31
BAB 1 PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi alam. Sumber daya alam di Indonesia sangat banyak tersedia dari minyak mentah, gas alam, fauna, dan floranya. Namun karena faktor keterbatasan akan pengetahuan masyarakat Indonesia dalam mengelola maka kita belum mampu memaksimalkan potensi tersebut. Dapat kita ambil contoh dari kategori flora. Flora di Indonesia banyak sekali jenisnya dan dari masing-masing jenis tersebut memiliki kegunaan, salah satunya adalah sukun. Sukun memiliki banyak kegunaan. Tumbuhan ini memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi, karbohidrat sukun setara dengan beras dan kalori sukun sangat rendah sehingga cocok untuk menu diet yang sehat. Kandungan mineral dan kandungan vitaminnya terbilang tinggi. Buah sukun popular saat ini sebagai pangan alternatif pengganti nasi. Kalau saja masyarakat Indonesia mengetahui ini maka potensi pengembangan sukun ini untuk dijadikan bahan baku untuk kegiatan ekonomi sangatlah besar. Permintaan sukun diluar negeri pun sangat banyak. Dengan alasan hal tersebut maka kelompok kami memilih untuk membahas potensi sukun di Indonesia. Apalagi saat ini koperasi-koperasi dan usaha mikro dan kecil menengah sedang di 1

Sukun - Makalah Edit 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sukun - Makalah Edit 2

BAB 1

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi alam. Sumber daya alam di Indonesia

sangat banyak tersedia dari minyak mentah, gas alam, fauna, dan floranya. Namun karena

faktor keterbatasan akan pengetahuan masyarakat Indonesia dalam mengelola maka kita

belum mampu memaksimalkan potensi tersebut.

Dapat kita ambil contoh dari kategori flora. Flora di Indonesia banyak sekali jenisnya

dan dari masing-masing jenis tersebut memiliki kegunaan, salah satunya adalah sukun. Sukun

memiliki banyak kegunaan. Tumbuhan ini memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi,

karbohidrat sukun setara dengan beras dan kalori sukun sangat rendah sehingga cocok untuk

menu diet yang sehat. Kandungan mineral dan kandungan vitaminnya terbilang tinggi. Buah

sukun popular saat ini sebagai pangan alternatif pengganti nasi. Kalau saja masyarakat

Indonesia mengetahui ini maka potensi pengembangan sukun ini untuk dijadikan bahan baku

untuk kegiatan ekonomi sangatlah besar. Permintaan sukun diluar negeri pun sangat banyak.

Dengan alasan hal tersebut maka kelompok kami memilih untuk membahas potensi

sukun di Indonesia. Apalagi saat ini koperasi-koperasi dan usaha mikro dan kecil menengah

sedang di galak-galakan di Indonesia sebagai sarana untuk meningkatkan tingkat

kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jadi, tidak ada salahnya jika sukun ini dapat diolah

sebagai produk dari koperasi-koperasi dan usaha mikro dan kecil menengah.

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan merupakan penyuplai nutrisi

yang berisi nutrien-nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang.

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan tiga dasar pokok dalam kehidupan, yaitu

sandang, pangan dan papan. Sandang merupakan pakaian yang berfungsi untuk menutup

aurat tubuh, pangan merupakan makanan dan papan berupa tempat tinggal. Makanan

merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, selain sandang dan papan, setiap

makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mengalami

kesulitan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. 1

Page 2: Sukun - Makalah Edit 2

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.

Karbohidrat merupakan sumber energi, dimana energi tersebut akan digunakan dalam

beraktivitas. Salah satu contoh makan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein

digunakan untuk membantu pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Lemak berperan

sebagai cadangan energi, cadangan energi digunakan ketika tubuh mengalami kekurangan

karbohidrat, lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna tubuh kita saat kita

membutuhkan energi.

Kebutuhan makan setiap orang didunia ini berbeda. Orang yang tinggal di daerah

kutub, membutuhkan banyak makan untuk menghangatkan dirinya agar suhu tubuhnya tetap

normal. Kebutuhan akan daging pada orang yang tinggal di daerah kutub lebih besar

dibandingkan dengan daerah tropis. Sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis, mereka

justru lebih membutuhkan lebih banyak minuman dibandingkan makanan. Selain itu, yang

lebih membedakan kebutuhan akan makan tentu selera ikut berperan penting dalam

meningkatkan nafsu makan. Selara makanan setiap orang berbeda, sehingga setiap negara

mempunyai makan khas tersendiri. Di Amerika, rata-rata penduduknya memakan pizza,

hamburger dan hot dog sebagai makanan pokok, Italia rata-rata penduduknya memakan

spaghetti sebagai makanan pokok. Di Indonesia, rata-rata penduduknya memakan nasi

sebagai makan pokok. Begitupun dibelahan dunia lain sana juga memiliki makanan pokok

tersendiri. Jadi, dapat dipastikan setiap Negara memiliki makan khas tersendiri.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang, begitu banyak

suatu hal yang menjadi kebutuhan manusia dijadikan secara instant dan praktis. Makananpun

tidak luput menjadi sasaran dalam pengolahan yang praktis dan serba instant ini. Setiap

teknologi tentu mempunyai dampak positif dan negatif, dampak positifnya yaitu nilai gizi

suatu makanan bertambah dan mudah dalam penggunaannya, sedangkan dampak negatifnya

adalah manusia akan malas dan akan menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam

penggunaaan yang lama. Pada zaman sekarang untuk mendapatkan makanan pokok

Indonesia yang berupa beras mengalami kesulitan bagi rakyat kecil. Ini membuktikan bahwa

banyak saudara kita yang masih membutuhkan uluran tangan. Selain itu, Indonesia pada saat

ini tidak lagi sebagai swasembada beras seperti dulu lagi, itu dibuktikan adanya impor beras

tiap tahunnya. Atas dasar itulah, makanan alternatif yang berupa buah sukun dapat dijadikan

sebagai suatu bahan dasar pengganti makan pokok di Indonesia.

