24
Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013 CMYK ISSN: 1412-890X Membeli Kinari Cerpen (halaman 21) Teropong UNP Raih Juara III MTQ MN (halaman 13)

Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 174

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang Edisi 174

Citation preview

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013CMYK

ISSN: 1412-890X

MembeliKinari

Cerpen

(halaman 21)

Teropong

UNP Raih JuaraIII MTQ MN

(halaman 13)

Surat Kabar Kampus Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X,Pelindung: Rektor UNP: Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, Penasehat: Pembantu Rektor III UNP: Dr. Syahrial Baktiar, M.Pd, Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M. Hum,Dewan Ahli: Priondono, Qalbi Salim, Heri Faisal, Arda Sani, Dedi Supendra, Aai Syafitri, Siti Nurasyiyah Staf Ahli; Konsultasi Psikologi: Niken Hartati, S.Psi, M.Psi, Psi,Konsultasi Agama: Dr. Ahmad Kosasih, M.A, Konsultasi Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, Kritik Cerpen: M. Ismail Nasution, S.S. M.A Kritik Puisi: Zulfadhli, S.S,M.A, Pemimpin Umum : Faeza Rezi S, Pemimpin Redaksi : Elvia Mawarni Pemimpin Usaha : Mardho Tilla, Bendahara Umum : Wezia Prima Zolla, KepalaPenelitian dan Pengembangan : Meri Maryati, Sekretaris Umum: Ismeirita, Redaktur Pelaksana : Hasduni, Redaktur Berita : Rahmi Jaerman, Winda Yevita DewiRedaktur Tulisan: Astuni Rahayu, Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya : Ariyanti, Redaktur Artistik dan Online : Jefri Rajif, Layouter: Meri Susanti, Fotografer:Media Rahmi, Reporter: Gumala Resti Halin, Wahida Nia Elfiza, Fidia Oktarisa, Staf Penelitian dan Pengembangan: Liza Roza Lina, Sirkulasi dan Percetakan: NoviYenti, Penerbit: SKK Ganto Universitas Negeri Padang, Alamat: Gedung PKM UNP Ruang G 65 Universitas Negeri Padang , Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar.Kode pos 25131. Laman web : http://ganto.or.id , Post-el: [email protected] , Percetakan: Unit Percetakan PT. Genta Singgalang Press (Isi di luarpertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp1.500,- (permilimeter kolom-hitam putih), Rp3.000,- (permilimeter kolom full colour), 1/4 halaman belakang Rp1.000.000,-(full colour), Iklan Baris Rp1.000,- perbaris. Redaksi menerima tulisan berupa artikel, esei, feature, cerpen, resensi buku, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnya dari sivitasakademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah esensinya. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikan ataumenjadi bahan edisi berikutnya. Setiap tulisan yang dimuat akan diberi imbalan/uang lelah semestinya.

2

Was-wasdi Rumah Sendiri

Pokok Padang

Menciptakan Kampus yang Aman dan Nyaman

Edisi No. 174/Tahun XXIII/2013

Manjadda wa jadda (Barang Siapa yangbersungguh-sungguh, ia akan berhasil).

Pada kesempatan ini segenap kru SKK Gantomengucapkan permohonan maaf kepada pembacaatas kerterlambatan cetak edisi 174 ini. Barangkaliada pembaca yang bertanya-tanya dan menan-tikannya.

Alhamdul i l lah, baru-baru ini Gantodiikutsertakan dalam panitia Musabaqah TilawatilQur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) XIII padaseksi informasi dan dokumentasi. Dalam kepanitianini kami menerbitkan buletin MTQMN XIII setiaphari mulai dari pembukaan acara sampai penutupandengan jumlah enam edisi. Alhamdulillah hal inibisa terlaksana dengan baik serta mendapatkanapresiasi yang baik dari berbagai pihak.

Ganto mengucapkan selamat kepada kafilah-kafilah UNP yang telah membawa UNP ke posisijuara umum III pada MTQMN XIII ini. Hal inimerupakan pencapaian luar biasa yang semestinyamendapatkan penghargaan dari seluruh civitas

akademika UNP.Pada edisi ini kami mengangkat

laporan mengenai keamanankampus. Berbagai ke jadiankehilangan sering meresahkan civi-tas akademika seperti tindakpencurian motor, helm, laptop,kotak amal masjid, in-focus, danpembobolan ATM. Dalam laporanini kami menyajikan latar belakangmaraknya pencurian, apa-apa sajacara penanggulan yang telahdilakukan dan siapa sebenarnyayang harus bertanggung jawabterhadap hal ini. Semoga laporanini bisa menjadi masukan yangbaik bagi para pengelola kampusagar terwujud cita-cita kita bersamayaitu kampus yang tenang dantentram serta jauh dari hal-hal yangtidak diinginkan.

Tak hanya itu, kami jugamempersembahkan berita-berita

lainnya seputar kampus yang dikemas dalam bentukteropong dan inter. Selain itu, kami juga melakukanpengabdian pada masyarakat dalam bentuk liputan khususseputar kejadian yang terjadi ditengah masyarakat. Halini kami lakukan agar fungsi jurnalistik dimana saja bisadirasakan oleh semua orang.

Selain itu, kami juga menyampaikan bahwa anggotamagang SKK Ganto sebanyak 18 orang sudah sampaipada tahap magang outdoor. Pada tahap ini merekajuga telah memproduksi buletin angkatan magangberjumlah 24 halaman dan kami menyebutnya denganGanto mini. Besar harapan kami mereka bisa menjadigenerasi emas SKK Ganto kedepannya.

Terakhir, redaksi Ganto juga menerima berbagaitulisan dari pembaca untuk ditampikan pada setiapedisinya. Selain itu, kerja sama dari berbagai pihak jugadibutuhkan guna kelancaran terbitan setiap edisinya.Kritikan dan saran juga dibutuhkan dari pembaca gunamenjadikan terbitan Ganto yang bermutu kedepannya.

Selamat membaca.Salam Persma !

Setiap hari Masjid Raya Al-Azhar UNP selalu ramai oleh jamaahyang akan melaksanakan ibadah. Keramaian pun lebih terlihatpada Ramadhan lalu. Apalagi pada malam hari. Puluhan orangberbondong-bondong ke Mesjid kebanggan kampus itu untukmenunaikan ibadah Shalat Isya, Shalat tarwih dan Shalat witir.Pada suatu malam, diantara para jamaah tampak salah seorangrekan mahasiswa yang juga bergegas menuju masjid. Saatdiperhatikan lebih detail, ada sesuatu yang ganjil. Ia pergi kemasjid dengan bertelanjang kaki. Dahulu ia pernah kehilangansandal saat melaksanakan ibadah di Masjid Raya Al-Azhar. Sekarangia tidak ingin mengulang hal yang sama untuk kedua kali.

Ini baru contoh kecil kasus kemalingan di kampus. Belumtentang mahasiswa yang membawa helm ke ruang perkuliahanatau tentang pengurus organisasi mahasiswa yang membawainventaris organisasi ke rumah; dengan alasan yang sama. Kasuskemalingan barang lainnya pun ditemui: kemalingan uang, pem-bobolan ATM, pencurian kotak amal masjid, kehilangan perhiasan,laptop, LCD, perangkat komputer bahkan kehilangan kendaraanbermotor. Kasus-kasus ini setiap minggunya selalu mengisi daftarlaporan kehilangan civitas akademika UNP di Kapolsek PadangUtara.

Miris sekali ketika kita dihadapkan pada fakta yangbertentangan denga usaha yang telah diperbuat. Dalam kasuskehilangan inventaris organisasi mahasiswa misalnya. Ketika barangsudah disimpan hati-hati, sekretariat telah dikunci rapi, tiba-tibakeesokan harinya ditemukan loteng dalam keadaan terkupak.Barang berharga organisasi raib. File-file penting tak dapat dise-lamatkan. Apakah mahasiswa masih kurang hati-hati?

Bagi kebanyakan orang, kehilangan barang berharga adalahhal yang menyakitkan. Dalam sekejap, uang ratusan ribu, jutaanbahkan puluhan juta bisa raib di tangan maling. Siapa yang tahu,korban yang kehilangan bisa saja baru beberapa hari menggunakanbarang bersangkutan atau ia mengumpulkan uang berbulan-bulanuntuk mendapatkan barang yang diinginkannya bahkan barangyang hilang bukan pula milik pribadi, melainkan barang oranglain yang ia pinjam sebentar saja.

Sangat sulit pula untuk dijelaskan, setiap harinya mahasiswasecara khusus dan civitas akademika UNP secara umum, digelutiperasaan takut akan kehilangan barang pribadi. Ada rasa tidaknyaman saat berada di lingkungan kampus. Padahal kampusibarat rumah bagi yang bernaung di dalamnya. Mereka meng-habiskan waktu berjam-jam bahkan seharian untuk beraktivitasdisana. Bagaimana bisa kita menjadi was-was di Rumah sendiri?

Tidak salah pepatah mengatakan: “Semut di seberang lautantampak, sementara gajah di pelupuk mata tak terlihat”. Kitaterlalu disibukkan dengan hal-hal yang bukan prioritas utama.Sementara hal yang paling dekat diabaikan. Hal-hal yangmenyangkut kesejahteraan orang banyak adalah hal yang tidakbisa dilupakan begitu saja. Jika ditanya mahasiswa: ingin punyakampus mewah tapi tidak aman atau ingin punya kampussederhana tapi rasa aman terjaga. Barangkali akan banyak yangmemilih pilihan kedua. Perasaan adalah hal yang tidak dapatdibayar dengan apapun. Ia tidak butuh uang. Tapi uangdibutuhkan untuk menciptakan keamanan. Misalnya dalam halpenambahan jumlah Satuan Pengamanan kampus, pengadaaninfrastruktur yang memadai, memperkecil peluang orang asingmasuk ke lingkungan kampus dan sebagainya. Jika tidak, barangkalibenar: keamanan kampus adalah hak yang sangat mahal disini.

Akhir-akhir ini, persoalan keamanan dankenyamanan kampus merupakan persoalan yangtelah menjadi sorotan sivitas akademika di Uni-versitas Negeri Padang. Misalnya, kehilangansepeda motor, helm, laptop, bahkan LCD seringterjadi di dalam kampus baik pada siang harimaupun pada malam hari. Kehati-hatian dankewaspadaan semua pihak di dalam kampusperlu ditingkatkan.

Persoalan keamanan tersebut sebetulnya jugaberkaitan dengan kondisi kampus kita yang semiterbuka. Kampus kita memiliki beberapa gerbangyang boleh dimasuki oleh siapa saja. Kita belummengupayakan sistem pemberian kartu bagipemilik kendaraan yang memasuki gerbangkampus tersebut dan menyerahkannya kembalijika keluar gerbang kampus. Jika sistem inidiberlakukan dan dibatasi beberapa gerbang sajauntuk masuk dan keluar kampus, tentu sajamasalah kehilangan yang dialami sivitasakademika dapat diminimalkan.

Jika sistem penggunaan kartu tidak dapatdigunakan, upaya meminimalkan kehilangansepeda motor dan helm di dalam kampus adalahdengan mengupayakan kantong-kantong parkirdi setiap fakultas. Para pemilik sepeda motorharus tertib memarkirkan sepeda motornya dikantong-kantong parkir fakultas tersebut. Sistemyang digunakan adalah dengan memberikan

kartu parkir kepada pemiliki kendaraan ketika masukdan menyerahkannya kembali ketika keluar kantong parkirtersebut. Namun, untuk hal ini kampus juga menghadapipersoalan untuk membuat kantong-kantong parkir tersebutkarena keterbatasan lahan.

Oleh karena itu, upaya nyata yang dapat dan harusselalu dilakukan oleh sivitas akademika adalahkewaspadaan dan kehati-hatian memarkirkan sepedamotor dan mengunci helm pada kendaraan. Pemilik sepedamotor, terutama mahasiswa, harus memastikan bahwakunci tidak tertinggal di sepeda motor tersebut. Hal inikarena sering terjadi pada setiap pagi atau pada setiapsaat ujian tengah semester atau ujian semester, jumlahkunci sepeda motor yang tertinggal di kendaraan selalumeningkat. Hal itu pun mungkin saja disebabkan mahasiswasudah terlambat memasuki ruang kuliah sehingga terburu-buru dan lupa membawa kunci sepeda motornya.

Upaya lain yang harus di lakukan tentulahmeningkatkan sistem penjagaan keamanan kampus. Sistempenjagaan kampus mungkin perlu direvitalisasi dandireoreantasi lagi. Fungsi dan tanggung jawab penjagakeamanan kampus dikuatkan kembali. Jika semua per-sonal penjagaan keamanan melaksanakan fungsi dantanggung jawab yang diperkuat tersebut, tentulahkeamanan dan kenyamanan sivitas akademika akantercipta. Sivitas akademika di dalam kampus juga harusselalu waspada dan hati-hati terhadap kendaraannya.“Pencurian terjadi karena ada kesempatan,” kata orangbijak. (Eto)

+ UNP Raih Juara Umum 3 MTQ MN- Horeeeeeee !!!! Juara Umumnya siapa?

+ Maling Rakus Masuk Kampus- Cieee...Yang menemukan ‘sasaran empuk’

+ Menanti Peresmian Kolam Renang UNP- Waahhh.. Sepertinya kami sudah wisuda tuh

Foto Bersama: Seusai penutupan acara MTQ MN di GOR Agus Salim Padang,Kru dan Anggota Magang SKK Ganto berfoto berasama dengan kafilah UNPJumat (28/6). f/Duni

SKK Ganto menerima surat pembaca baik berupa keluhan,kritikan, saran dan permasalahan tentang lingkungan sekitarUNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui email:[email protected] atau dapat diantar ke redaksi SKKGanto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Ruang G65 UNPdengan dilampiri kartu identitas: KTP atau KTM.

3

Buku KianTerkikis Zaman

Grafis: Meri Susanti

“Penduduk Indonesiayang menjadikan buku

sebagai sumber informasibaru sekitar 23,5%,

sedangkan yang menontontelevisi 85,9% dan

mendengarkan radio40,3%.”

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Oleh IsmeiritaMahasiswa Pendidikan Ekonomi TM

2010

Kendala SistemUKT

Assalamualaikum Wr WbSaya melihat adanya ketimpangan dalam penerapan Uang Kuliah

Tunggal tahun ini di UNP. Ada kesan ketidakadilan dalam penetapanUKT per-mahasiswa. Apakah parameter yang digunakan dalampenetapan UKT ini? Tidak banyak mahasiswa yang tahu. Bagaimanacara meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi? Apakah pihakkampus sudah yakin tidak ada pihak yang terzalimi dalam penerapanUKT ini? Mohon ditindaklanjuti. Terimakasih. Wassalam.

Un Mahasiswa FBS

Akses OnlineBermasalah

Assalamualaikum Wr WbSaya ingin menanyakan kenapa akses online selalu bermasalah.

Kadang bisa dibuka dan sakadang tidak. Saya juga menemukanadanya media diskusi online yang tidak digunakan seperti diskusiportal. Serta kenapa website universitas, fakultas, dan jurusan tidakup-date? Terimakasih.

Willy, Mahasiswa Basindoda

PrioritaskanKenyamanan Maba

Assalamualaikum Wr WbSaya mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia. Saya mengusulkan

agar UNP lebih memprioritaskan kenyamanan mahasiswa baru yangmendaftar ulang, agar tidak terjadi masalah seperti kemarin yaituadanya mahasiswa baru yang terinjak-injak oleh antrian yangsembraut. Supaya tidak ada lagi mahasiswa baru yang mengeluhdan bisa merasakan kenyaman kampus barunya. Sekian. Terimakasihatas tanggapannya.

Delvi, Mahasiswa Basindo 2010

BuatkanJembatan Baru

Assalamualaikum Wr WbSaya ingin mengusulkan bagaimana kalau dibuatkan jembatan

kecil untuk pejalan kaki saja di sungai dekat LPMP. Jembatan ininantinya akan menghubungkan sisi koridor menuju MKU dengansisi dekat area wall climbing (dekat pustaka pusat). Jadi kami parapejalan kaki ini tidak perlu jauh-jauh mutar jika mau ke Pustaka/FMIPA. Terimakasih.

Yosi, Mahasiswa Fisika TM 2009

Shalat di Al-AzharTerganggu

Assalamualaikum Wr WbSaya sering mengikuti shalat isya dan tarwih berjamaah di

Mesjid Al- Azhar selama bulan ramadhan. Namun saya menemukanketidaknyamanan saat banyaknya anak-anak kecil yang berisik dibagian belakang saat ibadah berlangsung. Saya tidak tahu initanggungjawab siapa, tapi tidak tahu kenapa, saya merasa hal iniakan sedikit merusak citra kampus kita karena ibadahnyadilaksanakan di Mesjid Raya Kampus UNP. Saya harap untukkedepannya hal ini bisa menjadi bahan perhatian. Terimakasih

MR. Mahasiswa FBS

Waspada Gejolak PolitikAssalamualaikum Wr WbBeberapa bulan lalu saya melihat banyak sekali politisi masuk

ke kampus UNP. Baik itu sebagai pemateri seminar atau lainnya.Kampus sebagai harapan terakhir “wilayah suci” yang akanmenetralisir keadaan kenapa jadi mewadahi kampanye terselubungsemacam itu? Kemana idealisme kita sebagai mahasiswa? Ini hanyaantisipasi untuk menghadapi gejolak politik sebentar lagi, kalaubisa hindarilah hal semacam itu. Jangan biarkan UNP menjadi“Miniatur” bangsa ini. Terimakasih.

Mahasiswa UNP

Jika berbicara tentang buku,fikiran kita pasti akan terarahkepada barisan tulisan tersusunrapat dan harus dicerna dengansebaik mungkin. Sejak kecil, disela-sela pendidikan di sekolahseorang guru selalu bertuturtentang hakikat sebuah buku.“Buku adalah jendela dunia.”Begitu penuturan yang seringkalididengar.

Namun istilah itu hanyamenjadi kata-kata mutiara saja.Kurangnya minat membacagenerasi muda saat ini menjadipenyebabnya. Rutinitas membaca generasi muda semakinterkikis oleh suguhan canggihnya perkembangan teknologi saat ini. Bahkan ber-dampak pada pada ketidak-tahuan Hari buku Nasional yangdiperingati setiap tanggal 17 Mei.Wajar saja Hari Buku Nasional inijarang diperingati.

Saat ini Indonesia merupakansalah satu target pemasaran yangmenjanjikan untuk fashion dantekno logi . Banyak produsenberlomba-lomba memasarkanproduk ke Indonesia lantaranprilaku konsumtif masyarakat.Inilah salah satu alasan kenapabuku kian terpinggirkan. Bukuyang notabene sebagai sumberinformasi , seharusnya sudahmenjadi kebutuhan manusia,karena buku merupakan gudanginformasi dan ilmu pengetahuan.Kenyataannya, membaca belummenjadi bagian budaya dan tradisidi negeri ini. Hal ini yangmenyebabkan aktivitas membacatergolong aktivitas yang sulitdilakukan. UNESCO menyatakanrasio minat membaca di Indonesiaadalah 1:1000.

Tidak hanya itu, faktanya pen-duduk di Indonesia lebih banyakmencari informasi dari televisi danradio dibanding buku. Laporanbank Dunia no.16369-IND (Educa-tion in Indonesia from Crisis torecovery) menyebutkan tingkatmembaca usia kelas VI SekolahDasar di Indonesia hanya mampumeraih skor 51,7 dibawah Filipina(52,6), Thailand (65,1) dan Singapura(74,0). Data Badan Pusat Statistiktahun 2006 juga menunjukkanbahwa penduduk Indonesia yangmenjadikan buku sebagai sumberinformasi baru sekitar 23,5%,

sedangkan yang menonton televisi85,9% dan mendengarkan radio40,3%.

Fakta yang dijelaskan diatastentu memprihatinkan, mengingatbudaya membaca sangat eratkaitannya dengan kultur sebuahgenerasi. Jika generasi sekarangsaja memiliki minat baca rendah,bukankah sulit mengharapkanmereka menjadi teladan bagi anakcucunya dalam membudayakanmembaca? Tampak jelas, membacatergolong kegiatan yang sulit,karena tidak semua orang bisame lakukannya . Apalagi j ikadibandingkan dengan aktivitasmembeli buku yang semakinjarang dilakukan masyarakat In-donesia. Padahal, jika ditilik negarakita bukanlah negara miskin dalam

hal pengadaan buku. Indonesiamemiliki banyak penerbit, penulis,ilmuwan, peneliti, dan toko-tokobuku dari kelas atas sampai kelasbawah. Tetapi, tetap saja bukumenjadi hal yang tabu bagimasyarakat Indonesia dan merekamerasa t idak pent ing untukmembacanya.

Berdasarkan Penelitian HumanDevelopment Index (HDI) yangdikeluarkan oleh UNDP, untukmelek huruf pada 2002 me-nempatkan Indonesia pada posisi110 dari 173 negara. Posisi tersebutkemudian turun satu tingkatmenjadi 111 di tahun 2009. Hal inidapat terjadi karena kurangnyaminat masyarakat Indonesia dalammembaca buku. Itu dapat terjadikarena dipengaruhi beberapafaktor, antara lain faktor malasyang dominan.

Berbeda lagi jika dilihatperbandingan jumlah bukuyang dibaca siswa SMA di 13negara, termasuk Indonesia.Dikutip dari Media Kompas(Kamis, 18 Juni 2009), diAmerika Serikat, jumlah buku

yang wajib dibaca sebanyak 32buku, di Belanda 30 buku, Prancis30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15buku, Kanada 13 buku, Rusia 12buku, Brunei 7 buku, Singapura 6buku, Thailand 5 buku, dan Indo-nesia 0 buku. Sungguh miris kitamelihat budaya membaca di Indo-nes ia. Hal inipun diungkaplangsung oleh Kepala Badan Arsipdan Perpustakaan (Baperpus) KotaSurabaya, Arini Pakistyaningsih.“Budaya baca masyarakat Indone-sia menempati posisi terendah dari52 negara di kawasan Asia Timur”.

Dari penjelasan yang telahdipaparkan sebelumnya,dapatdikatakan masyarakat Indonesiabukanlah masyarakat pencintabuku. Jika budaya membaca terusterpinggirkan, maka terpinggirpulalah ilmu-ilmu pengetahuanyang diwariskan oleh generasisebelumnya. Dan bersiap-siappulalah generasi selanjutnya untukbuta akan ilmu pengetahuan.

4 Laporan

Mahalnya Rasa Aman danNyaman di Kampus Kita

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Perlu Banyak Berbenah

Akhir-akhir ini makin sulit sajamembedakan suasana di dalamdan di luar kampus, seperti yang

terjadi di kampus kita, Universitas NegeriPadang (UNP). Peristiwa yang terjadi diluar sana, juga terjadi di sini. Di luar sanaada ayam kampung di sini ada “ayam kam-pus”. Di luar sana kemalingan, di sini jugaada kemalingan. Ada pengumuman tas do-sen disobek oleh tangan-tangan jahil ma-hasiswa. Tetapi kalau sudah sampai kehi-langan mobil di pelataran parkir kampuskita, seperti yang menimpa seorang kolegadosen di FT bulan Juni dua tahun lalu,apa bedanya kampus dengan keadaan diluar sana.

Jika kampus sudah sama dengan pasar,kita mungkin tak lagi berhak mengklaimidentitas kita sebagai masyarakat kampus.Kalau begitu apa artinya gejala yang takmenguntungkan di atas bilamana dikaitkandengan pengelolaan kampus kita? Palingtidak ada dua cacatan kecil yang bisa dibe-rikan. Pertama, kampus tak lagi mampumembentengi dirinya—sebagai komunitasyang solid dengan sistem nilai yang di-anutnya. Kedua, manajemen pelayanankampus terkesan kurang peduli denganrasa aman dan nyaman publik kampus.Kedua butir ini memerlukan kualifikasi lebihrinci.

Kampus Das Sollen v.s. Das SeinKampus-kampus dimanapun aslinya

diciptakan untuk masyarakat belajar men-jadi terpelajar. Doktrin kampus ialah Tri-dharma perguruan tinggi: pengajaran,pendidikan dan pengabdian pada masya-rakat. Atas dasar itu, maka interaksi sosialdalam masyarakat kampus menjadi sangatkhas dan berbeda dengan masyarakat diluarnya. Komplek kampus di mana punmenyerupai suatu enclave, suatu pola kan-tong di mana masyarakat kampus berin-teraksi satu sama lain dalam kerangka

doktrin kampus yang disebutkan di atas.Untuk keperluan itu kampus memenuhi kebu-tuhannya sendiri, sebab disana minimal terse-dia fasilitas belajar dan mengajar, disampingsejumlah institusi penunjang, seperti per-pustakaan, pusat-pusat penelitian, kantor-kan-tor organisasi mahasiswa, berbagai unit admi-nistrasi kampus dalam arti luas. Bahkan jugapertokoan dan bank untuk kebutuhan komu-nitas kampus.

Banyaknya akses masuk ke kampus bukanpersoalan utama. Kampus-kampus di Jawa,seperti UGM dan Univ. Brawijaya, Malangmisalnya, juga banyak akses masuk. Itu malahmenolong kemudahan keluar ma-suk kampus bagi mahasiswa.Yang lebih diperlukan ialahmeningkatkan fungsi Sat-pam. Penul i s sendir i ,hampir tiap hari melihatmahasiswa atau tamukampus yang parkir di de-kat rambu dilarang par-kir, tetapi tidak ada petu-gas yang mencegahnya.Sebuah pembiaranyang dibiarkan. Ka-lau para pencolengdari luar berlagakmahasiswa kianleluasa mengutilapa yang dapatdikutil dari kam-pus, siapa yangharus bertanggungjawab?

Menurut penulis, harus adapengarahan bersama bahwa semuaitu menjadi tanggung jawab bersama. Ketuajurusan dan para dosen selalu mengingatkandalam kelas, bahwa mahasiswa juga pedulidengan keadaan sekitar, termasuk kesadaranlingkungan tentunya. Sebagai sebuah lembagayang dibangun atas dasar nilai dan pola fikir(mind-set) yang khas itu, maka warga kampusyang pantas disebut civitas akademika - insanakademik itu ialah mereka yang peduli. Tidakhanya menjujung tinggi nilai-nilai tridarma,tetapi juga kepekaaan akan keadaanlingkungan, termasuk etika atau tatakramasebagai mahasiswa.

Quo Vadis Kebijakan Keamanan Kampus?

Iz inkan penul is memulai denganpengalaman pribadi tentang fasal ini. Sekaliwaktu dua bulan lalu, gerbang kampus tibatiba dijaga saptam. Tiap kendaraan yanglewat diberi kartu registrasi dan nantinyadikembalikan lagi saat meninggalkan kampusdi gerbang keluar. Hanya seminggu duaminggu pengawasan semacam ini berjalan,kemudian hilang tanpa bekas. Ketika sayatanya kepada satpam penjaga gerbang, adaapa dengan kebijakan baru ini? Jawabnyaialah karena ada mobil dosen yang hilangdi pelataran parkir kampus. Lalu kenapasekarang tidak lagi dijaga? Padahal biaya

pembuatan kartu kabarnya jugacukup besar. Belakangansaya diberitahu oleh salahseorang petinggi kampus,bahwa kartu-kartu hilangdan kurang sehingga sat-pam minta dibelikan lagi.Karena tidak ada biaya

atau mungkin karena pe-ngelolaan satpam atau orang

kampus makin di luarkontrol, makasuasana kem-bali sepertibiasa.

Saya tidaktahu apakahpimpinanuniversitas

kita memilikik e b i j a k anyang jelas

tentang ke-amanan kampus .

Maksudnya, ‘grand scenario’ terencana,bukan kebijakan “darurat” asal-asalan, dalamarti bukan sekedar diomongkan, tetapi kalaudiminta datanya atau skenarionya bisadijelaskan/dipresentasikan utuh. Bukansekedar data tenaga keamanan, satpam,tetapi bagaimana unit ini dikelola secaraoptimal. Soalnya, kalau dibiarkan begini terusdan kenyamanan di kampus semakin mahalsaja, seperti halnya sulitnya rakyat mendapatminyak tanah yang makin mahal di luarsana. Maka ongkos sosial dan material yangditimbulkan akibat rendahnya kepedulianterhadap keamanan dan kenyamanan

kampus ini pastilah akan semakin mahallagi.

Pimpinan kampus seharusnya dapatmembangun semacam “scenario building”tentang kebijakan keamanan dan kenya-manan kampus. Ini tentu tidak mugkindiatasi hanya dengan membuat spandukbesar-besar seperti yang dilakukan di waktuyang sudah-sudah. Tentu kita masih ingatsaat kampus ini memerangi bahaya narkobadi kampus, atau kebijakan hemat enerji listrikdi kampus yang memang boros dan takpeduli. Dengan spanduk kita merasa sudahmelakukan sesuatu yang besar. Adakah itudiiringi dengan mekanisme kerja, programyang terarah? Ini mudah dibuktikan dandiperiksa lagi. Menertibkan lalu-lintas dalamkampus sudah amat sulit, menciptakan rasaaman dan nyaman di kampus ini tentu lebihsulit lagi dan perlu alokasi dana yangmemadai. Tetapi, sesuai dengan sifatnya,insan akademik, segala sesuatu mestinyaterprogram dengan baik, dengan melibatkanstakehoders kampus secara demokratis.Beberapa usul berikut ini, paling jauh, hanyadapat dilihat sebagai bahan diskusi awal.

Pertama, komunikasikan kepada publikkampus tentang kondisi riil keamanan dankenyamanan di kampus saat ini. Begitu jugaupaya-upaya yang te lah dan sedangdilakukan oleh pimpinan universitas untukmengatasinya. Jika ia sudah menjadikeputusan re smi univer si tas tentumekanismenya akan didukung oleh SenatUniversitas, meskipun fungsi lembaga yangterakhir hanya untuk sekedar dipertimbang-timbangkan saja. Kedua, sudah saatnyapimpinan universitas membuat semacamcomplaint mechanism (saluran keluhan)warga kampus lewat sebuah unit kerjasatpam dan/atau lewat situs internet uni-versitas, atau “pojok” tulisan tetap di mediaGanto, di mana orang dapat melaporkanpengalaman buruk yang dialaminya dikampus atau memberikan “early warning”kepada pihak bertanggung jawab untukpreventif. Gagasan ini tidak hanya menjadialasan untuk lebih memberdayakan ataumeningkatkan fungsi dan kinerja satpam,tetapi sekaligus juga menjadi bagian esensialdari fungsi pelayanan birokrasi kampusuntuk warganya.

Kalau bisa satpam berkeliling di sekitar areabertugas. Tidak hanya berdiri di sekitar pos satpam.Dengan jumlah satpam yang masih minim menjadisalah satu penyebab rawan pencurian di kampus.Namun terkadang mahasiswa itu sendiri yang jadipelakunya. Kampus merupakan rumah kedua bagimahasiswa. Oleh Sebab mahasiswa butuh kenyamanandan keamanan berada di kampus. Diharapkan, jikapelakunya tertangkap diberikan hukuman setimpal.

Keadaan UNP yang sangat memprihatin denganmeluasnya fungsi kampus dari ladang ilmu dan

prestasi bertambah menjadi tempat mencarinafkah bagi segelintir orang. Kalaubisa keamanan di tambah dan kalaubisa di pasang CCTV di beberapatitik rawan pencurian dan atau

perbuatan maksiat lain. Selainitu, untuk meminimalisirkanpencurian helm, lebih baikjangan ditinggalkan helm-nya, karena seperti yangdikatakan bang Napi“Kejahatan bukan hanyaberasal dari niat si pelaku,tapi juga kesempatan.”

