commissioners with its duties.

The Audit Committee’s duty is to assist the Board of Commissioners in performing supervisory responsibilities. The Audit Committee also conducts studies and evaluations and makes recommendations to the Board of Commissioners on internal control system, financial reporting, compliance with other laws and regulations relating to the Company’s business activities. In performing its duties, the Audit Committee is led by the Independent Commissioner with the help of its members having the required expertise, experience and other qualities. The Audit Committee consists of the Independent Committee performing the function as Chairperson and 3 (three) members of the Audit Committee having good reputation and adequate experience to perform the duties and functions of the Audit Committee. The Audit Committee also reviews the effectiveness of the Company’s accounting system and internal audit function as well as the work of external auditors. The Audit Committee holds meetings regularly to

ATTENDANCE LEVEL OF MEMBERS OF THE AUDIT COMMITTEE:

TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA KOMITE AUDIT:

Nama / NameFrekuensi

PertemuanMeeting Frequency

KehadiranAttendance

Rasio KehadiranAttendance Ratio

Kamardy Arief 4 4 100%

Yovita Besrul 4 4 100%

Anneke Hoesada 4 4 100%

Harina Halim 4 4 100%












• The Nomination Committee has the duty of

nominating prospective members of the Board

of Commissioners and the Board of Directors

and making recommendations to the Board of

Commissioners about:

1. Composition of members of the Board of

Directors

2. Policies and criteria

3. Policy on work evaluation for members of

the Board of Directors and/or the Board of

Commissioners.

• Conduct an assessment of the performance of

members of the Board of Directors and/or the Board

of Commissioners, and make recommendations

about capacity building program for members

of the Board of Directors and/or the Board of

Commissioners.

• Making proposals on reward for the Board of

Directors and the Board of Commissioners and

making recommendations about structure, policy

and amount of Remuneration.

During 2017, total compensation paid to the

Commissioners and Directors of the Company

amounted to Rp5,517,687.750.-

During 2017, 4 (four) meeting sessions were held

between the Board of Directors and the Board of

Commissioners attended by all members of the Board

of Directors and the Board of Commissioners. In

accord with the result of the GMS held on June 14, 2017,

the Board of Directors of the Company consists of 4

(four) persons, 1 (one) of them being the Independent

Director. The Board of Directors was appointed by

the General Meeting of Shareholders for a term of 2

(two) years, without abolishing the right of the General

Meeting of Shareholders to discharge members of

the Board of Directors at any time when necessary.

The Board of Directors has the responsibility for

management of the Company and represents the

Company in implementing the provisions of the

Articles of Association of the Company. The Board

of Directors is in charge of the Company in achieving

the goals, arranging the smooth running of the duties

performance in accord with the respective field, and

preparing reports to the relevant agencies.

In 2017, 12 (twelve) sessions of Board of Directors

meetings were held and mostly attended by

all members of the Board of Directors with the

following attendance level:

In order to comply with Regulation No. IX.1.7, Annex

to Decision Letter of the Chairperson of the Capital

Market and Financial Institution Supervisory Agency

No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008,

the Board of Directors of the Company has established

an Internal Audit Charter and Internal Audit Unit

directly responsible to the President Director.

The Internal Audit Unit helps the Company

achieve its goals through a systematic and orderly

approach to evaluate and improve the effectiveness

of risk management, internal control and good

corporate governance. The Internal Audit Unit is

the Company’s internal supervisory unit under the

charge of the President Director. The Internal Audit

Unit is responsible to and reports to the President

Director.

Duties and responsibilities of the Internal Audit:

• Prepare and implement annual Internal Audit

by risk priorities in accord with the Company’s

goals.

• Test and evaluate the internal control and

risk management system in accord with the

Company’s policy.

• Inspect and assess the efficiency and

effectiveness in the fields of finance, accounting,

operations, human resources, marketing,

information technology and other activities.

• Tugas Nominasi mengusulkan calon anggota

Dewan Komisaris dan Direksi dan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris mengenai:

1. Komposisi anggota Direksi

2. Kebijakan dan kriteria

3. Serta kebijakan evaluasi kerja bagi anggota

Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

• Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/

atau Dewan Komisaris, serta rekomendasi program

pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/

atau Dewan Komisaris.

• Mengusulkan imbalan kepada Direksi dan Dewan

Komisaris dan rekomendasi tentang struktur,

kebijakan serta besaran Remunerasi.

Selama tahun 2017, jumlah kompensasi yang telah

dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan

adalah sebesar Rp5.517.687.750,-

Selama tahun 2017 telah diadakan 4 (empat) kali

pertemuan antara Direksi dan Komisaris yang dihadiri

oleh seluruh anggota Dewan Direksi dan Komisaris.

Sesuai dengan hasil RUPS 14 Juni 2017, Direksi

Perseroan berjumlah 4 (empat) orang, 1 (satu) orang

di antaranya adalah Direktur Independen. Direksi

diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk

masa jabatan 2 (dua) tahun, tanpa menghapuskan

hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk

memberhentikan anggota Direksi kapan pun bilamana

diperlukan. Direksi memegang tanggung jawab atas

pengelolaan Perusahaan dan mewakili Perseroan

dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar

Perseroan. Direksi bertugas memimpin Perseroan

dalam mencapai tujuan, mengatur kelancaran tugas

sesuai dengan bidangnya, mempersiapkan laporan

kepada instansi terkait.

Di tahun 2017 telah diselenggarakan 12 (dua belas)

kali rapat Direksi yang sebagian besar dihadiri oleh

seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran

sebagai berikut:

Dalam rangka memenuhi Peraturan No. IX.1.7,

Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-

496/BL/2008 tanggal 28 November 2008, Direksi

Perusahaan telah menetapkan Piagam Audit Internal

dan membentuk Unit Audit Internal yang bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.

Unit Audit Internal membantu Perusahaan mencapai

tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis

dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas pengelolaan risiko pengendalian

intern dan tata kelola perusahaan yang baik. Unit

Audit Internal adalah unit pengawasan internal

Perusahaan yang berkedudukan di bawah Presiden

Direktur. Unit Audit Internal bertanggung jawab

dan melapor kepada Presiden Direktur.

Tugas dan tanggung jawab Audit Internal:

• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit

Internal tahunan berdasarkan prioritas risiko

sesuai dengan tujuan Perusahaan.

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan

pengendalian intern dan sistem manajemen

risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas

efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,

akuntansi, operasional, sumber daya manusia,

pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan

lainnya.

Nama / NameFrekuensi

PertemuanMeeting Frequency

KehadiranAttendance

Rasio KehadiranAttendance Ratio

M. Zulkifli Abusuki 12 12 100%

Tetty L. Gozali 12 12 100%

Bustomi Usman 12 12 100%

Tan Kurniawan S. 12 12 100%












• Memberikan saran perbaikan dan informasi

yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa

pada semua tingkat manajemen.

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan

laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan

Dewan Komisaris.

• Memantau, menganalisis dan melaporkan

pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan.

• Bekerjasama dengan Komite Audit.

• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang telah dilakukan.

• Melaksanakan pemeriksaan khusus apabila

diperlukan.

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Direktur III

(Independen) yang bertugas melaksanakan

kegiatan penata-usahaan dan penyimpanan

dokumen Perusahaan, mengikuti perkembangan

pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang

berlaku di pasar modal. Sekretaris Perusahaan

melakukan pembinaan dan mengendalikan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta melakukan sosialisasi

informasi material kepada seluruh Pemegang

Saham, menjadi penghubung antara Perseroan

dengan Pemegang Saham, Otoritas Pasar Modal

dan Bursa serta Stakeholder lainnya.

Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan PublikMerujuk pada POJK No. 13/POJK.03/2017 tentang

Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan,

maka berdasarkan hasil RUPS 14 Juni 2017,

RUPS telah memberi wewenang kepada Dewan

Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan

Publik yang akan mengaudit Laporan Posisi

Keuangan, Perhitungan Laba Rugi dan bagian

lainnya dari Laporan Keuangan Perseroan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2017.

Dan memberi wewenang kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium

bagi Akuntan Publik tersebut serta persyaratan

lainnya berkenan dengan penunjukan tersebut.

• Provide suggestions on improvement and

objective information on activities being

inspected on all levels of management.

• Prepare audit reports and submit those reports

to the President Director and the Board of

Commissioners.

• Monitor, analyze and report the follow-up to the

suggested improvement.

• Cooperate with the Audit Committee.

• Prepare programs to evaluate the quality of

internal audit activities.

• Conduct special inspection if necessary.

The Corporate Secretary position is held by

Director III (Independent) being in charge of the

Company’s administrative activities and document

storage, monitoring the developments in the capital

market, particularly the applicable regulations.

The Corporate Secretary provides guidance and

controls the compliance with applicable laws

and regulations as well as disseminates material

information to all Shareholders, serves as a liaison

between the Company and the Shareholders, the

Capital Market and the Stock Exchange Authorities

as well as other Stakeholders.

Employment of Public Accounting Services and Public Accounting Office Referring to POJK No. 13/POJK.03/2017 on

Employment of Public Accounting Services and

Public Accountant Office in Financial Service

Activities, under the result of the GMS held on

June 14, 2017, the GMS has authorized the Board of

Commissioner of the Company to appoint a Public

Accountant to audit the Statement of Financial

Position, Profit and Loss Statement and other

sections of the Company’s Financial Statements for

the fiscal year ended on 31-12-2017. Authority was

also given to the Board of Commissioners of the

Company to determine the amount of honorarium

for the Public Accountant and other requirements

relating to the appointment.

According to the Audit Committee’s evaluation and

recommendation for the Board of Commissioners

of the Company relating to the appointment of a

Public Accountant (AP) and/or Public Accounting

Office (KAP) with letter dated June 22, 2017 to

employ the services of Sinarta AP and KAP from

Purwantono, Sungkoro & Surya KAP to audit the

annual financial information history as of December

31, 2017, on the considerations as follows:

1. The AP (Mr. Sinarta) possesses adequate

expertise and work experience to support

his work including his participation in the

Continuous Professional Education (Pendidikan

Profesional Berkelanjutan/PPL) to maintain the

competence as mentioned in the applicable laws

and regulations on public accountant practices.

In addition to insurance audit, TI audit and

taxation audit were also conducted by qualified

auditors.

Purwantono, Sungkoro & Surya KAP is a firm

member of EY Global in Indonesia being one

of the international services providers that

have been operating in Indonesia for more

than 30 years. EY Global has representatives in

150 countries around the world with 190,000

personnel.

The AP and KAP are registered in the Financial

Services Authority (http://www.ojk.go.id/

akuntan/ ) with an active status under Registered

License (STTD) AP No:120/BL/STTD-AP/2011

and KAP No: S-706/PM.223/2015.

In forming the audit team and other parties

participating directly in the audit of annual

financial information history, the KAP has

referred to the AP professional code of

professional conduct.

2. In providing services to the Company AP, KAP,

and internal personnel of KAP have complied

with the independent requirement during

the audit period and the period as defined in

POJK 13, and the binding period as defined in

Berdasarkan Hasil evaluasi dan rekomendasi dari

Komite Audit yang merekomendasikan kepada

Dewan Komisaris Perseroan penunjukkan Akuntan

Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik dengan

surat tertanggal 22 Juni 2017 untuk menggunakan

jasa dari AP dan KAP Sinarta dari KAP Purwantono,

Sungkoro & Surya untuk mengaudit atas informasi

keuangan historis tahunan posisi 31 Desember 2017,

dengan pertimbangan bahwa:

1. AP tersebut (Bapak Sinarta) memiliki keahlian

dan pengalaman kerja yang memadai untuk

menunjang pekerjaannya termasuk mengikuti

Pendidkan Profesional Berkelanjutan (PPL) untuk

menjaga kompetensi sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan peraturan perundang undangan

praktik akuntan publik. Selain audit asuransi juga

dilakukan audit IT dan audit perpajakan yang

dilaksanakan oleh tenaga audit yang memiliki

keahlian sesuai bidangnya masing masing.

KAP Purwantono, Sungkoro & Surya merupakan

firma anggota dari EY Global di Indonesia yang

merupakan salah satu dari organisasi penyedia

jasa internasional yang telah beroperasi di

Indonesia lebih dari 30 tahun. EY Global

memiliki perwakilan di 150 negara diseluruh

dunia dengan 190.000 personil.

AP dan/KAP tersebut terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (http://www.ojk.go.id/akuntan/)

status aktif dengan Surat Tanda Terdaftar

(STTD) AP No:120/BL/STTD-AP/2011 dan KAP

No: S-706/PM.223/2015.

Dalam menyusun tim audit dan pihak yang turut

serta secara langsung dalam pemberian jasa

audit atas informasi keuangan historis tahunan,

KAP tersebut telah mengacu pada kode etik

profesi AP.

2. AP, KAP, dan orang dalam KAP dalam

memberikan dalam memberikan jasa kepada

Perusahaan telah memenuhi kondisi independen

selama periode audit dan periode sebagaimana

yang didefinisikan dalam POJK 13, dan periode












perikatan sebagaimana yang didefinisikan

dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang

ditetapkan oleh IAPI.

3. Tidak ada potensi risiko atas penggunaan jasa

audit oleh KAP yang sama secara berturut-turut

untuk kurun waktu yang cukup panjang, karena

ini merupakan penunjukan tahun ke-2 dimana

penggunaan jasa audit oleh AP (Bapak Sinarta)

tersebut di atas masih sesuai ketentuan yang

berlaku di mana pembatasan AP yang sama

paling lama untuk periode audit selama 3 tahun

buku pelaporan secara berturut-turut.

Berikut nama AP dan KAP yang telah melakukan

audit atas informasi keuangan historis Perusahaan

selama 5 (lima) tahun terakhir:

Dalam rapat Dewan Komisaris yang diadakan pada

10 Juli 2017, Dewan Komisaris Perseroan akan

membuat surat rencana penunjukan AP dan KAP

sesuai rekomendasi Komite Audit.

Pada 18 September 2017, dengan Surat Keputusan

SK: 001/SK-DeKom/EDI/IX/2017, Dewan Komisaris

telah menetapkan:

1. Penunjukan Akuntan Publik (AP) dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) dalam rangka audit atas

informasi keuangan historis tahunan pada PT

Equity Development Investment Tbk untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2017 sebagai berikut:

the Public Accountant Code of Professional

Conduct established by IAPI.

3. There is no potential risk in employing the same

KAP consecutively for a relatively long period of

time, since this is the 2nd year of appointment

and the employment of AP (Mr. Sinarta) for

audit services still complies with the applicable

laws and regulations. Restriction on employing

the same AP is not to exceed an audit period of

3 fiscal years in a row.

The following are the names of AP and KAP that

conducted an audit of the Company’s financial

information history for the past 5 (five) years:

In the meeting of the Board of Commissioners

held on July 10, 2017, the Board of Commissioners

of the Company would prepare a draft letter on

appointment of AP and KAP according to the Audit

Committee’s recommendation.

On September 18, 2017, with Decision Letter

SK: 001/SK-DeKom/EDI/IX/2017, the Board of

Commissioners has decided as follows:

1. Appointment of the following Public Accountant

(AP) and Public Accounting Office (KAP) for the

audit of annual financial information history of

PT Equity Development Investment Tbk for the

fiscal year ended on December 31, 2017:

Name: Mr. Sinarta

AP Registration Number for the Finance Minister:

AP.0701

Registered License Number (AP): 129/BL/STTD-

AP/2011

Assignment Period: 2nd Year

Public Accounting Office: Purwantono,

Sungkoro, & Surja

Registered License Number (KAP): S-706/

PM.223/2015

2. Amount of honorarium for the Public Accountant

as much as Rp445,000,000.-

On the basis of the Decision by the Board of

Commissioners, the Company’s Board of Directors

has submitted a Report on Appointment of a Public

Accountant and Public Accounting Office for the

Audit of Annual Financial Information History of PT

Equity Development Investment Tbk with Letter No

176 /EDI/IX/2017, dated September 29, 2017.

Reporting of a Violation/ an UnethicalBehavior and Protection for Whistleblowers(Whistleblowing System):• Violation Reporting System (SPP) is the

disclosure (usually in a confidential manner) of

a violation or an act against the law, unethical

conduct or other conduct that may harm the

Company and the Stakeholders, committed

by an employee or a head and reported to the

Company or another institution that could take

action against such violation.

• The Company has established policies and

procedures which include:

a. Receipt of violation reporting.

b. Reporting must be done in good faith and

not a personal complaint against a policy of

the Company or based on ill will/slander.

c. Members of the Board of Commissioners,

the Board of Directors, all employees and

external parties of the Company may report

any violation committed by a Commissioner,

Nama: Bapak Sinarta

Nomor Registrasi AP dari Menteri Keuangan:

AP.0701

Nomor Surat Tanda Terdaftar (AP): 129/BL/

STTD-AP/2011

Tahun Penugasan: Tahun ke 2

Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Sungkoro,

& Surja

Nomor Surat Tanda Terdaftar (KAP): S-706/

PM.223/2015

2. Jumlah honorarium Akuntan Publik sebesar

Rp445.000.000,-

Atas dasar Keputusan Dewan Komisaris tersebut,

Direksi Perseroan telah menyampaikan Laporan

Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan

Publik Dalam rangka Audit atas Informasi Keuangan

Historis Tahunan pada PT Equity Development

Investment Tbk dengan Surat No. 176 /EDI/IX/2017,

tertanggal 29 September 2017.

Pelaporan atas Pelanggaran/ Perilaku Tidak Etisdan Perlindungan bagi Pelapor (Whistleblowing System):• Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) adalah

pengungkapan (biasanya secara rahasia) atas

tindakan pelanggaran atau pengungkapan

perbuatan yang melanggar hukum, perbuatan

tidak etis atau perbuatan lain yang dapat

merugikan Perusahaan maupun Pemangku

kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan atau

pimpinan dan dilaporkan kepada Perusahaan

atau lembaga lain yang dapat mengambil

tindakan atas pelanggaran tersebut.

• Perusahaan telah menetapkan kebijakan dan

prosedur yang meliputi:

a. Penerimaan pelaporan pelanggaran.

b. Pelaporan harus dilakukan dengan itikad

baik dan bukan merupakan suatu keluhan

pribadi atas suatu kebijakan Perusahaan atau

didasari kehendak buruk/fitnah.

c. Anggota Komisaris, Direksi, seluruh karyawan

dan pihak eksternal Perusahaan dapat

melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh

Komisaris, Direksi dan karyawan Perusahaan.

Tahun / Year Akuntan PublikPublic Accountant

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Office

2016 SINARTA Purwantono, Sungkoro & Surja

2015 INDRAJUWANA KOMALA WIDJAJA Purwantono, Sungkoro & Surja


2013 PETER SURJA Purwantono, Sungkoro & Surja













Pelapor wajib mencantumkan identitasnya

dengan jelas disertai bukti pendukung yang

relevan.

d. Penanganan dan penyelesaian pelaporan

pelanggaran.

e. Perusahaan wajib menindaklanjuti setiap

laporan yang diterima sesuai prosedur yang

berlaku.

f. Perlindungan pelapor.

g. Penerima laporan wajib merahasiakan

identitas Pelapor. Perusahaan memberikan

perlindungan hukum sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

h. Pemantauan penanganan dan penyelesaian

pelaporan pelanggaran.

Perkara Hukum:• Tidak ada sanksi administratif yang dikenakan

kepada Perseroan, entitas anak, anggota

Dewan Komisaris, dan Direksi oleh Otoritas Jasa

Keuangan dan otoritas lainnya.

• Entitas anak, yaitu PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

menghadapi gugatan perdata baru sebagai

tergugat 2 atas klaim asuransi kebakaran,

yang mana gugatan tersebut masih ada

hubungannya dengan gugatan terdahulu yang

telah dimenangkan Perusahaan pada proses

Peninjauan kembali. Gugatan tersebut sedang

diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan

Perusahaan telah menunjuk kuasa hukum untuk

membela kepentingan Perusahaan dalam proses

persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Hal ini tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kondisi Perusahaan.

MANAJEMEN RISIKOKondisi eksternal dan internal Perseroan dan entitas anak dapat mempengaruhi perkembangan kegiatan usaha dan meningkatkan kompleksitas tingkat risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak, terutama dalam bidang asuransi, pembiayaan, dan sekuritas. Semakin kompleksnya risiko perlu diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi,

Director and employee of the Company.

The whistleblower must clearly show his/

her identity along with relevant supporting

evidence.

d. Handling and settlement of violation report.

e. The Company must follow up any received

report according to the applicable

procedures.

f. Protection for whistleblower.

g. Report receiver must keep the Whistleblower’s

identity confidential. The Company provides

legal protection pursuant to the applicable

laws and regulations.

h. Monitoring of handling and settlement of

violation report.

Legal Matters:• No administrative sanction imposed to the

Company, its subsidiaries, members of the

Board of Commissioners, and members of the

Board of Directors by the Financial Services

Authority and other authorities.

• A subsidiary, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, is

facing a civil lawsuit of a fire insurance claim.

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk has filed a criminal

lawsuit against the insured up to the Supreme

Court level and PT Asuransi Dayin Mitra has won

the lawsuit as the defendant 2 on fire insurance

claim, which the lawsuit still relates to a previous

lawsuit that the Company has won in the Judical

Review process. The lawsuit is being processed

in the Central Jakarta District Court and the

Company has appointed a legal representative

to defend the Company’s interests in the trial

process in the Central Jakarta District Court. This

case does not significantly affect the Company’s

financial condition.

RISK MANAGEMENTExternal and internal conditions of the Company and its subsidiaries may affect the development of business activities and increase the complexity of risk level faced by the Company and its subsidiaries, particularly in the fields of insurance, financing, and securities. The higher risk complexity should be matched with the application of risk management that includes identification, measurement,

monitoring, and risk control. Application of risk management is very important for the Company and its subsidiaries to enable their doing business at a measured risk level. Sound and integrated management of the company’s activities (good corporate governance) requires the application of risk management that supports the achievement of performance target and has the ability to maintain business continuity. By applying risk management, the Company can improve the effective use of capital and the return on equity (ROE) which, in turn, provides an added value to the shareholders, improve the trust of the shareholders and other stakeholders, and brings the business higher to the optimum level. To achieve the above goals, the application of risk management focuses mainly on effective application of governance and risk

management framework.

Risk management application involves all elements of the Company and its subsidiaries, particularly the active supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners as well as the organization and function that are directly related to risk management which include the active supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company and its subsidiaries, policy and procedure adequacy, and determining of risk limit, identification, measurement, and monitoring processes adequacy, risk management information system, and comprehensive internal

control system.

1. Active Supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners

Active supervision of the Board of Directors and the

Board of Commissioners includes the following matters:

a. Authority and responsibility of the Board of

Directors and the Board of Commissioners,

among others with regard to risk assessment

and capitalization.

b. Human resources, in which the Board of

Directors will determine clear HR qualifications

for each level of position related to the risk

management application.

c. Risk management organization, in which

the Board of Directors will determine the

pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Penerapan manajemen risiko menjadi hal sangat penting bagi Perseroan dan entitas anak agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur, pengelolaan kegiatan perusahaan yang sehat dan terpadu (good corporate governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan menerapkan manajemen risiko, Perseroan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) untuk selanjutnya dapat memberi nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya, serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal. Untuk mencapai tujuan di atas fokus penerapan manajemen risiko terutama pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka

kerja manajemen risiko.

Penerapan manajemen risiko melibatkan semua unsur Perseroan dan entitas anak, terutama pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris serta organisasi dan fungsi yang secara langsung terkait dengan manajemen risiko yang meliputi pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan entitas anak, kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, sistem informasi manajemen risiko, dan sistem

pengendalian intern yang menyeluruh.

1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Dalam pengawasan aktif Direksi dan Dewan

Komisaris mencakup atas hal-hal sebagai berikut:

a. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi

dan Dewan Komisaris, antara lain Direksi dan

Dewan komisaris bertanggung jawab terhadap

penilaian risiko dan permodalan.

b. Sumber daya manusia, antara lain Direksi

menetapkan kualifikasi SDM yang jelas untuk

setiap jenjang jabatan yang terkait dengan

penerapan manajemen risiko.

c. Organisasi manajemen risiko, antara lain Direksi

menetapkan struktur organisasi yang disertai












dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab

secara umum maupun terkait penerapan

manajemen risiko pada seluruh satuan kerja

yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan

usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha

Perusahaan.

Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan

risiko, Direksi dan Dewan Komisaris dibantu

oleh Fungsi Internal Audit, Komite Audit, Komite

Manajemen Risiko, dan Satuan kerja Manajemen

Risiko serta Management Consultation Programme

(MCP) yang mempunyai tugas dan tanggung

jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi

Perseroan, dalam merumuskan kebijakan, strategi

manajemen risiko termasuk penetapan limit serta

memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan secara berkala

maupun insidental sebagai akibat dari perubahan

kondisi eksternal dan internal Perseroan yang akan

mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil

risiko.

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit

Penerapan manajemen risiko yang efektif harus

didukung dengan kerangka yang mencakup

kebijakan dan prosedur manajemen risiko dan

limit risiko yang ditetapkan secara jelas sejalan

dengan visi, misi, dan strategi bisnis Perusahaan.

Penyusunan kebijakan dan prosedur manajemen

risiko tersebut dilakukan dengan memperhatikan

antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil

risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta

peraturan yang ditetapkan otoritas dan praktek

perusahaan yang sehat.

3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian dan Mitigasi Risiko

Identif ikasi , pengukuran , pemantauan ,

pengendalian dan mitigasi risiko merupakan bagian

utama dari proses penerapan manajemen risiko.

Proses Manajemen Risiko terdiri dari:

a. Identifikasi

Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup

organizational structure along with clarity of

general duties and responsibilities as well as those

related to the risk management application on

all work units adjusted to the goals and business

policies, as well as the size and complexity of

business activities of the Company.

In conducting supervision and risk management,

the Board of Directors and the Board of

Commissioners are assisted by Internal Audit, Audit

Committee, Risk Management Committee and Risk

Management Work Unit as well as Management

Consultation Programme (MCP) with the duties and

responsibilities of making recommendations to the

Board of Directors of the Company, in formulating

risk management policies and strategies, including

the determining of risk limit as well as periodic and

incidental improvement of the implementation of

risk management as a result of the changes in the

external and internal conditions of the Company

that will affect the capitalization and risk profile

adequacy.

2. Policy and Procedure Adequacy, and Determiningof Risk Limit

Effective risk management application must be

supported by the framework of risk management

policies and procedures as well as risk limit

determined in a clear manner and in line with

the vision, mission, and business strategy of the

Company. Preparation of risk management policies

and procedures should take into account the type,

complexity of business activity, risk profile, and risk

level to be taken as well as the regulation stipulated

by the authorities and sound corporate practices.

3. Identification, Measurement, and Monitoring Processes Adequacy, Risk Control and Mitigation

Identification, measurement, monitoring, control

and mitigation of risks are the main part of risk

management.

Risk Management Process consists of:

a. Identification

Risk identification is of a proactive nature,

covering all business activities of the Company

and performed to analyze the source and

possibility of risk occurrence along with the

impact. The identification is performed by

analyzing all types and characteristics of risks

existing in each business activity of the Company

and its subsidiaries which also include other

products and services. Risk identification is

performed at the Head Office and the Branches

all over Indonesia by using the Risk Management

equipment.

b. Measurement

Risk measurement is performed by selecting

the risk measurement methods adjusted to

the characteristics and complexity of business

activity. Risk measurement methods are used

to measure the Company’s risk exposure as a

reference to conduct risk monitoring and control.

Risk measurement is performed periodically on

products and portfolios as well as all business

activities of the Company.

c. Monitoring

Risk monitoring is carried out on the magnitude

of risk exposure, compliance of internal limit and

implementation consistency with the established

policies and procedures. The monitoring is

carried out by the implementing unit and MCP.

The monitoring result is used for risk mitigation

and other necessary actions.

d. Control and Mitigation

Risk control is exercised by following up any

risk that exceeds the limit with risk mitigation,

heightened control (inherent supervision),

capital increase to absorb potential loss, and

periodic internal audit. In addition, analysis of

New Products and/or Activities (PAB) will also

be conducted.

4. Risk Management Information SystemFor supporting the risk management process, it is

necessary to develop risk management information

seluruh aktivitas bisnis Perusahaan dan

dilakukan dalam rangka menganalisis sumber

dan kemungkinan timbulnya risiko serta

dampaknya. Identifikasi dilakukan dengan

menganalisis seluruh jenis dan karakteristik

risiko yang terdapat pada setiap kegiatan usaha

Perseroan dan entitas anak yang juga meliputi

produk dan jasa-jasa lainnya. Identifikasi risiko

dilakukan di Kantor Pusat dan di Kantor Cabang

seluruh Indonesia dengan menggunakan

perangkat Manajemen Risiko.

b. Pengukuran

Pengukuran risiko dilakukan dengan pemilihan

metode pengukuran risiko yang disesuaikan

dengan karakterisitik dan kompleksitas kegiatan

usaha. Metode pengukuran risiko digunakan

untuk mengukur ekspose risiko Perseroan

sebagai acuan untuk melakukan pemantauan

dan pengendalian risiko. Pengukuran risiko

dilakukan secara berkala baik untuk produk

dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis

Perseroan.

c. Pemantauan

Pemantauan risiko dilakukan terhadap besarnya

ekspose risiko, kepatuhan limit internal dan

konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan

dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan

dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun MCP.

Hasil pemantauan digunakan dalam rangka

mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.

d. Pengendalian dan Mitigasi

Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan

memberikan tindak lanjut atas risiko yang

melebihi limit dengan melakukan mitigasi risiko,

peningkatan kontrol (pengawasan melekat),

penambahan modal untuk menyerap potensi

kerugian, dan audit internal secara periodik. Di

samping itu juga dilakukan analisis terhadap

Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).

4. Sistem Informasi Manajemen RisikoDalam rangka mendukung proses manajemen

risiko perlu mengembangkan sistem informasi












manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik

dan kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan.

5. Sistem Pengendalian InternProses penerapan manajemen risiko yang efektif

harus dilengkapi dengan sistem pengendalian

intern yang baik. Sistem pengendalian yang

efektif dapat membantu Perusahaan dalam

menjaga asetnya, menjamin tersedianya pelaporan

keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,

meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku,

serta mengurangi risiko terjadinya kerugian,

penyimpangan dan pelanggaran .

TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dan entitas anak dihadapkan pada

risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas,

risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan

modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko

harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan,

program manajemen risiko keuangan Perusahaan

dan entitas anak terfokus pada ketidakpastian

pasar keuangan dan meminimumkan potensi

kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan

dan entitas anak.

Risiko Tingkat Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai

wajar atau arus kas masa datang atas instrumen

keuangan akan berfluktuasi karena perubahan

dalam suku bunga pasar.

Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi

terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari

deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman

bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasa

administrasi efek. Perusahaan dan entitas anak

mengelola risiko suku bunga dengan melakukan

pengawasan terhadap dampak pergerakan suku

bunga pasar serta bernegosiasi dengan bank

untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap

Perusahaan dan entitas anak. Saat ini, Perusahaan

dan entitas anak tidak memiliki kebijakan formal

lindung nilai atas risiko tingkat bunga.

system that is adjusted to the characteristics and

complexity of business activities of the Company.

5. Internal Control System Effective risk management application must

be equipped with solid internal control system.

Effective control system can help the Company

protects its assets, guarantees the availability of

trustworthy financial and managerial reporting,

increases compliance with the applicable laws and

regulations, and mitigates the risks of loss, deviation

and violation.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIESThe Company and subsidiaries are exposed

to interest rate risk, credit risk, liquidity risk,

investment risk, solvability risk, working capital

adequacy risk, foreign exchange rate risk, market

value risk and insurance risk. The Company and

subsidiaries’ overall risk management program

focus on the uncertainty of financial markets and

seek to minimize potential adverse effects on the

Company and subsidiaries’ financial performance.

Interest Rate RiskInterest rate risk is the risk that the fair value or

future cash flows of a financial instrument will

fluctuate because of changes in market interest

rates.

Financial assets and liabilities which potentially

influenced by interest rate risk, especially deposits,

investment in financing leases, bank loans, trade

receivables and trade payables from securities

and administration service. The Company and

subsidiaries manages interest rate risk by monitoring

the movement of market rate and negotiates

accordingly with the bank to minimized the negative

impact on the Company and subsidiaries. Currently,

the Company and subsidiaries do not have a formal

hedging policy for interest rate risk.

Interest Rate RiskCredit risk is an unavoidable risk, however, it could

be managed to an acceptable limit. The Company

and subsidiaries have a policy in order to deal with

this risk. It starts from the process of receiving credit

applications selectively and handling them with

prudence principle, whereby the credit application

would go through survey and credit analysis process

before being approved.

Credit risk is EFI’s major risk because EFI is engaged

in financing activity. EFI faces direct risks when

consumers are not able to fulfill their obligations in

paying off loans already agreed upon in the contract

between consumers and EFI.

For each financial asset category, the Company and

subsidiaries should disclose maximum exposure to

credit risk and concentration of credit risk analysis.

i. Maximum exposure to credit risk Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly

comes from the investment in financing leases,

consumer financing receivables, premium and

co-insurance receivables, securities trading

and stock administration fee receivables and

investment in venture capital, of which the

maximum exposure to credit risk equals to the

carrying amount.

ii. Analysis of redit risk concentration Concentrations of credit risk arise when a

number of customers are engaged in similar

business activities or activities within the same

geographic region, or when they have similar

characteristics that would cause their ability

to meet contractual obligations to be similarly

affected by changes in economic or other

conditions.

The customers of subsidiaries are mainly

individuals and they are not concentrated in the

specific geographic region.

Risiko KreditRisiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat

dihindari namun dapat dikelola hingga pada batasan

yang dapat diterima. Perusahaan dan entitas anak

telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko

ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi

kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip

kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan

melalui proses survey dan analisa kredit.

Risiko kredit merupakan risiko utama EFI karena

EFI bergerak dalam bidang pembiayaan. Secara

langsung, EFI menghadapi risiko seandainya

konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya

dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati antara konsumen dengan EFI.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan

dan entitas anak harus mengungkapkan eksposur

maksimum terhadap risiko kredit dan analisa

konsentrasi kredit.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Eksposur entitas anak terhadap risiko kredit

hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa

pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen,

piutang premi dan koasuransi, piutang usaha

sekuritas dan jasa administrasi efek dan

penyertaan modal ventura dimana eksposur

maksimum terhadap risiko kredit sama dengan

nilai tercatat.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah

pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang

sama atau aktivitas dalam wilayah geografis

yang sama, atau ketika mereka memiliki

karakteristik yang sejenis akan menyebabkan

kemampuan untuk memenuhi kewajiban

kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh

perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Pelanggan dari entitas anak kebanyakan adalah

individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah

geografis tertentu.












EFI

Investasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan

konsumen EFI yang pembayaran angsurannya

menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai

aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.

Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen

yang diberikan, EFI menerima jaminan dari

konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan

Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau

bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang

dibiayai.

ESI

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan

dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang

mengakibatkan kerugian keuangan kepada

ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa,

ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili

nasabah. ESI tidak memiliki risiko konsentrasi

kredit yang signifikan. ESI memiliki kebijakan untuk

memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah

yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi

manajemen risiko menetapkan batas kredit dan

tingkat jaminan untuk klien.

Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan

kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi

kontraktual nasabah yang muncul pada saat

perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan

jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan

yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang

tercatat di bursa.

Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan

setara kas dan jaminan pada lembaga kliring dan

penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan

melakukan penempatan pada lembaga keuangan

yang bereputasi.

ADM, ELI dan DE

Risiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan

DE berasal dari piutang yang diberikan kepada

EFI

EFI’s investment in financing leases and consumer

financing receivables which installments are

overdue for more than 90 days are classified as

impaired financial assets.

As collateral to the consumer financing receivables,

EFI receives the Certificates of Ownership (“BPKB”)

of the motor vehicles or other proof of ownership

for other objects financed by EFI.

ESI

Credit risk arises from the risk of failure of the

customer’s contractual liability which resulting

financial loss to ESI. In trading transaction on

Exchange, ESI act as broker representing the

customer. ESI has not significant concentration

credit risk. ESI has a policy to ensure the trading

is performed with the customers who have good

credit records history. Risk management division

sets client limit of credit and level of collateral of

the customer.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock

brokerage activities in customers’ contractual

position in trading. Thus, ESI needs collateral to

reduce its risk. ESI received cash and securities

listed in exchange as collateral instrument.

For other financial assets such as cash and cash

equivalents and collateral in the clearing and

guarantee institution, ESI reduce the credit risk

by doing a placement at a reputable financial

institution.

ADM, ELI and DE

Credit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from

receivables given to the customers. ADM, ELI and

DE has taken some considered policy to reduce this

risk, which is to ensure the products and services

just addressed to trusted and good credit history

customers.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from

the date of issuance invoice. Other preventive steps

taken by ADM, ELI and DE are intensive monitoring

of the balances and aging of receivables. To reduce

credit risk, ADM, ELI and DE will stop providing

products and services to default customers.

Liquidity riskLiquidity risk is the risk that the Company and

subsidiaries will have difficulties in paying its

financial liabilities. The Company and subsidiaries

regularly evaluate their projected and actual

cash flow information and continuously assesses

conditions in the financial markets for opportunities

to pursue fund-raising initiatives. These initiatives

may include bank loans and medium-term notes

payable.

The Company and subsidiaries manage their

liquidity profile to be able to finance its capital

expenditures and service its maturing debts by

maintaining sufficient cash on hand and in banks,

and the availability of funding through an adequate

amount of committed credit facilities.

Investment riskInvestment risk is the risk that may occur due to the

placement of funds for investment purpose, such

as:

• The risk of fluctuations in currency exchange

rates.

• The risk of stock price fluctuations.

• The risk that funds placed by the Company can

not be withdrawn because institutions in which the

funds were placed cannot make the repayment.

The Company and subsidiaries place investment

funds in investment instruments in the form of

pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil

beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk

mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan

bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan

kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan

mempunyai sejarah kredit yang baik.

ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit

30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah

preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah

pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur

piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI

dan DE akan menghentikan pemberian produk dan

jasa kepada emiten yang gagal bayar.

Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan

dan entitas anak akan mengalami kesulitan dalam

membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan

dan entitas anak secara rutin mengevaluasi

proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus

menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk

inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup

pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka

menengah.

Perusahaan dan entitas anak mengelola profil

likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan

melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara

menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaan

pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit

yang memadai.

Risiko InvestasiRisiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi

karena penempatan dana untuk tujuan investasi

antara lain berupa:

• Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang.

• Risiko fluktuasi harga saham di bursa.

• Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang

ditempatkan akibat perusahaan dimana dana

tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan

pembayaran kembali.

Perusahaan dan entitas anak menempatkan

dana investasi pada instrumen investasi berupa












deposito, obligasi, reksa dana, saham di pasar

modal, penyertaan langsung serta investasi berupa

properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI

berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai

kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan

reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Risiko Solvabilitas Risiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan

ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti

yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012

dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut

dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi

ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan

ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat

diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan.

Hasil perhitungan solvabilitas ADM dan ELI telah

memenuhi ketentuan yang berlaku.

Risiko Kecukupan Modal Kerja ESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/

BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan

dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”.

Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang

menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang

efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah

dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit

sebesar Rp25.000.000 atau 6,25% dari total liabilitas

tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka

penawaran umum/penawaran terbatas ditambah

ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah

Rp200.000 dan 0,1% dari total dana yang dikelola.

ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana

tercantum pada peraturan tersebut di atas.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang AsingRisiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko

bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari

suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi

karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan

Perusahaan dan entitas anak terhadap pergerakan

nilai tukar mata uang asing terutama berasal

dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi

dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi,

deposits, bonds, mutual funds, shares in the

capital market, direct investment and investment

in the form of property. In the control of risks,

ADM and ELI adhere to government regulations

relating to the financial health of the insurance

and reinsurance companies in accordance with

prevailing regulations.

Solvability RiskSolvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability

to meet solvency as required by the regulator,

in accordance with the Regulation of Ministry of

Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to

comply with the regulation may result in termination

of business operations. To manage this risk, ADM

and ELI need to always maintain the quality of assets

that can be regarded as assets that are allowed. The

result of solvency calculation for ADM and ELI is in

accordance with the applicable regulation.

Working Capital Adequacy RiskESI is required to implement decision No. KEP-566/

BL/2011 dated October 31, 2011, about “Monitoring

and Reporting of Adjusted Net Working Capital”.

The said decision determine the securities company,

which operate as brokerage dealer, perform the

administration of customers’ stock account and

investment manager, are required to have at least

Rp25,000,000 or 6.25% of total liabilities without

debt sub-ordinary and debt in order to public

offering or limited offering plus ranking liabilities,

which more higher, plus Rp200,000 and 0.1% from

total fund managed. ESI has fulfilled the capital

requirements as stated in the regulation above.

Foreign Exchange Rate RiskForeign exchange rate risk is the risk that the fair

value or future cash flows of a financial instrument

will fluctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Company and subsidiaries’ exposure to

exchange rate fluctuations results primarily from

cash and cash equivalent, investments, premium

and co-insurance receivables, other assets, due to

co-insurers, reinsurers and commissions payable,

unearned premiums, estimated claims, claims

payable and liability to unit link holders and other

liabilities.

The reporting currency is Indonesian Rupiah. The

Company and subsidiaries’ financial performance

are influenced by the fluctuation in the exchange

rate between the Rupiah and other foreign

currencies. Management of foreign exchange rate

risk is made by minimalize the gap between the

total liabilities exposure and investments exposure

denominated in other foreign currencies. Each

liability denominated in other foreign currencies

must be supported with investments denominated

in the same foreign currencies. Evaluation upon

these gaps is performed periodically and if there

is significant gap, accordingly, will be balancing on

the investments side.

Market Value RiskThe Company and subsidiaries are exposed to the

market value risk due to investment securities.To

manage the value risk arising from this investment,

the Company and subsidiaries diversify their

portfolio. Portfolio diversification is based on the

limitation specified by both of them.

