41
Syarahan ke-6 A. Tujuan Pengajaran 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini pelajar akan dapat menentukan jenis kuasa dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus Pelajar akan dapat menjelaskan ruang lingkup mata kuliah mesin dan peralatan, akan dapat menjelaskan definasi mekanisasi dan dapat menjelaskan jenis-jenis alat pengolahan tanah I

Syarahan Ke 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

madukismo

Citation preview

Page 1: Syarahan Ke 6

Syarahan ke-6

A.Tujuan Pengajaran

1. Umum

Setelah mengikuti matakuliah ini pelajar akan dapat menentukan jenis kuasa dan mesinperalatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian.

2. Khusus

Pelajar akan dapat menjelaskan ruang lingkupmata kuliah mesin dan peralatan, akan dapat menjelaskan definasi mekanisasi dan dapat menjelaskan jenis-jenis alat pengolahan tanah I

Page 2: Syarahan Ke 6

B. Perbincangan Utama :

Peralatan Pengolahan Tanah

C. Perbincangan sub :

Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

Page 3: Syarahan Ke 6

ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH

A. Matlamat pengolahan tanah

Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah

dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan

kondisi fizikal; kimia dan biologik tanah yang

lebih baik sampai kedalaman tertentu agar

sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

Page 4: Syarahan Ke 6

Pengolahan tanah bertujuan pula untuk :

� membunuh rumpai dan tanaman yang tidak

diingini

� menempatkan sisa-sisa tanaman pada tempat

yang sesuai agar pereputannya dapat berjalan

dengan baik

� menurunkan kadar hakisan tanah

� meratakan tanah untuk memudahkan

pekerjaan di lapangan

� menyatukan baja dengan tanah serta

menyediakan tanah untuk mempermudah

dalam pengaturan air.

Page 5: Syarahan Ke 6

B. Macam dan cara pengolahan tanah

1. Pengolahan tanah pertama (primary tillage),

tanah dipotong kemudian diangkat terus

dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada

dipermukaan tanah dapat terbenam di

dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan

pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada

umumnya hasil pengolahan tanah masih

berupa ketul-ketul tanah yang cukup besar

Page 6: Syarahan Ke 6

2. Pengolahan tanah kedua (secondary tillage),

Ketul-ketul tanah dan sisa-sisa tanaman yang

telah terpotong pada pengolahan tanah

pertama akan dihancurkan menjadi lebih

halus dan sekaligus mencampurnya dengan

tanah

Page 7: Syarahan Ke 6

C. Macam-macam alat dan mesin pengolah tanah

1. Alat dan mesin pengolahan tanah pertama

(primary tillage equipment). Peralatan

pengolahan tanah ini biasanya berupa bajak

(plow), dengan pelbagai jenisnya

2. Alat dan mesin pengolahan tanah kedua

(secondary tillage equipment). Peralatan

pengolahan tanah ini biasanya berupa

penggembur (harrow) dengan pelbagai

jenisnya.

Page 8: Syarahan Ke 6

Rajah peralatan pengolahan tanah

Peralatan

pengolahan

tanah

1. Peralatan

pengolahan

tanah pertama

2. Peralatan

pengolahan

tanah kedua

a. Bajak

singkal/sepak

b. Bajak piringan

c. Bajak rotari

d. Bajak pahat

e. Bajak sub-

tanah

a. Penggembur piring

b. Penggembur sikat

c. Garu bergigi pegas

d. Garu khusus

- weed mulcher

- garu pemotong

putar

- penggembur

tanahGaru (harrow)=penggembur

Page 9: Syarahan Ke 6

Bajak (plow)

Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, secara

garis besar bajak dibezakan atas beberapa jenis,

yaitu:

1. Bajak sepak (mold board plow)

2. Bajak piring (disk plow)

3. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)

