61
KONTROVERSI TENTANG SYI’AH: TINJAUAN HISTORIS DAN DOKTRIN Yunahar Ilyas

Syiah Menurut MUI Dan Muhammadiyah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keterangan syiah itu seperti apa

Citation preview

Kontroversi tentang Syiah: Tinjauan Historis dan doktrin

Kontroversi tentang Syiah: Tinjauan Historis dan doktrin

Yunahar Ilyas

Fakta Sejarah:

1. Rasulullah SAW wafat

2. Peristiwa Tsaqifah Bani Saad

3. Abu Bakar ash-Shiddiq RA dibaiah menjadi Khalifah. Ali bin Abi Thalib RA ikut membaiah ash-Shiddiq di masjid Nabawi.

4. Abu Bakar menunjuk Umar bin Khathab RA menjadi Waliyu al-Ahdi.

5. Abu Bakar wafat, Umar dibaiah menjadi Khalifah Kedua.

6. Panglima Saad bin Abi Waqas berhasil menaklukkan Persia.

7. Husain bin Ali menikahi Syaharbanu, puteri Kisra Persia Yazdajurd. Dari Syaharbanu lahir Abu Muhammad, Ali bin Husain bin Ali Zainul Abidin (38-95) Imam ke-4.

6. Umar membentuk Team Formatur untuk memilih Khalifah.

7. Umar wafat dan formatur memilih Utsman bin Affan jadi Khalifah Ketiga.

8. Abdullah bin Saba, seorang Yahudi dari Yaman (pura-pura) masuk Islam. Kemudian pergi menemui Utsman di Madinah, tapi tidak mendapat sambutan. Lalu dia pergi ke Bashrah, Syam dan Mesir. Di Mesir lah Abdullah bin Saba mulai menanamkan kultus individu kepada Ali bin Abi Thalib dan mengatakan Ali lah yang dapat wasiat dari Nabi untuk menjadi Khalifah, tetapi haknya itu dirampas oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman.

9. 600 demonstran datang dari Mesir ke Madinah, mereka membunuh Utsman bin Affan dan memaksa Ali jadi Khalifah. Kemudian mereka bergabung dengan pasukan Ali.

10. Aisyah memimpin pasukan menentang Ali menuntut balas atas kematian Utsman. Pasukan Aisyah dapat dikalahkan oleh pasukan Ali.

11. Muawiyah bin Abi Sufyan, Gubernur Syam menolak berbaiah kepada Ali, lalu Ali dan pasukannya memerangi Muawiyah. Perang Shiffain kemudian berakhir dengan tahkim. Pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al-Asyari dan pihak Muawiyah oleh Amru ibn Ash.

12. Ribuan pengikut Ali menolak tahkim, kemudian keluar dari barisan Ali. Mereka disebut Khawarij, kemudian dikenal sebagai gerakan ekstrim radikal.

13. Khawarij berhasil membunuh Ali bin Abi Thalib.

14. Hasan tidak bersedia diangkat jadi Khalifah, karena ingin umat Islam bersatu. Dengan demikian, Muawiyah dikukuhkan sebagai Khalifah menggantikan Ali. Tahun itu disebut Am al-Jami (tahun persatuan)

15. Pada masa kekhalifahan Yazid inilah Husain bin Ali dan keluarganya dibantai di Karbala. Sebuah peristiwa yang diratapi sampai sekarang.

Istilah Syiah

Syiah secara bahasa berharti pendukung, pengikut, penolong seseorang, golongan. Jamanya syiyaun, dan jamul jaminya asyyaun.

Kata syiah, syiyau dan asyyau terdapat 13 kali dalam Al-Quran, antara lain:

(69)

Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. (Maryam 69)

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka(terpecah) menjadi beberapa golongan...(Al-Anam 159)

(51)

Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (Al-Qamar 51)

Dalam teks tahkim antara Ali dan Muawiyah digunakan istilah syiah untuk kedua golongan: Syiatu Ali dan Syiatu Muawiyah.

Penggunaan Syiah secara khusus untuk pengikut Ali baru terjadi setelah kematian Ali atau setelah kematian Husain.