Sensitivity analysis is determined based on exposure

risk of marketable securities price risk that arising

from investment which included in financial assets

at fair value through profit or loss and available for

sale categories.

Insurance RiskThe principal risk the subsidiaries face under

insurance contracts is that the actual claims and

benefit payments or the timing thereof, differ from

expectations. This is influenced by the frequency

of claims, severity of claims, actual benefits paid

and subsequent development of long-term claims.

Therefore, the objective of the subsidiaries is to

ensure that sufficient reserves are available to cover

these liabilities.

reasuransi dan komisi, premi yang belum

merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang

klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan

liabilitas lainnya.

Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja

keuangan Perusahaan dan entitas anak dipengaruhi

oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah

dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan

risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan

meminimalisir perbedaan (gap) antara total

eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya

dan total eksposur investasi dalam mata uang asing

lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing

lainnya harus memiliki back up investasi dalam

mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap

perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika

terdapat perbedaan yang signifikan maka akan

dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

Risiko Harga PasarPerusahaan dan entitas anak menghadapi

risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk

mengelola risiko harga yang timbul dari investasi

ini, Perusahaan dan entitas anak mendiversifikasi

portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan

berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.

Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan

eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul

dari investasi yang termasuk dalam kategori aset

keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi

dan tersedia untuk dijual.

Risiko AsuransiRisiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh

entitas anak adalah jumlah dan waktu klaim dan

pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda

dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh

frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual

yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim

jangka panjang. Dengan demikian, tujuan entitas

anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang

tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas

ini.












Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan

risiko kepada perusahaan asuransi lain atau

reasuransi dengan menggunakan program

reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan

pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman

strategi underwriting yang dirancang untuk

memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi

dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang

diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat

dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan

klaim dalam proses, reguler reviu terhadap

prosedur penanganan klaim dan penyelidikan

berkala terhadap klaim palsu adalah kebijakan dan

prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi

eksposur risiko entitas anak. Entitas anak juga

menerapkan kebijakan mengelola dan menangani

klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi

eksposur atas perkembangan masa depan yang

tak terduga yang dapat berdampak negatif

terhadap bisnis. Risiko inflasi diminimalisir dengan

mempertimbangkan faktor inflasi saat menghitung

liabilitas kontrak asuransi.

Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur

diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang

ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun,

entitas anak memiliki perjanjian reasuransi, namun

entitas anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya

kepada pemegang polis dan dengan demikian

terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu

di mana bila reasuradur tidak dapat memenuhi

kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian

reasuransi. Penempatan entitas anak dalam reasuransi

juga terdiversifikasi sehingga tidak menimbulkan

ketergantungan pada reasuradur tertentu atau

operasi entitas anak secara substansial tergantung

pada kontrak reasuradur tertentu.

Asuransi Kerugian

Jenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan

oleh entitas anak adalah kebakaran, kendaraan

bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa

dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum

biasanya mencakup periode dua belas bulan

atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran,

kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk

to another insurance company or reinsurance using

reinsurance program. The variability of risk is also

improved by careful selection and implementation

of underwriting strategy guidelines, which are

designed to ensure that risk are diversified in

term of type of risk and level of insured benefits.

Furthermore, a strict claim review policies to

assess all new and ongoing claims, regular detail

review of claim handling procedures and frequent

investigation of fraudulent claims are all policies

and procedures put in place to reduce the risk

exposure of the subsidiaries. The subsidiaries

further enforces a policy of actively managing and

promptly pursuing claims, in order to reduce its

exposure to unpredictable future developments

that can negatively impact the business. Inflation

risk is mitigated by taking into account when

estimating insurance contract liabilities.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated

in a manner consistent with the outstanding

claims provisions and are in accordance with the

reinsurance contracts. Although, the subsidiaries

have reinsurance arrangements, it is not relieved

of its direct obligations to its policyholders and

thus a credit exposure exits with respect to ceded

insurance, to the extent that any reinsurer is

unable to meet its obligation assumed under such

reinsurance agrements. The subsidiaries’ placement

of reinsurance is diversified such that it is neither

dependent on a single reinsurer nor the operation

of the subsidiaries substantially dependent upon

any single reinsurance contract.

Casualty insurance

Type of general insurance contracts issued by

the subsidiaries are fire, motor vehicles, accident,

marine hull, engineering and marine cargo. Risks

under general insurance policies usually cover

twelve months duration or less, except for fire,

motor vehicle, accident and engineering insurance.

For general insurance contracts, the most significant

risks arise from climate changes, natural disasters

and terrorist activities. For longer tail claims that

take some years to settle, there is also inflation risk.

The subsidiaries also purchase reinsurance as part

of its risk mitigation programme. Reinsurance

ceded is placed on both a proportional and non-

proportional basis. The majority of proportional

reinsurance is surplus treaty reinsurance which

is taken out to reduce the overall exposure of the

subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-

proportional reinsurance is primarily excess of loss

reinsurance designed to mitigate the subsidiaries’

net exposure to catastrophe losses. Retention limits

for the excess of loss reinsurance vary by product

line and territory.

Life Insurance

Life insurance contracts offered by ELI include: whole life, term insurance, health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions, mortgage reduction term allowance and combined endowments.

The main risks that ELI is exposed to are as follows:

• Mortality risk - risk of loss arising due to policyholder death experience being different than expected

• Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience being different than expected

• Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than expected

• Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being different than expected

• Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different than expected.

• Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder experiences (lapses and surrenders) being different than expected.

Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling

signifikan timbul dari perubahan iklim, bencana

alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko inflasi

untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun

untuk penyelesaiannya.

Entitas anak juga membeli reasuransi sebagai

bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi

ditempatkan secara proporsional dan non-

proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional

adalah surplus treaty yang digunakan untuk

mengurangi eksposur keseluruhan entitas anak

untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-

proporsional yang umumnya digunakan adalah

excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir

eksposur neto entitas anak apabila terjadi kerugian

akibat bencana. Batas retensi excess of loss

bervariasi berdasarkan produk.

Asuransi Jiwa

Kontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut:• Risiko atas kematian - risiko kerugian yang

timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan

• Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan

• Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan

• Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan

• Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan.

• Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.












Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversifikasi di sektor industri dan geografi, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk, serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

Asuransi Kerugian

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaim pengembangan masa depan entitas anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.

Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedur penanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Asuransi Jiwa

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

Tingkat Mortalitas dan MorbiditasAsumsi ini didasarkan pada standar industri dan tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasil Perusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversified in terms of type of risk and level of insured benefits. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography, the use of medical screening in order to ensure that pricing takes account of current health conditions and family medical history, regular review of actual claims experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk selection criteria.

Casualty Insurance

The insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium reserve.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past claims development experience. This includes assumptions in respect of average claim costs, claim handling costs and claim number of reach accident year.

Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which past trends may not apply in the future, for example: one-off occurrence; changes in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as well as internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim handling procedures. Judgment is further used to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government legislation affect the estimates.

Life Insurance

The insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy benefits and unearned premium reserve.

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly sensitive are as follows:

Mortality and Morbidity RatesAssumptions are based on industry standard and national tables, according to the type of contract written and the territory in which the insured person resides. They reflect recent historical experience and are adjusted when appropriate to reflect the Company’s own experiences. An appropriate, but not excessive, prudent allowance is made for

expected future improvements. Assumptions are differentiated by sex, underwriting class and contract type.

Investment ReturnThe weighted average rate of return is derived based on a portfolio model that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset allocation strategy. These estimates are based on current market returns as well as expectations about future economic and financial developments. An increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and an increase in profits for the shareholders.

Discount RateLife insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of the expected benefits and future administration expenses directly related to the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums that would be required to meet these future cash outflows.

Discount rates are based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the insurance liability and therefore reduce profits for the shareholders.

Capital ManagementThe primary objective of the Company and subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

The Company and subsidiaries manage their capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2017 and 2016.

The Company and subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak.

Penerimaan dari InvestasiRata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Tingkat DiskontoKewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhi arus kas keluar di masa depan.

Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas Perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Pengelolaan ModalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.












07.

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Corporate Social Responsibility












TANGGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Corporate Social Responsibility

PROGRAM EQUITY HOMELESS CARE OLEH PT EQUITY LIFE INDONESIAEquity homeless care programme by PT Equity Life Indonesia

EQUITY HOMELESS CARE - FREE FOOD TRUCK - BERBAGI MAKAN SIANG KEPADA MASYARAKAT YANG TIDAK MAMPU DI BEBERAPA DAERAH YANG DILAKUKAN OLEH PT EQUITY LIFE INDONESIAEquity Homeless Care - Free Food Truck - shared lunch to the poor in some areas conducted by PT Equity Life Indonesia

PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk TURUT AMBIL BAGIAN DALAM KEGIATAAN PENGHIJAUAN HUTAN BAKAU DENGAN SLOGAN “LET’S LOVE OUR EARTH” DI KAWASAN HUTAN MANGROVE CENTER KARIANGAU TERLETAK DI GRAHA INDAH, KOTA BALIKPAPAN, PROPINSI KALIMANTAN TIMURPT Asuransi Dayin Mitra Tbk took a part in the reforestation of mangrove forest with the slogan “Let’s Love Our Earth” in the Mangrove Forest Area Kariangau Center located in Graha Indah, Balikpapan, East Kalimantan Province

PT EQUITY LIFE INDONESIA PT ASURANSI DAYIN MITRA Tbk












08.

Pertanggung Jawaban

Laporan Tahunan 2017

Responsibility for theAnnual Report 2017

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

PERTANGGUNG JAWABAN

LAPORAN TAHUNAN 2017

Responsibility of

The Annual Report 2017

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Equity Development Investment Tbk, tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned below, declare that all of the information in the annual report of PT Equity Development Investment Tbk for the year 2017 has been fully and correctly disclosed and we are responsible for its content.

This is our declaration which has been mode truthfully.

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Periode 1 Januari 2017 s.d. 31 Desember 2017 PT Equity Development Investment Tbk

The Board of Commissioner’s and The Board of Director’s Statement Regarding The Responsibility for The Annual Report for Period January 1, 2017 - December 31, 2017 PT Equity Development Investment Tbk



M. ZULKIFLI AS

Presiden DirekturPresident Director

KAMARDY ARIEF


CYPRIANUS PRANOTO


RACHMAD DESWANDY



DirekturDirector

BUSTOMI USMAN

DirekturDirector


DirekturDirector

Jakarta, 25 April 2018 / April 25, 2018












09.

Laporan Keuangan

Financial Statement

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

PT Equity Development Investment Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2017 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Director’s Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ................. 1 - 3 …….....Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian .....................

4 - 6 Consolidated Statement of Profit or Loss and

…………………Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ............. 7 ….......Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................. 8 - 9 …….....……..Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ...... 10 - 157

…....Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2017 (Expressed in thousands of Indonesian Rupiah,

unless otherwise stated) 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, Catatan/ December 31, 2017 Notes 2016

ASET ASSETS Kas dan setara kas 4,5 Cash and cash equivalents Pihak berelasi 15.897.505 10.508.845 Related party Pihak ketiga 164.230.130 204.468.238 Third parties Investments in marketable Investasi efek dan deposito 4,6 securities and deposits Pihak berelasi 9.509.861 6.468.482 Related party Pihak ketiga 1.844.356.877 1.637.869.578 Third parties Piutang premi dan koasuransi 4,7,33 Premium and co-insurance Pihak berelasi 149.495 993.481 Related party Pihak ketiga, neto 272.701.145 236.625.528 Third parties, net Aset reasuransi 8,33 Reinsurance assets Pihak ketiga, neto 522.017.728 494.482.364 Third parties, net Piutang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 4,9 administration fee receivables Pihak berelasi 60.505 60.815 Related party Pihak ketiga, neto 41.396.578 39.568.614 Third parties, net Investasi sewa pembiayaan 10,22 Investment in financing lease Pihak ketiga, neto 496.436.279 446.166.768 Third parties, net Piutang pembiayaan konsumen 11,22 Consumer financing receivables Pihak ketiga, neto 235.890.416 217.883.745 Third parties, net Tagihan anjak piutang 12 Factoring receivables Pihak ketiga, neto 30.911.507 58.197.353 Third parties, net Penyertaan modal ventura 13 Investment in venture capital Pihak ketiga, neto 226.840.586 250.696.281 Third parties, net Biaya dibayar di muka 11.381.040 18.478.874 Prepaid expenses Penyertaan saham 336.999.295 14 321.943.301 Investments in shares of stock Aset tetap, neto 104.184.332 15,22 103.583.586 Fixed assets, net Properti investasi 227.446.246 16 162.055.278 Investment properties Aset pajak tangguhan, neto 8.246.139 20 5.500.290 Deferred tax assets, net Aset lainnya 115.119.513 139.463.302 Other assets

TOTAL ASET 4.663.775.177 4.355.014.723 TOTAL ASSETS





2

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)



LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 19 administration fee receivables Pihak ketiga 23.394.577 8.540.788 Third parties Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 17 and commissions payable Pihak ketiga 189.022.264 194.903.390 Third parties Wesel bayar jangka menengah 194.700.000 25 190.900.000 Medium-term notes payable Pinjaman bank, neto 4,22 Bank loans, net Pihak berelasi 9.422.134 1.769.219 Related party Pihak ketiga 219.562.705 233.827.412 Third parties Beban akrual 6.130.911 3.651.625 Accrued expenses Utang pajak 15.021.246 20 11.867.965 Taxes payables Liabilitas manfaat polis masa depan 18 Liability for future policy benefits Pihak berelasi 29.185.271 29.106.244 Related party Pihak ketiga 698.724.992 614.420.296 Third parties Premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang Unearned premiums, estimated klaim, liabilitas kontrak asuransi claims, claims payable, long-term jangka panjang dan liabilitas insurance contract liabilities and kepada pemegang unit link 18 liability to unit link holders Pihak berelasi 7.487.743 5.532.248 Related party Pihak ketiga 1.674.508.990 1.586.428.114 Third parties Pendapatan diterima di muka 9.169.335 4 14.992.113 Unearned revenue Liabilitas pajak tangguhan, neto 462.384 20 679.833 Deferred tax liabilities, net Estimasi liabilitas imbalan Estimated employees’ kerja karyawan 79.595.784 29 64.014.196 benefits liability Liabilitas lainnya 99.091.350 80.664.821 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 3.255.479.686 3.041.298.264 TOTAL LIABILITIES





3


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2017



CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)



EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE EQUITY HOLDERS PEMILIK ENTITAS INDUK OF THE PARENT ENTITY Modal saham Share capital Modal dasar - 1.441.440.000 Authorized - 1,441,440,000 saham seri A dengan nilai A series shares at Rp500 nominal Rp500 (nilai penuh) (full amount) par value per saham, 8.637.120.000 per share, 8,637,120,000 saham seri B dengan nilai B series shares at Rp250 nominal Rp250 (nilai penuh) (full amount) par value per per saham dan 12.130.559.505 share and 12,130,559,505 saham seri C dengan nilai C series shares nominal Rp100 (nilai penuh) at Rp100 (full amount) per saham par value per share Issued and fully paid - Modal ditempatkan dan disetor 1,441,440,000 A series penuh - 1.441.440.000 shares, 3,784,896,198 saham seri A, 3.784.896.198 B series shares and saham seri B dan 2.228.387.139 2,228,387,139 C series saham seri C 1.889.782.763 23 1.889.782.763 shares Tambahan modal disetor 250.428.445 24 250.428.445 Additional paid-in capital Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from changes in entitas anak dan dampak the equity of subsidiaries transaksi dengan kepentingan and effects of transactions nonpengendali 148.148.509 24 148.148.509 with non-controlling interest Akumulasi rugi (986.191.411) (1.059.703.489) Accumulated losses Penghasilan komprehensif lain 2.390.367 6,16 (9.598.348) Other comprehensive income

TOTAL EKUITAS YANG DAPAT TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE EQUITY HOLDERS PEMILIK ENTITAS INDUK 1.304.558.673 1.219.057.880 OF THE PARENT ENTITY Kepentingan Nonpengendali 103.736.818 21 94.658.579 Noncontrolling Interests

TOTAL EKUITAS 1.408.295.491 1.313.716.459 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.663.775.177 4.355.014.723 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY





4


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2017

(Expressed in thousands of Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

Catatan/ 2017 Notes 2016

PENDAPATAN REVENUES Underwriting - neto 787.953.244 4,26 801.106.288 Underwriting - net Sewa pembiayaan 85.311.477 10 82.247.714 Direct financing lease Pembiayaan konsumen 38.694.272 11 50.875.713 Consumer financing Modal ventura 38.399.740 13 31.817.341 Venture capital Provisi dan komisi - neto 30.830.578 4 22.820.055 Fees and commissions - net Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator 2.948.980 4,9 1.712.057 administrator fees Pendapatan dari investasi: Income from investments: Laba (rugi) dari unit penyertaan Income (loss) from investment reksa dana - neto 114.790.762 4,6 91.258.027 in mutual funds - net Bunga obligasi 44.953.314 6 16.255.360 Interest from bonds Bunga deposito 26.519.633 4,5,6 32.511.017 Interest earned from deposits Kenaikan properti investasi 22.790.503 16 43.090.928 Increase in investment properties Laba dari investasi Income from investment obligasi - neto 11.757.847 6 10.861.531 in bonds - net Dividen 262.915 610.477 Dividends Income (loss) from investments Laba (rugi) dari investasi saham - neto (2.146.318) 6 734.071 in shares - net Bagian atas laba tahun berjalan Equity in income for the year entitas asosiasi 15.270.404 14 11.703.030 of an associate company Pendapatan lainnya: Other revenues: Pendapatan denda keterlambatan 10.353.720 5.104.036 Late charges income Pemulihan dari piutang yang Recovery of accounts dihapuskan 8.906.825 - receivable written-off Laba atas penjualan aset tetap 6.086.672 15 19.688.132 Gain on sale of fixed assets Jasa pelayanan kesehatan 3.776.283 3.232.014 Healthcare service Jasa perjalanan 2.495.085 2.118.663 Travel services Lain-lain 24.272.342 4 48.574.482 Others

TOTAL PENDAPATAN 1.274.228.278 1.276.320.936 TOTAL REVENUES





5


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,




(continued) For the Year Ended December 31, 2017




BEBAN EXPENSES Underwriting - neto 699.808.463 27,32 698.470.888 Underwriting - net Umum dan administrasi 381.224.021 28,33 378.786.021 General and administrative Bunga dan beban keuangan Interest and other financing lainnya 57.797.788 4,22,33 63.129.518 charges Pajak 11.649.587 6.799.705 Taxes Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses nilai piutang 8.486.570 10,11,12 1.148.529 on receivables

TOTAL BEBAN 1.158.966.429 1.148.334.661 TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE FINAL PAJAK FINAL DAN PAJAK TAX EXPENSE AND INCOME PENGHASILAN 115.261.849 127.986.275 TAX EXPENSE Beban pajak final 14.346.428 16.911.913 Final tax expense

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE PAJAK PENGHASILAN 100.915.421 111.074.362 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN (MANFAAT) INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 20 EXPENSE (BENEFIT) Kini 14.641.265 12.856.827 Current Tangguhan (316.455) (4.113.035) Deferred

Beban pajak penghasilan 14.324.810 8.743.792 Income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 86.590.611 102.330.570 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified to ke laba rugi: profit or loss: Keuntungan aktuarial atas Actuarial gain on employees’ liabilitas imbalan kerja (10.190.569) 29 6.110.841 benefit liabilities Pajak penghasilan terkait 2.865.361 26.683 Related income tax Difference between fair value Selisih nilai wajar dengan nilai with carrying value of tercatat aset tetap yang fixed asset transferred to ditransfer ke properti investasi 8.461.332 6.843.524 investment properties Pos yang akan direklasifikasi ke Items that will be reclassified to laba rugi: profit or loss: Perubahan bersih nilai wajar Net change in fair value of investasi tersedia untuk dijual 10.611.769 6 12.977.617 available-for-sale investment Pajak penghasilan terkait 185.811 (396.205) Related income tax

TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 98.524.315 127.893.030 INCOME FOR THE YEAR





6


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,




(continued) For the Year Ended December 31, 2017




LABA TAHUN BERJALAN YANG INCOME FOR THE YEAR DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 73.512.073 90.631.110 Equity holders of the parent entity Kepentingan Nonpengendali 13.078.538 21 11.699.460 Non-controlling Interests

TOTAL 86.590.611 102.330.570 TOTAL TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 85.500.788 116.069.341 Equity holders of the parent entity Kepentingan Nonpengendali 13.023.527 11.823.689 Non-controlling Interests

TOTAL 98.524.315 127.893.030 TOTAL

BASIC EARNINGS PER SHARE LABA PER SAHAM DASAR YANG ATTRIBUTABLE TO DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY HOLDERS OF PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT ENTITY (Nilai penuh) 9,86 32 12,16 (Full amount)


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.


7

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2017 (Expressed in thousands of Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to equity holders of the parent entity

Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Selisih transaksi perubahan ekuitas Selisih nilai wajar entitas anak dan dengan nilai Keuntungan dampak transaksi tercatat aset tetap (kerugian) dengan kepentingan yang ditransfer ke Rugi yang belum aktuarial atas non pengendali/ properti investasi/ direalisasi atas liabilitas Difference arising Difference between investasi dalam imbalan kerja - Modal saham- from changes in fair value and kelompok tersedia neto/ ditempatkan dan Tambahan the equity of carrying value of untuk dijual/ Actuarial disetor penuh/ modal subsidiaries and Akumulasi fixed assets Unrealized loss gain (loss) on Kepentingan Share capital- disetor/ effect of transaction rugi/ transferred to from investment employees’ nonpengendali/ Catatan/ issued and Additional with non controlling Accumulated investment classified as benefits Total/ Non-controlling Total ekuitas/ Notes fully paid paid-in capital interest losses properties available-for-sale liabilities - net Total interests Total equity

Saldo 31 Desember 2015 1.666.944.050 230.588.000 139.561.031 (1.150.334.594) 3.247.984 (19.776.456) (18.632.336) 851.597.679 131.215.649 982.813.328 Balance as of December 31, 2015

Perubahan bersih nilai wajar investasi Net change in fair value of tersedia untuk dijual 6 - - - - - 13.583.407 - 13.583.407 1.095.999 14.679.406 available-for sale investment Selisih nilai revaluasi aset tetap yang ditransfer Difference in value of revaluation of fixed ke properti investasi 6 - - - - 6.808.034 - - 6.808.034 35.490 6.843.524 assets transferred to investment properties Penawaran umum terbatas (PUT IV) 222.838.713 19.840.445 - - - - - 242.679.158 - 242.679.158 Rights issue (PUT IV) Perubahan pada kepentingan nonpengendali 24 - - - - 35.490 (1.001.995) (2.025.856) (2.992.361) (2.838.493) (5.830.854) Changes in non-controlling interest Pembelian saham entitas anak 24 - 8.587.478 - - - - 8.587.478 (44.089.908) (35.502.430) Purchase of subsidiary’s investment Penerbitan saham baru dari entitas anak - - - - - - - - 1.180.150 1.180.150 Issued of new shares from Subsidiaries Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of employees’ imbalan kerja karyawan - - - - - - 8.163.380 8.163.380 123.956 8.287.336 benefits liabilities

Dividen tunai - - - - - - - - (3.763.724) (3.763.724) Cash dividends

Laba tahun berjalan 2016 - - - 90.631.110 - - - 90.631.110 11.699.460 102.330.570 Income for the year 2016

Saldo 31 Desember 2016 1.889.782.763 250.428.445 148.148.509 (1.059.703.484) 10.091.508 (7.195.044) (12.494.812) 1.219.057.885 94.658.579 1.313.716.464 Balance as of December 31, 2016

Perubahan bersih nilai wajar investasi Net change in fair value of tersedia untuk dijual 6 - - - - - 9.970.921 - 9.970.921 826.659 10.797.580 available-for sale investment Selisih nilai revaluasi aset tetap yang ditransfer Difference in value of revaluation of fixed ke properti investasi 6 - - - - 8.395.513 - 8.395.513 65.819 8.461.332 assets transferred to investment properties Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of employees’ imbalan kerja karyawan - - - - - - (6.377.719) (6.377.719) (947.489) (7.325.208) benefits liabilities

Dividen tunai - - - - - - - - (3.945.288) (3.945.288) Cash dividends

Laba tahun berjalan 2017 - - - 73.512.073 - - - 73.512.073 13.078.538 86.590.611 Income for the year 2017

Saldo 31 Desember 2017 1.889.782.763 250.428.445 148.148.509 (986.191.411) 18.487.021 2.775.877 (18.872.531) 1.304.558.673 103.736.818 1.408.295.491 Balance as of December 31, 2017





8


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN




CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS





ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari: Cash receipts from: Penerimaan premi dan klaim Collections of premiums and reasuransi 1.720.804.006 1.866.776.942 reinsurance claims Pencairan deposito 1.489.828.002 1.567.364.203 Withdrawals of time deposits Penerimaan dari cicilan sewa Receipts from installments pembiayaan, pembiayaan on financing lease, konsumen dan anjak consumer financing and piutang - neto 760.312.718 993.204.914 factoring - net Penjualan reksa dana 283.376.748 296.478.842 Sale of investment in mutual funds Aktivitas modal ventura 152.047.873 214.548.197 Venture capital activities Penjualan obligasi 51.486.445 45.690.614 Sale of bonds Penerimaan jasa Receipts from investment manajemen investasi, manager, administrator jasa administrasi, penjamin fees, underwriter emisi efek dan administrasi efek 41.669.427 50.453.122 and stock administration Bunga deposito 22.479.592 5,6 26.769.505 Interests from deposits Bunga obligasi 18.163.875 6 16.993.057 Interests from bonds Pembagian hasil reksadana 4.756.579 5.961.296 Distribution of mutual fund Penjualan saham 3.919.842 2.977.137 Sale of investment in shares Lain-lain 21.031.853 25.127.936 Others Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Pembayaran premi reasuransi Payments of reinsurance dan klaim (1.479.458.681) (1.596.194.440) premiums and claims Penempatan deposito (1.458.967.328) (1.522.198.724) Placement in deposits Pengeluaran untuk kontrak baru Disbursements for new financing sewa pembiayaan, pembiayaan lease, consumer financing konsumen dan anjak piutang (666.878.240) (692.959.612) and factoring contracts Pembelian reksa dana (391.199.411) (465.508.499) Purchases of mutual funds General and administrative Beban umum dan administrasi (333.780.351) (327.049.624) expenses Aktivitas modal ventura (80.856.808) (306.088.828) Venture capital activities Pajak penghasilan (60.377.203) (60.616.412) Income taxes Bunga pinjaman (55.626.691) (55.960.645) Interest on loans Penempatan obligasi (16.018.000) (14.898.786) Placement in bonds Pembelian saham - (5.235.612) Purchases of shares Lain-lain (15.660.721) (16.620.229) Others

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 11.053.526 49.014.354 operating activities





9


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)




CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)





ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penjualan aset tetap 9.760.520 15 4.432.137 Sale of fixed assets Penerimaan dividen kas 203.121 224.950 Proceeds from cash dividends Penjualan penyertaan saham 13.500 24 - Sale of investment in shares of stock Penempatan properti investasi (32.933.465) (8.867.000) Purchase of investment properties Pembelian aset tetap (20.604.692) (19.149.860) Purchases of fixed assets Purchase of investment Pembelian penyertaan saham (150.000) 24 (271.027.380) in shares of stock

Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (43.711.016) (294.387.153) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan utang bank 206.717.022 183.521.726 Proceeds from bank loans Penerimaan dari penerbitan Proceeds from issuance of wesel bayar jangka menengah 197.000.000 263.095.000 medium-term notes payable Pembayaran utang bank (209.068.139) (249.596.464) Payments of bank loans Pembayaran wesel bayar Payments of medium-term jangka menengah (193.200.000) (182.881.625) notes payable Pembayaran dividen kas (3.533.014) (3.877.161) Payments of cash dividends Penerimaan dari penerbitan Proceeds from issuance of modal saham - 245.122.585 new shares

Kas neto diperoleh dari (digunakan Net cash provided by (used untuk) aktivitas pendanaan (2.084.131) 255.384.061 in) financing activities

Pengaruh neto atas Net effect of changes in perubahan kurs pada kas foreign exchange rates dan setara kas yang on cash and cash didenominasi dalam mata equivalents denominated uang asing (107.827) (2.094.215) in foreign currencies

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS (34.849.448) 7.917.047 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 214.977.083 5 207.060.036 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 180.127.635 5 214.977.083 AT END OF YEAR Tambahan informasi arus kas Supplemental cash flows information diungkapkan dalam Catatan 35 is presented in Note 35



DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah,



NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2017 and for the Year Then Ended


10

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company PT Equity Development Investment Tbk

(“Perusahaan”) didirikan di Jakarta dengan nama PT Gajah Surya Arta Leasing berdasarkan Akta Notaris Didi Sudjadi, S.H., No. 1 tanggal 1 November 1982, yang kemudian diubah dengan akta No. 30 tanggal 6 Maret 1985 oleh notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1698.HT.01.01.TH.85 tanggal 30 Maret 1985, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 85 Tambahan No. 1258, tanggal 24 Oktober 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 23 tanggal 25 Februari 2016, mengenai perubahan modal dasar Perusahaan dengan mengubah 4.852.223.802 lembar saham seri B dengan nilai Rp250 per saham yang masih dalam portepel menjadi 12.130.559.505 lembar saham seri C dengan nilai Rp100 per saham, dan penerbitan saham seri C sebanyak 2.228.387.139 saham. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU AH.01.03-0026454 tanggal 25 Februari 2016.

PT Equity Development Investment Tbk (the “Company”) was established in Jakarta under the name of PT Gajah Surya Arta Leasing on November 1, 1982 based on the Notarial Deed of Didi Sudjadi, S.H., No. 1, as amended by deed No. 30 dated March 6, 1985 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1698.HT.01.01.TH.85 dated March 30, 1985, and was published in the State Gazette No. 85 Supplement No. 1258, dated October 24, 1986. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which covered by the Notarial Deed of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 23 dated February 25, 2016, concerning changes in share capital by converting 4,852,223,803 seri B shares in portepel at Rp250 par value per share to become 12,130,559,505 seri C shares at Rp100 par value per share, and issued 2,228,387,139 seri C shares. The amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.03-0026454 dated February 25, 2016.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup, antara lain, jasa, perdagangan, industri, jasa manajemen dan konstruksi. Pada saat ini, Perusahaan hanya bergerak dalam kegiatan penyertaan saham. Perusahaan berdomisili di Wisma Hayam Wuruk lantai 3, Jl. Hayam Wuruk No. 8, Jakarta. Kegiatan usahanya dimulai pada tahun 1985.

As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises of, among others, services, trading, industries, management service and construction. At present, the Company is only engaged in equity investment activities. The Company is domiciled at Wisma Hayam Wuruk 3rd floor, Jl. Hayam Wuruk No. 8, Jakarta. It’s commercial operations commenced in 1985.

Equity Global International Limited merupakan

Entitas Induk Perusahaan dan Pinnacle Asia Diversified Fund merupakan entitas induk terakhir Perusahaan.

Equity Global International Limited is the parent entity of the Company and Pinnacle Asia Diversified Fund is the ultimate parent entity of the Company.

b. Penawaran umum dan aksi korporasi yang

mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh

b. Public offering and corporate actions affecting issued and fully paid share capital

Ringkasan aktivitas Perusahaan yang dapat

mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana pada tahun 1989 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, adalah sebagai berikut:

Summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of its initial public offering in 1989 up to December 31, 2017, are as follows:











11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum dan aksi korporasi yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh (lanjutan)

b. Public offering and corporate actions affecting issued and fully paid share capital (continued)

Saham Seri/ Total Saham/ Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Series Shares Total Shares

23 Oktober 1989/October 23, 1989 Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering A 2.000.000 11 Juni 1990/June 11, 1990 Penawaran Umum Terbatas I/Limited Public Offering I A 4.000.000 17 Juni 1991/June 17, 1991 “Company listing”/“Company listing” A 8.000.000 8 Agustus 1991/August 8, 1991 Pembagian dividen saham/Distribution of share dividends A 1.400.000 14 Agustus 1992/August 14, 1992 Pembagian saham bonus/Distribution of bonus shares A 24.640.000 5 Mei 1994/May 5, 1994 Penawaran Umum Terbatas II/Limited Public Offering II A 120.120.000 7 Oktober 1996/October 7, 1996 Penawaran Umum Terbatas III/Limited Public Offering III A 560.560.000 1 Desember 1997/December 1, 1997 Pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal

saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham/Change in par value (stock split) from Rp1,000 to Rp500 per share A 720.720.000

27 Desember 2002/ Pengeluaran saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu December 27, 2002 dengan nilai nominal Rp250 per saham/Capital increase

without pre-emptive rights at Rp250 par value per share B 3.784.896.198 29 Januari 2016/ Pengeluaran saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu

January 29, 2016 dengan nilai nominal Rp100 per saham/Capital increase without pre-emptive rights at Rp100 par value per share C 2.228.387.139

Total/Total 7.454.723.337

c. Manajemen kunci dan informasi lainnya c. Key management and other informations

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta No. 41 dari Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. tanggal 27 Juni 2016 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017, and 2016, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 41 of Notary Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. dated June 27, 2016 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Sujitno Siswowidagdo President Commissioner Komisaris Rachmad Deswandy Commissioner Komisaris Cyprianus Pranoto Commissioner Komisaris Independen Kamardy Arief Independent Commissioner

Direksi Board of Directors

Presiden Direksi Muhamad Zulkifli Abusuki President Director Direksi Tetty Lanawati Gozali Director Direksi Bustomi Usman Director Direksi Independen Tan Kurniawan Sutandar Independent Director

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

susunan anggota komite audit dan sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the members of the Company’s audit committees and corporate secretary are as follows:

Komite Audit Audit Committees Ketua Kamardy Arief Chairman Anggota Yovita Besrul Member Anggota Anneke Hoesada Member Anggota Harina Halim Member

Sekretaris Perusahaan Tan Kurniawan Sutandar Corporate Secretary











12


c. Manajemen kunci dan informasi lainnya (lanjutan)

c. Key management and other informations (continued)

Jumlah kompensasi yang berupa imbalan kerja jangka pendek untuk Dewan Komisaris dan Direksi sebagai personil manajemen kunci Perusahaan adalah sebagai berikut:

The total compensation in the form of short-term employee benefits received by the Boards of Commissioners and Directors as the Company’s key management personnel are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Years ended December 31,

2017 2016

Kompensasi kerja Short-term employees’ jangka pendek 5.517.687 5.417.032 compensation

Tidak terdapat imbalan kerja jangka panjang untuk Dewan Komisaris dan Direksi sebagai personil manajemen kunci Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

There is no long-term benefit received by the Boards of Commissioners and Directors as the Company’s key management personnel for the years ended December 31, 2017 and 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

Perusahaan dan entitas anak mempunyai masing-masing 962 dan 933 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2017 and 2016, the Company and subsidiaries have a total of 962 and 933 permanent employees, respectively (unaudited).

d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak d. Corporate Structure and Subsidiaries Entitas anak, yang mana Perusahaan memiliki

kendali dan/atau secara langsung atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

The Subsidiaries, in which the Company has control and/or directly or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:

Mulai beroperasi secara komersial/ Nama Entitas Anak/ Kegiatan usaha/ Commencement of Nama of Subsidiaries Nature of business activity commercial operation

Entitas Anak Langsung/Direct Ownership

PT Equity Life Indonesia (ELI) Asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan 1987 dana pensiun/Life insurance, health insurance and pension fund PT Equity Finance Indonesia (EFI) Sewa pembiayaan, pembiayaan dan 1996 anjak piutang/Financial lease, consumer financing and factoring PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM) Asuransi kerugian/Casualty insurance 1982 PT Equity Securities Indonesia (ESI) Penjamin emisi efek, perantara, 1992 Pedagang efek, manajer investasi dan penasehat investasi/ Underwriter, broker, investment manager and advisor PT Ventura Investasi Utama (VIU) Modal ventura/Venture capital 1995 PT Datindo Entrycom (DE) Jasa administrasi efek/ 1991 Stock administration services PT Lumbung Sari (LS) Pialang asuransi/Insurance broker 1982 PT Lintas Dunia Travelindo (LDT) Jasa perjalanan/Travel services 1999











13


d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)

d. Corporate Structure and Subsidiaries (continued)

Mulai beroperasi secara komersial/ Nama Entitas Anak/ Kegiatan usaha/ Commencement of Nama of Subsidiaries Nature of business activity commercial operation

Entitas Anak Tidak Langsung/Indirect Ownership Melalui ELI/Through ELI

PT Medicom Prima (MP) Jasa perjalanan dan pelayanan 2005 kesehatan/Administration and health services Reksadana Premier Reksadana/Mutual fund 2007 Reksadana Dana Pasti Reksadana/Mutual fund 2003 Reksadana CIMB - Principal Prima Income Fund Reksadana/Mutual fund 2014 Reksadana Terproteksi Premier Proteksi V Reksadana/Mutual fund 2013

Melalui VIU/Through VIU PT Ventura Investasi Prima (VIP) Modal ventura/Venture capital 2000

Persentase kepemilikan efekif/ Total aset (Sebelum eliminasi)/ Effective percentage of ownership Total assets (Before elimination)

2017 2016* 2017 2016*

Entitas Anak Langsung Direct Ownership PT Equity Life Indonesia (ELI) 95,21 95,28 2.407.674.104 2.157.594.498 PT Equity Life Indonesia (ELI) PT Equity Finance Indonesia (EFI) 99,47 99,48 903.579.959 876.755.070 PT Equity Finance Indonesia (EFI) PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM) 73,33 73,33 1.076.575.416 1.063.856.169 PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ADM) PT Equity Securities Indonesia (ESI) 98,85 98,86 105.688.473 85.817.407 PT Equity Securities Indonesia (ESI) PT Ventura Investasi Utama (VIU) 98,59 98,61 300.807.426 316.470.312 PT Ventura Investasi Utama (VIU) PT Datindo Entrycom (DE) 100 100 97.985.148 109.586.697 PT Datindo Entrycom (DE) PT Lumbung Sari (LS) 99,87 99,87 31.357.071 23.391.580 PT Lumbung Sari (LS) PT Lintas Dunia Travelindo (LDT) 72,31 72,31 14.124.035 12.177.899 PT Lintas Dunia Travelindo (LDT)

Entitas Anak Tidak Langsung Indirect Ownership Melalui ELI Through ELI PT Medicom Prima (MP) 75,61 75,61 5.426.926 5.426.926 PT Medicom Prima (MP) Reksadana Premier 77,17 93,29 32.874.179 32.874.179 Premier Mutual Fund Reksadana Dana Pasti 85,12 73,41 136.796.731 136.796.731 Fixed Fund Mutual Fund Reksadana CIMB - Principal CIMB Mutual Fund - Principal Prima Income Fund 100 100 112.471.349 94.898.048 Prima Income Fund Reksadana Terproteksi Protected Mutual Fund Premier Proteksi V 100 100 29.057.550 40.966.062 Premier Proteksi V Entitas Anak Langsung Direct Ownership Melalui VIU Through VIU PT Ventura Investasi Prima (VIP) 98,89 98,88 125.949.353 115.448.813 PT Ventura Investasi Prima (VIP)

*) Pada tahun 2016, kepemilikan efektif Perusahaan di EFI

meningkat dari 85,55% menjadi 99,48% karena DE membeli saham EFI dari Global Link Equity Limited. Perubahan kepemilikan di EFI mengakibatkan perubahan kepemilikan efektif Perusahaan di ELI, ADM, ESI, VIU, DE, VIP, LS, MP dan LDT.

*) In 2016, the Company’s effective ownership in EFI increased from 85.55% to 99.48% because DE bought EFI’s share from Global Link Equity Limited. Change of ownership in EFI affects the Company’s effective ownership in ELI, ADM, ESI, VIU, DE, VIP, LS, MP and LDT.

Semua entitas anak berdomisili di Jakarta. All of the subsidiaries are domiciled in Jakarta.

e. Penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian e. Completion of the consolidated financial

statements

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 29 Maret 2018. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The Company and subsidiaries’ consolidated financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended are completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 29, 2018. The Company’s Directors who signed the Directors’ Statement letter are responsible for the fair preparation and presentation of such consolidated financial statements.











14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM-LK’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows have been prepared using the direct method, which present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency.

Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain disajikan terpisah antara akun-akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.

The items under Other Comprehensive Income should be presented separately between items to be reclassified to profit or loss and items not to be reclassified to profit or loss.











15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1d in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar

perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related unrealized gains or losses) have been eliminated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan entitas anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan entitas anak tersebut.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the subsidiaries’ financial statements use accounting policies different from those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the subsidiaries’ financial statements.

Entitas-entitas anak dikonsolidasikan secara

penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan entitas anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas anak, lebih dari setengah hak suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company and subsidiaries obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting right of an entity.

Suatu pengendalian atas suatu entitas anak lain dianggap ada bilamana entitas induk menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara, atau entitas induk dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi entitas anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas direksi entitas anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

Control over a subsidiary is presumed to exist where more than 50% of the subsidiary’s voting power is controlled by the parent, or the parent has the ability to control the financial and operating policies of the subsidiary, or has the abililty to remove or appoint the majority of the subsidiary’s board of directors, or control the majority vote during management meeting.











16



b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak

suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: (a) power over more than half of the voting

rights by virtue of an agreement with other investors;

(b) power of govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

(d) power to cast the majority of votes at

meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: (i) menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; (ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap Kepentingan Nonpengendali (“KNP”);

(iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;

(iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

(v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

(vi) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan

(vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

In case of loss of control over a subsidiary, then the Company: (i) derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the Subsidiaries; (ii) derecognizes the carrying amount of any

Non-controlling Interests (“NCI”);

(iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

(iv) recognizes the fair value of the consideration received;

(v) recognizes the fair value of any investment retained;

(vi) recognizes any surplus or deficit in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; and

(vii) reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income or retained earnings, as appropriate.











17



b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that will resulting a deficit balance on NCI.

