Upload
mayangkarinda
View
1.976
Download
26
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perancangan bangunan sering kali kurang memperhatikan keselarasan dengan alam dalam
hal pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap
alam .Oleh karena itu perancangan bangunan secara arsitektur mempunyai andil besar
memicu pemanasan global dan berakibat pada turunnya kualitas hidup manusia .Dari
semua gejala alam yang sudah terjadi, kini sudah saatnya perancangan bangunan secara
arsitektur lebih memahami alam melalui pendekatan dan pemahaman terhadap perilaku
alam lebih dalam agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah .Sasaran utama dari
upaya ini adalah tidak memperparah pemanasan global melalui upaya rancangan arsitektur
yang selaras dengan alam serta memperhatikan kelangsungan ekosistem yaitu dengan
pendekatan ekologi .Pendekatan ekologi ini diharapkan menghasilkan konsep-konsep
perancangan arsitektur yang ramah lingkungan, ikut menjaga kelangsungan ekosistem,
menggunakan energi yang efisien, memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui secara efisien, dan menekankan penggunaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan daur ulang .Semua ini ditunjukkan bagi kelangsungan ekosistem,
kelestarian alam dengan tidak merusak tanah, air, dan udara tanpa mengabaikan
kesejahteraan dan kenyamanan manusia secara fisik, sosial, dan ekonomi secara
berkelanjutan .
1.2 TUJUAN
Tujuan diterapkannya konsep sustainability design dan ecological design adalah :
1. Menyelamatkan manusia dan lingkungan dari bahaya yang dihadapinya
2. Menunjukkan komitmen terhadap lingkungan, ekonomi, dan pelayanan sosial
3. Menghasilkan penghematan dana bagi pembangunan
4. Mengurangi konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, meminimalkan
limbah, dan membuat lingkungan sehat dan produktif
5. Mengetahui mengenai aplikasi desain ekologis dalam perancangan arsitektur
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud dengan sustainability design dan ecological design ?
2. Apa permasalahan-permasalahan yang muncul dalam sustainability design ?
3. Bagaimanakah contoh penerapan ilmu ekologikal dalam perancangan bangunan
arsitektur ?
4. Apa dampak pengaruh desain ekologis terhadap kehidupan manusia dan lingkungan
sekitarnya ?
5. Bagaimana hubungan antara sustainability design dan ecological design ?
1.4 METODE
Metode yang digunakan untuk mencapai sustainability design antara lain :
1. Ekonomi sumber daya :
- Konservasi energi
- Konservasi air, dan
- Konservasi bahan
2. Siklus hidup desain :
- Tahap pra-bangunan
- Tahap bangunan
- Tahap pasca-gedung
3. Desain manusiawi :
- Pengawetan untuk kondisi alam
- Desain dan perencanaan situs kota
- Desain untuk kenyamanan manusia
Dan metode yang digunakan untuk mencapai ecological design antara lain :
1. Konservasi
2. Regenerasi, dan
3. Pelayanan
BAB II
SUSTAINABILITY DESIGN
2.1 PENGERTIAN SUSTAINABILITY DESIGN
Sustainability design (desain berkelanjutan) adalah konsep tentang keterkaitan lingkungan,
ekonomi, dan keadilan sosial yang merupakan sebuah jalan ke depan untuk menunjukkan
tanggung jawab dari generasi saat ini untuk warisan generasi masa depan kita demi hidup
yang lebih baik bagi keturunan kita .Dapat diartikan juga sebagai suatu upaya pemenuhan
kebutuhan saat ini dengan memikirkan generasi di masa depan agar dapat terpenuhi pula
kebutuhannya .
Sustainability dikatakan sebagai reaksi umum terhadap krisis lingkungan global,
pertumbuhan pesat kegiatan ekonomi dan populasi manusia, deplesi sumber daya alam,
kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati sehingga terjadi suatu
pemikiran yang seimbang tentang pembangunan, perkembangan manusia, dan pemikiran
tentang kehidupan yang baik di muka bumi ini .
2.2 PRINSIP SUSTAINABILITY DESIGN
Prinsip sustainability design mempunyai kemampuan untuk :
1. Mengoptimalkan potensi situs
2. Mengurangi konsumsi energi yang tidak dapat diperbaharui
3. Menggunakan produk ramah lingkungan yang lebih baik
4. Melindungi dan melestarikan air
5. Meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan
Arsitek William McDonough mengembangkan prinsip-prinsip di atas yang seharusnya
dimiliki bumi di masa mendatang melalui desain berkelanjutan sebagai berikut :
1. Meminta hak kemanusiaan dan alam untuk hidup berdampingan dalam kondisi sehat,
mendukung, beragam, dan berkelanjutan
2. Kenali interdependensi .Unsur-unsur manusia berinteraksi dengan dan bergantung pada
dunia alam dengan implikasi yang luas dan beragam pada setiap skala .Memperbanyak
pertimbangan desain dan memikirkan efek jangka panjangnya .
