39
Sulfur Dan Batubara Total Sulfur pada batubara adalah jumlah kandungan sulfur yang terdapat dalam abu batubara (disebut pula noncombustible sulfur) dengan combustible sulfur. Atau denisi lainnya menyebutkan, total sulfur adalah jumlah inorganic sulfur dengan organic sulfur. Defnisi 1: Total Sulfur (TS) = combustible sulfur noncombustible sulfur. !ombustible sulfur didapat dari pengurangan total sulfur dengan noncombustible sulfur yang terdapat dalam abu batubara. Defnisi 2 (defnisi ISO): Total Sulfur (TS) = inorganic sulfur" organic sulfur. "#norganic sulfur$ %. Sulfate sulfur& '. yritic sulfur erdasarkan denisi #S*, sulfur yang terdapat di dalam batubara untuk keperluan analisis ada +, yaitu sulfate sulfur, pyritic sulfur, dan organic sulfur. Sulfate sulfur adalah sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai sulfat. yritic sulfur sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai pyrite atau marcasite. *rganic sulfur adalah sulfur yang berikatan dengan material batubara, nilainya didapat dari pengurangan total sulfur dengan jumlah sulfate sulfur dan pyritic sulf

Sulfur Dan Batubara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tgs 2

Citation preview

Sulfur Dan Batubara

Total Sulfur pada batubara adalah jumlah kandungan sulfur yang terdapat dalam abu batubara (disebut pula noncombustible sulfur) dengan combustible sulfur. Atau definisi lainnya menyebutkan, total sulfur adalah jumlah inorganic sulfur dengan organic sulfur.Definisi 1:Total Sulfur (TS) = combustible sulfur + noncombustible sulfur.Combustible sulfur didapat dari pengurangan total sulfur dengan noncombustible sulfur yang terdapat dalam abu batubara.Definisi 2 (definisi ISO):Total Sulfur (TS) = inorganic sulfur* + organic sulfur.*Inorganic sulfur: 1. Sulfate sulfur; 2. Pyritic sulfurBerdasarkan definisi ISO, sulfur yang terdapat di dalam batubara untuk keperluan analisis ada 3, yaitu sulfate sulfur, pyritic sulfur, dan organic sulfur.Sulfate sulfur adalah sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai sulfat.Pyritic sulfur sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai pyrite atau marcasite.Organic sulfur adalah sulfur yang berikatan dengan material batubara, nilainya didapat dari pengurangan total sulfur dengan jumlah sulfate sulfur dan pyritic sulfur.Organic sulfur = total sulfur (sulfate sulfur + pyritic sulfur)Pada saat pembakaran batubara di boiler, sulfur yang terdapat dalam batubara akan berubah menjadi SO2dan SO3yang mencemari udara. Selain itu, sulfur tersebut juga menimbulkan korosi pada permukaaan pemanas boiler. Oleh karena itu, total sulfur pada steam coal diharapkan tidak lebih dari 1%.Sedangkan pada pengolahan besi baja, total sulfur pada kokas diharapkan tidak lebih dari 0.6%. Bila lebih dari nilai ini, kualitas pemrosesan akan turun, seperti mudah rapuhnya besi atau baja tersebut.

Sulfur adalah salah satu komponen dalam batubara, yang terdapat sebagai sulfur organik maupun anorganik. Umumnya komponen sulfur dalam batubara terdapat sebagai sulfur syngenetik yang erat hubungannya dengan proses fisika dan kimia selama proses penggambutan (Meyers, 1982) dan dapat juga sebagai sulfur epigenetik yang dapat diamati sebagai pirit pengisi cleat pada batubara akibat proses presipitasi kimia pada akhir proses pembatubaraan (Mackowsky, 1968).

Sulfur walaupun secara relatif kandungannya rendah, merupakan salah satu elemen penting pada batubara yang mempengaruhi kualitas. Terdapat berbagai cara terbentuknya sulfur dalam batubara, diantaranya adalah berasal dari pengaruh lapisan pengapit yang terendapkan dalam lingkungan laut (Horne et.al,1978), pengaruh air laut selama proses pengendapan tumbuhan, proses mikrobial dan perubahan pH (Casagrande et.al, 1987).

Di lingkungan laut, pH umumnya berkisar antara 4 8 (netral basa) dan Eh cukup rendah, kecuali pada beberapa centimeter dari permukaan. Sulfat berlimpah & umumnya cukup banyak ion Fe yang hadir baik sebagai unsur terlarut dalam air laut atau penguraian dari bahan tumbuhan & mineral. Keadaan ini menyebabkan aktifitas bakteri sangat berperan untuk terbentuknya sulfur. Sedangkan lingkungan pengendapan batubara pada air tawar (lacustrine dan rawa) pH umumnya rendah. Sulfat terlarut juga rendah ( < 40 ppm), sehingga sulfur yang terbentuk sedikit karena aktifitas bakteri rendah. Dengan demikian jumlah sulfur yang dihasilkan tergantung pada kondisi pH, Eh, konsentrasi sulfat dan untuk pirit khususnya perlu kehadiran ion Fe dan aktivitas bakteri. Pada lingkungan pengendapan batubara yang dipengaruhi oleh endapan laut akan menghasilkan batubara dengan kadar sulfur yang tinggi, sedangkan batubara yang terendapkan di lingkungan darat / air tawar umumnya didominasi oleh sulfur organik dengan persentase pirit yang rendah.

Dari hasil penelitian mengenai pembentukan dan keberadaan sulfur pada batubara dan gambut, Casagrande (1987) membuat beberapa kesimpulan, yaitu :a. Secara umum batubara bersulfur rendah (