Perusahaan mempunyai investasi di beberapa entitas bertujuan khusus seperti reksa dana. Kepemilikan Perusahaan dalam entitas ini dapat berfluktuasi dari hari ke hari sesuai dengan partisipasi Perusahaan di entitas tersebut. Dimana Perusahaan mengendalikan entitas semacam ini, entitas ini dikonsolidasikan dengan kepentingan pihak ketiga, apabila ada, disajikan sebagai aset neto yang dapat diatribusikan ke pemegang unit dan laba yang diatribusikan ke pemegang unit masing-masing dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has invested in a number of special purpose entities such as mutual fund. The Company’s percentage of ownership in these entities may fluctuate from day to day according to the Company’s participation in them. Where the Company controls such entities, they are consolidated with the interest of third parties, if any, shown as net asset value attribute to unit-holders in the consolidated statement of financial position and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, respectively.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak, yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP dan komponen lain dari ekuitas terkait, dan selisihnya diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Company and subsidiaries lose control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other components of equity, while the difference is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.











18



c. Investasi pada entitas asosiasi c. Investment in associates

Investasi Perusahaan dan entitas anak pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan entitas anak atas aset neto entitas asosiasi, termasuk penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

The Company and subsidiaries’ investment in its associate is accounted using the equity method. Associate is an entity in which the Company and subsidiaries have significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and subsidiaries’ share of net assets of the associate, including dividends received from the associate since the date of acquisition.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan dan entitas anak atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan dan entitas anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dan entitas anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan entitas anak dalam entitas asosiasi.

The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflect the Company and subsidiaries’ share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company and subsidiaries recognize its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and subsidiaries and the associate are eliminated to the extent of the Company and subsidiaries’ interest in the associate.

Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan dan entitas anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan entitas anak pada entitas asosiasi. Perusahaan dan entitas anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

After applying the equity method, the Company and subsidiaries determine whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and subsidiaries’ investment in its associates. The Company and subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associates is impaired. If this is the case, the Company and subsidiaries calculate the impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associates and its carrying value and recognize the amount in profit or loss.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan, dan tidak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, which is unrestricted and can be realized into cash without significant impairment and not pledged as collateral for loans.











19



e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Transactions with related parties

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika:

(a) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan entitas anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anak;

(b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak;

(c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan entitas anak sebagai venturer;

(d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau induk;

A party is considered to be related to the Company and subsidiaries if:

(a) directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control, with the Company and subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and subsidiaries that gives it significant influence over the Company and subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and subsidiaries;

(b) the party is an associate of the Company and subsidiaries;

(c) the party is a joint venture in which the Company and subsidiaries is a venturer;

(d) the party is a member of the key management personnel of the Company and subsidiaries or its parent;

(e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

(f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

(e) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

(f) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

(g) suatu pihak adalah suatu program imbalan

pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak.

(g) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and subsidiaries.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statement herein.











20



f. Sewa f. Leases

Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Company and subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa pembiayaan - sebagai lessor Finance lease - as lessor EFI sebagai lessor mengakui aset berupa

piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto EFI sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku bunga efektif (“SBE”). Kebijakan EFI mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2v.

EFI as a lessor shall recognize assets held under a finance lease in the statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on EFI’s net investment in the finance lease using effective interest rate (“EIR”). EFI’s policy on provision for impairment losses are discussed in Note 2v.

Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expenses on a straight-line basis over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessor Operating lease - as lessor

EFI mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Under an operating lease, EFI as a lessor recognizes assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.











21



f. Sewa (lanjutan) f. Leases (continued)

Sewa operasi - sebagai lessor (lanjutan) Operating lease - as lessor (continued)

Sewa di mana ADM dan ELI tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where ADM and ELI does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada

jumlah neto setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui.

Consumer financing receivables are stated at amounts net of unearned consumer financing income.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan SBE dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi periode berjalan. Kebijakan EFI mengenai cadangan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2v.

Unearned consumer financing income, which represents the differences of the installment payments from consumers over the principal amounts financed, is recognized as income over the terms of the respective agreements using EIR method from the consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to the current operations. EFI’s policy on provision for impairment losses are discussed in Note 2v.

Selisih neto antara pendapatan yang diterima

dan biaya transaksi lainnya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat SBE dari piutang pembiayaan konsumen.

The net difference between initial income earned and other initial direct transaction cost related to the consumer financing facility is deferred and recognized as income over the term of the respective agreement using EIR method.

Piutang dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen EFI. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on EFI’s management evaluation. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income.











22



h. Akuntansi tagihan anjak piutang h. Accounting for factoring receivable Anjak Piutang dengan Jaminan Factoring Receivables with Recourse

Anjak piutang dengan jaminan diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang ditangguhkan. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jaminan dengan jumlah pembayaran ke klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat suku bunga efektif.

Factoring receivables with recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the realizable value, net of deferred income. The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rate.

i. Penyertaan modal ventura i. Investment in venture capital Kegiatan usaha penyertaan modal ventura

terdiri atas penyertaan dengan pola bagi hasil. Investment in venture capital activities consist

of venture investment with profit (loss) sharing.

Penyertaan modal ventura disajikan sebesar saldo penempatan dana setelah dikurangi penyisihan kerugian penyertaan.

Investment in venture is stated at cost of investment net-off provision for possible losses of investment.

Penyertaan dengan pola bagi hasil merupakan

penempatan dana kepada Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) dengan jangka waktu pengembalian berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Hasil penempatan diakui sesuai dengan perjanjian bagi hasil yang telah disepakati selama jangka waktu penyertaan.

The investment in venture capital is investment in Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) with payback period ranging from 1 (one) to 5 (five) years. The investment yield is recognized based on profit sharing agreement which agreed during the investment period.

Penyisihan kerugian penyertaan ditentukan

berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun PPU pada akhir tahun.

Provision for possible losses of investment is computed based on individual review of each PPU at the end of the year.











23



j. Aset tetap j. Fixed assets

ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun beban ditangguhkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.

ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“HGU”), Building Usage Right (“HGB”) and Usage Rights (“HP”) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of deferred charges account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar

biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any additional cost directly attributable in bringing the assets to their working condition and to the location where they are intended to be used.

Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan

sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation, amortization, and impairment losses, if the recognition criteria are met.

Penilaian atas nilai tercatat aset dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of assets are reviewed for impairment and possible impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 4 sampai/to 20 Buildings and improvements Kendaraan 4 sampai/to 8 Vehicles Peralatan dan perabot kantor 4 sampai/to 8 Furniture, fixtures and office equipment

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan

tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated.











24



j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya

pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.

If the cost of land includes the cost of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan dan entitas anak manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.

Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company and subsidiaries, and are depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur

manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

k. Biaya dibayar di muka k. Prepaid expenses Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi

sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.











25



l. Penurunan nilai aset non keuangan l. Impairment of non-financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, Perusahaan dan entitas anak membuat estimasi dari jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company and subsidiaries assess at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company and subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s fair value or Cash Generating Unit (“CGU”) less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflect current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan entitas anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company and subsidiaries to determine the fair value of the assets. These calculations could be corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.











26



l. Penurunan nilai aset non keuangan

(lanjutan) l. Impairment of non-financial assets

(continued) Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

m. Properti investasi m. Investment properties

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh entitas anak untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment property is defined as property (land or a building or part of a building or both) held by subsidiaries for the purpose of which is to earn a rental income or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dicatat sebesar nilai wajarnya, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Nilai wajar didasarkan pada harga pasar aktif, yang apabila diperlukan dilakukan penyesuaian atas perbedaan sifat, lokasi atau kondisi dari investasi tersebut.

Investment property is carried at fair value, representing open market value determined annually by independent appraiser. Fair value is based on active market prices, adjusted, if necessary, for any difference in the nature, location or condition of the specific asset.

Jika informasi tidak tersedia, entitas anak menggunakan metode penilaian alternatif seperti harga pasar terkini atau proyeksi arus kas. Penilaian ini ditinjau ulang setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan dalam nilai wajar dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lainnya.

If the information is not available, subsidiaries use alternative valuation methods such as recent prices on less active markets or discounted cash flow projections. These valuations are reviewed annually by independent appraiser. Changes in fair values are recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as part of other revenues.











27



m. Properti investasi (lanjutan) m. Investment properties (continued)

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

An investment property should be derecognized on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of investment property is credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pemindahan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan.

Transfers to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development.

Pemindahan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers from investment property should be made when, and only when, there is a change in use, proved by the commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell.

n. Aset yang dikuasai kembali n. Foreclosed assets Aset yang dikuasai kembali (disajikan sebagai

bagian dari “Aset lainnya”) dinyatakan sebesar nilai realisasi neto pada saat diambil alih. Pada saat aset yang dikuasai kembali dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari akun tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Foreclosed assets (presented as part of “Other assets”) are stated at their net realizable value at the time of foreclosure. When the foreclosed assets are disposed of, their carrying values are removed from the accounts, and the resulting gains or losses are recognized in the current consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

o. Dana pensiun dan imbalan kerja o. Pension plans and employees’ benefits

Perusahaan dan entitas anak mengakui penyisihan imbalan kerja kepada karyawan-karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria metode “Projected Unit Credit”.

The Company and subsidiaries recognize provision for employee benefits to qualified employees based on Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada komponen ekuitas lain melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to other component of equity though other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.











28



o. Dana pensiun dan imbalan kerja (lanjutan) o. Pension plans and employees’ benefits

(continued)

Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara:

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between:

i. ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi, dan

i. the date of the plan amendment or curtailment, and

ii. ketika Perusahaan dan entitas anak mengakui biaya restruktrurisasi atau imbalan terminasi terkait.

ii. the date of the Company and subsidiaries’ recognize related restructuring costs.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Perusahaan dan entitas anak mengakui perubahan berikut pada kewajiban obligasi neto pada akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefits liability. The Company and subsidiaries recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “General and Administrative Expenses” as appropriate in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income:

i. Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian (curtailment) tidak rutin, dan

i. Service costs comprising current service costs, past service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, and

ii. Beban atau penghasilan bunga neto. ii. Net interest expense or income. Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.

Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, bonuses and other non-monetary benefits are recognized during the period when services are rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts.

Program pensiun imbalan kerja Defined contribution plan Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, pihak berelasi, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan. Iuran dana pensiun yang ditanggung oleh Perusahaan dan entitas anak dan karyawan masing-masing sebesar 1% sampai 6% dan 0% sampai 4%.

The Company and subsidiaries have a defined contributory retirement plan covering all of its qualified permanent employees. The plan is being managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, a related party, which establishment was approved by the Ministry of Finance. Contributions are funded by the Company and subsidiaries as well as the employees based on certain percentage of the employees’ basic salaries, and are computed at the rates ranging from 1% to 6% and 0% to 4%, respectively.











29



p. Asuransi p. Insurance Klasifikasi produk Product classification

Berdasarkan PSAK No. 62, ADM dan ELI harus mengklasifikasi kontraknya menjadi kontrak asuransi atau kontrak investasi.

Based on SFAS No. 62, ADM and ELI should classify its contracts into insurance contract or investment contract.

Manajemen telah menganalisis dan menyimpulkan bahwa seluruh kontrak yang diterbitkan oleh ADM dan ELI adalah kontrak asuransi.

Management had assessed and concluded that all the contracts issued by ADM and ELI are insurance contract.

Asuransi kerugian Casualty insurance Pendapatan premi dan premi belum merupakan

pendapatan Premium income and unearned premium

reserves

Premi dari kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.

Premi dari polis bersama diakui sebesar

pangsa premi ADM.

Premiums on short-term insurance contracts are recognized as revenue over the policy contract period in proportion to the insurance coverage provided. Premium other than short-term insurance contracts are recognized as income when due from policyholders.

Premium from coinsurance is recognized as

income based on ADM's proportionate share in the premium.

Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dihitung dengan mengunakan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Liabilitas ini disajikan dalam akun “Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The long-term insurance contracts liabilities were calculated based on present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium. The liabilities are presented as “Long-term insurance contract liabilities” in the consolidated statement of financial position.

Cadangan premi yang belum merupakan pendapatan kontrak asuransi jangka pendek dihitung dengan menggunakan metode individual harian. Dengan metode ini, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara proporsional sesuai dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode kontrak atau risiko untuk setiap kontrak.

The unearned premium reserve of short-term insurance contracts was calculated based on the daily individual method. Under this method, the unearned premium reserve is calculated proportionally in accordance with the amount of protection given during the period of contract or risk for each individual contract.

Aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan disajikan secara terpisah sebagai aset reasuransi.

The reinsurance assets of unearned premium reserve are separately presented as reinsurance assets.











30



p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued) Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued) Pendapatan premi dan premi belum merupakan

pendapatan (lanjutan) Premium income and unearned premium

reserves (continued)

Perubahan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan, cadangan asuransi jangka panjang dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun terjadinya perubahan.

Changes in unearned premium reserve, long term insurance reserves and reinsurance assets of unearned premium reserve are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year when the changes occur.

Beban klaim dan estimasi klaim Claim expenses and estimated claims Beban klaim diakui atas dasar penetapan klaim

bruto setelah diteliti dan disetujui oleh ADM. Claims expenses are recognized at gross

amount when the final claim reports are reviewed and approved by ADM.

Estimasi klaim ADM dibentuk berdasarkan

taksiran jumlah liabilitas sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (IBNR).

ADM provides estimated claims on claims reported by customers but not yet settled including for estimated claims already incurred but not yet reported by the customers (IBNR).

Estimasi pemulihan klaim dari reasuransi

disajikan secara terpisah dalam akun aset reasuransi.

Estimated reinsurance claim recoveries were presented separately as reinsurance assets account.

Beban underwriting lainnya Other underwriting expenses

Biaya penerbitan polis, seperti komisi dan beban underwriting lainnya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya.

Policy acquisition costs, such as commissions and other underwriting expenses, are charged to current year profit or loss as incurred.

Beban akuisisi polis asuransi jangka pendek ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode yang konsisten dengan metode yang digunakan untuk amortisasi premi yang belum merupakan pendapatan. Beban akuisisi tangguhan disajikan sebagai pengurang premi yang belum merupakan pendapatan.

Short-term insurance policy acquisition costs are deferred and amortized using an amortization method which is consistent with the method used to amortize the unearned premium reserve. The deferred acquisition cost is presented as deduction of unearned premium reserves.











31



p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi jiwa Life insurance

Liabilitas manfaat polis masa depan dan premi

yang belum merupakan pendapatan Liability for future policy benefits and unearned

premiums

Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaria ELI yang terdaftar. Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

The liability for future policy benefits represents the present value of estimated future policy benefits to be paid to policyholders or their dependents less present value of estimated future premiums to be received from the policyholders and recognized consistently with the recognition of premium income. The liability for future policy benefits is determined and computed based on a certain formula by ELI’s registered actuary. Increase (decrease) in liability for future policy benefits is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year.

Liabilitas asuransi kontrak asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diukur dengan menggunakan salah satu dari: a. konsep nilai kini estimasi pembayaran

seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.

b. kebijakan akuntansi sebelumnya.

Insurance liabilities for insurance contract with a term of more than one year is measured by using one of the following: a. present value of estimated payment of all

benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium.

b. previous accounting policy.

Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak jangka pendek untuk asuransi kesehatan, kecelakaan diri dan kematian Eka Warsa dihitung dengan menggunakan metode individual harian.

Unearned premiums related to short-term health, accident and term life insurance contracts are calculated using the daily individual method.

Investasi pemegang unit link dan liabilitas

kepada pemegang unit link Unit link holders’ investment and liability to unit

link holders Unit link adalah produk ELI yang memiliki

komponen asuransi dan investasi, dimana ELI menerbitkan suatu kontrak yang nilai manfaatnya langsung berhubungan dengan nilai pasar dari investasi yang diperoleh dari dana pemegang unit link.

Unit link is a product of ELI, consisting of insurance and investment components, in which ELI issues a contract where the benefit amount is directly linked to the market value of the investment held in the unit link holders’ fund.

Investasi tersebut didaftarkan atas nama ELI.

Pemegang unit link tidak mempunyai akses langsung terhadap investasi tersebut. Pengaturan kontraktual mengharuskan pemegang unit link menanggung risiko dan manfaat dari kinerja investasi tersebut.

The underlying investment is registered in the name of ELI. The unit link holders have no direct access to the specific investment. The contractual arrangements are such that the unit link holders bear the risk and reward of the fund’s investment performance.











32



p. Asuransi (lanjutan) p. Insurance (continued)

Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued) Investasi pemegang unit link dan liabilitas

kepada pemegang unit link (lanjutan) Unit link holders’ investment and liability to unit

link holders (continued) Dana dari pemegang unit link diinvestasikan

pada deposito berjangka, reksa dana dan investasi yang diadministrasikan, saham dan obligasi.

The unit link holders’ fund is invested in time deposits, mutual funds and administered investment, shares and bonds.

Liabilitas kepada pemegang unit link diakui

pada saat penerimaan dana menjadi unit, setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset neto yang berlaku.

The liability to unit link holders is recognized at the time the funds received are converted into units, net of related expenses and will increase or decrease in accordance with effective net asset value.

Pengakuan pendapatan premi Premium recognition Pendapatan premi kontrak jangka panjang

diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo pembayaran polis.

Premium income on long-term contracts is recognized as income when policies payment falls due.

Pendapatan premi kontrak jangka pendek

diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.

Premium income on short-term contracts is recognized as income in the contract period according to the portion of the insurance protection amount.

Pendapatan premi bruto diakui pada saat polis

diterbitkan kepada pemegang polis dan pemegang unit link untuk polis yang baru dan pada saat jatuh tempo pembayaran polis untuk polis yang diperpanjang. ELI tidak mengakui pendapatan premi yang telah lewat jatuh tempo lebih dari 60 hari, kecuali pembayaran premi tersebut diterima. Premi yang diterima sebelum mulai berlakunya masing-masing polis asuransi dicatat dalam akun “Titipan Premi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Gross premium income is recognized upon the issuance of the insurance policy to the policyholders and unit link holders for new policy and upon the due date of payment of insurance policy for the renewed policy. ELI does not recognize uncollected premiums which are past due for more than 60 days, except to the extent of the receipt of payment. The premium which is received before the policy becomes effective is recorded as “Premium Deposits” in the consolidated statement of financial position.

Beban akuisisi Acquisition costs Beban yang timbul untuk mendapatkan polis

seperti komisi, beban penerbitan polis dan beban underwriting diakui pada saat terjadinya pada tahun berjalan.

Acquisition costs such as commissions, policy issuance and underwriting expenses are recognized when occurred at the current year.











33



q. Tes kecukupan liabilitas q. Liability adequacy test

Pada setiap akhir periode pelaporan, ADM dan ELI menilai apakah premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencukupi, dengan membandingkan jumlah tercatat tersebut dengan estimasi arus kas masa depan sesuai dengan kontrak asuransi dan diukur dengan menggunakan tingkat suku bunga masa kini.

Aat each end of reporting period, ADM and ELI evaluates whether the unearned premium reserve and estimated claims as recognized in the consolidated statement of financial position have been adequately recognized by comparing the carrying amount with the estimated future cash outflows in accordance with the insurance contracts and measured using current market discount rate.

Jika perbandingan tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat atas liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan dan aset tak berwujud terkait) lebih rendah dibandingkan dengan estimasi nilai kini atas arus kas keluar masa depan, maka kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi.

If the valuation indicates that the carrying value of insurance liabilities (net off deferred acquisition costs and relevant intangible assets) is lower compared to the estimated present value of future cash outflows, then such deficiency is recognized in the profit and loss.

r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition

Pendapatan Revenues Premi asuransi Insurance premium

Pengakuan pendapatan premi asuransi telah dijelaskan di Catatan 2p.

Revenue recognition of insurance premium was disclosed in Note 2p.

Sewa pembiayaan Financing lease Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan telah dijelaskan di Catatan 2f.

Revenue recognition of financing lease was disclosed in Note 2f.

Pembiayaan konsumen Consumer financing Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen telah dijelaskan di Catatan 2g.

Revenue recognition of consumer financing was disclosed in Note 2g.

Modal ventura Venture capital Pengakuan pendapatan modal ventura telah dijelaskan di Catatan 2i.

Revenue recognition of venture capital was disclosed in Note 2i.

Perantara pedagang efek dan jasa administrasi efek, jasa kesehatan dan jasa perjalanan

Brokerage and stock administration, heatlhcare services and travel services

Penghasilan komisi perantara pedagang efek dan pendapatan bunga atas piutang nasabah diakui pada saat terjadinya.

Brokerage fee and interest income from the related receivables are recognized when earned.

Pendapatan dari jasa manajemen investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

Income from investment management services are recognized when the service being delivered in accordance with the contract.











34



r. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) r. Revenue and expense recognition

(continued) Pendapatan (lanjutan) Revenues (continued) Perantara pedagang efek dan jasa administrasi efek, jasa kesehatan dan jasa perjalanan (lanjutan)

Brokerage and stock administration, heatlhcare services and travel services (continued)

Jasa penjamin emisi diakui pada saat aktivitas penjamin emisi telah selesai dan jumlah penghasilan dapat ditentukan.

Underwriting revenues are recognized when the underwriting activities are done and total revenues can be determined.

Penghasilan dividen kas dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen kas.

Cash dividend from portfolio of stock is recognized when the issuer declared the payment.

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat diperoleh atau terjadi.

Other revenues and expenses are recognized when received or incurred.

Registrasi saham Registration of shares Pendapatan registrasi saham diakui pada saat registrasi saham dilakukan. Penyediaan jasa hubungan investor yang merupakan bagian dari jasa administrasi korporasi diakui pada saat jasa telah selesai dilakukan. Pendapatan usaha lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi.

Revenues from registration of shares are recognized when shares are registered. Service in investor relations as part of corporate administration service are recognized when done. Other revenues are recognized when earned.

Beban Expenses Asuransi Insurance Pengakuan beban premi asuransi telah dijelaskan di Catatan 2p.

Expense recognition of insurance was disclosed in Note 2p.

Penjaminan emisi Underwriting

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat penghasilan penjamin emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjamin emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.

Expenses which are incurred along underwriting process are accumulated and charged when underwriting revenues are recognized. In case underwriting activities are not completed and cancelled, the expenses are charged in current year.

Lain-lain Others Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when these are

incurred.











35



s. Reasuransi s. Reinsurance ADM dan ELI mereasuransikan sebagian risiko

atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut.

ADM and ELI reinsured part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. The premium paid to the reinsurer or the insurer's share in the premium on prospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance premium (contra premium account) over the reinsurance contract period in proportion to the insurance coverage provided. A payment or obligation for retrospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance receivable from the reinsurer in the amount equivalent to the payment made or recorded liability in relation to the reinsurance contract.

Beban premi reasuransi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan premi bruto. Apabila reasuradur gagal memenuhi kewajibannya kepada ADM dan ELI, Perusahaan tetap memiliki kewajiban kepada pemegang polis atas kerugian yang telah direasuransikan.

Reinsurance premium cost is recorded as a reduction of gross premium income. ADM and ELI remains liable to policyholders for reinsured losses in the event the reinsurers are unable to meet their obligations.

PSAK No. 62 tidak memperkenankan saling hapus antara: a. aset reasuransi dengan liabilitas asuransi

terkait; atau b. pendapatan atau beban dari kontrak

reasuransi dan beban atau pendapatan dari kontrak asuransi terkait.

SFAS No. 62 does not allow offset between:

a. reinsurance assets and the related insurance liabilities; or

b. income or expense from reinsurance contract and expense or income from the related insurance contract.

Aset reasuransi terdiri dari piutang reasuransi dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim.

Reinsurance assets consist of reinsurance receivables and reinsurance assets from unearned premium reserve and estimated claims.

Aset reasuransi ditelaah untuk penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan, atau lebih sering, ketika sebuah indikasi penurunan nilai selama periode pelaporan. Penurunan nilai terjadi ketika terdapat bukti obyektif sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi bahwa ADM dan ELI tidak dapat menerima seluruh jumlah terutang karena berdasarkan ketentuan kontrak dan peristiwa tersebut memiliki dampak yang dapat diukur dengan handal yang akan mempengaruhi jumlah yang akan diterima oleh ADM dan ELI dari reasuradur. Kerugian penurunan nilai dicatat dalam laba rugi.

Reinsurance assets are reviewed for impairment at each reporting date, or more frequently, when an indication of impairment arises during the reporting period. Impairment occurs when there is objective evidence as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset that ADM and ELI may not received all outstanding amounts due under the terms of the contract and the event has a reliably measurable impact on the amounts that ADM and ELI will receive from the reinsurer. The impairment loss is recorded in the profit and loss.











36



t. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing t. Foreign currency transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke

mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah at the exchange rates prevailing at such date.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset

dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

1 Dolar Amerika Serikat 13.548 13.436 1 United States Dollar 1 Euro Eropa 16.174 14.162 1 European Euro 1 Dolar New Zealand 9.613 9.359 1 New Zealand Dollar 1 Dolar Singapura 10.134 9.299 1 Singapore Dollar 1 Poundsterling Inggris 18.218 16.508 1 British Poundsterling 1 Yen Jepang 120 115 1 Japanese Yen 1 Dolar Australia 10.557 9.724 1 Australian Dollar 1 Dolar Hong Kong 1.733 1.732 1 Hong Kong Dollar

u. Perpajakan u. Taxation

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap

Perusahaan dan entitas anak sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

Corporate income tax is determined for each of the Company and subsidiaries as separate legal entity.

Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur

beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang

diatur oleh PSAK No. 46 (Revisi 2014). Oleh karena itu, Perusahaan dan entitas anaknya memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan bunga dan penghasilan sewa sebagai pos tersendiri.

Final tax is no longer governed by SFAS No. 46 (Revised 2014). Therefore, the Company and its subsidiaries have decided to present all of the final tax arising from interest income and rent revenue as separate line item.

Perusahaan dan entitas anak menetapkan

perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada tahun berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.

The Company and subsidiaries prescribe the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current tahun that are recognized in the consolidated financial statements.











37



u. Perpajakan (lanjutan) u. Taxation (continued) Beban pajak tahun berjalan ditentukan

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary difference between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur

berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada akhir tanggal pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama periode berjalan, diakui sebagai “Manfaat/beban pajak penghasilan badan, kini dan tangguhan” dan termasuk dalam laba tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the period, are recognized as “Corporate income tax benefit/expense, current and deferred” and included in the determination of income for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.











38



v. Instrumen keuangan v. Financial instruments

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari kas dan setara kas, investasi efek dan deposito, piutang premi dan koasuransi, piutang reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, penyertaan saham dan aset lainnya.

The Company and subsidiaries’ financial assets consist of cash and cash equivalents, investments in marketable securities and deposits, premium and co-insurance receivables, due from reinsurers, securities trading and stock administration fee receivables, investment in financing leases, consumer financing receivables, factoring receivables, investments in shares of stock and other assets.











39



v. Instrumen keuangan (lanjutan) v. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang dinilai pada nilai

wajar melalui laba atau rugi • Financial assets at fair value through

profit or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Investasi efek Perusahaan dan entitas anak termasuk dalam kategori ini.

Investments in marketable securities of the Company and subsidiaries are included in this category.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets to be carried at amortized cost using the EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset.











40




i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Keuntungan atau kerugian terkait diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.

The related gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kas dan setara kas, deposito, piutang

premi dan koasuransi, piutang reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan aset lainnya Perusahaan dan entitas anak termasuk dalam kategori ini.

Cash and cash equivalents deposits, premium and co-insurance receivables, due from reinsurers, securities trading and stock administration fee receivables, investment in financing leases, consumer financing receivables, factoring receivables and other assets of the Company and subsidiaries are included in this category.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan entitas anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the EIR method. This method uses an EIR that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.

Laba atau rugi diakui pada laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.











41




i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

(lanjutan) • Held-to-maturity (HTM) investments

(continued)

Investasi obligasi entitas anak termasuk dalam kategori ini.

Investments in bonds of subsidiaries are included in this category.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (“AFS”) financial

assets Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

• Investasi yang diklasifikasi sebagai aset

keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

• The investments classified as AFS are as follows:

- Investasi pada saham yang tidak

tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.

- Investasi dalam modal saham

yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.

Investasi saham dan obligasi entitas anak termasuk dalam kategori ini.

Investments in shares and bonds of subsidiaries are included in this category.











42





Penurunan nilai Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment.











43





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued) Aset yang penurunan nilainya dinilai secara

individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat SBE awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of a provision account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated provision are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral have been realized or have been transferred to the Company.

Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos penyisihan.

If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the provision account.

Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.











44




ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Company has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, utang klaim, wesel bayar jangka menengah, pinjaman bank, beban akrual dan liabilitas lainnya.

The Company and subsidiaries’ financial liabilities consist of securities trading and stock administration fee payables, due to co-insurers, reinsurers and commissions payable, claim payable, medium-term note payable, bank loans, accrued expenses and other liabilities.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial liabilities at fair value through

profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.











45


ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung

pada klasifikasi sebagai berikut: (lanjutan) The measurement of financial liabilities

depends on their classification as follows: (continued)


nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan)

• Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam

kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.


biaya perolehan diamortisasi • Financial liabilities measured at

amortized cost

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari liabilitas keuangan.

After initial recognition, interest bearing financial liabilites are subsequently measured at amortized cost using the EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial liability.

Laba atau rugi harus diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.













46


iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.

Perusahaan menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

The Company presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

· Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;

· Level 1 - the fair value is based on quoted prices (unadjusted) in active markets;

· Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

· Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

· Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

· Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).













47


iv. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

iv. Fair value of financial instruments (continued)

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment Perusahaan dan entitas anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company and subsidiaries adjust the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company and subsidiaries' own credit risk associated with the financial instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari

instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.

Amortized cost is computed using the EIR method less any provision for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company and subsidiaries assess at each consolidated statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya

perolehan yang diamortisasi • Financial assets carried at amortized

cost Untuk utang yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.













48


vi. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

vi. Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya

perolehan yang diamortisasi (lanjutan) • Financial assets carried at amortized

cost (continued)

Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat SBE awal dari aset keuangan.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of a provision account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset.

Utang yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

Loans and receivables, together with the associated provision, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the provision account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.













49




vi. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

vi. Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan yang tersedia untuk

dijual • AFS financial assets

Dalam hal investasi ekuitas

diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai,

kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in equity.

vii. Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan vii. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan entitas anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan entitas anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan entitas anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.











50




vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan Financial assets

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan entitas anak.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and subsidiaries could be required to repay.

Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset dan liabilitas yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan entitas anak yang ditahan.

In that case, the Company and subsidiaries also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and subsidiaries have retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.











51



w. Segmen operasi w. Operation segments Segmen adalah bagian khusus dari

Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company and subsidiaries that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before the balances and transactions within Company and subsidiaries are eliminated.

Segmen usaha terbagi dalam kelompok

penyertaan saham, jasa perjalanan, modal ventura, pembiayaan, asuransi dan administrasi efek dan sekuritas. Segmen sekunder berdasarkan lokasi geografis.

The business segment is determined based on holding company, trave service, venture capital, financing, insurance and stock administration and securities. Secondary segment is based on geogaphical location.

x. Laba per saham x. Earnings per share Laba per saham dihitung dengan membagi laba

tahun berjalan yang dapat diatributasikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is computed by dividing income for the year attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2017 and 2016, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

y. Provisi y. Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak

memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Company and subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.











52



y. Provisi (lanjutan) y. Provisions (continued)

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

z. Kontinjensi z. Contingent

Liabilitias kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Unless the possibilty of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

aa. Peristiwa setelah periode pelaporan aa. Events after the reporting period

Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuaian), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.

Post year-end events that provide additional information about the Company and subsidiaries’ consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

ab. Standar akuntansi yang telah disahkan

namun belum berlaku efektif ab. Accounting standards issued but not yet

effective Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2017:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and subsidiaries but not yet effective for 2017 consolidated financial statements:

a) Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

a) Amendments to SFAS 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

b) Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

b) Amendments to SFAS 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.











53



ab. Standar akuntansi yang telah disahkan

namun belum berlaku efektif (lanjutan) ab. Accounting standards issued but not yet

effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2017: (lanjutan)

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and subsidiaries but not yet effective for 2017 consolidated financial statements: (continued)

c) PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang

diadopsi dari IFRS 9 berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan.

c) SFAS 71: Financial Instruments, adopted from IFRS 9, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted.

d) PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari

IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020. d) SFAS 73: Leases, adopted from IFRS 16,

effective January 1, 2020.

e) PSAK 15 (Penyesuaian 2017): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

e) SFAS 15 (2017 Improvement): Investments in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

f) Amandemen PSAK 13 - Properti Investasi:

Pengalihan Properti Investasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

f) Amendments to SFAS 13 - Investment Property: Transfer of Investment Property, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak.

The Company and subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on their consolidated financial statements.

3. PENILAIAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities, and disclosures of contigent liabilities at the end of reporting period. The assumption and estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year.











54

3. PENILAIAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company and subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen Perusahaan dan entitas anak telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan dan entitas anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Perusahaan dan entitas anak tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan dan entitas anak untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Company and subsidiaries’ management have made an assessment of the Company and subsidiaries’ ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company and subsidiaries have the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Company and subsidiaries’ ability to continue as a going concern. Therefore, the consolidated financial statements continues to be prepared on the going concern basis.

Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial

liabilities Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2v.

The Company and subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2v.

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency

Mata uang fungsional dari Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of the Company and subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Sewa Leases

Sehubungan dengan perjanjian sewa pembiayaan antara EFI dengan nasabah, EFI mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset sewaan ditransfer berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang mengharuskan entitas untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas transfer risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

In connection with the financing lease agreement between EFI and customers, EFI evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires an entity to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.











55



Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Sewa (lanjutan) Leases (continued) Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh entitas anak atas perjanjian-perjanjian yang ada, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan.

Based on the review performed by the subsidiaries for the existing agreements, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease and finance lease.

Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments Kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2v.

The Company and subsidiaries’ accounting policy on fair value measurements are discussed in Note 2v.

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan dan entitas anak harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2v. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu

In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Company and subsidiaries should use the valuation techniques as described in Note 2v. For financial instruments that are trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the spesific instrument.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

When the fair value of financial assets and financial liabilites recorded on the consolidated statement of financial position cannot be derived form active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.











56



Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued) Perusahaan dan entitas anak menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

The Company and subsidiaries present the fair value of financial instruments based on following fair value hierarchy:

1. Tingkat 1: dikutip (unadjusted) dari harga pasar

aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;

1. Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical financial assets or liabilities;

2. Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh input

yang memiliki efek siginifikan terhadap nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan

2. Level 2: valuation techniques for which all input which have a significant effect on the recorded fair value are observable either directly or indirectly; and

3. Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh input

yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi dari data pasar.

3. Level 3: valuation techniques which use inputs that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.

Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity securities

Efek-efek dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan ini, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Jika Perusahaan dan entitas anak gagal untuk memiliki efek-efek ini hingga jatuh tempo selain dalam kondisi-kondisi tertentu sebagai contoh, menjual dalam jumlah yang insignifikan saat mendekati jatuh tempo, Perusahaan dan entitas anak harus mereklasifikasi seluruh portofolio tersebut menjadi efek-efek yang tersedia untuk dijual. Efek-efek yang tersedia untuk dijual tersebut akan diukur pada nilai wajar dan bukan menggunakan biaya yang diamortisasi.

The classification under held-to-maturity securities requires significant judgment. In making this judgment, the Company and subsidiaries evaluate its intention and ability to hold such investments to maturity. If the Company and subsidiaries fail to keep these securities to maturity other than in certain spesific circumtances for example, selling an insignificant amount close to maturity, it will be required to reclassify the entire portofolio as available-for-sale securities. The available-for-sale securities would therefore be measured at fair value and not at amortized cost

Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan dalam menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.











57



Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The Company and subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Liabilitas manfaat polis masa depan Liabilities for future policy benefits

Penentuan liabilitas manfaat polis masa depan bergantung pada pemilihan metode perhitungan dan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris ADM dan ELI dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dari hasil perhitungan dan asumsi yang digunakan ADM dan ELI, dibebankan ke laba rugi. Sementara ADM dan ELI berkeyakinan bahwa hasil perhitungan dan asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual akan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas manfaat polis masa depan.

The determination of the liabilities for future policy benefits is dependent on its selection of calculation method and certain assumptions used by ADM and ELI’ actuaries in calculating such amounts. Actual results that differ from the Subsidiaries’ calculation results and assumptions used by the Company will be charged to profit or loss. While the ADM and ELI believes that its calculation results and assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results may materially affect its estimated liabilities for future policy benefits.

Estimasi liabilitas klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan

Estimated claim liabilities and unearned premiums

ADM dan ELI mencatat estimasi liablilitas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan dan premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan metode perhitungan tertentu yang berlaku umum di Indonesia. Estimasi liabilitas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan merupakan bagian dari estimasi liabilitas klaim.

ADM and ELI record estimated of incurred but not reported and unearned premiums based on a certain calculation method which generally accepted in Indonesia. Estimated of incurred but not reported is part of estimated claim liabilities.

ADM dan ELI mencatat liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dengan metode nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Asumsi utama yang mendasari metode tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu dan tingkat diskonto.

ADM and ELI records long term insurance contract liabilites using method of present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and considering the future receipt of premium. The main assumption underlying this method is past claim experience and disount rate.

Hasil aktual yang berbeda dari hasil perhitungan akan dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian periode berjalan. Sementara ADM dan ELI berkeyakinan bahwa hasil perhitungan tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual akan dapat mempengaruhi secara material estimasi liabilitas klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Actual results that differ from calculation’s result will be charged to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the period. While ADM and ELI believe that its calculation results are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results may materially affect its estimated claim liabilities and unearned premiums.











58



Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Tes kecukupan liabilitas Liability adequacy test

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2q, ADM dan ELI melakukan tes kecukupan liabilitas asuransi dengan mengestimasi nilai kini estimasi klaim yang akan dibayarkan di masa depan ditambah dengan nilai kini beban yang akan dikeluarkan di masa depan.

As disclosed in Note 2q, ADM and ELI assess the adequacy of its insurance liabilities by estimating present value of estimated claims to be paid in the future plus present value of estimated expenses incurred in the future.

Beberapa asumsi harus digunakan dalam menentukan nilai kini tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain estimasi tingkat diskonto, estimasi klaim yang akan terjadi, estimasi terbaik dan marjin atas kesalahan pengukuran.

Several assumptions must be used to determine the present value amounts. Those assumptions are estimated discount rate, estimated future claims, best estimates and margin for adverse deviation.

Estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

Provision for impairment losses of receivables

Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang.

The Company and subsidiaries’ evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and subsidiaries’ use judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and subsidiaries’ expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of receivables.

Nilai kini atas kewajiban pensiun Present value of retirement obligation Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan aktuaris. Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkat kecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan.

The cost of defined retirement pension plan and other post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves use of assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and disability rate. Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subjected to significant uncertainty.











59




Umur ekonomis dari aset tetap Useful lives of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.











60




Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued)

Manajemen berkeyakinan tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan yang perlu diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Management believes that there is no impairment of non-financial assets that should be recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pajak penghasilan Income tax

Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keuntungan masa depan dan strategi perencanaan pajak.

Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant estimate is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan entitas anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya. Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan dan entitas anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan entitas anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

The Company and subsidiaries review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company and subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized.











61



Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Revaluasi properti investasi Revaluation of investment properties Entitas anak mencatat properti investasi pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan asumsi dan estimasi akuntansi. Entitas anak menggunakan nilai wajar properti investasi yang dihitung oleh penilai independen. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar properti investasi tersebut dapat mempengaruhi secara langsung kenaikan atau penurunan nilai tercatat properti investasi.

Subsidiaries recorded investment properties at fair value, which require the use of accounting asumption and estimation. Subsidiaries use fair value of investment properties which has been calculated by independent appraisers. Eventhough significant components of fair value measurement are determined by objective evidence which can be verified, changes of fair value can be different if the subsidiaries use different assessment method. Changes in fair value of investment property can affect the increase or decrease in value recorded in investment properties directly.

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah

sebagai berikut: The relationships with the related parties mentioned

in the foregoing are as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

PT Bank Ganesha Tbk (BG)

Entitas asosiasi/

Associated company

Kas di bank/Cash in bank

Penyertaan saham/Investments in shares of stock Piutang premi dan koasuransi/

Premium and co-insurance receivables Pinjaman bank/Bank loan

Penempatan deposit/Placement in time deposits Penghasilan sewa/Rent revenue

Reksa Dana Prima Pihak berelasi lainnya/

Other related party Penyertaan reksa dana/Investment in mutual fund

Piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek/ Securities trading and

stock administration fee receivables

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Company and subsidiaries have engaged in transactions with related parties, which are conducted based on the agreed terms and conditions.











