114
SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan Page 1 SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN I. KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN A. PENGUKURAN Survey Lokasi a. Survay Lokasi Bangunan / Tapak Bangunan Kontraktor wajib meneliti situasi dan kondisi yang berhubungan atau kira-kira akan berhubungan dengan pekerjaan seperti tata letak objek / bangunan, tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran. b. Survay Kondisi Bangunan Existing Bilamana pekerjaan merupakan pekerjaan perbaikan / rehabilitasi dari sebuah bangunan existing, maka Kontraktor wajib meneliti / mengidentifikasi segala jenis dan bentuk kerusakan-kerusakan baik yang terlihat atau tidak untuk dijadikan acuan dalam membuat penawaran c. Peralatan Survay Pada tahapan pekerjaan survay / pengukuran, demikian pula pada pelaksanaan, sangat dianjurkan untuk menggunakan alat-alat ukur digital seperti theodolite, “timbangan digital” (merk Bosch dll). Ketelitian Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan. Penentuan Ukuran Dalam pengukuran supaya benar-benar akurat dan disesuaikan dengan gambar rencana sebelum direalisasikan pekerjaan fisik dan sebaiknya supaya dikonsultasikan dengan Direksi Lapangan / Pengawas Lapangan., maka pembongkaran menjadi tanggung jawab pihak kontraktor pelaksana berikut biaya yang dikeluarkan untuk hal seperti itu. Duga lantai Duga lantai (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar perencanaan. Memasang papan bangunan: a. Ketetapan bangunan diukur dengan kontur yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi.

Syarat Teknis Barombong 2014 Apbn1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh RKS

Citation preview

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 1

SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

I. KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN

A. PENGUKURAN

Survey Lokasi a. Survay Lokasi Bangunan / Tapak Bangunan

Kontraktor wajib meneliti situasi dan kondisi yang berhubungan atau kira-kira akan berhubungan dengan pekerjaan seperti tata letak objek / bangunan, tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.

b. Survay Kondisi Bangunan Existing Bilamana pekerjaan merupakan pekerjaan perbaikan / rehabilitasi dari sebuah bangunan existing, maka Kontraktor wajib meneliti / mengidentifikasi segala jenis dan bentuk kerusakan-kerusakan baik yang terlihat atau tidak untuk dijadikan acuan dalam membuat penawaran

c. Peralatan Survay Pada tahapan pekerjaan survay / pengukuran, demikian pula pada pelaksanaan, sangat dianjurkan untuk menggunakan alat-alat ukur digital seperti theodolite, “timbangan digital” (merk Bosch dll).

Ketelitian

Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

Penentuan Ukuran

Dalam pengukuran supaya benar-benar akurat dan disesuaikan dengan gambar rencana sebelum direalisasikan pekerjaan fisik dan sebaiknya supaya dikonsultasikan dengan Direksi Lapangan / Pengawas Lapangan., maka pembongkaran menjadi tanggung jawab pihak kontraktor pelaksana berikut biaya yang dikeluarkan untuk hal seperti itu.

Duga lantai

Duga lantai (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar perencanaan.

Memasang papan bangunan: a. Ketetapan bangunan diukur dengan kontur yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang

dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 2

b. Kontraktor harus menyediakan orang ahli dalam cara-cara mengukur, alat-alat penyipat datar (Theodolit, Waterpas) prisma silang pengukuran menurut system dan kondisi tanah bangunan dan lain-lain, yang selau berada di lapangan.

Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan

Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Pemborong wajib menyerahkan suatu rencana kerja. Rencana kerja tersebut meliputi: 1. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan dari masing-

masing bagian pekerjaan. 2. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan. 3. Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan. 4. Jumlah pegawai pemborong yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan disebutkan

fungsi atau keahliannya. 5. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, setiap pembelian atau pemesanan bahan oleh kontraktor

harus terlebih dahulu ada pengajuan Requesheet kepada pengawas, atau dalam hal ini pihak direksi atau perencana.

6. Requesheet permohonan pembelian / pemesanan material harus disertai dengan contoh untuk mendapat persetujuan pengawas.

7. Demikian pula untuk pelaksanaan item-item pekerjaan harus selalu didahului dengan pengajuan requesheet, dan nanti mendapat persetujuan dari pengawas kemudian diperbolehkan untuk dilaksanan.

8. Dokumen kontrak antara Owner dan Pelaksana harus masing-masing dipegang oleh pihak pengawas, direksi dan pelaksana sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

B. BUKU HARIAN Pemborong harus menyediakan Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.

C. LAPORAN

Pemborong harus membuat laporan mingguan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan-keterangan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan risalah kemajuan sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai / pekerja yang pekerjakan di pekerjaan selama minggu itu. 2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu. 3. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk. 4. Keadaan cuaca. 5. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek. 6. Pekerjaan tambah kurang. 7. Catatan dan perintah konsultant pengawas dan perencana yang disampaikan baik secara

lisan maupun tertulis. 8. Kunjungan tamu-tamu lain. 9. Kejadian Khusus.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 3

10. Photo-photo ukuran kartu pos dalam rangkap 3 (tiga) dan dibuat sebelum pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Direksi.

11. Untuk pekerjaan dengan jenis kontrak unit price, selain yang disebutkan diatas, kontraktor harus membuat laporan back up data kemajuan fisik berdasarkan realisasi lapangan yang diperiksa dan diketahui oleh direksi. Back up data ini harus memuat, mencamtumkan dan memperlihatkan secara jelas volume kerja, baik dalam bentuk kubikasi, meter bujursangkar atau meter lari.

D. PENYEDIAAN

Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua bahan dan semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Pemborong dan untuk menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.

E. PAGAR PROYEK DI LUAR DAN DI DALAM GEDUNG

Demi kelancaran dan keamanan dalam melaksanakan pekerjaan pihak pelaksana supaya mendirikan pagar pengaman sekeliling areal lokasi pekerjaan dengan mendirikan pagar penutup dari seng gelombang BJLS 30 yang menggunakan rangka penahan dari kayu usuk dan reng atau dari kayu gelagah dengan ketinggian 2 m'. Yang kemudian seng gelombang tersebut di cat meni menggunakan cat merk “AMCO/Aga” warna merah atau biru muda (bilamana ditentukan dalam RAB). Guna menghindari berkaratnya seng tersebut selama pekerjaan berlangsung hingga selesai.

F. DIREKSI KEET

Pemborong harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi permanent untuk digunakan sebagai ruang Direksi/pengawas, Kantor pelaksana dengan ukuran 3 m' x 8 m'lengkap dengan KM / WC. dengan konstruksi dari kayu yang dicat tembok dengan plafond dari multiplek 6 mm atap dari asbes gelombang ukuran kecil

Baik sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan mulai / berlangsung pihak pelaksana dianjurkan untuk mendirikan barak pekerja lengkap dengan KM/WC, gudang-gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan.

Bila direksi keet belum ada, maka dapat digunakan bangunan yang lama (sepanjang mendapat persetujuan direksi), dan setelah kegunaannya selesai, bangunan tersebut adalah milik Proyek/Pemberi Tugas tidak dibongkar jikalau tidak ada perintah dari Pemberi Tugas.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 4

Semua gudang dan perlengkapan Pemborong dan sebagainya pada waktu penyelesaian pekerjaan harus dibongkar dan disingkirkan dari tapak, juga segala pekerjaan yang terganggu harus diperbaiki.

G. JALAN MASUK KE TEMPAT PEKERJAAN

Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus dinyatakan dan dibuat atas biaya pemborong, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan, dengan seizin Direksi.

H. AIR KERJA

Air untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Pemborong sendiri. Pemborong harus membayar segala ongkos pengadaan dan penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya kembali. Pemberi tugas dalam hal ini tidak bertanggung kawab atau pengganti biaya yang dikeluarkan oleh Pemborong untuk keperluan itu. Kontraktor harus menyediakan/mengadakan sumber air bersih untuk keperluan pelaksana pekerjaan, termasuk pompa dan reservoir/bak air yang dapat menampung sekurang-kurangnya 10 m³ yang senantiasa harus terisi penuh, air harus selalu bersih, bebas dari lumpur atau minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak.

I. LISTRIK KERJA

Kontraktor harus mengadakan fasilitas listrik secukupnya yang berasal dari PLN dengan memasang meteran baru dengan kekuatan 40 A berikut dengan panel kontrol. Setelah pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan harus diadakan oleh Pemborong, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, meteran, upah, dan tagihan dan pemberiannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban Pemborong. Atau menggunakan daya listrik banguna lama namun sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan lain dari Direksi.

J. KESELAMATAN KERJA (JAMSOSTEK) DAN KEAMANAN

Keselamatan Kerja / Keamanan: 1. Kontraktor pelaksana harus mengikuti peraturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja,

menyerdiakan peti obat-obatan dan lain-lain yang diperlukan untuk P3K. 2. Peti obat dan peralatan kecelakaan harus dapat dipakai oleh semua pihak yang

memerlukan dilapangan. 3. Peti obat harus senantiasa lengkap selama masa pelaksanaan pekerjaan. 4. Lokasi pekerjaan harus mendapat pengamanan yang cukup baik dari pencurian,

kebakaran dan lain-lain yang dianggap berbahaya dan dari keluar masuknya orang yang tidak berkepentingan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 5

5. Harus disediakan alat-alat pemadam kebakaran atau bak-bak pasir dan air serta ember. Dianjurkan agar pekerjaan diasuransikan oleh Kontraktor Pelaksana.

6. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan karyawannya apabila petugas/karyawan mengalami kecelakaan didalam pelaksanaan pekerjaannya, untuk itu diwajibkan melaporkan ke instansi setempat yang berwenang dengan menyampaikan tembusannya kepada Pemberi Tugas.

Kebersihan / kesehatan

1. Tempat kerja harus senantiasa dijaga dari kotoran-kotoran yang dapat menimbulkan penyakit.

2. Kontraktor pelaksana diwajibkan menyediakan cukup air minum untuk Direksi Pekerjaan / Pengawas Harian maupun untuk petugas-petugas atau pekerja-pekerjanya.

3. Untuk pekerja-pekerja yang tinggal dalam proyek, kontraktor pelaksana harus membuat MCK yang bersih.

4. Apabila terjadi kasus penyakit menular diantara pekerjanya maka kontraktor pelaksana diharuskan bertindak agar tidak menjalar lebih lanjut.

Perburuhan / Jaminan Sosial

1. Penerimaan pekerja, pengeluaran pekerja dan jaminan sosial bagi pekerja-pekerja agar dipenuhi ketentuan-ketentuan Menteri Tenaga Kerja, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.

2. Baik untuk waktu kerja buruh maupun jaminan sosial, kontraktor pelaksana diharuskan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

K. PERLINDUNGAN

Wilayah orang lain Pemborong diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.

Milik Umum

Pemborong harus menjaga agar perjalanan umum bersih dari alat-alat, mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki. Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi terhadap saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Pemborong. Ia wajib membayar segala ongkos dan biaya yang berhubungan dengan pemasangannya kembali beserta perbaikan-perbaikannya.

Bangunan yang ada

Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tapak, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Pemborong dalam arti kata yang luas. Kerusakan tersebut harus diperbaiki oleh Pemborong hingga memuaskan dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas dan Direksi.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 6

Keamanan Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Pemberi Tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala kemungkinan kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh Sub Pemborong dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan banjir, memompa, menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

Kesejahteraan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama Pemborong harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk dilindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ke tempat pekerjaan. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini selain untuk memuaskan Pemberi Tugas juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang dan peraturan mengenai keselamatan kerja yang berlaku pada waktu ini.

Di Pekerjaan Pemborong Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah dicapai. Sebagai tindakan hendaknya di tiap tapak ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih soal-soal mengenai pertolongan pertama.

L. MOBILISASI DEMOBILISASI ALAT Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor pelaksana supaya menyiapkan segala peralatan yang diperlukan selama pekerjaan pelaksanaan berlangsung (on site) di lapangan dan adanya jaminan dari kontraktor pelaksana bahwa alat-alat yang disiapkan tersebut benar-benar siap pakai.

M. PELAKSANAAN PEKERJAAN DILUAR JAM KERJA NORMAL Pemborong akan mendapat izin tertulis dari pengawas Lapangan/Direksi untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini di luar jam-jam yang biasa pada hari-hari minggu atau hari-hari libur yang resmi. Biaya pengawasan akibat lembur diatur dalam ketentuan yang lain.

N. KEBERSIHAN DAN KERAPIAN Pemborong harus mengangkut semua sampah secara teratur jika sudah bertumpuk dan pada waktu penyelesaian pekerjaan keadaan lapangan harus bersih dan rapi.

O. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI KONTRAKTOR 1. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor harus diserahkan kepada

penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

2. Site Manager harus selalu berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang diperlukan pemberi tugas.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 7

3. Petunjuk dan perintah Konsultant Pengawas dan Perencana didalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada kontraktor atau memalui Site Manager sebagai penanggung jawab dilapangan

4. Kontraktor diwajibkan untuk diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja (buruh) dan pegawainya kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu atau merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan pelaksanaan pekerjaan harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam Sub Bab denda.

P. P E N G A W A S A N 1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh

Konsultant Pengawas dibantu dengan Perencana (jika sewaktu-waktu dibutuhkan). 2. Pada setiap saat Konsultan Pengawas dan Perencana atau petugas-petugasnya harus

dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kotraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

3. Bagain-bagian yang telah dikerjakan teteapi luput dari pengamatan Konsultan Pengawas adalh menjadi tanggung Jawab Kontraktor.

4. Ditempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

Q. GAMBAR PELAKSANAAN DI LAPANGAN Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada dilapangan dalam setiap waktu. Gambar-gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.

R. UKURAN Ukuran yang harrus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari gambar-gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Pemborong harus segera meminta nasihat Pemberi Tugas atau wakilnya di pekejaan.

S. KETIDAK SESUAIAN ANTARA GAMBAR, URAIAN & SYARAT-SYARAT DAN BQ

Bilamana ada ketidaksesuaian satu sama lain antara gambar-gambar kontrak, volume kontrak, syarat-syarat Umum beserta Uraian dan Syarat-syarat, maka hal ini harus sesegera mungkin di tunjukkan kepada Pemberi Tugas atau pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan dengan perencana untuk mendapatkan keputusan. Penjelasan tambahan: Kontrak Lumpsum berarti gambar, RKS dan item pekerjaan mengikat. Kontrak unit price berarti item, volume dan harga satuan mengikat. Bangunan vertikal umumnya mempunyai sifat kontrak lumpsum.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 8

Dan bangunan horisontal umumnya mempunyai sifat kontrak unit price. Atau sesuai dengan bunyi dalam Surat Perjanjian Pekerjaan / Kontrak

T. CONTOH Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan, terlebih dahulu harus ada permohonan persetujuan (requesheet) dan pengajuan contoh untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya Pemborong, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan standard contoh yang telah disetujui.

Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Standard contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai dengan standard contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

U. BAHAN-BAHAN DAN BARANG-BARANG JADI Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang dianggap dapat memuaskan Pemberi Tugas.

V. SYSTEM PEMBAYARAN System pembayaran diatur dalam kontrak lain diluar dari RKS ini.

W. TAHAPAN PENYERAHAN PEKERJAAN Tahapan penyerahan pekerjaan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut: Penyerahan Tahap Pertama atau Profesional Hand Over (PHO) setelah pekerjaan

mencapai 100% Penyerahan Tahap Kedua atau Final Hand Over (FHO) setelah pekerjaan perbaikan,

pemeliharaan dan penyempurnaan dilaksanakan sesuai dengan permintaan direksi.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 9

X. GAMBAR REVISI DAN GAMBAR YANG DILAKSANAKAN (AS BUILT DRAWING) Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gamabr-gamabr, baik penyimpanan Itu atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan (gambar as build drawing), yang memperlihatkan dengan jelas perbedaan antara gambar-gambar kontrak dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan dalam waktu tidak lebih dari 4 (empat) hari setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus sudah selesai dilaksanakan. Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan pelaksanaan (as build dwaing) dakam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oeh pemborong

II. PEKERJAAN PEMATANGAN / PENIMBUNAN LAHAN A. TATA URUTAN PEKERJAAN PEMATANGAN / PENIMBUNAN LAHAN

Pekerjaan pematangan lahan ini mengacu / merujuk pada pekerjaan tanah yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini Pekerjaan pematangan / penimbunan lahan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian berdasarkan kondisi medan atau tanahnya yakni: 1. Medan yang berair seperti daearh rawa-rawa, pantai dll. 2. Medan Yang tidak berair tetapi cenderung tingkat kepadatan tanahnya rendah dan labil

untuk dilalui kendaraan yang melakukan penimbunan. 3. Medan yang tidak berair (bisa dilewati kendaraan untuk melakukan penimbunan) Olehnya itu pekerjaan pematangan lahan harus dikerjakan berdasarkan kondisi masing-masing dari tanah tersebut. Dari 3 jenis klasifikasi diatas, menuntut diperlakukan metode dan urutan-urutan kerja yang berbeda

1. Pematangan / Penimbunan Lahan Pada Daerah Pantai / Rawa-Rawa (Daerah Berair) Urutan kerja dan metodelogi untuk kondisi tanah seperti ini adal sbb: 1. Melakukan pengerukan dan pembuangan tanah dasar yang berkualias jelak. 2. Memasang dinding penahan ombak jika memiliki ombak yang besar, khusus untuk daerah

pantai 3. Membuat tanggul penahan tanah dan pemasangan cincin pada bagian pangkal talud.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 10

4. Memasang Getoxtile / Anyaman bambu 5. Menyiapkan pompa pengisap air 6. Melakukan penimbunan lapis demi lapis.

2. Pematangan / Penimbunan Lahan pada Medan Labil

Urutan kerja dan metodelogi untuk kondisi tanah seperti ini adal sbb: 1. Melakukan pengerukan dan pembuangan tanah dasar yang berkualias jelak. 2. Membuat tanggul penahan tanah. 3. Memasang Getoxtile/ Anyaman bambu 4. Menyiapkan pompa pengisap air 5. Melakukan penimbunan lapis demi lapis.

3. Pematangan / Penimbunan Lahan pada Medan Yang Stabil

Urutan kerja dan metodelogi untuk kondisi tanah seperti ini adal sbb: 1. Membuat tanggul penahan tanah yang dapat dikerjakan seiringan dengan pembangunan

talud itu sendiri. 2. Melakukan penimbunan lapis demi lapis.

B. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN LAHAN – ALAT BERAT (Cutt and Fill)

Pekerjaan Cut and Fill adalah pekerjaan menggali dan membuang, dimana galian dilakukan pada daerah yang tinggi dan selanjutnya dibuang atau dibawah ke daerah yang rendah. Hal ini dimaksudkan untuk meratakan permukaan tanah atau mendapatkan elevasi rencana. Galian dan penimbunan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga permukaan tanah betul-betul terbentuk sesuai dengan elevasi yang inginkan (lihat gambar).

1. Lingkup Pekerjaan Meliputi seluruh keseluruhan pengadaan peralatan, alat bantu serta unsur pendukung lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan galian (cutting) dan pembuangan/urugan/penimbunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau menurut permintaan Direksi. Dimana secara umum pekerjaan ini adalah untuk meratakan existing dari kondisi medan yang tinggi menjadi rendah dengan cara menggali tanah yang berlevasi tinggi dan selanjutnya. Secara keseluruhan, pekerjaan ini dilakukan secara mekanis yakni dengan menggunakan alat berat.

2. Peralatan Pekerjaan ini menggunakan peralatan / alat berat Bulldozer 100HP

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 11

Motor Greder Loader Wheeled Dumptruck 5 ton

3. Cara Pelaksanaan / Uraian dan asumsi: Uraian: Digali dengan Buldozer. Permukaan tanah dibentuk dan diratakan dengan Greder. Dimuat ke truck dengan loader. Membuang tanah menggunakan dump truck. Secara teknis, pelaksanaan penggalian dan penimbunan ini harus dilaksanakan dengan

cara memilah dan memilih hasil penggalian (cutting) yang layak untuk dijadikan timbunan, khususnya pada daerah tempat berdirinya bangunan.

Teknis pemilihan dan pemlihan yang dimaksud adalah dengan cara membuang tanah lapis permukaan (top soil) yang telah bercampur dengan bahan-bahan organik/sampah ke daerah di luar bangunan.

Bahan timbunan yang tidak layak atau bercampur dengan bahan organic, tidak diperkenankan sama sekali untuk dijadikan timbunan pada daerah bangunan dan harus dijauhkan dari lokasi bangunan.

Daerah luar bangunan yang dimaksud adalah daerah yang bukan menjadi tapak/ dudukan bangunan, yang diharapkan nantinya tempat tersebut bisa menjadi tempat terkonsolidasinya timbunan yang bercampur bahan organic tersebut, kecuali dinyatakan lain oleh diraksi.

Asumsi: Menggunakan alat berat (200 m3/hari) 20 % dibuang dilokasi tanpa diangkut dengan truck 80 % dibuang dan diangkut dengan truck Jarak 1 reet pp < 2 km 2,5 rit pp / jam / hari Dan pada daerah-daerah dimana terdapat pohon-pohon besar, maka harus dilakukan pembersihan/pencabutan sampai diakar pohon untuk menghindari terjadinya penurunan dikemudian hari.

C. PEKERJAAN PENIMBUNAN LAHAN – ALAT BERAT (Fill)

Pekerjaan Penimbunan adalah pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan elevasi rencana. Penimbunan ini dilakukan dengan cara mendatangkan material dari lokasi tertentu yang telah disetujui oleh pihak direksi untuk selanjutnya dipergunakan sebagai bahan pengisi/urugan pada daerah yang akan ditimbun. Jenis material yang digunakan adalah jenis tanah pilihan/sirtu alam atau pasir urug dari jenis berbutir kasar dan tajam. Penimbunan ini harus dibuat sedemkian rupa sehingga permukaan tanah betul-betul terbentuk sesuai dengan elevasi yang inginkan (lihat gambar).

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 12

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi seluruh keseluruhan pengadaan peralatan, alat bantu serta unsur pendukung lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan urugan/penimbunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau menurut permintaan Direksi. Secara keseluruhan, pekerjaan ini dilakukan secara semi mekanis atau mekanis yakni dengan menggunakan alat berat.

2. Peralatan Pekerjaan ini menggunakan peralatan / alat berat Bulldozer 100HP Mesin Gilas 3 roda Mesin Gilsa Bergetar Truck Tangki Air

3. Cara Pelaksanaan / Uraian dan asumsi: Uraian: Material dikirim ke lokasi pekerjaan. Penghamparan dengan Buldozer Pemadatan dengan mesin gilas 3 roda dan penyelesaian akhir dengan mesin gilas

bergetar. Asumsi: Menggunakan alat berat (120 m3/hari) Material pilihan dikirim kelokasi pekerjaan. Dan pada daerah-daerah dimana terdapat pohon-pohon besar, maka harus dilakukan pembersihan/pencabutan sampai diakar pohon untuk menghindari terjadinya penurunan dikemudian hari. Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas/Direksi

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 13

D. PEKERJAAN STABILITAS TANAH (GEOTEXTILE) 1. Umum

Geotextile harus memenuhi persyaratan spesifikasi secara penuh kontraktor diminta untuk menunjukkan 1 m2 contoh material yang disertai sertifikasi pabrik pembuat kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui. Contoh-contoh ini harus diseleksi oleh Direksi bersama-sama dengan contoh dari lapangan untuk disetujui.