2

Page 3: Sukun - Makalah Edit 2

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud sukun?

2. Apa saja manfaat dan keunggulan sukun?

3. Bagaimana cara pembuatan produk olahan sukun?

4. Siapa saja produsen yang memasarkan sukun?

5. Bagaimana permintaan sukun di mancanegara?

I.3 METODE PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan, dengan

membaca dan menelaah pustaka untuk mendapatkan informasi-informasi dalam

menyelesaikan makalah ini agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca

mengenai sukun. Selain itu, kami juga memperoleh data dari internet.

I.4 TUJUAN PENULISAN

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari sukun.

2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan keunggulan dari sukun.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan sukun.

4. Untuk mengetahui siapa saja produsen yang memasarkan sukun.

5. Untuk mengetahui seberapa besar minat dan permintaan sukun di mancanegara.

6. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita.

3

Page 4: Sukun - Makalah Edit 2

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Apa itu sukun ?

Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah sekali. Buah sukun tidak berbiji dan

memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu,

orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (eng: breadfruit)

Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata

"sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada

jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji dikenal

sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur

dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama,

seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis.

Asal-usul sukun diperkirakan dari kepulauan Nusantara sampai Papua. Mengikuti

migrasi suku-suku Austronesia sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, tanaman ini kemudian

turut menyebar ke pulau-pulau di Pasifik. Diperkirakan pada masa perdagangan rempah di

akhir zaman Majapahit, sukun menyebar ke Jawa dari Maluku. Karena pengaruh kolonisasi

bangsa-bangsa Eropa, sukun ini lalu menyebar ke barat antara tahun-tahun 1750-1800 ke

Malaysia, India, Srilangka, Mauritius, dan pada 1899 tiba di Afrika. Kini sukun telah

menyebar luas di berbagai belahan dunia terutama di lingkar tropis.

Sukun menyukai iklim tropis: suhu panas (20-40˚C), banyak hujan (2000-3000 mm

pertahun) dan lembap (lengas nisbi 70-90%), dan lebih cocok di dataran rendah, di bawah

600 m dpl., meski dijumpai sampai sekitar 1500 m dpl. Anakan pohon lebih baik tumbuh di

bawah naungan, namun kemudian membutuhkan matahari penuh untuk tumbuh besar.

Meskipun kebanyakan kultivarnya akan tumbuh dengan baik pada tanah-tanah aluvial yang

subur, dalam dan berdrainase baik, akan tetapi variasi kemampuannya sangat besar. Maka

ada varietas-varietas yang tumbuh baik di tanah berawa, tanah kapur, tanah payau dan lain-

lain.

4

Page 5: Sukun - Makalah Edit 2

Pohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon tinggi, dapat mencapai 30

m, meski umumnya di pedesaan hanya belasan meter tingginya. Hasil perbanyakan dengan

klon umumnya pendek dan bercabang rendah. Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering

dengan akar papan (banir) yang rendah dan memanjang.

Bertajuk renggang, bercabang mendatar dan berdaun besar-besar yang tersusun

berselang-seling; lembar daun 20-40 × 20-60 cm, berbagi menyirip dalam, liat agak keras

seperti kulit, hijau tua mengkilap di sisi atas, serta kusam, kasar dan berbulu halus di bagian

bawah. Kuncup tertutup oleh daun penumpu besar yang berbentuk kerucut. Semua bagian

pohon mengeluarkan getah putih (lateks) apabila dilukai.

Perbungaan dalam ketiak daun, dekat ujung ranting. Bunga jantan dalam bulir

berbentuk gada panjang yang menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila

masak, serbuk sari kuning dan mudah diterbangkan angin. Bunga majemuk betina berbentuk

bulat atau agak silindris, 5-7 × 8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari

bunga betina majemuk, dengan diameter 10-30 cm. Forma berbiji (timbul) dengan duri-duri

lunak dan pendek, hijau tua. Forma tak berbiji (sukun) biasanya memiliki kulit buah hijau

kekuningan, dengan duri-duri yang tereduksi menjadi pola mata faset segi-4 atau segi-6 di

kulitnya.

Biji timbul berbentuk bulat atau agak gepeng sampai agak persegi, kecoklatan, sekitar

2,5 cm, diselubungi oleh tenda bunga. Sukun tidak menghasilkan biji, dan tenda bunganya di

bagian atas menyatu, membesar menjadi 'daging buah' sukun.

II.2 Manfaat Sukun

Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di

berbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat

dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.

Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam

tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.

5

Page 6: Sukun - Makalah Edit 2

Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang

tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi

pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun

dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.

Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun. Masing-

masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5

kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik

minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika

tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para

budak di sana.

Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan

pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.

Daunnya dapat dijadikan pakan ternak. Kulit batangnya menghasilkan serat yang

bagus yang pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan pakaian lokal.

Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan

sebagai bahan dasar permen karet.

Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap

digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat

perahu.

