Upload
fandy-yoduke
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
suction
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tindakan Suction merupakan suatu prosedur penghisapan lendir yang
dilakukan dengan memasukkan selang kateter suction melalui hidung atau
mulut. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi
sputum, mencegah terjadinya infeksi paru (RS Harapan kita, 2002). Di ruang
ICU Rumah sakit dr. Kariadi sebagian pasien mempunyai permasalahan di
pernafasan yang memerlukan bantuan ventilator mekanik dan pemasangan
ETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube)
masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas. Pasien yang
terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien
untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana
perlu dilakukan tindakan suction.
Fenomena yang terjadi di Rumah Sakit dr. Kariadi dalam melakukan
tindakan suction adalah sering diabaikannya prosedur dalam melakukan
tindakan suction seperti kurang terjaganya kesterilan dalam melakukan
tindakan suction. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada 18 perawat
diidapatkan data bahwa sebanyak 50% atau 9 perawat mengabaikan prosedur
suction dan seringkali pelaksanaannya tidak sesuai dengan prosedur yang
ada. Hasil penelitian di RSUP dr. Kariadi tahun 2000 didapatkan angka
kejadian infeksi nosokomial pada ruang ICU berkisar antara 13–42 % dan
pada ruang intensif 40 %. Tahun 1998 RSUP dr. Kariadi melaporkan angka
2
kejadian infeksi nosokomial pada pasien intensif berkisar 13-42 % yang
diantaranya disebabkan karena bakteri entero bacter, eschercia coli,
pseudomonas (Wahyono, 2007).
Kasus sekresi yang berlebihan perlu dilakukan tindakan suction dan
tindakan tersebut juga harus mengutamakan prinsip steril sehingga tidak
menyebabkan infeksi tambahan pada pasien, dan tindakan suction juga harus
sesuai prosedur dimana pada saat suction kateter sudah sampai pada karina
kateter suction ditarik 2 cm supaya tidak melukai carina (Protap RSUP Dr.
Kariadi, 2004). Apa bila tindakan suction tidak dilakukan pada pasien dengan
gangguan bersihan jalan nafas maka pasien tersebut akan dapat kekurangan
suplai O2, dan apa bila suplai O2 tidak terpenuhi dalam waktu 4 menit maka
dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Informasi yang didapatkan peneliti, dari ruang ICU didapatkan data
bahwa sebagian besar perawat ICU RSUP Dr. Kariadi semarang jarang sekali
membaca protap yang ada di ruangan dan sebagian besar dari mereka
menyebutkan urutan protap tidak sesuai dengan urutan yang ada dan ada
beberapa protap yang harusnya mereka lakukan tidak tersebutkan. Dan
sebagian besar perawat ICU juga dapat menyebutkan akibat fatal dari
tindakan suction yang dilakukan dengan tidak sesuai prosedur. Fenomena
yang sering terjadi di ICU RSUP dr. Kariadi semarang adalah seringnya
kateter suction tidak ditarik 2 cm setelah masuk sampai pada carina, dan
karena kurangnya tenaga dan terburu-buru seringnya tindakan suction
dilakukan tidak sesuai prosedur yang ada.
3
Mengingat pentingnya tindakan suction maka tindakan tersebut harus
dilakukan sesuai prosedur supaya tidak menyebabkan komplikasi lain pada
pasien. Untuk bisa sesuai dengan prosedur dibutuhkan pengetahuan yang baik
tentang prosedur suction. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan
penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur
suction dengan pelaksanaan perawat dalam melakukan tindakan suction
tersebut. Penulis berharap pelayanan terhadap keperawatan terhadap pasien
tentang tindakan suction dan pencegahan infeksi nosokomial menjadi lebih
berkualitas.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu
masalah : adakah hubungan antara pengetahuan perawat tentang prosedur
suction dengan pelaksanaan dalam melakukan tindakan suction.
C. Tujuan Penelitian.
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur
suction dengan pelaksanaan tindakan suction.
2. Tujuan khusus
a) Mendiskripsikan pengetahuan perawat tentang prosedur suction.
b) Mendiskripsikan pelaksanaan tindakan suction oleh perawat.
c) Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang
prosedur suction dengan pelaksanaan tindakan suction.
4
D. Manfaat Penelitian.
1. Tenaga keperawatan.
Diharapkan dari hasil penelitian ini tenaga keperawatan dapat memahami
pentingnya melakukan tindakan suction sesuai prosedur untuk mencegah
terjadinya komplikasi dari tindakan tersebut.
2. Instalasi rumah sakit
Diharapkan dari hasil penelitian ini rumah sakit lebih menyadari akan arti
pentingnya usaha pencegahan dan pengawasan terhadap mutu pelayanan
dan melakukan usaha untuk meningkatkan pengetahuan perawat dan
tenaga kesehatan lain tentang pentingnya melakukan tindakan sesuai
prosedur.
3. Peneliti.
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian ilmiah.
Medapatkan gambaran tentang tingkat pengetahuan perawat tentang
prosedur suction.