7
SUMBATAN JALAN NAPAS STEP 1 1. Triple airway manuver : suatu cara untuk membuka jalan nafas sederhana yang didalam nya terdapat 3 perlakuan. 1. head tilt. 2. Chin lift 3. Jaw thrust. 2. Oropharyngeal airway : alat untuk membuka jalan nafas yang diakibatkan lidah menutupi jalan nafas. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri. 3. Definitive airway : 4. AVPU: alert and awake untuk menilai gangguan orientasi waktu dan tempat, verbal : diberi rangsangan verbal , pain : diberi rangsangan nyeri , unconsiousness : tidak dapat merespon stimulus/ rangsangan STEP 2 1. Mengapa terjadi sianosis ? 2. Mengapa penderita mengeluarkan suara seperti mengorok dan berkumur? 3. Bagaimana cara menilai jalan nafas untuk mengetahui gangguan jalur pernafasan ? 4. Jenis-jenis suara tambahan karena obstruksi jalan nafas 5. Mengapa kondisi pasien bertambah buruk , saturasi menjadi 89%? 6. Apa hubungan cidera kepala (fraktur impresi os. frontal) dengan kondisi pasien di skenario ? 7. Mengapa ditemukan GCS 8? 8. Bagaimana cara melakukan pembukaan dan pemeliharaan jalan nafas atas? 9. Mengapa dokter melakukan pemasangan definitive airway? 10. Etiologi dan macam2 obstruksi jalan nafas 11. Bagaimana cara melakukan primary survey STEP 3 1. Mengapa terjadi sianosis ? 3 penyebab : Banyaknya darah yang keluar Sumbatan jalan nafas oksigen tidak dapat masuk ke paru-paru

Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd

Citation preview

Page 1: Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

SUMBATAN JALAN NAPAS

STEP 1

1. Triple airway manuver : suatu cara untuk membuka jalan nafas sederhana yang didalam nya terdapat 3 perlakuan. 1. head tilt. 2. Chin lift 3. Jaw thrust.

2. Oropharyngeal airway : alat untuk membuka jalan nafas yang diakibatkan lidah menutupi jalan nafas. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri.

3. Definitive airway : 4. AVPU: alert and awake untuk menilai gangguan orientasi waktu dan tempat, verbal : diberi

rangsangan verbal , pain : diberi rangsangan nyeri , unconsiousness : tidak dapat merespon stimulus/ rangsangan

STEP 2

1. Mengapa terjadi sianosis ? 2. Mengapa penderita mengeluarkan suara seperti mengorok dan berkumur?3. Bagaimana cara menilai jalan nafas untuk mengetahui gangguan jalur pernafasan ? 4. Jenis-jenis suara tambahan karena obstruksi jalan nafas5. Mengapa kondisi pasien bertambah buruk , saturasi menjadi 89%?6. Apa hubungan cidera kepala (fraktur impresi os. frontal) dengan kondisi pasien di skenario ?7. Mengapa ditemukan GCS 8?8. Bagaimana cara melakukan pembukaan dan pemeliharaan jalan nafas atas?9. Mengapa dokter melakukan pemasangan definitive airway?10. Etiologi dan macam2 obstruksi jalan nafas11. Bagaimana cara melakukan primary survey

STEP 3

1. Mengapa terjadi sianosis ? 3 penyebab :

Banyaknya darah yang keluar Sumbatan jalan nafas oksigen tidak dapat masuk ke paru-paru Gangguan di paru-paru : pengembangan dan pengempisan paru terganggu

2. Mengapa penderita mengeluarkan suara seperti mengorok dan berkumur?Gargling (suara berkumur) : ada sumbatan oleh cairan, darah, hipersekresi lendir di orofaringSnoring (suara mengorok): sumbatan benda padat di faring

