19
BAB 3 SUMBER DAYA PROYEK Sumber daya proyek merupakan bagian dari salah satu penyelenggaraan proyek konstruksi. Sumber daya proyek merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material, dan juga peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasionalkan sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik, sehingga dapat dioptimalkan secara maksimal. Sumber daya proyek yang akan dijabarkan adalah material, bahan, dan sumber daya manusia. 3.1. Material Material merupakan komponen penting dalam suatu proyek konstruksi karena total biaya proyek sebagian besar merupakan biaya untuk pengadaan material. Oleh karena itu, di setiap proyek konstruksi diperlukan manajemen material yang baik. Material yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi standar dan ketentuan yang tertulis dalam Spesifikasi Teknis yang merupakan bagian dari dokumen kontrak. Namun, dalam pemilihan merk dagang tidak ada ketentuan yang mengikat dari Konsultan Perencana karena pemilihan material seluruhnya merupakan wewenang

Sumber Daya Proyek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sumber Daya Proyek meliputi Man, Machine, dan Material

Citation preview

Page 1: Sumber Daya Proyek

BAB 3

SUMBER DAYA PROYEK

Sumber daya proyek merupakan bagian dari salah satu penyelenggaraan proyek

konstruksi. Sumber daya proyek merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari

beberapa jenis diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material, dan juga

peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasionalkan

sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik, sehingga

dapat dioptimalkan secara maksimal. Sumber daya proyek yang akan dijabarkan adalah

material, bahan, dan sumber daya manusia.

3.1. Material

Material merupakan komponen penting dalam suatu proyek konstruksi karena

total biaya proyek sebagian besar merupakan biaya untuk pengadaan material. Oleh

karena itu, di setiap proyek konstruksi diperlukan manajemen material yang baik.

Material yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi standar dan

ketentuan yang tertulis dalam Spesifikasi Teknis yang merupakan bagian dari

dokumen kontrak. Namun, dalam pemilihan merk dagang tidak ada ketentuan yang

mengikat dari Konsultan Perencana karena pemilihan material seluruhnya merupakan

wewenang Kontraktor. Manajemen material juga pada umumnya mendahulukan

material yang lebih dahulu datang untuk lebih dahulu digunakan untuk menghindari

terlalu lamanya masa penyimpanan material.

Dalam proyek pembangunan gedung kuliah Universitas Prima Indonesia Medan,

pihak pelaksana yaitu CV Prima Abadi Jaya melakukan pengadaan material (bahan)

bangunan secara pesanan bertahap. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan

konstuksi bangunan, antara lain:

3.1.1. Semen

Semen yang digunakan dalam proyek ini adalah semen Portland pada

umumnya yaitu Semen Portland Type II. Semen ini digunakan sebagai bahan

campuran mortar untuk pekerjaan bekisting batako balok sloof dan bekisting

Page 2: Sumber Daya Proyek

batako pile cap pondasi tiang pancang. Semen ini juga digunakan sebagai

adukan siraman untuk pengecoran kolom. Semen disimpan di gudang proyek,

dengan diberi alas kayu sembarang ukuran 2x5 inci.

3.1.2. Agregat

Agregat yang digunakan pada umumnya adalah agregat halus. Dimana

agregat halus digunakan sebagai bahan campuran mortar untuk pekerjaan

bekisting batako balok sloof dan bekisting batako pile cap pondasi tiang

pancang.

3.1.3. Air

Air yang dipergunakan sebagai bahan bangunan pada teorinya adalah

air yang tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, atau

bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton ataupun baja tulangan. Air

yang dipergunakan dalam proyek adalah air tanah yang disedot menggunakan

pompa air, yang menurut kami mengandung alkali tanah. Hal itu terlihat dari

adanya bercak karat pada daerah sekitaran kran air pompa.

3.1.4. Beton Ready Mix

Beton ready mix digunakan dalam pekerjaan struktur dan lantai kerja.

Dimana beton ready mix digunakan untuk pekerjaan lantai kerja, pile cap, balok

sloof, balok struktural, kolom struktural, dan lantai structural.

