30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksnakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh . pemberantasan penyakit menular merupakan salah satu upaya pembangunan dibidang kesehatan yang berperanan yang sangat penting dalam menurunkan ang kesakitan dan kematian akibat penyakit infeksi. Penyakit Tuberkulose sebagai salah satui penyakit menular, sampai saat ini upaya penanggulangan dan pemberantasannya belum begitu mengembirakan. Menurut data SKRP Tahun 1995 penyakit Tuberkolosis merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit Kardiosvaskuler dan penyakit saluran pernapasan, sedangkan menurut laporan WHO, 1999 Indonesia merupakan penyumbang penderita TB terbesar No.3 di Dunia setelah India dan China, serta diperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB dengan kematian karena TB sekitar 130.000 atau secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk di Indonesia terdapat 130 penderita baru TB Paru atau BTA Positif. Sementara itu sampai saat ini program penanggulangan TB dengan strategi DOTS belum menjangkau

Surveilans TB.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

BAB I

PENDAHULUANA. Latar belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksnakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh . pemberantasan penyakit menular merupakan salah satu upaya pembangunan dibidang kesehatan yang berperanan yang sangat penting dalam menurunkan ang kesakitan dan kematian akibat penyakit infeksi.

Penyakit Tuberkulose sebagai salah satui penyakit menular, sampai saat ini upaya penanggulangan dan pemberantasannya belum begitu mengembirakan. Menurut data SKRP Tahun 1995 penyakit Tuberkolosis merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit Kardiosvaskuler dan penyakit saluran pernapasan, sedangkan menurut laporan WHO, 1999 Indonesia merupakan penyumbang penderita TB terbesar No.3 di Dunia setelah India dan China, serta diperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB dengan kematian karena TB sekitar 130.000 atau secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk di Indonesia terdapat 130 penderita baru TB Paru atau BTA Positif. Sementara itu sampai saat ini program penanggulangan TB dengan strategi DOTS belum menjangkau seluruh Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Swasta, dan Unit Pelayanan kesehatan lainnya. Demikian pula penatalaksanaan penderita dan sistem pencatatan dan pelaporan belum seragam disemua unit pelayanan kesehatanB. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Penyakit Tuberkolosis di Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2012-2013b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data penyakit tuberkolosis tahun 2012-2013.2. Untuk mengetahui distribusi penyakit TB di Puskesmas Rajabasa Indah menurut tempat tahun 2012-2013.

3. Untuk mengetahui distribusi penyakit TB di Puskesmas Rajabasa Indah menurut waktu tahun 2012-2013.

4. Untuk mengetahui distribusi penyakit TB di Puskesmas Rajabasa Indah menurut orang tahun 2012-2013.C. Manfaat

Pelaksanaan Surveilans tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Agar Mahasiswa dapat melihat dan mengaplikasikan teori yang didapat di ruang kuliah dengan keadaan sebenarnya dilapangan

2. Masukan bagi pelaksanaan program untuk pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dan pengembangan penyakit TB.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum surveilas Epidemiologi

1. Pengertian

Surveilan epidemiologi adalah suatu kegiatan yang bersifat rutin, teratur, tepat dan menyeluruh, kontinyu dan sistematis berupa pencatatan, pengamatan dan pelaporan atau recording dan reporting yang lengkap, tepat, teratur dan cermat berupa frekuensi distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

2. Tujuan Surveilans Epidemiologi

Tujuan surveilans epidemiologi adalah :

a. Identifikasi, investigasi dan penanggulangan situasi luar biasa atau wabah yang terjadi dalam masyarakat sedini mungkin.

b. Identifikasi kelompok dengan resiko tinggi atau High Risk

c. Untuk penentuan jenis penyakit karakteristik penyebab dan cara penanggulangannya.

d. Untuk Bahan evaluasi antara input pada berbagai program kesehatan dengan hasil luarannya yang berupa insidensi dan prevalensi penyakit dalam masyarakat

e. Untuk memonitor kecendrungan atau trend perkembangan situasi kesehatan maupun penyakit dalam masyarakat dan untuk mengetahui prioditas penyakit.

