20
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Alam Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari lingkungan hidup yang mendukung kehidupan di muka bumi, dan dibentuk atau diciptakan oleh alam menurut hukum-hukumnya. Sumberdaya alam letaknya menetap pada lokasi tertentu, sehingga pengolahannya mengikuti letak lokasi sumberdaya alam tersebut. Sumberdaya alam sifatnya terbatas, sebaliknya jumlah penduduk dan pola hidup semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan sumberdayapun meningkat. Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan, antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya. Hubungan timbal balik di atas merupakan salah satu bidang kajian geografi. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air, biotis, udara, ruang mineral, alam (landscape), energi matahari serta angin. Moh. Soerjani (1987:18) mengemukakan sebagai berikut: "Untuk kepentingan pembangunan ekonomi, sumberdaya alam digolongkan berdasarkan potensi penggunaanya, misalnya (1) Sumberdaya alam penghasil energi, seperti air, gas bumi, sinar matahari, minyak bumi, batubara, dan angin. (2) Sumberdaya alam penghasil bahan baku yang terdiri atas bahan galian tambang, biotis, tanah dan perairan. (3) Sumberdaya daya lingkungan hidup seperti udara, ruang, landscape dan sebagainya".

Sumber daya alam

  • Upload
    farchan

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ilmu pertanian

Citation preview

Page 1: Sumber daya alam

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari lingkungan hidup yang

mendukung kehidupan di muka bumi, dan dibentuk atau diciptakan oleh alam

menurut hukum-hukumnya. Sumberdaya alam letaknya menetap pada lokasi

tertentu, sehingga pengolahannya mengikuti letak lokasi sumberdaya alam

tersebut. Sumberdaya alam sifatnya terbatas, sebaliknya jumlah penduduk dan

pola hidup semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan sumberdayapun

meningkat. Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu

ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara

mahluk hidup dengan lingkungan, antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk

hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya.

Hubungan timbal balik di atas merupakan salah satu bidang kajian geografi.

Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan

alamiah, misalnya tanah, air, biotis, udara, ruang mineral, alam (landscape),

energi matahari serta angin.

Moh. Soerjani (1987:18) mengemukakan sebagai berikut:

"Untuk kepentingan pembangunan ekonomi, sumberdaya alam digolongkan berdasarkan potensi penggunaanya, misalnya (1) Sumberdaya alam penghasil energi, seperti air, gas bumi, sinar matahari, minyak bumi, batubara, dan angin. (2) Sumberdaya alam penghasil bahan baku yang terdiri atas bahan galian tambang, biotis, tanah dan perairan. (3) Sumberdaya daya lingkungan hidup seperti udara, ruang, landscape dan sebagainya".

Page 2: Sumber daya alam

9

Berdasarkan pengelompokannya sumberdaya alam dibagi menjadi tiga

yaitu: Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, sumberdaya alam yang

dapat diperbaharui, dan sumberdaya alam yang tidak akan habis.

2.2 Pengelolaan Bahan Galian

2.2.1 Penggolongan Bahan Galian

Bahan galian Industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,

walaupun beberapa jenis termasuk bahan galian golongan yang lain. Bahan galian

merupakan unsur-unsur kimia, biji-biji, dan segala macam batuan termasuk batu-

batu mulia yang merupakan endapan alam. Bahan galian industri sangat erat

kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dapat dikatakan bahwa

hidup tidak terlepas dari bahan galian industri.

Menurut sifatnya, bahan galian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

(a) Golongan bahan galian A (strategis)

Golongan bahan galian A (stategis) yaitu untuk pertahanan negara atau

untuk menjamin perekonomian negara.

Contoh golongan bahan galian A (strategis) seperti :

o Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam.

o Bitumen padat, aspal.

o Antrasit, radium, batu bara, batu bara muda.

o Uranium,thorium dan bahan galian radio aktif lainnya.

o Nikel, kobalt.

o Timah

Page 3: Sumber daya alam

10

(b) Golongan bahan galian B (vital)

Golongan bahan galian B (vital) dapat diartikan sebagai bahan galian yang

dapat menjamin hajat hidup orang banyak.