Timbul, kulur, atau kluwih (yang berbiji) lebih banyak dipetik tatkala muda, untuk

dijadikan sayur lodeh, sayur asam, atau ditumis dengan cabai. Biji timbul yang tua juga kerap

direbus, digoreng, atau disangrai untuk dijadikan camilan.

Adapun sukun belum dilirik sama sekali, padahal kandungan gizi (karbohidrat dan

energi) sukun sesungguhnya tidak kalah dengan keempat komoditi pendamping itu, bahkan

kandungan gizi sukun melebihi kandungan gizi kentang yang merupakan tanaman pangan

alternatif yang paling banyak diminati masyarakat diberbagai belahan dunia.

6

Page 7: Sukun - Makalah Edit 2

Tabel.1 Kandungan gizi dalam 100 gram tepung buah sukun adalah sebagai berikut:

Energi 108 Kalori

Protein 1,3 gr

Lemak 0,3 gr

Karbohidrat 28,2 gr

Kalsium 21 mg

Phospor 59 mg

Fe 0,4 mg

Vitamin A 0,12 mg

Vitamin B1 0,06 mg

Vitanin C 17 mg

Air 70,65 gr

Tabel 2.    Komposisi gizi sukun dibandingkan dengan bahan pangan lainnya per 100 g

Jenis bahan pangan Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) Karb.(g)Bgn yg

dimakan (%)

1.Tepung sukun 302 3,6 0,8 78,9 100

2.Sukun tua 108 1,3 0,3 28,2 70

3.Beras 360 6,8 0,7 78,9 100

4.Jagung 129 4,1 1,6 30,3 28

5.Ubi kayu 146 1,2 0,3 34,7 75

6.Ubi jalar 123 1,8 0,7 27,9 86

7.Kentang 83 2,0 0,1 19,1 85

Sumber: FAO, dalam harian terbit, 1993

Buah sukun mengandung gizi yang cukup tinggi. Dari satu buah sukun yang beratnya

sekitar 1500gr, diperoleh daging buah yang dapat dimakan sekitar 1350gr dengan kandungan

7

Page 8: Sukun - Makalah Edit 2

karbohidrat sekitar 365gr. Diperkirakan sekali makan per orang diperlukan sekitar 150 gram

beras (setara dengan 117 gram karbohidrat), sehingga satu buah sukun dapat dikonsumsi

sebagai pengganti beras untuk 3-4 orang. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi pengeluaran

negara untuk mengimpor beras dari negara lain (Widowati, 2003). Manfaat lain adalah

kayunya yang dikelompokkan kedalam kelas kuat IV-V untuk bahan konstruksi ringan,

papan kayu yang dikilapkan, papan seluncur/kano, kotak/peti, mebel, mainan dan bahan baku

pulp (Heyne, 1987; Pitojo, 1992; Rajendran, 1992; Feriyanto, 2006). Penglahan buah sukun

dapat dijadikan bermacam-macam menu makana antara lain perkedel, donat, cake, dodol, kue

bolu, klepon, kroket, abon sukun, bubur istant, biskuit dan lain-lain Daunnya juga diyakini

berkhasiat sebagai obat tradisional untuk mengatasi gangguan pada ginjal dan jantung

(Anonim, 2006), menurunkan tekanan darah, mengatasi penyakit asma, infeksi kulit, sakit

gigi dan diare.

Potensi lain dari sukun adalah waktu panen sukun dapat terjadi hampir tanpa kenal

musim. Saat bahan pangan lainnya dalam keadaan paceklik karena baru melalui periode

panjang musim kemarau, sukun masih berproduksi. Produksi sukun akan semakin bertambah

saat terjadi kemarau kering.

Selain itu pohon sukun sangat cocok digunakan sebagai tanaman penghijauan.

Tajuknya yang besar mampu mengurangi erosi tanah akibat angin kencang. Perakarannya

yang mencengkram tanah dengan kuat dapat mengurangi erosi, terutama di lereng-lereng

gunung. Bahkan tanaman ini dapat menyimpan air hujan, sehingga dapat dikatakan di mana

ada kumpulan pohon sukun di situ ada sumber mata air.

Kegunaan lain dari sukun adalah kayu dari batang sukun dapat dimanfaatkan untuk

keperluan rumah tangga. Perabotan sederhana seperti meja, kursi, atau rak dapat dibuat dari

kayu batang sukun yang telah tua. Di Ambon kulit pohon sukun digunakan sebagai campuran

sejenis jamu yang diberikan kepada wanita nifas (sehabis melahirkan), dengan maksud untuk

melancarkan peredaran darah.

8

Page 9: Sukun - Makalah Edit 2

II.3 Pembudidayaan Sukun.

Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini

dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m

dpl). Pertumbuhan optimal pada suhu dengan kisaran 20-40 oC. Daerah dingin kurang

mendukung pertumbuhan tanaman sukun. Kalaupun mampu tumbuh, sukun tidak akan

berbuah optimal, melainkan cenderug menghasilkan daun yang rimbun. Kelembaban udara

yang diinginkan sukun ialah 70-90 persen. Kelembaban penting untuk menunjang

pertumbuhan, pembungaan, dan pembesaran buah. Sewaktu muda tanaman sukun lebih

senang ternaungi, tetapi setelah dewasa sukun membutuhkan sinar matahari penuh.

Sukun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti podsolik merah kuning, tanah

berkapur, dan rawa pasang surut. Namun tanaman sukun akan berproduksi lebih baik pada

tanah aluvial yang kaya humus.

a) Benih

Sukun tidak dapat diperbanyak dengan biji karena memang tidak berbiji. Jadi sukun

hanya dapat diperbanyak secara vegetatif yaitu dengan stek akar, okulasi, cangkok, atau tunas

akar.