Kejahatan itu terjadi dipicu oleh mahasiswa yang lalai dalammenjaga barang miliknya. Terkadang mereka parkir sembarangan,padahal sudah tersedia tempat parkir. Selain itu, mereka jugasering lupa mengambil kunci motornya dan pergi begitu saja.Padahal sudah ada spanduk peringatan kemanan untuk penggunakendaraan. Jika masih kedapatan mahasiswa yang ceroboh sepertiitu, maka kami akan memprosesnya. Kunci motor tidak kami berikanbegitu saja. Kami berikan arahan kepada mereka agar tidak cerobohlagi dalam menjaga barangnya. Disini kami hanya sebagai pengon-trol bukan seutuhnya menjaga barang milik pribadi, kecuali menjaga

aset negara yang ada di UNP.Selama lima tahun sebagai satuan

keamanan UNP, kasus pencurian motor yangterjadi memang banyak pada tahun 2013.Hal tersebut dikarenakan bertambahnya

penggunaan kendaraan bermotor,namun tidak sesuai dengan porsisatpam yang ada di UNP. Minimnyapetugas keamanan menjadi salahsatu alasan rawannya kejahatandi kampus. Semua membu-tuhkan keamanan, tidak hanyapimpinan ataupun mahasiswa,sebagai satpam kami jugamembutuhkan kemanan.

Saya berharap agar setiap fakultas sebaiknyamenggunakan sistem kartu parkir seperti di FIK.Berkat sistem tersebut, Alhamdulillah tiga bulanterakhir tidak ada lagi kemalingan di fakultas ini.Ada banyak faktor terjadinya kemalingan. Pertama,keteledoran mahasiswa. Kita bisa melihat kadangtak jarang mahasiswa meninggalkan kunci motornyabegitu saja tanpa sadar. Selanjutnya, kelihaian simaling untuk bersikap layaknya seorang mahasiswa.Akibatnya, orang tidak curiga dengan kelakuannya.Untuk mengantisipasi hal itu, bisa saja denganmemasang kunci di roda motor.

Selain itu, ada jalan tikus menyebabkan UNPrawan kemalingan. Namun setelah didirikan

proyek IDB nanti, kemungkinanjalan tikus di tutup. Kalaupuntidak ditutup, diusahakan setiapgerbang ada penjaganya. Disam-ping itu, untuk meningkatkankeamanan, sebaiknya kampus

tidak menggunakan sistemkont rak pada satpam.

Melainkan menggunakansistem honor sehinggasecara tidak langsungkinerja satpam bisaditingkatkan kare-nanya.

Drs. Hendri Neldi,M.Kes. AIFO

PD 2 FIK

Lusia Oktri WiniMahasiswa bahasa dan

sastra Indonesia dan daerah

Oleh Mestika ZedPeneliti Pusat Kajian SosialBudaya & Ekonomi (PKSBE),

FIS, Universitas NegeriPadang.

RahmadSatpam Pasca Sarjana

Grafis: Jefri

‘Kampus Kuning’ Lahan MalingOleh Hasduni/ Via

Pencurian di UNP tengah marakterjadi. Tidak hanya kendaraan,

beberapa kasus seperti kehilanganhelm, kotak amal masjid,

pembobolan ATM dan pencurianinfokus jurusan pun tercatat di

buku satuan pengamanankampus.

Laporan 5

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Angga Azani Ramadhan dan tigarekannya memasuki gerbangjurusan Fakultas Ilmu Keolah-

ragaan (FIK). Dua sepeda motor yang merekakendarai langsung menuju lokasi parkir.Lokasi parkir tersebut berada di sampingkanan gedung. Siang itu, Sabtu (16/2) jejerankendaraan terlihat memenuhi parkiran.Mereka pun memutuskan untuk memar-kirkan kendaraanya di pojok parkiran.Sebelum pergi, tidak lupa Angga menguncistang sepeda motor Vario putih berplat BM4061 MS miliknya.

Setelah memastikan kendaraanya terkunci,Angga pun bergegas memasuki gedungjurusan. Hari itu mereka hendak menemuiDrs. Nirwandi, M.Pd selaku pembina UnitKegiatan Mahasiswa Korps Suka Rela (UKMKSR) UNP. Di dalam gedung jurusan merekapun bersua dengan orang yang dicari. Tujuanmereka hendak mendiskusikan permasalahanorganisasi. Setengah jam berselang, Anggadan ketiga rekannya pun minta undur diri.

Kepanikan terjadi seketika Angga tiba ditempat parkiran. Motor yang ia parkirkansetengah jam lalu tak berada di tempatnya.Angga pun bertanya dengan mahasiswayang berada disana. Namun mahasiswa yangia tanya mengaku tidak begitu mem-perhatikan motor yang Angga cari. “Saatitu saya benar-benar panik. Bagaimana sayamenje laskan kepada orang tua j ikaseandainya motor itu benar hilang,” ujarAngga, Rabu (12/6).

Hampir semua mahasiswa yang beradadi lokasi parkir tidak mengetahui keberadaanmotor Angga. Akhirnya sadarlah ia jikamotornya telah hilang. Orang-orang sekitarpun mulai berkerumunan. Terdapat jugabeberapa dosen yang datang. Drs. Nirwandipun turut keluar dari gedung dekanat FIK.Namun tidak ada yang bisa berbuat banyak.Motor Angga telah hilang.

Pada awalnya Angga tidak bisa terimaatas nasib yang menimpanya. Menurutnyaia telah memarkirkan kendaraan pada lokasiyang telah disediakan pihak kampus danseharusnya lokasi tersebut harus benar-benaraman. “Ternyata lokasi yang disediakan itutidak aman, satpam saja tidak ada berjaga dilokasi parkir,” kata Angga.

Pihak kampus dan Satuan Pengamanankampus sempat memberikan penjelasan.Mereka berjanji akan berusaha untukmenyelidiki dan mencari motor yang hilangitu. Namun, penjelasan tersebut tidakmembuat Angga tenang, karena sampaisekarang tidak ada kejelasan terkaitkehilangan motornya itu. “Kita akan berusahamencari dan menindak lanjuti kasus ini,”ujar Angga sembari mengingat perkataanpembina UKM KSR. Selain melapor ke pihakkeamanan kampus, Angga juga melaporkankasus kehilangan yang ia alami ke pihakberwajib. Namun, sejak laporan ia layangkansampai sekarang tidak ada kejelasan.

Nasib sama juga pernah dialami RobiKurniadi. Mahasiswa Jurusan Geografi inikehilangan sepeda motor akhir November2012 lalu. Pagi itu Robi hendak membantudosennya mengedit makalah di ruang jurusan.Ia pun memarkirkan kendaraannya diparkiran Fakultas Ilmu Sosial. Beberapa jamkemudian, ketika ia hendak pulang, motor

Suzuki Satria FUberplat BH 3986CH miliknya tidakada di lahan par-kir. Ia pun panik.Beberapa maha-siswa yang me-nyaksikan turutmembantu mencarimotornya di seki-tar fakultas. “Mes-kipun sudah dica-ri-cari, tetap sajat idak ketemu,”ujar Robi, Sabtu(20/7).

Veri Ardiansahdan Fajar WahyuPutra juga pernahmengalami nasibserupa. Merekamengalami kehi-langan di areakampus. Meskipunsempat melapor-kan ke beberapapihak; yakni pihakkampus, keaman-an kampus danpihak kepolisian,namun tetap sajatidak ada hasilnya.Veri mengatakanjika melapor hanyabentuk formalitas, karena tidak ada tindaklanjutnya.

Kehilangan yang menimpa Verilebih miris lagi. Motor Suzuki Satria FU yanghilang tersebut merupakan motor temannya.Siang itu ia hendak menemui dosen diJurusan Teknik Elektronika. Jarak kontrakandengan kampus cukup jauh, hinggaakhirnya ia memutuskan untuk meminjammotor temannya. Namun malang tak bisadihindari. Motor yang semula ia parkirkandi parkiran depan Fakultas Teknik iturenyap. Setelah kehilangan tersebut, Veriterpaksa menggant i motor temannyatersebut.

Tidak Hanya KendaraanPada 22 April lalu, Satuan Pengamanan

(Satpam) UNP berhasil menangkap pelakupencurian helm. Malam itu, Afit salah satuanggota Satpam UNP tengah melakukanpatroli keliling kampus. Dengan meng-gunakan motornya, Afit mulai menjalankantugasnya dengan melihat kondisi beberapafakultas. Ketika melewati salah satu parkiranyang terletak di FIK, tepatnya parkiran la-bor FIK, Afit melihat dua orang bertingkahmencurigakan. Benar saja, kedua orangtersebut tengah mengambil helm yangterletak di salah satu motor. “Saat itu merekatengah berusaha memotong tali helm denganmenggunakan pisau,” ujar Afit.

KZ dan AR— kedua pelaku pencurianhelm, mengaku telah merencanakan aksinyadari rumah. Di salah satu rumah KompleksMonang, AR tengah menunggu kedatanganKZ. Mereka telah berjanji untuk pergi setelahmaghrib. Tidak beberapa lama setelah maghrib,KZ pun tiba. Lalu setelah meminta izin keorang tua AR, mereka pun pergi. Tujuanmereka adalah kampus UNP.

Menurut pengakuan KZ dan AR,keduanya melakukan pencurian helm karenaingin membantu temannya. Salah seorangteman mereka yang kurang mampu sangatmembutuhkan helm. Sehingga keduanyamemutuskan untuk mencuri helm dannantinya dijual kepada temannya denganharga murah. “Kami kasihan sama dia. Diaitu tidak mampu untuk beli helm baru,”ujar AR.

KZ dan AR mengaku baru pertama kalimencuri helm. Sebelumnya ia hanyamendengarkan cerita temannya yang sudahbiasa “beroperasi”. Bocah yang masih dudukdi bangku Sekolah Menengah Atas itu jugamengaku nekat mencuri helm di UNP

karena saran dari temannya. “Kata temansaya di UNP itu banyak helm yang bisadiambil,” ujar KZ sambil menunduk. Ketikaditanya siapa nama kawannya tersebut, KZtidak mau menyebutkan namanya.

Kasus pencurian helm juga seringkaliterjadi di UNP. Salah satunya yang dialamiPuput Fazriyanti. Puput kehilangan helmnyaketika kuliah di gedung Mata Kuliah Umum(MKU). Menurut pengakuannya, kehilanganhelm membuatnya trauma. “Sekarang sayaselalu membawa helm, apabila harusmemarkirkan kendaraan,” ujar Puput. Tidakhanya Puput, Rahman Setiadi Wibowo jugapernah mengalami kehi langan helm.Mahasiswa jurusan Biologi ini bahkan sudahdua kali kehilangan helm. Kejadian pertamadi Pustaka Pusat sedangkan kejadian keduaterjadi di parkiran GOR UNP.

Beberapa waktu terakhir giliran FakultasTeknik (FT) yang merasakan dampakketidakamanan di kampus. Tercatat adaempat jurusan yang mengalami pencurian,yaitu Jurusan Teknik Pertambangan, TeknikOtomotif, Teknik Sipil dan KesejahteraanKeluarga. Barang yang hilang antara laininfocus, kamera dan notebook.

Ketua jurusan Teknik Pertambangan,Drs. Bambang Heryadi, MT mengatakankehilangan yang terjadi beberapa lalumerupakan fakta bahwa masih lemahnyakeamanan di kampus. “Ini yang kehilanganhampir semua jurusan, bagaimana dikatakanaman?” ujarnya, Rabu (10/7). Kehilangantersebut diketahui Rabu 13 Maret lalu.Dimana sehari sebelumnya merupakan harilibur. Bambang memperkirakan pencuriantersebut terjadi saat hari libur, dimanaseluruh kegiatan kampus diliburkan.

Ketua Jurusan Teknik Pertambangan inijuga mengatakan bahwa maraknyakehilangan yang terjadi di kampus meru-pakan dampak dari lemahnya keamanankampus. Menurutnya untuk mengamankansebuah universitas dibutuhkan anggotasatpam yang lengkap, dimana seluruhnyadiberikan wewenang mengamankan setiapfakultas dan jurusan. Selain itu, keti-dakstrategisan lokasi UNP juga menjadi pe-nyebabnya. Lokasi UNP yang berbaur denganmasyarakat menjadikannya susah untukdikontrol. “Terkadang bukan mahasiswa punbisa masuk ke dalam lokal,” lanjut Bambang.

Beberapa kasus kehilangan lainnya punpernah terjadi di UNP. Bahkan salah satuAutomatic Teller Machine (ATM) yangterdapat di kampus pernah di bobol pencuri.

Kejadian tersebut berlangsung 4 Mei lalu.Kedua pelaku yang merupakan bukanwarga yang tinggal sekitar kampus itumengaku sudah sering melakukan aksinya.“Saya tinggal di daerah Anduring,” ujar salahsatu pelaku, Hr, Sabtu (4/5). Berselang tigahari giliran Masjid Raya Al-azhar yangdisantroni pencuri. Pencuri yang berhasilditangkap satpam kampus itu berusahamengambil kotak amal masjid. Buntut darikejadian tersebut pun diserahkan ke pihakkepolisian Padang Utara.

Polsek Padang Utara MenjawabMaraknya kehilangan yang terjadi di

UNP juga menjadi perhatian serius pihakPolisi Sektor (Polsek) Padang Utara. Haltersebut diungkapkan langsung KapolsekPadang Utara, Komisi Polisi (Kompol)Part ahian Pane , S. Sos . Menurutnyakehilangan yang terjadi di UNP bukanlahmasalah baru. Hal tersebut dikarenakanpihaknya seringkali menerima laporankehilangan dari mahasiswa UNP. Dalam satuminggu, Pane mengatakan hampir selaluada laporan kehilangan yang terjadi di UNP.

Terkait tingkat keamanan, sebenarnyapihak kepolisian mengaku pernah beberapakali mengingatkan pihak kampus. Pihakkepolisian menyarankan pengelola kampusuntuk meningkatkan keamanannya, sepertimemasang spanduk himbauan kepadapemilik kendaraan agar memasang kuncicadangan, memasang Closed-Circuit Televi-sion (CCTV) dan melakukan penjagaan dilokasi parkir. Namun menurutnya reaksi yangdiberikan pihak kampus tidak seperti yangdiharapkan. “Kami beberapa kali meng-himbau pihak kampus untuk meningkatkankeamanan, namun sampai sekarang belumjuga dilakukan,” kata Pane.

Pane juga mengatakan, kampus seha-rusnya lebih serius lagi dalam menanggapikasus pencurian. Menurutnya untuk mem-buat perubahan ke arah yang lebih baikmemang butuh kerja keras dan pengorbanan,begitu juga untuk meminimalisir pencuriandi kampus. Seperti halnya pihak kampusharus menyediakan CCTV dan sistem parkirkendaraan terpusat. Ia mengatakan untukmenyediakan CCTV dibeberapa lokasi kam-pus harus mengeluarkan biaya, demikianjuga jika melakukan parkir terpusat, maha-siswa dan dosen harus rela berjalan kakimenuju lokal kuliah. “Kalau tidak mau beru-saha, ya tetap saja akan buruk,” tutupnya.

Laporan: Kru SKK Ganto

Himbauan: Sebuah spanduk yang berisi himbauan dipasang di parkiran Fakultas Teknik UNP. Himbauan tersebut berisi agarpemilik kendaraan bermotor lebih meningkatkan kewaspadaan dari aksi pencurian, Rabu (21/8). f/Media

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

6 Laporan

Di Balik Maraknya Kasus Pencurian

Satuan Pengamanan kampus UNPminim sarana dan pra sarana. Hal

tersebut diperparah denganjumlah personil yang tak sepadan

dengan posko yang ada.

Rawan: Parkiran yang berada langsung di pinggir jalan membuat parkiran yang berada di dekat Fakultas Teknik rawan aksi pencurian, Rabu (21/8). f/Media

Pintu masuk: Pintu masuk UNP dari GOR terlihat padat. Banyaknya pintu masuk UNP menjadi salah satu penyebabtingginya kasus pencurian, Rabu (21/8). f/Media

Di dalam gedung bercat putih yang mulaipudar itu, Arinaldi Oskar dan rekan-rekannya sesama Satuan Pengamanan(Satpam) tengah asyik menonton siarantelevisi. Gedung tersebut merupakan PoskoSatpam kampus Universitas Negeri Padang.Kantor tempat Oscar dan Satpam UNPlainnya bertugas. Sebagai salah satu anggotakeamanan kampus, Oscar mengaku banggabisa bekerja untuk negara. Menurutnyamenjaga aset negara yang terdapat di UNPsudah menjadi prioritasnya. “Menjagaketertiban dan keamanan sudah menjadiprioritas kami. Kami harus siap siangmaupun malam,” ujar Oskar, Minggu (21/7).

Oskar merupakan Komandan Regu(Dandru). Tugasnya adalah mengkoordinirtiap regu yang ada. Mulai melakukan apelsebelum melaksanakan tugas, mengecekkehadiran anggota dan memantau jalannyatugas anggota. Di UNP terdapat tiga reguyang masing-masingnya beranggotakan 20orang. Namun, dalam menjalankan tugasnyaDandru tetap berkoordinasi dengankomandan Satpam.

Baru-baru ini UNP seringkali mengalamipencurian. Sebagai anggota keamanankampus, Oskar pun menyayangkan haltersebut. Menurutnya kehilangan yangselama ini terjadi merupakan tamparan bagitimnya. “Wajar saja jika orang berpandanganburuk terhadap kami. Tapi yang jelas kami

selalu berusaha bekerja maksimal,” ujarOskar. Berdasarkan catatan Satpam, kasusyang sering terjadi diantaranya kehilangankendaraan, pencurian di jurusan, pencurianhelm, pencurian kotak amal masjid sampaipembobolan Automatic Teller Machine (ATM).

Oskar menilai jika kritikan sebagian or-ang terhadap kinerja Satpam wajar-wajarsaja. Namun ia mewakili anggota Satpamla innya memil iki al asan te rsendir i .

Menurutnya tidak maksimalnya kinerjaSatpam tersebut bukan karena murnikesalahan pribadinya, melainkan sarana danpra sarana yang tersedia tidak memadai.Selama ini Satpam UNP hanya mengandalkanKartu Tanda Anggota saja. Sementaraperalatan keamanan seperti Handy talky danborgol tidak disediakan. “Selama ini kamihanya mengandalkan telepon pribadi,” lanjutSatpam yang telah tujuh tahun mengabdiuntuk UNP itu.

Hal serupa juga dikatakan Inal, petugaskeamanan di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA). MenurutnyaSatpam tidak bisa disalahkan sepenuhnya.Selama ini ia telah bekerja maksimal, sesuaidengan peraturan yang telah ditetapkan.Ia mengatakan semaksimal apapun yangdilakukan, tapi tidak didukung dengansarana dan pra sarana yang memadaipercuma saja. “Disini bahkan lebih banyakmalingnya dari pada Satpam,” ujar Inal,Kamis (13/6).

Berdasarkan catatan Satpam UNP,anggota yang dimiliki berjumlah 62 personil.Pembagian anggota berdasarkan lokasi,yakni tiap pos terdapat satu anggota Satpam.Pos tersebut meliputi fakultas, BAAK, UPPL,Perpustakaan, Rektorat, Kantor Perl-engkapan, gerbang utama, dll. Denganpembagian seperti itu, Inal menilai sangatmelemahkan kinerja Satpam. “Sebut saja FIKyang memiliki lahan parkir cukup banyak.Lalu bagaimana satu orang Satpam dapatmengontrol lokasi yang berjarak 15 menititu dengan maksimal?” terang Inal.

Lemahnya keaman-an kampus juga dira-sakan Elvi SyukrinaEri anto . Mahasi swaJurusan PendidikanMatematika itu menga-takan jika sistem kea-manan kampus semes-tinya harus benar-benardiperhatikan. “Jika adakehilangan, pihak kea-manan lah yang harusdipertanyakan,” ujar-nya, Jumat (21/6).

Senada denganungkapan Elvi, BettiArvita Mahasiswa Ju-rusan Akuntansi jugamengeluhkan keaman-an kampus. Menurut-nya saat ini perma-salahan kehilangan dikampus sudah sering-kali terjadi, dan itumembuat mahasiswaresah. “Saya seringkalimenjumpai kawan yangkehilangan dan ituseharusnya menda-patkan perhatian se-rius,” ungkapnya, Ka-mis (20/6).

Kondisi Kampus Kurang StrategisTerkait pencurian yang marak terjadi,

Risma Apdeni, S.T, M.T selaku dosen TeknikSipil mengatakan hal tersebut lebihdikarenakan kondisi kampus yang kurangstrartegis. Ia mengatakan sejatinya kampusitu tidak kondusif jika dijadikan aksesumum. Banyaknya akses masuk merupakansalah satu penyebab UNP rawan pencurian.

Ada beberapa lokasi yang bisa dijadikan

akses masuk kampus, diantaranya gerbangutama, gerbang dua dekat Bank BNI, dangerbang masuk dekat GOR UNP serta jalan-jalan tikus menuju kampus. “Seharusnyaakses masuk kampus dibatasi” ujarnya,Selasa (11/6) . Ia juga berharap agarpengawasan sistem parkir lebih diperhatikanlagi. “Mungkin dengan menyediakan lokasiparkir terpusat bisa menjadi solusi,”lanjutnya.

Terkait minimnya keamanan yang ada,Apdeni juga membenarkan jika saat ini UNPmas ih butuh l eb ih banyak satpam.Menurutnya dengan jumlah mahasiswa lebihdari tiga puluh ribuan, tidak seimbangdengan jumlah satpam yang hanya 62 or-ang. “Seharusnya ada penambahan untukanggota keamanan,” ujarnya.

Perbedaan Dengan Kampus LainLain halnya dengan UNP, Universitas

Andalas (Unand) memiliki sistem keamananyang lebih ketat. Di kampus itu, Satpamada yang bertugas bak seperti intel.Berpakaian preman dan sulit diidentivikasi.Menurut Komando Satpam kampus Unand,Muhamad Djamil, hal itu bertujuan untukmeminimalisir tindakan kejahatan. “Strategiitu menekankan kita tidak boleh lengah.Dengan berpakaian seperti preman, pelakutidak akan mengetahui jika seandainya akanberaksi,” ujarnya, Rabu (12/6). Selain itu,mereka juga memiliki mobil yang dijadikanuntuk berptroli. Namun, saat ini pihaknyatengah mengupayakan agar pihak kampusmemberikan mobil yang baru.

Djamil mengatakan, meskipun saat inianggotanya masih dikatakan kurang, tetapipekerjaan harus jalan semaksimal mungkin.Menurutnya itu bukan menjadi alasan untuktidak maksimal dalam mengamankankampus. “Walaupun jumlahnya masihkurang, kita harus bisa berdayakan seefektifmungkin,” ujarnya. Bahkan ia menambahkanjika perlu, rekan yang masuk malam, kitamasukan siang. Patroli juga diperbanyak.“Patroli kita lakukan dengan roda empat,roda dua dan jalan kaki,” imbuh Djamil.

Sementara itu, saat dikonfirmasi keRektor UNP Prof. Phil Yanuar Kiram, melaluisekretarisnya Ia menuturkan enggan untukmengomentari permasalahan kemalinganyang tengah terjadi saat ini. Menurutnyakepala satpam dan pihak berwenang lainnyalebih mengetahui persoalan ini.

Laporan kru SKK Ganto

Oleh Hasduni/ Via

Laporan 7

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Satpam Kampus MenjawabKasus pencurian tengah marak terjadi

di kampus kuning. Berbagai kasus pencurianpun tercatat di buku laporan SatuanPengamanan (Satpam) kampus. Mulai darilaporan pembobolan mesin Anjungan TunaiMandiri (ATM), pencurian motor, pencurianhelm, laptop, sampai pencurian kotak amalmasjid.

Bukan hanya itu, akhir-akhir ini FakultasTeknik juga mengalami pencurian. Barang-barang jurusan seperti infokus, laptop sampaikamera menjadi sasaran si “tangan panjang.”Hal itu dialami hampir setiap jurusan difakultas orange. Seperti Jurusan TeknikPertambangan, Teknik Sipil , TeknikElektronika, Teknik Otomotif dan Ke-sejahteraan Keluarga.

Menurut beberapa pihak, ketidakamanankampus tersebut diakibatkan oleh beberapafaktor. Selain akses masuk yang terlalubanyak, keberadaan dan kinerja Satpam jugamenjadi tanda tanya. Seperti yang diung-kapkan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan,Drs. Bambang Heryadi, MT. Menurutnyasudah selayaknya sebuah kampus besarseperti UNP memiliki porsi anggota satpamyang juga memadai. “Jangankan untukmemiliki posko di jurusan, di fakultas sajamasih kurang,” ujarnya, Rabu (10/7).

Saat ini UNP hanya mempunyai 62anggota Satpam. Jumlah tersebut dibagiuntuk mengamankan fakultas, gedungrektorat, perpustakaan umum, gedung MKU,dan gedung-gedung lainnya. Sehinggajumlah satpam yang berjumlah 62 tersebutdirasa kurang sebanding j ika harusmengamankan posko yang ada.

Hal itu pun mengundang tanda tanyabesar yang tertuju pada Satpam kampus.Karena tanggung jawab keamanan kampusberada di bawah naungan pos komandosatpam. Bagaimana Satpam kampusmengatasi hal tersebut? Apa sebenarnyafaktor di balik ketidakamanan itu? Zulkifli(Komandan Satpam UNP) dan Ferri Syaputra(Wakil Komandan Satpam UNP) sempatmemaparkan permasalahannya beberapawaktu lalu kepada reporter SKK Ganto, MeriSusanti dan Wezia Prima Zolla, Senin (15/7).

Siang itu, Komandan dan wakil SatpamUNP baru saja menyelesaikan rapat. Setelahmenyelesaikan rapat, mereka baru bersediauntuk diwawancarai. Sebelum wawancaraberlangsung, mereka sempat membersihkanlokasi yang akan dijadikan wawancara. Diruangan komandan Satpam, wawancaraberlangsung. Selama satu jam lebih, keduapimpinan Satpam kampus itu bergantianmenjawab pertanyaan yang diberikan.Berikut hasil wawancara yang berhasildirekam reporter SKK Ganto.

Bagaimana sistem pengamanan di UNPselama ini?

Sistem pengamanan di UNP ini bekerjaselama 12 jam. Tugas dari Satpam di UNPberdasarkan kepada Tugas Pokok dan Fungsi(Tupoksi). Tupoksi Satpam ini biasa disingkatmenjadi Turjawali (pengaturan, penjagaan,pengawalan dan patroli). Apapun tugas yangdijalankan Satpam UNP, maka selalumengacu pada Tupoksi ini.

Apakah itu waktu yang seharusnya?Sebenarnya waktu yang ditetapkan untuk

kami bekerja hanya delapan jam.

Lalu, kenapa bisa begitu?Hal ini karena jumlah tenaga pengaman

di UNP yang kurang atau terbatas. KampusUNP yang memiliki lahan yang cukup luasdan mahasiswa yang bisa dikatakan banyaksaat ini hanya mempunyai 62 orang satpam.Itu sudah termasuk satu orang Komandandan Wakil Komandan, tiga Komandan Regu(Dandru) dan Wakil Komandan Regu(Wadandu). Sedangkan selebihnya adalahanggota. Dandru bertugas mengkoordinirregu dalam menjalankan tugas. Mulai darimelakukan apel sebelum melaksanakantugas, mencek kehadiran anggota dan

memantau jalannya tugas anggota. Masing-masing regu beranggotakan 20 orang.Sedangkan Dandru itu sendiri tetapberkoordinasi dengan Komandan Satpam.

Seharusnya berapa orang jumlah satpamdi UNP?

Sekarang, pada setiap fakultas di UNPhanya ditugaskan satu orang satpam. Pada-hal, setidaknya ada dua orang satpam untuksatu fakultas. Apalagi lokasi-lokasi yang harusdijaga jumlahnya juga banyak, seperti BAAK,rektorat, gerbang, perpustakaan, per-lengkapan, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan pembagian kerjasatpam?

Kami bekerja per-shift. Setiap shift terdiridari komandan regu, wakil komandan regu,dan anggota-anggota setiap pos. Dan yangbertanggungjawab pada tiap shift adalahkomandan regu. Sedangkan tugas kami yangsebenarnya yaitu menjaga inventaris negara.Sayangnya, melihat keadaan fakultas-fakultasUNP yang semrawut juga menjadikan kamisebagai penjaga parkiran.

Apa yang menyebabkan UNP masihrawan dengan aksi pencurian?

Tidak bisa disimpulkan jika yang menjadipenyebabnya adalah kelalaian Satpam.Buktinya, Satpam beberapa kali berhasilmenggagalkan kasus pencurian, sepertipembobolan ATM, pencurian kotak amalmasjid sampai pencurian helm. Menurutsaya, maraknya kehilangan itu lebihdikarenakan UNP yang mempunyai aksesmasuk yang terlalu banyak. Itu jugadiperparah dengan lokasi kampusnya yangberada di tengah-tengah masyarakat.Mungkin permasalahan pada Satpam karenatidak bekerja secara maksimal. Dan itu jugadikarenakan jumlah Satpam yang hanyaberanggotakan 62. Dan itu bisa dikatakanmasih kurang banyak.

Kenapa bisa dikatakan kurang?Jumlah Satpam yang ada sekarang tidak

sebanding dengan banyaknya lokasi yangharus diawasi. Di Fakultas Teknik misalnya,dimana di sana hanya memiliki satu orangSatpam. Padahal di fakultas ini banyak lokasiyang harus diawasi oleh Satpam. Sebut sajaakses masuknya yang terlalu banyak. Karenalokasinya berada di tengah-tengan univer-sitas, mungkin hal tersebut yang membuatakses masuknya cukup banyak. Selainpermasalahan akses masuk, kondisiparkirnya yang tidak tertata dengan rapijuga menjadi permasalahan tersendiri. Dilain sisi, satu orang Satpam itu tadidiharuskan untuk melakukan patroli.

Kehilangan apa saja yang seringdilaporkan?

Biasanya laporan yang sering masuk itukehilangan sepeda motor. Mungkin karenamahasiswa UNP saat ini yang mayoritasmenggunakan sepeda motor . Merekkendaraan yang seringkali hilang itu adalahjenis motor Yamaha dan Suzuki FU.

Menurut Anda, apa penyebab seringnyakehilangan kendaraan itu?

Kelalaian mahasiswa itu sendiri. Soalnyabeberapa kali ada laporan kasus kehilanganmotor penyebabnya adalah karena gara-garasi pemilik lupa mengambil kunci motornya.Kunci tersebut tertinggal di motor. Selainitu, kami juga telah menyarankan mahasiswauntuk menggunakan kunci bantu demikeamanan motor mereka. Bahkan spandukuntuk menggunakan kunci ganda jugasudah ada.

Jika ada laporan, tindakan apa yangdiambil selanjutnya?

Jika ada laporan kehilangan, kamilangsung akan mencek ke Tempat KejadianPerkara (TKP), apakah memang betulkehilangan atau tidak. Selanjutnya kami akanlaporkan ke pihak kepolisian untuk ditindak

lanjut i . Kalau nant inya kami yangmenemukan akan kami kembalikan. Kamipunya berita acara penyerahan terimabarang-barang yang kami temukan kepadapemiliknya. Tentunya juga mereka harusmenunjukkan identitasnya, seperti KartuTanda Mahasiswa. Jika yang hi langkendaraan motor, berarti mereka harusmenunjukkan STNK.

