Upload
farchan
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ilmu pertanian
Citation preview
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari lingkungan hidup yang
mendukung kehidupan di muka bumi, dan dibentuk atau diciptakan oleh alam
menurut hukum-hukumnya. Sumberdaya alam letaknya menetap pada lokasi
tertentu, sehingga pengolahannya mengikuti letak lokasi sumberdaya alam
tersebut. Sumberdaya alam sifatnya terbatas, sebaliknya jumlah penduduk dan
pola hidup semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan sumberdayapun
meningkat. Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan lingkungan, antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk
hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya.
Hubungan timbal balik di atas merupakan salah satu bidang kajian geografi.
Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan
alamiah, misalnya tanah, air, biotis, udara, ruang mineral, alam (landscape),
energi matahari serta angin.
Moh. Soerjani (1987:18) mengemukakan sebagai berikut:
"Untuk kepentingan pembangunan ekonomi, sumberdaya alam digolongkan berdasarkan potensi penggunaanya, misalnya (1) Sumberdaya alam penghasil energi, seperti air, gas bumi, sinar matahari, minyak bumi, batubara, dan angin. (2) Sumberdaya alam penghasil bahan baku yang terdiri atas bahan galian tambang, biotis, tanah dan perairan. (3) Sumberdaya daya lingkungan hidup seperti udara, ruang, landscape dan sebagainya".
9
Berdasarkan pengelompokannya sumberdaya alam dibagi menjadi tiga
yaitu: Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui, dan sumberdaya alam yang tidak akan habis.
2.2 Pengelolaan Bahan Galian
2.2.1 Penggolongan Bahan Galian
Bahan galian Industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,
walaupun beberapa jenis termasuk bahan galian golongan yang lain. Bahan galian
merupakan unsur-unsur kimia, biji-biji, dan segala macam batuan termasuk batu-
batu mulia yang merupakan endapan alam. Bahan galian industri sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dapat dikatakan bahwa
hidup tidak terlepas dari bahan galian industri.
Menurut sifatnya, bahan galian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
(a) Golongan bahan galian A (strategis)
Golongan bahan galian A (stategis) yaitu untuk pertahanan negara atau
untuk menjamin perekonomian negara.
Contoh golongan bahan galian A (strategis) seperti :
o Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam.
o Bitumen padat, aspal.
o Antrasit, radium, batu bara, batu bara muda.
o Uranium,thorium dan bahan galian radio aktif lainnya.
o Nikel, kobalt.
o Timah
10
(b) Golongan bahan galian B (vital)
Golongan bahan galian B (vital) dapat diartikan sebagai bahan galian yang
dapat menjamin hajat hidup orang banyak.
Contoh golongan bahan galian B (vital) seperti:
o Besi, mangan, molibden, chrom, wolfram, vanadium titan.
o Bauksit, tembaga, timbal, seng.
o Emas, platina, perak, air raksa, intan.
o Arsin, antimon, bismuth.
o Ytrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya.
o Berilium, korundum, jinkon, kristal kwarsa.
o Kriolit, fluorspar, barlt.
(c) Golongan bahan galian C
Golongan bahan galian C dapat diartikan yang tidak dianggap langsung
mempengaruhi orang banyak, baik karena sifatnya maupun karena kecilnya
jumlah letakan (deposit).
Contoh golongan bahan galian C seperti:
o Nitrat-nitrat, fosfat-fosfat, garam batu.
o Asbes, talk, mika, grafit, magnetit.
o Yarosit, leusit, tawas balum, oker.
o Batu permata, batu setengah permata.
o Pasir kwarsa, kaolin, felsfar, gips, bentonit.
o Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatonal, tanah serap.
11
o Marmer, batu, tulis.
o Batu kapur dolomite, kalsit.
o Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat dan pasir.
2.2.2 Pasir Sebagai Sumberdaya Alam
Salah satu galian yang termasuk kedalam golongan C ini yaitu pasir.
Pasir merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, yang dimaksud
pasir menurut Tirtosoekotjo (1985:19) adalah “bahan yang terdiri atas partikel-
partikel berukuran 0,14-5 mm, yang merupakan hasil desintegrasi batuan atau
dapat pula diperoleh dengan menggiling batuan yang berukuran lebih besar”.