Stek akar

Benih sukun dengan cara stek akar merupakan alternatif utama yang dipakai para

pembenih. Cara ini timbul karena secara alami akar sukun mampu menumbuhkan

tunas sebagai tanaman baru. Keuntungan pembenihan dengan cara ini adalah mampu

menghasilkan benih sekaligus dalam jumlah yang besar dan seragam

pertumbuhannya.

Pohon induk untuk stek akar dipilih pohon yang sehat, berbatang tegak, daunnya

mengkilap dan segar, serta berproduksi cukup tinggi. Setelah pohon induk ditebang,

akar pohon sukun digali dan dibongkar. Potong akar dari pangkal leher. Selanjutnya

akar ditarik sambil dibantu penggalian tanah agar akar dapat diambil utuh

memanjang. Akar yang diambil yaitu akar pokok yang besar beserta cabang.

Untuk mendapatkan potongan stek, akar dipotong-potong sepanjang 15-20 cm.

Potongan stek akar sebaiknya diistirahatkan 1-2 hari sebelum disemai. Hal ini untuk

menyembuhkan luka potongan secara alami.9

Page 10: Sukun - Makalah Edit 2

Untuk merangsang pertumbuhan akar, stek yang telah diistirahatkan direndam dalam

larutan hormon perangsang akar, seperti Dharmasri 5 EC atau dioleskan hormon

Rootone F. Penggunaan rootone F dengan memasukkan 4 sendok makan dalam

baskom plastik ditambah 4 sendok makan air setelah kental dioleskan pada bagian

bawah stek akar. Proses selanjutnya, stek akar yang sudah diberi hormon perangsang

tumbuh disemaikan dalam bedengan pasir. Bedengan sebaiknya diberi atap daun

kelapa atau alang-alang untuk mengurangi penguapan. Jarak semai dalam bedengan

ini cukup rapat yakni 3-5 cm. Lakukan penyiraman secara teratur pagi dan sore hari

untuk memenuhi kelembaban yang dibutuhkan. Setelah 1 bulan, biasanya stek akar

sudah menumbuhkan tunas. Sebagai media semai dalam plastik atau polybag dapat

digunakan tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:2:1. Masukkan

media sebanyak ¾ bagian plastik atau polybag. Kemudian stek akar disemaikan.

Tindakan penyiraman tetap harus dilakukan. Setelah 1,5 bulan dalam polybag, stek

menumbuhkan tunas daun. Selain itu, akarnya pun sudah terbentuk. Benih asal stek

ini siap ditanam setelah berumur 4-6 bulan sejak mulai semai

Okulasi

Cara okulasi dilakukan dengan menempelkan mata tunas sukun pada benih keluwih. 

Teknik ini dipilih bila ingin mendapatkan benih yang banyak dalam tempo singkat.

Cara ini lebih sulit dibandingkan cara perbanyakan sukun lainnya karena

membutuhkan keterampilan khusus.

Benih keluwih yang dipilih sebagai batang bawah haruslah sehat. Sebaiknya calon

batang bawah ini sudah mempunyai 4-6 helai daun atau berumur sekitar 5-6 bulan

sejak biji disemai. Mata tunas dari sukun yang hendak ditempelkan ke batang bawah

dikerat dengan pisau okulasi. Biarkan sebagian kulit kayunya terbawa. Getah yang

keluar dikeringkan dengan menaruh mata tunas pada pasir. Selanjutnya kulit batang

bawah dikelupas, besarnya kelupasan diperkirakan sama dengan keratan mata tunas

yang sudah disiapkan.

Okulasi yang berhasil ditandai dengan timbulnya tunas sukun. Bila tunas sudah

tumbuh, tali rafia yang membalut dibuka. Setelah tunas sukun memiliki 3-5 helai

daun, daun keluwih yang masih ada dibuang. Dengan demikian benih okulasi ini

hanya memiliki tunas sukun saja. Benih ini dapat ditanam 6-8 bulan kemudian

terhitung dari proses awal okulasi.

10

Page 11: Sukun - Makalah Edit 2

Cangkok

Kelebihan dari cangkok yaitu dapat dilakukan pada tanaman dewasa maupun yang

masih muda. Pada tanaman dewasa yang dicangkok adalah cabang yang telah

berwarna coklat. Pada tanaman muda yang dicangkok adalah batangnya, hal ini bisa

dilakukan pada benih dari stek akar maupun tunas akar yang tumbuh secara alamiah.

Waktu cangkok yang tepat adalah awal musim hujan, karena pada saat itu

kelembaban cukup tinggi untuk merangsang tumbuhnya akar dan menyiapkan

tumbuhan baru.

o Cangkok Batang. Cara pencangkokan pada cabang yaitu sebagai berikut :

o Pilih batang yang merupakan cabang muda yang terletak pada cabang

utama yang produktif. Diameter cabang tidak terlalu kecil atau besar,

sekitar 3-5 cm.

o Kelupas kulit cabang selebar 3-5 cm. Panjang batang yang tersisa dari

bagian yang akan dikelupas sebaiknya jangan terlalu panjang, cukup

sekitar 40-60 cm. Getah yang keluar dari bekas kelupasan ini dibiarkan

mengering sehari.

o Setelah getah mengering, dilepaskan dari kulit. Bekas luka dolesi hormon

perangsang tumbuh akar (Rootone F) dengan bantuan kuas.

o Tutup bagian tersebut dengan tanah atau moss yang sudah dibasahi dengan

air sehingga dapat menggumpal dan membalut batang.

o Balutan tersebut dibungkus dengan plastik putih tipis yang diikat erat

dengan tali plastik untuk menguatkan balutan. Beri beberapa lubang pada

plastik untuk pelancar penyiraman dan menjaga kelembaban agar tidak

berlebihan.

o Setelah berumur 1-2 bulan, biasanya cangkokan sudah tumbuh dengan

baik dan siap dipotong. Cangkokan ini jangan langsung ditanam di lahan.