2. Sifat-sifat Fisik

a. Geotextile harus terdiri dari serat kawat menerus dengan bahan polyproppylene kwalitas dari polymer terpakai harus bersertifikat dari pabrik, tahan terhadap asam dan alkali, rembesan.

b. Geotextile harus khusus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung terhadap air laut dan material-material yang mengandung semen, setelah 3 bulan dihamparkan pada daerah tropical.

c. Geotextile yang dihasilkan dari potongan-potongan bahan fiber, limbah fiber, hasil daur ulang dari fiber tidak dapat diterima.

d. Setiap roll geotextile yang dikirimkan ke lapangan harus mempunyai tingkat/kelas dan nomor produksi yang tertera jelas sepanjang lembaran dengan panjang interval tertentu untuk maksud pemeriksaan visual.

3. Penyimpanan dan Pemasangan

a. Geotextil yang dikirim ke lapangan harus dengan suatu pelindung yang membungkus material tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dan pemasangan gulungan geotextile tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik.

b. Pemasangan geotextile harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik Geotextile harus dihamparkan secara memanjang dengan tepat.

c. Overlap harus tepat untuk melindungi bagian dari lembaran selama pada waktu pelaksanaan dan sesudah itu selama masa operasi dari struktur. Penyambungan overlap dengan menggunakan pemanasan rendah harus dipertimbangkan asal dapat menghasilkan keseragaman sambungan overlap tersebut. Alternatif lain dari overlap dapat dilaksanakan dengan penjahit dengan menggunakan mesin jahit ketik ganda portabel dan khusus untuk benang polypropylane.

4. Sifat-Sifat Mekanika dan Hidrolik

Geotextile harus memenuhi persyaratan seperti yang tersebut di bawah ini : a. Masa minimum nominal sesuai dengan ASTM. D 3776 b. Ketebalan minimum di bawah tekanan pemampatan 200 KN/m2 dengan ASTM.D 1777. c. Penyebaran kelembaban di bawah tekanan vertikal 200 KN/m2 d. Kuat tekan CBR pada waktu pengujian sesuai dengan DIN 54307 e. Penyebaran daya rentang sesuai dengan ASTM.D. 4595. f. Pemanjangan minimum pada batas daya rentang sesuai dengan ASTM.D 4595.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 14

g. Daya tahan terhadap tekanan dinamis pada pengujian menggunakan metode, “Cone Drop”

h. Kemampuan pengaliran minimum (liter/m2/detik) di bawah tekanan vertikal 2 KN/m2 sesuai dengan standar Internasional yang berlaku.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas/Direksi

E. PEMBEBANAN 1. Umum

Pekerjaan ini mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan timbunan secara perlahan-lahan. b. Perlakuan dan pemantauan khusus tanah asli di bawah timbunan pada daerah-daerah

tertentu. c. Pendiaman timbunan beberapa saat untuk membiarkan terjadinya penurunan primer

(primary settlement). d. Pengujian dan analisa kekuatan geser tanah asli setelah masa pra-pembebanan.

2. Penerbitan Detail Konstruksi

Kontraktor harus menyerahkan detail konstruksi berupa jadwal pekerjaan dan potongan memanjang yang menunjukkan ketinggian-ketinggian timbunan sesuai dengan keadaan lapangan yang sesungguhnya sebelum pelaksanaan pekerjaan pra-pembebanan.

3. Jadwal Pekerjaan

a. Pekerjaan Pra-Pembebanan tidak boleh dimulai sebelum persetujuan tertulis Direksi Teknik diberikan dan cakupan pekerjaan diterbitkan.

b. Pekerjaan penimbunan untuk pra-pembebanan harus diselesaikan dalam waktu 4 (empat)

bulan sejak dimulai penghamparan. c. Kecepatan penimbunan harus sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan bagi

stabilitas timbunan dan daya dukung tanah asli. d. Pada daerah-daerah tertentu dapat dibuatkan jadwal pelaksanaan khusus berdasarkan

hasil penyelidikan tanah dan perhitungan sesuai kondisi lapangan yang sesungguhnya.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 15

4. Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memuaskan Setiap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan Spesifikasi harus diperbaiki, perbaikannya harus sesuai dengan bermacam-macam syarat untuk perbaikan pekerjaan yang tidak memuaskan yang diberikan dalam pasal Spefikasi ini yang berhubungan dengan pekerjaan atau material yang dimaksud. Jika pekerjaan yang tidak memuaskan itu sebagai akibat kelalaian Kontraktor atau ketidak patuhan Kontraktor dalam memenuhi persyaratan pasal ini maka seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5. Tinggi Timbunan

a. Tinggi Timbunan maksimum yang diijinkan harus berdasarkan analisa stabilitas dan daya dukung tanah asli dengan menggunakan kekuatan geser undrained (Cu) tanah asli yang sesuai dengan keadaan lapangan sesungguhnya.

b. Tinggi timbunan untuk pra-pembebanan ialah tinggi rencana timbunan untuk mendukung

struktur perkerasan dengan ketebalan minimum 1 (satu) meter, tetapi tetap memperhatikan ketinggian maksimum yang diijinkan.

c. Pada daerah dengan ketinggian maksimum, sebaiknya diadakan timbunan percobaan

(trial embankment) dengan panjang secukupnya dan diamati beberapa saat untuk memastikan tidak akan terjadi keruntuhan.

6. Lapis Terakhir Timbunan

CBR di atas lapis terakhir timbunan harus diuji dengan CBR Lapangan dengan interval seperti yang diinstruksikan oleh Direksi Teknik.

7. Alat-alat Pemantauan Pelaksanaan Penimbunan

Untuk menjamin keamanan dan kestabilan timbunan selama pelaksanaan kontraktor harus mengusulkan peralatan pemantauan yang memadai dan harus disetujui oleh Direksi Teknik sebelum pelaksanaan Timbunan dimulai.

8. Pengujian dan analisa kekuatan geser tanah Asli setelah masa pra pembebanan

a. Pada daerah-daerah dengan ketinggian kritis menurut pendapat Direksi Teknik harus dilakukan pengujian kekuatan geser Undrined (Cu) tanah asli dibawah timbunan.

b. Berdasarkan data Cu terbaru tersebut harus diadakan analisa stabilitas dan daya dukung tanah asli baik untuk keadaan selama pelaksanaan struktur. Jika diperlukan dapat dilakukan lagi pengujian Cu pada saat menjelang pelaksanaan konstruksi.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 16

F. URUGAN (TIMBUNAN) 1. Uraian

a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan

tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk konstruksi urugan, untuk urugan kembali galian atau galian pipa atau struktur dan untuk urugan umum yang diperlukan untuk membuat bentuk dimensi timbunan antara lain ketinggian yang sesuai persyaratan atau penampang melintangnya.

b. Urugan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini yaitu urugan pilihan khusus. Urugan

pilihan khusus akan digunakan di daerah timbunan badan jalan. c. Pekerjaan yang tidak termasuk bahan urugan yaitu material yang dipasang sebagai

landasan untuk pipa atau saluran beton, juga tidak termasuk material drainase berpori yang dipakai untuk maksud drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya butir halus akibat, filtrasi. Bahan urugan ini cukup dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.

2. Toleransi dimensi

a. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

b. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari air permukaan.

c. Permukaan akhir lereng timbunan harus tidak bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan.

d. Urugan tidak boleh dipasang dalam lapis yang lebih dari 20 cm tebal padat juga tidak dalam lapis yang kurang dari 10 cm tebal padat.

3. Pelaporan

a. Untuk setiap Urugan yang akan dibayar menurut ketentuan-ketentuan Seksi dari Spesifikasi ini Kontraktor diharuskan menyerahkan laporan dibawah ini kepada Direksi Teknik sebelum izin memulai pekerjaan disetujui: gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah

dipersiapkan untuk penempatan urugan; hasil pengujian kepadatan yang membuktikan pemadatan yang cukup dari permukaan

yang disiapkan dimana urugan ditempatkan, jika diperlukan menurut Pasal 3.2.3(1) (b) dibawah ini.

b. Kontraktor harus mengirim contoh-contoh bahan urugan kepada Direksi Teknik paling

lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai bahan urugan itu:

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 17

Dua contoh masing-masing 50 kg dari material, satu harus disimpan oleh Direksi

Teknik untuk rujukan selama masa kontrak; pernyataan perihal asal dan komposisi dari material yang diusulkan, bersama dengan

hasil pengujian laboratorium yang membuktikan sifat material tersebut memenuhi persyaratan sesuai Pasal 3.2.2.

c. Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut dalam bentuk tertulis kepada Direksi Teknik

segera setelah selesainya satu bagian dari pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi Teknik, tidak diperkenankan material lain dipasang diatas urugan terdahulu:

Hasil dari pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4. Hasil dari pengujian pengukuran permukaan dan data survei yang memeriksa bahwa

toleransi permukaan yang ditentukan dalam Pasal 3.2.1(3) dipenuhi.

4. Jadwal Kerja

a. Bagian yang baru dari timbunan badan jalan harus dibangun dengan menggunakan konstruksi setengah lebar jalan sehingga setiap saat jalan tetap terbuka untuk lalu lintas.

b. Untuk mencegah gangguan pada konstruksi tembok kepala dan tembok sayap jembatan, Kontraktor diharuskan, pada titik-titik yang ditetapkan oleh Direksi Teknik; menunda sebahagian pekerjaan urugan untuk pembentukan jalan pendekat (oprit) ke struktur tersebut hingga penanganan struktur lancar tanpa adanya gangguan/resiko sebagai akibat pelaksanaan dari opritan.

5. Kondisi Tempat Kerja

a. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan tetap kering sebelum dan selama pekerjaan pemasangan dan pemadatan berlangsung, untuk itu bahan urugan selama konstruksi harus memiliki kemiringan yang cukup untuk membantu drainase dari aliran air hujan dan harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana mungkin, air dari tempat kerja harus dibuang kedalam sistim drainase permanen. Cara yang memadai untuk menjebak lumpur harus diadakan pada bagian darurat yang mengalir kedalam sistim drainase permanen.

b. Kontraktor harus menjamin di tempat kerja tersedia air yang cukup untuk pengendalian

kelembaban timbunan selama operasi pemasangan dan pemadatan. 6. Perbaikan dari Urugan yang tak memuaskan atau tidak stabil

a. Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang diisyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan yang diisyaratkan dalam Pasal 3.2.1(3) harus diperbaiki dengan menggaru permukaan dan membuang atau menambah material sebagaimana diperlukan yang dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 18

b. Urugan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal kadar airnya kurang memenuhi persyaratan dalam Pasal 3.2.2(3)(b) atau seperti yang diperintahkan Direksi Teknik, maka harus diperbaiki dengan mengganggu material,disusul dengan penyiraman air secukupnya dan dicampur dengan menggunakan ”motor grader” atau peralatan lain yang disetujui.

c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dimana kadar airnya melampaui kadar air yang diisyaratkan dalam Pasal 3.2.2(3)(b) atau sebagaimana diperintahkan Direksi Teknik, harus diperbaiki ulang dengan menggaru material, disusul dengan penggunaan motor grader berulang-ulang atau oleh alat lainnya dengan selang waktu istirahat ketika penanganan, dalam cuaca yang kering. Cara lain, atau jika pengeringan tak dapat dicapai dengan cara mengaduk atau membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Teknik dapat memerintahkan untuk mengeluarkan bahan tersebut dari pekerjaan dan menggantikannya dengan bahan kering yang lebih cocok.

d. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain setelah

dipadatkan dalam batasan Persyaratan ini biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asal sifat material dan kerataan permukaan masih memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

7. Pengembalian bentuk Pekerjaan menyusul pengajian

Seluruh lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat dengan pengujian kepadatan atau yang lainnya harus diurut kembali oleh Kontraktor secepatnya dan dipadatkan hingga mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang diisyaratkan oleh Spesifikasi ini.

8. Pembatasan oleh Cuaca

Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau lainnya bila kadar air material diluar rentang yang ditentukan .

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 19

G. MATERIAL 1. Sumber Material

Bahan urugan harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam AMDAL dan Pengguna Jasa serta disetujui oleh Direksi Teknik.

2. Timbunan / Material Pilihan

a. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh pihak Direksi.

b. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi yang

diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut ”Unified Casagranda Soil Clasifiaction System”. Bila penggunaan tanah berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi.

c. Tanah sangat expensiv yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat

pengembangan yang diklasifikasikan AASHTO T258 sebagai ”very high” atau ”extra high” tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan.

3. Urugan Pilihan Khusus

a. Urugan hanya boleh diklasifikasi sebagai ”Urugan Pilihan Khusus” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana urugan pilihan khusus telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknik. Seluruh urugan lain yang digunakan harus dipandang sebagai urugan biasa (atau drainase porous bila ditentukan atau disetujui dari Spesifikasi ini).

b. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan khusus harus terdiri dari bahan tanah

atau padas yang memenuhi persyaratan untuk urugan pilihan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193, memiliki CBR paling sedikit 20% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan AASHTO T 99 dan mempunyai Indeks Plastisitas maksimum 6%.

c. Bila digunakan dalam keadaan dimana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir tidak

dapat dihindari, urugan pilihan khusus haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya.

d. Bila digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya

dimana kuat geser penting tetapi dijumpai kondisi pemadatan normal dan kering, urugan pilihan dapat dari padas atau kerikil berlempung bergradasi baik atau lempung berpasir

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 20

atau lempung berplastisitas rendah. Tipe dari bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Teknik akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau dibuang, atau pada tekanan yang akan dipikul.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

H. PEMASANGAN DAN PEMADATAN URUGAN – ALAT BERAT 1. Penyiapan Tempat Kerja

Sebelum pemasangan urugan pada suatu tempat, seluruh bahan yang tidak memenuhi harus telah dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.

a. Bila tinggi dari urugan satu meter atau kurang, dasar pondasi dari urugan harus

dipadatkan benar-benar (termasuk penggaruan dan pengeringan atau pembasahan apabila diperlukan) sehingga 15 cm bagian atas memenuhi persyaratan kepadatan yang ditentukan untuk urugan yang dipasang diatasnya.

b. Bila urugan akan dibangun pada tepi bukit atau ditempatkan pada timbunan yang ada atau

yang baru dibangun, maka lereng yang ada harus digali untuk membentuk teras dengan lebar cukup untuk memungkinkan pemadatan dengan peralatan sewaktu urugan dipasang dalam lapis horizontal.

2. Pemasangan Urugan

a. Urugan harus dibawa ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar merata dalam lapis yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan. Bila lebih dari satu lapis akan dipasang, lapis-lapis tersebut sedapat mungkin harus sama tebalnya.

b. Urugan tanah umumnya harus diangkut langsung dari lokasi sumber material ketempat

permukaan yang telah dipersiapkan sewaktu cuaca kering dan disebar. Penimbunan stok tanah urug biasanya tidak diperbolehkan, terutama selama musim hujan.

c. Dalam penempatan urugan diatas atau terhadap selimut pasir atau bahan drainase

porous, harus diperhatikan agar tidak terjadi pencampuran dua bahan tersebut. Dalam hal pembentukan drainase vertikal, pemisah yang jelas harus diberikan antara kedua bahan dapat dijamin oleh penggunaan acuan sementara dari pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik sewaktu pengisian urugan dan drainase porous dilaksanakan.

d. Urugan kembali diatas pipa dan dibelakang struktur harus dilaksanakan secara sistematis

dan secepat mungkin menyusul pemasangan pipa atau struktur. Akan tetapi sebelum

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 21

pengurugan paling sedikit harus diberikan waktu 8 jam setelah pemberian adukan pada sambungan-sambungan pipa atau pengecoran struktur beton dengan gaya berat, pasangan batu atau pasangan batu dengan adukan. Periode 14 hari harus diberikan sebelum pengurugan disekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan adukan.

e. Bila timbunan akan diperlebar, lereng dari timbunan yang ada harus disiapkan dengan

membuang seluruh tetumbuhan permukaan dan dibuat bertangga sehingga urugan yang baru terkunci kepada timbunan yang lama sampai memuaskan Direksi Teknik. Selanjutnya urugan yang diperlebar harus dibangun secara horizontal sampai dengan ketinggian tanah dasar, yang selanjutnya harus ditutup secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah sampai setinggi permukaan jalan yang ada sehingga bagian yang diperlebar dapat digunakan oleh lalu lintas secepatnya, yang memungkinkan pembangunan dilanjutkan ke sisi jalan lainnya jika diperlukan.

3. Pemadatan dari Urugan

a. Langsung setelah pemasangan dan penghamparan urugan, masing-masing lapis harus dipadatkan benar-benar dengan peralatan pemadat yang memadai yang disetujui Direksi Teknik hingga mencapai kepadatan yang ditentukan dalam Pasal 3.4 dari Seksi ini.

b. Pemadatan dari urugan tanah harus dilaksanakan hanya bila kadar air dari material berada dalam rentang kurang dari 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bila tanah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 99.

c. Seluruh urugan padas harus ditutup dengan satu atau lebih lapisan setebal 20 cm dari

bahan bergradasi baik yang tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm dan sanggup mengisi rongga-rongga pada padas bagian atas urugan. Lapis penutup ini akan dibangun sampai kepadatan yang diisyaratkan untuk urugan tanah yang diberikan dalam Psal 3.4 dibawah.

d. Masing-masing lapis dari urugan yang dipasang harus dipadatkan seperti yang ditentukan,

diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Direksi Teknik sebelum lapis berikutnya dipasang.

e. Timbunan harus dipadatkan mulai pada tepi luar dan berlanjut ke arah sumbu jalan sedemikian sehingga masing-masing bagian menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana mungkin, lalu lintas alat konstruksi harus dilewatkan atas urugan dan arahnya terus berubah-ubah untuk menyebarkan usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

f. Bila bahan urugan akan dipasang pada kedua sisi dari pipa atau saluran beton atau

struktur, maka operasi harus dilakukan agar urugan selalu kira-kira sama tingginya pada kedua sisi struktur.

g. Bila bahan urugan dapat ditimbun pada satu sisi dari tembok kepala, atau tembok sayap,

pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, harus diperhatikan agar tempat

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 22

bersebelahan dengan struktur jangan dipadatkan sedemikian sehingga menyebabkan bergesernya struktur atau timbul tekanan yang berlebih pada struktur.

h. Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan disebelah ujung dari jembatan tidak boleh

ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang sampai struktur jembatan atas telah dipasang.

Urugan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas konstruksi, harus dipasang dalam lapisan horizontal yang tidak lebih 15 cm tebal gembur dan secara menyeluruh dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) minimum seberat 10 kg. Harus diperhatikan secara khusus untuk menjamin pemadatan yang memuaskan dibawah dan ditepi pipa untuk mencegah rongga dan untuk menjamin pipa betul-betul terdukung.

I. JAMINAN MUTU 1. Pengendalian Mutu Bahan

a. Jumlah dari data pendukung hasil uji yang diperlukan untuk persetujuan awal dari mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Teknik, tetapi akan mencakup seluruh pengujian paling sedikit tiga contoh yang mewakili dari sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentangan mutu yang cenderung dijumpai dari sumber.

b. Menyusul persetujuan dari mutu bahan urugan yang diusulkan, pengujian mutu bahan

selanjutnya akan diulang atas dasar pertimbangan Direksi Teknik, dalam hal diamati perubahan dalam bahan atau dalam sumbernya.

c. Program untuk pengendalian pengujian bahan secara rutin akan dilakukan untuk

mengendalikan perubahan yang ada dalam bahan yang dibawa ke tempat kerja. Cakupan dari pengujian harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan urugan dari setiap sumber paling sedikit harus dilakukan satu penentuan dari Aktivitas.

2. Persyaratan Kepadatan Untuk Urugan Tanah

a. Lapis yang lebih dalam dari 30 cm dibawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% dari kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T 99. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10% bahan yang tertahan pada saringan ¾ inci, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus diadakan penyesuaian untuk bahan yang terlalu besar tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 23

b. Lapis pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% dari kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T 99.

c. Pengujian kepadatan harus dilakukan pada masing-masing lapis dari urugan yang

dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 191 dan jika hasil dari suatu pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari yang diisyaratkan maka Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebut. Pengujian dilakukan sampai kedalaman dari lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Teknik, tetapi harus tidak berselang lebih dari 200 m. untuk urugan kembali disekitar struktur, atau pada galian gorong-gorong, paling sedikit harus dilaksanakan satu pengujian untuk satu lapis urugan yang dipasang. Dalam timbunan, paling sedikit satu pengujian harus dilakukan dalam setiap 100 meter kubik urugan yang dipasang.

3. Kriteria pemadatan untuk urugan padas

Pemasangan urugan padas dan pemadatannya harus dilaksanakan dengan menggunakan grid rollers atau vibratory compactor atau crawler tractor yang beratnya minimum 20 ton, atau peralatan berat lainnya yang serupa. Pemadatan harus dilakukan dalam arah memanjang sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke arah sumbu, dan harus dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak dibawah peralatan berat. Masing-masing lapis harus terdiri dari padas yang cukup baik gradasinya dan seluruh rongga pada permukaan harus diisi dengan pecahan-pecahan sebelum lapis berikutnya ditempatkan. Padas tidak boleh dipergunakan pada lapis 15 cm paling atas dari timbunan dan tidak boleh ada batu dengan dimensi melebihi 10 cm boleh disertakan dalam lapis atas ini.