Menurut kejadiannya pasir dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pasir
vulkanik dan pasir fluvial. Pasir vulkanik merupakan produk dari kegiatan gunung
api, dalam bentuk endapan yang lepas sifatnya. Pasir jenis ini terdapat juga di
daerah Kecamatan Sukalarang. Pada umumnya pasir vulkanik ini telah tertutup oleh
tanah lempung, sehingga untuk mendapatkannya harus membuka lapisan tanah
tersebut.
Pasir vulkanik merupakan hasil dari aktivitas gunung api. Tetapi ada tiga
macam benda vulkanik, yaitu sebagai berikut:
(a) Benda cair, terdiri atas: lava, lahar dan lahar hujan
(b) Benda padat atau piroklastik
Piroklastik (hamburan) adalah bahan lepas gunung api yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api. Berdasarkan
muasalnya bahan hamburan tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) bahan
12
juvenile yang merupakan bahan yang langsung dikeluarkan dan berasal dari
magma, terdiri dari padatan dan partikel tertekan dari suatu cairan yang mendingin
dan mengkristal, dan (2) bahan tambahan yaitu bahan hamburan yang berasal dari
letusan sebelumnya, dari gunung api yang sama.
(c) Bentuk gas diantaranya gas asam arang, belerang, uap air dan sebagainya.
2.3 Lingkungan Hidup dan Kualitas Lingkungan
2.3.1 Beberapa pengertian lingkungan hidup
Pada konsep ekologi terdapat dua komponen yang tidak dapat dipisahhan.
Komponen itu adalah lingkungan di satu pihak dan makhluk hidup atau organisme
di pihak lain. Untuk dapat melihat hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungan secara jelas kita harus menguasai pengertian lingkungan secara baik.
Pengertian lingkungan hidup dewasa ini ramai dibahas, baik itu dari kalangan ahli
lingkungan ataupun pemerintah.
Beberapa pengertian mengenai lingkungan hidup dari berbagai pihak dapat
diikuti dibawah ini :
(a) Otto Soemarwoto (2004:51) seorang ahli lingkungan mengemukakan definisi
lingkungan hidup yaitu :
“Enviroment” adalah istilah bahasa inggris, untuk lingkungan di Indonesia banyak kita gunakan istilah lingkungan hidup atau lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah segala sesuatu disekeliling organisme itu bepengaruh pada kehidupan.
13
(b) Undang-undang No: 32, tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yaitu :
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dengan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Berdasarkan definisi tadi, maka ditarik kesimpulan bahwa ruang lingkup
lingkungan yang mempengaruhi kehidupan manusia sangat luas.
Lingkungan tersebut meliputi berbagai unsur antara lain : Semua benda,
berupa manusia, hewan tumbuhan, tanah, air serta udara keseluruhan ini disebut
sebagai materi dan satuan-satuannya disebut sebagai komponen. Daya, disebut juga
energi. Keadaan disebut juga kondisi atau situasi. Perilaku atau tabiat. Ruang, yaitu
wadah diamana baebagai komponen berada. Proses interaksi, disebut juga saling
mempengaruhi atau biasa pula disebut dengan jaringan kehidupan.
2.3.2 Pengertian kualitas lingkungan
Kualitas lingkungan adalah keadaan kualitas suatu lingkungan.
Kualitas lingkungan suatu ruang berbeda dengan ruang lainnya sesuai dengan
kondisi masing-masing. Penulis tidak dapat mendefinisikan kualitas
lingkungan secara mutlak, karena standarnya sulit ditentukan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nursid Sumaatmadja (1979:44) bahwa: "Pembakuan ukuran
kualitas lingkungan sangat dipengaruhi oleh kriteria yang juga bervariasi,
kriteria itu meliputi tingkat sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik dan
kondisi fisis geografis".
14
Setelah diketahui kriteria yang mempengaruhi pembakuan kualitas
lingkungan maka timbul pertanyaan, kualitas lingkungan yang bagaimanakah yang
dapat dikatakan baik?. Dalam hal ini tidak dapat menentukan perumusan secara
tegas tentang tingkatan kualitas tersebut, karena sangat bervariasi.
