98

Click here to load reader

SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

  • Upload
    ledung

  • View
    272

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh

Ragil Sapto Wibowo

NIM: 106045201538

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 2: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

SI]KSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN

PARTAI KEADILAII SIJAHTf,RA (PKS)

SkiPsi

Diajulfl Kepada Fotultas Syniah dm Hutum

UntntMenenuni P€ayaratar Menpeoleh

G.ld saj@ syaial (s.sy)

Raeil Sabro Wibowo

NIM: 106045201538

197501022001121001 r91412L2003121002

KONSENTRASI SIYASAH SYAR'IYYAII

PROGRAM STUDT JINAYAII SryASAII

FAKULTAS SYARIAII DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

20l lM/1432Ir

Page 3: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

PENCESATIAN PANITIA UJIAN

Skipsi bsrjudul SUKSESI (€PEMIMPINAN DALAM PANDANCAN PARTAIKEADILAN SEJAHTEM (PKS) teloh diujikan dalam Si dane Munoqasyah FakulbsSyariahda. Hukum Univesilas Islam Nesei (UIN) SyarifHidayalullah Jakarrapsda2l luli 2011. Skripsi ini telah dnerima sebasai salah satu syorcl nenperoleh geleSariana Sy.riah (S.Sy) pado Pbsram Studi Jinayah Siysah KonsennosiKelat.ne8a@n hlam (Si yas ah Syal i yyah).

Dekan Fakuhos S'€riah dan Hukum

: Dr. Asnawi M.AeNtP t972t0 t0199701t008

: AfNan Faizin M.A!NtP t972t0262003t2 t001

Khamami Zoda. MANIt 19750t022003121001

Frhmi M Ahmadi M.SiNIP 19?412132003 r2r 002

i Prot Dr. Hi. Amany B Lubis. MANIP 1963t2221994032002

: Dr. AsmaNiM A!NIP 197210r0199703r003

5505051982010t.2

Page 4: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2011

Ragil Sapto Wibowo

Page 5: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Dzat yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang

telah memberikan banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayahnya kepada

setiap makhluk ciptaan-Nya. Sehingga dengan izinnya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya minadzulumati illa nur dan

kesejahteraan semoga selalu tercurahkan kepada keluarga besar beliau, sahabat-

sahabat-Nya, tabi’in-tabi’uttabiin, dan kita sebagai umat-Nya semoga mendapatkan

syafaatnya kelak.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna baik

dalam proses maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari berbagai

pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan target yang

diharapkan.

Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, penulis sadar bahwa

skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril

maupun materil, sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini. Maka penulis berterima kasih kepada :

Page 6: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

ii

1. Prof. Dr. Drs. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM, selaku dekan Fakultas

Syariah dan Hukum, dan beserta staf-staf nya.

2. Ketua Program Studi Jinayah Siyasah Dr. Asmawi, M.Ag dan Sekretaris

Program Studi Jinayah Siyasah Ibu Sri Hidayati, M. Ag serta Bapak Afwan

Faizin, MA, atas bantuan Akademisnya selama ini.

3. Kepada Bapak Khamami Zada, MA dan Bapak Fahmi M. Ahmadi, S.Ag, M.Si

selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta dorongan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Kepada Ayahanda dan Ibunda penulis, Bpk. H. Slamet Riyadi dan Hj. Rahayu

yang telah membesarkan dan membimbing penulis dari kecil hingga saat ini

dengan penuh kesabaran dan pengertian. Serta tiada henti memberikan do’a

dan dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada Uyut penulis, Hj. Poni, tanpa do’a

dan nasehatnya penulis tidak akan bisa seperti ini. Semoga Allah selalu

melindungi dan memberkahi kalian dengan nikmat rohani dan kesehatan

jasmani, amin.

5. Kepada kakak-kakakku Ahmad Fabianto,SE, Warsudi,SE, Atun

Suryadiningsih,SE dan Suci,SE serta adikku Ari, terimakasih atas motivasi

dan do’a kalian semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan penuh semangat. Untuk keponakan-keponakanku Tanti, fadhil dan

Page 7: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

iii

Dzaki yang selalu membawa kecerian dan senyuman disaat penulis merasa

jenuh dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga timbul semangat baru

dalam diri penulis.

6. Kepada Ayah Asep Saepullah dan Mamah Sarnati yang selalu memberi

tempat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, tak lupa memberi do’a

serta motivasi kepada penulis. Serta untuk adik-adikku Anisa dan Aji yang

selalu memberi keceriaan dan menghibur penulis.

7. Kepada kekasihku Ade Asti Saemustika, SS yang selama ini selalu setia

menunggu dan mendukung serta memberi motivasi dalam pembuatan skripsi

ini.

8. Dosen dan staf pengajar Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak

memberikan banyak ilmu pengetahuan dan kesabaran dalam mendidik penulis

selama penulis melakukan studi.

9. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan

kelancaran kepada penulis dalam proses penyelesaian prosedur

kemahasiswaan, serta pimpinan dan segenap karyawan perpustakaan umum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan khususnya perpustakaan FSH, terima

kasih atas penyediaan buku-buku penunjang sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

iv

10. Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M. Si sebagai Wakil Sekjen Bidang Media DPP

PKS beserta staf-stafnya dalam hal ketersediaannya menjadi narasumber

dalam proses wawancara, demi kelengkapan data dalam skripsi ini.

11. Majelis Ta’lim Musholah Al-Hidayah yang tiada henti mendo’akan dan

memberi dukungan kepada penulis.

12. Kepada sahabatku Mufti Aulia, SHI yang selalu membantu dan mendukung

dalam pembuatan skripsi ini.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan, khususnya Siyasah Syar’iyyah angkatan 2006,

Mufti, Yudha, Imran (boim), Pardi, Esa, Ila, Rifqo, Alif, Irsyad, Jawir,

Bangkit, Lutfi, Ridwan, Ade, Eca, Apri, Aci, Atiqoh, Naziah, dan Lina.

Semoga setiap mimpi dan cita-cita akan menjadi nyata. Allah memiliki

rahasia dari takdir kita, berusahalah terbaik dan tawakallah padanya.

Demikianlah beberapa pihak yang mendukung skripsi ini, terima kasih penulis

ucapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat besar bagi keperluan pengembangan

ilmu syariah dan hukum khususnya ketatanegaraan Islam.

Jakarta, 15 Juni 2011

Ragil Sapto Wibowo

Page 9: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Pembatasan dan perumusan Masalah.................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 6

D. Review Studi Terdahulu....................................................... 7

E. Metode Penelitian.................................................................. 9

F. Sistematika Penulisan............................................................ 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SUKSESI DAN

KEPEMIMPINAN

A. Pengertian Suksesi kepemimpinan.......................................... 13

B. Kepemimpinan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits........ 16

C. Suksesi Kepemimpinan dalam Sejarah Islam.......................... 20

D.Pola-pola Suksesi Kepemimpinan............................................ 27

1) Suksesi Dinastik.................................................................. 27

2) Pemilu................................................................................. 28

3) Kudeta................................................................................ 30

4) People Power..................................................................... 31

Page 10: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

vi

BAB III PROFIL PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

A.Sejarah Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera.......................... 32

B.Pengaruh Ikhwanul Muslimin Terhadap Partai Keadilan

Sejahtera (PKS)………………………………………..…… 38

1) Konsep Pembinaan dan Pengkaderan……………..…….. 40

2) Ideologi Ikhwanul Muslimin………….......................….. 43

C. Konstituen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia.… 49

BAB IV SUKSESI KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

A. Kepemimpinan Dalam Pandangan PKS................................. 54

B. Suksesi Kepemimpinan Dalam Pandangan PKS..................... 61

C. Suksesi kepemimpinan Nasional............................................. 66

a)People Power.............................................................................. 66

b)Pemilu................................................................................ 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 71

B. Saran................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Reformasi yang terjadi pada tahun 1998 digaungkan sebagai suatu era

yang menghapus rezim orde baru Soeharto. Pada saat itu reformasi bagaikan suatu

harapan seluruh rakyat Indonesia untuk mendapat kesejahteraan yang diimpikan.

Akan tetapi saat ini kenyataan kurang berpihak dengan harapan rakyat Indonesia,

kenyataan malah mengatakan hal yang sebaliknya. Reformasi yang tergantikan

bukanlah rezim orde baru melainkan hanya Soeharto, sistem yang dijalankan tidak

jauh berbeda dengan orde baru.

Birokrasi yang buruk ini dapat dicontohkan dengan masih banyaknya

pihak-pihak pemerintah yang mudah disuap, kemudian mempersulit birokrasi jika

tidak ada uang “pelicin”-nya. Pilkada langsung yang diharapkan pemimpin yang

akan memimpin suatu daerah tersebut dapat benar-benar mewakili aspirasi rakyat

malah menjadi “lintah darat” bagi rakyat sendiri.1

Pada tahun 1997, krisis finansial Asia tidak membawa hal bagus bagi

pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta pinjaman,

1. Artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 18.30 wib dari

http://politik.kompasiana.com/2011/02/24/reformasi-orde-baru/.

Page 12: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

2

yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF. Setelah

beberapa demonstrasi, kerusuhan, tekanan politik dan militer terjadi, serta

berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR RI, Presiden Soeharto

mengundurkan diri setelah lima tahun berturut-turut menjadi Presiden RI, yakni

tahun 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Beliau mengundurkan diri dengan

membacakan pidato untuk terakhir kali, pada 21 Mei 1998 di Credentials Room,

Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Keputusan ini diambilnya

untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia.

Kemudian pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia,

Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, dan setelah melaksanakan sumpah jabatan, akhirnya

BJ Habibie resmi memangku jabatan presiden ke-3 RI.2

Adanya pergantian kepemimpinan dalam suatu negara, maka kita

mengenal istilah Suksesi, yang biasa diartikan sebagai suatu proses perubahan

yang berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi didalam suatu negara dalam

jangka waktu tertentu hingga terbentuk negara baru yang berbeda dengan negara

semula. Secara gamblang, suksesi adalah penggantian kepemimpinan dari suatu

negara.

Persepsi sebuah suksesi selalu ditanggapi dengan sebuah kontroversi, hal

ini sangatlah wajar sebagai sebuah dinamika kehidupan yang selalu ada dua sisi

bertolak belakang. Ada yang menanggapi dengan dukungan dan sudah pasti ada

banyak yang menolak terjadinya suksesi ini, rasionya bisa berat sebelah, tidak

2 Artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 18.30 wib dari http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto

Page 13: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

3

seimbang. Sebuah suksesi biasanya benar-benar mendapat dukungan positif,

dikarenakan sang pemimpin sudah menemui ajal dan kondisi negara saat beliau

tinggalkan dalam keadaan yang sangat baik.3

Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk

memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan

organisasi memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia

mempunyai peranan yang aktif dan senantiasa ikut campur tangan dalam segala

masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya. Pemimpin ikut

merasakan kebutuhan-kebutuhan itu dan dapat membantu menstimulir para

anggotanya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan.4

Usaha-usaha pemimpin untuk mempengaruhi sifat orang lain, banyak

berhubungan dengan persepsi maupun pengertian tentang pembawaan dan proses

kepemimpinan. Dengan kata lain, ia akan mengembangkan cara kepemimpinan

sesuai dengan konsep peranan kepemimpinan. Oleh karena itu, yang dicapai oleh

pemimpin adalah dirinya sendiri, asumsi dan kepercayaan mengenai kelakuan

manusia, gaya kepemimpinan, dan berhubungannya dengan penampilan bawahan,

memang fakta menunjukkan bahwa setiap perubahan yang diusahakan seseorang

untuk mempengaruhi orang lain harus mengikuti perubahan kepemimpinan dalam

diri sendiri. Akibatnya, jika pemimpin itu ingin menyempurnakan kemampuannya

untuk mengubah sifat orang lain, ia harus mengubah sifatnya lebih dulu. Dan

3. Artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 18.30 wib dari

http://hasmisusanto.web.id/?p=308.

4. Anogara, panji. Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001). h. 1

Page 14: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

4

untuk mengawali tindakannya, ia tidak hanya berlaku sebagai seorang pemimpin;

tetapi juga bagaimana kelakuannya berhasil mempengaruhi penampilan orang

lain.5

Selain itu perlu diperhatikan pula mengenai gaya kepemimpinan dalam

memimpin sebuah komunitas. Adapun yang dimaksud dengan gaya

kepemimpinan (style) ialah cara pemimpin membawa diri sebagai pemimpin, cara

ia “berlagak” dan tampil dalam menggunakan kekuasaannya. Gaya kepemimpinan

bisa otoriter atau otokratik, artinya sangat memaksakan, sangat mendesakkan

kekuasaanya kepada bawahan. Bawahan dikendali dan diperintah seperti tidak

mempunyai martabat manusia.

Seorang pemimpin juga bisa bergaya demokratik. Ia sadar bahwa ia

mengatur manusia-manusia. Manusia-manusia pada dasarnya memiliki harkat dan

martabat yang sama. Karena itu sang pemimpin tetap berusaha menghormati dan

memperhitungkan pendapat serta saran dari orang lain. Gaya lain ialah gaya

paternalistik. Pemimpin paternalistik menganggap bawahannya sebagai “anak

yang belum dewasa”, anak yang tidak mampu menjadi dewasa. Karena itu ia

selalu bersikap sebagai seorang bapak (pater artinya bapak), yang selalu membuat

segala sesuatu untuk anak. Ia yang mengatur, ia yang memprakarsa, ia yang

merencanakan, dan ia pula yang melaksanakan menurut pahamnya sendiri.6

5. Heckman, Huneryager. Kepemimpinan.(semarang: Dahara Prize, 1992). h. 12-13 6. Riberu,J. Dasar-Dasar Kepemimpinan. (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1992). h. 7-8

Page 15: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

5

Dalam konteks pergantian kepengurusan, PKS relatif sebagai partai yang

tidak mengalami kontraksi kepemimpinan yang berarti. Proses pergantian

kepengurusan juga hampir diketahui oleh kader, sehingga bisa dimaknai bahwa

keterlibatan kader dalam pengambilan keputusan terkait dengan kepengurusan

relatif tinggi. Hanya masalahnya, pertama, apakah keterlibatan tersebut signifikan

sebagai cerminan passive participation. Meminjam istilah Mutiah Allagapha

tatkala melakukan assesment legitimasi di dunia Islam, bahwa orang sepertinya

terlibat dalam proses politik, namun sejatinya mereka tidak terlibat. PKS harus

bisa menjelaskan kepada publik bahwa keterlibatan anggota dalam pengambilan

keputusan di partai adalah cerminan active participation. Kedua, selama ini ada

analisis yang menyatakan bahwa PKS memiliki daya tahan yang tinggi untuk

mengelola issue suksesi karena masih kohesifnya elit politik PKS sebagai

implikasi dari mapannya sistem perkaderan dakwah Tarbiyah. Pertanyaanya

adalah, jika PKS telah menjadi partai terbuka dan kompleks, sehingga elit politik

PKS tidak hanya didominasi oleh perkaderan Tarbiyah, apakah PKS masih

mampu mempertahankan situasi pergantian kepemimpinan sebagai sesuatu yang

alamiah. Artinya, dengan menjadi partai yang inklusif, PKS harus mulai

menyiapkan supra-struktur dan infra-struktur yang memadai, agar ruang

transformasi yang dibuat tidak menjadi bumerang.7

Dari penjelasan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan

penelitian ilmiah dan akan dibahas dalam skripsi dengan judul: “SUKSESI

7. Artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 18.30 wib dari

http://www.suksesi+kepemimpinan+dalam+pandangan+PKS,

Page 16: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

6

KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA (PKS)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan yang akan dijadikan sasaran

dalam penelitian maka perlu dibuat batasan masalah. Oleh karena itu penulis

membatasi permasalahan pada judul Suksesi Kepemimpinan dalam Pandangan

Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

2. Perumusan Masalah

Melihat judul skripsi tersebut maka penulis perlu membuat rumusan

masalah yang dianggap penting yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini.

Di antara rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Kepemimpinan dalam Pandangan PKS?

2. Bagaimana Suksesi Kepemimpinan dalam Pandangan PKS?

3. Bagaimana Suksesi Kepemimpinan Nasional?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti untuk mencapai suatu tujuan,

maksud, dan manfaatnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan Kepemimpinan dalam pandangan

PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Page 17: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

7

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan Suksesi Kepemimpinan dalam

Pandangan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan Suksesi Kepemimpinan secara

Nasional.

Salah satu hal terpenting di dalam kegiatan penelitian ini adalah mengenai

manfaat dari penelitian tersebut, adapun manfaat tersebut diantaranya:

1. Menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang Kepemimpinan.

2. Agar dapat dipahami dan dimengerti oleh khalayak umum terutama

civitas akademika bahwa terdapat beberapa macam gaya mengenai

Kepemimpinan.

3. Karya ilmiah ini diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat

Indonesia mengenai suksesi kepemimpinan, khususnya dalam

pandangan PKS (Partai Keadilan sejahtera) dan dalam perspektif Islam.

D. Review Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang suksesi kepemimpinan yang

mengarah pada upaya formalisasi syari’at Islam telah dilakukan, baik yang

mengkaji secara spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum

dengan bahasan penelitian. Berikut ini merupakan paparan atas sebagian karya-

karya penelitian tersebut:

Buku pertama disunting oleh M. Imdadun Rahmat (2008) “Ideologi Politik

PKS: Dari Masjid ke Gedung Parlemen”. Buku ini menjelaskan tentang sebuah

Page 18: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

8

gerakan Islam, PKS berbasis ideologi Ikhwanul Muslimin. PKS mengadopsi

hampir secara penuh pemikiran, ideologi, strategi gerakan (manhaj), agenda

perjuangan, dan sistem pendidikan (tarbiyah) dari Ikhwanul Muslimin.