4. Percobaan pemadatan

a. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemilihan peralatan dan metoda untuk mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan. Dalam hal bahwa Kontraktor tidak sanggup mencapai kepadatan yang diisyaratkan.

b. Percobaan lapangan harus dilakukan dengan jumlah lintasan peralatan pemadat dan

kadar air diubah-ubah sehingga kepadatan yang diisyaratkan tercapai sehingga memuaskan Direksi Teknik. Hasil dari percobaan lapangan ini selanjutnya harus digunakan untuk menetapkan jumlah lintasan, tipe dari peralatan pemadat dan kadar air dari pemadatan tersebut.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 24

III. KETENTUAN / TAMBAHAN & PEKERJAAN PENGUJIAN

A. PEKERJAAN PEMBONGKARAN (lihat BQ) Pekerjaan pembongkaran yang dimaksud dalam hal ini adalah adalah pembongkaran existing untuk pelaksanaan pembangunan yang sifatnya rehabilitasi / perbaikan atau pembangunan baru. Pekerjaan pembongkaran meliputi: 1. Pekerjaan Pembongkaran Beton Existing / Plat Lantai Beton Bertulang

Pembongkaran lantai beton bertulang mencakup pembongkaran plat lantai untuk pemancangan / pile cap, pelepasan lantai hall dari struktur gedung utama, pelepasan sloef / balok lantai dari struktur bangunan utama, loading test untuk pondasi sumuran existing, sondir tanah dll. Motede pelaksanaan dari pembongkaran ini adalah dengan cara membetel, memutus tulangan dan membengkokkan tulangan untuk keperluan menggali dll. Pembongkaran Atap, kuda-kuda dan rangka kap, plafond, dinding tembok dan kusen-kusen yang tidak sesuai dengan gambar rencana. Pembongkaran dilakukang dengan sangat hati-hati sehingga tidak menimbulkan efek merusak pada konstruksi yang seharusnya dipertahankan/dipakai kembali. Setelah dibongkar Pemborong bertanggungjawab terhadap pengangkutan bekas bongkaran hingga keluar lokasi site. Seluruh material yang dibongkar menjadi milik owner, sehingga penggunaannya harus didiskusikan bersama dengan direksi dan owner. Pekerjaan pembongkaran hanya dapat dimulai apabila telah mendapat izin tertulis dari pengawas atau direksi. Dan rekanan harus meminta kepada direksi agar pelaksanaan pembongkaran dapat dilihat langsung paling tidak pada awal pembongkaran.

2. Pekerjaan Pembongkaran Yang Tidak Sesuai / Cacat

Pekerjaan pembongkaran yang dimaksud adalah pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar rencana atau spesifikasi yang izinkan. Atau adanya kerusakan yang mengakibatkan sebagian atau seluruhnya dari pekerjaan / bagian dari bangunan tersebut harus dibongkar untuk keperluan perbaikan.

B. PEKERJAAN PERBAIKAN (lihat BQ) Pekerjaan perbaikan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cara mengganti atau memperbaiki hasil pekerjaan yang ada yang tidak memenuhi spesifikasi teknis. Penanganan atau metode perbaikan dikerjakan atau mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan pada masing-masing pekerjaan.

C. PEKERJAAN LABORATORIUM / TEST, OLAH DATA DAN PELAPORAN

Selain pengetesan-pengetesan, uji laboratorium dan lain-lain yang disebutkan pada masing-masing sub bab dalam RKS ini. Sesuai dengan BQ, pekerjaan pengetesan yang disebutkan di dalamnya juga harus dilakukan oleh rekanan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 25

Olah Data dan Pelaporan: Olah data dan pelaporan harus segera dibuat secepatnya setelah dilakukan pengetesan / tes, dibuat beberapa rangkap dan segera disampaikan kepada direksi atau pengawas.

IV. PEKERJAAN SIPIL

A. PEKERJAAN PILE CAB PONDASI PANCANG

5. Lingkup Pekerjaan Secara umum, pekerjaan Ini meliputi pengadaan material / bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai selesai, sesuai petunjuk gambar rencana / detail. Secara khusus pekerjaan ini meliputi: Pekerjaan galian tanah Pekerjaan bekisting Pekerjaan pembesian Pekerjaan beton

6. Pengendalian / Rujukan Pekerjaan

1. Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang tertara dalam: NI – 2 – PBI 1971 NI – 3 – 1970 NI – 5 – 1961 NI – 8 – 1974 STKM – JIS G 3445 PB 1989

2. PEKERJAAN TANAH (yang ada di dalam RKS ini) 3. PEKERJAAN BETON (yang ada di dalam RKS ini)

7. Bahan-Bahan

Besi beton Bekisting Beton mutu K225 (lihat BQ) Lihat “PEKERJAAN BETON”

8. Syarat-Syarat Umum:

i. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna sebgaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana / detail.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 26

ii. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat. iii. Setiap bagian pekerjaan yang buruk (tidak sesuai spesifikasi dan gambar rencana / detail)

akan ditolak dan harus diganti. iv. Tanah dasar tempat dudukan pondasi poer harus dalam kondisi padat 100%. v. Pondasi harus didudukkan pada tanah asli dan bukan pada tanah timbunan. vi. Pengecoran hanya dapat dilakukan atas persetujuan pengawas / direksi baik secara

tertulis atau lisan, dan selama pengecoran berlangsung, harus disaksikan oleh pihak pengawas / direksi.

vii. Selain syarat-syarat yang disebutkan diatas, pekerjaan pondasi ini juga harus merujuk kepada “PEKERJAAN BETON”

9. Metode Pelaksanaan i. Melakukan pengukuran dengan cara memasang bowplank atau dengan menggunakan

theodolite untuk menentukan titik-titik pondasi. ii. Menggali tanah sampai pada kedalaman seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. iii. Melakukan pemadatan tanah dasar untuk dudukan pondasi poer dengan cara stamper

sebelum dialasi dengan pasir urug. iv. Pasir urug yang telah dihampar harus kembali ditumbuk dan disiram air. v. Membuat lantai kerja dengan beton rabat 1:3:5, tebal, lihat gambar detail. vi. Membuat atau merakit pembesian seperti yang ditunjukkan dalam gambar detail dan

selanjutnya dipasangkan diatas lantai kerja. vii. Memasang bekisting pondasi. viii. Melakukan pengecoran ix. Selain metode pelaksanaan yang disebutkan diatas, pekerjaan ini juga harus mengikuti

metide pelaksanaan pada “PEKERJAAN BETON”.

B. PEKERJAAN TANAH

1. GALIAN TANAH

Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman, kemiringan dan lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti yang dinyatakan dalam gambar, tanah yang dianggap baik oleh pengawas dapat digunakan lagi. Untuk urugan atau dibuang tergantung instruksi Pemberi Tugas.

Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua pasangan lainnya dibawah tanah seperti : rollag atau sloof, semua saluran-saluran, penanaman pohon dan lain-lain yang dilakukan sesuai dengan Rencana Gambar. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila itu terjadi, pengurukan kembali harus dilakukan dengan pemasangan atau beton tumbuk tanpa biaya tambahan dari pemberi tugas.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 27

Pada bagian-bagian galian yang dianggap sudah langsor, kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan atau cara lain. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat longsornya tanah dengan alasan apapun menjadi tanggung jawab kontraktor. Pengeringan tempat kerja Untuk melaksanakan, tempat kerja utama galian pondasi harus dalam keadaan bebas air, untuk itu kontraktor harus menyediakan alat-alat pengering dalam keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah yang bisa menjamin kelancaran pekerjaan.

2. PERLINDUNGAN PADA BENDA-BENDA YANG BERFAEDAH DAN PEKERJAAN Semua saluran-saluran yang masih berjalan; roil, air, listrik atau benda-benda lain yang berfaedah harus di lindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan. Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti oleh Pemborong atau beban Pemborong. Bila Benda-benda tersebut di atas itu ada dan masih berfungsi dan tidak dinyatakan dalam gambar dan yang tidak diberitahukan kepada pemborong dan kini membutuhkan perlindungan atau perlu ditempatkan kembali, maka Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjamin agar benda-benda itu tetap berjalan lancar dan tidak mendapat gangguan.

Bila terganggu karena operasi pekerjaan Pemborong, maka ia harus segera mengambil langkah-langkah dengan jalan membetulkan agar dapat berfungsi terus tanpa penambahan biaya dari pemberi tugas.

Adakan pemeliharaan selama pekerjaan berjalan dan perlindungan yang diminta oleh jenis dan sifat pekerjaan.

Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah yang berada sekelilingnya harus dilindungi dari erosi yang mungkin terjadi dengan tanggul-tanggul tanah dan selokan-selokan sementara.

Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir lubang galian dan tidak ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok, bahan atau cara membuat lainnya, dalam hal ini Pemborong harus bertanggung jawab atas segala kerusakan terhadap bangunan-bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum, gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul-tanggul lubang galian.

3. PEMBUANGAN TANAH BEKAS GALIAN

Apabila dianggap perlu, tanah dari pekerjaan penggalian yang telah dikerjakan supaya dibaung ke tempat yang telah mendapt ijin dari pemerintah setempat / Direksi Pekerjaan,

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 28

yang tidak menggangu jalur lalu lintas, arus sungai maupun tempat yang dekat dengan pemukiman penduduk.

4. PERLINDUNGAN TERHADAP GANGGUAN AIR

Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, Pemborong harus melindungi seluruh site dari gangguan air ataupun erosi. Untuk itu termasuk pembuatan selokan-selokan sementara, sumur-sumur pompa atau lainnya yang dapat mencegah kerusakan terhadap hasil pekerjaan ataupun yang mungkin menghambat jalannya pekerjaan.

5. PERLINDUNGAN TERHADAP SARANA UTILITAS Semua sarana air buangan, air minum, listrik dan sarana utilitas lainnya yang masih berjalan harus dilindungi dari perusakan dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki dan dibetulkan oleh Pemborong atas biaya Pemborong.

6. URUGAN TANAH /TIMBUNAN ( BEKAS GALIAN ) DAN URUGAN PASIR

Urugan Tanah untuk Daerah Bangunan:

1) Pengurugan kembali tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang dibangun yang bakal ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.

2) Pengurugan sekitar pondasi, septitank dan lain-lain yang dibangun harus dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah, kecuali jika ada persetujuan Pemberi Tugas. Hanya bahan yang telah disetujui boleh dipakai untuk urugan dan ini harus ditaruh lapisan demi lapisan yang masing-masing tebalnya tidak boleh melebihi 5 cm.

3) Tiap lapisan harus ditibris betul-betul dan dikuatkan, sebaiknya dengan memakai alat mesin dan tidak boleh dicampur dengan air, kecuali jika dikehendaki dan disetujui oleh Direksi.

4) Urugan harus dilakukan lapis demi lapis denagn ketebalan tidak melebihi 20 cm, setiap lpis harus diapdatkan dengan hand compactor, tampi roller atau steel wheels power roller. Roller yang digunakan untuk mencegah kerusakan struktur yang telah ada atau pada tempat-tempat yang sulit alat besar.

5) Tanah urugan yang terlalu kering harus dibasahi dulu sebelum sambil digilas dipadatkan. 6) Setiap tanah harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala macam sampah

atau kotoran. Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah lading atau tanah berpasir dan tidak terlalu basah).

7) Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor) dan tidak dibenarkan hanya menggunakan timbers.

8) Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkarkan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 29

Urugan pasir / tanah: 1) Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah semua lantai setelah timbunan tanah

dipadatkan. minimal 15cm dan dibawah rabat setebal 10cm, kecuali ditentukan lain dalam gambar.

2) Lapisan pasir harus dipadatkan dengan disiram air (sampai jenuh air) dan diratakan.

7. PEMADATAN

a. Penjelasan tentang pekerjaan ini tidak terpisahkan dan berhubungan dengan pekerjaan pengurugan tanah. Selama pemadatan kontraktor harus memperbaiki pekerjaan pemadatan dengan bahan yang sesuai dengan persyaratan. Dan pemadatan tersebut supaya dilakukan setiap ketinggian 20 cm sambil disiram air.

b. Pemadatan Tanah yang dilakukan pada daerah tapak bangunan dan titik titik pondasi dan

jalur pondasi serta jalan-jalan / jalan harus mencapai minimal 98 % kepadatan maksimum,. Untuk daerah luar tapak bangunan sekurang-kurangnnya 95 % kepadatan maksimum.

c. Standard kepadatan maksimum sesuai dengan standard proktor, kecuali kalau ditentukan

lain oleh Pemberi Tugas. d. Pemadatan dari urugan tanah harus dilaksanakan hanya bila kadar air dari material

berada dalam rentang kurang dari 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bila tanah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 99.

e. Seluruh urugan padas harus ditutup dengan satu atau lebih lapisan setebal 20 cm dari

bahan bergradasi baik yang tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm dan sanggup mengisi rongga-rongga pada padas bagian atas urugan. Lapis penutup ini akan dibangun sampai kepadatan yang diisyaratkan. untuk urugan tanah.

f. Masing-masing lapis dari urugan yang dipasang harus dipadatkan seperti yang ditentukan,

diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Direksi Teknik sebelum lapis berikutnya dipasang. g. Timbunan harus dipadatkan mulai pada tepi luar dan berlanjut ke arah sumbu jalan

sedemikian sehingga masing-masing bagian menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana mungkin, lalu lintas alat konstrksi harus dilewatkan atas urugan dan arahnya terus berubah-ubah untuk menyebarkan usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

h. Bila bahan urugan akan dipasang pada kedua sisi dari pipa atau saluran beton atau

struktur, maka operasi harus dilakukan agar urugan selalu kira-kira sama tingginya pada kedua sisi struktur.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 30

i. Bila bahan urugan dapat ditimbun pada satu sisi dari tembok kepala, atau tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, harus diperhatikan agar tempat bersebelahan dengan struktur jangan dipadatkan sedemikian sehingga menyebabkan bergesernya struktur atau timbul tekanan yang berlebih pada struktur.

j. Urugan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas

konstruksi, harus dipasang dalam lapisan horizontal yang tidak lebih 15 cm tebal gembur dan secara menyeluruh dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) minimum seberat 10 kg. Harus diperhatikan secara khusus untuk menjamin pemadatan yang memuaskan dibawah dan ditepi pipa untuk mencegah rongga dan untuk menjamin pipa betul-betul terdukung.

8. BAHAN URUGAN Timbunan / Material Pilihan

1. Bahan urugan dapat berupa urugan padat dari campuran pasir dan batu dengan diameter

+ 10 cm, tanpa ada campuran tanah. Adapun perbandingan banyaknya pasir dengan batu tersebut 2:3. pasir yang digunakan bukan pasir pasang , tapi pasir urug yang berbutir kasar dan tajam.

2. Didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari tempat-tempat/sumber-sumber di

luar tanah bangunan yang bebas dari akar-akaran, bahan organic, sampah dan batu-batuan yang lebih besar dari 10 cm dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.

3. Bila terdapat bahan urug yang tidak memuaskan untuk pemadatan seperti diuraikan di

atas, maka bahan urug itu harus diganti dengan pasir urug (fill sand) 4. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi yang

diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut ”Unified Casagranda Soil Clasifiaction System”. Bila penggunaan tanah berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi.

5. Tanah sangat expensiv yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat

pengembangan yang diklasifikasikan AASHTO T258 sebagai ”very high” atau ”extra high” tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan.

Timbunan / Urugan Pilihan Khusus

1. Urugan hanya boleh diklasifikasi sebagai ”Urugan Pilihan Khusus” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana urugan pilihan khusus telah ditentukan atau disetujui

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 31

secara tertulis oleh Direksi Teknik. Seluruh urugan lain yang digunakan harus dipandang sebagai urugan biasa (atau drainase porous bila ditentukan atau disetujui dari Spesifikasi ini).

2. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan khusus harus terdiri dari bahan tanah

atau padas yang memenuhi persyaratan untuk urugan pilihan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193, memiliki CBR paling sedikit 20% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan AASHTO T 99 dan mempunyai Indeks Plastisitas maksimum 6%.

3. Bila digunakan dalam keadaan dimana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir tidak

dapat dihindari, urugan pilihan khusus haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya.

4. Bila digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya

dimana kuat geser penting tetapi dijumpai kondisi pemadatan normal dan kering, urugan pilihan dapat dari padas atau kerikil berlempung bergradasi baik atau lempung berpasir atau lempung berplastisitas rendah. Tipe dari bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Teknik akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau dibuang, atau pada tekanan yang akan dipikul.

9. PERATAAN TERAKHIR

Semua daerah yang dicakup Proyek termasuk bagian-bagian yang digali dan diurug, dan daerah-daerah transisi yang berdekatan harus diratakan secara licin dan sama dan bebas dari permukaan-permukaan yang tidak beraturan. Harus diusahakan agar permukaan tanah memiliki kemiringan 2% dari arah bangunan, kecuali bilamana dinyatakan lain dalam gambar.

10. PEMERIKSAAN PEKERJAAN TANAH

a. Pekerjaan pemadatan tanah diperiksa dan ditest oleh Laboratoriun Tanah yang ditunjuk oleh Direksi.

b. Tugas pekerjaan yang disampaikan pada Laboratorium Tanah ditentukan oleh pengawas / direksi yang pada umumnya terdiri dari: Cara mengurug dan pemadatan Test kepadatan untuk semua fill & back fill (compaction test) dan pemeriksaan bahan

urug. Mengirimkan laporan-laporan hasil pemadatan kepada Arsitek.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 32

11. PEMBERSIHAN

Pembersihan semua bahan bekas galian yang berlebihan yang tidak dipakai untuk fill, back fill atau grading dan semua sampah dan bekas bongkaran bangunan harus dibuang dari tanah bangunan.

C. PEKERJAAN PEMASANGAN BATU GUNUNG

1. Batukali /batu gunung yang digunakan harus batu kali/ gunung dari hasil pecahan-pecahan yang berukuran 10-15 cm kecuali > 15 cm hanya untuk penghamparan batu kosong yang berfungsi sebagai pemecah ombak dan jenis batu yang digunakan harus yang keras, berwarna hitam keabu-abuan, sama sekali tidak boleh menggunakan batu-batu bulat berkulit lepas. Semua pasangan batu kali /gunung dilaksanakan dengan campuran yang sudah ditentukan dalam kontrak dan disetujui Direksi baik kwalitas material maupun campurannya.

2. Pasir pasngan yang dipergunakan untuk bahan adukan harus terdiri dari butir-butir yang bersih dari segala jenis kotoran dan tidak mengandung lempung, garam atau unsur organis lainnya.

3. Pasir urug atau lapisan dasar pondasi harus memenuhi ketentuan yang berlaku dan dipadatkan sesuai perintah Direksi.

4. Adukan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari 1 semen dan 4 pasir berdasarkan perbandingan volume. Air yang dipergunakan untuk campuran harus bersih dari endapan lumpur dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi warna dan baunya. Air yang mengandung garam akibat pasang surut laut tidak boleh dipakai. Adukan harus dibuat dalam jumlah terbatas dan hanya untuk penggunaan langsung. Adukan yang dalam 30 menit dibuat belum dipergunakan, harus disingkirkan dan tak boleh dipakai lagi.

5. Pekerjaan pasangan diharuskan dilaksanakan dalam keadaan kering. 6. Pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 4 Ps. Pekerjaan harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh hubungan yang menyatu. Batu-batu disusun sedemikian rupa, sehingga terdapat 3 bidang/muka mendapat perekat/adukan. Pada waktu pemasangan batu kali, keadaan galian harus kering, dan apabila terdapat genangan air harus dipompa lebih dulu.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 33

D. PEKERJAAN BETON

Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang tertara dalam :

NI – 2 – PBI 1971 NI – 3 – 1970 NI – 5 – 1961 NI – 8 – 1974 STKM – JIS G 3445 PB 1989

Material Bahan Beton

1. S e m e n

Yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis merk dan mutu yang baik atas persetujuan direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang tidak boleh digunakan adalah :

Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya. Kantong zaknya telah sobek. Semen yang tertumpah Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam. Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari. Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban lantai atau percikan air.

2. Pasir Beton

Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta

bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis lainnya. Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat – alat

pemecahan batu. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan organis

lainnya. Pasir harus terhindar dari batu – batu tajam dan keras. Butir – butir halus bersifat kekal,

tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering). Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi

syarat – syarat PBI 71 Bab 3.3. atau SK-SNI Bab.I

3. Kerikil/Batu Pecah Beton

Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan – batuan yang diperoleh dari pemecahan batu.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 34

Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan – bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.

Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971 Bab 3. Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras serta dihindarkan terjadinya

pengotoran serta tercampur adukan. Bahan untuk batu gunung keculi dipersyaratan lain, harus sesuai dengan PUBB 1977 NI-

3. Batu gunung / kali yang digunakan berukuran sesuai standar kebutuhan untuk pondasi

dan untuk pasangan batu kosong bahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidak keropos.

Kerikil/batu pecah beton sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih (bila kotor). Penumpukan bahan kerikil/batu pecah beton harus dipisahkan dengan material lain.

4. Air

Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam, alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.

5. Additive

Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZZOLITH 300 R atau setaraf. Bahan tersebut harus disetujui oleh Pengawas. Additive yang mengandung chloride atau tidak boleh dipergunakan.

6. Takaran Material Beton

Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya menggunakan

skop/diperkirakan saja. Takaran yang diperbolehkan adalah ukuran dan bahan sama, antara lain seperti : ember, drum plastik, atau tong dari kayu dengan standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran K 250 atau 275.

Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab 4.7. termasuk slump test maupun compression test. Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar site oleh kontraktor.

Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI. 1997 untuk perbaikan beton yang harus dilakukan. Mutu beton harus K.250 atau K.275. pemboran harus membuat mixed desain untuk ditujukkan dan disetujui Direksi sebelum mulai dengan pengecoran dan pada tiap perobahan sumber pengambilan agregat.

7. Besi Beton

Besi beton yang digunakan adalah mutu yang ssesuai dengan spesifikasi dan kekuatan

konstruksi yang diperlukan yaitu baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat – cacat

seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PBI 1985.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 35

Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja (sesuai standar SII), memenuhi batas toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan dalam PBI 1971.

Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Biaya menjadi tanggungan kontraktor.

Batang baja/besi beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Harus disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu panjang.

Besi beton harus bersih dari lapisan, minyak, karat bebas dari cacat seperti retak, bengkok – bengkok dan lain – lain sebagainya serta harus berpenampang, bulat dan memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI – 1971.

8. Pekerjaan Pembesian Beton

Pembesian/rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan diukur dengan

mm (millimeter) untuk besaran diameternya. Ikatan besi beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat selama

pengecoran & selimut beton harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam PBI 1971. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan potongan besi

minimal sama dengan diameter besi tersebut. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan standar PBI-

1971 adalah minimal 2,5 cm anatara besi. Ketentuan – ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI – 1971. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI

– 2 Bab. 3.7.

9. Jenis dan Mutu Beton

Beton bertulang K 250 (mutu f'c=21,7 Mpa, slump (12 ± 2) cm, w/c=0,56), digunakan pada pekerjaan Sloef, kolom praktis (kekuatan tekan beton harus didasarkan pada test pengujian/test kubus).

Beton bertulang K 275 (mutu f'c=24 Mpa, slump (12 ± 2) cm, w/c=0,53), digunakan pada pekerjaan struktur seperti kolom, sloef, balok, plat lantai dan ringbalok (kekuatan tekan beton harus didasarkan pada test pengujian/test kubus).

Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar komposisi bahan atau setara/minimal.

10. Pengecoran dan Perawatan Beton

Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan kapasitas diatas 250 L. lebih disukai molen yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk berdasarkan volume, maka kontraktor harus menghitung perbandingan material dalam volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 36

Toleransi: 1. Toleransi untuk beton kasar.

Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 cm dengan syarat toleransi ini tidak boleh komulatif. Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas-batas ketelitian – 0,3 dan + 0,5 cm.