Ciri-ciri kualitas lingkungan yang baik dikemukakan oleh Kevin R. Cox,
yang dikutip oleh Nursid Sumaatmadja (1979:48) sebagai berikut :
“(1) The good environment is a nuisance free environment. (2) The good environment is an employment appurtunity environment. (3) The good environment is a healthful environment. (4) The good environment is a recreational appurtunity environment. (5) The good environment is a housing appurtunity environment. (6) The good environment is an educational appurtunity environment. (7) The good environment is a modern amenity environment (8) The good environment is a helath appurtunity environment”.
Kualitas lingkungan yang baik menurut konsep Kevin R Cox, Nursid
Sumaatmadja (1979:48) selanjutnya menjelaskan bahwa kualitas lingkungan yang
baik yaitu lingkungan yang memberikan keyamanan, ketentraman, lapangan kerja,
keleluasaan pendidikan, kemungkinan untuk berkembang, dan sehat lestari bagi
kehidupan manusia yang ada di dalamnya.
2.4 Hubungan Kegiatan Penambangan Pasir dengan Kualitas Lingkungan
Pemakian bahan galian khususnya bahan galian pasir meningkat sangat
pesat selama hampir dua desa warsa terakhir. Hal ini akibat dari berkembangnya
pembangunan di sektor fisik dan industri di negara kita. Kedua sektor ini dianggap
pemakai terbesar berbagai jenis bahan galian baik untuk bahan baku maupun
sebagai bahan penlong. Beberapa contoh dapat dikemukakan antara lain
pembangunan infrastruktur yang membutuhkan bahan galian C seperti batu, pasir,
15
kapur dan sebagainya.
Pemakaian bahan galian khususnya pasir yang begitu besar menurut
permintaan yang besar pula. Ini berarti kesempatan untuk tumbuh dan berkembang
industri pertambangan pada saat sekarang. Kegiatan penambangan bahan galian
golongan C dilakukan secara besar-besaran di setiap daerah yang terdapat bahan
galian tersebut. Tujuan penambangan ini di samping sebagai mata pencaharian juga
untuk mencukupi permintaan akan bahan galian.
Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan bahan galian,
mengakibatkan timbulnya berbagai masalah lingkungan. Hal ini merupakan suatu
moitivasi untuk segera di lakukan rancanagan pemanfaatan dan pengelolaan yang
lebih bijaksana atas semua sumberdaya alam. Antara kegiatan penambangan dan
lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Sebagai
suatu ekosistem keduanya tidak dapat dipisahkan. Kegiatan penggalian akan
menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan demikian sebaliknya.
Demikian dalam melakukan kegiatan penambangan perlu diperhatikan
lingkungan lokasi penambangan. Karena lingkungan hidup merupakan wadah
yang menyediakan sumberdaya baik itu sumberdaya alam maupun sosial.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan
penambangan khususnya pasir, erat kaitannya dengan kemajuan ilmu dan
teknologi. Ilmu dan teknologi tidak mungkin dilepaskan dari kehidupan manusia
termasuk pemenuhan kebutuhan akan bahan galian. Teknologi telah menjadi alat
penopang kehidupan manusia. Manusia sudah tidak mungkin melepaskan diri dari
bantuan teknologi. Dalam melakukan kegiatan penambangan bahan galian,
16
sebagian penduduk sudah ada yang menerapkan teknologi pertambangan.
Menurut Katili (1978:522) Teknik/cara penambangan bahan galian terdiri atas:
"Penambangan dalam (under grounding), penambangan terbuka (open pit mining),
penambangan hidrolic (hidraulic mining) dan pengerukan (dregging) yang dapat
dilakukan baik di darat maupun di laut".
Penambangan bahan galian perlu dikaitkan dengan pola pembangunan
jangka panjang yang tertuju pada sasaran membentuk manusia Indonesia,
seutuhnya yang memuat ciri - ciri keselarasan hubungan antara manusia dengan
lingkungan. Suatu pola penambangan bahan galian perlu diciptakan agar tetap
memelihara keselarasan hubungan dengan lingkungan, melalui tetap berfungsinya
prinsip-prinsip lingkungan.