62

4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

4. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi:

Details of balances and transactions with related parties:

31 Desember/December 31,

2017 2016

Total/ Persentase (%)*)/ Total/ Persentase (%)*)/ Total Percentage (%)*) Total Percentage (%)*)

Entitas asosiasi Associated companies Kas dan setara kas Cash and cash equivalents PT Bank Ganesha Tbk 15.897.505 0,34 10.508.845 0,24 PT Bank Ganesha Tbk Investasi Investments PT Bank Ganesha Tbk 9.506.047 0,2 4.521.038 0,1 PT Bank Ganesha Tbk Premium and co-insurance Piutang premi dan koasuransi receivables PT Bank Ganesha Tbk 149.495 0,00 993.481 0,02 PT Bank Ganesha Tbk Pinjaman bank - neto Bank loans - net PT Bank Ganesha Tbk 9.422.134 0,29 1.769.219 0,04 PT Bank Ganesha Tbk Pendapatan diterima di muka Unearned revenue PT Bank Ganesha Tbk - - 30.000 0,00 PT Bank Ganesha Tbk Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Investasi Investments Reksa Dana Prima 3.814 0,00 1.947.445 0,04 Reksa Dana Prima Piutang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek administration fee receivables Reksa Dana Prima 60.505 0,00 60.815 0,00 Reksa Dana Prima


2017 2016

Total/ Persentase (%)**)/ Total/ Persentase (%)**)/ Total Percentage (%)**) Total Percentage (%)**)

Entitas asosiasi Associated companies Bunga Interest

PT Bank Ganesha Tbk 895.998 0,08 555.021 0,05 PT Bank Ganesha Tbk Underwriting - neto Underwriting - net

PT Bank Ganesha Tbk 581.962 0,05 827.259 0,06 PT Bank Ganesha Tbk Pendapatan lainnya - Other revenues -

lain-lain others PT Bank Ganesha Tbk 30.000 0,00 90.000 0,01 PT Bank Ganesha Tbk

Bunga dan beban Interest and other keuangan lainnya financing charges PT Bank Ganesha Tbk 1.129.122 0,10 408.149 0,03 PT Bank Ganesha Tbk

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties Laba dari unit penyertaan Income from Investment

reksa dana - neto in mutual funds - net Reksa Dana Prima 188 0,00 58.735 0,00 Reksa Dana Prima

Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator administrator fees Reksa Dana Prima 695.236 0,06 714.557 0,06 Reksa Dana Prima

*) persentase terhadap total aset/liabilitas konsolidasian **) persentase terhadap total pendapatan/beban yang

bersangkutan

*) percentage to total consolidated assets/liabilities **) percentage to total related income/expenses











63



Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan):

Details of balances and transactions with related parties (continued):

Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak

berelasi adalah sebagai berikut: The significant transactions and account balances

with related parties are as follows:

- Perusahaan dan entitas anak menerima bunga dari penempatan dana dalam bentuk rekening giro, tabungan dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam periode 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan (Catatan 5) pada BG, entitas asosiasi. Pendapatan bunga yang berasal dari pihak berelasi tersebut adalah sejumlah Rp895.998 dan Rp555.021, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai bagian dari “Bunga deposito” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

- The Company and subsidiaries earned interest income from placements in current accounts, savings accounts and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement (Note 5) with BG, an associated company. Interest income earned from this related party amounted to Rp895,998 and Rp555,021 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, which are presented as “Interest earned from deposits” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

- ADM memiliki pendapatan premi dari BG atas

aset-asetnya yang diasuransikan. Saldo premi bruto untuk BG adalah Rp581.962 dan Rp391.347 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai bagian dari “Underwriting - neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Saldo piutang dari pendapatan underwriting ini adalah sebesar Rp87.661 dan Rp158.508 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 7).

- ADM has premium income from BG for insured assets. Balance of gross premium ADM to BG are Rp581,962 and Rp391,347 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, which are presented as “Underwriting - net” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Receivables balance from this underwriting revenues amounted to Rp87,661 and Rp158,508 as of December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 7).

- VIU memperoleh beberapa pinjaman dari BG.

Saldo pinjaman VIU dari BG adalah Rp9.422.134 dan Rp1.769.219 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman bank - neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp1.129.122 dan Rp408.149 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai bagian dari “Bunga dan beban keuangan lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

- VIU earned several loan facilities from BG. Balance of VIU loan from BG are Rp9,422,134 and Rp1,769,219 as of December 31, 2017 and 2016, respectively, which are presented as “Bank loans - net” in the consolidated statement of financial position. Interest expenses from this loan amounted to Rp1,129,122 and Rp408,149 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, which are presented as “Interest and other financing charges” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.











64



Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan):

Details of balances and transactions with related parties (continued):

Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak

berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) The significant transactions and account balances

with related parties are as follows: (continued)

- Perusahaan dan entitas anak memiliki investasi dalam bentuk Reksa Dana Prima yang dikelola dan diadministrasikan oleh ESI, entitas anak (Catatan 6). Penghasilan dari investasi Reksa Dana tersebut adalah sejumlah Rp188 dan Rp58.735 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai bagian dari “Laba (rugi) dari unit penyertaan reksa dana - neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sehubungan dengan fungsinya sebagai manajer investasi dan administrator, ESI menerima jasa manajer investasi dan administrator atas Reksa Dana Prima sebesar Rp695.236 dan Rp714.557 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

- The Company and subsidiaries have investment in mutual funds of Reksa Dana Prima which are managed and administered by ESI, a subsidiary (Note 6). Income from those mutual fund investments amounted to Rp188 and Rp58,735 and for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, which are presented as “Income (loss) from investment in mutual funds - net” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. As the investment manager and administrator, ESI received investment manager and administrator fees for Reksa Dana Prima amounted to Rp695,236 and Rp714,557 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

- Pada tanggal 1 Mei 2012, ESI menandatangani

perjanjian sewa menyewa dengan BG, dimana ESI menyewakan tempat yang dimilikinya selama 5 (lima) tahun dengan nilai sewa sebesar Rp500.000. Penghasilan sewa yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp30.000 dan Rp90.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan lainnya - lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Saldo pendapatan yang diterima di muka atas sewa pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar nihil dan Rp30.000 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan diterima dimuka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

- On May 1, 2012, ESI engaged in rental transaction with BG, whereby ESI rented its building for 5 (five) years amounting to Rp500,000. Rent revenue arising from this transaction is amounted to Rp30,000 and Rp90,000 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, which is presented as part of “Other revenues-others” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Unearned revenues from rental as of December 31, 2017 and 2016 is amounted to nil and Rp30,000, respectively, which presented as part of “Unearned revenue” in the consolidated statement of financial position.











65

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/December 31,

2017 2016

Kas 282.688 219.398 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 22.377.074 13.089.571 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 13.541.633 4.044.127 PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.128.341 4.679.066 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7.431.560 6.588.042 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.157.356 2.830.977 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 1.180.506 1.089.282 Jawa Barat dan Banten Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 7.066.467 6.344.018 Others (each below Rp1 billion) Dolar AS US Dollar PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (AS$243.430 dan AS$332.388 (US$243,430 and masing-masing pada US$332,388 as of tanggal 31 Desember December 31, 2017,

2017 dan 2016) 3.297.987 4.465.967 and 2016, respectively) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(AS$26.502 dan AS$1.240.418 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing pada tanggal (US$26,502 and US$1,240,418 31 Desember 2017 as of December 31, 2017 and dan 2016) 359.055 16.666.251 2016, respectively) Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp1 miliar) 717.530 621.611 Rp1 billion)

Sub-total 70.257.509 60.418.912 Sub-total

Pihak berelasi Related party PT Bank Ganesha Tbk (Catatan 4) PT Bank Ganesha Tbk (Note 4) Rupiah 12.480.208 6.617.187 Rupiah Dolar AS US Dollar (AS$8.658 and AS$44.035 (US$8,658 and US$44,035 masing-masing pada tanggal as of December 31, 2017 and 31 Desember 2017 dan 2016) 117.297 591.658 2016, respectively)


Total bank 82.855.014 67.627.757 Total cash in banks

Setara kas - deposito berjangka Cash equivalents - time deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, Jawa Barat dan Banten Tbk, Unit Syariah 31.200.000 21.000.000 Unit Syariah PT Bank J Trust Indonesia Tbk 10.000.000 10.000.000 PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 6.000.000 2.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk 5.000.000 5.000.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk 3.000.000 6.000.000 PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk 2.250.000 12.250.000 PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat - 17.600.000 Sumatera Barat Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 23.950.000 21.300.000 Others (each below Rp5 billion)











66

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 31 Desember/December 31,

2017 2016

Setara kas - deposito berjangka (lanjutan) Cash equivalents - time deposits (continued) Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)

Dolar AS US Dollar PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk (AS$707.140 dan AS$613.659 (US$707,140 and US$613,659 masing-masing pada tanggal as of December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 9.580.333 8.245.126 and 2016, respectively) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$200.000 dan AS$2.600.000 (US$200,000 and US$2,600,000 masing-masing pada tanggal as of December 31, 2017 and 31 Desember 2017 dan 2016) 2.709.600 34.933.600 2016, respectively) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (AS$409.437) - 5.501.202 (US$409,437)


Pihak berelasi Related party

PT Bank Ganesha Tbk (catatan 4) PT Bank Ganesha Tbk (notes 4) Rupiah 3.300.000 3.300.000 Rupiah

Total setara kas 96.989.933 147.129.928 Total cash equivalents

Total kas dan setara kas 180.127.635 214.977.083 Total cash and cash equivalents

Rincian kisaran suku bunga per tahun untuk

deposito berjangka adalah: The time deposits earned interest at the following

range of annual rates: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Years ended December 31,

2017 2016

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah Pihak ketiga 4,25% - 8,50% 4,75% - 10,50% Third parties Pihak berelasi 7% 7,75% - 8,00% Related party Dolar AS - Pihak ketiga 0,05% - 1,75% 0,05% - 1,75% US Dollar - Third parties

Rekening di bank memiliki tingkat bunga berkisar antara 0,25% sampai dengan 5,00% per tahun.

Accounts in banks earn interest rates ranging from 0.25% to 5.00% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo rekening koran masing-masing sejumlah Rp24.006.727 dan Rp12.020.420 disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman bank - neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan fasilitas rekening koran yang diperoleh EFI dan VIU dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22).

As of December 31, 2017 and 2016, overdraft amounting to Rp24,006,727 and Rp12,020,420 respectively, is presented as part of “Bank loans - net” in the consolidated statement of financial position in connection with overdraft facility obtained by EFI and VIU from PT Bank Central Asia Tbk (Note 22).











67

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Pada tanggal 28 Desember 2005, ESI memperoleh fasilitas cerukan (Intraday) dari PT Bank Central Asia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar Rp20.000.000 dan jangka waktu sampai dengan 28 Desember 2006. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2018 dengan batas maksimum sebesar Rp30.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada saldo cerukan yang berasal dari penggunaan fasilitas tersebut.

On December 28, 2005, ESI received overdraft (Intraday) facility from PT Bank Central Asia Tbk with maximum credit limit amounting to Rp20,000,000 and due on December 28, 2006. This facility has been extended for several times, the latest is until December 23, 2018, with maximum credit limit amounting to Rp30,000,000. On December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding overdraft from this facility.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, penempatan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk deposito berjangka oleh LDT masing-masing sejumlah Rp415.000 dan Rp400.000 digunakan sebagai jaminan (bank garansi) untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

As of December 31, 2017 and 2016, placement in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in form of time deposits by LDT amounting to Rp415,000 and Rp400,000, respectively, is used as collateral of bank guarantee for PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES

AND DEPOSITS Akun ini terdiri dari: This account consists of:


2017 2016

Deposito wajib - pihak ketiga 32.972.759 36.507.243 Statutory deposits - third parties Deposito berjangka Time deposits

Pihak berelasi 6.850.000 2.025.000 Related party Pihak ketiga 245.790.284 234.774.149 Third parties

Reksadana 1.010.760.052 810.822.960 Mutual fund Obligasi Bonds

Diperdagangkan 360.891.565 345.915.106 Trading Tersedia untuk di jual 186.072.731 202.152.035 Available for sale

Saham Shares Diperdagangkan 2.114.925 2.069.869 Trading Tersedia untuk di jual 8.414.422 10.071.698 Available for sale

Total 1.853.866.738 1.644.338.060 Total











68

6. INVESTASI EFEK DAN DEPOSITO (lanjutan) 6. INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES AND DEPOSITS (continued)

Rincian masing-masing akun adalah: The details of each account is:


2017 2016

Deposito wajib - Pihak ketiga Statutory deposits - Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 16.000.000 12.000.000 Sulawesi Barat PT Bank Bukopin Tbk 5.000.000 5.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 3.000.000 - Belitung PT Bank MNC Internasional Tbk 2.415.000 - PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Tabungan Negara Persero 2.000.000 - PT Bank Tabungan Negara Persero Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank) 1.057.759 1.007.243 Indonesia (Indonesia Exim Bank) PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.000.000 1.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia 1.000.000 1.000.000 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk 1.000.000 - PT Bank Permata Tbk PT Bank China Construction Bank PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 500.000 500.000 Indonesia Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia - 16.000.000 PT KEB Hana Indonesia

Total deposito wajib 32.972.759 36.507.243 Total statutory deposits

Deposito berjangka - Pihak ketiga Time deposits - Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 60.177.000 78.451.975 Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Sulawesi Selatan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 59.150.000 43.575.000 dan Sulawesi Barat PT Bank Bukopin Tbk 18.300.000 33.710.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BJB Syariah 15.500.000 - PT Bank BJB Syariah PT Bank MNC Internasional Tbk 12.000.000 11.900.000 PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mantap Thamrin 10.000.000 - PT Bank Mantap Thamrin PT Bank Panin Syariah Tbk 5.700.000 - PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.000.000 2.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 4.500.000 7.000.000 Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.194.827 2.867.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jateng 2.450.000 - PT Bank Jateng PT Bank J Trust Indonesia Tbk 2.100.000 2.100.000 PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Taspen Pos 2.000.000 - PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank UOB Indonesia 1.000.000 1.000.000 PT Bank UOB Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia 1.000.000 - PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - 9.000.000 Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Woori Saudara Indonesia PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk - 5.000.000 1906 Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - 3.000.000 Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung - 3.000.000 dan Bangka Belitung PT Bank Permata Tbk - 3.000.000 PT Bank Permata (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk - 2.250.000 PT Bank Maybank Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp1 miliar) 1.311.400 1.100.000 Others (each below Rp1 billion)











69


Rincian masing-masing akun adalah: (lanjutan) The details of each account is: (continued)


2017 2016

Deposito berjangka - Pihak ketiga Time deposits - Third parties (lanjutan) (continued) Dolar AS US Dollar

PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk (AS$3.056.322 dan (US$3,056,322 and AS$1.921.716 masing-masing US$1,921,716 as of pada tanggal 31 Desember 2017 December 31, 2017 and dan 2016) 41.407.057 25.820.174 2016, respectively)

Deposito berjangka - Pihak berelasi Time deposits - Related party Rupiah Rupiah

PT Bank Ganesha Tbk (Catatan 4) 6.850.000 2.025.000 PT Bank Ganesha Tbk (Note 4)

Total deposito berjangka 252.640.284 236.799.149 Total time deposits

Total 285.613.043 273.306.392 Total 31 Desember 2017/December 31, 2017

Unit/Unit NAV/NAB (Nilai Penuh/ (Nilai Penuh/ Full amount) Nilai/Amount Full amount)

Reksa dana Mutual funds Pihak ketiga - diperdagangkan Third parties - trading Rupiah Rupiah Schroder Dana Schroder Dana Prestasi Plus 2.322.768 79.681.942 34.304,73 Prestasi Plus CIMB Principal CIMB Principal Index IDX30 48.792.398 77.126.143 1.580,70 Index IDX30 Dana Reksa Mawar Dana Reksa Mawar Konsumer 10 28.641.120 56.888.268 1.986,24 Konsumer 10 Pinnacle Enhanced Pinnacle Enhanced Liquid ETF 49.700.000 29.180.778 587,14 Liquid ETF Panin Beta One 47.970.898 52.984.965 1.104,52 Panin Beta One Tram Strategic Plus 27.856.499 41.406.178 1.486,41 Tram Strategic Plus BNP Paribas Pesona 1.953.381 56.954.547 29.156,90 BNP Paribas Peson BNP Paribas Ekuitas 1.550.195 31.749.369 20.480,89 BNP Paribas Pesona Ashmore Dana Ashmore Dana Progresif Nusantara 26.694.436 42.909.437 1.607,43 Progresif Nusantara Schroder Dana Schroder Dana Mantap Plus II 17.198.510 42.763.406 2.486,46 Mantap Plus II Trim Dana Tetap II 26.990.222 60.957.966 2.258,52 Trim Dana Tetap II BNP Paribas Prima II 81.575.122 187.506.944 2.298,58 BNP Paribas Prima II Lain-lain (masing-masing Other (each below di bawah Rp20 miliar) - 186.211.708 - Rp20 billion)











70



31 Desember 2017/December 31, 2017


Reksa dana (lanjutan) Mutual funds (continued) Pihak ketiga – diperdagangkan (lanjutan) Third parties - trading (continued) Dolar AS US Dollar Schroder USD Schroder USD Bond Fund Bond Fund (AS$1.678.897) 1.125.794 22.745.696 20.204 (US$1,678,897) Danareksa Melati Danareksa Melati Premium Dollar Premium Dollar (AS$1.946.713) 1.677.239 29.394.854 17.526 (US$1,946,713) CIMB Principal Dollar CIMB Principal Dollar Bond Bond (AS$281.089) 257.734 3.808.192 14.776 (US$281,089) Panin Dana USD Panin Dana USD (AS$190.995) 120.760 2.587.595 21.428 (US$190,995) BNP Paribas Prima USD BNP Paribas Prima USD (AS$435.359) 374.664 5.898.250 15.743 (US$435,359) Reksa dana Mutual funds Pihak berelasi - diperdagangkan Related parties - trading Rupiah Rupiah Reksa Dana Stable Prima 2.644 3.814 1.442 Reksa Dana Stable Prima

Total reksa dana 1.010.760.052 Total mutual funds



Reksa dana Mutual funds Pihak ketiga - diperdagangkan Third parties - trading Rupiah Rupiah Schroder Dana Schroder Dana Prestasi Plus 2.338.628 69.376.762 29.665,58 Prestasi Plus CIMB Principal CIMB Principal Index IDX30 50.637.832 64.310.553 1.270,01 Index IDX30 Panin Dana Maksima 744.418 52.588.847 70.644,28 Panin Dana Maksima

BNP Paribas Prima II 82.643.365 166.986.704 2.020,57 BNP Paribas Prima II Dana Reksa Mawar Dana Reksa Mawar Konsumer 10 28.641.123 49.158.478 1.716,36 Konsumer 10 BNP Paribas Pesona 1.882.224 47.803.063 25.397,12 BNP Paribas Pesona Ashmore Dana Ashmore Dana Progresif Nusantara 29.989.381 45.079.438 1.503,18 Progresif Nusantara Schroder Dana Schroder Dana Mantap Plus II 17.198.510 37.747.977 2.194,84 Mantap Plus II Trim Dana Tetap II 16.337.127 33.075.493 2.024,56 Trim Dana Tetap II Lain-lain (masing-masing Other (each below di bawah Rp20 miliar) 195.698.105 Rp20 billion)











71





Reksa dana (lanjutan) Mutual funds (continued) Pihak ketiga - diperdagangkan (lanjutan) Third parties - trading (continued) Dolar AS US Dollar Danareksa Melati Danareksa Melati Premium Dollar Premium Dollar (AS$1.383.994) 1.126.847 18.595.342 16.502,10 (US$1,383,994) Schroder USD Schroder USD Bond Fund Bond Fund (AS$1.347.639) 937.618 18.106.874 19.311,56 (US$1,347,639) CIMB Principal Dollar CIMB Principal Dollar Bond Bond (AS$450.053) 433.410 6.046.908 13.951,94 (US$450,053) Panin Dana USD Panin Dana USD (AS$175.151) 120.760 2.353.328 19.487,57 (US$175,151) BNP Paribas Prima USD BNP Paribas Prima USD (AS$142.628) 130.948 1.916.355 14.634,49 (US$142,628) Reksa dana Mutual funds Pihak berelasi - diperdagangkan Related parties - trading Rupiah Rupiah Reksa Dana Dana Prima 1.421.275 1.947.445 1.369,73 Reksa Dana Dana Prima Reksa Dana Stable Link 31.288 Reksa Dana Stable Link

Total reksa dana 810.822.960 Total mutual funds

Rincian masing-masing akun adalah: The details of each account is:

Tingkat Nilai wajar/Fair value bunga per Tanggal

tahun (%)/ jatuh 31 Desember/December 31, Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2017 2016

Obligasi Bonds Diperdagangkan Trading Rupiah Rupiah Agung Podomoro Land II 15 Agust 2017/ Agung Podomoro Land II tahun 2012 9,38 Aug 15, 2017 - 12.986.284 year 2012 26 Nov 2017/ Astra Sedaya FIN 2013 SR C 9,75 Nov 26, 2017 - 10.045.000 Astra Sedaya FIN 2013 SR C Bank BTN XIV 11 Juni 2020/ Bank BTN XIV tahun 2010 10,25 June 11, 2020 - 5.035.000 year 2010

Obligasi Berkelanjutan 5 Juni 2018/ Obligasi Berkelanjutan Bumi Serpong Damai II 2013 8,38 June 5, 2018 17.026.611 15.560.203 Bumi Serpong Damai II 2013

Bumi Serpong Damai I 4 Juli 2019/ Bumi Serpong Damai I Seri C 2012 9,50 July 4, 2019 3.082.570 5.067.777 Series C 2012

Obligasi Berkelanjutan Sumber 26 Juni 2017/ Obligasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya I Tahun 2014 10,50 June 26, 2017 - 8.101.012 Alfaria Trijaya I 2014

Obligasi Berkelanjutan 19 Des 2019/ Obligasi Berkelanjutan Bank Permata II Tahun 2012 9,40 Dec 19, 2019 15.281.909 14.887.500 Bank Permata II year 2012

Obligasi Berkelanjutan I 20 Jun 2022/ Obligasi Berkelanjutan I Semen Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 8,60 Jun 20, 2022 9.456.135 - Indonesia Phase I year 2017 Obligasi Waskita Karya 21 Feb 2022/ Obligasi Waskita Karya Seri B Tahap III Tahun 2017 9,00 Feb 21, 2022 3.163.457 10.091.487 Seri B Phase III year 2017

Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya Seri B Tahun 2013 9,10 June 28, 2018 12.973.172 8.719.200 Seri B year 2013











72





Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Diperdagangkan (lanjutan) Trading (continued) Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) Indonesia Eximbank 20 Dec 2018/ Indonesia Eximbank Tahap 1 Tahun 2011 8,50 Dec 20, 2018 9.066.553 8.838.000 Phase 1 year 2011

Indosat VIII Tahun 2012 27 Juni 2019/ Indosat VIII year 2012 Seri A 8,63 June 27, 2019 6.069.000 5.880.000 Seri A

Indosat VIII Tahun 2012 27 Juni 2022/ Indosat VIII year 2012 Seri B 8,88 June 27, 2022 8.216.240 - Seri B

Medco Energi Internasional III 19 Juni 2017/ Medco Energi Internasional III Tahun 2012 8,75 June 19, 2017 - 27.928.900 year 2012

Obligasi Berkelanjutan I 5 Des 2017/ Obligasi Berkelanjutan I Wom Finance Tahun 2014 11,25 Dec 5, 2017 - 5.156.425 Wom Finance year 2014

Obligasi Berkelanjutan I 3 Agust 2017/ Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN TH II 8,25 August 3, 2017 - 5.056.363 Bank BTPN TH II

Obligasi I Sarana Multi 11 Juni 2019/ Obligasi I Sarana Multi Infrastruktur 2014 10,00 June 11, 2019 8.364.194 8.204.425 Infrastruktur 2014

Obligasi Subordinasi I 19 Mei 2018/ Obligasi Subordinasi I Bank BII 2011 10,75 May 19, 2018 11.145.084 11.239.375 Bank BII 2011

Obligasi Subordinasi II 28 Juni 2018/ Obligasi Subordinasi II Bank Permata 2011 11,00 June 28, 2018 5.112.055 5.166.343 Bank Permata 2011

Obligasi Subordinasi I 8 Juli 2017/ Obligasi Subordinasi I CIMB Niaga 2010 11,30 July 8, 2017 - 5.052.738 CIMB Niaga 2010

Obligasi Indofood Sukses 13 Juni 2019/ Obligasi Indofood Sukses Makmur VII 10,13 June 13, 2019 5.288.432 5.167.618 Makmur VII

Obligasi PP Properti I 1 Juli 2021/ Obligasi PP Properti I Tahun 2016 9,90 July 1, 2021 5.778.861 5.673.000 year 2016

15 Nov 2031/ SBSN SERI PBS012 8,88 Nov 15, 2031 42.787.942 13.309.935 SBSN SERI PBS012

Obligasi Subordinasi 9 Nov 2017/ Obligasi Subordinasi Bank Panin III 2010 10,50 Nov 9, 2017 - 14.140.000 Bank Panin III 2010

Obligasi Subordinasi 23 Dec 2020/ Obligasi Subordinasi CIMB Niaga 2010 10,85 Dec 23, 2020 20.031.144 6.145.200 CIMB Niaga 2010

Obligasi Berkelanjutan II 17 Mar 2024/ Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II 2017 10,25 Mar 17, 2024 15.445.498 - Bank Panin Phase II year 2017

Obligasi Berkelanjutan I 6 Dec 2022/ Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap I 2017 9,60 Dec 6, 2022 7.884.103 - Bank BJB Phase I year 2017

Hutama Karya 28 Jun 2020/ Hutama Karya Seri C Tahun 2013 9,50 Jun 28, 2020 5.132.874 - Seri C Year 2013

Obligasi I Indonesia Infrastructure 19 Jul 2021/ Obligasi I Indonesia Infrastructure Seri B Tahun 2016 8,70 Jul 19, 2021 5.188.187 - Seri B Year 2016

Lain-lain (masing-masing Others (each di bawah Rp5 miliar) 90.448.299 71.513.667 below Rp5 billion)












73





Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Diperdagangkan (lanjutan) Trading (continued) Dolar AS US Dollar Majapahit Holding BV 2037 Majapahit Holding BV 2037 USN54360AD95 USN54360AD95 (US$1,083,424 and (AS$1.083.424 dan AS$951.824 US$951,824 as of masing-masing pada tanggal 29 Juni 2037/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 7,88 June 29, 2037 14.678.228 12.788.707 and 2016, respectively) Majapahit Hold PLNIJ 28 Juni 2017/ Majapahit Hold PLNIJ (AS$513.965) 7,25 June 28, 2017 - 6.905.634 (US$513,965) Indois 24 Indois 24 (US$529,132 and (AS$529.132 dan AS$504.685 US$504,685 as of masing-masing pada tanggal 10 September 2024/ December 31,2017 31 Desember 2017 dan 2016) 4,35 September 10, 2024 7.168.685 6.780.948 and 2016, respectively) Indois 25 Indois 25 (US$525,228 and (AS$525.285 dan AS$500.510 US$500,510 as of masing-masing pada tanggal 28 Mei 2025/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 4,25 May 28, 2025 7.116.557 6.724.852 and 2016, respectively) Pertamina Persero 22 Pertamina Persero 22 (US$479,714 and (AS$479.714 dan AS$465.228 US$465,228 as of masing-masing pada tanggal 3 Mei 2022/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 4,88 May 3, 2022 6.499.158 6.250.803 and 2016, respectively) Majapahit Holding BV 2020 Majapahit Holding BV 2020 USN54360AF44 USN54360AF44 (US$395,489 and (AS$395.489 dan AS$406.350 US$406,350 as of masing-masing pada tanggal 20 Januari 2020/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 7,75 January 20, 2020 5.358.082 5.459.719 and 2016, respectively) Pertamina Persero 43 Pertamina Persero 43 (US$328,113 and (AS$328.113 and AS$278.721 US$278,721 as of masing-masing pada tanggal 20 Mei 2043/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 5,63 May 20, 2043 4.445.275 3.744.895 and 2016, respectively) Perusahaan Listrik Negara 2021 Perusahaan Listrik Negara 2021 (US$217,986 and (AS$217.986 dan AS$215.588 US$215,588 as of masing-masing pada tanggal 22 November 2021/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 5,50 November 22, 2021 2.953.274 2.896.640 and 2016, respectively) Indois 26 Indois 26 (US$213,194 and (AS$213.194 dan AS$201.978 US$201,978 as of masing-masing pada tanggal 29 Maret 2026/ December 31, 2017 and 31 Desember 2017 dan 2016) 4,55 March 29, 2026 2.888.347 2.713.776 2016, respectively) Pertamina Persero 23 Pertamina Persero 23 (US$209,746 and (AS$209.746 dan AS$199.738 US$199,738 as of masing-masing pada tanggal 20 Mei 2023/ December 31, 2017 31 Desember 2017 dan 2016) 4,30 May 20, 2023 2.841.639 2.683.680 and 2016, respectively)












74





Tersedia untuk dijual Available-for-sale Rupiah Rupiah Obligasi I Obligasi I Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya tahun 2013 Seri B 9,10 June 28, 2018 6.037.464 5.895.879 year 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Subordinasi Waskita Raya Tahap II 16 Oktober 2020/ Waskita Raya Phase II tahun 2015 Seri B 11,10 October 16, 2020 2.209.629 2.059.600 year 2015 B Series Obligasi Subordinasi I Obligasi Subordinasi I Bank BII 19 Mei 2018/ Bank BII tahun 2011 10,75 May 19, 2018 1.015.917 1.024.859 year 2011 Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi BKLJ I Bank Permata 19 Des 2019/ BKLJ I Bank Permata THP II tahun 2012 9,40 Dec 19, 2019 10.447.939 10.130.743 THP II year 2012 Obligasi Subordinasi II 23 Des 2020/ Obligasi Subordinasi II Bank CIMB 2010 10,85 Dec 23, 2020 8.666.166 8.434.400 Bank CIMB 2010 Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi Bank Panin III 9 Nov 2017/ Bank Panin III tahun 2010 10,50 Nov 9, 2017 - 6.115.406 year 2010 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Subordinasi I Adhi Karya Tahap I 22 Jun 2022/ Adhi Karya Phase I tahun 2017 9,25 Jun 22, 2022 10.183.467 - year 2017 Obligasi Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Waskita Raya Tahap II 28 Sep 2021/ Waskita Raya Phase II tahun 2016 8,50 Sep 28, 2020 5.963.865 - year 2016 Obligasi Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Waskita Raya Tahap III 21 Feb 2022/ Waskita Raya Phase III tahun 2017 Seri B 9,00 Feb 21, 2022 3.223.457 - year 2017 B Series Obligasi Obligasi Republik Indonesia 12 Oct 2035/ Repubik Indonesia 2035 8,50 Oct 12, 2035 60.827.532 - 2035 Obligasi 29 Mar 2026/ Obligasi Indois 26 7,75 Mar 29, 2016 7.220.868 - Indois 26 Obligasi 20 Jan 2020/ Obligasi Majapahit Holding 2020 (PLN20) 7,75 Jan 20, 2020 14.883.562 - Majapahit Holding 2020 (PLN20) Obligasi Perpetual/ Obligasi HBOS Capital Funding 6,85 Perpetual 6.955.340 - HBOS Capital Funding Obligasi 3 May 2022/ Obligasi Pertamina Persero 22 4,88 May 3, 2022 7.943.416 - Pertamina Persero 22

Obligasi BKLJ II Obligasi BKLJ II Adira Finance Tahap I 1 Maret 2018/ Adira Finance Phase I tahun 2013 Seri D 8,90 March 1, 2018 5.025.449 5.063.561 year 2013 D series Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Medco Energi International Tahap II 15 Maret 2018/ International Phase II 2013 8,85 March 15, 2018 5.017.871 5.078.928 2013 Obligasi negara 15 Sept 2018/ Obligasi negara seri FR0048 9,00 Sept 15, 2018 5.151.977 5.149.354 FR0048 series Obligasi Subordinasi I 8 Juli 2017/ Obligasi Subordinasi I Bank CIMB 2010 11,30 July 8, 2017 - 3.031.643 Bank CIMB 2010 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I PP Tahap I 19 Maret 2018/ PP Phase I tahun 2013 8,38 March 19, 2018 3.008.075 2.988.497 year 2013 Obligasi negara 15 Juli 2017/ Obligasi negara seri FR0028 10,00 July 15, 2017 - 10.183.064 FR0028 series Obligasi BLKT I Bumi Serpong Damai 5 Juni 2018/ Obligasi BLKT I Bumi Serpong Tahap II tahun 2013 8,38 June 5, 2018 2.014.895 1.986.068 Damai Phase II year 2013











75





Tersedia untuk dijual (lanjutan) Available-for-sale (continued) Dolar AS US Dollar Indois 26 29 Maret 2026/ Indois 26 (AS$504.945) 4,55 March 29, 2026 - 6.784.441 (US$504,945) Majapahit Holding BV 2020 Majapahit Holding BV 2037 USN54360AF44 20 Januari 2020/ USN54360AD95 (AS$1.128.750) 7,75 January 20, 2020 - 15.165.885 (US$1,215,849) Pertamina Persero 22 3 Mei 2022/ Pertamina Persero 22 (AS$568.612) 4,88 May 3, 2022 - 7.639.871 (US$568,612) Pertamina Persero 43 Pertamina Persero 43 USY7138AAF76 20 Mei 2043/ USY7138AAF76 (AS$371.626) 5,63 May 20, 2043 - 4.993.194 (US$371,626) Republik Indonesia 2035 Republic of Indonesia 2035 (AS$1.170.153 dan (US$1,170,153 and AS$5.268.268 US$5,268,268 masing-masing pada as of December 31, tanggal 31 Desember 12 Oktober 2035/ 2017 and 2016, 2017 dan 2016) 8,50 October 12, 2035 20.275.842 73.176.889 respectively) Tanpa Tanggal Jatuh Tempo/ Prudential PLC 2003 Without Fixed Prudential PLC 2003 (AS$568.612) 6,50 Maturity - 6.823.204 (US$568,612) HBOS Capital Funding LP Perpetual/ HBOS Capital Funding LP (AS$371.628) 6,85 Perpetual - 6.835.363 (US$371,628) Republik Indonesia 2017 9 Maret 2017/ Republic of Indonesia 2017 (AS$1.011.550) 6,88 March 9, 2017 - 13.591.186 (US$1,011,550)


Total obligasi 546.964.296 548.067.141 Total bonds

Pada tahun 2016, ELI, entitas anak, menjual obligasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo secara signifikan dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penjualan obligasi tersebut, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak mereklasifikasi seluruh sisa aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo ke kategori tersedia untuk dijual.

In 2016, ELI, a subsidiary, significantly sold obligation classified as held to maturity to obtain capital gain from the sale of the aforesaid obligation, thus the Company and Subsidiaries reclassified all the remaining financial asset classified as held to maturity to available for sale.


2017 2016

Saham Shares Diperdagangkan Trading Rupiah Rupiah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.274.873 1.274.873 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.976.558 1.976.553 Others (each below Rp1 billion)

3.251.431 3.251.426 Rugi belum direalisasi atas Unrealized loss from decrease in penurunan nilai pasar saham (1.136.506) (1.181.557) market value of share












76


Akun ini terdiri dari (lanjutan): This account consists of (continued):


2017 2016

Saham Shares Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Rupiah Rupiah PT Bumi Resources Tbk 13.854.507 14.854.508 PT Bumi Resources Tbk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2.272.500 2.272.500 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Barito Pacific Tbk 1.157.470 2.451.113 PT Barito Pacific Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 7.565.392 8.942.777 Others (each below Rp2 billion)

24.849.869 28.520.898 Rugi belum direalisasi atas Unrealized loss from decrease in penurunan nilai pasar saham (16.435.447) (18.449.200) market value of share


Total saham 10.529.347 12.141.567 Total shares

Rincian kisaran suku bunga per tahun adalah

sebagai berikut: The details of range of interest rates per annum are

as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Years ended December 31,

2017 2016

Deposito wajib Statutory deposits Rupiah 6,00% - 7,75% 5,25% - 8,00% Rupiah Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 2,40% - 8,85% 3,0% - 10,25% Rupiah Dolar AS 1,50% - 1,75% 1,75% - 2,25% US Dollar Obligasi Bonds

Rupiah 4,55% - 11,35% 4,25% - 11,30% Rupiah Dolar AS 4,25% - 8,50% 4,35% - 8,50% US Dollar

Total pendapatan bunga deposito (termasuk yang dicatat dalam akun kas dan setara kas), bunga obligasi, laba dari investasi saham, laba (rugi) dari penyertaan reksa dana dan laba (rugi) dari penjualan obligasi disajikan sebagai bagian dari pendapatan dari investasi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Total interest earned from deposits (include thus recorded under cash and cash equivalents account), interest from bonds, income from investments in shares, income (loss) from investment in mutual funds, and income (loss) from sale of bonds investment are presented as part of income from investment in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.











77


Dana jaminan atau obligasi yang dijadikan jaminan

untuk kepentingan dan jaminan para pemegang polis ADM dan ELI dan kreditur ESI dan LDT sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut:

Statutory funds or bonds that are placed as guarantee for the benefit and security of all policy holders of ADM and ELI and creditors of ESI and LDT in compliance with existing regulations are as follows:


2017 2016

Deposito Deposito berjangka/ berjangka/ Time Obligasi/ Time Obligasi/ Entitas Anak deposits Bonds deposits Bonds Subsidiaries

ADM 7.500.000 - 7.500.000 - ADM ELI 16.000.000 45.703.665 28.000.000 28.184.283 ELI ESI 9.057.759 - 11.107.243 - ESI LDT 415.000 - 400.000 - LDT

Total 32.972.759 45.703.665 47.007.243 28.184.283 Total

Peringkat obligasi berdasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut:

The bonds ratings based on evaluation made by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) are as follows:

Tingkat Peringkat/Rating bunga per Tanggal

tahun (%)/ jatuh 31 Desember/December 31, Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2017 2016 Obligasi Bonds Diperdagangkan Trading Rupiah Rupiah Agung Podomoro Land II 15 Agust 2017/ Agung Podomoro Land II tahun 2012 9,38 Augt 15, 2017 *) A- year 2012 26 Nov 2017/ Astra Sedaya FIN 2013 SR C 9,75 Nov 26, 2017 *) AAA Astra Sedaya FIN 2013 SR C Bank BTN XIV 11 Juni 2020/ Bank BTN XIV tahun 2010 10,25 June 11, 2020 *) A+ year 2010 Obligasi Berkelanjutan 5 Juni 2018/ Obligasi Berkelanjutan Bumi Serpong Damai II 2013 8,38 June 5, 2018 AA- AA- Bumi Serpong Damai II 2013 Obligasi Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Bumi Serpong Damai I 4 Juli 2019/ Bumi Serpong Damai I Seri C 2012 9,50 July 4, 2019 AA- AA- Series C 2012 Obligasi Berkelanjutan Sumber 26 Juni 2019/ Obligasi Berkelanjutan Sumber Alfaria Trijaya I Tahun 2014 10,50 June 26, 2017 *) AA- Alfaria Trijaya I 2014 Obligasi Berkelanjutan 19 Des 2019/ Obligasi Berkelanjutan Bank Permata II Tahun 2012 9,40 Dec 19, 2019 AA+ AA+ Bank Permata II year 2012 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I Semen Semen Indonesia Tahap I 20 Jun 2022/ Indonesia Phase I Tahun 2017 8,60 Jun 20, 2022 AA+ **) year 2017 Obligasi Waskita Karya 21 Feb 2022/ Obligasi Waskita Karya Seri B Tahap III Tahun 2017 9,00 Feb 21, 2022 A- A- Seri B year 2012 Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya Seri B Tahun 2013 9,10 June 28, 2018 A- A- Seri B year 2013 Indonesia Eximbank Seri C 20 Dec 2018/ Indonesia Eximbank Series C Tahap 1 Tahun 2011 8,50 Dec 20, 2018 AAA AAA Phase 1 year 2011 Indosat VIII Tahun 2012 27 Juni 2019/ Indosat VIII year 2012 Seri A 8,63 June 27, 2019 AAA AAA Seri A Indosat VIII Tahun 2012 27 Juni 2019/ Indosat VIII year 2012 Seri B 8,88 June 27, 2022 AAA AAA Seri B Medco Energi Internasional III 19 Juni 2022/ Medco Energi Internasional III Tahun 2012 8,75 June 19, 2017 *) A+ year 2012

*) Pada tanggal 31 Desember 2017, obligasi tersebut telah dijual. **) Obligasi baru diperoleh pada tahun 2017.

*) As of December 31, 2017, bonds already sold **) Bond acquired at 2017.