2. Toleransi untuk beton dengan permukaan rata. Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan bagian-bagian dan antara 0 dan 0,2 cm untuk ukuran-ukuran bagian. Pergeseran bekisting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 cm penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas-batas 1 % tetapi toleransi ini tidak boleh kumulatif.

Yang harus diperhatikan sebelum dan selama proses pengecoran: 1. Pemberitahuan Sebelum Pengecoran:

Sebelum pengecoran beton untuk bagian-bagian yang penting Kontraktor diwajibkan memberitahukan Direksi serta mendapatkan persetujuan. Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh Direksi, maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan biayanya sendiri.

2. Pengangkutan dan Pengecoran Beton:

Beton harus diangkut dengan menghindari dengan terjadinya penguraian dari komponen-komponennya serta tidak diperkenankan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 m kecuali disetujui Direksi. Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada bekisting untuk menghindari hal tersebut. Semua kotoran dan lain – lain harus dibersihkan sebelum pengecoran. Permukaan bekisting yang menghadap beton harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum pengecoran. Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan sebagainya.

3. Pengecoran Beton

Pengecoran beton dalam bekisting harus diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan normal. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi. Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan didalam PBI. 1997. Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan kecuali apabila Kontraktor telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi. Slump (Kekentalan Beton) Kekentalan beton untuk jenis kontruksi berdasarkan pengujian dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut:

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 37

Jenis Konstruksi

Slump/max (mm)

(mm) Min

- Kaki dan Dinding Pondasi - Pelat, balok dan dinding - Kolom - Pelat

125 150 150 125

50 75 75 50

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi harga tersebut

Penyambungan Beton dan Water Stop

a. Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan diberi

bahan bonding agent seperti : EMAGG atau sejenis yang dapat menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru.

b. Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak di bawah permukaan tanah atau tempat-tempat yang berhubungan dengan genangan air hujan/air kotor harus diberi PVC water stop LWG (9”) dan dipasang sesuai dengan petunjuk pengawas/prosedur.

Construction Joint (Sambungan Beton)

- Rencana atau schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu

struktur secara menyeluruh. Dalam schedule tersebut Direksi akan memberikan persetujuan dimana letak construction Joints tersebut. Dalam keadaan mendesak Direksi dapat merubah letak construction joints.

- Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas

seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton, sesudah 2 jam tapi kurang dari 4 jam sejak beton dituang.

- Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan dilakukan dengan CONCRESIVE SGB Process.

11. Pemadatan Beton

Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih dari 20 detik. Bila disaran kan oleh direksi. Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung, maupuin melalui penulangan. Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI. 1997.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 38

12. Proses Pengerasan

Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton tersebut sempat mengeras secara wajar dan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat dengan cara sebagai berikut : Semua bekisting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur

sampai dibongkar. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi untuk 14 hari setelah

pengecoran. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi

tutup yang basah. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang menurut pendapat Direksi belum cukup mengeras.

13. Pembongkaran Bekisting

Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting, sebelum memcapai kekuatan sesuai PBI 1997 Bab 5 ayat 8 (hal 51).

Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mandapat tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Haruss ditekankan disini bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya ada dipihak kontraktor serta harus memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting didalam PBI 1997.

Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tapi hal ini tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.

14. Pengujian Kekuatan Beton

Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m3 beton harus dibuat 1 sample benda uji, atau untuk seluruh bangunan dibuat minimal 20 sampai benda uji. Benda uji harus diperiksa kekuatan tekanannya di laboratorium yang disetujui pengawas dan biaya ketentuan PBI-1971 pasal 3.5 harus dipenuhi. Mutu beton yang disyaratkan K-250 & K275.

15. Pemeriksaan Lanjutan Apabila hasil pemeriksaan tersebut di atas masih meragukan, maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau perlu dengan core drilling untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah ada sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971. Seluruh biaya pekerjaan pemeriksaan lanjutan ini sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 39

16. Cetakan Beton

Standard

Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan nominalisasi dibawah ini : NI – 2 – 1971 NI – 3 – 1979

Bahan – Bahan

- Bahan pelepas acuan (releasing agent) harus sepenuhnya digunakan pada semua acuan

untuk pekerjaan beton. - Cetakan untuk beton cor ditempat biasa

Bahan cetakan harus dibuat dari kayu lapis atau logam dengan diberi penguat-penguat secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk, yang disetujui oleh Pengawas.

- Rencana (design) seluruh cetakan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

- Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang dari hasil beton yang

diinginkan oleh Perencana dalam gambar-gambar.

- Cetakan harus sedemikian rupa menghasilkan muka beton yang rata. Untuk itu dapat digunakan cetakan dari multiplex, plat besi atau papan dengan permukaan yang halus dan rata.

- Sebelum beton dituang konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan bahwa benar

dalam letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran.

- Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (form oil) untuk

mencegah lekatnya beton pada cetakan.

- Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang baru dituang

- Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya tidak terjadi penyerapan air beton

yang baru dituang. - Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi atau jika umur beton

telah melampaui waktu sebagai berikut :

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 40

Bagian bawah sisi balok 28 hari Balok tanpa beban konstruksi 7 hari Balok dengan beban konstruksi 21 hari Pelat lantai/atap 21 hari

Dengan persetujuan Direksi cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direktur sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi / membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikan rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut tajan dan tidak pecah.

- Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus

dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

17. Hasil Pengecoran dan Finishing

Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.

Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, diplester lagi dengan adukan 1:3, diberi

plamur dan dicat. Pengecatan dapat dilaksanakan setelah Pengawas memeriksa dan menyatakan

persetujuannya.

18. Pekerjaan Waterproofing

Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan. Bagian yang diwaterproofing adalah sesuai dengan gambar kerja.

Persyaratan Bahan

Persyaratan Standar Mutu Bahan Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh

pabrik dan standar-standar lainnya seperti : NI.3 ASTM 828. ASTME, TAPP I 803 dan 407, Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi dan Konsultan Pengawas.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 41

B a h a n

Jenis bahan yang digunakan sesuai dengan lokasi, ditentukan sebagai berikut :

- Untuk dak atap dipakai jenis waterproofing sistim membrane tebal 4 mm Traffic Guard ex. Hitchins Group atau setara dan disetujui Direksi Pengawas / MK.

- Untuk Toilet, R. Wudhu dan daerah basah lain sesuai yang ditunjukkan gambar

menggunakan jenis coating merk Hi-Dy K-11 atau setara dan disetujui Direksi Pengawas / MK.

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi. Pembongkaran mall beton harus dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur 3-7 hari dengan persetujuan Direksi.

E. PEKERJAAN ATAP

KONSTRUKSI BAJA / BESI / PIPA

1. Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan Ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan

serta pemasangan dari semua pekerjaan baja yang bersifat strukturil / non strukturil. 2. Pengetesan-pengetesan yang diperlukan sebelum dan setelah pemasangan. 3. Untuk produk-produk spesialis (spesilis product), pemborong harus mengadakan

persiapan gambar-gambar rencana & perhitungan struktur yang dapat dijadikan petunjuk mengenai ukuran/dimensi secara menyeluruh, bentuk serta pola yang digunakan.

2. Syarat-syarat umum: a. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik

dan sempurna b. Pekerjaan baja/besi harus dilakukan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera

dalam gambar lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan menyambung, pelat-pelat siku dan sebagainya.

c. Semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan memerlukan pengisi kecuali kalau gambar detail menunjukkan hal tersebut.

d. Semua detail hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 42

e. Semua perlengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau dipersyaratkan di sini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau dipersyaratkan lain.

f. Pemborong diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan dan tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya, terutama pada bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.

g. Setiap bagian pekerjaan yang buruk akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-puntiran, bengkokan dan sambungan-sambungan yang menganga.

h. Konstruksi baja / pipa yang telah dikerjakan harus segera di lindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.

i. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihjkan dari tahi besi, maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan tidak di cat.

Secara umum pekerjaan baja/besi harus memenuhi standar di bawah ini:

1. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 2. American Institute Of Steel Construction (AISC) 3. Japanese Industri Standard (JIS) 4. ASTM (American Sociaty for Testing Material 5. American Welding Sociaty (WS) 6. Steel Structural Panising Council (SSPC) 7. Standard Industri Indonesia (SII)

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

b. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

c. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

d. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.

e. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.

4. Persyaratan Khusus

1. Jika pekerjaan merupakan produksi spesilis (special product sperti space frame dll) maka kontraktor diwajibkan bekerja sama dengan sub kontraktor dalam bidang spesialis tersebut

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 43

2. Jika tidak ditentukan lain oleh pengawas atau direksi maka kontraktor wajib membuat /

menyerahkan proposal lengkap yang berupa: - Gambar Desain Konstruksi baja - Methode Statement - Methode Pelaksanaan pekerjaan Konstruksi baja - Sub Contractor specialis Konstruksi baja yang akan ditunjuk dengan disertai Surat

Dukungan dari Sub Contractor tersebut. - Dll.

5. Bahan-bahan

a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari leveransir-leveransir yang dikenal dan di setujui dan tidak bengkok atau cacat.

b. Potongan-potongan (material/profil/pipa dll) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail konstruksi yang ditujukan pada gambar harus disediakan.

c. Bahan baja/ besi / pipa ini kecuali ditujukan atau dipersyaratkan lain harus sesuai dengan PBB-1956.

Jenis pekerjaan KAP (kuda-kuda) menggunakan Baja IWF/TWE, Pipa Black Steel

(BS) STK 41 – JIS. G 3444, Baja / Besi Siku dll seperti yang terlihat pada gambar rencana, (ukuran sesuai dengan rencana).

Jenis pekerjaan Gording menggunakan Baja Canal Kait Ukuran 100.50.20.2,3 mm,

125.50.20.2,3 mm, 150.50.20.3,2 mm, 200.75.20.2,3 mm, Pipa Black Steel (BS) STK 41 – JIS. G 3444, Baja UMP, Besi Kotak/ Hollow, (lihat gambar kerja).

Besar diameter baut yang digunakan adalah 8 mm s/d 22 mm. Besi plat untuk beugel yang digunakan pada kuda-kuda IWF menggunakan besi

ketebalan minimal 6 mm hingga 12 mm dan lebar secukupnya. (sesuai gambar) 6. Cara Pelaksanaan :

1. Sebelum fabrikasi komponen dilakukan, pemborong harus menyerahkan perhitungan struktur & shop drawing kepada Direksi Lapangan dan perencana untuk diperiksa.

Shop drawing tersebut minimal harus memperlihatkan dengan lengkap: - Semua komponen rangka ruang yang akan dipasang, baik dimensi, jenis bahan,

kualitas bahan maupun finishingnya. - Hubungan antar komponen - Hubungan rangka dengan kolom-kolom pemikul. - Detail-detail dan informasi-informasi lain yang diperlukan untuk fabrikasi dan

pemasangan. - Sistem hubungan rangka dengan penutup atap, gording primer maupun sekunder.

2. Pemasangan rangka harus memperhatikan urutan-urutan pelaksanaan seperti Pekerjaan a) Persiapan yang meliputi:

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 44

Pengukuran terhadap existing footplate Pembuatan Direksi Keet Pemasangan alat bantu berupa mini tower / scafolding Pengelompokan komponen batang / rangka sesuai lokasi

b) Pekerjaan Assembling dan Erection

3. Penyambungan baja-baja harus sesuai persyaratan teknis tentang baja ditambah dengan sistim pengelasan listrik yang disetujui direksi.

4. Untuk menjaga kestabilan, maka gording harus memakai kloos Baja Siku (Ukuran dapat, lihat gambar) pada bagian bawah yang berhubungan dengan gording baja canal diikat dengan 2 (dua) buah baut sementara sisi siku yang duduk dilas terhadap kuda-kuda IWF (lihat gambar).

5. Jarak gording sesuai ukuran dalam gambar detail. 6. Pasangan gording harus rata sesuai dengan rencana kemiringan atap. 7. Pasangan kuda-kuda dan gording harus vertical dan Horisontal serta sesuai kemiringan

yang telah ditetapkan didalam gambar kerja.

7. Penyambungan dan pemasangan Pengelasan

a. Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati. Logam yang dipakai mengelas harus bebas dari retak dan lain-lain cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan permukaannya harus halus.

b. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata dan kelihatan teratur. Las-lasan yang menunjukan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya Pemborong.

c. Kawat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai denagan jenis pipa yang dilas. d. Sebelum pekerjaan las di mulai pemborong harus mengajukan kepada direksi contoh

hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis. e. Tukang las harus mempunyai sertifikast dan hanya boleh bekerja sesudah

mempunyai surat ijin tertulisa dari direksi. f. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu. g. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut

penilaian direksi.

Baut - Baut yang dipergunakan untuk konstruksi harus mempunyai ukuran yang sesuai

dengan yang terscantum dalam gambar. - Kekuatan bahan baut harus benar-benar kokoh serta mempunyai kekokohan yang

merata antara satu dan lainnya. - Baut-baut dan mur-mur harus yang bermutu tinggi untuk keperluan bangunan.

Ukuran-ukurannya harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar yaitu : Angker Baut Diameter 22 mm digunakan untuk joint Dudukan Kuda-kuda Pipa dengan

Kolom. Baut Diameter 12 mm digunakan untuk joint Klos Baja Siku dengan Gording Kanal Cnp

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 45

Macam, tebal las - Macam las yang akan dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik). - Tebal las minimum : 3,5 mm - Panjang las minimum : 40 mm - Panjang las maksimum : 40 x tebalnya

Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai.

Kelas E-60 atau Grade SAW-1 sesuai dengan ASTM A-233 Direksi berhak mengadakan test terhadap hasil pengelasan di Balai Penelitian Bahan-

bahan menurut standard yang berlaku di Indonesia. Pemasangan di tempat pembangunan

- Pemborong berkewajiban untuk menjaga supaya lapangan untuk memupuk barang-barang yang telah diserahkan kepadanya tetap baik keadaannya.

- Bilamana menurut pertimbangan Direksi dianggap terlalu lama waktunya antara waktu mengangkut bagian-bagian itu dan memasangnya, maka bagian-bagian yang tertumpuk setelah mendapat peringatan yang pertama harus dijaga dengan cara yang tepat, supaya jangan menjadi rusak kerana perubahn-perubahan udara.

- Baut-baut, paku keeling dan sebagainya harus disimpan dalam los yang tertutup

Menembus, mengebor dan meluaskan lubang. - Pada keadaan akhir diameter lebar untuk baut yang dibubut dengan tepat dan sebuah

baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm daripada diameter batang baut-baut itu.

- Semua lubang-lubang harus dicor. - Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus diberam. Memberam tidak boleh

dilakukan dengan mempergunakan besi-besi penggerut.

8. Perlindungan pekerjaan-pekerjaan baja (Pengecatan) Kulit giling dan permukaan korosi (karat) harus dibuang dengan mengunakan semprotan pasir atau sikat baja atau lain-lain cara yang sama efektifnya sampai permukaannya memperoleh warna metallic yang teratur. Segera setelah dibersihkan dengan cara seperti ini, permukaannya harus dicat dasar meni besi (red oxide) atau zincchromat yang tebalnya 30-35 micron. Pekerjaan baja yang diberi cat dasar sebelum dikirimkan ke tempat pekerjaan harus diperisakan. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang./dibersihkan sama sekali, disikat kawat, digosok, dan segera dicat dasar lagi seperti telah diuraikan.

Pekerjaan logam yang dulunya telah dicat, harus dibersihkan sama sekali, semua catnya dibuang dengan digosok dan semua karat-kart disikat kawat hingga kelihatan lagi logamnya yang bersih, Lalu dengan segera semua permukaan luarnya diberi car dasar seperti tersebut di atas. Semua persiapn dan pengecatan dasarini dilanjutkan segera dengan penyelesaian pengecatan yang sudah ditentukan. Jika ini tidak dilaksanakan, cat dasar harus dilindungi dengan lapisan cat pelindung. Bilaman cat rusak waktu diangkut atau ditumbuk, maka harus segera diperbaiki tanpa menunggu-nunggu.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 46

1. Pekerjaan logam-logam lainnya Ini meliputi pengadaan semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan serta pemasangan dari semua perkerjaan baja yang bersifat non strukturil. Pekerjaan-pekerjaan yang lainnya ini meliputi: a) Pekerjaan yang berhubungan dengan listrik b) Pekerjaan yang berhubungan dengan plumbing c) Pekerjaan yang berhubungan dengan mekanikal d) Angker-angker, baut-baut dan lain-lain yang lazim diperlukan untuk melengkapi pekerjaan

konstruksi pada umumnya.

2. Kecuali bilamana dinyatakan lain, maka semua logam-logam lain dalam pasal ini yang berada di luar bangunan adalah besi yang disetujui.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

F. PEKERJAAN INSTALASI AIR (Plumbing) 1. Umum

Lingkup pekerjaan Pemborong termasuk semua persiapan, pengerjaan, pengadaan peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan instalasi-instalasi plumbing selengkapnya. Untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut di bawah ini sampai selesai dan berfungsi baik, yaitu: a) Penyediaan air bersih b) Pembuangan air hujan, Saluran kotoran dan pembuangannya.

2. Standard

Semua pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan penuh keahlian dan sesuai dengan spesifikasidan gambar-gambar. Harus mentaati semua persyaratan standard yang berlaku di Indonesia antara lain 1. Perancangan Pedoman Plumbing Indonesia 1974 2. Uniform Plumbing Code U.S.A 3. Dan Standard lain yang telah diakui di Indonesia

3. Spesifikasi manufacture/pabrik

Spesifikasi semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan harus sudah ditunjukan kepada perencana untuk disetujui Pemberi Tugas sekurang-kurangnnya 30 hari sebelum pekerjaan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 47

4. Bahan-bahan yang harus dipakai i. Air Bersih.

a. Menggunakan Pipa Polypropylene Steril (Ex. ATP TORO 25) dan harus disubkan kepada ahli perpipaan..

b. Menggunakan pipa GIP “class medium”, dengan ukuran diameter ½” sampai dengan 2 ½” yang tertanam.

c. Pemasangan instalasi pipa dari meteran PAM ke tower air baik vertikal maupun horisontal memakai pipa GIP class medium atau PVC, (lihat gambar kerja) dengan standard ketebalan “medium”, dan pemasangan sambungannya menggunakan ketebalan “AW”.

d. Pemasangan pipa Instalasi air bersih tersebut ditanam ditembok, lantai atau beton.

ii. Air Kotor/ buangan. Instalasi air kotor terdiri atas 2 jenis yaitu air padat dan air buangan cair dengan uraian sebagai berikut : a. Instalasi air kotor padat.

a) Menggunakan pipa PVC diameter 3” dan 4” dengan standard ketebalan “D” dan sambungannya menggunakan ketebalan “AW”.

b) Penggunaan lem dan pemasangan seperti uraian diatas (air bersih) point A.

b. Instalasi air kotor cair. a) Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horisontal memakai pipa PVC

diameter 2”, 3” dan 4” dengan standard ketebalan “D” , sampai ke riol terbuka dan sistim sambungan dan pemasangan sambungannya menggunakan ketebalan “AW”. seperti dalam uraian tersebut diatas (air bersih) ayat b & c.

b) Instalasi untuk pembuangan dari washtafel ke roil saluran diluar bangunan baik

vertikal maupun horisontal memakai pipa PVC diameter 2” dengan standard ketebalan “D”, dan pemasangan sambungannya menggunakan ketebalan “AW”.

c) Instalasi lingkungan atau saluran pembuangan memakai instalasi (got) terbuka

dengan pembuatan dari bahan batu bata diplester/diaci semen licin sehingga bentuk seperti dalam gambar bestek.

d) Jika dibutuhkan penutup saluran, maka digunakan plat beton cor bertulang

dengan camp. 1 pc: 2psr: 3 krk, dengan ketebalan 10 cm, dengan peil disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Stop kran dan Fitting Stop kraan untuk air harus dari Parnekel yang tidak karatan dengan sekrup tekanan rendah yang disetujui. Fitting-fitting harus dari jenis standard dan dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui. Pipa dan fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet, perekat khusus atau cara-cara lain yang sesuai.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 48

6. Instalasi/Pemasangan

Semua pekerjaan pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di bawah ini:

i. Cara pemasangan harus mengikuti / mengacu pada standar patent dari pabrik dimana

bahan tersebut diproduksi kecuali ditentukan lain oleh direksi / pengawas. ii. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak ada hawa busuk yang keluar

dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus dan rata.

iii. Pipa-pipa panjang harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa, kecuali jika panjang saluran yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjangnya pipa.

iv. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-

tekanan.

v. Sambungan-sambungan harus halus dan didalamnya tidak tersumbat. Sebelum pipa panjang dan fitting dipasang harus diperikas dengan seksama dan segala yang menyumbat disingkirkan. Uliran harus dipotong dengan teliti dan tidak boleh dari 3 uliran yang kelihatan di luar fitting.

vi. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga menjamin

pengaliran air yang lancar dan memungkinkang drainage total dan pengontrolan sistimnya. Jika diperlukan, lubang pemeriksaan atau lubang untuk membersihkan pipa-pipa buangan harus diadakan.

vii. Ujung-ujung Pipa dan Lubang-lubang harus segera ditutup selama pemasangan untuk

mencegah kotoran memasuki pipa dan pasangan.

viii. Pipa pembuangan untuk kotoran padat, yakni dari kloset ke bak pembuangan harus dibuatkan penghawaan

ix. Pengujian pekerjaan instalasi harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finiching dimulai.

7. Penggunaan Material Sanitair

i. Semua WC menggunakan Closet Jongkok merk Toto/KIA atau SETARA lengkap. dengan tabung, kran pembagi hingga pemasangan.

ii. Penampungan air bersi di WC /KM menggunakan Bak Pasangan batu dilapis keramik (luar / dalam).

iii. Kran air memakai bahan Parnekel anti karat, merk setara Ito/San-Ei/Cess. iv. Floor Drain / roof drain memakai bahan anti karat setara merk Puma datar. v. Septictank memakai bahan batu bata, diplester kedap air dan menggunakan perembesan

sesuai penjelasan gambar kerja.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 49

Pekerjaan memasang alat-alat saniter hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini, seorang mandor yang betul-betul cakap harus selalu mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.

8. Pengujian

i. Pengujiam sistem-sistem pengalihan air Semua pipa-pipa air dan saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hydroliknya 10 kg/cm2 atau dua kali tekanan yang biasa, mana saja yang lebih kecil. Air harus diperiksa memasuki saluran-saluran utama dengan pomp adan dibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama satu jam. Tidak oleh menutup pipa, bagian pipa atau fittingnya, atau parit-parit galian sebelum disetujui oleh Pemberi Tugas.

ii. Pengujian sistem air pembuangan

Seluruh sistem sanitasi harus diuji pada waktu penyelesaian dengan mengadakan pengujian yang disetujui oleh Pemberi Tugas, dan Pemborong harus memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengadakan pengujian-pengukian seperti ini. Segala yang cacat harus diperbaiki oleh Pemborong atas biaya sendiri sampai Pemberi Tugas Puas.