3. Menghormati hubungan antara roh dan materi .Pertimbangkan semua aspek
pemukiman manusia termasuk masyarakat, hunian, industri, dan perdagangan dalam
hal yang ada dan mengembangkan hubungan antara kesadaran spiritual dan material
4. Menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan desain terhadap
kesejahteraan manusia, kelangsungan hidup sistem alam dan hak mereka untuk hidup
berdampingan
5. Membuat objek aman yang bernilai jangka panjang .Jangan membebani generasi
mendatang dengan persyaratan untuk pemeliharaan atau administrasi waspada
terhadap potensi bahaya akibat kecerobohan kreasi produk, proses, atau standar
6. Hilangkan konsep limbah .Mengevaluasi dan mengoptimalkan siklus hidup penuh
dengan produk dan proses untuk mendekati keadaan sistem alam di mana terdapat
limbah
7. Mengandalkan aliran energi alam .Desain manusia harus seperti dunia hidup,
memperoleh kekuatan kreatif mereka dari pendapatan surya matahari .Memasukkan
energi ini secara efisien dan aman untuk digunakan bertanggung jawab
8. Memahami keterbatasan desain .Tidak ada ciptaan manusia yang tahan selamanya dan
desain tidak menyelesaikan semua masalah .Mereka yang membuat dan berencana
harus melatih kerendahan hati dalam menghadapi alam .Perlakukan alam sebagai model
dan mentor, bukan ketidaknyamanan untuk dihindari atau dikontrol
9. Mencari perbaikan terus-menerus dari berbagai pengetahuan .Mendorong komunikasi
langsung dan terbuka antara rekan, pelanggan, produsen, dan pengguna untuk
menghubungkan pertimbangan jangka panjang yang berkesinambungan dengan
tanggung jawab etis dan membangun kembali hubungan yang tidak terpisahkan antara
proses-proses alam dan aktivitas manusia .
2.3 DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
Dampak negatif dari pembangunan konstruksi yang sangat beragam antara lain
dieksploitasinya sumber daya alam secara berlebihan .Akhir-akhir ini pertambangan sumber
daya alam yang dikeruk habis-habisan, penggundulan hutan tanpa penanaman kembali, di
mana hal-hal semacam ini dapat menurunkan kualitas sumber daya alam lain di bumi .Tidak
hanya itu, teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia (kendaraan, alat-alat
produksi dalam sistem produksi barang dan jasa, peralatan rumah tangga, dan sebagainya)
dapat menimbulkan dampak negatif akibat emisi gas buangan, limbah yang mencemari
lingkungan .
Sangat tidak mudah untuk menghilangkan dampak dari pembangunan dan konstruksi
terhadap lingkungan .Tidak mungkin melarang orang untuk mendirikan bangunan karena
bangunan tersebut sudah menjadi kebutuhan manusia sehingga yang dapat dilakukan
adalah memasukkan konsep arsitektur berkelanjutan (desai berkelanjutan) dalam rangka
meminimalkan dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan .
Konsep desain berkelanjutan yang disampaikan oleh berbagai narasumber dan praktisi
dalam konsep memiliki banyak persamaan, yaitu menyerukan agar sumber daya alam dan
potensi lahan tidak digunakan secara sembarangan, penggunaan potensi lahan untuk
arsitektur yang hemat energi, dan sebagainya .
2.4 KONSEP SUSTAINABILITY DESIGN
Konsep sustainability design menyatakan bahwa teknologi masa depan harus berfungsi
terutama dalam pola bioregional dan skala .Mereka harus mempertahankan
keanekaragaman hayati dan integritas lingkungan, memberikan kontribusi pada kesehatan
udara, air, dan tanah, serta menggabungkan desain dan kontruksi yang mencerminkan
kondisi bioregional dan mengurangi dampak penggunaan pada manusia .
Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung desain berkelanjutan antara lain dalam
efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisiensi penggunaan material,
penggunaan teknologi dan material baru, serta manajemen limbah .
Pada tahun 1987, Brundtland, Komisi Lingkungan dan Pembangunan mendefinisikan
pembangunan berkelanjutan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri “ .Cita-cita pembangunan berkelanjutan tidak hanya terbatas pada
pertanian, tetapi pertanian merupakan bagian penting dari itu .
Sebuah kunci konsep dari pertanian berkelanjutan adalah kapasitas lingkungan yang
ditentukan dengan menilai seberapa banyak menggunakan lingkungan tertentu dapat
menahan sebelum terjadi penurunan produktivitas tersebut .Tujuan umumnya adalah untuk
pertanian yang mempertahankan integritas agro-ekosistem melalui mengurangi
ketergantungan pada bahan kimia, perawatan lebih besar dari tanah, dan konservasi air .
Menurut Brundtland :
- The earth is one, but the world is not ; kita bergantung pada sumber daya alam dari
satu bumi sedangkan kita pun terbagi-bagi atas negara dan wilayah geopolitik .Di
satu sisi ada negara yang kaya sumber daya alam, di sisi lain ada negara yang miskin
sumber daya alam
- Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai akibat dari tingginya permintaan
terhadap sumber daya alam (eksplorasi hutan, migas, hasil tambang, dan
pertania) .Polusi sendiri pun muncul akibat meningkatnya standar hidup manusia
- Di sisi lain kemiskinan akut pun dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan
polusi karena masyarakat miskin hanya mampu untuk mengambil langsung dari
lingkungan (misalnya hutan) tanpa memikirkan daur hidup hutan itu atau para kaum
miskin yang berurbanisasi ke kota kemudian tinggal di daerah kumuh dan padat
- Pertumbuhan ekonomi meningkatkan standar hidup manusia membawa pada
permintaan tinggi akan sumber daya alam, migas, bahan-bahan sintetis dan kimia,
serta pada akhirnya berbuntut pada polusi dan kerusakan lingkungan (degradasi)
Perlunya mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas
atmosfer bumi yang memberi dampak pemanasan global .Semakin banyak arsitek dan
konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain berkelanjutan, semakin banyak pula
bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat
pembangunan .Dorongan untuk lebih banyak menggunakan desain berkelanjutan
merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan berkelanjutan
karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan
menitikberatkan pada pilar utama konsep desai berkelanjutan, yaitu aspek lingkungan
binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan
sosial .