Contoh golongan bahan galian B (vital) seperti:

o Besi, mangan, molibden, chrom, wolfram, vanadium titan.

o Bauksit, tembaga, timbal, seng.

o Emas, platina, perak, air raksa, intan.

o Arsin, antimon, bismuth.

o Ytrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya.

o Berilium, korundum, jinkon, kristal kwarsa.

o Kriolit, fluorspar, barlt.

(c) Golongan bahan galian C

Golongan bahan galian C dapat diartikan yang tidak dianggap langsung

mempengaruhi orang banyak, baik karena sifatnya maupun karena kecilnya

jumlah letakan (deposit).

Contoh golongan bahan galian C seperti:

o Nitrat-nitrat, fosfat-fosfat, garam batu.

o Asbes, talk, mika, grafit, magnetit.

o Yarosit, leusit, tawas balum, oker.

o Batu permata, batu setengah permata.

o Pasir kwarsa, kaolin, felsfar, gips, bentonit.

o Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatonal, tanah serap.

Page 4: Sumber daya alam

11

o Marmer, batu, tulis.

o Batu kapur dolomite, kalsit.

o Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat dan pasir.

2.2.2 Pasir Sebagai Sumberdaya Alam

Salah satu galian yang termasuk kedalam golongan C ini yaitu pasir.

Pasir merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, yang dimaksud

pasir menurut Tirtosoekotjo (1985:19) adalah “bahan yang terdiri atas partikel-

partikel berukuran 0,14-5 mm, yang merupakan hasil desintegrasi batuan atau

dapat pula diperoleh dengan menggiling batuan yang berukuran lebih besar”.

Menurut kejadiannya pasir dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pasir

vulkanik dan pasir fluvial. Pasir vulkanik merupakan produk dari kegiatan gunung

api, dalam bentuk endapan yang lepas sifatnya. Pasir jenis ini terdapat juga di

daerah Kecamatan Sukalarang. Pada umumnya pasir vulkanik ini telah tertutup oleh

tanah lempung, sehingga untuk mendapatkannya harus membuka lapisan tanah

tersebut.

Pasir vulkanik merupakan hasil dari aktivitas gunung api. Tetapi ada tiga

macam benda vulkanik, yaitu sebagai berikut:

(a) Benda cair, terdiri atas: lava, lahar dan lahar hujan

(b) Benda padat atau piroklastik

Piroklastik (hamburan) adalah bahan lepas gunung api yang dihasilkan oleh

serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api. Berdasarkan

muasalnya bahan hamburan tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) bahan

Page 5: Sumber daya alam

12

juvenile yang merupakan bahan yang langsung dikeluarkan dan berasal dari

magma, terdiri dari padatan dan partikel tertekan dari suatu cairan yang mendingin

dan mengkristal, dan (2) bahan tambahan yaitu bahan hamburan yang berasal dari

letusan sebelumnya, dari gunung api yang sama.

(c) Bentuk gas diantaranya gas asam arang, belerang, uap air dan sebagainya.

2.3 Lingkungan Hidup dan Kualitas Lingkungan

2.3.1 Beberapa pengertian lingkungan hidup

Pada konsep ekologi terdapat dua komponen yang tidak dapat dipisahhan.

Komponen itu adalah lingkungan di satu pihak dan makhluk hidup atau organisme

di pihak lain. Untuk dapat melihat hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungan secara jelas kita harus menguasai pengertian lingkungan secara baik.

Pengertian lingkungan hidup dewasa ini ramai dibahas, baik itu dari kalangan ahli

lingkungan ataupun pemerintah.