Studi serupa dalam bentuk Tesis yang pernah ditulis oleh Imam Ibnu Hajar

(1999) yang berjudul: “Suksesi Dalam Pemerintahan Islam: Telaah Historis Atas

Sistem Peralihan Kekuasaan Pada Masa al-Khulafa’ al-Rasyidun”. Tesis ini

menjelaskan mengenai adanya proses musyawarah yang baik dalam setiap

pelaksanaan suksesi, terjaminnya rotasi kepemimpinan yang bukan atas dasar

hubungan darah yang memungkin suksesi mendapatkan pilihan terbaik dari para

calon, serta terwadahinya pilihan bebas umat dalam bai’at, kiranya menjadi

benang merah yang menjadi titik temu dari cara-cara peralihan kekuasaan pada

masa khalifah empat pertama, sehingga kaum muslimin dapat menerima cara-cara

itu semua dengan lapang dada, dan tentu implikasi langsungnya adalah bahwa

mereka semua dapat diterima oleh umat dengan suara bulat (ijma ‘al-ummah)

Adapun buku-buku yang berkaitan dengan Partai Keadilan Sejahtera

antara lain adalah karangan Ali Said Damatik yang berjudul Fenomena Partai

Keadilan Sejahtera; Transformasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia.

Buku ini menjelaskan tentang kemiripan antara PKS dengan gerakan Ikhwanul

Muslimin.

Sedangkan skripsi yang terkait dengan Partai Keadilan Sejahtera adalah

karya Miftahuddin (S1, PPI, FUF, 2008) yang berjudul Pengaruh Ideologi

Ikhwanul Muslimin Terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menjelaskan

proses pengaruh ideologi Ikhwanul Muslimin terhadap Partai Keadilan Sejahtera

Page 19: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

9

terjadi melalui proses transfer pemikiran yang dibawa oleh para sarjana-sarjana

dari timur tengah tahun 1980-an yang membentuk sebuah gerakan yang terkenal

dengan istilah “Tarbiyah”

Dalam beberapa buku dan tesis diatas, terdapat beberapa kesamaan

mengenai pembahasan–pembahasan yang sama dengan tujuan untuk mengetahui

konsep kepemimpinan. Dan dalam hal ini, jauh berbeda pada penelitian penulis

yang berjudul “SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)”.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini

penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan

metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar

variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan

teori yang memiliki validitas universal.8 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan deskriptif analisis yaitu yang bertujuan untuk

menguraikan, mengembangkan atau menggambarkan suatu masalah berdasarkan

fakta-fakta yang ada untuk ditelaah sehingga dapat memperluas gambaran

mengenai kasus yang sedang diteliti. Oleh karena itu, berdasarkan metode yang

8 . Suharsimi, Arikuntor, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1998), Cet. II, hal. 246.

Page 20: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

10

sedang dipakai dalam penelitian ini dapat memperluas kesimpulan yang bersifat

kualitatif.9

2. Sumber Data

a) Data Primer

Teknik pengumpulan data primer yaitu berupa wawancara secara langsung

untuk mendapatkan informasi yang aktual kepada obyek yang akan dijadikan

permasalahan dalam pembahasan ini. Adapun yang dimaksud Wawancara adalah

percakapan antara penulis dengan seseorang yang berharap mendapat informasi

dari seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi langsung dari sumbernya.

Misalnya antara penulis dengan pimpinan Partai Keadilan Sosial (PKS).

b) Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder yaitu berupa studi dokumen

(dokumentasi), yang artinya pengumpulan data tersebut sering digunakan dalam

berbagai pengumpulan data. Dokumentasi dapat berbentuk dokumen publik atau

dokumen privat melalui buku-buku, makalah-makalah dan rekaman yang

berhubungan dengan judul yang peneliti angkat.

3. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data selesai, maka proses selanjutnya adalah

melakukan analisa data dengan menggunakan analisis isi (content analysis) yaitu

menganalisis data deskriptif mengenai suksesi kepemimpinan dalam pandangan

9 Esti Ismawati, Metode Penelitian, (Surakarta: Pustaka Cakra, 2003), h. 7.

Page 21: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

11

PKS. Kemudian mencari kesesuaian tahapan-tahapan mengenai proses suksesi

kepemimpinan PKS menurut Fiqh Siyasah.

Adapun metode penulisan dalam skripsi ini, penulis mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dengan menggunakan Ejaan Yang

Disempurnakan.

F. Sistematika penulisan

Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai materi yang menjadi pokok

penulisan skripsi ini dan agar memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata

urutan penulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan ini sebagai

berikut :

Bab I Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Tinjauan Umum

Mengenai Pengertian Suksesi Kepemimpinan dan Pola-pola

Suksesi yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Pemilu, Kudeta

dan People power.

Bab III Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Profil dari Partai

Keadilan Sejahtera; Sejarah Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera

(PKS), dan Pengaruh Ikhwanul Muslimin terhadap PKS, ada pun

konstituen PKS di Indonesia.

Page 22: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

12

Bab IV Pada Bab ini penulis akan membahas tentang Suksesi

Kepemimpinan dalam Pandangan Partai Keadilan Sejahtera,

Suksesi Kepemimpinan di Partai Keadilan Sejahtera dalam

Perspektif Islam dan Demokratisasi Pemilihan Kepemimpinan

dalam Partai Keadilan Sejahtera.

Bab V Pada Bab ini penulis akan menjelaskan dan menguraikan

kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan juga berisi saran-saran.

Page 23: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

13

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG SUKSESI DAN KEPEMIMPINAN

Adanya pergantian kepemimpinan dalam suatu negara, maka terdapat

istilah mengenai suksesi, yang biasa diartikan sebagai suatu proses perubahan

yang berlangsung atu arah secara teratur yang terjadi di dalam suatu negara dalam

jangka waktu tertentu hingga terbentuk negara baru yang berbeda dengan negara

semula. Secara gamblang, suksesi adalah pergantian kepemimpinan dari suatu

negara. Sedangkan seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai

wewenang untuk memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk

mencapai tujuan organisasi memerlukan bantuan orang lain.

A. Pengertian Suksesi Kepemimpinan

Istilah suksesi diambil dari kata bahasa Inggris succession, atau bahasa

Latin succeio, yang berarti penggantian, urutan, pewarisan.1 Dalam suatu

kehidupan bermasyarakat yang mengenal peradaban, membentuk suatu komunitas

yang di dalamnya terdapat pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan ini

sering menimbulkan sebuah permasalahan tersendiri terutama pada proses alih

kepemimpinan yang biasa dikenal dengan Suksesi Kepemimpinan. Titik kritis

dalam suksesi kepemimpinan ini diantaranya adalah bagaimana mendapatkan

seorang calon pemimpin yang sadar akan posisinya sebagai pemimpin yang

1 Andi Hamzah, Kamus Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), h. 553.,

Arieeff.S,(ed), Kamus Hukum Edisi Lengkap, (Surabaya: Pustaka Tinta Mas, tth), hal. 404., Peter.

Page 24: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

14

memiliki makna bahwa pemimpin itu pelayan.2 Suksesi menjadi hal yang mutlak

dalam sebuah organisasi. Dewasa ini, suksesi hanyalah dimaknai sebagai ajang

perebutan kekuasaan saja. Padahal dibalik itu, tersirat makna akan kehadiran

setitik sinar yang akan membawa pada benderangnya lautan gulita. Langkah dan

sikap yang bijak diperlukan dengan tujuan mengkonstruk organisasi ke arah yang

lebih baik. Egoisitas hendaknya dikesampingkan demi kepentingan bersama.

Maka, mari kita senantiasa merajut kebersamaan dalam setiap nuansa, terkhusus

dalam setiap suksesi di organisasi dan lembaga manapun. Kebersamaan dan

kedamaian dinantikan oleh setiap khalayak dalam kelompok atau organisasi

tersebut.3

Suksesi yang biasa diartikan sebagai suatu proses perubahan yang

berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi didalam suatu negara dalam

jangka waktu tertentu hingga terbentuk negara baru yang berbeda dengan negara

semula. Secara gamblang, suksesi adalah penggantian kepemimpinan dari suatu

negara. Sangat natural hal ini terjadi di dalam sebuah negara, suksesi adalah

bentuk dari sebuah dinamika kepemimpinan. Perjalanan sebuah negara yang harus

memiliki pemimpin, namun bukan berarti sang pemimpin adalah sosok yang

abadi, sebab sesuai dengan Sunatullah, tidak ada yang abadi di dunia ini. Begitu

juga dengan kepemimpinan, tidak ada yang harus terus dipertahankan sampai

2 Artikel diakses pada tanggal 2 Maret 2011 pukul 10.30 wib dari

http://andreysubiantoro.viviti.com/entries/rekiblik/suksesi-kepemimpinan.

3 Artikel diakses pada tanggal 2 Maret 2011 pukul 11.00 wib dari.http://azheiv.blog.friendster.com/2008/07/suksesi-kelembagaan-menanti-pemimpin-merajut-kebersamaan/.

Page 25: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

15

sang pemimpin menemui ajalnya, mungkin itu sebuah pemaksaan, dan pemaksaan

adalah hal yang sangat buruk buat siapa saja. Kecuali ditengah-tengah

kepemimpinannya terhenti karena Kuasa Illahi yaitu kematian dan ini tidak bisa

ditolak.

Persepsi sebuah suksesi selalu ditanggapi dengan sebuah kontroversi, hal

ini sangatlah wajar sebagai sebuah dinamika kehidupan yang selalu ada dua sisi

bertolak belakang. Ada yang menanggapi dengan dukungan dan sudah pasti ada

banyak yang menolak terjadinya suksesi ini, rasio nya bisa berat sebelah, tidak

seimbang. Sebuah suksesi yang memang benar-benar mendapat dukungan positip,

biasanya dikarenakan sang pemimpin sudah menemui ajal dan kondisi negara saat

beliau tinggalkan dalam keadaan yang sangat baik.

Tidak semua suksesi berakhir seperti itu, kebanyakan suksesi terjadi

dikarenakan ada sebuah sistem yang mengharuskan itu terjadi, seperti periode

jangka waktu kepemimpinan. Hal ini yang selalu menjadi sebuah polemik, ada

banyak pertentangan untuk suksesi yang sudah mencapai waktunya untuk

berakhir. Ada yang bisa menerima namun banyak pula yang menolaknya mentah-

mentah, biasanya ditunjukkan dengan ekspresi yang berlebihan bahkan sampai

kepada tindakan-tindakan anarkis. Ini yang tidak kita inginkan, siapapun anggota

negara itu harus bisa ber-apresiasi secara positip pada setiap sebuah suksesi yang

terjadi, pertentangan adalah suatu hal yang wajar, namun jangan sampai

menimbulkan hal-hal buruk yang bisa mengarah kepada sebuah provokasi yang

mengakibatkan proses suksesi itu terganggu. Maka haruslah bisa menerima

Page 26: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

16

suksesi ini dengan lapang dada, meskipun ada semacam intrik-intrik yang

melandasi terjadinya suksesi itu. Jika merasa ada sebuah konspirasi yang menjadi

penyebab suksesi, terima itu semua dengan “legowo“, apapun komponen-

komponen suksesi itu yang diketahui tidak sesuai dengan keinginan kita. Itu

semua dinamika hidup, dinamika negara, dinamika kepemimpinan, jangan terlalu

khawatir dengan apa yang akan terjadi jika pemimpin itu diganti. Setiap individu

yang memimpin tentulah sudah cukup layak untuk menduduki kursi jabatan

kepemimpinannya.4

Jadi, apapun yang akan terjadi pada saat berlangsungnya suksesi

kepemimpinan, maka harus diterima apa adanya tanpa harus berbuat anarkis.

Proses suksesi kepemimpinana dalam suatu negara merupakan suatu hal yang

pasti terjadi yang tidak mungkin dapat dihindari.

B. Kepemimpinan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits

Kepemimpinan merupakan bagian terpenting dari organisasi lembaga

pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada kenyataannya ketika seorang pemimpin

telah menjalankan tugasnya dalam mengolah organisasinya dengan baik maka

organisasi tersebut akan menjadi baik pula. Dalam Islam sendiri, kepemimpinan

mendapatkan porsi bahasan yang tidak sedikit. Tidak sedikit ayat al-Qur’an dan

Hadits yang membincang akan pentingnya kepemimpinan dalam sebuah

komunitas. Beberapa istilah al-Quran yang terkait dengan kepemimpinan antara

4 Artikel diakses pada tanggal 3 Maret 2011 pukul 08.00 wib dari

http://hasmisusanto.web.id/?p=308.

Page 27: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

17

lain, khalifah (khilafah), imam (imamah) dan uli al-Amri. Disamping itu

disebutkan juga prinsip-prinsip kepemimpinan, yang mana prinsip tersebut harus

dimilki oleh seorang pemimpin walaupun tidak secara totalitas.5

1. Prinsip – prinsip Kepemimpinan

Dalam Al-Qur’an prinsip-prinsip kepemimpinan antara lain; amanah, adil,

syura (musyawarah) dan amr bi al-ma’ruf wa nahy ‘an al- munkar.

a) Amanah

Dalam Kamus Kontemporer (al-Ashr) Amanah diartikan dengan kejujuran,

kepercayaan (hal dapat dipercaya).6 Amanah ini merupakan salah satu sifat wajib

bagi Rasul. Ada sebuah ungkapan “kekuasan adalah amanah, karena itu harus

dilaksanakan dengan penuh amanah”. Ungkapan ini menurut Said Agil Husin Al-

Munawwar, menyiratkan dua hal.

Pertama, apabila manusia berkuasa di muka bumi, menjadi khalifah, maka

kekuasaan yang diperoleh sebagai suatu pendelegasian kewenangan dari Allah

SWT. (delegation of authority) karena Allah sebagai sumber segala kekuasaan.

Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki hanyalah sekedar amanah dari Allah

yang bersifat relative, yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Kedua,karena kekuasaan itu pada dasarnya amanah, maka pelaksanaannya pun

5 Artikel diakses pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 13.30 wib dari

http://alumnigontor.blogspot.com/2008/04/teori-kepemimpinan-dalam-perspektif-al.html

6 Atabik Ali & Ahmad Zuhdi Mudlor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yayasan Ali Maksum, Yogyakarta, tt, hal. 215

Page 28: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

18

memerlukan amanah. Amanah dalam hal ini adalah sikap penuh

pertanggungjawaban, jujur dan memegang teguh prinsip. Amanah dalam arti ini

sebagai prinsip atau nilai.7

Mengenai Amanah ini Allah berfirman:

ا ع ن إ ن ض ر ا األ م ان ى الس ل ع ة م او ات و األ ر ض و اجل ال ب أ ف بـ ل م حي ن أ ني ن ه ش أ ا و ف ق ن م نـ ه ل مح ا و ه ا اإل ن س ان ه ن ، إ ك ل ظ ان و م ا ج ه ﴾٧٢: األحزاب﴿ ال و

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan

gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka

khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh".

Menurut Hamka, ayat tersebut bermaksud menggambarkan secara majaz

atau dengan ungkapan, betapa berat amanah itu, sehingga gunung-gunung, bumi

dan langitpun tidak bersedia memikulnya. Dalam tafsir ini dikatakan bahwa hanya

manusia yang mampu mengemban amanah, karena manusia diberi kemampuan itu

oleh Allah, walaupun mereka ternyata kemudian berbuat dzalim, terhadap dirinya

sendiri, maupun orang lain serta bertindak bodoh, dengan mengkhianati amanah

itu.8

7 Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,

Ciputat Press, Jakarta, 2002, hal. 200 8 M. Dawam Raharjo, Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep

Kunci, Paramadina, Jakarta, 2002, Cet. II, hal. 195

Page 29: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

19

ن إ اهللا أ ي م ك ر ن أ م د ؤ تـ و ا األ م ان ات أ ىل إ ه ل ه ا و ذ إ ك ا ح ت م م بـ ن أ اس الن ني ك حت م ا و ال ب ع ل د ن ، إ اهللا م ع ن ك ظ ع ا ي م ب ه ن ، إ اهللا ك ان مس يـ ع ص ا ب يـ ﴾ ٥٨:النساء﴿ا ر

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu”. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat. Dua ayat di atas jelas menunjukkan perintah Allah

mengenai harus dilaksanakannya sebuah amanah. Manusia dalam melaksanakan

amanah yang dikaitkan dengan tugas kepemimpinannya memerlukan dukungan

dari ilmu pengetahuan dan hidayah dari Allah. Hal ini dapat dilihat dalam firman

Allah “Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

kepadamu”, pengajarannya bisa lewat hidayah yang merupakan anugrah dari

Allah, bisa juga melalui ilmu pengetahuan.

Page 30: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

20

b) Adil

Kata Adil ini merupakan serapan dari bahasa arab ‘adl. Dalam Al-Qur’an

istilah adil menggunakan tiga term yaitu ‘adl, qisth dan haqq.9 Adapun ayat-ayat

yang berbicara mengenai keadilan antara lain:

ق أ ل م ر يب ر ال ب ق ط س أ ، و ق ي م و ا و ج و ك ه ع م ل ك د ن م س د ج ع اد و و ه خم ص ل ل ني ه الد ي ، ك ن م ك أ د ا ب م ـت ع د و و ﴾٢٩ :األعراف﴿ ن

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah):

"Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan

mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan

kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menyuruh orang menjalankan

keadailan. Secara konkret, yang disebut keadilan (qisth) itu adalah:

(a)mengkonsentrasikan perhatian dalam shalat kepada Allah dan

(b)mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.10

Dari uraian tersebut dapat ditarik kepada aspek kepemimpinan, yaitu

seorang pemimpin harus benar-benar ikhlas dalam menjalankan tugasnya dan juga

orientasinya semata-mata karena Allah. Sehingga ketika dua hal tersebut sudah

tertanam maka akan melahirkan suatu tingkah laku yang baik.

9 M. Dawam Raharjo,. Op.Cit., hal 369 10 Ibid.., h.370

Page 31: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

21

Islam menetapkan tujuan dan tugas utama pemimpin adalah untuk

melaksanakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan perintah-

perintah-Nya. Ibnu Taimiyah mengungkapkan bahwa kebajikan seorang

pemimpin yang telah ditunjuk dipandang dari segi agama dan dari segi ibadah

adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan diri kepada Allah adalah

dengan menaati peraturan-peraturan-Nya dan Rasul-Nya. Namun dalam hal itu

lebih disalah gunakan oleh orang-orang yang ingin mencapai kedudukan dan

harta.