Sebagai proses perubahan, desain berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber daya
alam, investasi, pengembangan teknologi, dan mampu meningkatkan pencapaian
kebutuhan dan aspirasi manusia .Dengan demikian desai berkelanjutan diarahkan sebagai
produk sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi kualitas lingkungan binaan
yang bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial sehingga menghasilkan karya manusia
yang mampu meneladani generasi berarsitektur di masa datang .
Proses desain berkelanjutan meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan mulai dari
proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran bangunan .Visi desain
berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (glass house effect)
tetapi juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding
kuantitas yang ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika,
dan nilai tambah .
2.5 KEBUTUHAN AKAN SUSTAINABILITY DESIGN
Industri bangunan merupakan salah satu manufaktur terbesar di dunia .Desain, konstruksi,
dan perawatan dari bangunan-bangunan tersebut juga memberi pengaruh-pengaruh ke
areal di luar lokasi mereka, yaitu mempengaruhi terhadap sumber-sumber air, kualitas
udara, dan pola transportasi dalam suatu komunitas .
Menurut Integrated Waste Management Board CA, konsumsi sebuah bangunan itu biasanya
menghabiskan :
- 40% dari energi yang terpakai diseluruh dunia
- 25% dari pemotongan kayu
- 16% dari pemakaian air bersih
- 50% dari pengrusakkan ozon berhubung CFC masih dipakai
- 30% dari konsumsi bahan mentah
- 35% dari buangan-buangan CO2
- 40% dari sampah padat yang ditujukan untuk menguruk lahan
Melihat kenyataan di atas pemikiran untuk menggunakan bahan bangunan daur ulang
menjadi pemikiran utama akan tetapi muncul suatu permasalahan baru yaitu terjadinya
peningkatan pemakaian energi untuk mengumpulkan dan memproses material daur ulang
tersebut .Di sisi lain dikhawatirkan tidak adanya teknologi yang ramah lingkungan yang
dapat mengolah bahan bangunan tersebut atau bahkan bahan bangunan yang diperoleh
dari alam membutuhkan energi dan biaya yang jauh lebih kecil dibandingkan harus
mengolah bahan daur ulang yang ada .
2.6 PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM SUSTAINABILITY DESIGN
1. Kepemilikan tanah tidak jelas dalam Undang-Undang
2. Kenaikan harga sewa dan harga-harga lainnya
3. Pengembangan bendungan pembangkit listrik tenaga air dan proyek-proyek
pemeliharaan air, pelaksanaan kehutanan, serta perkembangan dan pembentukan
taman, pembangunan koridor transportasi dan pertumbuhan pusat-pusat kota
4. Hanya sebuah revolusi dalam sikap mengenai penggunaan lahan dan konsekuensi
jangka panjang dari apa yang mereka gunakan serta akan mengoptimalkan manfaat
untuk jumlah penduduk terbesar di planet ini, termasuk manusia
2.7 CONTOH-CONTOH PENERAPAN BANGUNAN SUSTAINABILITY DESIGN
1. Rumah Glacier
Salah satu dari beberapa rumah sadar akan kebutuhan mendesak “go green” yaitu
rumah Glacier yang diciptakan dengan metode rumah dan terletak di
Washington .Meskipun tujuannya diasumsikan sebagai rumah ramah lingkungan yang
focus pada fungsi bukan pada penampilan, Glacier melakukan keseimbangan antara
berkelanjutan yang menyebabkan adanya keindahan arsitektur dan desain modern .
Gb. 2.1 Rumah Glacier Gb. 2.2 Interior Glacier
(www.solusiproperti.com) (www.solusiproperti.com)
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rumah adalah cedar dan sangat jelas
terlihat dari luar .Setelah masuk, gabus membuat kesan sebagai produk lantai,
sementara bamboo dimanfaatkan baik sebagai lantai dan untuk kamar mandi .Kerikil
juga digunakan sebagai lantai kamar mandi, menambah efek alami dari luar
jendela .Jendela ganda tidak hanya menyediakan pemandangan indah dari hutan dan di
luar rumah, tetapi juga memberikan rasa panas yang tidak diinginkan yang masuk dan
keluar rumah .
Gb. 2.3 Interior Glacier
(www.solusiproperti.com)
Glacier adalah salah satu contoh utama desain interior rumah berkelanjutan yang terus
bersentuhan dengan alam yang dipelihara pondasinya .
2. Telstra Stadium
Merupakan stadium utama di Homebush Bay yang juga merupakan salah satu contoh
menarik dari sustainability design .Firma local, Bligh Voller Nield merancang stadium
yang fleksibel terutama dalam perubahan kapasitas tempat duduknya .Penerangan pada
beberapa tempat juga dirancang menggunakan lampu hemat energy dan bersumber
dari pembangkit matahri .Lampu bertenaga matahari tersebut diletakkan di daerah
pedestrian dan daerah sirkulasi .Koridor stadium tersebut juga tidak menggunakan
pendingin udara dan hanya ruang-ruang tertentu dalam stadium tersebut yang
menggunakan pendingin udara .Stadium tersebut juga memanfaatkan air hujan yang
ditampung di 4 penampungan yang kemudian didistribusikan guna pengairan lapangan
rumput dan toilet .