Beberapa pengertian mengenai lingkungan hidup dari berbagai pihak dapat

diikuti dibawah ini :

(a) Otto Soemarwoto (2004:51) seorang ahli lingkungan mengemukakan definisi

lingkungan hidup yaitu :

“Enviroment” adalah istilah bahasa inggris, untuk lingkungan di Indonesia banyak kita gunakan istilah lingkungan hidup atau lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah segala sesuatu disekeliling organisme itu bepengaruh pada kehidupan.

Page 6: Sumber daya alam

13

(b) Undang-undang No: 32, tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup yaitu :

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dengan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.

Berdasarkan definisi tadi, maka ditarik kesimpulan bahwa ruang lingkup

lingkungan yang mempengaruhi kehidupan manusia sangat luas.

Lingkungan tersebut meliputi berbagai unsur antara lain : Semua benda,

berupa manusia, hewan tumbuhan, tanah, air serta udara keseluruhan ini disebut

sebagai materi dan satuan-satuannya disebut sebagai komponen. Daya, disebut juga

energi. Keadaan disebut juga kondisi atau situasi. Perilaku atau tabiat. Ruang, yaitu

wadah diamana baebagai komponen berada. Proses interaksi, disebut juga saling

mempengaruhi atau biasa pula disebut dengan jaringan kehidupan.

2.3.2 Pengertian kualitas lingkungan

Kualitas lingkungan adalah keadaan kualitas suatu lingkungan.

Kualitas lingkungan suatu ruang berbeda dengan ruang lainnya sesuai dengan

kondisi masing-masing. Penulis tidak dapat mendefinisikan kualitas

lingkungan secara mutlak, karena standarnya sulit ditentukan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Nursid Sumaatmadja (1979:44) bahwa: "Pembakuan ukuran

kualitas lingkungan sangat dipengaruhi oleh kriteria yang juga bervariasi,

kriteria itu meliputi tingkat sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik dan

kondisi fisis geografis".

Page 7: Sumber daya alam

14

Setelah diketahui kriteria yang mempengaruhi pembakuan kualitas

lingkungan maka timbul pertanyaan, kualitas lingkungan yang bagaimanakah yang

dapat dikatakan baik?. Dalam hal ini tidak dapat menentukan perumusan secara

tegas tentang tingkatan kualitas tersebut, karena sangat bervariasi.

Ciri-ciri kualitas lingkungan yang baik dikemukakan oleh Kevin R. Cox,

yang dikutip oleh Nursid Sumaatmadja (1979:48) sebagai berikut :

“(1) The good environment is a nuisance free environment. (2) The good environment is an employment appurtunity environment. (3) The good environment is a healthful environment. (4) The good environment is a recreational appurtunity environment. (5) The good environment is a housing appurtunity environment. (6) The good environment is an educational appurtunity environment. (7) The good environment is a modern amenity environment (8) The good environment is a helath appurtunity environment”.

Kualitas lingkungan yang baik menurut konsep Kevin R Cox, Nursid

Sumaatmadja (1979:48) selanjutnya menjelaskan bahwa kualitas lingkungan yang

baik yaitu lingkungan yang memberikan keyamanan, ketentraman, lapangan kerja,

keleluasaan pendidikan, kemungkinan untuk berkembang, dan sehat lestari bagi

kehidupan manusia yang ada di dalamnya.

2.4 Hubungan Kegiatan Penambangan Pasir dengan Kualitas Lingkungan

Pemakian bahan galian khususnya bahan galian pasir meningkat sangat

pesat selama hampir dua desa warsa terakhir. Hal ini akibat dari berkembangnya

pembangunan di sektor fisik dan industri di negara kita. Kedua sektor ini dianggap

pemakai terbesar berbagai jenis bahan galian baik untuk bahan baku maupun

sebagai bahan penlong. Beberapa contoh dapat dikemukakan antara lain

pembangunan infrastruktur yang membutuhkan bahan galian C seperti batu, pasir,

Page 8: Sumber daya alam

15

kapur dan sebagainya.