78


Peringkat obligasi berdasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut:

The bonds ratings based on evaluation made by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) are as follows:


tahun (%)/ jatuh 31 Desember/December 31, Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2017 2016 Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Diperdagangkan (lanjutan) Trading (continued) Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) Obligasi Berkelanjutan I 5 Des 2017/ Obligasi Berkelanjutan I Wom Finance Tahun 2014 11,25 Dec 5, 2017 *) AA Wom Finance year 2014 Obligasi Berkelanjutan I 3 Agust 2017/ Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN TH II 8,25 August 3, 2017 *) AAA Bank BTPN TH II Obligasi I Sarana Multi 11 Juni 2017/ Obligasi I Sarana Multi Infrastruktur 2014 10,00 June 11, 2017 AAA & AA+ AAA Infrastruktur 2014 Obligasi Subordinasi I 19 Mei 2018/ Obligasi Subordinasi I Bank BII 2011 10,75 May 19, 2018 AA+ AA+ Bank BII 2011 Obligasi Subordinasi II 28 Juni 2018/ Obligasi Subordinasi II Bank Permata 2011 11,00 June 28, 2018 AA+ AA+ Bank Permata 2011 Obligasi Subordinasi I 8 Juli 2017/ Obligasi Subordinasi I CIMB Niaga 2010 11,30 July 8, 2017 *) AAA CIMB Niaga 2010 Obligasi Indofood Sukses 13 Juni 2019/ Obligasi Indofood Sukses Makmur VII 10,13 June 13, 2019 AA+ AA+ Makmur VII Obligasi PP Properti I 1 Juli 2021/ Obligasi PP Properti I Tahun 2016 9,90 July 1, 2021 BBB A- year 2016 15 Nov 2031/ SBSN SERI PBS012 8,88 Nov 15, 2031 AA- Negara SBSN SERI PBS012 Obligasi Subordinasi 9 Nop 2017/ Obligasi Subordinasi Bank Panin III 2010 10,50 Nov 9, 2017 *) A+ Bank Panin III 2010 Obligasi Subordinasi 23 Dec 2020/ Obligasi Subordinasi CIMB Niaga 2010 10,85 Dec 23, 2020 AA AA CIMB Niaga 2010 Obligasi Berkelanjutan II 17 Mar 2024/ Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II 2017 10,25 Mar 17, 2024 A+ **) Bank Panin Phase II year 2017 Obligasi Berkelanjutan I 6 Dec 2022/ Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap I 2017 9,60 Dec 6, 2022 AA- **) Bank BJB Phase I year 2017 Hutama Karya 28 Jun 2020/ Hutama Karya Seri C Tahun 2013 9,50 Jun 28, 2020 A- **) Seri C Year 2013 Obligasi I Indonesia Infrastructure 19 Jul 2021/ Obligasi I Indonesia Infrastructure Seri B Tahun 2016 8,70 Jul 19, 2021 AAA - Seri B Year 2016 Lain-lain (masing-masing A,A+,A-, AA,AA+, A+,A-,AA+,AA- Others (each Di bawah Rp5 miliar) AA-,BBB+,AAA A,AA,AAA below Rp5 billion) Dolar AS US Dollar Majapahit Holding BV 2037 29 Juni 2037/ Majapahit Holding BV 2037 USN54360AD95 7,88 June 29, 2037 AAA AAA USN54360AD95 28 Juni 2017/ Majapahit Hold PLNIJ 7,25 June 28, 2017 *) AAA Majapahit Hold PLNIJ 10 Sep 2024/ Indois 24 4,35 Sep 10, 2024 Negara Negara Indois 24 28 Mei 2025/ Indois 25 4,25 May 28, 2025 Negara Negara Indois 25 3 Mei 2022/ Pertamina Persero 22 4,88 May 3, 2022 AAA AAA Pertamina Persero 22 Majapahit Holding BV 2020 20 Jan 2020/ Majapahit Holding BV 2020 USN54360AF44 7,75 Jan 20, 2020 AAA AAA USN54360AF44 20 Mei 2043/ Pertamina Persero 43 5,63 May 20, 2043 AAA AAA Pertamina Persero 43 Perusahaan Listrik 22 Nov 2021/ Perusahaan Listrik Negara 2021 5,50 Nov 22, 2021 AAA AAA Negara 2021 Indois 26 4,55 29 Maret 2026/ Negara Negara Indois 26 March 29, 2026 Pertamina Persero 23 4,30 20 Mei 2023/ Pertamina Persero 23 May 20, 2023 AAA AAA













79


Peringkat obligasi berdasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The bonds ratings based on evaluation made by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) are as follows: (continued)


tahun (%)/ jatuh 31 Desember/December 31, Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2017 2016 Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Tersedia untuk dijual Available-for-sale Rupiah Rupiah Obligasi I Obligasi I Hutama Karya 28 Juni 2018/ Hutama Karya tahun 2013 Seri B 9,10 June 28, 2018 A- A- year 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Subordinasi Waskita Raya Tahap II 16 Okt 2020/ BCA Finance I tahun 2015 Seri B 11,10 Oct 16, 2020 A- A- year 2010 Sub I Obligasi Subordinasi I Obligasi Subordinasi I Bank BII 19 Mei 2018/ Bank BII tahun 2011 10,75 May 19, 2018 AA+ AA+ year 2011 Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi BKLJ I Bank Permata 19 Des 2019/ BKLJ I Bank Permata THP II tahun 2012 9,40 Dec 19, 2019 AA+ AA+ THP II year 2012 Obligasi Subordinasi II 23 Des 2020/ Obligasi Subordinasi II Bank CIMB 2010 10,85 Dec 23, 2020 AA AA Bank CIMB 2010 Obligasi Subordinasi Obligasi Subordinasi Bank Panin III 9 Nov 2017/ Bank Panin III tahun 2010 10,50 Nov 9, 2017 *) AA- year 2010 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Subordinasi I Adhi Karya Tahap I 22 Jun 2022/ Adhi Karya Phase I tahun 2017 9,25 Jun 22, 2022 A- **) year 2017 Obligasi Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Waskita Raya Tahap II 28 Sep 2021/ Waskita Raya Phase II tahun 2016 8,50 Sep 28, 2021 A- **) year 2016 Obligasi Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Waskita Raya Tahap III 21 Feb 2022/ Waskita Raya Phase III tahun 2017 Seri B 9,00 Feb 21, 2022 A- **) year 2017 B Series Obligasi Obligasi Republik Indonesia 12 Okt 2035/ Repubik Indonesia 2035 8,50 Oct 12, 2035 Negara **) 2035 Obligasi 29 Mar 2026/ Obligasi Indois 26 7,75 Mar 29, 2026 Negara **) Indois 26 Obligasi 20 Jan 2020/ Obligasi Majapahit Holding 2020 (PLN20) 7,75 Jan 20, 2020 AAA **) Majapahit Holding 2020 (PLN20) Obligasi Perpetual/ Obligasi HBOS Capital Funding 6,85 Perpetual BBB- **) HBOS Capital Funding Obligasi 3 Mei 2022/ Obligasi Pertamina Persero 22 4,88 May 3, 2022 AAA **) Pertamina Persero 22 Obligasi BKLJ II Obligasi BKLJ II Adira Finance Tahap I 1 Maret 2018/ Adira Finance Phase I tahun 2013 Seri D 8,90 March 1, 2018 AAA AAA year 2013 D series Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Medco Energi International Tahap II 15 Maret 2018/ International Phase II 2013 8,85 March 15, 2018 A+ A+ 2013 Obligasi negara 15 Sept 2018/ Obligasi negara seri FR0048 9,00 Sept 15, 2018 Negara Negara FR0048 series Obligasi Subordinasi I 8 Juli 2017/ Obligasi Subordinasi I Bank CIMB 2010 11,30 July 8, 2017 AA AA Bank CIMB 2010 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I PP Tahap I 19 Maret 2018/ PP Phase I tahun 2013 8,38 March 19, 2018 A+ A year 2013 Obligasi negara 15 Juli 2017/ Obligasi negara seri FR0028 10,00 July 15, 2017 *) Negara FR0028 series Obligasi BLKT I Bumi Serpong Damai 5 Juni 2018/ Obligasi BLKT I Bumi Serpong Tahap II tahun 2013 8,38 June 5, 2018 AA- AA- Damai Phase II year 2013













80


Nilai wajar portofolio ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar reksa dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Fair value portfolio of marketable securities listed in Stock Exchange is determined based on market value from BEI, while fair value of mutual fund is determined based on net asset value on the date of the consolidated statement of financial position.


tahun (%)/ jatuh 31 Desember/December 31, Interest rate tempo/ per annum (%) Maturity date 2017 2016 Obligasi (lanjutan) Bonds (continued) Tersedia untuk dijual (lanjutan) Available-for-sale (continued) Dolar AS US Dollar 29 Maret 2016/ Indois 26 4,55 Mar 29, 2016 *) Negara Indois 26 Majapahit Holding BV 2020 20 Januari 2020/ Majapahit Holding BV 2020 USN54360AF44 7,75 January 20, 2020 *) AAA USN54360AF44 Pertamina Persero 22 3 Mei 2022/ Pertamina Persero 22 USY7138AAC46 4,88 May 3, 2022 *) AAA USY7138AAC46 Pertamina Persero 43 20 Mei 2043/ Pertamina Persero 43 USY7138AAF76 5,63 May 20, 2043 *) AAA USY7138AAF76 12 Oktober 2035/ Republik Indonesia 2035 8,50 October 12, 2035 BA3 Negara Republic of Indonesia 2035 Without Fixed Prudential PLC 2003 6,50 Maturity *) A- Prudential PLC 2003 Perpetual/ HBOS Capital Funding LP 6,85 Perpetual *) BB HBOS Capital Funding LP 9 Maret 2017/ Republik Indonesia 2017 6,88 March 9, 2017 *) Negara Republic of Indonesia 2017



Deposito ESI sebesar Rp9.057.759 dan Rp11.107.243 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada KPEI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Kustodian Depositori Efek Indonesia No. KEP-054/DIR/KDEI/0495 tanggal 30 April 1995 tentang peraturan kliring dan penyelesaian transaksi efek dan Surat Edaran KPEI No. SE 011/DIR/KPEI/1202 tanggal 16 Desember 2002 tentang perubahan ketentuan terkait perhitungan batasan transaksi.

ESI’s deposits amounting to Rp9,057,759 and Rp11,107,243 as of December 31, 2017 and 2016, respectively, are clearing security fund that collaterized to KPEI in accordance with the Decision Letter of the Directors PT Kustodian Depositori Efek Indonesia No. KEP-054/DIR/KDEI/0495 dated April 30, 1995 regarding clearing regulation and settlement of stock transaction and Circular Letter KPEI No. SE 011/DIR/KPEI/1202 dated December 16, 2002, regarding changes in calculation of transaction limit regulation.

KPEI mempunyai wewenang untuk menggunakan dana kliring tersebut untuk menutup kegagalan penyelesaian transaksi bursa oleh ESI pada kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang bersangkutan.

KPEI authorized to use the clearing fund to cover loss on stock exchange transaction settlement by ESI in certain condition, as has been set in related regulation.











81

7. PIUTANG PREMI DAN KOASURANSI 7. PREMIUM AND CO-INSURANCE RECEIVABLES Piutang premi Premium receivables Akun ini merupakan tagihan premi kepada

pemegang polis dan pialang (broker) asuransi dengan rincian sebagai berikut:

This account represents outstanding premiums receivable from policyholders and agents (brokers), with details as follows:


2017 2016

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Softex Indonesia 12.039.246 6.306.111 PT Softex Indonesia PT Gajah Tunggal Tbk 9.454.003 9.882.979 PT Gajah Tunggal Tbk PT Jardine Lloyd Thompson 7.265.328 2.728.920 PT Jardine Lloyd Thompson PT Panen Lestari Internusa 3.917.033 4.637.128 PT Panen Lestari Internusa PT Sedana Pasifik Servistama 3.804.102 4.831.832 PT Sedana Pasifik Servistama PT Bando Indonesia 2.031.540 1.898.232 PT Bando Indonesia PT Indonesia Airasia - 1.686.889 PT Indonesia Airasia PPPSRS Puri Casablanca - 1.492.541 PPPSRS Puri Casablanca Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000) 32.976.917 25.035.845 Others (each below Rp1,000,000)

Mata uang asing Foreign currencies PT Marsh Indonesia 83.794.397 55.224.670 PT Marsh Indonesia PT Gajah Tunggal Tbk 37.698.678 44.184.539 PT Gajah Tunggal Tbk PT Softex Indonesia 10.422.043 5.306.640 PT Softex Indonesia PT Wachyuni Mandira 2.794.880 2.771.775 PT Wachyuni Mandira PT Manunggal Bhakti Suci 2.672.680 2.527.627 PT Manunggal Bhakti Suci PT Willis Indonesia 1.084.029 2.121.147 PT Willis Indonesia PT Howden Insurance PT Howden Insurance Brokers Indonesia 241.571 7.211.594 Brokers Indonesia PT IRC Inoac Indonesia 66.281 2.959.544 PT IRC Inoac Indonesia JLT Specialty Ltd Nst Client - 1.486.334 JLT Specialty Ltd Nst Client PT Jardine Lloyd Thompson - 1.290.094 PT Jardine Lloyd Thompson Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000) 20.172.961 18.871.765 Others (each below Rp1,000,000)

Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah PT Bank Ganesha Tbk (Catatan 4) 104.158 201.843 PT Bank Ganesha Tbk (Note 4)

Sub-total 230.539.847 202.658.049 Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.773.954) (4.653.799) Provision for impairment losses

Total piutang premi Total casualty insurance asuransi kerugian - neto 225.765.893 198.004.250 premium receivables - net











82

7. PIUTANG PREMI DAN KOASURANSI (lanjutan) 7. PREMIUM AND CO-INSURANCE RECEIVABLES (continued)

Piutang premi (lanjutan) Premium receivables (continued) Akun ini merupakan tagihan premi kepada

pemegang polis dan pialang (broker) asuransi dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

This account represents outstanding premiums receivable from policyholders and agents (brokers), with details as follows: (continued)


2017 2016

Asuransi Jiwa Life Insurance Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Kumpulan 32.005.228 24.748.620 Groups Perorangan 5.098.107 4.617.978 Individuals

Mata Uang Asing Foreign Currencies Kumpulan 147.548 29.813 Groups Perorangan 24.161 22.219 Individuals Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah Kumpulan 45.337 791.638 Groups

Total piutang premi Total life insurance asuransi jiwa - neto 37.320.381 30.210.268 premium receivables - net

Total piutang premi - neto 263.086.274 228.214.518 Total premium receivables - net

Piutang koasuransi Co-insurance receivables Akun ini merupakan tagihan premi kepada entitas

asuransi lain atas penutupan polis bersama dengan rincian sebagai berikut:

This account represents outstanding premiums to other insurance entities on co-insurance arrangement, with details as follows:


2017 2016

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah PT Asuransi Central Asia 996.449 405.239 PT Asuransi Central Asia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia 634.398 - PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Asuransi Umum Mega 387.991 836.053 PT Asuransi Umum Mega PT Tugu Pratama Indonesia 342.424 234.833 PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 306.968 64.744 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Asuransi Tri Pakarta 179.938 380.904 PT Asuransi Tri Pakarta PT Chubb General Insurance Indonesia 148.654 504.654 PT Chubb General Insurance Indonesia PT Asuransi Wahana Tata 108.149 709.344 PT Asuransi Wahana Tata Lain-lain 1.927.877 1.412.313 Others

Sub-total Rupiah 5.032.848 4.548.084 Sub-total Rupiah











83


Piutang koasuransi (lanjutan) Co-insurance receivables (continued) Akun ini merupakan tagihan premi kepada entitas

asuransi lain atas penutupan polis bersama dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

This account represents outstanding premiums to other insurance entities on co-insurance arrangement, with details as follows: (continued)


2017 2016

Asuransi Kerugian (lanjutan) Casualty Insurance (continued) Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued) Mata Uang Asing Foreign Currencies

PT Tugu Pratama Indonesia 2.208.614 619 PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Multi Artha Guna 507.764 - PT Asuransi Multi Artha Guna PT Asuransi Sinar Mas 427.948 - PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi FPG Indonesia 354.774 447.242 PT Asuransi FPG Indonesia PT Chubb General Insurance Indonesia 276.555 361.215 PT Chubb General Insurance Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 148.256 2.231.425 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Ramayana Tbk 99.911 123.485 PT Ramayana Tbk PT Asuransi Umum Bumiputera PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 - 1.106.742 Muda 1967 Lain-lain 707.696 585.679 Others

Sub-total Mata Uang Asing 4.731.518 4.856.407 Sub-total Foreign Currencies

Total piutang koasuransi 9.764.366 9.404.491 Total co-insurance receivable

Total piutang premi dan Total premium and koasuransi 272.850.640 237.619.009 co-insurance receivables

Rincian piutang premi dan koasuransi berdasarkan

jenis asuransi: Detail of premium and co-insurance receivables

based on class of bussiness:


2017 2016

Asuransi Kerugian Casualty Insurance Kebakaran 115.202.682 122.690.921 Fire Kecelakaan 82.429.150 47.651.354 Accident Rangka kapal 16.367.290 21.261.912 Marine hull Kendaraan 7.188.604 6.471.925 Motor vehicle Pengangkutan 5.550.727 3.835.466 Marine cargo Rekayasa 4.893.392 5.497.164 Engineering

Total piutang premi dan koasuransi Total premium and co-insurance asuransi kerugian 231.631.845 207.408.742 receivables of casualty insurance

Asuransi Jiwa 41.218.795 30.210.267 Life Insurance

Total 272.850.640 237.619.009 Total











84


Piutang koasuransi (lanjutan) Co-insurance receivables (continued) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

premi adalah sebagai berikut: The movement of provision for impairment losses on

premium receivables are as follows:


2017 2016

Saldo awal tahun 4.653.799 4.758.950 Balance at beginning of the year Penambahan tahun berjalan - 40.000 Additions during the year Penyesuaian atas selisih kurs atas Adjustment of foreign currency on penyisihan kerugian penurunan nilai 120.155 (145.151) provision for impairment losses

Saldo akhir tahun 4.773.954 4.653.799 Balance at end of the year

Berdasarkan analisa atas status masing-masing

saldo piutang premi dan koasuransi pada akhir tahun, manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Based on the review of the status of the individual premiums and co-insurance receivables accounts at the end of year, the subsidiaries’ management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of the accounts.

Rincian piutang premi dan koasuransi berdasarkan

umur piutang adalah sebagai berikut: The details of premiums and co-insurance

receivables based on aging are as follows:


2017 2016

Belum jatuh tempo 217.542.693 170.364.849 Not yet due Jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 51.284.693 58.748.836 Less than 90 days 90 - 180 hari 2.105.603 7.162.117 90 - 180 days 181 - 360 hari 1.394.251 1.000.016 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 5.297.354 4.996.990 More than 360 days


Total piutang premi dan Total premium and koasuransi - neto 272.850.640 237.619.009 co-insurance receivables - net











85

8. ASET REASURANSI 8. REINSURANCE ASSET


2017 2016

Piutang reasuransi Due from reinsurers PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 13.004.389 4.623.311 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia 3.355.593 1.699.880 PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia PT Asuransi Jasa Tania 1.643.569 2.510.992 PT Asuransi Jasa Tania Guy Carpenter Pte., Ltd. 726.955 2.800.147 Guy Carpenter Pte., Ltd. PT Wataka General Insurance 557.728 553.696 PT Wataka General Insurance Bectic Union Insurance Broker Ltd 513.341 513.341 Bectic Union Insurance Broker Ltd PT Reasuransi Internasional Indonesia 410.142 - PT Reasuransi Internasional Indonesia Jardine Lloyd Thompson Pte., Ltd. 111.589 824.560 Jardine Lloyd Thompson Pte., Ltd. IBS Reinsurance Brokers 27.262 593.364 IBS Reinsurance Brokers PT Boa Reasuransi - 3.976.850 PT Boa Reasuransi PT Reasuransi Nasional Indonesia - 1.547.819 PT Reasuransi Nasional Indonesia Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapura - 1.404.990 Singapore Marsh Reinsurance Brokers Indonesia - 1.026.088 Marsh Reinsurance Brokers Indonesia PT Trinity Reasuransi - 909.526 PT Trinity Reasuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300.000) 16.040.513 4.116.289 Others (each below Rp300,000)

Aset reasuransi: Reinsurance assets: Estimasi klaim (Catatan 18) 248.008.470 240.868.989 Estimated claims (Note 18) Premi yang belum merupakan Unearned premium pendapatan (Catatan 18) 204.990.948 200.344.934 reserves (Note 18) Liabilitas kontrak asuransi Long term insurance contract jangka panjang 34.386.487 27.916.024 liabilities


Total aset reasuransi - neto 522.017.728 494.482.364 Total reinsurance assets - net Perubahan pemulihan estimasi klaim Changes in estimated claim dari reasuransi (7.139.482) (460.944.305) recoveries from reinsurance Perubahan beban reasuransi Changes in deferred reinsurance yang ditangguhkan 4.680.720 (9.649.757) expense Perubahan liabilitas kontrak asuransi Changes in long-term insurance jangka panjang dari reasuradur (217.511) 735.293 contract liabilities from reinsurer

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah

sebagai berikut: The movements of provision for impairment losses

are as follows:


2017 2016

Saldo awal tahun 1.748.436 1.779.744 Balance at beginning of year Penyesuaian selisih kurs atas Adjustment of foreign currency on penyisihan kerugian penurunan nilai 10.822 (31.308) provision for impairment losses

Saldo akhir tahun 1.759.258 1.748.436 Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun

piutang masing-masing reasuradur pada akhir tahun, manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang

Based on the review of the individual status of due from reinsurers accounts at the end of year, subsidiaries’ management believes that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of accounts.











86

8. ASET REASURANSI (lanjutan) 8. REINSURANCE ASSET (continued) Rincian aset reasuransi berdasarkan umur piutang

adalah sebagai berikut: The details of reinsurance assets based on aging

are as follows:


2017 2016

Belum jatuh tempo 501.099.116 477.038.800 Not yet due Telah jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 5.617.661 6.145.653 Less than 90 days 90 - 180 hari 6.605.651 4.908.338 90 - 180 days 181 - 360 hari 3.861.617 5.666.780 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 6.592.941 2.471.229 More than 360 days


Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.759.258) (1.748.436) Provision for impairment losses

Total aset reasuransi - neto 522.017.728 494.482.364 Total reinsurance assets - net

Nilai mata uang asing dalam akun aset reasuransi adalah sebesar AS$408.635, SIN$597 dan GBP1.588 pada tanggal 31 Desember 2017, dan AS$540.126, SIN$421 dan GBP1.588 pada tanggal 31 Desember 2016.

The amount of foreign currencies in reinsurance assets amounting US$408,635, SIN$597, and GBP1,588 as of December 31, 2017, and US$540,126, SIN$421, and GBP1,588 as of December 31, 2016.

9. PIUTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA

ADMINISTRASI EFEK

9. SECURITIES TRADING AND STOCK ADMINISTRATION FEE RECEIVABLES

Rincian saldo piutang usaha sekuritas dan jasa

administrasi efek adalah sebagai berikut: The details of securities trading and stock

administration fee receivables are as follows:


2017 2016

Pihak berelasi Related parties Jasa manajer investasi dan Investment manager and administrator 60.505 60.815 administrator fees Pihak ketiga Third parties Komisi dan jasa perantara Commission and brokerage perdagangan efek 41.365.835 39.423.067 services fees Piutang denda keterlambatan 39.670 135.387 Late charges receivables Piutang lembaga kliring dan Clearing and guarantee penjaminan - neto - 19.087 receivables - net

Total 41.466.010 39.638.356 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (8.927) (8.927) Provision for impairment losses

Neto 41.457.083 39.629.429 Net











87

9. PIUTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA ADMINISTRASI EFEK (lanjutan)

9. SECURITIES TRADING AND STOCK ADMINISTRATION FEE RECEIVABLES (continued)

Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on securities trading and stock administration fee receivables are as follows:


2017 2016

Saldo awal 8.927 8.927 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian Additional provision for penurunan nilai - - impairment losses

Saldo akhir 8.927 8.927 Ending balance

Seluruh piutang usaha sekuritas dan jasa

administrasi efek pada masing-masing tanggal pelaporan tersebut akan jatuh tempo pada tahun berikutnya.

All securities trading and stock administration fee receivables at each reporting date will mature in the next year.

Piutang yang pelunasannya melewati jatuh tempo

dikenakan bunga oleh ESI masing-masing sebesar 18% sampai dengan 21% per tahun pada tahun 2017 dan 2016.

Receivables past due repayment by ESI bears interest at 18% up to 21% per annum in 2017 and 2016, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2017, piutang nasabah

margin sebesar Rp479.813 dijamin dengan portofolio milik nasabah tersebut dengan nilai wajar pasar portofolio sebesar Rp1.448.269. Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang nasabah margin sebesar Rp560.616 dijamin dengan portofolio milik nasabah tersebut dengan nilai wajar pasar portofolio sebesar Rp1.670.000.

On December 31, 2017, a margin customer receivables amounted to Rp479,813, was to secured with the customer owned portfolio with a fair market value of the portfolio amounted Rp1,448,269. On December 31, 2016, a margin customer receivables amounted to Rp560,616, was to secured with the customer owned portfolio with a fair market value of the portfolio amounted Rp1,670,000.

Berdasarkan analisa atas status masing-masing

saldo piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi pada akhir tahun, manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Based on the review of the status of the individual securities trading and stock administration fee receivable accounts at the end of year, the subsidiaries’ management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of the accounts.

10. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN - NETO 10. INVESTMENT IN FINANCING LEASES – NET Kegiatan pembiayaan sewa entitas anak meliputi

pembiayaan sewa gedung, peralatan industri, alat transportasi dan perabotan kantor, dan barang modal lainnya dengan masa sewa dua tahun atau lebih.

Leasing activities of a subsidiary consists of leases of buildings, industrial machineries, transportation and office equipments, and other capital goods with lease terms of two years or more.











88

10. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN - NETO (lanjutan)

10. INVESTMENT IN FINANCING LEASES - NET (continued)

Rincian saldo piutang sewa pembiayaan

berdasarkan tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The details of financing lease receivables based on the years of maturity are as follows:

31 Desember/December 31, Tahun jatuh tempo 2017 2016 Due years

Telah jatuh tempo 6.153.967 16.184.297 Overdue Sampai dengan satu tahun 299.700.755 283.847.265 Within one year Lebih dari satu tahun sampai After one year but not more than lima tahun 329.366.809 271.073.521 five years Lebih dari lima tahun 2.476.652 - More than five years

637.698.183 571.105.083 Nilai sisa terjamin 400.870.382 404.319.402 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (130.705.817) (111.200.750) Unearned lease income Simpanan jaminan (400.870.382) (404.319.402) Security deposit

506.992.366 459.904.333

Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses piutang sewa pembiayaan (10.556.087) (13.737.565) on financing lease receivables

Total investasi sewa Total net investment in pembiayaan neto 496.436.279 446.166.768 financing leases

Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan

pada piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The annual effective interest rates applied to the financing lease receivables are as follows:


2017 2016

Suku bunga efektif 15,06% - 26,10% 15,01% - 22,00% Effective interest rate

Total pendapatan investasi sewa pembiayaan

disajikan sebagai “Sewa pembiayaan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Total income from investment in financing lease are presented as “Direct financing lease” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.


nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on financing lease receivables are as follows:


2017 2016

Saldo awal 13.737.565 10.889.253 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai 7.208.510 6.369.977 Provision for impairment losses Penghapusbukuan piutang Receivables written-off karena penyelesaian (2.768.945) (809.213) due to settlement Penghapusbukuan piutang - (8.278) Receivables written-off Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision penurunan nilai (7.621.043) (2.704.174) for impairment losses

Saldo akhir 10.556.087 13.737.565 Ending balance











89

10. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN - NETO (lanjutan)

10. INVESTMENT IN FINANCING LEASES - NET (continued)

Piutang sewa pembiayaan pada tanggal pelaporan

dievaluasi terhadap penurunan nilai dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

Financing lease receivables at reporting date are evaluated for impairment and the provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the financing lease receivables.

Lessee memberikan simpanan jaminan pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi beli dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.

The lessee pays a security deposit at the time of execution of the financing lease contracts. The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercises the option to purchase the leased asset. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to the lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, piutang

sewa pembiayaan masing-masing sejumlah Rp229.846.782 dan Rp313.607.226 digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 22.

As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables amounted to Rp229,846,782 and Rp313,607,226, respectively, were pledged as collateral for the bank loan as discussed in Note 22.

11. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 11. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Rincian saldo piutang pembiayaan konsumen

berdasarkan tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The details of consumer financing receivables based on the year of maturity are as follows:

31 Desember/December 31, Tahun jatuh tempo 2017 2016 Due years

Telah jatuh tempo 1.211.751 860.914 Overdue Sampai dengan satu tahun 100.387.470 125.852.476 Within one year Lebih dari satu tahun 229.371.971 161.999.459 After one year

330.971.192 288.712.849 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (91.323.271) (67.337.812) Unearned consumer financing income

239.647.921 221.375.037 Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.757.505) (3.491.292) Provision for impairment losses

Total piutang pembiayaan Total consumer financing konsumen 235.890.416 217.883.745 receivables











90

11. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 11. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)


pada piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The annual effective interest rates applied to the consumer financing receivables are as follows:


2017 2016


Total pendapatan pembiayaan konsumen disajikan

sebagai “Pembiayaan konsumen” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Total income from consumer financing are presented as “Consumer financing” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.


nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:


2017 2016

Saldo awal 3.491.292 6.707.465 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian Addition of provision for impairment penurunan nilai 2.623.441 606.485 losses Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for impairment penurunan nilai (580.430) (3.531.508) losses Penghapusan piutang karena Receivables written-off penyelesaian (1.776.798) (291.150) due to settlement


Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal

pelaporan dievaluasi terhadap penurunan nilai secara kolektif dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

Consumer financing receivables at reporting date are evaluated for impairment collectively, and provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the consumer financing receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, piutang

pembiayaan konsumen masing-masing sejumlah Rp10.790.012 dan Rp49.071.076 digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 22.

As of December 31, 2017 and 2016 consumer financing receivables amounted to Rp10,790,012 and Rp49,071,076, respectively, were pledged as collateral for the bank loan as discussed in Note 22.











91

12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 12. FACTORING RECEIVABLES Akun ini merupakan piutang pembiayaan dari

pembelian dan/atau pengalihan piutang jangka pendek dari nasabah yang dilakukan dengan dasar “with-recourse”.

This account represents financing receivables from the purchase and/or the transfer of short-term receivables from customers which are made on a “with-recourse” basis.

Rincian tagihan anjak piutang adalah sebagai

berikut: The details of factoring receivables are as follows:


2017 2016

Tagihan anjak piutang with-recourse 47.793.633 78.707.027 Factoring receivables with-recourse Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (1.238.491) (782.305) Unearned factoring income Retensi (12.563.633) (19.036.926) Retention

33.991.509 58.887.796

Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.080.002) (690.443) Provision for impairment losses

Neto 30.911.507 58.197.353 Net

Seluruh saldo tagihan anjak piutang pada masing-

masing tanggal pelaporan akan jatuh tempo pada tahun berikutnya.

All factoring receivables balance at each reporting date will mature in next year.


pada tagihan anjak piutang adalah sebagai berikut: The annual effective interest rates applied to

factoring receivables are as follows:


2017 2016



nilai tagihan anjak piutang yang diragukan adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on factoring receivables are as follows:


2017 2016

Saldo awal 690.443 504.623 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian Addition of provision for penurunan nilai 2.813.426 188.317 impairment losses Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for penurunan nilai (286.572) (2.497) impairment losses Penghapusan (137.295) - Write-off

Saldo akhir 3.080.002 690.443 Ending balance

Tagihan anjak piutang pada tanggal pelaporan

dievaluasi terhadap penurunan nilai secara kolektif dan penyisihan kerugian penurunan nilai telah dicadangkan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

Factoring receivables at reporting date are evaluated for impairment collectively and provision for impairment losses has been provided. Management has the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the factoring receivables.











92

13. PENYERTAAN MODAL VENTURA 13. INVESTMENTS IN VENTURE CAPITAL


2017 2016

Perumahan 94.437.184 99.281.667 Properties Perdagangan 81.888.179 81.535.988 Trading Pertambangan 20.000.000 51.895.126 Mining Garmen 15.000.000 1.980.000 Garment Peternakan 5.746.978 5.635.318 Poultry Industri plastik 3.617.461 3.023.161 Plastic industries Kosmetik 1.867.765 2.229.481 Cosmetics Transportasi 1.281.095 1.573.906 Transportations Industri sepatu 466.088 466.088 Shoes industries Pendidikan 379.500 379.500 Education Perkebunan - 842.198 Plantation Lain-lain 2.442.302 1.989.814 Others

Total 227.126.552 250.832.247 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (285.966) (135.966) Provision for impairment losses

Neto 226.840.586 250.696.281 Net

Total pendapatan dari penyertaan modal ventura

disajikan sebagai “Modal ventura” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Total income from investment in venture capital are presented as “Venture capital” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun penyertaan modal ventura pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penyertaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penyertaan pola bagi hasil pada perusahaan pasangan usaha.

Based on a review of the investments in venture capital account at the end of the year, management believes that the investment provision is adequate to cover possible losses from investments in profit sharing of company business partner.

Penyertaan ini digunakan sebagai jaminan utang

kepada PT Bank Ganesha Tbk yang jumlahnya adalah maksimum sebesar plafond utang bank tersebut (Catatan 22).

Investment is pledged as debt collateral to PT Bank Ganesha Tbk which amount is the bank loan’s maximum amount (Note 22).


nilai penyertaan modal ventura adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses on investments in venture capital are as follows:


2017 2016

Saldo awal 135.966 135.966 Beginning balance Penambahan penyisihan kerugian Addition of provision for penurunan nilai 150.000 - impairment losses

Saldo akhir 285.966 135.966 Ending balance











93

14. PENYERTAAN SAHAM 14. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Total/Total

31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,

2017 2016 2017 2016

Metode ekuitas Equity method PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Ganesha Tbk Biaya perolehan 29,86% 29,86% 121.766.000 121.766.000 Cost Akumulasi rugi (47.025.793) (58.728.823) Accumulated losses Pembelian melalui Penawaran Umum Acquisition through Initial Public Perdana Saham 235.524.950 235.524.950 Offering of shares Bagian atas laba Equity in income for tahun berjalan 15.270.404 11.703.030 the year Penghasilan komprehensif lain 9.797.364 9.987.274 Other comprehensive income

Nilai tercatat 335.332.925 320.252.431 Carrying value

Metode biaya Cost method Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp600.000 - biaya perolehan) 1.666.370 1.690.870 Rp600,000 - cost)

Total investments in Total penyertaan saham 336.999.295 321.943.301 shares of stock

Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 29,86% pada tahun 2017 dan 2016 atas modal disetor PT Bank Ganesha Tbk. Perusahaan asosiasi didirikan pada tanggal 15 Mei 1990 dan bergerak di bidang perbankan. Akhir periode pelaporan perusahaan asosiasi adalah sama dengan Perusahaan. Jumlah agregat aset, liabilitas, pendapatan dan laba tahun berjalan PT Bank Ganesha Tbk adalah sebagai berikut:

The Company has investment in shares of stock of PT Bank Ganesha Tbk amounting to 29.86% in 2017 and 2016, respectively, of its paid-in capital. The associate company was establised on May 15, 1990 and engaged in general banking services. Ending reporting period of the associate company is the same with the Company. The aggregate amount of assets, liabilities, revenues and income for the year of PT Bank Ganesha Tbk are as follows:


2017 2016

Total aset 4.581.932.000 4.235.925.000 Total assets Total liabilitas 3.463.572.000 3.168.069.000 Total liabilites

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2017 2016

Pendapatan 426.353.000 304.782.000 Revenues Laba tahun berjalan 51.140.000 39.193.000 Income for the year











94

15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS Rincian dari aset tetap terdiri atas: The details of fixed assets are as follows:


Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance

Kepemilikan langsung Direct ownership Biaya perolehan Cost Tanah 39.805.625 - 2.078.482 37.727.143 Land Bangunan dan prasarana 55.874.250 2.769.190 3.504.546 55.138.894 Buildings and improvements Kendaraan 44.131.776 6.457.585 6.697.925 43.891.436 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 46.236.030 10.772.678 4.004.322 53.004.386 and fixtures

Total biaya perolehan 186.047.681 19.999.453 16.285.275 189.761.859 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana 14.441.323 2.293.201 1.808.268 14.926.256 Buildings and improvements Kendaraan 32.490.460 6.163.609 5.721.907 32.932.162 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 35.532.312 6.060.348 3.873.551 37.719.109 and fixtures

Total akumulasi penyusutan 82.464.095 14.517.158 11.403.726 85.577.527 Total accumulated depreciation

Nilai buku 103.583.586 104.184.332 Net book value


Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance

Kepemilikan langsung Direct ownership Biaya perolehan Cost Tanah 10.785.984 30.301.425 1.281.784 39.805.625 Land Bangunan dan prasarana 39.533.988 18.646.805 2.306.543 55.874.250 Buildings and improvements Kendaraan 44.684.331 4.366.661 4.919.216 44.131.776 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 40.761.666 6.994.308 1.519.944 46.236.030 and fixtures

Total biaya perolehan 135.765.969 60.309.199 10.027.487 186.047.681 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana 14.673.378 1.734.121 1.966.176 14.441.323 Buildings and improvements Kendaraan 30.106.407 6.789.682 4.405.629 32.490.460 Vehicles Office equipments, furniture Peralatan dan perabot kantor 32.752.814 4.275.159 1.495.661 35.532.312 and fixtures

Total akumulasi penyusutan 77.532.599 12.798.962 7.867.466 82.464.095 Total accumulated depreciation

Nilai buku 58.233.370 103.583.586 Net book value

Rincian dari laba atas penjualan aset tetap adalah

sebagai berikut: The details of gains on sales of fixed assets are as

follows:


2017 2016

Penerimaan dari penjualan 9.762.555 21.174.126 Proceeds from disposals Nilai buku neto (3.675.883) (1.485.994) Net book value

Laba atas penjualan aset tetap 6.086.672 19.688.132 Gain on sale of fixed assets











95

15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued) Penyusutan aset tetap yang disajikan sebagai

“Beban umum dan administrasi - Penyusutan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut (Catatan 28):

Depreciation expenses of fixed assets which are presented as “General and administrative expenses - Depreciation” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 28) are as follows:


2017 2016

Penyusutan 14.517.158 12.798.962 Depreciation

Jenis pemilikan hak atas tanah seluruhnya berupa HGB. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2020 sampai 2046. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The titles of ownership on landrights are all in the form of HGB. The landrights will be expired on several dates between 2020 to 2046. Management believes that the terms of these landrights can be renewed/extended upon their expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 jumlah

harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam kegiatan operasional adalah masing-masing sebesar Rp38.544.432 dan Rp30.824.468.

As of December 31, 2017 and 2016 the cost of fixed assets which have been fully depreciated and still used in the operational activities amounted to Rp38,544,432 and Rp30,824,468, respectively.

Berdasarkan evaluasi manajemen, nilai tercatat aset tetap dapat dipulihkan seluruhnya, dan oleh karena itu, tidak perlu dilakukan penyisihan penurunan atas nilai aset tetap.

Based on the management evaluation, the carrying value of fixed assets are fully recoverable, hence, no provision for impairment is necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanah dan bangunan yang terletak di Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya dan Denpasar digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas rekening koran (Catatan 22).

As of December 31, 2017 and 2016, land and building located in Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya and Denpasar are pledged as collaterals for the overdraft facilities (Note 22).

Bangunan kantor VIU digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 22).

VIU’s office building is pledged as collateral of bank loan (Note 22).

Berdasarkan laporan hasil penilaian penilai independen, jumlah agregat nilai pasar bangunan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp184.823.820 dan Rp217.795.200.

Based on independent appraisal report, the aggregate market value of building as of December 31, 2017 and 2016 were Rp184,823,820 and Rp217,795,200, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sejumlah Rp74.119.411 dan Rp99.723.168 ke ADM, pihak berelasi, dan Rp45.606.766 dan Rp49.885.391 ke PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

On December 31, 2017 and 2016, fixed assets are covered by insurance against losses by fire and other risks with sum insured amounting to Rp74,119,411 and Rp99,723,168, respectively to ADM, a related party, and Rp45,606,766 and Rp49,885,391, respectively to PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, third parties. The Management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from the fixed assets insured.











96

16. PROPERTI INVESTASI 16. INVESTMENT PROPERTIES Mutasi dari properti investasi adalah sebagai

berikut: The movement of investments properties are as

follows:


2017 2016

Saldo awal 162.055.278 149.808.000 Beginning balance Penambahan 42.600.465 9.541.000 Additions Pengurangan - (9.333.000) Deductions Perubahan nilai wajar yang diakui Changes in fair value recognized selama tahun berjalan 22.790.503 49.934.478 during the current year Reklasifikasi ke aset tetap - (37.895.200) Reclassification to fixed assets


Akun ini merupakan investasi entitas anak pada beberapa bangunan “strata title” (apartemen), tanah dan bangunan dimana tujuan pemilikannya adalah untuk dijual kembali dan disewakan. Penghasilan sewa yang diperoleh yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan lainnya - lain-lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

This account represents the subsidiaries’ investments in real property consisting of several apartments, land and buildings, which were acquired for re-sale and rent purposes. The related rent income earned, which are presented as part of “Other revenues - others” in the consolidated statement of comprehensive income are as follows:


2017 2016

Penghasilan sewa 1.071.704 899.525 Rent income

Entitas anak telah melakukan penilaian kembali properti investasi berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan, penilai independen, untuk tanggal 31 Desember 2017 dan KJPP Damianus Ambur dan Rekan, penilai independen, untuk tanggal 31 Desember 2016. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, nilai properti investasi entitas anak adalah sebesar Rp227.446.246 dan Rp162.055.278 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Subsidiaries performed revaluation on the investment properties based on valuation carried out by Registered Public Appraisers (KJPP) Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan, an independent appraiser, for December 31, 2017 and KJPP Damianus Ambur dan Rekan, an independent appraiser, for December 31, 2016. Based on the valuation reports, the value of the subsidiaries’ investment in properties amounted to Rp227,446,246 and Rp162,055,278 as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

Metode yang digunakan untuk penilaian adalah

pendekatan pasar, metode arus kas terdiskon dan pendekatan biaya. Penentuan nilai wajar properti didukung oleh bukti/data pasar, arus kas terdiskon dan biaya reproduksi/pengganti baru.

Methods used for valuation are market approach, discounted cash flow method and cost approach. The determination of fair value was supported by market evidence/data, discounted cash flow and the cost of reproduction/new replacement.











97

16. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 16. INVESTMENT PROPERTIES (continued) Selisih penilaian properti investasi yang dicatat sebagai bagian dari “Kenaikan properti investasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Difference in revaluation of investment properties which are recorded as part of “Increase in investment properties” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income” are as follows:


2017 2016

Kenaikan properti investasi 22.790.503 43.090.928 Increase in investment properties

Properti investasi diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sejumlah Rp28.840.000 ke ADM, pihak berelasi, pada tahun 2017 dan Rp26.825.000 ke ADM, pihak berelasi dan Rp9.500.000 ke PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, pada tahun 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.

Investment properties are covered by insurance against losses by fire and other risks with sum insured amounting to Rp28,840,000 to ADM, a related party, in 2017 and Rp26,825,000 to ADM, a related party and Rp9,500,000 to PT Asuransi Central Asia, a third party, in 2016. The Management believes that the sum insured is adequate to cover all possible losses.