Apakah semua laporan itu benar adanya?Terkadang tidak semua laporan itu

benar. Kadang ada mahasiswa yang melaporkehilangan motornya, tetapi setelah ditemuidi lapangan, ia hanya lupa dimanamemarkirkan kendaraan.

Apakah ada tanggung jawab darikeamanan jika ada laporan kehilangan?

Kami akan be rusaha secepat nyamenghubungi pihak kepolisian, agar merekabisa cepat mengusut kasus kehilangannya.Dan kami juga tetap mencatat seluruhkehilangan yang ada. Yang kami lakukanhanya sebatas tanggung jawab kami sebagaikeamanan kampus saja. Selanjutnya kamihanya membantu saja, demi memperlancarproses hukum bagi si korban. Seperti prosespenangkapan sampai selesai di BAP, danmenghadirkan saksi di persidangan.

Jika ada pelaku yang tertangkap, halapa yang dilakukan?

Jika tertangkap tangan dan ada buktinya,kami tidak ada wewenang untuk mengha-kiminya. Ingat, kami hanya keamanankampus. Biasanya setelah itu kami akan me-nyerahkan sepenuhnya pada pihak kepo-lisian karena merekalah yang ber-wenang. Prosedurnya setelah ditangkapdan diinterogasi maka kami berkoor-dinasi dengan Komandan Satpam dandi teruskan kepada Kapolsek PadangUtara . Namun saat prosedurberlangsung, pimpinan Universitastetap kami beritahukan dan mem-berikan laporan.

Apa upaya Satpam UNP untukmeminimalisir kehilangan di kampus?

Sebenarnya kami sudah berupayasemaksimal mungkin dalam bekerja,seperti memperbanyak patroli.Seorang Satpam kampusadalah jembatan peng-hubung terhadap tindakankriminal atau kejahatanyang terjadi di UNP. Jadi,kami hanya bisa menja-lankan tugas semaksimalmungkin.

Apakah sarana un-tuk patroli telah ter-penuhi?

Sebenarnya masihkurang. Contohnyasaja pesawat (handytalky). Handy talkybaru ada seminggu ini,

itupun hanya untuk beberapa titik yangrawan saja. Jangkauan jaringannya punjuga masih jadi kendala. Dan lagi ketikajaga malam, kami tidak disediakan minuman(gula dan kopi). Kalau diinstansi lain itudisediakan, mengingat bila jaga malammembutuhkan tenaga yang lebih, seperti:senter, borgol, tongkat, dan hal lain yangdibutuhkan.

Apakah gaji yang diterima telahmemadai?

Cukup memadai , nominalnya Rp1.350.000,00. Sekarang masih dalam standargaji provinsi.

Bagaimana dengan kebutuhan yanglainnya?

Yang menjadi masalah adalah cuti, diinstansi lain satpam ada cutinya, untuk diUNP tidak ada. Hal itu sepele, tapi sebenarnyadapat mempengaruhi kinerja anggota.

Apa saran Anda untuk keamanankampus ini?

Mungkin ada beberapa upaya untukmeningkatkan keamanan kampus ini.Pertama, membuat satu pintu masuk dankeluar itu hanya satu, jalan yang lainnyaditutup. Kedua, lahan parkiran dijadikansatu tempat. Misalnya satu fakultas satulahan parkir. Dengan demikian akan mudahmengawasinya. Kami juga berharap antaraSatpam dan civitas akademika di UNP ituada saling menghargai, kita harus sama-sama menjaga apa yang ada. Dan kamiminta tolong perhatikan kami (Satpam) jika

seandainya kami salah,tolong diperingati, dan jikakami membuahkan pres-tasi dalam menjalankantugas, kami juga butuhpenghargaan, mini-malkan diberikanucapan terimakasih.Sehingga lebih ter-motivasi dalam be-kerja.

Ferri Syaputra(Wakil Komandan

Satpam UNP)

NyeriDatang Bulan

Elegi Sampah\

Jika Anda mengalami masalah kesehatan, silahkanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Andakepada pengasuh rubr ik ini ke emai l Ganto ,[email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

8

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Diasuh olehdr. Pudia M. Indika

Assalamualaikum DokterDisetiap datang bulan, di hari pertama saya selalu mengalami

sakit pada bagian perut dan pada hari kedua pinggang sayajuga mengalami sakit yang hebat. Ini sudah berlangsungsemenjak lebih kurang 5 tahun yang lalu. Saya pernahmeminum obat penawaar rasa sakit, dan sakitnya lumayanberkurang. Hanya saja saya takut hal ini akan berdampakburuk nantinya. Bagaimana cara mengatasinya Dokter? Adakahobat herbal yang aman? Kira-kira apakah selamanya sayaakan mengalami nyeri seperti itu? Terimakasih Dokter.

Dh, Mahasiswa UNP

Waalaikumsalam Wr.WbSalam sehat Dh,Nyeri haid dalam istilah medis disebut juga dysmenorrhea

(dismenore) atau menstrual cramps. Di Indonesia, angkakejadian dismenore 64,25% , terdiri dari 54,89% dismenoreprimer dan 9,36% dismenore sekunder.

Dismenore adalah kondisi medis saat haid yang dapatmengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan, ditandaidengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul.Perbedaan beratnya nyeri saat menstruasi tergantung kepadakadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore/nyerihaid memiliki kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggidibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore.

Klasifikasi Dan PenyebabA. Dismnore Berdasarkan jenis nyeri adalah:1. Dismenore Spasmodik.adalah nyeri yang dirasakan di bagian bawah perut dan

terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai. Dismenorespasmodik dapat dialami wanita muda maupun wanita berusia> 40 tahun. Gejala yang timbul: pingsan, mual, muntah. Nyeriini biasanya berkurang setelah melahirkan walaupun tidaksemua wanita mengalami hal tersebut.

2. Dismenore Kongestif.Dirasakan beberapa hari sebelum haid datang. Pada saat

haid datang, tidak terlalu menimbulkan nyeri. Bahkan setelahhari pertama haid, penderita dismenore kongestif akan merasalebih baik. Gejala yang ditimbulkan: nyeri payudara, mudahtersinggung, pegal, gangguan tidur, memar pada paha ataulengan atas.

B. Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yangdapat diamati:

1. Dismenore primer.adalah nyeri haid tanpa ditemukan adanya kelainan

kandungan atau organ reproduksi . Sering terjadi,kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15%diantaranya mengalami nyeri pada saat haid yang hebat.Biasanya timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahunsetelah haid pertama. Nyeri diduga berasal dari kontraksirahim yang dirangsang oleh prostaglandin.

Faktor lain yang memperburuk dismenore adalah rahimyang menghadap ke belakang, kurang olahraga, stres baikpsikis maupun sosial. Pertambahan umur dan kehamilan akanmenyebabkan menghilangnya dismenore primer.

2. Dismenore sekunder.adalah nyeri haid yang disebabkan adanya kelainan

kandungan atau organ reproduksi. Penyebabnya adalah mioma,polip, endometriosis, adenomiosis, peradangan pada tuba,perlengketan abnormal antara organ dalam perut, pemakaianKB IUD, tumor dan lain-lain. Seringkali timbul pada usia 20tahun.

Tips pencegahan dan penanganan :1. Istirahat yang cukup, Olahraga teratur, namun hindari

olahraga yang berat.2. Kompres hangat di daerah perut, mandi dengan air

hangat3. Lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah,

mengkonsumsi vitamin B1 dan B2 (menurut penelitian dariUniversity of Massachusetts, wanita yang rutin mengkonsumsivitamin B1 dan B2 mengalami nyeri haid yang lebih ringan),konsumsi Obat penghilang rasa nyeri misalnya ibuprofen,namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter.

4. Hindari mengkonsumsi alkohol, kopi dan coklat5. Kalsium dan Vitamin D sangat dianjurkan untuk

membantu meringankan gejala dismenore jika dikonsumsi sejakdini.

Semoga bermafaat (dr.PM)

Dilahirkan di Padang pada 29Desember 1981. Alumnus

Pascasarjana UGM ini sekarangbergiat sebagai Dosen pada

Fakultas Ilmu Sosial UNP dan dosenluar biasa FISIP UNES Padang.E-mail: [email protected]

Siska Sasmita

Pandemi yang berkembang pada musim-musimtertentu tidak terlepas dari kebiasaan masyarakatyang menganggap sepele persoalan sampah. Sebagianwarga memiliki kecenderungan bertindak reaktifketika pandemi mewabah, memerangi sampahdengan cara ekstrem sekalipun. Seketika pandemilenyap, lenyap pulalah tindakan penjagaan lingkung-an karena acapkali tindakan tersebut tidak dilandasioleh kesadaran. Akibatnya, penyakit sejenis kolera/disentri muncul dari kondisi lingkungan yang kotor,menyebar ke rumah-rumah dan menghinggapi ang-gota keluarga.

Mempolitisasi lingkungan untuk kepentingantertentu juga menjadi pilihan keliru, seperti memak-sa para petugas kebersihan bekerja keras saat adakunjungan resmi, atau sibuk membenahi lingkunganuntuk event-event tertentu. Sudah bukan waktunyamemanipulasi lingkungan melalui kebijakan egoistikdan reaksioner. Cara-cara ini hanya akan menim-bulkan krisis berkelanjutan bagi lingkungan.Tak bisadipungkiri dewasa ini masih “bertebaran” penganutantroposentrisme yang memandang alam dan segalaisinya sekedar alat pemuas kebutuhan manusia.Mereka cenderung bersikap eksploitatif terhadapalam tanpa berupaya mempertimbangkan ambangbatas ketahanan alam.

Mari belajar dari memoar yang ditulis Nh. Dinitentang etika memperlakukan lingkungan. Tanah,air, dan udara dijaga keluarga Dini penuh cintadan kesabaran. Bapak dan Ibu Dini, Tuan Salyo-wijoyo dan nyonya mungkin tak pernah mengenalistilah biosentrisme. Tapi beliau memahami benarbagaimana berlaku hormat terhadap lingkungan.Nyonya Salyowijoyo bahkan menggambarkan tentangkedermawanan bumi kepada manusia. Sabar dandermawanlah seperti bumi. Diakau injak dan ludahi namuntak hentinya memberimumakanan dan minuman(Nh.Dini, 2002:15).

Istilah biosentrisme secarateoritis memang baru dikenallewat tulisan Albert Schweitzer,pemenang Nobel tahun 1952. Intiteori biosentrisme adalah hormatsedalam-dalamnya te rhadaplingkungan (reference for life).Albert Schweitzer seorang dokterdan filsuf yang menetap danmengabdi selama bertahun-tahundi Afrika. Dari pengalamannyadengan alam Afrika yangmenakjubkan sekal igusterancam punah, ia mena-warkan e t ika hormatkepada kehidupan.

Seiring perkembanganpengetahuan, cara pandangbiosent ri sme t ernyatamengalami pe rluasan.Penghormatan dan etikamoralitas dinilai tak hanya berlaku bagimakhluk hidup (lingkungan biotis)semata, akan tetapi melingkupi segenap komunitasekologis. Atas dasar itu lahirlah cara pandangekosentrisme yang menekankan kewajiban dantanggung jawab moral kepada seluruh realitasekologis.

Kesadaran soal kebersihan misalnya, tidaklahsemata-mata karena kebersihan itu pangkalkesehatan, seperti kata pepatah. Atau karena lokasiyang bersih akan menuai penghargaan semacamAdipura atau Adiwiyata. Dalam pandangan A.SonyKeraf (2002: 27), menjaga kebersihan lebihmerupakan bagian dari etika terhadap lingkunganyang secara kritis merefleksikan keputusan/tindakanyang harus dilakukan manusia dalam menghadapipilihan-pilihan moral yang terkait dengan isulingkungan hidup.

Pandangan Keraf diwarnai oleh pemikiran ArneNaess (1973) tentang deep ecology yang berintikankearifan mengatur hidup selaras dengan alam. Naessmenekankan perubahan gaya hidup yang berakardari perilaku manusia. Manusia harus mengakuibahwa kelangsungan hidupnya dan spesies laintergantung dari kepatuhan pada prinsip-prinsipekologis. Tujuan dan kepentingan manusia tetapdapat diper juangkan, tetapi t idak denganmengabaikan atau mendominasi lingkungan.

Kendati bukan sesuatu yang baru, pemikiranyang ditawarkan Naess merujuk pada perubahanradikal yang berakar dalam perubahan cara pandang(a radical transformation in worldview) yang diikutidengan perubahan mental dan perilaku dan tercermin

di dalam gaya hidupbaik sebagai individumaupun kelompokbudaya.

Seperti yang di-alami seorang rekanyang pulang mengi-kuti program shortcourse pada salah satuuniversitas di Taiwan.Ia membawa ceritaseputar kebersihan disana. Betapa resiknyalingkungan kampus diTaiwan, dapat “diga-ransi” bahwa pengun-jung tidak bakalanmenemukan sepotongsampah yang tercecerdi lingkungan kam-pus. Pembaca mung-kin berasumsi pihakuniversitas Taiwanmenyediakan angga-ran yang cukup besaruntuk upah petugas kebersihan, atau sanksi berat bagiyang membuang sampah sembarang tempat. Layaknyasanksi denda/kurungan bagi warga yang meludah semba-rangan di Singapura.

Asumsi-asumsi pembaca tersebut terbantah oleh fakta,bahwa kebersihan kampus di Taiwan merupakan hasiljerih payah mahasiswa yang setiap hari secara bergiliranmelakukan “piket”. Ini bukan cerita semata, sebab penulismelihat secara langsung bukti berupa foto mahasiswa-mahasiswi yang rapi jali hendak mengikuti perkuliahan

(lengkap dengan tas cangklong/ransel)yang menyempatkan dirimengepel ruangan kelasataupun menyapu halaman

kampus.Jika dilihat kampus yang ada

di Indonesia, seperti kampusUniversitas Negeri Padang(UNP), permasalahan utamayang dialami sekaligus palingberat untuk diatasi adalah

merubah cara pandang semua entitaskampus seputar t anggung jawab

mengelola sampah. Mahasiswa/pegawai/dosen tidak memahami bahwa tata kelola

sampah tidak semata menjadi beban 100%yang harus dipikulkan petugas

kebersihan. Namun, hal inimenjadi kewajiban ber-sama untuk menjaga danmelestarikan lingkungan.Tentu tidak lah sukar bagi

mahasiswa untukmembuang bung-kus makanan/minuman yangte lah merekakonsumsi ketempat sampah.

Begitu pun dengan pegawai/dosen, menyerahkan kertas-kertas bekas ke petugas daur ulang, dan para pedagangmembersihkan lokasi dagangannya setiap sebelum danselesai berdagang.

Hal ini akan dapat terealisasikan jika transformasi carapandang antroposentrisme menuju ekosentrisme. Ditambahlagi dukungan/support dari pihak universitas melaluiberagam kebijakan, semisal program piket kebersihan,sosialisasi gerakan kampus sehat, serta penyediaan tempatsampah yang mencukupi dan memadai.

Berkaca pada belahan dunia lain, warganya mulai beralihke pola pikir yang mencerminkan kecerdasan ekologis(ecological intelligence) dan gaya hidup hijau (green liv-ing). Sebagai salah satu kampus religius tentu UNP takingin terus-menerus berkutat pada masalah sampah. Ketikasampah menumpuk, bukan masanya lagi melemparkesalahan ke petugas kebersihan yang dianggap tidakbekerja maksimal. Sudah semestinya semua warga kampusbahu-membahu untuk meringankan beban para petugaskebersihan dengan berlaku etis sesuai anjuran klasik‘buanglah sampah pada tempatnya.’

Sebaikya semua pihak menyadari bahwa tindakandestruktif terhadap lingkungan acap berujung pada krisis.Seperti banjir besar yang melanda kota-kota di Indonesia,hal ini bukan semata dikarenakan curah hujan yang terlalutinggi, pendangkalan sungai atau kerusakan saluran air.Masalah yang muncul adalah bertumpuknya sampah yangmengakibatkan penyumbatan gorong-gorong menjadi faktorpemicu.

Grafis: Jefri

Terciptanya Manusia Robot

Terserang Virus GadgetJika Anda mengalami masalah Psikologi, silahkan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada

pengasuh rubrik ini ke email Ganto, [email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaan harapdilengkapi dengan identitas.

9

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Diasuh olehNiken Hartati, S.Psi, M.A

Assalamualaikum Bu,Akhir-akhir ini saya seperti terke-

na virus dari ponsel yang membuat sayakecanduan dan menghentikan aktivitasyang penting. Bahkan saat belajar, sayalangsung secepat mungkin melihat pesandan membalas chat tersebut. Sayamenghabiskan waktu berjam-jam di depanhp sehingga niat saya belajar danmembuat tugas jadi terbengkalai. Tidakhanya itu, tidur saya sering larut malamhingga pukul 02.00 WIB dini hari karenasaya browsing dan online tanpa batas.Saya takut kebiasaan saya ini semakinparah dan terkadang saya susah tidurnyenyak. Bagaimana caranya bumenghilangkan kebiasaan tersebut Bu?Apa yang harus saya lakukuan untukmencegah virus ­itu datang kembali?Mohon jawabannya bu.

Wassalam.

Wa’alaikumsalam wr. wb.Kemajuan teknologi informasi akhir-

akhir ini memang memudahkan kitamengakses segala informasi yang kitainginkan sekaligus memberi keleluasaan

dalam menjalin hubungan sosial denganorang-orang. Kita akan disebut melekteknologi jika pemanfaatannya dapatmembuat kita mencapai produktivitas yanglebih tinggi. Sebaliknya yang terjadi padananda adalah sesuatu yang bisa disebutdengan istilah “teknogrogi” yaitu saatteknologi justru membuat nanda terjerumusdalam penggunaan waktu yang tidak efisienbahkan lalai pada tugas dan kewajiban.

Menilik keluhan dimana nanda merasatidak tenang jika dijauhkan dari gadgetkesayangan dan menggunakannya terusmenerus tanpa tujuan yang jelas lebih dari2 jam, dan meninggalkan tanggungjawabyg seharusnya nanda kerjakan, maka nandasecara resmi menyandang status “kecanduaninternet” (addicted to internet).

Saya bersyukur nanda mengungkapkanpermasalahan ini sehingga nanda dapatsegera mengatasinya sebelum lebih banyaklagi pekerjaan yang nanda abaikan danmembuat nanda menyesal di kemudian hari.

Sebelumnya nanda perlu menyadaribahwa tidak semua pengguna internet dapatserta merta mengalami kecanduan saatmenggunakan teknologi, hanya orang-or-

ang yang memiliki kerentanan yang mudahteralihkan dari pengguna reguler kepenggunaan yg impulsif. Penyebabnyakerentanan tersebut beragam, bisa karenatidak dapat menghadapi stessor dalam hidupsehari-hari (tugas banyak dan sulit) ditambahdengan minimnya dukungan dari orang-orang terdekat (keluarga tidak kondusif)dan nanda sendiri mungkin tanpa disadaritidak memiliki kendali diri yang kuat, sertabelum memiliki visi dan misi hidup yangjelas untuk dicapai. Hal tersebut membuattingkah laku nanda menjadi kurang terarahseperti terlihat dari kegiatan browsing yangnanda lakukan, well, belum menghasilkansesuatu yang secara nyata berguna.

Banyak pekerjaan yg harus nandaselesaikan untuk mengatasi permasalahannanda, namun pertama-tama nanda dapatmenukar gadge t nanda (seper t inyasmartphone) ke jenis yang konvensional(cukup untuk telepon dan sms saja dulu).Jelas, nanda akan menghadapi perasaantidak nyaman yang luar biasa, dalam kasusdrug abuse disebut sakaw, namun nandaharus mampu menghadapinya.

Jika membutuhkan internet, nanda bisa

akses lewat wifi kampus atau warnetmenggunakan laptop, pastikan tidakmengakses fasilitas jejaring sosial saatmenggunakannya. Seiring nanda mulaimengijinkan pikiran nanda beradaptasidengan limitasi penggunaan internet, cobakembangkanlah pikiran nanda untukmenyusun visi dan misi hidup nanda,buat perencanaan dan strategi pen-capaiannya.

Nanda perlu menyadari bahwa nandasudah cukup dewasa. Selain itu, nandajuga harus mengembangkan pergaulansosial nanda di dunia nyata. Nanda perlumencari teman dekat yang dapatmenginspirasi hidup nanda (tidak haruskekasih, asalkan dia memiliki kualitasyang perlu anda contoh), jika perlugabunglah dengan kelompok studi atauorganisasi kemahasiswaan (hal iu jugadapat meningkatkan level referensi andadi kertas lamaran kerja). Saya tidak akanmengatakan bahwa semua itu merupakanpekerjaan yang mudah, namun nandaharus memperjuangkan masa depannanda hari ini juga, sekarang juga.Selamat mencoba.

Suatu ketika, ada seorang anak yangdisuruh ibunya membeli keperluansehari-hari ke pasar. Sang ibu pun

memberi tahu si anak bagaimana melakukantawar menawar harga. Katanya, si anakharus menawar dengan mengurangi hargayang ditawarkan sebanyak 15%. Sehinggajika harga awal yang ditawarkan 10.000, anakitu menawarnya seharga 8.500. Singkatnya,si anak pun berangkat ke pasar dan mulaimencari barang-barang yang harus ia beli.Ketika ia menawar harga cabai, si penjualtidak mau menurunkan harga karena hargacabai memang sudah begitu di pasaran,dimana pun harganya sama. Kemudian, sianak menawar jengkol. Ia mendapati hargafix juga, tidak bisa ditawar. Hal yang samajuga terjadi pada bawang merah. Si anakmulai berpikir, jangan-jangan pela-jaran permintaan dan penawaranyang ia pelajari di sekolah itusalah. Atau konsep yang ada dikepalanya berbeda dengan konsepyang sebenarnya.

Akhirnya ia pulang ke rumahtanpa cabai, jengkol, dan bawang merahkarena ketiga barang tersebut menurutnyamahal dan cara menawar yang diajarkanibunya tidak manjur. Padahal mereka tidakmemiliki cabai dan bawang sama sekali untukmasakan mereka hari itu. Sang ibu menyesalikeputusan anaknya untuk tidak membelicabai dan bawang tersebut. Seharusnya,anaknya tetap membelinya karena itubahan masakan pokok. Bagaimanamembuat sambal tanpa bawang dan cabai?Tidakkah anaknya belajar bahwa ketikapermintaan tinggi, jumlah barang yangtersedia sedikit, maka harga akan tinggi?Ibunya yang tidak mempelajari itu saja tahu.Sekarang, mereka tidak bisa membuat sambalgara-gara tidak ada cabai dan bawang.

Benarkah ada kesalahan dalam konseppermintaan dan penawaran yang dimilikianak tersebut? Apakah memang praktiknyata dari permintaan dan penawaran itutidak ada? Jawabannya konsep permintaandan penawaran anak tersebut tidak salahdan praktik nyata dari permintaan danpenawaran itu ada. Jawaban ini sekaligusmemperlihatkan bagaimana hasil prosespendidikan pada peserta didik. Bagaimanapeserta didik memperoleh ilmu dari sekolahdan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Jelasnya, dewasa ini setiap sekolah

berusaha mati-matian memberikan asupanilmu kepada peserta didik, sampai-sampaimereka tidak punya waktu cukup untukbersosialisasi dengan lingkungannya.

Apa yang terjadi pada anak dalam ceritadi atas adalah hal yang akan terjadi jikasekolah hanya memikirkan ‘jam sekolah’para siswanya dan menelantarkan waktumereka untuk berkumpul bersama keluargadan berbaur dengan lingkungan sosial.Sekitar 80% sekolah di Indonesia melak-

sanakan program belajar dari pagisampai sore. Apalagi

bagi sekolahyang

berstandar nasional, belajar pagi-soremerupakan program wajib sekolah. Anak-anak diberikan materi pelajaran sesuai sila-bus, diberi tugas terkait dengan materi yangdisampaikan, dan ditempa dengan soal-soalyang akan diujikan pada ujian, baik ujiankenaikan kelas maupun ujian akhir. Semuaitu dilakukan agar para siswa kelak bisamandiri secara finansial dan bisa ber-kontribusi untuk kemajuan bangsa.

Namun, satu hal yang sepertinya dilu-

pakan oleh sekolah adalah bahwa siswa yangmereka didik juga manusia, makhluk sosial.Secerdas apapun seseorang, ia akan tetapmembutuhkan orang lain. Ketergantungante rhadap orang lain membutuhkankecerdasan sosial (social intelligence), yaitukecerdasan untuk bekerjasama, maumenerima gagasan orang lain, bersediadikritik, bersedia berbagi tugas dan tanggungjawab dengan partner kerja. Perma-salahannya, program sekolah-sekolah padaumumnya tidak mengembangkan kecer-dasan sosial siswa, sebaliknya hanyamengasah kecerdasan intelektual (intellec-tual intelligence) saja. Siswa masuk pukultujuh pagi, belajar sepanjang hari kemudianpulang, belajar lagi untuk membuatPekerjaan Rumah (PR). Bahkan ada yang

harus tidur di rumah temannya untukmengerjakan tugas kelompok.Nah, kapan mereka mauberkumpul dengan keluarga,ber sosi al i sas i , maupunberbaur dengan masyarakat?

Hal tersebut kemudianmembuat siswa hidup di

dunia teori. Ketika merekakembali ke masyarakat, mereka

tidak tahu bagaimana mengap-likasikan teori-teori yang mereka dapat daribangku sekolah. Seperti yang dialami anakpada cerita di atas, ia tidak tahu bagaimanamengaplikasikan ilmu ekonomi tentangpermintaan dan penawaran ketika disuruhibunya berbelanja ke pasar. Ia belummengerti bahwa penawaran terhadap barangtidak selalu bisa dilakukan. Manakalapersediaan barang sedikit dan permintaantinggi, maka harga akan naik. Si anak belummemahami konsep tersebut secara utuh.

Albert Einstein pernah berkata bahwa“pendidikan adalah apa yang seseorang milikisetelah ia lupa akan hal-hal yang pernah iapelajari selama masih sekolah.” Bahkanketika kita sudah tidak ingat lagi apa yangtelah kita pelajari , ki ta masih bisamenyelesaikan masalah dengan ilmu atauskill yang kita miliki.

Kembali kepada cerita anak di atas.Ketika anak itu keluar dari lingkungansekolah, ia seharusnya dapat mengap-likasikan ilmu yang ia dapat dari bangkusekolah. Mungkin memang tidak adadituliskan secara eksplisit bahwa hukumpermintaan dan penawaran itu berlaku dalam

kondisi seperti apa, tapi seharusnya si anakmampu memberi penalaran sampai kesana.

Secara tidak langsung dampak dari pro-gram belajar pagi-sore lainnya adalah mem-buat siswa menjadi layaknya robot. Merekahanya mampu ‘beroperasi’ saat ada instruksimaupun manual tertulis tentang apa yangharus dikerjakan. Berpijak pada teori, itulahyang terjadi pada peserta didik pada hariini. Teori harus mantap, namun praktikalitasharus bisa berjalan dengan baik pula. Ketikaharus dikomandoi dulu baru bisa bertindak,itu namanya robot. Maka, tidak bisa disangkalbahwa program pendidikan yang banyakdijalankan sekolah-sekolah sekarangmelahirkan manusia-manusia robot.

Program pendidikan di sekolah sela-yaknya bertanggung jawab terhadap kesuk-sesan siswanya, tidak hanya dalam hal teo-ritis, tapi juga praktikal. Membuat siswasibuk dengan tugas siang dan malam, tidakakan mendukung perkembangan kecerdasansiswa. Malah membuat mereka jenuh denganaktivitas belajar yang monoton. Membekalisiswa dengan pengetahuan yang cukup danmenyediakan waktu bagi mereka untukmenyatu dengan lingkungan sosial akan jauhlebih bijaksana untuk pendidikan yang lebihberkualitas.

Dilahirkan di Bukit Gombak pada 24 juli1993. Mahasiswa Pendidikan B. InggrisTM 2011 ini adalah Anggota aktif EDec

dan FKPWI. Email : [email protected]

OR [email protected] : Ana Sakinah Twitter : @britishannee

Ana Sakinah

Grafis: Jefri

10 Liputan KhususBina Akhlak Mulia

Saat Ramadan

Perpustakaan Provinsi Masih Bergema

Berjejer: Beberapa sepeda motor milik pengunjung tampak berjejer di halaman depan PerpustakaanProvinsi Sumatera Barat, Sabtu (27/4). f/Media

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Meski berada di lokasi kurangstrategis, Perpustakaan Provinsi

Sumatera Barat rata-ratadikunjungi 200-300 pengunjung

per-hari.

Oleh Gumala Resti Halin

Oleh Novi Yenti

Pemko Padang membantu paraorang tua mewujudkan anakberakhlak mulia. Dibuktikan

dengan pelaksanaan pesantrenramadhan yang memasuki

tahun kesepuluh.

“Pemerintah Provinsi Sumatera BaratBadan Perpustakaan dan Kearsipan”,begitulah bagian tulisan besar yang terdapatpada papan nama tersebut. Tulisan tersebutsebagian tertutup oleh rimbunan dedaunanpepohonan yang tumbuh di pinggiran jalan.Gedung berlantai dua ini dilingkupi pagarbercat hijau disekelilingnya. Pada pekarangangedung yang sebagian dindingnya sudahditumbuhi lumut terpakir dua buah mobilbertuliskan “Perpustakaan Keliling”. Nampakpula sebuah tiang bendera putih gagahberdiri di tengah halaman mengisyaratkanbahwa ini merupakan gedung penting milikpemerintahan.

Bangunan ini merupakan PerpustakaanProvinsi Sumatera Barat. Perpustakaan iniditempatkan di Jalan Asahan No. 3 KomplekGOR H. Agus Salim. Sebelumnya per-pustakaan ini telah mengalami perpindahantempat akibat gempa yang melanda Padangpada tahun 2009 yang lalu. Gedung inisemula berada di Jalan Diponegoro.Kemudian dipindahkan ke daerah Tabingtahun 2010. Lokasi yang kurang strategismemicu Gubernur Sumatera Barat memintauntuk memindahkannya lagi ke tempat yanglebih diketahui masyarakat umum. Padaakhirnya pilihan itu jatuh pada bangunankontrakan di Komplek GOR H. Agus Salimini. “Di daerah Tabing bangunannya luas,tapi disana sepi pengunjung. Tempat yang

terdekat saat itu cuma UNP saja,” ungkapYulimasul, S.C pengurus pustaka bagianKasubbid Layanan Ekstensi dan PromosiBadan Perpustakaan dan Kearsipan ProvinsiSumatera Barat pada Sabtu 27 April lalu.

Yulimasul melanjutkan lokasi per-pustakaan saat ini lebih baik dari lokasisebelumnya. Walaupun sebenarnya masihkurang strategis. Rata-rata pengunjungperpustakaan ini kurang lebih berjumlah200-300 orang per hari, 70% diantaranyamerupakan mahasiswa. Biasanya pada hariSabtu dan Minggu pengunjung lebihbanyak. Setelah gempa, jumlah ini jauh lebihbaik dibandingkan jumlah pengunjung yangberada Tabing. Tapi pada saat sepi, jumlahpengunjung berkurang menjadi 100 orangper hari. “Mahasiswa ini berkunjung karenaada tugas,” ujarnya. Yulimasul menambahkanjika musim-musim ujian, pengunjung

perpustakaan meningkat, tapi jika liburperpustakaan ini sepi. Untuk jadwalpelayanan perpustakaan sendiri dibukasetiap hari Senin-Kamis mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-14.00 WIB.