Pemakaian bahan galian khususnya pasir yang begitu besar menurut

permintaan yang besar pula. Ini berarti kesempatan untuk tumbuh dan berkembang

industri pertambangan pada saat sekarang. Kegiatan penambangan bahan galian

golongan C dilakukan secara besar-besaran di setiap daerah yang terdapat bahan

galian tersebut. Tujuan penambangan ini di samping sebagai mata pencaharian juga

untuk mencukupi permintaan akan bahan galian.

Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan bahan galian,

mengakibatkan timbulnya berbagai masalah lingkungan. Hal ini merupakan suatu

moitivasi untuk segera di lakukan rancanagan pemanfaatan dan pengelolaan yang

lebih bijaksana atas semua sumberdaya alam. Antara kegiatan penambangan dan

lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Sebagai

suatu ekosistem keduanya tidak dapat dipisahkan. Kegiatan penggalian akan

menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan demikian sebaliknya.

Demikian dalam melakukan kegiatan penambangan perlu diperhatikan

lingkungan lokasi penambangan. Karena lingkungan hidup merupakan wadah

yang menyediakan sumberdaya baik itu sumberdaya alam maupun sosial.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

penambangan khususnya pasir, erat kaitannya dengan kemajuan ilmu dan

teknologi. Ilmu dan teknologi tidak mungkin dilepaskan dari kehidupan manusia

termasuk pemenuhan kebutuhan akan bahan galian. Teknologi telah menjadi alat

penopang kehidupan manusia. Manusia sudah tidak mungkin melepaskan diri dari

bantuan teknologi. Dalam melakukan kegiatan penambangan bahan galian,

Page 9: Sumber daya alam

16

sebagian penduduk sudah ada yang menerapkan teknologi pertambangan.

Menurut Katili (1978:522) Teknik/cara penambangan bahan galian terdiri atas:

"Penambangan dalam (under grounding), penambangan terbuka (open pit mining),

penambangan hidrolic (hidraulic mining) dan pengerukan (dregging) yang dapat

dilakukan baik di darat maupun di laut".

Penambangan bahan galian perlu dikaitkan dengan pola pembangunan

jangka panjang yang tertuju pada sasaran membentuk manusia Indonesia,

seutuhnya yang memuat ciri - ciri keselarasan hubungan antara manusia dengan

lingkungan. Suatu pola penambangan bahan galian perlu diciptakan agar tetap

memelihara keselarasan hubungan dengan lingkungan, melalui tetap berfungsinya

prinsip-prinsip lingkungan.

Menurut Darsa Permana (1985:34) Prinsip-prinsip lingkungan sebagai

berikut :

“(1) Terpeliharanya hubungan keterkaitan (interdependency) antara unsur-unsur lingkungan, seperti tumbuhan, hewan, suhu, udara, tanah, air dan manusia serta unsurlingkungan lainnya dapat terjalin kaitan satu denagn yang lain, yang terputuskan oleh penambangan bahan galian. (2) Terpeliharanya keanekaragaman (diversity) dalam unsur biologi lingkungan, pertanian, ekonomi dan kehidupan masyarakat. Semakin beranekaragam lingkungan, semakin setabil pula lingkungan. (3) Berlakunya kesinambungan (sustainability) dari unsur-unsur lingkungan yang meneropong proses pembangunan jangka panjang. (4) Berdaur ulang berbagai unsur-unsur lingkungan yang tidak teerpatahkan oleh penambangan bahan galian. (5) Terpeliharanya hubungan keselarasan (harmoy) antara berbagai unsur lingkungan”.

Jika kelima prinsip lingkungan ini dilakukan dalam kegiatan penambangan

pasir, maka kelestarian lingkungan lokasi penggalian dapat dipelihara, sehingga

dapat terjalin hubungan antara kegiatan penambangan dengan kualitas lingkungan.