Pasien tidak sadar otot lidah relaksasi menutup jalan nafas

3. Bagaimana cara menilai jalan nafas untuk mengetahui gangguan jalur pernafasan ? Look : melihat ada sumbatan atau tidak, adakah sianosis, retraksi. AVPU Listen : adakah suara nafas tambahan

Page 2: Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

Gargling (suara berkumur) : ada sumbatan oleh cairan, darah, hipersekresi lendir di orofaring. Mengecek dengan cross finger + ada bebatan kain di jari untuk menyerap cairan yang menyumbat jalan nafasSnoring (suara mengorok): sumbatan benda padat di faring. Mengecek dengan cross finger

Pasien tidak sadar otot lidah relaksasi menutup jalan nafasStridor : edema trakhea . pertolongan pertama dengan 3 manuver.

Feel : suara hembusan aliran udara dari mulut/hidungJika pemeriksa baal, bisa menggunakan bulu, kertas,....

4. Jenis-jenis suara tambahan karena obstruksi jalan nafas

Gargling (suara berkumur) : ada sumbatan oleh cairan, darah, hipersekresi lendir di orofaring. Mengecek dengan cross finger + ada bebatan kain di jari untuk menyerap cairan yang menyumbat jalan nafas

Snoring (suara mengorok): sumbatan benda padat di faring. Mengecek dengan cross finger. Pasien tidak sadar otot lidah relaksasi menutup jalan nafas

Stridor : edema trakhea . pertolongan pertama dengan 3 manuver.

Hoarseness : akibat adanya edema mukosa faring

Afoni : sumbatan total laring dan trakea

Ciri khas suara

5. Mengapa kondisi pasien bertambah buruk , saturasi menjadi 89%?Pasien mengalami =hipoksemia (penurunan O2 di darah dan arteri). Nilai normal O2 dalam darah 85-100mmhg. Di arteri, saturasi 95%

Pembagian Ringan : konsentrasi o2 darah 60-79 mmhg. Saturasi 90-94%Sedang : konsentrasi O2 40-60 mmhg, saturasi 75-89% keadaan pasienBerat : konsentrasi O2< 40mmhg, saturasi < 75 %

Mengapa setelah diberi O2, saturasi pasien memburuk (turun)?Sumbatan jalan nafas belum teratasiPendarahannya belum berhentiObstruksi di jalan nafas bawahPneumothorax

6. Apa hubungan cidera kepala (fraktur impresi os. frontal) dengan kondisi pasien di skenario ?

Page 3: Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

Impresi tekanan counter&uncounter lock --> tekanan di cranial meningkat mencari jalan keluar di ruangan tertutup mempengaruhi kerja korteks serebri dan medula oblongata mempengaruhi kesadaran

Bisa terjadi pendarahan karena benturan saturasi O2 menurun

7. Bagaimana cara pemeriksaan GCSImpresi tekanan counter&uncounter lock --> tekanan di cranial meningkat mencari jalan keluar di ruangan tertutup mempengaruhi kerja korteks serebri dan medula oblongata mempengaruhi kesadaran

Bisa terjadi pendarahan karena benturan saturasi O2 menurun

Cara pemeriksaan GCSEYESpontan : 4Dengan suara : 3Rangsangan nyeri :2Tdk ada respon : 1MOVEMENT (motorik)Mengikuti perintah : 6Melokalisir nyeri : 5Fleksi normal : 4Fleksi abnormal dekortikasi : 3Ekstensi abnormal: 2Tidak ada gerakan : 1

VERBALOrientasi tempat waktu baik : 5Bicara kacau : 4Mengeluarkan kata tidak teratur : 3Suara tidak jelas : 2Tidak ada suara sama sekali : 1

Interpretasi GCS ringan : 14-15 , sadar tapi bisa mengalami amnesiaGCS sedang : 9-13. Bisa mengikuti perintah sederhana tapi tampak bingungGCS berat : 3-8 . cidera kepala berat, tidak mampu mengikuti perintah sederhana koma

