Upload
lyquynh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sumber Daya Air dan Kesejahteraan
MKP PERENCANAAN DAS
DR. Johannes Parlindungan Siregar
Perencanaan Wilayah dan Kota - UB
PENAWARAN DAN PERMINTAAN SUMBER DAYA AIR
Ketersediaan air
Ketersediaan air terbatas, terutama karena dipengaruhi oleh SIKLUS HIDROLOGI
Penyebaran hujan tidak merata karena dipengaruhi: • Keadaan geologi • Kelembaban • Evapotranspirasi dan evaporasi • Kerusakan lingkungan
Kodoatie et al. Pengelolaan SDA dalam otonomi daerah
Ketersediaan air
Indeks Ketersediaan Air (IKA): Ketersediaan air alami dalam ribuan meter kubik per orang per tahun
Wilayah / Benua IKA
Asia 4
Indonesia 16.8
Australia dan Oceania 84
Kodoatie et al. Pengelolaan SDA dalam otonomi daerah Radhika et al. 2013. Neraca ketersediaan air permukaan dan kebutuhan air pada wilayah sungai di Indonesia
Ketersediaan air permukaan terdiri dari: • Air yang megalir di permukaan
berupa sungai • Air yang tertampung di kolam,
waduk dan rawa • Air tanah
Kondisi tidak merata sepanjang tahun
Kebutuhan air
Kebutuhan domestik
Irigasi pertanian
Industri
Neraca Air dan Indeks Pemakaian Air
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN AKIBAT - LIMBAH PADAT, - LIMBAH CAIR, - KUALITAS AIR BURUK/MAKIN
MEROSOT
PENATAAN RUANG, PEMBANGUNAN FISIK, PERTANAHAN DAN
KEPENDUDUKAN TIDAK TERKENDALI, SERTA PENEGAKAN HUKUM TIDAK
JALAN, EGO SEKTOR
KERUSAKAN DAS, HUTAN DAN LAHAN SERTA ALIH FUNGSI LAHAN, /PENCIUTAN
LAHAN, KUANTITAS AIR TDK ANDAL
PEMBANGUNAN MENGALAMI
STAGNAN
EKONOMI TERHAMBAT MENGAKIBATKAN
PENINGKATAN KEMISKINAN
PENINGKATAN BAHAYA BANJIR, TANAH LONGSOR, DAN SEDIMENTASI
PENGGUNAAN AIR UNTUK IRIGASI, RT, INDUSTRI, AIR BAKU LAINNYA BOROS
FLUKTUASI KUALITAS AIR &
KESEIMBANGAN SIKLUS HIDROLOGI
TERGANGGU, EKSTREM,
PENGELOLAAN SDA, KINERJA RENDAH,
KEKERINGAN, DEFISIT AIR, TIDAK
ADIL, TIDAK EFISIEN,
TIDAK BERKELANJUTAN
Permasalahan terkait AIR 1) Darisegikuan*tas,apabilakeberadaanairterlaluberlebihansehingga
melampauidayadukung/kapasitastampungyangada,makayangterjadiadalahbanjirdanmasalahnya.
2) Sementarabilakeberadaanairterlalusedikitatausangatkurangdaribatasminimumkeberadaannya/keandalannya,makayangterjadiadalahmasalahkekeringan.
3) Darisegikualitas,keberadaanairdansumberair=dakakanmemberikanmasalahbilabatasambang=dakterlampauiolehbebanpencemaranyangterjadi.
4) Namunke=kapengaruhperubahanlingkunganmenyebabkanpenurunankualitasdanmeningkatnyabebanpencemaran,baiksecarafisik(sedimentasi,sampah,limbah,bendapadat)maupunsecarabiologis,kimiawi(BOD,kandunganlogamberat,kandunganunsurkimiawi),makayangterjadiadalahmasalahpencemaranlingkunganyangmenyebabkanair=daklagilayakuntukdimanfaatkanmaupundidayagunakan.