Gb. 2.4 Telstra Stadium Gb. 2.5 Telstra tampak atas
(www.architectureurban.blogspot.com) (www.architectureurban.blogspot.com)
3. Millenium Parks
Pada Millenium Parks diterapkan segmentasi berupa system terasering .Sistem
terasering tersebut memiliki multifungsi, dapat digunakan sebagai sarana hiking dan
rekreasi karena system tersebut dapat diakses oleh pejalan kaki, sepeda, hingga kursi
roda .Lapisan bawah tanah terasering tersebut menyembunyikan tanah yang
sebelumnya terkontaminasi .Pada koridor-koridor jalan tertentu diletakkan system pool
untuk air hujan dan air kotor yang kemudian akan diolah dan digunakan kembali serta
disalurkan untuk menyirami jutaan tanaman yang tumbuh di Millenium Parklands .
Gb. 2.6 Millenium Parklands
(www.architectureurban.blogspot.com)
Millenium Parklands juga merupakan pembangunan tahap pembuangan terakhir tanah
kontaminasi dari Homebush Bay yang konon bervolume sebesar 1.5 juta meter
kubik .Tanah kontaminasi tersebut justru menjadi pondasi dari system terasering yang
kemudian dilapis dengan batu-batu dan material organic .Kini Millenium Parklands
terdiri dari 40 km jalur pedestrian dan trek sepeda, rumah bagi 2.5 juta tanaman, dan
rumah baru bagi 10 macam spesies burung, serta menjadi contoh sukses pengolahan
lahan tercemar .
4. Olympic Park Station
Sekitar 50 ribu pengunjung per hari olimpiade saat itu dating dengan menggunakan
kereta .Dan stasiun tersebut dapat berfungsi dengan maksimal hanya dengan 4 platform
yang ada .Stasiun tersebut berangkat dari ide sederhana yaitu keinginan untuk
memberikan kemudahan bagi pengunjung yang datang dan pergi .Konsep tersebut
diterapkan dengan baik oleh Ken Maher dan Rodney Uren dari Hassell .Apabila dilihat
pada level tertentu, stasiun ini seperti terletak di bawah tanah dengan hanya
menyisakan bentuk atap di atas tanah .Namun tidaklah demikian apabila dilihat dari
pintu masuk .
Gb. 2.7 Tampak depan Gb. 2.8 Interior
(www.architectureurban.blogspot.com) (www.architectureurban.blogspot.com)
Sirkulasi pada stasiun dibagi menjadi dua level, untuk kedatangan dan
keberangkatan .Keseluruhan level tersebut dilayani oleh eskelator yang mudah
dijangkau dan lift untuk kursi roda .Material pada lantai dilengkapi oleh penuntun orang
buta .Sarana induction loops juga diterapkan untuk membantu orang yang
menggunakan hearing aids .
Bentuk atap melengkung pada stasiun merupakan kekuatan utama dari desain stasiun
tersebut .Bentuk atap tersebut mengambil bentuk daun dan diletakkan sepanjang 200
meter .Pada setiap rangka kubah diletakkan skylight yang memungkinkan sinar matahari
dan udara masuk .Stasiun ini juga tidak menggunakan pendingin udara, melainkan
hanya bergantung dari sirkulasi udara yang mengalir dari bawah ke atas .Pada bagian
dalam atap tersebut dilapisi oleh akustik panel aluminium putih dan semua penerangan
berupa uplight yang kemudian dibiaskan oleh panel aluminium tersebut .
5. School of Art and Design Nanyang, Singapore
Sekolah ini menyapu sudut kampus seperti hutan dengan bentuk dan organik
bervegetasi yang memadukan lansekap dan struktur alam serta teknologi tinggi dan
melambangkan kreatifitas kampus tersebut .
Gb. 2.9 Green Roof Gb. 2.10 Tampak depan
(www.inhabit.com) (www.inhabit.com)
Fasad kaca bangunan menyediakan kinerja tinggi untuk mengurangi beban panas
matahari dan memanfaatkan pandangan alam dan cahaya matahari ke dalam ruang
kelas .Atap hiijau bangunan melengkung membedakan struktur lain di kampus, tetapi
garis antara lansekap dan bangunan menjadi kabur .Atap berfungsi sebagai ruang
pertemuan informal menantang ide linier dan persepsi .Atap menciptakan ruang
terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air
hujan untuk irigasi lansekap .