Page 10: Sumber daya alam

17

Upaya lain yang dapat ditempuh untuk tercapainya penambangan yang

berwawasan lingkungan disamping memperhatikan kelima prinsip lingkungan di

atas maka perlu adanya kesadaran para pelaksana penambangan untuk turut serta

melestarikan lingkungan. Hal ini diharapkan agar segala kegiatan untuk mencari

keuntungan dari sumberdaya alam tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

saja. Hal ini diperlukan pemikiran yang bijaksana dalam melakukan usaha

penambangan, sehingga penambagan dapat terus berlangsung dan kelestarian

lingkungan tetap terpelihara.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sangat dominan dalam proses

interaksi, interelasi dan interdependensi dengan lingkungannya. Dalam melakukan

segala kegiatan termasuk penambangan bahan galian perlu pemikiran yang

matang, supaya lingkungan tidak terganggu.

2.5 Masalah Lingkungan dalam Bidang Pertambangan Pasir

Studi geografi adalah studi tentang alam dan penyebarannya dan relasi

antara lingkungan dengan kualitas atau aktivitas manusia. Dengan demikian

sangatlah jelas bahwa hubungan antara kegiatan manusia dengan kerusakan

lingkungan termasuk bahan penelitian geografi, sebab terjadinya kerusakan

lingkungan umumnya disebabkan oleh tindakan manusia. Kegiatan manusia,

disini ditekankan pada kegiatan pertambangan pasir, sedangkan kerusakan

lingkungan difokuskan pada terjadinya menurunnya produktivitas pertanian,

gangguan kesehatan dan perubahan tata air.

Page 11: Sumber daya alam

18

Ada dua sumber utama rusaknya lingkungan didunia khususnya dunia ketiga,

yakni pengaruh luar dan pengaruh dalam. Penyebab pertama merupakan pengaruh

luar terutama yang datang dari negara-negara maju dalam berbagai bentuk dominasi

dan ketergantungan ekonomi. Melalui hal itu masuk informasi yang mempengaruhi

gaya hidup masyarakat di dunia ketiga. Penyebab kedua, pengaruh dalam yaitu jumlah

penduduk yang besar, tingkat pendidikan, struktur kekuasaan, adat-istiadat, nilai dan

norma yang membelenggu. Kemudian kemiskinan yang melanda sebagian besar

penduduk, serta ketidakmampuan mengelola sumberdaya alam atau lingkungan.

Gambar 2.1

Dampak Lingkungan sebagai Akibat Tindakan Manusia

Menyebabkan Mengakibatkan

Sumber: Soejani (1987:214)

Dalam hal ini tindakan manusia meliputi berbagai kegiatannya dalam

mencukupi kebutuhannya, termasuk kegiatan penggalian pasir. Pengaruh

terhadap lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses yang berlangung dan

atau dipercepat oleh tindakan-tindakan manusia (misalnya erosi, tanah kritis

serta hilangnya sumber air) . Dampak lingkungan adalah perubahan netto

baik positif maupun negatif yang disebabkan oleh pengaruh terhadap

lingkungan.

Tindakan Pengaruh terhadap

Lingkungan

Dampak terhadap

Lingkungan

Page 12: Sumber daya alam

19

2.6 Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan

Pada dasarnya valuasi ekonomi dampak lingkungan penting untuk

dilakukan agar lingkungan dipertimbangkan sebagai aset ekonomi, sehingga

Analisis Dampak Lingkungan Hidup yang juga merupakan bagian dari kelayakan

suatu proyek dapat melihat untung rugi dari konteks lingkungan secara moneter.

Valuasi ekonomi dampak lingkungan menurut Moh.Askary (2001:2) yaitu:

“proses kuantifikasi dan pemberian nitai (valuasi) ekonomi terhadap dampak

lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan

penapisan dampak”. Sedangkan Dampak besar dan penting menurut Moh.Askary

(2001:2) yaitu: “perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang

diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan”.