Buka bagian balutannya. Masukkan dalam polybag yang sudah diisi media

campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Lakukan perawatan dan penyiraman sehingga benih cangkokan siap

sebagai tanaman muda yang akan dipindah ke lahan satu bulan kemudian.

o Cangkok tunas akar. Cara yang dilakukan pada batang sukun dan tunas

akar tidaklah berbeda. Hanya pencangkokan tunas akar sudah dapat

11

Page 12: Sukun - Makalah Edit 2

dilakukan sejak ukuran batang sebesar pensil atau lebih kecil lagi asal

tunas tersebut mulai berkayu di bagian bawahnya. Pencangkokan pada

tunas akar lebih gampang dilakukan dan lebih mudah dikontrol dan

dirawat sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi dibandingkan

cangkok batang.

b) Penanaman

Langkah-langkah penanaman :

1. Bersihkan lahan dari rumput, batu dan kotoran 1 bulan sebelum tanam.

2. Buat lubang tanam dengan ukuran 75 x 75 x 75 cm pada jarak 12 x 12 m

hingga 15 x 15 m. Tanah sebelah atas ditaruh di sebelah kiri, tanah sebelah

bawah di sebelah kanan.

3. Tanah bagian atas dicampur dengan 1 blek pupuk kandang

4.  Buka plastik/polybag penutup benih

5. Masukkan benih dalam lubang. Timbun dengan tanah bagian bawah terlebih

dahulu baru tanah bagian atas. Saat penimbunan ini dapat ditaburkan pupuk

NPK sebanyak 100 g per lubang.

6. Beri sedikit air agar tanah dapat agak dipadatkan sehingga posisi tanaman

menjadi kokoh. Selanjutnya tanaman perlu dirawat dan disiram secara teratur

agar mampu tumbuh dengan baik.

Tabel 3. Perkiraan kebutuhan pupuk untuk tanaman sukun.

Umur tanaman Urea (gr) SP-36 (gr) KCl (gr)Pupuk kandang

(blek)

0-1 thn 30-75 40-75 25-40 1

2-5 thn 130-200 80-150 80-150 2

5 thn lebih 150-200 150-250 150-300 3

c) Kriteria panen :

- Kulit buah yang semula kasar kini menjadi halus, kulit yang bertonjolan kecil

kini membesar, selain itu kulit cenderung datar tidak terlalu nampak lagi

tonjolannya.

12

Page 13: Sukun - Makalah Edit 2

- Warna kulit buah yang semula hijau cerah berubah kekuning-kuningan. Buah tua

yang terlalu kuning tidak terlalu enak dikonsumsi.

- Buah sukun tua tampak padat, tetapi cenderung agak lunak bila ditekan. Buah

yang terlalu lunak menandakan sukun kelewat umur bahkan sedang mengalami

proses pembusukan.

Sukun lokal mampu berbuah sebanyak 300-500 buah/pohon/ musim panen. Panen

raya terjadi 2 kali dalam setahun. Harga sukun lokal di tingkat petani adalah Rp 1.500/buah

sehingga dengan produksi buah sebanyak itu, petani mampu menerima pendapatan Rp

450.000 - Rp.600.000/1 kali panen atau Rp 900.000 – Rp1.200.000/tahun/pohon. Sukun lokal

cenderung berbuah sepanjang tahun namun panen raya biasanya terjadi pada bulan Agustus-

September dan Februari – Maret.

II.4 Sukun Merambah Ekspor Luar Negeri

JAKARTA: Produk herbal Indonesia untuk mengatasi kanker, diabetes dan jantung, diminati

eksportir dari China, Ukraina dan Beirut.

Ning Harmanto, Presdir PT Mahkotadewa Indonesia, mengatakan produk yang diminati

adalah teh celup daun sirsak dan teh celup daun sukun. “Hal yang paling membahagiakan

saya selama ini produk herbal China yang menyerbu di Indonesia. Tapi sekarang herbal

Indonesia bisa masuk China," katanya, Sabtu, 24 Maret 2012.

Berbicara pada komunitas entrepreneur Miliadermawan Mulia, Ning mengatakan eksportir

Malaysia Harin Corporation Sdn Berhad yang memasukan herbal buatannya ke China.

"Rupanya eksportir itu sendiri sebelum melakukan kerjasama sudah melakukan riset dan uji

lab sehingga akhirnya minta kami kirim teh celup dari daun sukun dan daun sirsak itu ke

China," jelas Ning.

Untuk tahap awal, ujarnya, disepakati pengiriman masing-masing satu kontainer. Teh celup

daun sukun manfaatnya untuk kesehatan tulang, jantung, ginjal dan hati. Teh daun sirsak

manfaatnya untuk kesehatan pencernaan, detoks, ambeien dan kanker. Sebagai pengusaha

UKM, untuk pasar ekspor ini pihaknya mendapat bantuan dari industri teh PT Sariwangi

terutama dalam hal pengemasan produk. Ukraina juga berminat pada produk teh herbal meski

sebelumnya justru berminat ekspor 20 kontainer kopi mulai Juni.13

Page 14: Sukun - Makalah Edit 2

Pengusaha Beirut berminat untuk produk herbal dalam kapsul terutama untuk atasi diabetes,

jantung dan penyakit kanker.

