27
TUGAS INDIVIDU RESUME TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II ”S U S P E N S I” oleh: M U M A N G 70100101073 FARMASI B UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN SAMATA – GOWA 2012/2013

Suspen Si

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Suspen Si

TUGAS INDIVIDU

RESUME

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II

”S U S P E N S I”

oleh:

M U M A N G

70100101073

FARMASI B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

SAMATA – GOWA

2012/2013

Page 2: Suspen Si

SUSPENSI

Defenisi Suspensi

FI III : 32

Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus

dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

DOM : 537

Suspensi adalah proses penyiapan bahan homogen yang terdiri dari fase terdispersi

atau fase internal yaitu padatan dan fase kontinyu yaitu cairan.

Farfis : 477

Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana partikel

zat padat yang tidak aktif larut terdisperi dalam suatu medium cair.

RPS 18th : 1538

Fisika kimia mendefinisikan kata “suspensi” sebagai sistem dua fase yang terdiri

dari serbuk terbagi halus yang didispersikan dalam padatan, cairan atau gas.

Lachman : 479

Suspensi adalah sistem heterogen dari 2 fase. Fase kontinyu atau eksternal biasanya

berupa cairan atau semipadat dan fase terdispersi atau internal terdiri dari bahan

partikulat yang tidak larut tetapi terdispersi dalam fase kontinyu, bahan tidak larut

dapat ditujukan untuk absorbsi fisiologis atau fungsi penyalutan internal atau

eksternal.

Parrot : 341

Suspensi farmasetik adalah suatu dispersi dari serbuk terbagi halus dalam medium

cair

Scoville : 298

Suspensi adalah sediaan farmasi dimana cairan mengandung zat/bahan yang tidak

larut

Prescription : 201

Suspensi farmsetik mungkin didefenisikan sebagai dispersi kasar yang mana

partikel padat (obat) terbagi halus tidak larut, biasanya lebih besar daripada 0,1

mikron diameternya, didispersikan dalam medium cair ( air atau cairan minyak).

Page 3: Suspen Si

Kesimpulan :

Suspensi adalah sistem heterogen yang terdiri dari dua fase. Fase kontinyu atau

eksternal biasanya cairan atau semi padat dan fase dispersi atau internal terdiri dari

partikulat atau serbuk padat terbagi halus yang diameternya lebih besar dari pada 0,1

mikron yang didispersikan dalam padatan, cair atau gas yang ditujukan untuk absorbsi

fisiologis atau untuk fungsi penyalutan internal atau eksternal.

Suspensi adalah sistem heterogen yg terdiri dari 2 fase :

- fase kontinyu (luar) umumnya berupa cairan atau setengah padat

- fase terdispersi (dalam) berupa bahan yang tidak larut; dapat berupa partikel

tunggal atau berupa jalinan partikel akibat interaksi partikel

Karakteristik suspensi :

Diameter partikel terdispersi : > 0,2 u, tetapi tidak cukup untuk menunjukkan gerak

brown (acak) akibat benturan molekul

Mudah memisah === kurangi kecepatan pengendapan

Suspensi dikatakan termodimika tidak stabil

o Bentuk suspensi dikatakan termodinamika tidak stabil (Farfis:478)

Kerja harus dilakukan untuk megurangi padatan menjadi partikel kecil dan

mendispersikannya dalam suatu pembawa. Besarnya luas permukaan partikel yang

diakibatkan oleh mengecilnya zat padat berhubungan dengan energi bebas

permukaan yang membuat sistem tersebut tidak stabil secara termodinamik.,

dimana dimaksudkan di sini bahwa partikel-partikel tersebut berenergi tinggi dan

cenderung untuk mengelompok kembali untuk mengurangi luas permukaan total

dan memperkecil energi bebas permukaan. Oleh karena itu partikel-partikel dalam

suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yakni membentuk suatu gumpalan yang

lunak dan ringan yang bersatu karena gaya van der Walls yang lemah. Pada

keadaan tertentu misalnya dalam suatu lempeng padat partikel tersebut dapat

melekat dengan gaya yang lebih kuat membentuk suatu gumpalan (aggregates).