Bangunan lantai dua ini memilikibeberapa bentuk layanan, seperti pelayananterbuka dan tertutup. Layanan terbukamerupakan layanan dimana pengunjungdapat langsung masuk seperti pada ruanganak, ruang remaja, dan dewasa. Layanantertutup merupakan layanan dimanapengunjung harus memenuhi prosedur-prosedur tertentu untuk dapat masuk keruangan tersebut seperti ruang deposit,ruang referensi yang berisi buku-bukulangka dan lain-lain sebagainya.

Selain itu ada pelayanan umum ataumenetap dan layanan Perpustakaan Keliling.

Pelayanan umum atau menetap inimerupakan pelayanan pada gedungperpustakaan. Selanjutnya pelayananPerpustakaan Keliling ini merupakanpelayanan menggunakan mobilmembawa buku-buku. Berkeliling kesetiap kabupaten dan kota yangmengadakan kerja sama. “Saat inipelayanan perpustakaan kelilingterdiri dari 9 kabupaten kota diSumatera Barat termasuk KotaPadang,” jelasnya.

Tata cara pendaftaran untukmenjadi anggota perpustakaanhanya dengan mengisi formulirbiodata yang telah disediakan. Laludiharuskan membawa fotocopy KartuTanda Penduduk (KTP) atau KartuTanda Mahasiswa (KTM), serta foto.Pendaftaran dilakukan tanpa di-pungut biaya apapun. Untuk pemin-jaman 1 buku maksimal 14 hari danpeminjaman pun masih bisa diper-panjang. Setiap anggota pustakawajib mengembalikan buku. Be-berapa kasus yang pernah terjadi,

petugas pustaka menjemput buku tersebutke rumah yang bersangkutan. “Maka dariitu kami butuh ID card mereka, data kampusdan data tempat tinggal,” ujar Yulimasulmenegaskan.

Sampai akhir Desember 2012 lalu, jumlahanggota perpustakaan provinsi mencapai27.500 orang untuk pelayanan perpustakaankeliling dan 57.737 orang untuk pelayananmenetap.

Pustaka ini memiliki keterbatasan tempat.“Masih banyak buku-buku yang tergeletakdi gudang sampai saat ini,” ungkapnya.Proses pembangunan perpustakaan baru diJalan Diponegoro masih tetap dilakukan.Oktober ini perpustakaan direncanakanuntuk dipindahkan ke tempat yang baru.“Saya berharap seluruh masyarakat dapatmemanfaatkan fasilitas perpustakaan ini,”tutupnya.

Lili, Zilla dan Yesi mempercepat langkahmenuju mushala. Waktu menunjukkan pukul10.30 menandakan mereka sudah terlambattiga puluh menit dari waktu yang ditetapkanuntuk peserta pesantren Ramadhan tingkatSMP. “Assalamu’alaikum,” ucap Yesi diikutioleh Zilla dan Lili. Di dalam mushala pesertapesantren lain sudah duduk rapi bersaf-safdengan atribut pesantrennya. Pakaian yangmereka kenakan tidak hanya baju kurungsaja, tapi juga seragam sekolah. Untuk pe-ralatan tulis sudah disediakan agenda Ra-madhan. Agenda Ramadhan ini dibagikansecara gratis oleh Pemerintah Daerah(Pemda) kepada siswa-siswi kelas IV SD -XII SMA.

Pesantren Ramadhan merupakan agendatahunan yang sudah dilaksanakan semenjaktahun 2004. Pesantren Ramadhan diadakanpada dasarnya karena pihak masyarakatmerasa jam pelajaran agama yang disediakansekolah kurang efektif. Oleh karena itudiadakan pesantren Ramadhan.

Kegiatan yang digagas oleh PemkoPadang pada tahun 2004 ini mulanya hanyasebatas pesantren kilat. Siswa SD, SMP danSMA dipesantrenkan selama seminggupenuh. Dua minggu kemudian tetapmenjalankan agenda yang telah ditetapkansekolah. Namun kemudian pesantren

Ramadhan dijalankan selama tiga minggupenuh di bulan Ramadhan sesuai instruksiwalikota Padang No. 451.3022/BINSOS-IC/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 6 Sep-tember 2004 lalu. Dalam instruksi tersebutditerangkan Pemda bekerja sama denganDinas Pendidikan kota Padang, kementriankeagamaan kota Padang dan organisasisosial keagamaan tingkat kota Padang.

Jalannya pesantren disokong denganbiaya pendaftaran peserta dan bantuanoperasional pesantren yang dibantu olehPemda kota Padang. Pendaftaran pesertaumumnya berkisar Rp 25.000,00 dan Rp30.000,00. Sedangkan untuk bantuan dariPemda ditentukan berdasarkan jumlahpeserta pesantren.

Dua tahun yang lalu Pemda cenderungmenuntut pengajaran dan pengaplikasianAsmaul Husna dalam diri generasi muda.Untuk tahun ini pesantren Ramadhan lebihditekankan pada penanaman, pengembangandan pembiasaan Akhlakul Karimah berbasisAl-Quran. Tujuannya tak lain adalahmembentuk karakter berbudi pekerti luhurdalam diri generasi muda baik di bidangagama dan lingkungan sosialnya.

Tak hanya itu, kegiatan pesantren Ra-madhan juga sudah tersusun apik. Beberapapengetahuan tambahan juga diberikan padahari Sabtu yang dijadwalkan sebagai haripengembangan diri. Diantaranya adalahpengetahuan sosialisasi mitigasi bencana, Bu-daya Alam Minangkabau dan antisipasinarkoba.

Penyempurnaan pelaksanaan pesantrenRamadhan terus dilakukan pada setiaptahunnya untuk mencapai generasi mudaIslam multi cerdas. Hingga tahun ini manfaatpesantren Ramadhan sudah banyak di-rasakan. Hampir semua murid SD sudahhafal ayat pendek juz terakhir. Begitu juga

dengan peserta pesantren tingkat SMP danSMA.

Penyosialisasian pesantren Ramadhan ju-ga dapat dikatakan sudah sangat bagus.Pesantren ini sudah berlangsung 10 tahunberturut-turut dan sudah menjadi kegiatanyang wajib diikuti oleh siswa ataupun siswiSD, SMP dan SMA. Contohnya saja MesjidRaya Baitul Makmur, Belimbing. Bahan ajarPemda di jabarkan oleh ustadz yangditugaskan sebagai pemateri pada hari yangdijadwalkan. Dalam artian panitia benar-benar bertindak sebagai pelaksana saja.

Lain halnya dengan Mushalla Kedondong,Kampung Tangah, Kuranji. Panitia pesantrenRamadhan di Mushalla Kedondong meru-pakan kaderisasi dari orang tua dan guru

mengaji mushala ini. Rata-rata panitiapesantren Ramadhan berstatus mahasiswa.

Riko Ade Putra selaku ketua pelaksanamengaku tak terlalu sulit mengontroljalannya pesantren Ramadhan. “Panitia danpeserta dapat berkoordinasi dengan baik,”jelas Riko, Rabu (24/7). Tiap tingkat sekolahdibagi menjadi dua kelompok, laki-laki danperempuan. Kemudian diarahkan olehmentornya yang berasal dari panitia.

Penilaian pada tahun ini juga sedikitberbeda dengan tahun lalu. Terdapatbeberapa penilaian tambahan diantaranyahafalan ayat kursi dan shalat sunah tasbih.Agar peserta pesantren tidak mudah jemudan bosan, panitia dituntut kreatif dalammenghandle acara pesantren,” tutupnya.

Semakin rancak: Semenjak dilaksanakan tahun 2005 hingga kini, pesantren Ramadhan semakinditata lebih baik guna mencetuskan generasi yang samakin rancak, senin (21/7). f/Novi

11Telusur

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Dari Hiburan, Ketuhanan,hingga Kekaguman Dunia

Menyigap Dompet si Kusir Bendi

Oleh Meri Susanti

Pada 7 November 2003 di KotaParis, UNESCO memproklamirkanWayang Indonesia Sebagai “Mas-terpiece of the Oral and Intan-

gible Heritage of Humanity”,dimana wayang Indonesia diakui

sebagai karya agung budayadunia.

Oleh Elvia Mawarni

Dari kejauhan, bangunan kuno bercatputih itu terlihat seperti bangunan biasa.Tidak ada se suatu yang menonjo ldibandingkan bangunan lain di area KotaTua, Jakarta. Dari segi arsitektur, bangunanini dengan yang lainnya sama-sama bergayaBelanda. Hanya saja saat dilihat lebih dekat,sebuah baliho warna biru tua berukuran 1,5x 1 meter seolah menjadi “magnet” nyabangunan ini. Disana tertulis: “MuseumWayang”.

Dua daun pintu bangunan yang terbukalebar selanjutnya menjadi penarik langkahuntuk beringsut menemui apa yang ada didalam sana. Dua orang petugas yang siagadi meja receptionist mengulas senyum ramah.Tanpa instruksi, salah seorang pemandusudah mendekat dan siap melayanipertanyaan-pertanyaan yang dilemparkankepadanya.

Di setiap sisi dan pojok ruangan,terpajang wayang-wayang beragam rupadalam etalase kaca. Keberadaan wayang-wayang ini sedikit terhalangi oleh belasansiswa berseragam hijau muda yang sibukmenorehkan pena ke lembaran buku ditangan mereka. Mereka adalah rombongansiswa Sekolah Dasar yang melaksanakan

Studi Banding ke Museum Wayang. Diantaramereka ada yang sibuk menekan-nekankeyboard komputer dan seketika munculinformasi tentang perwayangan di layarmonitor. Ada pula yang mengalungkankamera di leher. Oleh karena itu, sesekaliblitz kamera berpendar di ruangan itu.

Pria berusia 30-an, yang berperan sebagaipemandu itu menunjuk-nunjuk ke dalametalase kaca sambil bercerita kepadapengunjung. Ceritanya mengalir begitu saja.Antusiasme pengunjung dalam bertanyaturut memantik semangatnya dalambercerita.

“Zaman dahulu belum ada agama,masyarakat masih berpegang kepadakepercayaan”. Ia mulai bercerita. Mereka belummempercayai adanya Tuhan. Orang-orangzaman dahulu misalnya, saat selesai panenselalu mengekspresikan wujud terimakasihnya dengan acara pagelaran. Acarapagelaran ini berupa pewayangan.Pewayangan menjadi acara yang sangatdigemari masyarakat pada waktu itu karenapesan-pesan yang disampaikan mudahditerima. Disamping itu, ia menjelaskanbahasa yang dipakai juga mudah dipahamimasyarakat biasa.

Dari waktu ke waktu, seni perwayangansemakin berkembang. Ketertarikan masya-rakat yang cukup besar terhadap kesenianini memunculkan perubahan besar dalamtatanan kehidupan masyarakat. Perlahan-lahan, masuklah Agama Hindu, Budha danIslam. Perwayangan menjadi media yangtepat untuk menyiarkan agama pada saatitu. Melalui pesan-pesan yang disampaikan,secara berangsur-angsur terbentuklahkeyakinan baru dalam masyarakat tentangTuhan dan sebuah kepercayaan.

Wayang dalam bahasa Jawa berarticermin kehidupan. Wayang tidak hanya men-

cerminkan kehidupan manusia, tapi jugaalam semesta. Karena itulah tokoh didalamnya tidak hanya orang, tapi jugatumbuhan dan binatang.

Sambil sesekali memperkenalkan tokoh-tokoh wayang yang ada, pemandu itu masihmelanjutkan ceritanya. Pada masa penye-baran agama Islam di Jawa, para mubaligh(Wali Songo) melahirkan kesepakatanterhadap kriteria tokoh dalam perwayangan.Wajah tokoh wayang tidak boleh mirip de-ngan wajah orang dalam dunia nyata. Keta-kutan akan adanya penyembahan terhadapwayang ini menjadi alasan lahirnyakesepakatan itu.

Meski sesekali terbatuk-batuk, ia tetap

melanjutkan cerita. Wajah sumringahnyaterpancar saat menceritakan kehebatan seniperwayangan ini. Wayang menurutnyamemiliki tiga unsur yang luar biasa. Unsurestetika terlihat dari seni memahat, mengukirdan mengecat wayang. Selanjutnya unsuretika, berupa sopan santun yang diembanpelaku seni (nayaga, dalang, sinden) sepertidalam cara berpakaian, cara duduk dan caraberbicara. Sedangkan nilai terakhir yaitu fi-losofi. Terdapat banyak nilai-nilai kehidupanyang disampaikan di dalamnya. Nilai kepah-lawanan, kejujuran, keangkaramurkaan, ke-setiaan, dan kebaikan. “Salah satunya karenapoin inilah wayang diakui UNESCO sebagaimahakarya warisan asli Indonesia,” tutupnya.

Museum Wayang: Rombongan Siswa SD tengah menyimak pemaparan petugas tentang selukbeluk museum wayang, Selasa (18/1). f/Via

Pasar Raya Kota Padang di bawahtemaram sore terlihat ramai oleh parapedagang, pembel i, serta lalu lintaskendaraan. Pasar tradisional ini selalu ramaidari hari ke hari. Pedagang juga semakinbanyak karena pasar ini adalah tempat yangmenjanjikan bagi mereka untuk berjualan.Namun keramaian ini tak lantas memberikesejahteraan untuk semua lapisan yangmencari keuntungan di dalamnya. Salahsatunya untuk para kusir bendi yang tiaphari berjejer di pinggir jalan pasar.

Keberadaan kusir bendi ini membuatpemandangan pasar membentuk dua sisiyang berlawanan. Dikala pedagang danpembeli merasa puas dengan transaksi jualbeli yang terjadi, hal sebaliknya terjadi padasi-kusir bendi. Air muka penuh harap akantertangkap ketika pengunjung Pasar Rayamengarahkan pandangan ke barisan bendiyang masih bertahan di tengah kemajuanglobalisasi ini.

Kenyataan yang para kusir bendi inidapatkan tak lagi seperti sedia kala.Dahulunya bendi menjadi kendaraan favoritdi Ranah Minang dan sekarang ia telahterhempas oleh kecanggihan zaman. Walausebenarnya kita masih menemukan bendidi berbagai sudut kota seperti: Solok,Bukitinggi, Padang dan daerah lainnya.Namun setiap tahun armada bendi terusmengalami penyusutan. Pangkalan bendi

Ia sering bermenung,menerawang jauh. Ia juga tidak

dihiraukan oleh mereka yang lalulalang. Isi dompetnya tak

seberapa. Tapi ia menjaga sebuahkekayaan.

kian sepi. Banyak kusir yang beralih profesimenjadi tukang ojek atau profesi lainnyayang lebih menjanjikan. “Jika saya punyakesempatan memiliki motor, saya akanmemilih menjadi tukang ojek.” Seorangpemuda bernama Irsadi menuturkankeluhannya.

Walau sudah ditetapkan pemerintahsebagai kendaraan wisata, tetap saja benditak begitu mendapat tempat di hatimasyarakat. Menjadikan bendi sebagaibudaya memang sudah menjadi rencanapemerintah dan telah berjalan sesuaiketetapan. Namun realitanya, para kusirbendi hanya berjuang sendiri untuk tetapbertahan. Tak banyak yang tahu atau peduli

dengan nasib mereka. Tak seperti zamandulu ketika bendi dijadikan alat transportasipara pejabat, bangsawan dan orang kaya.Seringkali bendi dijadikan alat transportasiuntuk berkeliling kota-kota indah diSumatera Barat. Tapi itu dulu. “Sekarangbendi tak lagi diminati.” Seorang kusir bendidi Pasar Raya bernama Zainal memulaipembicaraan pada Senin sore 22 Juli lalu.

Zainal yang saat ini berusia 59 tahunmenjadi tumpuan keluarga dan harusmenjaga kelangsungan sekolah putra-putrinya. Lamanya ia melakoni profesi inisudah separuh umurnya. Bagi Zainal profesiini cukup sulit. Ia harus berhat-hati saatberada di jalan raya. Seringkali ia mengalami

kecelakaan oleh kendaraan-kendaraan lain yang mema-merkan keegoisannya. “Na-mun tuntunan perekonomianmembuat saya bertahandisini.” Ia bertutur pasrah.

Bersaing dengan ojekserta angkot kota Padangmenjadi kesulitan selanjutnyabagi Zainal. Bendinya harusdiadu dengan ojek yanglebih gesit dalam memacukecepatan. Serta denganangkutan kota yang menyu-guhkan fasilitas mewahseperti tempelan-tempelanindah di badan mobil, fullmusic , DVD, LCD, dantempat duduk yang empukdan nyaman.

Demi rupiah yang bisadikatakan berjumlah tidakbanyak ini, Zainal tetapbertahan. Lembaran-lem-baran uang berjumlah limapuluh ribuan adalah nomi-nal paling maksimal yangdidapatkannya akhir-akhirini. Uang dengan nominaltersebut tidak semuanyamasuk ke dalam kantong

Zainal. Setiap hari ia harus mengeluarkanhampir dari separuhnya bahkan lebih untukbiaya akomodasi bendi. Biaya yang harusdikeluarkan untuk sewa bendi seharga duapuluh ribu rupiah per-hari serta biaya lainjuga diperlukan untuk biaya makan sertaperawatan bendi ini.

Menurut Zainal , kendaraan yangmemiliki unsur budaya ini mungkin sajabisa punah. Melihat segala kemudahan yangditawarkan zaman saat ini. Masyarakat lebihberlomba-lomba mengikuti tren yang ada.Zainal juga tidak dapat pungkir. “Jika sayaberksempatan memiliki pekerjaan lain, sayamungkin juga akan meninggalkan profesisaya sebagai kusir bendi.”

Melihat-lihat: Salah seorang kusir bendi Pasar Raya tengah melihat-liaht calon penumpang yang akan menggunakanjasanya, Kamis (22/8).f/ Fidi

12

Edisi No. 173/Tahun XXIII/ 2013

FokusPernak-pernik Wisuda 97

Foto & Teks Foto: Media RahmiDesain & Tata Letak: Meri Susanti

Memakai setelan jubah warna hitam yang di-lengkapi dengan sebuah toga merupakan momenyang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Momenitu dikenal dengan wisuda. Semua orangberbahagia saat momen itu datang. Menungguuntuk diserahkannya ijazah dari fakultas danmendapatkan gelar yang tidak mungkindidapatkan secara instan. Hal ini akan semakinsempurna apabila sang wisudawan mendapatyudisium “Dengan Pujian”, lulus cumlaude.Bahkan untuk merayakan momen besar ini,tak sedikit dari mahasiswa yang mengundangkeluarga besarnya untuk menyaksikanperhelatan akbar tersebut.

Arak-arakan: Rombongan WP2SosPol mengarak sa lah satu senior mereka yang diwisuda denganmenggunakan tandu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Arakan dimulai dari FIP hingga sekre WP2SosPol,Sabtu (8/6). f/Media

Dilarang: Sejumlah kerabat wisudawan mengintip ke dalam GOR UNP. Mereka hanya bisamenyaksikan rapat senat luar biasa UNP dalam rangka wisuda periode 97 dari luar, Sabtu(8/6). f/Media

Foto bersama: Seorang wisudawati berfoto bersama keluarga usai rapat senat luar biasa UNP dalamrangka wisuda periode 97 di GOR UNP, Sabtu (8/6). f/Media

Pembukaan: Sebelum ijazah para wisudawan Fakultas Bahasadan Seni diserahkan, pembukaan prosesi tersebut di awalidengan Tari Rantak di Pendopo, Sabtu (8/6). f/Media

Jual foto: Sejumlah orang memanfaatkan momenini dengan menjual foto wisudawan yang tak hanyadigelar di halaman GOR, tapi juga di fakultas-fakultas, Sabtu (8/6). f/Media

Ucapan selamat: Seorang anak perempuan stand by dengansetangkai bunga rose di tangannya untuk diberikan kepadawisudawan sebagai ucapan selamat di GOR UNP, Sabtu (8/6).f/Media

13

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

TeropongPresma Terpilih Mulai Bertugas

UNP Raih Juara IIIMTQ MN

Tarawih: Seorang anak laki-laki terlihat menjahili teman di sebelahnya saat shalat tarawihberlangsung di Mesjid Al-Azhar UNP, Kamis (25/7). f/Media

Alek gadang yang diselenggarakan duauniversitas besar di Sumatera Barat (Sum-bar) baru saja berlalu. Hawa meriah yangmeruap dari suksesnya kegiatan nasionalini masih melekat di setiap sudut dan per-simpangan Universitas Negeri Padang(UNP). Tahun ini, UNP dan Universitas An-dalas (Unand) bekerja sama sebagai tuanrumah Musabaqah Tilawatil Qur’an Maha-siswa Nasional (MTQ MN) ke XIII yangberlangsung dari tanggal 23-29 Juni 2013dengan 12 cabang perlombaan. Mengusungtema “Membentuk Mahasiswa Beriman, Ber-taqwa dan Berakhlaqulkarimah”, MTQ MNdiikuti 1424 peserta dari 127 perguruan ting-gi di Indonesia. Menurut Prof. Dr. H.Novesar Jamarun, MS, selaku ketua pelak-sana, jumlah peserta MTQ MN kali ini me-rupakan peserta terbanyak sepanjang seja-rahnya.

Pembukaan yang meriah dilaksanakanmulai pukul 20.15 WIB di Gelanggang Olah-raga (GOR) Agus Salim Padang, Minggu(23/6). MTQ MN dibuka secara resmi olehpara pembesar yang hadir dalam kegiatanini diantaranya Mendikbud, Wakil MenteriPendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Sum-bar, Ketua DPRD Sumbar, Rektor Unand,Rektor UNP dan Ketua Panitia Pelaksanadengan memukul secara bersamaan tujuhbedug yang telah disediakan. Kemeriahanacara pembukaan malam itu juga dilengkapidengan peluncuran kembang api dan pena-mpilan 1500 orang penari yang menarikantarian khas Minangkabau. Para penari inimerupakan mahasiswa Unand dan siswa-siswi yang dikumpulkan dari 5 SMA Negeridi kota Padang. Tarian yang disuguhkanjuga beraneka ragam, seperti tari pasam-bahan, tari marawa, tari piring, tari dzikirdan pemukulan tambua.

Sehari sebelum pembukaan, Sabtu (22/6) telah dilantik 88 orang dewan hakimyang didatangkan dari berbagai perguruantinggi di Indonesia dengan diketuai H. SaidAgil Husin Al Munawwar dari LPTQ Pusat.Dewan hakim ini adalah juri-juri yang ber-wenang menentukan pemuncak-pemuncakdalam perlombaan. Cabang-cabang perlom-baan dibagi menjadi dua tempat, enam per-lombaan berlangsung di UNP dan enamlainnya dilaksanakan di Unand. Cabang per-lombaan yang dilaksanakan di UNP yaitudebat kandungan Al-Qur’an bahasa inggrisbertempat di Ruang Serba Guna (RSG)Fakultas Teknik, lalu karya tulis ilmiah yangdilaksanakan di Gedung Imam Bonjol kawa-san Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan(LPMP), selanjutnya debat kandungan Al-Qur’an bahasa arab di Ruang Sidang SenatUNP, kemudian fahmil Qur’an bertempatdi GOR UNP, tartil Qur’an di gedung LPMPdan terakhir syarhil Qur’an yang bertempat

di Panggung Teater Fakultas Bahasa danSeni (FBS) UNP.

Para peserta MTQ MN yang disebutkafilah ini nantinya akan menjalanibeberapa babak diantaranya babak pe-nyisihan, semifinal dan final untuk mem-perebutkan gelar juara. Kafilah-kafilahyang berlomba di UNP ditempatkan dibeberapa lokasi penginapan, diantaranyaHotel Rasaki di By Pass, penginapanLPMP dan Asrama Haji. Untuk men-dampingi dan membantu para kafilahselama perlombaan, telah dipilih 148 or-ang Liaison Officer (LO) yang berasaldari mahasiswa yang aktif di organisasimahasiswa (Ormawa). LO ini bertang-gung jawab atas para kafilah dan offi-cial mulai dari menyambut kedatanganmereka serta segala kebutuhan mengenaiperlombaan sampai acara berakhir.

Sepanjang perlombaan, persainganantar kafilah dari hari ke hari semakinketat dan sengit. Memasuki tanggal 26-27 Juni, hanya tertinggal puluhan kafilahyang berhasil memperoleh tiket menujufinal, beberapa diantaranya juga terlihatmahasiswa UNP.

Dalam acara penutupan yang dilak-sanakan di GOR Agus Salim diumumkanpara pemuncak masing-masing cabangperlombaan. Universitas Malang berhasilmemboyong pulang piala bergilir MTQsebagai juara umum. Nilai tertinggi di-raih oleh kafilah M. Basril dari Universi-tas Tanjung Pura (Untan) dengan jumlahnilai 99,70 dalam bidang lomba HifzilQur’an 2 jus putra. Sebagai tuan rumah,UNP masih bisa berbangga hati denganmeraih juara 3. Dari ribuan kafilah, empatmahasiswa UNP berhasil merebut pialadan piagam penghargaan sebagaipemenang.

Para bintang UNP ini adalah: M.Wahyudi Hosen Mahasiswa TeknikInformatika juara harapan satu cabangTilawat il Qur’an, Rian VebtrionaMahasiwa Teknik Informatika terbaik Icabang Tartil Qur’an kategori putra, FirstPetri Yandi Mahasiswa Bimbingan danKonseling meraih peringkat terbaik IIcabang Tartil Qur’an dan AnnisaKurniawat i Jurusan Fi s ika yangmemboyong pulang gelar terbaik II dicabang Khatil Qur’an.

Selepas acara akbar tersebut, UNPkemudian menggelar acara syukuranuntuk panitia dan LO atas suksesnyaMTQ MN tahun ini. Rektor UNP, Prof.Dr. Phil. Yanuar Kiram sangat senangdengan persembahan yang diberikanpara kafilah ini. “Tanpa kerja keras daripanitia dan LO acara ini bukanlah apa-apa,” ungkapnya, Minggu, (14/7). Tilla

Terbengkalai: Mesjid yang berada dekat gedung Pasca Sarjana UNP nyaris tak pernahdigunakan. Mesjid tersebut terdiri dari dua lantai. Tempat wudhu di lantai pertama dantempat shalat di lantai dua, Kamis (25/7). f/Media

Berangkat dar i semboyan BARU(Berwawasan global, Aspiratif, Religius, danUnggul) pasangan Presma-Wapresma terpilihAdnan-Bohori mulai melaksanakan perandan fungsinya. Setelah dilantik secara resmiJumat, 2 Juli 2013 lalu, Adnan-Bohori besertabeberapa pihak yang ikut berpartisipasi diBEM 2013 sudah mulai menjamah kalanganmahasiswa baru saat mendaftar ke UNP.Dalam hal ini BEM berperan sebagaikonsult an dan menampung aspirasimahasiswa perihal Uang Kuliah Tunggal(UKT).

Saat ditemui, Adnan Arafani mengatakanbahwa setelah pelantikan ia dan kawan-kawan di BEM mulai mempelajari perihalUKT dan menyosialisasikannya melalui me-dia sosial. Selain itu pada hari H merekaturun ke lapangan untuk memberikanarahan serta berusaha mencarikan solusiterhadap kebingungan yang dihadapimahasiswa baru dalam sistem pembayaranuang kuliah yang baru diterapkan di UNPini. Diantaranya tidak sebandingnya uangkuliah dengan pendapatan orang tuamahasiswa. “Cukup banyak kejanggalanyang terjadi dalam sistem UKT ini,” ungkapAdnan, Jumat (19/7).

Walaupun kepengurusan di BEM belumdilantik, kegiatan yang menyentuh aspekaspiratif (A) dari icon BARU ini, merupakanbentuk partisipasi dari beberapa pihak yangterlebih dahulu tergabung dalam organisasikemahasiswaan pada kepemimpinan Adnan-Bohori. Adnan pun memberikan apresiasiatas partisipasi pihak-pihak yang terlibatdalam sosialisasi UKT ini. “Terima kasih, inisemua berkat teman-teman semuanya,”ungkapnya.

Saat ditanya perihal program kerja BEMselama setahun ke depan, Adnan punmenjawab belum bisa mempublikasikan ke

publik pada saatini. Hal ini di-karenakan pro-gram kerja ter-sebut masih be-lum dipikirkansecara matangdan belum didis-kusikan denganpihak-pihak ter-kait seperti or-ganisasi tingkatfakultas dan or-ganisasi tingkatuniversitas. “Ka-rena yang men-jadi anggotaBEM bukan pe-ngurus BEM sajatapi semua wargaUNP,” tegas Ad-

nan. Ia pun menambahkan dalam diskusiyang akan dilakukan nanti, pihaknyaakan mendata hal-hal apa saja yangdibutuhkan UNP ke depannya. “Karenakami ingin program kerja setahun kedepan bisa menyentuh semua aspek,”tambahnya lagi. Selain diskusi, Adnan punakan menjadikan dokumen-dokumenBEM pada 3 tahun terakhir sebagaireferensi dalam menyusun program kerjayang akan diembannya.

Adnan mengakui pada masa ke-pengurusan BEM sekarang ini, terdapatdelapan kementrian yang akan membantuselama setahun ke depan. DiantaranyaKementrian Pengembangan Sumber DayaMahasiswa (PSDM), Kementrian LuarUniversitas, Kementrian Dalam Universi-tas, Kementrian Kebijakan Publik,Kementrian Minat Dan Bakat danKementrian Kesejahteraan Mahasiswa

Berbeda dengan tahun sebelumnya,BEM tahun ini akan meniadakankementrian HAM dan Advokasi. Iamemandang kementrian ini pada tahunlalu bergerak di bidang pencerdasanmahasiswa. Tugas ini bisa di integrasikankepada kementrian lain. Untuk bagianadvokasi dan hukum sendiri, Adnanmengatakan lebih disinergikan denganMPM karena dalam hal ini MPM lebihmenerima aspirasi secara hakikatnya.

Dengan dilantiknya Adnan-Bohorisebagai presiden dan wakil presidenmahasiswa 2013, Ichsan Nasution selakuketua MPM berharap agar BEM yangberada di bawah kepemimpinan Adnan-Bohori ini bisa dikenal tidak saja olehmasyarakat UNP tetapi juga oleh masya-rakat di luar UNP. “Semoga UNP bisamenjadi lebih baik lagi,” harap Ichsan,Minggu (14/7). Nia

Media Informasi: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi salah satumedia informasi bagi mahasiswa baru untuk mendapatkan info tentangUang Kuliah Tunggal. Foto diambil Rabu (21/8). f/Media

Jika Anda mengalami masalah agama, silahkan manfaatkan rubrikini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrikini ke alamat Ganto: Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap

Fase Kesadaran Manusia

Diasuh oleh:Dr. Ahmad Kosasih,M.A.

Memotong Kukuatau Rambut di

Masa Haid

Jika Anda mengalami masalah keagamaan, silahkanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Andakepada pengasuh rubr ik ini ke emai l Ganto ,[email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

14 Agama

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Meri Susanti

Assalamualaikum Wr WbSaya mau bertanya tentang hukum keramas, memotong

rambut atau memotong kuku saat haid. Saya pernahmendengar dari orang tua kalau saat haid diusahakanjangan keramas, potong kuku atau potong rambut. Jikatetap melakukan hal itu, maka rambut yang rontok saatkeramas atau kuku serta rambut yang telah dipotong harusdibersihkan saat mandi wajib. Apakah benar demikian adanyaPak? Atau adalah alasan lain di balik itu Pak? Terimakasih

Ananda RKyang baik!