SUMBER DAYA AIR DALAM OTONOMI DAERAH
OTODA UU No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah: Pendelegasian dari pemerintah pusat ke pemda untuk pemecahan masalah dan pendanaan kegiatan pembangunan Tugas Pokok Pemda dalam rangka Otoda: • Menggali dan memanfaatkan sumber daya (manusia, alam, ruang, industri
dan ekonomi) untuk optimalisasi pembangunan (sektor dan wilayah) • Mengembangkan dan mengoptimalkan lembaga (institusi) untuk kegiatan
pembangunan
SUSTAINABLE DEVELOPMENT dan DESETRALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Perlu ada keterpaduan kelembagaan dalam pelaksanaan tugas pengelolaan SDA
Kodoatie et al. Pengelolaan SDA dalam otonomi daerah
Klasifikasi DAS menurut wilayahnya
Suprayogi et al. 2013. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai p
Klasifikasi menurut batas administrasi. DAS tidak pernah memiliki batas yang bertepatan dengan batas-batas wilayah admin, sehingga perlu diklasifikasikan menurut hamparan wilayah dan fungsi strategisnya (KepMenHut No.52/Kpts-II/2001): • DAS Lokal: secara utuh berada di kota/kabupaten yang hanya
dimanfaatkan oleh kab/kota tersebut • DAS Regional: melewati lebih dari satu kab/kota atau diusulkan kab/kota
untuk dikelola Provinsi dan/atau bersifat strategis bagi pembangunan regional
• DAS Nasional: melewati lebih dari satu provinsi dan/atau bersifat strategis bagi pembangunan nasional
Klasifikasi menuru wilayah pengelolaan (Satuan Wilayah Sungai): seberapa luas DAS dikelola dan disesuaikan dengan keterkaitan antar komposisi DAS
Role sharing pemerintah daerah
• Dalam institusi koordinasi: pada SWS Nasional, pimpinan daerah sebagai anggota; pada SWS Provinsi, gubernur sebagai ketua dan bupati/walikota sebagai anggota; pada SWS Kabupaten, bupati sebagai ketua
• Dalam institusi pengelola (Perum):pada SWS Nasional, gubernur sebagai anggota dewan pengawas (Dewas); pada SWS Provinsi, gubernur sebagai ketua Dewas dan bupati sebagai anggota Dewas
• Sesuai aturan perusahan, bila pemda belum memiliki investasi maka sudah mendapatt income dari retribusi air dan bahan galian C; bila sudah memiliki investasi maka pemda sebagai share-holder dan menerima divident
• Pemda dapat membentuk joint dengan perum yang bersangkutan.
Kendala
Hanya sebagian kecil SWS yang telah memiliki master plan dengan cakupan yang bervariasi. Umumnya mencakup unsur irigasi dan pengendalian banjir; tanpa mencakup penyediaan air baku, pembangkit tenaga listrik, pengendalian kualitas air, pengelolaan DAS, drainase, dll. Faktor-faktor yang menjadi masalah:
• Luasnya wiayah NKRI, dengan kepadatan penduduk yang beragam dan ekonomi yang rendah
• Keterbatasan sistem pendanaan
• Kelembagaan: master plan disusun berdasarkan sektor instansi terkait dan tidak terpadu
• Kendala sosial: masalah pembebasan lahan.
