Upload
devitasubamairi
View
38
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sediaan Farmasi
Citation preview
Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung zat padat/ zat berkhasiat yang tidak larut tetapi dapat
terdispersi sempurna dalam pelarut dengan bantuan suspensing agent
Syarat suspense:
Zat berkhasiat harus dalam bentuk partikel halus dan tidak boleh cepat mengendap
JIka terjadi endapan dengan dikocok dapat terdispersi kembali
Dapat di tambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi
Jenis-jenis suspense:
1. Dry suspense/dry syrup
Suspensi yang dibuat dalam bentuk granul-granul yang halus dan terutama yang
mengandung antibiotika tersedia dalam bentuk dry suspense
Contoh :
Kemosilin dry suspense
Isi amoksilin 125 mg/5 ml
Sendikol dry suspense
Isi kloramfenikol 125 mg/ 5ml
2. Suspensi forte/ D.S (Double strength)
Sediaan suspense dengan nama paten yang sama tetapi mempunyai dua konsentrasi yang
berbeda, maka konsentrasi yang terbesar di sebut forte suspense
Lapicef suspense
Isi : cefadroksil 125mg/ 5ml
Starcef suspense
Isi : cifixim 100mg/5ml
Keuntungan sediaan suspensi antara lain sebagai berikut :
a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang dapat memperlambat terlepasnya
obat .
b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan.
c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkan dalam larutan, karena rasa
obat yang tergantung kelarutannya.
Kerugian bentuk suspensi antara lain sebagai berikut :
a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan
kapsul.
c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar kandungan
dalam larutan di mana terdapat air sebagai katalisator .
Pada pembuatan Suspensi di kenal 2 macam sistem , yaitu :
a. Sistem Deflokulasi
b. Sistem Flokulasi
Dalam system flokulasi, partikel terflokulasi adalah terikat lemah, cepat mengendap dan
mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake. Sedangkan pada system Deflokulasi,
partikel terdeflokulasi mengendap perlahan – lahan dan akhirnya akan membentuk sendimen
dan terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali.
( Farmasetika , 163 )
Cara Pembuatan Suspensi
Suspensi dapat di buat dengan menggunakan 2 metode, yaitu :
1. Metode Dispersi
2. Metode Presipitasi ( Pengendapan ) , metode ini di bagi lagi menjadi 3 macam , yaitu :
Presipitasi dengan pelarut organik
Presipitasi dengan perubahan pH dari media
Presipitasi dengan dokomposisi rangkap
1. Metode Dispersi
Serbuk yang terbagi halus, didispersi didalam cairan pembawa. Umumnya sebagai
cairan pembawa adalah air. Dalam formulasi suspensi yang penting adalah partikel –
partikel harus terdispersi betul di dalam air, mendispersi serbuk yang tidak larut dalam air,
kadang – kadang sukar. Hal ini di sebabkan karena adanya udara, lemak dan lain – lain
kontaminan pada permukaan serbuk . ( Farmasetika , 165 )
2. Metode Presipitasi
Dengan pelarut organik dilakukan dengan zat yang tidak larut dalam air,dilarutkan
dulu dalam pelarut organik yang dapat dicampur dengan air, lalu ditambahkan air suling
dengan kondisi tertentu. Pelarut organik yang digunakan adalah etanol, methanol,
propilenglikol dan gliserin. Yang perlu diperhatikan dengan metode ini adalah control
ukuran partikel, yaitu terjadinya bentuk polimorf atau hidrat dari kristal. ( Farmasetika ,
165 )
Rute Pemberian Sediaan Bentuk Suspensi
- Oral, contoh : suspensi kloramfenikol, rifampicin
- Ocular, contoh : suspensi hidrokortison asetat
- Otic, contoh : suspensi hidrokortison
- Parenteral, contoh : suspensi penicilin G ( i.m )
- Rectal, contoh : suspensi paranitro sulfathiazol
- Topical, contoh : caladin losio
Sifat fisik formulasi suspensi yang baik
- Suspensi harus tetap homogen
- Harus mudah didispersikan kembali
- Mudah dituang
- Partikel suspensi harus kecil dan seragam
Diameter dan tipe Partikel Suspensi
- Suspensi kasar : >1μm, umumnya :10 – 50 μm
- Suspensi koloid : <1 μm, umumya : 1,0 dan 0,5 μm
- Partikel individu
- Partikel berbentuk jaringan atau agregat
Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk
penggunaan oral.
2. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
3. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang
terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
4. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang
ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang
sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
6. Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa
yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi
steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.