29
COMPANYL O G O Supervisi Klinis Oleh Kelompok 2: Nuryanto (0402513113) Fahri Hakim (0402513078) Gita Indriyani (0402513012) Priyo Agung N (0402513144)

Supervisi Klinis Kel. 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT tugas Mata Kuliahan Dasar Proses Pembelajaran IPA

Citation preview

Page 1: Supervisi Klinis Kel. 2

COMPANY

L O G O

Supervisi Klinis

Oleh Kelompok 2:Nuryanto (0402513113)

Fahri Hakim (0402513078)Gita Indriyani (0402513012)

Priyo Agung N (0402513144)

Page 2: Supervisi Klinis Kel. 2

Outline

PendahuluanA

Pengertian Supervisi KlinisB

Karakteristik Supervisi KlinisC

Prinsip-prinsip Supervisi KlinisD

Tujuan Supervisi KlinisE

Prosedur Supervisi KlinisF

Page 3: Supervisi Klinis Kel. 2

Sasaran Supervisi KlinisG

Kriteria dan Teknik Supervisi KlinisH

Peranan dan Kualifikasi SupervisorI

Penerapan Supervisi KlinisJ

Faktor Penghambat Supervisi KlinisK

Page 4: Supervisi Klinis Kel. 2

Pendahuluan

Dalam perkembangannya tugas supervisi hanya mengawasi sekolah dan guru. Guru secara diam-diam menentang supervisi karena:1.Supervisi disamakan dengan evaluasi

2.Supervisi dilakukan untuk menjalankan tugas bukan atas dasar kebutuhan.

3.Supervisi dilakukan secara tradisional

4.Supervisor kurang menguasai tugas-tugas dan teknik-teknik supervisi.

Page 5: Supervisi Klinis Kel. 2

Selanjutnya kegiatan supervisi mulai beralih dari yang dilakukan orang “awam” kepada orang yang berkompeten

Supervisi klinis muncul dengan tujuan membantu guru memperbaiki penampilan mengajar mereka

Page 6: Supervisi Klinis Kel. 2

Pengertian Supervisi Klinis

Richard WallerSupervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui sarana siklus yang sistematis dalam perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intelektual dan intensif mengenai penampilan mengajar yang nyata, di dalam mengadakan perubahan dengan cara yang rasional

SupervisiKlinis

CoganClinical supervision may therefore be defined as the rationale and practice designed to improve the teacher’s classroom performance. It take its principal data from the events of the classroom. The analysis of these data and the relationship between teacher and supervisor from the basis of the program, procedures, and strategies designed to improve the student’s learning.

Kesimpulan:supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan professional guru/ calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar

Page 7: Supervisi Klinis Kel. 2

Supervisor & guru menilai

penampilan guru

Tatap muka

supervisor dan guru

Fokus tingkah

laku guru

Observasi secara cermat

Deskripsi data

observasi

KlinisKlinis

Unsur-unsur khusus

Fokus observasi

sesuai kebutuhan

Page 8: Supervisi Klinis Kel. 2

Karakteristik Supervisi Klinis

11Mengharuskan guru memperbaiki keterampilan intelektual dan bertingkah laku

22

Fungsi supervisor mengajarkan kepada guru keterampilan dalam:-Mengamati dan memahami proses pengajaran-Menganalisis proses pengajaran-Pembaharuan kurikulum-Mengajar

33Perbaikan cara mengajar bukan mengubah kepribadian guru

Page 9: Supervisi Klinis Kel. 2

Karakteristik Supervisi Klinis

44

Perencanaan dan analisis merupakan pegangan dalam pembuatan dan pengujian hipotesis mengajar

55

Instrumen disusun berdasarkan kesepakatan antara supervisor dengan guru

66Feedback yang diberikan harus secepat mungkin dan sifatnya oyektif

Page 10: Supervisi Klinis Kel. 2

Prinsip Supervisi Klinis

Berdasarkan inisiatif dari para guru, perilaku supervisor harus demikian teknis11

Hubungan guru dengan supervisor lebih interaktif 22

Demokratik ketimbang otoritatif33

Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang riil

Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang riil44

Page 11: Supervisi Klinis Kel. 2

Prinsip Supervisi Klinis

Perhatian pada unsur-unsur yang spesifik untuk diperbaiki. Perhatian pada unsur-unsur

yang spesifik untuk diperbaiki.55

Umpan balik diberikan dengan segera 66

Page 12: Supervisi Klinis Kel. 2

Tujuan Supervisi Klinis

1. Menyediakan bagi guru suatu feedback yang objektif dari kegiatan mengajar guru.

2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah mengajar.

3. Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan strategi-strategi mengajar.

4. Sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, promosi jabatan atau pekerjaan mereka.

5. Membantu guru mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri secara terus-menerus dalam karir dan profesi mereka secara mandiri.

Page 13: Supervisi Klinis Kel. 2

Prosedur Supervisi KlinisMembangun dan

Memantapkan hubunganguru dan supervisor

Analisis Proses KBM

Penjajakan Rencana

pertemuan

Perencanaan Strategi observasi

Observasipengajaran

Pertemuan

PerencanaanStrategi

pertemuan

Siklus

Perencanaanbersama

Menurut Cogan

Menurut Cogan

Page 14: Supervisi Klinis Kel. 2

Tahapan Supervisi Klinis

PertemuanPertemuanPendahuluanPendahuluan

Tahap 1

PengamatanPengamatanMengajarMengajar

Tahap 2

PertemuanPertemuanBalikanBalikan

Tahap 3

Page 15: Supervisi Klinis Kel. 2

Tahap 1

a) Menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru

b) Mereview rencana pelajaran serta tujuan pelajaran

c) Mereview komponen keterampilan

d) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi

e) Membicarakan Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan

a) Menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru

b) Mereview rencana pelajaran serta tujuan pelajaran

c) Mereview komponen keterampilan

d) Memilih atau mengembangkan instrumen observasi

e) Membicarakan Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan

Back

Page 16: Supervisi Klinis Kel. 2

Tahap 2

Guru melatih tingkah laku mengajarkomponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan pendahuluan. Di pihak lain, supervisor mengamati dan mencatatatau merekam secara objektif, keterampilan guru maupun tingkahlaku siswa

Guru melatih tingkah laku mengajarkomponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan pendahuluan. Di pihak lain, supervisor mengamati dan mencatatatau merekam secara objektif, keterampilan guru maupun tingkahlaku siswa

Back

Page 17: Supervisi Klinis Kel. 2

Tahap 3

a) Menanyakan perasaan guru secara umum b) Mereview target keterampilan

serta perhatian utama guruc) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya

pengajaran d) Menunjukkan data hasil rekaman dan guru menafsirkan data tersebut.e) Bersama menginterpretasi data rekamanf) Menanyakan perasaan guru setelah

melihat rekaman g) Menyimpulkan hasil h) Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal –hal yang

perlu dilatih pada kesempatan berikutnya

a) Menanyakan perasaan guru secara umum b) Mereview target keterampilan

serta perhatian utama guruc) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya

pengajaran d) Menunjukkan data hasil rekaman dan guru menafsirkan data tersebut.e) Bersama menginterpretasi data rekamanf) Menanyakan perasaan guru setelah

melihat rekaman g) Menyimpulkan hasil h) Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal –hal yang

perlu dilatih pada kesempatan berikutnya

Next

Page 18: Supervisi Klinis Kel. 2

Sasaran Supervisi KlinisGuru yang kurang mampu dalam mengelola

pengajaran secara professional Guru yang ingin meningkatkan kemampuan

dan keterampilan mengajarnya menuju guru yang professional

Page 19: Supervisi Klinis Kel. 2

Kesadaran dan kepercayaan diri

Keterampilan dasar dalam mengajar

Keterampilan variasi dalam mengajar

Keterampilan melibatkan siswa belajar

Keterampilan dalam mengelola kelas

Perhatian Utama

Kebutuhan Guru

Perhatian Utama

Kebutuhan Guru

Page 20: Supervisi Klinis Kel. 2

Kriteria dan Teknik Supervisi

Mengadakan pertemuan dengan guru dalam suasana yang menyenangkan

Menentukan hal yang harus diamati selama pelajaran berlangsung dan cara mencatat hasil observasi