Good governance dalam pengelolaan SDA
Juwono dan Subagiyo. 2017. Ruang Air dan Tata Ruang
Mengimplementasikan Integrated Water Resource Management (IWRM) yang menyangkut 4 hal: • Lahan dan air • Air permukaan dan bawah
permukaan • DAS dan kawasan pesisir
yang berbatasan • Keterpaduan pengelolaan
dari hulu ke hilir
Good governance
Accountable
Transparent
Responsive
Equitable and inclusive
Effective and efficient
Follows the rule of law
Participatory
Consensus oriented
Integrated water resource management
Global Water Partnership. 2005. Integrated water resources management plans
Integrated water resources management is a systematic process for the sustainable development, allocation and monitoring of water resource use in the context of social, economic and environmental objectives
PRINCIPLES: • Fresh water is a finite and vulnerable resource, essential to sustain life,
development and the environment • Water development and management should be based on a participatory
approach, involving users, planners and policymakers at all levels
• Women play a central part in the provision, management and safeguarding of water
• Water has an economic value in all its competing uses and should be recognised as an economic good as well as a social good
Integrated water resource management
Global Water Partnership. 2005. Integrated water resources management plans
Good governance dalam pengelolaan SDA
Juwono dan Subagiyo. 2017. Ruang Air dan Tata Ruang
Desentralisasi dalam pengelolaan SDA perlu memperhatikan beberapa hal: • Hindari konflik kepentingan antar daerah • Integrasi antar wilayah • Keseimbangan pembangunan antar daerah • Pendekatan satu kesatuan sistem yang berkelanjutan,
misalnya mempergunakan batas Satuan Wilayah Sungai, one river one plan - one management system
PENGELOLAAN DAS BERKELANJUTAN
Strategi pembangunan berkelanjutan
• Menjamin pemerataan dan keadilan sosial
• Menghargai keanegaragaman hayati
• Menggunakan pendekatan integratif
• Perspektif jangka panjang
Suprayogi et al. 2013. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai p
Pengelolaan DAS secara terpadu: Pendekatan holistik dalam mengelola sumberdaya alam yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam secara berkesinambungan
Pengelolaan DAS terpadu
Tujuan: • Terselenggaranya koordinasi, keterpaduan dan keserasian dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi DAS • Terkendalinya hubungan timbal balik SD Alam dan lingkungan DAS dengan
kegiatan manusia SASARAN: • Terciptanya kondisi hidrologis DAS yang optimal • Meningkatnya produktivitas lahan yang diikuti oleh perbaikan kesejahteraan
masyarakat • Tertatanya dan berkembangnya kelembagaan formal dan informal
masyarakat dalam pengelolaan DAS dan konservasi tanah • Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat • Terwujudnya pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan
berkeadilan
Juwono dan Subagiyo. 2017. Ruang Air dan Tata Ruang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
• Terdapat keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaam sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas manusia
• Melibatkan berbagai disiplin ilmu • Meliputi hulu, tengah dan hilir
• Hulu: daerah dengan fungsi konservasi dengan kerapatan drainase tinggi, kelerengan besar (15%), bukan daerah banjir, jenis vegetasi biasanya hutan
• Tengah: daerah transisi beruwujud bendungan / waduk berfungsi untuk mengatur air ke daerah hilir
• Hilir: daerah dengan kerapatan drainase lebih kecil dengan kelerengan sampai sangat kecil (8%), daerah genangan / banjir vegetasi didominasi tanaman pertanian kecuali di daerah estuaria (tanaman gambut / bakau)
Suprayogi et al. 2013. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai p
Komponen pengelolaan
• Penduduk yang tinggal dalam DAS meruakan komponen penting program pengelolaan. Meningkatkan kesadaran dan komitmen penduduk
• Pengendalian untuk meminimalkan laju degradasi dan memperbaiki sumberdaya alam: pengendalian lahan yang dapat ditanami, lahan tidur, aliran air dan kelembagaan sosial,juga meliputi perbaikan pepohonan,hutan, dsb
• Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya alam: lahan, hutan dan air
• Diversifikasi mata pencaharian
Suprayogi et al. 2013. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai p
Konsep pengelolaan DAS terpadu
KONSEP PEMANFAATAN KONSEP PEMANFAATAN RUANG KONSERVASIRUANG KONSERVASI
Kriteria dan indikator kinerja DAS KRITERIA INDIKATOR
Lahan dan penggunaan lahan
• Ketimpangan penggunaan lahan • Penutupan vegetasi • Pengelolaan dan produktivitas lahan • Erosi dan longsor lahan
Tata air dan kualitas air
• Fluktuasi debit air • Hasil air setahun • Muatan sedimen • Kualitas air • Respon DAS terhadap hujan
Sosial, ekonomi dan budaya
• Tingkat kepedulian masyarakat • Partisipasi masyarakat • Tekanan penduduk • Tingkat kesehatan masyarakat • Tingkat pendapatan masyarakat • Beban tanggungan keluarga
Kelembagaan • Pemberdayaan lembagan lokal/adat • Ketergantungan masyarakat • Kegiatan usaha bersama • Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
Suprayogi et al. 2013. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
MODEL ALOKASI AIR
Kriteria
Kriteria
Flexibility
Security of tenure
Real opportunity
cost
Predictability
Equity
Political and public
acceptance
Dinar et al. 1997. Water allocation mechanism principles and examples
Mekanisme
Marginal Cost Pricing
Harga air sama dengan marginal cost yang harus dikeluarkan.