Pembentukan setiap jenis gumpalan (agglomerates), apakah itu flokulat atau

aggregat dianggap sebagai suatu ukuran dari suatu sistem utnuk mencapai keadaan

yang lebih stabil secara termodinamik. Kenaikan dalam kerja W atau energi bebas

Page 4: Suspen Si

permukaan total ∆ F diperoleh dengan membagi zat padat menjadi partikel yang

lebih kecil dan mengakibatkan meningkatnya luas permukaan total ∆A yang

digambarkan dengan :

∆ F = γSL . ∆A

dimana γSL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat.

Agar mencapai suatu keadaan stabil, sistem tersebut cenderung untuk mengurangi

energi bebas permukaan: keseimbangan dicapai bila ∆F = 0 keadaan ini dapat

dicapai dengan pengurangan tegangan permukaan atau mungkin dapat didekati

dengan pengurangan luas antar muka. Kemungkinan terakhir ini, mengakibatkan

flokulasi atau agregasi yang diinginkan atau tak diinginkan dalam suatu suspensi

farmasi seperti yang dipertimbangkan dalam bagian terakhir. Tegangan antar muka

dapat dikurangi dengan penambahan suatu surfaktan , tapi biasanya mempunyai

suatu tegangan antar muka positif tertentu dan partikel-partikel tersebut cenderung

untuk berflokulasi.

o Kestabilan fisika suspensi (Farfis: 545)

Untuk tujuan farmasetik stabilitas secara fisika dari suspensi dapat didefenisikan

sebagai kondisi dimana partikel tidak membentuk aggregate dan dimana partikel

tetap terdistribusi secara seragam di seluruh dispersi, karena situasi ideal ini jarang

terjadi, semestinya untuk menambah pernyataan ini bahwa jika partikel mengendap

partikel tersebut harus dengan mudah disuspensikan kembali dengan sejumlah

pengocokan sedang.

Potensial Zeta dan Nerst

- Farfis : 467

Perubahan potensial terhadap jarak dari permukaan pada berbagai keadaan

ditunjukan ,potensial permukaan padatan akibat lon penentu potensial adalah

potensial akibat elektrodfinimika potensial nerst E dan didenfinisikan sebagiai

perubahan potensial permukaan sebenernya dan daerah netral listrik larutan.potensial

yang terletak pada bidang bb disebut potensial elektronetik protensial zeta

didesfirikan sebagai perbedaan potensial antar permukaan lapisan yang terikat lemah

dan daerah netral listrik dari larutan potensial menurun dengan cepat pada

mulanya.diikutidengan penurunan yang lebih bertahan,sering dengan

Page 5: Suspen Si

peningkatandari perusahan.Hal disebabkan karena cocenterian yang dekat dengan

permukaan bertindak sebagai perahan yang mengurangi gaya tarik-menarik

elektrositatik antara permukaan yang bermuatan dengan conterion tersebut yang

lebih jauh dari dingin permukan.potensial zeta memiliki penerapan pralitis dalam

stabilitas system yang mengandung pertikal terdafasi karena partikel potensial inilah

yang mengatur derajat tarik-menarik antara partikel terdepesi bermuatanyang saling

berdekataan dan berikan lah potensial nerst jika potensial zeta dikurangi hingga

bahwa nilai tertentu.(tergantung pada system yang digunakan )gaya tarik-menarik

melebihi gaya tolak menolak dan partikel-partikel menjadi bersatu fenomena ini

dikenal sebagai flokulasi,

- Farmasi fisika : 547

Kecepatan pengendapan dijelaskan dengan hukum Stoke’s :

V = d 2 (ρs – ρo)g

18 o

dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, d adalah diameter partikel

dalam cm, ρs dan ρo adalah berat jenis dari fase terdispersi dan medium pendispersi

berturut-turut, g adalah percepatan gravitasi medium pendispersi dalam poise.

- RPS 18 th : 295

Jumlah partikel yang mengendap dalam suspensi berhubungan dengan ukuran

partikelnya dan berat jenis dan kecepatan dari medium suspensi. Gerak Brown atau

acak mungkin memberikan efek yang signifikan, akan ada atau tidaknya flokulasi

dalam sistem.

Hukum Stoke’s kecepatan sedimentasi yang seragam dari partikel spheris diatur oleh

hukum stoke’s dijelaskan sebagai berikut :

V = 2r 2 (ρ1- ρ2) g

9 η

dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, r adalah jari-jari dari partikel

dalam cm, ρ1 dan ρ2 berturut-turut adalah berat jenis (g/cm3) dari fase terdispersi

dan medium pendispersi, g adalah percepatan gravitasi (980,7 cm/sec2) dan η adalah

viskositas Newtonian dari medium pendispersi dalam poise (g/cm sec).