II.5 Produsen dan Produk Olahan Sukun

Produk “Teh Celup Sukun” (Ostea+)

Selain populer sebagai bahan pangan alternatif pengganti nasi, ternyata daun sukun

mempunyai kelebihan tersendiri. Kelebihan tersebut yaitu mampu mengobati bermacam-

macam penyakit seperti osterporosis, asam urat, rematik, bahkan jantung. Memang ada

beberapa herbal yang lebih popular dari daun sukun seperti mahkota dewa atau sidaguri tapi

herbal tersbut membutuhkan waktu lama untuk dapat menyembuhkan si penderita.

Beberapa penelitian menyebutkan rebusan daun sukun yang bernama ilmiah

Artocarpus altilis mampu menyembuhkan penderita osteoporosis yang bahkan tidak bisa

berjalan. Selain itu beberapa penderita juga berhasil sembuh dari penyakit jantung setelah

meminum rebusandaun sukun dalam waktu kurang dari seminggu.

Untuk mengatasi penyakit yang sederhana seperti asam urat, cukup merebus satu

lembar daun sukun didalam satu liter air sampai airnya tinggal setengah. Namun, rebusan

daun sukun tidak cocok untuk penderita maag dan tekanan darah rendah.

Sekarang ada beberapa orang yang memanfaatkan khasiat dari daun sukun ini untuk

membuat produk herbal yang serius. Salah satunya adalah Ostea+ yang dirilis oleh seorang

ibu 3 anak bernama Mikhael Wuryaning Setyawati atau akrab diasaba Ning. Ning memulai

usahanya sejak Juli 2011 dengan memberdayakan petani di dua kecamatan kaasan Cireundeu,

Serang, Banten.

Setiap bulan, Ostea+ mendapatkan pesanan lebih dari 2 ton dari Jakarta.

Membutuhkan 20 ton daun sukun tua  yang masih berwarna hijau untuk mendapatkan 2 ton

daun kering. 2 ton daun kering tersebut dapat dijadikan 50 ribu kotak Ostea+ dengan isi per

kotak sebanyak 20 the dalam kantung bundar. Walaupun teh tersebut tidak semuanya berisi

daun sukun, namun kandungan daun sukun yang ada lebih dari 50 % per kantung.

Pemasaran teh Ostea+ ini masih melalui distributor. Harga pasarannya Rp. 35

ribu/kotak. Saat ini Ostea+ dapat terjual sekitar 5000 kotak setiap bulannya, itu hanya

didalam negeri saja.

14

Page 15: Sukun - Makalah Edit 2

Perusahaannya juga merambah pasar luar negeri sejak april 2012 kemarin. Tujuan

utama ekspornya adalah ke China. Ekspor pertama sampai satu container yang berisi sekitar

50 ribu kotak. Selain China, ada juga beberapa Negara lain yang tertarik untuk

mengimpornya seperti Rusia, Ukraina, dan Libanon. Rencananya bulan ini Ning akan

mengekspor 10 kontainer ostea+. Dengan hasil produksi yang besar serta harga jual yang

lumayan, ternyata daun sukun punya potensi yang luar biasa untuk di investasikan. Salah

satunya CV Mitra Bibit yang menyediakan bibit sukun berkualitas.

Produk Keripik Sukun

Keripik sukun, camilan ini sekilas memang tampak sepele. Tapi jangan pernah

remehkan wirausaha keripik sukun yang di jalankan oleh Hasnah. Walaupun baru di

pasarkan di Belitung dan Bangka, namun omset sebulannya tembus Rp 50 juta per-bulan.

Simak kisahnya di bawah ini.

Meski bukan penganan jenis baru, keripik sukun memiliki banyak penggemar.

Rasanya yang gurih dan renyah tak membosankan lidah. Pengusaha keripik sukun pun

mampu mendulang omzet hingga jutaan rupiah. Mereka juga berinovasi mengembangkan

produk baru.

Kudapan kecil bernama keripik memang sudah sangat akrab di lidah masyarakat

Indonesia. Maklum, camilan ini sangat cocok dinikmati di sela-sela waktu santai berteman

kopi atau teh hangat.

Salah satu adalah keripik sukun. Lihat saja rezeki yang diperoleh Hasnah, produsen

keripik sukun asal Manggar, Belitung. Perempuan ini telah mulai membuat keripik sukun

sejak 1996. Ia memanfaatkan buah sukun karena, meski tak banyak, pasokannya relatif stabil.

Hasnah membuat tiga jenis produk keripik, yakni keripik biasa, keripik lebar, dan stik. Jika

keripik biasa dibuat dari buah sukun yang sudah tua, keripik lebar dibuat dari buah sukun

muda.

Selain keripik, buah sukun yang sudah tua juga dibuat menjadi stik. “Bagian luarnya

dibuat keripik, bagian dalam dibuat stik,” jelas Hasnah. Kini, Hasnah mampu memproduksi

hingga 500 bungkus keripik sukun per hari. Ia membubuhi kemasan keripik sukunnya itu

15

Page 16: Sukun - Makalah Edit 2

dengan merek Nuansa Baru. Dengan harga jual Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per bungkus,

Hasnah bisa mendulang omzet hingga Rp 50 juta sebulan.