Beton ready mix yang digunakan memiliki kelas mutu beton K-300

(mampu menahan gaya sebesar 300 kg/cm2), dengan slump sebesar 102 (Pile

Cap) dan 122 (Kolom, Balok, dan Lantai). Mutu beton tersebut untuk

pekerjaan struktur, baik pile cap, kolom, balok, dan plat lantai. Pemilihan slump

sebesar 102 dan 122 direncanakan agar tidak adanya beton yang keropos

(adanya segregasi) pada saat beton mengikat (beton keras).

Beton ready mix menggunakan bahan tambah, yaitu bahan tambah

Superplastisizer. Dimana superplasticizer adalah bahan kimia  tambahan

pengurang  air.  Dengan  pemakaian  bahan  tambahan  ini  diperoleh  adukan

dengan  faktor  air  semen  lebih  rendah  pada  nilai  kekentalan  adukan  yang 

Page 3: Sumber Daya Proyek

sama  atau  diperoleh adukan dengan kekentalan  lebih  encer dengan  faktor 

air  semen  yang  sama,  sehingga  kuat  tekan beton lebih tinggi.

Superplasticizer  juga mempunyai  pengaruh  yang  besar  dalam

meningkatkan workabilitas, bahan ini  mencegah terjadinya segregasi ataupun

bleeding yang umumnya terjadi pada beton dengan nilai slump yang tinggi

seperti pada proyek ini, sehingga superplastisizer ini sangat dibutuhkan,

terutama untuk pengecoran kolom. Dimana penulangan kolom sangat rapat,

dengan sengkang pengikat yang terdiri dari 6 sengkang tiap baris sengkang.

Gambar 3.1 Batching Plant Beton Ready Mix

3.1.5. Besi Tulangan

Jenis besi tulangan yang dipergunakan adalah tulangan ulir, dengan

mutu baja U39 (fy: 3900 kg/cm2).

Dalam proyek ini, besi tulangan yang digunakan D8, D10, D13, D16,

D19, dan D25. Besi tulangan disimpan diruangan terbuka dengan diberi alas

kayu 2x3 inchi.

Gambar 3.1 Besi Tulangan

Page 4: Sumber Daya Proyek

3.1.6. Papan Multiplex

Papan multiplek digunakan sebagai konstruksi acuan perancah atau

bekisting balok, plat lantai, dan kolom. Dalam penggunaannya, papan multiplek

yang digunakan memiliki ketebalan 12mm, 15mm, dan 18mm. Dimana untuk

setiap pekerjaan konstruksi, ketebalan papan multiplek yang digunakan berbeda

pula, seperti untuk pekerjaan bekisting balok digunakan ketebalan 12mm,

bekisting plat lantai digunakan ketebalan 15mm, dan untuk pekerjaan bekisting

kolom digunakan papan multiplek ketebalan 18mm.

Dalam penggunaannya, papan multiplek digunakan sebanyak tiga kali

pengecoran.

Gambar 3.3 Papan Multiplek

3.1.7. Kayu

Kayu yang digunakan dalam proyek ini adalah kayu sembarang keras,

yaitu spesifiknya tipe kayu kelapa. Kayu SK tersebut digunakan untuk suri-suri,

gelagar, dan tulangan bekisting. Kayu yang digunakan berukuran 2x3 inchi dan

2x5 inchi.

3.1.8. Besi Profil (Besi Hollow)

Besi profil (besi hollow) digunakan dalam konstruksi acuan atau

bekisting. Besi profil yang digunakan adalah besi hollow, dimana besi hollow

ini digunakan sebagai bekisting dinding balok, bekisting bodeman balok, suri-

Page 5: Sumber Daya Proyek

suri, gelagar, dan juga siku penahan (sekor) balok. Dimana hollow yang

digunakan yaitu hollow square 2”x 2” dan hollow 2”x 4”.

Gambar 3.4 Besi Profil Hollow

3.1.8. Mini Pile (Tiang Pancang Mini)

Tiang pancang (mini pile) yang digunakan adalah mini pile ukuran

25x25 cm dengan mutu beton K-500. Tiap tiang pancang yang digunakan

berukuran ± 6 meter. Tiang pancang disuplay oleh PT. Sinar Abadi Beton.