Page 6: Suspen Si

Kesimpulan :

Keceparan pengendapan tergantung dari ukuran partikel dan viskositas dimana

ukuran partikel yang kecil maka partikel lambat untuk mengendap dan cenderung

untuk membentuk agregat dan flokulasi dan jika mengendap dapat menyebabkan

caking dan bila viskositas besar sulit dibuang dari botol.

Lapisan Listrik Ganda

- Farfis :466

Anggaplah suatu permukaan padatan hubungan dengan larutan polar yang

mengandung ion-ion misalnya larutan air dari suatu elektrotit lebih lanjut anggaplah

bahwa sejumblah lation diabsorbesi dipermukaan muatan positip untuk permukaan

tersebut yang tertinggal dalam larutaan adalah sisa lation ditambah jumblah arion

yang ditambah.Anion-anion ini ditarik kepermukaan yang bermuatan positif oleh

gaya listrik yang juga berlajar untuk menolak pendekataan latian lebih lanjut begitu

besbesi permukaan telah sempurna sebagai tambahan pada gaya listrik ini,pergerakan

yang disebabkan oleh panas cenderung menghasilkan distrubisi yang sama dari ion

dalam larutan.hasilnya kejelasan seimbang tercapai dengan sejumlah kelebihan

cairan mendekati permukaan sementara sisanya diterstibusi dalam jumlah yang

menunujukkan makin menjauh dari permukaan yang bermuatan.Bila jarak tertentu

dari permukan konsentrasi kation dan anlon sama yaitu keadaan penetapan listrik

tercapai.Penting untuk mengingat keseluhan system adalah berat netral walaupun ada

daerah-daerah dengan stiribusi anlon dan kation yang tidak sama

Keadaan tersebut dimana AA adalah permulaan padatan lon-lon teradsupsi

yang membuat permukaan tersebut bermuatan lon-lonpenentu potensial lapisan

listrik gandi pada permukaan pemisah antara 2 fase,menunjukan distrubisi lon-lon

keseluruhan sisitem bersifat listrik netral.

Tepat setelah lapisan permukaan tersebut adalah daerah indekal terlamt yang

terikat erat bersama dengan ion-ion negative juga terikat erat pada permukaan batas

daerah ini ditunjukan oleh garis bb’ ion-ion ini memlki muatan yang berlawanan

denga ion penuntut potensial dissebut counter ion atau gegenion. Derajat penarikan

molekul-molekul ini counter ion sedemikian rupa jika permukaan bergerak relative

Page 7: Suspen Si

terhadap cairan. Bidang irisnyya adalah bb’ bukan aa’ yang merupakan sebenarnya.

Pada daerah yang dibatasi oleh garis bb’ dan cc; adalah kelebihan ion negative. Pog

terikatensial pada bb’ ini positif, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

tedapat sedikit anion dalam lapisan yang terikat dan permukaan pada atar.Diluar cc’

distribusi ion-ion sergam dan kenetapan listrik tercapai.

Jadi, distribusi listrik pada antar muka ….dengan muatan erat dan lapisan

kedua(dari bb’ ke cc’) lebih memungkinkan oleh karena lapisan listrik ini

menghambur dari aa’ ke cc’ .

Terdapat dua kemungkinan yaitu bila counterion dlm lapisan terionisasi yang

terikat erat dengan muatan positif pd permukaan pdatan, maka kenepalan listrik

terjadi bb’ bukan cc. bila muatanterion total caonterion pd daerah aa-bb’ melebihi

muatan bersih pd bb’ akan negative dan bukan kurang positif . hal ini berarti dlm

contoh ini untuk memperoleh kenepalan listrik pd cc’ , ion positif berlebih harus ada

pd daerah bb’ ke cc’.

Fenomena Permukaan Padat Cair

Permukaan Padat cair ( fenomena) ada 3 macam fenomena :

1. Kromatografi pertukaran ion adalah ion dan bukan molekul zat terlarut yang di

aborsi pada kolam zat padat yang di padatkan seperi : Na2o, Al2O3, nS1O3,

7H2O atau penukaran ion resin sintetik yang dirancang untuk menentukan

Anion atau Kation.