9. Penyesuaian dengan sistem pengaliran air.

Sedapat mungkin saluran pipa-pipa air hujan sesuai dalam segala hal dengan ketentuan Pemerintah setempat tetntang sistem pengaliran air, jika ketentuan-ketentuan tersebut berbeda deengan yang diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat atau gambar-gambar detail, maka Pemberi Tugas harus segera diberitau.

1. Penahan pipa Vertikal pada dinding (vertical support)

Untuk perletakan dekat/pada dinding agar pipa terpasang baik dengan penahan Untuk pipa yang ditanam pada dinding diberi kaitan terutama pada dinding sehingga pipa

letaknya baik. 2. Saluran pembuangan

Saluran pembuangan dari site, jalan, parit-parit harus dibuat sesuai gambar kerja. Pemborong harus memeriksa posisi saluran yang disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Perubahan atau penyesuaian dengan lapangan supaya ditentukan bersama dengan Pemberi Tugas. Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 50

G. PEKERJAAN ANTI RAYAP 1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan pekerjaan anti rayap, yaitu : - Anti rayap keliling bangunan. - Sepanjang garis pondasi. - Area lantai bangunan.

2. JENIS BAHAN

Jenis-jenis bahan dan merek yang dipersyaratkan adalah dari perusahaan yang telah memiliki sertifikat standar internasional ISO 9002 tentang kualitasnya, dapat memberikan jaminan sertifikat atau garansi kualitas minimal 5 (lima tahun). Seperti : Rentokil, Sucofindo atau Terminix.

3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan system pekerjaan anti rayap dapat digunakan dengan metode : 1. Sistem Injeksi Tanah (termite full proofing), yaitu:

- Melakukan pengeboran pada sisi dinding luar dan dalam dengan kedalaman disesuaikan dengan kedalaman pondasi.

- Jarak antar lubang 40-60 cm dengan jarak lubang kedinding 15 cm atau disesuaikan dengan lebar pondasi

- Menutup kembali bekas lubang dengan material yang sejenis dengan lantainya.

2. Sistem penyemprotan permukaan tanah (Site Pre-treatment), yaitu - Setelah persiapan tanah untuk pemasangan lantai (tegel atau beton) selesai dikerjakan,

maka dilakukan penyemprotan permukaan tanah dengan jumlah larutan semprot 5 liter per meter persegi (5 lt/m2)

- Setelah semua penyemprotan selesai dilakukan, maka tanah disekitar pondasi dibawah lantai membentuk lapisan penghalang kimiawi, sehingga rayap tanah tidak dapat menembusnya.

3. Diharapkan menggunakan bahan-bahan kimia yang mempunyai keunggulan seperti:

- Efektif terhadap rayap tanah dan rayap kayu - Mempunyai daya ikat yang kuat terhadap material organic - Menghasilkan perlindungan yang lebih lama terhadap serangan rayap - Tidak berbau, sehingga tidak mengganggu waktu aplikasi - Toksisitas rendah terhadap manusia, lingkungan lingkungan dan tidak meracuni

tanaman. - Tidak mobil didalam tanah sehingga potensinya sangat rendah untuk tercuci bersama ait

tanah. - Stabil pada kisaran pH yang luas dan lambat terdegradasi di dalam tanah.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 51

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

V. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PASANGAN BATU BATA

Bata harus dari mutu terbaik dan dari satu pabrik dengan pembakaran yang sempurna dan merata. Kekerasan memenuhi persyaratan bahan-bahan dengan ukuran harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBB NI3.

Bata harus bebas dari retak-retak dan mempunyai sudut yang siku dan ukuran yang seragam (tempat satu sama lain)

Bata harus bata biasa dari tanah liat hasil produksi lokal dengan ukuran-ukuran nominal 5 x 11 x 22 cm, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan tanpa cacat atau mengandung kotoran. Berkwalitas baik dan tidak banyak/mudah patah/hancur bila kena air. Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran tersebut di atas, harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.

Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.

Sesuai dengan pasal S1 dari A.V. 1941, minimum kuat tekan ultimate harus 30 kg/cm2

Semen Portland yang digunakan harus memenuhi syarat yang tercantum dalam “Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8”.

Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah produki Semen Gresik atau yang setaraf. Pemilihan salah satu produk adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.

Air yang digunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton, baja tulangan atau jaringan kawat baja.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 52

Pasir yang digunakan adalah butir-butir tajam dan keras, bersih dan tidak mengandung bahan-bahan organis, garam dan asam alkali. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta

bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis lainnya. Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat – alat

pemecahan batu. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan organis

lainnya. Pasir harus terhindar dari batu – batu tajam dan keras. Butir – butir halus bersifat kekal,

tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering). Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi

syarat – syarat PBI 71 Bab 3.3.

Dan juga bata sebelum dipasang harus dibasahi dulu dengan cara direndamkan dalam air hingga jenuh dan pada waktu dipasang tidak boleh ada genangan air pada permukaannya.

Pasangan bata harus rapi,lurus dan sama tebal.

Pemasangan bata sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat harus sama setebal 1cm. Siar-siar harus dikerok dengan kedalaman ± 1cm dengan rapi,kemudian disirami air untuk dilanjutkan dengan plesteran.semua pertemuan horizontal maupun vertical harus terisi dengan baik dan penuh.

Pasangan bata dibawah lantai atau terurug oleh tanah harus diberapen dengan aduk kedap air 1:2.

Untuk setiap dinding bata ½ bata dan atau lebih yang luasnya lebih dari 12m2 untuk dinding dalam dan luasnya dari 8m2 untuk dinding luar harus diberi kolom penguat beton (kolom praktis) dengan ukuran ± 12x15 dengan tulangan 4xØ 10mm sengkang Ø8mm tiap jarak 15 cm dan ditambah balok penguat kearah horizontal.

Jenis adukan Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini: M1 = Pas. tembok adukan (1 pc : ½ kp : 5 Psr) atau (1 pc : 5 Psr) M2 = Pasangan tembok trasraam 1 pc: 2 psr Semua pasangan bata dilaksanakan dengan adukan M1 dimulai dari ketinggian 20cm diatas lantai dasar maupun lantai atas dan untuk pasangan bata kedap air dilaksanakan dengan adukan M2 digunakan untuk daerah-daerah sbb: Dinding Kamar mandi / WC setinggi 150 cm dari permukaan sloof beton Dinding tertanam dalam tanah (diberapen sampai permukaan tanah).

Diusahakan aduk perekat dalam keadaan belum mengeras. Jarak waktu percampuran aduk perekat dengan pemasangan tidak lebih dari 30 menit terutama untuk aduk kedap air.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 53

Adukan harus dicampur dalam alat tempat mencapur yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilaranag memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membutuhkan untuk dipakai lagi.

Penempatan klos kayu,angker,pipa sparing dan pemasangan alat-alat lain dalam pasangan ini harus diperhatikan dan disesuaikan dengan gambar yang ada dan petunjuk pengawas.

Hubungan pasangan bata dan konsen, kolom praktis dan plat beton yang dipakai sebagai landasan lantai,memakai angker Ø 8mm,tidak dibenarkan penggunaan angker dari paku.

Selama pasangan dinding ini belum difinish,kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga dari kerusakan-kerusakan atau pengotoran bahan. Jika pada saat akan difinish terdapat kerusakan,kontraktor sampai dinyatakan diterima oleh pengawas.

Apabila bahan dinding dinyatakan lain, maka diisyaratkan dalam pelaksanaannya mengikuti procedure pelaksanaan pabrik pembuat.

Dinding harus dipasang (uitzet) dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan dan ketinggian, yang disyaratkan seperti yang ditujukan dalam gambar, dan Pemborong harus memasang piket (uitzet), lobang-lobang dan sebagainya dengan alat uirzet yang disetujui. Semua unit harus betul-betul kering kalau mau dipakai, hanya ujung-ujungnya dibasahi jika dianggap perlu untuk mengatur pengisapan. Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm, didasari dengan baik dan sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan di satu bagian lebih dari satu meter tingginya. Mengorek sambungan Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm, agar finish dinding dapat melekat dengan baik.

Perlindungan Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan.

Perawatan Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 54

B. PLESTERAN + ACIAN

Bidang yang akan memerlukan plesteran dengan aduakan 1pc : 2ps digunakan untuk daerah-daerah sebagai berikut: - Semua dinding yang berfungsi sebagai turap (penahan tanah) hingga ketinggian 20cm

dari permukaan lantai finish bagian ter-atas. - Semua dinding hingga ketinggian 30cm dari permukaan lantai. - Dinding untuk daerah basah (km/wc) setinggi 1,5 mtr. - Pondasi batu bata atau trasram yang bersentuhan dengan bahan urugan tanah atau pasir.

Untuk bidang lainnya (yang memerlukan plesteran) dipakai adukan 1pc:5ps.

Plesteran halus (acian) dipakai campuran semen dan air hingga mendapat campuran yang homogen. Acian dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).

Untuk pasangan bata sebelum diplester harus dibasahi dulu dan siar-siarnya dikerok sedalam ± 1cm.

Permukaan beton yang akan diplester harus dibersihkan dari sisa-sisa bekesting dan kemudian dikerek (scratch) terlebih dahulu atau diberi kamprotan adukan.

Tebal minimal plesteran adalah 15mm dan tebal maximal 25mm.Untuk plesteran yang tebal lebih dari 25mm,harus diberi tulangan dari kawat ayam. Tebal total dinding ½ bata setelah diimplester tidak lebih dari 1,5cm,sedangkan tebal total dinding bata tidak lebih dari 25cm.

Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik untuk seluruh bangunan.

Untuk semua bidang pasangan bata dan beton yang akan difiniskan dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya.

Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda yang bertemu dalam suatu bidang datar,harus diberi naad dengan ukuran lebar 0,7cm dan dalam 0,5cm.

Untuk permukaan datar batas toleransi perlengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2,5mm untuk setiap 2m2,jika melebihi,kontraktor wajib memperbaikinya atas tanggung jawabnya.

Kelembaban plesteran yang telah dicuci harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar,tidak terlalu tiba-tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.Jika terjadi keretakan akibat pengeringan, maka bidang yang retak harus dibongkar dan diperbaiki sampi dinyatakan dapat diterima oleh pengawas atas tanggungan kontraktor.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 55

Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan. Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan. Angker-angker yang pasang terhadap dinding yang bersinggungan dengan beton, haus dimasukan di dalam pondasi sambungan-sambungan dinding setelah dibersihkan dari kulit oxid besi, karet dan debu bangunan. Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertical dengan dinding, agar adukan tembok dapat melekat.

Macam Pekerjaan

Perbandingan Penggunaan

M1

1pc : 2ps 1pc : 3ps

untuk pekerjaan pasangan ubin plint,ubin

keramik, ubin marmer,terakota dan vynil. untuk plesteran beton bertulang yang kedap

air. untuk rollag pasangan batu bata.

M2

1pc : 5ps

1. Untuk pasangan dinding yang tidak kedap

air. 2. Untuk semua plesteran dinding tidak kedap

air baik untuk bagian dalam maupun bagian luar.

Setelah plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok dengan campuran 1 PC : 8 Pcputih atau Menggunakan mortar Cement. Diaci/digosok hingga permukaannya licin dan rata.

C. PEKERJAAN PENUTUP ATAP (ZINCALUME)

1. Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan dalam hubungannya dengan gambar-gambar dan spesifikasi.

2. Contoh

Pelaksana jauh sebelumnya harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan tersebut di atas untuk mendapat persetujuan Pengawas.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 56

3. Bahan

Penutup Atap Bahan penutup atap menggunakan Atap Baja Zink Alum (Ex. Bluescope Lysag Type

Flexlok 0.6 mm tct Zincalume + Insulation ), ketebalan 0,6 mm, buatan pabrik, tidak mudah karat, permukaan rata dan halus.

Nok atap digunakan type AZ-100 Zink Alum (sekualitas dengan atapnya). Sekrup 2” s/d 4” atau paku seng berukuran besar Atau bahan-bahan lain yang sama dan setara yang telah mendapat pesetujuan tertulis dari

pengawas.

Talang dan Lisplank Talang atap menggunakan talang jenis PVC dengan penggantung atau dudukan besi strip

35,5 mm yang dipasang pada jarak 1 meter atau talang fabrikasi. Lisplank menggunakan Zincalume dengan model tidak bersusun, tebal 8 mm, lihat

gambar kerja. Dll

4. Persyaratan Umum

Secara umum pekerjaan harus memenuhi standar di bawah ini: 1. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 2. American Institute Of Steel Construction (AISC) 3. Japanese Industri Standard (JIS) 4. ASTM (American Sociaty for Testing Material 5. American Welding Sociaty (WS) 6. Steel Structural Panising Council (SSPC) 7. Standard Industri Indonesia (SII)

5. Sistim Pemasangan :

Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek/ditimbang (elevasi), rata dan tidak bergelombang pada permukaan.

Pemasangan atap harus mengukuti susunan yang ada. Sambungan harus sesuai standart dari merk yang digunakan dgn sistem penyambungan

sesuai paten pabrik. Sistim pemasangan mengikuti sistim pemasangan paten dari merek yang digunakan.

Sebelum dipasang harus dicek/ ditimbang (elevasi), rata dan tidak bergelombang pada permukaan.

Semua permukaan atap harus mulus dan tidak terdapat goresan-goresan. Pekerjaan atap dianggap selesai bila telah dibersihkan semua bekas-bekas potongan /

guntingan dan paku-paku yang tertinggal dan telah di test dan dipastikan bahwa tidak ada lagi kebocoran.

6. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Mengikuti petunjuk patent dari pabriknya. b. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang

terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 57

persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

c. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

d. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.

e. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.

7. Pembersihan Kontraktor diharuskan melakukan pembersihan terhadap sambungan-sambungan, serta hubungan antara besi / joint dengan tembok / beton akibat dari pengecoran, pengelasan atau pengecetan . Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

D. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pemasangan ubin keramik/homogeneous tile pada lantai ruangan, KM / toilet, pekerjaan eksternal, dan lainnya yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

2. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai standar-standar yang ditetapkan dalam ; NI-2-1971 NI-3-1970 NI-8-1972 SII-0241-1970 SII-0023 –BI PUBI - 1982

3. Persyaratan Bahan

a. Jenis keramik / granit yang digunakan adalah jenis stoneware, badan kramik padat (lebih padat dari porselin), berwrna cerah.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 58

b. Permukaan keramik / granit tidak boleh menampakkan cacat, bengkok (melenting) retak-retak, bagian glasir terlepas, lubang-lubang jarung atau cacat kotor dari bahan glasir.

c. Harus siku, tahan terhadap gesekan dengan kekerasan tidak kurang dari 5 skala mohs (kehilangan berat karena uji gesekan tidak lebi dari 0,10 gr/ ubin).

4. Bahan-Bahan

a. Granit untuk lantai dan dinding Granit yang digunakan adalah granit kwalitas seperti Egypt Red atau yang setara. Warna, tipe dan pola ditentukan dalam gambar, dengan ukuran 60x60 cm. Alas lantai digunakan dari beton cor camp 1pc : 3kr : 5ps tebal 7 cm, setelah pasir urug ruang dipadatkan

Granit yang telah terpasang rapi, selanjutnya dipoles agar didapatkan permukaan yang mengkilap.

b. Granit / Kramik China untuk lantai dan dinding Granit / kramik yang digunakan adalah granit / kramik kwalitas seperti Ezenza atau yang setara. Warna, tipe dan pola ditentukan dalam gambar, dengan ukuran 60x60 cm. Alas lantai digunakan dari beton cor camp 1pc : 3kr : 5ps tebal 7 cm, setelah pasir urug ruang dipadatkan.

Granit / kramik yang telah terpasang rapi, selanjutnya dipoles agar didapatkan permukaan yang mengkilap.

c. Ubin keramik untuk lantai dan dinding

Ubin keramik kwalitas seperti yang diproduksi ROMAN, ASIA atau yang setara. Dengan klasifikasi kualitas satu (KW1) Warna, tipe dan pola ditentukan dalam gambar.

Alas lantai digunakan dari beton cor camp 1pc : 3kr : 5ps tebal 7 cm, setelah pasir urug ruang dipadatkan

Lantai untuk kamar mandi/WC, menggunakan bahan dari ubin Keramik jenis kasar dan berkualitas baik (siku, rata dan KW1) tidak pecah. Untuk lantai dan dinding, menggunakan keramik dengan ukuran sesuai gambar, dari jenis KW1 dan bermotif yang dipasang rata dan nat lurus dan tidak berongga.

Ubin keramik untuk dinding dan lantai yang cacat tidak boleh dipasang dengan tetap memperhatikan permukaan dinding keramik yang harus rata dan pemasangannya rapih dan bersih.

d. Bahan perekat dan Pengisi Nat

Bahan additive campuran perekat untuk ubin keramik yang dipergunakan untuk pemasangan pada dinding dan lantai adalah produksi AM.40 CERAMA CEMENT, C-CURE (untuk interior), AM.30 MORTAFLEX fix, C-CURE (untuk eksterior) atau yang setara dan disetujui Direksi Lapangan. - Adukan untuk alas : 1 bag pc : 4 bag pasir

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 59

- Adukan untuk sambungan : 1 bag pc : 3 bag pasir Portland Cement (PC), pasir dan air, dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan pasal terdahulu.

e. Kontraktor menyediakan tambahan 0,3% untuk setiap jenis keramik guna pemeliharaan

pemilik bangunan (extra stock).

5. Syarat-Syarat Pelaksanaan a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang

terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

b. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

c. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

d. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.

e. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.

6. Pelaksanaan 1. Pemeriksaan a. Sebelum mulai memasang ubin, Pemborong harus memeriksa apakah persiapan

dasarnya sudak baik dan yakin bahwa dasar pasir sudah betul-betul padat. b. Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-saluran dan sebagainya harus

dilaksanakan dan diperiksa sebelum memulai memasang ubin. c. Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur

adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengerah atau membubukannya/menghancurkannya untuk dipakai lagi

d. Permukaan dinding bata/beton harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan ubin keramik dipasang.

2. Memotong Tegel/Ubin a. Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan tidak boleh pada ada potongan

yang lebih kecil dari 0,5 ukuran ubin, kecuali jika tercantum dalam gambar. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan lapisannya.

b. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan mesin pemotong keramik dan sudut tepinya digurinda hingga halus dan rata.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 60

3. Memasang tegel Keramik a. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan pada saat menentukan

awal pemasangan ubin keramik. b. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh, tidak retak dan cacat. c. Tegel harus dipasang di atas adukan yang setengah kering seperti ditentukan pada bab

2.4 dari pasal ini dan tabelnya di manapun tidak boleh lebih tipis dari 20 mm, dipadatkan sampai dasar dan dibiarkan lembab untuk mengurangi penghisapan. Lapisan atas adukan yang akan dipasangi tegel itu harus di jatuhkan dan disebarkan seperti dikehendaki dan sambungan-sambungan harus merupakan garis lurus dan juga warnanya harus diusahakan sama dengan tegelnya. Sebelum memasang tegel, alas adukan harus ditaburi cemen kering 1 m2 setiap kali dan tegel-tegel disiapkan dengan jalan membersihkan debu dari bagian bawahnya dan mengusapkan adonan semen 24 jam sebelum dipasang. Lebar sambungan harus 3 mm dan diisi dengan adonan kering yang diuraikan pada Bab sebelumnya, di atas adukan yang terdiri dari 1:1 semen sesudah menunggu sampai isian pertama menjadi kuat.

d. Nat dan keramik harus disesuaikan dengan pemasangan M/E. e. Nat ubin keramik yang diizinkan adalah 4 mm dan 2 mm untuk Marmer.harus rata dan

lurus serta pemasangan harus dileveling dengan memakai waterpass. f. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan yang

baik terutama pemadatan pasir urugan yang menggunakan mesin stemper dengan baik permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Harus disetujui oleh pengawas/direksi, baik kontrol rencana peil lantai yang diinginkan maupun leveling.

g. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai, pemasangan keramik lantai, dimulai dari tulangan/patokan yang telah direncanakan.

h. Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu. i. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. j. Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus penuh, baik dipermukaan dasar

maupun dibadan belakang keramik yang terpasang, yang sementara terpasang. k. Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc :

3ps dengan ketebalan rata-rata ± 0,5 – 1,5 cm diatas lantai kerja. l. Lebar Nat yang dianjurkan, untuk lantai ± 3 mm dengan adukan pengisi nat dari semen

Tegel special hingga berisi penuh dan dioles dengan jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata.

m. Pengisian siar-siar dengan bahan grouting dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) hari setelah pemasangan keramik/homogeneous tile mengering.

n. Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam sesudah pemasangan tegel keramik lantai.

o. Siar-siar/nat harus diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, warna sesuai dengan warna keramik yang dipasang.

p. Pemotongan ubin harus dihindarkan buila terpaksa harus dipotong, maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran ubin. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 61

q. Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak memenuhi mutu standard atau percontohan yang sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana kontraktor dilapangan

r. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda hingga rapih dan bersih.

s. Hasil pemasangan keramik harus dilindungi dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan atau cacat, bila hal ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan.

t. Setiap 4m x 4m harus dipasang sealant.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

E. PEKERJAAN KOSEN (ALUMINIUM), KACA, PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan seluruh tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan kosen, pintu dan jendela pada : - Kosen-kosen pintu dan jendela - Daun Pintu dan rangka - Pekerjaan kaca - Serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari

Kontraktor yang disetujui Direksi Pengawas / MK.

2. Pengendalian Pekerjaan

Atau secara umum, semua pekerjaan harus dikerjakan menurut istruksi pabrik/ produsen dan standart-standart antara lain : - The Alumunium Association (AA) - Architetural Alumunium Manufactures Association (AAMA) - American Standars for Testing Materials (ASTM) - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-5/1961)

3. Bahan-Bahan

a. Spesifikasi Kusen Aluminium Untuk kosen dan spesifikasinya, yang akan digunakan adalah produksi YKK, PT. MAKMUR Jaya atau setara

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 62

Kadar Campur : Architectural Billet 45 (AB45) atau yang setaraf dengan karakteristik kekuatan sebagai berikut : Ultimate Strength 28.000 p.s.i. Yield Strength 22.000 p.s.i. Shear Strength 17.000 p.s.i. Tebal minimum 1,5 mm atau sesuai gambar Lebar x panjang sesuai gambar

Anodized plus Ketebalan lapisan seluruh permukaan alumnium adalah 21 mikron, untuk eksterior dan untuk interior 10 mikron..

Jaminan

Harus diberikan jaminan tertulis selama 5 (lima) tahun dari tipe campuran (‘allory’) dan 10 tahun untuk gloss resistance & colour fatness an corrosion resistance.