2.8 FAKTOR KURANGNYA PENERAPAN SUSTAINABILITY DESIGN
Pendekatan sustainability design perlu diterapkan secara menyeluruh dengan melihat
seluruh daur hidup dari setiap bangunan .Konsep tersebut tidak cukup hanya semata-mata
diterapkan pada elemen-elemen bangunan secara terpisah .Hal ini memang cukup sulit
dipahami oleh mahasiswa arsitektur maupun arsitek yang sudah berpraktek cukup
lama .Hambatannya terletak pada beberapa aspek yaitu :
1. Sustainability design sulit diterapkan karena keengganan klien untuk membayar lebih
untuk setiap solusi ramah lingkungan .Biasanya hal ini disebabkan karena rendahnya
kesadaran klien terhadap dampak rumah tersebut di masa depan
2. Karena ketiadaan data yang diperlukan untuk melakukan analisa awal sebelum proses
desain dimulai .Data-data detail seperti tata guna lahan sekitar, topografi, jenis tanah,
system instalasi air limbah, dan lain-lain, biasanya tidak tersedia sehingga analisa lahan
menjadi kurang optimal
3. Kesulitan integrasi konsep-konsep di atas karena waktu proses desain yang terlalu
singkat .Padahal untuk mendapatkan konsep desain yang berkelanjutan, kita perlu
melakukan analisa yang mendalam, proses desain, serta simulasi untuk mengecek
apakah desain kita dapat bekerja secara optimum .Proses yang ketiga ini dapat disebut
juga sebagai “Total Building Performance Evaluation” .Proses ini biasanya dilakukan oleh
ahli “Building Science” dengan beberapa software dan model bangunan yang
final .Dengan proses ini maka keseluruhan proses membutuhkan waktu minimal 3
bulan, tergantung pada luasan dan tingkat kerumitan rumah tersebut .
4. Keengganan arsitek untuk menerapkan desain yang terintegrasi dengan tata
ruang .Biasanya hal ini disebabkan karena pendekatan desain yang berorientasi ke
“mikro” dalam prosesnya .Padahal sering kali tata ruang secara keseluruhan menjadi
carut-marut karena desain perumahan yang tidak tanggap terhadap konteks lingkungan
perkotaan
BAB III
ECOLOGICAL DESIGN
2.9 PENGERTIAN ECOLOGICAL DESIGN
Ekologi desain atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis (berhubungan
dengan system keseluruhan) yang memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam
pembangunan) sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau
pembangunan rumah sebagai kebutuhan hidup manusia dalam hubungan timbale balik
dengan lingkungan alamnya .
Berpikir dengan landasan ekologi tentang desain adalah sebuah cara memperkuat
hubungan alam dan budaya .Arsitektur dengan tradisional secara sendirinya sudah
memperhitungkan tentang masalah struktur, bentuk, dan estetika, atau sebagai arsitek
yang mementingkan keamanan dan efisiensi .Desain ekologi adalah sebuah bentuk desain
dengan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan dengan mengintegrasi dirinya sendiri
dengan proses kehidupan .Integrasi ini berimplikasi dengan desain yang menghormati
keberagaman spesies, meminimalisir penggunaan sumber daya alam, cagar alam dan siklus
air, memelihara kualitas habitat dan ekosistem, dan memenuhi semua syarat dari kesehatan
ekosistem dan manusia .
2.10 STRATEGI DALAM ECOLOGICAL DESIGN
Seorang arsitek dalam merancang dan membuat suatu karya arsitektur jika tidak
memperhatikan alam dan budaya maka daerah tersebut akan mengakibatkan kerusakan
bagi kita sebagai pengguna dan alam sebagai penyedia .Jika seorang arsitek lalai dalam
mengaplikasikan ilmu desain ekologinya maka tidak ayal bumi akan rusak di masa yang akan
datang .Untuk itu, ilmu desain ekologi sangat penting bagi semua orang karena mereka
akan berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan alam .Desain ekologi
menyediakan 3 solusi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul belakangan ini,
yaitu :
1. Konservasi
Konservasi adalah perlindungan dalam penggunaan sumber daya alam yang mencakup
vegetasi, hewani, energy, bahan tambang, lahan, air, udara, bahan bakar fosil (batubara,
minyak tanah, gas alam, dan lain-lain) .Sumber daya alam dapat dibagi menjadi 2 bagian
yaitu sumber daya alam dapat diperbaharui (renewable source) dan sumber daya alam
tidak dapat diperbaharui (unrenewable source) .Kita sebaiknya lebih mengoptimalkan
penggunaan renewable source karena sumber daya ala mini dapat diperbaharui dan
dapat terjaga kelestariannya .Selain itu penggunaan renewable source lebih ramah
lingkungan .Sedangkan untuk unrenewable source, jika penggunaannya tidak dibatasi
maka akan sangat berbahaya bagi kita ke depannya karena sumber daya ala mini tidak
dapat diperbaharui .Untuk mengatasi hal ini, saat ini mulai dikembangkan suatu
teknologi yang mengurangi penggunaan unrenewable source seperti pengembangan
solar system (energy tenaga matahari) sebagai penggunaan bahan bakar kendaraan
bermotor .Penggunaan getah jarak untuk bahan bakar mobil .Selain itu sekarang juga
beredar kendaraan hemat energy .Tidak hanya itu, proses daur ulang (recycling)
memegang peranan yang penting dalam penghematan penggunaan sumber daya alam,
yaitu sebuah cara untuk memperlambat proses yang buruk yang terjadi di alam dengan
cara membuat sumber yang langka diperpanjang umurnya atau masa awetnya .Dengan
mendaur ulang, menambah insalasi, dan merancang kendaraan yang hemat BBM,
desain ekologi bekerja untuk meregenerasikan efek-efek buruk yang terjadi akibat
desain lingkungan yang tidak sesuai dengan prinsipnya .Konservasi juga dilakukan untuk
memperbaiki dan melestarikan kehidupan habitat itu sendiri seperti pelestarian hutan
tropis untuk pelestarian hewan, vegetasi, dan manusia yang ada di sekitarnya .