2. Fenomena pembasah yaitu proses fenomena sudut kotak antara permukaan dan

cairan pembasah.

3. Proses deterjen adalah proses kompleks yang melibatkan penghilangan bemda-

benda asing dari permukaan proses ini mencakup banyak kerja, karakteristik dari

surfaktan spesifik, pembasah ginjal dari ginjal dan kotoran dan pembukaan yang

akan di bersihkan , deflokulasi dan suspense ; (FarfiS : 967-968).

Page 8: Suspen Si

Pembasahan (Wetting)

Bahan pembasah merupakan pembasah surfaktan bahwa ketika dilarutkan dalam air

menunjukkan kemajuan sudut kontak dan membantu dalam mengganti tempat dan fase

udara pada permukaan dan menggantinya dengan fase cairan. Contoh sulfur, arang dan

serbuk-serbuk lain. Fenomena :

jika affinitas kuat cairan-padatan, maka terbentuk film di permukaan cairan

jika affinitas lemah/tidak ada, maka cairan akan sulit meniadakan udara/lainnya

yang mengelilingi partikel == sudut kontak

Sudut kontak

= Kesetimbangan yang melibatkan 3 tegangan :

- cairan – padatan

- cairan – fase uap

- padatan – fase uap

Titik basah

Mengukur jumlah pembawa yang diperlukan agar dapat membasahi serbuk secara

keseluruhan. Jika jumlah pembawa berkurang dengan penambahan suatu bahan

pembasah, maka itu merupakan kemampuan bahan pembasah untuk membasahi

campuran tersebut.

Cara Menentukan Titik basah:

Bahan pembasah + serbuk

Pembawa diteteskan dan dicampur homogen

Titik akhir == tepat membentuk massa yang menggumpal dan tidak memisah

Dinyatakan dalam ml/100g

harga antara 14 – 45

Titik alir

Menunjukkan jumlah pembawa yang diperlukan untuk menghasilkan keadaan dapat

tuang. Besarnya reduksi titik alir sistem oleh s/ surfaktan menunjukkan tingkat

deflokulasi sistem itu oleh surfactan tsb yi mencegah terbentuknya struktur jala dari

fase padat.

Cara menentukan Titik Alir:

Bahan pembasah + serbuk dalam beker glass

Page 9: Suspen Si

+ pembasah, campur homogen

Titik akhir jika aliran pada spatula rata

Satuan ml/100g ; nilai 50 – 250

Titik alir rendah == pembasah bagus

Interaksi Partikel

Hidrofil == suka air == terbasahi

Pada molekul hidrofil terjadi interaksi ion yang menimbulkan :

o potensial nernst

o potensial zeta (potensi yang menentukan adanya penolakan antara 2 ion yang

berlawanan)

Hidrofob == tidak suka air == tidak terbasahi

Di dalam suspensi kita kenal 3 macam sedimentasi (pengendapan), antara lain:

flokulasi

deflokulasi

cake

Mekanisme Pembasahan

- RPS 18 th : 254

Tahap pertama dalam pembasah suatu serbuk adalah pembasahan adhesional dimana

permukaan padat berhubungan dengan permukaan cairan. Tahap ini ekivalen dengan

perubahan dari tahap a ke tahap b dalam gambar partikel kemudian ditekan dibawah

permukaan cairan ketika pembasahan dan pencelupan terjadi ( b ke c ) selama tahap

ini terbentuk antarmuaka padat cair dan antar muka padat udara hilang. Akhirnya

cairan menyebar keseluruh permukaan zat apabila pembasahan penyebaran terjadi.

Kerja pembasahan penyebaran sama dengan kerja untuk mencetus antarmuka padat

cair dan antarmuka cair gas dikurangi hilangnya antarmuka padat gas.

- Lachman : 152

Teknik farmasi sering kali berguna untuk memodifikasi karateristik pembasah dari

serbuk meliputi penggunaan surfaktan untuk mengurangi tegangan antarmuka padat

cair. Surfaktan meliputi absorbsi pilihan dari rantai hidrokarbon oleh permukaan

hidrofobik dengan bahan polar dari surfaktan kemudian digunakan untuk membantu

Page 10: Suspen Si

disperse zat padat hidrofobik atau polimer-polimer hidrofilik. Bahan bahan juga

dapat mempengaruhi viskositas, tergantung pada tipe dan konsentrasi spesifik yang

digunakan.

