Upload
phamngoc
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SUSTAINABLE CONSUMPTION AND PRODUCTION (SCP)
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Disampaikan dalam Rapat Kerja KADIN Indonesia
Pekanbaru, 16-17 September 2013
Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
1
OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. SCP DAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
III.KERJASAMA PEMERINTAH DAN KADIN DALAM SCP
2
MENGAPA PERLU SAAT INI?
1. Indonesia sudah menganut pembangunan berkelanjutan: a. Misi pembangunan jangka panjang b. Pengarusutamaan di dalam pembangunan jangka menengah c. Berbagai kegiatan dilakukan – parsial dan terpisah-pisah
2. Pendekatan lebih sistematis: a. Pembangunan berkelanjutan dijabarkan secara konkrit –
tahap dan milestone b. Keterkaitan tiap tahap dan kriteria/karaketristik/ukuran
untuk mengetahui kemajuan tahp demi tahap 3. Sejalan dengan:
a. Pertumbuhan penduduk b. Perlunya pemenuhan kesejahteraan: produksi-konsumsi dan
pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan
4
MENGAPA PERLU SAAT INI?
4. Limbah kegiatan manusia sudah melebihi daya serap, daya pelihara alam
5. Sumberdaya tidak terbarukan semakin relatif sedikit dibanding dengan kebutuhan, sejalan dengan berkembangnya populasi manusia dan pemenuhan konsumsi mereka.
6. Daya dukung alam sudah sulit memenuhi kebutuhan hidup dan konsumsi yang terus meningkat kuantitas dan kualitas ruang/alam serta ketersediaan sumberdaya terbarukan terbatas.
Pola pemenuhan kebutuhan (produksi dan konsumsi) yang berkelanjutan
5
SEJALAN DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BERBAGAI NEGARA
1. Negara-negara sudah menerapkan berbagai kontrol kualitas lingkungan
2. Menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati aset kehidupan saat ini dan masa depan
Bentuk: a. Pengendalian limbah pencemar b. Pengendalian perubahan iklim: mitigasi dan
adaptasi c. Pemanfaatan teknologi: efisien sumberdaya dan
minimum limbah d. Pola hidup lebih ramah lingkungan.
6
RESPON BISNIS
• Mematuhi peraturan seoptimal mungkin
• May not do if more free rider or violators
MELAKUKAN KARENA DIATUR
• Melakukan sebagai tanggung jawab terhadap sosial dan alam
• Memanfaatkan perilaku sebagai trade mark, peluang untuk berdaya saing
TANGGUNG JAWAB
TERHADAP LINGKUNGAN
DAN ALAM
7
Pengertian SCP : 1. Pemanfaatan penyediaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.
2. Meminimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, material beracun, dan emisi tidak membahayakan kebutuhan generasi selanjutnya.
8
PILAR SOSIAL 1. Pemerataan 2. Kesehatan 3. Pendidikan 4. Keamanan 5. Perumahan 6. Kependudukan
PILAR EKONOMI 1. Struktur
Ekonomi 2. Pola Konsumsi
dan Produksi
PILAR LINGKUNGAN
1. Atmosfir 2. Tanah 3. Pesisir dan
Laut 4. Air Bersih 5. Keanekaragam
an Hayati
PILAR TATA KELOLA
1. Kerangka Kelembagaan
2. Kapasitas
Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001
MDG
Tata Kelola Ekonomi Hijau
Lingkungan dan Keanekaragaman
Hayati
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Posisi SCP dalam Pembangunan Berkelanjutan
Kelemahan 1: aspek lingkungan belum berkembang seperti pilar sosial dan ekonomi ukuran dan indikator
Kelemahan 2: valuasi aspek lingkungan dan internalisasi ke dalam pilar ekonomi dan sosial 10
Indonesia telah melakukan mainstreaming pembangunan berkelanjutan ke dalam perencanaan pembangunan
1. Pembangunan berkelanjutan telah ada dalam Misi RPJPN 2005-2025 yaitu Indonesia Asri dan Lestari.
2. Mainstreaming MDG sudah dilakukan dalam RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2005-2009.
3. Dalam RPJMN 2010-2014:
a. Pembangunan berkelanjutan telah menjadi program mainstreaming prinsip berkelanjutan harus telah dianut dalam setiap program.
b. Perubahan iklim telah menjadi program lintas bidang setiap bidang/sektor terkait, memiliki kegiatan yang terkait dengan perubahan iklim (ini merupakan cikal bakal RAN GRK).
KEGIATAN KONKRIT DI LAPANGAN ........?