3. Kegiatan Surveilans Epidemiologi

Bentuk kegiatan Surveilans epidemiologi dapat bersifat rutin dan bersifat khusus

a. Bentuk kegiatan yang bersifat rutin mencakup :

1. Laporan rutin penyakit tertentu, baik penyakit menular, maupun penyakit tidak menular atau berbagai penyakit yang berhubungan dengan kesehatan secara umum

2. Pencatatan dan pelaporan penyakit tertentu dalam masyarakat yang biasanya terbatas pada berbagai kejadian yang mungkin mempunyai dampak yang berat atau yang mempunyai potensi wabah

3. Pelaksanaan dan pencatatan jenis penyakit yang wajib dilaporkan termasuk penyakit menular tertentu/penyakit karantina serta berbagai penyakit yang dianggap mempunyai potensi wabah.

4. Surveilans ekologi dan lingkungan yakni surveilans yang khusus dilakukan terhadap berbagai jenis vektor penyakit menular, pengamatan terhadap pencemaran lingkungan, tanah, air dan udara serta pengamatan terhadap keberadaan barang berbahaya lain dari suatu lingkungan.

5. Pengamatan dan pengawasan pemakaian zat-zat tertentu seperti insektisida, vaksin dsb.

6. Pencatatan dan pelaporan peristiwa vital yang meliputi kelahiran, perkawinan, perceraian, dan kematian.

b. Bentuk Kegiatan yang bersifat khusus meliputi :

1. Pelaksanaan survei berkala

2. Pengamatan khusus kejadian luar biasa

Pengamatan khusus oleh praktek dokter, praktek swasta, klinik swasta upanya penyakit menular seksual4.Komponen surveilans epidemiologi

Komponen utama surveilans epidemiologi mencakup ;

a. pengumpulan/pencacatan kejadian ( data ) yang dapat dipercaya

b. Pengolahan data untuk memberikan keterangan yang berarti.

c. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.

d. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik.

e. Hasil evaluasi terhadap system Surveilans

5. Kegunaan sistem Surveilans Epidemologi.

Suatu sisitem surveilans dikatakan berguna bila memenuhi satu dari berbagai hal berikut :

a. Dapat mendeteksi kecendrungan ( trend ) perubahan kejadian penyakit tertentu

b. Dapat mendeteksi kejadian luar biasa ( KLB )

c. Dapat memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas dan mortalitas sehubungan dengan masalah kesehatan yang menjalani surveilans tertentu

d. Dapat merangsang dan mendorong diadakannya penelitian epidemiologis tentang adanya kemungkinan pencegahan dan penanggulangannya.

e. Dapat mengidentifikasi factor resiko yang berkaitan dengan kejadian penyakit

f. Dapat memperhitungkan kemungkinan tentang adanya pengaruh atau efek upaya penanggulangan kejadian penyakit/gangguan kesehatan.

Dapat memberikan perbaikan di bidang klinik bagi pelaksana pelayanan kesehatan.

B. Tinjauan Penyakit Tuberkolosis1. Pengertian

Penyakit Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB ( mikobakterium Tuberkolosis ), sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman ini berbentuk batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut juga bacil tahan asam ( BTA ). Kuman Tb dapat mati dengan sinar matahari langsung.2. Etiologi

Tuberkolosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mikobakterium Tuberkolosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke dalamtubuh manusiamelalui udara pernapasan ke dalam paru. Kemudian kuman tersebut menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, system saluran linfe, melalui saluran napas (bronkus) atau ke bagian tubuh lainnya.3. Cara Penularan

Sumber penularan penderita Tb BTA Positif Pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bbentuk droplet ( percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Seseorang dapat terinfeksi jika droplet terhirup ke dalam pernapasan. Selama kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran linfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya.

4. Mekanisme Patogenesis

Infeksi Primer, terjadi saat seseorang terpapar dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran linfe akan membawa kuman TB ke kelenjar linfe di sekitar hilus parudan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 1-6 minggu.