- Farfis : 966 – 967

Kerja yang paling penting dari suatu zat pembawa adalah untuk menurunkan sudut

kontak antara permukaan sudut kontak dan cairan pembasah. Sudut kontak

merupakan sudut dimana tetwsan cairan dan permukaan keatas dimana ia menyebar

ditunjukkan pada gambar sudut kontak antara suatu cairan dan zat padat mungkin 0

derajat mengendap.

a. sudut 0 b. sudut > 900

e.sudut 1300

c. sudut 900 d. . sudut < 900

K eterangan :

a. zat terbasahi sempurna

b. zat tidak terbasahi sebagian

c. ½ zat terbasahi, ½ zat tidak terbasahi

d. sebagian zat terbasahi

e. semua zat tidak terbasahi.

Page 11: Suspen Si

Sistem Flokulasi dan Deflokulasi

Lachman : 942

Flokulasi merupakan agregat terbuka atau flokulasi agregat dikarakterisasi dengan

suatu jaringan terbuka. Strukturnya kaku sekali sehingga agregat ini mengendap

dengan tepat membentuk endapan sedimentasi dan mudah didispersikan kembli

karena partikel-partikel yang membentuk agregat masing-masing menghindari

cekung.

Deflokulasi merupakan agregat tertutup atau koagulan agregat dikarateristik oleh

suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikat. Lapisan permukaan agregat ini

mengendap perlahan-lahan ketinggian sedimen rendah yang mendekati kecepatan

sedimen dari suatu system partikel kecil yang terdispersi.

Suspensi Flokulasi

Adalah sistem koloid tidak stabil; terkoagulasi membentuk 2 lapisan (sedimen &

cairan jernih bebas partikel. partikel-partikel bergabung membentuk flokula yang akan

mengendap sesuai ukuran flokula dan porositas agregat.

Kecepatan pengendapan tergantung proses agregasi dan pengadukan kembali.

Cairan jernih terbentuk karena partikel kecil terjerat dalam flokula yang seperti

jaring.

Flokulasi juga terjadi jika potensial zeta dari suspense tersebut besar/tinggi.

Suspensi Deflokulasi

Partikelnya mengendap sebagai partikel tunggal dengan ukuran yang berbeda-

beda dan membentuk sedimen yang tebal dan padat. Deflokulasi juga terjadi jika

potensial zeta dari suspense tersebut kecil/rendah.

Cake

Pembentukan sedimen yang kompak

Tidak dapat didispersi kembali

Akibat terbentuk jembatan kristal dan koagulasi (agregat tertutup)

Terbentuk film permukaan yang menyebabkan perlekatan partikel

Film menyebabkan sedimen kaku

Page 12: Suspen Si

Adapun cara penentuan jenis sedimen suatu suspensi

Alat : manometer diferensial

Prinsip : membandingkan tekanan suspensi pada dasar dan puncak cairan

Interpretasi :

- flokulasi : tekanan sama

- deflokulasi : tekanan besar pada dasar

Kecepatan sedimentasi dalam suatu suspense dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantanya:

- ukuran partikel

- Interaksi partikel

- BJ partikel dan medium

- viskositas fase kontinyu

Dan dapat ditentukan melalui Hukum Stokes

Ukuran Partikel Suspensi

RPS 18th: 1538

Batas terendah dari ukuran partikel mendekati 0,1 µm

Parrot : 344

Ukuran partikel suspensi 1-50 µm

Scoville : 295

Partikel padat sekecil 1 µm dalam diameter mengandung lebih dari 100 juta

molekul setiapnya.

Sifat Aliran Yang Mana Yang Sesuai Untuk Suspensi

Parrot : 344

Kombinasi dan aliran pseudoplastis dan bahan pensuspensi thiksotropik seperti

natrium, kaitoksi metil selulosa dan bentonit member karateristik yang diinginkan

dalam suspense. Sebaik penyimpangan partikel membentuk stuktur gel jika dikocok

suspense atau mengalir dengan mudah.

Page 13: Suspen Si

Farfis : 527-530

1. Aliran newton

Pertimbangan “ blok ” dan cairan yang tereduksi dari molekul dengan

lempeng sejajar sama dengan kartu deck.

