3
SURAT GUGATAN Mataram, 25 November 2006 Kepada Yth. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta Jalan Janti No. 66 Banguntapan Bantul Yogyakarta Perihal : Gugatan Pembatalan Surat Kepala Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang No 0132/VI/1990 tertanggal 8 Juni 1990 Dengan hormat, Nama : Drs.H.Fathurrahim, M.Si Kewarganegaraan : Indonesia Pekerjaan : Rektor non-aktif IKIP Mataram Alamat : Mataram Dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama bertindak untuk dan atas nama PT Bageur Hatena yang berkedudukan di Jalan Galaxy Raya no.106 A, Jakarta Timur. Dengan ini memberi kuasa dengan hak substitusi kepada : Zakaria Dahlan, S.H. Penasihat Hukum/Pengacara dari “Zakaria and Partners” yang berkedudukan di Jalan Mawar 103 Jakarta Timur, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 Juni 1990 (terlampir). Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT Dengan ini mengajukan Gugatan terhadap : Nama/jabatan : Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Sleman Tempat kedudukan : Jalan Jl. KRT Pringgodiningrat, Beran, Tridadi, Sleman, Telp: (0274)868405. Nama : Drs.HL.Azhar Kewarganegaraan : Indonesia Pekerjaan : Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM) Alamat : Mataram Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT. Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Kepala Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang No 0132/VI/1990 tertanggal 8 Juni 1990 yang menyebutkan adanya pemutusan aliran listrik terhadap PT Bageur Hatena, selanjutnya disebut Obyek Gugatan. Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut: 1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang dikeluarkan oleh Tergugat. 2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Jumat, tanggal 13 Juli 2013. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). 3. Bahwa Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004. 4. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan Penggugat sangat dirugikan karena 8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan 9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum. 1. Bahwa objek gugatan diterbitkan pada tanggal 15 Februari 2013. Penggugat mendaftarkan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta tanggal 13 Juni 2013 sehingga masih

Surat Gugatan

Embed Size (px)

Citation preview

SURAT GUGATAN

Mataram, 25 November 2006

Kepada Yth.KetuaPengadilan Tata Usaha Negara YogyakartaJalan Janti No. 66 BanguntapanBantul Yogyakarta

Perihal : Gugatan Pembatalan Surat Kepala Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang No 0132/VI/1990 tertanggal 8 Juni 1990Dengan hormat,Nama: Drs.H.Fathurrahim, M.SiKewarganegaraan: IndonesiaPekerjaan: Rektor non-aktif IKIP MataramAlamat: MataramDalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama bertindak untuk dan atas nama PT Bageur Hatena yang berkedudukan di Jalan Galaxy Raya no.106 A, Jakarta Timur.Dengan ini memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :Zakaria Dahlan, S.H.Penasihat Hukum/Pengacara dari Zakaria and Partners yang berkedudukan di Jalan Mawar 103 Jakarta Timur, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal15 Juni 1990 (terlampir).Selanjutnya disebut sebagaiPENGGUGAT

Dengan ini mengajukan Gugatan terhadap :Nama/jabatan:Kepala Dinas Perizinan Kabupaten SlemanTempat kedudukan:Jalan Jl. KRT Pringgodiningrat, Beran, Tridadi, Sleman,Telp: (0274)868405.

Nama : Drs.HL.AzharKewarganegaraan : IndonesiaPekerjaan : Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM)Alamat : MataramSelanjutnya disebut sebagaiTERGUGAT.

Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Kepala Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang No 0132/VI/1990 tertanggal 8 Juni 1990 yang menyebutkan adanya pemutusan aliran listrik terhadap PT Bageur Hatena, selanjutnya disebut Obyek Gugatan.Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang dikeluarkan oleh Tergugat.2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Jumat, tanggal 13 Juli 2013. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).3. Bahwa Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.4. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan Penggugat sangat dirugikan karena8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.

1.Bahwa objek gugatan diterbitkan pada tanggal 15 Februari 2013. Penggugat mendaftarkan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta tanggal 13 Juni 2013 sehingga masih dalam tenggang waktu 90 hari sejak diketahuinya KTUN tersebut. Dengan demikian, gugatan memenuhi ketentuan Pasal 55 UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.2.Bahwaobjek gugatanditerbitkan Tergugat dalam rangka kedudukannya sebagai Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Sleman, hal itu berarti merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu,jelaslah bahwa Tergugat adalah merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 (2) UU Nomor 5 Tahun 1986.3.Bahwa surat keputusan Tergugat tersebut, telah memenuhi ketentuan pasal 1(3) UU Nomor 5 Tahun1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara karena surat keputusan Tergugat tersebutbersifatkonkrit, individual,dan final,serta menimbulkan akibat hukum. Sehingga jelas dan meyakinkan bahwa telah memenuhi unsur-unsur dalamPasal 1(3)UUNomor 5Tahun 1986, yaitu:Nyata-nyata dan ditentukan oleh Tergugat, maka jelaslah bahwa surat Keputusan tersebut adalah bersifat Konkret.Ditujukan kepada kepada Bapak Nuriyaman dengan identitas yang jelas.Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa suratkeputusan Tergugat adalah bersifat Individual.Definitif karena tidak memerlukan lagi pengesahan dari instansi lainuntuk berlaku, maka surat keputusan Tergugat tersebut telah bersifat Final.Menimbulkan akibat hukum,yaitu lahirnya hak dan kewajiban, yakniBapak Nuriyamandapat langsung menjalankan usahaperikanantersebut.4.Bahwa Penggugat adalah individu/ orang yang berkepentingan langsung dengan adanya dampak kerugian dari diterbitkannya KTUN tersebut.

1. Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka jelas dan meyakinkan bahwa Surat KeputusanNomor 224/HO/II/2013 tentangIzin Gangguan Usaha Perikanantertanggal15 Februari2013yang dibuat dan diterbitkan oleh Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Sleman selaku Tergugat dalam perkara ini adalah merupakan perbuatan yang bertentangan denganperaturan perundang-undangan yang berlaku, yaknisebagai berikut:2.Bahwa Surat Keputusan tersebut bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) sebagai berikut:-Asas bertindak cermat: Tergugat tidak hati-hati dalam membuat keputusan tersebut, tidak memperhatikan syarat-syarat yang seharusnya dipenuhi dalam sebuah izin HO, yakni tidak meminta persetujuan Penggugat sebagai salah satu warga yang tinggal di sebelah barat lokasi.-Asas kebijaksanaan-Asas penyelenggaraan kepentingan umum: Tergugat tidak memperhatikan kepentingan umum yang lebih besar daripada pembuatan KTUN tersebut, yakni kesehatan lingkungan warga sekitar kolam-kolam tersebut.-Serta perbuatan Tergugat tersebut dapat dikategorikan sebagai maladministrasi.

Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka secara tegas dan jelas bahwa suratkeputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat adalah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan tindakan yang sewenang-wenang, serta merupakan pelanggaran terhadap asas-asas umum pemerintahan yang baik (good governance) dan merugikan kepentingan Penggugat. Sehingga jelas dan meyakinkan bahwa surat keputusan Tergugat tersebut diatas telah terbukti melanggar Pasal 53 (2) a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Bahwa ternyata pada tanggal 12 April 1999, Tergugat dengan sewenangwenang,secara sepihak dan dengan melawan hukum telah memutuskan aliranlistrik ditempat Penggugat, hal mana jelas-jelas selain sangat merugikanPenggugat

Bahwa mengingat keadaan yang sangat mendesak apabila Tergugat tetapmelaksanakan pemutusan dan pembongkaran instalasi listrik di tempatperusahaan Penggugat, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf a, UU No. 5 tahun 1986, kiranya pelaksanaan pemutusan aliran listrik di tempat Penggugat dapat ditunda sampai adanyaputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini;bahwa, bilamana pemutusan aliran listrik ditempat usaha Penggugatdiputus, akan menimbulkan kerugian bagi Penggugat, oleh karena Penggugattidak dapat menjalankan pekerjaannya dan sejumlah 250 orang karyawan jugaturut dirugikan kepentingannya. Untuk itu mohon kepada PTUN untukmempending/skorsing atas surat No.533/532/SDA/2000, tanggal 11 Agustus2000, perihal : Pemutusan sementara kasus PPTL, seperti tersebut diatas,hingga atas perkara ini telah diputus dan mempunyai kekuatan hukum tetap

bahwa, oleh karena Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugattelah bertentangan dengan kejadian yang sebenarnya dan bertentangandengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Penggugatmengharap agar Pengadilan Tata Usaha Negara menyatakan batal atau tidaksah terhadap Surat Keputusan yang menjadi sengketa tersebut diatas ;bahwa, oleh karena kerusakan tersebut ternyata dilakukan oleh pihakTergugat sendiri, maka dengan diterbitkannya Surat Keputusan TergugatNo.331/014/SDA/2000, tanggal 29 Mei 2000, yang didasarkan surat perhitungantagihan susulan No. OPAL 669, tanggal OPL 4 Mei 2000, dan telahmenimbulkan kerugian bagi kepentingan Penggugat, dan bertentangan denganperaturan perundangan yang berlaku dan dapat dikwalifikasi memenuhi unsur -unsur sesuai yang diatur dalam Pasal 53 ayat 2 huruf a dan c Undang-UndangNo : 5 Tahun 1986 ;Bahwa tindakan Tergugat melakukan pemutusan aliran listrik sementarakelokasi produksi milik Penggugat, hal ini jelasmerupakan perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan Tergugat yang akansangat memberatkan dan merugikan Penggugat ;Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah Penggugat kemukakan diatas, ternyata tindakan sewenang-wenang dari Tergugat memutuskan aliran listriksementara ke lokasi Penggugat tanpa dasar dan alasan. Dengan demikiantindakan Tergugat menerbitkan KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA tersebutdiatas (Bukti P-01), telah melanggar peraturan perundang-undangan yangberlaku, penyalahgunaan wewenang serta melanggar tindakan larangan berbuatsewenang-wenang (Vide Pasal 53 ayat 2.a., 2.b., dan 2.c. Undang-Undang No. 5Tahun 1986).

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepadaPengadilan Tata Usaha Negara Surabaya memberikan putusan sebagai berikut:1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;2. Menyatakan batal atau tidak sah terhadap Surat tertanggal 12 April 1999, tentang : pemutusan aliran listrik sementara ;;3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusanyang dikeluarkan dan menjadi sengketa tersebut diatas ;4. Menyatakan sah dan berharga terhadap penetapan penangguhan I skorsingdalam perkara ini ;5. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menyambung kembali aliranlistrik ke lokasi perusahaan milik Penggugat seperti sediakala5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini ;Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Hormat Kami,Kuasa Hukum Penggugat

Zakaria Dahlan