Kelebihan Kekurangan
Secara teori lebih efisien karena: • Marginal cost = benefit • Menghindari “under price” • Dapat digabungkan dengan
biaya polusi dan pajak eksternalitas
• Marginal cost bersifat multidimensi • Marginal cost bervariasi menurut waktu
(short term atau long term) • Marginal cost akan bervariasi juga
tergantung peningkatan demand terjadi sementara atau tetap
Dinar et al. 1997. Water allocation mechanism principles and examples
Public (Administrative) Water Allocation
Kelebihan Kekurangan
Dapat mendorong keadilan dalam pemanfaatan air (equity) dan konservasi
• Terutama untuk daerah yang kekurangan air, subsidi membuat harga tidak lagi mencerminkan biaya pengadaan air dan nilai air bagi pengguna
• Cenderung top-down, kurang partisipasi • Kegagalan public allocation untuk
memberi insentif bagi pengguna air untuk melakukan konservasi air
Pemerintah harus berperan dalam alokasi air karena: sulit memperlakukan air sebagai barang pasar, air adalah barang publik (public good) dan pengelolaan air dalam skala besar terlalu mahal bagi sektor swasta.
Dinar et al. 1997. Water allocation mechanism principles and examples
Water Markets
Kelebihan Kekurangan
• Penjual dan pembeli sama-sama mendapat keuntungan
• Keamanan dalam penyediaan air
• Pengguna air terlibat dalam membayar eksternalitas
• Kesulitan dalam mengukur penggunaan air
• Penyediaan air bagi warga miskin • Perubahan guna lahan dari pertanian ke
perkotaan dapat mengakibatkan degradasi lingungan. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh model water markets
• Pasar harus memiliki penjual dan pembeli yang identik dengan pengetahuan yang sama mengenai peraturan pasar dan transaksi harga yang sama
• Penjual dan pembeli bebas dalam membuat keputusan dalam bertransaksi
• Keputusan yang diambil seseorang tidak berdampak pada orang lainnya • Deman dan supply menentukan jumlah air yang diperdagangkan dan
harganya
Dinar et al. 1997. Water allocation mechanism principles and examples
User-Based Allocation
Kelebihan Kekurangan
• Fleksibilitas dalam memenuhi pola kebutuhan pengguna
• Secara sosial dan politis dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah
• Sulit mencapai transparansi kelembagaan
• Biasanya pengelolaan dan pemanfaatan tidak bersifat lintas sektoral
• Membutuhkan lembaga yang mampu mendorong partisipasi pengguna air dalam pengelolaan sumber daya. Misalnya: kelompok tani pengelola irigasi
• Air dipandang sebagai “common pool” resource
Dinar et al. 1997. Water allocation mechanism principles and examples