Menggunakan bahan kosen Aluminium 4 Inci Aluminium berwarna hitam atau Coklat Untuk daun Pintu kaca menggunakan Aluminium 3” sitem sliding, sebagaimana yang

tertera dalam gambar detail. Untuk daun pintu utama, menggunakan jenis Pintu Swing yang dapat dibuka kedalam

dan keluar. Pengikat berupa klem, karet dan sekrup

b. Jenis dan Ukuran Kosen

Menggunakan bahan Aluminium berkualitas baik digunakan untuk pekerjaan: Kusen Pintu dan Jendela 4"x1 3/4" Bingkai Pintu Kaca 4"x1 1/2" (Untuk bingkai bagian samping atas) Bingkai Pintu Kaca 3"x1 1/2" (Untuk bingkai bagian bawah) Bingkai Jendela Kaca 2"x1" Kontraktor harus meneliti perletakan dan bukaan-bukaan pintu/jendela pada gambar

kerja sebelum melaksanakan pekerjaan baik perakitan/pengadaan maupun pemasangan kosen tersebut dan bila terdapat kelainan/kesalahan seperti kesalahan perletakan, bukaan, serta ukuran-ukuran segera dikonsultasikan dengan direksi/ pengawas lapangan. Atas kelalaian kontraktor, kontraktor diwajibkan memperbaiki/ mengganti sesuai dengan gambar kerja atau kebutuhan.

Type dan jenis daun pintu/jendela sesuai dengan gambar kerja (gambar detail). Semua hasil produk daun pintu/jendela harus rata, licin dan sambungan rapat. Untuk pintu menggunakan engsel Kuningan 4” penggantung sebanyak 2 (dua buah)

dan daun jendela menggunakan engsel 3” sebanyak 2 (dua) buah. Dan semua daun jendela menggunakan hak angin.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 63

Jenis kaca yang digunakan adalah: Kaca rayband / bening / buram dengan ketebalan 5 (lima) mm, 8 (delapan) mm,

10 (sepuluh) mm, tidak bergelombang dan harus produksi pabrik yang disetujui direksi, penempatan sesuai petunjuk gambar detail.

Untuk pekerjaan daun pintu aluminium atau yang berbingkai aluminium, accessories atau kelengkapan pintu tersebut sudah termasuk di dalamnya seperti tarikan kecuali disebutkan lain. Ukuran tebal jadi daun pintu, sesuai dengan standar pabrik.

c. Pintu Kaca Tempered Kaca Tempered dengan ketebalan 12 mm lengkap dengan accesoriesnya seperti

framesteell, engsel, door hoder (Ex. Import) dan lain-lain seperti yang tunjukkan dalam gambar rencana.

4. Pelaksanaan

ALUMINIUM a. Pengerjaan Aluminium

- Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela sedikitpun. - Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih ari

goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium. - Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan Persyaratan teknis ini. - Setiap sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi

“Sealant”. - Tanda-tanda dan cacat akibat proses coating yang timbul di permukaan aluminium

harus dihilangkan. - Konstruksi rangka aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail

termasuk bentuk dan ukurannya.

- Bahan-bahan yang akan diproses fabrikasi harus diselesaikan terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

- Untuk kesejahteraan warna disyaratkan, sebelum proses fabririkasi warna profil-profil

harus diseleksi secermat mungkin, Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.

- Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang

telah dirangkai untuk partisi mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :

o Untuk tinggi dan lebar 1 mm o Untuk diagonal 2 mm

- Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan

kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 64

gambar 1 : 1, untuk sebagian type kusen yang ditentukan oleh Direksi Pengawas / MK.

- Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat

lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi Pengawas / MK meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.

- Semua rangka dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi

lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

- Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

- Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian

dalam agar sambungannyan tidak tampak oleh mata.

- Akhir bagian rangka harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

- Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plat setebal minmal 2

mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.

- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat / stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.

- Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana rangka aluminium akan

kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.

- Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 – 25 mm yang

kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

- Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.

- Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang

dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber.

- Sekeliling tepi rangka yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 65

supaya kedap air dan suara.

- Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

- Terkait dengan pekerjaan kusen, pemasangan kaca pada kusen harus dibuat sedemikian rupa baik dari cara pemotongan sampai pemasangan.

- Kaca yang dipasang sebagai kaca mati harus diberikan toleraansi untuk menghindari

pecahnya kaca bila terjadi pemuaian.

- Toleransi kesalahan pemotongan kaca maksimal 1 mm

b. Perlindungan Aluminium - Semua aluminium harus dilindungi dengan “Lacquer Film”, atau bahan yang lain yang

disetujui Direksi Lapangan ketika dibawa ke lapangan dan lolos inspeksi material oleh Direksi Lapangan.

- Pelindung tersebut harus dibuka pada bagian-bagian tertentu dimana diperlukan, ketika aluminium akan dikerjakan dan ditutup kembali setelah pengerjaan selesai.

- Kusen harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer pernis transparant ketika pekerjaan plester dilaksanakan. Bagian-bagian lain dapat tetap dilindungi dengan “Lacquer Film” sampai pekerjaan selesai.

- Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking atau sealant tidak diperkenankan.

c. Weather Seal Pemasangan kusen harus dilengkapi dengan weather seal sealant produksi Shinetsu, GE atau setara dan backing strip dari busa di dalam dan di luar sebagai lapisan pengisi, sebelum sealant dipasang.

5. Syarat-Syarat Pelaksanaan a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang

terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

b. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

c. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

d. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.

e. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 66

6. Pembersihan

Kontraktor diharuskan melakukan pembersihan terhadap sambungan-sambungan, serta hubungan antara Aluminium dengan tembok sehingga campuran yang melekat pada kusen harus dibersihkan.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

F. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan Berkaitan dengan a. Pemasangan Kunci-kunci b. Pemasangan engsel dan kelengkapan jendela c. Pemasangan kaca

2. Jenis Bahan

1. Untuk pintu menggunakan engsel kuningan 4” penggantung sebanyak 3 (tiga buah) Sesuai petunjuk gambar detail Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci, pengunciannya harus 2 (dua) kali putar sebagai petunjuk kualitas kunci yang dimaksud adalah antara lain produksi pabrik DORMA, SES atau lainnya yang setara.

2. Gantungan/engsel daun pintu Panil menggunakan engsel berukuran 10 cm dan menggunakannya 3 bh untuk setiap pintu. Dan khusus untuk daun pintu PVC menggunakan 2 bh engsel khusus (plastik anti karat) pada setiap daunnya.

3. Gantungan/engsel daun jendela kaca menggunakan engsel anti karat dengan jumlah 2 bh setiap jendela.

4. Kait/hak angin dan tarikan digunakan untuk daun jendela kaca dengan bahan berkualitas baik (kuningan)

5. Grendel dan tarikan berkualitas baik dari kuningan digunakan untuk daun jendela kaca. 6. Kunci pintu Bulat khusus dipakai pada pintu PVC merk Ses / Dorma / Alpha atau dengan

kualitas setara. 7. Kunci pintu tanam 2x putar dipakai merk Ses / Dorma / Alpha atau dengan kualitas setara. 8. Kunci selot tanam 2x putar dipakai merk Ses / Dorma / Alpha atau dengan kualitas setara

beserta dengan door holder dari marmer atau kuningan. 9. Khusus penggunaan pintu utama menggunakan engsel Otomatis yang ditanam dalam

lantai dan ambang kosen aluminium (Ex.Dorma, SES). 10. Expanyolet / Door Closer digunakan pada pintu sebagaimana yang tertera dalam gambar

detail. 11. Pemborong harus memperhatikan contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan

Pemberi Tugas/Arsitek.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 67

3. Cara Pelaksanaan 1. Syarat-syarat besi harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, harus dihasilkan dari

pabrik yang terkenal dan disetujui, dipilih atau yang selaras dengan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas.

2. Pegangan-pegangan dan engsel-engsel harus dari baja yang galvanisir/Kuningan dengan

memakai ring nylon. Engsel-engsel menerus/piano dan engsel sendok untuk pekerjaan halus harus dari kuningan (beras) pemakaian jenis engsel untuk satu daun pintu menggunakan tiga buah engsel, sedangkan untuk daun jendela menggunakan dua buah engsel jendela atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Pintu-pintu harus diberi door closer kecuali pada daun pintu PVC dan door stopper dari karet yang ditanam pada lantai, kalau keadaan tidak mengizinkan, door Stoper ditanam pada dinding.

3. Pemasangan dan penggantungan tidak boleh kandas baik terhadap ambang atas maupun

terhadap lantai keramik, sehingga daun dapat dengan leluasa dibuka dan ditutup tanpa da halangan sedikitpun.

4. Kunci-kunci, engsel-engsel dan sebagainya yang tertera dalam gambar, rongga pada

rangka vertical pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 3 mm. Semua ujung-ujung yang runcing di bulatkan dan rangka vertical pada kunci harus dimiringkan sedikit.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang

terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

b. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

c. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.

d. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.

5. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna 1. Semua pintu dapat ditutup dan di buka dengan bebas tapi tidak longsor, tanpa macet atau

terlambat, dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

2. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi melengkung atau bengkok atau kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan aluminium sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tesebut harus dibongkar dan di ganti

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 68

hingga Pemberi Tugas merasa puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya pemborong.

3. Perapihan dan penyempurnaan pada semua pertemuan antara tembok dan kozen aluminium harus dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu/merusak lapisan permukaan Aluminium.

4. Semua pengujian kozen, daun pintu, daun jendela, kaca mati, penggantung harus dipastikan berfungsi dengan baik dan kokoh sebelum pekerjaan dianggap selesai.

Catatan: Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

G. PEKERJAAN PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan pekerjaan pengecatan pada seluruh permukaan dinding, plafond, logam dan pipa-pipa serta permukaan-permukaan lain sesuai dengan gambar (yang nampak). Pekerjaan yang tidak termasuk bagian ini : - Cat yang sudah termasuk bagian lain. - Bagian yang tidak terlihat, seperti shaft, bagian atas plafond - Finish metal (yang tidak nampak), kecuali bila ada penjelasan lain dalam gambar - Peralatan mekanikal dan elektrikal.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagi berikut : JIS-6909/6010 NI-3-1970 NI-4-1972 ASTM-D-3363(Powder Coating) A-153(Galvanizing)

3. BAHAN-BAHAN

Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan dan disetujui di sini adalah produksi : Metrolite, Vinotex, ICI, Internasional atau setara sesuai dengan penggunaannya yang telah disetuji Direksi Lapangan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 69

a. Cat Besi / Baja / Logam Besi / baja / logam yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak dengan cara menggosok, menyikat dengan sikat baja, logam kemudian harus segera ditutup dengan cat meni, cat dasar dan cat akhir dengan lapisan sebagai berikut :

- Cat untuk baja / logam exterior oil paint :

1 (satu) lapis Alkyd Undercoat = 35 microns dry 2 (dua) lapis Alkyd Paint = 2 x 35 microns dry Finish : Gloss

b. Cat Vinyl Acrylic Emulsion & Cat Acrylic Enamel

Dilaksanakan pada permukaan tembok bagian dalam, dinding atau plafond GRC beton expose dengan menggunakan bahan Ex. Metrolite, Vinotex. Sedangkan untuk Dinding tembok, beton expose bagian Luar menggunakan bahan Ex. Mowilex khusus untuk Exterior.

c. Waterprofing Kamar Mandi

Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik seperti; ICI (Dulux), SIKA, dan Mowilex, atau lainnya yang kulaitasnya setaraf dan disetujui.

4. DAFTAR BAHAN-BAHAN Setelah kontrak ditandatangani, Pemborong harus secepatnya tapi tidak kurang dari 2 (dua) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi kepada Pemberi Tugas/Direksi. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.

5. PEMILIHAN WARNA Semua warna harus dipilih oleh Arsitek/Direksi, dan pemborong harus memasukan dalam penawarannya biaya untuk mengadakan contah warna-warna untuk disetujui. Pemborong harus menyerahkan contah warna-warna tersebut kepada Arsitek pada suatu potongan triplex atau asbes berukuran 30x30 cm masing-masing warna. Setelah disetujui oleh Arsitek,maka yang satu akan disimpan oleh Pemborong.

6. PELAKSANAAN a. Cat Tembok/Plafond

- Sebelum pengecatan dinding dimulai Kontraktor harus membuat contoh-contoh warna kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

- Kontraktor harus melaksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.

- Permukaan bidang yang akan dicat harus dibersihkan lebih dahulu dari segala kotoran, debu, minyak dan dan dibuat rata serta dalam keadaan kering dengan kadar air max. 15%! ditest.

- Pengecatan tembok disyaratkan menggunakan roller atau semprot texture pada tempat-tempat sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 70

- Lapisan pengecatan jenis vinyl acrylic emulsion harus mencapai minimal 2 (dua) kali, dilakukan pada dinding interior, jenis weather shield digunakan untuk dinding exterior sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatannya dan persetujuan Direksi Lapangan.

- Plesteran harus diberi waktu secukupnya untuk mongering dan jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya betul-betul kering (kadar lembab 8 %). Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.

- Retak-retak sedikit harus (retak rambut) ditambal dengn penambal keras dan tidak menyusut, retak-retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya dan tambal dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan sekali, debu-debu yang menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekannya memakai lap yang dibasahi dengan air bersih lalu dikeringjkan.

b. Cat Besi/baja/logam - Kontraktor harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti karat dengan

cara melakukan Sandblasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS.4232 second quality, SSPC-SP-10, bila menurut Direksi/Direksi Lapangan dianggap perlu.

- Pelaksanaan pekerjaan cat khusus untuk cat tahan karat harus menggunakan airless spray, paling sedikit 2 (dua) lapis.

- Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan aturan pemakaian cat dari pabrik pembuatnya yang disetujui.

- Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

c. Waterprofing Kamar Mandi

- Lantai yang akan water proofing harus dibersihkan dari lapisan campuran yang melekat sementara, dibetel sedemikian rupa hingga bersih dan rata.

- Pengecatan dengan system COATING untuk daerah interior (KM dan Toilet). Sedangkan untuk daerah exterior (atap plat dan talang atap) menggunakan system MEMBRAN. Sistem pelapisan dan urutan jenis lapisan mengikuti petunjuk patent dari pabrik pembuatnya.

- Lantai/Dinding yang telah dilapisi water proofing sedapat mungkin dihindari pemakuan dengan benda tajam yang dapat menembus permukaan, mulai setelah pengeringan hingga penyetelan tegel sebagai bahan penutup.

- Ruangan yang telah dicat dijaga dan dilindungi dari aktifitas lain selama proses pengujian.

- Pengujian dilakukan dengan merendam air pada ruangan yang dimaksud hingga 2 sampai 3 hari sebelum dilakukan finishing.

- Pekerjaan dianggap selesai apabila hingga pemasangan lantai/dinding penutup/finishing keramik dan instalasi plumbing selesai dan dipastikan tidak adanya kebocoran maupun rembesan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 71

d. Cat yang lain sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat dan petunjuk Direksi Lapangan.

7. Keahlian Pekerjaan mengecat hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini, seorang mandor yang betul-betul cakap harus selalu mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.

VI. PEKERJAAN PLUMBING A. SPESIFIKASI PERPIPAAN 1. Umum Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:

a. Pipa b. Sambungan c. Katup d. Sambungan plexible e. Penggantung dan penumpu f. Sleeve g. Lubang pembersihan h. Bak kontrol i. Galian dan pengukuran kembali g. Pengecetan h. Pengakhiran i. Pengujian j. Peralatan Bantu

2. Khusus Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah

dari masing-masing sistem pipa. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi

dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress

sebelum, selama dan sesudah pemasangan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 72

Untuk pipa besi dibawah tanah diberi lapisan cat/pita anti karat dengan ketebalan 2-3 mm dan diberi plingkut, kain/karung goni, diplingkut ulang dan diberi pasir.

Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.

B. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN 1. Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan

Kode Sistem

Tekanan Kerja (Bar)

Tekanan Standar

(Bar)

Tekanan Uji

(Bar)

Spec. Pipa

Spec. Isolasi

Air Bersih Dalam Gedung

AB CW

5 10 15 GIP IA

Air Bersih Diluar Gedung

AB CW

5 10 15 GIP IA

Penyiram Tanaman

AB CW

5 10 15 PV-10 IA

Air Kotor Saniter

AK SW

Gr 10 15 PV-10 IA

Air Bekas Saniter

ABK SW

Gr 10 15 PV-10 IA

Air Bekas Dipompakan

ABK SW

5 10 15 PV-10 IA

Vent VT - 5 15 PV- 5 IA

Air Hujan AH SD

Gr 10 15 PV-10 IA

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 73

IA = tidak diisolasi IB = Diisolasi

2. Spesifikasi PV – 10

Penggunaan: a. Air kotor grafifitasi b. Air kotor dipompakan c. Air bekas grafistasi d. Air bekas dipompakan e. Air hujan f. Air Siram Taman

Tekanan Standar 10 bar

Uraian Keterangan

Pipa : Polyvinyl cloride (PVC) Klas 10 bar Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting large Radius, Solvent Cement joint type Reducer : PVC Injection moulded Sanitary fitting large, model concentric Solvent Cement Joint Type Solvent cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 74

3. Spesifikasi PV – 5 Penggunanaan: - Vent Tekanan Standard 5 bar.

Uraian Keterangan

Pipa : Polyvinyl cloride (PVC) Klas 5 bar Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Pressure Fitting, Solvent joint type Reducer : Seperti diatas, mode concentric. Solvent cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

4. Skedul Valve

Service

Isolating Regulating Check

Up.to 1 ½ “

2” and above

Up to 1 ½ “

2” and above

Up to 1 ½ “

2” and above

Air Dingin Dalam Gedung

Ball Butterfly Globe Butterfly Swing Doble DIsc

Air Dingin Diluar Gedung

Ball Butterfly Globe Butterfly Swing Doble DIsc

Air Kotor/ Bekas Dalam Gedung

Ball Butterfly Globe Butterfly Swing Doble DIsc

Air Kotor/ Bekas Luar Gedung

Ball Butterfly Globe Butterfly Swing Doble DIsc

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 75

Drain

Gate

Gate Globe Butterfly Swing

Doble DIsc

Air Siram Taman (Irigasi)

Ball/ Gate

Gate Globe Butterfly Swing Doble DIsc

5. Persyaratan Jenis Peralatan Jenis peralatan yang boleh dipergunakan di sini adalah sebagai berikut:

Fungsi peralatan Ukuran & Joint W.C & G

Katup penutup (satop valve)

s/d 40 mm screwed

Ball Butterfly Gate Diaphragma

50 mm ke atas flange

Butterfly Gate

Katup pengatur (regulating valve)

s/d 40 mm Screwed

Globe Butterfly Diaphragma

50 mm ke atas Flange

Butterfly Globe

Non return valve s/d 40 mm screwed

Swing check

50 mm ke atas flange

Double swing chek Disk check

Stainer “Y” type “Bucket” type

Pressure Reducer Die and flow type

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 76

Pressure indicator dial dia 100 mm Dial type

Note: W = Water, O = Oil, G = Gas 6. Persyaratan Pemasangan 1. Umum

1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

3. Semua pipa dan fitting harus dipersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta penghalang lainnya.

4. Pekerjaan perpipaana harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperhatikan dalam gambar.

5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan flens, water mur dapat digunakan bila keadaan sangat memaksa.

6. Sambungan lengkung, recuder dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaaan perpipaan harus mempertgunakan fitting buatan pabrik.

7. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut, kecuali diperlihatkan dalam gambar. a. Di bagian dalam bangunan Garis tengah 150 mm atau lebih kecil :1% - 2% b. Di bagian luar bangunan Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1%. Garis tengah 200 mm atau lebih besar : 1%

8. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan. Pipa pembuangan dan vent harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan.

9. Katup (valve) dan saringan (Strainer) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.

10. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan fittings pada pemipaaan demikian harus ukuran jalur penuh.

11. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan di mana pipa-pipa menembus dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit.

Di mana pipa-pipa melalui dinding tahan api, celah kosong diantara selubung dan pipa–pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool atau bahan tahan api yang lain.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 77

Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plungs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.

12. Semua galian, harus juga termasuk pengukuran serta pemadatan kembali sehingga kembali seperti kondisi semula. Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan tanah. Untuk pipa kebakaran minumum 75 cm daibawah tanah diberi coating coat 2 – 3

mm, dan dibalut dengan karung goni 1 lapir. Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 10 – 15 cm untuk

bagian atas dan bagian bawah. Pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan atau benda keras yang lain. Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton

pada jarak 2 – 2,5 m dan pada beloka-belokan atau fitting-fitting. Untuk pipa-pipa yang menyeberangi jalan harus diberi pipa pengaman

(selubung) baja atau beton dengan diameter minimum 2 kali diameter pipa tersebut.

13. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanaha listrik.

7. Penggatung dan Penumpu Pipa 1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan

tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemulaian atau peregangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak diberikan dalam tabel berikut ini:

Jenis Pipa

Ukuran Pipa (mm)

Batas Maximum Ruang

Interval Mendatar

(m)

Interval Tegak

(m)

GIP Sampai 20 1.8 2

25 s/d 40 2.0 3

50 s/d 80 3.0 4

100 s/d 150 4.0 4

200 atau lebih 5.0 4

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 78

Pipa Besi (cast Iron)

Cor Seluruh Ukuran

1 titik/ Sambungan

2 titik/ Sambungan

50 0.6 0.9

80 0.9 1.2

Pipa ABS 100 1.2 1.5

150 1.8 2.1

50 0.6 0.9

80 0.9 1.2

Pipa PVC 100 1.2 1.5

150 1.8 2.1

2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:

a. Perubahan-perubahan arah b. Titik percabangan c. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut: a. Diameter batang

Ukuran Pipa Batang

Sampai 20 mm 6 mm

25 mm s/d 50 mm 9 mm

65 mm s/d 150 mm 13 mm

200 mm s/d 300 mm 15 mm

300 mm atau lebih besar Dihitung dengan faktor

Keamanan 5.

Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil

Dari tabel di atas

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 79

Penunjang pipa lebih Dihitung dengan faktor

Keamanan 5 terhadap

Kekuatan puncak

b. Bentuk gantungan. c. Untuk air dingin: Split ring type atau clevis type.

3. Penggapit pipa baja yang digavanis harus disediakan untuk pipa tegak. 4. Semua pipa gantungan dan penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar zinchromat

dan pengecetan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

NO JENIS CAIRAN WARNA PIPA

Air bersih Biru

Air kotor Hitam

Air Pemadam Kebakaran Merah

Udara Hijau

Fuel Oil Kuning

Gas LPG Putih

7. Vent Abu-abu

8. Cara pemasangan Pipa dalam tanah

Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup, minimum 75 cm di bawah tanah, di bawah pipa air minum. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan adukan semen. Urungan pasir minimum 10 cm di bawah dan 15 cm di atas pipa urug dengan tanah tanpa benda keras. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar (dudukan). Dibuat blok beton setiap interval 2 meter. Pengurungan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar tanpa benda keras.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 80

Untuk pipa yang menyebrangi jalan harus diaberi pipa pengaman (selubung) baja atau beton dengan dia meter minimum 2 x dia meter pipa tersebut.