ل و ق يـ لم س ه و ي ل ع لى اهللا ل اهللا ص و س ا أن ر م ه نـ ع اهللا ي ض ر ر م ن ع اب ن عه ا يت ع ر ن ل ع و ئـ س م م لك ك اع و ر م لك ئإلك س م راع و ام ل ’م و ل الرج ه و يت ع ر ن ع

ت ي بـ ة يف يت اع أة ر ر الم ه و يت ع ر ن ل ع و ئـ س م و ه ه و ل أه اع يف ر ن ة ع ل و ئـ س م ا و ه ج و زال م اع يف ر م اد اخل ها و يت ع ر يت ع ر ن ل ع و ئـ س م و ه د ي س ن ل ع و ئـ س م اع و ر م لك ك ه و

ه يت ع .رArtinya :

Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah saw. Berkata : “Kalian adalah

pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin

dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah

pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya atas

kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.pelayan adalah pemimpin dalam

mengelolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya tentang

kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”

Page 32: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

22

Hal yang paling mendasar yang dapat diambil dari hadis di atas adalah

bahwa dalam level apapun, manusia adalah pemimpin termasuk bagi dirinya

sendiri. Setiap perbuatan dan tindakan memiliki resiko yang harus

dipertanggungjawabkan. Setiap orang adalah pemimpin ketika ia harus

berhadapan untuk menciptakan solusi hidup dimana kemampuan, dan

kekuatannya dibatasi oleh sekat yang ia ciptakan sendiri dalam posisinya sebagai

bagian dari komunitas.

قال ع أنه لم س ه و ي ل لى اهللا ع ص النيب ن ع ر م ن ع اب ن م ع ل س ء الم ر ى الم لا أ م ي ة ف الطاع و ع م الس ه ر ك و ب ال أن إح ة فال مسع ي ص ع م ر ن أم ة فا ي ص ع مب ر م ؤ ـي

ة ع ال طا .وArtinya :

Dari Ibn Umar r.a., dari Nabi Saw., sesungguhnya beliau bersabda :”Seorang

Muslim wajib mendengan dan taat terhadap perintah yang disukai maupun tidak

disukainya. Kecuali bila diperintahkan mengerjakan kemaksiatan, mka ia tidak

wajib mendengar dan taat.”

Secara kontekstual hadis diatas dapat diartikan dalam berbagai dimensi.

Dalam sebuah komunitas, masyarakat dan agama setiap manusia memiliki sistem

yang mengatur mereka. Maka wajar sebagian dari sistem tersebut untuk mematuhi

aturan-aturan yang berlaku. Namun ketaatan tersebut tidak serta merta menjadi

sikap yang selalu taklid terhadap pemimpin. Dalam Islam diajarkan tidak

diperbolehkan taat atau mematuhi pemimpin kecuali dalam batas-batas yang telah

Page 33: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

23

dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an dan Hadits bahwa tidak wajib mematuhi

seorang pemimpin melainkan karena Allah.

C. Suksesi Kepemimpinan dalam Sejarah Islam

Dengan wafatnya Nabi maka berakhirnya situasi yang sangat unik dalam

sejarah Islam, yakni kehadiran seorang pemimpin tunggal yang memiliki otoritas

spiritual dan temporal (duniawi) yang berdasarkan kenabian dan bersumberkan

Wahyu Illahi. Dan situasi tersebut tidak akan terulang kembali, karena menurut

kepercayaan Islam, Nabi Muhammad adalah nabi dan utusan Tuhan yang terakhir.

Sementara itu beliau tidak meninggalkan wasiat atau pesan tentang siapa di antara

para sahabat yang harus menggantikan beliau sebagai pemimpin umat. Dalam Al-

Qur’an maupun Hadist Nabi tidak terdapat petunjuk tentang bagaimana cara

menentukan pemimpin umat atau kepala negara sepeninggal beliau nanti, selain

petunjuk yang sifatnya sangat umum agar umat Islam mencari penyelesaian dalam

masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bersama melalui musyawarah,

tanpa adanya pola yang baku tentang bagaimana musyawarah itu harus

diselenggarakan.11

Proses Pengangkatan Empat Al-Khulafa Al-Rasyidin

Abu Bakar menjadi khalifah yang pertama melalui pemilihan dalam satu

pertemuan yang berlangsung pada hari kedua setelah Nabi wafat dan sebelum

jenazah beliau dimakamkan.

11 Munawir, Syadzali. Islam dan Tata Negara, (Jakarta: UI Press, 1999) h. 21

Page 34: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

24

Pada pagi hari itu Umar bin Khattab mendengar berita bahwa kelompok

Anshar sedang melangsungkan pertemuan di Saqifah atau balai pertemuan Bani

Saidah, Madinah, untuk mengangkat Saad bin Ubadah, seorang tokoh Anshar dari

suku Khazraj, sebagai khalifah. Dalam keadaan gusar Umar cepat-cepat pergi ke

rumah kediaman Nabi dan menyuruh seseorang untuk menghubungi Abu Bakar,

yang berada dalam rumah, dan memintanya supaya keluar. Semula Abu Bakar

menolak dengan alasan sedang sibuk. Tetapi akhirnya dia keluar setelah

diberitahu bahwa telah terjadi satu peristiwa penting yang mengharuskan

kehadiran Abu Bakar. Abu bakar dan Umar segera pergi ke balai pertemuan Bani

Saidah. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Abu Ubaidah bin Jarah, seorang

sahabat senior juga dari kelompok Muhajirin, dan diajaknya ikut.

Ketika tiga tokoh tersebut sampai dibalai pertemuan ternyata sudah datang

pula sejumlah orang Muhajirin, dan bahkan telah terjadi perdebatan sengit antara

kelompok Anshar dan kelompok Muhajirin. Umar hampir tidak dapat menguasai

diri, tetapi ketika beliau hendak mulai berbicara, dihentikan oleh Abu Bakar. Abu

Bakar dengan nada tenang mulai berbicara. Kepada kelompok Anshar beliau

mengingatkan, bukankah Nabi pernah bersabda bahwa kepemimpinan umat Islam

itu seyogyanya berada pada tangan suku Quraisy, dan bahwa hanya di bawah

pimpinan suku itulah akan terjamin keutuhan, keselamatan, dan kesejahteraan

bangsa Arab. Kemudian Abu Bakar menawarkan dua tokoh Quraisy untuk dipilih

sebagai khalifah, Umar bin Khattab atau Abu Ubaidah bin Jarah. Orang-orang

Anshar tampaknya sangat terkesan oleh ucapan Abu Bakar itu, dan Umar tidak

menyia-nyiakan momentum yang sangat baik itu. Dia bangun dari tempat

Page 35: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

25

duduknya dan menuju ke tempat Abu Bakar untuk berbaiat dan menyatakan

kesetiaannya kepada Abu Bakar sebagai khalifah, seraya menyatakan bahwa

bukanlah Abu Bakar yang selalu diminta oleh Nabi untuk menggantikan beliau

sebagai imam shalat bilamana Nabi sakit, dan bahwa Abu Bakar adalah sahabat

yang paling disayangi oleh Nabi.

Umar bin Khattab, berbada dengan pendahulunya, Abu Bakar,

mendapatkan kepercayaan sebagai khalifah kedua tidak melalui pemilihan dalam

suatu forum musyawarah yang terbuka, tetapi melalui penunjukan atau wasiat

oleh pendahulunya. Pada tahun ketiga sejak menjabat khalifah, Abu Bakar

mendadak jatuh sakit. Selama lima belas hari dia tidak pergi ke masjid, dan

meminta kepada Umar agar mewakilinya menjadi ima shalat. Makin hari sakit

Abu Bakar makin parah dan timbul perasaan padanya bahwa ajalnya sudah dekat.

Sementara itu kenangan tentang pertentangan di balai pertemuan Bani Saidah

masih segar dalam ingatannya. Dia khawatir kalau tidak segera menunjuk peganti

dan ajal segara dating, akan timbul pertentangan di kalangan umat Islam yang

dapat lebih hebat daripada ketika Nabi wafat dahulu. Bagi Abu Bakar orang yang

paling tepat menggantikannya tidak lain adalah Umar bin Khattab. Maka dia

mulai mengadakan permusyawarahan tertutup dengan beberapa sahabat senior

yang kebetulan menengoknya di rumah. Di antara mereka adalah Abd al-Rahman

bin Auf dan Utsman bin Affan dari kelompok Muhajirin, serta Asid bin Khudair

dari kelompok Anshar. Pada dasarnya semua mendukung maksud Abu Bakar,

meskipun ada beberapa di antaranya yang menyampaikan catatan.

Page 36: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

26

Sesuai dengan catatan tersebut, sepeninggal Abu Bakar, Umar bin Khattab

dikukuhkan sebagai khalifah kedua dalam suatu baiat umum dan terbuka di

Masjid Nabawi.

Utsman bin Affan menjadi khalifah yang ketiga melalui proses lain lagi,

tidak sama dengan Abu Bakar, tidak serupa pula dengan Umar. Dia dipilih oleh

sekelompok orang yang nama-namanya sudah ditentukan oleh Umar sebelum dia

wafat. Seperti telah kita baca dalam buku-buku sejarah, pada pertengahan tahun

ke-sebelas sejak Umar menjabat khalifah dia menderita luka-luka berat akibat

enam kali tikaman seorang Persia bernama Fairus, yang lebih terkenal dengan

panggilan dengan Abu Luluah. Waktu itu datanglah sejumlah tokoh masyarakat

memohon kepada Umar supaya segera menunjuk pengganti, karena mereka

khawatir bahwa akibat luka-lukanya itu Umar tidak akan hidup lebih lama lagi,

dan kalau sampai wafat tanpa terlebih dahulu menunjuk penggantinya,

dikhawatirkan akan terjadi pertentangan dan perpecahan di kalangan umat. Tetapi

Umar menolak memenuhi permintaan mereka dengan alasan bahwa orang-orang

yang menurut pendapatnya pantas ditunjuk sebagai pengganti sudah lebih dahulu

meninggal.

Akhirnya Umar menyerah, tetapi tidak secara langsung menunjuk

pengganti. Dia hanya menyebutkan enam sahabat senior, dan merekalah nanti

sepeninggalnya yang harus memilih seorang di antara mereka untuk menjadi

khalifah: Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Saad bin Abu Waqqash, Abd al-

Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah, serta Abdullah

Page 37: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

27

bin Umar, putranya, tetapi “tanpa hak suara”. Menurut Umar, dasar pertimbangan

mengapa memilih enam orang tersebut, yang semuanya dari kelompok Muhajirin

atau Quraisy, karena mereka berenam itu dahulu dinyatakan oleh Nabi sebagai

calon-calon penghuni surga, dan bukan karena mereka masing-masing mewakili

kelompok atau suku tertentu.

Pesan Umar, sepeninggalnya nanti mereka berenam segera berunding dan

dalam waktu paling lama tiga hari sudah dapat memilih salah seorang di antara

mereka menjadi khalifah.

Setelah Umar wafat, lima dari enam orang tersebut segera bertemu untuk

merundingkan pengisian jabatan khalifah. Pada waktu itu Thalhah bin Ubaidillah

kebetulan tidak ada di Madinah. Sejak awal jalannya pertemuan itu sangat alot.

Abd al-Rahman bin Auf mencoba memperlancarnya dengan imbauan agar

sebaiknya di antara mereka dengan sukarela mengundurkan diri dan memberi

kesempatan kepada orang yang betul-betul paling memenuhi syarat untuk dipilh

sebagai khalifah. Tetapi imbauan itu tidak berhasil. Tidak ada satu pun yang

mengundurkan diri. Kemudian Abd al-Rahman sendiri menyatakan

mengundurkan diri, tetapi tidak ada seorang pun dari keempat orang lain yang

mengikutinya. Kemudian Abd al-Rahman memanggil Ali dan menanyakan

kepadanya, seandainya dia dipilih menjadi khalifah, sanggupkah dia

melaksanakan tugasnya berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah Rasul, dan kebijaksanaan

dua khalifah sebelum dia. Ali menjawab bahwa dirinya berharap dapat berbuat

sejauh pengetahuan dan kemampuannya. Abd al-Rahman berganti mengundang

Page 38: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

28

Utsman dan mengajukan pertanyaan yang sama kepadanya. Dengan tegas Utsman

menjawab: “Ya! Saya sanggup.” Berdasarkan jawaban itu Abd al-Rahman

menyatakan Utsman sebagai khalifah ketiga, dan segeralah dilaksanakan baiat.

Waktu itu usia Utsman tujuh puluh tahun. Dalam hubungan ini patut dikemukakan

bahwa Ali sangat kecewa atas cara yang dipakai oleh Abd al-Rahman tersebut dan

menuduhnya bahwa sejak semula sudah merencanakannya bersama Utsman,

sebab kalau Utsman yang menjadi khalifah, berarti pula kelompok Abd al-

Rahman bin Auf berkuasa.

Ali bin Abu Thalib, dua belas tahun kemudian, diangkat menjadi khalifah

yang keempat melalui pemilihan, yang penyelenggaraannya jauh dari sempurna.

Setelah para pemberontak membunuh Utsman bin Affan, mereka mendesak Ali

agar bersedia diangkat menjadi khalifah.

Perlu kiranya dikemukakan bahwa terdapat perbedaan antara pemilihan

terdapat Ali dan pemilihan terdapat Abu Bakar dan Utsman. Dalam dua pemilihan

yang terdahulu meskipun mula-mula terdapat sejumlah orang yang menentang,

tetapi setelah calon-calon itu terpilih dan diputuskan menjadi khalifah, orang-

orang tersebut menerimanya dan ikut berbaiat serta menyatakan kesetiaannya,

termasuk Ali, baik terhadap Abu Bakar maupun terhadap Utsman. Lain halnya

dalam pemilihan terhadap Ali. Penetapannya sebagai khalifah ditolak antara lain

oleh Mu’awiyah bin Abu Sufyan, gubernur di Suria yang keluarga Utsman,

dengan alasan: pertama, Ali harus bertanggungjawabkan tentang terbunuhnya

Utsman; dan Kedua, berhubung wilayah Islam telah meluas dan timbul

Page 39: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

29

komunitas-komunitas Islam di daerah-daerah baru itu, maka hak untuk

menentukan pengisian jabatan khalifah tidak lagi merupakan hak mereka yang

berada di Madinah.

Dengan wafatnya Ali bin Abu Thalib maka berakhirlah satu era, era Al-

Khulafa al-Rasyidin, dan berakhir pula tradisi pengisian jabatan kepala negara

melalui musyawarah. Mu’awiyah bin Abu Sufyan mendapatkan kedudukan

sebagai khalifah tidak melalui musyawarah lagi atau persetujuan dari tokoh-tokoh

masyarakat, tetapi lewat ketajaman pedang dan tipu muslihat. Kemudian

menjelang akhir hayatnyaia menunjuk Yazid, anaknya, sebagai calon

penggantinya nanti. Dan itula titik awal dari lahirnya sistem monarki atau

kerajaan, yaitu pengisian jabatan kepala negara yang ditentukan atas dasar

keturunan, dan dari situ pulalah dibangun dinasti Umawiyah.12

D. Pola-pola Suksesi Kepemimpinan

1. Suksesi Dinastik

Yang dimaksud dengan suksesi dinastik yaitu suksesi kepala negara yang

dilakukan dengan sistem penunjukan atau pewarisan. Tegasnya, Kepala Negara

itu mendapatkan kedudukannya berdasarkan warisan dari kepala negara yang

mendahuluinya.13 Jadi di dalam suksesi model ini, ada lembaga negara, yaitu

kedudukan kepala negara, yang dapat diwariskan. Adapun tentang siapa-siapa

12 Munawir, Syadzali. Islam dan Tata Negara, h. 21-28 13 Ibid.

Page 40: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

30

yang berwenang mendapatkan warisan kepala negara ini, maka negara itu

sendirilah yang mengaturnya atau bahkan itu menjadi hak progratif sang raja

sendiri.

Suksesi politik semacam ini, akan baik dan cenderung tidak menimbulkan

kekacauan dan bahkan pemberontakan, apabila mengikuti pola garis keturunan

yang teratur, dengan pola-pola yang sudah baku dan diketahui oleh semua anggota

kerajaan. Sebagai contoh adalah suksesi pada kerajaan Inggris yang sangat teratur

dengan menyiapkan dan menunjuk “putra mahkota” semenjak dini dengan nomor-

nomor urut kebangsawan yang jelas. Namun apabila tidak mengikuti garis

keturunan yang teratur. Maka potensi konflik yang sangat besar akan muncul pada

negara tersebut. Contoh suksesi model ini banyak ditemukan pada kerajaan Islam

periode klasik dan pertengahan, dimana raja, ketika akan mendekati kematianya,

segera menunjuk siapapun dari anggota kerajaan yang diinginkannya, yang

biasanya adalah dipilih diantara anak-anaknya, semisal dinasti Ghazwani, Turki

Ustmani,14 dan lain sebagainya.

Khusus negara kerajaan konstitusional semacam Inggris, ia mempunyai dua

macam suksesi; suksesi untuk memilih Kepala Negara dan suksesi untuk memilih

Kepala pemerintah.15 pada suksesi yang pertama, maka Inggris mengikuti pola

suksesi dinastik. Tetapi pada suksesi yang kedua, Inggris menggunakan pola

pemilihan, yaitu dengan diadakannya pemilu. Di Inggris terdapat tiga partai

14 C.H. Dodd, “Suksesi Politik di Kerajaan Ottoman dan Turki Modern”, dalam Peter

Calverd, Proses Suksesi Politik, op, cit., h.65 15 Moh. Tolchah Mansoer, “Fungsi Eksekutif”, dalam Padmo Wahyono, Masalah

Ketatanegaraan Indonesia Dewasa Ini, op, cit., h.180

Page 41: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

31

polotik; partai Konservatif, Buruh, dan Liberal. Ketua dari partai yang dominan

dalam majelis rendah (house of common) secara tradisional diangkat oleh Ratu

(Raja) untuk menjadi Perdana Menteri, dan bersama kabinetnyan menentukan

kebijaksanaan politik pemerintah.16 sistem ini juga terdapat di Jepang. Hanya saja

dengan partai yang lebih banyak (multi partai).