Gambar 3.5 Storing Mini Pile

Gambar 3.6 Pabrikasi Mini Pile

Page 6: Sumber Daya Proyek

3.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan konstuksi bangunan proyek

gedung Universitas Prima Indonesia, antara lain:

3.2.1. Concete Mixer Truck

Truk mixer digunakan untuk mengangkut beton ready mix dari

tempat pembuatan beton ke lokasi proyek, dimana selama perjalanan

tangki berisi adukan terus berputar agar adukan beton tetap homogen.

Pengadaan truk mixer berasal dari Produsen Beton yaitu PT. Sinar Abadi

Beton. Truk mixer milik Sinar Abadi Beton memiliki kapasitas 5 m3 dan 7 m3.

Gambar 3.7 Truck Mixer

3.2.2. Concete Pump Truck

Concrete pump truck adalah truk yang dilengkapi dengan pompa

dan lengan (boom) untuk memompa campuran beton ready mix ke tempat-

tempat yang sulit dijangkau. Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi dari

panjang lengan concrete pump truck dapat dilakukan dengan cara

disambung dengan pipa secara vertikal sehingga mencapai ketinggian yang

diinginkan, pipa dan lengan ini dapat dipasang kombinasi vertikal dan

horisontal atau miring. Sehingga pemompaan merupakan cara yang fleksibel

pada lokasi yang sulit untuk memindahkan campuran beton ke sembarang

tempat pada bidang pengecoran.

Concrete pump truck merupakan tanggung jawab pihak penyedia

beton ready mix. Alat ini memiliki kapasitas 10-15 m3/jam.

Page 7: Sumber Daya Proyek

Gambar 3.8 Concrete Pump

3.2.3. Concrete Vibrator

Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan

beton pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan

tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat

beton keropos. Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan

mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan

beton di tempat yang agak jauh.

Alat ini digunakan sebagai pemadat pada saat pengecoran yang

sedang berlangsung, baik pada kolom, pelat lantai, balok maupun pile cap

dengan cara menggetarkannya. Hal ini untuk menghindari adanya

gelembung-gelembung udara yang terjadi pada saat pengecoran yang dapat

menyebabkan pengeroposan pada beton sehingga mengurangi kekuatan

struktur  beton itu sendiri. Terutama untuk volume pengecoran yang besar,

alat ini sangat penting. Penggunaannya tidak boleh terlalu lama pada satu

tempat saja serta tidak boleh mengenai tulangan yang akan menyebabkan

bergesernya letak tulangan.

Page 8: Sumber Daya Proyek

Gambar 3.9 Concrete Vibrator

3.2.4. Concrete Bucket

Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer

concrete sampai ke tempat pengecoran. Beton dari truck mixer concrete

dituangkan kedalam concrete bucket, kemudian pengangkutan dilakukan

dengan bantuan tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang

sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau

mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area

pengecoran dengan tower crane.

Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai

kapasitas sebesar 0,8 m3. Pada proyek ini, pengecoran dengan concrete

bucket hanya untuk pengecoran kolom, pile cap, dan pengecoran balok dan

plat lantai selanjutnya karena tidak adanya ruang bagi concrete pump truck.

Gambar 3.10 Concrete Bucket

3.2.5. Tower Crane (TC)

Tower Crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat

material secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada

ruang gerak yang terbatas. Selain untuk mengangkat material, Tower Crane

juga digunakan untuk mengangkat bucket dalam pengerjaan pengecoran

Page 9: Sumber Daya Proyek

kolom. TC yang digunakan memiliki beban maksimal sebesar 1,8 ton pada

Jib (lengan tower crane) sepanjang 60 meter. Untuk pengadaan Tower

Crane di lapangan, tower crane yang digunakan merupakan milik pelaksana.

Dalam operasionalnya, tower crane dioperasionalkan oleh seorang tenaga

ahli yang telah memiliki sertifikat dari perusahaan penyedia tower crane

(TC).

Gambar 3.10 Concrete Bucket

3.2.6. Bar Bender

Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan

baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan.

Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di

antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya

sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang

pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang

dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga roda

pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan yang

diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan

dengan mudah dan rapi.

Page 10: Sumber Daya Proyek

Gambar 3.10 Bar Bender

3.2.7. Bar Cutter

Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang

diinginkan. Pada proyek ini digunakan bar cutter listrik. Keuntungan dari

bar cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah bar cutter listrik

dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu

baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu

pengerjaan.

Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke

dalam gigi bar cutter, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan

terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar

dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang diameternya lebih kecil,

pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan

kapasitas dari alat.

Gambar 3.10 Bar Cutter

3.2.8. Scafolding

Scaffolding adalah suatu struktur penyangga sementara yang

digunakan untuk menopang pekerja dan material dalam suatu pengerjaan

konstruksi bangunan atau perbaikan gedung.

Page 11: Sumber Daya Proyek

Scaffolding digunakan sebagai alat bantu dalam pengerjaan proyek.

Scaffolding sendiri terbuat dari pipa-pipa yang disusun sedemikian rupa

sehingga memiliki kekuatan untuk menopang beban yang berada diatasnya.

Dalam penggunaannya, scaffolding digunakan dalam pekerjaan

acuan perancah dalam hal pengecoran lantai dan balok.

Gambar 3.11 Scaffolding

3.2.8. Hydraulic Static Pile Driven (HSPD)

HSPD adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang

pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan

dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak

menimbulkan getaran dan gaya  tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca

melalui manometer sehingga gaya tekan tiang dapat diketahui tiap

menacapai kedalaman tertentu. Sebelum dilakukan pemancangan dengan

jack-in terlebih dahulu dilakukan tes sondir dan boring. Dari hasil tes

sondir tersebut, rata-rata kedalaman tanah kerasnya akan diketahui yang

kemudian dibandingkan dengan perencanaan panjang dan kedalaman tiang.

Selain memiliki keunggulan yang disebutkan diatas, alat ini juga mampu

memancang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200×200 mm

sampai dengan 500×500 mm. Mobilisasi alat ini cukup mudah dan pada jack

in pile tidak mungkin terjadi keretakan pada kepala tiang seperti pada sistem

pemancangan.

Hydraulic Static Pile Driver merk T-Works ZYJ320. Dengan beban

ultimate yang mencapai 90 ton. Alat penekan tiang pancang yang terletak

Page 12: Sumber Daya Proyek

pada bagian tengah mesin dikelilingi beban counterweight bergerak

menggunakan rel yang dapat berpindah-pindah dengan bantuan mesin

hirolis pada bagian bawah mesin. Mesin penekan pancang ini memiliki 4

buah kaki, yang mana terdiri dari 2 kaki pada bagian luar (rel besi berisi air)

dan 2 kaki pada bagian dalam yang semuanya digerakkan secara hidrolis.

Kaki-kaki ini disebut sebagai support sleeper yang digunakan untuk

bergerak menuju titik-titik yang sudah ditentukan sebelumnya dan diberi

tanda. Hidaulic Static Pile Driver memiliki kemampuan mobilisasi dan

mampu untuk memancang tiang pancang berdiameter besar.

Pada saat penekanan tiang, tekanan hidraulic yang tertera pada

manometer hidraulik mewakili besaran daya dukung tiang pancang (end

bearing). Dimana nilai dalam satuan MPa yang tertera pada manometer

dikonversi kedalan kN.

Gambar 3.12 Alat Hydraulic Static Pile

Page 13: Sumber Daya Proyek

Gambar 3.12 Manometer Hidrolik

3.3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu

proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian

suatu pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan

sumber daya yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha

dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen

tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:

Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja

Recruitment dan pembagian tenaga kerja ke dalam kelompok kerja

Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan

Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek

berlangsung

Perencanaan, penjadwalan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga

kerja

Pada pelaksanaannya, untuk pengadaan tenaga kerja di proyek ini tergantung

pada bagaimana setiap mandor membutuhkan jumlah tenaga kerja berdasarkan

penjelasan dari pelaksana tentang volume pekerjaan yang harus dikerjakan.

Pada proyek ini, sebagian besar tenaga kerja direkrut dan menjadi tanggung

jawab pihak kontraktor. Namun, jika suatu bagian pekerjaan proyek diserahkan

kepada subkontraktor, maka tenaga kerja yang terlibat menjadi tanggung jawab

subkontraktor tersebut sehingga mengenai upah dan perekrutan menjadi

permasalahan subkontraktor tersebut.