9. Pemasangan Katup-Katup Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, sesifikasi dan untuk

bagian-bangian berikut ini: Sambungan masuk dan keluar peralatan Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah. a. Di ruang mesin

Ukuran Pipa Ukuran Katup

Sampai 75 mm 20 mm

100 mm s/d 200 mm 40 mm

250 mm atau lebih besar 50 mm

b. Lain-lain, ukuran katup 20 mm d. Ventilasi udara otomatis e. Katup kontrol aliran ke atas dan ke bawah f. Katup pengurang tekanan (pressure reducig valves) untuk aliran ke atas dan ke bawah. g. Katup by-pass

10. Pemasangan strainer. Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini:

a. Katup-katup pengontrol b. Katup-katup, pengurang tekanan

11. Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang mungkin timbul kelebihan tekanan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 81

12. Pemasangan katup-katup Pengaman Katup-katup pengaman harus disediakan ditempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan.

13. Pemasangan Vent Udara Otomatis

Katup-katup pengurang tekanan harus disediakan ditempat-tempat di mana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai

14. Pemasangan katup-katup Pengurangan Tekanan

Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan di tempat-tempat di mana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

15. Sambungan ulir

1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.

2. Kedalam ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.

3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan zink white dengan campuran minyak.

4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda. 5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus diabersihkan dari bekas cutter dengan reamer. 6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

16. Sambungan Las

1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum. 2. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las. Kawat las atau elektroda

yang dipakai harus sesuai denagan jenis pipa yang dilas. 3. Sebelum pekerjaan las di mulai pemborong harus mengajukan kepada direksi contoh

hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis. 4. Tukang las harus mempunyai sertifikast dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai

surat ijin tertulisa dari direksi. 5. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu. 6. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut

penilaian direksi.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 82

17. Sambungan Lem PVC 1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai

dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa dan harus melalui persetujuan dan sepengetahuan direksi.

2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.

3. Cara pengambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa dan tidak boleh diabakar.

4. Pipa dan fitting PVC yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran.

18. Sambungan Khusus Instalasi Pipa di Ruang Pompa

1. Penyambungan instalasi di ruang pompa harus menggunakan vitaulic coupling 2. Sistem penyambungan vitaulic coupling tersebut diyaratkan pada setiap penyambungan

pipa dan sambungan-sambungan terhadap valve-valve serta antara pipa dan Equipment.

3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dan rekomendasi dari pabrik vitaulic.

19. Sambungan yang Mudah dibuka

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sebagai berikut: a. Antara lavatory faucet dan supply valve b. Pada waste fitting dan siphon c. Antara kitchen sink faucet dan supply valve.

20. Sleeves Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baiak setiap kali pipa tersebut menembus kontruksi beton. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis “Flushing sleeves”,

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 83

Rongga antara pipa dan selubung dibuat kedap air dengan rubber sealed atau “caulk”.

21. Pembersihan Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan seksama menggunakan cara-cara/metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

22. Pengujian 1. Sistem Air Bersih

1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air 10 kg/cm2 jangka waktu 4 jam.

2. Kebocoran-Kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus di uji kembali. 3. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari

hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.

I.2.7.2. Sistem Air Limbah 1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja 5 kg/cm2

selama 4 jam. 2. Pipa-pipa grafitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter di atas titik

tertinggi selama 1 jam. 3. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan dan pekerjaan pemipaan harus diuji

kembali. 23. Pengecetan 1. Umum

Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut: Pipa service Support pipa dan peralatan konstruksi besi. Flens Peralatan yang belum dicat dari pabrik Peralatan yang catnya harus diperbarui.

2. Persyaratan Pengecatan Pengecatan harus dilakukan seperti berikut:

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 84

Lokasi Pengecatan Pengecatan

Pipa dan peralatan dalam plafond

- zinchromate primer 2 lapis

Pipa dan peralatan Expose

- Zinchromate primer 2 lapis dan cat akhir 2 lapis

Pipa besi dalam tanah - 2 lapis flincote & Goni

3. Testing dan Commissioning.

1. Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing pengukuran secara partial dan secaraa system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah dilaksanakan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai persyaratan yang ditentukan.

4. Katup Label (Valte Tag)

Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna operasi pemeliharaan. Fungsi-fungsi seperti “Normally open” atau “Normally Close” harus ditunjukkan di tags katup. Tags untuk katup harus terbuat dari plaat metal diikat dengan rantai atau kawat.

C. LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL PLUMBING DAN DRAINASE 1. Umum

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lebih lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quality.

2. Uraian Pekerjaan Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut:

1. Instalasi Sistem Air Bersih 2. Instalasi Sistem Air Limbah dan Drainase 3. Instalasi Sistem Air Hujan

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 85

3. Gambar Kerja

Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui antara lain sebagai berikut: a. Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama perlengkapan dan

fixures. b. Detail denah perpipaan

c. Detail denah perkabelan d. Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap tembo dll. e. Detail lain yang diminta oleh pemberi tugas.

4. Gambar Instalasi Terpasang

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberi tanda sesuai jalur terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

D. SISTEM AIR BERSIH 1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut: a. Tangki persediaan Air Bersih b. Pompa Transfer c. Pompa Distribusi d. Pemipaan e. Pengkabelan f. Panel listrik g. Peralatan instrumen dan pengendalian h. Penyambungan ke peralatan penunjang i. Penyambungan ke peralatan plambing

2. Peralatan Utama 1. Persediaan Air bersih

a. Kebutuhan air bersih diambil langsung dari instalasi air bersih PDAM dengan menggunakan pemipaan.Sebagai cadangan dipakailah Deepwell yang ditampung dalam Ground Water Tank.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 86

b. Tangki air bawah dapat dibuat dari beton berlapis fibreglass reinforced plastic, atau konstruksi beton yang cukup kedap air dan dilapisi / finish dengan keramik.

c. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut: 1. Manhole 2. Tangga 3. Pipa ven penghubung maupun vent ke udara luar. 4. Pipa peluap dan pipa penguras 5. Indicator muka air 6. Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel dsb.

d. Sistem pengendalian Bila Fixture unit dibuka akan mengendalikan pompa distribusi. Pompa akan hidup pada saat terjadi perbedaan tekanan. Pompa akan mati bila muka aira sudah mendekati tepi pipa peluap.

2. Pompa Distribusi (Booster Pump)

a. Pompa distribusi berfungsi mengalirkan air ke alat-alat plambing pada lantai-lantai yang membutuhkan.

b. Pompa distribusi harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi laju aliran pada setiap saat secara otomatis.

c. Pompa distribusi harus mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa dan paling banyak 4 pompa yang bekerja alternatif paralel sedangkan laju aliran masing-masing pompa dalam berdasarkan standar pabrik perakit distribusi pump.

d. Peralatan kendali, untuk laju aliran total sampai dengan 40 m3/ jam boleh mempergunakan Pressure control system sedangkan untuk laju aliran lebih besar dari 41 m3/jam harus mempergunakan flow monitor control system.

e. Setiap pompa distribusi (pompa Booster) antara lain terdiri dari peralatan sebagai berikut: Constan pressure Control system Pompa sentrifugal dengan motor Tangki tekan dengan tipe membrane Inlet dan outlet headers Katup-katup inlet dan outlet Check valve anti pukulan air Inlet strainers

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 87

Panel daya dan pengendalian Pressure switch/flow monitor switch Pressure gauges pada inlet dan outlet pompa Pengkabelan Dudukan pompa Check valve anti pukulan air (Anti water hammer) Inlet strainers. Pressure switch/flow monitor switch. Pressure gauges pada inlet dan outlet pompa Pengkabelan Timer switch Dudukan pompa (base plate) Pondasi

f. Pengaturan pompa distribusi (pompa booster) pada sistem presure control Pomps pertama bekerja apabila tekanan air di jaringan turun sampai ambang

batas L pada pressure switch (PS 1) Pompa kedua bekerja apabila tekanan air dijaringan masih turun sampai ambang

batas L pada pressure switch (PS 2) dan seterusnya. Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air di jaringan

pemakai naik sampai ambang batas H di PS1, PS2 dan seterusnya. Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva pemilihan pompa

yang akan dicapai. Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki

hisap turun sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas “L”.

E. SISTEM AIR LIMBAH 1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah di sini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pepipaan 2. Penyambungan dengan peralatan plambing 3. Manhole 4. Sumur periksa

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 88

5. Bak air bekas/Bak air kotor 6. Sumur rembesan 7. Floor Drain 8. Floor Clean Out/Ceiling Clean Out 9. Roof Drain

2. Perpipaan 1. Umum

a. Macam perpipaan air limbah adalah pemipaan untuk air hujan, air limbah saniter, airlimbah pantry, dan vent.

b. Jenis pipa lihat “SPESIFIKASI PERPIPAAN” 2. Limbah Air Hujan Perpiaan air hujan mulai dari roof Drain diatap sampai selokan halaman atau sampai

rembesan tanah apabila dirembeskan. 3. Limbah Saniter dan Vent Perpipaan limbah saniter mulai dari alat Saniter antara lain Kloset, Urinal Lavatory,

Shower dan Floor Drain, disalurkan ke Septik tank (Blotek). Dari septik tank (Biotek) air limbah kemudian telah diaproses dialirkan ke bak resapan. Untuk lokasi toilet yang memungkinkan air limbah secara grafitasi maka pengaliran air limbah secara grafitasi.

4. Limbah pantry Perpipaan air limbah pantry mulai dari kitchen sink disetiap lantai sampai menuju ke

sptik tank (Blotek) sebe lumnya melalui grease trap portable disetiap lantai.

3. Sumur Periksa 1. Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak

maksimum 20 meter pada pipa air limbah utama dalam tanah atau: a. Ukuran pipa 100 mm jarak antara periksa 15 m. b. Ukuran pipa 150 mm s/d 200 mm jarak antara sumur periksa 30 m c. Ukuran pipa 250 s/d 1000 jarak antara sumur periksa 45 m

2. Sumur periksa harus dibuat dari konsentrasi beton 3. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta harus dibuat

beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau belokan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 89

4. Floor Drain 1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, water Prooved type

dengan 50 mm Water Seal. 2. Floor Drain terdiri dari:

Chromium plated bonze and ring PCV Check Bitumen coated cast Iron body screw outlet connection dan dengan flange untuk

Water prooving. 3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb :

Outlet diameter Cover diameter

2“ 4”

3” 6”

4” 8”

5. Floor Clean Out / Ceiling Clean Out

1. Floor Clean Out / Celling Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening Wate Proofed Type.

2. Floor Clean Out / Celling Clean Out terdiri dari : a. Chromium Plated bronze cover and ring heavy duty type b. PCV neck d. Bitumen coated cast Iron body, screw outlet connection with flange for waterprooving.

3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah dibuka dan ditutup.

6. Roof Drain

1. Roof Drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari Cast Iron dengan konstuksi waterproof.

2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang pipa buangan.

3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 90

a. Bitumen Coated Cast Iron body dengan waterprooved flange. b. Bitumen Coated Neck for adjustable fixing. b. Bitumen Coated cover Dome type. c. Bitumen Coaeted Cover Dome type

F. DEEPWELL 1. Pendahuluan

Umum a. Uraian dan syarat – syarat ini menjelaskan mengenai penggunaan bahan dan pemasangan / pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan sempurna untuk pembuatan

deepwell b. Lokasi pekerjaan adalah Jln. Tanjung Bunga, Makassar

2. Persyaratan Kontraktor Deepwell

a. Mempunyai tanda pengenal pelaksana pekerjaan sumur bor dari Direktorat Geologi yang masih berlaku, untuk kedalaman minimal 200 meter atau kontraktor yang berpengalaman dan telah mengerjakan beberapa sumur bor dalam (deepwell).

b. Mempunyai peralatan pengeboran mesin sesuai dengan kedalaman dan sistim pengeboran yang disyaratkan spesifikasi ini.

c. Penawaran harus melampirkan daftarperalatan yang akan digunakan dalam melaksanakan pengeboran deepwell.

d. Menyerahkan : Technical proposal pekerjaan dan Time Schedule

3. Uraian Sistim 1. Sistim Penyediaan Air Bersih Untuk memenuhi kebutuhan air seluruh bangunan, sumber air selain berasal dari

jaringandistribusi P.A.M; juga disediakan satu buah deepwell dengan kapasitas minimal 150 liter/menit sebagai sumber air cadangan.

Air dari sumber – sumber ini tersebut ditampung ke dalam bak air bawah untuk kemudian di pompa kedalam bak atas. Air tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan :

b. Kamar mandi / WC c. Sistim pemadaman kebakaran

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 91

2. Deepwell (Sumur Bor)

Deepwell (sumur bor) disediakan sebagai sumber air cadangan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kapasitas deepwell minimal adalah 150 liter / menit. Penyadapan air bersih dipilih sebanyak 3 (tiga) lapisan air / aquafer dari beberapa lapisan air yang ditemukan mulai kedalaman setelah 60 meter dari muka tanah sampai dengan kedalaman 200 meter dari muka tanah.

3. Sistim Pompa Air Untuk menghasilkan air bersih ini, diperlukan 1 (satu) buah pompa jenis submersible

untuk deepwell, dengan kapasitas minimal 150 liter / menit. Pengontrolan pompa (untuk start dan stop) dilakukan secara otomatis dengan

memakai manual water levelcontrol dan dapat pula dilakukan secara manual. Untuk melindungi pompa bila terjadi penurunan muka air di dalam tanah, harus

diapasang level control minimal 2 meter diatas perletakan pompa submersible Pada pipa discharge(pipa tekan) harus dipasang meter lengkap dengan stop kran dan

check valve.

4. Uraian Pekerjaan Pekerjaan pembuatan deepwell, meliputi pekerjaan sebagai berikut : a. Mengurus perizinan kepa P.A.M. di Makassar dan Direktorat Geologi di Bandung b. Pengeboran deepwell dan pemasangan pipa – pipa riser, reduser dan saringan

(Jonhson-screen) c. Pengadaan dan pemasangan pompa untuk deepwell d. Melakukan logging test dengan sistem yang disetujui dan melakukan “draw-down” tset

untuk melakukan letak pompa yang tepat. e. Pengadaan dan pemasangan perpipaan ke baka air bawah f. Melaksanakan pengujian kwantitas dan kualitas air.

Penetuan lokasi yang pasti untuk pembuatan deepwell harus ditentukan kembali oleh kontraktor dengan tujuan tidak mengganggu penempatan peralatan dan untuk memudahkan maintenance dikemudian hari.

Pergerseran lokasi dari gamber rencana dengan titik hasil penetuan tersebut sudah termasuk dalam penawaran.

Pengadaan dan pemasangan pompa untuk deepwell, meliputi pekerjaan perpipaan untuk

deepweel itu sendiri dan pompa submersible, lengkap dengan wiring termasuk wiring dari panel distribusi pompa- pompa menuju kepanel pompa deepwell, panel control dan water level control dari deepwell menuju kepanel pompa deepwell dan penggantung pompa serta bak kontrol deepwell.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 92

Pengadaan dan pemasangan perpipaan meliputi sistim perpipaan dari pompa submersible

sampai dengan kebak air bawah.

Melaksanakan pembuatan sumur bor (deepwell) sesuai dengan spesifikasi lengkap dengan pemerikasaan kwalitas dan kwantitas air.

Kontraktor mengurus sim pemakaian deepwell ke Direktorat Geologi di Badung dan P.A.M.

Makassar. Biaya yang diperlukan untuk pengurusan ini sudah termasuk dalam penawaran. Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, agar dilakukan pengetesan sesuai dengan

yang disyaratkan. 5. Syarat – Syarat Pelaksanaan

1. Semua cara dan teknik pemasangan harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini.

2. Selama pekerjaan berlangsung,kontraktor harus menepatkan petugas yang ahli untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan dilapangan

3. Kontraktor harus menghubungi Direktorat Geologi dan P.A.M. Makassar untuk mendapatkan izin pengeboran pada lokasi yang telah ditentukan. Pengurusan dilakukan sebelum pekerjaan dimulai

4. Sebelum pemasangan dan pemesanan dari semua peralatan yang akan dipasang harus dibuat gambar kerja terlebih dahulu untuk disetujui oleh Pemberi Tugas.

5. Semua materi yang terpasang harus baru dan tidak cacat. Sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

6. Kontraktor harus melengkapi semua material pembantu untuk kesempurnaan instalasi yang dipasang

7. Semua pekerjaan yang telah selesai deikerjakan agar dilaukan pengetesan.

6. Spesifikasi Materi 1. Pompa air untuk deepwell

Type : Submersible pump dengan material yang tahanTerhadap temperatur 45o

Kapasitas : 150 liter / menit Head Total : 100 meter Putaran : 2900 rpm Tegangan rating : 380 volt – 3 phasa, 50 Hz

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 93

Jumlah : 1 set Lengkap dengan : - MCB (Moulded Case Circuit Breaker), untuk

Overlaod protection Short circuit 1 phase running(bila 1 phasa mati, motor pompa deepwell akan berhenti

bekerja - Motor control

Star delta contactor Water level control

Basic spesification : a. Pompa :

- KSB-CORA - GRUNDFOS PUMP - RITZ EBARA

c. Panel dan komponen : - AEG - AEG - Siemens - Merlin B/Gerin

2. Electrode Water Level Control Type : Stick electrode dengan pelindung ; dangan kabel NYA 11/2 mm… Tegangan : 24 volt Merk : Kwalitas terbaik Kabel : - NYA 11/2 mm2 dari elektrode ke bak kontrol kabel - Kabel NYY dari bak kontrol kabel keruang panel, dibungkus pipa GIP medium,

ditanam pada kedalaman 70 cm dibawah muka tanah diurug pasir pasang dan ditutup batu batadan ditempat tertentu diberi patok beton sebagai tanda.

- Pertemuan kabel NYY dan NYA harus menggunakan box .

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 94

7. Spesifikasi Deepwell Kapasitas minimal 150 liter / menit Kedalaman pengeboran + 200 meter, jika tidak terdapat lapisan air yang memenuhi

syarat, maka pengeboran akan dilanjutkan sampai mendapatkan lapisan air yang diinginkan

Pipa jambangan (bore hole) : 6” Pipa penghisapan air (riser) : 3” Bahan pipa : Galvanized steel welded tubes, kelas medium, dan dicat fimish Saringan penyadap air : Bahan :stailess steel Panjang : + 10 feet Basic spec : Jonhson Screen atau setara Tutup deepwell : Bahan : Plat baja tebal 5 mm dengan rangka, apabila lokasi terdapat didaerah

parkir, pelat dan rangka harus diperkuat Kerikil : Koral jangung Pengisi antara lobang pengeboran dan saringan pada riser pipa Pengecoran beton, pada lokasi reducer 6” x 3” dan setiap kedua ujung perletakan

saringan (Jonhson screen) pada ketebalan lapisan yang disadap

8. Perpiaan Air Bersih Bahan : Pipa GIP, Medium clas. Basic Spec : Talang Tira, PPI atau setingkat

9. Fittings Bahan : Malleable Iron screwed fitting (Galvanized)

valves Check valves Bahan : Bronze construction Threaded bronze disc screw in cap 150 psi pressure ratting.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 95

10. Tata Cara Pelaksanaan dan Cara Pemasangan 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan deepwell, kontraktor diwajibkan memuat gambar

kerja (shop drawing) yang diperlukan dan harus disetujui oleh Konsultan / C.M. Gambar – gambar tersebut mencakup antara lain :

- Detail pemipaan dari deepwell sampai dengan kebak air bawah - Detail pembuatan deepwell, dan pemasangan deepwell - Lain – lain yang diperlukan

2. Penentuan Lokasi deepwell Kontraktor harus menetukan lokasi untuk penempatan deepwell tersebut dengan ketentuan bahwa lokasi yang dipilh tidak mengganggu peleksanaan pekerjaan dan mudah untuk maintenance dikemudian hari

3. Pelaksanaan Pengeboran - Pengeboran dilakukan dengan sistem Casing (dengan pipa penahan tanah) - Pengeboran dilakukan untuk pipa jambangan (bore hole) sebesar 6” dan

pemasangan reduser 6” x 3” Lubang pengeboran disesuaikan. - Sebagai casing untuk pompa, sedalam 72 meter dari permukaan tanah, kecuali

bila ada ketentuan lain. - Sebagai penyadap air, dipakai pipa sebesar 3”, sampai kedalaman 200 meter

dari permukaan tanah, kecuali bila ada ketentuaan lain. - Lapisan yang disadap minimal sebanyak 3 (tiga) lapisan, penyadapan dilakukan

dengan pipa penyadap 3” yang dilengkapi dengan saringan (Jonhson – screen)

- Lunbang pengeboran disekeliling saringan diisi dengan koral jagung - Penyadapan harus mencapai debit minimal 150 liter/menit

4. Pemasangan Pompa Pompa harus dipasang sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan mudah diangkat 5. Instalasi Pengabelan Kabel yang dipasang harus memenuhi persyaratan PLN. Pemasangan kabel tersebut

harus didalam konduit yang memenuhi diameter sesuai dengan peraturan PLN dan

memudahkan pemasangan atau penarikan setiap kabel tanpa harus melepas kabel yang lain.