Lapisan diatas dijelaskan untuk pencampuran dalam tempat. Jika cairan pada

bagian atas dipindahkan pada bagian bawah pada kecepatan konstan setiap

lapisan yang lbih rendah dipindahkan denagan kecepatan yang lebih proposional

secara lansung. Perbedaan kecepatan (dv) antara bidang cairan dipisahkan oleh

suatu jarak yang kecil (dr). Dimana perbedaan kecepatan dv/dr. Gaya persatuan

luas f/a diperlukan untuk menyebabkan aliran ini disebut shering stress. Newton

adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan kuantitatif.

Dia menemukan bahwa massa besar viskositas massa besar pula gaya persatuan

luas. Oleh karena itu, rate of shear bias berbanding lansung dengan shearing

stress atau :

f/a = N dy

dr

2. System Non Newton

Farmasis mungkin lebih sering menyertai bahan non-Newtonian

daripada larutan sederhana dan farmasis seharusnya mempunyai metode yang

cocok untuk memepelajari substansi yang kompleks ini. Non Newtonian bodies

adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, dispersi

heterogen cairan dan padatan seperti larutan, koloid, emulsi suspensi cair, salep

dan produk-produk serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non-

Newtonian dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot,

diperoleh berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran

yaitu plastis, pseudoplastis, dan dilatan.

a. Aliran Plastis

Page 14: Suspen Si

Seperti material diketahui sebagai Bingham bodies dalam mengambil

reologi modern yang utama dan pemasukan pertama untuk mempelajari

bahan plastik dalam suatu cara yang sistematik.

Kurva aliran plastis tidak melalui titik asal tetapi memotong sumbu shearing

stress (atau akan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut

diekstrapolarisasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal sebagai

nilai yield . Bingham bodies tidak akan mengalir sampai shearing stress

dicapai sebesar nilai yield tersebut. Pada harga stress dibawah nilai yield zat

bertindak seperti bahan elastis. Ahli reologi menggolongkan Bingham Bodies

sebagai suatu bahan yang memperlihatkan nilai yield, sepeti halnya zat padat.

Sedang zat-zat yang mulai mengalir pada shearing stress terkecil

didefinisikan sebagai cairan nilai yield adalah suatu sifat yang terpenting dari

dispersi-dispersi tertentu.

Slop dari reogram diistilahkan dengan mobility, yang sama dengan aliran

dalam sistem newtonian dan aliran ini kebalikan dari viskositas plastik.

Persamaan aliran plastik dijelaskan :

( F – f )

U =

G

Dimana f adalah nilai yield atau intersep pada sumbu shear stress dalam

dynes cm-2 dan F dan G telah didefinisikan sebelumnya.

b. Aliran pseudoplastis

Produk farmasetik dalam jumlah besar, termasuk bahan alam dan gum

sintetik seperti dispersi cairan dari tragacan, natrium alginat, metilselulosa,

dan natirum karboksimetilselulosa, menunjukkan aliran pseudoplastis.

Sebagai aturan umum, aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer-

polimer dalam larutan yang merupakan kebalikan dari sistem plastis yang

tersusun dari partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi kurva

konsistensi. Untuk bahan pseudoplastis mulai pada titik asal atau paling tidak

mendekatinya pada rate of shear rendah. Akibatnya berlawanan dengan

Page 15: Suspen Si

Bingham Bodies tidak ada nilai yield. Tetapi karena tidak ada bagian kurva

yang linier maka kita tidak dapat menyatakan viskositas dari suatu bahan

pseudoplastis dengan suatu harga tunggal.

Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear

viskositas nyata bisa diperoleh pada setiap kurva rate of shear dan kemiringan

tangga (garis singgung) pada kurva pada titik yang tertentu (khas).

Viskositas pseudoplastis dari bahan menurun dan meningkatnya rate of shear,

viskositas yang nyata diperoleh dari rate of shear yang membentuk tangen-

slope dari kurva pada titik spesifik. Tipe yang paling baik diwakili oleh

pseudoplastis pada waktu yang sama, bagaimanapun mungkin kurva

konsistensi keseluruhan diplot.

c. Aliran dilatan

Suspensi-suspensi tertentu dengan persentse zat padat terdispersi yang tinggi

menunjukkan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan

meningkatnya rate of shear, system seperti itu sebenarnya volumenya

meningkat jika terjadi shear dan oleh karena itu diberi istilah dilatan.