Tuberkolosis Pasca Primer, biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun setelah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun karena terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari Tubercolosis Pasca Primer adalah kerusakan paru yang luas denganterjadinya efusi pleura.

5. Manifestasi Klinik

Gejala-gejala Tubercolosis :

Batuk terus menerus dan berdahak selama tiga minggu atau lebih. Gejala lain yang sering dijumpai dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas danrasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam, meriang lebih dari sebulan.6. Komplikasi

Komplikasi pada penderita Tubercolosis yang sering terjadipada penderita stadium lanjut antara lain :

Hemoktisis berat ( perdarahan dari saluran napas bawah yang dapat menyebabkan kematian karena syok hipopolemik / tersumbatnya jalan napas)

Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkheal.

Pneumotoraks spontan

Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak tulang, tulang, persendian,ginjal.

Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah sakit.

7. Pengobatan dan Pencegahan

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penderita TBC saat ini yaitu terapi dan imunisasi. Untuk terapi, WHO merekomendasikan strategi penyembuhan jangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS. Dalam stategi ini ada tiga tahapan penting yang dilakukan yaitu

Mendeteksi pasien

Melakukan pengobatan

Melakukan Pengawasan langsung

DOTS adalah strategi yang paling efektif untuk menangani pasien TBC saat ini dengan tingkat kesembuhan 95 %.

Pengotrolan TBC yang kedua adalah imunisasi.

Imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Imunisasi ini dilakukan dengan pemberian vaksin TBC yang dikenal dengan nama BCG. Selain pencegahan dengan imunisasi pencegahan dapat pula dilakukan dengan perbaikan gizi, pengadaan rumah sehat dengan ventilasi yang memadai, perilaku hidup bersih dan sehat.8. Diagnosis

Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukanya BTA positif. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS, BTA yang hasilnya positif. Bila hanya satu specimen saja yang positf perlu diadakan foto roentgen dada atau pemeriksaan Spesimen ulang. Jika hasil Rontgen mendukug Tb maka penderita didiagnisis sebagai penderita TB BTA Positif.

9. Diagnosa Banding

a. Pneumoni

b. Ca Paru

c. Abses Paru

d. Asma Bronkeale

10. Klasifikasi Penyakit

Tuberkolosis Paru

a. Tuberkolosis Paru BTA positif

b. Tuberkolosis Paru BTA Negatif

Tuberkolosis Estra Paru

a. TB estra Paru ringan

b. TB Estra Paru berat

11. Tipe Penderita

a. Kasus baru

b. Kambuh

c. Pindahan

d. Default/drop out.

e. Gagal

C . Tinjauan umum Puskesmas Rajabasa Indah1. Geografis

Puskesmas terletak di Kelurahan Rajabasa Indah yang merupakan Ibu kota Bandar lampung dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kec. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kec. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Luas wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah sekitar 25,31 km2 yang terdiri dari tujuh kelurahan, 33 lingkungan, 63 RW dan 114 RT.

2. Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah adalah 29.264 jiwa, jumlah rumah tangga 6491 dengan kepadatan penduduk 1140 orang/km2. Tingkat kepadatan hunian rata-rata 4 orang/ rumah

Tabel II.B 1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Rajabasa indah Tahun 2013-2014KelurahanPendudukRumah TanggaKepadatan

( KM2)Rata-rata

ART

Gedung meneng5.3351.1142.2615

rajabasa3.8858401.2995

Rajabasa raya2.6626436024

Rajabasa jaya2.3835498024

Rajabasa nunyai3.7227901.0575

Gedung meneng baru5.2731.1571.8375

Rajabasa pramuka5.0631.0091.1225

Jumlah29.9066.5431.1815

Sumber data : Kecamatan Pattallassang dalam angka 2004

Tabel II.B.2 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tiap kelurahan di kecamatan Rajabasa Indah tahun 2013-2014KelurahanJenis KelaminJumlah