Konduit tersebut harus dibuat dari bahan heavy duty berlapis galvanilengkap dengan junction box, adaptor dan konduitflexible berlapis galvanis.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 96

6. Panel Kontrol Panel control pompa dibuat dari pelat baja 2 mm, yang dibentuk dengan penguat profilbesi siku. Pintu disediakan disisi depan untuk pemasangan dan service Semua lampu indikator, meter – meter, tombol, harus diletakkan dangan sisi depan dari panel / kabinet. Tombol dan lampu indikator harus dipasangsesuai fungsinya - Motor bekerja : hijau - Motor kondisi tidak normal/trip : merah - Motor mati : putih - Lampu indikator RST : merah, kuning, biru - Volmeter lengkap dengan selector swicth. Wiring didalam panel harus sesuai dengan sistim yang diajukan. Gambar wiring diagram ditempatkan didalam panel. Panel harus diberi cat dasar manie dan cat akhir cat bakar sebanyak 2 (dua) lapis Kabel – kabel harus diberikan identitas sesuai dengan gambar wiring diagram tersebut

7. Pengecetan Seluruh pipa harus dicat karat yang tidak beracun

11. Testing Pengeteasan Sistem Perpiaan (Air Bersih) Sistem perpipaan air bersih harus ditest dan dibuktikan bahwa tidak ada kebocoran. Pengetesan dilakukan selama 3 x 24 jam terus menerus tanpa berhenti. PRODUK INSTALASI PLAMBING

No. URAIAN MERK/PEMBUAT

1

2

Pumps - Pompa Distribusi (Packaged Booster Pump) - Pompa Pemindah Pipa GIP Medium Class

Ebara, Lowara, ITT-Be ll & Gosset, Kelly & Lewis (setara) Torishima, Lowara, Peerless, Ebara, Kelly & Lewis (setara). Bakrie, PPI atau setara. Bakrie, setara Rucika, wavin, maspion setara

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 97

6

7 8 9 10 11

12

13 `

14

15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26

27 28 29 30

Pipa PVC Class AW 10 Kg/Cm2 & 5 Kg/Cm2

Fitting Pipa PVC Fitting GIP Safety/Rellef Valve Flow Switch Gate valve Class 10 K Globe Valve Class 10 K Check Valve Class 10 K anti Water hammer Y. Strainer Class 10 K Air Vent Valve PRV Ball Valve Solenoid Valve Strainer Water Hammer arrester Flexible Joint Class 10 K Joint Coupling (Vitoullc coupling) Level Switch Pressure Gauge Flow Meter Float Valve Clean Out Floor Drain Roof Drain

Penn, Potter atau setara. Kitz ex Sinar Mas Andika, Hattersley, AFA. Kitz ex Sinar Mas Andika, Hattersley, AFA. Socla, Technocheck, Kitz ex Sinar Mas Andika, AFA. Kitz ex Sinar Mas Andika, Hattersley, AFA. Yoshitake, Armstrong, Socla, AFA. Fushiman, Claval, Socla. Kitz ex Sinar Mas Andika, Socla. Yoshitake, AFA, Hoshiwel. Kitz ex Sinar Mas Andika, AFA, Hattersley. Yoshitake, Armstrong, or Equal. Proco, Tozen, AFA. Vitoulic, Grinnel,or Equal. Fanai atau setara. Nagano atau setara. Flowcell, Schlumberger, Fuzhou. KKK. Ex Japan, Hattersly, Watts, Socla, Chem SAN-EI, Toto, Antasan atau setara SAN-EI, Toto, Antasan atau setara Austindo, atau setara Austindo, Antasan atau setara Pont A Mouson, Tyler, Antasan atau setara

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 98

31 “P” Trap uPVC “P” Trap Cast Iron

VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL / LISTRIK A. PERATURAN UMUM PEKERJAAN LISTRIK 1. Peraturan Pemasangan

Pemasangan instalasi pekerjaan listrik ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:

a. PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku saat ini.

b. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini.

c. Standar Nasional Indonedia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini.

d. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku.

e. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum diatur dalam standar/peraturan diatas.

f. Standar Nasional Indonesia (SNI tentang Tata Cara Perencanaa Teknis Konversi Energi pada Bangunan Gedung.

2. Gambar-Gambar

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan memperhatikan juga kemudahan service maintenance jika peralatan sudah dioperasikan.

3. Koordinasi

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong Instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 99

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

4. Melakukan koordinator dengan pihak PLN dalam hal melakukan setting yang diperlukan dari peralatan pengaman agar tidak terjadi kesukaran dalam operationalnya nanti.

4. Testing dan Commissioning

1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib mengajukan terlebih dahulu program testing dan Commissioning.

2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.

3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab pemborong.

4. Pemborong pekerjaan ini dan pemborong lain harus mengadakan test nyala selama 2 x 24 jam.

5. Pemborong pekerjaan ini juga harus mengadakan routine test di site untuk peralatan dan instalasi yang dikerjakan.

5. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini ada 6 (enam) bulan terhitung sejak saat penyerahan pertama.

3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

5. Selama masa pemeliharan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari Direksi atas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Direksi berhak menyerahkan perbaikan/penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 100

6. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk Pemilik sehingga dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharannya.

7. Serah terima pertana dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Pemborong dan Direksi serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah:

a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi.

b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari Instalasi pemerintah yang berwenang, misalnya PLN, Instansi Keselamatan Kerja, dll, hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.

c) Semua gambar terpasang berserta operating, instruction, technical dan maintenance manual rangkap 5 (lima) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada Direksi.

d) Selain hard copy, Pemborong diminta untuk menyerahkan kepada direksi dalam bentuk CAD file.

B. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1. Umum

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Urairan Lingkup Pekerjaan Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Pemborong pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebaagi berikut:

1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalsi kabel Tegangan Menengah dan penyambungan ke Transformator/ Panel TR. Pengadaan, pemasangan dan pengujian panel-panel Tegangan Rendah, serta Transformator.

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi Panel dan Kabel Tegangan Rendah. 3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi Penerangan dan Kotak-kotak biasa. 4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Armature lampu penerangan. 5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem pembumian.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 101

6. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang) 7. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang. 8. Pengadaan, pemasangan Rak Kabel untuk lajur kabel daya dan penerangan dalam

bangunan serta peralatan bantunya. 9. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Penangkal Petir. 10. Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas..

3. Ketentuan Bahan dan Peralatan 1. Panel Tegangan Menengah

A. Panel Tegangan Menengah harus mengikuti standat VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan-peraturan IEC dan PUIL.

B. Panel-panel tersebut harus dibuat dari plat baja yang digalvanisasi (galvanized sheet steel) dengan tebal minimal 2 mm dengan rangka besi serta dilengkapi dengan mimik diagram dan dicat bakat warna abu-abu. Tipe free standing, harus dapat dilayani dari depan, belakang dan pintu-pintu harus dilengkapi dengan handle yang dapat dikunci.

C. Panel TM harus sesuai dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: Tegangan kerja : 20 kV Nominal Insulation Voltage : 24 kV Rated Insulation Level for 1 min : 50 kV Impulse with stand voltage : 125 kV Frequency : 50 Hz Busbar normal current rating : 400 A Short circuit breaking capacity (Peak) : 24 kA Short time circuit rating 1 second : 14,5 kA System fault level : 500 MVA

D. Panel-panel tersebut terdiri dari satu atau beberapa unit yang masing-masing mempunyai satu ukuran yang sama serta mudah untuk dapat disatukan dengan lainnya. Ukuran maksimum dari masing-masing unit adalah: Tinggi : 2.200 mm Lebar : 1.000 mm Tebal : 1.100 mm

E. Panel-panel tersebut harus dilengkapai dengan sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat serta harus diserahkan kepada Direksi sebelum dipasang.

F. Unit-unit cubicle terdiri dari unit-unit, a. Perlengkapan pada panel pengaman trafo:

1 (satu) set 3 poles 630 A, 40 kA peak current 24 kV, load Break switch manual drive dilengkapi dengan:

- Q/C dan E/F protection relay - On-Off push button - Spring Load driving Mechanism Unit - Auxiliary Switch

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 102

- HRC fuses 20 kV - Automatic Tripping Mechinism Facilities jika fuse putus - Open Circuit release off for DMCR - 1 (satu) set 3 poles, 24 kV earthing switch drive mechanical interlocked ke

load break switch dan pintu. - 3 (tiga) set induction tipe voltage indicator. - 1 (satu) set heating resistor.

b. Perlengkapan pada panel incoming sistem radial 1 (satu) set pole, 630 A, 40 kA peak current, 24 kV Load Break Switch Manual

Drive dilengkapi dengan; - Spring Loaded Driving Mechanism Unit. - 4 poles Auxiliary Switch - 1 (satu) set 3 poles, 24 kV earthing Swicth Manual Drive menchanical interlocked ke load break switch dan pintu - 1 (satu) set heating resistor

c. Load Break Switch

Menggunakan gas SF-6 sebagai isolasi dan pemadam busur api pada waktu switching.

d. Interlock

Untuk masing-masing unit panel TM harus dilengkapi dengan sistem interlock antara load break switch panel dan earthing switch.

Bila transformator mengalami panas berlebihan (over load) load break switch harus terbuka secara otomatis.

e. Sebelum melaksanakan pembuatan panel-panel perlu dibuatkan gambar kerja dan pabrik pembuat panel dan diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Kabel Tegangan Menengah

A. Kabel Tegangan Menengah berikut perlengkapan yang akan dipergunakan mengikuti Standard VDE/DIN serta mengikuti peraturan IEC dan PUIL serta peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia.

B. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik listrik:

- Jenis kebel : lihat gambar - Penampang kabel : lihat gambar - Tegangan kerja antara phase dengan phase : 20 kV - Frekuensi : 50 Hz - Tegangan uji AC (3 x 15 menit) : 30 KV - Tegangan uji : 70 kV

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 103

b. Penghubung antara panel TM ke sisi TM dari Transformator dipakai kabel dengan tipe dan diameter, lihat gambar dengan isolasi polyethylene).

c. Sebelum pemesanan maka kabel serta peralatan-peralatan bantu lainnya yang akan dipergunakan harus diajukan sertifikat pengujiannya terlebih dahulu kepada Direksi.

3. Transformator

Transformator yang akan dipasang agar memunuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Standard Transformator di-design, dibuat dan ditest berdasarkan pada:

- IEC 75 : International - VDE/DIN : Jerman - NEMA : USA - BS : British - SPLN 50/82 : Indonesia - UTE : Perancis

2. Kondisi Kerja Transformator ini akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih dari 1.000

m diatas permukaan dan maksimum mempunyai ambient temperature tidak melebihi 40 derajat Celcius.

3. Tipe Oil immersed/in door use

4. Rating a. Jumlah phase : 4 b. Frekuensi : 50 Hz c. Kapasitas : Sesuai seperti gambar. d. Bahan Kumparan : Copper e. Pendinginan : Oil Type f. Tegangan 1. Primer : 20.000 V 2. Sekunder : 380/220 V g. Tapping voltage : +/-2 x 2,5% h. Vektor Group : Dyn 5 i. Karakteristik 1. Insulation class : primary voltage 24 kV 2. Basic implus voltage : primary voltage 25 kV 3. Test voltage for 1 minute - Primary winding : 50 kV - Secondary winding : 1 kV

4. Isolasi : klas B 5. Kenaikan temperature : maks. 65/550C 6. No load losses : maks. 0,5% 7. Load losses : maks. 2 %

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 104

8. Impedance voltage : 7% 9. Noise level : According to NEMA

j. Perlengkapan Transformator dilengkapi dengan : - DMCR - Roda - Lifting eye - Elastimoid

4. Panel Tegangan Renah

1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL

2. Panel-panel (Free Standing atau Wall Mousting) harus dibuat dari plat besi tebal minimal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchomat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat Coating, warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak pemilik. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.

3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa menganggu komponen-komponen lainnya.

4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar cooper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar cooper grounding besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 650C.

Setiap busbas cooper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.

5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk amperemeter dan voltmeter dengan ukuran 96 x induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).

6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi adalah:

7. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:

a. A.C.B b. MCCB. c. M.B d. Miniatur Circuit Breaker

Rated current : sesuai gambar Operating voltage : 200 V, 380 V Frequency : 50 Hz Breaking capacity : 6 KA Permitted ambient temp. : 550C

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 105

Overload release : sesuai dengan gambar e. Auxiliary relay

8. Komponen-komponen pengikutnya yang dapat dipakai: a. Current Transformeter b. KWH meter c. Ampermeter d. Voltage e. Frequency meter f. Power factor / Cos phi meter

A.C.B pada incoming & outgoing

Rated continous current : sesuai gambar Type : sesuai gambar Number of pole : 3 phase, 4 pole Rated operating voltage : 380 Volt Frequency : 50 Hz Permitted ambient temp. : Max. 550C Rated short time current (0.5 s) : 35 KA. Rated peak withstarcurrent : 60 KA. Operator Mechanism : Sesuai gambar Over load release : Adjustable Instantenous over current : Adjustable Auxiliary release Ada (lihat gambar) : - Under voltage release 220 V - Shunt trip Auxiliary switch : 4 NO + 1 NC

M.C.C.B pada incoming outgoing. Rated continous current : 70 A, 100 A, 200A, 250 atau

dinyatakan lain pada gambar. Type : Sesuai gambar

Number of pole : 3 phase, 4 pole Rated operating voltage : 380 Volt Frequency : 50 Hz Permitted ambient temp. : Max. 550C Rated short time current (0.5 s) : 22 KA. Rated peak withstarcurrent : 60 KA.

Operator Mechinism : Manual Operation & Motorized (for incoming)

Over load release : Adjustable Instantenous over current : Adjustable Auxiliary release yang mungkin ada (lihat gambar)

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 106

Auxiliary switch : 4 NO + 1 NC

M.B. Untuk beban motor-motor

- Rated current : sesuai gambar - Operating voltage : 380 volt - Type : fixed mounted

5. Kabel Tegangan Rendah

1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 kV dan 0,5 kV untuk kabel NYM.

2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah : jenis NYY dan NYFGby,

untuk kabel penerangan diperlukan kabel NYM 3. sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan

persetujuan terlebih dahulu pada Direksi. 4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2

6. Penangkal Petir Untuk spit (penangkal petir) digunakan sistem electrostatic dengan radius perlindungan

min 80 m dan dipasang pada ketinggian 5 m dari titik tertinggi bangunan sesuai gambar.

Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel NYY dengan luas penampang 1 x 70 mm2

Klem penyangga harus dibuat dari bahan besi siku, sebelum dipasang harus dizinc- chromat terlebh dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebanyak dua kali.

Untuk electrode pentanahan dipergunakan Copper Rod yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m dengan diameter minimun 1” dipasang pada ujung bahwa pipa Galvani dengan diameter ukuran minimal 1½ inch.

Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah disesuaiakn kondisi setempat (1,2 atau lebih).

Nilai tanahan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minimal 3 hari tidak turun hujan

7. Lighting Fixtures untuk Lampu TLD

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm

2. Condesor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan korelasi factor total minimal 0,85.

3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah type 84

4. Fitting lampu dari tipe yang tidak mengunakan mur baut.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 107

5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat Power Coating bebas dari karat dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna, contoh harus disetujui oleh Direksi.

6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (grounding).

8. Jenis dan type lampu yang digunakan adalah sesuai gambar.

8. Lampu Tabung (Down Light)

1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor alluminium. 2. Lamp holder menggunakan standar E-27 3. Diameter dari kap lampu minimal lihat gambar 4. Lampu yang dipakai dari jenis incandescent dan PLC atau sesuai gambar, contoh harus

disetujui oleh Direksi 9. Lampu Emergency dan Orientasi

1. Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent. Incandescent lengkap dengan battery dan chargernya.

2. Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi battere dan lampu harus dapat dioperasikan dari listrik PLN/Genset melalui rangkaian terpisah (satu buah lampu) dan dapat hidup matikan dengan switch.

Bila PLN/Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan dioperasikan oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila PLN Genset hidup battery harus diisi kembali dan semua operasi di atas harus dapat bekerja secara otomatis.

3. Battery yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus sanggup menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas battery disesuaikan dengan TDL yang dipasang.

4. Tegangan input adalah 220 V, +10% 50 Hz, 1 phase, dilengkapi dengan indikator LED dan peralatan push to check battery.

5. Chargernya harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh selaam 1 x 24 jam.

6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumber PLN/genset.

7. Untuk lampu orientasi dipakai jenis flourescent (TL) dan Incandescen (PL) mainkan lengkap dengan battery dan chargernya atau sesuai gambar.

8. Untuk lampu orientasi dipakai jenis flourescent 1 x 10 W maintain lengkap dengan battery dan chargernya.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 108

9. Contoh lampu exit harus disetujui oleh Direksi dan perencana.

10. Kotak-kotak dan saklar

1. Kotak-kotak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk/inbow (fush-mounting)

2. Kotak-kotak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti standard VDE, sedangkan kotak-kotak khusus / tenaga atau (outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat.

3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak-kotak dinding dan push button harus dipakai dan jenis bahan bakely atau metal.

4. Kotak-kota dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.

11. Grounding

1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper Conductor)

2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2, atau sesuai gambar sistem pembumian.

3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimun berdiameter 1½ “ diujung pipa tersebut diberi/dipasang copper rod sepanjang 0,5 m. electrode pentanahan yang dipentek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah.

4. Nilai tanahan grounding system untuk panel-panel adalah maximum 5 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut .

5. Lihat gambar detail untuk box dan terminal pembumian.

12. Kabel Trunking dan Tangga Kabel

1. Lihat gambar detail untuk kabel tray

2. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan besi bender berulir (iron rod diameter 10 mm).

3. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk trunking harus dibuat sedemikian rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 109

4. Sebelum dipasang kabel trunking tersebut harus dizinchromate dua kali dan dicat finishing dua kali merk Ici, warna akan ditentukan kemudian.

5. Cable Ladder yang dipasang dalam didalam shaft / pada dinding kabel menggunakan bahan UNP-10 dan dipasang setiap jarak 1 (satu) meter. Dilengkapi dengan klem-klem kabel, sebelum dipasang cable ladder ini harus dizinchromate dua kali dan dicat dengan cat finishing dua kali merk Ici warna akan ditentukan kemudian

6. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable ladder harus diklem (diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultraviolet, merk 3 M atau setaraf.

7. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalasi lainnya (AC, Plumbing).

13. Konduit

Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact (didalam beton) atau metal konduit (diluar beton), dimana diameter dalam dari konduit minimum.

1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.

4. Persyaratan Teknis Pemasangan 1. Panel-Panel

1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatannya dan harus rata (horizontal)

2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

3. Semua panel harus ditanahkan.

2. Kabel-Kabel

1. Semua kabel-kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel merk yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasi arah beban.

2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL.

3. Kabel daya yang dipasang di shaff harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun yang rapi.

4. Setiap terikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 110

5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.

6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.

7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana sebelumnya kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.

8. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabel support, minimum setiap 50 cm

9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.

10. Kabel yang tanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelincung pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

11. Semua kabel yang dipasang langit-langit harus diletakkan pada suatu trunking kabel.

12. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap didalam konduit.

13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleave dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kotak harus di dalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduit dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm

15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.

16. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.

17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kotak harus di dalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop.

3. Kotak-kotak dan Saklar

1. Kotak-kotak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak-kotak dan 1.500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.

2. Kotak-kotak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu dipersiapkan spatring untuk pengkabelannya, disamping metal doos tang harus terpasang pada saat pengecorang kolom tersebut.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 111

4. Lampu Penerangan

1. Pemasangan lampu penerang harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi.

2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond, dimana lampu yang terpasang harus mempunyai gantungan tersendiri.

3. Instalasi kabel penerangan yang berhubungan langsung dengan lampu ybs. Harus dilengkapi dengan fleksibel kondiut.

4. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus, dan dari bahan serta konstruksi yang disetujui oleh Direksi.

5. Pembumian

1. Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.

2. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12 m minimum untuk mencapai permukaan air tanah

3. Tahapan pembumian maximum adalah 2 ohm.

4. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 3 m dan disesuaikan dengan sifat tanahnya.

5. Jenis pembumian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, dimana untuk peralatan listrik bertegangan, menengah harus dipisahkan dari pembumian untuk tegangan rendah dan electronic.

5. Pengujian 1. Umum

Sebelum semua peralatan utama dan sistim harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instalasi lain yang berwenang. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara penyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab pemborong sendiri.

2. Pengujian Peralatan dan Bahan

Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.

1. Panel-Panel Tegangan Menengah dan Rendah

Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun gangguan berupa undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lain-lain serta megger antara fasa, faa netral, fasa nol.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 112

2. Kabel-kebel Tegangan Menengah dan Rendah

Untuk kabel tegangan menengah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan menengah maupun tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega ohm.

3. Lighting Fixtures

Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian/pengukuran faktor daya.

Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.

4. Motor-motor Listrik

Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan PUIL.

5. Pentanahan/Grounding

Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan maximum 2 ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturut-turut.

6. Produk

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah:

No Bahan/Peralatan Merk/Pembuat 1. Panel Tegangan Rendah Komponen panel:

Circuit Breaker Metering KWH Meter Contrator Capasitor Bank Pembuat Panel

ABB GE, MG AEG, Crompton Fuji, Schumberger Telemecanique, GE ZEZ, Silko, Nokian Industira, Schneider, Kontrol ragam

2. Panel Tegangan Menengah MG, Alshom, ABB, DEBA 3. Kabel Tegangan Menengah

Kabel power Label lampu & Stop Kontak

Kabelindo, jembo, Supreme, Tranka Kabelindo, jembo, Supreme, Tranka Kabelindo, jembo, Supreme, Tranka

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 113

4. Konduit High Impact Ega atau Stara 5. Metal Conduit Maruichi, Matshusita 6. Lapu TLD:

- Tube - Starter - Condensor - Fitting - Ballast Low Loss - Pabrik Pembuat

Philips, GE Philips Philips Philips Philips, National, Atco Philips, Artolite, Metosu

7. Down Light - Tube - Pabrik Pembuat

Philips, GE

8. Kontak-kontak Berker, Legrand, Clipsal, GE 9. Saklar Berker, Legrand, Clipsal, GE

10. Tranformer: - Type - Pabrik Pembuat

Oil Type Trafindo, Unindo, Centrado

11. Lampu Emergency Menvier, Samco 12. Rak Kabel Ex - Lokal

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN DAN PEMBERSIHAN .

Apabila pekerjaan telah diselesaikan seluruhnya ( 100 %) dan diterima baik oleh Direksi, Pemborong mempunyai kewajiban membuat as built drawing (gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan) dan disahkan oleh Direksi bersama Konsultan Supervisi.

Setelah pelaksanaan pembangunan selesai dikerjakan, kontraktor harus membersihkan semua kotoran sisa-sisa material akibat kegiatan pelaksanaan tersebut.

Dalam masa pemeliharaan, pembersihan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai serah terima kedua.

KETENTUAN TAMBAHAN

- Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan administrasi, pemeriksaan

bahan/mutu pekerjaan serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi/ditaati.

- Semua bahan-bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan direksi dengan menggunakan surat keterangan persetujuan terutama bahan-bahan produksi Industri yang mempunyai banyak jenis merk.

- Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru, menjadi tanggung jawab kontraktor.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN Perencanaan DED Dan Struktur Atas Stadion Barombong Makassar - Sulawesi Selatan

Page 114

IX. P E N U T U P

1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan/mutu pekerjaan serta ketentua lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi/ditaati.

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini adalah merupakan susunan dari beberapa bab dan

sub bab yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi satu sama lain

3. Bilamana ada ketidakjelasan atau dianggap tidak jelas / meragukan dalam penjelasan /

keterengan di dalam RKS atau gambar rencana / detail dll, maka hendaknya segera ditanyakan atau diperjelas ke pihak direksi atau pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan kepada pihak perencana.

4. Hal-hal yang belum jelas atau belum tercantum di dalam RKS dan gambar rencana tetapi

pada kenyataannya harus dikerjakaan, maka harus terlebih dahulu dibuatkan gambar shop drawing dan RKS oleh pelaksana, dan disetujui oleh pengawas dan direksi dan diketahui oleh konsultan perencana.

5. Semua bahan-bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi Pekerjaan

dengan menggunakan surat keterangan persetujuan terutama bahan-bahan produksi industri yang mempunyai banyak jenis merek.

6. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru, menjadi tanggung

jawab kontraktor

Makassar, .........................2014

Disetujui, Konsultan Perencana KABID PENATAAN BANG. & LINK. PT. PRAPRIMADANI PRATAMA DINAS TARKIM PROV. SULSEL

Dr. Ir. H. JUMRAS, M.Si Hj. SUMARNI, SH Nip. 19620707 199203 1 012 Direktur Utama