Menurut Darsa Permana (1985:34) Prinsip-prinsip lingkungan sebagai
berikut :
“(1) Terpeliharanya hubungan keterkaitan (interdependency) antara unsur-unsur lingkungan, seperti tumbuhan, hewan, suhu, udara, tanah, air dan manusia serta unsurlingkungan lainnya dapat terjalin kaitan satu denagn yang lain, yang terputuskan oleh penambangan bahan galian. (2) Terpeliharanya keanekaragaman (diversity) dalam unsur biologi lingkungan, pertanian, ekonomi dan kehidupan masyarakat. Semakin beranekaragam lingkungan, semakin setabil pula lingkungan. (3) Berlakunya kesinambungan (sustainability) dari unsur-unsur lingkungan yang meneropong proses pembangunan jangka panjang. (4) Berdaur ulang berbagai unsur-unsur lingkungan yang tidak teerpatahkan oleh penambangan bahan galian. (5) Terpeliharanya hubungan keselarasan (harmoy) antara berbagai unsur lingkungan”.
Jika kelima prinsip lingkungan ini dilakukan dalam kegiatan penambangan
pasir, maka kelestarian lingkungan lokasi penggalian dapat dipelihara, sehingga
dapat terjalin hubungan antara kegiatan penambangan dengan kualitas lingkungan.
17
Upaya lain yang dapat ditempuh untuk tercapainya penambangan yang
berwawasan lingkungan disamping memperhatikan kelima prinsip lingkungan di
atas maka perlu adanya kesadaran para pelaksana penambangan untuk turut serta
melestarikan lingkungan. Hal ini diharapkan agar segala kegiatan untuk mencari
keuntungan dari sumberdaya alam tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan
saja. Hal ini diperlukan pemikiran yang bijaksana dalam melakukan usaha
penambangan, sehingga penambagan dapat terus berlangsung dan kelestarian
lingkungan tetap terpelihara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sangat dominan dalam proses
interaksi, interelasi dan interdependensi dengan lingkungannya. Dalam melakukan
segala kegiatan termasuk penambangan bahan galian perlu pemikiran yang
matang, supaya lingkungan tidak terganggu.
2.5 Masalah Lingkungan dalam Bidang Pertambangan Pasir
Studi geografi adalah studi tentang alam dan penyebarannya dan relasi
antara lingkungan dengan kualitas atau aktivitas manusia. Dengan demikian
sangatlah jelas bahwa hubungan antara kegiatan manusia dengan kerusakan
lingkungan termasuk bahan penelitian geografi, sebab terjadinya kerusakan
lingkungan umumnya disebabkan oleh tindakan manusia. Kegiatan manusia,
disini ditekankan pada kegiatan pertambangan pasir, sedangkan kerusakan
lingkungan difokuskan pada terjadinya menurunnya produktivitas pertanian,
gangguan kesehatan dan perubahan tata air.
18
Ada dua sumber utama rusaknya lingkungan didunia khususnya dunia ketiga,
yakni pengaruh luar dan pengaruh dalam. Penyebab pertama merupakan pengaruh
luar terutama yang datang dari negara-negara maju dalam berbagai bentuk dominasi
dan ketergantungan ekonomi. Melalui hal itu masuk informasi yang mempengaruhi
gaya hidup masyarakat di dunia ketiga. Penyebab kedua, pengaruh dalam yaitu jumlah
penduduk yang besar, tingkat pendidikan, struktur kekuasaan, adat-istiadat, nilai dan
norma yang membelenggu. Kemudian kemiskinan yang melanda sebagian besar
penduduk, serta ketidakmampuan mengelola sumberdaya alam atau lingkungan.
Gambar 2.1
Dampak Lingkungan sebagai Akibat Tindakan Manusia
Menyebabkan Mengakibatkan
Sumber: Soejani (1987:214)
Dalam hal ini tindakan manusia meliputi berbagai kegiatannya dalam
mencukupi kebutuhannya, termasuk kegiatan penggalian pasir. Pengaruh
terhadap lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses yang berlangung dan
atau dipercepat oleh tindakan-tindakan manusia (misalnya erosi, tanah kritis
serta hilangnya sumber air) . Dampak lingkungan adalah perubahan netto
baik positif maupun negatif yang disebabkan oleh pengaruh terhadap
lingkungan.