Firaq asy-Syiah:

Syiah terpecah dalam banyak sekali aliran (firaq), yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:

1. Ghaliyah: Sampai mempertuhankan Ali

2. Rafidhah atau Imamiyah: Menolak kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman.

3. Zaidiyah: Mengutamakan Ali dibanding Abu Bakar, Umar dan Utsman tapi tidak menolak kekhalifahan mereka.

Al-Imamiyah Al-Itsnay Asyriyah

Dikenal juga dengan sebutan:

1. Asy-Syiah

2. Al-Imamiyah

3. Al-Itsna Asyriyah

4. Al-Qathiyyah

5. Ashhab al-Intizhar

6. Ar-Rafidhah

7. Al-Jafariyah

8. Al-Khashah

Syiah yang dominan masa kini seperti di Iran adalah Syiah

Al- Imamiyah Al-Itsnay Asyriyah.

Persoalan Imamah setelah Nabi Muhammad SAW

Menurut Ahlus Sunnah, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menunjuk atau memberi wasiat kepada siapapun untuk menjadi Imam setelah beliau meninggal dunia. Imamah setelah beliau meninggal dunia diserahkan kepada umat yang akan memilihnya dengan musyawarah.

Menurut Syiah, Nabi Muhammad SAW telah berwasiat bahwa yang akan menjadi Imam setelah beliau adalah Ali bin Abi Thalib, kemudian diteruskan oleh anaknya Hasan dan Husain dan keturunannya.

Tetapi hak Ali itu telah dirampas oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman yang masing-masing telah dibaiah oleh para sahabat.

Dari sinilah kemudian muncul kebencian kepada Abu Bakar, Umar, Utsman dan hampir semua sahabat Nabi. Termasuk kebencian terhadap Aisyah dan Hafsah.

Semua doktrin dan ajaran dalam Syiah berpangkal dari persoalan imamah ini. Ditambah oleh faktor luar, seperti pengaruh doktrin yang disebarluaskan oleh Abdullah bin Saba.

Contoh:

Karena Abu Bakar, Umar dan Utsman telah merampas hak Ali, maka mereka adalah orang-orang yang zalim dan fasiq sehingga riwayat hadits mereka ditolak. Karena para sahabat membaiah mereka, maka para sahabatpun zalim dan fasik sehingga riwayat hadits mereka juga ditolak.

Syiah hanya menerima hadits-hadits yang diriwayatkan dari jalur Ahlul Bait.

(8 :246): : .

( [ ] [ ]

" - - .." [ / : 423-

:

(( ))

. ( )

Imam Dua Belas:

1. Abu Hasan, Ali bin Abi Thalib RA, Al-Murtadha (23 SH-40H)

2. Abu Muhammad, Hasan bin Ali , Az-Zakiy (2-50)

3. Abu Abdillah, Husain bin Ali, Asy-Syahid (3-61)

4. Abu Muhammad, Ali bin Husain bin Ali, Zainul Abidin (38-95)

5. Abu Jafar, Muhammad bin Ali bin Husain, Al-Baqir (57-114)

6. Abu Abdillah, Jafar bin Muhammad bin Ali, Ash-Shadiq (83-148)

7. Abu Ibrahim, Musa bin Jafar bin Muhammad, Al-Kazhim (128-183)

8. Abu Hasan, Ali bin Musa bin Jafar, Ar-Ridha (148-203)

9. Abu Jafar, Muhammad bin Ali bin Musa, Al-Jawwad (195-220)

10. Abu Hasan, Ali bin Muhammad bin Ali,

Al-Hadi (212-254)

11. Abu Muhammad, Hasan bin Ali bin Muhammad, Al-Askari (232-260)

12. Abu Qasim, Muhammad bin Hasan bin Ali bin Muhammad, Al-Mahdi (255-sekarang)

Doktrin Syiah

Tentang Sumber Ajaran Islam:

Al-Quran

As-Sunnah

Al-Ijma

Doktrin lain khas Syiah:

1. Al-Imamiyah

2. Al-Ishmah

3. At-Taqiyyah

4. Al-Mahdiyah wa al-Ghaibiyah

5. Ar-Rajah

6. Azh-Zhuhur

7. Al-Bada

8. Ath-Thiah

Tentang Al-Quran:

1. Al-Quran tidak menjadi hujjah kecuali melalui salah seorang Imam. Mereka mengatakan para Imam adalah Al-Quran yang berbicara, sedangkan Al-Quran itu sendiri adalah Al-Quran yang diam.