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN KOMISI

17. DUE TO CO-INSURERS, REINSURERS AND COMMISIONS PAYABLE

Utang koasuransi Due to co-insurers

Rincian utang koasuransi berdasarkan koasuradur adalah sebagai berikut:

Detail of due to co-insurers by co-insurer are as follows:


2017 2016

Pihak ketiga Third parties PT Asuransi FPG Indonesia 20.139.487 6.106.757 PT Asuransi FPG Indonesia

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 5.446.171 109.372 PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT MNC Asuransi Indonesia 1.318.467 1.674.063 PT MNC Asuransi Indonesia PT Tugu Pratama Indonesia 922.493 2.348.397 PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Wahana Tata 750.205 1.066.191 PT Asuransi Wahana Tata PT Asuransi QBE Pool Indonesia - 2.482.621 PT Asuransi QBE Pool Indonesia PT Asuransi Astra Buana - 1.863.427 PT Asuransi Astra Buana PT Lippo General Insurance Tbk - 329.952 PT Lippo General Insurance Tbk Lain-lain 8.200.877 8.488.032 Others

Total utang koasuransi 36.777.700 24.468.812 Total due to co-insurers











98

17. UTANG KOASURANSI, REASURANSI DAN KOMISI (lanjutan)

17. DUE TO CO-INSURERS, REINSURERS AND COMMISIONS PAYABLE (continued)

Utang koasuransi (lanjutan) Due to co-insurers (continued)

Rincian utang koasuransi berdasarkan jenis polis

adalah sebagai berikut: Detail of due to co-insurers by type of policy as

follows:


2017 2016

Kecelakaan 25.436.172 7.552.943 Accident Kebakaran 10.365.109 11.196.568 Fire Rekayasa 696.512 1.060.800 Engineering Rangka kapal 278.707 4.654.882 Marine hull Pengangkutan 1.200 3.619 Marine cargo

Total 36.777.700 24.468.812 Total

Akun ini merupakan utang kepada koasuradur yang timbul sehubungan dengan liabilitas membayar premi koasuransi setelah dikurangi dengan komisi koasuransi.

This account represents premiums payable to co-insurers, less commissions under outward coinsurances.

Utang reasuransi Due to reinsurers Transaksi reasuransi ini, yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko Perusahaan dan entitas anak. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Reinsurance transactions, which are intended to reduce the Company and subsidiaries’ risk. The details of this account are as follows:


2017 2016

Asuransi jiwa Life insurance PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 21.487.229 3.712.549 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

PT Reasuransi Internasional Indonesia 2.019.516 638.742 PT Reasuransi International Indonesia PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia 821.143 67.686 PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia 485.393 - PT Reasuransi Nasional Indonesia PT General Reinsurance AG (Genre) 235.222 329.001 PT General Reinsurance AG (Genre) Asuransi kerugian Casualty insurance

Bowring Marsh Asia Pte., Ltd., Singapura 51.002.051 70.589.501 Bowring Marsh Asia Pte., Ltd., Singapore Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Asia Reinsurance Broker Pte., Ltd., Singapura 16.426.837 19.636.756 Singapore PT Reasuransi Nasional Indonesia 7.508.337 7.372.168 PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia 7.165.852 18.529.266 PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 6.646.576 5.640.722 Reasuransi Indonesia Utama (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia 5.663.035 5.455.743 PT Tugu Reasuransi Indonesia Jardine Lloyd Thompson, Singapore 2.345.687 1.842.593 Jardine Lloyd Thompson, Singapore HDI-Gerling Industrie HDI-Gerling Industrie Versicherung AG, Singapore 2.054.487 2.382.708 Versicherung AG, Singapore PT Trinityre 1.068.116 2.236.406 PT Trinityre Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000) 11.121.109 11.090.993 Others (each below Rp1,000,000)

Total utang reasuransi 136.050.590 149.524.834 Total due to reinsurers











99



Utang reasuransi (lanjutan) Due to reinsurers (continued)

Rincian utang reasuransi berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:

The details of due to reinsurers based on aging are as follows:


2017 2016

Belum jatuh tempo 75.684.756 120.111.225 Not yet due Jatuh tempo: Past due: Kurang dari 90 hari 54.396.789 28.202.988 Less than 90 days 90 - 180 hari 5.969.045 1.210.621 90 - 180 days

Total utang reasuransi 136.050.590 149.524.834 Total due to reinsurers

Utang komisi Commissions payable Utang komisi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

Commissions payable by type of policy as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:


2017 2016

Asuransi kerugian 11.067.105 13.525.502 Casualty insurance Asuransi jiwa 5.126.869 7.384.242 Life insurance

Total utang komisi 16.193.974 20.909.744 Total commissions payable

Rincian utang komisi berdasarkan agen atau broker

adalah sebagai berikut: Detail of commissions payable by agent or broker

are as follows:


2017 2016

Komisi agen 11.648.052 16.479.367 Agent commission Komisi broker 4.545.922 4.430.377 Brokerage commission

Total utang komisi 16.193.974 20.909.744 Total commissions payable











100



Utang komisi (lanjutan) Commissions payable (continued)

Rincian utang komisi berdasarkan jenis polis adalah

sebagai berikut: Detail of commissions payable by type of policy as

follows:


2017 2016

Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 5.531.015 7.338.461 Fire Kecelakaan 1.235.587 2.778.341 Accident Rangka kapal 1.873.775 1.254.344 Marine hull Kendaraan 897.189 922.144 Motor vehicles Rekayasa 810.583 701.847 Engineering Pengangkutan 718.956 530.365 Marine cargo

Total utang komisi Total commissions payable asuransi kerugian 11.067.105 13.525.502 casualty insurance Asuransi jiwa 5.126.869 7.384.242 Life insurance

Total 16.193.974 20.909.744 Total

Nilai mata uang asing dalam akun utang koasuransi, reasuransi dan komisi adalah sebesar AS$9.120.330, EUR970, SIN$60.327, GBP734, JPY16.808.913, AUS$20 dan HK$13 pada tanggal 31 Desember 2017 dan AS$10.658.272, EUR8.052, SIN$2.055, GBP5.082, JPY19.836.806 dan AUS$328 pada tanggal 31 Desember 2016.

The amount of foreign currencies in due to co-insurers, reinsurers and commissions payable are amounting to US$9,120,330, EUR970, SIN$60,327, GBP734, JPY16,808,913, AUS$20 and HK$13 as of December 31, 2017 and AS$10,658,272, EUR8,052, SIN$2,055, GBP5,082, JPY19,836,806 and AUS$328 as of December 31, 2016.

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS

Liabilitas manfaat polis masa depan Liability for future policy benefits

Rincian liabilitas manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut:

The details of liability for future policy benefits are as follows:


2017 2016

Asuransi jiwa (Konvensional) Life insurance (Conventional) Kombinasi endowment 316.594.151 296.783.613 Endowment combination Endowment 243.351.078 218.201.078 Endowment Kematian Eka Warsa 84.670.532 57.239.133 Term insurance Seumur hidup 83.294.502 71.302.716 Whole life

Total liabilitas manfaat polis Total liability for future masa depan 727.910.263 643.526.540 policy benefits

Perubahan liabilitas manfaat Changes in liability polis masa depan 84.383.723 178.787.296 for future policy benefits











101

18. LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN, PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN, ESTIMASI KLAIM, UTANG KLAIM, LIABILITAS KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG DAN LIABILITAS KEPADA PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)

18. LIABILITY FOR FUTURE POLICY BENEFITS, UNEARNED PREMIUMS, ESTIMATED CLAIMS, CLAIMS PAYABLE, LONG-TERM INSURANCE CONTRACT LIABILITIES AND LIABILITY TO UNIT LINK HOLDERS (continued)

Liabilitas manfaat polis masa depan (lanjutan) Liability for future policy benefits (continued)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas manfaat polis masa

depan: Reconciliation of movement of liabilities for future

policy benefits:


2017 2016

Saldo awal tahun 643.526.540 464.739.244 Balance at beginning of year Perubahan asumsi dan pembayaran Changes in assumption and klaim dan manfaat - neto 84.383.723 178.787.296 claim and benefit payments - net


Liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 dihitung oleh Trishadi Rusli, FSAI, Aktuaris ELI, masing-masing dengan laporan tertanggal 10 Januari 2018 dan 10 Januari 2017.

Liability for future policy benefits as of December 31, 2017 and 2016 was computed by Trishadi Rusli, FSAI, actuaries of ELI, in their reports dated on January 10, 2017 and January 10, 2017, rescpectively.

Premi yang belum merupakan pendapatan Unearned premiums

Rincian dari premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

The details of unearned premium by type of policy are as follows:


2017 2016

Asuransi jiwa Life insurance Kesehatan 42.067.441 36.792.635 Health Kematian Eka Warsa 9.309.776 8.390.323 Term insurance Kecelakaan 3.006.695 2.568.263 Accident

Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 154.599.530 151.165.770 Fire Kecelakaan 54.319.511 52.066.452 Accident Rangka kapal 15.764.724 18.762.340 Marine hull Kendaraan 13.525.125 14.490.907 Motor vehicles Rekayasa 2.906.649 3.478.171 Engineering Pengangkutan 118.151 156.816 Marine cargo

Total premi yang belum merupakan pendapatan 295.617.602 287.871.677 Total unearned premiums

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan 7.745.925 (9.172.247) Changes in unearned premiums











102



Premi yang belum merupakan pendapatan (lanjutan)

Unearned premiums (continued)

Rekonsiliasi perubahan premi yang belum merupakan pendapatan adalah sebagai berikut:

The reconciliation of unearned premium reserve is as follows:


Premi yang belum merupakan pendapatan/ Aset Unearned reasuransi/ premium Reinsurance Neto/ reserve assets Net

Asuransi Jiwa Life Insurance Saldo, 1 Januari 47.751.221 (5.475.702) 42.275.519 Balance, January 1 Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 26.078.724 (15.758) 26.062.966 current year Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (19.446.033) 50.463 (19.395.570) current year

Saldo, 31 Desember 54.383.912 (5.440.997) 48.942.915 Balance, December 31

Asuransi Kerugian Casualty Insurance

Saldo, 1 Januari 240.120.456 (194.869.231) 45.251.225 Balance, January 1 Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 750.970.297 (654.547.458) 96.422.839 current year Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (749.857.063) 649.866.738 (99.990.325) current year



Premi yang belum merupakan pendapatan/ Aset Unearned reasuransi/ premium Reinsurance Neto/ reserve assets Net

Asuransi Jiwa Life Insurance Saldo, 1 Januari 45.391.933 (5.726.330) 39.665.603 Balance, January 1 Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 55.602.154 (37.146) 55.565.008 current year Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (53.242.866) 287.775 (52.955.091) current year


Asuransi Kerugian Casualty Insurance

Saldo, 1 Januari 251.886.867 (204.268.361) 47.618.506 Balance, January 1 Premi bruto pada tahun Gross premiums in berjalan 220.991.165 (179.413.469) 41.577.696 current year Pendapatan premi selama Premiums earned during tahun berjalan (232.757.576) 188.812.597 (43.944.979) current year












103



Estimasi klaim Estimated claims

Rincian estimasi klaim berdasarkan jenis polis

adalah sebagai berikut: The details of estimated claims by type of policy are

as follows:


2017 2016

Asuransi jiwa Life insurance Kesehatan 8.525.693 10.972.570 Health

Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 63.602.754 65.518.800 Fire Kecelakaan 59.212.967 57.760.305 Accident Rangka kapal 66.661.297 42.887.142 Marine hull Rekayasa 7.548.979 12.020.968 Engineering Pengangkutan 5.372.454 5.421.914 Marine cargo Kendaraan 4.782.041 4.778.320 Motor vehicles

Total estimasi klaim 215.706.185 199.360.019 Total estimated claims IBNR 81.092.062 100.125.318 IBNR

Total 296.798.247 299.485.337 Total

Perubahan estimasi klaim (2.687.090) (470.603.418) Changes in estimated claims

Rekonsiliasi perubahan estimasi klaim adalah sebagai berikut:

The reconciliation of changes in estimated claims is as follows:


Estimasi Aset klaim/ reasuransi/ Estimated Reinsurance Neto/ claims assets Net

Saldo, 1 Januari 299.485.338 (240.868.989) 58.616.349 Balance, January 1 Klaim dilaporkan tahun berjalan Claim reported and net dan mutasi neto estimasi klaim movement of estimated selama tahun berjalan 150.553.253 (58.192.344) 92.360.909 claim during the year Mutasi lain pada klaim yang terjadi Other movements in claim pada tahun sebelumnya 17.779.064 (23.698.356) (5.919.292) incurred in prior years Klaim yang dibayar selama Claims paid during the tahun berjalan (171.019.408) 74.751.219 (96.268.190) year












104



Estimasi klaim (lanjutan) Estimated claims (continued) Rekonsiliasi perubahan estimasi klaim adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation of changes in estimated claims is as follows: (continued)


Estimasi Aset klaim/ reasuransi/ Estimated Reinsurance Neto/ claims assets Net

Saldo, 1 Januari 770.088.756 (701.813.294) 68.275.462 Balance, January 1 Klaim dilaporkan tahun berjalan Claim reported and net dan mutasi neto estimasi klaim movement of estimated selama tahun berjalan (117.084.703) 271.359.845 154.275.142 claim during the year Klaim yang dibayar selama Claims paid during the tahun berjalan (353.518.715) 189.584.460 (163.934.255) year


Utang klaim Claims payable

Rincian utang klaim berdasarkan tertanggung adalah sebagai berikut:

Details of claims payable by claimant are as follows:


2017 2016

Asuransi jiwa Life insurance Pihak ketiga 43.806.001 35.040.461 Third parties

Asuransi kerugian Casualty insurance Pihak ketiga Third parties PT Solusi Prima Packaging 4.676.565 - PT Solusi Prima Packaging PT Gajah Tunggal 640.189 56.826 PT Gajah Tungga PT Mitra Adiperkasa Tbk 534.838 102.782 PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Sinar Tanjung 190.490 - PT Sinar Tanjung Hartono Djaya 140.399 - Hartono Djaya PT Unggul Widya Teknologi Lestari 127.294 - PT Unggul Widya Teknologi Lestari PT Semen Tonasa (Persero) 125.462 3.555 PT Semen Tonasa (Persero) PT Mustika Alam Lestari 123.920 - PT Mustika Alam Lestari PT Softex Indonesia - 268.052 PT Softex Indonesia PT Sinarindo Wiranusa Elektrik - 194.056 PT Sinarindo Wiranusa Elektrik PT Nusadua Graha International - 166.320 PT Nusadua Graha International PT Meshindo Alloy Wheel - 68.480 PT Meshindo Alloy Wheel PT Indexim Coalindo - 55.000 PT Indexim Coalindo Lain-lain 1.705.535 1.294.198 Others

Total 52.070.693 37.249.730 Total











105



Utang klaim (lanjutan) Claims payable (continued)

Rincian utang klaim berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of claims payable by type of policy are as follows: (continued)


2017 2016

Asuransi jiwa Life insurance Tahapan 25.649.620 20.398.903 Benefits Nilai tunai 15.231.464 12.306.438 Cash value Klaim rumah sakit 2.924.918 - Hospital claims Klaim meninggal - 2.335.120 Death claims Asuransi kerugian Casualty insurance Kebakaran 5.601.087 230.999 Fire Pengangkutan 1.269.413 416.882 Marine cargo Kendaraan 1.011.459 913.281 Motor vehicles Kecelakaan 266.728 121.747 Accident Rekayasa 116.004 532.135 Engineering

Total utang klaim 52.070.693 37.255.505 Total claims payable

Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang Long-term insurance contract liabilities

Rincian dari liabilitas kontrak asuransi jangka panjang berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

Details of long-term insurance contract liabilities by type of policies are as follows:


2017 2016

Kebakaran 20.037.492 15.745.321 Fire Kecelakaan 5.098.726 8.910.858 Accident Kendaraan 4.313.990 4.823.462 Motor vehicles Rekayasa 4.359.394 3.191.914 Engineering Rangka kapal 1.439.421 679.988 Marine hull

Total liabilitas kontrak asuransi Total long-term insurance jangka panjang 35.249.023 33.351.543 contract liabilities

Perubahan liabilitas kontrak asuransi Changes in long-term jangka panjang 1.897.480 735.293 insurance contract liabilities











106



Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang (lanjutan)

Long-term insurance contract liabilities (continued)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas kontrak asuransi jangka panjang adalah sebagai berikut:

The reconciliation of long-term insurance contracts liabilities are as follows:


Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang/ Long-term Aset insurance reasuransi/ contract Reinsurance Neto/ liabilities assets Net

Saldo, 1 Januari 33.351.543 (14.667.693) 18.683.850 Balance, January 1 Perubahan asumsi Changes in tahun berjalan 1.897.480 (217.513) 1.679.967 current year assumption



Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang/ Long-term Aset insurance reasuransi/ contract Reinsurance Neto/ liabilities assets Net

Saldo, 1 Januari 32.616.251 (18.705.829) 13.910.422 Balance, January 1 Perubahan asumsi Changes in tahun berjalan 735.292 5.089.158 5.824.450 current year assumption


Liabilitas kepada pemegang unit link merupakan

investasi dari pemegang unit link yang terdiri dari produk-produk sebagai berikut:

Liability to unit link holders represents the unit link holders’ investments consisting of the following products:


2017 2016

Flexisafe managed funds 464.736.193 453.312.041 Flexisafe managed funds Flexisafe 279.911.560 250.227.174 Flexisafe SafePlus 92.936.502 59.968.550 SafePlus Equity fund 121.952.161 106.593.630 Equity fund Stable link 38.622.290 63.342.908 Stable link Balance fund 4.102.462 557.772 Balance fund

Total liabilitas kepada pemegang unit link 1.002.261.168 934.002.075 Total liability to unit link holders

Perubahan liabilitas kepada Changes in liability to pemegang unit link (68.259.093) (41.200.401) unit link holders











107



Liabilitas kontrak asuransi jangka panjang (lanjutan)

Long-term insurance contract liabilities (continued)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas kepada pemegang

unit link: Reconciliation of movement on liability to unit link

holders :


2017 2016

Saldo awal tahun 934.002.074 974.958.252 Balance at beginning of year Premi diterima pada tahun berjalan 239.008.026 192.964.066 Premium receipt for the current year Hasil investasi pada tahun berjalan 116.918.763 91.880.596 Investment income for the current year Penebusan (284.502.153) (248.038.696) Redemption Pembayaran fee dan beban lainnya (3.165.542) (77.762.143) Fees and other expenses

Saldo akhir tahun 1.002.261.168 934.002.075 Balance at end of year

Nilai mata uang asing dalam akun liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim, liabilitas kontrak asuransi jangka panjang dan liabilitas kepada pemegang unit link setelah dikurangi aset reasuransi dalam Catatan 8 adalah sebesar AS$15.626.262, EUR616, SIN$1.781, GBP756 dan JPY719.823 pada tanggal 31 Desember 2017 dan AS$15.682.949, SIN$751, GBP800 dan HK$5.825 pada tanggal 31 Desember 2016.

The amount of foreign currencies in liability for future policy benefits, unearned premiums, estimated claims, claims payable, long-term insurance contract liabilities and liability to unit link holders account after deducted with reinsurance assets which presented in Note 8 amounted to US$15,626,262, EUR616, SIN$1,781, GBP756 and JPY719,823 as of December 31, 2017 and US$15,682,949, SIN$751, GBP800 and HK$5,825 as of December 31, 2016.

19. UTANG USAHA SEKURITAS DAN JASA

ADMINISTRASI EFEK 19. SECURITIES TRADING AND STOCK

ADMINISTRATION FEE PAYABLES Berikut ini adalah rincian utang usaha sekuritas dan

jasa administrasi efek sebagai berikut: The details of securities trading and

stock administration fee payables are as follows:


2017 2016

Pihak ketiga Third parties Utang lembaga kliring dan penjaminan 16.445.199 4.280.731 Clearing and guarantee agency loan Saldo masing-masing lebih atau sama Each balance more or equal to 5% dengan 5% dari jumlah utang nasabah 5.928.298 2.754.946 of the amount payable to customers

Saldo masing-masing kurang dari Each balance less than 5% of 5% dari jumlah utang nasabah 1.021.080 1.505.111 the amount payable to customers

Total 23.394.577 8.540.788 Total











108

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:


2017 2016

Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 6.416.238 3.441.849 Article 21 Pasal 29 6.853.194 3.149.917 Article 29 Pasal 4(2) 476.728 1.405.609 Article 4(2) Pasal 23 dan 26 258.051 803.728 Articles 23 and 26 Pasal 25 417.499 394.070 Article 25 Pajak pengalihan saham - 1.775.122 Shares transfer tax Pajak Pertambahan Nilai 308.925 897.670 Value Added Tax Paja Final Penjualan Aset 290.611 - Final Tax from Sales of Fixed Asset

Total utang pajak 15.021.246 11.867.965 Total taxes payable

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak

penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and the estimated taxable income is as follows:


2017 2016

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan Income before income tax expense per penghasilan komprehensif consolidated statement of profit or loss lain konsolidasian 100.915.421 111.074.362 and other comprehensive income

Laba entitas anak sebelum beban Subsidiaries’ income before income pajak penghasilan 115.423.133 111.933.837 tax expense

Eliminasi (141.898.427) (135.813.221) Elimination

Laba sebelum beban pajak Income before income tax expense penghasilan Perusahaan 74.440.127 87.194.978 of the Company

Beda tetap: Permanent difference: Bagian atas laba neto entitas asosiasi Equity in net earnings of an associated dan entitas anak (85.598.374) (91.055.198) entity and subsidiaries Pendapatan bunga yang pajaknya Interest income already subjected bersifat final (516.868) (4.898.185) to final tax Keuntungan (kerugian) atas kenaikan/ Unrealized gain (loss) of increase/ penurunan nilai surat berharga (242.722) (141.025) decrease of securities Dividen (3.399) (35.475) Dividend Lain-lain 293.351 240.784 Others

Rugi kena pajak hasil rekonsiliasi Loss reconciliation of taxable result menjadi dasar dalam pengisian form the basis for charging in the SPT Tahunan PPh Badan - SPT of Corporate Income Tax - Perusahaan (11.627.885) (8.694.121) the Company











109

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) Laba (rugi) kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi

dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2017 dan 2016 adalah sesuai dengan jumlah yang tercantum pada masing-masing SPT tahun 2017 dan 2016 yang akan/atau telah disampaikan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The amount of tax loss resulted from reconciliation of taxable form the basis for charging in the SPT of Corporate Income Tax for 2017 and 2016 as stated above, will be or has conformed with the 2017 and 2016 SPT, respectively, filed by the Company to the Tax Office.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang

dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense as calculated by applying the prevailing tax rates to the commercial income before income tax expense and the Company’s income tax expense are as follows:


2017 2016

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan Income before income tax expense per penghasilan komprehensif consolidated statement of profit or loss lain konsolidasian 100.915.421 111.074.362 and other comprehensive income

Beban pajak dengan tarif yang berlaku 25.228.855 27.768.590 Tax expense at prevailing tax rate

Perbedaan permanen dengan tarif Permenent difference at pajak yang berlaku (10.904.045) (19.024.798) prevailing tax rate

Total beban pajak penghasilan 14.324.810 8.743.792 Total income tax expense

Beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The income tax expense are as follows:


2017 2016

Beban pajak tahun berjalan Current tax expense Entitas anak 14.641.265 12.856.827 Subsidiaries Manfaat pajak tangguhan Deferred tax income Entitas anak (316.455) (4.113.035) Subsidiaries

Total 14.324.810 8.743.792 Total

Pengaruh pajak tangguhan yang timbul dari beda

temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects arising from the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:


2017 2016

Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax assets - net Entitas anak 8.246.139 5.500.290 Subsidiary

Liabilitas pajak tangguhan - neto Deferred tax liabilities - net Entitas anak 462.384 679.833 Subsidiary











110

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak

tangguhan entitas anak dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Management believes that the subsidiaries’ deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak yang

diterima oleh Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2017 dan 2016:

Following is the summary of the tax assessment received by the Company and subsidiaries in 2017 and 2016:

Tahun fiskal 2010 2010 fiscal year

Pada tanggal 12 Oktober 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No. 00014/506/10/073/15 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat yang menilai dan menyatakan rugi fiskal neto Perusahaan pada pajak penghasilan badan tahun 2010 yang dapat dijadikan kompensasi kerugian adalah sebesar Rp3.019.876.125 yang mana berbeda dengan rugi fiskal yang diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp52.170.612.125 dalam Laporan pajak penghasilan badan tahun 2010. Tidak ada kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2010.

On October 12, 2015, the Company received a Nil Tax Assessment Letter (“SKPN”) No. 00014/506/10/073/15 from Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat which assessed and stated the Company’s net fiscal loss of 2010 corporate income tax which can be used as loss compensation amounting to Rp3,019,876,125 which is difference with fiscal loss of Rp52,170,612,125 in its 2010 Corporate income tax report. No obligation for payment of additional taxes related to corporate income tax for the fiscal year 2010.

Perusahaan tidak setuju dengan hasil pemeriksaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) untuk pajak penghasilan badan. Perusahaan tidak melakukan penyesuaian atas koreksi fiskal sesuai SKPN dan mengajukan surat keberatan ke Dirjen Pajak pada tanggal 11 Januari 2016.

The Company disagreed with the assessments made by the Directorate General of Taxation (DGT) for such corporate income tax. The Company did not make adjustments on fiscal correction based on the SKPN and lodged the objection letter to the DGT in January 11, 2016.

Pada tanggal 6 Januari 2017, Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan dan mempertahankan jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam SKPN sehingga kompensasi kerugian menjadi Rp2.725.990.667. Perusahaan tidak mengajukan banding atas keputusan keberatan Dirjen Pajak untuk pajak penghasilan badan.

On January 6, 2017, the DGT granted partially of the objection of the Company and hold on the amount of tax accrued in the SKPN resulting in loss compensation amounting to Rp2,725,990,667. The Company has not filed an appeal against the Directorate General of Taxation's objection to corporate income tax.


Pada tanggal 28 Oktober 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No. 00011/506/11/073/15 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat yang menilai dan menyatakan rugi fiskal neto Perusahaan pada pajak penghasilan badan tahun 2010 yang dapat dijadikan kompensasi kerugian adalah sebesar Rp11.601.643.255 yang mana berbeda dengan rugi fiskal yang diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp63.748.884.621 dalam Laporan pajak penghasilan badan tahun 2011. Tidak ada kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2011.












111

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak yang diterima oleh Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2017 dan 2016: (lanjutan)

Following is the summary of the tax assessment received by the Company and subsidiaries in 2017 and 2016: (continued)

Tahun fiskal 2011 (lanjutan) 2011 fiscal year (continued)

Perusahaan tidak setuju dengan hasil pemeriksaan yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk pajak penghasilan badan. Namun, Perusahaan melakukan penyesuaian sebagian atas koreksi fiskal sesuai SKPN sehingga rugi fiskal yang diklaim Perusahaan menjadi sebesar Rp39.956.657.526 dan mengajukan surat keberatan ke Dirjen Pajak di tanggal 27 Januari 2016.

The Company disagreed with the assessments made by the DGT for such corporate income tax. However, the Company made partial adjustments on fiscal correction based on the SKPN resulting in the fiscal loss claimed by the Company amounting to Rp39,956,657,526 and lodged the objection letter to the DGT in January 27, 2016.

Pada tanggal 12 Januari 2017, Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan dan mempertahankan jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam SKPN sehingga kompensasi kerugian menjadi Rp6.539.193.597. Perusahaan tidak mengajukan banding atas keputusan keberatan Dirjen Pajak untuk pajak penghasilan badan.



Pada tanggal 28 Oktober 2015, Perusahaan

menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No. 00012/506/12/073/15 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat yang menilai dan menyatakan rugi fiskal neto Perusahaan pada pajak penghasilan badan tahun 2012 yang dapat dijadikan kompensasi kerugian adalah sebesar Rp15.588.438.378 yang mana berbeda dengan rugi fiskal yang diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp100.969.490.313 dalam Laporan pajak penghasilan badan tahun 2012. Tidak ada kewajiban pembayaran pajak tambahan terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2012.


Perusahaan tidak setuju dengan hasil pemeriksaan

yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk pajak penghasilan badan. Namun, Perusahaan melakukan penyesuaian sebagian atas koreksi fiskal sesuai SKPN sehingga rugi fiskal yang diklaim perusahaan menjadi sebesar Rp57.584.667.994 dan mengajukan surat keberatan ke Dirjen Pajak di tanggal 27 Januari 2016.

The Company disagreed with the assessments made by the DGT for such corporate income tax. However, the Company made partial adjustments on their fiscal correction based on resulting in the fiscal loss claimed by the Company amounting to Rp57,584,667,994 and lodged the objection letter to the DGT in January 27, 2016.

Pada tanggal 13 Januari 2017, Dirjen Pajak

mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan dan mempertahankan jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam SKPN sehingga kompensasi kerugian menjadi Rp13.279.754.332. Perusahaan tidak mengajukan banding atas keputusan keberatan Dirjen Pajak untuk pajak penghasilan badan.












112

21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTERESTS

Rincian bagian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba tahun berjalan entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Details of non-controlling interests’ proportionate share in the net assets and net earnings of the consolidated subsidiaries are as follows:


2017 2016

Laba tahun Laba tahun Aset bersih/ berjalan/Income Aset bersih/ berjalan/Income Net assets for the year Net assets for the year ADM 79.238.769 10.742.080 72.605.515 10.414.882 ADM ELI 19.390.868 2.135.037 17.172.203 1.179.744 ELI EFI 1.821.602 132.515 1.705.384 101.406 EFI LDT 1.537.349 25.321 1.512.029 8.105 LDT ESI 894.249 15.360 845.047 (27.364) ESI VIU 828.108 27.128 791.550 19.323 VIU LS 22.320 970 23.335 2.791 LS DE 3.553 127 3.516 573 DE Total 103.736.818 13.078.538 94.658.579 11.699.460 Total

ADM merupakan entitas anak yang memiliki kepentingan nonpengendali yang material.

ADM is a material subsidiaries that has non-controlling interests that are material.

Ringkasan laporan posisi keuangan: Summarized statements of financial position:


2017 2016

Total aset 1.076.575.416 1.063.856.169 Total assets Total liabilitas 781.182.991 791.619.518 Total liabilities Ekuitas - neto 295.392.425 272.236.651 Equity - net Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:

Summarized statements of profit or loss and other comprehensive income:


2017 2016

Total pendapatan 201.227.234 170.280.210 Total revenue Total beban 151.406.920 123.096.802 Total expenses Laba sebelum beban pajak penghasilan 47.712.584 44.585.852 Income before income tax expense Laba tahun berjalan 40.277.766 39.050.930 Income for the year











113

21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 21. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)

Ringkasan laporan arus kas: Summarized statements of cash flows:


2017 2016

Arus kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas Net cash (used in) provided by operasi (30.074.091) 47.181.000 operating activities Arus kas neto digunakan untuk Net cash used in provided by aktivitas investasi (15.788.562) (9.318.403) investing activities Arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan (10.510.292) (10.056.000) Net cash used in financing activities

Net effect of changes in exchange Pengaruh perubahan kurs rates on cash on hand and terhadap kas dan bank (143.497) (2.061.699) in banks (Penurunan) kenaikan Net (decrease) increase in neto kas dan bank (56.516.442) 25.744.898 cash on hand and in banks

Cash on hand and in banks Kas dan bank awal tahun 162.008.101 136.263.203 at beginning of year

Cash on hand and in banks Kas dan bank akhir tahun 105.491.659 162.008.101 at end of year

22. PINJAMAN BANK 22. BANK LOANS Akun pinjaman bank terdiri dari: Bank loans consist of:


2017 2016

Entitas anak Subsidiaries Pinjaman bank Bank loans Pihak ketiga Third parties Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 94.406.667 23.077.778 Ekspor Indonesia PT Bank Capital Indonesia 22.726.533 96.322 PT Bank Capital Indonesia PT Bank Woori Saudara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 20.322.609 47.395.838 Indonesia 1906 Tbk PT Bank Central Asia Tbk 17.625.149 41.312.724 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank SBI Indonesia 13.615.000 27.500.000 PT Bank SBI Indonesia PT Bank Harda Internasional Tbk 12.291.773 17.741.704 PT Bank Harda Internasional Tbk PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 9.302.778 26.386.111 dan Banten Tbk PT Bank INA Perdana Tbk 4.532.668 15.703.403 PT Bank INA Perdana Tbk PT Bank BRI Agroniaga Tbk 1.385.197 20.009.219 PT Bank BRI Agroniaga Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk - 3.312.000 PT Bank MNC Internasional Tbk Pihak berelasi Related party PT Bank Ganesha Tbk 9.422.134 1.769.219 PT Bank Ganesha Tbk











114

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) Akun pinjaman bank terdiri dari: (lanjutan) Bank loans consist of: (continued)


2017 2016

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued) Rekening koran Overdraft Pihak ketiga Third party PT Bank Central Asia Tbk 24.006.727 12.020.420 PT Bank Central Asia Tbk

Sub total 229.637.235 236.324.738 Sub total Dikurangi biaya transaksi ditangguhkan (652.396) (728.107) Less deferred transaction costs

Pinjaman bank - neto 228.984.839 235.596.631 Bank loans - net

Total beban bunga atas pinjaman bank adalah

sebesar Rp25.737.590 dan Rp44.005.486 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Bunga dan beban keuangan lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Total interest expense from bank loans are amounting to Rp25,737,590 and Rp44,005,486 and for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, are presented as “Interest and other financing charges” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sejak 2011, EFI memperoleh fasilitas kredit

rekening koran dari BCA. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali mengenai perpanjangan jangka waktu dan bunga pinjamannya. Pada tanggal 31 Desember 2016, maksimum fasilitas kredit rekening koran dari BCA adalah sebesar Rp25.000.000. Pada tanggal 2 November 2017, perjanjian ini diubah sehingga maksimum fasilitas kredit rekening koran menjadi Rp10.000.000 dan sisanya sebesar Rp15.000.000 diubah menjadi fasilitas time loan revolving. Jangka waktu fasilitas terakhir adalah sampai dengan tanggal 4 Maret 2018 dan sudah tidak diperpanjang lagi. Pada tahun 2017, fasilitas rekening koran dan fasilitas time loan revolving masing-masing dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,75% dan 9,50%. Pada tahun 2016, fasilitas rekening koran dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,75%.

Since 2011, EFI obtained overdraft facility from BCA. This facility has been amended several times regarding extention of due date and interest rate. As of December 31, 2016, the maximum amount of overdraft facility amounted to Rp25,000,000. On November 2, 2017, the agreement has been amended, so that the maximum amount of overdraft facility becomes Rp10,000,000 and the remaining Rp15,000,000 was converted into time loan revolving facilities. The last amendment on due date matured on March 4, 2018 and no longer extended. In 2017, the overdraft facility and time loan revolving facility bear annual interest rate of 11.75% and 9.50%, respectively. In 2016, overdraft facility bears annual interest rate of 11.75%.

EFI memperoleh tambahan fasilitas kredit jangka

panjang dari BCA sejak 2012 yang akan dibayar melalui angsuran bulanan. Perjanjian ini telah diubah dan diperpanjang beberapa kali mengenai jangka waktu dan bunga pinjamannya. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, maksimum fasilitas pinjaman jangka panjang dari BCA masing-masing sebesar Rp80.000.000 dan Rp120.000.000. Jangka waktu pembayaran angsuran terakhir adalah sampai dengan April 2019. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,50% pada tahun 2017 dan 2016.

EFI also obtained additional long-term loan facility from BCA since 2012 which will be repaid through monthly installments. This facility has been amended several times regarding extention of due date and interest rate. As of December 31, 2017 and 2016, the maximum amount of the long-term loan facility amounted to Rp80,000,000 and Rp120,000,000, respectively. The last installment payments will be matured in April 2019. The facility bears annual interest rate of 11.50% in 2017 and 2016.











115

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Fasilitas rekening koran tersebut dijamin dengan

tanah dan bangunan milik EFI yang terletak di Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya dan Denpasar (Catatan 15).

The aforesaid overdraft facility is secured by land and building owned by EFI, which are located in Bandung, Semarang, Jakarta, Medan, Solo, Surabaya and Denpasar (Note 15).

Fasilitas-fasilitas pinjaman jangka panjang dari BCA

dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai Perusahaan secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan untuk pinjaman dari BCA masing-masing sebesar nihil dan Rp82.649 (Catatan 11) dan saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan sebagai jaminan adalah sebesar Rp21.997.821 dan Rp88.788.946 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 10).

The long-term loan facility from BCA are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, consumer financing receivables pledged as collateral to the loan facility from BCA amounted to nil and Rp82,649, respectively (Note 11) and the financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp21,997,821 and Rp88,788,946 as of December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 10).

Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI

harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BCA. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and BCA. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

VIU memperoleh fasilitas kredit lokal (rekening

koran) dari BCA. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali mengenai perpanjangan jangka waktu dan bunga pinjamannya. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, maksimum fasilitas kredit lokal dari BCA sebesar Rp2.000.000. Jangka waktu fasilitas terakhir adalah sampai dengan tanggal 27 Februari 2022. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% pada tahun 2017 dan 13,75% pada tahun 2016. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan kantor Perusahaan dan akan dibebani Hak Tanggungan minimal sebesar Rp625.000 dengan total Hak Tanggungan menjadi Rp5.625.000.

VIU obtained local credit (overdraft) facility from BCA. This facility has been amended several times regarding extention of due date and interest rate. As of December 31, 2017 and 2016, the maximum amount of overdraft facility amounted to Rp2,000,000. The last amendment on due date will be matured on February 27, 2022. The facility bears annual interest rate of 12.00% in 2017 and 13.75% in 2016. This loan is secured by land and buildings and will be charged a minimum mortgage of Rp625,000 with a total mortgage becomes Rp5,625,000.











116

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA) PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA) Pada tanggal 20 Maret 2013, 28 Mei 2013 dan

21 Oktober 2013, EFI memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Kredit Modal Kerja 1, 2 dan 3 (“KMK 1”, “KMK 2” dan “KMK 3”) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp20.000.000, Rp10.000.000 dan Rp5.000.000 dari Bank INA. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 12,50%, 12,25% dan 12,75% per tahun. KMK 1 akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2013 sampai dengan bulan Maret 2016, KMK 2 bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juni 2016 dan KMK 3 bulan November 2013 sampai dengan bulan Desember 2016. EFI telah membayar lunas fasilitas KMK 1, KMK 2 dan KMK 3 masing-masing pada tanggal 28 Maret 2016, 24 Juni 2016 dan 2 Desember 2016.

On March 20, 2013, May 28, 2013 and October 21, 2013, EFI obtained long-term loan facilities called Kredit Modal Kerja 1, 2 and 3 (“KMK 1”, “KMK 2” and “KMK 3”) with maximum amount of Rp20,000,000, Rp10,000,000 and Rp5,000,000, respectively, from Bank INA. These loans bear annual interest rate of 12.50%, 12.25% and 12.75%, respectively. KMK 1 will be paid through monthly installments starting from April 2013 until March 2016, KMK 2 starting from June 2013 until June 2016 and KMK 3 starting from November 2013 until December 2016. EFI has fully paid the outstanding of KMK 1, KMK 2 and KMK 3 on March 28, 2016, June 24, 2016 and December 2, 2016, respectively.

Pada tanggal 10 Maret 2014 dan 13 Mei 2014, EFI

memperoleh tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Kredit Modal Kerja 4 dan 5 (“KMK4” dan “KMK 5”) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp10.000.000 dari Bank INA. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 13,50%. KMK 4 akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2014 sampai dengan bulan April 2017 dan KMK 5 bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Mei 2017.

On March 10, 2014 and May 13, 2014, EFI obtained additional long-term loan facilities called Kredit Modal Kerja 4 and 5 (“KMK 4” and “KMK 5”) with maximum amount of Rp20,000,000 and Rp10,000,000, respectively from Bank INA. These loans bear annual interest rate of 13.50%, each. KMK 4 will be paid through monthly installments starting from April 2014 until April 2017 and KMK 5 starting from June 2014 until May 2017.

Pada tanggal 4 Februari 2015, EFI memperoleh tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Kredit Modal Kerja 6 (KMK 6) dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 dari Bank INA. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,25%. KMK 6 akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2015 sampai dengan bulan Maret 2018.

On February 4, 2015, EFI obtained additional long-term loan facility called Kredit Modal Kerja 6 (KMK 6) with maximum amount of Rp10,000,000 from Bank INA. This loan bears annual interest rate of 14.25%. KMK 6 will be paid through monthly installments starting from April 2015 until March 2018.

Pada tanggal 18 Agustus 2015, EFI memperoleh tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Kredit Modal Kerja 7 (KMK 7) dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 dari Bank INA. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,25%. KMK 7 akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Desember 2015 sampai dengan bulan November 2018.

On August 18, 2015, EFI obtained additional long-term loan facility called Kredit Modal Kerja 7 (KMK 7) with maximum amount of Rp10,0000,000 from Bank INA. This loan bears annual interest rate of 14.25%. KMK 7 will be paid through monthly installments starting from December 2015 until November 2018.











117

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued)

PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA) (lanjutan) PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA) (continued)

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp3.042.010 dan Rp16.502.708 (Catatan 10) dan saldo piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan adalah masing-masing sebesar Rp2.976.408 dan Rp7.794.886 (Catatan 11). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan dan batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank INA. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp3,042,010 and Rp16,502,708, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp2,976,408 and Rp7,794,886 (Note 11). In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratios and covenants that have been agreed by EFI and Bank INA. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori)

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori)

Pada tanggal 7 Desember 2012, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang (“PJP 1”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari Bank Woori. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan bulan November 2016. EFI telah melunasi utang kepada Bank Woori pada tanggal 21 November 2016.

On December 7, 2012, EFI obtained long-term loan facility (“PJP 1”) with maximum amount of Rp20,000,000 from Bank Woori. This loan bears annual interest rate of 13.00% which will be paid through monthly installments starting from January 2013 until November 2016. EFI has fully paid the outstanding balance to Bank Woori on November 21, 2016.

Pada tanggal 19 April 2013 dan 18 Oktober 2013,

EFI memperoleh tambahan fasilitas PJP 2 dan PJP 3 dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp25.000.000 dari Bank Woori. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% untuk PJP 2 dan 13,00% untuk PJP 3 yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juli 2017 untuk PJP 2 dan November 2013 sampai dengan bulan Desember 2017 untuk PJP 3. Seluruh fasilitas ini telah dilunasi EFI.

On April 19, 2013 and October 18, 2013, EFI obtained additional PJP 2 and PJP 3, respectively facility with maximum amount of Rp25,000,000, each, from Bank Woori. These loans bear annual interest rate of 12.50% for PJP 2 and 13.00% for PJP 3 which will be paid through monthly installments starting from June 2013 until July 2017 for PJP 2 and November 2013 until December 2017 for PJP 3. All loan facilities has been paid by EFI.

Pada tanggal 2 April 2015, EFI memperoleh tambahan fasilitas PJP 4 dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 dari Bank Saudara. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Juni 2019.