Laki-lakiPerempuan

Gedung meneng255127845335

rajabasa182120643885

Rajabasa raya133113092622

Rajabasa jaya110912742383

Rajabasa nunyai181819043722

Gedung meneng baru249527785273

Rajabasa pramuka244626175059

Gedung meneng7748491623

rajabasa143271557929906

Sumber data: Kecamatan Pattallassang dalam angka 2004C. Sosial Ekonomi

1. Pendidikan

Sarana Pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Pattallassang yaitu :

a. Taman Kanak-kanak sebanyak 5 unit

b. Sekolah Dasar dan sederajat sebanyak 31 unit

c. SLTP dan sederajat 7 unit

d. SLTA dan sederajat 10 unit

Tabel. Jumlah sarana Pendidikan menurut Kelurahan Tahun 2004

NoKelurahanTKSD/MISLTPSLTA

12

3

4

5

6

7

8Pattalassang

Pallantikang

Maradekaya

Pappa

Sombalabella

Kalabbirang

Sabintang

Bajeng

1

-

1

-

-

3

-

24

5

3

3

5

3

1

4

2

-

-

-

-

2

-

-4

-

-

1

-

-

-

1

Jumlah72846

Sumber data: Kecamatang Patallssang dalam angka 20042. Mata Pencarian

Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, yang lainnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, Guru, Pedagang dan jasa-jasa lainnya.

Tabel. Penduduk menurut mata pencaharian di Kec. Pattallassang tahun 2004

NoKelurahanPertanianPertambanganIndustri/KerajinanKonstruksiPerdagangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Gedung menengRajabasa

Rajabasa raya

Rajabasa indah325

423

299

344

258

635

665

161-

-

-

-

-

-

-

-45

318

15

36

84

20

12

2814

43

39

30

62

35

4

13311

26

70

32

96

121

93

60

Jumlah3110558240809

Sumber data: Kecamatang Patallssang dalam angka 2004

BAB III

METODE PRAKTEK

A. Tempat PelaksanaanPelaksanaan praktek dilaksanakan di Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar dengan melakukan pengumpulan data.B. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan praktek dalam rangka observasi lapangan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, Tgl 3 Maret 2007 dan secara keseluruhan pelaksanaan praktek surveilans penyakit TB Paru di Puskesmas Pattallassang dilaksanakan Selama bulan Maret tahun 2007.C. PesertaPelaksanaan praktek Surveilans di Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar diikuti oleh Mahasiswa Kelompok V Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

D. Jenis Data1. Data pimer Data yang diperlukan untuk mengetahui pelaksanaan pemecahan masalah surveilans TB Paru, meliputi pelaksanaan masalah dalam observasi, pengumpulan,analisis, dan interpretasi data, penyebarluasan informasi serta penggunaan data dalam rencana program penanggulangan TB PAru di wilayah Puskesmas Pattallassang

2. Data SekunderData diperlukan untuk mengetahui distribusi penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pattallassang Tahun 2004-2006.

E. Sumber Data

Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pemeriksaan dokumen laporan bulanan dari Kepala Tata Usaha Puskesmas Patallasang.

Data Sekunder diperoleh dari pihak Puskesmas melalui pengamatan dan pencatatan formulir SP2TP.

F. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui wawancara dan pemeriksaan dokumen laporan bulanan di Puskesmas Patallassang Tahun 2004-2006

G. Pengolahan Data

Pengelohan data dilakukan secara manual serta bantuan Microsoft Exel,SPSS, Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk table, grafik, dan narasi

H. Analisis Data

Data yang telah diolah akan dianalisis secara diskriptif untuk mengetahui gambaran distribusi dan permasalahan mengenai surveilans TB Paru di Puskesmas Patallassang Kab. Takalar tahun 2004-2006.

I. Defenisi Operasional

1. Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mikobakterium Tuberkolosis.2. Umur adalah lamanya hidup seseorang mulai lahir sampai saat terakhir yang tercatat pada Puskesmas Patallassang yang dinyatakan dalam tahun.

3. Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang dimiliki seseorang yang membedakan pria dan wanita sebagaimana yang tercatat pada Puskesmas Patallassang

4. Waktu Kejadian adalah periode kejadian penyakit yang diamati berdasarkan bulan tahun masehi

5. Tempat adalah wilayah kerja yang ada di Puskesmas Patallassang dalam memberikan pelayanan kesehatan

6. Prevalensi TB adalah jumlah kasus TB yang baru dan lama dibagi dengan jumlah penduduklah

7. Tingkat ekonomi adalah keadaan yang menunjukkan status ekonomi keluarga penderita yang dinyatakan dalam 2 kategori yaitu GAKIN dan NONGAKIN

DAFTAR PUSTAKA1. Ditjen PPM & PLP Depkes RI, Pedoman Epidemiologi Tuberkolosis Paru, Tahun 1993

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkolosis. Cetakan ke-7 Tahun 20023. Arsip Puskesmas Pattallassang Kab. Takalar4. InternetDAFTAR ISIHalaman

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Tujuan.........................................................................................................2

C. Manfaat......................................................................................................2

BAB. II Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Umum surveilans Epidemiologi.................................................3

1. Pengertian.............................................................................................3

2. Tujuan Surveilans Epidemiologi.........................................................3

3. Kegiatan surveilans Epidemiologi........................................................3

4. Komponen Surveilans Epidemiologi....................................................4

5. Kegunaan sistem surveilans Epidemilogi.............................................5

B. Tinjauan Penyakit Tuberkolosis.................................................................5

1. Pengertian.............................................................................................5

2. Etiologi................................................................................................5

3. Cara Penularan......................................................................................6

4. Mekanisme patogenesis.........................................................................6

5. Manifestasi klinik.................................................................................6

6. Komplikasi............................................................................................6

7. Pengobatan dan pencegahan .................................................................7

8. Diagnosis.............................................................................................7

C. Tinjauan umum Puskesmas Pattallassang...................................................8

1. Geografis.............................................................................................8

2. Demografis............................................................................................9

3. Sosial Ekonomi...................................................................................10

BAB III. METODE PRAKTEK

A. Tempat Pelaksanaan ................................................................................12

B. Waktu Pelaksanaan....................................................................................12

C. Peserta.......................................................................................................12

D. Jenis Data...................................................................................................12

E. Sumber Data..............................................................................................13

F. Pengumpulan Data....................................................................................13

G. Pengolahan Data.......................................................................................13

H. Analisis Data.............................................................................................13

I. Defenisi Operasional...................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

D. Sosial Ekonomi

3. Pendidikan

Sarana Pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Pattallassang yaitu :a. Taman Kanak-kanak sebanyak 5 unitb. Sekolah Dasar dan sederajat sebanyak 31 unitc. SLTP dan sederajat 7 Unit

d. SLTA dan sederajat 10 unitTabel. Jumlah sarana Pendidikan menurut Kelurahan Tahun 2004

NoKelurahanTKSD/MISLTPSLTA

12

3

4

5

6

7

8Pattalassang

Pallantikang

Maradekaya

Pappa

Sombalabella

Kalabbirang

Sabintang

Bajeng

1

-

1

--3

-

24

5

3

35

3

1

4

2

-

-

--

2

-

-4

-

-

1

-

-

-

1

Jumlah72846

Sumber data: Kecamatang Patallssang dalam angka 20044. Mata PencarianSebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, yang lainnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, Guru, Pedagang dan jasa-jasa lainnya.

Tabel. Penduduk menurut mata pencaharian di Kec. Pattallassang tahun 2004

NoKelurahanPertanianPertambanganIndustri/KerajinanKonstruksiPerdagangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Pattallassang

Pallantikang

PappaMaradekaya

Kalabbirang

Sombalabella

Bajeng

Sabintang

325

423

299

344

258

635

665

161-

-

-

-

-

-

-

-45

318

15

36

84

20

12

2814

43

39

30

62

35

4

13311

2670

32

96

121

93

60

Jumlah3110558240809

Sumber data: Kecamatang Patallssang dalam angka 2004