8. Cara pemeriksaan AVPU

Alert : kesadaran. Dilihat sadar atau tidak. Jika tidak sadar, lanjut ke V

Verbal : memanggil korban tanpa perlakuan. Jika tidak ada respon , lanjut ke P

Pain : beri rangsangan nyeri . jika tidak ada respon , lanjut ke U

Page 4: Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

Unconsiousness : primary survey

9. cara melakukan pembukaan dan pemeliharaan jalan nafas atas?3 airway manuverHeadtlit manuver , tidak mengalami trauma cervicalChinlift : mengangkat dagu, tidak mengalami trauma cervicalJaw thrust : tangan mengangkat sudut dagu kanan kiri , yang paling sering dilakukan di lapangan . untuk mengurangi resiko penyumbatan pernafasan.

Jangan lupa pertahankan pembukaan jalan nafas. Jika pasien tidak sadar, menggunakan orofaringeal airway.

10. Mengapa dokter melakukan pemasangan definitive airway?Suatu alat dengan memasukkan pipa ke trakea. Pipa tersebut dihubungkan dengan alat bantu pernafasan untuk pengaliran oksigen. Jika dengan menggunakan 3 manuver dan orofaringeal belum bisa teratasi, baru lakukan pemasangan definitive airway

Untuk kebutuhan perlindungan airway : untuk pasien tidak sadar, fraktur maksila berat, resiko aspirasi, resiko sumbatan (hematoma , cidera laring dan trakhea, dan stridor)

Kebutuhan ventilasi : pasien apnea, usaha nafas yang tidak adekuat (hipoksia, takipnea, sianosis,) cidera kepala tertutup berat, kehilangan darah masif

11. Etiologi dan macam2 obstruksi jalan nafas

Obstruksi jalan nafas total . jika tidak segera dikoreksi, 5-10 menit mengakibatkan hentinafas dan berlanjut menjadi henti jantungObstruksi jaan nafas parsial . apan=bila terjadi terus menerus, akan terjadi kerusakan otak. Mengeluarkan suara-suara tambahan dan retraksi, sebagai kompensasi karena udara yang masuk sedikitFenomena check value : ketika udara bisa masuk tetapi tidak bisa keluar.

EtiologiTertutup oleh lidahAdanya cairan/ darahAda sumbatan saluran pernafasan bawahTrauma Benda asing

12. Bagaimana cara melakukan primary surveyAIRWAYCervical pain control : 3 airway manuver. Paling aman dengan jaw thrustBREATHINGLook

Page 5: Sumbatan Jalan Napas Lbm 1 Kgd

Listen Feel

Untuk memperjelas suara pernafasan, lakukan auskultasi

CIRCULATIONVolume darah, cardiac output dan perdarahanDengan, tingkat kesadarannnyaTingkat kesadaran rendah dengan hipovolemik, warna kulit : lihat ada sianosis atau tidakPulsasi : a.femoralis, a.carotis, bayi: a. Brachialis

Perdarahan : hentikan perdarahanTrauma : torniquetTidak diketahui : spalk udara

DISABILITYMenilai tingkat kesadaran (GCS) , reaksi pupil, tanda-tanda laterarisasi, cidera spinal

EXPOSURETanggalkan pakaian, untuk mencegah hipotermi selimuti dan cairan IV hangatJika ada trauma , immobilisasi

13. Prinsip2 terapi oksigen14. Komplikasi obstruksi jalan nafas15. RR meningkat takipneu16. Patofisiologi sebelumdan sesudah terjadi obstruksi jalan nafas17. Cara, indikasi, kontraindikasi OPA dan NPA18. Pengelolaan jalan nafas dasar dan lanjut19. Cara mengetahui saturasi oksigen dengan oxymetri dan interpretasi20. Macam2 sarana oksigenasi (batasan daya tampung)21. Cara pemasangan devinitive airway, indikasi kontraindikasi, komplikasi

STEP 4