On April 2, 2015, EFI obtained additional PJP 4 facility with maximum amount of Rp50,000,000 from Bank Saudara. This loan bears annual interest rate of 14.00%, which will be paid through monthly installments starting from May 2015 until June 2019.











118


PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori) (lanjutan)

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori) (continued)

Pada tanggal 27 November 2015, EFI telah mendapatkan perubahan bentuk fasilitas bersifat berulang (revolving). Pada tanggal 29 September 2016, Bank Woori menyetujui untuk memperpanjang jatuh tempo fasilitas menjadi 10 Oktober 2021 dan tingkat bunga menjadi 13,00% per tahun untuk pencairan baru.

On November 27, 2015, EFI has obtained changing facility into revolving basis. On September 29, 2016, Bank Woori agreed to extend the maturity of the facility to October 10, 2021 and the interest rate has been adjusted to 13.00% per annum for new withdrawals.

Pada tanggal 9 Januari 2017 dan 16 Januari 2017, EFI melakukan penarikan atas penambahan fasilitas pinjaman di Bank Woori sebesar Rp2.000.000 dan Rp5.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% sejak tanggal penarikan, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Februari 2017 sampai dengan Januari 2021.

On January 9, 2017 and January 16, 2017, EFI made a withdrawal on the additional facility at Bank Woori amounting to Rp2,000,000 and Rp5,000,000. This loan bears annual interest rate of 13.00% since the day of withdrawal, which will be paid through monthly installments starting from February 2017 until January 2021.


pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp21.767.250 dan Rp35.556.510 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp300.264 dan Rp15.110.863 (Catatan 11). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Woori. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loans are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp21,767,250 and Rp35,556,510, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp300,264 and Rp15,110,863, respectively (Note 11). In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and Bank Woori. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro)

Pada tanggal 22 April 2013, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari BRI Agro. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,50%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juni 2016. Mulai tanggal 10 Desember 2013, bunga atas fasilitas pinjaman tersebut telah disesuaikan menjadi 12,50% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 20 Juni 2016.

On April 22, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from BRI Agro. This loan bears annual interest rate of 11.50%, which will be paid through monthly installments starting from June 2013 until June 2016. Starting on December 10, 2013, the interest rate of the above mentioned loan facility has been adjusted to 12.50% per annum. This facility has been paid on June 20, 2016.

Pada tanggal 27 Oktober 2014, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang tahap II dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 dari BRI Agro. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,50%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Februari 2018.

On October 27, 2014, EFI obtained long-term loan facility phase II with maximum amount of Rp50,000,000 from BRI Agro. This loan bears annual interest rate of 13.50%, which will be paid through monthly installments starting from December 2014 until February 2018.











119


PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) (lanjutan) PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) (continued)


pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp2.941.840 dan Rp23.881.557 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp234.183 dan Rp1.366.159 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 11). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BRI Agro. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp2,941,840 and Rp23,881,557, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp234,183 and Rp1,366,159 as of December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 11). In addition, while the loans are outstanding, EFI is required to maintain certain covenants that have been agreed by EFI and BRI Agro. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC)

Pada tanggal 19 Maret 2013, EFI memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari Bank MNC. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Mei 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 1 Mei 2016.

On March 19, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from Bank MNC. This loan bears annual interest rate of 12.00%, which will be paid by monthly installments starting from June 2013 until May 2016. This facility has been paid on May 1, 2016.

Mulai tanggal 1 April 2014, bunga atas fasilitas-

fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut di atas telah disesuaikan menjadi sebesar 13,00% per tahun.

Starting on April 1, 2014, the interest rate of the above-mentioned loan facilities have been adjusted to 13.00% per annum.

Pada tanggal 21 April 2014, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang tambahan dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000 dari Bank MNC. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Mei 2014 sampai dengan bulan April 2017.

On April 21, 2014, EFI obtained additional long-term loan facility with maximum amount of Rp30,000,000 from Bank MNC. This loan bears annual interest rate of 13.00%, which will be paid by monthly installments starting from May 2014 until April 2017.


pembiayaan yang dibiayai Perusahaan secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar nihil dan Rp4.749.945 (Catatan 10) dan saldo piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar nihil dan Rp1.096.325 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 11). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank MNC. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to nil and Rp4,749,945, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to nil and Rp1,096,325, respectively (Note 11). In addition, while the loans are outstanding, EFI is required to maintain certain covenants that have been agreed by EFI and Bank MNC. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.











120

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI) PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI) Pada tanggal 26 Maret 2012, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman berulang dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 dari Bank SBI. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50%. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 2 April 2014 dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 29 Maret 2016.

On March 26, 2012, EFI obtained revolving loan facility with maximum amount of Rp10,000,000 from Bank SBI. This loan bears annual interest rate of 12.50%. This facility has matured on April 2, 2014 and has been extended several times, last amendment until March 29, 2016.

Pada tanggal 13 Mei 2013, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000 dari Bank SBI. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00%, yang akan dibayar melalui angsuran tahunan sejak bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Mei 2017 dan sudah tidak diperpanjang lagi.

On May 13, 2013, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp30,000,000 from Bank SBI. This loan bears annual interest rate of 12.00%, which will be paid through yearly installments starting from July 2013 until May 2017 and is no longer extended.

Mulai tanggal 28 November 2013, bunga atas

fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas telah disesuaikan menjadi sebesar 13,25% per tahun.

Starting on November 28, 2013, the interest rate the above mentioned loan facilities above has been adjusted to 13.25% per annum.


tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000 dari Bank SBI. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,25%, yang akan dibayar melalui angsuran tahunan sejak bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Februari 2018 dan sudah tidak diperpanjang lagi.

On December 9, 2014, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp15,000,000 from Bank SBI. This loan bears annual interest rate of 13.25%, which will be paid through yearly installments starting from March 2015 until February 2018 and is no longer extended.

Pada tanggal 20 Juni 2016, berdasarkan surat

penawaran No. 023/SPK/IIBB-SBI/VI/16, fasilitas pinjaman berulang diubah menjadi fasilitas pinjaman jangka panjang yang bersifat tidak berulang. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,25%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Juli 2020.

On June 20, 2016, based on offering letter No. 023/SPK/IIBB-SBI/VI/16, the revolving loan facility was changed to a long-term loan facility with non-revolving loan basis. This loan bears annual interest rate of 13.25%, which will be paid through monthly installments starting from August 2017 until July 2020.


pembiayaan yang dibiayai EFI secara fidusia dan tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing adalah sebesar Rp18.490.733 dan Rp34.645.191 (Catatan 10). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank SBI. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loans are collateralized by financing lease receivables on a fiduciary basis by EFI and land and building located in Central Jakarta. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp18,490,733 and Rp36,645,191, respectively (Note 10). In addition, while the loans are outstanding, EFI is required to maintain certain covenants that have been agreed by EFI and Bank SBI. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.











121

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda) PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda) Sejak 2011, EFI memperoleh beberapa fasilitas

pinjaman jangka panjang yang disebut dengan Pinjaman Aksep Menurun (“PAM”) dari Bank Harda. Di bawah adalah PAM yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Since 2011, EFI obtained several long-term loan facilities called Pinjaman Aksep Menurun (“PAM”) from Bank Harda. Below are outstanding PAMs as of December 31, 2017 and 2016.


fasilitas PAM 4 dengan jumlah maksimum sebesar Rp6.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015.

On December 17, 2012, EFI obtained PAM 4 facility with maximum amount of Rp6,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 12.00% and will be paid through monthly installments starting from January 2013 until August 26, 2015.

Pada tanggal 3 April 2013, EFI memperoleh fasilitas

PAM 5 dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% per tahun dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2013 sampai dengan tanggal 26 Desember 2015.

On April 3, 2013, EFI obtained PAM 5 facility with maximum amount of Rp5,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 12.00% and will be paid through monthly installments starting from April 2013 until December 26, 2015.

Pada tanggal 24 Oktober 2013, EFI memperoleh

fasilitas PAM 6 dengan jumlah maksimum sebesar Rp12.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan November 2013 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 26 September 2016.

On Oktober 24, 2013, EFI obtained PAM 6 facility with maximum amount of Rp12,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 13.00% and will be paid through monthly installments starting from November 2013 until October 26, 2016. This facility has been paid on September 26, 2016

Mulai tanggal 7 Agustus 2014, bunga atas fasilitas-

fasilitas pinjaman tersebut di atas telah disesuaikan menjadi 13,50% per tahun.

Starting on August 7, 2014, the interest rate of the above-mentioned loan facilities has been adjusted to 13.50% per annum.

Pada tanggal 18 Maret 2014, EFI memperoleh

fasilitas PAM 7 dengan jumlah maksimum sebesar Rp12.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2017.

On March 18, 2014, EFI obtained PAM 7 facility with maximum amount of Rp12,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 14.00% and will be paid through monthly installments starting from April 2014 until January 2017.


fasilitas PAM 8 dengan jumlah maksimum sebesar Rp8.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Desember 2017.

On December 17, 2014, EFI obtained PAM 8 facility with maximum amount of Rp8,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 14.00% and will be paid through monthly installments starting from January 2015 until December 2017.











122

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda)

(lanjutan) PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda)

(continued) Pada tanggal 30 Juni 2015, EFI memperoleh

fasilitas PAM 9 dengan jumlah maksimum sebesar Rp8.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Juni 2018.

On June 30, 2015, EFI obtained PAM 9 facility with maximum amount of Rp8,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 14.00% and will be paid through monthly installments starting from July 2015 until June 2018.

Pada tanggal 28 Juni 2016, EFI memperoleh

fasilitas PAM 10 dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Juni 2019.

On June 28, 2016, EFI obtained PAM 10 facility with maximum amount of Rp15,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 14.00% and will be paid through monthly installments starting from July 2016 until June 2019.

Pada tanggal 28 Februari 2017, EFI memperoleh

fasilitas PAM 11 dengan jumlah maksimum sebesar Rp8.000.000 dari Bank Harda. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% dan akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Februari 2020.

On February 28, 2017, EFI obtained PAM 11 facility with maximum amount of Rp8,000,000 from Bank Harda. This loan bears annual interest rate of 14.00% and will be paid through monthly installments starting from March 2017 until February 2020.

Pada tanggal 27 Juli 2017, bunga atas fasilitas-

fasilitas pinjaman telah disesuaikan menjadi sebesar 16,00% per tahun. Pada tanggal 21 Desember 2017, bunga atas fasilitas-fasilitas pinjaman kembali disesuaikan menjadi sebesar 14,00% per tahun.

On July 27, 2017, the interest rate for the facilities has been adjusted to 16.00% per annum. On December 21, 2017, the interest is further amended to 14.00% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa

pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp18.082.552 dan Rp21.557.680 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp1.066.460 dan Rp2.561.612 (Catatan 11).

These loans are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp18,082,552 and Rp21,557,680, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted Rp1,066,460 and Rp2,561,612, respectively (Note 11).


diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan dan batasan-batasan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Harda. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

In addition, while the loans are outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratios and covenants that have been agreed by EFI and Bank Harda. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.











123


PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)

Pada tanggal 3 Juli 2012, EFI memperoleh fasilitas

pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000 dari BJB. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan September 2012 sampai dengan bulan Agustus 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 3 Agustus 2016.

On July 3, 2012, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp20,000,000 from BJB. This loan bears annual interest rate of 12.00%, which will be paid through monthly installments starting from September 2012 until August 2016. This facility has been paid on August 3, 2016.

Pada tanggal 18 November 2013, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000 dari BJB. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2017. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 29 Januari 2017.

On November 18, 2013, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp15,000,000 from BJB. This loan bears annual interest rate of 12.00%, which will be paid through monthly installments starting from February 2014 until January 2017. This facility has been paid on January 29, 2017.

Pada tanggal 13 Mei 2015, EFI memperoleh

tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 dari Bank BJB. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Oktober 2018.

On May 13, 2015, EFI obtained an additional long-term loan facility with maximum amount of Rp50,000,000 from Bank BJB. This loan bears annual interest rate of 13.00%, which will be paid through monthly installments starting from June 2015 until October 2018.


pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp8.189.092 dan Rp16.473.372 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp5.872.736 dan Rp14.962.585 (Catatan 11).

These loans are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp8,189,092 and Rp16,473,372, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp5,872,736 and Rp14,962,585, respectively (Note 11).


harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan BJB. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

In addition, while the loan is outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratio that has been agreed by EFI and BJB. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.











124

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank

Sampoerna) Pada tanggal 6 Januari 2014, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman dari Bank Sampoerna dengan jumlah maksimal sebesar Rp20.000.000 dengan suku bunga tahunan sebesar 13,50%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Februari 2017. Mulai tanggal 1 Oktober 2014, bunga atas fasilitas pinjaman tersebut telah disesuaikan menjadi sebesar 14,00% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 28 Januari 2016. Pada tanggal 31 Desember 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

On January 6, 2014, EFI has obtained loan facility from Bank Sampoerna with maximum facility of Rp20,000,000 with annual interest rate of 13.50%, which will be paid through monthly installments starting from February 2014 until February 2017. Starting on October 1, 2014, the interest rate of the above-mentioned loan facility has been adjusted to 14.00% per annum. This facility has been paid on January 28, 2016. As of December 31, 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Pada tanggal 17 Juni 2013, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000 dari Bank Mega. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Agustus 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 25 Agustus 2016. Pada tanggal 31 Desember 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

On June 17, 2013, EFI obtained long-term loan facility with maximum amount of Rp25,000,000 from Bank Mega. This loan bears annual interest rate of 13.00%, which will be paid through monthly installments starting from July 2013 until August 2016. This facility has been paid on August 25, 2016. As of December 31, 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) Pada tanggal 5 Oktober 2015, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman jangka panjang yang disebut Pinjaman Aksep Money Market dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000 dari Bank Capital. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%.

On October 5, 2015, EFI obtained long-term loan faicility called Pinjaman Aksep Money Market with maximum amount of Rp15,000,000 from Bank Capital. This loan bears annual interest rate of 13.00%.

Pada tanggal 23 Februari 2016 dan 11 Mei 2016,

EFI menggunakan fasilitas sebesar Rp8.000.000 dan Rp7.000.000 dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dan telah dilunasi masing-masing pada tanggal 23 Mei 2016 dan 11 Agustus 2016.

On February 23, 2016 and May 11, 2016, EFI utilized the facility amounting to Rp8,000,000 and Rp7,000,000 with period of 3 (three) months and has been paid on May 23, 2016 and August 11, 2016, respectively.

Pada tanggal 31 Mei 2016, EFI menggunakan

kembali fasilitas tersebut sebesar Rp8.000.000 dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dan telah dilunasi pada tanggal 30 Agustus 2016.

On May 31, 2016, EFI reused that facility amounting to Rp8,000,000 which matured on 3 (three) months and has been paid on August 30, 2016.











125

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital)

(lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital)

(continued) Pada tanggal 23 November 2016, EFI memperoleh

fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka dari Bank Capital dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%. EFI telah menggunakan sebagian fasilitas tersebut sebesar Rp100.000, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Desember 2016 sampai dengan bulan November 2018.

On November 23, 2016, EFI obtained loan facility called Pinjaman Angsuran Berjangka with maximum amount of Rp30,000,000 from Bank Capital. This loan bears annual interest rate of 13.00%. EFI has been using some of the facilities amounting to Rp100,000, which will be paid through monthly installments starting from December 2016 until November 2018.

Pada tanggal 9 Januari 2017 dan 16 Januari 2017,

EFI telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman sebesar Rp2.150.000 dan Rp5.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Februari 2017 sampai dengan bulan November 2018.

On January 9, 2017 and January 16, 2017, EFI has withdrawn the loan facility amounted to Rp2,150,000 and Rp5,000,000. This loan bears annual interest rate of 13.00%, which will be paid through monthly installments starting from February 2017 until November 2018.

Pada tanggal 8 September 2017, 4 Oktober 2017

dan 25 Oktober 2017, EFI telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman sebesar Rp10.000.000, Rp7.300.000 dan Rp5.450.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan November 2018.

On September 8, 2017, October 4, 2017 and October 25, 2017, EFI has withdrawn the loan facilities amounted to Rp10,000,000, Rp7,300,000 and Rp5,450,000. This facilities bear annual interest rate of 13.00%, which will be paid through monthly installments starting from October 2017 until November 2018.


pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp24.377.130 dan Rp112.566 (Catatan 10). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Bank Capital. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loan are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp24,377,130 and Rp112,566, respectively (Note 10). In addition, while the loans are outstanding, the EFI is required to maintain certain financial ratios that have been agreed by EFI and Bank Capital. As of December 31, 2017 and 2016 EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

PT Bank Ganesha Tbk (Bank Ganesha) PT Bank Ganesha Tbk (Bank Ganesha) Sejak 2011, VIU memperoleh beberapa fasilitas

pinjaman angsuran dari Bank Ganesha dengan total plafond kredit sebesar Rp7.500.000. Pinjaman ini dijamin dengan penyertaan modal ventura sebesar 110% dari plafond kredit. VIU memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. Di bawah ini adalah fasilitas pinjaman yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Since 2011, VIU obtained installment loan facility from Bank Ganesha with total credit plafond amounting to Rp7,500,000. This loan is secured by investment in venture capital for 110% from credit plafond. VIU complied with the loan covenants under these loan facilities. Below are outstanding loan facility as of December 31, 2017 and 2016.











126


PT Bank Ganesha Tbk (Bank Ganesha) (lanjutan) PT Bank Ganesha Tbk (Bank Ganesha) (continued)

Pada tanggal 27 Agustus 2013, VIU memperoleh

tambahan pinjaman yang sama dari Bank Ganesha dengan tambahan plafond kredit menjadi sebesar Rp12.402.348 dengan jangka waktu kredit selama 5 tahun dan dikenai suku bunga tahunan sebesar 13,00%.

On August 27, 2013, VIU obtained additional installment loan from Bank Ganesha with addition credit plafond amount to be Rp12,402,348 with credit term for 5 years and bears annual interest rate of 13.00%.

Pada tanggal 27 Februari 2017, VIU mendapat

penurunan fasilitas kredit dari Bank Ganesha dengan total plafond kredit sebesar Rp10.000.000. Fasilitas ini dikenai suku bunga tahunan sebesar 12,50% dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2022. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

On February 27, 2017, VIU received a decrease of loan facility from Bank Ganesha with total credit plafond amounting to Rp10,000,000. This loan bears annual interest rate of 12.50% and will mature on February 27, 2022. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank)

Pada tanggal 11 Maret 2016, EFI memperoleh

fasilitas pinjaman yang disebut Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000.000 dari LPEI. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,00%. Pada tanggal 31 Desember 2016, EFI telah menggunakan fasilitas ini sebesar Rp26.480.000, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Mei 2016 sampai dengan bulan November 2019.

On March 11, 2016, EFI obtained loan facility called Pinjaman Modal Kerja with maximum amount of Rp150,000,000 from LPEI. This loan bears annual interest rate of 11.00%. As of December 31, 2016, EFI has utilized this loan facility amounted to Rp26,480,000, which will be paid through monthly installments starting from April 2016 until November 2019.

Pada tanggal 7 Maret 2017, 24 Maret 2017 dan

29 Maret 2017, EFI telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman di LPEI masing-masing sebesar Rp4.500.000, Rp14.000.000 dan Rp4.500.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,00%, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan April 2017 sampai dengan bulan Maret 2020.

On March 7, 2017, March 24, 2017 and March 29, 2017, EFI has withdrawn the loan facilities from LPEI amounted to Rp4,500,000, Rp14,000,000 and Rp4,500,000, respectively. This loan facilities bear annual interest rate of 11.00%, which will be paid through monthly installments starting from April 2017 until March 2020.

Pada tanggal 19 Mei 2017, EFI memperoleh fasilitas

pinjaman yang disebut Pinjaman Modal Kerja Ekspor Term Loan II dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000 dari LPEI. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,00%. Pada tanggal 31 Desember 2017, EFI telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp67.300.000, yang akan dibayar melalui angsuran bulanan sejak bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Desember 2020.

On May 19, 2017, EFI obtained loan facility called Pinjaman Modal Kerja Ekspor Term Loan II with maximum amount of Rp100,000,000 from LPEI. This loan bears annual interest rate of 11.00%. As of December 31, 2017, EFI has utilized this loan facility amounted to Rp67,300,000, which will be paid through monthly installments starting from July 2017 until December 2020.











127

22. PINJAMAN BANK (lanjutan) 22. BANK LOANS (continued) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank) (lanjutan)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank) (continued)


pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai EFI secara fidusia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp110.958.353 dan Rp24.533.825 (Catatan 10) dan piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan masing-masing sebesar Rp339.961 dan Rp1.252.273 (Catatan 11). Selain itu, selama pinjaman belum dilunasi, EFI harus memelihara rasio keuangan tertentu yang telah disepakati oleh EFI dan Indonesia Eximbank. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, EFI telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

These loan are collateralized by financing lease receivables and consumer financing receivables on a fiduciary basis. As of December 31, 2017 and 2016, financing lease receivables pledged as collateral amounted to Rp110,958,353 and Rp24,533,825, respectively (Note 10) and consumer financing receivables pledged as collateral amounted to Rp339,961 and Rp1,252,273, respectively (Note 11). In addition, while the loans are outstanding, EFI is required to maintain certain financial ratios that have been agreed by EFI and Indonesia Eximbank. As of December 31, 2017 and 2016, EFI has complied with the loan covenants under these loan facilities.

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL

Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as of December 31, 2017 and 2016 as follows:

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage of Total/ Pemegang saham and fully paid ownerships Total Amount Shareholders

Saham seri A Rp500 (nilai penuh) A series at Rp500 (full amount) per saham per share Equity Global International Limited 685.000.000 9,19% 342.500.000 Equity Global International Limited Kepemilikan publik (masing-masing Public (each di bawah 5%) 756.440.000 10,15% 378.220.000 below 5% ownership)

Total saham seri A 1.441.440.000 19,34% 720.720.000 Total A series shares

Saham seri B Rp250 (nilai penuh) B series at Rp250 (full amount) per saham per share Equity Global International Limited 3.571.040.248 47,90% 892.760.062 Equity Global International Limited Kepemilikan publik (masing-masing Public (each di bawah 5%) 213.855.950 2,87% 53.463.988 below 5% ownership)

Total saham seri B 3.784.896.198 50,77% 946.224.050 Total B series shares

Saham seri C Rp100 (nilai penuh) C series at Rp100 (full amount) per saham per share Equity Global International Limited 2.227.789.377 29,88% 222.778.938 Equity Global International Limited Kepemilikan publik (masing-masing Public (each di bawah 5%) 597.762 0,01% 59.775 below 5% ownership)

Total saham seri C 2.228.387.139 29,89% 222.838.713 Total C series shares

Total 7.454.723.337 100,00% 1.889.782.763 Total

Saham seri A, seri B dan C masing-masing memiliki

hak suara yang sama.

A series, B series and C series each has equivalent voting rights.











128

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued) Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak

ada komisaris dan direksi yang tercatat sebagai pemegang saham Perusahaan.

As of December 31, 2017 and 2016, there are no members of the boards of commissioners and directors who are the Company’s shareholders.

Informasi mengenai susunan pemegang saham dan

kepemilikan saham Perusahaan tersebut di atas adalah berdasarkan laporan dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan.

The above information of the Company’s shareholders and their share ownerships are based on the report from PT Datindo Entrycom, the Company’s Share Register.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR DAN SELISIH

TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK DAN DAMPAK TRANSAKSI DENGAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI

24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL AND DIFFERENCES ARISING FROM CHANGES IN THE EQUITY OF SUBSIDIARIES AND EFFECTS OF TRANSACTIONS WITH NON-CONTROLLING INTERESTS

Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital Berikut ini adalah rincian tambahan modal disetor

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

Tambahan modal disetor/

Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Additional paid-in capital

23 Oktober 1989/October 23, 1989 Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering 15.000.000 11 Juni 1990/June 11, 1990 Penawaran Umum Terbatas I/Limited Public Offering I 12.000.000 14 Agustus 1992/August 14, 1992 Pembagian saham bonus/Distribution of bonus shares (24.640.000) 5 Mei 1994/May 5, 1994 Penawaran Umum Terbatas II/Limited Public Offering II 60.060.000 7 Oktober 1996/October 7, 1996 Penawaran Umum Terbatas III/Limited Public Offering III 168.168.000 29 Januari 2016/January 29, 2016 Penawaran Umum Terbatas IV/Limited Public Offering IV 19.840.445

Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016/Balance as of December 31, 2017 and 2016 250.428.445

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas

Anak dan Dampak Transaksi dengan Kepentingan Nonpengendali

Differences Arising from Changes in the Equity of Subsidiaries and Effects of Transactions with Non-controlling Interests

Tanggal/Dates Kegiatan/Activities Jumlah/Amount

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015/Balance as of December 31, 2015 139.561.031 28 Juni 2016/June 28, 2016 Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI/ Differences between the transfer price and book value of the net assets of the Company’s investments in EFI 8.587.478

Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016/Balance as of December 31, 2017 and 2016 148.148.509

Pada tanggal 28 Juni 2016, Perusahaan melalui DE,

membeli kepemilikan EFI dari Global Link Equity Limited, dengan total harga pengalihan sebesar Rp35.502.430. Total nilai buku dari aset neto EFI yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp44.089.908. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku dari aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di EFI sebesar Rp8.587.478 dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Dampak Transaksi dengan Kepentingan Nonpengendali”.

On 28 Juni 2016, the Company through DE, bought ownership in EFI from Global Link Equity Limited, with a transfer price of Rp35,502,430. Total book value of the net assets of EFI at transaction date amounted to Rp44,089,908. The difference between the transfer price and book value of the net assets of the Company's investments in EFI amounted to Rp8,587,478 was recorded in “Differences Arising from Changes in the Equity of Subsidiaries and Effects of Transactions with Non-controlling Interests” account.











129

25. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 25. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE

VIU dan ESI menerbitkan wesel bayar jangka menengah dalam rangka memperkuat modal kerja VIU dan ESI dengan jangka waktu pembayaran antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, dengan tingkat bunga berkisar antara 12,00% sampai dengan 14,00% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dan antara 12,75% sampai dengan 14,15% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

VIU and ESI issued medium-term notes payable to strengthen VIU’s and ESI’s working capital with terms of payment of 1 (one) to 3 (three) years, with interest rates ranging from 12.00% to 14.00% per annum for the year ended December 31, 2017, and from 12.75% to 14.15% per annum for the year ended December 31, 2016.

Beban bunga untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp18.862.640 dan Rp19.438.482.

Interest expense for the years ended December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp18,862,640 and Rp19,438,482, respectively.

Rincian saldo wesel bayar jangka menengah adalah

sebagai berikut: The details of medium-term notes payable are as

follows:


2017 2016

Wesel bayar yang diterbitkan 517.000.000 502.300.000 Issued notes payable Bagian Perusahaan dan entitas anak (322.300.000) (311.400.000) Portion of the Company and subsidiaries

Total pihak ketiga 194.700.000 190.900.000 Total third parties

26. PENDAPATAN UNDERWRITING - NETO 26. UNDERWRITING REVENUES – NET


2017 2016

Pendapatan premi 1.569.049.017 1.545.886.355 Premium income Komisi - neto 31.919.000 - Commission - net Perubahan beban reasuransi Changes in deferred yang ditangguhkan (Catatan 8) 4.746.941 (9.649.757) reinsurance ceded (Note 8)

Premi reasuransi (793.673.269) (717.523.798) Reinsurance premium Perubahan premi yang belum Changes in merupakan pendapatan (Catatan 18) (7.745.925) 9.172.247 unearned premiums (Note 18) Potongan premi (16.342.520) (26.778.759) Premium discount

Total pendapatan underwriting - neto 787.953.244 801.106.288 Total underwriting revenues - net

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada transaksi pendapatan underwriting dari satu pelanggan yang jumlah kumulatifnya melebihi 10% dari pendapatan underwriting.

For the years ended December 31, 2017 and 2016, there were no underwriting revenues transactions made from any single customer with a cumulative amount exceeding 10% of the underwriting revenues.











130

27. BEBAN UNDERWRITING - NETO 27. UNDERWRITING EXPENSES - NET


2017 2016

Klaim 606.252.712 775.879.018 Claims Perubahan liabilitas manfaat Changes in liability for polis masa depan (Catatan 18) 84.383.723 178.787.296 future policy benefits (Note 18) Perubahan liabilitas kepada pemegang Changes in liability to unit link (Catatan 18) 68.259.093 (41.200.401) unit link holders (Note 18) Komisi - neto 45.267.104 10.724.962 Commissions - net Perubahan liabilitas kontrak Changes in long-term insurance asuransi jangka panjang (Catatan 18) 1.897.480 735.293 contract liabilities (Note 18) Perubahan liabilitas kontrak Changes in long-term insurance asuransi jangka panjang contract liabilities dari reasuradur (Catatan 8) (217.511) 4.038.136 from reinsurer (Note 8) Perubahan estimasi klaim (Catatan 18) (2.687.090) (470.603.418) Changes in estimated claims (Note 18) Perubahan estimasi pemulihan Changes in estimated reinsurance klaim reasuransi dari reasuradur (96.207.566) 701.054.307 claim recoveries from reinsurer Perubahan pemulihan estimasi Changes in estimated claim recoveries klaim dari reasuransi (Catatan 8) (7.139.482) (460.944.305) from reinsurance (Note 8)

Total beban underwriting - neto 699.808.463 698.470.888 Total underwriting expenses - net

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada transaksi beban underwriting dari satu pihak yang jumlah kumulatifnya melebihi 10% dari pendapatan underwriting.

For the years ended December 31, 2017 and 2016, there were no underwriting expenses transaction made from any single party with a cumulative amount exceeding 10% of the underwriting revenue.

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES


2017 2016

Gaji dan kesejahteraan karyawan 241.205.632 235.960.763 Salaries and employees’ benefits Sewa 17.216.273 21.497.109 Rental Jasa tenaga ahli 16.855.419 9.499.756 Professional fees Penyusutan (Catatan 15) 14.517.158 12.798.962 Depreciation (Note 15) Imbalan kerja karyawan (Catatan 29) 12.671.487 12.626.358 Employees’ service entitlement (Note 29) Perbaikan dan pemeliharaan 12.345.721 13.368.450 Repairs and maintenance Transportasi 8.444.628 9.420.889 Transportation Dana pensiun (Catatan 29) 8.262.172 6.042.037 Pension plans (Note 29) Komunikasi 6.880.124 6.602.794 Communication Insentif agen 6.842.841 5.865.161 Agents incentive Iklan dan promosi 6.824.394 5.045.156 Advertising and promotions Seminar dan pelatihan 6.351.277 8.024.180 Workshop and training Percetakan dan alat tulis 4.341.802 4.099.789 Printing and stationeries Beban listrik dan air 3.348.420 3.377.382 Electricity and water expense Beban pajak 457.059 11.834.677 Tax expense Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 14.659.614 12.722.558 Others (each below Rp3 billion)

Total beban umum dan Total general and administrative administrasi 381.224.021 378.786.021 expenses











131

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS

Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan

program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Dana pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, pihak berelasi, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Kep-138/KM.17/1998 tanggal 20 April 1998. Jumlah iuran pensiun yang dibayarkan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 28) adalah sebagai berikut:

The Company and subsidiaries have a defined contribution pension plan covering substantially all of their permanent employees. The pension fund is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Equity Life Indonesia, a related party, which establishment has been authorized by the Ministry of Finance of the Republik of Indonesia in Decision Letter No. Kep-138/KM.17/1998 dated April 20, 1998. Pension contributions charged to operations and are presented as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 28) are as follows:


2017 2016

Iuran pensiun 8.262.172 6.042.037 Pension contributions Tidak ada iuran terutang pada tanggal

31 Desember 2017 and 2016. There were no pension contributions payable as of

December 31, 2017 and 2016. Sebagai tambahan atas program pensiun karyawan

seperti yang dijelaskan di atas, Perusahaan dan entitas anak menyediakan manfaat minimum sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 untuk seluruh karyawan tetap. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo liabilitas imbalan kerja tersebut masing-masing sebesar Rp79.595.784 dan Rp64.014.196 disajikan sebagai “Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

In addition to the employees’ pension plan as discussed above, the Company and subsidiaries provide minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 for all of their permanent employees. As of December 31, 2017 and 2016 the benefits liability amounting to Rp79,595,784 and Rp64,014,196, respectively, are presented as “Estimated employees’ benefits liability” in the consolidated statement of financial position.

Total kewajiban imbalan kerja yang disajikan dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian dan beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dihitung oleh PT Gemma Actuarial pada tahun 2017 dan 2016, aktuaris independen.

The amounts recognized as liability for long-term employee benefits in the consolidated statement of financial position and as employee benefits expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income were determined for the following Subsidiaries by PT Gemma Actuarial in 2017 and 2016, independent actuaries.

Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai

berikut: The assumptions used are as follows:

2017 2016

Tingkat diskonto 6,30% - 7,80% 8% - 9% Discount rate Tingkat kenaikan upah tahunan 8% 8% Salary increase Usia pensiun 56 tahun/years 56 tahun/years Retirement age Tabel mortalita TMI III TMI III Mortality table











132

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

a. Liabilitas imbalan kerja a. Liability for employee benefits

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Movements in the employee benefits liability are as follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 64.014.215 67.190.016 Balance at beginning of year Penyisihan tahun berjalan 12.671.487 12.626.358 Provision during the year Pembayaran imbalan kerja (8.384.455) (7.334.928) Benefits payments Pendapatan (rugi) komprehensif lain 11.294.537 (8.467.250) Other comprehensive income (loss)


b. Beban imbalan kerja karyawan b Employees benefits expenses


2017 2016

Biaya jasa kini 7.407.335 6.579.255 Current service cost Beban bunga 5.264.152 6.047.103 Interest cost

Total beban imbalan kerja 12.671.487 12.626.358 Total employee benefits expense

c. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang c. Liability for long-term employee benefit

2017 2016

Nilai kini dari imbalan kerja 79.595.784 64.014.196 Present value of benefits obligation


d. Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja

adalah sebagai berikut: d. The movements in the present value of the

defined benefit obligation are as follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 64.014.215 67.190.016 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 7.407.335 6.579.255 Current service cost Beban bunga 5.264.152 6.047.103 Interest cost Kerugian (keuntungan) aktuarial dari liabilitas Actuarial gain (loss) on imbalan kerja benefits obligation penyesuaian historis 11.294.537 (8.467.250) experience adjustment Pembayaran selama tahun berjalan (8.384.455) (7.334.928) Employee benefits paid

Saldo akhir tahun 79.595.784 64.014.196 Balance at the end of the year











133

29. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

29. PENSION PLANS AND RETIREMENT EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

e. Mutasi dari kerugian (keuntungan) aktuaria

pada penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

e. The movements of the actuarial losses (gains) recognized as other comprehensive income are as follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 17.553.750 26.021.000 Balance at beginning of year Kerugian (keuntungan) aktuaria Actuarial losses (gains) recognized tahun berjalan 11.294.537 (8.467.250) in current year

Saldo akhir tahun 28.848.287 17.553.750 Balance at the end of the year

f. Analisis profil jatuh tempo pembayaran

imbalan kerja (tidak diaudit) f. Maturity profile analysis of employees’

benefits payment (unaudited)

2017

1 tahun 6.490.527 1 year 1 - 2 tahun 17.538.801 1 - 2 years 2 - 5 tahun 47.767.459 2 - 5 years > 5 tahun 200.832.593 > 5 years

Total 272.629.380 Total

g. Analisa sensitivitas kuantitatif untuk

asumsi-asumsi yang signifikan (tidak diaudit)

g. The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions (unaudited)

Pengaruh nilai kini atas kewajiban imbalan pasca-kerja/ Pengaruh atas Effect on present biaya jasa kini/ Persentase/ value of benefits Persentase/ Effect on current Percentage obligation Percentage service cost

2017 2017 Kenaikan +1% (9.925.194) -1% (695.323) Increase Penurunan -1% 5.252.372 -1% 811.465 Decrease 2016 2016 Kenaikan +1% (6.565.560) +1% (638.498) Increase Penurunan -1% 7.701.555 -1% 747.694 Decrease

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Perusahaan dan entitas anak dihadapkan pada

risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, risiko solvabilitas, risiko kecukupan modal kerja, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar dan risiko asuransi. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan entitas anak.

The Company and subsidiaries are exposed to interest rate risk, credit risk, liquidity risk, investment risk, solvability risk, working capital adequacy risk, foreign exchange rate risk, market value risk and insurance risk. The Company and subsidiaries’ overall risk management program focus on the uncertainty of financial markets and seek to minimize potential adverse effects on the Company and subsidiaries’ financial performance.











134

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko tingkat bunga Interest rate risk Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar

atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.

Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi

terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito, investasi sewa pembiayaan, pinjaman bank, piutang dan utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko suku bunga dengan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga pasar serta bernegosiasi dengan bank untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan dan entitas anak. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat bunga.

Financial assets and liabilities which potentially influenced by interest rate risk, especially deposits, investment in financing leases, bank loans, trade receivables and trade payables from securities and administration service. The Company and subsidiaries manages interest rate risk by monitoring the movement of market rate and negotiates accordingly with the bank to minimized the negative impact on the Company and subsidiaries. Currently, the Company and subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate risk.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas

kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all variables held constant, of the Company and subsidiaries’ income before income tax expense:


2017 2016

Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin 3.664.983 3.381.549 Increase in interest rate in 100 basis point Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin (3.664.983) (3.381.549) Decrease in interest rate in 100 basis point

Risiko kredit Credit risk Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat

dihindari namun dapat dikelola hingga pada batasan yang dapat diterima. Perusahaan dan entitas anak telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit.

Credit risk is an unavoidable risk, however, it could be managed to an acceptable limit. The Company and subsidiaries have a policy in order to deal with this risk. It starts from the process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process before being approved.

Risiko kredit merupakan risiko utama EFI karena EFI bergerak dalam bidang pembiayaan. Secara langsung, EFI menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan EFI.

Credit risk is EFI’s major risk because EFI is engaged in financing activity. EFI faces direct risks when consumers are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between consumers and EFI.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan

dan entitas anak harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi kredit.

For each financial asset category, the Company and subsidiaries should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.











135



Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

Eksposur entitas anak terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang premi dan koasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek dan penyertaan modal ventura dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

Subsidiaries’ exposure to credit risk mainly comes from the investment in financing leases, consumer financing receivables, premium and co-insurance receivables, securities trading and stock administration fee receivables and investment in venture capital, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau yang lainnya.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.

Pelanggan dari entitas anak kebanyakan

adalah individu dan tidak berkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.

The customers of subsidiaries are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.

Berikut ini adalah risiko kredit entitas anak

berdasarkan evaluasi penurunan nilai: The following table sets out the subsidiaries’ credit

risk based on provision for impairment losses assessment classification:


Mengalami Tidak mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

Investasi sewa pembiayaan 12.386.077 494.606.289 506.992.366 Investment in financing leases Penyisihan kerugian penurunan nilai (2.892.344) (7.663.743) (10.556.087) Provision for impairment losses

Neto 9.493.733 486.942.546 496.436.279 Net Piutang pembiayaan konsumen 1.752.854 237.895.067 239.647.921 Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (236.178) (3.521.327) (3.757.505) Provision for impairment losses

Neto 1.516.676 234.373.740 235.890.416 Net Piutang premi dan koasuransi 257.437.810 20.186.783 277.624.593 Premium and co-insurance receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (4.773.953) (4.773.953) Provision for impairment losses

Neto 257.437.810 15.412.830 272.850.640 Net Piutang usaha sekuritas dan jasa Securities trading and stock administrasi efek 8.927 41.457.083 41.466.010 administration fee receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (8.927) - (8.927) Provision for impairment losses

Neto - 41.457.083 41.457.083 Net Penyertaan modal ventura 285.965 226.840.086 227.126.551 Investment in venture capital Penyisihan kerugian penurunan nilai (285.965) - (285.965) Provision for impairment losses

Neto - 226.840.086 226.840.586 Net Tagihan anjak piutang - 33.991.509 33.991.509 Factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (3.080.002) (3.080.002) Provision for impairment losses

Neto - 30.911.507 30.911.507 Net











136



Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Berikut ini adalah risiko kredit entitas anak berdasarkan evaluasi penurunan nilai: (lanjutan)

The following table sets out the subsidiaries’ credit risk based on provision for impairment losses assessment classification: (continued)


Mengalami Tidak mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total

Investasi sewa pembiayaan 35.502.098 424.402.235 459.904.333 Investment in financing leases Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.603.506) (12.134.059) (13.737.565) Provision for impairment losses

Neto 33.898.592 412.268.176 446.166.768 Net Piutang pembiayaan konsumen 623.696 220.751.341 221.375.037 Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (33.547) (3.457.745) (3.491.292) Provision for impairment losses

Neto 590.149 217.293.596 217.883.745 Net Piutang premi dan koasuransi 6.517.525 234.761.801 241.279.326 Premium and co-insurance receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (4.613.799) (40.000) (4.653.799) Provision for impairment losses

Neto 1.903.726 234.721.801 236.625.527 Net Piutang usaha sekuritas dan jasa Securities trading and stock administrasi efek 8.927 39.629.419 39.638.356 administration fee receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (8.927) - (8.927) Provision for impairment losses

Neto - 39.629.419 39.629.429 Net Penyertaan modal ventura 135.966 250.696.281 250.832.247 Investment in venture capital Penyisihan kerugian penurunan nilai (135.966) - (135.966) Provision for impairment losses

Neto - 250.696.281 250.696.281 Net Tagihan anjak piutang - 58.887.796 58.887.796 Factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (690.443) (690.443) Provision for impairment losses

Neto - 58.197.353 58.197.353 Net

EFI EFI

Investasi sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen EFI yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.

EFI’s investment in financing leases and consumer financing receivables which installments are overdue for more than 90 days are classified as impaired financial assets.

Sebagai jaminan piutang pembiayaan konsumen

yang diberikan, EFI menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor atau bukti kepemilikan lain untuk objek lainnya yang dibiayai.