4. Bajak pahat (chisel plow)

5. Bajak sub-tanah (sub soil plow)

Page 10: Syarahan Ke 6

1. Bajak sepak (mold board plow)

dibezakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Bajak sepak satu arah (one way

moldboard plow), melempar dan membalik

tanah hanya dalam satu arah. Lemparan

atau pembalikan tanahnya biasanya

dilakukan ke arah kanan

b. Bajak sepak dua arah ( two way /

reversible moldboard plow), arah

pelemparan atau pembalikan tanahnya

dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun

ke arah kanan

Page 11: Syarahan Ke 6

� Bagian-bagian bajak singkal

Bagian utama bajak sepak yang aktif untuk

mengolah tanah terdiri atas:

a. pisau bajak (share)

b. sepak (moldboard)

c. penstabil bajak (land side)

Page 12: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak sepak dan komponennya

Page 13: Syarahan Ke 6

Rajah. Hasil pembajakan dengan bajak sepak

Page 14: Syarahan Ke 6

disamping bahagian-bahagian utama di atas,

bajak sepak sering dilengkapi dengan

perlengkapan tambahan, antara lain adalah:

a. roda alur penstabil (furrow wheel)

b. roda dukung (land wheel)

c. kulter

d. jointer

e. kerangka (beam)

Page 15: Syarahan Ke 6

2. Bajak piring (disk plow)

Bajak piring cocok untuk bekerja pada :

� tanah yang lekit, tidak mengikis dan kering dimana bajak sepak tidak dapat masuk

� tanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar

� tanah gambut

� serta untuk pembajakan tanah yang berat.

Page 16: Syarahan Ke 6

kelemahannya antara lain:

� tidak dapat menutup sisa tanaman/rumpai

dengan baik

� bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata

� hasil pengolahan tanahnya masih berktul-ketul,

tetapi untuk lahan yang kadar hakisan

tanahnya tinggi hal ini justru dianggap

menguntungkan.

Page 17: Syarahan Ke 6

Jenis bajak piringan

Berdasarkan tempat kedudukan dan susunan

piring :

a. Bajak piring standard

Rajah. Bajak piring standard

Page 18: Syarahan Ke 6

b. Bajak piring vertikal

Rajah. Bajak piring vertikal

Page 19: Syarahan Ke 6

Berdasarkan atas arah pembalikan pengolahan

tanahnya, bajak piring juga dapat digolongkan

menjadi dua kumpulan, yaitu:

a. Bajak piring satu arah (one way disk plow)

b. Bajak piring dua arah (two way / reversible

disk plow)

Page 20: Syarahan Ke 6

Berdasarkan bentuk, piring dari bajakpiring dibezakan menjadi dua, yaitu:

a. Piring standard, yaitu yang tepinya rata (standard disk)

Rajah. Bentuk piring standard

Page 21: Syarahan Ke 6

b. Piring yang tepinya tidak rata atau berlekuk

(cutaway disk)

Rajah. Bentuk piring berlekuk

Page 22: Syarahan Ke 6

Bagian-bagian bajak piring

a. Piring (disk)

b. Aci atau pusat piring

c. Piring pengikis (scraper)

d. Roda alur penstabil (furrow wheel)

e. Roda dukung (land wheel)

f. Kerangka (beam)

Page 23: Syarahan Ke 6

Rajah. Bentuk bajak piring setengah terpasang

Page 24: Syarahan Ke 6

Rajah. Komponen bajak piring

Page 25: Syarahan Ke 6

3. Bajak putar (rotary plow)

� Dengan menggunakan bajak putar maka

pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali

tempuh

� Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan

untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah

sawah

� Untuk mengatasi lekitnya tanah pada pisau

dapat dilakukan dengan mengurangi bilangan

pisau dan mempercepat putaran dari rotor dan

memperlambat gerakan ke hadapan

Page 26: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak putar

Page 27: Syarahan Ke 6

Berdasarkan atas sistem pengambilan kuasa

untuk menggerakkan rotor dan pisau dari bajak

putar, jenis bajak putar secara garis besar

dibezakan menjadi dua, yaitu:

a. bajak putar dengan kuasa pemutar pisau dari

mesin tersendiri terpisah dari kuasa jentera

(self propelled unit)

b. bajak putar dengan kuasa pemutar pisau dari

PTO jenetera, yang sekaligus jentera tersebut

sebagai sumber kuasa penariknya (PTO driven

tractor)

