16
Dasar Teori Perubahan- perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas dapat dengan mudah diamati.seringkali perubahan- perubahan itu merupakan pergantian suatu komunitas ke komunitas lainnya. Perubahan dalam suatu komunitas yang berlangsung menuju ke suatu arah pembentukan komunitas secara teratur disebut sukresi. Sukresi terjadi akibat modifikasi lingkungan fisik dalam suatu komunitas. Menurut Clement bahwa komunitas kurang lebih berubah secara kontinyu. Perubahan terjadi akibat reaksi dan koaksi antara mahluk hidup dan sebagian merupakan akibat adanya perubahan eksternal misalnya iklim dan evolusi organic. Proses suksesi akan berakhir bila telah terbentuk suatu komunitas yang stabil atau mantap yang biasa disebut klimaks. Deretan komunitas yang menyusun urutan suksesional yang menuntun kearah klimaks disebut sere. Tingkat areal sering diklasifikasikan menurut tingkat predominasi yang menyebabkannya. Kekuatan demikain dapat disebabkan factor biotic, iklim dan kekuatan geologic. hasil kekuatan- kekuatan tersebut umumnya dikenal dengan istilah biosere. Suksesi dikenal suksesi primer dan suksesi sekunder. Perbedaan diantara keduanya terletak pada keadaan habitat awl suksesi. Bila sebelum suksesi tidak

Suksesi Coy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Suksesi Coy

Dasar Teori

Perubahan- perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas dapat dengan

mudah diamati.seringkali perubahan- perubahan itu merupakan pergantian suatu

komunitas ke komunitas lainnya. Perubahan dalam suatu komunitas yang

berlangsung menuju ke suatu arah pembentukan komunitas secara teratur disebut

sukresi. Sukresi terjadi akibat modifikasi lingkungan fisik dalam suatu komunitas.

Menurut Clement bahwa komunitas kurang lebih berubah secara kontinyu.

Perubahan terjadi akibat reaksi dan koaksi antara mahluk hidup dan

sebagian merupakan akibat adanya perubahan eksternal misalnya iklim dan

evolusi organic. Proses suksesi akan berakhir bila telah terbentuk suatu komunitas

yang stabil atau mantap yang biasa disebut klimaks. Deretan komunitas yang

menyusun urutan suksesional yang menuntun kearah klimaks disebut sere.

Tingkat areal sering diklasifikasikan menurut tingkat predominasi yang

menyebabkannya. Kekuatan demikain dapat disebabkan factor biotic, iklim dan

kekuatan geologic. hasil kekuatan- kekuatan tersebut umumnya dikenal dengan

istilah biosere.

Suksesi dikenal suksesi primer dan suksesi sekunder. Perbedaan diantara

keduanya terletak pada keadaan habitat awl suksesi. Bila sebelum suksesi tidak

diketemukan kehidupan maka disebut suksesi primer sedangkan bila sebelum

suksesi sudah ada bentuk- bentuk kehidupan sebelumnya maka disebut suksesi

sekunder.

Menurut Krebs, perubahan dua komunitas menyangkut dua hal yaitu

perubahan berarah dalam waktu yang disebut suksesi dan perubahan yang tidak

berarah yang disebut perubahan cyclic. Dngan demikian maka perubahan cyclic

hanya berfluktuasi disekitar suatu retara.

Hal yang perlu diperhatikan daalm konsep perubahan tersebut yaitu :

1. Perubahan dalam komunitas tersebut seberapa jauh daapt diprediksikan.

2. Faktor- factor apa saja yang menyebabkan perubahan dalam komunitas

tersebut.

Page 2: Suksesi Coy

Lucy E. Braun (1956) mengatakan bahwa vegetasi merupakan sistem yang

dinamik, sebentar menunjukkan pergantian yang kompleks kemudian nampak

tenang, dan bila dilihat hubungan dengan habitatnya, akan nampak jelas

pergantiannya setelah mencapai keseimbangan. Pengamatan yang lama pada

pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep suksesi. Suksesi vegetasi

menurut Odum adalah urutan proses pergantian komunitas tanaman di dalam satu

kesatuan habitat, sedangkan menurut Salisbury adalah kecenderungan kompetitif

setiap individu dalam setiap fase perkembangan sampai mencapai klimaks, dan

menurut Clements adalah proses alami dengan terjadinya koloni yang bergantian,

biasanya dari koloni sederhana ke yang lebih kompleks.