Hanya, ia masih membatasi pemasaran keripiknya di sekitar Belitung dan Bangka.

Pasalnya, ia belum bisa mendapatkan pasokan buah sukun secara rutin. Pasokan sukun sangat

tergantung musim. “Jika musim hujan, kami bisa mendapatkan buah sukun yang lebih banyak

dan bagus,” timpal Ronal Indrawan, putra Hasnah.

Jika persoalan itu bisa teratasi, Hasnah ingin menjual keripik sukun Nuansa Baru ini

ke pasar yang lebih luas. Apalagi, keripik ini memiliki daya tahan hingga tiga bulan.

Selain dari Belitung, banyak pula pengusaha keripik sukun asal Yogyakarta. Salah

satunya Ronny Dahlan. Pemilik CV Gema Lestari ini mulai membuat keripik sukun sejak

2009. Meski begitu, Ronni mengakui, berbagai olahan sukun ini merupakan makanan khas

masyarakat Pulau Sumatra, khususnya dari Belitung. Ia mendapatkan ide membuat olahan

sukun dari orang tuanya yang berasal dari Belitung.

Tak hanya keripik, Ronni juga mengolah sukun menjadi bolu. Bahkan, mulai tahun

ini, ia menambah variasi produk berupa pizza sukun. “Saya terus berinovasi mengolah buah

sukun, supaya konsumen tidak bosan,” ujarnya.

Memang, dari berbagai olahan itu, keripik sukun menuai penggemar paling banyak.

“Keripik lebih disukai karena merupakan camilan ringan, berbeda dengan roti dan pizza yang

terkesan sebagai makanan berat,” ujar Ronni.

Ia menjual keripik sukun ini dengan harga Rp 15.000 per bungkus. Dalam sebulan,

dari penjualan keripik, Ronni mengaku mengantongi omzet hingga Rp 20 juta.

Pria berusia 30 tahun ini optimistis, produk olahan sukun akan terus berkembang.

Sebab, buah yang banyak mengandung karbohidrat ini kaya akan serat, sehingga baik untuk

kesehatan. Selain itu, sukun juga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. “Sukun memiliki

indeks glikemik yang rendah,” katanya. Ronni menjual produk olahan sukun ini di beberapa

minimarket yang tersebar di Yogyakarta dan Semarang. Ia juga memasok keripik, roti dan

pizza sukun ke kantin-kantin kampus. Ronni sengaja mengincar pasar mahasiswa karena

biasanya kaum muda tertarik mencoba produk-produk baru.

16

Page 17: Sukun - Makalah Edit 2

Tepung Sukun

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (FK UGM)

mengolah sukun (artocarpus altilis) menjadi tepung sukun yang digunakan sebagai bahan

dasar pembuatan beraneka macam makanan.

"Buah sukun merupakan bahan pangan lokal yang banyak dijumpai di Indonesia, namun

pemanfaatannya masih belum maksimal karena selama ini sukun hanya dikonsumsi dalam

bentuk digoreng, direbus, maupun dibuat keripik," kata salah seorang mahasiswa UGM yang

mengembangkan tepung sukun, Gentur Adiprabawa, di Yogyakarta, Jumat.

Empat mahasiswa UGM lainnya adalah Inna Rachmawai dan Ridwan Ansari yang

merupakan mahasiswa program studi Ilmu Gizi Kesehatan, serta Diah Nurpratami dan Dewi

Masyitoh Mubarok mahasiswa program studi Pendidikan Kedokteran.

"Dipilihnya sukun sebagai bahan dasar berbagai macam makanan adalah untuk meningkatkan

nilai jual dan nilai guna buah tersebut, usaha ini berawal dari kegiatan program kreativitas

mahasiswa yang diselenggarakan oleh UGM," katanya.

Selain itu, produk makanan berbahan sukun tersebut, baik bagi kesehatan karena kaya akan

serat sekitar 2 persen dan kandungan karbohidrat yang tinggi yaitu 35,5 persen.

"Selain kaya kandungan gizi, produk makanan berbahan sukun juga aman dikonsumsi oleh

penderita diabetes karena bahan makanan tersebut memiliki indeks glikemik yang rendah,"

katanya.

Ia mengatakan, produk olahan sukun tersebut dijual kepada masyarakat dengan harga

bervariasi, mulai dari Rp1.500 untuk harga eceran hingga Rp50.000.

"Tepung yang dihasilkan dari buah sukun dapat diolah menjadi roti bolu sukun, donat,

muffin, tart, blackforest, pukis, pizza, seledristick, cheesestick, brownies, cake, dan aneka kue

kering lainnya," katanya.

Gentur mengatakan omzet yang dihasilkan dari penjualan produk olahan sukun dapat

mencapai Rp13 juta per bulan. "Untuk memperluas pasar, kami akan membuka gerai di

sekitar kampus Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan Oktober mendatang," katanya.

17

Page 18: Sukun - Makalah Edit 2

Cara Pembuatan tepung Sukun

Pada prinsipnya pembuatan tepung buah sukun tidak jauh beda dengan pembuatan tepung

bahan lain, yaitu:

1. Buah sukun dikupas dari kulitnya

2. Buah yang telah dikupas diiris-iris dengan ketebalan kurang lebih 2 mm

3. Lalu dicuci dengan larutan gram 0,1 %

4. Setelah dicuci kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari langsung ataupun di

oven sampai kering

5. Setelah kering baru dilakukan penggilingan

6. Proses yang terakhir adalah pengayakan tepung tersebut (100 mess)

Hasil tepung sukun ini bisa digunakan sebagai campuran bahan baku roti dan bahan baku

mie maupun dibuat olahan-olahan lain dengan bahan dasar tepung sukun.