2. Regenerasi
Regenerasi adalah sebuah proses memperbaiki dan memperbaharui jaringan
kehidupan .Regenerasi yaitu perpanjangan dari keadaan lingkungan yang sebelumnya
buruk menjadi ekosistem yang sehat .Regenerasi biasanya diterapkan dalam
peremajaan hutan, tumbuhan-tumbuhan yang sudah tua, atau pepohonan yang telah
dimanfaatkan untuk bangunan diganti dengan pepohonan yang baru .Hal ini mencegah
kerusakan lingkungan khususnya hutan lindung dan hutan gundul .Dalam ilmu
kearsitekturan, regenerasi diterapkan dalam peremajaan bangunan atau perbaikan
sanitasi bangunan yang telah termakan usia dan tidak memenuhi standar kesehatan
lagi .Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan standar kesehatan
masyarakat serta mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh bangunan yang telah
dimakan usia .
3. Pelayanan
Pelayanan yaitu bentuk hubungan yang harmonis antara sesame makhluk hidup dengan
lingkungan .Manusia sebagai pengguna alam hendaknya menjaga kelestarian lingkungan
demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang sehingga dapat digunakan kembali
oleh generasi berikutnya .
Di Bali konsep pelayanan ini telah ada dan berkembang sejak dulu .Konsep tersebut
tersirat dalam ajaran Tri Hita Karana, yaitu :
a. Parahyangan
Hubungan yang harmonis antara makhluk hidup dengan Tuhan Yang Maha Esa
b. Pawongan
Hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia
c. Palemahan
Hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar
Contoh penerapan konsep pelayanan antara lain membangun suatu karya arsitektur
yang ramah dan bersahabat dengan lingkungan, menjaga kelestarian lingkungan agar
manusia dapat hidup dengan sehat dan nyaman .
2.11 PRINSIP ECOLOGICAL DESIGN
Adapun beberapa prinsip mengenai desain ekologis, yaitu :
1. Mengurangi penggunaan energy dan material
2. Menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya
3. Membiarkan proses alam terjadi secara alami
4. Mengintegrasikan tujuan manusia dengan arus, sirkulasi, dan pola alam
2.12 PENDEKATAN ECOLOGICAL DESIGN PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR
Ada berbagai cara yang dilakukan dari pendekatan ekologi dengan perancangan arsitektur,
tetapi pada umumnya mempunyai inti yang sama .
Ken Yeang (2006) mendefinisikan sebagai : Ecological design is bioclimatic design, design
with the climate of the locality and low energy design .Ken Yeang menekankan pada
integrasi kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program
bangunan, konsep desain dan system yang tanggap pada iklim, penggunaan energy yang
rendah yang diawali dengan upaya perancangan secara pasif dengan mempertimbangkan
bentuk, konfigurasi, fasad, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, dan
warna .Integrasi tersebut dapat tercapai dengan mulus dan ramah melalui 3 tingkatan, yaitu
:
1. Integrasi fisik dengan karakter fisik ekologi setempat meliputi keadaan tanah, topografi,
air tanah, vegetasi, iklim, dan sebagainya
2. Integrasi system-sistem dengan proses alam meliputi cara penggunaan air, pengolahan
dan pembuangan limbah cair, system pembuangan dari bangunan dan pelepasan panas
dari bangunan dan sebagainya .
3. Integrasi penggunaan sumber daya yang mencakup sumber daya alam yang
berkelanjutan
Aplikasi dari ketiga integrasi tersebut dilakukannya pada perancangan tempat tinggalnya .
Gb. 3.1 Tempat tinggal Ken Yeang, pencegah radiasi matahari dan atap ganda
(www.fportofolio.petra.ac.id)
Menurut Metallinou (2006) pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur atau eko-
arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik, tetapi
konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap
untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai pentingnya
keberlangsungan ekosistem di alam.Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur seperti ini
diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistem di dalamnya dari kerusakan yang lebih
parah dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik, social, dan
ekonomi .
Heinz Frick (1998) berpendapat bahwa eko-arsitektur tidak menentukan apa yang
seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai
standar atau ukuran baku .Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam .Eko-
arsitektur juga mengandung dimensi waktu, alam, sosio-kultural, teknik bangunan, dan
ruang .Ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur bersifat kompleks, padat, dan vital .Eko-
arsitektur mengandung bagian-bagian arsitektur ekologis (kemanusiaan dan kesehatan),
arsitektur surya, arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi bagi kesehatan), serta biologi
pembangunan .Oleh karena itu, eko-arsitektur adalah istilah holistic yang sangat luas dan
mengandung semua bidang .
Gb. 3.2 Skema rumah ekologis
(www.iyatduniaarsitektur.blogspot.com)
Dari berbagai pendapat dari perancangan arsitektur dengan pendekatan ekologi, pada
intinya adalah mendekati masalah perancangan arsitektur dengan menekankan pada
keselarasan bangunan dengan perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia
bangunan habis .Bangunan sebagai pelindung manusia yang ketiga harus nyaman bagi
penghuni, selaras dengan perilaku alam, efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam,
dan ramah terhadap alam sehingga perencanaannya perlu memprediksi kemungkinan-
kemungkinan ketidakselarasan dengan alam yang akan timbul di masa bangunan didirikan,
beroperasi sampai tidak digunakan, terutama dari penggunaan energy, pembuangan limbah
dari system-sistem yang digunakan dalam bangunan .Semua keputusan yang diambil harus
melalui pertimbangan secara teknis dan ilmiah yang holistic dan interdisipliner .