As collateral to the consumer financing receivables, EFI receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles or other proof of ownership for other objects financed by EFI.

ESI ESI

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari nasabah atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada ESI. Dalam transaksi perdagangan di Bursa, ESI bertindak sebagai perantara yang mewakili nasabah. ESI tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. ESI memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi manajemen risiko menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.

Credit risk arises from the risk of failure of the customer's contractual liability which resulting financial loss to ESI. In trading transaction on Exchange, ESI act as broker representing the customer. ESI has not significant concentration credit risk. ESI has a policy to ensure the trading is performed with the customers who have good credit records history. Risk management division sets client limit of credit and level of collateral of the customer.











137



Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) ESI (lanjutan) ESI (continued) Eksposur risiko kredit ESI berkaitan dengan

kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, ESI memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jaminan yang diterima ESI dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.

ESI’s credit risk exposure related to associate stock brokerage activities in customers’ contractual position in trading. Thus, ESI needs collateral to reduce its risk. ESI received cash and securities listed in exchange as collateral instrument.

Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara

kas dan jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, ESI meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

For other financial assets such as cash and cash equivalents and collateral in the clearing and guarantee institution, ESI reduce the credit risk by doing a placement at a reputable financial institution.

ADM, ELI dan DE ADM, ELI and DE

Risiko kredit yang dihadapi oleh ADM, ELI dan DE

berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. ADM, ELI dan DE telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa pemberian produk dan jasa hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik.

Credit risks exposed by ADM, ELI and DE arise from receivables given to the customers. ADM, ELI and DE has taken some considered policy to reduce this risk, which is to ensure the products and services just addressed to trusted and good credit history customers.

ADM, ELI dan DE memberikan jangka waktu kredit

30 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil ADM, ELI dan DE adalah pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang. Untuk mengurangi risiko kredit, ADM, ELI dan DE akan menghentikan pemberian produk dan jasa kepada emiten yang gagal bayar.

ADM, ELI and DE provide 30 days credit term from the date of issuance invoice. Other preventive steps taken by ADM, ELI and DE are intensive monitoring of the balances and aging of receivables. To reduce credit risk, ADM, ELI and DE will stop providing products and services to default customers.

Risiko likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan

dan entitas anak akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Perusahaan dan entitas anak secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar jangka menengah.

Liquidity risk is the risk that the Company and subsidiaries will have difficulties in paying its financial liabilities. The Company and subsidiaries regularly evaluate their projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and medium-term notes payable.

Perusahaan dan entitas anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan bank, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

The Company and subsidiaries manage their liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash on hand and in banks, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.











138



Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (termasuk pembayaran bunga di masa depan) (tidak diaudit):

The table below summarizes the maturity profile of the Company and subsidiaries’ financial liabilities based on contractual undiscounted payments (including future interests payment) (unaudited):

31 Desember 2017December 31, 2017

Dalam waktu Lebih dari Total/ Dalam 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/ Total Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years

Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 23.394.577 23.394.577 - - administration fee payables

Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 189.022.264 189.022.264 - - and commissions payable

Utang klaim 37.255.506 37.255.506 - - Claims payable Beban akrual 6.130.911 6.130.911 - - Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah 209.053.000 - 209.053.000 - Medium-term notes payable Pinjaman bank - neto 274.045.395 178.554.353 95.491.042 - Bank loans - net Liabilitas lainnya 86.989.407 86.989.407 - - Other liabilities

Total 825.891.060 521.347.018 304.544.042 - Total

31 Desember 2016December 31, 2016

Dalam waktu Lebih dari Total/ Dalam 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/ Total Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years

Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 8.540.788 8.540.788 - - administration fee payables

Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi 194.903.390 194.903.390 - - and commissions payable

Utang klaim 37.255.505 37.255.505 - - Claims payable Beban akrual 3.651.625 3.651.625 - - Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah 200.851.804 5.646.992 195.204.812 - Medium-term notes payable Pinjaman bank - neto 266.601.094 178.554.353 88.046.741 - Bank loans - net Liabilitas lainnya 61.431.020 61.431.020 - - Other liabilities

Total 773.235.226 489.983.673 283.251.553 - Total

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh

tempo atas liabilitas keuangan: The table below summarizes the maturity profile of

the Company’s financial liabilities:


Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ Dalam waktu Lebih dari No contractual Dalam 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/ maturity Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock

jasa administrasi efek - - - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers

dan komisi - 189.022.264 - - and commissions payable Utang klaim - 37.255.506 - - Claims payable Beban akrual - 6.130.911 - - Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah - - 194.700.000 - Medium-term notes payable Pinjaman bank - neto - 178.554.353 50.430.486 - Bank loans - net Liabilitas lainnya - 86.989.407 - - Other liabilities

Total - 497.952.441 245.130.486 - Total











139



Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh

tempo atas liabilitas keuangan: (lanjutan) The table below summarizes the maturity profile of

the Company’s financial liabilities: (continued)


Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ Dalam waktu Lebih dari No contractual Dalam 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/ maturity Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek - 8.540.788 - - administration fee payables Utang koasuransi, reasuransi Due to co-insurers, reinsurers dan komisi - 194.903.390 - - and commissions payable Utang klaim - 37.255.505 - - Claims payable Beban akrual - 3.651.625 - - Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah - 12.600.000 178.300.000 - Medium-term notes payable Pinjaman bank - neto - 168.039.982 97.475.734 - Bank loans - net Liabilitas lainnya - 61.431.021 - - Other liabilities Total - 486.422.311 275.775.734 - Total

Risiko investasi Investment risk

Risiko investasi adalah risiko yang mungkin terjadi karena penempatan dana untuk tujuan investasi antara lain berupa: • Risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. • Risiko fluktuasi harga saham di bursa. • Risiko tidak dapat ditariknya kembali dana yang

ditempatkan akibat perusahaan dimana dana tersebut ditempatkan tidak dapat melakukan pembayaran kembali.

Investment risk is the risk that may occur due to the placement of funds for investment purpose, such as: • The risk of fluctuations in currency exchange rates. • The risk of stock price fluctuations. • The risk that funds placed by the Company can not be withdrawn because institutions in which the funds were placed cannot make the repayment.

Perusahaan dan entitas anak menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, saham di pasar modal, penyertaan langsung serta investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, ADM dan ELI berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

The Company and subsidiaries place investment funds in investment instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the capital market, direct investment and investment in the form of property. In the control of risks, ADM and ELI adhere to government regulations relating to the financial health of the insurance and reinsurance companies in accordance with prevailing regulations.











140



Risiko solvabilitas Solvability risk

Risiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan ADM dan ELI memenuhi tingkat solvabilitas seperti yang disyaratkan oleh regulator sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi ADM dan ELI. Untuk mengelola risiko ini, ADM dan ELI harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Hasil perhitungan solvabilitas ADM dan ELI telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Solvability risk is the risk of ADM and ELI’s inability to meet solvency as required by the regulator, in accordance with the Regulation of Ministry of Finance No. 53/PMK.10/2012, whereby failure to comply with the regulation may result in termination of business operations. To manage this risk, ADM and ELI need to always maintain the quality of assets that can be regarded as assets that are allowed. The result of solvency calculation for ADM and ELI is in accordance with the applicable regulation.

Risiko kecukupan modal kerja Working capital adequacy risk

ESI diwajibkan memenuhi keputusan No. KEP-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang “Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan”. Keputusan tersebut mengatur perusahaan efek, yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi, wajib memiliki paling sedikit sebesar Rp25.000.000 atau 6,25% dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilitas, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp200.000 dan 0,1% dari total dana yang dikelola. ESI telah memenuhi persyaratan modal sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut di atas.

ESI is required to implement decision No. KEP-566/BL/2011 dated October 31, 2011, about “Monitoring and Reporting of Adjusted Net Working Capital”. The said decision determine the securities company, which operate as brokerage dealer, perform the administration of customers’ stock account and investment manager, are required to have at least Rp25,000,000 or 6.25% of total liabilities without debt sub-ordinary and debt in order to public offering or limited offering plus ranking liabilities, which more higher, plus Rp200,000 and 0.1% from total fund managed. ESI has fulfilled the capital requirements as stated in the regulation above.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange rate risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Paparan Perusahaan dan entitas anak terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, aset lainnya, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi klaim, utang klaim dan liabilitas kepada pemegang unit link dan liabilitas lainnya.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalent, investments, premium and co-insurance receivables, other assets, due to co-insurers, reinsurers and commissions payable, unearned premiums, estimated claims, claims payable and liability to unit link holders and other liabilities.











141



Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange rate risk (continued)

Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perusahaan dan entitas anak dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dengan mata uang asing lainnya. Pengelolaan risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan meminimalisir perbedaan (gap) antara total eksposur liabilitas dalam mata uang asing lainnya dan total eksposur investasi dalam mata uang asing lainnya. Setiap liabilitas dalam mata uang asing lainnya harus memiliki back up investasi dalam mata uang asing yang sama. Pemantauan terhadap perbedaan ini dilakukan secara periodik dan jika terdapat perbedaan yang signifikan maka akan dilakukan penyeimbangan di sisi investasi.

The reporting currency is Indonesian Rupiah. The Company and subsidiaries’ financial performance are influenced by the fluctuation in the exchange rate between the Rupiah and other foreign currencies. Management of foreign exchange rate risk is made by minimalize the gap between the total liabilities exposure and investments exposure denominated in other foreign currencies. Each liability denominated in other foreign currencies must be supported with investments denominated in the same foreign currencies. Evaluation upon these gaps is performed periodically and if there is significant gap, accordingly, will be balancing on the investments side.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan nilai tukar mata uang asing, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in foreign exchange rate, with all variables held constant, of the Company and subsidiaries’ income before income tax expense:


2017 2016

Kenaikan nilai tukar mata uang asing Increase in foreign exchange rate dalam 100 basis poin 2.266.267 1.861.994 in 100 basis point Penurunan nilai tukar mata uang asing Decrease in foreign exchange rate dalam 100 basis poin (2.266.267) (1.861.994) in 100 basis point

Risiko harga pasar Market value risk

Perusahaan dan entitas anak menghadapi risiko harga pasar terkait investasi efek. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan entitas anak mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan keduanya.

The Company and subsidiaries are exposed to the market value risk due to investment securities. To manage the value risk arising from this investment, the Company and subsidiaries diversify their portfolio. Portfolio diversification is based on the limitation specified by both of them.

Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan eksposur risiko atas risiko harga efek yang timbul dari investasi yang termasuk dalam kategori aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan tersedia untuk dijual.

Sensitivity analysis is determined based on exposure risk of marketable securities price risk that arising from investment which included in financial assets at fair value through profit or loss and available for sale categories.











142



Risiko harga pasar (lanjutan) Market value risk (continued) Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan harga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market value, with all variables held constant, of the profit before tax:


2017 2016

Laba sebelum beban pajak penghasilan Income before income tax expense Kenaikan harga pasar Increase in market value dalam 100 basis poin 1.268.115 1.027.300 in 100 basis point Penurunan harga pasar Decrease in market value dalam 100 basis poin (1.268.115) (1.027.300) in 100 basis point Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Kenaikan harga pasar Increase in market value dalam 100 basis poin 17.020 81.991 in 100 basis point Penurunan harga pasar Decrease in market value dalam 100 basis poin (17.020) (81.991) in 100 basis point

Risiko asuransi Insurance risk Risiko utama kontrak asuransi yang dihadapi oleh

entitas anak adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan setelah pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan entitas anak adalah meyakinkan bahwa penyisihan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.

The principal risk the subsidiaries face under insurance contracts is that the actual claims and benefit payments or the timing thereof, differ from expectations. This is influenced by the frequency of claims, severity of claims, actual benefits paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the subsidiaries is to ensure that sufficient reserves are available to cover these liabilities.

Eksposur risiko diminimalisir dengan menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi dengan menggunakan program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler reviu terhadap prosedur penanganan klaim dan penyelidikan berkala terhadap klaim palsu adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko entitas anak. entitas anak juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis. Risiko inflasi diminimalisir dengan mempertimbangkan faktor inflasi saat menghitung liabilitas kontrak asuransi.

The risk exposure is mitigated by spreading the risk to another insurance company or reinsurance using reinsurance program. The variability of risk is also improved by careful selection and implementation of underwriting strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversified in term of type of risk and level of insured benefits. Furthermore, a strict claim review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of claim handling procedures and frequent investigation of fraudulent claims are all policies and procedures put in place to reduce the risk exposure of the subsidiaries. The subsidiaries further enforces a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to reduce its exposure to unpredictable future developments that can negatively impact the business. Inflation risk is mitigated by taking into account when estimating insurance contract liabilities.











143



Risiko asuransi (lanjutan) Insurance risk (continued)

Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diperkirakan konsisten dengan provisi klaim yang ada dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, entitas anak memiliki perjanjian reasuransi, namun entitas anak tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan entitas anak dalam reasuransi juga terdiversifikasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi entitas anak secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the outstanding claims provisions and are in accordance with the reinsurance contracts. Although, the subsidiaries have reinsurance arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders and thus a credit exposure exits with respect to ceded insurance, to the extent that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such reinsurance agrements. The subsidiaries’ placement of reinsurance is diversified such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the operation of the subsidiaries substantially dependent upon any single reinsurance contract.

Asuransi kerugian Casualty insurance

Jenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan oleh entitas anak adalah kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan, rangka kapal, rekayasa dan pengangkutan. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan dan rekayasa.

Type of general insurance contracts issued by the subsidiaries are fire, motor vehicles, accident, marine hull, engineering and marine cargo. Risks under general insurance policies usually cover twelve months duration or less, except for fire, motor vehicle, accident and engineering insurance.

Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang paling signifikan timbul dari perubahan iklim, bencana alam dan kegiatan teroris. Ada juga risiko inflasi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

For general insurance contracts, the most significant risks arise from climate changes, natural disasters and terrorist activities. For longer tail claims that take some years to settle, there is also inflation risk.

Entitas anak juga membeli reasuransi sebagai

bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah surplus treaty yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan entitas anak untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss yang dirancang untuk meminimalisir eksposur neto entitas anak apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss bervariasi berdasarkan produk.

The subsidiaries also purchase reinsurance as part of its risk mitigation programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is surplus treaty reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the subsidiaries to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the subsidiaries’ net exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss reinsurance vary by product line and territory.











144




Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued)

Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract:


Liabilitas Aset Liabilitas asuransi/ reasuransi/ neto/ Insurance Reinsurance Net liabilities assets liabilities

Rangka kapal 96.904.067 92.019.966 4.884.101 Marine hull Kebakaran 256.471.161 200.675.953 55.795.208 Fire Kecelakaan 148.942.661 140.587.973 8.354.688 Accident Pengangkutan 20.997.418 15.576.406 5.421.012 Marine cargo Rekayasa 18.845.106 11.802.832 7.042.274 Engineering Kendaraan bermotor 22.874.206 1.780.496 21.093.710 Motor vehicles

Total 565.034.619 462.443.626 102.590.993 Total



Rangka kapal 122.602.449 119.557.701 3.044.748 Marine hull Kebakaran 275.520.101 209.805.609 65.714.492 Fire Kecelakaan 154.891.105 150.359.570 4.531.535 Accident Pengangkutan 19.217.047 14.183.885 5.033.162 Marine cargo Rekayasa 52.414.111 41.170.924 11.243.187 Engineering Kendaraan bermotor 24.954.308 2.339.200 22.615.108 Motor vehicles

Total 649.599.121 537.416.889 112.182.232 Total


Kontrak asuransi jiwa yang ditawarkan oleh ELI meliputi: seumur hidup, kematian eka warsa, kesehatan, pensiun disatukan, unit link, pensiun endowment murni, hipotek, penyisihan penurunan jangka dan hibah endowment.

Life insurance contracts offered by ELI include: whole life, term insurance, health assurance, unitised pensions, unit link, pure endowment pensions, mortgage reduction term allowance and combined endowments.











145




Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued) Risiko utama yang terpapar pada ELI adalah sebagai berikut: · Risiko atas kematian - risiko kerugian yang

timbul karena kematian yang dialami pemegang polis berbeda dari yang diharapkan

· Risiko atas morbiditas - risiko kerugian yang timbul karena kondisi kesehatan pemegang polis berbeda dari yang diharapkan

· Risiko atas panjang usia - risiko kerugian yang timbul karena penerima tunjangan hidup melebihi yang diharapkan

· Risiko atas penerimaan dari investasi - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan

· Risiko atas beban - risiko kerugian yang timbul dari beban yang dialami berbeda dengan yang diharapkan

· Risiko atas keputusan pemegang polis - risiko atas kerugian yang disebabkan karena tindakan yang diambil oleh pemegang polis berbeda dengan yang diharapkan.

The main risks that ELI is exposed to are as follows: · Mortality risk - risk of loss arising due to

policyholder death experience being different than expected

· Morbidity risk - risk of loss arising due to policyholder health experience being different than expected

· Longevity risk - risk of loss arising due to the annuitant living longer than expected

· Investment return risk - risk of loss arising from actual returns being different than expected

· Expense risk - risk of loss arising from expense experience being different than expected

· Policyholder decision risk - risk of loss arising due to policyholder experiences (lapses and surrenders) being different than expected.

Strategi underwriting ELI ini dirancang untuk

memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Hal ini sebagian besar dicapai melalui diversifikasi di sektor industri dan geografi, penggunaan tes kesehatan untuk memastikan harga telah memperhitungkan kondisi kesehatan saat ini dan riwayat medis keluarga, tinjauan rutin atas klaim aktual yang dialami dan penetapan harga produk, serta prosedur penanganan klaim secara terperinci. Pembatasan penjaminan ditempatkan untuk mendorong pelaksanaan seleksi risiko secara tepat.

ELI’s underwriting strategy is designed to ensure that risks are well diversified in terms of type of risk and level of insured benefits. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography, the use of medical screening in order to ensure that pricing takes account of current health conditions and family medical history, regular review of actual claims experience and product pricing, as well as detailed claims’ handling procedures. Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk selection criteria.

Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract:



Unit Link 1.002.261.167 2.600.731 999.660.436 Unit Link Kombinasi Endowment 338.059.110 143.309 337.915.801 Endowment combination Endowment 243.351.078 13.691 243.337.387 Endowment Seumur hidup 83.294.501 778.256 82.516.245 Whole life Kesehatan 50.185.132 1.784.992 48.400.140 Health Kematian Eka warsa 94.325.269 19.403.394 74.921.875 Term life Kecelakaan 3.069.735 217.903 2.851.832 Accident

Total 1.814.545.992 24.942.276 1.789.603.716 Total











146




Asuransi jiwa (lanjutan) Life insurance (continued) Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak: (lanjutan)

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract: (continued)



Unit Link 934.002.073 - 934.002.073 Unit Link Kombinasi Endowment 313.755.062 135.083 313.619.979 Endowment combination Endowment 218.201.078 - 218.201.078 Endowment Seumur hidup 71.302.716 674.597 70.628.119 Whole life Kesehatan 47.444.422 768.455 46.675.967 Health Kematian Eka warsa 65.914.297 16.940.202 48.974.095 Term life Kecelakaan 2.604.205 205.696 2.398.509 Accident

Total 1.653.223.853 18.724.033 1.634.499.820 Total

Asumsi - asumsi utama Key assumptions Asuransi kerugian Casualty insurance

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium reserve.

Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaim pengembangan masa depan entitas anak akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the subsidiaries’ future claim development will follow a similar pattern to past claims development experience. This includes assumptions in respect of average claim costs, claim handling costs and claim number of reach accident year.

Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedur penanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which past trends may not apply in the future, for example: one-off occurrence; changes in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim handling procedures. Judgment is further used to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government legislation affect the estimates.











147



Asumsi - asumsi utama (lanjutan) Key assumptions (continued) Asuransi kerugian (lanjutan) Casualty insurance (continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas liabilitas klaim asuransi terhadap kemungkinan perubahan asumsi-asumsi dasar yang mengikuti, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, yang menunjukkan pengaruh terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas.

The following table demonstrates the sensitivity of claim insurance liabilities to a reasonably possible change in key assumptions that follow, with all other variables held constant, showing the impact on income before tax and equity.

Dampak atas laba sebelum beban pajak Dampak atas Dampak atas penghasilan/ Perubahan liabilitas kotor/ liabilitas neto/ Impact on Dampak atas asumsi/ Impact on Impact on income ekuitas/ Change in gross net before income Impact on assumptions liabilities liabilities tax expense equity

31 Desember 2017 December 31, 2017 Tingkat diskonto +1% (211.212) (108.957) (108.957) (108.957) Discount rate Tingkat diskonto -1% 359.565 204.598 204.598 204.598 Discount rate 31 Desember 2016 December 31, 2016 Tingkat diskonto +1% (296.567) (197.678) (197.678) (197.678) Discount rate Tingkat diskonto -1% 311.697 208.798 208.798 208.798 Discount rate


Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim, liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims, liability for future policy benefits and unearned premium reserve.

Asumsi-asumsi utama atas estimasi kewajiban khususnya yang sensitif adalah sebagai berikut:

The key assumptions to which the estimation of liabilities is particularly sensitive are as follows:

Tingkat mortalitas dan morbiditas Asumsi ini didasarkan pada standar industri dan

tabel nasional, sesuai dengan jenis kontrak tertulis dan wilayah di mana pihak tertanggung berada. Asumsi-asumsi tersebut mencerminkan hasil terbaru dan disesuaikan pada saat yang tepat untuk mencerminkan hasil Perusahaan. Penyisihan secara tepat, tapi tidak berlebihan, dilakukan untuk perbaikan harapan di masa depan. Asumsi dibedakan menurut jenis kelamin, kelas penjaminan dan jenis kontrak.

Mortality and morbidity rates Assumptions are based on industry standard and

national tables, according to the type of contract written and the territory in which the insured person resides. They reflect recent historical experience and are adjusted when appropriate to reflect the Company’s own experiences. An appropriate, but not excessive, prudent allowance is made for expected future improvements. Assumptions are differentiated by sex, underwriting class and contract type.

Penerimaan dari investasi

Rata-rata tertimbang dari tingkat penerimaan kembali diturunkan berdasarkan model portofolio yang diasumsikan untuk mendukung kewajiban, konsisten dengan strategi alokasi aset jangka panjang. Perkiraan ini didasarkan pada hasil pasar saat ini serta harapan atas perkembangan ekonomi dan keuangan di masa depan. Peningkatan pada tingkat penerimaan kembali dari investasi akan mengakibatkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan bagi para pemegang saham.

Investment return

The weighted average rate of return is derived based on a portfolio model that is assumed to back up liabilities, consistent with the long-term asset allocation strategy. These estimates are based on current market returns as well as expectations about future economic and financial developments. An increase in investment return would lead to a reduction in expenditure and an increase in profits for the shareholders.











148



Tingkat diskonto

Kewajiban asuransi jiwa ditentukan sebagai jumlah dari nilai diskonto dari manfaat yang diharapkan dan biaya administrasi masa mendatang secara langsung terkait dengan kontrak, dikurangi nilai diskon dari premi teoritis yang akan diperlukan untuk memenuhi arus kas keluar di masa depan. Tingkat diskonto didasarkan pada tingkat risiko industri saat ini, disesuaikan untuk paparan risiko atas perusahaan. Penurunan tingkat diskonto akan meningkatkan nilai kewajiban asuransi dan karenanya mengurangi keuntungan bagi pemegang saham.

Discount rate

Life insurance liabilities are determined as the sum of the discounted value of the expected benefits and future administration expenses directly related to the contract, less the discounted value of the expected theoretical premiums that would be required to meet these future cash outflows. Discount rates are based on current industry risk rates, adjusted for the Company’s own risk exposure. A decrease in the discount rate will increase the value of the insurance liability and therefore reduce profits for the shareholders.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas liabilitas

klaim asuransi terhadap kemungkinan perubahan asumsi-asumsi dasar yang mengikuti, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, yang menunjukkan pengaruh terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas (tidak diaudit).

The following table demonstrates the sensitivity of claim insurance liabilities to a reasonably possible change in key assumptions that follow, with all other variables held constant, showing the impact on income before tax and equity (unaudited).

Dampak atas laba sebelum beban pajak Dampak atas Dampak atas penghasilan/ Perubahan liabilitas kotor/ liabilitas neto/ Impact on Dampak atas asumsi/ Impact on Impact on income ekuitas/ Change in gross net before income Impact on assumptions liabilities liabilities tax expense equity

31 Desember 2017 December 31, 2017 Tingkat bunga +1% (11.300.370) (10.811.844) 10.811.844 10.811.844 Discount rate Tingkat mortalitas +1% 1.208.782 836.446 (836.446) (836.446) Mortality rate Tingkat bunga -1% 17.658.170 17.130.387 (17.130.387) (17.130.387) Discount rate Tingkat mortalitas -1% (1.164.628) (793.974) 793.974 793.974 Mortality rate 31 Desember 2016 December 31, 2016 Tingkat bunga +1% (13.453.060) (13.453.060) 13.453.060 13.453.060 Discount rate Tingkat mortalitas +1% 958.093 958.093 (958.093) (958.083) Mortality rate Tingkat bunga -1% 18.670.340 18.670.340 (18.670.340) (18.670.340) Discount rate Tingkat mortalitas -1% (929.947) (929.947) 929.947 929.947 Mortality rate

Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan

entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company and subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur

permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Company and subsidiaries manage their capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholdes, issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2017 and 2016.











149



Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued) Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah

mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Company and subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2017 and 2016.


2017 2016

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 180.127.635 180.127.635 214.977.083 214.977.083 Cash and cash equivalents Investments in marketable Investasi efek dan deposito 1.853.866.738 1.858.078.088 1.644.338.060 1.644.390.461 securities and deposits Piutang premi dan Premium and koasuransi 272.850.640 272.850.640 237.619.009 237.619.009 co-insurance receivables Piutang reasuransi 36.391.080 36.391.080 27.100.854 27.100.854 Due from reinsurers Securities trading Piutang usaha sekuritas dan and stock administration jasa administrasi efek 41.457.083 41.457.083 39.629.429 39.629.429 fee receivables Investasi sewa pembiayaan 496.436.279 511.503.916 446.166.768 461.642.395 Investment in financing leases Piutang pembiayaan konsumen 235.890.416 240.053.593 217.883.745 221.825.657 Consumer financing receivables Tagihan anjak piutang 30.911.507 30.911.507 58.197.353 58.197.353 Factoring receivables Penyertaan saham 336.999.295 336.999.295 321.943.301 321.943.301 Investments in shares of stock Aset lainnya 115.119.513 115.119.513 139.132.456 139.132.456 Other assets

Total 3.600.050.186 3.623.492.350 3.346.988.058 3.366.457.998 Total Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang usaha sekuritas dan Securities trading and stock jasa administrasi efek 23.394.577 23.394.577 8.540.788 8.540.788 administration fee payables Due to co-insurers, Utang koasuransi, reasuransi reinsurers and dan komisi 189.022.264 189.022.264 194.903.390 194.903.390 commissions payable Utang klaim 52.070.696 52.070.696 37.249.730 37.249.730 Claims payable Beban akrual 6.130.911 6.130.911 3.651.625 3.651.625 Accrued expenses Wesel bayar jangka menengah 194.700.000 194.700.000 190.900.000 190.900.000 Medium-term notes payable Pinjaman bank 228.984.839 228.984.839 235.596.631 235.596.631 Bank loans Liabilitas lainnya 99.091.350 99.091.350 92.574.995 92.574.995 Other liabilities

Total 793.394.637 793.394.637 763.417.159 726.167.429 Total

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.











150

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai

wajar atau biaya perolehan diamortisasi. a. Financial instruments carried at fair value or

amortized cost. Sebagian investasi dicatat sebesar nilai wajar

mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

Parts of the investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.

b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat

yang mendekati nilai wajarnya. b. Financial instruments with carrying amounts that

approximate their fair values.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi, piutang premi dan koasuransi, piutang reasuransi, piutang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, tagihan anjak piutang, aset lainnya, utang usaha sekuritas dan jasa administrasi efek, utang koasuransi, reasuransi dan komisi, utang klaim, beban akrual dan liabilitas lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Penyertaan saham dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya.

The fair value of cash and cash equivalents, investments, premium and co-insurance receivables, due from reinsurers, securities trading and stock administration fee receivables, factoring receivables, other assets, securities trading and stock administration fee payables, due to co-insurers, reinsurers and commissions payables, claims payable, accrual expenses and other liabilities approximate their carrying values due to their short-term nature. Investment in shares of stock is carried at cost due to no readily determinable fair value.

c. Kebijakan entitas anak mengelola risiko atas efek tersedia untuk dijual adalah dengan menerapkan kebijakan melakukan pengawasan terhadap portofolio investasi secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas portofolio investasinya.

c. The subsidiaries’ policy to manage the risk of available-for-sale securities is to perform ongoing monitoring of the investment portfolio as well as managing the investment portfolio.

Nilai wajar dari investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.

The fair values of net investment in financing leases, consumer financing receivables and factoring receivables are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.

Nilai wajar dari wesel bayar jangka menengah dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair values of medium-term notes payable are calculated using discounted cash flows using market interest rates.

Nilai wajar dari pinjaman bank dinilai dengan

menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair values of bank loans is calculated using discounted cash flows using market interest rates.











151

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Tabel berikut ini menunjukkan instrumen keuangan

yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:

The following table show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy:


Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as:

- Pinjaman yang diberikan Loan and receivables - dan piutang

Surat utang jangka menengah/MTN 194.700.000.000 - 194.700.000.000 - Medium term note payable

- Tersedia untuk dijual Available for sale - Obligasi 181.650.128 181.650.128 Bonds Saham 8.414.422 8.414.422 Shares - Diperdagangkan Trading - Reksa dana 1.010.760.053 - 1.010.760.053 - Mutual funds Obligasi 360.891.565 360.891.565 - - Bonds Saham 2.114.878 2.114.878 - - Shares - Penyertaan modal ventura 226.840.586 - - 226.840.586 Investment in venture capital -


Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as:

- Pinjaman yang diberikan Loan and receivables - dan piutang

Surat utang jangka menengah/MTN 281.200.000 - 281.200.000 - Medium term note payable

- Tersedia untuk dijual Available for sale - Obligasi 146.231.559 148.212.817 - - Bonds Saham 4.590.162 4.590.162 - - Shares - Diperdagangkan Trading - Reksa dana 1.045.354.133 - 1.045.354.133 - Mutual funds Obligasi 56.949.655 56.949.655 - - Bonds Saham 891.250 891.250 - - Shares - Penyertaan modal ventura 250.696.281 - - 250.696.281 Investment in venture capital -











152

32. LABA PER SAHAM DASAR 32. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividing income for the year attributable to the equity holders of the parent entity with the weighted average number of common stock outstanding during the year.


2017 2016

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Income for the year attributable to entitas induk 73.512.073 90.631.110 equity holders of the parent entity Weighted average number Rata-rata tertimbang jumlah saham of outstanding common stock biasa yang beredar (nilai penuh) 7.454.723.337 7.454.723.337 (full amount)

Laba per saham dasar (nilai penuh) 9,86 12,16 Basic earnings per share (full amount)

33. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN

IKATAN 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

a. Pada tanggal 9 September 2002, ESI dan Deutsche Bank AG, Jakarta, setuju untuk membuat reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan nama Reksa Dana Prima. Kontrak ini mencakup kontrak manajemen dan kustodian, dimana ESI bertindak sebagai manajer investasi dan Deutsche Bank AG, Jakarta, bertindak sebagai bank kustodian. Efektif tanggal 1 Januari 2017, ESI mengalihkan bank custodian dari Deutsche Bank ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

a. On September 9, 2002, ESI and Deutsche Bank AG, Jakarta, agreed to issue a mutual fund based on Collective Investment Contract, Reksa Dana Prima. This contract covers the management contract and custodian, wherein ESI act as as investment manager and Deutsche Bank AG, Jakarta, act as custodian bank. Effective on January 1, 2017, ESI divert the custodian bank from Deutche Bank to PT Bank Danamon Indonesia Tbk.











153

33. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

b. ADM mempunyai perjanjian reasuransi dengan

beberapa perusahaan reasuransi di dalam dan luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, ADM membayar porsi tertentu dari premi kepada reasuradur sehubungan dengan semua resiko yang diserahkan. Saldo piutang atau utang sehubungan dengan reasuransi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang premi dan koasuransi” atau “Utang koasuransi, reasuransi dan komisi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

b. ADM has reinsurance agreements with several reinsurance companies at local and abroad. Under those agreements, ADM shall pay a certain portion of the premiums to reinsurer in respect of all the risks submitted. The related reinsurers receivables or payables are presented as part of “Premium and co-insurance receivables” or “Due to co-insurers, reinsurers and commissions payable” in the consolidated statement of financial position.

c. ELI mempunyai perjanjian reasuransi dengan

beberapa perusahaan reasuransi. Berdasarkan perjanjian tersebut, ELI membayar porsi tertentu dari premi kepada reasuradur sehubungan dengan semua risiko yang diserahkan. Adapun risiko pada ELI adalah sebesar Rp500.000 atau AS$50 dan yang diserahkan adalah kelebihan nilai dari pertanggungan asuransi. Reasuransi akan memberikan komisi sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian.

c. ELI has reinsurance agreements with several reinsurance companies. Based on the agreements, ELI shall pay to the reinsurers certain portion of the original premium due to the reinsurers in respect of all risks ceded, which cover up to Rp500,000 or US$50 from the sum insured. The reinsurers shall allow commission as stated in the agreements.

d. Perusahaan dan entitas anak mengadakan perjanjian sewa gedung dengan PT Panen Lestari Basuki. Beban sewa dari transaksi ini adalah sebesar Rp3.130.937 dan Rp15.387.066 masing-masing untuk tahun 2017 dan 2016, dan dicatat pada akun ”Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

d. The Company and subsidiaries entered into rental building agreement with PT Panen Lestari Basuki. Rent expense from this transaction are Rp3,130,937 and Rp15,387,066 in 2017 and 2016, respectively, and recorded under “General and Administrative Expenses” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

e. Sejak September 2015, ADM dan Tower Watson mengadakan kerjasama untuk penyediaan jasa konsultasi dalam pembuatan rencana bisnis dan laporan valuasi. Perjanjian ini terdiri dari beberapa tahap penyelesaian dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, perjanjian ini masih berlaku.

e. Since September 2015, ADM and Tower Watson entered into partnership to provides consultation services regarding business plan and valuation reports. This agreement consist of several step of completion and until the completion of this financial statement, the agreement still valid.











154

34. SEGMEN OPERASI 34. OPERATING SEGMENT Untuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan entitas anak digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen usaha yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Company and subsidiaries are organized into business units based on their products and services and has two reportable business segments as follows:

a. Segmen Usaha a. Business Segment Perusahaan dan entitas anak

mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu penyertaan saham, jasa perjalanan dan modal ventura, pembiayaan, asuransi, administrasi efek dan sekuritas. Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

The Company and subsidiaries classify their businesses into 4 (four) operating business segments according to the nature of the operating, namely holding company, travel services and venture capital, financing, insurance, stock administration and securities. Information about these business segments are as follows:


Penyertaan saham, jasa perjalanan dan Administrasi modal ventura/ efek dan Holding sekuritas/ company, travel Stock services and Pembiayaan/ Asuransi/ administration Total/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Keterangan venture capital Financing Insurance and securities Total Elimination Consolidated Description

Pendapatan: Revenues: Pendapatan eksternal 136.906.641 131.928.501 975.360.331 30.032.805 1.274.228.278 - 1.274.228.278 External revenues Pendapatan antar Inter-segment segmen 4.954.722 23.506.519 96.909.082 13.035.077 138.405.400 (138.405.400) - revenues

Total pendapatan 141.861.363 155.435.020 1.072.269.413 43.067.882 1.412.633.678 (138.405.400) 1.274.228.278 Total revenues Beban segmen 5.405.387 38.122.986 4.666.358 1.794.320 49.989.051 (49.989.051) - Segment expenses

Hasil segmen 136.455.976 117.312.034 1.067.603.055 41.273.562 1.362.644.627 (88.416.349) 1.274.288.278 Segment result Beban yang tidak Unallocated dapat dialokasikan 48.905.489 91.874.921 985.381.919 32.804.100 1.158.966.429 - 1.158.966.429 expenses

Laba sebelum beban Income before final pajak final 87.550.487 25.437.113 82.221.136 8.469.462 203.678.198 (88.416.349) 115.261.849 tax expense Beban pajak final 18.269 55.572 14.086.852 185.735 14.346.428 - 14.346.428 Final tax expense

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 87.532.218 25.381.541 68.134.284 8.283.727 189.331.770 (88.416.349) 100.915.421 tax expense Beban pajak penghasilan Corporate income tax badan (349.569) (5.157.281) (7.536.259) (1.281.701) (14.324.810) - (14.324.810) expense Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas laba neto in net earnings of entitas anak (164.564) - (5.495) - (170.059) (12.908.481) (13.078.540) subsidiaries

Laba neto 73.512.071 Net income











155

34. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 34. OPERATING SEGMENT (continued)

a. Segmen Usaha (lanjutan) a. Business Segment (continued)

31 Desember 2017 (lanjutan)/December 31, 2017 (continued)


Aset dan Liabilitas: Assets and Liabilities: Aset segmen 1.260.720.951 902.161.440 3.512.306.452 202.521.573 5.877.710.416 (1.559.495.011) 4.318.215.405 Segment assets Investment in shares Penyertaan saham 335.490.425 - 1.023.870 485.000 336.999.295 - 336.999.295 of stock

Aset yang tidak dapat dialokasikan 8.560.477 Unallocated asset

Total aset yang Consolidated total dikonsolidasikan 4.663.775.177 assets

Liabilitas segmen 241.342.853 557.607.820 2.808.991.367 35.214.540 3.643.156.580 (388.139.278) 3.255.017.302 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 462.384 Unallocated liabilities Total liabilitas yang Consolidated total dikonsolidasikan 3.255.479.686 liabilities

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas aset neto in net assets of entitas anak 103.736.818 subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Penyusutan 14.517.158 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 19.999.453 Capital expenditures



Pendapatan: Revenues: Pendapatan eksternal 52.915.576 161.397.518 1.022.622.631 39.385.211 1.276.320.936 - 1.276.320.936 External revenues Pendapatan antar Inter-segment segmen 80.711.221 5.024.159 60.403.480 6.494.952 152.633.812 (152.633.812) - revenues

Total pendapatan 133.626.797 166.421.677 1.083.026.111 45.880.163 1.428.954.748 (152.633.812) 1.276.320.936 Total revenues Beban segmen 8.046.456 74.489 57.618.374 47.011 65.786.330 (65.786.330) - Segment expenses

Hasil segmen 125.580.341 166.347.188 1.025.407.737 45.833.152 1.363.168.418 (86.847.482) 1.276.320.936 Segment result Beban yang tidak Unallocated dapat dialokasikan 37.154.736 105.877.642 969.407.561 35.894.722 1.148.334.661 - 1.148.334.661 expenses

Laba sebelum beban Income before final pajak final 88.425.605 60.469.546 56.000.176 9.938.430 214.833.757 (86.847.482) 127.986.275 tax expense Beban pajak final (926.088) (125.338) (15.564.946) (295.540) (16.911.912) - (16.911.912) Final tax expense

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 87.499.517 60.344.208 40.435.230 9.642.890 197.921.845 (86.847.482) 111.074.363 tax expense Beban pajak penghasilan Corporate income tax badan (390.843) (3.259.665) (5.168.491) 75.207 (8.743.792) - (8.743.792) expense Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas laba neto in net earnings of entitas anak 119.137 - (3.818.179) - (3.699.042) (8.000.419) (11.699.461) subsidiaries

Laba neto 90.631.110 Net income











156

34. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 34. OPERATING SEGMENT (continued) a. Segmen Usaha (lanjutan) a. Business Segment (continued)



Aset dan Liabilitas: Assets and Liabilities: Aset segmen 1.206.969.765 876.755.071 3.238.260.985 194.706.528 5.516.692.349 (1.489.121.217) 4.027.571.132 Segment assets Investment in shares Penyertaan saham 320.297.931 - 1.160.370 485.000 321.943.301 - 321.943.301 of stock

Aset yang tidak dapat dialokasikan 5.500.290 Unallocated asset

Total aset yang Consolidated total dikonsolidasikan 4.355.014.723 assets

Liabilitas segmen 254.524.058 546.479.468 2.544.774.039 31.971.495 3.377.749.060 (344.761.029) 3.032.988.031 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 679.833 Unallocated liabilities Total liabilitas yang Consolidated total dikonsolidasikan 3.033.667.864 liabilities

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests atas aset neto in net assets of entitas anak 94.658.579 subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Penyusutan 12.798.962 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 19.149.860 Capital expenditures

b. Segmen Geografis b. Geographical Segment Informasi mengenai segmen usaha

Perusahaan dan entitas anak berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:

Information about the Company and subsidiaries’ business segment according to geographical location are as follows:


2017 2016

Pendapatan Revenues Pulau Jawa 1.197.081.314 1.229.141.207 Java Island Luar Pulau Jawa 55.700.284 24.767.930 Outside Java Island Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 21.446.680 22.411.799 Unallocated revenues

Total 1.274.228.278 1.276.320.936 Total


2017 2016

Total aset Total assets Pulau Jawa 3.864.724.347 3.774.029.062 Java Island Luar Pulau Jawa 282.355.092 15.381.108 Outside Java Island Aset yang tidak dapat dialokasikan 516.695.738 565.604.553 Unallocated assets

Total 4.663.775.177 4.355.014.723 Total











157

35. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS KONSOLIDASIAN

35. SUPLEMENTARY CONSOLIDATED CASH FLOWS INFORMATION

Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas konsolidasian Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Investing activities which did not affect the Company and subsidiaries’ consolidated statement of cash flows are as follows:


2017 2016

Reklasifikasi aset tetap ke Reclassification of fixed assets to properti investasi 1.992.603 1.577.225 investment

Documents

theequityone.comtheequityone.com/download/AR2017.pdf · Subsidiary Companies: PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Equity Finance Indonesia PT Ventura Investasi