(a) Manfaat valuasi ekonomi dampak lingkungan

Manfaat dari pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam

penyusunan AMDAL antara lain:

1. Dapat menggambarkan nilai suatu dampak lingkungan dari rencana usaha

dan/atau kegiatan secara lebih jelas dengan menyajikan kerugian

lingkungannya;

2. Dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menentukan penting

atau tidaknya suatu dampak lingkungan dari rencana usaha dan/atau kegiatan

secara kuantitatif;

3. Dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlunya

pengelolaan lingkungan untuk menghindari kerugian ekonomi yang lebih besar

Page 13: Sumber daya alam

20

sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan;

4. Dapat digunakan sebagai salah satu dasar yang jelas dan beralasan dalam

menerima atau menolak suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

(b) Prinsip Dasar Pelaksanaan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan

Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam petaksanaan valuasi ekonomi

dampak lingkungan adalah:

1. Dampak lingkungan yang divaluasi harus teridentifikasi dan

terkuantifikasi secara jelas;

2. Dampak lingkungan yang divaluasi harus dikuantifikasi sesuai

penggunaannya dalam analisis ekonomi maupun perhitungan;

3. Dampak lingkungan yang divaluasi harus memiliki hubungan yang

langsung dan jelas sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan

yang bersangkutan;

4. Dampak lingkungan yang divaluasi harus terpercaya (reliable).

(c) Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Dan Pelaksanaan

Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dan peringatan dalam penggunaan

hasil valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah:

1. Dibutuhkan informasi yang cukup dan terpercaya (reliable) untuk

menjelaskan segata sesuatu yang berkaitan dengan nilai dampak tersebut;

Page 14: Sumber daya alam

21

2. Tidak semua dampak lingkungan dapat dinilai dengan tepat dan realistis.

Apabila hal ini terjadi, maka yang harus dilakukan adalah memberikan

penjelasan terhadap dampak tersebut sejelas dan selengkap mungkin;

3. Nilai moneter yang digunakan untuk memperkirakan nilai dampak

lingkungan harus mendekati lengkap, yaitu termasuk komponen pasar dan

non-pasar (sebagai contoh; komponen keuangan dan non-keuangan). Nilai

moneter yang tidak lengkap (parsial) dapat menyebabkan distorsi dalam

valuasi, kecuali ada suatu nilai yang dapat mewakili nilai-nilai lainnya.

2.6.1 Konsep Nilai Ekonomi Total

Ilmu ekonomi telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai Nilai

Ekonomi Total (NET/TEV: Total Economic Value) untuk memahami nilai

sumberdaya alam dan fungsi lingkungan, walaupun tidak mencakup seluruh nilai

yang dimiliki oleh suatu lingkungan. NET dibentuk dari dua bagian yaitu nilai

guna dan nilai non-guna.

Nilai Ekonomi Total NET menurut Moh.Askary (2001:4) yaitu: “konsep

yang sesuai untuk memperhitungkan manfaat dari peningkatan kualitas

sumberdaya alam yang merupakan barang publik/public goods”. Misalnya, upaya

peningkatan kualitas air sungai atau kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek

pembangunan sebagai dampak lingkungan.

Proyek pembangunan sebagai dampak lingkungan disini menekankan pada

penurunan atau kerusakan kelestarian sumberdaya alam akibat pertambangan

pasir. NET yang akan dihitung adalah mengenai penurunan produktivitas

Page 15: Sumber daya alam

22

pertanian, gangguan kesehatan yang diderita masyarakat disana serta penurunan

kualitas dan kuantitas air tawar.