Odum (1971) mengatakan bahwa adanya pergantian komunitas cenderung

mengubah lingkungan fisik sehingga habitat cocok untuk komunitas lain sampai

keseimbangan biotik dan abiotik tercapai.

Clements (1974) membedakan 6 sub komponen dalam proses suksesi

yaitu:

1. Nudasi : terbukanya lahan, bersih dari vegetasi

2. Migrasi : tersebarnya biji

3. Eksesis : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi

4. Kompetisi : adanya pergantian spesies

5. Reaksi : perubahan habitat karena aktivitas spesies

6. Klimaks : komunitas stabil

Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya

permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks.

Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil memelihara diri

dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim.

Beberapa ahli mengatakan bahwa proses suksesi selalu progresif artinya selalu

mengalami kemajuan, sehingga membawa pengertian ke dua hal:

1. Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu

dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.

2. Pergantian progresif dalam bentuk pertumbuhan (life form). Namun demikian

perubahan-perubahan vegetasi tersebut bisa mencakup

Page 3: Suksesi Coy

hilangnya jenis-jenis tertentu dan dapat pula suatu penurunan kompleksitas

struktural sebagai akibat dari degradasi setempat. Keadaan seperti itu mungkin

saja terjadi misalnya hilangnya mineral dalam tanah. Perubahan vegetasi seperti

itu dapat dikatakan sebagai suksesi retrogresif atau regresi (suksesi yang

mengalami kemunduran).

Penyebab Suksesi

1. Iklim

Tumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu

yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya

vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru

(kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah

kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan

yang tidak menguntungkan pada vegetasi.

2. Topografi

Suksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain:

· Erosi:

Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah menjadi

kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya proses

suksesi dimulai.

· Pengendapan (denudasi):

Erosi yang melarutkan lapisan tanah, di suatu tempat tanah diendapkan sehingga

menutupi vegetasi yang ada dan merusakkannya. Kerusakan vegetasi

menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.

3. Biotik

Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan

pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang

penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh

kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.

Konsep Klimaks

Page 4: Suksesi Coy

Suksesi tanaman merupakan perubahan keadaan tanaman. Suksesi yang

menempati habitat utama disebut Sere. Sedangkan variasi yang terjadi diantaranya

disebut Seral. Komunitas yang timbul pada susunan itu disebut Komunitas Seral.

Biasanya komunitas seral itu tidak tampak dengan jelas, mereka kenal hanya

karena beberapa spesies tanaman dominan tumbuh diantaranya. Tumbuhan

pertama yang tumbuh di habitat yang kosong disebut tanaman Pioner. Lazimnya

suksesi tanaman tidak menunjukkan suatu seri tingkat-tingkat atau tahap-tahap

tetapi terus menerus dan merupakan pergantian yang lambat dan kompleks.

Penempatan individu vegetasi ini individu per individu, dan tidak merupakan

loncatan-loncatan dari suatu komunitas dominan ke komunitas dominan yang lain.

Spesies dominan dari suatu komunitas akan tetap stabil dalam jangka waktu yang

lama. Kemudian akan bercampur dengan vegetasi baru. Vegetasi baru ini

mungkin menggantikan vegetasi yang telah ada tetapi mungkin juga tidak (bila

komunitas yang baru itu tidak menghendaki kondisi yang diciptakan menjadi

dominan terutama dari segi kondisi pencahayaan).