2. Pemilu

Suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi

jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan disini beraneka ragam, mulai dari

presiden, wakil rakyat, diberbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa, pada

konteks yang lebih luas. Sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah asas

langsung, umum, bebas, rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).17

Adapun yang dimaksud dengan sistem pemilihan yaitu sistem

pengangkatan kepala negara dimana ia menduduki kedudukannya sebagai kepala

negara bukan berdasarkan pewarisan tetapi berdasarkan pemilihan. Siapapun

dapat menjadi kepala negara, asalkan mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku pada negara tersebut, dan mendapatkan

dukungan yang sesuai dengan harapan, sistem ini masih dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa macam, yaitu; sistem pemilihan langsung dan tidak langsung.

16 Redaksi Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi Indonesia seri Geografi “Eropa”,

(Jakarta: P.T. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1990), Cet, ke-1, h.98 17 Rumidan Rabi’ah, Lebih Dekat dengan Pemilu di Indonesia. (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2009), cet ke-1, h.46

Page 42: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

32

Sistem pemilihan adalah pemilihan dimana semua warga negara yang

sudah mempunyai hak pilih, memilih calon kepala negara secara langsung, dan

tidak melalui perwakilan. Contoh model ini yaitu Amerika Serikat. Pola suksesi

yang digunakan pada negara ini adalah pemilihan langsung calon kepala negara

(Presiden) yang sudah dipilh dan disiapkan oleh partai-partai yang ada. Pada

suksesi model ini, kepala negara sudah dapat diketahui langsung setelah

penghitungan suara selesai.

Adapun pemilihan yang tidak langsung adalah pemilihan kepala negara

dimana warga negara yang sudah mempunyai hak pilih memilih wakil-wakil yang

di anggap dapat mewakili aspirasinya. Kemudian wakil-wakil inilah, yang

dianggap penjelmaan rakyat, yang akan menentukan dan memilih siapa kepala

negara yang akan diangkat. Dengan anggapan wakil-wakil rakyat adalah

penjelmaan rakyat seluruhnya, maka kepala negara yang dipilih juga dianggap

sebagai pilihan rakyat.18 Contoh suksesi model ini yaitu Indonesia. Pemilihan

Umum (Pemilu) merupakan salah satu wujud dari kedaulatan rakyat. Sebagai

perwujudan negara hukum dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Pemilu tersebut baik untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD serta

pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan menurut undang-undang.

Atas dasar itu, maka Presiden dan Wakil Presiden diplih secara langsung

oleh rakyat melalui pemilu. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu seperti

18 Wirjono Prodjodikoro, Azas-azas Hukum Tatanegara di Indonesia, Jakarta: Dian

Rakyat, 1983), cet ke-5, h. 63

Page 43: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

33

dinyatakan pada pasal 6A UUD 1945 bahwa “Presiden dan Wakil Presiden

dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat” dan “pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai

politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum”19

3. Kudeta

Ketika memahami sebuah kudeta, ada dua peristiwa yang tampak nyata.

Pertama orang yang terdepak biasanya orang yang sudah tidak memiliki

pendukung, ditinggalkan kekuatan, dan tidak berkuasa melawan. Kedua orang

yang kemudian mengambil alih kekuasaan, pada umumnya didukung pada

kekuatan, loyalitas dan keberuntungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kudeta

hanya bisa dilakukan jika ada sejumlah dukungan dan kekuatan.20 Seperti

contohnya pada masa Presiden Soeharto yang dikudeta pada tahun 1998 karna

beliau sudah tidak memiliki kekuatan apa-apa dan tidak berkuasa untuk melawan

sejumlah elemen masyarakat di seluruh penjuru Indonesia yang kontra terhadap

dirinya dan menginginkan dirinya untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden.

Pada saat itu terjadi krisis moneter, demonsstrasi besar – besaran dan banyak terjadi

penjarahan atau anarkisme dimana-mana.

4. People power

Yang dimaksud dengan people power adalah suksesi yang dilakukan

dengan penggunaan kekuatan keamanan (fisik) untuk menegakkan kekuasaan

19 Hasyim Asy’ari, “Menghitung Hari Pemilu Presiden,” Suara Merdeka, 5 Juli 2004. 20 Arwan Tuti Artha, Kudeta Mei ’98 Perseteruan Habibie-Prabowo, (Yogyakarta:

Galangpress, 2007), h. 10-11

Page 44: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

34

politik.21 Suksesi politik semacam ini bisa berbentuk revolusi (suatu cara

perebutan kekuasaan dengan menggunakan kekuatan seluruh rakyat), coup d’etat

(suatu cara perebutan kekuasaan dengan menggunakan kekuatan pemerintah lama

untuk menggulingkan dan kemudian menggantikannya) atau pronunciamiento

(suatu perebutan kekuasaan semacam coup d’etat, tetapi dengan menggunakan

kekuatan militer).22

Setelah dijelaskan di atas, maka dapat di ketahui bahwa terdapat pola-pola

suksesi kepemimpinan yang harus diketahui oleh hal layak umum agar tercapai

tujuan suksesi yang diinginkan dalam sebuah negara.

21 Peter Calvert, Proses Suksesi Politik, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993)., h. 249 22 Soehono, Ilmu Negara, op. cit., h. 207

Page 45: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

35

BAB III

PROFIL PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

Cikal-bakal Partai Keadilan Sejahtera lahir dari perjalanan panjang politik

Islam di Indonesia sejak masa awal kemerdekaan di Indonesia sampai dengan

mengganasnya kekuasaan Orde baru yang kemudian menjadi berantakan karena

perlawanan rakyat. Melalui kelompok–kelompok kecil lingkaran pengajian yang

biasa disebut halaqah tarbawiyah atau kegiatan mentoring yang digawangi

aktivis–aktivis masjid kampus, maka tokoh–tokoh PKS yang muncul hari ini

adalah mereka yang sudah terbina jauh sebelum PK dan kemudian berganti nama

menjadi PKS hadir sebagai salah satu peserta pemilu dalam wujudnya adalah

partai politik. Bagi komunitas PKS, hubungan antara Islam dengan negara dalam

lembaran sejarah bangsa hampir selalu diwarnai saling mencurigai bahkan sering

terjadi permusuhan, sehingga kesadaran aktivis–aktivis ini sebagai bagian dari

mayoritas masyarakat muslim di Indonesia terpanggil melakukan perubahan

melalui partai politik, terutama mengadvokasi umat Islam yang senantiasa

terpinggirkan sejak masa orde lama dan orde baru kepentingan – kepentingannya.

A. Sejarah berdirinya Partai Keadilan Sejahtera

Partai Keadilan Sejahtera yang disingkat menjadi PK Sejahtera merupakan

partai berdasarkan Islam yang pendiriannya terkait dengan pertumbuhan dakwah

Page 46: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

36

Islam semenjak awal tahun delapan puluhan. Partai ini menjunjung tinggi

perlindungan, pemenuhan dan penega32kan Hak Asasi Manusia (HAM).33

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan

(PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di

Jakarta pada 20 April 2002 (9 Jumadil 'Ula 1423 H) dan merupakan kelanjutan

dari Partai Keadilan (PK). Partai Keadilan (PK) didirikan di Jakarta pada 20 Juli

1998 (26 Rabi'ul Awwal 1419 H) dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid

Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Adapun Presiden (ketua) partai ini adalah

Nurmahmudi Isma'il.34

Lahirnya sebuah gerakan dakwah kampus merupakan cikal bakal dari

kemunculan kader-kader Partai Keadilan di era reformasi yang berawal dari

munculnya kelompok anak muda yang memiliki semangat tinggi dalam

mempelajari dan mengamalkan Islam, sebagai respon dari tekanan politik yang

dilakukan oleh pemerintah orde baru, ketika itu terhadap umat Islam dan juga

adanya ruang publik yang relatif lapang yang bernama masjid atau mushola

kampus, tempat dimana idealisme kaum muda Islam itu mengalami persemaian

ideal secara tepat. Mereka terlembagakan dalam lingkungan usrah-usrah35 yang

akrab dengan pemikiran Ikhwanul Muslimin. Orientasi ke-ikhwanul muslimin-an

32

33 Daniel Dhakidae, Ph. D, Parta-partai Politik Indonesia Ideologi dan program 2004-2009, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004), h. 301

34 Artikel Republika 10 Agustus 1998, h. 3 35 Usrah adalah istilah dalam Bahasa Arab yang artinya “keluarga”, merupakan bentuk

gerakan keagamaan yang dikembangkan oleh para aktivis mahasiswa Islam di masjid Salman ITB dan kemudian dikenal di kalangan aktivis muda islam pada akhir 70 an dan awal 80 an.

Page 47: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

37

inilah yang menjadi pintu masuk bagi alumni Timur Tengah sebagai narasumber

atau penterjemah gagasan-gagasan Islam Timur Tengah di Indonesia, mereka

terlibat dalam kegiatan dakwah kampus. Kenyataan bahwa Timur Tengah

merupakan wilayah yang memiliki keterikatan erat dengan Indonesia adalah

sesuatu yang tidak bisa dibantah dan ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor

agama dan politik, di mana sejak lama Timur Tengah telah memberikan

kontribusi pemikiran dan gerakan dalam dinamika keagamaan dan politik di

Indonesia.

Pada era sebelum kemerdekaan, bermunculan setelah itu pendirinya

berinteraksi dengan pemikiran dan gerakan Islam di Arab Saudi maupun Mesir

contohnya, Muhammadiyah. PKS yang terinspirasi oleh gerakan Ikhwanul

Muslimin di Mesir, gerakan tarbiyah yang merupakan tulang punggung dan

pendukung utama partai ini mencoba untuk memformulakan ajaran-ajaran Islam

dengan kehidupan sehari-sehari.36

Namun bayang-bayang Ikhwanul Muslimin dalam diri partai ini membuat

banyak pengamat Islam dan politik menganggap PKS tidak ada bedanya dengan

kelompok-kelompok fundamentalis saat ini, karena mengingat Ikhwanul

Muslimin dalam persepsi mereka adalah organisasi fundamentalis terlarang di

Mesir yang dianggap ancaman bagi kelangsungan pemerintah yang berkuasa

apabila dilihat dari sisi politik.

36 Yon Machmudi. Partai Keadilan Sejahtera; Wajah Baru Islam Politik Indonesia,

(Bandung: Harakatun€a. 2005) h. 59

Page 48: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

38

Momen keterbukaan politik yang diawali sejak dekade 1990-an telah

menjadikan model dakwah tarbiyah ini semakin luas. Keterbukaan politik yang

diawali pemerintahan ini, ditambah dengan kecenderungan mengakomodasi

kepentingan umat Islam telah membawa angin segar bagi dakwah-dakwah di

kampus. Bagi gerakan tarbiyah, era keterbukaan ini membawa berkah yang luar

biasa untuk ekspansi gerakan-gerakan kampus. Usaha-usaha untuk kembali

berpartisipasi dalam dinamika politik dan sosial Indonesia semakin terbuka.

Akitivitas-aktivitas gerakan ini mulai meluaskan sayapnya. Kesempatan untuk

partisipasi langsung dalam kancah politik nasional menjadi terbuka setelah rezim

yang berkuasa selama 32 tahun mengalami kehancuran.37

Partai Keadilan didirikan dengan sebuah keputusan yang diambil

berdasarkan survey yang dilakukan kepada para aktivis gerakan dakwah di

seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Inti pertanyaan yang diajukan dalam jajak

pendapat tersebut adalah bentuk apa yang ditampilkan untuk muncul ketengah

publik pada era reformasi, apakah bentuk organisasi atau organisasi politik, atau

tetap mempertahankan penampilan yang selama ini digunakan yaitu dalam bentuk

yayasan atau lembaga-lembaga dakwah.38

Nur Mahmudi Isma’il (Presiden PK pertama), menyebut akar histories dari

ideologis Partai Keadilan sangatlah panjang.39 Karena itu sangat sulit untuk

37 Yon Machmudi. Partai Keadilan Sejahtera ….., h. 69 38Ali Said Damanik. Fenomena Partai keadilan: Transformasi 20 tahun Gerakan

Tarbiyah di Indonesia. h. 228 39 Republika 10 Agustus 1998, h.3. Sementara dalam Majalah Tempo. Edisi 18 Januari

1999, h.58. Nur Mahmudi menyebutkan akar histories itu hampir selama 20 tahun

Page 49: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

39

mengelompokkan mereka ke dalam genre politik tertentu, karena dalam

sejarahnya pada level yang nyaris tidak bersentuhan dengan kekuatan politik

manapun.40

Dalam perkembangan selanjutnya, PK mulai melibatkan diri dalam ajang

pemilihan umum untuk kali pertama pada tahun 1999. Namun pencapaian pada

pemilu tahun 1999, tidak memungkinkan bagi sustainibilitas parati ini. Ketentuan

electoral threshold mengharuskan sebuah partai melewati perolehan 2 % jika

ingin mengikuti pemilu berikutnya. Berdasarkan undang-undang Pemilu 1999,

Bab VII, pasal 39 mengenai syarat keikutsertaan dalam Pemilu, Parati Keadilan

tidak diperbolehkan mengikuti pemilihan umum tahun 2004, kecuali PK mau

bergabung dengan partai lainnya, atau mendirikan partai politik baru.41

Pada tahun 2001 diadakanlah rapat pleno untuk mencari cara lain agar

dakwah melalui jalur politik bisa berjalan. Rapat menghasilkan kesepakatan untuk

membuat partai politik baru yang simbolnya tak jauh berbeda dengan partai

keadilan. Perumusan mengenai pembentukan partai baru ini diserahkan pada

sebuah tim yang dipimpin oleh Muzammil Yusuf.42

40 Menurut Fahri Hamzah, salah seorang deklator PK, para pengurus PK merupakan

personel baru yang selama ini tidak pernah tampil baik di masa Orde Baru maupun Orde Lama “Para pengurus PK murni orang-orang baru, yaitu dari kelompok muda yang akar historisnya memang bisa dicarikan. Meraka itu sebelumnya tidak ada yang ikut Golkar, PPP, maupun PDI, apalagi PKI” (Republika. 10 Agustus 1998) h. 3

41 Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praksis Politik Kaum Muda Muslimin Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 289

42 Ibid

Page 50: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

40

Akhirnya pada tanggal 20 April 2002, PKS resmi berdiri sebagai langkah

strategis dalam menjawab hambatan menyangkut electoral threshold. Dengan

demikian maka visi dan misi partai tidak bergeser dari khittah PK dan kalaupun

ada perbedaan hanya dalam bentuk redaksional dan teknisi semata. Atas dasar

kesamaan visi dan misi tersebut, musyawarah Majelis Syuro partai keadilan ke-

XIII yang berlangsung di Wisma Haji, Bekasi, pada 17 April 2003, memutuskan

Partai Keadilan untuk mengubahnya dengan nama Partai Keadilan Sejahtera.43

Sejatinya perubahan PK ke PKS hanyalah semata-mata perubahan nama

untuk menyiasati agar bisa mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu, suprastruktur

(ideologi, pemikiran dan konsep-konsep partai), maupun infrastruktur PKS (baik

berupa jaringan kader, kepengurusan hingga asset-aset partai) adalah pelimpahan

dari Partai Keadilan.44

PKS percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik

di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas baik

secara moral, intelektual, dan professional. Karena itu, PKS sangat peduli dengan

perbaikan-perbaikan kearah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera.

Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan aktivitas partai,

dari sebuah entitas yang belum dikenal sama sekali dalam jagat perpolitikan

43 Ibid., h. 291-292 44 M. Rahmat Imadadun. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung

Parlemen, (Yogyakarta: Lkis, 2008), h. 38-39

Page 51: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

41

Indonesia hingga dikenal dan eksis sampai saat ini, sebagai partai yang

menduduki peringkat enam dalam Pemilu 2004 lalu.45

Oleh karena itu untuk mencapai peringkat tiga besar dalam Pemilu yang

akan datang maka diperlukan kader-kader yang berkualitas secara moral,

intelektual, dan professional serta dengan adanya dukungan antar pihak yang satu

dengan pihak yang lainnya demi menunjang kesuksesan bersama.

B. Pengaruh Ikhwanul Muslimin Terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Ke-universal-an ajaran Islam yang diyakini oleh para pendiri dan

pendukung PKS menjadikan PKS sebagai salah satu partai Islam di Indonesia

yang mempunyai ideologi yang khas (berbeda) dengan partai Islam lainnya yang

ada di Indonesia. Keyakinan tersebut justru menjadikan PKS dikatakan sangat

mirip dengan pergerakan Islam lainnya di dunia, terutama Ikhwanul Muslimin.

Sampai seorang pemikir Ikhwan kontemporer Prof. Dr. Yusuf al-Qaradhawi

mengindentikkan PKS sebagai kepanjangan tangan dari Ikhwanul Muslimin. H.

Anis Matta, Lc (saat menjabat sebagai Sekjen PK) tidak menampik pengaruh

Ikhwanul Muslimin, tapi ia menegaskan, bahwa pengaruhnya hanya sebatas

pemikiran dan wacana saja.46

PKS merupakan partai yang menjadikan Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai

acuan utama dalam gerakan politiknya. Partai ini banyak mengadopsi pemikiran

45 Dikutip dari www.pk-sejahtera.or.id/organisasi.php.op=struktur pada tanggal 10

Maret 2011 pukul 10.30 wib. 46 Nandang Burhanudin, Penegakan Syariat Islam Menurut PKS, (Jakarta: Al-Jannah

Pustaka, 2004). h. 98

Page 52: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

42

IM, baik dalam ideologi politik, manhaj dakwah, maupun pemahaman

keislamannya. Oleh karena itu, banyak kader PKS yang menyebut partainya

sebagai “anak ideologis” IM. Para aktivis PKS dengan penuh kesadaran menyebut

diri mereka sebagai kader Ikhwanul Muslimin. Di kalangan kader Tarbiyah, PKS

didaku sebagai IM-nya Indonesia. bahkan, PKS ditengarai pernah merencanakan

menjadikan Indonesia sebagai sentrum perjuangan Ikhwanul Muslimin

internasional.

Itulah sebabnya PKS memiliki hubungan yang deket dengan berbagai

kelompok di Timur Tengah, baik ormas maupun partai politik yang menjadikan

IM sebagai acuan ideologinya.