Page 28: Syarahan Ke 6

Prinsip kerja bajak putar

Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar

hingga beban terhadap mesin merata dan dapat

memotong tanah secara bertahap. Pada masa

rotor berputar dan alat bergerak maju pisau akan

memotong tanah. Luas tanah yang terpotong

bergantung pada kedalaman dan kelajuan jentera

Page 29: Syarahan Ke 6

Bagian-bagian bajak putar

a. Pisau

b. Aci putar

c. Rotor

d. Penutup belakang (rear shield)

e. Roda dukung (land wheel)

Page 30: Syarahan Ke 6

Rajah. Cara kerja, bentuk pisau rotary dan cara

pemasangannya

Keterangan:

aPisau rotary

bAci rotary

cPenyalur kuasa pemutar

dTutup pelindung

A Lapisan tanah terolah

BTanah yang tidak

terolah

Page 31: Syarahan Ke 6

Faktor yang mempengaruhi hasil kerja dalam

penggunaan bajak putar adalah:

a. Sistem pemasangan pisau

b. Jenis tanah

c. Kelajuan perputaran pisau

d. Posisi penutup (rear shield)

e. Kandungan air tanah

Page 32: Syarahan Ke 6

4. Bajak pahat (chisel plow)

Bajak pahat dipergunakan untuk merobek dan

menembus tanah dengan menggunakan alat yang

menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang

disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat

ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang

yang biasa disebut bar.

Page 33: Syarahan Ke 6

Bar ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Kaku, adalah konstruksi yang berat

Jenis batang ini terbuat dari keluli (steel) dengan kadar karbon tinggi. Batang ini mungkin berbentuk lurus mungkin juga berbentuk lengkung.

b. Lentur (flexible)

Ukurannya biasanya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari keluli yang dicampur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari spring.

Page 34: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak pahat

Page 35: Syarahan Ke 6

Fungsi bajak pahat adalah:

1. untuk memecah tanah yang keras dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakanuntuk tanah tertentu.

2. dipergunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah

3. dipergunakan pada tanah yang berjerami, dan untuk memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah

4. dipergunakan untuk memecah lapisan keras (hardpan) atau plow sole.

5. untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi hakisan tanah.

Page 36: Syarahan Ke 6

5. Bajak tanah bawah (sub soil plow)

Fungsi bajak ini tidak banyak berbeza dengan

bajak pahat, namun dipergunakan untuk

pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih

dalam, yaitu mencapai kedalaman sekitar (50 –

90) cm.

Page 37: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak sub tanah

Page 38: Syarahan Ke 6

Kadangkala pada bajak sub tanah ini di bahagian belakangnya dilengkapi dengan alat lain diantaranya:

a. Perlengkapan mole (mole attachment)

Alat ini digandengkan di belakang bajak tanah bawah. Alat ini berbentuk oval berdiameter (7,5 – 20) cm. Hasilnya akan meninggalkan bekas seperti terowongan. Terowongan ini dimaksudkan untuk perbaikan penyaliran air,

kalau keadaan ideal akan tahan sampai 7

tahun.

Page 39: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak sub soil dengan perlengkapan

tambahan

Page 40: Syarahan Ke 6

Rajah. Bajak sub soil dengan tiga lapisan tanah

Page 41: Syarahan Ke 6

b. Perlengkapan pembajaan (fertilizer attachment)

Penggandengan alat ini pada bajak tanahbawah dimaksudkan untuk sekaligusmengadakan pembjaan dengan kedalaman tertentu. Jarak alur biasanya120 cm, tapi jarak ini dapat divariasikanmenurut keadaan dan keperluannya