11
Peraturan Perundangan terkait dengan SCP
No SCP CYCLE
LAWS
UU 5/1990 Biodiversity
and Ecosystem
UU 32/2009 Environ-
ment Manage-
ment
UU 7/2004 Water
Resources
UU 18/2008
Waste Manage-
ment
UU 30/2007 Energy
UU 22/2009 Transporta-
tion
1 Sustainable resource management
Ö Ö Ö Ö Ö Ö
2 Design for sustainability D4S
Ö Ö Ö Ö Ö Ö
3 Cleaner production & resource efficiency
Ö Ö Ö Ö Ö Ö
4 Sustainable transport - - Ö - - Ö
5 Eco-labelling & certification
- Ö - Ö Ö Ö
6 Sustainable procurement - Ö - Ö Ö -
7 Sustainable marketing Ö Ö Ö Ö Ö -
8 Sustainable lifestyles Ö Ö Ö Ö Ö Ö
9 Waste management - Ö Ö Ö Ö Ö
12
Tahapan Pembangunan Berkelanjutan
Penurunan emisi GRK
(pembangunan rendah karbon)
Sustainable Consumption &
Production (SCP)
Ekonomi hijau
......Pembangunan berkelanjutan
Penurunan polusi air dan lahan
• Resource efficiency • Sustainable production • Sustainable consumption
Green procurement Green standard
• SCP • Struktur ekonomi
Green financing Green banking Green jobs
1. Perpres 61/2011 tentang RAN-GRK
2. Perpres 71/2011 tentang Inventarisasi Penurunan Emisi
Adaptasi Perubahan Iklim
1. KLH meluncurkan 10 Y Framework of SCP
2. Kerangka akan diisi dengan berbagai inisiatif K/L yang menjadi komponennya
1. Instrumen Fiskal untuk Ekonomi Hijau
2. Pricing Issue
ROADMAP GREEN BUSINESS 13
PENTING
1. RPJMN 2015-2019 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA KONKRIT DIDEFINISIKAN DI SETIAP BIDANG/SEKTOR
2. PENERAPAN SECARA SISTEMATIS DAN KONKRIT
3. UKURAN KEMAJUAN REFLEKSI NYATA DARI AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015 SDG
15
TIPE GREEN BUSINESS productions
Responsible waste management (1)
Bisnis jasa lingkungan (3)
Membayar jasa lingkungan dan ekosistem yang digunakan (2)
Bisnis berbasis sumberdaya kehati (4)
HOLISTIC APPROACH (5) 16
GREEN BUSINESS 1: Responsible waste management
1. Menerapkan recycle menarik bungkus/kemasan ke dalam perusahaan dan mengelolanya
2. Memperpanjang rantai penggunaan bahan dan menerapkan ragam utilisasi bahan
3. Mengelola limbah dan mengeluarkan/ membuang setelah memenuhi tingkat keamanan menjaga pencemaran lahan, air, udara.
17
GREEN BUSINESS 2: Membayar jasa lingkungan dan ekosistem yang
digunakan
1. Memelihara kemampuan lingkungan untuk menghasilkan sumberdaya berkelanjutan
a. Perusahaan air mineral memelihara hutan di tempat menambang air? ... Untuk menjaga supply dan akses air masyarakat sekitar (dan downstream)
b. Reklamasi perusahaan tambang mengembalikan fungsi lingkungan
18
GREEN BUSINESS 3: Bisnis Jasa Lingkungan
1. Eco-tourism
2. Waste management: biofertilizer, bioenergy
19
GREEN BUSINESS 4: Bisnis berbasis sumberdaya kehati
Industri pemanfaatan keanekaragaman hayati: 1. Jamu 2. Obat2an herbal 3. Kosmetik alam 4. Pengembangan materi baru dari biodiversity
Holistic approach (5)
Menerapkan: pro-growth, pro job, pro poor dan pro environment ( Profit, People and Planet) di segala aspek (business and linkages, manajemen kantor dan karyawan) 1. Bisnis/usaha: a. Green resources; b. Green partners; c.
Green profit (pajak); d. Sustainable waste (R3); e. Hak karyawan dan masyarakat sekitar.
2. Management: a. Tata kelola kantor: bahan ramah lingkungan, efisien
bahan, energi dan air dan limbah kantor b. Perilaku karyawan: di dalam dan diluar kantor
(limbah, efisiensi sumberdaya/bahan, bahan ramah lingkungan, R3)
3. Humas-people oriented: CSR green campaign, green SR activities, capacity building, business link CSR
20
Komponen dan Strategi Pendekatan SCP Indonesia
Sustainable Consumption and Production
PRODUKSI: 1. Pertanian
2. Energi dan Pertambangan 3. Industri
4. Transportasi 5. Jasa: keuangan; pariwisata,
lingkungan, expertise
KONSUMSI: 1. Rumah Tangga
2. Korporasi (B,M,K,SK) 3. Living: City,
Style/living
Law-regulations: Procurement, Standar, sertifikasi, label
Iptek: Green technologi dan knowledge
SDM: kapasitas yg diperlukan untuk penerapan
Iinformasi dan Data: Komunikasi, Informasi dan Database/indikator 21
PENDEKATAN
PERTANIAN KEHUTANAN PERIKANAN PENGO-LAHAN
1,2,3
PERTAM-BAGAN
ENERGI MANUFACTUR
ING 1, 2, 3 KONSTRUKSI
PACKING
INPUTS
PROCUREMENT
PROSES PRODUKSI
EFISIENSI
ENERGI
....
??? ISPO SVLK Green
building
SEKTOR/BIDANG USAHA
B U S I N E S S
P R O C E S S
ASOSIASI BERPERAN DALAM MENDEFINISIKAN BUSINESS PROCESS DAN KRITERIA DI MASING-MASING BIDANG USAHA
22
APA YANG PERLU KITA LAKUKAN BERSAMA
1. Menyusun kerangka untuk sistem SCP
2. Menyepakati kriteria untuk kasifikasi
3. Kerjasama Pengembangan dengan Kadin untuk memfasilitasi (kapasitas, insentif/disinsentif dll)
4. Penerapan kriteria yang disepakati dan sistem monitoring (self compliance)
5. Regulasi 6. Conformity – dengan sistem global
1. Bersama asosiasi mengidentifikasi business process dan kriteria
2. Kriteria digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi green productions
3. Mengidentifikasi fasilitasi dan dukungan yang diperlukan
4. Menciptakan sistem self compliance 5. Masukan untuk standard - regulasi
PEMERINTAH KADIN
23