Nilai Ekonomi Total dalam perhitungannya menggunakan rumus

(NET = Nilai Guna + Nilai Non). Apabila dijabarkan Nilai Guna meliputi Nilai

Guna Langsung (Direct Use Value), Nilai Guna Tak Langsung (Indirect Use

Value), Nilai Pilihan (Option Value). Sedangkan Nilai Non-Guna meliputi Nilai

Pilihan (Option Value), Nilai Keberadaan (Existence Value), Nilai Non-Guna

lainnya (Other Non- -Use Value). Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 2.2

Komponen-komponen Nilai Ekonomi Total

Sumber: The United Nations University & The World Bank, 1995

Nilai Ekonomi Total

Nilai Guna Nilai Non-guna

Nilai Guna Langsung

Hasil yang dapat

dikonsumsi langsung

Nilai Guna Tidak

Langsung

Manfaat- manfaat

fungsional

Nilai Pilihan

Nilai Guna langsung dan

tidak langsung di

masa

Nilai Wariasan

Nilai karena membiarkan

nilai guna dan non-guna

untuk anak-cucu

Nilai Keberadaan

Nilai dari pengetahuan

terhadap keberadaan yang tetap

Berkurangnya ‘sifat nyata’ (tangibility) suatu nilai terhadap individu

Page 16: Sumber daya alam

23

2.6.2 Metode Dan Pendekatan Valuasi Ekonomi

Dalam melakukan valuasi ekonomi dampak lingkungan, dapat digunakan

berbagai metode atau pendekatan beserta teknik-teknik yang tetah dikenal, baik

dengan menggunakan data primer atau sekunder.

Data primer adalah data yang dihimpun tangsung dari responden/

masyarakat melalui suatu penelitian/survei. Penggunaan data primer dalam valuasi

ekonomi dampak lingkungan biasanya terbentur pada keterbatasan dana, sumber

daya manusia dan waktu sehingga kerap digantikan dengan data sekunder.

Data sekunder adalah data valuasi yang lebih didasarkan pada data-data

dari penelitian primer sebelumnya yang disesuaikan nilainya dengan kondisi

dampak yang divaluasi, lokasi dan waktu. Pendekatan menggunakan data

sekunder lebih dikenal sebagai Transfer Manfaat (Benefit Transfer). Jadi, Transfer

Manfaat sebenarnya bukanlah suatu metodologi, tetapi lebih sebagai penggunaan

hasil-hasil penelitian yang telah ada. Apabita penggunaan data primer tidak bisa

digunakan, maka Transfer Manfaat menjadi pilihan strategis.

Beberapa pendekatan dan teknik yang umum digunakan untuk valuasi

sumber daya alam dan dampak lingkungan antara lain:

(a) Pendekatan-pendekatan Nilai Pasar (Market Value Approaches)

Perubahan lingkungan dapat merubah aktivitas ekonomi, sehingga akan

merubah pendapatan dalam bentuk uang (monetary revenues) dan biaya berbagai

aktivitas. Perubahan pendapatan dan biaya ini dapat difahami sebagai suatu nilai

akibat perubahan lingkungan.

Page 17: Sumber daya alam

24

1. Teknik Perubahan Produktivitas (change in productivity technique)

Nitai suatu perubahan lingkungan dapat diperoleh dari perubahan nilai

output suatu proses produksi.

2. Teknik Perubahan Pendapatan (change in income technique)

Pada kondisi tertihatnya kaitan langsung antara dampak lingkungan,

kesehatan dan pendapatan (income), dampak lingkungan dapat dihitung

sebagai perubahan pendapatan (income).

3. Teknik Biaya Pergantian (replacement cost technique)

Perhitungan kemauan untuk membayar (Willingness To Pay,

WTP)/mengeluarkan biaya dan terus menerima manfaat atasnya.

Pendekatan ini menggunakan pengeluaran (expenditure) untuk mengganti

suatu sumber daya lingkungan atau barang-jasa buatan manusia atau aset.

4. Teknik Pengeluaran. Preventif (preventive expenditure technique)

Pengeluaran untuk mencegah kerusakan terhadap lingkungan sehingga

tetap pada tingkat kualitas/manfaat tertentu. Diketahui bahwa seringkali

pengeluaran tersebut jumlahnya lebih rendah daripada manfaat yang

diterima dari lingkungan.