Produk-produk tertulis resmi IM, baik Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, produk-produk Munas IM, maupun risalah-risalah Syaikh Hasan Al-

Banna.47 serta pemikiran para tokoh IM yang lain banyak dipelajari oleh kader

PKS, dan sangat berpengaruh pada pembentukan pandangan-pandangan politik

maupun keagamaan mereka. Banyak unsur-unsur dasar pemikiran IM yang

diadopsi menjadi bangunan pemikiran yang membentuk jati diri PKS. Ini tidak

mengherankan karena pengaruh IM terhadap kader PKS terjadi sejak awal

terbinanya gerakan dakwah kampus era 1970-an sebagai embrio PKS.

47 Risalah-risalah ini merupakan tulisan maupun pidato pendiri Ikwanul Muslimin yang

dipublikasikan melalui media-media IM maupun buku. Risalah-risalah ini banyak dikutip dan dijadikan tonggak bangunan pemikiran para tokoh PKS. Risalah-risalah tersebut, antara lain: “Aqidah Kami”, “Dakwah Kami”, “Kemana Kita Membawa umat”, “Untukmu Para Pemuda”, “Ikhwanul Muslimin di Bawah Bendera Al-Qur’an”, “Program Pendidikan”, “Pengarahan”, “Problema Kita di Bawah Sorotan Hukum Islam”, “Antara Kemarin dan Hari Ini”, “Agama dan Polotik”, dan “Menuju Cahaya”. Lebih jauh tentang isi risala-risalah tersebut bisa dilihat dalam Ali Abdul Halim Mahmud, Ikhwanul Muslimin: Konsep Gerakan Terpadu Jilid I, (Jakarta, Gema Insani Press: 1997), h. 363-400.

Page 53: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

43

Selanjtunya, bentuk-bentuk keorganisasian IM juga mengilhami bentuk-

bentuk organisasi yang dipakai PKS. Pemikiran IM juga sangat mempengaruhi

keputusan-keputusan resmi partai ini, di samping juga sangat mewarnai materi,

model, serta pola-pola pendidikan dan pengkaderan di PKS. Hasilnya, pemikiran-

pemikiran IM menjadi acuan utama, baik secara resmi oleh partai maupun para

kadernya.48

Pengaruh IM terhadap PKS sangatlah besar, semua itu dikarenakan IM

merupakan acuan utama bagi PKS terutama dalam hal gerakan politik. Partai

Keadilan Sejahtera banyak mengadopsi pemikiran IM, baik dalam ideologi,

manhaj dakwah, maupun pemahaman ke-Islamannya. Oleh karena itu, banyak

kader PKS yang menyebut partainya sebagai cabang dari IM itu sendiri.

1) Konsep Pembinaan dan Pengkaderan

Sebagaimana diuraikan di atas, pengaruh IM dalam pembentukan ideologi

PKS sangatlah besar. Mendalamnya pengaruh IM dalam bangunan pemikiran

politik PKS ini dapat dimengerti karena pemikiran-pemikiran IM telah semai

semenjak awal masa-masa embrional partai ini. Untuk melihat proses bagaimana

persemaian pemikiran-pemikiran IM dalam tubuh PKS ini terjadi, kita perlu

melihat kembali perjalanan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) dan gerakan

tarbiyah sebagai embrio dari PKS, serta bagaimana pengaruh IM dalam fase LDK

maupun fase tarbiyah.

48 Fathi Yakan, Revolusi Hasan al-Banna: Gerakan Ikhwanul Muslimin dari Sayyid

Quthb Sampai Rasyid Al-Ghannusyi, (Bandung: Penerbit Harakah, 2002), h.12-13

Page 54: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

44

Menurut penelitian Mahfudz Siddiq (anggota DPR RI dari PKS),

munculnya LDK bukanlah semata hasil dari dinamika internal dakwah di

Indonesia, melainkan ada pengaruh dari dinamika eksternal dakwah di tingkat

dunia, khususnya dari unsur-unsur gerakan Islam. Mahfudz menyimpulkan bahwa

pola aktivitas dakwah dan konsep pemikiran Islam yang dikembangkan oleh

Masjid Salman ITB (yang merupakan cikal bakal LDK) bersinggungan dengan

pola dakwah dan pemikiran IM.

Persinggungan tersebut antara lain terkait dengan sistem usrah dan konsep

Islam kaffah. Garakan usrah yang dikembangkan dari Masjid Salma ITB ini

memiliki persamaan dengan konsep tarbiyah yang dimiliki gerakan IM di Mesir.

Masjid Salman mengadopsi konsep usrah setelah sebelumnya terjadi interaksi

pemikiran dengan pemikiran gerakan IM melalui buku-buku yang tulis para

pemimpinnya.49

Beberapa prinsip pemikiran IM yang disosialisasikan dalam LDK. Antara

lain: Islam merupakan ajaran yang bersifat sempurna, yang tidak memisahkan satu

aspek dengan aspek yang lainnya. Islam tidak dilihat dari perspektif yang

memisahkan antara yang sakral dan yang profan, yang transenden dan yang

temporal.50

Secara umum, ideologi IM dibangun berdasarkan premis awal bahwa

Islam merupakan agama yang syumul (lengkap), yang meliputi segala segi

49 Mahfudz Siddiq, KAMMI dan Pergulatan Reformasi, (Solo: Era Intermedia, 2003), h. 78

50 Abdul Azis, (ed.), Gerakan Kontemporer Islam Indonesia, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

1989), h. 217

Page 55: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

45

kehidupan. Ajaran-ajaran Islam tidak hanya mengatur ibadat ritual dan urusan-

urusan privat semata, tetapi ia juga mengatur kehidupan publik umat Islam,

utamanya urusan politik. Umat Islam berkewajiban menegakkan Islam secara

menyeluruh, tidak setengah-setengah. Oleh karena itu, seluruh ajaran Islam

menyangkut segenap bidang kehidupan harus dilaksanakan. Dengan demikian,

Al-Qur’an dan as-Sunnah harus dijadikan landasan bagi setiap aktivitas hidup,

baik sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Dengan demikian, Islam mesti

mewarnai seluruh bangunan sistem hidup umat Islam sehingga, bagi IM, dakwah

Islam harus menjangkau seluruh aspek kehidupan dan tidak boleh meninggalkan

satu aspek pun.51

Pengaruh Ikhwanul Muslimin dalam konsep pengkaderan dan pembinaan

PKS, dikarenakan PKS terlahir dari gerakan dakwah kampus yang merupakan

cikal bakal kemunculan kader-kader Partai Keadilan Sejahtera. Anggota dalam

partai PKS ini mayoritas beranggotakan anak muda yang memiliki semangat

tinggi dalam mempelajari dan mengamalkan Islam, sebagai respon dari tekanan

politik yang dilakukan pemerintah Orde baru ketika itu terhadap umat Islam, dan

dengan adanya ruang publik yang relatif lapang yang kita kenal masjid atau

mushollah kampus, dimana idealisme kaum muda Islam mengalami persemaian

ideal secara tepat.

51 M. Rahmat Imadadun . Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung

Parlemen, (Yogyakarta: Lkis, 2008), h. 104

Page 56: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

46

2) Ideologi Ikhwanul Muslimin

Dalam konteks Partai Keadilan, pengaruh IM sangat kental dalam filosofi

sebagai verstehen partai yang digunakan untuk memahami kenyataan Indonesia

pada era kekuasaan otoriter. Dari sini lalu lahir dua nomenklatur yang menandai

filosofi PK, yaitu “Jati Diri” Partai dan “Manifesto” Partai. Berdasarkan

nomenklatur tersebut, kian jelas bahwa filosofi PK dibentuk berdasarkan konsepsi

Tarbiyah, pemaknaan terhadap syari’at Islam, konsepsi negara Islam, serta

konsepsi tentang khilafah.

Dalam landasan filosofis terdapat pencegahan bahwa Islam merupakan

kaca mata pandang untuk memahami realitas politik maupun untuk membangun

strategi-strategi perjuangan politik. Partai ini hendak membuktikan kebenaran

sebuah aksioma dalam dunia politik bahwa Islam merupakan agama universal

yang mencakup seluruh aspek kehidupan dengan berbagai dimensinya yang

kompleks.52

Islam dalam konsepsi para aktivis PK tergambar dalam statemen berikut:

“Islam adalah sistem hidup yang universal, mencakup seluruh aspek kehidupan.

Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, moral dan kekuatan,

rahmat dan keadilan, kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan peradilan,

materi dan sumber daya alam, usaha dan kekayaan, jihad dan dakwah, tentara dan

fikrah, aqidah yang lurus dan ibadah yang benar”. Keuniversalan itu sebagai inti

dan pokok-pokok ajaran Islam yang bernilai perintah kepada kaum muslimin

52 Ibid h. 113

Page 57: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

47

untuk diterapkan secara utuh. Islam adalah suatu tata hidup yang meliputi agama,

politik, negara, dan masyarakat.53

Pemahaman PK terhadap Islam sama persis dengan apa yang disampaikan

Hasan al-Banna tentang Islam. Menurut Aay Muhammad Furqan, secara eksplisit

apa yang dipahami PK dan tertulis dalam filosofinya begitu artikulatif mengutip

statemen Hasan al-Banna: “Islam adalah akidah dan ibadah, negara dan

kewarganegaraan, toleransi dan kekuatan, moral dan materiil, peradaban dan

perundang-perundangan”. Menurut Aay Muhammad Furqan, statemen ini kian

menguatkan citra PK sebagai “kembar siam” Ikhwanul Muslimin”.54

Sejak awal berdirinya, partai jaringan dakwah kampus ini telah

mendeklarasikan dirinya sebagai partai Islam. Lebih dari itu, partai ini

mencanangkan sebagai partai dakwah, yakni partai yang mendedikasikan dirinya

untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada semua orang dan merealisasikan

ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan. Dengan kata lain, PK lahir untuk

memperjuangkan kepentingan dan kejayaan Islam.

Hal yang sama terjadi ketika PK berubah menjadi PKS pada 2002. PKS

merupakan kontinuitas ideologi, pemikiran, serta manhaj perjuangan PK. Bahkan,

ketika telah menjadi PKS, tampak terjadi penguatan ideologi dan agenda Islamis

yang lebih nyata dan artikulatif. Dalam konteks pergeseran ini, PKS menjadi

semakin dekat dengan IM, baik dari sisi ideologi, pemikiran, maupun langkah-

53 Ibid h. 113 54 Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praksis Politik

Kaum Muda Muslimin Indonesia Kontemporer, h.184-185

Page 58: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

48

langkah politik yang ditempuhnya. Kentalnya persinggungan PKS dengan IM ini

terlihat pada keterusterangan PKS dalam menerapkan ideologi Islam dan

memperjuangkan berlakunya sistem sosial Islam, sistem politik Islam, dan

penerapan syari’at Islam sebagai hukum formal negara.

Dalam Anggaran Dasar disebutkan bahwa PKS adalah partai berasaskan

Islam. Partai ini bertujuan untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 dan mewujudkan

masyarakat madani yang adil dan sejahtera yang diridhai Allah dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan sasaran perjuangan PKS adalah

mewujudkan masyarakat yang mandiri, bermartabat, bertanggung jawab, peduli,

sejahtera, dan bahagia, serta mewujudkan pemerintahan yang jujur, bersih,

transparan, berwibawa, dan bertanggung jawab.

Dalam rumusan visi umumnya, partai ini menyebutkan: “PKS sebagai

partai dakwah penegak keadlian dan kesejahteraan dalam bingkai persatuan umat

dan bangsa”. Visi umum ini dijabarkan lagi dalam visi khusus, yakni: “Menjadi

partai berpengaruh, baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini dalam

mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani”. Visi umum dan khusus PKS ini

diorientasikan pada terwujudnya PKS sebagai:

1. Partai dakwah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses

pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.

Page 59: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

49

3. Kekuatan yang memelopori dan menggalang kerja sama dengan berbagai

kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang

rahmatan lil ‘alamin.

4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia.55

Selain sebagai partai dakwah, PKS juga menjadikan Islam sebagai

ideologinya. Bangunan ideologi PKS berpijak pada prinsip utama bahwa Islam

merupakan konsep yang utuh dan sempurna yang mengatur seluruh aspek

kehidupan. Islam diwahyukan sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengelola

hidup dan kehidupan. Adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mewujudkan

tata hidup sesuai dengan ajaran Islam. Di sini, Islam dipahami sebagai agama (ad-

din), yakni sebuah tuntunan hidup dalam penghambaan dan penyerahan diri

kepada Allah SWT., dan sekaligus negara (ad-daulah), yakni tata aturan

mengelola kehidupan dalam konteks kekuasaan. Oleh karena itu, ideologi sekular

yang memisahkan antara agama dengan pengaturan kehidupan bersama tidak bisa

diterima. Agama tidak bisa hanya menjadi aturan dalam domain privat, tetapi juga

harus merambah ke domain publik.

Dalam dasar pemikiran Kebijakan Dasar PKS termaktub bahwa “Islam

adalah sistem integral yang mampu membimbing umat manusia menuju

kesejahteraan lahir dan batin, duniawi dan ukhrawi. Kesejahteraan tersebut hanya

dapat diwujudkan melalui dua kemenangan, yaitu kemenangan pribadi (futuh

khashah) dan kemenangan politik (futuh amah). Kemenangan pribadi diraih

55 M. Rahmat Imadadun. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung

Parlemen, h. 114-115

Page 60: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

50

dengan ketaqwaan yang bersifat individu, sedangkan kemenangan politik diraih

dengan ketaqwaan kolektif. Dakwah yang sistemik dan terus-menerus adalah satu-

satunya jalan menuju dua kemenangan tersebut.

Oleh karena itu, PKS memahami Islam sebagai aturan yang mengikat

dalam hal ubudiyyah (peribadatan), mu’amalah (interaksi antarmanusia) dan

siyasah (politik kenegaraan). Dengan demikian, sistem ritual, kemasyarakatan,

dan negara harus diatur dengan ketentuan Islam. Adalah sebuah keharusan bagi

setiap muslim untuk berjuang menegakkan kehidupan yang Islami dan

menerapkan syari’at Islam sebagai hukum publik, termasuk mendirikan negara

Islam.56

Hal ini bisa kita pahami dengan dua cara pandang; pertama, kelahiran PK

berbarengan dengan masa bergolaknya reformasi sehingga semangat berpatisipasi

dalam proses perubahan bangsa ini sangat kuat. Hal ini dimungkinkan karena

peran-peran para aktivis muda dalam pembentukan serta perumusan jati diri partai

masih cukup dominan. Sementara itu, perubahan menjadi PKS merupakan buah

dari “kekalahan” dalam kancah persaingan politik dalam pemilu 1999. Ini

menyebabkan PKS terstimulasi untuk mengurangi komitmennya terhadap agenda

kebangsaan dan bergeser ke arah menguatnya agenda Islam. Bersamaan dengan

itu, terlihat ada konsolidasi kekuatan para aktivis PKS yang berlatar belakang

Timur Tengah dan kader-kader LDK generasi awal. Kedua, pergeseran ini

56 Dalam pernyataan resmi PK/PKS tidak pernah disebut secara verbal tujuan mendirikan

“Negara Islam”. Akan tetapi dalam berbagai tulisan kader-kader dan tokoh-tokoh PK/PKS, tujuan terwujudnya negara Islam sangat mudah dijumpai. Demikian juga dalam forum-forum pengkaderan.

Page 61: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

51

merupakan implementasi strategi tadarruj (pentahapan perjuangan) dan penerapan

taktik sirriyah (gerakan bawah tanah) dan jahriyyah (gerakan terbuka) yang

dipakai oleh kalangan PKS. Strategi dan taktik di atas menuntut para kader PKS

untuk bertindak hati-hati dan penuh perhitungan terkait dengan kalkulasi besar-

kecilnya hambatan dan dukungan. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa cita-cita

politik PKS berbenturan dengan mainstream kekuatan politik yang menghendaki

dipertahanankannya Indonesia sebagai negara kebangsaan, para kader PKS

menerapkan strategi dan taktik di atas dengan sungguh-sungguh. Kegagalan dan

sejarah kelam keuatan politik Islamis di masa lalu menjadi pelajaran berharga bagi

para kader PKS. Oleh karena itu, partai ini tidak hendak buru-buru menyuarakan

secara terang-terangan agenda ideologisnya, seperti formalisasi syari’at Islam,

agenda negara Islam, dan khilafah.

Melihat hal di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa PKS tidak mencoba

mengadaptasi atau mengubah ideologi IM dengan menyesuaikannya dengan

konteks realitas kebangsaan Indonesia yang menganut pancasila. Ideologi Islam

ala IM tetap dijadikan acuan sepenuhnya. Penyesuaian dan adaptasi hanya

dilakukan pada aplikasi atau penerapannya, bukan kandungan ideologinya.

Konstitensi pada ideologi Islam ini terlihat pula dari tidak disebutnya kata

“Pancasila” dalam dokumen PKS.57

Namun kenyataannya saat ini, PKS dalam jargon politik terkininya

mengusung ide sebagai partai Islam yang terbuka, ini juga dibuktikan dengan

masuknya orang – orang non – Muslim dalam struktur dibeberapa daerah yang

57 M. Rahmat Imadadun., h. 123-124

Page 62: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

52

Muslimnya minoritas, sehingga kenyataannya bahwa sat ini PKS tidak lagi

menjadi partai yang men – thagutkan pancasila, tetapi PKS ikut mengadopsi nilai

pancasila sebagai buah dari reformasi berbangsa dan bernegara PKS.

C. Konstituen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sering disebut sebagai keajaiban politik di

Indonesia. Betapa tidak, hanya sekitar satu tahun setelah ia dideklarasikan

(Agustus 1998), partai yang semula bernama Partai Keadilan itu telah berhasil

mengikuti pemilu 1999 dan menjaring sebanyak 1.436.565 suara atau sekitar

1,36% dari keseluruhan jumlah suara dan menempatkan 7 wakilnya di DPR.