Tindakan Pengaruh terhadap
Lingkungan
Dampak terhadap
Lingkungan
19
2.6 Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan
Pada dasarnya valuasi ekonomi dampak lingkungan penting untuk
dilakukan agar lingkungan dipertimbangkan sebagai aset ekonomi, sehingga
Analisis Dampak Lingkungan Hidup yang juga merupakan bagian dari kelayakan
suatu proyek dapat melihat untung rugi dari konteks lingkungan secara moneter.
Valuasi ekonomi dampak lingkungan menurut Moh.Askary (2001:2) yaitu:
“proses kuantifikasi dan pemberian nitai (valuasi) ekonomi terhadap dampak
lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan
penapisan dampak”. Sedangkan Dampak besar dan penting menurut Moh.Askary
(2001:2) yaitu: “perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan”.
(a) Manfaat valuasi ekonomi dampak lingkungan
Manfaat dari pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam
penyusunan AMDAL antara lain:
1. Dapat menggambarkan nilai suatu dampak lingkungan dari rencana usaha
dan/atau kegiatan secara lebih jelas dengan menyajikan kerugian
lingkungannya;
2. Dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menentukan penting
atau tidaknya suatu dampak lingkungan dari rencana usaha dan/atau kegiatan
secara kuantitatif;
3. Dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlunya
pengelolaan lingkungan untuk menghindari kerugian ekonomi yang lebih besar
20
sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
4. Dapat digunakan sebagai salah satu dasar yang jelas dan beralasan dalam
menerima atau menolak suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
(b) Prinsip Dasar Pelaksanaan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam petaksanaan valuasi ekonomi
dampak lingkungan adalah:
1. Dampak lingkungan yang divaluasi harus teridentifikasi dan
terkuantifikasi secara jelas;
2. Dampak lingkungan yang divaluasi harus dikuantifikasi sesuai
penggunaannya dalam analisis ekonomi maupun perhitungan;
3. Dampak lingkungan yang divaluasi harus memiliki hubungan yang
langsung dan jelas sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan
yang bersangkutan;
4. Dampak lingkungan yang divaluasi harus terpercaya (reliable).
(c) Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Dan Pelaksanaan
Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dan peringatan dalam penggunaan
hasil valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah:
1. Dibutuhkan informasi yang cukup dan terpercaya (reliable) untuk
menjelaskan segata sesuatu yang berkaitan dengan nilai dampak tersebut;
21
2. Tidak semua dampak lingkungan dapat dinilai dengan tepat dan realistis.
Apabila hal ini terjadi, maka yang harus dilakukan adalah memberikan
penjelasan terhadap dampak tersebut sejelas dan selengkap mungkin;
3. Nilai moneter yang digunakan untuk memperkirakan nilai dampak
lingkungan harus mendekati lengkap, yaitu termasuk komponen pasar dan
non-pasar (sebagai contoh; komponen keuangan dan non-keuangan). Nilai
moneter yang tidak lengkap (parsial) dapat menyebabkan distorsi dalam
valuasi, kecuali ada suatu nilai yang dapat mewakili nilai-nilai lainnya.
2.6.1 Konsep Nilai Ekonomi Total
Ilmu ekonomi telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai Nilai
Ekonomi Total (NET/TEV: Total Economic Value) untuk memahami nilai
sumberdaya alam dan fungsi lingkungan, walaupun tidak mencakup seluruh nilai
yang dimiliki oleh suatu lingkungan. NET dibentuk dari dua bagian yaitu nilai
guna dan nilai non-guna.
Nilai Ekonomi Total NET menurut Moh.Askary (2001:4) yaitu: “konsep
yang sesuai untuk memperhitungkan manfaat dari peningkatan kualitas
sumberdaya alam yang merupakan barang publik/public goods”. Misalnya, upaya
peningkatan kualitas air sungai atau kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek
pembangunan sebagai dampak lingkungan.