Jika habitat menjadi ekstrem tidak memenuhi syarat untuk tumbuhnya

tanaman-tanaman maka timbul tanaman dari komunitas berikutnya yang sesuai

dengan lingkungan yang baru, kemudian tanaman ini menjadi dominan. Setelah

beberapa kali mengalami pergantian semacam itu, suatu saat habitat akan terisi

oleh spesies-spesies yang sesuai dan mampu bereproduksi dengan baik. Sehingga

proses ini mencapai Komunitas Klimaks yang matang, dominan, dapat

memelihara dirinya sendiri dan selanjutnya bila ada pergantian, maka pergantian

itu relatif sangat lambat.

Di dalam kondisi klimaks ini spesies-spesies itu dapat mengatur dirinya

sendiri dan dapat mengolah habitat sedemikian rupa sehingga cenderung untuk

melawan inovasi baru. Di dalam konsep klimaks ini Clements berpendapat:

1. Suksesi dimulai dari kondisi lingkungan yang berbeda, tetapi akhirnya punya

klimaks yang sama.

2. Klimaks hanya dapat dicapai dengan kondisi iklim tertentu, sehingga klimaks

dengan iklim itu saling berhubungan. Dan kemudian klimaks ini disebut klimaks

klimatik.

Page 5: Suksesi Coy

3. Setiap kelompok vegetasi masing-masing mempunyai klimaks. Karena iklim

sendiri menentukan pembentukan klimaks maka dapat dikatakan bahwa klimaks

klimatik dicapai pada saat kondisi fisik di sub stratum tidak begitu ekstrem untuk

mengadakan perubahan terhadap kebiasaan iklim di suatu wilayah. Kadang-

kadang klimaks dimodifikasi begitu besar oleh kondisi fisik tanah seperti

topografi dan kandungan air. Klimaks seperti ini disebut Klimaks Edafik. Secara

relatif vegetasi dapat mencapai kestabilan lain dari klimatik atau klimaks yang

sebenarnya di suatu wilayah. Hal ini disebabkan adanya tanah habitat yang

mempunyai karakteristik yang tersendiri.

Adakalanya vegetasi terhalang untuk mencapai klimaks, oleh karena

beberapa faktor selain iklim. Misalnya adanya penebangan, dipakai untuk

penggembalaan hewan, tergenang dan lain-lain. Dengan demikian vegetasi dalam

tahap perkembangan yang tidak sempurna (tahap sebelum klimaks yang

sebenarnya) baik oleh faktor alam atau buatan. Keadaan ini disebut sub klimaks.

Komunitas tanaman sub klimaks akan cenderung untuk mencapai klimaks

sebenarnya jika faktor-faktor penghalang/penghambat dihilangkan. Gangguan

dapat menyebabkan modifikasi klimaks yang sebenarnya dan ini menyebabkan

terbentuknya sub klimaks yang berubah (termodifikasi).

Keadaan seperti ini disebut Disklimaks (Ashby, 1971). Sebagai contoh

vegetasi terbakar menyebabkan tumbuh dan berkembangnya vegetasi yang sesuai

dengan tanah bekas terbakar tersebut. Odum (1961) mengistilahkan klimaks

tersebut dengan Pyrix Klimaks. Tumbuh-tumbuhan yang dominan pada pyrix

klimaks antara lain: Melastoma polyanthum, Melaleuca leucadendron dan

Macaranga sp.

Jika pergantian iklim secara temporer menghentikan perkembangan vegetasi

sebelum mencapai klimaks yang diharapkan disebut pra klimaks (preklimaks).

Berhubungan dengan berbagai klimaks maka terdapat kekaburan arti

klimaks. Oleh karena terjadi ketidak sepakatan kemudian berkembang tiga teori

klimaks dengan argumentasi masing-masing.

1. Teori monoklimaks:

Page 6: Suksesi Coy

Teori ini dipelopori oleh Clements yang menyatakan bahwa teori klimaks

berkembang dan terjadi hanya satu kali. Hal ini merupakan klimaks klimatik di

suatu wilayah iklim utama.

2. Teori poliklimaks:

Klimaks merupakan keadaan komunitas yang stabil dan mandiri sehingga pada

suatu habitat dapat terjadi sejumlah klimaks karena kondisi selain iklim yang

berbeda.