5. Teknik Biaya Relokasi (relocation cost technique)

Pengeluaran untuk memindahkan suatu kegiatan untuk mempertahankan

tingkat kualitas/manfaat yang ada.

Page 18: Sumber daya alam

25

(b) Pendekatan Pasar Proksi (Surrogate Market Approaches)

Pasar terkait digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan

pendapatan. Pasar proksi adalah pasar "substitusi" yang digunakan untuk

mendekati kondisi pasar sebenarnya yang tidak dapat terlaksana karena berbagai

keterbatasan.

1. Teknik Biaya Perjalanan (travel cost technique)

Biaya perjalanan digunakan sebagai pengganti harga yang harus dibayar

untuk penggunaan suatu sumber daya lingkungan yang dihitung dari

surplus konsumen.

2. Teknik Nilai Properti (property value technique)

Perubahan nitai suatu barang yang memiliki atribut lingkungan disebabkan

oleh perubahan kualitas atribut lingkungan tersebut.

3. Teknik Perbedaan Upah (wage differential technique)

Saat upah untuk pekerjaan yang serupa dapat dikaitkan dengan suatu

lingkungan tertentu, maka perubahan kualitas lingkungan dapat dinilai

sebagai perbedaan upah.

4. Teknik Barang Proksi (proxy good technique)

Barang, jasa atau sumber daya yang memiliki harga pasar dapat menjadi

substitusi/pengganti untuk efek lingkungan tertentu yang tidak bisa

dihargai (unpriced).

Page 19: Sumber daya alam

26

(c) Pendekatan Pasar Simulasi (Slmulated Market Approaches)

Pasar hipotetik digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan

pendapatan (revenues).

1. Penilaian Kontingensi (contingent valuation)

Nilai barang atau jasa lingkungan dapat ditentukan dengan menanyakan

setiap individu yang terkena dampak, berapa besar kemauan mereka untuk

membayar (Willingness To Pay, WTP) untuk mempertahankan tingkat

kualitas/manfaat tertentu, atau berapa besar kemauan mereka untuk

menerima biaya pengganti (compensation) untuk penurunan tingkat

kuatitas/manfaat tertentu.

2. Permainan Pertukaran (trade-off game)

Responden diminta memilih antara dua pilihan yang memiliki keluaran

(outcomes) berbeda, dimana salah satu keluaran adalah moneter.

3. Peringkat Kontingensi dan Tingkat Kontingensi (contingent ranking and

contingent rating)

Responden diminta untuk memberikan peringkat (rank) beberapa alternatif

sesuai preferensi mereka. Beberapa alternatif tersebut termasuk

efek/dampak tingkungan tertentu, pengganti (substitutes) terhadap

efek/dampak dan beberapa barang dengan harga uang yang berfungsi

sebagai ambang batas (threshold).

4. Teknik Evaluator Prioritas (priority evaluator technique)

Responden diberikan satu set barang untuk dibeti, termasuk efek/ dampak

lingkungan tertentu, penggantinya dan barang pasar yang semuanya

Page 20: Sumber daya alam

27

memiliki harga. Dengan menggunakan anggaran belanja (budget)

hipotetik, responden diminta untuk menggunakan anggaran belanja

tersebut untuk membeli barang-barang yang mereka sukai di atas, dengan

harga yang diturunkan dari preferensi.

Selain metode pendekatan dan teknik yang dijelaskan di atas, beberapa

teknik lain yang dapat pula digunakan dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan

antara lain: Pendekatan Nilai Lahan (Land-vafue Approach), Pendekatan Sumber

Daya Manusia (Human Capital Approach), Kehilangan Pendapatan (Loss of

Earnings), Biaya Kesehatan (Medical Cost), Pembayaran Pengganti Kerugian

(Compensation Payments), Biaya Bayangan Proyek (Project Shadow Cost),

Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effective Analysis), Dan Lain-lain