Proyek pembangunan sebagai dampak lingkungan disini menekankan pada
penurunan atau kerusakan kelestarian sumberdaya alam akibat pertambangan
pasir. NET yang akan dihitung adalah mengenai penurunan produktivitas
22
pertanian, gangguan kesehatan yang diderita masyarakat disana serta penurunan
kualitas dan kuantitas air tawar.
Nilai Ekonomi Total dalam perhitungannya menggunakan rumus
(NET = Nilai Guna + Nilai Non). Apabila dijabarkan Nilai Guna meliputi Nilai
Guna Langsung (Direct Use Value), Nilai Guna Tak Langsung (Indirect Use
Value), Nilai Pilihan (Option Value). Sedangkan Nilai Non-Guna meliputi Nilai
Pilihan (Option Value), Nilai Keberadaan (Existence Value), Nilai Non-Guna
lainnya (Other Non- -Use Value). Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
Gambar 2.2
Komponen-komponen Nilai Ekonomi Total
Sumber: The United Nations University & The World Bank, 1995
Nilai Ekonomi Total
Nilai Guna Nilai Non-guna
Nilai Guna Langsung
Hasil yang dapat
dikonsumsi langsung
Nilai Guna Tidak
Langsung
Manfaat- manfaat
fungsional
Nilai Pilihan
Nilai Guna langsung dan
tidak langsung di
masa
Nilai Wariasan
Nilai karena membiarkan
nilai guna dan non-guna
untuk anak-cucu
Nilai Keberadaan
Nilai dari pengetahuan
terhadap keberadaan yang tetap
Berkurangnya ‘sifat nyata’ (tangibility) suatu nilai terhadap individu
23
2.6.2 Metode Dan Pendekatan Valuasi Ekonomi
Dalam melakukan valuasi ekonomi dampak lingkungan, dapat digunakan
berbagai metode atau pendekatan beserta teknik-teknik yang tetah dikenal, baik
dengan menggunakan data primer atau sekunder.
Data primer adalah data yang dihimpun tangsung dari responden/
masyarakat melalui suatu penelitian/survei. Penggunaan data primer dalam valuasi
ekonomi dampak lingkungan biasanya terbentur pada keterbatasan dana, sumber
daya manusia dan waktu sehingga kerap digantikan dengan data sekunder.
Data sekunder adalah data valuasi yang lebih didasarkan pada data-data
dari penelitian primer sebelumnya yang disesuaikan nilainya dengan kondisi
dampak yang divaluasi, lokasi dan waktu. Pendekatan menggunakan data
sekunder lebih dikenal sebagai Transfer Manfaat (Benefit Transfer). Jadi, Transfer
Manfaat sebenarnya bukanlah suatu metodologi, tetapi lebih sebagai penggunaan
hasil-hasil penelitian yang telah ada. Apabita penggunaan data primer tidak bisa
digunakan, maka Transfer Manfaat menjadi pilihan strategis.
Beberapa pendekatan dan teknik yang umum digunakan untuk valuasi
sumber daya alam dan dampak lingkungan antara lain:
(a) Pendekatan-pendekatan Nilai Pasar (Market Value Approaches)
Perubahan lingkungan dapat merubah aktivitas ekonomi, sehingga akan
merubah pendapatan dalam bentuk uang (monetary revenues) dan biaya berbagai
aktivitas. Perubahan pendapatan dan biaya ini dapat difahami sebagai suatu nilai
akibat perubahan lingkungan.
24
1. Teknik Perubahan Produktivitas (change in productivity technique)
Nitai suatu perubahan lingkungan dapat diperoleh dari perubahan nilai
output suatu proses produksi.
2. Teknik Perubahan Pendapatan (change in income technique)
Pada kondisi tertihatnya kaitan langsung antara dampak lingkungan,
kesehatan dan pendapatan (income), dampak lingkungan dapat dihitung
sebagai perubahan pendapatan (income).
3. Teknik Biaya Pergantian (replacement cost technique)
Perhitungan kemauan untuk membayar (Willingness To Pay,
WTP)/mengeluarkan biaya dan terus menerima manfaat atasnya.
Pendekatan ini menggunakan pengeluaran (expenditure) untuk mengganti
suatu sumber daya lingkungan atau barang-jasa buatan manusia atau aset.