Partai yang dideklarasikan oleh 52 tokoh gerakan Tarbiyah ini disebut orang

sebagai orang sebagai “The Rising Star”

Dalam pemilu 2004, PKS mampu meningkatkan jumlah suara sangat

signifikan. Partai yang karena alasan electoral threshold berganti nama menjadi

Partai Keadilan Sejahtera ini meraih 8.325.020 suara atau sekitar 7,34% dari total

suara dan berhasil menduduki 45 orang wakilnya di DPR. Bahkan, mantan

Presiden partai ini, Hidayat Nur Wahid, terpilih sebagai ketua MPR. Meskipun

kalah dibandingkan partai-partai besar, partai ini mampu mengungguli partai-

partai baru lain, yang memiliki sejarah lebih tua.58

Sebagai tindak lanjut dari deklarasikan ini, PK melakukan upaya

membangun struktur dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) di tingkat nasional,

58 M. Imadadun Rahmat. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung

Parlemen, (Yogyakarta: Lkis, 2008), h. 1

Page 63: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

53

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat propinsi, Dewan Pengurus Daerah

(DPD) di tingkat kabupaten/kota, Dewan Pengurus Cabang (DPC) di tingkat

kecamatan, dan Dewan Pengurus Ranting (DPRa) di tingkat desa/kelurahan.

Adapun modal awal dan sekaligus tulang punggung terbangunnya struktur dari

pusat hingga daerah adalah para kader Tarbiyah. Pada masa-masa awal

didirikannya PK, kader Tarbiyah mencapai 42.202 orang. Jumlah ini terdiri dari

kader inti sebanyak 2.371 orang, dan kader pendukung sebanyak 39.831. kader

inti terdiri dari 120 anggota Ahli dan 2.251 Anggota Dewasa, dengan komposisi

jenis kelamin 2.049 laki-laki dan 322 perempuan.

Pada perkembangan berikutnya, PK terus berbenah dan memperkuat

dirinya. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa capaian pada pemilu 1999 tidak

memungkinkan bagi sustainibilitas partai ini. Ketentuan electoral threshold

mengharuskan sebuah partai melewati perolehan 2% jika ingin mengikuti pemilu

berikutnya. Berdasarkan UU Pemilu 1999, bab VII, pasal 39 mengenai syarat

keikutsertaan dalam pemilu, Partai Keadilan tidak diperbolehkan ikuti pemilihan

umum 2004, kecuali jika PK mau bergabung dengan partai lainnya, atau

mendirikan partai politik baru.

Atas ketentuan tersebut, dan setelah gagal melakukan lobi di parlemen

untuk menurunkan batas electoral threshold, PK akhirnya menempuh jalan

menolak ketentuan tersebut dengan menempuh jalan judicial review ke

Mahkamah Konstitusi bersama partai-partai lain yang tidak lolos. Akan tetapi, di

tengah proses tersebut PK menarik diri dan membatalkan pengajuan judicial

review tersebut.

Page 64: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

54

Langkah antisipasi yang dilakukan PK untuk mengikuti Pemilu 2004 tidak

hanya mengajukan peninjauan ulang mengenai electoral threshold, tetapi juga

mempersiapkan berdirinya partai baru, jika gagal dalam memperjuangkan

pengurangan batas ketentuan tersebut. Oleh karena itu, dalam sebuah rapat pleno

tahun 2001 dicari cara lain untuk meneruskan dakwah melalui jalur politik. Dalam

rapat tersebut, muncul dua pemikiran: pertama, pendapat agar PK menjadi

organisasi massa, kedua, pendapat yang menginginkan membuat partai baru yang

simbolnya tak jauh berbeda dengan Partai Keadlian. Pendapat kedua inilah yang

akhirnya dipilih.

Belajar dari “kegagalan” pada pemilu 1999, PKS menempuh upaya

perekrutan kader dan simpatisan dengan ekstra keras. Selain itu, PKS juga

mengubah strategi dengan menampilkan citra yang lebih inklusif dengan

mengangkat isu-isu yang relavan bagi seluruh elemen masyarakat. Ini ditempuh

dengan harapan PKS mampu menjaring pemilih seluas-luasnya, tidak terbatas

hanya pada kalangan kader Tarbiyah.

Berbagai upaya keras ini berbuah manis. Perekrutan dan pengkaderan PKS

yang tetap mengandalkan gerakan Tarbiyah ini menunjukkan perkembangan yang

sangat cepat. Jika pada awal berdirinya (1998) partai ini baru memiliki kader

42.202 orang maka pada 2004 pertumbuhan kader (inti maupun pendukung)

berjumlah 394.190 orang. Artinya, pertumbuhan kader yang dibangun selama

lima tahun mencapai 834 persen.

Page 65: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

55

Kader-kader partai tersebut tersebar di seluruh propinsi di Indonesia

dengan Jawa Barat sebagai kantong terbesar kader (berjumlah 59.595 orang).

Jawa Tengah menduduki urutan kedua dengan 52.793 kader, disusul DKI Jakarta

dengan 52.287 sebagai urutan ketiga. Selanjutnya secara berurutan Sulawesi

Selatan dengan 37.909 kader, Maluku: 28.146 kader, DI Yogyakarta: 25.415

kader, Jawa Timur: 16.578 kader, Maluku Utara: 15.552 kader, Sulawesi Tengah:

12.047 kader, Banten: 11.632 kader, dan Lampung: 10.386 kader. Selebihnya,

kader-kader tersebut tersebar di propinsi lain dengan kisaran jumlah di bawah

10.000 orang hingga 300-an orang.

Peningkatan jumlah kader PKS ini ternyata juga parallel dengan

peningkatan perolehan suara dalam pemilu 2004. Pada pemilu 2004 ini PKS

mampu meraih suara sangat signifikan, yakni 8.325.020 suara (7,3% dari total

suara). Jumlah kursi PKS di DPR Pusat juga melonjak menjadi 45 kursi. Partai

ini juga mendudukkan wakilnya di DPRD provinsi sebesar 157 orang, dan di

DPRD kabupaten/kota sebesar 900 orang. Sebuah jumlah yang sangat signifikan.

Sebagaimana jumlah kader yang meningkat dengan cepat, demikian juga

jumlah simpatisan partai ini mengalami peningkatan yang sangat cepat. Pada

Pemilu 1999, partai ini (saat itu masih bernama PK) meraih 1,4 juta suara (1,43%)

nasional. Jika jumlah ini dikurangi oleh jumlah kader sebesar 42.202 maka kita

dapatkan jumlah simpatisan partai ini sebesar 1.350.000-an orang. Pada Pemilu

2004, yang sangat itu memiliki 394.190 kader, PKS meraih suara sebesar

8.325.020 orang. Dengan demikian, pada 2004 simpatisan PKS melonjak hingga

Page 66: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

56

hamper 8 juta orang. Jadi, kenaikan simpatisan PKS dalam kurun waktu 5 tahun

mencapai sekitar 580%.59

Gerakan dakwah ini semakin membesar dan berkembang, dan jaringan

mereka pun semakin luas. Mereka juga berupaya membangun ruh ke-Islam-an

melalui media tabligh, seminar, aktivitas social, ekonomi, dan juga pendidikan,

sehingga saat ini PKS coba mendeklarasikan diri sebagai partai Islam yang

terbuka, tidak eksklusif bagi elit aktivis kampus saja, tapi kepentingan masyarakat

luas dan kesejahteraan bangsa Indonesia, melalui upaya pemenangan –

pemenangan pemilu dalam rangka mengisi suksesi kepemimpinan bangsa ini.

Masuknya kader – kader PKS dalam lingkaran elit penguasa sebagai ketua

MPR, juga beberapa menteri sejak era presiden Abdurahman Wahid, menjadi

bukti bahwa PKS juga ikut berperan besar dalam hajatan suksesi kepemimpinan

di negara Indonesia.

59 M. Imadadun Rahmat. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung

Parlemen, (Yogyakarta: Lkis, 2008), h. 36-41

Page 67: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

57

BAB IV

“SUKSESI KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS”

Semangat reformasi yang membawa angin keterbukaan dan menumpaskan

orde otoriter dibawah kepemimpinan Soeharto, menjadi alasan kuat PKS hadir

dan ikut ambil bagian sebagai peserta suksesi atau pemilu di negara demokratis ini

sebagai partai politik.

Orde baru benar – benar masa kelam bagi pengkaderan kepemimpinan

nasional saat ini, sehingga kepemimpinan baru yang hadir pada era reformasi

sangat labil dan mudah ditumbangkan, tercatat B. J Habibie yang langsung

otomatis menggantikan presiden Soeharto, kemudian Abdurahman Wahid dan

Megawati tercatat tidak pernah sampai satu periode kepemimpinan yaitu lima

tahun, hanya Susilo Bambang Yudhoyono yang sampai saat ini bisa bertahan, ini

menunjukkan bahwa bangsa yang besar ini butuh angin – angin segar mengisi

kepemimpinan, semangat pembaharuan ini di praktikkan oleh PKS, sehingga

memadukan system politik demokratis dan era reformasi PKS memiliki peluang

besar, bukan saja hanya untuk menjadi partisipasi pemilu, tetapi lebih dari itu ikut

mengisi kepemimpinan nasional.

A. Kepemimpinan dalam Pandangan PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlambangkan bulan sabit dan padi

merupakan sebuah partai yang belum lama lahir, tetapi mampu meraih simpati

Page 68: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

58

pemilih dalam pemilu beberapa waktu lalu, sungguh merupakan fenomena yang

tidak biasa. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mampu melakukan lompatan

jauh ke depan dengan menunjukkan diri sebagai partai yang tampil tidak

membosankan.

Kesantunan yang ditunjukkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah

mendatangkan simpati masyarakat, walaupun usia partai ini masih relatif muda

dibanding dengan usia partai-partai lainnya. Dalam pandangan publik, PKS

merupakan salah satu partai yang memiliki karakter tersendiri. Salah satu karakter

yang ditampilkan partai tersebut adalah kuatnya dalam membangun sistem

kepartaian. Ketika banyak partai dilanda konflik saat melakukan suksesi

kepemimpinan, PKS bisa menghindarinya. Tidak ironis jika PKS meraih prestasi

yang cukup memuaskan, bahkan dapat melampaui partai-partai yang usianya jauh

lebih tua. Dalam Pemilu 1999, partai ini meraih 1,5 juta suara, 7 kursi DPR dan

100 kursi DPRD. Dengan nama PKS, dalam Pemilu 2004, diraih 9,1 juta suara, 45

kursi DPR dan 100 DPRD.1

Pada hakekatnya PKS tidak memiliki public figure seperti PKB dengan

Gus Dur, PDI-P dengan Megawati atau Partai Demokrat dengan SBY. Walaupun

tanpa public figure PKS dapat meraih prestasi yang eskalatif dan spektakuler,

yaitu mencapai perolehan 600 persen suara. Hal itu disebabkan karena PKS

merupakan salah satu partai yang mampu menata kesinambungan kepengurusan,

baik secara internal maupun eksternal. Pada tataran praksis, partai tersebut tampak

kuat dalam membangun sistem kepartaian baik secara struktural maupun kultural.

1 Artikel diakses pada tanggal 24 April 2011 dari http://www.suarakarya-

online.com/news.html?id=117228

Page 69: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

59

Tidak mengherankan jika partai ini tidak pernah dilanda konflik sebagaimana

yang telah terjadi pada beberapa partai yang lain.

Selain itu, basis utama PKS berasal dari kalangan muda Islam terdidik.

Barisan mereka amat kokoh seperti diperlihatkan di banyak kampus. Anak-anak

muda dengan tekun berdiskusi sepanjang hari sebagai bagian dari upaya mereka

membangun kader secara terus-menerus.

Pada tataran empiris PKS menampakkan kesan sebagai partai yang

berpihak terhadap rakyat, khususnya dalam membela golongan ekonomi lemah.

Untuk sekadar menjadi contoh, ketika masyarakat dikejutkan dengan kenaikan

tunjangan gaji DPR, PKS adalah salah satu pihak yang menolak kenaikan gaji

tersebut dan program studi banding anggota DPR ke luar negeri.

PKS harus mampu mempertahankan citra di mata masyarakat sehingga

prestasi yang telah diraih dapat meningkat pada masa-masa mendatang. Untuk itu,

PKS harus dapat menampilkan kader-kader yang mampu merepresentasikan para

pemilihnya di lembaga legislatif. Keseragaman dalam tindakan berpolitik harus

tetap dianut agar tidak menghilangkan citra dan nama baik partai. Untuk

mempertahankan citra di mata masyarakat, para kader PKS harus tetap berada

dalam lingkaran keberpihakan kepada kaum tertindas sebagai bentuk konsistensi

terhadap masa depan rakyat Indonesia. Selain itu, komitmen dan loyalitas partai

harus tetap terbina untuk membumikan demokrasi substantif yang bercorak

liberatif dan transformatif demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan partai yang merakyat, maka posisi PKS harus

tetap netral sehingga dapat diterima oleh semua golongan. Patut diacungi jempol

Page 70: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

60

karena partai ini telah beranggota secara beragam mulai dari lingkungan santri

pedesaan sampai keluarga profesional, birokrat, dan militer di kalangan perkotaan.

PKS adalah fenomena baru yang membuat kita terkesima karena mesin politiknya

efisien, efektif, meski cenderung eksklusif. Sebagai partai yang tentu memiliki

salah satu misi untuk menunjang pembangunan demokrasi, maka PKS harus

mengarahkan agenda partai terhadap upaya pembangunan negara yang

demokratis. Sebuah negara akan disebut demokratis jika negara itu dapat

membebaskan rakyatnya dari belenggu kemiskinan, keterbelahan, ketidakadilan,

dan keterbelakangan. Di tengah masyarakat kita yang sarat dengan krisis

multidimensi dan suasana konfliktual, pemahaman dan paradigma demokrasi

yang substantif, liberatif, dan transformatif itu hendaknya menjadi inspirasi dan

guidance bagi PKS agar tetap komit pada masyarakat yang lemah dan menderita.

Dengan terselenggaranya negara yang bersifat demokratis maka seiring juga

dengan kepemimpinan dalam sebuah negara. Karena kepemimpinan dan

kekuasaan merupakan hasil dari demokrasi itu sendiri.2

Pada perkembangan kontemporer, kepemimpinan dalam masyarakat kita

menjadi begitu beragam baik dari segi tingkataan maupun bidangnya. Dalam

sebuah negara pun terdapat kepemimpinan-kepemimpinan cabang dengan

karakteristik dan tugasnya masing-masing. Di Indonesia misalnya, kita mengenal

adanya Presiden, Menteri, Gubernur dan Bupati. Semua jenis kepemimpinan

tersebut tentu mempunyai karakteristik tersendiri, dan dengan sendirinya

membutuhkan pengkajian lebih khusus tentang posisi kepemimpinan tersebut

2 Artikel diakses pada tanggal 24 April 2011 dari http://www.suarakarya-

online.com/news.html?id=117228

Page 71: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

61

dalam aturan syariat kita, khususnya berkaitan dengan siapa saja yang berhak dan

boleh menjabatnya.

Diantara yang paling banyak disorot dalam masyarakat kita, khususnya

terkait dengan pemilihan pemimpin baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada, adalah

keberadaan calon-calon non muslim di dalamnya. Tentu saja ini adalah sebuah

bentuk realitas dalam masyarakat kita, dimana tidak semua tempat dan kondisi

umat Islam di sebuah daerah bisa menghadirkan pemimpin ideal dari golongan

muslim yang komitmen. Inilah kemudian yang menjadi ganjalan sekaligus

pertanyaan dari umat, tentang sejauh mana syarat dan kriteria dalam menentukan

pemimpin, khususnya dalam konteks kedaerahan.

Atas dasar itulah, Partai Keadilan Sejahtera sebagai Partai Dakwah

sekaligus bagian dari umat Islam merasa perlu untuk ikut mengkaji lebih jauh

tentang bahasan pemilihan pemimpin dalam Islam. Dari berbagai konsep

mengenai kepemimpinan dalam sebuah negara, PKS membatasi dalam hal sebagai

berikut:

1) Kewajiban Mengangkat Pemimpin

Kepemimpinan dalam Islam mempunyai urgensi dan fungsi yang begitu

mulia. Bahkan dalam jumlah yang sedikit pun, sekelompok orang haruslah

memilih seorang di antara mereka untuk menjadi pemimpinnya. Rasulullah SAW

bersabda:

إ ◌ ا ك ذ ت ن ث م ث ال ة أ ف م ر ا أ و د ح ك

Page 72: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

62

Artinya: "Jika engkau bertiga, maka hendaklah seorang menjadi pemimpinnya"

(HR Thobroni dari Ibnu Mas'ud dengan Sanad Hasan).

Dalam hal ini, kepemimpinan dalam Islam bukan hanya menegaskan

tentang urgensinya, Syariah Islam pun mempunyai sejumlah aturan dan syarat-

syarat tertentu dalam menentukan seorang pemimpin. Dalam bahasan fiqh, hal

tersebut biasa dimasukkan dalam bab "al-imamah" dan " al-wilayah". Dalam

perkembangan selanjutnya, beberapa ulama secara khusus menuliskan tentang

kepemimpinan dan pemerintahan dalam Islam. Seperti Ibnu Taimiyah dalam

Siyasah Syar’iyyah dan Al-Mawardi dalam Ahkam Sulthoniyah. Banyak

permasalahan ijtihad fikih dalam masalah politik dan pemerintahan yang dibahas

dalam buku tersebut. Tentu saja ini menunjukkan keluasan dan keluwesan syanat

Islam dalam menghadapi perkembangan zaman.

2) Pelarangan Pengangkatan Non Muslim dalam Kepemimpinan

Menurut pandangan PKS, haram hukumnya mengangkat pemimpin dari

golongan non muslim. Terdapat firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat

51:

﴿ اء ي ل ى أو ار النص ود و ه وا اليـ ذ تخ نوا ال تـ آم ين ا الذ ا أيـه ي ض ◌ ع بـ اء ي ل أو م ه ض ع بـ ◌ م ه نـ م نه فإ م نك م م هل و تـ ن يـ م و مني ◌ الظال م و ي الق د ه ال يـ ن الله ﴾إ

Artinya: "Wahai orang-orang beriman, janganlah engkau menjadikan orang-orang

Yahudi dan Nasrani sebagai wali-wali, sesungguhnya sebagian mereka

menjadi penolong bagi sebagian yang lain" (QS Al Maidah 51).