Salah satu pri-nsip di dalam ajar-an Islam adalah se-gala sesuatu padadasarnya dibolehk-an kecuali bila adalarangan. Ini ber-beda dengan per-kara ibadah, yangmempunyai prinsipbahwa pada da-sarnya ibadah diha-ramkan sebelumada perintah. Ar-tinya untuk urusanibadah tidak dibe-narkan mengada-ada sebab hal itu

termasuk kedalam perbuatan bid’ah.Mengenai perintah tentang ibadah atau larangan tentang

sesuatu harus ada dasar yang jelas berupa dalil-dalil pasti(qath’i) yang bersumber dari Al-Qur’an atau sunnah/hadist.Artinya sepanjang tidak ada dalil yang melarangmemperbuat sesuatu perbuatan maka perbuatan tersebuthukumnya mubah (dibolehkan) pada asalnya.

Terkait dengan masalah memotong kuku atau rambutatau melakukan keramas di masa haid bagi perempuandengan mengkhawatirkan akan ada rambut-rambut yangrontok, sejauh yang pengasuh ketahui selama ini tidak adadalil yang melarangnya. Bahkan yang ada ialah dalil yangmembolehkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yangdiriwayatkan oleh Imam Bukhari dari ‘Atha’ yang artinya:“Orang yang sedang junub dibolehkan berbekam, memotongkuku dan memangkas rambutnya sekalipun ia belumberwudhu”.

Berdasarkan hadis ini, Sayid Sabiq, pengarang FiqhusSunnah, menyatakan bolehnya orang yang sedang junubatau haidh memangkas rambutnya, memotong kuku, keluarke pasar dan sebagainya tanpa dimakruhkan (Fiqhu Sunnah,Jilid I Kairo, Dar al-Tsaqafah al-islamiyyah halaman 52).Dengan demikian, rambut yang rontok atau potongan kukuyang dipotong pada masa haidh tidak perlu diikutsertakanpada saat mandi wajib sehabis haidh. Wallahu a’lambisshawab.

Adalah satu diantara puluhan ribumahasiswa yang menempuh studi diUniversitas Negeri Padang. Berfokus

pada program studi PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia.

Tercatat sejarah dikarenakan tulisanadalah salah satu impiannya.

Email: [email protected]: @mheri_mazhra

Akhir-akhir ini Indonesiaser ingdi l anda berbagaimusibah, mulai dari bencana

alam, korupsi dan perkara keramahanlingkungan yang cukup mempri-hatinkan. Fenomena seperti ini tetaptidak menyadarkan manusia akan apayang te lah ia perbuat dengantangannya. Bukannya sadar, manusiaacap kali mengkambing hitamkan alam.Sehingga alam murka.

Ibnu Katsir pernah berkata, “Wahaisekalian manusia, ketahuilah bahwamusibah yang menimpa kalian tidaklain adalah disebabkan karena dosayang kalian dahulu perbuat. Dan Al-lah memaafkan kesalahan-kesalahankalian tersebut. Dia bukan hanya tidakmenyiksa kalian, namun Allah langsungmemaafkan dosa yang kalian perbuat.”Karena memang Allah akan menyiksaseorang hamba karena dosa yang iaperbuat. Sebagaimana Allah berfirman,Dan kalau sekiranya Allah menyiksamanusia disebabkan usahanya, niscayaDia tidak akan meninggalkan di ataspermukaan bumi suatu mahluk yangmelata pun (QS. Fathir: 45).

Bercermin dengan realita yangterjadi di Indonesia saat ini, masihbanyak saudara kita yang sengsaradengan bencana, seperti gempa bumidi Aceh Juli lalu. Mereka meretaskehidupan dalam lingkar trauma masalalu dan sekarang kembali menghantui.Bahkan untuk beribadah, merekaterpaksa melaksanakannya di tempatpengungsian. Belum lagi kenaikanharga BBM yang mengakibatkanberbagai permasalahan sosial, moraldan ekonomi . Harga kebutuhan pokokmelambung naik, kekacauan terjadiakibat ‘niat mulia’ pemerintah dalampembagian Bantuan Langsung Se-mentara Masyarakat (BLSM). Masyarkatmiskin merasa mendapatkan ke-tidakadilan dalam pembagian BLSMini. Sehingga tak jarang memicubentrok dan saling sikut antar sesamamasyratakat demi mendapatkan rupiahsecara cuma-cuma. Pun, demontrasi-demonstrasi yang terjadi karenamasyarakat menuntut penjatahan yanglebih adil.

Bila sudah begini wajar masyarakatberprasangka buruk atas ketidak-becusan orang-orang yang berkuasa dinegeri ini. Mereka telah berdosakarena menghianati keperca-yaan yang diberikan olehmasyarakat. Mereka yangsering dimuliakan dengansebutan wakil rakyat, seolahsibuk dengan berbagai urusanatas nama rakyat padahal, merekasibuk mengembungkan celenganpribadi . Apa yang didengung-dengungkan kepada media, dam-paknya seringkali tidak terasa olehrakyat. Katanya mereka melakukanberbagai kunjungan dan studi band-ing keluar negeri demi perbaikannegara dan rakyat. Tapi nyatanya studibanding dan kunjungan tersebut hanyamodus agar mereka dapat pelesirankeluar negeri. Belum lagi mengenaiadanya kursi kosong saat rapatparipurna dan tertidurnya pejabat padasaat rapat berlangsung. Fenomena yangsudah menjadi hal biasa ini seolah-olahtidak menjalankan amanah yang sudahdiberikan rakyat.

Permasalahan ini belum seberapadibandingkan dengan ‘perampokanberjamaah’ yang saat ini merajalela dinegara ini. Kasus ini tidak hanyadilakukan oleh kaum pejabat elit tapijuga menggoda para pejabat kelasbawah. Bahkan perkara ini sudahmenjadi seperti rantai yang salingterhubung satu sama lain. Banyak kasusmembuktikan adanya hubungan antara

koruptor satu dengan yang lain.Sehingga permasalahan ini menga-kar kuat karena pelaku salingmelindungi. Upaya penebasan-penebasan belum mampu berbicarabanyak untuk membuh parakoruptor Indonesia. UngkapanSoekarno yang berbunyi: “Berikanlahaku sepuluh pemuda maka akankuguncang dunia!” hanya menjadipernyataan yang tersimpan rapidalam catatan sejarah, tidak banyak-atau mungkin tidak ada- lagiditemukan pemuda seperti dalampernyataan tersebut.

Ketidakpedulian tangan-tanganpenguasa di Indonesia, berimbaspada rakyat yang seharusnya dijaga,dicintai, dikasihi dan didengar keluhkesahnya . Rakyat Indones ia ,terkhusus golongan menengahkebawah memekik dalam kecamankemiskinan. Mereka mengais rezekidengan cara yang sangat memilukan.Seperti halnya memulung, mengemisdan terkadang ketika telah keha-bisan akal mereka nekat menafkahikeluarga dengan cara tak halal.Disebabkan oleh keinginan untuktetap bertahan hidup, mereka relaberbuat kejahatan, berlaku kejam,melakukan penipuan dan berbagaiaksi lain demi kelangsungan hidup.Lama-kelamaan hal ini menjadisuatu kebiasaan di-lingkungan ma-s y a r a k a t .Akhi rnyal ingkaranpe rbuat anke j i pun

mengal ir padarakyat. Memaksa ma-

syarakat untuk berpe-rilaku apatis, tidak peduli antarsesama dan memperalat alam denganprilaku menyimpang.

Sebagai manusia ciptaan Tuhan,seringnya kali kita lupa akhirat danlupa kepada Tuhan. Sebenarnya,setiap hati manusia baik, jika diujidengan kefakiran sakit, dan musibah,tetapi justru rusak jika diuji dengankenikmatan. Sebagaimana firman Al-lah Ketahui lah, sesungguhnyamanusia benar-benar melampauibatas, karena dia melihat dirinyaserba cukup (al-‘Alaq: 6—7) (SyarhKitab at-Tauhid, oleh asy-Syaikh al-Ghunaiman).

Dosa yang diperbuat oleh manu-sia tentunya akan mendapat gan-jaran yang sama dari Allah Swt. Bisasaja ganjaran tersebut berupa azab.Secara umum kita menganggap azabadalah siksaan yang besar, berat,dan mengerikan. Hal ini karena pe-nyebutan azab dalam Al-Qur’an se-ring berupa azab yang keras, pedih,hina, besar, berat, kekal, dan

sebagainya. Semua itu sebagaibentuk ancaman bagi mereka yangterjerumus dalam syahwat, syubhat,kesesatan, dan pelanggaran.

Namun, Al-Qur’an juga menye-butkan bahwa Allah mengancam or-ang-orang yang menentang danmembuat kerusakan dengan suatu

azab selain azab yang besar.Dengan harapan, mereka maukembali dari kesesatan kepadaketaatan dan tersadarkan dari

perbuatannya. Allahmenjelaskan bahwabencana dan ma-lapetaka yang me-

nimpa orang-orangyang menentang di dunia ini

itu hanya azab yang dekat (kecil).Seperti fi rman Allah: “Dansesungguhnya Kami merasakankepada mereka sebagian azabyang dekat (di dunia) sebelum

azab yang besar (di akhirat),mudah-mudahan merekakembali (kepada ketaatan).”(as-Sajdah: 21)

Mungkin, sudah waktunyakita lebih mengenali diri, kembalimengingat apa yang telah kitaperbuat dan kembali ke jalan yangdirhidoi Allah SWT. Mungkin sajaini bukan lagi ujian, teguran, tetapi

sudah berupa azab. Ini di-berlakukan pada setiapindividu yang selaluberlaku zhalim di mukabumi ini. Sebab, hanya

pribadi masing-masingyang bisa mengukur sejauh

mana dosa yang ia perbuat danseberapa jauh ia telah meninggalkanpondasi dalam berkeyakinan.Disamping itu juga seberapa seringia melupakan bahwa janji adalahsesuatu yang harus ditepati. Adanyarasa takut pada yang Maha Kuasaakan menjadikan kesadaran lebihnyata. Kita akan meyakini bahwayang salah akan mendapatkanganjaran kelak di kehidupan abadi(akhirat). Seperti firman Allah swt“Kami akan menguji kamu dengankeburukan dan kebaikan sebagaicobaan (yang sebenar-benarnya) danhanya kepada kamilah kamudikembalikan.” (Al-Anbiya’: 35).

Kembali ke jalan yang benaradalah salah satu cara untuk memo-hon ampun atas dosa yang telahkita lakukan. Imam Ibnul Qay-yim rahimahullah (dalam MiftahDaris Sa’adah, 1:287) mengatakan:“Tidaklah suatu bala’ turun me-lainkan karena dosa dan tidaklahbala’ tersebut akan diangkatmelainkan dengan taubat.”

Grafis: Jefri

Gantopedia

AIRPod; Mobil RamahLingkungan dan Kantong

Pengeroyokan KebijakanPolitik 15

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Pada umumnya alat trans-portasi yang menggunakanBahan Bakar Minyak (BBM) se-perti bensin dan solar yang di-gunakan untuk mobil, sepedamotor, biasanya menimbulkanpolusi udara dan mengganggulingkungan. Sebab, ia menghasilkan asap yang akan menganggukesehatan manusia. Polusi inijuga memicu bertambah besarnya efek global warming yangmulai dirasakan pada saatsekarang. Situasi Global Warm-ing ini dapat dilihat dari keadaanbumi yang semakin panas daribiasanya. Seperti, cuaca yangtidak menentu, cahaya matahariyang tidak lagi menyehatkan.Dan malah dapat menimbulkandampak negat i f t erhadapkesehatan. Selain itu jangkauanharga BBM pun relatif mahal.

Melihat kondisi ini parailmuan dan scientist mencobamembuat terobosan-terobosanbaru guna dapat disumbangkandalam dunia pengetahuan dan

teknologi. Kekhawatiran para il-muan dan scientist, membuat me-reka seperti berlomba-lomba untukmenciptakan hal-hal baru yangbermanfaat bagi manusia tapi jugatidak merugikan alam. Kali ini,sebuah alat transportasiunik dan menarik telahditemukan oleh Guy danCyril Ncgre. Mereka me-rupakan ayah dan anakyang bekerja pada se-buah pe rusahaan diPerancis, Motor Develop-ment International (MDI)bagian CEO dan koordi-nator riset dan pengem-bangan MDI.

Penemuan itu berupasebuah mobil mini yangmenggunakan udarasebagai bahan bakardasarnya. Hebatnya, mobil inimenghasilkan nol polusi udara.Pengisian udara dilakukan melaluisebuah tangki mobil berkapasitas175 liter (46 galon), lalu udaramasuk menggunakan pompa

eksternal. Mobil yang diberi namaAIRPod ini, dirancang untuk bisadigunakan menempuh perjalananpendek dalam kota dengan lajukecepatan maksimal 69 km/jam.Mesin pneumatik (tenaga udara)

yang digunakan sebagai peng-geraknya, membuat mobil inimemiliki beberapa keunggulandari kendaraan listrik lainnya.

Keunggulan yang di maksuditu diantaranya berupa waktu

pengisian ulang bahan bakar yangrelatif cepat dan tangki seratkarbon yang memiliki umur lebihpanjang. Bila dibandingkan denganbeberapa batrai yang mahal, tangkiserat karbon pada AIRPod lebih

unggul ke t imbangbatra i mahal yangumurnya lebih pendek.Selain itu, mobil yangberukuran panjang207 cm , lebar 160meter, dan tinggi 174cm ini memiliki ruangkemudi yang berbedadari mobil kebanyakan.AIRPod tidak memilikist i r kemudi untukmengendal ikannya,tapi alat kemudinyaberupa joystick. Joystickini lah yang berfungsi

menggantikan stir kemudi yangdigunakan pada mobil kebanyakan.Uniknya lagi mobil beroda tiga ini,hanya dapat memuat dua orangpenumpang dan satu orang penge-mudi. Penumpang dan pengemudi

duduk saling membelakangi,sehingga membutuhkan duabuah pintu masuk dari depandan belakang.

Saat ini industri kendaraanbermotor India, Tata Motors,telah membeli lisensi MDIuntuk dikembangkan di India.Tata Motors berencana untukmemasarkan di negaranya dannegara Asia lainnya.

Nantinya, AIRPod direnc-anakan dapat diproduksi dengankecepatan hingga 80 km/jamdengan perjalanan hingga 140mil di satu 46-gallon tank udara.Untuk saat ini AIRPod telahdigunakan di universitas-univer-s i tas be sar , rumah sak it ,bandara, dan lain sebagainya.Bagi anda yang tertarik untukmemiliki mobil ramah ling-kungan ini, harga yang di patoktidak lah mahal yaitu sebesarUSD 5000 atau sekitar 50 jutarupiah.

Gumala Resti Halin (Dariberbagai sumber)

Mahasiswa jurusan Bahasa danSastra Indonesia dan Daerah. Lahirdi Padang, 14 November 1992. Saat

ini bergiat di lembaga PersMahasiswa UNP selaku Sirkulasi

percetakan. Media sosial internetyang bisa di hubungi: Fb: Novi Yenti.

Twitter: @Opi_anok.Email: [email protected]

Novi Yenti

Kenaikan harga BahanBakar Minyak (BBM)bulan Juni lalu membuat

kehidupan masyarakat kalanganmenengah ke bawah merasasemakin diberatkan. Sebab, ke-naikan harga BBM berdampak padakenaikan harga bahan pangan dankebutuhan pokok lainnya. Halinilah yang menjadi pemicu ma-syarakat dari berbagai kalanganuntuk berargumentasi, meng-hakimi pemerintah dan melakukanorasi-orasi pencegahan lainnya.

Anggapan pemerintah gagalmemimpin dalam masa kinerjanyasudah menjadi pembicaraan di ma-syarakat, apalagi terdapat adanyakerugian sepihak. Masyarakatakan terus menuntut hingga ada-nya kejelasan dari permasalahantersebut. Anggapan negatif ini sulitdihilangkan dari budaya ma-syarakat, seperti ‘berantai’ darigenerasi kini hingga regenerasiselanjutnya.

Sebenarnya , t idak semuakebijakan yang diterapkan peme-rintah bersifat negatif, bila dikajilebih dalam lagi tentang dampakpositifnya. Sebab, tujuan mene-rapkan kebijakan, seperti kenaikanBBM ini tidak lebih demi kepen-tingan bersama.

Namun tetap saja, ket ikaterjadi sedikit perubahan dalamsistem pemerintahan, akan selalumenimbulkan reaksi masyarakat.Tak terima atas kenaikan hargaBBM, masyarakat cenderung me-rutuki kebijakan presiden. Peristiwaini juga terjadi pada pemerintahanpresiden masa lampau. Perubahansedikit sistem saja sudah dianggapsebagai alibi pimpinan belaka.Dikutip dari Kompasiana, 12/7/2013:dari tahun 1965, pada masakepemimpinan Soekarno, kondisiekonomi Indonesia memburuk,APBN morat-marit, kesejahteraanmasyarakat memprihat inkan.Hingga laju inflasi mencapai 650%.

Kenaikan laju inflasi tersebutmanyebabkan masyarakat harusmenghadapi kenaikan harga besar-besaran. Untuk mengatasi krisispada masa itu, pada bulan De-sember 1965 presiden Soekarnomengumumkan kebijakan deva-luasi nilai rupiah diredenomina-sikan, uang Rp.1.000 lama menjadiRp.1 uang baru.

Bukan teratasi, kekacauanmenjadi-jadi, rakyat mengamuk,sampai-sampai semua bank di-tutup. Disinilah tampak perubahannyata yang sulit diterima masya-rakat masa itu. Sebab, orang kayatiba-tiba menjadi miskin, golonganmenengah menjadi lebih miskinlagi, yang memang sudahmiskin

menjadi teramat miskin. Diberbagai sudut pemukiman punterdapat orang-orang depresi danbunuh diri.

Sudah terhitung 11 kali Soe-karno menaikkan harga BBM.Semua itu bertujuan untuk menye-hatkan fiskal dan menyelamatkanAPBN. Namun, tindakan Soekarnotidak disambut manis oleh pemuda/i Indonesia. Mereka menggelarorasi besar-besaran, serentakmengempeskan ban-ban mobil diseluruh penjuru jalan di Jakarta.

Orde lama pimpinan Soekarnotamat. Berganti orde baru pimpinanSoeharto. Tetap saja APBN sakit-sakitan (rusak ) . Cara untukmenyehatkannya kembali Soehartomenaikkan harga BBM, palingsedikit 18 kali pada masa itu. Tidakcukup hanya menaikkan hargaBBM, sumber daya air Indonesiapun ikut dilelang dengan semurah-murahnya. Kekayaan Indonesia,seperti tambang emas, batu bara,dan minyak juga di re lakanSoeharto dengan hanya mendapatbagian royalti 1% dari tambangemas  Freeport. Tujuannya

agar investor tetap

mau beke rjasama..

Sekarang, pada ma-sa kepemimpinan Su-silo Bambang Yudho-yono (SBY) APBNmasih sakit-sakitan.Hal inilah yang menjadipenyebab SBY menaik-kan harga BBM hing-ga empat kali. Tujuan-nya untuk menyela-matkan APBN.

Namun tetap saja,aksi masa tetap ter jadi danpengecapan nilai buruk padakebijakan tersebut merajalela, se-hingga membuat kebijakan yangbertujuan menyelamatkan negaradipandang sebelah mata. Sebera-papun upaya SBY mengatakan tu-juannya dalam berbagai konverensipers dan pidato, tetap saja takberarti baik bagi masyarakat yangmenolak kenaikan harga BBM.

Merubah cara pandang politikTernyata masalah kenaikan

BBM hanya masalah klasik yang

berulang terus menerus sepanjangsejarah Indonesia. Bukan hal yangistimewa. Hanya saja dari fakta-fakta di atas, terdapat perbedaancara masing-masing pemimpinnegara dalam penyelesaian masalahkeuangan negara yang ada dalammasa jabatannya.

Setiap generasi hidup padamasanya sendiri. Soekarno mi-salnya. Terlihat hebat karena hiduppada zaman perang kemerdekaan.Belum tentu akan hebat jika diamemimpin pada masa sekarang.

Bayangkan, seandainya Soe-karno menjadi presidensekarang, mungkin In-donesia sudah dibawabangkrut, terkucil,dan terbe lakang seperti Korea Utaradan Venezuela. Begi-tu juga dengan Soe-harto dan SBY. Kepu-

tusan yang mereka buatdalam era kepemimpinannya

merupakan kebijakan yang dibuatdengan pertimbangan pereko-nomian negara kedepannya.

Menurut media Tribun news(31/12) pengambilan keputusandalam pemerintahan bukan tanpaalasan. Ayat 6 a pada UU APBN-P2012 juga menjelaskan tentangpengaturan kewenangan peme-rintah untuk menyesuaikan hargaBBM, apabila harga rata-rataminyak mentah Indonesia atau In-dones ian Crude Pr ice ( ICP)mengalami fluktuasi. Fluktuasi inidimungkinkan sebanyak 15% dariasumsi sebelumnya dalam kurunwaktu enam bulan. Ayat tersebutmerupakan ayat tambahan karenapada ayat 6 yang telah ditetapkansebelumnya, disebutkan bahwaharga BBM bersubsidi tidak akandinaikkan.

Sebenarnya jika diperhatikansecara berimbang, kenaikan hargaBBM bukanlah hal yang buruk.Banyak hal positif yang dapat

diambil dari kenaikan BBM ini.Kendati pun diawal kenaikan akanmembuat naik semua bahankebutuhan pokok, hal ini akandapat kembali netral seir ingberjalannya waktu. Dari segipsikologisnya dapat pula membuatmasyarakat berusaha lebih giat lagiuntuk memenuhi kebutuhanhidupnya. Bukankah hal itu akanmembantu menyuburkan kemak-muran masyarakat?

Mengkritisi kebijakan pemerin-tah memang suatu sikap yanggampang-gampang sukar. Karenajelas tiada seorang pun yang dapatmemaknai secara sempurna. DanIndonesia merupakan negara de-mokrasi, dengan keputusan dida-sarkan dari rakyat, oleh rakyat danuntuk rakyat. Sehingga jalannyastruktur negara juga dibawahpengontrolan rakyat. Terlalu kritisterhadap suatu kebijakan tanpamelihat sisi dan dampak lain darikebijakan tersebut, merupakansuatu hal yang kurang adil.

16 Teropong

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Jalur MandiriUsung Sistem Baru

Prodi IAN BerencanaMenjadi Jurusan

EDeC Siap-siapJadi UK

Diskusi Ormawa Terealisasi Usai Lebaran

Upaya pengurus komunitas English De-bate Community (EDeC) mengajukan dirisebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) UNP mendapatkan titik terang.Setelah dua tahun lebih mengajukan pro-posal ke pihak rektorat, akhirnya komunitasini secara resmi akan bergabung menjadisalah satu UKM UNP pada semester ganjiltahun ini. “Insyaallah dalam waktu dekatkita akan menerima Surat Keputusan,” ujarAfnesha, selaku wakil ketua, Selasa (2/7).

EDeC merupakan salah satu komunitasdebat yang ada di UNP. Komunitas yanglahir pada 2010 ini dipelopori oleh tigamahasiswa UNP, yaitu dua orang dari jurusanBahasa Inggris, Salam Mairi dan Nurul Hudadan Ronny Nanda Putra dari jurusan Biologi.

Walaupun hanya memiliki dua puluhananggota aktif, hingga saat ini prestasi-prestasiEDeC tidak hanya mencakup skala regionalataupun nasional saja melainkan sudah men-cakup kancah Internasional. Seperti mengi-kuti Asian IV Intervarsities English Debat-ing Championship di Kuala Lumpur, Malay-sia. EDeC juga pernah menjadi peserta padaWorld University Debating Championship(WUDC) di Manila, Filipina.

Prestasi-prestasi EDeC lainnya untuk ska-la regional dan nasional diantaranya: The 1st

Best Speaker of National University EnglishDebating Competition (NUEDC) 2012 RegionalX, Pekanbaru, Riau, The 1st and 3rd Cham-pion of Regional X English Debating Cham-pionship (ROXED) 2011 di Universitas Andalasdan sebagai pemenang kedua pada WestSumatera College English Debating Cham-pionship WeSCED 2011 di UNP. Selanjutnyasemifinalis pada National University EnglishDebating Championship (NUEDC), Universi-tas Diponegoro, Semarang, pada South EastAsia English Olympic (SEO) di Universitas

Bina Nusantara, Jakarta, dan pada RegionalX English Debating Championship (ROXED)di Universitas Andalas.

Tahun 2012, EDeC meraih the 3rd BestSpeaker of National University English De-bating Competition (NUEDC) Regional X diPekanbaru, Riau. Lanjut ke tahun 2013, EDeCberhasil menjadi pemenang pada NationalUniversity English Debating Competition(NUEDC) di UNP dan pemenang padaSumatera English competition (SEC-IONARE)di Universitas Bengkulu. Selain itu, padatahun ini EDeC juga memperoleh prestasisebagai the 2nd dan 4th Best Speaker of Nat-ional University English Debating Competi-tion (NUEDC) Regional X, Pekanbaru, Riau.

Menimbang prestasi-prestasi ini, baik pi-hak fakultas maupun universitas memberitanggapan positif dan mendukung EDeCmenjadi UK. Dari pihak rektorat sendiri,tak ada syarat khusus yang diajukan terha-dap EDeC untuk menjadi UK. “Mereka ha-nya perlu melengkapi proposal, seperti mem-buat struktur keorganisasian,” ujar Dr. Syah-rial Bachtiar, M.Pd selaku Pembantu RektorIII UNP, Rabu (10/7). Lebih lanjut, PR IIImeminta jika EDeC telah menjadi UK agartidak hanya fokus pada debat bahasa Inggrissaja, melainkan juga mengadakan debatbahasa Indonesia dan bahasa Arab.

Menanggapi permintaan PR III ini, daripihak EDeC sendiri menyanggupinya. “Kamidiminta mengadakan debat yang tak hanyabahasa Inggris, seperti debat konstitusi,” ujarSalam Mairi, pelopor EDeC, Sabtu (8/6). Salammenambahkan dengan dijadikannya EDeCsebagai UK di UNP, pintu debat bagi seluruhmahasiswa UNP semakin terbuka. “Debattak hanya menjadi milik anak bahasa Ing-gris, melainkan seluruh mahasiswa UNP,”tutupnya. Media

Salah satu Program Studi (Prodi) diJurusan Ilmu Sosial Politik (ISP), yakni IlmuAdministrasi Negara (IAN), Fakultas IlmuSosial (FIS), Universitas Negeri Padang (UNP)berencana akan menjadi sebuah jurusan.Prodi IAN saat ini berada di bawah JurusanISP dengan akreditasi B. Betty Gusminda,salah seorang mahasiswi prodi IAN TM 2010mengatakan bahwa ia mendengar hal inidari para dosen. “Katanya proses perubahanini hampir setahun,” ujarnya Jum’at, (21/6).Betty setuju dengan rencana dijadikannyaprodi IAN menjadi jurusan, karenamenurutnya IAN akan menjadi lebih kuatdibanding masih menjadi sebuah prodi.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini,Ketua Jurusan (Kajur) ISP, Dr. M.FachriAdnan M.Si, mengatakan prodi IAN memangberencana menjadi jurusan, tapi prosesnyamasih di tingkat fakultas. “Sekarang lagimasa moratorium yaitu penanggungansementara pembukaan prodi dan jurusanbaru oleh Dikti,” ujarnya, Kamis (25/7). Untukmelanjutkan prosesnya ke tingkat UNP,moratorium harus dicabut terlebih dahulu.

Ia juga menjelaskan banyak syarat-syaratyang harus dilakukan untuk merubah prodimenjadi jurusan, diantaranya: rapat jurusanapakah setuju atau tidak dijadikan jurusan,lalu di tingkat fakultas melalui senat fakultasmenggunakan presentasi dan proposal.Setelah disetujui dilanjutkan ke tingkat UNPdi senat universitas, selanjutnya akandirekomendasikan oleh senat UNP untukdikirim ke Jakarta.

Tidak hanya berencana menjadi jurusan,saat ini prodi IAN juga telah mengajukanpermohonan pembukaan Strata 2 (S2) IAN.Pengusulan Program S2 IAN ini telahdiajukan ke Dikti sejak satu tahun lalutepatnya 25 Juli 2012. Saat ini hasil dari

D ik t i sudah keluar dengan usulandirekomendasikan. Kajur ISP meng-ungkapkan secara material hal ini dapatdikatakan sudah disetujui tinggal menungguSurat Keputusan (SK). Program S2 IAN iniakan menjadi yang pertama di Sumatera.

Menyambung penjelasan di atas, ketuatim perencanaan program S2 IAN, Dr. AfrivaKhaidir, S.H, M. Hum. mengatakan programini dilatarbelakangi oleh banyaknya alumni-alumni IAN yang ingin melanjutkan studike jenjang S2. “Selama ini mereka lebihmemilih untuk pergi ke Jawa melanjutkanstudi seperti UGM, UNDIP, UI dan lainsebagainya,” ungkap Afriva, Kamis (25/7).Selain itu, saat ini Jurusan ISP sudah banyakmemiliki dosen yang bergelar doktorberjumlahnya 11-12 orang, untuk prodi IANsebanyak 4-5 orang selebihnya ProdiPendidikan Kewarganegaraan. “Menurutpersyaratan kita sudah bisa membuka pro-gram S2,” ujarnya.

Banyak persyaratan yang harusdilakukan untuk mempersiapkan ProgramS2 IAN ini, diantaranya Sumber Daya Manusiayang mencukupi, sarana prasarana dankurikulum. Afriva optimis sebelum akhir 2013izin operasional sudah keluar.

Bentuk persiapan lain yang dilakukanyaitu kerja sama dengan Universitas Indo-nesia (UI). “Minimal kita melibatkan dosenUI untuk kuliah umum, membimbing,menguji dan lainnya,” ucap Afriva. Dalamkerja sama ini nantinya diharapkan untukbisa terlibat menganalisis kebijakan yangakan dikeluarkan selanjutnya. TerakhirAfriva berharap supaya program ini bisaditerapkan di tahun 2014 mendatang, lalusatu tahun selanjutnya diusahakan untukmendapatkan akreditasi A. “Sehingga bisamembuka program S3,” tutupnya. Gumala

Tahun ini Universitas Negeri Padangkembali membuka jalur Mandiri bagi calonmahasiswa baru. Namun perbedaannya daritahun-tahun lalu, kuota penerimaanmahasiswa ja lur Mandi ri tahun inidikurangi. Hal ini dilakukan berdasarkanPeraturan Menteri No. 34 Tahun 2010. Padaperaturan tersebut disebutkan persentasepenerimaan melalui jalur SNMPTN sebesar50%, dari jalur SBMPTN 30% dan 20% darijalur Mandiri.

Saat ini lebih kurang sebanyak 2000mahasiswa baru diterima melewati jalurMandiri. Seleksi jalur masuk Mandiri di UNPdimulai tanggal 24 Juni sampai dengan 17Juli lalu. Para calon mahasiswa UNPmengikuti prosedur online melalui websitehttp://rm.unp.ac.id. Tak jauh beda dengantahun lalu, se leksi masih dilakukanberdasarkan nilai UN dan nilai rapor SMAsederajat 5 semester terakhir. Tahapselanjutnya calon mahasiswa mengikutiverivikasi ulang data pada tanggal 26 Julihingga 27 Juli lalu.