Produk Tepung Sukun Menarik Minat Lokal dan Luar Negeri

Pameran Pangan Nusa 2010 yang diselenggarakan bersama Trade Expo Indonesia

(TEI) 2010 menghadirkan ragam cita rasa kuliner dan pangan olahan nusantara. Pameran

Pangan Nusa adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Usaha Dagang

Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian

Perdagangan.

BB-Pascapanen, bersama Puslitbangtan, mewakili Kementrian Pertanian ikut serta

memeriahkan pameran pangan nusa dengan berbagai macam produk unggulannya. BB-

Pascapanen memamerkan berbagai macan teknologi pembuatan tepung, yaitu: tepung kasava

bimo, tepung sukun, tepung iles-iles, tepung jagung, dan tepung talas.

Pada kesempatan ini, BB-Pascapanen mencoba menghadirkan kue-kue yang dibuat

dari tepung-tepung hasil produksinya, yaitu : biskuit tepung kasava, biskuit tepung sukun,

donat tepung sukun, bolu tepung kasava dan bakpao tepung talas.

18

Page 19: Sukun - Makalah Edit 2

Beberapa pengunjung dari Sulawesi Selatan menanyakan proses pembuatan tepung

sukun karena produksi buah sukun di propinsi tersebut cukup banyak dan belum

termanfaatkan secara maksimal. Pada kesempatan lain ada salah satu eksportir menanyakan

produksi tepung sukun yang cukup untuk diekspor ke Timur tengah, karena menurut beliau

tepung sukun sangat potensial untuk dijadikan komoditi ekspor karena belum mempunyai

pesaingnya dan mempunyai citarasa yang cukup menarik. Pengunjung yang telah mencicipi

biskuit dengan bahan dasar tepung sukun menyatakan bahwa biskuit tersebut memiliki

citarasa yang unik, bahkan pengunjung dari Filipina menyatakan bahwa kue tersebut cukup

enak  dan layak untuk dikomersialkan. Pengusaha “ina cookies” juga menyatakan minatnya

untuk menjadi konsumen tepung sukun karena permintaan kue kering dari tepung sukun juga

meningkat akhir-akhir ini, namun kebutuhannya belum tercukupi karena tidak adanya

produsen yang memproduksi secara komersial.

II.6 Upaya Pemerintah yang Telah Dilakukan

Guna merangsang petani agar mau mengembangkan tanaman sukun, maka

Departemen Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura telah melakukan

pengembangan agribisnis sukun pada tahun 2003, dengan menggunakan dana dekonsentrasi

(APBN) seluas 380 hektar yang tersebar di beberapa propinsi diantaranya adalah; Propinsi

Jawa Timur (Kab. Gresik, Lumajang, Kediri), Propinsi Kalimantan Tengah (Kab. Sukamara,

Seruyan), Propinsi Sulawesi Selatan (Kab. Bone), Propinsi Sulawesi Tengah (Kab. Toli-toli),

Propinsi Maluku (Kab. Maluku Tenggara), dan Propinsi Maluku Utara (Kab. Halmahera

Tengah).

Suatu hal penting yang perlu dilakukan adalah promosi dan kampanye konsumsi

sukun, baik sebagai menu jajanan maupun makanan sehari-hari. Disamping itu riset

pengembangan produk perlu dikembangkan sehingga dapat ditampilkan dalam performan

menarik, tahan lama dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

19

Page 20: Sukun - Makalah Edit 2

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Sukun memiliki banyak kegunaan. Tumbuhan ini memiliki kandungan karbohidrat

yang lebih tinggi, karbohidrat sukun setara dengan beras dan kalori sukun sangat rendah

sehingga cocok untuk menu diet yang sehat. Kandungan mineral dan kandungan vitaminnya

terbilang tinggi. Buah sukun popular saat ini sebagai pangan alternatif pengganti nasi. Sukun

juga memiliki rasa yang tak kalah enak dibanding buah-buahan lain.

Selain itu pula sukun memiliki banyak manfaat dan dapat dijadikan banyak produk,

dari batangnya, buahnya, daunnya hingga getahnya. Batang sukun bisa dijadikan furniture

karena ringan dan kuat. Buahnya bisa dijadikan keripik, donat, mie dan tepung. Daunnya bisa

dijadikan pakan ternak dan teh yang terbuat dari daun pohon sukun (ostea). Getahnya dapat

diguanakan untuk menjerat burung, sebagai perekat untuk menambal perahu dan sebagai

bahan dasar permen karet.

Daerah-daerah di Indonesia pun berpotensi untuk menjadi tempat pembudidayaan

sukun. Karena untuk membudidayakan sukun ini tak perlu keahlian atau perawatan khusus.

Sebagai contoh saja di pulau jawa banyak daerah yang menjadikan sukun sebagai komoditas

utama seperti di cilacap dan kepulauan seribu. Sukun pun sudah banyak diminati diluar

negeri dalam bentuk produk olahan.

Prospektif sukun terlihat sangat menjanjikan, sehingga diperlukan dukungan dan

bantuan penuh untuk mengembangkan produk sukun sebagai produk unggulan yang

memiliki ciri khas suatu daerah dan memiliki potensi pasar lokal maupun ekspor. Selain itu,

juga meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat dan jadi unggulan

ekonomi serta kebanggaan nasional.

20

Page 21: Sukun - Makalah Edit 2

21