Tujuan perancangan arsitektur melalui pendekatan arsitektur adalah upaya ikut menjaga
keselarasan bangunan rancangan manusia dengan alam untuk jangka waktu yang
panjang .Keselarasan ini tercapai melalui kaitan dan kesatuan antara kondisi alam, waktu,
ruang, dan kegiatan manusia yang menuntut perkembangan teknologi yang
mempertimbangkan nilai-nilai ekologi dan merupakan suatu upaya yang berkelanjutan .
2.13 PATOKAN BANGUNAN YANG MEMANFAATKAN ECOLOGICAL DESIGN
1. Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru
hijau
2. Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguan atau radiasi geobiologis
dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
3. Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
5. Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan
system bangunan kering
6. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan
uap air
7. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan
bangunan dan struktur bangunan
8. Mempertimbangkan bentuk atau proporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
9. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan
dan membutuhkan energy sesedikit mungkin (mengutamakan energy terbarukan)
10. Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh
semua penghuni
2.14 CONTOH-CONTOH PENERAPAN BANGUNAN ECOLOGICAL DESIGN
1. House of the Future
House of the Future adalah proyek konseptual rumah masa depan yang dirancang oleh
arsitek Australia, Innovarchi, untuk pameran yang berlangsung di Sydney Opera
House .Desain ini didasarkan pada kesederhanaan, kepraktisan, dan kemampuan dalam
menggunakan bahan ekologis .Walaupun dilihat dari segi bentuk, bangunan ini tidak
terlihat sederhana lagi karena terbentuk dari permainan-permainan bentuk sederhana
yang dikomposisikan menjadi bentuk yang disposisi .
Gb. 3.3 House of the Future
(www.kuliaharsitektur.blogspot.com)
Bahan utama rumah ini adalah panel-panel yang juga berfungsi membentuk atap .Bahan
lain yang digunakan adalah kayu, terutama kayu pinus dari perkebunan pinus yang
berkelanjutan .Sang arsitek juga ingin menggabungkan garis antara ruang dalam dan
ruang luar, berusaha untuk memprovokasi penghuni untuk menilai kembali gagasan
tentang lingkungan rumah tradisional .
Proyek ini dinilai unik tidak hanya dalam penggunaan materialnya saja, tetapi idenya
dalam memulai desain ini, juga bentuk yang spesifik dan disposisi .Penataan ruangnya
juga menarik .Desain yang menarik adalah penempatan pada cell panel surya pada
permukaan yang merupakan taman yang berfungsi untuk mendinginkan dan mengatur
suhu interior melalui pusat control system ventilasi alam .Sebuah strip dari panel surya
semi-transparan yang terletak membelah rumah sekaligus menyediakan cahaya siang
hari pada ruang dalam .
2. Green School, Bali
Selama pembangunannya, hanya bamboo, rumput gajah, dan tanah liat yang
dipergunakan .Semen digunakan hanya di beberapa tempat di yayasan .Pusat dan
bangunan paling penting adalah jantung sekolah .Ini mungkin merupakan gedung
terbesar di dunia yang dibangun sepenuhnya dari bamboo .Dengan tinggi 18 meter dan
luas 64 meter persegi , area sekolahnya mencakup berbagai struktur yaitu gedung
apartemen, ruang kelas, gedung kantor, dan café .Sekolah ini mendapat listrik dari
sumber ramah lingkungan yaitu generator turbin air dan panel surya .Terobosan untuk
meminimalisir pencemaran dunia yang patut diacungi jempol .
Gb. 3.4 Direction of Green School Gb. 3.5 Kelas ditengah hamparan sawah
(www.wahw33d.blogspot.com) (www.wahw33d.blogspot.com)
Sekolah unik nan ajaib ini merupakan satu-satunya sekolah di dunia yang bangunannya
terbuat dari batang bamboo yang ramah lingkungan .Pendingin udaranya tidak lagi
memakai AC, melainkan kincir angin melalui terowongan bawah tanah .Tenaga listriknya
menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan untuk menyalakan
kompor .Tambak udang sebagai tempat budidaya sekaligus peternakan sapi .Ditambah
lagi arena olahraga, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain .
Gb. 3.6 Bangunan yang didominasi oleh bamboo
(www.wahw33d.blogspot.com)
Kemudian yang tatkala uniknya adalah jembatan bamboo yang membentang ditengah-
tengah sekolah, yang di bawahnya mengalir sungai Ayung .Ini memang salah satu visi
dan juga kelebihan sekolah tersebut yaitu berinteraksi dengan alam .
Gb. 3.7 Jembatan bamboo di atas sungai Ayung
(www.wahw33d.blogspot.com)
3. Eco-Tech
Hingga hari ini sampah plastic masih menjadi masalah besar bagi keberlanjutan
lingkungan hidup di bumi .Di antara penyumbang plastic terbesar adalah botol kemasan
minum ringan yang secara global dikenal sebagai PET bottle .