Pengisian secara online ini tak me-mungkiri terjadinya kesalahan dalampengisian data. Menanggapi hal ini, Kepalabagian Pendidikan dan Kerjasama BAAKUNP, Azhari Suwir, SE mengatakan jikakesalahan yang dilakukan berupa kesalahanringan, seperti salah meletakkan angka,dianggap khilaf. Namun jika kesalahannyahingga merubah angka akan dilakukanverivikasi ulang. “Apabila terjadi manipulasimaka calon mahasiswa tersebut gugur,”terangnya. Hingga saat berita ini diklarifikasi,Selasa (20/8), data mahasiswa yang gugurbelum direkap secara keseluruhan.

Disamping itu, dengan mulai diber-lakukannya sistem Uang Kuliah Tunggal(UKT) di UNP, bukan berarti mahasiswaMandiri tidak kecipratan sistem baru ini.Tentu saja biaya yang dikeluarkan juga jauhlebih mahal dibanding mahasiswa jalurmasuk Mandiri tahun sebelumnya. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut, padatahun ini mahas iswa jalur Mandi riberkesempatan mendapatkan beasiswa BidikMisi. Dengan catatan mahasiswa tersebutberprestasi dan kurang mampu. Tingkatankemampuan ditentukan dengan jumlahpendapatan orang tua dan tanggunganorangtua.

Azhari Suwir menjelaskan semua jalurmasuk saat ini statusnya sama. Kebijakanuntuk jalur SBMPTN juga diberlakukan padajalur Mandiri. “Karena saat ini kita sudahmemakai sistem UKT,” terangnya. Me-nurutnya, sistem UKT bukan berartipenyamarataan status. Namun lebih kepadakeadilannya. “Orang kaya wajib menyubsidiorang yang kurang mampu,” jelasnya. Besar-kecilnya pembayaran ditentukan olehpendapatan dan tanggungan orang tua.

Seperti yang dijelaskan Kepala bagianPendidikan dan Kerjasama BAAK UNP,Azhari Suwir, SE, pada tahun ini semuaja lur masuk disetarakan. Te rmasukkesempatan mendapatkan beasiswa. Tidakada lagi pembedaan antara jalur masukReguler dan Mandiri. “Sekitar 150 mahasiswaberkesempatan mendapatkan beasiswa BidikMisi disediakan untuk jalur Mandiri,”jelasnya, Selasa (20/8).

Azhari juga menambahkan beasiswa BidikMisi tentunya tidak bisa didapatkan denganbegitu saja. Jika mahasiswa yang ber-sangkutan benar-benar tidak mampu dibidang ekonomi, mereka sebelumnya harusmengajukan permohonan beasiswa yangditujukan kepada Rektor UNP. Mahasiswadiminta mengisi blanko Bidik Misi disertaisurat keterangan miskin. Selanjutnya dataakan diproses bersamaan dengan dataakademik di BAAK yang ditransfer dariPusat Komunikasi. Tidak hanya itu, beasiswaPeningkatan Prestasi Akademin (PPA) danbeasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)juga berhak didapatkan oleh mahasiswaMandiri. Fidi, Novi

Wacana yang dimunculkan PembantuRektor III (PR III) tentang akan diadakannyadiskusi antara rektor, PR III denganmahasiswa hingga saat ini masih belumterealisasi. Padahal perencanaan diskusi inisudah mencuat semenjak awal masa jabatanPR III. Seperti yang telah dijelaskan PR IIIpada waktu itu, diskusi akan dilaksanakansetelah pelantikan Presiden Mahasiswa(Presma). Namun ketika dikonfirmasi kepadaPresma terpilih pada pemilu Mei lalu,Adnan Arafani mengatakan belum me-ngetahui rencana diskusi tersebut. “Mung-kin nanti akan kami cari informasinya,” ucapAdnan, Senin (22/7).

Saat dikonfirmasi mengenai wacanadiskusi ini, PR III Dr. Syahrial Bachtiar, M.Pd,mengatakan diskusi direncanakan akandilakukan setelah pemilihan PresidenMahasiswa (Presma) selesai. Namun ternyatasetelah pemilihan Presma usai, ada kendalayang menyebabkan diskusi tersebutterhalang. Setelah kendala tersebut selesai,disambut pula dengan datangnya bulanRamadhan. “Kami berencana melakukandiskusi setelah libur lebaran nanti saja,”jelasnya, Jum’at (10/7).

Menurut PR III, pertemuan perdanadirencanakan berupa pertemuan aktivismahasiswa dengan rektor. Dalam ke-sempatan tersebut Rektor UNP Prof. Dr.Phil. Yanuar Kiram akan menyampaikansedikit wejangan kepada anggota OrganisasiMahasiswa (Ormawa). Nantinya juga akanada sharing antara aktivis mahasiswa denganrektor atau PR III . Lebih lanjut iamenjelaskan pada pertemuan perdanatersebut hanya akan dibahas poin-poinyang akan dibahas pada pertemuanselanjutnya. Hal ini bertujuan untukmembawa nama baik UNP kedepannya.Pada pertemuan awal nanti juga akanditentukan teknis pertemuan lanjutannya.“Nanti dibicarakan maunya seperti apa,” ujarSyahrial.

Tujuan program yang menjadi wacanaPR III ini tak lain adalah membangkitkankembali semangat berorganisasi dalamkalangan mahasiswa. Menurutnya, saat iniminat mahasiswa dalam berorganisasi sangatminim. Mahasiswa cenderung memakaiprinsip kuliah-pulang. Waktu sehari-harihanya digunakan mahas iswa untukmengikuti perkuliahan wajib, selanjutnyasetelah perkuliahan berakhir, mereka akanmeninggalkan kampus, entah pulang kerumah atau pergi ke tempat lainnya. Syahrialjuga menjelaskan hanya sepuluh persen darimahasiswa yang bergabung ke dalamOrmawa.

Tidak hanya itu, Syahrial juga meng-ungkapkan pendapatnya mengenai ormawayang terlihat hanya jalan di tempat.Menurutnya t iap-t iap ormawa harusberinovasi agar organisasinya tidak monoton.Organiasi harus mampu mengembangkankreativitas mahasiswa yang terlibat didalamnya. “Menggali potensi,” tutupnya.

Menanggapi wacana pelaksanaan diskusiOrmawa ini, Rahma Dewi Kurnia anggotaUnit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PusatPengembangan Ilmiah dan PenelitianMahasiswa (PPIPM) menuturkan kese-tujuannya meski baru mengetahui pe-rencanaan diskusi tersebut. “Kita bisaberdiskusi langsung dengan orang tua kita,”ujar Sekretaris PPIPM ini, Kamis (25/7).Menurut Nia, begitu ia akrab dipanggil,diskusi tersebut akan memudahkan ormawauntuk sharing tentang kegiatan merekadan kendala yang dihadapi. Diantaranyaadalah persoalan dana UKM dan fasilitasyang disediakan untuk UKM. “Contohnyauntuk jaringan internet di UKM sedikitterkendala,” jelas Nia. Lebih lanjut Niamengatakan jika diskusi tersebut terlaksanaakan membawa kemudahan di setiap UKM.“Namun semua tergantung keterbukaan tiapUKM dalam mengungkapkan kendala danmasalah yang dihadapinya,” tutupnya. Novi

Konsistensi CiptakanLulusan Berkarakter

Menanti PeresmianKolam Renang UNP

Teropong 17Sigma FM

Kembali MengudaraDelapan Bulan Jabatan

Pembantu Rektor IV

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Kolam renang yang terdapat di depanFakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNP jikadilihat dari luar tampak sudah siap untukdigunakan. Namun, kolam renang yang di-bangun sejak tahun 2008 ini, di bagian da-lamnya masih belum rampung. Menurutpengakuan Pembantu Rektor II (PR II) UNPDr. Alizamar, Kons, keterlambatan penye-lesaian kolam renang ini dikarenakan ku-rangnya anggaran universitas dan pemba-ngunan kolam renang bukan dari anggaranpemerintah. “Kolam renang ini berasal darianggaran sendiri,” tegasnya, Jumat (19/7).

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk peres-mian kolam renang yang berstandar inter-nasional ini belum tahu kapan pastinya. Na-mun, setelah tiga bulan kolam renang inirampung masih belum bisa digunakankarena dalam masa pemeliharaan.

Sampai saat ini, menurutnya rancanganpenggunaan kolam renang belum ada, yangjelas kolam renang ini nantinya digunakanuntuk kegiatan perkuliahan. Namun tidaktertutup kemungkinan untuk digunakanmahasiswa UNP maupun mahasiswa di luarUNP tapi dipungut bayaran. Khusus untukmahasiswa FIK yang mengambil mata kuliahrenang tentu tidak dipungut biaya.

Ia pun berharap dengan hadirnya kolamrenang di UNP ini mahasiswa bisa menyalur-kan hobinya dan juga meningkatkan kese-hatan mahasiswa untuk berolahraga di ko-lam renang tersebut. Selain itu juga me-mantapkan sarana dan prasarana mahasiswa.“Di kampus lain saja sudah lengkap saranadan prasarana” tutupnya.

Hal senada juga diungkapkan PembantuDekan II (PD II) FIK Drs. Hendri Neldi,M.Kes. AIFO. Saat ini kolam renang tersebutbelum dilakukan serah terima dengan FIK.“Setelah diresmikan kolam renang ini baru

diserahkan UNP kepada FIK,” ungkapnya,Jumat (19/7).

Setelah rampungnya kolam renang ini, me-nurut PD II FIK mahasiswa bisa melakukanberbagai aktivitas dan kegiatan yang bersifatpositif. Misalnya mengadakan lomba renang,melaksanakan perkuliahan bagi yang mengam-bil mata kuliah renang. Selain itu, kolam re-nang ini bisa juga digunakan mahasiswa FIKsebagai wadah bisnis. “Mahasiswa bisa menga-jar atau privat renang di kolam ini,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan manajemenpengelolaan kolam renang masih menungguperesmian dan serah terima kolam renang.Kolam renang yang berstandar internasionalini ditargetkan selesai dan bisa digunakanmulai januari-juni 2014.

Mahasiswa Pendidikan Olahraga TM 2010,Agung Bayu Putra mengharapkan kolam re-nang ini secepatnya rampung. Jangan adalagi kendala apalagi korupsi dalam prosespenyelesaian kolam renang ini. “Kolam renangmilik pribadi saja cepat selesainya”, ungkapnya,Sabtu (15/6).

Menurutnya, tahun sebelumnya mahasiswaFIK yang mengambil mata kuliah renang, kuliahdi kolam renang Taratai GOR Agus SalimPadang dengan sewa Rp. 7000,00 per orang.Namun setelah selesainya pembangunan kolamrenang milik Pembantu Rektor (PR) 3 UNPSyahrial Bahtiar di Lubuk Minturun, mahasiswadialihkan kuliah di kolam renang tersebut.Hal ini menurut Agung, mahasiswa semakinsusah dengan tempatnya yang cukup jauhdari kampus dan mengeluarkan biaya yangcukup mahal untuk transportasi. Selain itu,mahasiswa yang membawa motor juga dikha-watirkan akan terjadi kecelakaan menuju loka-si kolam renang. “Meskipun tidak dipungutbiaya, namun ini akan mengancam keselamatanmahasiswa,” ungkapnya, Sabtu (15/6). Liza

Di Gelanggang Olah Raga (GOR) Uni-versitas Negeri Padang (UNP) riuhalunan paduan suara menyanyikan Hym-ne dan Mars UNP membahana di tengahribuan manusia bertoga. Lantunan lagukhas UNP ini dipersembahkan untukmembuka acara wisuda UNP periode 97.Lagu ini adalah ciptaan Dosen JurusanSendratasik, Erfan Lubis, S.Pd, M.Pd.Wisudawan tersenyum menyambut haribaru mereka itu, Sabtu (8/6).

Setiap kali alek gadang UNP ini dise-lenggarakan, selalu dibuka oleh RektorUNP sebagai orang nomor satu di uni-versitas. Wisuda kali ini adalah yangke-3 kalinya dipimpin oleh Prof. Dr. Phil.Yanuar Kiram sebagai Rektor UNP. Iamewisuda 1012 orang wisudawan. Parawisudawan itu berasal dari Program Di-ploma 4 (D4) sebanyak 11 orang, Pro-gram Diploma 3 (D3) sebanyak 80 or-ang, Program S1 Kependidikan sebanyak618 orang, Program S1 Non Kependidikansebanyak 153orang, Program Magitersebanyak 149 orang, dan Program Doktorsebanyak satu orang.

Rektor UNP menyampaikan dalampidatonya yang berjudul UNP dan Pem-bangunan Karakter Bangsa bahwa jikaingin Indonesia mempunyai daya kom-petitif, maka setiap orangnya harusmempunyai akhlak mulia, bermoral, ber-etika, berbudaya dan beradab. “Ini ko-mitmen kita untuk menegakkan karakterpribadi, karakter universitas, dankarakter bangsa di tengah begitu banyakperilaku anti karakter,” tegas Yanuar.

Untuk wisuda Ke-97 ini, Yanuar jugaberpesan pada wisudawan/ti agar dapatsegera mungkin mendharmabaktikankemampuannya di bidang pekerjaan

yang sesuai dengan jurusan/prodi yang telahmereka tempuh. Serta menunjukkan karakteryang kuat dalam memberikan dedikasisetinggi-tingginya di tempat mereka akanbekerja dan mengabdi. “Kami yakin apa yangtelah anda peroleh dari universitas ini dapatmenjadi modal bagi kebangkitan danperjuangan karir Saudara,” tutupnya.

Pada saat penyampaian pidato, Yanuarjuga tak lupa menyampaikan strategi-strategiyang tengah dirancang UNP. Beberapadiantaranya ada yang sedang berjalan. Strategipertama, secara kelembagaan UNP telahmenyikapinya dengan pembentukan UnitPelayanan Bimbingan dan Konseling (UPBK)dan dalam waktu dekat akan digagas sebuahlembaga pengabdian Islam.

Strategi kedua, pemberian beasiswa dariDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DirjenDikti) kepada Mahasiswa. Untuk strategiberikutnya dilakukan secara kurikuler. Semuahal-hal yang berkaitan dengan akademikyang telah dimasukan ke dalam kurikulumakan dilekatkan nilai-nilai dasar pendidikantinggi (Iman dan takwa, jujur, cerdas, tangguh,dan peduli). Untuk kegiatan non-kulikulerkegiatan kemahasiswaan yang mendapatpendanaan dari Dirjen Dikti wajib mema-sukkan nilai-nilai dasar karakter ke dalamkegiatannya.

Rektor mengatakan eksistensi UNP meru-pakan kontribusi stakeholder yang luas. Bu-kan hanya mereka yang ada dilingkunganUNP sendiri, tetapi juga dari masyarakat yangtelah menyerahkan anak-anak ataupun keme-nakan mereka untuk mengikuti pendidikandi UNP. Juga berkat kerjasama dari peme-rintah daerah dan rekan-rekan pers danmedia massa. “Saya menyampaikan rasa terimakasih secara tulus atas batuan dan kerjasamasemua pihak” ucapnya menutup pidato. Zolla

Setelah lama tak terdengar, kini SigmaFM yang merupakan salah satu bidang dariUnit Kegiatan Komunikasi dan PenyiaranKampus (UKKPK) Universitas Negeri Padang(UNP) kembali mengudara lewat frekuensi106.4 FM. Dijelaskan oleh Rizajalul Fikrikhairyang merupakan salah seorang anggotaUKKPK angkatan 18, penyebab fakumnyaradio Sigma FM adalah kerena terjadinyakerusakan pada pemancar serta lebih padaketiadaan partisi dan mekanik. Setelah ku-rang lebih enam bulan berlalu, pemancarmekanik dengan harga standar kembali dite-gakkan di dekat kesekretariatan UKKPK ini.

“Baru seminggu yang lalu perbaikan itudilaksanakan” tuturnya, Kamis (30/5). Alhasilprogram siar radio ini masih belum sempatdidesain oleh kepala bidang radio UKKPK.Namun Rizajalul Fikrikhair menegaskanUKKPK terkhusus bidang radio akanmerancang program siar dalam waktu dekat.“Tentunya untuk memenuhi kerinduanpendengar akan saluran radio kampus yangmerupakan satu-satunya di kampus yangkita cintai ini,” ungkapnya.

Program yang akan mereka susun tidakjauh berbeda dengan rancangan programsebelum fakumnya Sigma ini. Program-pro-gram menghibur, tips dan trik perkuliahn,serta tak lupa pemberian informasi dalambentuk berita.

Beberapa program siaran tersebutdiantaranya adalah Sound of music yangberisi tentang pemutaran lagu-lagu ter-up-date yang siaran pada pukul 06.00-07.00WIB. Kemudian dilanjutkan dengan programNgopi pada pukul 07.00 WIB. Ngopi adalahsingkatan dari Ngobrol Pagi. Ngopi inimerupakan sebuah program acara yangmembicarakan seputar berita terhangat yangsedang terjadi. Serta dilanjutkan denganprogram siaran seputar mahasiswa danperkuliahan, biasanya membahas caramenghadapi ujian, dosen dan pergaulan.Acara ini siaran pada pukul 09.00-11.00 serta

program-program lainnya hingga pukulsepuluh malam.

Dalam eksistensinya, Sigma FM menjalinkerja sama dengan beberapa lembaga atauinstansi. Seperti halnya hubungan kerja samayang mereka jalin dengan Unit kegiatanMahasiswa (UKM) seperti Unit KegiatanKerohanian (UKK). Bentuk kerjasama yangterjalin adalah pemberian tausiah agama bagipara pendengar. “Kami senang bisa syiarmelalui radio Sigma FM,” aku Redo Ikhlasyang merupakan kepala bagian Humas UKK.

Tidak hanya itu, Sigma FM juga menjalinkerjasama dengan Harian Singgalang. Bentukkerjasama yang terjalin adalah pembacaanberita yang tercakup dalam program bernamaLintas Berita. Lintas berita dibacakan setiapjam dari posisi 09.00-17.00 WIB.

UKKPK telah berdiri semenjak 24 April1998. Boy Candra yang merupakan angkatanke-18 dan juga pernah menjabat sebagai KetuaUmum pada kepengurusan tahun 2011 turutmengutarakan pengharapannya. Ia mengha-rapkan ada anggaran khusus untuk saranainformasi mahasiswa ini. Ia menambahkan per-hatian dan bantuan dana sangat dibutuhkanuntuk tetap bertahannya saluran ini di fre-kuensi 106.4 FM. “Semoga kedepannya radiomempunyai anggaran khusus karena radiobutuh perawatan khusus,” lanjutnya, Kamis(30/5).

Dalam hal penyediaan fasilitas yangdibutuhkan untuk radio Sigma FM, sebenarnyasudah disetujui pendanaannya oleh PR III Dr.Syahrial Bachtiar, M.Pd. Bahkan hal ini jugasudah dibicarakan dengan rektor. Dr. SyahrialBachtiar, M.Pd menuturkan Ia sudah menyu-ruh anggota UKKPK datang jika ada yangdiperlukan. Ia mengutarakan hal ini sewaktumenghadiri acara pelantikan anggota UKKPK.Namun saat diwawancarai Ia menyampaikanbelum ada yang datang untuk menin-daklanjutinya. “Datang saja kesini, karena kamijuga telah menunggu,” tukasnya, Kamis (25/7). Meri Susanti

Jumat (28/12) tahun lalu adalahsejarah baru bagi UNP. Pada hari itudibentuk sebuah jabatan PembantuRektor IV (PR IV) yang akan bersama-sama membangun UNP pada periode2012-2016. Dr. Ardipal, M.Pd, adalah sosokpemegang jabatan baru ini. Ia selamakurang lebih empat tahun kedepan akanmendedikasikan diri di bidang Kerjasamadan Pemberdayaan Aset UNP.

Hadirnya PR IV dilatarbelakangi olehbanyaknya kerjasama UNP dengan pihaklain. Baik yang sudah ada, yang sedangberjalan maupun yang akan dise-lenggarakan. Namun semua itu masihdikelola oleh masing-masing fakultas.Kerjasama yang sudah ada diantaranyakerjasama dengan Universitas BungHatta, kerjasama dengan Universitas diAustralia, kerjasama dengan InstitutPendidikan Guru Kampus Ilmu Khas,Kuala Lumpur dan lain-lain. Sehinggaagar semua ini dapat dikoordinasidengan baik, dibentuklah jabatan PR IV.

Tidak hanya itu, dibentuknya PR IVjuga berkaitan dengan banyaknya aset-aset UNP yang butuh dikelola denganbaik dan diberdayagunakan. Aset-asetberupa sarana dan prasarana, sepertibus kampus, kolam renang, lapangan,gedung-gedung, dan lain sebagainyatermasuk Sumber Daya Manusia (SDM)UNP seperti: guru besar, dosen, dan ma-hasiswa harus dikembangkan potensinyauntuk UNP yang lebih baik kedepannya.

Semenjak menempati posisi PR IV,Dr. Ardipal, M.Pd memulai tugas awal-nya dengan menata kembali dan menye-lesaikan inventaris kerjasama-kerjasamayang telah ada. Sementara untuk ker-jasama yang baru dibentuk, pada bulanpertama Dr. Ardipal, M.Pd menjabat iatelah menjalin kerjasama dengan PT.Semen Padang dan Pegadaian untukmahasiswa magang. “Mahasiswa UNP

memiliki kesempatan luas untuk memilihtempat magangnya,” jelas Ardipal.

Baru-baru ini UNP juga menjal inkerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta(UNJ). PR IV menjalin kerjasama dalam bentukmembuka S3 program olahraga. “Untuksekarang jalin kerjasama dulu, nanti barukita bisa berdiri sendiri,” tuturnya Jumat, (26/7). Ia menambahkan beberapa bulan lalu UNPmendapat dana hibah untuk membuatStandar Operasinal Prosedur (SOP). UNPmemperoleh bantuan dana sebesar 65 juta.Se lanjutnya UNP juga memenangkankerjasama dengan akademi komunitas. Adaperusahaan tambang yang tergabung padakomunitas ini membuka program DI dan DII.Dalam hal aset, UNP mempunyai banyak asetyang harus diberdayakan, baik yang telahada maupun yang hampir selesai pem-bangunannya. Berjalan satu semestermenjabat, PR IV sudah mulai mengumpulkanbeberapa aset yang dimiliki UNP danmenyusun mekanisme pengelolaan danpeminjamannya.

Rencana kedepannya dalam jangka pendekini, PR IV berencana membuat profil UNP.“Kerja kita banyak, karena tidak terkoordinirdengan baik jadi orang banyak tidak tahudengan UNP”, tuturnya. Rencananya profilUNP akan mepaparkan awal berdirinya IKIPsampai menjadi UNP. Dijadwalkan dalam 2-3minggu ini akan diperagakan profil tersebutke rektor agar ditanggapi dan diberi saran.Setelah itu, profil tersebut akan dikirim kesemua perguruan tinggi. Hal ini jugabermanfaat jika ada tamu datang ke UNP.Profil itu bisa ditampilkan sehingga merekaakan mengenali UNP lebih dalam.

Menanggapi rencana PR IV ini, BettiArvita, mahasiswa Akuntansi berharap PR IVdapat memfasilitasi mahasiswa denganmenjalin banyak kerjasama, seperti dalam halpemagangan. “Serta semoga aset yang dimilikidapat dikelola dengan sebaiknya”, pinta BettiMinggu, (28/7). Ismeirita

MENWA UNP

Sukses Berawaldari Kedisiplinan

18 InterHMJ Seni Rupa

UNP

FIP UNP BEM UNP

Pancasila, Masih Saktikah?

FIP UNP

TDO; BekalOrganisasi

FT UNP

FT UNP

FBS UNP

KOPMA UNP

Edisi No. 173/Tahun XXIII/ 2013

SalurkanBakat

TDOuntuk Pemula

PelantikanPengurus IKBM

ModalIde-ide Kreatif

PelantikanPresma

HUT RI Ke-68Ala UNP

Karya MandiriTata Busana

Ujian DramaBasindoda

MPM UNP

SidangLPJ BEM

UKM UNP

Aktivis Dahuludan Sekarang

Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ) Seni Rupa FBS mengadakanFestival Seni Rupa pada Senin (13/5). Acara yang berlangsung di Pen-dopo FBS ini, bertujuan mening-katkan kreatifitas para pemuda-pe-mudi kota Padang untuk menya-lurkan bakat mereka. “Kita menga-dakan acara ini agar dapat menya-lurkan bakat para remaja di kotaPadang,” ujar Silfan MahasiswaProdi Desain Komunikasi Visual.

Acara yang berlangsung selamatiga hari ini dibuka oleh KetuaJurusan Seni Rupa Syeilendra,S.Kar., M.Hum. Tak ketinggalanperlombaan menggambar posteruntuk siswa tingkat SLTA dengantema Stop Global Warming. Kegiatanini ditutup dengan performance artdan dilanjutkan dengan dance dankegiatan seni lainnya.

Peserta dipungut biaya regis-trasi sebesar Rp. 10.000,00 plus serti-fikat. Silfan berharap agar para pe-muda Kota Padang akan terpicuuntuk berkarya dan acar ini akanberlanjut tahun depan. Gumala

Himpunan Mahasiswa JurusanAdministrasi Pendidikan (HMJ AP)mengadakan Training Dasar Orga-nisasi (TDO) di Lantai 4 gedungFIP, Sabtu (18/5). Dengan tema Ma-ri Membangun Para Pemimpin de-ngan Manajemen yang Efektif, TDOini dilaksanakan selama 2 hari. Padahari kedua, dilaksanakan outbounddi pantai Karolin. Ada tiga pemateriyang dihadirkan dalam TDOtersebut, yaitu Febrian Bartes, S.IP.,Nofrizal, S.Pd., dan Nispu Mabrur.

TDO ini bermanfaat sebagai be-kal berorganisasi bagi mahasiswabaru TM 2012. “Agar mahasiswamengetahui organisasi itu apa danaktif berorganisasi,” ungkap ketuapelaksana, Novsia Rahim. Novsiamenambahkan dengan diadakannyaoutbound, diharapkan mahasiswabisa menerapkan apa-apa saja yangtelah mereka peroleh dalam TDO.

Dian, salah satu peserta, membe-rikan tanggapan terhadap acarayang tengah diikutinya. “Sayatermotivasi untuk akt if ber-organisasi,” tuturnya. Media  

Ikatan Keluarga Bidik MisiFakultas Teknik (IKBM FT) perdanamengadakan acara pelantikankepengurusan organisasi Bidik Misidi Ruang Perkuliahan MKU NA(101), Sabtu (1/5). Kepengurusan inidilantik oleh Pembantu Dekan IIIFT. Drs. Hasan Maksum, MT.

Drs . Hasan Maksum, MTmengatakan sangat mendukung ke-beradaan organisasi ini. Ia berharapkreatifitas mahasiswa Bidik Misiakan semakin terasah. ”Kemampuanakademik dan non akademik merekasangat diharapkan,” ujarnya.

Musi Jauhari sebagai KetuaIKBM FT mengatakan organisasi iniberdiri terinspirasi oleh IKBM FIPyang telah lebih dahulu berdiri dantelah berhasil mengadakan beberapaacara. ”Kita berupaya memanfaatkansumber daya yang ada,” ujarnya.

Dengan jumlah anggota se-banyak 60 orang, IKBM FT telahmerancang beberapa pogram kerja.Salah satunya pelaksanaan PogramKreatifitas Mahasiswa (PKM) dalamwaktu dekat ini. Nia

Setelah dua kali pertemuan, kaliini, Kamis (23/5), Kajian Rutin(Kantin) Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) se-UNP diusung oleh UKMWadah Pengkajian dan Pengem-bangan Sosial Politik (WP2Sospol)sebagai tuan rumah di ruangsidang PKM. Menghadirkan  AldriFrinaldi, SH, M.Hum sebagaipemateri yang sekaligus merupakanPembina UKM WP2Sospol.

Bertema “Mahasiswa dan Perge-rakan”, Aldri yang merupakan do-sen ISP FIS UNP ini memaparkanperbandingan gerakan mahasiswadulu dan sekarang. Aldri sebagaimantan aktivis kampus, menjelaskanbahwa dahulu aktivis mahasiswadipandang spesial di mata masya-rakat. Namun sekarang, sebagianbesar masyarakat memandang sinisaktivis mahasiswa.

Dalam sambutannya, AdeAndriadi selaku Ketua UmumWP2Sospol mengharapkan melaluiKantin UKM ini dapat memberiruang bagi warga UKM untuk salingberbagi informasi.Via

Resimen Mahasiwa (Menwa)merupakan salah satu unit kegiatanmahasiswa yang memiliki peransebagai stabilisator dan dinamisatorbagi kehidupan kampus UNP.Organisasi yang sekarang inidikomandani oleh Hendra Idrustelah memasuki kepengurusanangkatan ke-37 dengan jumlahanggota yang aktif sebanyak 40orang.

Sardeni Siregar selaku KepalaSub Bagian Operasional mengatakanbahwa berdir inya organisasiMenwa ini dilatar-belakangi oleh kebe-radaan PKI di Indo-nesia yang menye-babkan tersebarnyapaham-paham komu-nis di kalangan ma-syarakat. Hal ini tidakhanya tersebar di luarkampus namun pa-ham tersebut juga merambahsampai ke dunia kampus, ”Itulahfungsi kami sebagai stabilisator daridahulunya,” ujarnya, Senin (22/7).

Hingga kini peran Menwamasih terlihat nyata di kampusini. Menwa ikut berpartisipasidalam menertibkan acara-acarabesar di kampus seperti, acara wi-suda, PKKMB, dan terakhir iniberpartisipasi dalam perlombaanMTQ MN ke XIII. Selain berperandalam kegiatan yang diadakan didalam kampus, Menwa juga

berpartis ipasi di l ingkunganmasyarakat luas, seperti beker-jasama dengan Pemadam Keba-karan (Damkar) dan BadanPenanggulangan Bencana Daerah(BPDB).

Tidak hanya itu, anggotaMenwa juga ikut berpartisipasidalam pencarian anggota DPRDyang hilang beberapa waktu yanglalu. Menwa UNP juga menjalinkerjasama dan melakukan baktisosial dengan Menwa yang ada diSumatera Barat, seperti aksi bersih

pantai Padang. Dalamwaktu dekat ini Men-wa UNP bersamaMenwa Se-Sumbarjuga akan ikut ber-partisipasi dalam ke-giatan penghijauan diKota Padang.

Dalam mengikutikegiatan-kegiatan di

dalam dan di luar kampus, anggo-ta Menwa telah mempersiapkanmental dan fisik mereka denganberbagai latihan yang dilakukansecara int ernal . Se l ain i tukedisiplinan merupakan salah satukuncinya dan harus dimiliki olehsetiap anggota. Jika ada anggotayang melanggar aturan, maka or-ang tersebut langsung mendapatperingatan. “Hal ini dilakukan agaranggota yang melanggar jera danmenjadi pelajaran bagi yanglainnya,” tutupnya. Nia

Majelis Perwakilan Mahasiswa(MPM) UNP menggelar sidang La-poran Pertanggung Jawaban (LPJ)BEM di ruang MKU NA 101, Jum’at(14/6). Sidang LPJ merupakan salahsatu syarat kepengurusan terakhirBEM. “Seharusnya acara ini sudahdilakukan sebulan sebelum pemilu,tetapi ada beberapa kendala” ujarIchsan Nasution selaku KetuaUmum MPM, Jum’at (14/6).