4. Teknik Pengeluaran. Preventif (preventive expenditure technique)
Pengeluaran untuk mencegah kerusakan terhadap lingkungan sehingga
tetap pada tingkat kualitas/manfaat tertentu. Diketahui bahwa seringkali
pengeluaran tersebut jumlahnya lebih rendah daripada manfaat yang
diterima dari lingkungan.
5. Teknik Biaya Relokasi (relocation cost technique)
Pengeluaran untuk memindahkan suatu kegiatan untuk mempertahankan
tingkat kualitas/manfaat yang ada.
25
(b) Pendekatan Pasar Proksi (Surrogate Market Approaches)
Pasar terkait digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan
pendapatan. Pasar proksi adalah pasar "substitusi" yang digunakan untuk
mendekati kondisi pasar sebenarnya yang tidak dapat terlaksana karena berbagai
keterbatasan.
1. Teknik Biaya Perjalanan (travel cost technique)
Biaya perjalanan digunakan sebagai pengganti harga yang harus dibayar
untuk penggunaan suatu sumber daya lingkungan yang dihitung dari
surplus konsumen.
2. Teknik Nilai Properti (property value technique)
Perubahan nitai suatu barang yang memiliki atribut lingkungan disebabkan
oleh perubahan kualitas atribut lingkungan tersebut.
3. Teknik Perbedaan Upah (wage differential technique)
Saat upah untuk pekerjaan yang serupa dapat dikaitkan dengan suatu
lingkungan tertentu, maka perubahan kualitas lingkungan dapat dinilai
sebagai perbedaan upah.
4. Teknik Barang Proksi (proxy good technique)
Barang, jasa atau sumber daya yang memiliki harga pasar dapat menjadi
substitusi/pengganti untuk efek lingkungan tertentu yang tidak bisa
dihargai (unpriced).
26
(c) Pendekatan Pasar Simulasi (Slmulated Market Approaches)
Pasar hipotetik digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan
pendapatan (revenues).
1. Penilaian Kontingensi (contingent valuation)
Nilai barang atau jasa lingkungan dapat ditentukan dengan menanyakan
setiap individu yang terkena dampak, berapa besar kemauan mereka untuk
membayar (Willingness To Pay, WTP) untuk mempertahankan tingkat
kualitas/manfaat tertentu, atau berapa besar kemauan mereka untuk
menerima biaya pengganti (compensation) untuk penurunan tingkat
kuatitas/manfaat tertentu.
2. Permainan Pertukaran (trade-off game)
Responden diminta memilih antara dua pilihan yang memiliki keluaran
(outcomes) berbeda, dimana salah satu keluaran adalah moneter.
3. Peringkat Kontingensi dan Tingkat Kontingensi (contingent ranking and
contingent rating)
Responden diminta untuk memberikan peringkat (rank) beberapa alternatif
sesuai preferensi mereka. Beberapa alternatif tersebut termasuk
efek/dampak tingkungan tertentu, pengganti (substitutes) terhadap
efek/dampak dan beberapa barang dengan harga uang yang berfungsi
sebagai ambang batas (threshold).
4. Teknik Evaluator Prioritas (priority evaluator technique)
Responden diberikan satu set barang untuk dibeti, termasuk efek/ dampak
lingkungan tertentu, penggantinya dan barang pasar yang semuanya
27
memiliki harga. Dengan menggunakan anggaran belanja (budget)
hipotetik, responden diminta untuk menggunakan anggaran belanja
tersebut untuk membeli barang-barang yang mereka sukai di atas, dengan
harga yang diturunkan dari preferensi.
Selain metode pendekatan dan teknik yang dijelaskan di atas, beberapa
teknik lain yang dapat pula digunakan dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan
antara lain: Pendekatan Nilai Lahan (Land-vafue Approach), Pendekatan Sumber
Daya Manusia (Human Capital Approach), Kehilangan Pendapatan (Loss of
Earnings), Biaya Kesehatan (Medical Cost), Pembayaran Pengganti Kerugian
(Compensation Payments), Biaya Bayangan Proyek (Project Shadow Cost),
Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effective Analysis), Dan Lain-lain