Seharusnya tangen segera terlihat bahwa tipe aliran ini adalah kebalikan dari

tipe yang dipunyai oleh sistem pseudoplastis. Sementara bahan pseudoplastis

seringkali diberi “shear thickening system”. Jika stress dihilangkan, suatu

sistem dilatan kembali ke keadaaan fluiditas aslinya.

Zat-zat yang mempunyai sifat-sifat aliran dilatan adalah suspensi-suspensi

yang berkonsentrasi tinggi (kira-kira 50% atau lebih) dari partikel-partikel

kecil yang mengalami deflokulasi.

shearing stress ( aliran newtonian) shearing stress (aliran plastis

sederhana)

Page 16: Suspen Si

shearing stress (aliran pseudoplastis shaering stress (aliran dilatan)

sederhana)

Thiksotropi (Farfis : 527)

Sistem thiksotropi biasanya mengandung partikel-partikel asimetris yang melalui

berbagai titik hubungan menyusun kerangka 3 dimensi diseluruh sampel tersebut. Pada

keadaan diam struktur ini mengakibatkan suatu derajat kekakuan pada sistem tersebut

dan menyerupai suatu gel. Ketika digunakan shear dan aliran dimulai, struktur ini mulai

memecah apabila titik-titik hubungan tersebut memisah dan partikel-partikel menjadi

lurus. Bahan tersebut mengalami transformasi dari gel ke sol dan menunjukkan shear-

thinning.

Aliran yang diinginkan

(Farfis : 530)

Thiksotropi adalah suatu sifat yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetis cair

yang idealnya harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah namun dapat

dituang dan disebar dengan mudah.

(Parrot : 344)

Kombinasi dan aliran pseudoplastis dan bahan pesuspensi thiksotropik seperti

natrium, karboksimetilselulosa, dan bentonit, memberikan karakteristik yang

diinginkan dalam suspensi. Selama penyimpanan, partikel membentuk struktur gel

jika dikocok suspensi akan mengalir dengan mudah.

Page 17: Suspen Si

Bahan Pensuspensi

Pensuspensi terbagi atas 2, yaitu :

- Deflokulasi memiliki keuntungan berupa dapat menampilkan dosis yang relative

homogen pada waktu yang lam karena kecepatan sedimentasinya lambat. Namun

kekurangannya apabila terjadi pengendapan sulit untuk diderpersikan kembali.

- Flokulasi memiliki keuntungan berupa sedimen pada tahap akhir penyimpanan akan

tetap besar dan mudah terdispersi kembali, sedangkan kerugiannya adalah dosis tidak

akurat dan produk tidak elegan karena pada kecepatan sedimentasi tinggi.

Tujuan : memperlambat sedimentasi

Sifat : inert, stabil, menghasilkan viskositas yang baik pada kons. Rendah

Jenis Pensuspensi

Hidrokoloid alam, contoh = akasia,tragakan,chondrus,algin

Derivat selulosa (penstabil), contoh = MC,CMC,Hidroksi Etil selulosa

Clay, contoh = bentonit,veegum,attapulgit,silika koloidal,alumina koloidal

Polimer sintetik, contoh = carbopol, polioks

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Suspensi

a. Ukuran partikel

b. Laju distribusi

c. uji stabilitas

d. viskositas.

Page 18: Suspen Si

Kriteria Suspensi yang ideal

RPS 18th : 296

Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi dalam formulasi suspensi yang baik :

1. Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini

tidak mengendap dengan cepat dalam wadah.

2. Bagaimanapun juga, dalam peristiwa terjadinya sedimentasi, sedimen harus tidak

membentuk endapan yang keras. Endapan tersebut harus dapat terdispersi kembali

dengan usaha yang minimum dari pasien

3. Produk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan dan tahan

terhadap serangan mikroba.

Farmasi Fisika : 477

Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan:

1. Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap

2. Partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh

membentuk suatu gumpalan padat tetapi harus dengan cepat terdispersi kembali

menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok dari botolnya atau

untuk mengalir melewati jarum injeksi.

3. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair sehingga dapat tersebar

dengan mudah ke seluruh daerah yang sedang diobati tetapi juga tidak boleh

sedemikian mudah bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan dimana

obat tersebut digunakan.

4. Cairan tersebut dapat kering dengan cepat dan membentuk suatu lapisan

pelindung yang elastis sehingga tidak akan mudah terhapus, juga harus

mempunyai warna dan bau yang nyaman.