Sidang LPJ ini dihadiri oleh per-wakilan Ormawa se-UNP. Acaradiawali dengan pembacaan LPJ olehPresiden BEM, Tunjung Utomo dandilanjutkan tanya jawab kepada re-kan-rekan BEM. Dari 35 proker,telah dilaksanakan 22 proker, 5diantaranya merupakan kegiatannon proker.

Sidang diakhiri dengan pemba-caan ketetapan MPM tentang LPJBEM periode 2012/2013 berisikeputusan: pertanggungjawabanatas nama Tunjung Utomo dan Ris-ki Adam (wakil presiden) diterima,dengan perbaikan, melengkapi LPJdan mengikuti isi laporan. Gumala

Mahasiswa Jurusan TeknologiPendidikan TM 2010 FIP UNP meng-adakan Pelatihan Animasi KartunSederhana di Aula FIP, Minggu (19/5). Lebih dari 30 orang peserta ha-dir dan dipandu oleh Nofri Hendri,S.Pd., sebagai pemateri denganmenggunakan aplikasi MacromediaFlash.

Ketua pelaksana, Faeza Rezimenyampaikan tujuan diadakannyapelatihan ini agar peserta memilikiskill dasar dalam membuat animasisederhana. Menurut Faeza pelati-han kartun sederhana ini sangatbermanfaat di dunia animasi seka-rang ini. Faeza berharap semogapelatihan dasar ini menghasilkananimator-animator kreatif. “Sayaberharap peserta bisa menjadikanskill dasar ini sebagai modal untukide-ide kreatif nantinya,” ujarnya.

Tak hanya mahasiswa UNP,peserta pun datang dari perguruantinggi lain. Salah satunya HarumCahyani, mahasiswa UniversitasAndalas. Ia mengaku acara inimenarik dan bermanfaat sekali.“Saya jadi tertarik melanjutkanpelajaran ini,” tutupnya, Minggu(19/5). Meri Susanti

Setelah sempat bermasalah ka-rena protes dari sebagian maha-siswa, Presiden Mahasiswa (Pres-ma) terpilih Adnan Arafani danMuhammad Bohori akhirnya resmidilantik pada Selasa (2/7) lalu diRuang Senat. Acara dihadiri per-wakilan setiap Organisasi Maha-siswa, perwakilan BAAK dan Pem-bantu Rektor (PR) III.

Penyerahan jabatan pengurusBEM lama ke BEM baru awalnyadiwakili oleh Komisi II MPM, kare-na mantan Presma Tunjung BudiUtomo datang terlambat dan sete-lah yang bersangkutan datangpelantikan kembali diulangi.

Setelah resmi dilantik, Adnanmenyampaikan pidato perdananyaselaku Presma. Adnan berharap se-mua pihak mampu diajak beker-jasama demi kebaikan UNP. “Mu-dah-mudahan kita bisa menjadikanUNP baru,” katanya.

PR III UNP Dr. Syahrial Bakh-tiar, M.Pd berharap kepengurusanBEM ini mampu menyatukan ma-hasiswa UNP dan demokrasi kam-pus benar-benar terwujud. “Semo-ga bisa menjalankan masa baktinyad e n g a n b a i k , ” u j a r n y a . Hasduni

Unit Kegiatan Koperasi Maha-siswa (KOPMA) UNP mengadakanPelatihan Tingkat Dasar KOPMA,Sabtu-Minggu (18-19/5). Acara inibertajuk “Terbinanya Kader Kop-ma UNP yang Berkomitmen danBerjiwa Koperasi”. Pelatihan inimemperkenalkan cara berkoperasidan segala aspeknya,” ujar KetuaPelaksana Hingga Permana, Sabtu,(18/5).

Materi yang disajikan dianta-ranya kepemimpinan, koperasi ma-hasiswa, teknik sidang. Pematerididatangkan para alumni UNP danberkompeten di bidang koperasi.

Tahun ini, kopma berencanauntuk membuka Open Recruitmentsebanyak dua kali. Hal ini dika-renakan kurangnya jumlah pengu-rus muda kopma pada saat ini.”Pada saat ini pengurus baru ber-jumlah 70 orang dari 96 orangyang mendaftar,” ujar Hangga.Hangga berharap semoga kader-kader Kopma saat ini terbentukkomitmennya dalam jiwa koperasi.Gumala

Peringatan HUT RI tahun initetap diselenggarakan di lapangandepan rektorat lama UNP, Sabtu(17/8). Upacara ini rata-rata diikutioleh mahasiswa baru, dosen, karya-wan, siswa SD, SMP, dan SMALaboratorium Pembangunan UNP.

Paduan suara dibawakan olehAnggota Unit Kegiatan KesenianUNP. Sementara Paskibraka diba-wakan oleh anggota Unit KegiatanKopaster. Rektor UNP selaku ins-pektur upacara berharap semogamahasiswa UNP terus melakukanyang terbaik agar bisa membang-gakan universitas. “Sebagaimanajuara ketiga telah dicapai pada saatMTQ MN ke XIII,” ungkapnya,Sabtu (17/8).

Di penghujung upacara diba-cakan beberapa prestasi yang ber-hasil diraih UNP dalam MTQ MNke XIII lalu. Penyerahan piagamkepada pustakawan dan  penge-lola keuangan terbaik untukpegawai UNP juga mengisi puncakupacara pada hari itu.Novi

Mahasiswa Pendidikan Kesejah-teraan Keluarga konsentrasi TataBusana FT UNP menggelar pame-ran busana di Ruang Serba GunaFT, Kamis (13/6). Acara ini dihadiriPembantu Rektor I Prof. Dr. H.Agus Irianto, Dekan FT Drs. H.Ganefri, M.Pd., Ph.D, dan duadosen tata busana yang berperansebagai pembimbing yakni Prof. Dr.Agusti Efi, MA., dan Dra. Yus-meirita M.Pd.

Mutia Sari sebagai ketua pelak-sana menuturkan acara ini meru-pakan aplikasi mata kuliah DesainProduksi yang ditekuni oleh 35 ma-hasiswa Tata Busana selama satusemester. “Tugas mereka dari ide,pemilihan bahan, merancang,menjahit sampai menghasilkan se-buah karya yang layak tampil,”ungkapnya, Kamis (13/6).

Dalam sambutannya PR Imengharapkan busana yang di-hasilkan mengikuti perubahan za-man tanpa meninggalkan nilai-nilaietika di tengah masyarakat. Nia

Badan Koordinasi HimpunanMahasiswa Islam (HMI) Sumbarmengadakan Diskusi Panel bertema‘Masih Saktikah Pancasila’, Kamis(4/7). Diskusi ini dilatarbelakangioleh melunturnya nilai pancasila da-ri kehidupan bermasyrakat. Acaradilaksanakan di Gedung Pasca Sar-jana UNP dengan diikuti sekitar40 Organisasi Kepemudaan danOrganisasi Mahasiswa tingkat uni-versitas ITP, UNP, UNAND danIAIN.

“Pancasila masih sakti,” jelasAbdul Salam dalam materi yang

disampaikannya, Kamis (4/7).Menurut Abdul Salam pancasilamerupakan implementasi pemikiranorang Indonesia. Ia juga mene-gaskan selama pemikiran tersebutmasih dipertahankan maka Indo-nesia masih sakti. Rahmaddianselaku ketua pelaksana menjelaskanacara ini merupakan agendaperingatan hari Kesaktian Pancasila.“Semoga diskusi semacam ini dapatmembentuk kembali perilaku dansifat nasionalisme dalam dirimasyarakat Indonesia,” harapnya,Kamis (4/7). Novi

Jurusan Bahasa dan Sastra In-donesia dan Daerah (Basindoda)UNP mengadakan pertunjukan tea-ter di Teater Utama Taman BudayaSumatera Barat dari Rabu-Kamis(19-20/6). Pertunjukan ini bertujuanmengambil nilai perkuliahan telaahdrama yang diikuti mahasiswa padasemester genap 2013. Sebanyak 13kelompok dari 7 kelas unjuk kebo-lehan dalam memainkan naskahkarangan Alm. Wisran Hadi.

Tak hanya itu, di penghujungacara juga diberikan penghargaanuntuk pemenang dari kategori pe-nilaian dewan juri. Kategori terse-but diantaranya: penata musik ter-baik, penata artistik terbaik, pena-ta lampu terbaik, aktris terbaik,dan aktor terbaik serta penampilandrama terbaik.

Acara ini dihadir putra Alm.Wis-ran Hadi, Ikhwan Arif. Ia mengu-capkan terimakasih karena telahmemilih naskah Ayahnya. “Semogaarwah beliau bangga di alam sana,”ungkapnya, Rabu (19/6). Novi

Masa lalu boleh berlalu. Namunpesan moral yang terkandung

didalamnya tidak bisa dilupakanbegitu saja.

Mencari Pesan di Istana Maimun

Oleh Media Rahmi

Bersama ‘Merah Putih’ di Puncak MerapiFeature 19

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Di tengah keramaian pengunjung, Istengah asyik menjelaskan sejarah IstanaMaimun kepada sekelompok peserta pelatihanjurnalistik tingkat lanjut nasional (PKJTLN)yang diadakan oleh Universitas Medan(UNIMED). Is merupakan salah seorang guideyang bertugas membantu memberikanpetunjuk kepada para pengunjung yangingin tahu lebih banyak mengenai istanayang terletak di Kecamatan Medan Baru,Kota Madya Medan.

Istana yang bernama Istana Maimun iniberasal dari nama seorang sultan kerajaanmelayu bernama Sultan Maimun Al-Rasyiddan istrinya Siti Maimunah. Istana inididirikan pada tahun 1888 M. Selain memilikiwewenang memerintah secara wilayah danpolitik, Sultan Maimun Al-Rasyid jugamemiliki tugas untuk menyebarkan agamaislam di tanah Medan. Walaupun begitu,Sultan tidak pernah mempermasalahkanperbedaan agama di tengah rakyat yangdipimpinnya. Bagi Sultan perbedaan agamaadalah hal yang patut dihormati dan dihargai.

Pada masa kepemimpinannya, SultanMaimun dikenal sebagai sosok yangmemperhatikan pendidikan rakyatnya. Halini dibuktikan dengan banyak berdirinyasekolah-sekolah Arab (sekarang madrasah)yang didirikan dari hasil penjualan tembakau

Oleh Wahida Nia Elviza

Deli ke beberapa daerah Eropa, sepertiJerman dan Belanda.

Menurut Is, banyak keteladanan yangdi t inggalkan ol eh Sul tan mengenaikepemimpinannya. Hal ini dapat dilihat dariwarna cat pada Istana Maimun yang identikdengan hijau dan kuning. Hijau me-lambangkan agama sedangkan kuningmenandakan kepemimpinan yang arif danbijaksana. “Kedua warna ini adalahdasarnnya,” ungkap Is. Kamis, 9 Mei lalu.

Lalu Is menunjuk simbol Allah yangterdapat pada singgasana kuning dalamruangan itu. Ia mengatakan bahwa itu adalahsimbol sikap rendah hati seorang SultanMaimun Al-Rasyid. Sultan mengakui adakekuasaan yang lebih tinggi dari ke-

Berdiri Kokoh:Istana Maimun masih berdiri kokoh di Kecamatan Medan Baru, Kotamadya Medan,Sumatera Utara, Kamis (9/5).f/Nia

kuasaannya yaitu Allah.Is yang masih semangat bercerita

menuturkan istana ini berada dibawahnaungan sebuah yayasan yang bernamaYayasan Sultan Maimun Al-Rasyid. Yayasanini berusaha melakukan penjagaan agarbenda-benda atau bukti perjalanan kerajaanini tetap original. “Tentunya dengan caramendatangkan tenaga ahli dalam me-nanganinya.” Is menambahkan.

Istana Maimun tidak hanya dinikmatioleh pengunjung lokal saja, namun jugadigemari oleh pengunjung dari mancanegara.Hal ini disampaikan oleh Is, dalam satu hariada kira-kira 200 pengunjung dari negaratetangga seperti Malaysia dan beberapawilayah di Eropa. Untuk memasuki kawasan

Istana Maimun para pengujung internasionalakan dikenai biaya sama dengan pengunjunglokal yaitu Rp.5000/orang. Untuk memberikankenyamanan, semua pengunjung men-dapatkan hak yang sama.

Selain mengenang dengan menggoleksipeninggalan fisik, para pengelola IstanaMaimun juga menampilkan pertunjukanmusik melayu di depan pintu masuk istana.Hal ini bertujuan untuk mengenang danmelestarikan musik yang sempat eksis padamasa kesultanan Maimun Al-Rasyid.

Untuk memainkan musik melayu, sangatdibutuhkan keahlian dalam memainkanperalatannya seperti Accordion, gendangPak Pung, dan Bass. Inilah yang dilakonioleh Jamaluddin dan 2 orang rekannyaselama 2 tahun belakangan ini. Dimulai darijam 10.00 wib sampai jam 12.00 wib setelahitu disambung lagi dari jam 14.00-15.00 wib.

Jamaluddin mengaku sangat senang bisamemperlihatkan petunjukan musik melayudi depan pengunjung. Jamaludin bahagiabisa mengenalkan musik melayu danmelestarikannya.

Kebahagiaan Jamaludin ditambah lagidengan banyaknya pengunjung yangmerespon baik pertunjukan musik melayudi Istana Maimun ini. Hal ini terlihat daribeberapa pengunjung yang tidak segan-segan menari sambil menikmati alunanmusik melayu dan meminta memainkannyakembali. Dalam satu hari Jamaludin danrekannya bisa memainkan 15 buah laguMelayu.

Tidak jauh dari tempat pertujukan musikmelayu, nampak seorang bapak tengah asyikmenikmati alunan musik tersebut. Terkadangia bergoyang lalu menyanyi. Ia adalahpengunjung dari Semarang yang bernamaNurdin. Ia mengaku sangat senang denganmusik melayu. “Musik ini asyik dan lembut,”ungkapnya dengan tersenyum.

Saat itu jam menunjukkan pukul 22.45WIB pada hari Jumat (16/8). Sesekaliterdengar letusan kembang api. Dinginnyamalam di gunung Merapi tak menyurutkansemangat para pendaki untuk mencapaipuncak. Tak hanya harus berperang dengandinginnya malam, mereka juga harusmelewati batuan cadas nan terjal.

Lelah setelah berjalan semalamanmendaki Merapi, melewati hutan rimba danbatuan cadas terbayar sudah. Pemandangandi sekeliling Merapi menawarkan keindahannan sangat elok. Semuanya tampak sangatkecil. Jika melihat ke arah depan, kita seolah-olah berdiri menantang gunung Singgalangyang dengan kokoh menghadap ke Merapi.Tak hanya itu, cerahnya langit yang dibalutiawan putih juga turut mendamaikan hati.

Tak terasa pukul 10.00 WIB semakindekat. Pendaki gunung tertinggi di SumateraBarat harus mempercepat langkah untukmengikuti upacara. Karena tepat padatanggal dan waktu yang sama 68 tahunyang lalu, Bung Karno dan Bung Hatta atasnama bangsa Indonesia telah berada padadetik-detik untuk memproklamirkan padadunia bahwa Indonesia telah merdeka.

Demi mengikuti upacara di puncakMerapi tersebut, tak jarang para pendakiharus memperlambat langkah bahkan antriberjalan karena ramainya orang yang jugaingin mencapai puncak. Upacara tersebutdiselenggarakan di sebuah lapangan di

Merdeka! Sahut-sahutan pendakiMerapi meneriakkan kata

penyulut semangat tersebut.Semangat kemerdekaan semakin

terasa tatkala jarum jammendekati pukul 10.00 WIB.

puncak Merapi. Lapangan itu akan dijumpaiterlebih dahulu sebelum kawah gunung.Luasnya lebih kurang seluas lapangan bola.Pasir halus yang berasal dari erupsi Merapiberperan sebagai pengganti rumput padalapangan itu.

Sesampainya di puncak, para pendakimembentuk sejumlah barisan. Barisantersebut membentuk huruf ‘O’ denganbendera merah putih yang menjadi kiblat.Bendera itu diikatkan pada sebuah tongkatkayu sebagai pengganti tiang. Denganpanjang kira-kira satu meter lebih, bambutersebut ditancapkan di lapangan. Batu-batuan berukuran sedang turut diletakkandi dekat tiang bambu untuk memperkokoh

berdirinya Merah Putih.Upacara benderapun dimulai. Modera-

tor bertindak sebagai pengatur jalannyaupacara. Jika berada pada dataran rendahdengan posisi matahari yang hampir beradatepat di atas kepala, seharusnya panasnyacuaca saat itu cukup untuk mengalirkankeringat dari kepala hingga punggung.Namun, dinginnya hembusan angin gunungtetap akan membuat semua anggota tubuhgemetaran. Seolah tak mengabaikan dingin-nya angin gunung tersebut, seluruh pesertaupacara hanyut dalam kekhusyukan upacarabendera.

Tibalah saatnya untuk menyanyikan laguIndonesia Raya. Tanpa instrumen dan tanpa

adanya group vocal, peserta upacaramenyanyikan lagu tersebut dengan lantangmeski dengan kondisi kerongkongan yanghampir kering. Puncak Merapi yang beradapada ketinggian 2.891 meter di ataspermukaan laut, tentunya akan bersuhusangat rendah yang dapat mengakibatkankeringnya kerongkongan, bibir pecah-pecah,dan lain sebagainya. Selanjutnya, upacaradi te ruskan dengan pembacaan teksproklamasi. Teks proklamasi tersebutdibacakan oleh satu orang saja. Sedangkanpeserta yang lain mendengarkannya denganseksama. Tanpa teks tertulis dan sedikitte rgagap, pembaca teks prok lamasimembacakannya dengan suara nyaring.

Tak lama setelah itu, upacara benderaditutup oleh perkataan komandan upacara,“Upacara selesai, pasukan dibubarkan!”Semua peserta upacarapun bubar. Tanpaaba-aba mereka langsung berfoto-foto disamping kibaran merah putih. Dari sanaterlihatlah walaupun tidak harus berperangterlebih dahulu mengangkat bambu runcingmelawan penjajah, semangat peserta upacarasaat itu tak kurang dari yang dimiliki olehpahlawan, pejuang negeri ini.

Semangat itu tak hanya ada pada pesertaupacara saja. Bagi para pendaki yang tidaksempat mengikuti upacara dikarenakanterlambat mencapai puncak juga memilikisemangat kemerdekaan. Walaupun merekatidak sempat mengangkat tangan untukhormat pada bendera merah putih saat itu,setidaknya mereka telah bersusah payahuntuk mencapai puncak tertinggi diSumatera Barat untuk merayakan kemer-dekaan RI. Bahkan tak sedikit dari merekayang telah bersiap dengan bendera merahputih yang telah diikatkan pada sebilah kayu.

Salah satu pendaki tersebut adalahMuhammad Taufik. Siswa Madrasah AliyahNegeri 1 Model Bukittinggi ini baru pertamakali mendaki gunung Merapi. “Saya mautujuh belasan di puncak Merapi,” ujarnyaketika beristirahat di batuan cadas Merapi.

Upacara: Para pendaki gunung Marapi Sumatera Barat mengikuti upacara bendera dalam rangkaperingatan HUT RI ke68. f/Media

Wartawan Kompas;Profesi dan Kompetensi

Seni dalam Menulis Sosok

Judul : Jurnalisme KompasPenulis : YurnaldiPenerbit : IV MediaTahun Terbit : 2013Tebal : XXII + 154 Halaman

Judul : Setubuh Seribu MawarPenulis : Yanusa NugrohoPenerbit : KompasCetakan : April 2013Tebal : XIV + 250 Halaman

Yanusadan Pesan Bernada

20 Resensi

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Sumber Daya Manusia menjadi aset yangterpenting. Sifat-sifat utamanya adalah pribadiyang memiliki kompetensi dan karakter un-tuk suatu pekerjaan. Inilah suatu kesepa-katan dan sikap yang harus dimilikiwartawan Kompas.

Lulus seleksi menjadi wartawan Kompas,mungkin adalah cita-cita bagi pecinta duniajurnalistik kekinian. Kompas dianggap sebagaimedia cetak yang paling berpengaruh di In-donesia. Baik dari segi tulisan maupun kua-litas wartawannya. Oleh sebab itu, Yurnaldimencoba mengupas kriteria wartawan yangdiinginkan Kompas. Sebagai salah seorangyang berpengalaman bekerja di media Kom-pas selama 16 tahun, memicu Yurnaldi untukberbagi pengalaman kepada awak wartawanmaupun mahasiswa yang ingin bergabungdengan Kompas nantinya.

Yurnaldi sebagai penulis, menekankanbahwa profesi war-tawan adalah profesiyang bertumpu pa-da penguasaan Ba-hasa Indonesia yangbaik dan benar. Seba-gaimana yang seringterjadi, Ejaan YangDisempurnakan (EYD)masih dianggap hal se-pele dalam tata carapenulisan. Anggapan inidilatarbelakangi bahwapembelajaran Bahasa In-donesia sudah dilakukansemenjak Sekolah Dasar.Namun hingga sekarangbelum ada pelajar yangmeraih nilai sempurnauntuk bidang bahasaIndonesia, berbeda denganbidang lain, seperti Fisikadan Kimia. Contoh nyata lainnya, banyaksiswa/i tidak lulus Ujian Nasional yangdiakibatkan rendahnya nilai Bahasa Indone-sia. Sehingga tidak heran, jika wartawanIndonesia ikut pula menyepelekan peng-gunaan bahasa Indonesia. Hal inilah yang

dihindari oleh wartawan Kompas.Kesempurnaan dalam bahasa menjadi

poin utama pada media Kompas. Hal initak lain karena media adalah bisnis bahasa.Jika bahasa di media sudah kacau-balau,lantas siapa yang ingin membacanya? Halini tentu berdampak pada kemajuan danperkembangan sebuah media, karenamelalui bahasa yang digunakan, secara tidaklangsung sudah merefleksikan seperti apakualitas media tersebut.

Profesionalitas seorang wartawan Kom-pas juga dituntut dari berbagai karakterdan naluri wartawan yang menjadi nilaiplus lainnya. Hal ini dapat dilihat dari ke-pekaan seorang wartawan terhadap suatukejadian atau peristiwa yang sedang ber-langsung di depannya. Naluri keingintahuanwartawan berbeda dengan masyarakat biasa,sebab ia akan melakukan pengamatan men-

dalam dengan sudut pandangyang tidak dipi-kirkan orang bia-sa. Inilah karakterlain yang harusdimiliki wartawanKompas.

Buku ini adalahgambaran secaraluas seperti apa ka-rakter dan kompetensiyang harus dimilikiwartawan Kompas .Sangat penting untukmasyarakat luas tahubagaimana media be-ker ja . Dengan Jur -nalisme Kompas yangditulis Yurnaldi, masya-rakat akhirnya harusdapat memilah kebenaran

mana yang akan mereka percaya. Keun-tungan lainnya, penulis dengan secaralangsung ikut berbagi pengalamannyaselama di Kompas.

Resensiator Astuni RahayuMahasiswa Ilmu Informasi

Perpustakaan dan Kearsipan TM 2010

Jangan pernah mempercayai katasebelum kau mengenali maknanya. Danjangan pernah beranggapan kau bisamemaknainya sebelum kau mampumerasakannnya.

Percaya, mengenal, memaknai, danmerasakan adalah komponen sinergisyang mampu mewujudkan polatingkah laku terhadap apapun yangingin diwujudkan, salah satunyamelalui kata. Kekuatan kata-katamampu menghipnotis ribuan pasangtelinga yang mendengar hinggaterkagum-kagum, berkhayal, danmeneteskan air mata.

Kata-kata merupakan buah darisebuah pemikiran sang pemilik otakdan logika. Suatu pikiran yang positifakan menstimulus sebuah polatingkah laku yang positif. Begitu pulasebaliknya, suatu pikiran yang ne-gatif akan membuat seseorangmenjadi jatuh bahkan sampai terje-rembab.

Tetapi, percaya atau tidak,kekuatan kata-kata mampu mem-buat seseorang terlihat lebih tuadaripada umurnya, serta tak jarangkata-kata juga menyebabkan seseorang men-jadi bahan olok-olokan oleh lingkungan se-kitar. Seperti yang dialami si kera cahayadalam buku kumpulan cerpen YanusaNugroho ini.

“Serbuan anak panah hanya akan men-jadi anak panah jika kau pertama-tama me-rasakannya sebagai anak panah, namun jikakau merasainya sebagai mawar, misalnya,maka dia akan menjadi mawar seutuhnya,”tutur kera sambil menelan gigitan terakhirbuah jambunya. Sontak seisi hutan membekudan secara serempak membuahkan suaratawa penghinaan yang menyakitkan. Saatitu kera cahaya menjadi olok-olok seluruhdunia.

Begitulah Yanusa Nugroho mengemasbuku kumpulan cerita pendek setubuh seribumawar. Dari beberapa cerpen yang diulasdi dalam buku ini, ia melibatkan binatang-

binatang sebagai tokoh utamanya.Melalui tokoh inilah, ia menyibak

kejadian masa lampau yangbisa memberikan pesan-

pesan kemanusiaanbagi kehidupan zamansekarang.

Selain binatang, be-berapa cerpen dalambuku setubuh seribumawar ini juga meli-batkan interaksi antarmanusia yang satudengan manusiayang lainnya. Pema-paran kisahnya punberasal dari feno-mena lingkungansekitar, misalnyabertolak dari ki-sah perwayang-an, deskripsi pe-r i st iwa yangberlatar kehidu-

pan pedesaan sampaipada kondisi kekinian.

Melalui buku kumpulan cerpen ini,Yanusa menceritakan kisah keseharian yangamat biasa dan terkadang luput dari penga-matan padahal itu semua patut menjadibahan renungan. Ia berusaha memper-temukan antara pembaca dengan cerita yangdisampaikannya. Hal ini terlihat darideskripsi tokoh, tempat, dan suasana dalamcerita yang dimainkan dengan bahasa sastrasederhana namun pada intinya bermakna.

Walaupun membahas dari berbagai latarbelakang dan penokohan yang berbeda-beda,Yanusa tetap berfokus pada satu tujuan yaitumenyampaikan pesan-pesan kehidupan ke-pada pembaca. Serta memberikan pence-rahan kepada pembaca bagaimana caramemaknai hidup baik melalui pikiran,maupun penerapan dalam bentuk tingkahlaku sehari-hari.

Resensiator Wahida Nia ElfizaMahasiswa Pendidikan Kimia

TM 2011

Berawal dari tulisannya yang dimuat diharian Kompas dengan judul “Djamhari KenaVonis Dua Kali”, Pepih Nugraha semakinketagihan untuk menulis feature dengangenre human interest. Setidaknya sebanyak60 feature sosoknya telah dimuat di harianKompas hingga sekarang.

Untuk menghasilkan feature sosok yangbagus dan menarik, tak sedikit upaya yangia lakukan. Beranjak dari mengakrabkan diripada banyak buku biografi atau autobiografiorang-orang ternama dengan pengalamandan cerita dahsyat. Namun, yang lebihpenting adalah mengekplorasi orang yangakan dijadikan sosok, seperti membacabiografi, mendengar tentang dirinya darikeluarga atau kerabat dan wawancaralangsung.

Menurut Pepih, menulis sosok adalahmenulis kehidupan atau perjalanan hidupseseorang. Hal tersebut merupakan upayauntuk menganalisis dan menafsirkan sejumlahperistiwa luar biasa yang menimpa seseorang.Kemudian, menyinkronkannya dengan apayang digeluti sosok tersebut sekarang danefeknya terhadap orang lain.

Satu hal yang tidak boleh hilangdari penulisan sosok, yaitu nilai berita(news value) seperti konflik. Selainitu, nilai berita yang harus diperhatikanadalah keunikan masing-masingindividu. Seperti yang ia katakanbahwa: “setiap orang adalah sebuahunikum, pemilik ciri khas yang berbedadari milik orang lain mana pun. Masing-masing individu dilahirkan dengankreativitas yang berbeda-beda pula.Keunikan setiap orang inilah yang lalumelahirkan “seni” profil atau sosok.”

Dalam penulisan sosok, penulis harusmengumpulkan bahan sebanyak mungkin.Baik diperoleh melalui wawancara, rujukanjejak langkah sosok, rujukan perpustakaanatau sumber tertulis lain, dari komentarorang, maupun pengamatan langsungdilapangan. Metoda dalam penulisan sosoksebenarnya cukup sederhana. Sebagaiinformasi dasar yaitu biografi penulis sepertinama, tempat tanggal lahir, riwayatkeluarga, dan lain sebagainya. Selanjutnyamenggali kiprah dan pengalaman sangsosok. Lebih tepatnya, mengenali diri sang

Judul : Menulis Sosok Secara Inspiratif, Menarik, UnikPenulis : Pepih NugrahaPenerbit : KompasCetakan : Mei 2013Tebal : XX + 196

sosok secara mendalam. Hal tersebut bisasaja berupa momentum tak terlupakan sangsosok, cerita suka duka atau peristiwaterbesar yang menimpa hidupnya. Jugamenggali kenapa ia bisa sampai “terjerembabatau terjerumus” pada bidang yang ia geluti.Namun, yang paling penting yaitu sisi historissang sosok. Sisi historis yang menjadikansang sosok melahirkan sebuah tonggaksejarah, setidak-tidaknya tonggak sejarahbagi dirinya.

Bagi para jurnalis, calon jurnalis,mahasiswa jurnalistik, bahkan siapa sajayang tertarik dalam dunia menulis dapatmemanfaatkan buku ini sebagai inspirasiuntuk menulis sosok yang menarik.Dalam bukunya ini, Pepih menekankanada satu hal yang perlu diingat sebelummemilih seseorang untuk dijadikansosok, dengan mengajukan per-tanyaan sederhana: “apa yangmembuat orang ini spesial ataumenarik untuk ditul is?” Daripertanyaan ini biasanya akanmuncul pertanyaan lebih lanjut;apakah yang dilakukan orang inibermanfaat bagi orang banyakbahkan mungkin bisa menggun-cang dunia atau tidak?

Resensiator Media RahmiMahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris

2011

Cerpen 21

Membeli Kinari

Berakhir dengan Satu KalimatOleh:M. Ismail Nasution., S.S.,M.A.

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Oleh Mardho Tilla(Mahasiswi Kimia

TM 2010)

Pada awal membaca cerpen ‘membelikinari’ karya Mardho Tillah, saya mencobamenebak bahwa jalan cerita yang akandiberikan pada pembaca adalah seorangtokoh yang membeli seekor burung kenari(yang mirip namanya dengan kinari).Dugaan awal, konflik cerita berawal dariperistiwa itu kemudian melahirkanperistiwa demi peristiwa berikutnya.Uniknya, dugaan itu tidak benar bahkantidak sedikit pun menyinggung soal itu.Kinari bukan seekor burung melainkanseseorang yang menjadi tokoh pentingdalam cerita itu.

Memang, semakin suli t didugarangkaian cerita dalam sebuah karyasastra tentu semakin baik karena akanmemberikan nilai tambah sehinggamemunculkan ‘efek’ estetis bagi pembaca.

Bahkan, dengan kejutan-kejutan (surpraise)mampu menahan pembaca karena rasapenasaran untuk mengetahui jalan ceritakarya itu sehingga mereka membaca sampaituntas.