Pada tahun 2000, Andreas Froese, seorang pekerja bio-konstruksi yang tengah
membersihkan sampah botol plastic dari festival di Honduras mendapatkan ide untuk
menggunakan botol PET bekas menjadi material konstruksi bangunan .Lalu digagaslah
pembangunan sebuah rumah ramah lingkungan dengan menggunakan 8000 botol PET
bekas dengan judul proyek “Eco-House” yang berlokasi di Eco-Park, El Zamorano, di
daerah Tegucigalpa-Honduras yang kemudian menjadi proyek pionir Eco-Tech
Gb. 3.8 Eco-House, Honduras Gb. 3.9 Konstruksi rumah botol, Mexico
(www.mystateofequilibrium.blogspot.com) (www.mystateofequilibrium.blogspot.com)
Eco-Tech lalu tumbuh menjadi lembaga penyelamat lingkungan berbasis
kemanusiaan .Misi mereka adalah bersama masyarakat membangun rumah bagi warga
miskin dunia sekaligus mengurangi limbah sampah plastic dan mengubahnya menjadi
hal yang lebih bermanfaat .Selain dapat mengurangi sampah, proyek perumahan
berbahan dasar botol PET bekas ini diharapkan mampu mengurangi jumlah permukiman
kumuh di setiap Negara .
Gb. 3.10 Roman Aquaduct, Honduras Gb. 3.11 Proyek Eco-Tech di Uganda
(www.mystateofequilibrium.blogspot.com) (www.mystateofequilibrium.blogspot.com)
4. Rumah Baja
Bangunan baja menawarkan banyak keuntungan .Baja biasanya dibangun lebih cepat
daripada bangunan menggunakan bahan-bahan lain .Selain itu, biaya biasanya lebih
rendah dibandingkan dengan metode tradisional bangunan .Baja beratnya ringan, lebih
mudah untuk mempertahankan dan baja membawa potongan resiko kebakaran .Baja
adalah bahan bangunan yang 66% dapat didaur ulang yang merupakan biaya efektif
khususnya dan lingkungan alternative lain untuk bahan bangunan .Kekuatan utama
pada struktur baja adalah dapat menahan kondisi cuaca yang kurang baik seperti badai,
angin tinggi, berat salju, bahkan tahan gempa .Baja juga tahan terhadap rayap,
rambatan, retak, dan menggelikan rotting sehingga meningkatkan daya tahan .
Gb. 3.12 Rumah baja
(www.gotocld.com)
Walaupun baja bingkai rumah masih sedikit lebih mahal dibandingkan tradisional
berbasis kayu bangunan, faktanya baja lebih hemat energy dan mengurangi
maintenance yang membuat baja jauh lebih menarik .
BAB IV
PENUTUP
2.15 SIMPULAN
Dalam pembangunan secara berkelanjutan didasarkan pada teknologi bangunan local dan
tuntutan ekologis alam .Ketentuan cara membangun merupakan fungsi perencanaan .Asas-
asas pembangunan berkelanjutan yang ekologis dapat dibagi menjadi dua :
- Asas yang menciptakan keadaan yang ekologis berkelanjutan
- Asas yang menjawab tantangan oleh keadaan yang ekologis tidak berkelanjutan
Asas tentang ekologi yang berkelanjutan selalu bersangkut-paut dengan ambang batas
biofisika dan fungsi ekosistem secara holistis .
Dari seluruh kajian, pekerjaan arsitektur adalah membuat arsitektur yang selaras dengan
alam yaitu arsitektur yang ketika membangun dan menggunakannya tidak merusak alam
sesuai prinsip-prinsip sustainability design dan ecological design .Ketika mendesain harus
sudah dipikirkan bagaimana ia dapat meminimalkan dampak negative alam, meminimalkan
pemakaian energy yang dapat maupun tidak dapat diperbaharui, meminimalkan
pemakaian material beracun, meminimalkan pengrusakan unsur alam, vegetasi, air, udara,
tanah, dan iklim, serta meminimalkan ketergantungan pada system pengontrol lingkungan
mekanik .Selain itu yang sebaiknya dilakukan adalah mendaur ulang material bangunan
dan kebutuhan manusia lainnya agar dapat bermanfaat lagi apabila telah selesai dipakai
atau didaur ulang untuk dipakai lagi sendiri .Mendaur ulang material bangunan agar bisa
kembali ke alam lagi dengan baik dan menyatu dengan bumi secara alamiah .
2.16 SARAN-SARAN
Dengan melihat kondisi bumi kita akhir-akhir ini dan dengan berkembang luasnya isu global
warming, maka kita sebagai orang yang pertama mengetahui yaitu sebagai arsitek
seharusnya menerapkan ilmu sadar lingkungan yang bersifat ekologis dan berkelanjutan
(sustainable) dalam mendirikan suatu bangunan agar bumi dan lingkungan sekitar kita tetap
terjaga kelestarian dan keharmoniannya .Biarkan alam bekerja dengan sendirinya, kita
sebagai arsitek tetap mengikuti struktur sesuai dengan apa yang alam kerjakan .Memang
sangat sulit dan hanya baru beberapa saja yang menerapkan bangunan sadar lingkungan,
tetapi dengan keinginan kita untuk mewujudkan alam yang tetap terjaga kelestariannya
maka kita harus bersama-sama mencapai tujuan tersebut agar baik alam maupun kita
sendiri mendapatkan manfaatnya .
DAFTAR PUSTAKA
- www.tjoretblog.blogspot.com
- www.sustainabledesign.com
- www.aryap.blogspot.com
- www.gotocld.com
- www.mystateofequilibrium.blogspot.com
- www.wahw33d.blogspot.com
- www.kuliaharsitektur.blogspot.com
- www.iyatduniaarsitektur.blogspot.com
- www.fportofolio.petra.ac.id
- www.inhabit.com
- www.architectureurban.blogspot.com
- www.solusiproperti.com