3. Teori informasi:

Teori ini dikemukakan oleh Odum dan merupakan teori sebagai jalan tengah

antara teori mooklimaks dan teori poliklimaks.

Odum berpendangan bahwa suatu komunitas baik hewan maupun vegetasi

selalu memerlukan enersi dan informasi dan pada saatnya akan menghasilkan

enersi dan informasi. Suatu sistem berkembang, pada permulaannya memerlukan

enersi dan informasi sehingga disebut sistem tersubsidi. Pada suatu saat setelah

dewasa akan menghasilkan enersi dan informasi. Sistem ini dikatakan mencapai

klimaks bila perbandingan masukan dan keluaran enersi dan informasi sama

dengan satu. Artinya hasil enersi dan informasi sama besar dengan masukan

enersi dan informasi. Sistem yang demikian ini oleh Odum disebut Klimaks.

Pengertian ini berlaku sampai sekarang. Odum (1971) mengatakan bahwa

komunitas untuk mencapai klimaks akan bervariasi tidak hanya disebabkan oleh

adanya perbedaan iklim dan situasi fisiografis, tetapi ditentukan juga oleh sifat-

sifat ekosistem yang berbeda.

Whittaker (1953) merupakan penyokong monoklimaks, mengatakan

bahwa teori monoklimaks menekankan esensialitas (pentingnya) kesatuan

vegetasi yang mencapai klimaks di suatu habitat. Ahli-ahli lain seperti Oosting,

Henry, mengatakan bahwa teori poliklimaks lebih praktis. Hal ini disokong oleh

Michols, Tansley dan ahli-ahli Rusia. Smitthusen (1950), Whittaker (1951 - 1953)

dan ahli ekologi Amerika yang lain menyokong konsep poliklimaks dan

semuanya percaya karena ada fakta bahwa tingkatan klimaks dinyatakan oleh

lingkungan individu serta komunitas tanaman dan bukannya oleh iklim setempat.

Page 7: Suksesi Coy

Macam Suksesi

Berdasarkan kondisi habitat pada awal proses suksesi, suksesi dibedakan

menjadi dua macam yaitu:

1. Suksesi primer:

Suksesi yang terjadi belum ada vegetasinya atau di daerah yang tadinya sudah

ada vegetasi, kemudian terganggu (misalnya terbakar), sehingga daerah

tersebut menjadi kosong sama sekali. Pada habitat tersebut tidak ada lagi

organisme dan komunitas asal yang tertinggal sehingga pada substrat yang

baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula.

2. Suksesi sekunder:

Suksesi yang terjadi pada habitat yang pernah ditumbuhi vegetasi kemudian

mengalami gangguan, tetapi gangguan tersebut tidak merusak total organisme

sehingga dalam komunitas tersebut, substrat lama dan kehidupan masih ada.

Perbedaan suksesi sekunder dan primer terletak pada kondisi habitat awal.

Proses kerusakan komunitas disebut denudasi. Denudasi dapat disebabkan

oleh api, pengolahan, angin kencang, hujan, gelombang laut dan penebangan

hutan.

Jika vegetasi yang ada kemudian musnah dan timbul lahan kosong

disebut lahan sekunder atau lahan terdenudasi. Suksesi sekunder mempunyai

tahap yang lebih sedikit daripada suksesi primer, dan biasanya klimaks pada

suksesi sekunder lebih cepat dicapai.

Ada beberapa macam tipe suksesi yaitu:

· Hidrosere:

Tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan yang biasanya

disebut Hidrarch. Vegetasi yang sering berganti dalam hidrarch disebut

hidrosere. Tipe suksesi ini tidak memerlukan komunitas aquatik untuk

menuju ke perkembangan komunitas daratan. Jika air yang ada itu dalam

jumlah cukup besar dan sangat dalam atau jika air selalu bergerak kuat

(beratus atau bergelombang) atau adanya kekuatan fisik lain, suksesi

Page 8: Suksesi Coy

menghasilkan suatu komunitas aquatik yang stabil dan sukar mengalami

pergantian. Jadi suksesi ini hanya terjadi jika kolonisasi komunitas

tumbuhan menempati kolam buatan yang kecil dan dangkal, serta diikuti

terjadinya erosi tanah di tepi danau, sehingga batas (tubuh) air akan

semakin kecil dan hilang setelah waktu yang lama, Sebagai pelopor adalah

tumbuhan air yang terendam, kemudian dirusak tumbuhan terapung seperti

eceng gondok, kemudian rumpur rawa, rumput daratan, semak dan

akhirnya pohon. Pada kolam, eceng gondok berangsur-angsur akan

menutup permukaan air, kemudian akumulasi seresahnya baru menumpuk

di dasar kolam dan lama kemudian mengubah kolam menjadi rawa dengan

jenis tumbuhan baru yang mematikan jenis tumbuhan sebelumnya. Secara

berangsur-angsur kemudian habitat yang lebih kering dengan aerasi yang

lebih baik yang akhirnya akan terjadi tanah yang cukup matang dan tebal.

· Halosere:

Suksesi yang dimulai pada tanah bergaram atau air asin.

· Xerosere:

Suksesi vegetasi yang berkembang dalam daerah Xerik atau kering,biasanya

disebut Xerarch. Suksesi xerik biasanya terjadi pada lahan yang tinggal batuan

induknya saja. Dengan demikian tumbuhan yang mampu hidup disitu harus

tumbuhan yang tahan kering dan mampu hidup di tanah miskin. Tumbuhan yang

biasanya merupakan pioner adalah lumut kerak (Lichenes) dalam bentuk lapisan

kerak. Dalam proses respirasi Lichenes akan mengeluarakan CO2 dan akan

bereaksi dengan H2O sehingga menjadi H2CO3. Asam karbonat ini akan bereaksi

dengan bahan-bahan dari batuan induk sehingga melepaskan ikatan partikel

batuan. Partikel batuan yang lepas itu akan bereaksi dengan sisa-sisa Lichenes

yang mengalami pembusukan, mengikat N yang terbawa oleh air hujan. Kondisi

seperti itu tidak sesuai lagi bagi lumut kerak sehingga lumut kerak mati. Setelah

itu akan muncul vegetasi jenis lain yaitu Thallus (Thallophyta).

Page 9: Suksesi Coy

Begitu seterusnya vegetasi pertama akan memberikan pengaruh pada

habitat yang tidak cocok untuk vegetasi kedua. Tidak semua proses suksesi xerik

seperti di atas. Kalau habitat permukaannya merupakan pasir maka akan dimulai

oleh rumput tahan kering, baru kemudian semak dan pohon-pohonan. Laju

pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase

awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan berikutnya. Kondisi yang

membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap

berikutnya adalah faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung

kelangsungan hidup permudaan jenis-jenis tertentu.

Ada dua macam yaitu:

a. Psammosere : suksesi vegetasi yang dimulai pada daerah berpasir.

b. Lithosere : suksesi vegatasi yang dimulai pada batuan.

Tahap-tahap lithosere

A. Tumbuhnya lumut kerak (Lichenes)

B. Semakin berlumut

C. Tahap tumbuhnya rumput-rumputan

D. Penuh dengan rumput-rumputan

E. Tahap tumbuhnya semak belukar

F. Terjadi komunitas hutan yang mencapai klimaks

· Serule:

Suksesi untuk mikroorganisme (bakteri, fungsi) dalam sisa-sisa

produsen/konsumen

Xerosere:

Ewuise, J. Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandung: ITB Odum, E.P. 1997. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan. Samingan, T.?

Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tim Pembina Ekologi Tumbuhan. 2009. Petunjuk Praktikum Ekologi

Tumbuhan. Jember. Unuiversitas Jember.

Page 10: Suksesi Coy

Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan

Laboratorium. UI Press : Jakarta.

Setiadi, D. I. Muhadjono, dan A. Yusron. 1989. Ekologi. Bogor: Depdikbud Dirjen DIKTI PAU IPB

Wolf, l. L dan S. J. Menauhton. 1990. Ecology edisi II (terjemahan). Yogyakarta :Gadjah Mada University Press