Dalam cerpen ini, pengarang mengajakpembaca memasuki kehidupan orang‘dewasa’ . Kedewasaan i tu dit andaidengan bagaimana tokoh si aku menghadapipersoalan-persoalan di dalam pernikahannya.J ika di inte rpre tas ikan l ebih dalam,persoalan rumah tangga Kinari i tudisebabkan oleh sebuah pernikahan yangmempertemukan dua budaya. Pada satusisi, si Aku mengharuskan tinggal dirumahnya karena ia adalah seorangperempuan sedangkan sisi lain, suaminyayang harus membawa istri ke rumah.Sayangnya, suami hanya diam saja tanpaberkomunikasi terlebih dahulu untukmembawa istri ke rumah orangtuanya. Bagilaki-laki itu, ia bukan seorang pendusta

karena dilatarbelakangi oleh adat didaerahnya.

Terlepas dari persoalan itu, cerpen iniamat menarik karena pembaca digiringmenemukan suatu cerita yang dibungkusoleh bahasa yang indah. Paragraf pertamamisalnya, banyak ditemukan simbol-simbolmetaforis, seperti; langit biru, semburat jinggadi baris Timur, karut-marut (kusut atau kacautidak keruan) dunia, tenggelam dalam biruyang dalam, terlentang di bawah langit dantenggelam, membasuh semua resah, dansemua kemarahanku pada sang takdir.

Semua simbol bahasa dalam cerpen itumerupakan media pengarang untukmembangun bingkai peristiwa dalam pikiranpembaca sehingga pesan yang ingindisampaikan diterima dengan baik. Terlebihlagi, komunikasi yang tercipta adalahkomunikasi searah yang berpeluang untuktidak bisa dikoreksi langsung. Oleh sebabitu, simbol-simbol itu mengakumulasikan

bahwa bahasa karya sastra bersifat de-otomatisasi.

Keunikan lain, cerpen itu diakhiridengan sebuah kalimat imperatif; Akutidak pernah tahu itu! Kalimat yangdiucapkan Kinari itu menjadi sebuahpenutup yang sederhana tetapi memilikimuatan makna yang dalam. Kalimat itumengandung dua pernyataan. Pertama,jika kalimat itu monolog batin semata, siaku memang tidak tahu akan perkaradia dibeli oleh keluarga suaminya sehing-ga menyebabkan kesedihan bagi Kinari.Kedua, ia ingin melepaskan diri daripernyataan mertuanya itu sehingga masihmemiliki celah untuk membuat posisinyamenguat dan kelak dapat mengubahpersepsi suaminya. Hal itu tampak jelasjika kalimat itu diujarkan kepada tokohlain. Sederhananya, rasa penasaran Kinaridengan prilaku suaminya terjawab dengansebuah keheranan karena ketidaktahuan.

Aku jatuh cinta pada sempurnanya langitbiru. Bersih dan jernih yang menyambutsemburat jingga di baris timur. Saat hatisedang berkecamuk karena karut-marutdunia, pandangi saja langit yang bersih ini,kau akan tenggelam dalam biru yang dalam,namun tidak menyesakkan. Sehingga akubersyukur Tuhan menciptakan warna langititu biru, karena kini aku tergila-gila dalamkebiruan. Telentang di bawah langit dantenggelam, seakan dengan begini aku bisamembasuh semua resah, semua kema-rahanku pada sang takdir.

Takdirkah ini jika seseorang yang kupuja menjadi pendusta? Jangan salahkanaku terlalu menuntut, aku berhak melaku-kannya setelah kau mengarang takdirhidupku. Membencimu saja rasanya belumcukup. Bahkan aku sempat berfikir untukmenghilangkan kisah kau dan aku jika itubisa. Dan jangan pernah mengucap maaf.

Pendusta!***

Malam cerah, bintang saling berpautmembuat taburan acak di langit yangberteman dengan senyum bulan sabit. Anginmenyapu gorden yang diikatkan di dinding,ujung kain hijau tosca itu menyambar-nyambar kakiku yang terjulur keluar jendela.Tiduran telentang begini membuat otot-ototku nyaman. Meski ibu akan mamarahikusetiap kali aku berpose seperti itu. Kalimatyang selalu hadir dalam omelan khasnya“Kau bisa buncit kalau tidur setelah makanbegini, bersikaplah layaknya seorang gadis!”dan selanjutnya akan tersaji ceramahkegadisan yang membuatku mengantuk.

Suasana malam ini sama dengan malam-malam sebelumnya, ibu sibuk dengansinggasana dapurnya dan ayah menikmaticerutu kesayangannya, sedangkan aku sibukdengan fikiran-fikiran gilaku sendiri. Suatusaat daftar kegilaan ini akan aku coret daridaftarnya karena telah berhasil ku taklukkan.Namun tiba-tiba aku teringat sesuatu yangkemudian kusampaikan pada ayah.

“Jika suatu hari aku dijemput seoranglelaki yang ingin membawaku dalamhidupnya, apa ayah akan mengizinkan?”

Ayah memandangku sekilas lalu berujar,“Bagaimana hidupmu kelak kau sendiri yangakan merasakan sengsara atau bahagianya,pandai-pandailah memilih kebahagiaan.” Dansejak itu aku berusaha menemukan apayang membuatku bahagia dengannya.Namun selama aku sibuk mencari alasandan jawaban, aku akhirnya memutuskanuntuk melanjutkan kisah yang telah kutulis.

Menikah bukanlah akhir dari petualanganhidup, melainkan suatu episode baru yangdimulai dan dijalani agar nantinya kita tahukisah tersebut akan berakhir seperti apa.

Bertemu dengannya bagiku adalahanugerah terindah. Lelaki dari tanahrencong yang flamboyan ini mencuri hatiku.Bang Dani begitu aku memanggilnya, baikdan mapan dari segala sisi, dan yangterpenting adalah aku percaya padanya.Bukan karena rayuan atau iming-iming yangmenggiurkan, namun aku yakin dan inginberjuang dalam hidup bersamanya, aku akanpunya jawaban yang lebih lengkap untukmenjawab apa itu kebagiaan.

Tidak terlalu lama, kami akhirnyamenikah. Ayah dengan senang hati menjadiwali nikah kami, keluarga bang Dani jugahadir dan turut berbahagia. Tahun-tahunyang kujalani bersama bang Dani penuhtantangan dan perjuangan. Membuka usahakonveksi menjadi mata penghidupan ke-luarga kami. Dua tahun menikah, akumelahirkan seorang malaikat mungil yangcantik, dan setiap hari aku mengumpulkansemakin banyak kebahagiaan. Kebahagiaan-kebahagiaan itu kusimpan dalam stoples kecildan kusembunyikan dariperi-peri usil yang sukamencuri kebahagiaan.Kebahagiaan haruskusimpan dalam un-tuk c intaku yangsemakin bertumbuhdewasa.

Kami masih ting-gal dengan orang tua-ku, sampai suatu hariaku melihat bang Danidengan wajah keruhmasuk ke dalam kamar.Aku sempat bertanya apayang terjadi, namun bang Danidiam saja dan kemudian pergi ke toko tanpamengucapkan sepatah katapun. Aku cemasdan bertanya-tanya apa gerangan yangterjadi. Kutanya kepada ibuku apa yangterjadi sebelum bang Dani pergi. Dari ceritaibu aku be rkes impulan bang Danitersinggung oleh ucapan ayah ketika merekamengobrol di dapur. Seperti halnya orangtua, ayahku mungkin ingin memberi nasihatuntuk kebaikan anaknya, namun sayangbang Dani menanggapinya lain.

Selepas kejadian itu, bang Dani lebihbanyak menghabiskan waktu di toko ataudalam kamar saja. Sering bang Dani pulanglebih malam dan sampai di rumah langsungtidur tanpa perlu menyapa kedua orangtuaku. Aku merasa tidak nyaman dengansikap suamiku itu, tapi apa boleh buatsemuanya terus berjalan dan aku harusmenghadapinya. Seiring berjalannya hari akuberdoa semoga kemarahan bang Dani

semakin memudar. Berharap kemarahannyadisapu hujan dan angin sampai semuanyahabis dibawa pergi.

Doaku sepertinya terkabul, suamikukembali bersemangat setelah keluarga dariAceh menghubunginya. Mereka memintakami datang berkunjung karena inginbertemu malaikat kecil kami. Saat itu usiaanakku sudah hampir satu tahun dan bisadibawa untuk perjalanan jauh. Berpikir inibisa jadi pembangkit semangat dan liburanbagi keluargaku, aku pamit pada ayah danibu. Awalnya ibu sempat melarang,mengingatkan anak kami masih terlalu kecildan Aceh itu cukup jauh. Apalagi kamimelakukan perjalanan darat dan itumemakan waktu perjalanan sehari semalam.Tapi aku berusaha meyakinkan beliau bahwasemuanya akan baik-baik saja.

Kami berangkat dua hari setelah lebaran.Momen yang sangat tepat untuk mengun-jungi keluarga jauh untuk bersilaturahmi.Suamiku juga ceria sepanjang perjalanandan bercerita tentang semua keluarganyayang akan

kami temui di Aceh sana, tentang ganjasebagai sayuran, tentang rencong, dan ba-hasa Aceh yang beragam di tiap daerah-nya. Bagiku perjalanan ini juga untuk liburanmemperbaiki suasana hati suamiku yangsepert inya terbentur karang hinggameradang. Namun lukanya di dalam, hinggatidak terlihat darah yang menetes.

***Udara di Aceh lebih panas dibanding

kampung halamanku. Hari-hari disini me-nyenangkan karena dikelilingi keluarga yangperhatian dan sangat menyayangi kami.Meski aku tidak terbiasa dengan bahasadan makanan disini, lama-kelamaan lidahkumulai terbiasa. Tanpa terasa dua bulan ter-lewat, aku sempat berpikir kapan kiranyakami akan pulang ke rumah. Tapi melihatsuamiku yang ceria di tengah-tengah ke-luarganya, aku mengalah. Biarlah dulu bangDani melepas rindu di tengah keluarganya.

Musim silih berganti dan kami sudahseperti penduduk daerah ini. Bang Daniyang awalnya sibuk mengunjungi semuasanak keluarganya, juga mulai turun bekerjamengurusi perkebunan. Orang tuaku seringmenelpon menanyakan kapan kami akanpulang ke kampung, ibu rindu pada si kecildan rumah juga sepi karena mereka hanyaberdua saja. Aku tidak tahu harus menjawabapa. Karena setiap aku bertanya pada bangDani ia akan menjawab sambil tergelak, “Disini rumahmu juga dik, cobalah untukmenikmati angin asinnya.” Aku tidakmengerti maksudnya maka aku diam saja.

Dua kali lebaran aku dan bang Danihanya mengucapkan maaf pada orang tuakulewat telpon. Bang Dani sempat menjanjikanakan pulang secepatnya, namun kebe-tahannya disini membuatku curiga bahwabang Dani tidak ingin kembali ke rumahorang tuaku lagi. Sampai suatu malam akutanyakan padanya, awalnya bang Danimenjawab asal-asalan seperti biasa tapiakhirnya bang Dani mengakui ingin hidupmenetap di tanah kelahirannya. Aku kesaldan marah, bang Dani mengambil keputusantanpa meminta pendapatku dan berdustatentang tujuan perjalanan ini. Tapi aku tidakbisa berbuat apa-apa lagi, dia suamiku.

Kukabari orang tuaku di kampung,dengan hati sedih mereka mengizinkankutinggal menetap di Aceh dan meminta akusering-sering pulang untuk mengunjungimereka. Aku berjanji dan mereka cukuptenang. Aku melanjutkan hidup denganmenguatkan hat i demi ke luargaku.Menjalankan peranku sebagai seorang istridan ibu. Meski aku rindu orang tuaku,namun bang Dani sulit untuk diajak pulangkampung walau sekedar berkunjung.Mungkin ia takut aku juga tidak inginkembali lagi ke Aceh jika nantinya pulangkerumah.

Tujuh kali lebaran kujalani disini tanpabertemu ayah ibuku. Aku kecewa dan sedihdengan sikap bang Dani, tapi aku takberdaya untuk melawannya. Ibu selalumenangis dan meminta aku pulang karenamereka sangat merindukanku. Tapi bangDani selalu berkata tidak, dan aku hanyabisa terisak. Sampai suatu waktu akumengadu pada ibu mertuaku. Beliaumenatapku sedih namun mengucapkankata-kata yang membuatku ingin mati saatitu juga.

“Kinari anakku, kau telah dibeli olehsuamimu untuk menjadi keluarga kami lewatikatan pernikahan kalian. Begitulah adatkami. Sekarang kau hanya milik keluargaini, bukan milik orang tuamu lagi.”

Satu dua bulir hangat itu jatuh danpecah, bersama itu pula jiwa ku runtuh.Aku dibeli?

Aku tidak pernah tahu itu!

Grafis: Jefri

Oleh:Zulfadhli, S.S, M.A

Puisi: Intelektualdan Konsep Estetik

Doktrin kabut

NasionalismeOleh Hasduni

(Mahasiswa Teknik PertambangTM 2010)

22 Sastra Budaya

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

Tangan yang tak lengkap menyapu kabutPada kaca-kaca yang menempel tadi siangRindu itu menyatakan kembali pulangMendekap dan melengkapi genggaman.

Cici Nur AzizahMahasiswa Ilmu Sosial Politik

2010

DalangSekarang cerita berulanglagu lama kembali berdendangbabi membuta atau senapan menggerasau lapasdan persis cerita lamayang berkuasa menang.

Yola SastraMahasiswa Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia TM 2012

Tujuh Huruf

Langit abu-abuTujuh huruf terangkai di landasan hitamGelapBerbau wangi dirapuhnya fajarMenyerbak mengungkung sang hitamLangit abu-abuTujuh huruf merangkai zikirMenyerukan dendam di terang suryaMenghilang, tenggelam, mati

Silvia RahmitaMahasiswa Ilmu Sosial Politik

TM 2010

Karya sastra (puisi) selalu memperlihatkan perkembangannya, baiksecara struktural, maupun persoalan yang diungkapkan di dalamnya.Seperti halnya pesan, puisi diciptakan oleh penulisnya sebagai saranauntuk menyampaikan pikiran dan perasaan seorang penulis tersebutkepada pembacanya. Selain itu, puisi juga sekaligus digunakan sebagaiekspresi dari berbagai fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupanmasyarakat. Menurut Pradopo, puisi itu mengekspresikan pemikiranyang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancainderadalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman daninterpretasi pengalaman manusia yang penting, serta digubah dalamwujud yang paling berkesan.

Puisi merupakan salah satu media yang menggambarkan kehidupandengan mengangkat masalah sosial dalam masyarakat. Persoalan sosialtersebut merupakan tanggapan atau respon penulis terhadap fenomenapermasalahan yang ada disekelilingnya, sehingga dapat dikatakanbahwa seorang penyair tidak bisa lepas dari pengaruh sosial budayamasyarakat di sekitarnya.

Dalam perkembangannya, puisi selalu mengalami perubahan. Baikitu dari segi bentuk, maupun isinya. Perubahan dan perkembanganini tentu saja mengikuti perkembangan selera, konsep estetik yangselalu berubah, serta kemajuan intelektual manusia yang selalu meningkatdari waktu ke waktu. Begitu juga halnya dengan yang terjadi padapuisi-puisi di Indonesia yang selalu memperlihatkan perubahan danperkembangannya dari waktu ke waktu.

Hal ini tampak dari usaha para penyair untuk menghasilkan puisidalam bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan gaya, ciri khas,dan cara pengungkapan serta kekuatan yang terdapat dalam puisimereka masing-masing. Hal inilah yang kemudian akan membuatmereka terlihat ‘beda’ antara satu penyair dengan penyair lain.

Barangkali, untuk melihat salah satu contoh puisi yang agak berbedaitu, rujukannya adalah salah satu karya Sitor Situmorang. “MalamLebaran”, begitu judul puisinya. Puisi ini hanya terdiri atas satu larik,//Bulan di atas kuburan//. Melalui “Malam Lebaran”, Sitor Situmorangtelah mengungkapkan sebuah fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat, tentang bulan di atas kuburan.

Malam lebaran serta hubungannya dengan bulan di atas kuburan,tentu saja mengundang banyak pertanyaan akan makna apa yangingin disampaikan Sitor dalam puisinya tersebut. Berbagai penafsirandan pemaknaan terhadap puisi tersebut telah dihadirkan oleh parakritikus sastra, tentunya dengan berbagai perspektif dan sudut pandangyang berbeda pula. Namun, tetap saja pemaknaan dan penafsiran ituterus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuandan tingkat intelektual manusia.

Sekilas seperti puisi yang sangat sederhana karena hanya terdiriatas satu larik saja, tetapi ketika dikaji lebih dalam lagi, tenyatasegudang makna dapat kita tangkap dari puisi yang ‘sederhana’tersebut. Begitulah, secara sederhana pula dapat dikatakan bahwapuisi-puisi yang dimuat edisi Ganto kali ini memang sederhana darisegi jumlah larik, namun mengandung makna dan pesan yangmendalam kalau dikaji dan dianalisis secara lebih mendalam. Hal initerlihat dalam puisi “Doktrin Kabut” karya Cici Nur Azizah dan“Dalang” karya Yola Sastra”. Begitu juga dalam “Tujuh Huruf” karyaSilvia Rahmita dan “Angan” karya Mardho Tilla.

Akhirnya, berbicara tentang puisi memang tidak terlepas dari konsepestetik tentang puisi itu sendiri serta kemajuan intelektual yang dimilikioleh penyairnya. Salam.

Seorang kawan sempat melontarkanbeberapa statement mengenai nasio-nalisme. Statement itu dikeluarkan secaraspontan ketika menonton pertandingansepakbola, dimana yang berlaga saat ituadalah antara pemain Indonesia dengannegara lain. Seperti biasa sebelum pertan-dingan dimulai, lagu Indonesia Raya diku-mandangkan. Teman itu pun ikut menya-nyikan lagu Indonesia Raya sampai selesai.Setelah lagu usai, saat itulah statementnyamuncul. “Dia itu tidak nasionalisme, lihatsaja, dia tidak menyanyikan lagu kebang-saan”, ia menunjuk pemain berkulit gelap,yang tidak lain adalah pemain tim nasionalIndonesia.

Alangkah tidak adilnya seorang temantersebut. Apa mungkin rasa nasionalismeseseorang bisa ia lihat dari hal sepeleseperti itu? Apakah dia tahu alasan pe-main timnas itu tidak melafalkan lagu

Indonesai Raya? Bukankah ia akan sangsijika seandainya pemain timnas itu menya-nyikan lagu Indonesia Raya di dalamhatinya?

Kasus lainnya, menjelang Hari Ulang Ta-hun kemerdekaan Indonesia, media beramai-ramai memberitakan serba-serbi HUT RI.Tidak sedikit yang sengaja mengambil lokasiliputan di daerah perbatasan. Merekamenggambarkan keseharian masyarakat diperbatasan. Ada yang mengatakan rasa na-sionalisme masyarakat perbatasan diper-tanyakan karena sebagian memilih mengu-nakan ringgit ketimbang rupiah, lebih memi-lih menjual penghasilan ke negara tetanggaketimbang ke negaranya sendiri, bahkanada yang memilih bekerja ke Malaysia.

Pada Januari 2013 lalu, penulis sempatberdiskusi dengan mahasiswa asal Tarakan,Kalimantan Timur. Katanya cerita yangditampilkan di media itu benar. Tapi bukan

berarti rasa nasionalisme mereka luntur. Ituterpaksa dilakukan karena tuntutan ke-butuhan. Masyarakat lebih memilih menjualikan hasil tangkapan dan hasil tani merekake Malaysia, karena dihargai lebih mahal.Selain itu, akses juga mempengaruhi. Merekalebih dekat ke negara tetangga ketimbangharus menempuh perjalanan berkilo-kilountuk mendapatkan bahan logistik.

Memang, rasa nasionalisme terkait eratdengan keberadaan tanah air dan daerahkelahiran. Karena itu terbentuk atas rasasentimen kebangsaan yang dirasakan daribangsanya. Maka, bila keinginan untukmempertahankan nasionalisme itu tetap ada,tekad mengobarkan kembali nasionalismeitu lah yang menjadi sandaran. Seperti halnyamemulai perubahan dan bertindak dari dirisendiri. Selain itu perlu juga untuk menge-tahui: apa dasar pola timbul-tenggelamnyarasa nasionalisme di masyarakat? Apa penye-b a b p e r u b a h a n mindset masyarakat tentangnasionalisme?

Ada hal lainnya yang mungkin salahkaprah mengenai nasionalisme. Sepertiterlalu sering menggunakan bahasa asingmaka dinilai tidak nasionalisme, tidakmengikuti upacara bendera tidak nasio-

nalisme. Lalu bagaimana dengan orangyang hidup di daerah perbatasan sana,bagaimana cara mengukur nasionalismemereka? Bukankah dengan mereka masihmenjadi warga negara Indonesia semen-tara dilema akan kebutuhan terus meng-hantui, sudah membuktikan kecintaannyaterhadap tanah air?

Nasionalisme mungkin memang kru-sial, tapi ia mestinya tetap harus rasional.Perasaan kecintaan terhadap apapun, apa-lagi hal besar seperti nusa dan bangsatidak saja begitu mudah digembor-gem-borkan secara gamblang, bahwa “saya na-sionalisme, dan dia tidak,” atau penjurianyang semacamnya. Bukankah tidak adayang berhak mengukur nasionalismeseseorang, melainkan tindakan?

Barangkali kata nasionalisme haruslebih diuniversalkan lagi. Jangan sampaiorang dapat dengan mudahnya mengang-gap si A atau si B tidak nasionalismehanya karena hal sepele. Nasionalismebukanlah bahasa kosumsi yang mudahdicerna dengan gaya hidup dan kebiasaan.Nasionalisme muncul dari hati yang ber-sedia sepenuhnya mengabdi kepada tanahair.

Wahai shafir, terpuji kau dalam anggunRengkuh kuasa dan katup langit dalam pintal jaringmuDimataku kau hanya batuHai batuTolong lepaskan kait sayapku dari lubang lumutmu

Mardho TillaMahasiswa Kimia

TM 2010

Angan

23

Mahasiswa dan Semester Pendek (SP)

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013

SeragamDinas Kampus

Oleh PriondonoAlumni Mahasiswa Pendidikan Sejarah

TM 2008

Hidup Seperti Air,Karya Mengalir

Hai, pembaca setia Ganto!Pada prinsipnya perkuliahan SP bertujuan untuk membantu mahasiswa mempercepat

penyelesaian studi dan dapat dilaksanakan atas permintaan mahasiswa. Terdapatberbagai tujuan mahasiswa untuk mengambil SP ini. Ada yang meperbaiki nilai matakuiah yang gagal, ada juga yang mempercepat penyelasaian bobot SKS, sertamenyelesaikan mata kuliah yang belum di ambil semester sebelumnya. Sesuai kalenderakademik Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2012/2013, pada libur semesterJanuari - Juni 2013 dibuka perkuliahan Semester Pendek (SP) yang kegiatannyadilaksanakan mulai tanggal 17 Juni-3 Agustus 2013. Jika di tilik pelaksanaannya, SP iniakan berakhir beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bagaimanakah tanggapanmahasiswa mengenai SP tahun ini?

Apakah anda mengambil SP tahun ini? Jika ia berapa mata kuliah?A. Tidak mengambil SPB. Mengambil SP 1 Mata kuliahC. Mengambil SP 2 Mata kuliahD. Mengambil SP 3 Mata kuliah

Jika anda pernah mengampil SP, apa tujuan utama anda mengambil SP?A. Mempercepat penyelesaian beban SKS mata kuliahB. Memperbaiki mata kuliah yang gagalC. Menyelesaikan mata kuliah yang tertinggal saat Semester PanjangD. Mengisi waktu liburan

Bagaimana pandangan anda terhadap SP selama ini?A. SP adalah solusi bagi mahasiswa untuk mempercepat masa studiB. SP adalah salah satu bentuk komersialisasi pendidikanC. Dengan mengikuti SP, kecil kemungkinan untuk mendapatkan nilai yang burukD. SP menurunkan mutu akademik karena waktu pelaksanaannya singkat dan

terkesan instan.

Apakah kendala utama anda dalam melaksanakan SP?A. Tahun ini akhir pelaksanaannya mendekati hari raya idul fitriB. Biaya SP per-SKS cukup mahalC. Susah berkonsentrasi karena faktor lelah salah satunyaD. Terkadang dosen mengajar dengan sistem kebut, sehingga materi kurang bisa

diterima dengan baik

Grafis: Meri Susanti

Kira-kira berapa persen anda mampu menyerap materi kuliah dalam sistem SP?A. 25 %B. 50 %C. 75 %D. 100 %

A. 69%

C. 10%D. 12%

B 9 %.

A. 24%

C. 12.42%

D. 42.38%

B. 21%

A. 37.6%

B. 47%

C. 9.23%D. 6.1%

A. 56%

B. 14%

C. 18.5%

D. 11.5%

C. 36% A. 15.44%

B. 44%

C. 36%

D. 4.56%

Grafis: Meri Susanti

Sosok yang tenang dan bersahabat inimenjadikan perjalanan karirnya selama 23tahun sebagai dosen patut diberi applause.Selain aktif dalam pengabdian masyarakatdan sebagai dosen Ilmu Administrasi Negara,ia juga rutin menerbitkan buku dan Jurnal.Baru-baru ini salah satu bukunya “MotivasiPerkhidmatan Awam dalam Kalangan negaraMaju dan Membangun” yang diterbitkanoleh Institut Terjemahan Buku Malaysia (IT-BM) Berhad, Kuala Lumpur dijadikan bukuwajib bagi mahasiswa Undergraduate dandan menjadi buku anjuran bagi mahasiswaMaster jurusan Public Management, Uni-versity Utara Malaysia.

Tidak hanya itu, pada tahun ini hasilpenelitiannya telah didiseminasikan padatingkat nasional dan internasional. Padatingkat nasional telah disimposiumkan didepan Ilmuwan Administrasi Negara se-In-donesia yang berlangsung di FISE, Univer-sitas Negeri Yogyakarta pada 25-26 Maret2011 lalu, dan juga otonomi daerah 2011 yangdilakukan di Laboratorium AdministrasiNegara FISIP Universitas Tirtayasa Serang,Banten pada tanggal 24-26 Mei 2011.Sedangkan pada level internasional, hasilpenelitian ini telah didiseminasikan melalui:International Conference on Public Organi-zation (ICONPO) di Korea University, Seoul,South Korea, pada tanggal 11 Mei 2012.Sebelumnya, pada tahun 2009, proposalpenelitian ini juga pernah diseminarkan padaInternational Seminar of Moslem Studies, diSongkhla University Pattani Campus, Thai-land pada tanggal 18 Agustus 2009.

Menjadi delegasi undangan maupunberbagi ilmu seputar penelitiannya dipertemuan Internasional menumbuhkankepercayaan orang-orang sekitar, teruntukbagi redaksi pengelola Jurnal. Tidak heranbila ia diminta sebagai Reviewer oleh salahsatu lembaga internasional yang bergerakdalam bidang penerbitan dan pengelolaanjurnal bertaraf internasional, yaitu Journalof US China Public Administration yangberkedudukan di California, Amerika Serikat.

Terhitung mulai 15 Februari 2013 ia bekerjapada lembaga tersebut. Selain menjadiReviewer di luar negeri, ia juga dipercayasebagai Pemimpin Redaksi dan EditorialJurnal Demokrasi Pusat Kajian Civics danTingkap PKSBE UNP. Siapa lagi kalaubukan Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D.

Dari perjalanan karier tersebut, iaterpilih sebagai dosen berprestasi terbaikse-UNP dan dipercaya sebagai ketua prodiIlmu Administrasi Negara mulai Maret2013 hingga Maret 2014 nanti. Selainmengukir berbagai prestasi, lelakikelahiran Jambi, 1 April 1963 ini jugasedang mempersiapkan penelitiannyayang belum dipublikasikan. Ketika ditanyamengenai rahasia kesuksesannya sebagaidosen, menghasilkan karya, dan membagiwaktu antara kesibukan dan keluarga,dengan tenang ia menjawab: “Ikuti sajahidup seperti air mengalir, ngak usahterlalu berambisi”. Dalam pekerjaan iatidak mengharuskan untuk mempunyaitarget ataupun keinginan untuk meraihsesuatu. Selama ini ia melakukan sesuatudisesuaikan dengan kemampuannya,apabila dianggap ber-manfaat, maka iamenganggap bahwaitu adalah salahsatu bonus nikmatdalam hidupnya.“Apabila keinginantidak dapat dicapai,t akutnyaa k a nstres”,ingatnya.S e ni n ,(3/6).

AstuniRahayu

Kampus adalah miniatur negara yangmemiliki struktur dan peran yang dibagisecara jelas. Adapun sosok yang mengisiperan dalam struktur bagan organisasikampus tersebut adalah aktivis kampusatau aktivis mahasiswa. Maka sebagaiseorang aktivis kampus, idealnya ia telahmenyiapkan porsi secara lebih untukkepentingan kampus (kepentinganmahasiswa).

Ibarat sebagai seorang ksatria yangberaksi dengan kostumnya, maka halseperti itu juga yang dilakukan beberapakalangan aktivis mahasiswa saat ini,kompak dengan menggunakan seragamdinasnya. Melalui seragam dinas ini,mahasiswa berlabel aktivis beraksi menjadibagian penggerak dalam sebuahorganisasi kampus.

Tentu saja, sosialisasi ini merupakansarana yang efekt i f untuk mem-perkenalkan sebuah organisasi bagikalangan junior, senior, atau rekanseangkatan bahwa ia merupakan bagiandari penggerak kampus. Melalui seragaminilah sebuah ‘cap’ melekat secara tidaklangsung kepadanya, sebab semua or-ang kenal dengan dirinya.

Namun apakah sebatas memakaiseragam dinas kampus saja disebutaktivis? Seorang aktivis tidak hanyamemakai seragam dinas, sebab menjadiseorang aktivis kampus bukanlah sebuahtitel yang dilekatkan secara formal dalamsebuah upacara. Menamakan diri sebagaiaktivis mahasiswa tentu memiliki esensibahwa mahasiswa tersebut bergerakdalam ruang lingkup organisasi yang

kegiatannya untuk kepentingan umum(mahasiswa).

Peran ganda yang dimiliki oleh aktivistidak sebatas kesibukan perkuliahanakademik, namun juga dalam kegiatantambahan yang menuntut dia (aktivismahasiswa) dapat melakukan porsi lebih.Menjadi aktivis pun merupakan pilihanyang harus dilakukan secara professionaldan mampu bertanggung jawab denganlabel organisasi tersebut.

Dalam mindset mahasiswa padaumumnya menjadi akt iv is adalahmahasiswa yang mau bergerak secara aktif,kritis, membawa perubahan, dan banyaklainnya. Artinya secara tidak langsunghendak mengatakan bahwa menjadi Siaktivis kampus berarti ia belajar untukberbuat lebih (diatas rata-rata) mahasiswapada umumnya. Aktivis mahasiswa tidakhanya menghabiskan waktunya untukakademik dan hiburan namun juga belajarmanajemen organisasi dan menggerakkan.Menjadi mahasiswa yang dinamis, dapatbekerjasama dan mampu berkegiatanuntuk mahasiswa lainnya menjadi ciri khasseorang aktivis.

Maka menjadi akt iv is kampusbukanlah sekedar formalitas denganmemakai seragam dinas kampus. Namunmemang memperkenalkan jati dirinyabahwa ia memang sosok aktivis mahasiswayang memiliki sikap kritis dan dinamis.Tentu saja, mahasiswa umumnya sebagaiwarga kampus akan lebih mementingkansebuah kualitas dari apa yang dihasilkandaripada kuantitas dari apa yang iakenakan.

24

Edisi No. 174/Tahun XXIII/ 2013