: ,

:

2. Al-Quran punya makna bathin yang hanya diketahui oleh para Imam.

3. Al-Quran telah mengalami pengurangan pada zaman Utsman bin Affan dari 17.000 an ayat tinggal 6.000an ayat.

( ( ) 329 - .

: : - - ( ( ) ( ) 634 2 ( - - 1381).).

Al-Kulaini dalam Al-Kafi fi al-Ushul:

- -

: ,

:

180

( )

* * * * * .

Kepustakaan

Nashir ibn Abdullah ibn Ali al-Qafary, Ushl Madzhab asy-Syah al-Immiyah al-Itsna Asyriyah Ardh wa Naqd, disertasi Doktor Universitas Islam Imam Muhammad Ibn Suud, Riyadh, Saudi Arabia-cetakan ke-3 , 1998. (1656 halaman)

Muhammad Kamil al-Hasyimi, Aqaid asy-Syiah fi al-Mizan, 1988, t.p., t.t.

Ihsan Ilahi Zhahir, Syiah dan Sunnah, terjemahan Bey Arifin, Surabaya: Bina Ilmu, 1985.

Rakernas MUI Maret 1984 M

Paham Syiah sebagai salah satu paham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah wal Jamaah) yang dianut oleh umat Islam Indonesia

Perbedaan itu di antaranya:

1. Syiah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jamaah tidak membeda-bedakan asal hadis itu memenuhi syarat ilmu musthalah hadits.

2. Syiah memandang Imam itu maksum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jamaah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan)

3. Syiah tidak mengakui Ijma tanpa adanya Imam, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jamaah mengakui Ijma tanpa mensyaratkan ikut sertanya Imam

4. Syiah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jamaah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan ke-imamahan-an adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan umat.

5. Syiah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Ibnul Khathab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jamaah mengakui keempat Khulafa Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib)

Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syiah dan Ahlus Sunnah wal Jamaah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedan tentang Imamah (pemerintahan), Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepda umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jamaah agar meningkatkan kewaspdaan terhadap kemungkinan masuknya paham yang didasarkan atas ajaran Syiah.

Panduan Majelis Ulama Indonesia 2013

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat menerbitkan buku panduan dengan judul:

Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia

Fatwa MUI Jawa Timur 2012

1. Mengukuhkan dan menetapkan keputusan MUI-MUI Daerah yang menyatakan bahwa ajaran Syiah (khususnya Imamiyah Itsna Asyriyah dan/ata yang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaran-ajaran yang mempunyai kesamaan dengan faham Syiah Imamiyah Itsna Asyriyah adalah SESAT DAN MENYESATKAN.

2. Menyatakan bahwa penggunaan Istilah Ahlul Bait untuk pengikut Syiah adalah bentuk pembajakan kepada Ahlul Bait Rasulullah SAW.

Pandangan Muhammadiyah

1. Muhammadiyah meyakini hanya Nabi Muhammad SAW yang mashum. Oleh sebab itu Muhammadiyah menolak konsep kesucian imam-imam (ishmatul aimmah) dalam ajaran syiah.

2. Muhammadiyah meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menunjuk siapapun pengganti beliau sebagai Khalifah. Kekhalifahan setelah beliau diserahkan kepada musyawarah umat. Jadi kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhum adalah sah. Oleh sebab itu Muhammadiyah menolak konsep rafidhahnya Syiah.

3. Muhammadiyah menghormati Ali bin Abi Thalib sebagaimana sahabat-sahabat yang lain, tetapi Muhammadiyah menolak kultus individu terhadap Ali bin Abi Thalib dan keturunannya.

4. Syiah hanya menerima hadits dari jalur ahlul bait, ini berakibat ribuan hadits sahih walaupun riwayat Bukhari Muslim ditolak oleh Syiah. Dengan demikian banyak sekali perbedaan antara Syiah dan Ahlusunnah baik masalah aqidah, ibadah, munakahat dan lain-lain nya.