Page 73: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

63

Secara singkat PKS lebih melihat kepemimpinan sebagai sebuah fungsi

dari pada sebuah posisi. Dari sudut posisi pun kepemimpinan itu adalah posisi

sebagai penerima amanah dan kepercayaan.3 Secara Lahiriyahnya kepercayaan

dari komunitas sosial yang mengamanahkan, dan pada hakekatnya sebagai

amanah dari Allah swt sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah saw “Innaha

laamanah” kepemimpinan itu adalah amanah. Karena amanah kepemimpinan

sesungguhnya merupakan kursi panas dan sungguh membawa hina dan sesal di

hari kiamat, namun bisa menjadi kursi yang empuk dan nyaman bagi orang yang

meraih kepemimpinanan tersebut secara hak dan menunaikan kewajibannya.

Jadi poin terpenting dalam kepemimpinan adalah kinerja atau

performance, karenanya posisi kepemimpinan itu berat. Kepemimpinan itu lebih

sebagai “taklif” atau tugas dari pada sebuah “tasyrif” atau penghormatan, terlebih

bagi pemimpin politik yang punya relasi kuat dengan urusan masyarakat umum,

dan hanya dengan menjalankan fungsi-fungsinya maka kepemimpinan akan

membawa kebaikan serta berkah.4

Seperti dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiyaa’ dan Hadits :

نـ ﴿ ل ع ج و م ه ن و د ه ة يـ م ر أئ نابأم ر يـ اخل ل ع ف م ه ي ل آ إ ن يـ ح أو و و الصل قام إ ت و آء ت يـ إ ة و و الزك ا ع ة ن أ ل انـو ك و ن ي د ﴾ب

Artinya : “Dan Kami jadikan mereka ( para Nabi ) itu sebagai pemimpin-

pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami

wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan sholat

3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011 4 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 74: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

64

dan menunaikan zakat dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”

( QS 21 : 73 )

اع ر م لك ه , ك يت ع ر ن ل ع و ؤ س م م لك ك .و

“Setiap kalian adalah pemimpin (penggembala) dan setiap pemimpin akan di

tanyai tentang kepemimpinannya (gembalaannya). Seorang pemimpin masyarakat

adalah penggembala dan akan di tanya tentang gembalaannya”. (Hadist).

Dengan demikian, sebuah kepemimpinan lebih dititik beratkan kepada

hasil kinerja kepemimpinan tersebut dibandingkan dengan pengertian konsep itu

sendiri. Karena sebuah konsep yang baik, belum tentu berjalan dengan efektif

apabila hasil kinerja tersebut tidak sesuai dengan yang ada. Dengan kata lain, hasil

akhir sebuah kepemimpinan ditentukan oleh fungsi dari kepemimpinan itu sendiri.

B. Suksesi Kepemimpinan dalam Pandangan PKS

Pada sub bab di atas, menerangkan mengenai arti atau pemahaman sebuah

konsep kepemimpinan dalam sebuah negara dalam pandangan PKS. Dalam

sebuah kepemimpinan, terdapat suatu keadaan yang dinamakan periode yaitu

masa atau waktu kepemimpinan tersebut menjalankan kekuasaannya. Setelah

berakhirnya periode dalam suatu kekuasaan, maka akan dimulainya sebuah

suksesi kepemimpinan yang diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam

kepemimpinan yang berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi didalam

suatu negara dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk negara beserta

kepemimpinan baru yang berbeda dengan negara semula.

Page 75: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

65

Melalui hasil wawancara peneliti dengan narasumber dari PKS, dapat di

ambil penjelasan bahwa yang dimaksud dengan suksesi kepemimpinan adalah

sesuatu yang sudah menjadi bagian dari perjalanan roda kehidupan umat

manusia/bangsa, seperti yang telah Allah jelaskan dalam Kitab Sucinya:

الناس ﴿ ني ا بـ هل او ند يام ك األ ل ت ﴾.....و

Artinya “Dan masa (kejayaan/kekuasaan/kepemimpinan dan

kejatuhan/kehancuran ) itu, Kami pergilirkan di antara manusia

( agar dapat menjadi pelajaran ) …” ( QS Ali Imran : 140 ).

Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa sesungguhnya suksesi

kepemimpinan itu adalah hal alamiah yang akan terjadi kepada siapapun dan

penguasa di negara manapun, termasuk di negara kita ini. Hal terpenting adalah

bagaimana cara dan mekanisme yang dilalui oleh proses suksesi itu dapat berjalan

dengan baik.5

Hal yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita berupaya

mempersiapkan diri untuk menghadapi dan menjalani suksesi itu sendiri dan

dalam konteks PKS sebagai sebuah partai politik, maka pertanyaan yang sama

pun akan tetap muncul yaitu apakah PKS telah mempersiapkan diri jika proses

suksesi di negara ini jatuh ke tangan PKS. Kalau sekiranya kita membuat

perumpamaan dan pengandaian pergiliran sejarah suksesi di negri ini maka kita

akan melihat peta pergiliran adalah sebagai berikut, era orde baru dikuasai oleh

parpol Golkar, kemudian era orde reformasi berturut-turut ditangan parpol PKB,

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 76: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

66

diteruskan oleh PDIP dan sekarang Demokrat selama 2 periode. Saat ini PKS

telah masuk ke jajaran parpol 4 besar di tanah air, maka bukanlah hal yang

mustahil pergiliran suksesi tersebut akan berada di tangan PKS. Jadi dalam

konteks ini PKS memandang bahwa suksesi adalah sebuah perjalanan alamiah

bagi setiap bangsa/negara.

PKS lebih melihat bagaimana agar proses suksesi itu dapat berjalan secara

alamiah dan normal tanpa harus melalui jalan yang mengandung kekerasan fisik

seperti kudeta maupun people power. Karena bila sebuah proses suksesi dilakukan

dengan jalan kudeta misalnya maka yang dikhawatirkan dan perlu diwaspadai

adalah akan lahirnya dendam politik dari pihak yang digulingkan, dan bila hal

tersebut yang terjadi maka stabilitas negara pasti akan sangat terganggu. Pakistan

adalah salah satu contoh negara yang stabilitas negerinya tidak aman karena buah

dari tindakan kudeta yang mengawalinya. Begitu pula dengan people power,

karena dilihatnya memiliki tingkat resiko bahaya dan atau merugikan bagi rakyat

lebih besar. Sejarah negeri kita telah mencatatnya bagaimana people power itu

telah memakan korban dari rakyat dan anak bangsa sendiri ketika terjadi gejolak

tahun 66, 74, dan 98, contoh aktual yang saat ini dapat kita saksikan bersama

gejolak yang terjadi di negara-negara timur tengah, diawali dari Mesir, Yordania,

Yaman, Suriah dan mungkin menyusul negara-negara lainnya.

Memang tindakan kudeta ataupun gerakan people power dapat menjadi

jalan bagi terjadinya proses suksesi sebuah kekuasaan, namun bila di lihat dari

tingkat resiko yang akan terjadi maka akan jauh lebih baik dan elok bila proses

suksesi itu dijalankan secara alamiah dan dengan cara-cara yang demokratis.

Page 77: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

67

Dalam kaidah ushul fiqh pun ada kaidah yang berbunyi “ Menghindari mudharat

yang lebih besar jauh lebih utama daripada mengharapkan maslahat yang belum

tentu di dapatkan”.6

Selain itu, terdapat pula suksesi kepemimpinan menurut pandangan PKS,

yang di simpulkan menjadi tiga pola, yaitu:

1) Pertama, mekanisme pemilihan langsung yang dijalankan oleh pemimpin yang

menunjuk langsung suksesor atau penerus kepemimpinannya dalam

menjalankan kekuasaan. Lalu, dilakukan pemilihan (pembaiatan) langsung

oleh rakyat kepada pemimpin yang telah ditunjuk.

2) Kedua, mekanisme formatur yang digunakan oleh pemimpin terdahulu dalam

memilih orang yang akan mengantikannya. Pemimpin menunjuk beberapa

orang untuk mengemban tugas memimpin yang memiliki kredibilitas tinggi,

keluasan ilmu dan pengalaman, serta merupakan panutan dan sosok yang

berpengaruh dalam masyarakat. Lalu diadakan musyawarah untuk memilih

pemimpin yang baru dan setelah terpilih langsung diadakan baiat terhadap

pemimpin yang terpilih dalam suksesi kepemimpinan tersebut.

3) Ketiga, pola monarki sebagai alat terjadinya suksesi kepemimpinan. Dalam

pola ini pemimpin yang baru mendapatkan kedudukannya berdasarkan warisan

dari pemimpin yang mendahuluinya. Jadi di dalam suksesi model ini, ada

lembaga negara, yaitu kedudukan pemimpin yang dapat diwariskan. Adapun

tentang siapa-siapa yang berwenang mendapatkan kepemimpinan ini, maka

6 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 78: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

68

negara itu sendirilah yang mengaturnya atau bahkan itu menjadi hak progratif

pemimpin itu sendiri.

Pola pemilihan kedua dan ketiga ini, merupakan sistem yang baik, karena

orang yang dijadikan pengganti (dan tim formatur yang akan memilih pengganti)

pemimpin tidak dipilih berdasarkan kekerabatan, atau golongan (nepotisme),

melainkan berdasarkan profesionalisme dan kelayakan.

Seperti halnya suksesi di dalam PKS, proses suksesi yang terjadi melalui

sistem pemilu yang kita sebut sebagai pemira (pemilu raya). Proses pemilihan

pimpinan dalam tubuh PKS melalui sistem atau mekanisme syura (musyawarah)

dan sumpah (janji setia). Syura yang diselenggarakan oleh para tokoh pilihan yang

merepresentasikan perwakilan dengan otoritas “ahlul halli wal’aqdi”, sebagai

lembaga pemutus dengan putusan yang mengikat, antara lain dengan memilih

kandidat pemimpin partai. Langsung setelah terpilih dalam syura lembaga

tertinggi itu dan mendapat sumpah (janji setia) dari seluruh anggotanya, sang

pemimpin terpilih pada level syura diserahkan kepada masyarakat (kader) untuk

mendapatkan janji setia, dukungan kesetiaan mereka. Dan dalam tataran teknis

dan mekanisme modern dikenal dengan istilah referendum atau pemilu.7

Pada intinya suksesi kepemimpinan sangat menghindari jalan yang

mengandung kekerasan fisik seperti kudet dan people power. Hal ini dikarenakan

tindakan kudeta ataupun people power sangat mengandung resiko yang sangat

tinggi. Dalam Islam pun tidak dibenarkan dengan adanya sebuah sistem yang

mengandung kekerasan dan menimbulkan sebuah pihak. Seperti kaidah Ushul

7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 79: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

69

Fiqh yang berbunyi “Menghindari mudharat yang lebih besar jauh lebih utama

daripada mengharapkan maslahat yang belum tentu di dapatkan”.

C. Analisis Suksesi Kepemimpinan Nasional

Untuk mendapatkan tenaga-tenaga kepemimpinan bagi bermacam-macam

usaha yang diciptakan oleh masyarakat modern, juga untuk keperluan proses

regenerasi (penggantian dari generasi tua ke generasi penggantinya), diperlukan

penyiapan dan pembinaan calon-calon pemimpin. Tugas ini terutama dibebankan

kepada pemerintah dan partai-partai politik. Juga dilakukan oleh organisasi-

organisasi masyarakat/sosial yang turut serta dalam suksesi kepemimpinan

nasional. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam suksesi kepemimpinan

nasional adalah sebagai berikut:

a) People power

Yang dimaksud dengan people power adalah suksesi yang dilakukan

dengan penggunaan kekuatan keamanan (fisik) untuk menegakkan kekuasaan

politik.8 Hal ini pernah terjadi dalam suksesi kepemimpinan nasional yang terjadi

pada tahun 1998, yang disebut era reformasi. Era reformasi ditandai dengan

berakhirnya era orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama kurang

lebih 32 tahun. Pada saat itu, mahasiswa selaku motor pergerakan pembaharuan

nasional, melakukan aksi melalui kekuatan fisik yang menginginkan terjadi

suksesi kepemimpinan nasional dari tangan Presiden Soeharto kepada pemimpin

yang lebih berkompeten. Karena pada saat itu, Presiden Soeharto dinilai gagal

melakukan demokrasi di Indonesia.

8 Peter Calvert, Proses Suksesi Politik, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993)., h. 249

Page 80: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

70

b) Pemilu

Suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi

jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan disini beraneka ragam, mulai dari

presiden, wakil rakyat, di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa,

pada konteks yang lebih luas. Sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah

asas langsung, umum, bebas, rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).9

Presiden dan Wakil Presiden diplih secara langsung oleh rakyat melalui

pemilu. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik

atau gabungan partai politik peserta pemilu seperti dinyatakan pada pasal 6A

UUD 1945 bahwa “Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan

secara langsung oleh rakyat” dan “pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan

umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum”10.

Kita bisa melihat dari sejarah bangsa kita bagaimana roda suksesi itu

terjadi dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Presiden 1 Soekarno dengan era

orde lamanya setelah menjalankan kekuasaanya selama sekitar 20 tahunan

akhirnya harus berakhir juga dan digantikan oleh Soeharto dengan era orde

barunya yang berlangsung sekitar 30 tahun. Dan ternyata kekuasaan orde baru

yang bercokol selama hampir 30 tahun akhirnya runtuh juga dan digantikan

9 Rumidan Rabi’ah, Lebih Dekat dengan Pemilu di Indonesia. (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2009), cet ke-1, h.46 10 Hasyim Asy’ari, “Menghitung Hari Pemilu Presiden,” Suara Merdeka, 5 Juli 2004.

Page 81: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

71

dengan era orde reformasi yang sampai kini masih berjalan terseok-seok dengan 4

orang presiden yang menjabatnya dengan rentang masa yang relativ singkat. 11

Bentuk nyata dari suksesi kepemimpinan nasional yang melibatkan PKS

(dalam pada waktu itu bernama PK) yakni ketika Presiden Soeharto turun dari

jabatannya lewat jalan people power dan digantikan oleh BJ. Habibie yang selang

beberapa lama juga mengundurkan diri. Selain itu, PKS (dalam pada waktu itu

bernama PK) juga terlibat dalam sistem Pemilu terutama pada awal era reformasi

yang dilaksanakan pada tahun 1999 yang hasilnya dimenangkan oleh KH.

Abdurahman Wahid sebagai presiden dengan partainya PKB dan wakil presiden

yaitu Hj. Megawati Soekarno Putri dengan partainya PDI selain itu PKS juga

berpartisipasi pada pemilu tahun 2004 yang dimenangkan oleh DR. Susilo

Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat sebagai presiden dan wakilnya Jusuf

Kalla dari partai Golkar. Kemudian pemilu tahun 2009 dimenangkan kembali oleh

DR. Susilo Bambang Yudhono dengan wakilnya DR. Boediono.12

Dari hasil suksesi kepemimpinan nasional yang melibatkan PKS melalui

sistem pemilu yang terjadi dalam kurun waktu 1999-2009 dapat dilihat bahwa

suksesi kepemimpinan nasional lebih cenderung mencapai hasil yang memuaskan

melalui mekanisme atau sistem pemilu. Hal ini dikarenakan sistem pemilu lebih

mengakomodir kepentingan rakyat yang merepresentasikan wujudnya sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi dalam bentuk presiden yang telah di pilih oleh

suara terbanyak dalam pemilu. Dengan terpilihnya seorang presiden sebagai

11 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011 12 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 82: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

72

kepala negara, maka suksesi kepemimpinan nasional dapat dikatakan telah

berhasil.

Kita memang menyadari bahwa bangsa ini sedang dalam proses menuju

kedewasaannya dalam berdemokras. Hal itu memang membutuhkan waktu yang

tidak sebentar, apalagi bangsa kita memang baru bisa membebaskan diri dari 2

belenggu era yang otoriter yaitu era orde lama dan orde baru yang telah

berlangsung selama puluhan tahun. Sedangkan era reformasi baru berjalan 12

tahun namun telah melalui 4 pergantian presiden. Hal ini cukup berdampak pada

terhambatnya pencapaian cita-cita reformasi yang digulirkan sejak tahun 1998

lalu.

Namun demikian, kita sebagai anak bangsa harus dan wajib untuk tetap

mempunyai harapan dan optimisme bahwa bangsa ini akan menjadi lebih baik.

Dan proses suksesi yang nantinya akan dijalankan di tahun 2014 akan berjalan

dengan alamiah dan stabil. Kita tentunya berharap kedepannya bangsa ini akan

menjadi bangsa yang demokratis.13

Sistem pemilu dirasakan lebih optimal dalam suksesi kepemimpinan

nasional. Hal ini disebabkan pemilu lebih dapat mewujudkan aspirasi kepentingan

rakyat kepada seorang kepala negara yang terpilih dari hasil pemilu tersebut. Oleh

karena itu, hasil dari sebuah pemilu merupakan wujud demokrasi. Artinya dengan

semangat “menghindari mudharat yang lebih besar jauh lebih utama daripada

mengharapkan maslahat yang belum tentu di dapatkan” dan sebagai partai

berbasis masa Muslim dengan ideologi Islam.

13 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Page 83: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

73

Suksesi kepemimpinan merupakan sebuah upaya dan jalan bagi PKS

untuk sampai kepada tujuan mendasarnya memberikan keadilan dan kesejahteraan

bagi rakyat Indonesia. Hal ini lah yang membedakan Partai Keadilan Sejahtera

dengan partai politik lainnya.

Page 84: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) PKS secara singkat lebih melihat kepemimpinan sebagai sebuah fungsi dari

pada sebuah posisi. Dari sudut posisi pun kepemimpinan itu adalah posisi

sebagai penerima amanah dan kepercayaan. Lahiriyahnya kepercayaan dari

komunitas sosial yang mengamanahkan, dan pada hakekatnya sebagai

amanah dari Allah swt sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah saw

“Innaha laamanah” kepemimpinan itu adalah amanah. Jadi poin terpenting

dalam kepemimpinan adalah kinerja atau performance, karenanya posisi

kepemimpinan itu berat. Kepemimpinan itu lebih sebagai “taklif” atau tugas

dari pada sebuah “tasyrif” atau penghormatan, terlebih bagi pemimpin politik

yang punya relasi kuat dengan urusan masyarakat umum, yang hanya

menjalankan fungsi-fungsinya maka kepemimpinan akan membawa kebaikan

serta berkah.

2) Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan suksesi kepemimpinan

adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian dari perjalanan roda kehidupan

umat manusia/bangsa. Suksesi kepemimpinan itu adalah hal alamiah yang

akan terjadi kepada siapapun dan penguasa di negara manapun, termasuk di

negara kita ini. Yang terpenting adalah bagaimana cara dan mekanisme yang

Page 85: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

75

dilalui oleh proses suksesi itu dapat berjalan dengan baik. Hal yang jauh lebih

penting adalah bagaimana kita berupaya mempersiapkan diri untuk

menghadapi dan menjalani suksesi itu sendiri.

3) Dari hasil suksesi kepemimpinan nasional yang melibatkan PKS melalui

sistem pemilu yang terjadi dalam kurun waktu 1999-2009 dapat dilihat bahwa

suksesi kepemimpinan nasional lebih cenderung mencapai hasil yang

memuaskan melalui mekanisme atau sistem pemilu dibandingkan dengan

sistem yang lain seperti people power atau kudeta. Hal ini dikarenakan sistem

pemilu lebih mengakomodir kepentingan rakyat yang merepresentasikan

wujudnya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam bentuk presiden yang

telah di pilih oleh suara terbanyak dalam pemilu. Dengan terpilihnya seorang

presiden sebagai kepala negara, maka suksesi kepemimpinan nasional dapat

dikatakan telah berhasil.

B. Saran-saran

1) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diharapkan untuk menghindari adanya

Kudeta ataupun People Power dalam proses suksesi kepemimpinan karena

bila sebuah proses suksesi dilakukan dengan jalan Kudeta ataupun People

Power maka dikhawatirkan dan yang perlu diwaspadai adalah akan lahirnya

dendam politik dari pihak yang digulingkan, dan bila hal tersebut yang terjadi

maka stabilitas negara pasti akan sangat terganggu. Hal yang jauh lebih

penting adalah bagaimana kita berupaya mempersiapkan diri untuk

menghadapi dan menjalani suksesi itu sendiri agar proses suksesi itu dapat

Page 86: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

76

berjalan secara alamiah dan normal tanpa harus melalui jalan kudeta maupun

people power.

2) Kepada seluruh masyarakat diharapkan agar turut berperan aktif dalam setiap

proses suksesi kepemimpinan yang terjadi melalui sistem pemilu yang kita

sebut sebagai pemira (pemilu raya), agar setiap proses pemilihan pimpinan

dalam tubuh PKS melalui sistem atau mekanisme syura (musyawarah) dan

sumpah (janji setia) dapat berjalan dengan alamiah dan stabil. Karna tentunya

masyarakat berharap kedepannya bangsa ini akan menjadi bangsa yang

demokratis.

3) Bagi para akademis, diharapkan mampu memperbanyak karya ilmiah

mengenai suksesi kepemimpinan baik secara umum maupun secara konsep

Islam. Selain itu, sebagai anak bangsa kita harus dan wajib untuk tetap

mempunyai harapan dan optimisme bahwa bangsa ini akan menjadi lebih

baik.

Page 87: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

77

DAFTAR PUSTAKA

Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praksis Politik Kaum Muda Muslimin Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Teraju, 2004).

Andi Hamzah, Kamus Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986),

Arieeff.S,(ed), Kamus Hukum Edisi Lengkap, (Surabaya: Pustaka Tinta Mas, tth) Peter.

Anogara, panji. Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2001). Ali Said Damanik. Fenomena Partai keadilan: Transformasi 20 tahun

Gerakan Tarbiyah di Indonesia. Arwan Tuti Artha, Kudeta Mei ’98 Perseteruan Habibie-Prabowo,

(Yogyakarta: Galangpress, 2007). C.H. Dodd, “Suksesi Politik di Kerajaan Ottoman dan Turki Modern”,

dalam Peter Calverd, Proses Suksesi Politik, op, cit.. Daniel Dhakidae, Ph. D, Parta-partai Politik Indonesia Ideologi dan

program 2004-2009, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004).

Esti Ismawati, Metode Penelitian, (Surakarta: Pustaka Cakra, 2003).

Fathi Yakan, Revolusi Hasan al-Banna: Gerakan Ikhwanul Muslimin dari

Sayyid Quthb Sampai Rasyid Al-Ghannusyi, (Bandung: Penerbit Harakah, 2002).

Hasyim Asy’ari, “Menghitung Hari Pemilu Presiden,” Suara Merdeka, 5

Juli 2004.

Page 88: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

78

Heckman, Huneryager. Kepemimpinan.(semarang: Dahara Prize, 1992).

Munawir, Syadzali. Islam dan Tata Negara, (Jakarta: UI Press, 1999). M. Imadadun Rahmat. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke

Gedung Parlemen, (Yogyakarta: Lkis, 2008). Moh. Tolchah Mansoer, “Fungsi Eksekutif”, dalam Padmo Wahyono,

Masalah Ketatanegaraan Indonesia Dewasa Ini, op, cit. Nandang Burhanudin, Penegakan Syariat Islam Menurut PKS, (Jakarta:

Al-Jannah Pustaka, 2004).

Peter Calvert, Proses Suksesi Politik, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993)..

Redaksi Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi Indonesia seri Geografi “Eropa”, (Jakarta: P.T. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1990), Cet-1.

Republika 10 Agustus 1998, h.3. Sementara dalam Majalah Tempo. Edisi

18 Januari 1999, h.58. Nur Mahmudi menyebutkan akar histories itu hampir selama 20 tahun

Riberu,J. Dasar-Dasar Kepemimpinan. (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya,

1992).

Rumidan Rabi’ah, Lebih Dekat dengan Pemilu di Indonesia. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), cet ke-1.

Soehono, Ilmu Negara, op. cit.,.

Page 89: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

79

Suharsimi, Arikuntor, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1998).

Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011

Wirjono Prodjodikoro, Azas-azas Hukum Tatanegara di Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat, 1983).

Yon Machmudi. Partai Keadilan Sejahtera; Wajah Baru Islam Politik Indonesia, (Bandung: Harakatun€a. 2005) h.69

http://andreysubiantoro.viviti.com/entries/rekiblik/suksesi-kepemimpinan. og.friendster.com/2008/07/suksesi-kelembagaan-menanti-pemimpin-merajut-kebersamaan/.

http://hasmisusanto.web.id/?p=308

http://politik.kompasiana.com/2011/02/24/reformasi-orde-baru/

http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto

http://hasmisusanto.web.id/?p=308http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=117228

Page 90: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (IJIN)SYARIF HIDAYATL,'LLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAII DAN HUKUM

Un 01/F4/KM.00.02lr l) /2011

Permohonan Dat.,4vawan.ara

DPP Parrai Keadilan S€jahtcraDi

A s sn I n, tuf I ni kt, 1 W t. t^l b.

Pimpinan Fakultas Syariah dan Huklmlakarta menenngkan bahwa i

UIN Syarif Hidayatullah

Tempat/ Tanggal Lahn

Telp/Hp

106045201538Jakarra,2 Juli 1986x (sepuluh)Jhayah Si),asah/Ketatal€garaan khm

: JL. Peranburan v Rt 003/0E No: 11 lakarta

08978555r.11l08568270380

Artalah b€nar mahasisua Fakultas S-rariah dan Hukutu UIN S),arifH nyatullah ]akarta yang sedarg menycl.saikan skripsi ltengan ToPik

" Srkscsl Ketallhpnlat dala Pntd1"8a" Pattai K.4t1il4n Sejiht 6 "

Untuk nelenS!.pi bahan/data yang b€rkaitan denganp..ulisan/pembahasan ToPik/ludul di atas, dimohon kiranyaBapak/lbu/saudara/i dapat nembantu/ menerima yang bersanSkutan

At s kes€diaan Bapat/lbu/s.ldara/i, kani ucapkan banl,ak tciima

rtnssrln M t' dl ni ku, t Vlt.Wb.

DEKAN,. ArrJtlii

Dr.N]P r957011119850.1r001

u l ta 'S ln nh , ian l ld ] !mUINTJt r r ia

Page 92: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Yang beddda tanee di ba*th ini, HMs DP? PKS, nddmgk n bahM :

NM 106045201538

sydiah dm Hukm CIIN Sydif Hidaratullan)

Siybah Syd'i'.yth (K€lalmeearM Islm)

Ngm tqsbut dia16 telah nel.ksFkd ptrlitid lapmem sbagai svml

kele4kapa dala skilsi dengejudrl "Suk!6i Kep.nibpintn Ddth Pndalgtn

Parti K€adilar Soj.nt€n (PKs)".

'Wakil Sekjen Biddg Mcdia

Ddili$ sud keterege ini dibut untuk tLpat dieuat6 sebagainda

Page 93: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

OUTLINE

TRANSKRIP WAWANCARA

Judul Skripsi : SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA (PKS).

Narasumber : Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M. Si sebagai Wakil Sekjen Bidang Media DPP

PKS

1. Apa jabatan Bapak dalam struktur kepengurusan DPP PKS ?

J : Sebagai Wakil Sekjen Bidang Media

2. Siapa Ketua DPP PKS saat ini?

J : Lutfi Hasan Ishaq.MA

3. Bagaimana pandangan PKS mengenai konsep kepemimpinan dalam negara?

J : PKS lebih melihat kepemimpinan sebagai sebuah fungsi dari pada sebuah posisi, dari

sudut posisi pun kepemimpinan itu adalah posisi sebagai penerima amanah dan

kepercayaan. Lahiriyahnya kepercayaan dari komunitas sosial yang mengamanahkan,

dan pada hakekatnya sebagai amanah dari Allah swt sebagaimana yang ditegaskan

oleh Rasulullah saw “Innaha laamanah”, Kepemimpinan itu adalah amanah. Karena

amanah kepemimpinan sesungguhnya merupakan kursi panas dan sungguh membawa

hina dan sesal di hari kiamat, namun bisa menjadi kursi yang empuk dan nyaman bagi

orang yang meraih kepemimpinanan tersebut secara hak dan menunaikan

kewajibannya.

Page 94: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Jadi poin terpenting dalam kepemimpinan adalah kinerja /performance, karenanya

posisi kepemimpinann itu berat. Kepemimpinan itu lebih sebagai “taklif” atau tugas

dari pada sebuah “tasyrif” atau penghormatan, terlebih bagi pemimpin politik yang

punya relasi kuat dengan urusan masyarakat umum. Dan hanya dengan menjalankan

fungsi-fungsinya maka kepemimpinan akan membawa kebaikan serta berkah.

“Dan Kami jadikan mereka (para Nabi) itu sebagai pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar

berbuat kebaikan , melaksanakan sholat dan menunaikan zakat dan hanya kepada

Kami mereka menyembah.” (QS 21 : 73). “Setiap kalian adalah pemimpin

(penggembala) dan setiap pemimpin akan di tanyai tentang kepemimpinannya

(gembalaannya) . Seorang pemimpin masyarakat adalah penggembala dan akan di

tanya tentang gembalaanya.”(al hadist).

4. Bagaimana pandangan Bapak mengenai suksesi kepemimpinan dalam pandangan PKS dan

Fiqh Siyasah?

J : Suksesi kepemimpinan adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian dari perjalanan roda

kehidupan umat manusia/bangsa, seperti yang telah Allah jelaskan dalam kitab

sucinya “ Watilkal ayyamu nudawiluha bainannaasa…” yang artinya “Dan masa

(kejayaan /kekuasaan/kepemimpinan dan kejatuhan/kehancuran) itu Kami pergilirkan

diantara manusia (agar menjadi pelajaran) …”(QS Ali Imran : 140). Dari ayat tersebut

dapat kita pahami bahwa sesungguhnya suksesi kepemimpinan itu adalah hal alamiah

yang akan terjadi kepada siapapun dan penguasa di negara manapun, termasuk di

negara kita ini. Yang terpenting adalah bagaimana cara dan mekanisme yang dilalui

oleh proses suksesi itu dapat berjalan dengan baik.

Page 95: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Kita bisa melihat dari sejarah bangsa kita bagaimana roda suksesi itu terjadi dalam

rentang waktu yang berbeda-beda. Presiden 1 Soekarno dengan era orde lamanya

setelah menjalankan kekuasaanya selama sekitar 20 tahunan akhirnya harus berakhir

juga dan digantikan oleh Soeharto dengan era orde barunya yang berlangsung sekitar

30 tahun, dan ternyata kekuasaan orde baru yang bercokol selama hamper 30 tahun

akhirnya runtuh juga dan digantikan dengan era orde reformasi yang sampai kini

masih berjalan terseok-seok dengan 4 orang presiden yang menjabatnya dengan

rentang masa yang relative singkat.

Nah, saya melihat bahwa yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita berupaya

mempersiapkan diri untuk menghadapi dan menjalani suksesi itu sendiri. Dan dalam

konteks PKS sebagai sebuah partai politik maka pertanyaan yang sama pun akan tetap

muncul yaitu adalah apakah PKS telah mempersiapkan diri jika proses suksesi di

negara ini jatuh ke tangan PKS?.Kalau sekiranya kita membuat perumpamaan dan

pengandaian pergiliran sejarah suksesi di negri ini maka kita akan melihat peta

pergiliran adalah sebagai berikut, era orde baru dikuasai oleh parpol Golkar,

kemudian era orde reformasi berturut-turut ditangan parpol PKB, diteruskan oleh

PDIP dan sekarang Demokrat selama 2 periode. Dan saat ini PKS telah masuk ke

jajaran parpol 4 besar di tanah air, maka bukanlah hal yang mustahil pergiliran suksesi

tersebut akan berada di tangan PKS. Jadi dalam konteks ini PKS memandang bahwa

suksesi adalah sebuah perjalanan alamiah bagi setiap bangsa/negara .

5. Lalu Adakah Istilah Kudeta dan People Power dalam PKS mengenai Suksesi

Kepemimpinan itu sendiri?

6. Jika ada/tidak, mohon di jelaskan?

Page 96: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

7. Benarkah dalam pandangan ulama di Fiqh Siyasah tidak mengenal istilah Kudeta dan

People Power?

J : No 5 - 7

PKS lebih melihat bagaimana agar proses suksesi itu dapat berjalan secara alamiah

dan normal tanpa harus melalui jalan kudeta maupun people power. Karena bila

sebuah proses suksesi dilakukan dengan jalan kudeta misalnya, maka yang

dikhawatirkan dan perlu diwaspadai adalah akan lahirnya dendam politik dari pihak

yang digulingkan, dan bila hal tersebut yang terjadi maka stabilitas negara pasti akan

sangat terganggu. Pakistan adalah salah satu contoh negara yang stabilitas negrinya

tidak aman karena buah dari tindakan kudeta yang mengawalinya. Begitu pula dengan

people power, saya melihatnya memiliki tingkat resiko bahaya dan atau merugikan

bagi rakyat lebih besar. Sejarah negri kita telah mencatatnya bagaimana people power

itu telah memakan korban dari rakyat dan anak bangsa sendiri ketika terjadi gejolak

tahun 1966, 1974, dan 1998, atau contoh aktual yang saat ini dapat kita saksikan

bersama gejolak yang terjadi di negara-negara timur tengah, diawali dari Mesir,

Yordania, Yaman, Suriah dan mungkin menyusul negara-negara lainnya.

Memang tindakan kudeta ataupun gerakan people power dapat menjadi jalan bagi

terjadinya proses suksesi sebuah kekuasaan, namun bila di lihat dari tingkat resiko

yang akan terjadi maka akan jauh lebih baik dan elok bila proses suksesi itu

dijalankan secara alamiah dan dengan cara-cara yuang demokratis. Dalam kaidah

ushul fiqh pun ada kaidah yang berbunyi “ Menghindari mudharat yang lebih besar

jauh lebih utama daripada mengharapkan maslahat yang belum tentu di dapatkan”.

Page 97: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

8. Apakah dalam suksesi kepemimpinan dalam PKS selalu melalui Pemilu?

9. Jika ya, kenapa? Dan mengapa harus melalui pemilu?

10. Sedangkan dalam Fiqh Siyasah tidak ada istilah pemilu?

11.Bagaimana Demokratisasi Pemilihan Seorang Pemimpin dalam PKS?

J : N0 8 - 11

Ya, di dalam PKS proses suksesi yang terjadi melalui sistem pemilu yang kita sebut

sebagai pemira (pemilu raya). Proses pemilihan pimpinan dalam tubuh PKS melalui

sistem atau mekanisme syura ( musyawarah ) dan sumpah ( janji setia ). Syura yang

diselenggarakan oleh para tokoh pilihan yang merepresentasikan perwakilan dengan

otoritas “ahlul halli wal’aqdi“, sebagai lembaga pemutus dengan putusan yang

mengikat, antara lain dengan memilih kandidat pemimpin partai. Langsung setelah

terpilih dalam syura lembaga tertinggi itu dan mendapat sumpah ( janji setia ) dari

seluruh anggotanya, sang pemimpin terpilih pada level syura diserahkan kepada

masyarakat ( kader ) untuk mendapatkan janji setia, dukungan kesetiaan mereka. Dan

dalam tataran teknis dan mekanisme modern dikenal dengan istilah referendum atau

pemilu.

12. Bagaimana menurut pandangan bapak mengenai suksesi kepemimpinan di Indonesia ?

J : Kita memang menyadari bahwa bangsa ini sedang dalam proses menuju

kedewasaannya dalam berdemokrasi. Dan hal itu memang membutuhkan waktu yang

tidak sebentar, apalagi bangsa kita memang baru bisa membebaskan diri dari 2

belenggu era yang otoriter yaitu era orde lama dan orde baru yang telah berlangsung

selama puluhan tahun. Sedangkan era reformasi baru berjalan 12 tahun namun telah

melalui 4 pergantian presiden. Hal ini cukup berdampak pada terhambatnhya

pencapaian cita-cita reformasi yang digulirkan sejak tahun 1998 lalu.

Page 98: SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6131/1/RAGIL... · SUKSESI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Namun demikian , kita sebagai anak bangsa harus dan wajib untuk tetap mempunyai

harapan dan optimisme bahwa bangsa ini akan menjadi lebih baik. Dan proses suksesi

yang nantinya akan dijalankan di tahun 2014 akan berjalan dengan alamiah dan stabil.

Kita tentunya berharap kedepannya bangsa ini akan menjadi bangsa yang demokratis.