Supervisor menanyakan pengalaman penampilan masa lalu untuk melihat hal-hal yang harus diperbaiki atau disempurnakan

1. Kriteria dan Teknik Pertemuan Pendahuluan

Page 21: Supervisi Klinis Kel. 2

2. Kriteria dan dan teknik observasi

Menangkap segala yang terjadi selama pelajaran berlangsungKelengkapan catatan Fokus, kepada hal yang diamatiMenyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar guruPola mengajarTidak membuat guru gelisah

Page 22: Supervisi Klinis Kel. 2

3. Kriteria dan dan teknik balikan

Menolong guru mempertimbangkan perubahan atau peningkatan dalam tingkah laku dalam mengajar.

Syarat-syarat teknik balikan:Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluatifBersifat spesifik.Berkomunikasi secara jelas kepada guruMenolong guru memperhatikan kelebihan-kelebihan untuk mengembangkan gaya mengajarnya sendiri

Page 23: Supervisi Klinis Kel. 2

Peranan dan Kualifikasi supervisor

Peranan utama supervisor adalah menciptakan kerjasama yang dapat menumbuhkan keahlian dan kepribadian orang yang diajak kerjasama.

Peranan supervisor

• Mendiagnosis dan menilai• Merencanakan• Memberi motivasi• Memberi penghargaan dan melaporkan

kemajuan

Page 24: Supervisi Klinis Kel. 2

Kualifikasi supervisorKeyakinan memecahkan masalahKebebasan memilih dan bertindakBerkomitmen membuat rekan gurunya merasa pentingMempunyai kemampuan membina hubungan yang akrabKemampuan mendengarkan dan memanfaatkan pengalaman-

pengalaman guruKeyakinan bahwa supervisi sebagai proses kegiatan yang terus

menerus melayani pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta profesi guru

Terampil berkomunikasi, mengobservasi, dan menganalisistingkah laku guru ketika mengajar

Berkeinginan memperdalam bidang supervisi

Page 25: Supervisi Klinis Kel. 2

J. Penerapan Supervisi Klinis Dalam Proses Pembelajaran

Mengadakan latihan mengajar ulang (reteach) dlm bentuk

pengajaran mikro apabila dianggap perlu

Menggunakan keterampilan tersebut dalam praktek mengajar disekolah

Proses kegiatan

calon guru untuk

menunjang

pengalaman lapangan

Proses kegiatan

calon guru untuk

menunjang

pengalaman lapangan

Page 26: Supervisi Klinis Kel. 2

• Mengadakan diskusi dengan Supervisor• Mempelajari literatur tentangg keterampilan

mengajar yang lain, sehingga proses tersebut merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya calon guru dapat melaksanakan keterampilan-keterampilan mikro secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar.

• Mengadakan diskusi dengan Supervisor• Mempelajari literatur tentangg keterampilan

mengajar yang lain, sehingga proses tersebut merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya calon guru dapat melaksanakan keterampilan-keterampilan mikro secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar.

J. Penerapan Supervisi Klinis Dalam Proses Pembelajaran Lanju

tan

Page 27: Supervisi Klinis Kel. 2

• Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.

• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada, pemanfaatannya belum teratur.

• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam video, kamera film serta perlengkapan lainnya.

• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan sarana yang ada dipusat sumber belajar.

• Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.

• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada, pemanfaatannya belum teratur.

• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam video, kamera film serta perlengkapan lainnya.

• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan sarana yang ada dipusat sumber belajar.

K. Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Supervisi Klinis

Page 28: Supervisi Klinis Kel. 2

Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.

Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.

Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena sudah ada system yang baru lagi.

Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.

Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.

Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena sudah ada system yang baru lagi.

Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Supervisi Klinis Lanju

tan

Page 29: Supervisi Klinis Kel. 2

COMPANY

L O G O